of 25 /25
Kelompok 3 FK 08 Patofisiologi

Presentasi Demam & Diare (B1)

Embed Size (px)

DESCRIPTION

medical

Text of Presentasi Demam & Diare (B1)

PowerPoint Presentation

Kelompok 3FK 08Patofisiologi

SkenarioSeorang laki-laki berusia 27 tahun datang ke RS dengan keluhan BAB cair sejak 1 hari lebih dari 5 kali. Sebelumnya mengalami demam tinggi selama 2 hari. Dari pemeriksaan fisik ditemukan pasien tampak lemah dan turgor kulit cukupRumusan MasalahBagaimana mekanisme terjadinya diare ?Mengapa seorang penderita diare sebelumnya mengalami demam ?Apa hubungan turgor kulit dengan diare ?Kata Sulit Turgor kulit adalah gambaran elastisitas kulit, diukur dengan memantau waktu yang diperlukan oleh kulit lengan bawah untuk kembali ke posisi semula setelah sedikit dicubit menggunakan ibu jari dan telunjuk pemeriksa.

Kata Kunci Gejala gejala diare(demam tinggi selama 2 hari, BAB cair, frekuensi BAB 5 kali dalam sehari, tampak lemah, turgorkulit cukup)HipotesaKemungkinan diare terjadi karena adanya infeksi pada saluran pencernaan.Kemungkinan demam yang terjadi pada seorang penderita diare disebabkan oleh adanya respon tubuh terhadap infeksi bakteri.Kemungkinan turgor kulit terjadi karena efek dari terjadinya diare.Diagnosis sementara Berdasarkan hasil yang diperoleh dari keluhan pasien dan hasil pemeriksaan fisik, kami menyimpulkan pasien tersebut dalam keadaan diare. Diagnosa diduga diare ini dikarenakan E. coli. Kebanyakan pasien mengalami gejala ringan yang terdiri dari diare cair, mual, dan kejang abdomen. Diare berat jarang terjadi, dimana pasien melakukan BAB lima kali atau kurang dalam waktu 24 jam. Lamanya penyakit ini rata-rata 5 hari. Demam timbul pada kurang dari 1/3 pasien

DIAREDIARE AKUTDIARE KRONIK

Beberapa keterangan tambahan yang diperlukanRiwayat makanan yang biasa dikonsumsi pasien (pola makan pasien).Riwayat penyakit yang pernah diderita pasien.(apakah ada penyakit kronis tertentu).Riwayat sosial-ekonomi (lingkungan pasien dan pekerjaan pasien).

DIARE AKUTDiare akut adalah diare yang awalnya mendadak dan berlangsung singkat dalam beberapa jam < 14 hari.Diare akut disebabkan oleh bakteri parasit maupun virus. Penyebab lain yang dapat menyebabkan menimbulkan diare akut adalah toksin dan obat.

Lanjutan.Diare dapat disebabkan oleh satu atau lebih patofisiologi/patomekanisme sebagai berikut :1). Osmolaritas intralumin yang tinggi, disebut diare osmotic; 2). Sekresi cairan dan elektrolit meninggi, disebut diare sekretorik; 3). Motilitas dan transit usus abnormal; 4). Gangguan permeabilitas usus; 5). Inflamasi dinding usus, disebut diare inflamatorik; 6). Infeksi dinding usus disebut diare infeksi.

PatogenesisPatogenesis diare disebabkan karena infeksi bakteri/parasit terdiri atas :Diare karena bakteri non-infasif (enterotoksigen)Diare karena bakteri/parasit infasif (enteroinfasif)

Manifestasi kilinis

Sering buang air besar dengan konsistensi tinja cair atau encer Keram abdominal Demam Mual dan muntah Lemah Pucat Perubahan tanda-tanda vital; nadi dan pernafasan cepat Menurun atau tidak ada pengeluaran urine

Diagnosis

AnamnesaSiapa yang terkena diare? Seorang laki-laki berusia 27 tahunKeluhan utama pasien tersebut? BAB cair lebih dari 5 kali dalam sehari, disertai dengan deman tinggi 2 hari sebelumnya.Dimana terjadinya kontak dengan mikroorganisme? Terkontaminasi bakteri, virus atau parasit pada saat makan atau minumAdakah orang lain di sekitarnya yang terkena? Tidak ada( Bagaimana jenis feses yang cair tersebut) mengetahui infeksi parasit dari jenis fesesnya.

Pemeriksaan fisik

Inspeksi: melihat kondisi pasien yang tampak lemah.Palpasi: meraba bagian tubuh pasien dengan uji turgor kulit untuk menentukan tingkatan dehidrasi yang disebabkan oleh diare.

Perkusi: Mengetuk bagian perut pasien untuk melihat apakah ada nyeri perut yang diderita ataupun kejang perut.Auskultasi: Mendengarkan dengan stetoskopUntuk pemeriksaan fisik, telah dijelaskan sebelumnya bahwa kemungkinan akan ditemukan mual, muntah, demam, dan nyeri perut. Pada infeksi bakteri invasiv akan ditemukan nyeri perut yang hebat, demam yang tinggi.Penatalaksanaan

Pada orang dewasa, penatalaksanaan diare akut akibat infeksi terdiri atas: Rehidrasi sebagai proritas utama pengobatan. Empat hal penting yang perlu diperhatikan adalah: Jenis cairan pada diare akut yang ringan dapat diberi oralit. Diberikan cairan Ringer laktat, bila tak tersedia dapat diberikan cairan NaCl isotonik ditambah satu ampul Na bicarbonat 7,5 % 50 ml. b. Jumlah cairan Jumlah cairan yang diberikan sesuai dengan jumlah cairan yang dikeluarkan. Kehilangan cairan tubuh dapat dihitung dengan beberapa cara.c. Jalan masuk atau cara pemberian cairan Rute pemberian cairan pada orang dewasa dapat dipilih oral atau iv.d. Jadwal pemberian cairan Rehidrasi dengan perhitungan kebutuhan cairan berdasarkan metode Daldiyono diberikan pada 2 jam pertama. Selanjutnya dilakukan penilaian kembali status hidrasi untuk memperhitungkan kebutuhan cairan. Rehidrasi diharapkan terpenuhi lengkap pada akhir jam ke-3.

2. Identifikasi penyebab diare akut karena infeksi Secara klinis, tentukan diare koleriform atau disentriform. Selanjutnya dilakukan pemerksaan penunjang yang terarah.3.Terapi simtomatik Obat antidiare bersifat simtomatik dan bersifat sangat hati-hati atas pertimbangan yang rasional4.Terapi definitif Pemberian edukasi yang jelas sangat penting sebagai langkah pencegahan. Higiene perorangan, sanitasi lingkungan, dan imunisasi melalui vaksinasi sangat berarti, selain terapi farmakologi

PEMBAHASAN

Mekanisme terjadinya diare

Mekanisme terjadinya diare yang akut dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu: osmotik, sekretorik, eksudatif dan gangguan motilitas.Faktor osmotik terjadi bila ada bahan yang tidak dapat diserap meningkatkan osmolaritas dalam lumen yang menarik air dari plasma sehingga terjadi diare. Contohnya adalah malabsorbsi karbohidrat akibat defisiensi laktase.Faktor sekretorik bila terjadi gangguan transport elektrolit baik absorbsi yang berkurang ataupun sekresi yang meningkat. Hal ini dapat terjadi akibat toksin yang dikeluarkan bakteri misalnya toksin kolera atau pengaruh garam empedu, asam lemak rantai pendek. Faktor eksudatif, inflamasi akan mengakibatkan kerusakan mukosa baik usus halus maupun usus besar. Inflamasi dan eksudasi dapat terjadi akibat infeksi bakteri atau bersifat non infeksi.Kelompok lain adalah akibat gangguan motilitas yang mengakibatkan waktu transit usus menjadi lebih cepat. Hal ini terjadi pada keadaan tirotoksikosis, sindroma usus iritabel atau diabetes melitus.Pada kasus kali ini diare yang terjadi adalah diare akut yang bersifat infektif, hal ini karena diare yang dialami disertai dengan demam tinggi 2 hari sebelumnya, yang pada proses pertahanan tubuh demam merupakan peningkatan set point pada hypothalamus akibat terdapatnya pirogen eksogen yang masuk ke dalam tubuh ataupun pirogen endogen yang berupa sitokin yang dilepas.

Diare dapat menyebabkan demam

Pada kasus ini diare dapat menimbulkan demam karena ketika diare terjadi infeksi baik bakteri, sehingga dengan adanya infeksi tersebut tubuh meresponnya dengan mengeluarkan pirogen endogen berupa makrofag, monosit, dan sel endotelial kemudian sel makrofag mengeluarkan sitokin pirogen masuk ke sirkulas darah dan diteruskan ke hipotalamus di mana hipotalamus akan merespon pesan tersebut dengan mensekresikan PGE2, meningkatkan set point panas di hypothalamus, terjadi konservasi panas dan suhu panas tubuh meningkat dan terjadilah demam sebelum diare.Hubungan antara diare dan turgor kulit

Turgor kulit adalah gambaran elastisitas kulit, diukur dengan memantau waktu yang diperlukan oleh kulit lengan bawah untuk kembali ke posisi semula setelah sedikit dicubit menggunakan ibu jari dan telunjuk pemeriksa. Turgor normal adalah kembalinya kulit ke kontur semula dalam rentang waktu 3 detik, jika kulit tetap meninggi lebih dari 3 detik, turgor menurun.Turgor kulit merupakan gejala umum dari diare. Pada saat diare, akan terjadi deplesi air yang isotonik sehingga menyebabkan terjadinya gejala dan keluhan turgor kulit yang dikarenakan pemindahan seperti cairan dari kompartemen tubuh yang nantinya akan menyebabkan dehidrasi. Turgor ini sendiri merupakan gejala dari dehidrasi, dimana dehidrasi yang dikarenakan diare dapat diklasifikasikan menjadi 3 yaitu: (1) Tanpa dehidrasi, biasanya anak merasa normal, tidak rewel, masih bisa bermain seperti biasa. Umumnya karena diarenya tidak berat, anak masih mau makan dan minum seperti biasa.

Dehidrasi ringan atau sedang, menyebabkan anak rewel atau gelisah, mata sedikit cekung, turgor kulit masih kembali dengan cepat jika dicubit

Dehidrasi berat, anak apatis (kesadaran berkabut), mata cekung, pada cubitan kulit turgor kembali lambat, napas cepat, anak terlihat lemah.

Dalam kasus ini, kita dapat menggolongkan ke dalam dehidrasi ringan atau sedang, dimana turgor kulit masih kembali dengan cepat jika dicubit seperti dalam trigger dikatakan turgor kulit cukup.Diare dengan dehidrasi ringan ditandai dengan hilangnya cairan sampai 5% dari berat badan, sedangkan pada diare sedang terjadi kehilangan cairan 6-10% dari berat badan.

Kesimpulan

Mekanisme terjadinya diare yang akut dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu: osmotik, sekretorik, eksudatif dan gangguan motilitas.Pada diare akut dapat disertai demam atau tidak. Pada kasus ini diare dapat menimbulkan demam karena ketika diare terjadi infeksi bakteri, tubuh meresponnya dengan mengeluarkan pirogen endogen, dan sel endotelial kemudian sel makrofag mengeluarkan sitokin pirogen masuk ke sirkulas darah dan diteruskan ke hipotalamus di mana hipotalamus akan merespon pesan tersebut dengan mensekresikan PGE2, meningkatkan set point panas di hypothalamus, terjadi konservasi panas dan suhu panas tubuh meningkat dan terjadilah demam pada saat diare. Turgor kulit merupakan gejala umum dari diare. Pada saat diare, akan terjadi deplesi air yang isotonik sehingga menyebabkan terjadinya gejala dan keluhan turgor kulit yang dikarenakan pemindahan seperti cairan dari kompartemen tubuh yang nantinya akan menyebabkan dehidrasi.