77
MATA PELAJARAN

Prasejarah Indonesia

  • Upload
    cyber45

  • View
    272

  • Download
    4

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Prasejarah Indonesia

MATA PELAJARAN

Page 2: Prasejarah Indonesia

KEHIDUPAN MANUSIA PURBA

DI INDONESIA

Page 3: Prasejarah Indonesia

ARKEOLOGI-ARKEOLOGI-ARCHAEOLOGYARCHAEOLOGY

ARCHAEOS – ARCHAIC – PURBAARCHAEOS – ARCHAIC – PURBA LOGOS – ILMU LOGOS – ILMU ILMU YANG MEMPELAJARI SISA-ILMU YANG MEMPELAJARI SISA-

SISA KEHIDUPAN MANUSIA DAN SISA KEHIDUPAN MANUSIA DAN AKTIVITASNYA DI MASA LAMPAU AKTIVITASNYA DI MASA LAMPAU BERDASARKAN TINGGALAN YANG BERDASARKAN TINGGALAN YANG DITEMUKANNYA SECARA DITEMUKANNYA SECARA SISTEMATIS, BAIK DI ATAS MAUPUN SISTEMATIS, BAIK DI ATAS MAUPUN DIBAWAH PERMUKAAN TANAHDIBAWAH PERMUKAAN TANAH

SISA-SISA : EKOFAK, ARTEFAK, DAN SISA-SISA : EKOFAK, ARTEFAK, DAN FITURFITUR

Page 4: Prasejarah Indonesia

ARKEOLOGI ARKEOLOGI INDONESIAINDONESIA

PRASEJARAH : fosil, alat-alat batu, PRASEJARAH : fosil, alat-alat batu, lingkungan purba lingkungan purba

HINDU-BUDHA : candi, arca, HINDU-BUDHA : candi, arca, petirtaan petirtaan

ARKEOLOGI ISLAM : makam, masjid ARKEOLOGI ISLAM : makam, masjid ARKEOLOGI KOLONIAL : benteng, ARKEOLOGI KOLONIAL : benteng,

rumahrumah EPIGRAFI : prasasti, naskah kunaEPIGRAFI : prasasti, naskah kuna

Page 5: Prasejarah Indonesia

PEMBABAKAN ZAMAN PEMBABAKAN ZAMAN PRASEJARAHPRASEJARAH

ARKAEKUM / zaman tertuaARKAEKUM / zaman tertua Zaman ini berlangsung kira-kira 2500 juta tahun, pada saat Zaman ini berlangsung kira-kira 2500 juta tahun, pada saat itu kulit bumi masih panas, sehingga tidak ada kehidupan. itu kulit bumi masih panas, sehingga tidak ada kehidupan. Dari penjelasan ini tentu Anda ingin bertanya kapan muncul Dari penjelasan ini tentu Anda ingin bertanya kapan muncul kehidupan? Untuk itu simak uraian berikutnya. kehidupan? Untuk itu simak uraian berikutnya.

PALEOZOIKUM / zaman primer atau zaman hidup tuaPALEOZOIKUM / zaman primer atau zaman hidup tua Zaman ini berlangsung 340 juta tahun. Makhluk hidup yang Zaman ini berlangsung 340 juta tahun. Makhluk hidup yang muncul pada zaman ini seperti mikro organisme, ikan, muncul pada zaman ini seperti mikro organisme, ikan, ampibi, reptil dan binatang yang tidak bertulang punggung.ampibi, reptil dan binatang yang tidak bertulang punggung.

MESOZOIKUM/zaman sekunder atau zaman hidup MESOZOIKUM/zaman sekunder atau zaman hidup pertengahanpertengahan Zaman ini berlangsung kira-kira 140 juta tahun. Pada zaman Zaman ini berlangsung kira-kira 140 juta tahun. Pada zaman pertengahan ijenis reptil mencapai tingkat yang terbesar pertengahan ijenis reptil mencapai tingkat yang terbesar seperti gambar 5 sehingga pada zaman ini sering disebut seperti gambar 5 sehingga pada zaman ini sering disebut juga dengan zaman reptil. Setelah berakhirnya zaman juga dengan zaman reptil. Setelah berakhirnya zaman sekunder ini, maka muncul kehidupan yang lain yaitu jenis sekunder ini, maka muncul kehidupan yang lain yaitu jenis burung dan binatang menyusui yang masih rendah sekali burung dan binatang menyusui yang masih rendah sekali tingkatannya. Sedangkan jenis reptilnya mengalami tingkatannya. Sedangkan jenis reptilnya mengalami kepunahan. Selanjutnya berlangsunglah zaman hidup baru kepunahan. Selanjutnya berlangsunglah zaman hidup baru seperti yang diuraikan pada materi berikut ini. seperti yang diuraikan pada materi berikut ini.

Page 6: Prasejarah Indonesia

NEOZOIKUM / zaman hidup baruNEOZOIKUM / zaman hidup baru Zaman ini dibedakan menjadi 2 zaman, yaitu: Zaman ini dibedakan menjadi 2 zaman, yaitu:

Tersier / zaman ketigaTersier / zaman ketiga Zaman ini berlangsung sekitar 60 juta tahun. Zaman ini berlangsung sekitar 60 juta tahun. Yang terpenting dari zaman ini ditandai dengan Yang terpenting dari zaman ini ditandai dengan berkembangnya jenis binatang menyusui berkembangnya jenis binatang menyusui seperti jenis primat, contohnya kera. seperti jenis primat, contohnya kera.

Kuartier/zaman keempatKuartier/zaman keempat Zaman ini ditandai dengan adanya kehidupan Zaman ini ditandai dengan adanya kehidupan manusia sehingga merupakan zaman manusia sehingga merupakan zaman terpenting. Dan zaman ini dibagi lagi menjadi terpenting. Dan zaman ini dibagi lagi menjadi dua zaman yaitu yang disebut dengan zaman dua zaman yaitu yang disebut dengan zaman Pleistocen dan Holocen. Pleistocen dan Holocen.

Zaman Pleitocen/DilluviumZaman Pleitocen/Dilluvium Zaman ini berlangsung kira-kira 600.000 tahun Zaman ini berlangsung kira-kira 600.000 tahun yang ditandai dengan adanya manusia purba.yang ditandai dengan adanya manusia purba.

Zaman Holocen/AlluviumZaman Holocen/Alluvium Zaman ini berlangsung kira-kira 20.000 tahun Zaman ini berlangsung kira-kira 20.000 tahun yang lalu dan terus berkembang sampai dewasa yang lalu dan terus berkembang sampai dewasa ini. Pada zaman ini ditandai dengan munculnya ini. Pada zaman ini ditandai dengan munculnya manusia jenis Homo Sapiens yang memiliki ciri-manusia jenis Homo Sapiens yang memiliki ciri-ciri seperti manusia sekarang. ciri seperti manusia sekarang.

Page 7: Prasejarah Indonesia

Pembabakan Zaman Pembabakan Zaman Prasejarah berdasarkan Prasejarah berdasarkan

ArkeologiArkeologi Arkeologi adalah ilmu yang mempelajari kehidupan masa Arkeologi adalah ilmu yang mempelajari kehidupan masa lampau melalui benda-benda artefak. Dari hasil penelitian lampau melalui benda-benda artefak. Dari hasil penelitian para ahli arkeologi, maka tabir kehidupan masyarakat para ahli arkeologi, maka tabir kehidupan masyarakat prasejarah Indonesia dapat diketahui. Berdasarkan prasejarah Indonesia dapat diketahui. Berdasarkan penggalian arkeologi maka prasejarah dapat dibagi menjadi 2 penggalian arkeologi maka prasejarah dapat dibagi menjadi 2 zaman, seperti pada uraian materi berikut ini.zaman, seperti pada uraian materi berikut ini.

Zaman BatuZaman Batu

Zaman batu menunjuk pada suatu periode di mana alat-alat Zaman batu menunjuk pada suatu periode di mana alat-alat kehidupan manusia umumnya/dominan terbuat dari batu, kehidupan manusia umumnya/dominan terbuat dari batu, walaupun ada juga alat-alat tertentu yang terbuat dari kayu dan walaupun ada juga alat-alat tertentu yang terbuat dari kayu dan tulang. Dari alat-alat peninggalan zaman batu tersebut, melalui tulang. Dari alat-alat peninggalan zaman batu tersebut, melalui Metode Tipologi (cara menentukan umur berdasarkan bentuk Metode Tipologi (cara menentukan umur berdasarkan bentuk atau tipe benda peninggalan), maka zaman batu dibedakan lagi atau tipe benda peninggalan), maka zaman batu dibedakan lagi menjadi 3 periode/masa, yaitu:menjadi 3 periode/masa, yaitu:

Page 8: Prasejarah Indonesia

Batu Tua / PalaeolithikumBatu Tua / Palaeolithikum Merupakan suatu masa di mana alat-alat hidup terbuat dari batu Merupakan suatu masa di mana alat-alat hidup terbuat dari batu kasar dan belum diasah/diupam, sehingga bentuknya masih kasar dan belum diasah/diupam, sehingga bentuknya masih sederhana. sederhana. Contohnya: kapak genggam. Contohnya: kapak genggam.

Batu Tengah Madya / MesolithikumBatu Tengah Madya / Mesolithikum Merupakan masa peralihan di mana cara pembuatan alat-alat Merupakan masa peralihan di mana cara pembuatan alat-alat kehidupannya lebih baik dan lebih halus dari zaman batu tua. kehidupannya lebih baik dan lebih halus dari zaman batu tua. Contohnya: Pebble/Kapak Sumatera.Contohnya: Pebble/Kapak Sumatera.

Batu Muda / Neolithikum Batu Muda / Neolithikum Merupakan suatu masa di mana alat-alat kehidupan manusia Merupakan suatu masa di mana alat-alat kehidupan manusia dibuat dari batu yang sudah dihaluskan, serta bentuknya lebih dibuat dari batu yang sudah dihaluskan, serta bentuknya lebih sempurna dari zaman sebelumnya. sempurna dari zaman sebelumnya. Contohnya: kapak persegi dan kapak lonjong.Contohnya: kapak persegi dan kapak lonjong.

Page 9: Prasejarah Indonesia

Zaman LogamZaman Logam Perlu ditegaskan bahwa dengan dimulainya zaman logam Perlu ditegaskan bahwa dengan dimulainya zaman logam bukan berarti berakhirnya zaman batu, karena pada zaman bukan berarti berakhirnya zaman batu, karena pada zaman logampun alat-alat dari batu terus berkembang bahkan sampai logampun alat-alat dari batu terus berkembang bahkan sampai sekarang. Sesungguhnya nama zaman logam hanyalah untuk sekarang. Sesungguhnya nama zaman logam hanyalah untuk menyatakan bahwa pada zaman tersebut alat-alat dari logam menyatakan bahwa pada zaman tersebut alat-alat dari logam telah dikenal dan dipergunakan secara dominan. Zaman logam telah dikenal dan dipergunakan secara dominan. Zaman logam disebut juga dengan zaman perundagian.disebut juga dengan zaman perundagian.

Zaman logam ini dibagi atas:Zaman logam ini dibagi atas:– Zaman tembagaZaman tembaga

Orang menggunakan Orang menggunakan tembagatembaga sebagai alat kebudayaan. sebagai alat kebudayaan. Alat kebudayaan ini hanya dikenal di beberapa bagian Alat kebudayaan ini hanya dikenal di beberapa bagian dunia saja. Di dunia saja. Di Asia Asia TenggaraTenggara (termasuk Indonesia) tidak (termasuk Indonesia) tidak dikenal istilah zaman tembaga.dikenal istilah zaman tembaga.

– Zaman perungguZaman perungguPada zaman ini orang sudah dapat mencampur tembaga Pada zaman ini orang sudah dapat mencampur tembaga dengan dengan timahtimah dengan perbandingan 3 : 10 sehingga dengan perbandingan 3 : 10 sehingga diperoleh logam yang lebih keras.diperoleh logam yang lebih keras.

Page 10: Prasejarah Indonesia

– Zaman besiZaman besi

Pada zaman ini orang sudah dapat melebur Pada zaman ini orang sudah dapat melebur besibesi dari dari bijinya untuk dituang menjadi alat-alat yang diperlukan. bijinya untuk dituang menjadi alat-alat yang diperlukan. Teknik peleburan besi lebih sulit dari teknik peleburan Teknik peleburan besi lebih sulit dari teknik peleburan tembaga maupun tembaga maupun perungguperunggu sebab melebur besi sebab melebur besi membutuhkan panas yang sangat tinggi, yaitu ±3500 °C.membutuhkan panas yang sangat tinggi, yaitu ±3500 °C.

Megalithikum Megalithikum

Megalithikum merupakan suatu istilah kebudayaan batu besar (Mega Megalithikum merupakan suatu istilah kebudayaan batu besar (Mega = besar; Lithos = batu). Kebudayaan Megalithikum bukanlah suatu = besar; Lithos = batu). Kebudayaan Megalithikum bukanlah suatu zaman yang berkembang tersendiri, melainkan suatu hasil budaya yang zaman yang berkembang tersendiri, melainkan suatu hasil budaya yang timbul pada zaman Neolithikum dan berkembang pesat pada zaman timbul pada zaman Neolithikum dan berkembang pesat pada zaman

logam.logam.

Page 11: Prasejarah Indonesia

Pembabakan Zaman Prasejarah Pembabakan Zaman Prasejarah berdasarkan Ciri-ciri Kehidupan berdasarkan Ciri-ciri Kehidupan

masyarakatmasyarakat

Makhluk manusia adalah makhluk yang hidup Makhluk manusia adalah makhluk yang hidup berkelompok dan mempunyai organisme yang secara berkelompok dan mempunyai organisme yang secara biologis berbeda dan lebih lemah dari jenis binatang. biologis berbeda dan lebih lemah dari jenis binatang. Namun otak manusia berevolusi paling jauh bila Namun otak manusia berevolusi paling jauh bila dibandingkan dengan makhluk lainnya. Kemampuan dibandingkan dengan makhluk lainnya. Kemampuan otak manusia yang berupa proses berpikir otak manusia yang berupa proses berpikir menyebabkan manusia dapat memilah-milah tindakan menyebabkan manusia dapat memilah-milah tindakan yang dapat menguntungkan kelangsungan hidupnya. yang dapat menguntungkan kelangsungan hidupnya.

Dalam rangka kelangsungan hidupnya maka Dalam rangka kelangsungan hidupnya maka manusia merupakan makhluk pembentuk kebudayaan manusia merupakan makhluk pembentuk kebudayaan dan manusia juga sebagai pembentuk masyarakat. dan manusia juga sebagai pembentuk masyarakat. Karena pada hakekatnya manusia tidak dapat hidup Karena pada hakekatnya manusia tidak dapat hidup sendiri tetapi harus berkelompok. sendiri tetapi harus berkelompok.

Page 12: Prasejarah Indonesia

Kehidupan Masyarakat (Manusia) Kehidupan Masyarakat (Manusia) Pada Zaman PrasejarahPada Zaman Prasejarah

Masa berburu dan mengumpulkan makananMasa berburu dan mengumpulkan makanan Pada masa ini secara fisik manusia masih terbatas Pada masa ini secara fisik manusia masih terbatas usahanya dalam menghadapi kondisi alam. Tingkat usahanya dalam menghadapi kondisi alam. Tingkat berpikir manusia yang masih rendah menyebabkan berpikir manusia yang masih rendah menyebabkan hidupnya berpindah-pindah tempat dan hidupnya berpindah-pindah tempat dan menggantungkan hidupnya kepada alam dengan cara menggantungkan hidupnya kepada alam dengan cara berburu dan mengumpulkan makanan. berburu dan mengumpulkan makanan.

Masa bercocok tanamMasa bercocok tanam Pada masa ini kemampuan berpikir manusia mulai Pada masa ini kemampuan berpikir manusia mulai berkembang. Sehingga timbul upaya menyiapkan berkembang. Sehingga timbul upaya menyiapkan persediaan bahan makanan yang cukup dalam suatu persediaan bahan makanan yang cukup dalam suatu masa tertentu. Dalam upaya tersebut maka manusia masa tertentu. Dalam upaya tersebut maka manusia bercocok tanam dan tidak lagi tergantung kepada bercocok tanam dan tidak lagi tergantung kepada alam.alam.

Page 13: Prasejarah Indonesia

Masa perundagianMasa perundagian

Pada masa ini masyarakat sudah mengenal teknik-Pada masa ini masyarakat sudah mengenal teknik-teknik pengolahan logam. Pengolahan logam teknik pengolahan logam. Pengolahan logam memerlukan suatu tempat serta keahlian khusus. memerlukan suatu tempat serta keahlian khusus. Tempat untuk mengolah logam dikenal dengan nama Tempat untuk mengolah logam dikenal dengan nama perundagian dan orang yang ahli mengerjakannya perundagian dan orang yang ahli mengerjakannya

dikenal dengan sebutan Undagidikenal dengan sebutan Undagi..

Page 14: Prasejarah Indonesia

Eugène Dubois, 1858–1940

Java Man – Java Man – DuboisDubois

Page 15: Prasejarah Indonesia

TRINIL, 1891…TRINIL, 1891…

Pithecanthropus erectus

Page 16: Prasejarah Indonesia

SISA-SISA MANUSIA SELAMA SISA-SISA MANUSIA SELAMA 1.5 JUTA TAHUN TERAKHIR1.5 JUTA TAHUN TERAKHIR

Manusia purba (Early Man) : Kala Plestosen, Homo erectus, fosil

Manusia prasejarah (Prehistoric Man) : Kala Holosen, Homo sapiens, sub-fosil

Page 17: Prasejarah Indonesia

DATA SISA MANUSIA TIDAK PERNAH

BERAKHIR• Homo erectus

•Homo sapiens awal Holosen

• Austronesia awal

Page 18: Prasejarah Indonesia

Homo erectus progresif

Homo erectus tipik

Homo erectus arkaik

MASA EVOLUSI : 1,5 – 0,1 JT TH

MANUSIA PURBA HOMO ERECTUS

DI INDONESIA

Page 19: Prasejarah Indonesia

HOMO ERECTUS

Manusia Purba di Indonesia

Mereka datang dari Afrika sekitar 1.5 juta tahun lalu

Page 20: Prasejarah Indonesia
Page 21: Prasejarah Indonesia

Melalui jembatan darat

Akhirnya sampai di Pulau Jawa

Page 22: Prasejarah Indonesia

DARI HOMO ERECTUS KE HOMO

SAPIENS

• Apakah H. erectus berevolusi ke H. sapiens ? (Teori Multi-regional)•Apakah H. erectus digantikan oleh H. sapiens ?

(Teori Out of Africa – replacement)

Page 23: Prasejarah Indonesia

MISTERI MANUSIA FLORES

Page 24: Prasejarah Indonesia
Page 25: Prasejarah Indonesia

MOJOKERTO : Pegunungan Kendeng

KEDUNGBRUBUS : Pegunungan Kendeng

TRINIL : Pegunungan Kendeng

SAMBUNGMACAN : Pegunungan Kendeng

NGANDONG : Alluvial Bengawan Solo

NGAWI : Alluvial Bengawan Solo

SEMEDO : Pegunungan Serayu

PATIAYAM : Volkanik Muria

SANGIRAN : Depresi Solo

SITUS-SITUS HOMINID DI INDONESIA

Page 26: Prasejarah Indonesia
Page 27: Prasejarah Indonesia
Page 28: Prasejarah Indonesia

AWAL HOLOSENDominasi Australomelanesid

Sejak 13.000 tahun yang lalu

Page 29: Prasejarah Indonesia

DI INDONESIA, MEREKA TINGGAL DI GUA PADA

AWAL HOLOSEN

Australomelanesid

Page 30: Prasejarah Indonesia

And their culture isAnd their culture is ... ...

Pointed flake tools, made of chalcedony and chert. The technological aspect is very sophisticated and advanced.

Page 31: Prasejarah Indonesia

And also pointed bone And also pointed bone toolstools

Most of the bone tools were made of Macaca’s long bones. They can be single or double pointed.

Page 32: Prasejarah Indonesia

KISAH PARA PENUTUR AUSTRONESIA YANG PANJANG DAN RUMIT

SIAPA DAN DARIMANA KITA?

Page 33: Prasejarah Indonesia

TEORI TENTANG ASAL MEREKA…

TAIWAN 6,000 BPINDONESIA 4,000 BP

PACIFIC 2,000 BP

Page 34: Prasejarah Indonesia

BUT, WHO ARE THEY ?An economy based on agriculture

and animal domestication

Developed red-slipped pottery

Arrived in the Indonesian around 4,000 BP

The New Comers :

THE MONGOLIDS

Since 4,000 years ago

Page 35: Prasejarah Indonesia

SHORTLY AFTER THEIR ARRIVAL, THEY STAYED IN THE

CAVE FIRST

Song Keplek

Braholo

Song Tritis

Leang Cadang

Bola Batu

Page 36: Prasejarah Indonesia

““FRESH FROM THE FRESH FROM THE OVEN”OVEN”

Another

individual from

Song Keplek was

found in a

stretched

position.

Page 37: Prasejarah Indonesia

SHE IS A THOUSAND YEARS OLDER THAN THE FIRST MIGRANT FROM

TAIWAN …

Page 38: Prasejarah Indonesia

JAR BURIALS FROM PALAEOMETALLIC PERIOD

Stretched position of primary burials

Page 39: Prasejarah Indonesia

SECONDARY BURIAL SOMETIME OCCURED

CERTAINLY, THEY BELONG TO MONGOLOID RACE

Page 40: Prasejarah Indonesia

Urn-burials: Anyer, Plawangan, Gilimanuk, Melolo with the burial gifts of neolithic

objects, pottery, metal objects

BURIAL GIFTS

Page 41: Prasejarah Indonesia
Page 42: Prasejarah Indonesia
Page 43: Prasejarah Indonesia
Page 44: Prasejarah Indonesia
Page 45: Prasejarah Indonesia
Page 46: Prasejarah Indonesia
Page 47: Prasejarah Indonesia
Page 48: Prasejarah Indonesia
Page 49: Prasejarah Indonesia
Page 50: Prasejarah Indonesia
Page 51: Prasejarah Indonesia
Page 52: Prasejarah Indonesia
Page 53: Prasejarah Indonesia

SANGIRAN SITE

The Unfinished Story…

Page 54: Prasejarah Indonesia

FINDS UNEARTHED FROM TIME TO TIME …

Page 55: Prasejarah Indonesia

THE LAST HUMAN FOSSIL DISCOVERY IN

SANGIRAN

JUNE 2005

Page 56: Prasejarah Indonesia

A REFLECTION OF SEDIMENTATION

RECORDS FOR MORE THAN 2

MILLION YEARS

HUMAN TRACES APPEARED SINCE

1.5 MYA …

Page 57: Prasejarah Indonesia

BULLETIN OF THE INDO-PACIFIC PREHISTORY ASSOCIATION, 21

(Melaka papers, vol. 5, pp: 157-161)Harry Widianto et.al., 2001

Kedungdowo river : flakes and massive tools

Ngledok and Tanjung : flakesDayu : flakes

HOMO ERECTUS TOOLS DISCOVERED

IN THE EXCAVATIONS …

Page 58: Prasejarah Indonesia

ARCHAIC HOMO ERECTUS OF THE LOWER

PLEISTOCENE IN SANGIRAN :

WHERE ARE THEIR CULTURE ?

Page 59: Prasejarah Indonesia

AND THE HUNTING BEGAN …

… digging up the black clay,

searching for the stones

Page 60: Prasejarah Indonesia
Page 61: Prasejarah Indonesia
Page 62: Prasejarah Indonesia

THEN THEY REACHED THE AMAZING LAYER OF FLUVIO-

VOLCANIC SAND …

Under the Pucangan black clay of 3.7 M thick

Page 63: Prasejarah Indonesia

ANCIENT RIVER DEPOSITS, FULL OF

ARTIFACTS

3 X 3 X 1.5 M3 = 220 flakes

Page 64: Prasejarah Indonesia

HERE WE ARE …

The oldest stone tools ever found in Indonesia

Page 65: Prasejarah Indonesia

CERTAINLY, THIS CULTURE BELONGED TO

THE ARCHAIC HOMO ERECTUS OF LOWER PLEISTOCENE

Stratigraphically, it was assumed to be more than

1 million years old …

Page 66: Prasejarah Indonesia

appeared at last in the SCIENCE Vol. 312,april 21, 2006…

Page 67: Prasejarah Indonesia

MASUK DAN BERKEMBANGNYAMASUK DAN BERKEMBANGNYAAGAMA HINDU-BUDHAAGAMA HINDU-BUDHA

DI INDONESIADI INDONESIA

Berdasarkan beberapa pendapat, diperkirakan bahwa Berdasarkan beberapa pendapat, diperkirakan bahwa Agama Hindu pertamakalinya berkembang di Lembah Agama Hindu pertamakalinya berkembang di Lembah Sungai Shindu di India. Dilembah sungai inilah para RSungai Shindu di India. Dilembah sungai inilah para Reesi si menerima wahyu dari Hyang Widhi dan diabadikan dalam menerima wahyu dari Hyang Widhi dan diabadikan dalam bentuk Kitab Suci Weda. Dari lembah sungai sindhu, ajaran bentuk Kitab Suci Weda. Dari lembah sungai sindhu, ajaran Agama Hindu menyebar ke seluruh pelosok dunia, yaitu ke Agama Hindu menyebar ke seluruh pelosok dunia, yaitu ke India Belakang, Asia Tengah, Tiongkok, Jepang dan India Belakang, Asia Tengah, Tiongkok, Jepang dan akhirnya sampai ke Indonesia. Ada beberapa teori dan akhirnya sampai ke Indonesia. Ada beberapa teori dan pendapat tentang masuknya Agama Hindu ke Indonesia.pendapat tentang masuknya Agama Hindu ke Indonesia.

Page 68: Prasejarah Indonesia

Krom (ahli - Belanda), dengan teori Waisya.Krom (ahli - Belanda), dengan teori Waisya.Dalam bukunya yang berjudul "Hindu Javanesche Dalam bukunya yang berjudul "Hindu Javanesche Geschiedenis", menyebutkan bahwa masuknya pengaruh Geschiedenis", menyebutkan bahwa masuknya pengaruh Hindu ke Indonesia adalah melalui penyusupan dengan jalan Hindu ke Indonesia adalah melalui penyusupan dengan jalan damai yang dilakukan oleh damai yang dilakukan oleh golongan pedagang(waisya) Indiagolongan pedagang(waisya) India

Mookerjee (ahli - India tahun 1912).Mookerjee (ahli - India tahun 1912).Menyatakan bahwa masuknya pengaruh Hindu dari India ke Menyatakan bahwa masuknya pengaruh Hindu dari India ke Indonesia dibawa oleh para pedagang India dengan armada Indonesia dibawa oleh para pedagang India dengan armada yang besar. Setelah sampai di Pulau Jawa (Indonesia) mereka yang besar. Setelah sampai di Pulau Jawa (Indonesia) mereka mendirikan koloni dan membangun kota-kota sebagai tempat mendirikan koloni dan membangun kota-kota sebagai tempat untuk memajukan usahanya. Dari tempat inilah mereka untuk memajukan usahanya. Dari tempat inilah mereka sering mengadakan hubungan dengan India. Kontak yang sering mengadakan hubungan dengan India. Kontak yang berlangsung sangat lama ini, maka terjadi penyebaran agama berlangsung sangat lama ini, maka terjadi penyebaran agama Hindu di IndonesiaHindu di Indonesia

Moens dan Bosch (ahli - Belanda)Moens dan Bosch (ahli - Belanda)Menyatakan bahwa peranan kaum Ksatrya sangat besar Menyatakan bahwa peranan kaum Ksatrya sangat besar pengaruhnya terhadap penyebaran agama Hindu dari India ke pengaruhnya terhadap penyebaran agama Hindu dari India ke Indonesia. Demikian pula pengaruh kebudayaan Hindu yang Indonesia. Demikian pula pengaruh kebudayaan Hindu yang dibawa oleh para para rohaniwan Hindu India ke Indonesia.dibawa oleh para para rohaniwan Hindu India ke Indonesia.

Page 69: Prasejarah Indonesia

AGAMA HINDU DI INDONESIAAGAMA HINDU DI INDONESIA Masuknya agama Hindu ke Indonesia terjadi pada awal tahun Masehi, ini Masuknya agama Hindu ke Indonesia terjadi pada awal tahun Masehi, ini

dapat diketahui dengan adanya bukti tertulis atau benda-benda purbakala dapat diketahui dengan adanya bukti tertulis atau benda-benda purbakala pada abad ke 4 Masehi denngan diketemukannya tujuh buah Yupa pada abad ke 4 Masehi denngan diketemukannya tujuh buah Yupa peningalan kerajaan Kutai di Kalimantan Timur. Dari tujuh buah Yupa itu peningalan kerajaan Kutai di Kalimantan Timur. Dari tujuh buah Yupa itu didapatkan keterangan mengenai kehidupan keagamaan pada waktu itu didapatkan keterangan mengenai kehidupan keagamaan pada waktu itu yang menyatakan bahwa: "Yupa itu didirikan untuk memperingati dan yang menyatakan bahwa: "Yupa itu didirikan untuk memperingati dan melaksanakan yadnya oleh Mulawarman". Keterangan yang lain melaksanakan yadnya oleh Mulawarman". Keterangan yang lain menyebutkan bahwa raja Mulawarman melakukan yadnya pada suatu menyebutkan bahwa raja Mulawarman melakukan yadnya pada suatu tempat suci untuk memuja dewa Siwa. Tempat itu disebut dengan tempat suci untuk memuja dewa Siwa. Tempat itu disebut dengan "Vaprakeswara"."Vaprakeswara".

Masuknya agama Hindu ke Indonesia, menimbulkan pembaharuan Masuknya agama Hindu ke Indonesia, menimbulkan pembaharuan yang besar, misalnya berakhirnya jaman prasejarah Indonesia, yang besar, misalnya berakhirnya jaman prasejarah Indonesia, perubahan dari religi kuno ke dalam kehidupan beragama yang perubahan dari religi kuno ke dalam kehidupan beragama yang memuja Tuhan Yang Maha Esa dengan kitab Suci Veda dan juga memuja Tuhan Yang Maha Esa dengan kitab Suci Veda dan juga munculnya kerajaan yang mengatur kehidupan suatu wilayah. munculnya kerajaan yang mengatur kehidupan suatu wilayah. Disamping di Kutai (Kalimantan Timur), agama Hindu juga Disamping di Kutai (Kalimantan Timur), agama Hindu juga berkembang di Jawa Barat mulai abad ke-5 dengan berkembang di Jawa Barat mulai abad ke-5 dengan diketemukannya tujuh buah prasasti, yakni prasasti Ciaruteun, diketemukannya tujuh buah prasasti, yakni prasasti Ciaruteun, Kebonkopi, Jambu, Pasir Awi, Muara Cianten, Tugu dan Lebak. Kebonkopi, Jambu, Pasir Awi, Muara Cianten, Tugu dan Lebak. Semua prasasti tersebut berbahasa Sansekerta dan memakai Semua prasasti tersebut berbahasa Sansekerta dan memakai huruf Pallawahuruf Pallawa..

Page 70: Prasejarah Indonesia

Data Peninggalan Sejarah di Data Peninggalan Sejarah di Indonesia.Indonesia.

Data peninggalan sejarah disebutkan RData peninggalan sejarah disebutkan Reesi Agastya menyebarkan agama Hindu dari si Agastya menyebarkan agama Hindu dari India ke Indonesia. Data ini ditemukan pada beberapa prasasti di Jawa dan lontar-lontar India ke Indonesia. Data ini ditemukan pada beberapa prasasti di Jawa dan lontar-lontar di Bali, yang menyatakan bahwa Sri Agastya menyebarkan agama Hindu dari India ke di Bali, yang menyatakan bahwa Sri Agastya menyebarkan agama Hindu dari India ke Indonesia, melalui sungai Gangga, Yamuna, India Selatan dan India Belakang. Oleh Indonesia, melalui sungai Gangga, Yamuna, India Selatan dan India Belakang. Oleh karena begitu besar jasa Rsi Agastya dalam penyebaran agama Hindu, maka namanya karena begitu besar jasa Rsi Agastya dalam penyebaran agama Hindu, maka namanya disucikan dalam prasasti-prasasti seperti:disucikan dalam prasasti-prasasti seperti:

Prasasti Dinoyo (Jawa Timur):Prasasti Dinoyo (Jawa Timur):Prasasti ini bertahun Caka 628, dimana seorang raja yang bernama Gajahmada Prasasti ini bertahun Caka 628, dimana seorang raja yang bernama Gajahmada membuat pura suci untuk Rmembuat pura suci untuk Reesi Agastya, dengan maksud memohon kekuatan suci dari si Agastya, dengan maksud memohon kekuatan suci dari Beliau.Beliau.

Prasasti Porong (Jawa Tengah)Prasasti Porong (Jawa Tengah)Prasasti yang bertahun Caka 785, juga menyebutkan keagungan dan kemuliaan Rsi Prasasti yang bertahun Caka 785, juga menyebutkan keagungan dan kemuliaan Rsi Agastya. Mengingat kemuliaan Rsi Agastya, maka banyak istilah yang diberikan kepada Agastya. Mengingat kemuliaan Rsi Agastya, maka banyak istilah yang diberikan kepada beliau, diantaranya adalah: Agastya Yatra, artinya perjalanan suci Rsi Agastya yang beliau, diantaranya adalah: Agastya Yatra, artinya perjalanan suci Rsi Agastya yang tidak mengenal kembali dalam pengabdiannya untuk Dharma. Pita Segara, artinya tidak mengenal kembali dalam pengabdiannya untuk Dharma. Pita Segara, artinya bapak dari lautan, karena mengarungi lautan-lautan luas demi untuk Dharma.bapak dari lautan, karena mengarungi lautan-lautan luas demi untuk Dharma.

Page 71: Prasejarah Indonesia

Dari prasDari prasaasti-prassti-prasaasti itu didapatkan keterangan yang menyebutkan bahwa sti itu didapatkan keterangan yang menyebutkan bahwa "Raja Purnawarman adalah Raja Tarumanegara beragama Hindu, Beliau "Raja Purnawarman adalah Raja Tarumanegara beragama Hindu, Beliau adalah raja yang gagah berani dan lukisan tapak kakinya disamakanadalah raja yang gagah berani dan lukisan tapak kakinya disamakan dengan tapak kaki dewa Wisnudengan tapak kaki dewa Wisnu

Bukti lain yang ditemukan di Jawa Barat adalah adanya perunggu di Cebuya Bukti lain yang ditemukan di Jawa Barat adalah adanya perunggu di Cebuya yang menggunakan atribut Dewa Siwa dan diperkirakan dibuat pada masa yang menggunakan atribut Dewa Siwa dan diperkirakan dibuat pada masa Raja Tarumanegara. Berdasarkan data tersebut, maka jelas bahwa Raja Raja Tarumanegara. Berdasarkan data tersebut, maka jelas bahwa Raja Purnawarman adalah penganut agama Hindu dengan memuja Tri Murti Purnawarman adalah penganut agama Hindu dengan memuja Tri Murti sebagai manifestasi dari Tuhan Yang Maha Esa. Selanjutnya, agama Hindu sebagai manifestasi dari Tuhan Yang Maha Esa. Selanjutnya, agama Hindu berkembang pula di Jawa Tengah, yang dibuktikan adanya prasasti Tukmas berkembang pula di Jawa Tengah, yang dibuktikan adanya prasasti Tukmas di lereng gunung Merbabu. Prasasti ini berbahasa sansekerta memakai di lereng gunung Merbabu. Prasasti ini berbahasa sansekerta memakai huruf Pallawa dan bertipe lebih muda dari prasasti Purnawarman. Prasasti huruf Pallawa dan bertipe lebih muda dari prasasti Purnawarman. Prasasti ini yang menggunakan atribut Dewa Tri Murti, yaitu Trisula, Kendi, Cakra, ini yang menggunakan atribut Dewa Tri Murti, yaitu Trisula, Kendi, Cakra, Kapak dan Bunga Teratai Mekar, diperkirakan berasal dari tahun 650 Kapak dan Bunga Teratai Mekar, diperkirakan berasal dari tahun 650 MasehiMasehi

Pernyataan lain juga disebutkan dalam prasasti Canggal, yang berbahasa Pernyataan lain juga disebutkan dalam prasasti Canggal, yang berbahasa sansekerta dan memakai husansekerta dan memakai hurruf Pallawa. Prasasti Canggal dikeluarkan oleh uf Pallawa. Prasasti Canggal dikeluarkan oleh Raja Sanjaya pada tahun 654 Caka (576 Masehi), dengan Candra Sengkala Raja Sanjaya pada tahun 654 Caka (576 Masehi), dengan Candra Sengkala berbunyi: "Sruti indriya rasa", Isinya memuat tentang pemujaan terhadap berbunyi: "Sruti indriya rasa", Isinya memuat tentang pemujaan terhadap

Dewa SDewa Syyiwa, Dewa Wisnu dan Dewa Brahma sebagai Tri Murti.iwa, Dewa Wisnu dan Dewa Brahma sebagai Tri Murti.

Page 72: Prasejarah Indonesia

Adanya kelompok Candi Arjuna dan Candi Srikandi di dataran tinggi Dieng dekat Adanya kelompok Candi Arjuna dan Candi Srikandi di dataran tinggi Dieng dekat Wonosobo dari abad ke-8 Masehi dan Candi Prambanan yang dihiasi dengan Arca Wonosobo dari abad ke-8 Masehi dan Candi Prambanan yang dihiasi dengan Arca Tri Murti yang didirikan pada tahun 856 Masehi, merupakan bukti pula adanya Tri Murti yang didirikan pada tahun 856 Masehi, merupakan bukti pula adanya perkembangan Agama Hindu di Jawa Tengah. Disamping itu, agama Hindu perkembangan Agama Hindu di Jawa Tengah. Disamping itu, agama Hindu berkembang juga di Jawa Timur, yang dibuktikan dengan ditemukannya prasasti berkembang juga di Jawa Timur, yang dibuktikan dengan ditemukannya prasasti Dinaya (Dinoyo) dekat Kota Malang berbahasa sansekerta dan memakai huruf Jawa Dinaya (Dinoyo) dekat Kota Malang berbahasa sansekerta dan memakai huruf Jawa Kuno. Isinya memuat tentang pelaksanaan upacara besar yang diadakan oleh Raja Kuno. Isinya memuat tentang pelaksanaan upacara besar yang diadakan oleh Raja Dewa Simha pada tahun 760 Masehi dan dilaksanakan oleh para ahli Veda, para Dewa Simha pada tahun 760 Masehi dan dilaksanakan oleh para ahli Veda, para Brahmana besar, para pendeta dan penduduk negeri. Dea Simha adalah salah satu Brahmana besar, para pendeta dan penduduk negeri. Dea Simha adalah salah satu raja dari kerajaan Kanjuruan. Candi Budut adalah bangunan suci yang terdapat di raja dari kerajaan Kanjuruan. Candi Budut adalah bangunan suci yang terdapat di daerah Malang sebagai peninggalan tertua kerajaan Hindu di Jawa Timur.daerah Malang sebagai peninggalan tertua kerajaan Hindu di Jawa Timur.

Kemudian pada tahun 929-947 munculah Mpu Sendok dari dinasti Isana Wamsa dan Kemudian pada tahun 929-947 munculah Mpu Sendok dari dinasti Isana Wamsa dan bergelar Sri Isanottunggadewa, yang artinya raja yang sangat dimuliakan dan bergelar Sri Isanottunggadewa, yang artinya raja yang sangat dimuliakan dan sebagai pemuja Dewa Siwa. Kemudian sebagai pengganti Mpu Sindok adalah sebagai pemuja Dewa Siwa. Kemudian sebagai pengganti Mpu Sindok adalah Dharma Wangsa. Selanjutnya munculah Airlangga (yang memerintah kerajaan Dharma Wangsa. Selanjutnya munculah Airlangga (yang memerintah kerajaan Sumedang tahun 1019-1042) yang juga adalah penganut Hindu yang setia.Sumedang tahun 1019-1042) yang juga adalah penganut Hindu yang setia.

Setelah dinasti Isyana Wangsa, di Jawa Timur munculah kerajaan Kediri (tahun Setelah dinasti Isyana Wangsa, di Jawa Timur munculah kerajaan Kediri (tahun 1042-1222), sebagai pengemban agama Hindu. Pada masa kerajaan ini banyak 1042-1222), sebagai pengemban agama Hindu. Pada masa kerajaan ini banyak muncul karya sastra Hindu, misalnya Kitab Smaradahana, Kitab Bharatayudha, Kitab muncul karya sastra Hindu, misalnya Kitab Smaradahana, Kitab Bharatayudha, Kitab Lubdhaka, Wrtasancaya dan kitab Kresnayana. Kemudian muncul kerajaan Lubdhaka, Wrtasancaya dan kitab Kresnayana. Kemudian muncul kerajaan Singosari (tahun 1222-1292). Pada jaman kerajaan Singosari ini didirikanlah Candi Singosari (tahun 1222-1292). Pada jaman kerajaan Singosari ini didirikanlah Candi Kidal, candi Jago dan candi Singosari sebagai sebagai peninggalan kehinduan pada Kidal, candi Jago dan candi Singosari sebagai sebagai peninggalan kehinduan pada jaman kerajaan Singosari.jaman kerajaan Singosari.

Page 73: Prasejarah Indonesia

Pada akhir abad ke-13 berakhirlah masa Singosari dan muncul kerajaan Pada akhir abad ke-13 berakhirlah masa Singosari dan muncul kerajaan Majapahit, sebagai kerajaan besar meliputi seluruh Nusantara. Keemasan Majapahit, sebagai kerajaan besar meliputi seluruh Nusantara. Keemasan masa Majapahit merupakan masa gemilang kehidupan dan masa Majapahit merupakan masa gemilang kehidupan dan perkembangan Agama Hindu. Hal ini dapat dibuktikan dengan berdirinya perkembangan Agama Hindu. Hal ini dapat dibuktikan dengan berdirinya candi Penataran, yaitu bangunan Suci Hindu terbesar di Jawa Timur candi Penataran, yaitu bangunan Suci Hindu terbesar di Jawa Timur disamping juga munculnya buku Negarakertagama.disamping juga munculnya buku Negarakertagama.

Selanjutnya agama Hindu berkembang pula di Bali. Kedatangan agama Selanjutnya agama Hindu berkembang pula di Bali. Kedatangan agama Hindu di Bali diperkirakan pada abad ke-8. Hal ini disamping dapat Hindu di Bali diperkirakan pada abad ke-8. Hal ini disamping dapat dibuktikan dengan adanya prasasti-prasasti, juga adanya Arca Siwa dan dibuktikan dengan adanya prasasti-prasasti, juga adanya Arca Siwa dan Pura Putra Bhatara Desa Bedahulu, Gianyar. Arca ini bertipe sama Pura Putra Bhatara Desa Bedahulu, Gianyar. Arca ini bertipe sama dengan Arca Siwa di Dieng Jawa Timur, yang berasal dari abad ke-8.dengan Arca Siwa di Dieng Jawa Timur, yang berasal dari abad ke-8.

Page 74: Prasejarah Indonesia

Menurut uraian lontar-lontar di Bali, bahwa Mpu Kuturan sebagai Menurut uraian lontar-lontar di Bali, bahwa Mpu Kuturan sebagai pembaharu agama Hindu di Bali. Mpu Kuturan datang ke Bali pada pembaharu agama Hindu di Bali. Mpu Kuturan datang ke Bali pada abad ke-2, yakni pada masa pemerintahan Udayana. Pengaruh Mpu abad ke-2, yakni pada masa pemerintahan Udayana. Pengaruh Mpu Kuturan di Bali cukup besar. Adanya sekte-sekte yang hidup pada Kuturan di Bali cukup besar. Adanya sekte-sekte yang hidup pada jaman sebelumnya dapat disatukan dengan pemujaan melalui jaman sebelumnya dapat disatukan dengan pemujaan melalui Khayangan Tiga. Khayangan Jagad, sad Khayangan dan Sanggah Khayangan Tiga. Khayangan Jagad, sad Khayangan dan Sanggah Kemulan sebagaimana termuat dalam Usama Dewa. Mulai abad Kemulan sebagaimana termuat dalam Usama Dewa. Mulai abad inilah dimasyarakatkan adanya pemujaan Tri Murti di Pura inilah dimasyarakatkan adanya pemujaan Tri Murti di Pura Khayangan Tiga. Dan sebagai penghormatan atas jasa beliau Khayangan Tiga. Dan sebagai penghormatan atas jasa beliau dibuatlah pelinggih Menjangan Salwang. Beliau Moksa di Pura dibuatlah pelinggih Menjangan Salwang. Beliau Moksa di Pura Silayukti.Silayukti.

Perkembangan agama Hindu selanjutnya, sejak ekspedisi Perkembangan agama Hindu selanjutnya, sejak ekspedisi Gajahmada ke Bali (tahun 1343) sampai akhir abad ke-19 masih Gajahmada ke Bali (tahun 1343) sampai akhir abad ke-19 masih terjadi pembaharuan dalam teknis pengamalan ajaran agama. Dan terjadi pembaharuan dalam teknis pengamalan ajaran agama. Dan pada masa Dalem Waturenggong, kehidupan agama Hindu pada masa Dalem Waturenggong, kehidupan agama Hindu mencapai jaman keemasan dengan datangnya Danghyang Nirartha mencapai jaman keemasan dengan datangnya Danghyang Nirartha (Dwijendra) ke Bali pada abad ke-16. Jasa beliau sangat besar (Dwijendra) ke Bali pada abad ke-16. Jasa beliau sangat besar dibidang sastra, agama, arsitektur. Demikian pula dibidang bangunan dibidang sastra, agama, arsitektur. Demikian pula dibidang bangunan tempat suci, seperti Pura Rambut Siwi, Peti Tenget dan Dalem tempat suci, seperti Pura Rambut Siwi, Peti Tenget dan Dalem Gandamayu (Klungkung).Gandamayu (Klungkung).

Page 75: Prasejarah Indonesia

Perkembangan selanjutnya, setelah runtuhnya kerajaan-Perkembangan selanjutnya, setelah runtuhnya kerajaan-kerajaan di Bali pembinaan kehidupan keagamaan sempat kerajaan di Bali pembinaan kehidupan keagamaan sempat mengalami kemunduran. Namun mulai tahun 1921 usaha mengalami kemunduran. Namun mulai tahun 1921 usaha pembinaan muncul dengan adanya Suita Gama Tirtha di pembinaan muncul dengan adanya Suita Gama Tirtha di Singaraja. Sara Poestaka tahun 1923 di Ubud Gianyar, Surya Singaraja. Sara Poestaka tahun 1923 di Ubud Gianyar, Surya kanta tahun1925 di SIngaraja, Perhimpunan Tjatur Wangsa kanta tahun1925 di SIngaraja, Perhimpunan Tjatur Wangsa Durga Gama Hindu Bali tahun 1926 di Klungkung, Paruman Durga Gama Hindu Bali tahun 1926 di Klungkung, Paruman Para Penandita tahun 1949 di Singaraja, Majelis Hinduisme Para Penandita tahun 1949 di Singaraja, Majelis Hinduisme tahun 1950 di Klungkung, Wiwadha Sastra Sabha tahun 1950 di tahun 1950 di Klungkung, Wiwadha Sastra Sabha tahun 1950 di Denpasar dan pada tanggal 23 Pebruari 1959 terbentuklah Denpasar dan pada tanggal 23 Pebruari 1959 terbentuklah Majelis Agama Hindu. Kemudian pada tanggal 17-23 Nopember Majelis Agama Hindu. Kemudian pada tanggal 17-23 Nopember tahun 1961 umat Hindu berhasil menyelenggarakan Dharma tahun 1961 umat Hindu berhasil menyelenggarakan Dharma Asrama para Sulinggih di Campuan Ubud yang menghasilkan Asrama para Sulinggih di Campuan Ubud yang menghasilkan piagam Campuan yang merupakan titik awal dan landasan piagam Campuan yang merupakan titik awal dan landasan pembinaan umat Hindu. Dan pada tahun 1964 (7 s.d 10 Oktober pembinaan umat Hindu. Dan pada tahun 1964 (7 s.d 10 Oktober 1964), diadakan Mahasabha Hindu Bali dengan menetapkan 1964), diadakan Mahasabha Hindu Bali dengan menetapkan Majelis keagamaan bernama Parisada Hindu Bali dengan Majelis keagamaan bernama Parisada Hindu Bali dengan menetapkan Majelis keagamaan bernama Parisada Hindu Bali, menetapkan Majelis keagamaan bernama Parisada Hindu Bali, yang selanjutnya menjadi Parisada Hindu Dharma Indonesia.yang selanjutnya menjadi Parisada Hindu Dharma Indonesia.

Page 76: Prasejarah Indonesia
Page 77: Prasejarah Indonesia

ARIF HIDAYATARIF HIDAYAT (04)(04)