presentasi fasialis

Embed Size (px)

Citation preview

  • 8/7/2019 presentasi fasialis

    1/33

  • 8/7/2019 presentasi fasialis

    2/33

    PENDAHULUAN

    LATAR BELAKANG

    Kelumpuhan (parese) nervus fasialis merupakan

    kelumpuhan yang meliputi otot-otot wajah.

    Parese fasialis perifer dapat terjadi pada

    penyakit-penyakit tertentu, misalnya diabetes

    melitus, hipertensi berat, anestesi lokal pada

    pencabutan gigi, infeksi telinga bagian tengah ,sindrom Guillain Barre, kehamilan trimester terakhir,

    meningitis, perdarahan, dan trauma.

  • 8/7/2019 presentasi fasialis

    3/33

  • 8/7/2019 presentasi fasialis

    4/33

    BATASAN MASALAH

    Referat ini membahas tentang etiologi, klasifikasi,

    patogenesis, diagnosis, penatalaksanaan, dan

    prognosis parese nervus fasialis

  • 8/7/2019 presentasi fasialis

    5/33

    METODE PENULISAN

    Metode yang dipakai dalam penulisan referat ini

    berupa tinjauan kepustakaan yang merujuk kepada

    berbagai literature dan makalh ilmiah.

  • 8/7/2019 presentasi fasialis

    6/33

    TUJUAN PENULISAN

    Referat ini bertujuan untuk menambah pengetahuan

    dan pemahaman mengenai etiologi, klasifikasi,

    patogenesis, diagnosis, penatalaksanan, dan

    prognosis parese nervus fasialis.

  • 8/7/2019 presentasi fasialis

    7/33

    Definisi

    Kelumpuhan nervus fasialis (n.VII)

    merupakan kelumpuhan otot-ototwajah. Pasien tidak atau kurangdapat menggerakkan otot

    wajah, sehingga tampak wajahpasien tidak simetris

  • 8/7/2019 presentasi fasialis

    8/33

    Klasifikasi

    Sentral

    Perifer

  • 8/7/2019 presentasi fasialis

    9/33

    Anatomi danfisiologi

    Saraf kranialis ke VII mengandung 4 macam

    serabut :

    Serabut somato-motorik

    Serabut visero-motorik

    Serabut visero-sensorik

    Serabut somato-sensorik

  • 8/7/2019 presentasi fasialis

    10/33

    Anatomi

  • 8/7/2019 presentasi fasialis

    11/33

    Anatomi dan fisiologi

  • 8/7/2019 presentasi fasialis

    12/33

  • 8/7/2019 presentasi fasialis

    13/33

    Etiologi

    kongenital

    Infeksi

    Tumor

    Trauma

  • 8/7/2019 presentasi fasialis

    14/33

    Etiologi

    Gangguan Pembuluh Darah

    Idiopatik (Bells Palsy)

    Penyakti-penyakit tertentu

  • 8/7/2019 presentasi fasialis

    15/33

    PATOGENESIS

    Cedera akson perubahan histologik dan

    biokimiawi

    Tekanan pada saraf

    hambatan aliranaksoplasma

    Jika cedera terjadi pada kanalis akustikus

    internus dengan akson yang terputus dapat

    mengakibatkan kerusakan permanen lebih

    besar bila dibandingkan bila cedera terjadi

    lebih ke distal dekat motor end plate .

  • 8/7/2019 presentasi fasialis

    16/33

    Klasifikasi cedera

    1. Tingkat pertama (Neuropraksia)

    Serabut saraf terpuntir atau tertekan konduksi

    impuls terhambat, membendung aliran aksoplasma,

    namun sebagian transport aksoplasma tetap

    berlanjut. Degenerasi Wallerian tidak terjadi,

    gangguan pada fungsi motorik biasanya lebih

    banyak dibandingkan dengan fungsi sensorik

  • 8/7/2019 presentasi fasialis

    17/33

    2. Tingkat kedua (Aksonotmesis)

    Hambatan total gerakan aksoplasma melampaui lokasi

    cederagangguan akson ke bagian proksimal dan

    distal dengan aliran aksoplasma terganggu. Unsur-unsur

    jaringan tetap utuh, degenerasi Wallerian terjadi

    3. Tingkat ketiga (Endoneurotmesis)

    Cedera saraf sudah mengakibatkan endoneurium danakson hancur, tetapi perineurium tetap utuh. degenerasi

    Wallerian terjadi. Akson bisa regenerasi, tetapi dapat

    diblokir oleh jaringan parut.

  • 8/7/2019 presentasi fasialis

    18/33

    5. Tingkat kelima (Neurotmesis)

    Terjadi pada kontusio yang parah, luka robek,

    dan laserasidisorganisasi berat saraf

    tepiregenerasi tak dapat terjadi. Terdapat

    kehilangan fungsi motorik, sensorik, dan

    autonom.

  • 8/7/2019 presentasi fasialis

    19/33

    MANIFESTASI KLINIS

    Kelumpuhan Jenis Sentral

    1. Bagian wajah sekitar mata dan dahi yang

    mendapat persarafan dari2

    sisi tidak lumpuh.Penderita masih dapat mengangkat alis,

    mengerutkan dahi, dan menutup mata.

    2. Bagian bawah dari wajah lumpuh

    kurang dapat mengangkat sudut mulut pada sisi

    yang lumpuh.

  • 8/7/2019 presentasi fasialis

    20/33

    Kelumpuhan Jenis Perifer

    Kerutan dahi menghilangMata kurang dapat dipejamkan

    Plika nasolabialis mendatar

    Sudut mulut jadi lebih rendah

    Kerusakan pada nervus petrosus mayor

    dapat menyebabkan kurangnya produksi

    air mata

    Lesi di korda timpani dapat

    menyebabkan kurangnya produksi ludah

  • 8/7/2019 presentasi fasialis

    21/33

    KESIMPULAN

    Nervus fasialis atau nervus kranialis VII merupakansaraf motorik yang menginervasi otot-otot wajah.

    Banyak kondisi patologis yang menyebabkangangguan fungsi pada saraf ini, dapat terjadi disentral (supranuklear) atau di perifer (infranuklear).

    Penegakan diagnosis harus meliputi etiologi, lokasilesi dan derajat kelumpuhannya dengan pemeriksaantertentu guna menentukan terapi dan prognosisnya.

  • 8/7/2019 presentasi fasialis

    22/33

    Diagnosis

    Diagnosis ditegakkan :

    melakukan pemeriksaan fungsi nervus

    fasialis.

    Tujuan pemeriksaan fungsi nervus fasialis

    adalah untuk menentukan letak lesi danmenentukan derajat kelumpuhannya

  • 8/7/2019 presentasi fasialis

    23/33

    Uji Diagnostik

    1. Pemeriksaan Saraf motorik

    Pemeriksaan terhadap 10 otot utama wajah

    2. Pemeriksaan Tonus

    Tonus otot menentukan kesempurnaan terhadapmimik wajah

    3. Gustatometri

    Pemeriksaan fungsi pengecapan pada 2/3 anterior

    lidah

    4. Pemeriksaan Salivasi

    Pemeriksaan sekresi saliva

  • 8/7/2019 presentasi fasialis

    24/33

    5. Schimer test atau Naso-Lacrimal reflex

    Pemeriksaan fungsi serabut-serabutsensoris pada nervus fasial

    6. Pemeriksaan reflex stapedius

    Pemeriksaan dengan menggunakan alatelektroakustik impedans meter.

    7. Uji Audiologik

    Uji hantaran udara, hantaran tulang,timpanometri, reflek stapedeus

  • 8/7/2019 presentasi fasialis

    25/33

    8. Memeriksa ada tidaknya sinkinesis

    komplikasi dari parese nervus

    fasialis yang sering ditemui

    9. Memeriksa ada tidaknya

    hemispasme

    Komplikasi pada penyembuhan

    parese nervus fasialis

  • 8/7/2019 presentasi fasialis

    26/33

    Ekspresi Wajah Penderita Parese Nervus Fasialis

  • 8/7/2019 presentasi fasialis

    27/33

    Klasifikasi Parese nervus Fasialis

    1. Grade I : normal

    2. Grade II : disfungsi ringan3. Grade III : disfungsi sedang

    4. Grade IV: disfungsi sedang - berat

    5. Grade V : disfungsi berat

    6. Grade VI: total parese

  • 8/7/2019 presentasi fasialis

    28/33

    Pemeriksaan Penunjang

    EMG

    ENOGUjistimulasimaksimal

  • 8/7/2019 presentasi fasialis

    29/33

    Penatalaksanaan

    1. Fisioterapi

    2. Medikamentosa

    3. Operasi

    4. Perawatan Mata

  • 8/7/2019 presentasi fasialis

    30/33

    Komplikasi

    1.Kontraktur atau sinkinesis (gerakan

    yang berhubungan) dalam otot-otot

    mimik wajah.

    2.Sindrom air mata buaya (refleks

    gastrolakrimalis paradoksikal)

  • 8/7/2019 presentasi fasialis

    31/33

    Prognosis

    80-85% sembuh sempurna dalam

    waktu 3 bulan.

    Paralisis ringan atau sedang pada saat

    awitan merupakan tanda prognosis baik.

    Pemulihan kurang dari 14 hari baik Pemulihan lebih dari 14 hari buruk

  • 8/7/2019 presentasi fasialis

    32/33

    Pemeriksaan yang dapat dilakukan yaitu

    anamnesis, pemeriksaan fisik, pemeriksaanmotorik otot wajah dan pemeriksaan penunjanglain yang dapat mendukung dalammenegakakkan diagnosis.

    Penanganan pasien dengan kelumpuhan nervusfasialis secara dini, baik tindakan operatifmaupun secara konservatif akan menentukan

    keberhasilan dalam pengobatan.

  • 8/7/2019 presentasi fasialis

    33/33

    TERIMA KASIH