21
NIHL (noise induced hearing loss) Tuli akibat terpapar oleh bising yang cukup keras dalam jangka waktu yang cukup lama dan biasanya diakibatkan oleh bising lingkungan kerja

Presentasi Case THT NIHL noise induces hearing loss

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Presentasi Case THT NIHL noise induces hearing loss

Citation preview

NIHL(noise induced hearing loss)

Tuli akibat terpapar oleh bising yang cukup keras dalam jangka waktu yang cukup lama dan

biasanya diakibatkan oleh bising lingkungan kerja

Justicia Andhika Perdana(030.07.129)

M. Agung Santara (030.09.139)

Melia Indasari (030.09.149)

Winda Indriati (030.09.268)

Case ReportPembimbing : dr. Farida Nurhayati, Sp. THT-KL, M.Kes

Nama : Tri Werda LestariUsia : 22 tahunJenis Kelamin : PerempuanAgama : IslamAlamat : Jalan Bojong Menteng – Rawa PanjangPekerjaan : Operator mesinPendidikan : SMA

Identitas

Keluhan Utama : Kurang pendengaran sejak 2 tahun yang lalu

Keluhan tambahan : Sering bersin-bersin pada malam hari

Anamnesis

Riwayat Penyakit Sekarang Pendengaran berkurang di kedua telinga sejak 2 tahun

yang lalu Gejala ini timbul setelah 1 tahun bekerja di tempat

kerjanya Lingkungan kerja pasien penuh dengan kebisingan Pasien tidak memakai alat pelindung telinga di tempat

kerja (8 jam) Telinga berdengengung dan merasa pusing. Susah berkomunikasi dengan orang sekitar Saat menonton televisi membutuhkan volume yang Sakit di daerah kedua pipi.

Riwayat Penyakit Dahulu Bersin-bersin pada malam hari selama 1 tahun Tidak pernah kasih obat tetes telinga Tidak ada trauma sebelumnya Tidak pernah keluar cairan dari telinga Hipertensi dan diabetes melitus disangkal

Riwayat Penyakit Keluarga Riwayat penyakit serupa berupa sering bersin-bersin (+),

diabetes melitus (-), hipertensi (-).

Keadaan umum : Tampak sakit ringan Kesadaran : Compos Mentis Tanda vital

Tekanan darah : 90/60 mmHg Suhu : 36,4oC Nadi : dbn RR : dbn

Pemeriksaan Fisik

KepalaNormosefali, deformitas (-), Facies adenoid (-), distribusi

rambut merata

Mata

Sklera ikterik -/-, konjungtiva pucat -/-, refleks cahaya langsung

+/+, refleks cahaya tidak langsung +/+

LeherPembesaran kelenjar getah

bening -/-

Paru Suara napas vesikuler +/+, rhonki -/-, wheezing -/-

Jantung Bunyi Jantung I/II normal, murmur (-), gallop (-)

AbdomenDatar, supel, bising usus (+)

normal, nyeri tekan (-), organomegali (-)

Ekstremitas Akral hangat, clubbing finger (-)

Kanan Telinga luar Kiri

Normotia Daun Telinga Normotia

Hiperemis (-), Abses (-)

Nyeri Tekan (-), Fistel (-)

Retroaurikuler

Hiperemis (-), Abses (-)

Nyeri Tekan (-), Fistel (-)

Telinga

Liang Telinga

Lapang Lapang/Sempit Lapang

Hiperemis (-) Warna Epidermis Hiperemis (-)

(-) Sekret (-)

(-) Serumen (-)

Intak, Refleks Cahaya jam 5 Membran Timpani

Intak, Refleks Cahaya jam 7

Pemeriksaan Fungsi

Pendengaran(+) Rinne (+)

Tidak ada Lateralisasi Webber

Tidak ada Lateralisasi

Memendek Swabach Memendek

Tidak DilakukanPemeriksaan Fungsi

Pendengaran Tidak Dilakukan

Telinga (2)

Kanan Pemeriksaan Luar

Kiri

(-) Deformitas (-)

Nyeri Tekan (-) Dahi Nyeri Tekan (-)

Nyeri Tekan (+) Pipi Nyeri Tekan (+)

(-) Krepitasi (-)

Hidung

Rhinoskopi Anterior

Lapang Cavum Nasi Lapang

Hipertrofi, Livid Konka Inferior Hipertrofi, Livid

Eutrofi Konka Media Eutrofi

Eutrofi Konka Superior Eutrofi

Tenang Mukosa Tenang

Deviasi (-) Septum Deviasi (-)

(-) Sekret (-)

Tidak Dilakukan Rhinoskopi Posterior

Tidak Dilakukan

Lidah

Merah Muda Warna Merah Muda

Normoglossia Bentuk Normoglossia

Tidak Ada Deviasi Tidak Ada

Tidak Ada Tremor Tidak Ada

Pemeriksaan Mulut dan Orofaring

Kiri Gigi Kanan

Tidak Ada Karies Tidak Ada

Arcus Faring dan Uvula

Simetris Simetris/Tidak Simetris

Merah Muda Warna Merah Muda

Merah Muda Bercak Eksudat Merah Muda

Kanan Pritonsil Kiri

Merah Muda Warna Merah Muda

Tidak Ada Edema Tidak Ada

Tidak Ada Abses Tidak Ada

Tonsil

T1 Ukuran T1

Tidak Hiperemis Warna Tidak Hiperemis

Tidak Rata Permukaan Tidak Rata

Tidak Melebar Kripta Tidak Melebar

Tidak Ada Detritus Tidak Ada

Dinding Faring Posterior

Tidak Hiperemis Warna Tidak Hiperemis

Tidak Ada Warna Jaringan Granulasi

Tidak Ada

Licin Permukaan Licin

Pasien datang dengan keluhan kurang pendengarannya di kedua telinga sejak 2 tahun yang lalu, pasien mengaku mengalami gejala ini setelah 1 tahun bekerja di tempat kerjanya. Lingkungan kerja pasien penuh dengan kebisingan, pasien tidak memakai alat pelindung telinga di tempat kerja nya, dan setiap hari nya pasien bekerja di tempat tersebut selama 8 jam. Selain itu pasien kadang-kadang merasa telinga berdengung dan merasa pusing. Pasien merasa terganggu dengan keadaan ini karena harus meminta kepada orang yang berbicara kepadanya untuk mengulang perkataannya, dan setiap nonton televisi pasien harus dekat atau mengkencangkan volume televisi. Selain masalah kurang pendengaran, pasien mengeluh sakit di daerah kedua pipi. Pasien mengatakan sering bersin-bersin pada malam hari sejak tahun belakangan ini.

Resume

Setelah dilakukan pemeriksaan fisik status lokalis hidung ditemukan konka inferior hipertrofi dan livid, nyeri tekan di daerah kedua pipi. Pada pemeriksaan fungsi pendengaran didapatkan Rinne (+), Weber tidak ada lateralisasi, Swabach memendek. Pada pemeriksaan audiometri didapatkan telinga kanan tuli sensorineural sedang dan telinga kiri tuli sensorineural sedang berat. Diagnosis pada pasien ditentukan setelah dilakukan anamnesis, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang. Tatalaksana pada pasien yaitu dengan menggunakan alat bantu dengar, dan setiap bekerja pasien harus menggunakan alat pelindung bising berupa sumbat telinga (earplug), tutup telinga (ear muff) atau pelindung kepala (helmet). Untuk rhinitis alergi diberikan avamist dan perlu dilakukan pemeriksaan anjuran berikutnya berupa tes alergi, begitu juga untuk kecurigaan terhadap sinusitis maxillaris bilateral perlu dilakukan pemeriksan foto sinus paranasal posisi Waters dan lateral.

Gangguan pendengaran akibat bising (Noice Induced Hearing Loss)

Rhinitis Alergi Suspek Sinusitis maxillaris bilateral

Diagnosa Kerja

Rhinitis Vasomotor

Diagnosis Banding

Audiometri untuk menilai derajat ketulian pasien Interpretasi Audiometri

Derajat ketulian telinga kanan adalah (55+40+50+50):4 = 48.75 dB tuli sedang

Derajat ketulian telinga kiri adalah (65+65+60+65):4 = 63.75 tuli sedang berat

Dari audiogram telinga kanan tuli sensorineural sedang dan telinga kiri tuli sensorineural sedang berat

Pemeriksaan Penunjang

Skin Prick Test untuk mengetahui alergen yang dapat mencetuskan rhinitis alergi

Foto polos SPN (water’s, lateral) untuk melihat kondisi sinus maxilla

Pemeriksaan Penunjang

Medikamentosa: Cetirizine 1x10 mg diminum

sebelum tidur (anti histamin) Avamyst 2 puff/day nasal dextra

sinistra (nasal kongestan) Cefixime 2 x 50 mg (antibiotik)

Penatalaksanaan

Non-medikamentosa Penggunaan alat

pelindung telinga terhadap bising (ear muff, ear plug, dan helmet) untuk mengurangi intensitas paparan bising

alat bantu dengar (ABD/hearing aid)

Edukasi Edukasi pasien untuk menghindari sumber bising Edukasi kan kepada pasien juga untuk menjauhi

segala yang bisa membuatnya bersin-bersin. Dan jika batuk pilek harap segera untuk diobati.

Ad vitam : ad bonam Ad sanationam : ad malam Ad functionam : ad malam

Prognosis