42
ASUHAN KEPERAWATAN PD PASIEN DGN GANGREN

presentasi askep-gangren

Embed Size (px)

Citation preview

  • ASUHAN KEPERAWATAN PD PASIEN DGN GANGREN

  • PENGERTIANGangren: proses atau keadaan yg ditandai dengan adanya jaringan mati atau nekrosis, namun secara mikrobiologis adalah proses nekrosis yg disebabkan oleh infeksi (Askandar, 2001)

  • GANGREN KAKI DIABETIKGangren kaki diabetik: luka pada kaki yang merah kehitam-hitaman dan berbau busuk akibat sumbatan yang terjadi di pembuluh darah sedang atau besar di tungkai (Askandar, 2001).Biasanya kuman yang menginfeksi pada gangren kaki diabetik adalah: Streptococcus (Soetmadji, 1999)

  • FAKTOR-FAKTOR YG MEMPENGARUHIFaktor-faktor yg mempengaruhi terjadinya gangren kaki diabetik:a. Faktor endogen:- genetik, metabolik- angiopati diabetik- Neuropati diabetik

  • LANJUTAN FAKTORb. Faktor eksogen:- Trauma- Infeksi

  • TEORI TERJADINYA KOMPLIKASI KRONIK DM1. TEORI SORBITOL:Hiperglikemi

    Penumpukkan kadar glukosa pada sel dan jaringan tertentu dan dpt mentransport glukosa tanpa insulin

    Glukosa yg ber>> tidak akan termetabolisasi habis secara normal melalui glikolisis

  • LANJUTAN TEORI SORBITOLSebagian glukosa yg tersisa dgn perantaraan enzim aldose reduktase akan diubah menjadi sorbitol

    Sorbitol akan tertumpuk dalam sel/jaringan tersebut dan menyebabkan kerusakan dan perubahan fungsi

  • LANJUTAN TEORI2. TEORI GLIKOSILASIHiperglikemi

    Glikosilasi pada semua protein, terutama yg mengandung senyawa lisin

    Terjadinya proses glikosilasi pada protein membran basalkomplikasi baik makro/mikro vaskuler.

  • LANJUTANFaktor utama yg menyebabkan gangren kaki diabetik adalah:- Angiopati- Neuropati Faktor terpenting untuk terjadinya kaki diabetik- Infeksi

  • LANJUTAN NEUROPATIAdanya neuropati perifer terjadinya gangguan sensorik dan motorik.

    GANGGUAN SENSORIK Hilang/menurunnya sensasi nyeri pada kaki, shg jika mengalami trauma tidak terasa nyeri, yg tiba-tiba menyebabkan ulkus pada kaki.

    GANGGUAN MOTORIKatrofi otot kaki sehingga merubah titik tumpu kaki.

  • ANGIOPATIAngiopatipenurunan aliran darah ke tungkai akibat aterosklerosis dr pembuluh darah besar di tungkai terutama di betis.Apabila sumbatan terjadi pada pembuluh darah yg lebih besar (K) akan menderita sakit pada tungkai setelah berjalan pd jarak tertentu.

  • MANIFESTASI KLINIKManifestasi ggn pembuluh darah dapat berupa:- nyeri tungkai bawah saat istirahat- pada perabaan terasa dingin- kesemutan dan cepat lelah- pulsasi pembuluh darah kurang kuat- Kaki menjadi pucat bila ditinggikan.- Adanya ulkus/gangrenAdanya angiopati penurunan asupan nutrisi, oksigen serta antibiotika sehingga kaki sulit sembuh (Levin, 1993).

  • KLASIFIKASI GANGRENWagner (1983) membagi gangren kaki diabetik menjadi 6 tingkatan:Derajat 0: Tidak ada lesi, kulit masih utuh dgn kemungkinan disertai kelainan bentuk kakiDerajat I: Ulkus superficial terbatas pada kulitDerajat II: Ulkus dalam menembus tendon dan tulang

  • LANJUTAN DERAJAT GANGRENDerajat III: Abses dalam, dengan atau tanpa osteomilitisDerajat IV: gangren jari kaki atau bagian distal kaki dengan atau selulitis.Derajat V: gangren seluruh kaki atau sebagian tungkai

  • KLASIFIKASI GANGRENBrand (1986) dan Ward (1987) membagi gangren kaki menjadi 2 golongan:1). Kaki diabetik akibat iskemi: disebabkan oleh penurunan aliran darah ke tungkai akibat adanya makroangiopati (arterosklerosis) dr pembuluh darah besar di tungkai terutama di betis.

  • LANJUTAN2. Kaki diabetik akibat neuropati Terjadi kerusakan syaraf somatik dan otonomik, tdk ada ggn dari sirkulasi.Secara klinis: dijumpai kaki yg kering, hangat, kesemutan, mati rasa, edema kaki dengan pulsasi pembuluh darah kaki teraba baik.

  • ASKEP GANGRENPENGKAJIAN- Keluhan utama:rasa kesemutan pd kaki/tungkai bawah, rasa raba yg menurun, luka yg tdk sembuh-sembuh dan berbau, adanya nyeri pada luka.- Riwayat penyakit sekarang: kapa terjadinya luka, penyebab, upaya yang telah dialkukan untuk mengatasinya.

  • LANJUTAN PENGKAJIANRiwayat kesehatan dahulu: riwayat DM atau penyakit-penyakit lain yg ada kaitan dengan defisiensi insulin, mis: penyakit pankreas. Adanya riwayat penyakit jantung, aterosklerosis.

    Riwayat kesehatan keluarga: menderita DM, atau penyakit keturunan yg dapat menyebabkan defisiensi insulin.

  • DIAGNOSA KEPERAWATAN1). Gangguan perfusi jaringan b/d menurunnya aliran darah ke daerah gangren akibat adanya obstruksi pembuluh darah2). Kerusakan integritas kulit b/d adanya gangren pada ekstremitas3). Gangguan rasa nyaman nyeri b/d iskemik jaringan4). Potensial terjadinya penyebaran infeksi (sepsis) b/d meningkatnya kadar gula darah

  • LANJUTAN DIAGNOSA KEPERAWATAN5). Kurang pengetahuan tentang penyakit, prognosis dan pengobatan b/d kurang informasi6). Gangguan gambaran diri b/d peubahan salah satu anggota tubuh.

  • PERAWATAN LUKA GANGRENGangren adalah luka yang terinfeksi disertai dengan adanya jaringan yang mati berwarna kehitaman dan membau akibat pembusukan o/ bakteri.

    Oleh karena itu perlu diganti balutan secara khusus

  • LANJUTAN.Perawatan luka gangren: melakukan perawatan luka akibat dari komplikasi penyakit diabetes melitus (Perry & Potter, 2006).

  • TUJUAN PERAWATAN GANGRENTujuan perawatan gangren:- Mencegah meluasnya infeksi- Memberi rasa nyaman pada klien- Mengurangi nyeri- Meningkatkan proses penyembuhan luka

  • INDIKASI PERAWATANPerawatan luka gangren dapat dilakukan pada luka gangren diabetik yang kotor dan bersih.

  • PRINSIP PERAWATANPerawatan luka dilakukan jika luka kotor/luka basahPerhatikan teknik aseptik dan antiseptikGanti sarung tangan diantara tindakan bersih dan kotorPisahkan peralatan bersih dan sterilBalutan diberikan sesuai kondisi luka: basah, kering, steril dan luka terkontaminasi.

  • HAL-HAL YG PERLU DIPERHATIKANMelihat kondisi luka pasien: luka kotor/tidak, ada pus atau jar.nekrotik?

    Setelah dikaji baru dilakukan perawatan luka.

    Untuk perawatan luka biasanya menggunakan antiseptik ( NaCl) dan kassa steril.

  • PERSIAPAN ALAT U/ PERAWATANAlat Steril ( baki instrument berisi ) :1 Pinset anatomi2 pinset chirurgis1 klem arteri1 gunting jaringanKassa dan deppers steril secukupnyaKom kecil untuk larutan 2 buahSarung tangan steril

  • LANJUTAN PERSIAPAN ALATAlat Tidak Steril:Larutan NaCl 0,9 %Handscone bersihPinset anatomi bersihVerbanVerban elastic, gunting verbanSpuit 50 cc dan 10 ccPengalas/perlakTempat sampah atau kantong plastik, bengkokAntiseptik (betadhine 10 %)SampiranMasker, dan scort jika perlu

  • PERSIAPAN PASIEN - Mengucapkan salam teraupetik dan memperkenalkan diri- Melakukan evaluasi/validasi- Melakukan kontrak (waktu, tempat dan topik)- Menjelaskan tujuan dilakukan prosedur- Menjelaskan langkah prosedur- meminta persetujuan pasien- menyiapkan pasien sesuai keb.

  • TEKNIK PERAWATAN GANGRENProsedur pelaksanaan: 1). Tutup pintu atau psang sampiran di sekitar klien2). Atur posisi yang nyaman bagi klien untuk memudahkan daerah luka dapat dijangkau dengan mudah3). Sediakan perlatan yang diperlukan dalam troley di samping pasien. 4). Cuci tangan, gunakan sarung tangan bersih

  • LANJUTAN TEKNIK PERAWATAN5). Pasang pengalas

    6). Letakkan bengkok atau kantong plastik di dekat klien

    7). Buka balutan luka dengan menggunakan gunting verban. Bila balutan lengket pada luka, basahi balutan yang menempel pada luka dengan NaCl 0,9% dan angkat balutan dengan pinset secara hati-hati.

  • LANJUTAN TEKNIK PERAWATAN8). Kaji kondisi luka serta kulit sekitar luka:Lokasi luka dan jaringan tubuh yang rusak, ukuran luka meliputi luas dan kedalaman luka (arteri, vena, otot, tendon dan tulang).Kaji ada tidaknya sinusKondisi luka kotor atau tidak, ada tidaknya pus, jaringan nekrotik, bau pada luka, ada tidaknya jaringan granulasi (luka berwarna merah muda dan mudah berdarah).

  • LANJUTAN TEKNIK PERAWATANKaji kulit sekitar luka terhdap adanya maserasi, inflamasi, edema dan adanya gas gangren yang ditandai dengan adanya krepitasi saat melakukan paplpasi di sekitar luka.Kaji adanya nyeri pada luka9). Cuci perlahan-lahan kulit di sekitar ulkus dengan kasa dan NaCL 0,9%, kemudian keringkan perlahan-lahan dengan cara mengusap secara hati-hati dgn kasa kering

  • LANJUTAN TEKNIK PERAWATAN10). Cuci tangan dengan alkohol atau air bersih11). Ganti sarung tangan dengan sarung tangan steril12). Bersihkan luka:Bila luka bersih dan berwarna kemerahan gunakan cairan NaCl 0,9%Bila luka infeksi, gunakan cairan NaCl 0,9% dan antiseptik iodne 10%Bila warna luka kehitama: ada jar. Nekrotik, gunakan NaCl 0,9%. Jar.nekrotik dibuang dengan cara digunting sedikit demi sedikit sampai terlihat jar.granulasi.

  • LANJUTAN TEKNIK PERAWATANBila luka sudah berwarna merah, hindari jangan sampai berdarah13). Bila terdapat sinus lubang, lakukan irigasi dengan menggunakan NaCl 0,9% dengan sudut kemiringan 45 derajat sampai bersih. Irigasi sampai kedalaman luka karena pd sinus terdapat banyak kuman

  • LANJUTAN TEKNIK PERAWATAN14). Lakukan penutupan luka:a. Cara Konvensional: - Bila luka bersih, tutup luka dengan 2 lapis kain kasa yang telah dibasahi dengan NaCl 0,9% dan diperas sehingga kasa menjadi lembab. Pasang kasa lembab sesuai kedalaman luka (hindari mengenai jaringan sehat di pinggir luka), lalu tutup dengan kain kasa kering dan jangan terlalu ketat.

  • LANJUTAN TEKNIK PERAWATAN- Bila luka infeksi, tutup luka dengan 2 lapis kasa lembab dengan NaCl 0,9% dan betadin 10%, lalu tutup dengan kasa kering. 15). Bila pembuluh darah vena mengalami kerusakan , lakukan kompresi dengan menggunakan verban elastis.

  • LANJUTAN TEKNIK..16). Mengatur pasien ke posisi yang nyaman dan memungkinkan aliran darah ke perifer dan ke daerah luka tetap lancar, misalnya dnegan cara elevasi tungkai bila luka berlokasi di tumit atau telapak kaki.17). Merapikan alat-alat18). Membuka sarung tangan dan Mencuci tangan19). Mengevaluasi respin pasien baik verbal maupun non verbal

  • LANJUTAN TEKNIK.20). Menyusun rencana tindak lanjut: jadwal penggantian balutan yang akan datang dan rencana edukasi kepada klien dan keluarga. 21). Dokumentasikan tindakan dan hasil evaluasi perkembangan keadaan luka:- Ukuran luka: luas dan kedalaman luka- Kondisi luka- Kondisi kulit sekitar luka- Apakah ada nyeri pada luka

  • LANJUTAN TEKNIK.- Jenis balutan yang digunakan- Hasil kultur luka (jika ada)22). Berikan pendidikan kesehatan yang berkaitan dengan luka:- Anjurkan klien untuk tidak menekuk atau melipat kaki yang luka - Anjurkan klien untuk imobilisasi kaki yg luka dan hindari menggunakan kaki yg luka sebagai tumpuan atau penyangga tubuh.

  • EVALUASIMencatat hasil tindakan perawatan luka pada dokumen/catatan keperawatan Perhatikan teknik asepthik dan antiseptikJaga privasi klienPerhatikan jika ada pus / jaringan nekrotikCatat karakteristik luka

  • SEKIAN DAN TERIMA KASIH