Upload
resdanggahusada
View
25
Download
1
Embed Size (px)
DESCRIPTION
kasus jiwa
Citation preview
Presentasi Kasus Stase Jiwa
Angga putranto20090310067
Nama : Nn. muthmainnahUmur : 26 tahunJenis kelamin : perempuanPendidikan : SMA Status : belum nikahAgama : islamPekerjaan : tidak bekerjaAlamat : tenggoro RT 02 / 01Tanggal periksa : 26 Agustus 2014
INDENTITAS PASIEN
Diperoleh dari A BNama Ny. Y Tn. F
Umur 40 tahun 24 tahun
Jenis Kelamin Perempuan Laki-laki
agama Islam islam
status Belum nikah Belum nikah
pekerjaan ibu rumah tangga TKI
hubungan Kakak kandung Adik kandung
Sifat kenal Sangat dekat Dekat
Tempat tinggal Salatiga serumah
Sumber anamnesis
Pasien merasa susah konsentrasi dan bingung.
Keluhan Utama
Pada awal tahun 2014, pasien pindah ke Jakarta dengan alasan bekerja. Pasien di Jakarta tinggal bersama budhenya. Beberapa bulan kemudian, pasien mendapat pekerjaan sebagai buruh pabrik. Setelah bekerja beberapa bulan di pabrik, pasien kesurupan. Kemudian pasien dibawa pulang di tempat budhenya dengan keadaan mengamuk dan berteriak. Pihak keluarga mendatangkan ustad untuk menyembuhkan. Kemudian kondisi pasien sudah sedikit membaik.
Pada bulan Juli 2014, pasien dibawa ke rumah orang tuanya yakni di daerah Tunggurono RT 02/01. Di rumah, pasien sudah banyak beraktivitas tetapi pihak keluarga merasa pasien masih sering kambuh.
Pada bulan Agustus 2014, kondisi pasien kambuh setelah mendengar bahwa calon pasangannya meninggal. Pasien sering ketawa, bicara sendiri, jalan-jalan di sekitar rumah bahkan di jalan yang lumayan jauh. Pada tanggal 25 Agustus, pasien diantar ileh adik kandungnya dibawa ke RSUD Saras Husada dengan harapan akan lebih membaik.
Riwayat Perjalanan Penyakit
Grafik Perjalanan Penyakit
gejala
Penurunan fungsi
Perjalanan penyakit
Juni Juli Agustus
Pasien belum pernah mengalami gangguan jiwa sebelumnya
Pasien tidak pernah mengalami riwayat penyakit yang lain
Pasien tidak pernah mengalami trauma kepala
Pasien pernah mengalami pingsan saat berbicara dengan orang lain
Pasien tidak mempunyai riwayat sakit fisik yang parah dan lama
Riwayat Penyakit Dahulu
Pola asuh keluargaPasien adalah anak ke-6 dari tujuh bersaudara. Orang tua pasien mendidik pasien untuk mandiri. Pasien sering berbagi cerita kepada orang tuanya dan kakaknya.
Riwayat Penyakit Keluarga
Tidak ada anggota kelurga yang mengalami keluhan serupa dengan pasien.
Riwayat Keluarga
Silsilah Keluarga
Riwayat Prenatal dan PerinatalRiwayat kehamilan dan persalinan pasien tidak
ada kelainan. Riwayat kehamilan dikenedaki dan ibu tidak pernah mengalami sakit pada waktu hamil. Riwayat persalinan normal dan tidak tampak kelainan.
Masa Kanak AwalPasien diasuh oleh orang tuanya sendiri.
Perkembangan pasien pada masa ini cukup baik sesuai dengan perkembangan anak seusianya. Pasien mendapat kasih sayang yang cukup dari orang tuanya. Tidak ditemukan kelainan fisik, psikis, serta perilaku.
Riwayat Pribadi
Masa Kanak Pertengahan Pasien masuk sekolah dasar. Pasien merasa
senang di sekolah dan mempunyai banyak teman. Selama di sekolah, pasien tidak pernah tinggal kelas dan prestasinya termasuk rata-rata. Selama sekolah pasien tidak pernah mendapat masalah dan pasien bukan termasuk anak yang nakal.
Pubertas/ RemajaPasien tidak mengalami hambatan dalam
pergaulan di sekolah. Pasien juga dapat bersosialisasi di masyarakat.
Riwayat Pribadi
Seorang pasien perempuan dengan usia 26 tahun dengan alamat Tunggurono RT 02 RW 01 Purworejo. Pasien beragama islam, anak keenam dari tujuh bersaudara, status pasien belum menikah, pendidikan terakhir SMA. Pekerjaan terakhir buruh sebuah pabrik di Jakarta, di bawa ke RSUD Saras Husada Purworejo untuk pengobatan tentang perasaan susah konsentrasi dan bingung yang dialami pasien. Pasien dirasa mengalami perubahan prerilaku sejak setelah pasien kesurupan di pabrik. Pasien mulai menyendiri, sering bingung, melamun, sering ketawa, dan susah untuk konsentrasi. Saat di Jakarta, pasien sempat mendapatkan pengobatan alternatif dengan mendatangkan ustad, akan tetapi hasil yang didapatkan tidak begitu memuaskan bahkan pasien sering mengatakan melihat bayang-bayang dan mengira kucing itu bukan kucing.
Menurut adik laki-laki kandung pasien, stresor yang paling kuat dalam mempengaruhi perubahan perilaku pasien adalah meninggalnya calon pasangannya. Pasien tidak pernah memiliki riwayat khusus, tidak pernah memiliki penyakit yang perlu perhatian yang khusus.
Kesimpulan Alonamnesa/ Resum Anamnesis
No. Status Psikiatri Hasil Keterangan
1. Kesadaran Kuantitatif : GCS 15Kualitatif : Kompos mentis
Sadar penuh tanpa rangsangan apapun, dapat berkomunikasi.
2. Orientasi O : baik Mengetahui diri sendiri, orang lain, dan pemeriksa.
W : baik Dapat membedakan waktu pagi, siang, dan sore
T : baik Dapat menyebutkan tempat dimana pasien jalan-jalan.
S : baik Dapat membedakan situasi yang ramai dan sepi.
3. Sikap atau tingkah laku Kooperatif, hiperaktif Saat diwawancarai, pasien tampak kooperatif (dapat diajak bicara) dan memperlihatkan sikap dan tingkah laku yang agak berlebihan, yaitu tidak bisa tenang dan jalan-jalan.
4. Mood Euforik Pasien selalu tertawa dan tersenyum saat bercerita atau komunikasi.
STATUS PSIKIATRI
No. Status Psikiatri Hasil Keterangan
5. Afek inapropiate Saat diwawancarai, pasien menunjukan ekspresi perasaan atau gambaran suasana perasaan atau respon emosional, tidak sesuai dengan yang diceritakan.
6. Proses Pikir
A. Bentuk pikir Autistik Apabila ditanya terkadang hanya tertawa-tawa saja.
STATUS PSIKIATRI
No. Status Psikiatri Hasil Keterangan
B. Isi pikir Waham bizarre (+) Pasien merasa semua laki-laki menyukainya
Progresi pikir :- Kuantitatif : bloking- Kualitatif : koherensi
Pasien menjawab pertanyaan kemudian diam.Pembicaraannya dapat dipahami
7. Persepsi Halusinasi (+)Illusi (+)
adaAda
8. Perhatian Mudah ditarik sulit dicantumkan
Pasien mudah diajak bicara tetapi sukar untuk difokuskan pada pembicaraan.
STATUS PSIKIATRI
SignKesadaran : Compos mentisPembicaraan : BlokingMood : EuforikAfek : inapropiateSikap atau tingkah laku : kooperatif / hiperaktif Simptom bentuk pikir : autistikprogresi pikir : koherensiinsight : Baikisi pikir : Waham (+) (bizarre)persepsi : Halusinasi visual (+), Illusi (+)
RANGKUMAN DATA YANG DIPEROLEH PADA PENDERITA
1. Sindrom psikotikadanya gangguan perilaku adanya disstres
2.sindrom skizofreniawaham bizzarehalusinasi visualmood dan afek yang auforik dan inapropiate
3. sindrom maniksikap atau tingkah laku yang hiperaktifmood dan afek yang auforik dan inapropiate
Sindrom yang Didapat
gangguan psikotik polimorfik akut dengan gejala skizofrenia (F23.1)
gejala afektif bipolar, episode kini manik dengan gejala psikotik (F31.2)
Differential Diagnosis
Gangguan psikotik polimorfik akut dengan gejala skizofrenia(F23.1) Memenuhi kriteria (a), (b), dan (c) di atas yang khas untuk
gangguan psikotik polimorfik akut (F23.0) Disertai gejala-gejala yang memenuhi kriteria untuk diagnosis
skizofrenia F20. Yang harus sudah ada untuk sebagian besar waktu sejak munculnya gambaran klinis psikotik itu secara jelas
Gejala efektif bipolar, episode kini manik dengan gejala psikotik(F31.2)
Untuk menegakkan diagnosis pasti :* Episode yang sekarang harus memenuhi kriteria untuk mania dengan gejala psikotik * Harus ada sekurang-kurangnya satu episode efektif lainnya (hipomanik, manik, depresif, atau campuran) di masa lampau
PEDOMAN DIAGNOSA
AXIS I :gangguan psikotik polimorfik akut dengan gejala skizofrenia (F23.1)
AXIS II : gangguan kepribadian skizoidAXIS III : tidak ditemukanAXIS IV : masalah psikososialAXIS V: 90-81 gejala minimal, berfungsi baik,
cukup puas, tidak lebih dari masalah Harian yang biasa.
Diagnosis Kerja
Farmakoterapi Antipsikosis
* Chlorpromazine 1x100 mg :Merupakan antipsikotik yang memiliki efek sedasi yang kuat terutama digunakan terhadap sindrom psikosis dengan gejala dominan :Gelisah, hiperaktif, sulit tidur, kekacauan pikiran, perasaan dan perilaku. * Halo peridol 2x1,5 mg :Merupakan antipsikotik untuk mengurangi gejala psikotik.Mengurangi efek samping ekstra piramidal :* Triheksilpenidil 2x2 mgMerupakan antidotum untuk efek samping dari haloperidol berupa gejala ekstrapiramidal seperti tremor.
Terapi
Psikoterapi Terapi kerja
Melatih pasien untuk bekerja guna memberikan kesibukan pada pasien, menumbuhkan rasa percaya diri pasien.
Terapi keluargaMemberikan informasi tentang penyakit yang diderita
pasien, mengajarkan cara merawat, memperlakukan pasien dengan benar, mengawasi pasien saat minum obat, memberikan kesibukan atau aktivitas kepada pasien, meningkatkan komunikasi dengan pasien agar pasien tidak terlihat menyendiri. Keluarga diberi pengertian bahwa kontrol rutin adalah sangat penting demi kesembuhan pasien.
Terapi
Prognosis pada kasus ini baik.
Prognosis