13
PRESENTASI KASUS 1 - THT TRAUMA AKUSTIK AKUT Disusun oleh: 1.Provita Rahmawati G1A010082 2.Sania Nadianisa M. G1A010083 3.Nurul Apriliani G1A010084 4.Lilis Indri A. G1A010085

Presentasi Kasus 1 - THT G2

  • Upload
    provit4

  • View
    337

  • Download
    34

Embed Size (px)

DESCRIPTION

ppt

Citation preview

  • PRESENTASI KASUS 1 - THT

    TRAUMA AKUSTIK AKUTDisusun oleh:

    Provita RahmawatiG1A010082Sania Nadianisa M.G1A010083Nurul AprilianiG1A010084Lilis Indri A.G1A010085

  • PENDAHULUAN

  • PENDAHULUAN

  • TINJAUAN PUSTAKADefinisiTrauma akustik akut adalah kerusakan sistem pendengaran akibat suara dengan volume tinggi & mendadak seperti ledakan hebat, dentuman, atau suara tembakan senjata api 1x (Ballenger, 2007).

    Etiologi dan PredisposisiTerjadi akibat paparan mendadak terhadap bentuk energi akustik yang kuat dan tiba-tiba (Ballenger, 2007). Predisposisi pada pekerja industri, orang yang mendengar ledakan bom, petasan, tembakan, maupun konser musik (Tomita, 2004).

  • TINJAUAN PUSTAKAC. EpidemiologiPrevalensi trauma akustik akut tinggi pada angkatan bersenjata tentara militer sebesar 28% personel Infantri Angkatan Darat Inggris di tahun 1998 mengalami trauma akustik akibat ledakan senjata, hal itu juga terjadi pada sepertiga tentara militer Norwegia. Penelitian di Makassar pada tahun 2001 pada anggota Brimob, siswa Sekolah Polisi Negara dan anggota Poltabes didapatkan kejadian 16,67 % (Budiyanto, 2003).

  • D. Patogenesis

  • Patofisiologi

    Trauma Akustik AkutProses mekanikCairan dalam koklea robek membran reissner cairan perilimfe dan endolimfe tercampur rusak sel-sel rambutPergerakan membrana basiler organ corti rusak cairan perilimfe dan endolimfe tercampur rusak sel-sel rambutPergerakan cairan dalam coclea secara langsung juga dapat merusak sel-sel rambut Proses metabolikVasikulasi dan vakuolisasi pada RE sel-sel rambut dan pembengkakan mitokondria rusak membrana sel dan sel-sel rambut

  • Gangguan sistem enzim sel-sel rambut hilangCedera pada vaskularisasi stria gangguan konsentrasi ionSel rambut luar terstimulasi oleh bising butuh banyak energi rentan cedera atau iskemikAdanya interaksi sinergistik antara bising dengan zat ototoksik

  • E. Penegakan Diagnosis

    AnamnesisPemeriksaan FisikPemeriksaan PenunjangBaku emaspenegakan diagnosisOnset tiba-tiba, paparan bising dengan suara kerasPemeriksaan garpu tala menunjukan tuli sensorineural. Tes Rinne positif, tes weber lateralisasi ke arah telingan dengan pendengaran yang sehat, tes schwabah memendekPemeriksaan audiometri nada murni didapatkan tuli sensorineural pada frekuensi antara 3000-6000 Hz dan pada frekuensi 4000 Hz sering terdapat notch (takik) yang patognomonik untuk jenis ketulian akibat taruma akustik (Sedjawidada, 2007).Pemeriksaan audiometri

  • F. Penatalaksanaan

    Farmakologi

    Obat golongan steroid (Prednisolon) dikombinasikan dengan piracetam (Psillas, 2008)Pemberian vasodilatasi disertai pemberian tablet complamin (Soetirto, 2005)Vitamin C (Soetirto, 2005)Neurobion (Soetirto, 2005)Tindakan implan koklea jika perlu Non Farmakologi

    Penggunaan alat bantu dengar (Agung, 2006)Tirah baring (Soetirto, 2005)Diiet rendah garam rendah kolesterol (Soetirto, 2005)Inhalasi oksigen jika perluPencegahan dengan memakai alat pelindung bising seperti sumbat telinga, tutup telinga, dan pelindung kepala

  • KESIMPULANTrauma akustik akut adalah kerusakan sistem pendengaran akibat suara dengan volume tinggi dan mendadak seperti ledakan hebat, dentuman, atau suara tembakan senjata api.Ketulian pada trauma akustik akut disebabkan karena paparan mendadak terhadap bentuk energi akustik yang kuat dan tiba-tiba.Baku emas penegakan diagnosis trauma akustik akut adalah berdasarkan hasil pemeriksaan audiometri.Penatalaksanaan trauma akustik akut berdasarkan farmakologi menggunakan steroid dan non farmakologi menggunakan alat bantu dengar.

  • DAFTAR PUSTAKAAgung. 2006. Tuli akibat Bising. dalam: Kumpulan Naskah Ilmiah PERHATI. Medan. USU Repository. Ballenger, J.J. 2007. Penyakit Telinga, Hidung, Tenggorok, Kepala, dan Leher. Jakarta: Binarupa Aksara.Budiyanto, A. 2003. Trauma AKustik Akibat Latihan Menembak pada Taruna Akademi Kepolisian Semarang. [Thesis]. Program Pendidikan Dokter Spesialis. Universitas Diponegoro, Semarang. 30 hal. (Dipublikasikan).Kersebaum, O. 1998. Acute Acoustic Trauma -Its Features and Management. J R Army Med Corps. Vol. 144: 156-158.Li, H., Wang, Q., Steyger, P.S. 2011. Acoustic Trauma Increases Cochlear and Hair Cell Uptake of Gentamicin. Plos One. Vol. 6: 1-11.Moon, I.S, Park, S.Y., Park, H.J., Yang, H.S., Hong, S.J., Lee, W.S. 2011. Clinical Characteristics of Acoustic Trauma Caused by Gunshot Noise in Mass Rifle Drills without Ear Protection. Journal of Occupational and Environmental Hygiene. Vol. 8: 618-623.Mulders, W.H.A.M., Ding, D., Salvi, R., Robertson, D. 2011. Relationship Between Auditory Thresholds, Central Spontaneous Activity, and Hair Cell Loss After Acoustic Trauma. Journal of Comparative Neurology. Vol. 519: 2637-2647.Psillas, G., Pavlidis, P., Karvelis, I., Kekes, G., Vital, V., Constantinidis. 2008. Potential Efficacy of Early Treatment of Acute Acoustic Trauma with Steroids and Piracetam After Gunshot Noise. Eur Arch Otorhinolaryngol. Vol. 265: 1465-1469.Satriawan, R. 2003. Gangguan Pendengaran Akibat Bising. Universitas Islam Indonesia. Available at Diakses tanggal 26 November 2013.Sedjawidada, R. 2007. Trauma Akustik. Makassar: Fakultas Kedokteran Universitas Hassanudin.Soetirto, I. 2005. Telinga Hidung Tenggorok. Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Stachler, R.J., Chandrasekhar, S.S., Archer, S.M., Rosenfeld M.R., Schwartz, S.R. 2012. Clinical Practice Guidline: Sudden Hearing Loss. American Academy of Otolaryology-Head and Neck Surgery Foundation. Available at Diakses tanggal 26 November 2013.Tomita, M., Norena, A.J., Eggermont, J.J. 2004. Effects of An Acute Acoustic Trauma On The Representation of A Voice Onset Time Continuum In Cat Primary Auditory Cortex. Hearing Research. Vol. 193: 39-50.

  • TERIMAKASIH