29
Presentasi Kasus HAEMORRHOID INTERNA GRADE III Disusun oleh : BASKORO CAHYOPRAMUDITO 110 2006 056 Pembimbing : Dr. SUPRIYONO Sp.B Kepaniteraan Klinik Sub Bagian Bedah Umum RSUD CILEGON JANUARI 2011 1

Precase Hemoroid 3 basz

Embed Size (px)

Citation preview

8/6/2019 Precase Hemoroid 3 basz

http://slidepdf.com/reader/full/precase-hemoroid-3-basz 1/29

Presentasi Kasus

HAEMORRHOID INTERNA GRADE III

Disusun oleh :

BASKORO CAHYOPRAMUDITO

110 2006 056

Pembimbing :

Dr. SUPRIYONO Sp.B

Kepaniteraan Klinik Sub Bagian Bedah Umum

RSUD CILEGON

JANUARI 20111

8/6/2019 Precase Hemoroid 3 basz

http://slidepdf.com/reader/full/precase-hemoroid-3-basz 2/29

STATUS PASIEN

I. IDENTITAS PASIEN

  Nama : Ny. S

 No. CM : 77.73.xx

Jenis Kelamin : Perempuan

Umur : 38 tahun

Status Perkawinan : Menikah

Alamat : Wanakarta, Bojonegara

Suku bangsa : Sunda

Agama : Islam

Masuk RS : 7 Februari 2011

Ruang : Bougenville

Pembiayaan : Jamsostek  

2

8/6/2019 Precase Hemoroid 3 basz

http://slidepdf.com/reader/full/precase-hemoroid-3-basz 3/29

II. ANAMNESIS

Diambil dari : Autoanamnesa

Tanggal : 8 Februari 2011

a. Keluhan utama

Terdapat benjolan di anus

a. Riwayat penyakit sekarang

Pasien datang ke RSUD Cilegon dengan keluhan terdapat benjolan dianus sudah sejak 2 tahun yang lalu, kecil, tidak mengganggu, dan tidak terasa

nyeri. Kemudian 3 bulan sebelum masuk Rumah Sakit (SMRS), benjolan

dirasakan makin lama makin membesar. Awalnya benjolan ini tidak terasa

sakit, namun sejak 3 minggu yang lalu benjolan ini mulai terasa sakit.

Benjolan keluar saat BAB, mengejan dan saat posisi jongkok. Benjolan ini

dapat dimasukkan dengan tangan. Benjolan ini terasa sangat nyeri sehingga

membuat posisi duduk tidak nyaman.

Pasien juga mengeluh terkadang BAB disertai darah menetes berwarna

merah segar, darah tidak bercampur dengan kotoran, dan darah keluar setelah

 buang air besar.

Pasien mengaku sering mengeluhkan adanya BAB yang keras dan

 jarang. Pasien tidak mengeluh adanya perubahan pada pola BAB, tidak ada

 perubahan pada kaliber kotorannya, pasien juga merasakan puas setelah buang

air besar, tidak ada rasa penuh. Tidak ada perubahan pada pola makan dan

tidak ada penurunan berat badan dalam waktu yang singkat.

Pasien bekerja sebagai seorang pembuat emping yang setiap harinya

sering dalam posisi duduk jongkok jika sedang bekerja.

 

 b. Riwayat penyakit dahulu

Riwayat hipertensi, asma, alergi, dan diabetes meLitus disangkal oleh pasien.

Pasien belum pernah mengalami kejadian seperti ini sebelumnya.

3

8/6/2019 Precase Hemoroid 3 basz

http://slidepdf.com/reader/full/precase-hemoroid-3-basz 4/29

III . 1 .PEMERIKSAAN UMUM 

Keaadaan umum : Sakit sedang

Kesadaran : Compos mentis

Tekanan darah : 110 / 80 mmHg

  Nadi : 80 x/menit

Respirasi : 22 x/menit

Suhu : 36 0C

III . 2 .PEMERIKSAAN FISIK 

Kepala : Normocephal

Mata : CA -/- , SI -/-

Leher : KGB tidak teraba membesar  

Thoraks : Pulmo : Vesikuler (+), rhonki (-/-), wheezing (-/-)

Cor : SI-S2 reguler, murmur (-), gallop (-)

Abdomen : Supel, Tympani, BU (+) Normal

Genitalia : Lihat status lokalis

Ekstremitas : Akral hangat, Edema (-) di keempat ekstremitas

III.3. STATUS LOKALIS a/r ANOREKTAL

L : Tampak benjolan keluar dari anus, ukuran 2 x 2 cm, berwarna kemerahan.

F : Konsistensi lunak, Nyeri Tekan (+), benjolan tidak dapat masuk spontan,

namun dapat masuk dengan bantuan tangan

M : Nyeri Gerak (+)

4

8/6/2019 Precase Hemoroid 3 basz

http://slidepdf.com/reader/full/precase-hemoroid-3-basz 5/29

IV. LABORATORIUM

Pada tanggal 31 Desember 2011

Hb : 12,7 g/dl

Ht : 38,7 %

Trombosit : 276.000 /ul

Leukosit : 6.890 /ul

LED : 15

Masa pedarahan : 1 menit 30 detik  

Masa pembekuan : 8 menit

Golongan darah / Rh : O / +

GDS : 107 mg/dl

SGOT : 16 u/l

SGPT : 15 u/l

Ureum : 27 mg/dl

Kreatinin : 0,6 mg/dl

HbsAg : Non Reaktif  

Anti HIV I : Non Reaktif  

5

8/6/2019 Precase Hemoroid 3 basz

http://slidepdf.com/reader/full/precase-hemoroid-3-basz 6/29

V. RESUME

Pasien datang ke RSUD Cilegon dengan keluhan terdapat benjolan di anus

sudah sejak 2 tahun yang lalu, kecil, tidak mengganggu, dan tidak terasa nyeri.

Kemudian 3 bulan sebelum masuk Rumah Sakit (SMRS), benjolan dirasakan makin

lama makin membesar. Awalnya benjolan ini tidak terasa sakit, namun sejak 3

minggu yang lalu benjolan ini mulai terasa sakit. Benjolan keluar saat BAB, mengejan

dan saat posisi jongkok. Benjolan ini dapat dimasukkan dengan tangan.

Pasien juga mengeluh, terkadang BAB disertai darah menetes berwarna merah

segar, darah keluar setelah buang air besar. Pasien mengaku sering mengeluhkan

adanya BAB yang keras dan jarang.

6

8/6/2019 Precase Hemoroid 3 basz

http://slidepdf.com/reader/full/precase-hemoroid-3-basz 7/29

VI. DIAGNOSIS KERJA

Hemoroid Interna Grade III

VII. DIAGNOSIS DIFERENSIAL

1. Karsinoma kolorektum

2. Polip

VIII. TERAPI

1. Non-Farmakoterapi

- Saran Operasi Hemoroidektomi

2. Farmakoterapi

- IVFD RL 24 tpm

- Inj. Cefotaxim 2 x 1 gr 

- Inj. Ketorolac 3 x 1 mg

IX. PROGNOSIS

Quo ad vitam : ad bonam

Quo ad fungsionam : ad bonam

7

8/6/2019 Precase Hemoroid 3 basz

http://slidepdf.com/reader/full/precase-hemoroid-3-basz 8/29

X. FOLLOW UP

Tanggal 8 Februari 2011

TD = 110/80 mmHg R = 20 x/menit

 N = 80 x/menit S = 36 o CS/ Terdapat benjolan di anus mulai memmbesar sejak 3 bulan yang lalu, mulai

terasa nyeri sekitar 3minggu yang lalu. Benjolan muncul di luar anus dan dapat

dimasukkan dengan tangan. Pasien juga mengeluh, terkadang BAB disertai darah

menetes berwarna merah segar, darah tidak bercampur dengan kotoran, darah

keluar setelah buang air besar.

O/ KU = Sakit sedang

KS = CM

Status Lokalis a/r Anorektal :

L/ Tampak benjolan yang keluar dari anus jika pasien

mengejan, ukuran 2 x 2 cm, berwarna kemerahan.

F/ Konsistensi lunak, Nyeri Tekan (+)

M/ Nyeri Gerak (+)

A/ Hemoroid Interna Grade III

P/ Rencana Operasi hari ini

LAPORAN OPERASI tanggal 8 Feburari 2011 :

- D/ pre-operasi : Hemoroid Interna Grade III

- D/ post-operasi : Hemoroid Interna Grade III

- Teknik pembedahan : Hemoroidektomi

- Instruksi post-op :

o IVFD RL + Novalgin + Petidin 24 tpm

o Fosmycin 2 x 2 gr 

o Inj. Remophain 3 x 1 amp

8

8/6/2019 Precase Hemoroid 3 basz

http://slidepdf.com/reader/full/precase-hemoroid-3-basz 9/29

o Bed rest 24 jam

Tanggal 9 Februari 2011

TD = 110/70 mmHg R = 22 x/menit

 N = 80 x/menit S = 36 o C

S/ Nyeri (+) pada luka post op. Jika bokong digunakan untuk duduk terasa nyeri.

O/ KU = Sakit sedang

KS = CM

Status Lokalis a/r Anorektal :

L/ - Tampak luka tertutup verband, kering.

- Sedikit rembesan darah, Pus (-)

- Terpasang DC, irigasi lancar, warna kuning pekat,

 jumlah 200 cc

F/ Nyeri Tekan (+)

M/ Nyeri Gerak (+)

A/ Post Hemoroidektomi (Hari ke-1) atas indikasi hemoroid interna grade III

P/ - IVFD RL + Novalgin+ Petidin drip 24 tpm

- Fosmycin 2 x 2 gr 

- Inj. Remophain 3 x 1 amp

- DC off  

- Ganti perban pagi-sore dan oles betadin

- Diet bubur saring

- Mobilisasi

Tanggal 10 Februari 2011

TD = 120/70 mmHg R = 20 x/menit

 N = 80 x/menit S = 36,5 o C

S/ - Nyeri (+) pada luka post op

- Masih terasa perih jika digunakan untuk duduk 

O/ KU = Sakit sedang

KS = CM

9

8/6/2019 Precase Hemoroid 3 basz

http://slidepdf.com/reader/full/precase-hemoroid-3-basz 10/29

Status Lokalis a/r Anorektal :

L/ - Tampak luka tertutup verband, kering.

- Rembesan darah (-), Pus (-)

F/ Nyeri Tekan (+)

M/ Nyeri Gerak (-)

A/ Post Hemoroidektomi (Hari ke-2) atas indikasi hemoroid interna grade III

P/ - Terapi teruskan.

Tanggal 11 Februari 2011

TD = 120/70 mmHg R = 20 x/menit

 N = 86 x/menit S = 37 o C

S/ - Masih terasa nyeri di daerah analO/ KU = Sakit sedang

KS = CM

Status Lokalis a/r Anorektal :

L/ - Tampak luka post op kering.

- Rembesan darah (-), Pus (-)

F/ Nyeri Tekan (-)

M/ Nyeri Gerak (-)

A/ Post Hemoroidektomi (Hari ke-3) atas indikasi hemoroid interna grade III

P/ - Terapi lanjutkan

Tanggal 12 Februari 2011

TD = 120/70 mmHg R = 20 x/menit

 N = 86 x/menit S = 37 o C

S/ -

O/ KU = Sakit sedang

KS = CM

Status Lokalis a/r Anorektal :

L/ - Tampak luka post op kering.

- Rembesan darah (-), Pus (-)

F/ Nyeri Tekan (-)

M/ Nyeri Gerak (-)

A/ Post Hemoroidektomi (Hari ke-4) atas indikasi hemoroid interna grade III

P/ - BLPL

- Ciprofloksasin 500 mg 2 x 1

- Mefinal 3 x 1

10

8/6/2019 Precase Hemoroid 3 basz

http://slidepdf.com/reader/full/precase-hemoroid-3-basz 11/29

- Laxadine Syr 3 x 1

TINJAUAN PUSTAKA

I. Definisi

Hemoroid berasal dari bahasa Yunani, yaitu haem = blood (darah) dan rhoos =

flowing (mengalir), maka darah yang mengalir pada waktu defekasi maupun sesudahnya

menjadi gejala yang paling sering dikeluhkan oleh penderita hemoroid.

11

8/6/2019 Precase Hemoroid 3 basz

http://slidepdf.com/reader/full/precase-hemoroid-3-basz 12/29

Hemoroid adalah pelebaran vena di dalam pleksus hemoroidalis yang bukan

merupakan kelainan patologik. Hanya apabila hemoroid menyebabkan keluhan atau

 penyulit, diperlukan tindakan.

Hemoroid atau wasir atau ambeien adalah pelebaran vena di dalam pleksus

hemorroidalis, merupakan pembengkakan submukosa pada lubang anus yang

mengandung pleksus vena, arteri kecil, dan jaringan areola yang melebar.

II. Anatomi dan Fisiologi

Kanalis analis berasal dari proktoderm yang merupakan invaginasi ectoderm,

sedangkan rectum berasal dari entoderm. Karena perbedaan asal anus dan rectum ini,

maka perdarahan, persyarafan dan pengaliran vena dan limfe juga berbeda, demikian

 pula epitel yang menutupinya.

Rectum dilapisi oleh mukosa glanduler usus sedangkan kanalis analis oleh

anoderm yang merupakan lanjutan epitel berlapis gepeng kulit luar. Daerah batas rectum

dan kanalis analis ditandai dengan perubahan jenis epitel. Kanalis analis dan kulit luar di

sekitarnya kaya akan persyarafan sensoris somatic dan peka terhadap rangsangan nyeri,

sedangkan mukosa rectum mempunyai persyarafan autonom dan tidak peka terhadap

nyeri.

Darah vena di atas garis anorektum mengalir melalui sistem porta, sedangkan yang

 berasal dari anus dialirkan ke sistem kava melalui cabang vena iliaka.

Kanalis analis berukuran panjang kurang lebih 3 cm. Batas atas kanalis anus

disebut garis anorektum, garis mukokutan, linea pektinata (berbentuk sisir) atau linea

dentate (berbentuk gigi). Di daerah ini terdapat kripta anus dan muara kelenjar anus

antara kolumna rectum. Lekukan antar sfingter sirkuler dapat diraba di dalam kanalis

analis sewaktu melakukan colok dubur.dan menunjukkan batas antara sfingter intern dan

sfingter extern.

Perdarahan Arteri. Arteri hemoroidalis superior adalah kelanjutan langsung

a.mesenterika inferior. Arteri ini membagi diri menjadi dua cabang utama, yaitu kiri dan

kanan. Cabang yang kanan bercabang lagi. Letak ketiga cabang terakhir ini mungkin

dapat menjelaskan letak hemoroid interna yang khas yaitu dua buah di perempat sebelah

kanan dan sebuah di perempat lateral kiri.

12

8/6/2019 Precase Hemoroid 3 basz

http://slidepdf.com/reader/full/precase-hemoroid-3-basz 13/29

Arteri hemoroidalis medialis merupakan percabangan anterior a.iliaka interna,

sedangkan a.hemoroidalis inferior cabang dari a.pudenda interna. Anastomosis antara

arcade pembuluh inferior dan superior mempunyai makna penting pada tindak bedah

atau sumbatan aterosklerotik di daerah percabangan aorta dan a.iliaka. Perdarahan di

  pleksus hemoroidalis merupakan kolateral luas dan kaya sekali darah sehingga

 perdarahan dari hemoroid interna menghasilkan darah segar yang berwarna merah dan

 bukan darah vena warna kebiruan.

Perdarahan Vena. Vena hemoroidalis superior berasal dari pleksus hemoroidalis

internus dan berjalan ke arah cranial ke dalam v.mesenterika inferior dan seterusnya

melalui v.lienalis ke vena porta. Vena hemoroidalis inferior mengalirkan darah ke dalam

vena pudenda interna dan ke dalam vena iliaka interna dan system kava. Pembesaran

vena hemoroidalis dapat menimbulkan keluhan hemoroid.

Aliran limfe. Pembuluh limfe dari kanalis membentuk pleksus halus yang

mengalirkan limfe menuju ke kelenjar limfe inguinal, selanjutnya dari sini cairan limfe

terus mengalir sampai kelenjar limfe iliaka.

Persyarafan. Persyarafan rectum terdiri atas system simpatik dan parasimpatik.

Serabut simpatik berasal dari pleksus mesenterikus inferior dan dari system parasakral

yang terbentuk dari ganglion simpatis lumbal ruas kedua, ketiga dan keempat.

13

8/6/2019 Precase Hemoroid 3 basz

http://slidepdf.com/reader/full/precase-hemoroid-3-basz 14/29

III. Etiologi

Penyebab pelebaran pleksus hemoroidalis di bagi menjadi dua :

1) Karena bendungan sirkulasi portal akibat kelaian organic

Kelainan organik yang dapat menyebabkan gangguan adalah :

a. Hepar sirosis hepatis

Fibrosis jaringan hepar akan meningkatkan resistensi aliran vena ke hepar sehingga

terjadi hipertensi portal. Maka akan terbentuk kolateral antara lain ke esofagus dan pleksus hemoroidalis.

 b. Bendungan vena porta, misalnya karena thrombosis

c. Tumor intra abdomen, terutama di daerah pelvis, yang menekan vena sehingga

aliranya terganggu. Misalnya tumor rektal.

2) Idiopatik, tidak jelas adanya kelaianan organik, hanya ada faktor - faktor penyebab

timbulnya Hemoroid. Faktor faktor yang mungkin berperan :

a. Keturunan atau heriditer 

14

8/6/2019 Precase Hemoroid 3 basz

http://slidepdf.com/reader/full/precase-hemoroid-3-basz 15/29

Dalam hal ini yang menurun adalah kelemahan dinding pembuluh darah, dan

 bukan hemoroidnya.

 b. Anatomi

Vena di daerah mesenterium tidak mempunyai katup. Sehingga darah mudah

kembali, dan menyebabkan bertambahnya tekanan di pleksus hemoroidalis.

c. Hal - hal yang memungkinkan tekanan intra abdomen meningkat antara lain :

oOrang yang pekerjaannya banyak berdiri atau duduk dimana gaya gravitasi

akan mempengaruhi timbulnya hemoroid.

oDiare menahun/kronis

oPekerjaan yang mengangkat benda - benda berat

oTonus spingter ani yang kaku atau lemah

oHubungan seks tidak lazim (perianal)

oSembelit/ konstipasi/ obstipasi menahun

oObesitas

oUsia lanjut

oBatuk berat

Pada seseorang wanita hamil terdapat 3 faktor yang mempengaruhi timbulnya hemoroid

yaitu :

1. Adanya tumor intra abdomen

2. Kelemahan pembuluh darah sewaktu hamil akibat pengaruh perubahan hormonal

3. Mengedan, sewaktu partus.

IV. Klasifikasi

1. Hemoroid Interna

Hemoroid interna adalah pelebaran pleksus vena hemoroidalis superior di atas linea

dentata/garis mukokutan dan ditutupi oleh mukosa. Hemoroid interna ini merupakan

 bantalan vaskuler di dalam jaringan submukosa pada rektum sebelah bawah. Sering

hemoroid terdapat pada tiga posisi primer, yaitu kanan depan ( jam 7 ), kanan

 belakang (jam 11), dan kiri lateral (jam 3). Hemoroid yang lebih kecil terdapat di

antara ketiga letak primer tesebut.

15

8/6/2019 Precase Hemoroid 3 basz

http://slidepdf.com/reader/full/precase-hemoroid-3-basz 16/29

Hemoroid interna terbagi menjadi 4 derajat :

a. Derajat I

Timbul perdarahan varises, prolaps / tonjolan mokosa tidak melalui anus dan

hanya dapat di temukan dengan proktoskopi.

 b. Derajat II

Terdapat trombus di dalam varises sehingga varises selalu keluar pada saat

defekasi, tapi setelah defekasi selesai, tonjolan tersebut dapat masuk dengan

sendirinya.

c. Derajat III

Keadaan dimana varises yang keluar tidak dapat masuk lagi dengan sendirinya

tetapi harus didorong.

d. Derajat IV

Suatu saat ada timbul keaadan akut dimana varises yang keluar pada saat defekasi

tidak dapat dimasukan lagi. Biasanya pada derajat ini timbul trombus yang di

ikuti infeksi dan kadang kadang timbul perlingkaran anus, sering disebut dengan

Hemoroid Inkarserata karena seakan - akan ada yang mempersempit hemoroid

yang keluar itu. Maka setelah beberapa saat akan timbul nekrosis.

STADIUM PADA HEMORRHOID INTERNA

HEMORRHOID INTERNA

DERAJAT BERDARAH MENONJOL REPOSISI

I + - -

II (+) + Spontan

III (+) + Manual

IV (+) Tetap -

Internal hemorrhoids occur higher up in the anal canal,

out of sight. Bleeding is the most common symptom of 

internal hemorrhoids, and often the only one in mild cases.

16

8/6/2019 Precase Hemoroid 3 basz

http://slidepdf.com/reader/full/precase-hemoroid-3-basz 17/29

2. Hemoroid Externa

Hemoroid eksterna merupakan pelebaran dan penonjolan pleksus hemoroid inferior 

terdapat di sebelah distal linea dentata/garis mukokutan di dalam jaringan di bawah

epitel anus.

Hemoroid eksterna dapat diklasifikasikan menjadi 2 yaitu :

a. Akut

Bentuk akut berupa pembengkakan bulat kebiruan pada pinggir anus dan

sebenarnya adalah hematom, walaupun disebut sebagai trombus eksterna akut.

Tanda dan gejala yang sering timbul adalah :

- Rasa sakit dan nyeri

- Rasa gatal pada daerah hemorid

Kedua tanda dan gejala tersebut disebabkan karena ujung – ujung saraf pada kulit

merupakan reseptor rasa sakit.

 b. Kronik  

Hemoroid eksterna kronik atau “Skin Tag” terdiri atas satu lipatan atau lebih dari

kulit anus yang berupa jaringan penyambung dan sedikit pembuluh darah.

External hemorrhoids are visible-occurring out side the

anus. They are basically skin-covered veins that have

 ballooned and appear blue. Usually they appear without any

symptoms. When inflamed, however, they become red and

tender.

17

8/6/2019 Precase Hemoroid 3 basz

http://slidepdf.com/reader/full/precase-hemoroid-3-basz 18/29

V. Patofisiologi

VI. Manifestasi klinis

Pasien sering mengeluh menderita hemoroid atau “wasir” tanpa ada hubungannya

dengan gejala rektum atau anus yang khusus. Nyeri yang hebat jarang sekali ada

hubungannya dengan hemoroid interna dan hanya timbul pada hemoroid eksterna yang

mengalami trombosis.

Perdarahan umumnya merupakan tanda pertama dari hemoroid interna akibat trauma

oleh faeces yang keras. Darah yang keluar berwarna merah segar dan tidak tercampur 

dengan faeces, dapat hanya berupa garis pada faeces atau kertas pembersih sampai pada

18

8/6/2019 Precase Hemoroid 3 basz

http://slidepdf.com/reader/full/precase-hemoroid-3-basz 19/29

  perdarahan yang terlihat menetes atau mewarnai air toilet menjadi merah. Hemoroid

yang membesar secara perlahan-lahan akhirnya dapat menonjol keluar menyebabkan

 prolaps. Pada tahap awal, penonjolan ini hanya terjadi pada waktu defekasi dan disusul

reduksi spontan setelah defekasi. Pada stadium yang lebih lanjut, hemoroid interna ini

 perlu didorong kembali setelah defekasi agar masuk kembali ke dalam anus.

Pada akhirnya hemoroid dapat berlanjut menjadi bentuk yang mengalami prolaps

menetap dan tidak bisa didorong masuk lagi. Keluarnya mukus dan terdapatnya faeces

 pada pakaian dalam merupakn ciri hemoroid yang mengalami prolaps menetap. Iritasi

kulit perianal dapat menimbulkan rasa gatal yang dikenal sebagai pruritus anus dan ini

disebabkan oleh kelembaban yang terus menerus dan rangsangan mukus. Nyeri hanya

timbul apabila terdapat trombosis yang luas dengan udem dan radang.

VII. Diagnosis

Diagnosis hemoroid yang membengkak dan terasa nyeri ditegakkan berdasarkan

hasil pemeriksaan di daerah anus dan rektum. Untuk keadaan yang lebih serius, misalnya

tumor, bisa dibantu dengan pemeriksaan anoskopi dan sigmoidoskopi.

1. Anamnesis :

a. BAB dengan darah segar 

- Bercampur feses darah menetes

- Berupa garis pada feses ( tanda khas )

 b. Rasa tidak enak saat defakasi

c. Tidak puas sesudah defekasi

d. Anemia

e. Adanya prolaps

e. Iritasi kulit

f. Nyeri : Hemoroid eksterna dengan thrombosis

2. Pemeriksaan Fisis

a. Hemoroid Interna

- Hemoroid interna yang prolaps dapat terlihat sebagai benjolan yang tertutup

mukosa.

19

8/6/2019 Precase Hemoroid 3 basz

http://slidepdf.com/reader/full/precase-hemoroid-3-basz 20/29

- Colok dubur : benjolan tidak teraba , kecuali ada penebalan atau fibrosis

mukosa.

 b. Hemoroiod Eksterna

- Benjolan yang ditutupi kulit

- Trombosis : benjolan warna kebiruan, unilokuler/multilokuler, nyeri tekan.

3. Pemeriksaan Penunjang

Pemeriksaan Colok Dubur 

Pada pemeriksaan colok dubur, hemoroid interna stadium awal tidak dapat diraba

sebab tekanan vena di dalamnya tidak terlalu tinggi dan biasanya tidak nyeri.

Hemoroid dapat diraba apabila sangat besar. Apabila hemoroid sering prolaps,

selaput lendir akan menebal. Trombosis dan fibrosis pada perabaan terasa padat

dengan dasar yang lebar. Pemeriksaan colok dubur ini untuk menyingkirkan

kemungkinan karsinoma rectum (teraba berbenjol-benjol dan tidak teratur).

Pemeriksaan Anoskopi

Dengan cara ini dapat dilihat hemoroid internus yang tidak menonjol keluar.

Anoskop dimasukkan untuk mengamati keempat kuadran. Penderita dalam posisi

litotomi. Anoskop dan penyumbatnya dimasukkan dalam anus sedalam mungkin,

 penyumbat diangkat dan penderita disuruh bernafas panjang. Hemoroid interna

terlihat sebagai struktur vaskuler yang menonjol ke dalam lumen. Apabila

 penderita diminta mengejan sedikit maka ukuran hemoroid akan membesar dan

  penonjolan atau prolaps akan lebih nyata. Banyaknya benjolan, derajatnya,

letak ,besarnya dan keadaan lain dalam anus seperti polip, fissura ani dan tumor 

ganas harus diperhatikan.

Pemeriksaan proktosigmoidoskopi

Proktosigmoidoskopi perlu dikerjakan untuk memastikan keluhan bukan

disebabkan oleh proses radang atau proses keganasan di tingkat tinggi, karena

hemoroid merupakan keadaan fisiologik saja atau tanda yang menyertai. Faeces

harus diperiksa terhadap adanya darah samar.

VIII. Diagnosis Banding20

8/6/2019 Precase Hemoroid 3 basz

http://slidepdf.com/reader/full/precase-hemoroid-3-basz 21/29

Perdarahan :

1. Karsinoma kolorektum

2. Penyakit divertikel

3. Polip

4. Kolitis ulserosa

Benjolan :

1. Ca anorektal

2. Prolaps recti / procidentia

IX. Komplikasi

1. Terjadinya perdarahan

Pada derajat satu darah kelur menetes dan memancar 

2. Terjadi trombosis

Karena hemoroid keluar sehinga lama - lama darah akan membeku dan terjadi

trombosis

3. Peradangan

Kalau terjadi lecet karena tekanan, vena hemoroid dapat terjadi infeksi dan meradang

karena disana banyak kotoran yang ada kuman – kumannya.

X. Tata Laksana

1. Penatalaksanaan Medis

Ditujukan untuk hemoroid interna derajat I sampai III atau semua derajat hemoroid

yang ada kontraindikasi operasi atau klien yang menolak operasi.

a. Non-farmakologis

Bertujuan untuk mencegah perburukan penyakit dengan cara memperbaiki

defekasi.

Pelaksanaan berupa perbaikan pola hidup, perbaikan pola makan dan minum,

  perbaikan pola/cara defekasi. Perbaikan defekasi disebut   Bowel Management 21

8/6/2019 Precase Hemoroid 3 basz

http://slidepdf.com/reader/full/precase-hemoroid-3-basz 22/29

 Program (BMP) yang terdiri atas diet, cairan, serat tambahan, pelicin feses, dan

 perubahan perilaku defekasi (defekasi dalam posisi jongkok/squatting). Selain itu,

lakukan tindakan kebersihan lokal dengan cara merendam anus dalam air selama

10-15 menit, 2-4 kali sehari. Dengan perendaman ini, eksudat/sisa tinja yang

lengket dapat dibersihkan. Eksudat/sisa tinja yang lengket dapat menimbulkan

iritasi dan rasa gatal bila dibiarkan.

b. Farmakologi

Bertujuan memperbaiki defekasi dan meredakan atau menghilangkan keluhan dan

gejala.

Obat-obat farmakologis hemoroid dapat dibagi atas empat macam, yaitu:

1. Obat yang memperbaiki defekasi

Terdapat dua macam obat yaitu suplement serat ( fiber suplement ) dan pelicin

tinja (  stool softener ). Suplemen serat komersial yang yang banyak dipakai

antara lain   psylium atau isphaluga Husk  (ex.: Vegeta, Mulax, Metamucil,

Mucofalk) yang berasal dari kulit biji plantago ovate yang dikeringkan dan

digiling menjadi bubuk. Obat ini bekerja dengan cara membesarkan volume

tinja dan meningkatkan peristaltik usus. Efek samping antara lain ketut dan

kembung. Obat kedua adalah laxant atau pencahar (ex.: laxadine, dulcolax, dll).

2. Obat simptomatik 

Bertujuan untuk menghilangkan atau mengurangi keluhan rasa gatal, nyeri, atau

kerusakan kulit di daerah anus. Jenis sediaan misalnya Anusol, Boraginol N/S

dan Faktu. Sediaan yang mengandung kortikosteroid digunakan untuk 

mengurangi radang daerah hemoroid atau anus. Contoh obat misalnya

Ultraproct, Anusol HC, Scheriproct.

3. Obat penghenti perdarahan

Perdarahan menandakan adanya luka pada dinding anus atau pecahnya vena

hemoroid yang dindingnya tipis. Psyllium, citrus bioflavanoida yang berasal

dari jeruk lemon dan paprika berfungsi memperbaiki permeabilitas dinding

 pembuluh darah.

4. Obat penyembuh dan pencegah serangan

22

8/6/2019 Precase Hemoroid 3 basz

http://slidepdf.com/reader/full/precase-hemoroid-3-basz 23/29

Menggunakan Ardium 500 mg dan plasebo 3×2 tablet selama 4 hari, lalu 2×2

tablet selama 3 hari. Pengobatan ini dapat memberikan perbaikan terhadap

gejala inflamasi, kongesti, edema, dan prolaps.

2. Penatalaksanaan Tindakan Operatif 

Ditujukan untuk hemoroid interna derajat IV dan eksterna atau semua derajat

hemoroid yang tidak berespon terhadap pengobatan medis.

a. Prosedur ligasi pita karet

Hemoroid yang besar atau yang mengalami prolaps dapat ditangani dengan

ligasi gelang karet menurut Barron. Dengan bantuan anoskop, mukosa di atas

hemoroid yang menonjol dijepit dan ditarik atau dihisap ke tabung ligator khusus.

Gelang karet didorong dari ligator dan ditempatkan secara rapat di sekeliling

mukosa pleksus hemoroidalis tersebut. Pada satu kali terapi hanya diikat satu

kompleks hemoroid, sedangkan ligasi berikutnya dilakukan dalam jarak waktu 2 – 

4 minggu.

Penyulit utama dari ligasi ini adalah timbulnya nyeri karena terkenanya garis

mukokutan. Untuk menghindari ini maka gelang tersebut ditempatkan cukup jauh

dari garis mukokutan. Nyeri yang hebat dapat pula disebabkan infeksi. Perdarahan

dapat terjadi waktu hemoroid mengalami nekrosis, biasanya setelah 7 – 10 hari.

 b. Krioterapi / bedah beku

Hemoroid dapat pula dibekukan dengan suhu yang rendah sekali. Jika

digunakan dengan cermat, dan hanya diberikan ke bagian atas hemoroid pada

sambungan anus rektum, maka krioterapi mencapai hasil yang serupa dengan yang

terlihat pada ligasi dengan gelang karet dan tidak ada nyeri. Dingin diinduksi

melalui sonde dari mesin kecil yang dirancang bagi proses ini. Tindakan ini cepat

dan mudah dilakukan dalam tempat praktek atau klinik. Terapi ini tidak dipakai

secara luas karena mukosa yang nekrotik sukar ditentukan luasnya. Krioterapi ini

lebih cocok untuk terapi paliatif pada karsinoma rektum yang ireponibel.

c. Hemoroidektomi

23

8/6/2019 Precase Hemoroid 3 basz

http://slidepdf.com/reader/full/precase-hemoroid-3-basz 24/29

Terapi bedah dipilih untuk penderita yang mengalami keluhan menahun dan

 pada penderita hemoroid derajat III dan IV. Terapi bedah juga dapat dilakukan

dengan perdarahan berulang dan anemia yang tidak dapat sembuh dengan cara

terapi lainnya yang lebih sederhana. Penderita hemoroid derajat IV yang

mengalami trombosis dan kesakitan hebat dapat ditolong segera dengan

hemoroidektomi.

Prinsip yang harus diperhatikan dalam hemoroidektomi adalah eksisi yang

hanya dilakukan pada jaringan yang benar-benar berlebihan. Eksisi sehemat

mungkin dilakukan pada anoderm dan kulit yang normal dengan tidak 

mengganggu sfingter anus. Eksisi jaringan ini harus digabung dengan rekonstruksi

tunika mukosa karena telah terjadi deformitas kanalis analis akibat prolapsus

mukosa.

Ada tiga tindakan bedah yang tersedia saat ini yaitu bedah konvensional

(menggunakan pisau dan gunting), bedah laser ( sinar laser sebagai alat pemotong)

dan bedah stapler ( menggunakan alat dengan prinsip kerja stapler).

Bedah konvensional

Saat ini ada 3 teknik operasi yang biasa digunakan yaitu :

1. Teknik Milligan – Morgan

Teknik ini digunakan untuk tonjolan hemoroid di 3 tempat utama (jam 3, 7 dan

11). Teknik ini dikembangkan di Inggris oleh Milligan dan Morgan pada tahun

1973. Basis massa hemoroid tepat diatas linea mukokutan dipegang dengan

hemostat dan diretraksi dari rektum. Kemudian dipasang jahitan transfiksi

catgut proksimal terhadap pleksus hemoroidalis. Penting untuk mencegah

 pemasangan jahitan melalui otot sfingter internus.

Hemostat kedua ditempatkan distal terhadap hemoroid eksterna. Suatu incisi

elips dibuat dengan skalpel melalui kulit dan tunika mukosa sekitar pleksus

hemoroidalis internus dan eksternus, yang dibebaskan dari jaringan yang

mendasarinya. Hemoroid dieksisi secara keseluruhan. Bila diseksi mencapai

 jahitan transfiksi cat gut maka hemoroid ekstena dibawah kulit dieksisi. Setelah

mengamankan hemostasis, maka mukosa dan kulit anus ditutup secara

longitudinal dengan jahitan jelujur sederhana.

Biasanya tidak lebih dari tiga kelompok hemoroid yang dibuang pada satu

waktu. Striktura rektum dapat merupakan komplikasi dari eksisi tunika mukosa24

8/6/2019 Precase Hemoroid 3 basz

http://slidepdf.com/reader/full/precase-hemoroid-3-basz 25/29

rektum yang terlalu banyak. Sehingga lebih baik mengambil terlalu sedikit

daripada mengambil terlalu banyak jaringan.

2. Teknik Whitehead

Teknik operasi yang digunakan untuk hemoroid yang sirkuler ini yaitu dengan

mengupas seluruh hemoroid dengan membebaskan mukosa dari submukosa dan

mengadakan reseksi sirkuler terhadap mukosa daerah itu. Lalu mengusahakan

kontinuitas mukosa kembali.

3. Teknik Langenbeck 

Teknik Langenback ditujukan untuk tonjolan soliter. Pada teknik Langenbeck,

hemoroid internus dijepit radier dengan klem. Lakukan jahitan jelujur di bawah

klem dengan cat gut chromic no 2/0. Kemudian eksisi jaringan diatas klem.

Sesudah itu klem dilepas dan jepitan jelujur di bawah klem diikat. Teknik ini

lebih sering digunakan karena caranya mudah dan tidak mengandung resiko

 pembentukan jaringan parut sekunder yang biasa menimbulkan stenosis.

Bedah Laser

Pada prinsipnya, pembedahan ini sama dengan pembedahan konvensional, hanya

alat pemotongnya menggunakan laser. Saat laser memotong, pembuluh jaringan

terpatri sehingga tidak banyak mengeluarkan darah, tidak banyak luka dan dengan

nyeri yang minimal.

Pada bedah dengan laser, nyeri berkurang karena syaraf rasa nyeri ikut terpatri. Di

anus, terdapat banyak syaraf. Pada bedah konvensional, saat post operasi akan

terasa nyeri sekali karena pada saat memotong jaringan, serabut syaraf terbuka

akibat nya serabut syaraf tidak mengerut sedangkan selubungnya mengerut.

Sedangkan pada bedah laser, serabut syaraf dan selubung syaraf menempel jadi

satu, seperti terpatri sehingga serabut syaraf tidak terbuka. Untuk hemoroidektomi,

dibutuhkan daya laser 12 – 14 watt. Setelah jaringan diangkat, luka bekas operasi

direndam cairan antiseptik. Dalam waktu 4 – 6 minggu, luka akan mengering.

Prosedur ini bisa dilakukan hanya dengan rawat jalan.

Bedah Stapler

Teknik ini juga dikenal dengan nama  Procedure for Prolapse Hemorrhoids (PPH)

atau Hemoroid Circular Stapler. Teknik ini mulai diperkenalkan pada tahun 199325

8/6/2019 Precase Hemoroid 3 basz

http://slidepdf.com/reader/full/precase-hemoroid-3-basz 26/29

oleh dokter berkebangsaan Italia yang bernama Longo sehingga teknik ini juga

sering disebut teknik Longo. Di Indonesia sendiri alat ini diperkenalkan pada tahun

1999. Alat yang digunakan sesuai dengan prinsip kerja stapler. Bentuk alat ini

seperti senter, terdiri dari lingkaran di depan dan pendorong di belakangnya.

Pada dasarnya hemoroid merupakan jaringan alami yang terdapat di saluran anus.

Fungsinya adalah sebagai bantalan saat buang air besar. Kerjasama jaringan

hemoroid dan m. sfinter ani untuk melebar dan mengerut menjamin kontrol

keluarnya cairan dan kotoran dari dubur. Teknik PPH ini mengurangi prolaps

  jaringan hemoroid dengan mendorongnya ke atas garis mukokutan dan

mengembalikan jaringan hemoroid ini ke posisi anatominya semula karena

 jaringan hemoroid ini masih diperlukan sebagai bantalan saat BAB, sehingga tidak 

 perlu dibuang semua.

Keuntungan teknik ini yaitu mengembalikan ke posisi anatomis, tidak mengganggu

fungsi anus, tidak ada anal discharge, nyeri minimal karena tindakan dilakukan di

luar bagian sensitif, tindakan berlangsung cepat sekitar 20 – 45 menit, pasien pulih

lebih cepat sehingga rawat inap di rumah sakit semakin singkat.

 Namun risiko perdarahan, trombosis, serta penyempitan saluran anus masih dapat

terjadi.

Kontraindikasi PPH adalah fistula anus, bengkak, gangren, penyempitan anus,

  prolaps jaringan hemoroid yang tebal, serta pada pasien dengan gangguan

koagulasi (pembekuan darah).

Komplikasi yang dapat timbul paska tindakan invasif adalah perdarahan sekunder,

selulitis, abses, fistula, fissura, dan inkontinensia.

3. Penatalaksanaan Tindakan non-operatif 

a. Fotokoagulasi inframerah, diatermi bipolar, terapi laser adalah tekhnik terbaru

yang digunakan untuk melekatkan mukosa ke otot yang mendasarinya

b. Skleroterapi adalah penyuntikan larutan kimia yang merangsang, misalnya 5%

fenol dalam minyak nabati. Efektif untuk hemoroid berukuran kecil dan berdarah,

  juga membantu mencegah prolaps. Penyuntikan diberikan ke submukosa dalam

  jaringan areolar yang longgar di bawah hemoroid interna dengan tujuan

menimbulkan peradangan steril yang kemudian menjadi fibrotik dan meninggalkan

 parut. Penyuntikan dilakukan di sebelah atas dari garis mukokutan dengan jarum

26

8/6/2019 Precase Hemoroid 3 basz

http://slidepdf.com/reader/full/precase-hemoroid-3-basz 27/29

yang panjang melalui anoskop. Apabila penyuntikan dilakukan pada tempat yang

tepat maka tidak ada nyeri.

Penyulit penyuntikan termasuk infeksi, prostatitis akut jika masuk dalam prostat,

dan reaksi hipersensitivitas terhadap obat yang disuntikan.Terapi suntikan bahan

sklerotik bersama nasehat tentang makanan merupakan terapi yang efektif untuk 

hemoroid interna derajat I dan II, tidak tepat untuk hemoroid yang lebih parah atau

 prolaps.

XI. Pencegahan

Upaya yang dapat dilakukan untuk mencegah terjadinya hemoroid antara lain:

1. Jalankan pola hidup sehat

2. Olah raga secara teratur (ex.: berjalan)

3. Makan makanan berserat

4. Hindari terlalu banyak duduk 

5. Jangan merokok, minum minuman keras, narkoba, dll.

6. Hindari hubunga seks yang tidak wajar 

7. Minum air yang cukup

8. Jangan menahan kencing dan berak 

9. Jangan menggaruk dubur secara berlebihan

10. Jangan mengejan berlebihan

11. Duduk berendam pada air hangat

12. Minum obat sesuai anjuran dokter 

XII. Prognosis

Dengan terapi yang sesuai, semua hemoroid simptomatis dapat dibuat menjadi

asimptomatis. Pendekatan konservatif hendaknya diusahakan terlebih dahulu pada semua27

8/6/2019 Precase Hemoroid 3 basz

http://slidepdf.com/reader/full/precase-hemoroid-3-basz 28/29

kasus. Hemoroidektomi pada umumnya memberikan hasil yang baik. Sesudah terapi

 penderita harus diajari untuk menghindari obstipasi dengan makan makanan serat agar 

dapat mencegah timbulnya kembali gejala hemoroid.

DAFTAR PUSTAKA

28

8/6/2019 Precase Hemoroid 3 basz

http://slidepdf.com/reader/full/precase-hemoroid-3-basz 29/29

o Anonim. Hemorrhoid. Available at : http://www.hemoroid.net. (Accessed :

December,12, 2010).

o Anonim. Hemoroid. Available at : http://www.majalah f armacia.com.

(Accessed : December,12, 2010)o Mansjur A dkk ( editor ), 1999, Kapita selecta Kedokteran, Jilid II, Edisi III,

FK UI, Jakarta,pemeriksaan penunjang: 321 – 324.

o Syamsuhidajat, R. & Wim de Jong. 2005. Usus Halus, apemndiks, kolon, dan

anorektum. Dalam : Buku Ajar Ilmu Bedah. Jakarta : EGC.

o Thornton, S.C. Hemorrhoids. Available at : http://www.emedicine. com /

med/topic2821.htm. Last Update: November 20, 2007