22
Assalamualaikum, wrwb... PRESENTASI JURNAL STASE THT

Presentasi Jurnal (Oklusi Tuba-rhinitis Alergika)-4scribd

  • Upload
    dht

  • View
    81

  • Download
    2

Embed Size (px)

DESCRIPTION

tuba eustachius - rhinitis alergi persisten

Citation preview

Page 1: Presentasi Jurnal (Oklusi Tuba-rhinitis Alergika)-4scribd

Assalamualaikum, wrwb...

PRESENTASI JURNALSTASE THT

Page 2: Presentasi Jurnal (Oklusi Tuba-rhinitis Alergika)-4scribd

Judul Jurnal“Faktor risiko yang

mempengaruhi disfungsi tuba Eustachius pada penderita rinitis alergi

persisten”

Page 3: Presentasi Jurnal (Oklusi Tuba-rhinitis Alergika)-4scribd

Rinitis alergi reaksi hipersensitivitas tipe 1.

International rhinitis management working group dan allergic rhinitis and impact on asthma (ARIA) mengklasifikasi rinitis alergi :obrdsrkn persistensinya : intermitten dan

persisten,obrdsrkn tingkat keparahan : derajat ringan

dan derajat sedang berat.

PENDAHULUAN

Page 4: Presentasi Jurnal (Oklusi Tuba-rhinitis Alergika)-4scribd

Komplikasi : sinusitis, polip nasi dan disfungsi tuba.

Disfungsi tuba akibat sumbatan proteksi, drainase dan aerasi telinga tengah terganggu menimbulkan kelainan derajat ringan sampai berat (tergantung lama dan beratnya serta faktor lain).

cont’...

Page 5: Presentasi Jurnal (Oklusi Tuba-rhinitis Alergika)-4scribd

Prevalensi di Semarang, oleh Suprihati (2005) pd anak sekolah usia 13-14 tahun sbsr 18,6%.

Fungsi tuba dinilai dgn timpanometri. Fungsi tuba baik MEP ± 25 mm daPa.

(Saenz melaporkan 15,5% timpanogram abnormal pd kelompok rinitis alergi).

Faktor disfungsi tuba : akibat rinitis alerginya sendiri, faktor tuba/individu maupun lingkungannya.

cont’...

Page 6: Presentasi Jurnal (Oklusi Tuba-rhinitis Alergika)-4scribd

adalah membuktikan derajat sakit, lama sakit, keberadaan tonsilitis kronik dan pemakaian AC merupakan faktor risiko yg mempengaruhi terjadinya disfungsi tuba pd penderita rinitis alergi persisten.

TUJUAN PENELITIAN

Page 7: Presentasi Jurnal (Oklusi Tuba-rhinitis Alergika)-4scribd

Desain penelitian : potong lintang pd penderita rinitis alergi persisten usia 11-54 tahun, di Klinik THT RSUP Dr. Kariadi Semarang.

Variabel bebas: derajat rinitis alergi, lama sakit rinitis alergi, keberadaan tonsilitis kronik, pemakaian AC.

Variabel tergantung: disfungsi tuba Eustachius.

METODE

Page 8: Presentasi Jurnal (Oklusi Tuba-rhinitis Alergika)-4scribd

Eksklusi: Kelainan liang telinga luar, deformitas berat septum hidung, rinosinusitis akut/kronik non-alergi, gejala/tanda keganasan di kepala leher, palatosisis dan tuba paten.

Analisis scr diskriptif, uji Chi square dan rasio prevalensi. Batas kemaknaan p<0,05.

Variabel sbg faktor risiko bila RP>1 dgn interval kepercayaan 95%.

Pengaruh faktor risiko dianalisis dgn analisis multivariat.

cont’...

Page 9: Presentasi Jurnal (Oklusi Tuba-rhinitis Alergika)-4scribd

68 penderita rinitis alergi memenuhi kriteria inklusi.

Perempuan lbh bnyk 46 (67,6%) drpd laki-laki 22 (32,4%).

Rerata usia 27,84 ± 11,17 th. terendah 11 th, tertinggi 54 th.

Kelompok terbanyak 24-34 th.

Rinitis alergi persisten derajat sedang-berat lebih banyak dibanding rinitis alergi persisten derajat ringan 77,9% : 22,1l%

HASIL

Page 10: Presentasi Jurnal (Oklusi Tuba-rhinitis Alergika)-4scribd

cont’...

Page 11: Presentasi Jurnal (Oklusi Tuba-rhinitis Alergika)-4scribd

Rinitis alergi persisten klmpk derajat sedang berat lebih banyak mengalami disfungsi tuba 19 (27,9%) drpd klmpk derajat ringan 7 (10,3%).

Lama sakit >12 bulan lbh cenderung disfungsi tuba 18 (26,5%) dibanding klmpk lama sakit <12 bulan 8 (11,8%).

Penderita rinitis alergi persisten dgn tonsilitis kronik lebih sedikit mengalami disfungsi tuba 13,2% dibanding tanpa tonsilitis kronik (25%).

cont’...

Page 12: Presentasi Jurnal (Oklusi Tuba-rhinitis Alergika)-4scribd

Pemakaian AC pd penderita rinitis alergi persisten lebih banyak mengalami disfungsi tuba 23 (33,8%) dibanding yg tidak memakai AC 3 (4,4%).

Uji Chi square didapatkan nilai p< 0,05 RP = 4,71; CI 95%=1,21-18,28 menunjukkan bahwa pemakaian AC punya faktor risiko tjd disfungsi tuba sebesar 4,71x dibanding yang tidak memakai AC.

cont’...

Page 13: Presentasi Jurnal (Oklusi Tuba-rhinitis Alergika)-4scribd

Hasil analisis regresi logistik multivariat didapatkan nilai p=0,019, RP=5,460, CI 95%=1,321-22,575.

cont’...

Page 14: Presentasi Jurnal (Oklusi Tuba-rhinitis Alergika)-4scribd

Hasil penelitian trdp 68 penderita rinitis alergi persisten dgn rerata usia 27,8 ± 11,7 tahun, usia terendah 11 dan tertinggi 54 tahun, kelompok usia terbanyak 23-34 tahun. Perempuan lebih banyak dibanding laki-laki 2:1

DISKUSI

Page 15: Presentasi Jurnal (Oklusi Tuba-rhinitis Alergika)-4scribd

Rinitis alergi persisten terbanyak pada penelitian ini adalah derajat sedang berat dan lebih banyak mengalami disfungsi tuba.

Disfungsi tuba dapat dinilai dengan timpanometri pada MEP <-25 daPa.

Pada penelitian ini penderita rinitis alergi persisten yang mempunyai nilai MEP <-25 daPa sebanyak 26 (38,2%)

cont’...

Page 16: Presentasi Jurnal (Oklusi Tuba-rhinitis Alergika)-4scribd

Peningkatan prevalensi alergi diduga disebabkan berbagai faktor internal dan faktor eksternal yang dapat mempengaruhi kekambuhan dan beratnya penyakit.

Faktor internal :faktor genetik dan sistem imun tubuh

Faktor : faktor alergenik dan non-alergenik (iritan).

cont’...

Page 17: Presentasi Jurnal (Oklusi Tuba-rhinitis Alergika)-4scribd

Faktor alergenik : houst dust, mite, grass dan spora jamur tertentu.

Faktor nonalergenik : suhu udara rendah, udara lingkungan lembap, perubahan gaya hidup (mis: penggunaan sist. pengatur suhu ruangan dlm rumah disertai ventilasi yang kurang, penggunaan antibiotik spektrum luas, infeksi virus, diet dll).

cont’...

Page 18: Presentasi Jurnal (Oklusi Tuba-rhinitis Alergika)-4scribd

Sampel dgn lama sakit >12 bln tjd disfungsi tuba lebih banyak dibandingkan kelompok lama sakit <12 bln.

Mukosa hidung jd 100% lebih hiperreaktif bila dipapar ulang alergen spesifiknya gejala RA makin meningkat seiring dgn semakin lamanya penyakit, baik terpapar oleh alergen spesifiknya ataupun oleh faktor nonalergenik.

cont’...

Page 19: Presentasi Jurnal (Oklusi Tuba-rhinitis Alergika)-4scribd

Penderita rinitis alergi persisten dgn tonsilitis kronik lbh sedikit mengalami disfungsi tuba dibanding dgn tanpa tonsilitis kronik.

Hal ini dimungkinkan karena peran tonsil dlm sistem imunitas tubuh sgt dibutuhkan pd tahun-tahun awal kehidupan.

cont’...

Page 20: Presentasi Jurnal (Oklusi Tuba-rhinitis Alergika)-4scribd

Sampel dgn pemakaian AC didapatkan disfungsi tuba lbh banyak dibanding tanpa pemakaian AC.

Inflamasi mukosa hidung disbbkn byk stimulus, trmsk kondisi lingkungan yg ekstrim.

Analisis regresi logistik multivariat didapatkan pemakaian AC scr independen berpengaruh thd kejadian disfungsi tuba (p<0,05).

Pemakaian AC berisiko 5,46 kali tjd disfungsi tuba pada rinitis alergi persisten.

cont’...

Page 21: Presentasi Jurnal (Oklusi Tuba-rhinitis Alergika)-4scribd

Dari penelitian ini didapati bahwa derajat sakit, lama sakit dan keberadaan tonsilitis kronik tdk merupakan faktor risiko disfungsi tuba.

Pemakaian AC berisiko 5,46 kali tjd disfungsi tuba pd penderita rinitis alergi persisten.

Disarankan kpd penderita rinitis alergi persisten utk menghindari pemakaian AC terlalu dingin (= 20ºC).

cont’...

Page 22: Presentasi Jurnal (Oklusi Tuba-rhinitis Alergika)-4scribd

Alhamdulillah...

Wassalam...