42
Laboratorium Biokimia, Biologi Molekuler, dan Fisiologi Fakultas Kedokteran Universitas Lampung 2020 BUKU PENUNTUN PRAKTIKUM BIOKIMIA FARMASI BAGIAN BIOKIMIA, BIOLOGI MOLEKULER, DAN FISIOLOGI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS LAMPUNG 2020

PRAKTIKUM BIOKIMIA FARMASI...Laboratorium Biokimia, Biologi Molekuler, dan Fisiologi Fakultas Kedokteran Universitas Lampung 2020 PRAKATA Puji syukur kami panjatkan kehadirat Illahi

  • Upload
    others

  • View
    30

  • Download
    2

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PRAKTIKUM BIOKIMIA FARMASI...Laboratorium Biokimia, Biologi Molekuler, dan Fisiologi Fakultas Kedokteran Universitas Lampung 2020 PRAKATA Puji syukur kami panjatkan kehadirat Illahi

Laboratorium Biokimia, Biologi Molekuler, dan Fisiologi

Fakultas Kedokteran Universitas Lampung 2020

BUKU PENUNTUN

PRAKTIKUM BIOKIMIA

FARMASI

BAGIAN BIOKIMIA, BIOLOGI MOLEKULER,

DAN FISIOLOGI

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS LAMPUNG

2020

Page 2: PRAKTIKUM BIOKIMIA FARMASI...Laboratorium Biokimia, Biologi Molekuler, dan Fisiologi Fakultas Kedokteran Universitas Lampung 2020 PRAKATA Puji syukur kami panjatkan kehadirat Illahi

Laboratorium Biokimia, Biologi Molekuler, dan Fisiologi

Fakultas Kedokteran Universitas Lampung 2018

TIM PENYUSUN

dr. Syazili Mustofa, M. Biomed

Dr. dr. Evi Kurniawaty, M, Sc

Dr. Giska Tri Putri

Nuriah, Amd

Suharyani, SST

Page 3: PRAKTIKUM BIOKIMIA FARMASI...Laboratorium Biokimia, Biologi Molekuler, dan Fisiologi Fakultas Kedokteran Universitas Lampung 2020 PRAKATA Puji syukur kami panjatkan kehadirat Illahi

Laboratorium Biokimia, Biologi Molekuler, dan Fisiologi

Fakultas Kedokteran Universitas Lampung 2020

PRAKATA

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Illahi Robi, atas segala rahmat dan karunia-Nya Buku

Penuntun Praktikum Biokimia, Biologi Molekuler dan Fisiologi ini dapat tersusun dengan

baik. Penyusunan buku Penuntun Praktikum ini dimaksudkan untuk membantu mahasiswa

dalam menjalankan kegiatan praktikum, sehingga dapat memperoleh pemahaman yang lebih

baik dari teori yang telah dipelajari dalam kuliah. Buku Penuntun Praktikum ini di susun

sejalan dengan pengembangan inovasi pembelajaran Praktikum Biokimia, Biologi Molekuler

dan Fisiologi yang bertujuan meningkatkan pemahaman Ilmu Biokimia, Biologi Molekuler

dan Fisiologi melalui pembelajaran praktikum.

Berkaitan dengan tujuan pembelajaran praktikum ini, maka disamping berisi teknik atau

metoda pemeriksaan Biokimiawi, buku praktikum ini juga memuat permasalahn klinis yang

berkaitan dengan pokok bahasan praktikum, teori yang mendasari pokok bahasan, serta

petunjuk mengenai issue-issue yang harus dibahas pada tiap pokok bahasan. Dengan susunan

seperti ini diharapkan kegiatan praktikum akan berjalan lebih efektif dan efisien, mahasiswa

akan lebih mampu belajar mandiri dan terarah, relevan dengan tuntutan tugas profesi lulusan

kelak serta merupakan pengalaman belajar yang menarik serta menyenangkan bagi

mahasiswa.

Selain akan meningkatkan kemampuan keterampilan psikomotorik, sebagaimana umumnya

tujuan pembelajaran praktikum, melalui bentuk praktikum pada tahap preklinik seperti ini

bagi mahasiswa kedokteran lebih diharapkan akan diperoleh peningkatan keterampilan

kognitif dan sikap. Pada kegiatan praktikum ini mahasiswa akan mendapatkan pengalaman

belajar dalam hal bagaimana kerja sama dan berinteraksi dengan teman-teman mahasiswa

dalam sebuah “team work”, dapat menjalankan hubungan yang erat dengan teman

mahasiswa, yang nantinya akan berkembang menjadi semangat solidaritas kolegalial, dan

juga membina hubungan kemitraan dengan dosen. Kepada semua pihak yang telah membantu

penyusunan Buku Penuntun Praktikum Biokimia ini kami ucapkan terima kasih dan

penghargaan.

Page 4: PRAKTIKUM BIOKIMIA FARMASI...Laboratorium Biokimia, Biologi Molekuler, dan Fisiologi Fakultas Kedokteran Universitas Lampung 2020 PRAKATA Puji syukur kami panjatkan kehadirat Illahi

Laboratorium Biokimia, Biologi Molekuler, dan Fisiologi

Fakultas Kedokteran Universitas Lampung 2018

Kami menyadari bahwa buku Penuntun Praktikum Biokimia ini masih perlu memperoleh

perbaikan, untuk itu saran dan kritik dari para pembaca sangat kami harapkan. Semoga Buku

Penuntun Praktikum Biokimia ini dapat bermanfaat.

Bandar Lampung, 2020

Penyusun

Page 5: PRAKTIKUM BIOKIMIA FARMASI...Laboratorium Biokimia, Biologi Molekuler, dan Fisiologi Fakultas Kedokteran Universitas Lampung 2020 PRAKATA Puji syukur kami panjatkan kehadirat Illahi

Laboratorium Biokimia, Biologi Molekuler, dan Fisiologi

Fakultas Kedokteran Universitas Lampung 2020

PERATURAN TATA TERTIB LABORATORIUM BIOKIMIA, BIOLOGI

MOLEKULER DAN FISIOLOGI

PERATURAN UMUM

1. Praktikan tidak boleh masuk ruangan laboratorium sebelum jam praktikum

2. Praktikan harus mengisi absensi sebelum melakukan praktikum

3. Sebelum praktikum dimulai sewaktu-waktu akan diadakan response / test mengenai

percobaan-percobaan yang sudah / akan dilakukan, baik lisan atau tertulis.

4. Ketidakhadiran mahasiswa pada kegiatan praktikum harus disertai alas an yang sah.

Selanjutnya mahasiswa tersebut diserahkan kepada Dosen Pembimbingnya sesegera

mungkin. Ketidakhadiran tanpa alas an yang sah atau Ketidakhadiran lebih dari dua kali

menyebabkan mahasiswa tidak diperkenankan mengikuti ujian praktikum Biokimia.

5. Hasil-hasil pekerjaan praktikum, keaktifan berdiskusi, response-responsi, test-test, akan

diperhitungkan dalam menentukan nilai akhir pelajaran Biokimia.

6. Setelah selesai melakukan percobaan praktikum, mahasiswa mendiskusikan topik

bahasan dalam kelompok masing-masing.

Mahasiswa harus meminta paraf Dosen Pembimbing pada kartu praktikumnya setiap

selesai melakukan kegiatan praktikum atau setelah menyerahkan makalah.

7. Mahasiswa diharuskan membuat laporan mengenai apa yang telah didiskusikan.

Laporan diserahkan minggu berikutnya.

PERATURAN KHUSUS

1. Jangan membuang kotoran/sampah ke dalam bak pencuci, buanglah ke tempat yang

telah disediakan.

2. Jangan memindahkan/membawa botol-botol reagen dari tempatnya.

3. Pergunakan zat-zat seefisien mungkin sesuai dengan buku petunjuk praktikum dan

jagalah supaya reagen tidak tercampur satu sama lain :

- Bila pada tiap botol reagen disediakan pipet, ambillah reagen dengan pipet

tersebut, dan untuk mengukurnya gunakanlah gelas ukur yang tersedia. Janganlah

sekali-kali menuangkan reagen dari botolnya, atau mempertukarkan pipet bersama

tutupnya.

Page 6: PRAKTIKUM BIOKIMIA FARMASI...Laboratorium Biokimia, Biologi Molekuler, dan Fisiologi Fakultas Kedokteran Universitas Lampung 2020 PRAKATA Puji syukur kami panjatkan kehadirat Illahi

Laboratorium Biokimia, Biologi Molekuler, dan Fisiologi

Fakultas Kedokteran Universitas Lampung 2020

- Bila pada botol reagen tidak disediakan pipet khusus dapat digunakan pipet yang

mempunyai kalibrasi yang tersedia, tetapi tiap pengambilan zat haruslah pipet

tersebut dibilas dengan air terlebih dahulu.

4. Mikropipet yang Saudara pinjam, jika telah selesai dipergunakan agar dikembalikan ke

tempat semula yang telah disediakan

- Tips/ujung pipet bekas pakai agar disimpan pada tempat yang telah disediakan.

5. Hati-hatilah dengan zat-zat yang mudah terbakar, seperti : ether, benze, alcohol.

Jauhkan dari apI

6. Pemakaian bahan-bahan kimia yang uapnya beracun/berbau tidak enak, seperti : HCl

pekat, asam sulfat pekat, kloroform dan sebagainya, dikerjakan di lemari asam.

7. Membuang asam dan basa kuat harus dengan mengalirkan air yang banyak.

8. Semua alat harus bersih, jika perlu cucilah dengan campuran K-bichromat dan asam

sulfat pekat (terutama untuk biuret dan pipet)

9. Sekali-kali janganlah mempergunakan alat pusingan (sentrifugasi). Kalau belum

mengetahui caranya :

- Tabung sentrifugasi harus selalu setimbang dan dipasang berhadapan

- Janganlah mencoba memanaskan tabung sentrifugasi

- Bersihkan tabung setiap kali sesudah memakai

10. Setiap kali sebelum dan sesudah praktikum, alat-alat harus diperiksa dahulu. Kalau ada

yang rusak/hilang segera laporkan.

11. Alat-alat yang rusak/hilang diganti oleh praktikan yang bersangkutan dalam waktu 1

minggu

12. Peminjaman alat-alat di luar inventaris sendiri, selalu memakai bon peminjaman. Kalau

alat dikembalikan, bon peminjaman alat harus diminta kembali.

13. Spesimen praktikum (darah, urin, air liur dan sebagainya) disiapkan oleh mahasiswa.

Page 7: PRAKTIKUM BIOKIMIA FARMASI...Laboratorium Biokimia, Biologi Molekuler, dan Fisiologi Fakultas Kedokteran Universitas Lampung 2020 PRAKATA Puji syukur kami panjatkan kehadirat Illahi

Laboratorium Biokimia, Biologi Molekuler, dan Fisiologi

Fakultas Kedokteran Universitas Lampung 2020

SANKSI-SANKSI

Praktikan-praktikan yang dianggap melanggar peraturan-peraturan di atas akan dikenakan

sanksi sesuai dengan berat ringannya pelanggaran, dan tidak diperkenankan mengikuti

praktikum sapai tak diperkenan mengikuti ujian.

Bandar Lampung, Maret 2018

Bagian Biokimia, Biologi Molekuler, dan Fisiologi

Fakultas Kedokteran Universitas Lampung

Page 8: PRAKTIKUM BIOKIMIA FARMASI...Laboratorium Biokimia, Biologi Molekuler, dan Fisiologi Fakultas Kedokteran Universitas Lampung 2020 PRAKATA Puji syukur kami panjatkan kehadirat Illahi

Laboratorium Biokimia, Biologi Molekuler, dan Fisiologi

3

Fakultas Kedokteran Universitas Lampung 2018

DAFTAR ISI

Halaman

PRAKATA

PERATURAN TATA TERTIB LABORATORIUM

DAFTAR ISI

BAB I PENGENALAN PERALATAN LABORATORIUM

Mikropippet .............................................................

Sentrifuge....................................................................

Waterbath....................................................................

BAB II SPEKTROFOTOMETER. .....................................

BAB III BLANGKO & KURVA ............................................

BAB IV RUMUS PERHITUNGAN. .....................................

BAB V PENGUKURAN ASUPAN CAIRAN (AIR)

INDIVIDU.................................................................

BAB VI PERCOBAAN SALIVA ............................................

BAB VII FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI

AKTIVITAS ENZIM AMILASE .........................

BAB VIII KARBOHIDRAT KUALITATIF 8

Menentukan Kadar Glukosa Darah ..........................

BAB IX KARBOHIDRAT KUANTITATIF

Reaksi Reduksi dengan Reaksi Benedict ...............

BAB X LIPID......................................................................

Menentukan Kadar Kolesterol Darah ..........................

BAB XI PROTEIN & ASAM AMINO......................................

Protein dan Asam Amino..................................... .

BAB XII URINE ......................................................................

Pemeriksaan Urine Kualitatif ......................................

Page 9: PRAKTIKUM BIOKIMIA FARMASI...Laboratorium Biokimia, Biologi Molekuler, dan Fisiologi Fakultas Kedokteran Universitas Lampung 2020 PRAKATA Puji syukur kami panjatkan kehadirat Illahi

Laboratorium Biokimia, Biologi Molekuler, dan Fisiologi

Fakultas Kedokteran Universitas Lampung 2020

BAB I

PENGENALAN PERALATAN LABORATORIUM

1. MIKROPIPET

Mikropipet (micropipet) adalah suatu alat yang digunakan untuk memindahkan cairan

dalam jumlah kecil secara akurat. Penggunaan pipet gelas seperti pipet ukur dan pipet

gondok tidak mempunyai akurasi yang tinggi untuk volume kurang dari 1 ml. Sehingga

pada pemindahan cairan dengan volume kecil kurang dari 1000 microliter, orang

cenderung menggunakan mikropipet, biasa juga disebut dengan pipet otomatis.

Pipet otomatis ini mempunyai akuraritas dan presisi yang lebih baik dari pada pipet

gelas. Disamping itu setiap pipet dapat diset berapapun volumenya selama dalam range

volume pipet. Ada beberapa macam merek mikropipet yang beredar dipasaran seperti

Gilson, Pipetman, Biohit, Eppendorf, dll. Meskipun produk mikropipet telah dirancang

akurat dan presisi oleh pabriknya, alat tersebut tetap harus dikalibrasi jika digunakan

untuk laboratorium yang terakreditasi.

Ada beberapa macam micropipet yang digunakan dilaboratorium seperti misalnya

pipet merk Gilson yang mana tertulis di bagian atas pipet P20, P200 dan P1000.

P 20 : untuk memipet larutan dengan volume antara 2 - 20 ul

P 200 : untuk memipet larutan dengan volume antara 20 - 200 ul

P 1000 : untuk memipet larutan dengan volume antara 100 - 1000 ul

BAGIAN – BAGIAN MIKROPIPPET

1

2

3

4

5

6

7

8

1. Push Button

2. Control Button

3. Finger support

4. Ejector Button

5. Volume display

6. Tip Ejector

7. Tip cone

8. Tip

Page 10: PRAKTIKUM BIOKIMIA FARMASI...Laboratorium Biokimia, Biologi Molekuler, dan Fisiologi Fakultas Kedokteran Universitas Lampung 2020 PRAKATA Puji syukur kami panjatkan kehadirat Illahi

Laboratorium Biokimia, Biologi Molekuler, dan Fisiologi

Fakultas Kedokteran Universitas Lampung 2020

Bagian micropipet terdiri dari automatic pippetor dan Pippete Tip. Automatic pippetor

berfungsi untuk memompa larutan yang akan dipindahkan dengan volume yang telah

ditentukan sebelumnya, sedangkan pippete tip berfungsi untuk menampung cairan yang

dipompa.

CARA MENGGUNAKAN MIKROPIPPET

1. Pegang mikropipet . bagian layar menghadap pengguna sehingga ibu jari dapat dengan

mudah menekan “pushbutton”

2. Buka box tip, tempatkan ujung pipet ke tip dan tekan dengan kuat sampai tip

menempel dengan sempurna

3. Angkat mikropipet dan jauhkan tip dari box tip

4. Tekan pada tekanan pertama ( lihat forward atau reverse pipeting)

5. Tempatkan ujung tip pada cairan

6. Perlahan lepaskan tombol tekan dan sedot cairan dengan tip

7. Angkat tip dari cairan dan cek cairan yang ada di tip

8. Lettakan tip ke dalam wadah yang telah di sediakan

9. Pelahan tekan tombol kuning dan keluarkan seluruh cairan

10. Dengan tombol masih di tekan tarik ujung tip

11. Buang tip dengan menekan tombol “tip ejector button “

12. Buang tip dalam wadah yang telah di tambahkan clorox ( hipoklorit )

2. SENTRIFUGE

Sentrifugasi adalah proses yang memanfaatkan gaya sentrifugal untuk sedimentasi

campuran dengan menggunakan mesin sentrifuga atau pemusing. Komponen campuran

yang lebih rapat akan bergerak menjauh dari sumbu sentrifuga dan membentuk endapan

( pellet ), menyisakan cairan supernatan yang dapat di ambil dengan dekantasi.

Page 11: PRAKTIKUM BIOKIMIA FARMASI...Laboratorium Biokimia, Biologi Molekuler, dan Fisiologi Fakultas Kedokteran Universitas Lampung 2020 PRAKATA Puji syukur kami panjatkan kehadirat Illahi

Laboratorium Biokimia, Biologi Molekuler, dan Fisiologi

Fakultas Kedokteran Universitas Lampung 2020

CARA MENGGUNAKAN SENTRIFUGE

1. Hubungkan kabel power dengan sumber listrik

2. Buka tutup sentrifuge dengan menggunakan tombol Open. Saat tutup terbuka,

lampu indikator pada tombol open menyala. Lalu masukkan tabung secara simetri

( prinsipnya harus seimbang ), kemudian tutup

3. Atur kecepatan yang diinginkan (Rpm/Gforce) dengan menekan Speed (naik atau

turun) sampai kecepatan yang diinginkan. Bila kedua panah ditekan bersamaan,

maka kecepatannya dalam satuan ‘rcf’

4. run time-nya, dengan menekan tombol Time. Running time-nya ditunjukkan

dalam menit. Pada menit terakhir waktunya dihitung dalam detik

5. Atur suhu dengan menekan tombol Temp

6. Untuk mulai/ mengakhiri proses, tekan tombol Start/Stop

3. WATERBATH

Waterbath adalah alat laboratorium berbentuk kotak yang digunakan dalam proses

inkubasi. Perbedaan waterbath dengan inkubator adalah pada waterbath terdapat media

penghantar panas berupa air yang telah diatur suhunya. Proses inkubasi pada waterbath

sangat berguna dalam beberapa aplikasi, misalnya pengaturan suhu pada reagen tertentu,

peleburan / pencairan sebuah substrat, dan inkubasi kultur sel / inokulum.

CARA KERJA WATERBATH

1. Isi waterbath dengan aquadest sampai batas tertentu

2. Nyalakan waterbath

3. Set pada suhu yang diinginkan dan tunggu 15 – 20 menit

4. Masukkan zat kimia yang akan dipanaskan dan tutup waterbath

5. Setelah selesai, matikan alat

Page 12: PRAKTIKUM BIOKIMIA FARMASI...Laboratorium Biokimia, Biologi Molekuler, dan Fisiologi Fakultas Kedokteran Universitas Lampung 2020 PRAKATA Puji syukur kami panjatkan kehadirat Illahi

Laboratorium Biokimia, Biologi Molekuler, dan Fisiologi FK Unila

4

Fakultas Kedokteran Universitas Lampung 2018

BAB II

SPEKTROFOTOMETER

1. Spektrofotometer

Spektrofotometri adalah suatu metode analisis yang berdasarkan pada pengukuran

serapan sinar monokromatis oleh suatu lajur larutan berwarna pada panjang gelombang

yang spesifik dengan menggunakan monokromator prisma atau kisi difraksi dan detector

vacuum phototube atau tabung foton hampa. Alat yang digunakan adalah

spektrofotometer, yaitu sutu alat yang digunakan untuk menentukan suatu senyawa baik

secara kuantitatif maupun kualitatif dengan mengukur transmitan ataupun absorban dari

suatu cuplikan sebagai fungsi dari konsentrasi. Spektrometer menghasilkan sinar dari

spectrum dengan panjang gelombang tertentu dan fotometer adalah alat pengukur

intensitas cahaya yang ditransmisikan atau diabsorbsi (Harjadi, 1990).

Spektrofotometer adalah alat untuk mengukur transmitan atau absorban suatu sampel

sebagai fungsi panjang gelombang. Sedangkan pengukuran menggunakan

spektrofotometer ini, metoda yang digunakan sering disebut dengan spektrofotometri.

Spektrofotometri dapat dianggap sebagai perluasan suatu pemeriksaan visual dengan studi

yang lebih mendalam dari absorbsi energi. Absorbsi radiasi oleh suatu sampel diukur pada

berbagai panjang gelombang dan dialirkan oleh suatu perkam untuk menghasilkan

spektrum tertentu yang khas untuk komponen yang berbeda (Saputra, 2009)

Menurut Cairns (2009), spektrofotometer adalah alat untuk mengukur transmitan atau

absorban suatu sampel sebagai fungsi panjang gelombang. Tiap media akan menyerap

cahaya pada panjang gelombang tertentu tergantung pada senyawaan atau warna

terbentuk.

Secara garis besar spektrofotometer terdiri dari 4 bagian penting yaitu :

a. Sumber Cahaya

Sebagai sumber cahaya pada spektrofotometer, haruslah memiliki pancaran radiasi yang

stabil dan intensitasnya tinggi. Sumber energi cahaya yang biasa untuk daerah tampak,

ultraviolet dekat, dan inframerah dekat adalah sebuah lampu pijar dengan kawat rambut

Page 13: PRAKTIKUM BIOKIMIA FARMASI...Laboratorium Biokimia, Biologi Molekuler, dan Fisiologi Fakultas Kedokteran Universitas Lampung 2020 PRAKATA Puji syukur kami panjatkan kehadirat Illahi

Laboratorium Biokimia, Biologi Molekuler, dan Fisiologi

Fakultas Kedokteran Universitas Lampung 2020

terbuat dari wolfram (tungsten). Lampu ini mirip dengan bola lampu pijar biasa, daerah

panjang gelombang (l ) adalah 350 – 2200 nanometer (nm).

b. Monokromator

Monokromator adalah alat yang berfungsi untuk menguraikan cahaya polikromatis

menjadi beberapa komponen panjang gelombang tertentu (monokromatis) yang berbeda

(terdispersi).

c. Cuvet

Cuvet spektrofotometer adalah suatu alat yang digunakan sebagai tempat contoh atau

cuplikan yang akan dianalisis. Cuvet biasanya terbuat dari kwars, plexiglass, kaca,

plastic dengan bentuk tabung empat persegi panjang 1 x 1 cm dan tinggi 5 cm. Pada

pengukuran di daerah UV dipakai cuvet kwarsa atau plexiglass, sedangkan cuvet dari

kaca tidak dapat dipakai sebab kaca mengabsorbsi sinar UV. Semua macam cuvet dapat

dipakai untuk pengukuran di daerah sinar tampak (visible).

d. Detektor

Peranan detektor penerima adalah memberikan respon terhadap cahaya pada berbagai

panjang gelombang. Detektor akan mengubah cahaya menjadi sinyal listrik yang

selanjutnya akan ditampilkan oleh penampil data dalam bentuk jarum penunjuk atau

angka digital.Dengan mengukur transmitans larutan sampel, dimungkinkan untuk

menentukan konsentrasinya dengan menggunakan hukum Lambert-Beer.

Hukum Lambert :

“Bila suatu sumber sinar monokromatik melewati medium transparan, maka

intensitas sinar yang diteruskan berkurang dengan bertambahnya ketebalan medium

yang mengabsorpsi” (Khopkar, 2007).

Hukum Beer :

“Intensitas sinar yang diteruskan berkurang secara eksponensial dengan

bertambahnya konsentrasi spesi yang menyerap sinar tersebut”

Jumlah radiasi yang diserap proporsional dengan ketebalan sel (b), konsentrasi analit

(c), dan koefisien absorptivitas molekuler (a) dari suatu spesi (senyawa) pada suatu

panjang gelombang (Khopkar, 2007).

A = abc

Page 14: PRAKTIKUM BIOKIMIA FARMASI...Laboratorium Biokimia, Biologi Molekuler, dan Fisiologi Fakultas Kedokteran Universitas Lampung 2020 PRAKATA Puji syukur kami panjatkan kehadirat Illahi

Laboratorium Biokimia, Biologi Molekuler, dan Fisiologi

Fakultas Kedokteran Universitas Lampung 2020

Jika konsentrasi (c) diekspresikan sebagai molaritas (mol/L) dan ketebalan sel (b)

dinyatakan dalam centimeter (cm), koefisien absorptivitas molekuler (a) disebut

koefisien ekstinsi molar (ε) dan memiliki satuan [L/(mol.cm)] (Khopkar, 2007).

CARA KERJA SPEKTROFOTOMETER BOECO

1. Hubungkan spektrofotometer ke sumber arus

2. Nyalakan spektrofotometer dengan menekan tombol ON pada main spektrofotometer

3. Tampilan program akan muncul dan memberitahukan bahwa proses inisiasi sedang

berlangsung, tunggu hingga proses selesai

4. Biarkan selama 15 menit untuk pemanasan, setelah itu spektrofotometer

siap digunakan.

5. Atur panjang gelombangnya.

5. Setelah itu spektrofotometer siap digunakan untuk pengukuran serapan sample

pada panjang gelombang tertentu.

6. Kuvet dimasukkan setelah di lap dengan kertas tissue. Sisi kuvet yang terang

menghadap lubang cahaya dari spektrofotometer

7. Setelah selesai bekerja, kuvet dikeluarkan dan dibersihkan dari pelarutnya

kemudian dikeringkan.

8. Spektrofotometer dimatikan dengan mengklik tombol OFF pada main unit

spektrofotometer

Page 15: PRAKTIKUM BIOKIMIA FARMASI...Laboratorium Biokimia, Biologi Molekuler, dan Fisiologi Fakultas Kedokteran Universitas Lampung 2020 PRAKATA Puji syukur kami panjatkan kehadirat Illahi

Laboratorium Biokimia, Biologi Molekuler, dan Fisiologi FK Unila

Fakultas Kedokteran Universitas Lampung 2018

BAB III

BLANGKO DAN KURVA

Pembuatan Blangko dan Kurva

Larutan yang akan digunakan dalam spektrofotometer adalah larutan blanko. Larutan

blanko merupakan larutan yang tidak mengandung analit untuk di analisa. Larutan standart

adalah larutan yang konsentrasi nya sudah di ketahui secara pasti. Apabila persyaratan

pembuatan kurva baku di atas tidak terpenuhi maka penyimpangan dari garis lurus biasanya

dapat disebabkan oleh kekuatan ion yang tinggi, perubahan suhu, dan reaksi ikutan terjadi.

CARA KERJA

ο Pembuatan Kurva Standar

Page 16: PRAKTIKUM BIOKIMIA FARMASI...Laboratorium Biokimia, Biologi Molekuler, dan Fisiologi Fakultas Kedokteran Universitas Lampung 2020 PRAKATA Puji syukur kami panjatkan kehadirat Illahi

Laboratorium Biokimia, Biologi Molekuler, dan Fisiologi

Fakultas Kedokteran Universitas Lampung 2020

BAB IV

RUMUS PERHITUNGAN

Data dan Perhitungan

Page 17: PRAKTIKUM BIOKIMIA FARMASI...Laboratorium Biokimia, Biologi Molekuler, dan Fisiologi Fakultas Kedokteran Universitas Lampung 2020 PRAKATA Puji syukur kami panjatkan kehadirat Illahi

Laboratorium Biokimia, Biologi Molekuler, dan Fisiologi FK Unila

Fakultas Kedokteran Universitas Lampung 2018

Page 18: PRAKTIKUM BIOKIMIA FARMASI...Laboratorium Biokimia, Biologi Molekuler, dan Fisiologi Fakultas Kedokteran Universitas Lampung 2020 PRAKATA Puji syukur kami panjatkan kehadirat Illahi

Laboratorium Biokimia, Biologi Molekuler, dan Fisiologi

Fakultas Kedokteran Universitas Lampung 2020

BAB V

PENGUKURAN ASUPAN CAIRAN (AIR) INDIVIDU

Cairan adalah Bahan yanng langsung mengalir secara alamiah, bukan padat /

gas(Sukmariah & Kamianti, 1990). Sementara cairan tubuh adalah larutan yang terdiri dari

air (pelarut) dan zat tertentu (zatterlarut). Cairan sangat diperlukan dalam rangka menjaga

kondisi tubuh tetap sehat. Cairan di dalam tubuh sebanyak 60% dari berat tubuh atau 2/3 dari

berat tubuh.(Mima & Swearingen, 1995)A.

Cairan di dalam tubuh manusia tidaklah terkumpul didalam satu tempat saja, tetapi

tersebar dalam dua ruangan utama yakni cairan intraseluler dan cairan ekstraseluler. Cairan

intraseluler adalah cairan yang terdapat didalam sel dengam jumlah sekita 40% dari berat

badan, dan merupakan bagian dari protoplasma. Pada intraseluler ini terjadi proses

metabolisme.

Cairan lain yang sekitar 20% dari berat badan merupakan cairan ekstraseluler yaitu

cairan yang terdapat diluar sel dan berperan dalam memberi bahan makanan bagi sel dan

membuang sampah sisa metabolisme. Cairan ekstraseluler ini terbagi menjadi dua, yaitu

cairan intersitial dan cairan intravaskuler. Cairan intravaskuler merupakan cairan yang

terdapat didalam pembuluh darah dan merupakan plasma yang berjumlah sekitar 5% dari

berat badan. Cairan intersitial adalah cairan yang terdapat pada celah antarsel atau disebut

pula cairan jaringan, berjumlah sekitar 15% dari berat badan. Pada umumnya cairan

intrasitial berfungsi sebagai pelumas agar tidak terjadi gesekan pada saat dua jaringan

tersebut bergerak. Contoh dari cairan intersitial yaitu cairan pleura, cairan perikardial dan

cairan peritoneal

.

CARA KERJA

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui kondisi cairan tubuh manusia. Pengukuran

dilakukan berdasar perubahan warna cairan yang dikeluarkan oleh tubuh berupa urine.

Adapun metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah;

Page 19: PRAKTIKUM BIOKIMIA FARMASI...Laboratorium Biokimia, Biologi Molekuler, dan Fisiologi Fakultas Kedokteran Universitas Lampung 2020 PRAKATA Puji syukur kami panjatkan kehadirat Illahi

Laboratorium Biokimia, Biologi Molekuler, dan Fisiologi

Fakultas Kedokteran Universitas Lampung 2020

1. Studi Literatur

Tahap ini meliputi pencarian referensi dan diskusi tentang pemahaman terhadap

topik yang dibahas dalam penelitian, yakni tentang:

a. Karakteristik fotodioda dan LED.

b. Konsep pengolahan data dengan ATMega-8.

c. Pengujian dan pengkajian kemampuan-kemampuan fotodioda untuk

mengidentifikasi perubahan warna pada cairan. elakukan simulasi terhadap

pembacaan warna dengan karakterisasi fotodioda meliputi fungsi transfer,

sensivitas, hubungan input output, saturasi dan repeatabilitas.

2. Analisis.

Melakukan analisis dari hasil simulasi dan kajian terhadap hasil pembacan warna

dan pengolahan data dengan mikrokontroller ATMEGA-8. Hasil ini juga akan

dibandingkan denga pengukuran berdasar pembacaan tabel level warna cairan urine

yang sudah ada sehingga akan diperoleh hasil yang sesuai dengan rancangan yang

dibuat.

3. Penarikan Kesimpulan.

Kesimpulan diambil dari hasil analisis spesifikasi sistem.

Pembahasan

Hasil pembacaan warna akan memperlihatkan beberapa tingkatan kondisi cairan

tubuh kita.

1. Level-1. Jernih dan Tidak Berwarna

Seperti air putih, urine Anda jernih dan tidak berwarna. Artinya asupan cairan Anda sudah

cukup bagus dan fungsi ginjal terbilang bagus.

2. Level-2. Kuning Terang

Urine masih terbilang normal, Anda pun sudah cukup minum air. Tetap jaga asupan

cairan Anda minimal 6-8 gelas per hari.

Page 20: PRAKTIKUM BIOKIMIA FARMASI...Laboratorium Biokimia, Biologi Molekuler, dan Fisiologi Fakultas Kedokteran Universitas Lampung 2020 PRAKATA Puji syukur kami panjatkan kehadirat Illahi

Laboratorium Biokimia, Biologi Molekuler, dan Fisiologi

Fakultas Kedokteran Universitas Lampung 2020

3. Level-3. Keruh

Urine sedikit keruh, ada indikasi terjadinya infeksi kandung kemih. Warna yang keruh

oleh lendir, jaringan dan protein yang terpecah dan tercampur saat air seni keluar.

4. Level-4. Kuning

Urine berwarna kuning seperti lemon, tandanya Anda sedikit dehidrasi. Mungkin Anda

kurang asupan cairan, coba tambah frekuensi minum air putih.

5. Level-5. Kuning Tua

Jika air seni berwarna kuning tua seperti jus apel, maka Anda perlu minum cairan lebih

banyak lagi. Bisa juga karena Anda mengonsumsi suplemen vitamin B

berkonsentrasi tinggi.

6. Level-6. Oranye

Anda sudah dehidrasi akut dan perlu minum air segera. Urine yang berwarna oranye

juga bisa merupakan tanda kadar bilirubin yang tinggi di dalam tubuh. Bilirubin

merupakan pigmen berwarna kuning yang dihasilkan dari perombakan sel darah merah

yang sudah lama. Bilirubin disaring dari darah oleh hati dan dikeluarkan lewat cairan

empedu. Jika biliburin terlalu banyak di dalam darah, mengindikasikan ada gangguan

pada liver Anda

7. Level-7. Pink Muda

Rona pink muda pada urine, kemungkinan karena Anda memakan banyak buah bit di

malam harinya. Tapi bisa juga akibat adanya darah padah urine. Jika urine Anda masih

dominan warna kuning muda daripada pink, maka tidak perlu khawatir. Namun ada

baiknya tetap memeriksakan diri ke dokter untuk mengetahui lebih dini apakah ada

infeksi kandung kemih atau saluran kencing.

Page 21: PRAKTIKUM BIOKIMIA FARMASI...Laboratorium Biokimia, Biologi Molekuler, dan Fisiologi Fakultas Kedokteran Universitas Lampung 2020 PRAKATA Puji syukur kami panjatkan kehadirat Illahi

Laboratorium Biokimia, Biologi Molekuler, dan Fisiologi

Fakultas Kedokteran Universitas Lampung 2020

8. Level-8. Pink Tua

Kemungkinan kandungan darah pada urine Anda lebih banyak. Bisa menjadi sinyal

adanya infeksi kandung kemih atau kanker. Batu ginjal juga bisa jadi penyebab adanya

darah dalam urine. Jika ini yang terjadi, segera periksakan ke dokter.

9. Level-9. Cokelat

Beberapa jenis obat bisa menyebabkan urine berwarna seperti minuman cola. Namun

jika Anda sedang tidak mengonsumsi obat tertentu dan urine tetap berwarna cokelat,

kemungkinan ada masalah pada liver, ginjal atau akibat berolahraga terlalu keras. Otot

Anda menggunakan myoglobin untuk menangkap oksigen sebagai energi. Jika olahraga

terlalu keras, otot-otot tertentu bisa rusak, myoglobin masuk ke aliran darah dan

tercampur dengan urine. Sebaiknya periksa juga kondisi ini ke dokter karena terlalu

banyak myoglobin di dalam darah bisa mengganggu fungsi kerja ginjal dan

menyebabkan kegagalan ginjal.

Rujukan tabel warna yang digunakan sebagai pembanding.

Page 22: PRAKTIKUM BIOKIMIA FARMASI...Laboratorium Biokimia, Biologi Molekuler, dan Fisiologi Fakultas Kedokteran Universitas Lampung 2020 PRAKATA Puji syukur kami panjatkan kehadirat Illahi

Laboratorium Biokimia, Biologi Molekuler, dan Fisiologi FK Unila

Fakultas Kedokteran Universitas Lampung 2018

BAB VI

PERCOBAAN SALIVA

( DENGAN BENEDICT)

Percobaan Saliva dengan Benedict

Kelenjar yang berada disekitar mulut mengeluarkan cairan yang disebut saliva, atau

ludah. Ada tiga kelenjar yang mengeluarkan saliva yaitu kelenjar paroti, kelenjar

submandibular, kelenjar subingual adalah kelenjar saliva yang paling kecil. Terletak

dibawah lidah bagian depan. Kelenjar parotid adalah kelenjarsaliva paling besar dan

terletak padabagian atas mulut di depan telinga. Saliva adalah cairan yang lebih kental

dari pada cairan lainya. Saliva terdiri atas 99,24% air dan 0,58% terdiri atas ion – ion

Ca+, Mg

+. Na

+, K

+, PO, Cl

+, HCO3, SO dan zat – zat organik seperti usin dan enzim

amilase atau ptialin. Musin atau glikoprotein dikeluarkan oleh kelenjar sublingual dan

kelenjar subman dibular, sedangkan ptialin di keluarkan kelenjar parotid. Saliva

mempunyai PH antara5,75-7,05. Padaumumnya PH saliva adalah dibawah 7

(Poedjiadi,2007;235).

Alat Bahan

- Bunsen - Airpati ( Amilum)

- Kaki 3 - Saliva 50 ml

- Labu erlenmeyer - Benedict

- 6 tabung reaksi

- Rak tabung reaksi

- Gelas ukur

- Pipet tetes termometer

- Kasa

- Gelas kimia (Beaker glass)

Page 23: PRAKTIKUM BIOKIMIA FARMASI...Laboratorium Biokimia, Biologi Molekuler, dan Fisiologi Fakultas Kedokteran Universitas Lampung 2020 PRAKATA Puji syukur kami panjatkan kehadirat Illahi

Laboratorium Biokimia, Biologi Molekuler, dan Fisiologi

Fakultas Kedokteran Universitas Lampung 2020

CARA KERJA

1. Sediakan alat dan bahan

2. Masukan air sebanyak 50 ml kedalam 3 buah gelas kimia, kemudian diberi label

A, B dan C

3. Dalam praktikum adanya 3 perlakuan, perlakuan pertama gelas kimia yang

berlabel A, dibiarkan tidak diberi perlakuan khusus,pada gelas B dipanaskan

hingga suhu stabil pada 320C sedangkan gelas C dipanaskan hingga stabil pada

suhu 800C.

4. Sambil menunggu perlakuan ke 3 gelas, selanjutnya masukan 5 ml amilum

kedalam 6 tabung reaksi masing masing 2 tabung diberi label A, B, dan C

5. Pisahkan tabung reaksi yang sudah diberi label A, B, dan Cntuk 2 tabung berlabel

A dimasukan kedalam gelas kimia berlabel A, utnuk 2 tabung berlabel B

dimasukan kedalam gelas berlabel B setalah suhu seimbang 320C, dan untuk 2

tabung berlabel C dimasukan kedalam gelas berlabel C, yang sudah stabil pada

suhu 800C.

6. Tunggu selama 10 menit

7. Kemudian masukan 5 tetes saliva yang telah disaring oleh kain kasa kedalam 6

tabung reaksi baik untuk label A,B danC

8. Setelah itu masukan 2 tetes benedict kedalam 6 tabung reaksi baik yang berlabel

A,B dan C

9. Tunggu selama 5 menit, kemudian amati perubahannya. Semakin biru lauratan

ditandakan dengan tanda +

10. Kemudian amati 5 menit berikutnya dengan memberikan kembali 2 tetesan

benedict pada 6 tabung reaksi itu baik berlabel A,B dan C

11. Tuliskan hasil yang didapat.

Untuk membaca hasil percobaan Benedict, terlebih dahulu tabung harus dikocok,

kemudian dilihat warna dari larutannya :

- : larutan berwarna biru

+ : larutan berwarna hijau

++ : larutan berwarna hijau kekuningan

Page 24: PRAKTIKUM BIOKIMIA FARMASI...Laboratorium Biokimia, Biologi Molekuler, dan Fisiologi Fakultas Kedokteran Universitas Lampung 2020 PRAKATA Puji syukur kami panjatkan kehadirat Illahi

Laboratorium Biokimia, Biologi Molekuler, dan Fisiologi

Fakultas Kedokteran Universitas Lampung 2020

+++ : larutan berwarna kuning

++++ : larutan berwarna merah bata

Page 25: PRAKTIKUM BIOKIMIA FARMASI...Laboratorium Biokimia, Biologi Molekuler, dan Fisiologi Fakultas Kedokteran Universitas Lampung 2020 PRAKATA Puji syukur kami panjatkan kehadirat Illahi

Laboratorium Biokimia, Biologi Molekuler, dan Fisiologi FK Unila

Fakultas Kedokteran Universitas Lampung 2018

BAB VII

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI AKTIVITAS ENZIM

AMILASE

Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Aktivitas Enzim Amilase

(suhu, temperatur, dll)

Enzim adalah suatu biokatalisator. Ia mampu meningkatkan kecepatan suatu reaksi

kimia yang terjadi dalam sel hidup. Tanpa enzim maka reaksi selular berlangsung sangat

lambat, bahkan mungkin tidak terjadi. Pada suatu reaksi enzimatik, secara spesifik enzim

akan berikatan dengan suatu substrat (salah satu reaktan pada reaksi tersebut) membentuk

suatu ikatan enzim-substrat, yang pada akhirnya akan menghasilkan suatu produk yang

spesifik pula. Sifat reaksi enzimatik yang sangat spesifik ini menyebabkan tidak terjadinya

kekacauan proses metabolisme walaupun ada ribuan macam enzim dan substrat di dalam sel.

Pada umumnya enzim adalah protein (kecuali enzim-enzim ribozim yang merupakan

molekul asam nukleat). Untuk dapat aktif bekerja, seringkali enzim membutuhkan suatu

komponen lain yang bukan protein. Zat non-protein ini lazimnya disebut kofaktor, yang dapat

merupakan suatu molekul organik atau suatu ion. Selain memerlukan keberadaan molekul

substrat dan kofaktor, untuk memperoleh kerja yang optimal diperlukan pula faktor-faktor

lain, seperti suhu dan pH lingkungan yang optimal.

Pada praktikum yang pertama mengenai enzim, akan ditunjukkan bahwa faktor-faktor

tersebut di atas sangat diperlukan keberadaannya agar enzim dapat aktif bekerja secara

optimal.

Dalam tubuh manusia terdapat enzim-enzim yang hanya diproduksi oleh sel-sel jaringan

tertentu saja. Kerusakan pada sel-sel jaringan tersebut akan menyebabkan enzim akan keluar

dari sel dan masuk ke dalam plasma darah. Fenomena ini dijadikan dasar untuk menggunakan

enzim sebagai petanda (‘marker’) adanya suatu kerusakan jaringan, atau dengan perkataan

lain : peningkatan kadar suatu enzim dalam darah dapat dipakai sebagai alat bantu

penegakkan diagnosis suatu penyakit. Contohnya : Aspartat Amino Transferase (AST, nama

dahulu GOT) dan Alanin Amino Transferase (ALT, nama dahulu GPT) sering digunakan

Page 26: PRAKTIKUM BIOKIMIA FARMASI...Laboratorium Biokimia, Biologi Molekuler, dan Fisiologi Fakultas Kedokteran Universitas Lampung 2020 PRAKATA Puji syukur kami panjatkan kehadirat Illahi

Laboratorium Biokimia, Biologi Molekuler, dan Fisiologi

Fakultas Kedokteran Universitas Lampung 2020

untuk menegakkan diagnosis penyakit hepar dan jantung. Kreatin kinase (CK) digunakan

untuk menegakkan diagnosis penyakit otot skelet. Fosfatase asam digunakan untuk

menegakkan diagnosis karsinoma prostate.

Pada percobaan yang kedua mengenai enzim, akan ditunjukkan bahwa peningkatan aktivitas

suatu enzim dalam plasma darah seorang yang dicurigai menderita suatu penyakit tertentu

merupakan suatu alat uji yang berharga untuk penegakkan diagnosis penyakit tersebut

Ada banyak faktor yang dapat mempengaruhi aktivitas kerja enzim. Pada percobaan

ini digunakan sebuah enzim hidrolisis yang banyak dijumpai dalam air liur, yaitu enzim

amylase (“salivary amylase”, nama lain : ptialin).

tialin adalah suatu enzim kelas hidrolase yang menghidrolisis karbohidrat (amilum)

menjadi komponen-komponen yang lebih sederhana, yaitu amilodekstrin, eritrodekstrin,

akrodekstrin dan selanjutnya terbentuk maltosa. Enzim ini berfungsi menghidrolisis amilum

sewaktu berada dalam rongga mulut dan hanya aktif bekerja pada pH 7,0 sehingga dalam

lambung enzim ini menjadi tidak aktif. Selain oleh kelenjar ludah, amylase juga diproduksi

oleh sel-sel pancreas (“pancreatic amylase”). Amilase ini berfungsi melanjutkan hidrolisis

amilum yang belum sempat dilakukan oleh salivary amylase. Activator enzim amilase antara

lain adalah Ca++

, Cl-, Br

- dan HPO4

-.

Amilase mempunyai berat molekul yang rendah (antara 40.000 – 50.000 Dalton), sehingga

dapat melewati glomeruli ginjal. Enzim ini merupakan satu-satunya enzim yang dijumpai

dalam urin normal. Aktivitas enzim ini meningkat pada pankreatitis akut, penyakit kelenjar

saliva, mumps, obstruksi ductus salivarus dan sebagainya. Penurunan aktivitas enzim terjadi

antara lain pada pnkreatitis nekrotika, hepatitis, keracunan CCl4, keracunan arsen dan

sebagainya. Pada pecobaan pertama substrat yang digunakan adalah amilum, sedangkan

enzimnya adalah ptyalin.

Ptilain menghidrolisis polimer glukosa yang mengandung ikatan alfa (1→4)

glikosidik. Polimer glukosa yang mengandung ikatan ini adalah amylum dan glikogen.

Karena ptyalin merupakan enzim yang memerlukan ion Ca++ sebagai activator, maka enzim

ini menjadi kurang atau tidak aktif bila pada percobaan ditambahkan EDTA, sitrat dan

okasalat. Oleh karena itu, bila kita akan mengukur aktivitas amylase darah, maka hendaknya

digunakan antikoagulan heparin atau dalam bentuk serum. Selain sebagai activator, kalsium

Page 27: PRAKTIKUM BIOKIMIA FARMASI...Laboratorium Biokimia, Biologi Molekuler, dan Fisiologi Fakultas Kedokteran Universitas Lampung 2020 PRAKATA Puji syukur kami panjatkan kehadirat Illahi

Laboratorium Biokimia, Biologi Molekuler, dan Fisiologi

Fakultas Kedokteran Universitas Lampung 2020

juga berfungsi untuk aktivitas dan untuk menstabilkan struktur peptide (stabilizer) ptyalin,

sehingga tidak mudah dirusak oleh proses proteolisis.

Prinsip percobaan :

Amilum dan iodium membentuk kompleks yang berwarna biru tua. Hidrolisis amilum oleh

ptyalin secara berturut-turut akan membentuk dekstrin dan oligosakarida yang bila mengikat

iodium akan membentuk kompleks berwarna yang berbeda-beda warnanya.

Amilodekstrin dengan iodium membentuk warna biru. Eritrodekstrin dengan iodium

membentuk warna merah. Akrodekstrin dan maltosa tidak membentuk kompleks berwarna

dengan iodium.

ptialin

Amilum Amilodekstrin Eritrodekstrin Akrodekstrin

+ iodium (Biru tua) (Merah) (Tak erwarna) Maltosa

(Tak berwarna)

Bahan-bahan :

- Larutan amilum 1%

- NaCl 1 %

- HCl 1 N

- Larutan iodium encer liur

- HgCl2 30%

Cara kerja :

a. 1 ml NaCl 1% + 3 ml larutan amilum 1% + 3 tetes larutan iodium diinkubasi pada suhu

370C selama 10 menit, kemudian tambahkan 1 ml air liur yang juga sudah dipanaskan

sampai 370C. Perhatikan perubahan warna yang terbentuk.

b. 1 ml NaCl 1% + 3 ml larutan amilum 1% + 3 tetes larutan iodium diinkubasi pada suhu

370C selama 10 menit, kemudian tambahkan 2 ml air liur yang juga sudah dipanaskan

sampai 370C. Perhatikan perubahan warna yang terbentuk.

Page 28: PRAKTIKUM BIOKIMIA FARMASI...Laboratorium Biokimia, Biologi Molekuler, dan Fisiologi Fakultas Kedokteran Universitas Lampung 2020 PRAKATA Puji syukur kami panjatkan kehadirat Illahi

Laboratorium Biokimia, Biologi Molekuler, dan Fisiologi

Fakultas Kedokteran Universitas Lampung 2020

c. 1 ml HCl 1% + 3 ml larutan amilum 1% + 3 tetes larutan iodium diinkubasi pada suhu

370C selama 10 menit, kemudian tambahkan 1 ml air liur yang juga sudah dipanaskan

sampai 370C. Perhatikan perubahan warna yang terbentuk.

d. 1 ml akuades + 3 ml larutan amilum 1% + 3 tetes larutan iodium diinkubasi pada suhu

370C selama 10 menit, kemudian tambahkan 1 ml air liur yang juga sudah dipanaskan

sampai 370C. Perhatikan perubahan warna yang terbentuk.

e. 1 ml NaCl 1% + 3 ml larutan amilum 1% + 3 tetes larutan iodium diinkubasi pada suhu

750C selama 10 menit, kemudian tambahkan 1 ml air liur yang juga sudah dipanaskan

sampai 750C. Perhatikan perubahan warna yang terbentuk.

f. 1 ml NaCl 1% + 3 ml larutan amilum 1% + 3 tetes larutan iodium direndam dalam es

selama 10 menit, kemudian tambahkan 1 ml air liur yang juga sudah didinginkan dalam

air es. Perhatikan perubahan warna yang terbentuk.

g. 1 ml NaCl 1% + 3 ml larutan amilum 1% + 1 ml HgCl2 30% + 3 tetes larutan iodium

diinkubasi pada suhu 370C selama 10 menit, kemudian tambahkan 1 ml air liur yang juga

sudah dipanaskan sampai 370C. Perhatikan perubahan warna yang terbentut

Page 29: PRAKTIKUM BIOKIMIA FARMASI...Laboratorium Biokimia, Biologi Molekuler, dan Fisiologi Fakultas Kedokteran Universitas Lampung 2020 PRAKATA Puji syukur kami panjatkan kehadirat Illahi

Laboratorium Biokimia, Biologi Molekuler, dan Fisiologi FK Unila

Fakultas Kedokteran Universitas Lampung 2018

BAB VIII

UJI KARBOHIDRAT KULITATIF

REAKSI REDUKSI DENGAN REAKSI BENEDICT

Pemeriksaan terhadap adanya glukosa dalam urine termasuk pemeriksaan penyaring.

Menyatakan adanya glukosa dapat dilakukan dengan cara yang berbeda- beda asasnya. Cara

yang tidak spesifik menggunakan sifat glukosa sebagai zat produksi, pada test – test semacam

itu terdapat suatu zat dalam reagens yang berubah sifat dan warnanya jika direduksi oleh

glukosa. Diantara banyak macam reagens yang dapat dipakai untuk menyatakan adanya

reduksi yang mengandung garam cuprliah banyak dipergunakan.

Glukosuria dapat dibuktikan dengan cara yang spesifik yang menggunakan enzim

glukosa – oxidasa untuk merintis serentetan reaksi dan berakhir dengan perubahan warna

dalam reagens yang digunakan.

Prinsip percobaan :

Gula mempunyai kemampuan mereduksi Cu++ menjadi Cu+ (endapan Cu2O).

Tergantung dari besar kecilnya endapan akan terlihat warna endapan yang berbeda-beda dari

hijau sampai merah bata.

Tujuan Percobaan :

Menunjukkan adanya gula dalam urine.

Bahan-bahan :

- Urine penderita Diabetes mellitus

- Larutan Benedict Kwalitatif

Prosedur praktikum :

3 ml lar. Benedict + 3 tetes urine, panaskan, kocok perhatikan warna yang terbentuk.

Lakukan percobaan yang sama dengan urine yang diencerkan 2 kali, 4 kali, dan 8 kali dan

seterusnya sampai terbentuk warna hijau.

Page 30: PRAKTIKUM BIOKIMIA FARMASI...Laboratorium Biokimia, Biologi Molekuler, dan Fisiologi Fakultas Kedokteran Universitas Lampung 2020 PRAKATA Puji syukur kami panjatkan kehadirat Illahi

Laboratorium Biokimia, Biologi Molekuler, dan Fisiologi

Fakultas Kedokteran Universitas Lampung 2020

Keterangan :

Reduksi positif dalam urine dapat disebabkan oleh reduktor-reduktor seperti :

- Gula-gula : glukosa, pentosa, fruktosa, galaktosa.

- Obat-obat antipirin, piramidon, PAS, santonin.

- Zat-zat yang normal terdapat dalam urine bila kadarnya tinggi : indikan, asam urat,

kreatinin.

- Bahan-bahan : formalin, CHCl3 tuk membaca hasil percobaan Benedict, terlebih dahulu

tabung harus dikocok, kemudian dilihat warna dari larutannya :

- : larutan berwarna biru

+ : larutan berwarna hijau

++ : larutan berwarna hijau kekuningan

+++ : larutan berwarna kuning

++++ : larutan berwarna merah bata

Page 31: PRAKTIKUM BIOKIMIA FARMASI...Laboratorium Biokimia, Biologi Molekuler, dan Fisiologi Fakultas Kedokteran Universitas Lampung 2020 PRAKATA Puji syukur kami panjatkan kehadirat Illahi

Laboratorium Biokimia, Biologi Molekuler, dan Fisiologi

Fakultas Kedokteran Universitas Lampung 2020

BAB IX

KARBOHIDRAT kUANTITAIF

MENENTUKAN KADAR GLUKOSA DARAH

Dalam menentukan jumlah glukosa dengan cara titrasi menggunakan reagens benedict

kuantitatif. Reagens ini berbeda dari kualitatif karena mengandung rhodanida, cuprooxida

yang kuning atau merah tidak dapat terbentuk lagi dan timbul warna putih pada presipital,

cuprorhodanida. Penentuan kadar glukosa darah diperlukan di klinik untuk menunjang

diagnosis penyakit tertentu seperti misalnya Diabetes Mellitus.

Dapat dilakukan dalam keadaan :

- Puasa

- 2 jam post prandial (sesudah makan)

Dapat pula dilakukan pemeriksaan glukosa darah sewaktu (GDS), apabila diduga ada

peningkatan atau penurunan kadar glukosa darah (hiper atau hipo glikemia).

Pada dasarnya ada dua metode pemeriksaan kadar glukosa darah, yaitu :

1. Metode reduksi, yaitu berdasarkan kemampuan glukosa untuk mereduksi Cu++ menjadi

Cu+

Metode ini kurang sensitive sebab yang dapat mereduksi Cu++ bukan hanya glukosa,

tetapi juga gula-gula lain seperti fruktosa, galaktosa, dan zat-zat lain seperti vitamin C,

creatinin, asam urat, glutation, dan sebagainya.

2. Metode enzimatik.

Glukosa dioksidasi oleh enzim glukosa oksidase menjadi asam glukonat + H2O2 dan

reaksi selanjutnya terbentuk zat berwarna. Glukosa oksidase hanya dapat mengoksidasi

glukosa saja, sehingga reaksi sangat spesifik dan hasilnya sangat akurat.

Prinsip percobaan :

GOD

Glukosa + H2O Asam glukonat + H2O2

2 H2O2 + 4-Amino Phenazon (tidak berwarna) + Phenol 4 H2O + 4-p-

benzoquinon monoimino-phenazon (berwarna merah).

Page 32: PRAKTIKUM BIOKIMIA FARMASI...Laboratorium Biokimia, Biologi Molekuler, dan Fisiologi Fakultas Kedokteran Universitas Lampung 2020 PRAKATA Puji syukur kami panjatkan kehadirat Illahi

Laboratorium Biokimia, Biologi Molekuler, dan Fisiologi

Fakultas Kedokteran Universitas Lampung 2020

Tujuan Percobaan :

Menentukan kadar glukosa darah secara enzimatis dengan metode TRINDER GOD-PAP.

Bahan – bahan : agen warna glukosa pksidase (GOD-PAP). Reagen ini mengandung :

enzim glukosa oksidase (GOD) > 15 kU/l, peroksidase (POD) > 1 kU/l, 4Aminoantipyrine,

0,5 mmol/l, phenol (PAP) 5 mmol/l, buffer phosphate pH 7,5 250 mmol/l

1. Larutan glukosa standar 100 mg/dl (5,55 mmol/dl)

2. Serum atau plasma

3. Akuades

Pengukuran terhadap blanko :

Untuk setiap seri pemeriksaan hanya diperlukan satu standar an satu blanko.

Prosedur Praktikum :

1. Tiga ml darah dengan antikoagulan EDTA dipusingkan selama 10 menit pada kecepatan

2000 rpm, akan tampak plasma terpisah dari sel-sel darahnya.

2. Disini tidak dilakukan deprotenisasi.

3. Pipet ke dalam tabung kuvet :

Blanko Standar Sampel

Akuades 10 l - -

Standar - 10 l -

Plasma atau Serum - - 10 l

Reagen Warna GOD 100 l 100 l 100 l

4. Campurkan isi masing-masing tabung kuvet, kocok sampai rata kemudian :

- Inkubasi pada suhu 37 0C selama 5 menit atau;

Dibiarkan pada suhu kamar selama 20 – 25 menit

Hindari dari sinar matahari langsung

5. Kemudian dilakukan pembacaan absorbansi sampel (A sampel) dan absorbansi standar (A

standar) yang diukur terhadap blanko (A blanko = 0) pada panjang gelombang 546 nm.

Page 33: PRAKTIKUM BIOKIMIA FARMASI...Laboratorium Biokimia, Biologi Molekuler, dan Fisiologi Fakultas Kedokteran Universitas Lampung 2020 PRAKATA Puji syukur kami panjatkan kehadirat Illahi

Laboratorium Biokimia, Biologi Molekuler, dan Fisiologi

Fakultas Kedokteran Universitas Lampung 2020

Perhitungan :

Kadar glukosa ( C ) dalam darah , serum, atau plasma :

A Sampel

C = X 100 mg/dl (kadar standar)

A Standar

Atau

A Sampel

C = X 5,55 mmol/dl (kadar standar)

A Standar

Nilai Referensi :

Glukosa Puasa = 70 – 100 mg/100 ml

Glukosa 2 jam pp = < 140 mg/100 ml

Glukosa sewaktu = < 180 mg/100 ml tatan :

1. Dengan cara ini kadar glukosa darah dapat diukur secara linier sampai dengan 600 mg/100

ml.

Bilamana kadar glukosa diatas 600 mg%, encerkan plasma 3 kali, yaitu dengan

menambahkan akuades 2 kali volume plasma dan ulangi prosedur penentuan glukosa

darah. Hasilnya kemudian dikalikan dengan 3.

2. Hasil tidak dipengaruhi oleh kreatinin, fruktosa, galaktosa asam urat, glutation, asam

askorbat, bilirubin, dalam darah dan EDTA selama batas fisiologis.

3. Bilirubin sampai kadar 10 mg/100 ml tidak mempengaruhi hasil pemeriksaan Asam

askorbat (Vit. C) dalam jumlah besar dapat merendahkan hasil pemeriksaan.

4. Warna yang terbentuk stabil selama 1 jam.

Page 34: PRAKTIKUM BIOKIMIA FARMASI...Laboratorium Biokimia, Biologi Molekuler, dan Fisiologi Fakultas Kedokteran Universitas Lampung 2020 PRAKATA Puji syukur kami panjatkan kehadirat Illahi

Laboratorium Biokimia, Biologi Molekuler, dan Fisiologi FK Unila

23

Fakultas Kedokteran Universitas Lampung 2018

BAB X

LIPID

MENENTUKAN KADAR KOLESTEROL DARAH

Kolesterol seperti juga triasil gliserol (trigliserida) sering disangkut pautkan dengan

penyakit aterosklerosis (penebalan pembuluh darah), terutama yang menyangkut pembuluh

darah koroner. Oleh karena itu penentuan kadar kolesterol dan triasil gliserol secara bersama-

sama selalu diindikasikan terhadap dugaan adanya penyakit jantung koroner (PJK), walaupun

pada kenyataannnya penyakit ini tidak selalu disertai dengan peninggian kadar kolesterol

darah.

Kolesterol di dalam plasma berada dalam bentuk bebas (free cholesterol) dan dalam

bentuk ester dengan asam lemak (cholesteryl ester), dan untuk memudahkan pengangkutnya

didalam plasma darah, ia berikatan dengan protein, membentuk lipoprotein plasma. Sebagian

besar kolesterol plasma berada dalam fraksi low density lipoprotein (LDL). Kadar kolesterol

total normal didalam plasma sekitar 150 – 250 mg% yang 1/3-nya berasal dari makanan

sehari-hari, sedangkan 2/3-nya berasal dari sintesis didalam tubuh dengan asetil CoA sebagai

bahan bakunya (sintesis de-novo).

Dulu orang mengira bahwa penyakit jantung koroner (PJK) selalu berhubungan

dengan kadar kolesterol darah total yang tinggi, tetapi ternyata bahwa penderita

penyakitjantung koroner kadang-kadang menunjukkan kadar kolesterol darah yang normal,

bahkan sedikit menurun. Sekarang orang cenderung mencari rasio LDL-kolesterol/HDL-

kolesterol adalah 3/1. Bila rasio LDL-kolesterol/HDL kolesterol meninggi, misalnya 4/1,

maka resiko terjadinya penyakit jantung koroner (PJK) yang meninggi, walaupun kadar

kolesterol darah total masih dalam batas-batas normal. Sebaliknya bila rasio LDL-

kolesterol/HDL-kolesterol menurun, misalnya 2/1 atau 3/2, maka resiko terjadinya penyakit

jantung koroner juga menurun, walaupun kadar kolesterol darah total meninggi. Oleh karena

itu sekarang tidak saja dilakukan penetuan kadar kolesterol darah total, tetapi juga kadar

LDL-kolesterol, HDL-kolesterol dan protein-protein yang membentuk lipoprotein (Apo A1

dan APo B).

Didalam makanan, kolesterol didapatkan dalam lemak hewani. Kadar kolesterol yang

meninggi didalam darah (hiperkolesterolemia) dapat bersifat familial herediter (diwariskan)

Page 35: PRAKTIKUM BIOKIMIA FARMASI...Laboratorium Biokimia, Biologi Molekuler, dan Fisiologi Fakultas Kedokteran Universitas Lampung 2020 PRAKATA Puji syukur kami panjatkan kehadirat Illahi

Laboratorium Biokimia, Biologi Molekuler, dan Fisiologi

Fakultas Kedokteran Universitas Lampung 2020

dan dapat juga menyertai penyakit-penyakit lain, seperti Diabetes mellitus, Hipothiroidi.

Nefrotik sindrom dan lain-lain. Kadar kolesterol darah yang rendah (hipokolesterolemia),

seperti pada penyakit hipertiroidi atau diet pantang lemak, dapat juga berpengaruh terhadap

sintesis membran sel dan hormon-hormon kortikosteroid, karena kolesterol merupakan bahan

baku dalam sintesis membran sel dan hormone-hormon tersebut. Ekskresi kolesterol terjadi

memlalui hepar ke saluran empedu, walaupun sebagian kolesterolnya terabsorbsi kembali

dalam usus.

Prinsip percobaan :

CHE

Kolesterol ester +H2O Kolesterol + fatty acid

CHO

Kolesterol + O2 Kolestin-3-1 + H2O2

POD

H2O2 + 4-aminophenazon + phenol quinonamine + 4 H2O (berwarna merah)

Tujuan Percobaan :

Menentukan kadar kolesterol total darah dalam plasma secara enzimatis dengan metode

CHOD-PAP

Bahan-bahan :

1. Reagen warna kolesterol oksidase (CHOD-PAP). Reagen ini mengandung : enzim

kolesterol oksidase (CHOD) > 100 U/l, kolesterol ester > 150 U/l, Peroksida > 5 kU/l,

Phenol (PAP) 5 mmol/l, 4-aminophenazone 0,3 mmol/l, Natrium Azida 0,05 % buffer

phosphate pH 6,5 100 mmol/l.

2. Larutan kolesterol standar 200 mg/dl atau 5,17 mmol/l

3. Serum atau plasma

Pengukuran terhadap blanko :

Untuk setiap seri pemeriksaan hanya diperlukan satu standar dan satu blanko.

Page 36: PRAKTIKUM BIOKIMIA FARMASI...Laboratorium Biokimia, Biologi Molekuler, dan Fisiologi Fakultas Kedokteran Universitas Lampung 2020 PRAKATA Puji syukur kami panjatkan kehadirat Illahi

Laboratorium Biokimia, Biologi Molekuler, dan Fisiologi

Fakultas Kedokteran Universitas Lampung 2020

Prosedur Praktikum :

1. Tiga ml darah dipusingkan selama 10 menit dengan kecepatan 2000 rpm, akan tampak

plasma terpisah dari sel-sel darahnya.

2. Pipet ke dalam tabung kuvet :

Blanko Standar Sampel

Standar - 10 l -

Plasma atau Serum - - 10 l

Reagen Warna GOD 100 l 100 l 100 l

3. Campurkan isi masing-masing tabung kuvet, kocok sampai rata kemudian :

- Inkubasi pada suhu 37 0C selama 5 menit, atau :

- Dibiarkan pada suhu kamar selama 20 – 25 menit

Hindari dari sinar matahari langsung.

4. Kemudian dilakukan pembacaan absorbansi sampel (A sampel) dan absorbansi standar (A

standar) yang diukur terhadap blanko (A blanko = 0) pada panjang gelombang 546 nm.

Perhitungan :

Kadar kolesterol ( C ) dalam darah , serum, atau plasma :

A Sampel

C = X 200 mg/dl (kadar standar)

A Standar

Atau

A Sampel

C = X 5,17 mmol/dl (kadar standar)

A Standar

Referensi :

1. Usia dibawah 30 tahun = 180mg/dl

2. Usia 30 tahun ke atas = 200 mg/dl

Catatan :

1. Dengan cara ini kadar kolesterol darah dapat diukur secara linier sampai dengan 750

mg/100 ml.

Page 37: PRAKTIKUM BIOKIMIA FARMASI...Laboratorium Biokimia, Biologi Molekuler, dan Fisiologi Fakultas Kedokteran Universitas Lampung 2020 PRAKATA Puji syukur kami panjatkan kehadirat Illahi

Laboratorium Biokimia, Biologi Molekuler, dan Fisiologi

Fakultas Kedokteran Universitas Lampung 2020

2. Bilamana kadar kolesterol diatas 750 mg%, encerkan plasma 3 kali, yaitu dengan

menambahkan NaCl 0,9% 2 kali volume plasma dan ulangi prosedur penentuan kolesterol

darah. Hasilnya kemudian dikalikan dengan 3.

3. Untuk penderita ikterus, bilirubin plasma akan mengganggu hasil pemeriksaan, oleh

karena itu hasil akhir perlu dikoreksi, yaitu dengan mengurangi 0,75 mmol/l untuk setiap

100 mol/l bilirubin atau mengurangi dengan 5 mg/100 ml untuk setiap 1 mg/100 mg

bilirubin.

4. Semua peralatan gelas harus benar-benar bersih dan kering.

5. Jangan menggunakan plasma/serum hemolisis, karena hemoglobin akan mengganggu

hasil reaksi.

6. Reagen dan campuran reaksi bersifat korosif, jadi jangan menggunakan pipet yang dihisap

oleh mulut, dan hati-hati jangan kontak dengan kulit dan mata.

7. Pemeriksaan harus dilakukan dalam keadaan puasa paling sedikit 12 jam.

8. Warna yang terbentuk stabil selama 1 jam.

Pertanyaan :

1. Selain dengan reaksi enzimatis kolesterol, dengan reaksi apalagi kolesterol darah dapat

ditentukan ?

2. Coba saudara sebutkan jenis-jenis makanan apa saja yang dapat menurunkan dan

meninggikan kadar kolesterol darah !

3. Sebutkan fungsi kolesterol dalam tubuh!

4. Terangkan mengapa terjadi peninggian kadar kolesterol pada penderita diabetes mellitus

Page 38: PRAKTIKUM BIOKIMIA FARMASI...Laboratorium Biokimia, Biologi Molekuler, dan Fisiologi Fakultas Kedokteran Universitas Lampung 2020 PRAKATA Puji syukur kami panjatkan kehadirat Illahi

Laboratorium Biokimia, Biologi Molekuler, dan Fisiologi FK Unila

Fakultas Kedokteran Universitas Lampung 2018

BAB XI

PROTEIN DAN ASAM AMINO

Protein dan Asam Amino

Protein merupakan polimer alami yang terdiri dari sejumlah unit asam amino yang

berikatan satu dengan lainnya lewat ikatan amida (atau peptida). Peptida ialah oligomer dari

asam amino yang memiliki peranan penting dalam banyak proses biologis. Protein merupakan

biomolekul yang sangat penting. Beberapa fungsi protein adalah sebagai katalisator (enzim),

pengangkut dan penyimpanan, penyebab gerakan, pendukung sistem kekebalan, pembentuk

dan transmisi implus saraf, pengontrol pertumbuhan dan deferensasi, pendukung kekuatan

struktural, dan lain-lain. Protein ini disusun oleh asam-asam amino yang juga mempunyai

peranan penting dalam metabolisme zat hidup. Seperti yang telah kita ketahui sebelumnya

bahwa secara umum ada tiga gugus yang reaktif pada asam amino yaitu gugus karboksil,

gugus amino, dan gugus rantai samping.

Alat Bahan

- Tabung reaksi - Albumin telur

- Penjempit tabung reaksi

- Rak tabung reaksi

- Cawan porselen

- Gelas objek

- Bunsen

- Sikat tabung reaksi

- Pipet tetes

CARA KERJA

Uji adanya Unsur C, H, dan O

1. Memasukkan 1ml albumin telur kedalam cawan porselen

2. Meletakan kaca objek diatasnya, kemudian memanasakan nya

3. Memperhatikan adanya pengembunan pada gelas objek,yang menunjukkan

adanya Hidrogen (H) dan Oksigen (O)

Page 39: PRAKTIKUM BIOKIMIA FARMASI...Laboratorium Biokimia, Biologi Molekuler, dan Fisiologi Fakultas Kedokteran Universitas Lampung 2020 PRAKATA Puji syukur kami panjatkan kehadirat Illahi

Laboratorium Biokimia, Biologi Molekuler, dan Fisiologi

2

Fakultas Kedokteran Universitas Lampung 2018

4. Mengambil gelas objek, lalu mengamati bau yang terjadi,bila tercium rambut

terbakar maka mengandung Nitrogen.

5. Bila terjadi peng-arangan berarti ada atom Karbon (C)

6. Mengulangi percobaan menggunakan sampel yang lain

Page 40: PRAKTIKUM BIOKIMIA FARMASI...Laboratorium Biokimia, Biologi Molekuler, dan Fisiologi Fakultas Kedokteran Universitas Lampung 2020 PRAKATA Puji syukur kami panjatkan kehadirat Illahi

Laboratorium Biokimia, Biologi Molekuler, dan Fisiologi FK Unila

Fakultas Kedokteran Universitas Lampung 2018

BAB XII

PEMERIKSAAN URINE KUALITATIF

Metode Pemeriksaan Urine Kualitatif

Pada praktikum yang lalu, telah dilakukan praktikum mengenai urine dengan rnetode

konvensional, yang pemeriksaannya menggunakan reagen cair .Saat ini telah dikembangkan

beberapa metode yang lebih modern untuk pemeriksaan urine tersebut, yang menggunakan

reagen yang lebih sedikit, sederhana kemasannya, urine dibutuhkan sedikit dan prosedur

pengerjaannya lebih sederhana bila dibandingkan dengan metode terdahulu.

Metode yang dimaksud tersebut adalah metode carik celup, yaitu berupa carik -carik

kertas yang dikemas dalam tabung, Pada masing-masing carik kertas itu terdapat beberapa

parameter yang akan diperiksa dan telah dikemas sedemikian rupa sehingga berisi berbagai

reagen yang telah dikeringkan, sesuai dengan parameter yang diperiksa tersebut.

Parameter-parameter yang terdapat pada kertas carik tersebut adalah sebagai berikut

1. Glukosa (glucose) 6. pH

2. Bilirubin 7. Protein

3. Keton (ketone) 8. Urobilinogen

4. Berat jenis (specific gravity) 9. Nitric (nitrite)

5. Darah (blood) 10. Leukosit (leucocyte)

Prinsip :

Variabel yang diperiksa Prinsip

1. Glucosa D-glukosa --glukosa oksidase → D-glukonolakton + H202

H202 --oksidasi + kromogen→ warna coklat

2. Bilirubin

Bilirubin + garam diazonium (2-6-diklorobenzene-

diazoniumfluoroborat) -- (asam)→azobilirubin (berwarna

merah violet)

Page 41: PRAKTIKUM BIOKIMIA FARMASI...Laboratorium Biokimia, Biologi Molekuler, dan Fisiologi Fakultas Kedokteran Universitas Lampung 2020 PRAKATA Puji syukur kami panjatkan kehadirat Illahi

Laboratorium Biokimia, Biologi Molekuler, dan Fisiologi

Fakultas Kedokteran Universitas Lampung 2018

3. Ketone Na nitroprussid (oksidator kuat) + asam asetoasetat & aseton

(bass) → senyawa berwarna ungu

4. Berat jenis bromthymol blue + poly (methyl, vinyl ether maleic acid

sodium salt berreaksi pada urine dengan bj >/ 6,5

5. Darah H202 - peroksidase (Hb) →H20 + On

On + kromogen (Benzidin) →senyawa berwarna hijau-biru

6. pH

Kertas uji mengandung indikator-indikator methyl red dan

bromthymol blue, kombinasi indikator-indikator

tersebut memungkinkan perubahan warna yang jelas, sesuai

dengan warna yang tertera pada tabung

7. Protein 3',3”,5',5” tetraklorofenol -3,4,5,6 tetrabromosulfoftalein

(buffer) + protein → warna hijau muda sampai tua

8. Urobilinogen urobilinogen + p-aminobenzaldehid - (asam) → zat warna azo

(merah)

9. Nitric

nitrat - Gram negatif→nitrit

nitrit + p-arsinilic acid + tetrahydrobenzoquinolin→senyawa

merah

10. Leukosit asam carbonat ester - esterase (granulosit) → indoxyl--

oksidasi → senyawa indigo berwarna indigo

Page 42: PRAKTIKUM BIOKIMIA FARMASI...Laboratorium Biokimia, Biologi Molekuler, dan Fisiologi Fakultas Kedokteran Universitas Lampung 2020 PRAKATA Puji syukur kami panjatkan kehadirat Illahi

Laboratorium Biokimia, Biologi Molekuler, dan Fisiologi

Fakultas Kedokteran Universitas Lampung 2018

Cara kerja :

1. Basahi seluruh

permukaan reagen

carik dengan sampel

urine dan tarik

carik dengan segera

2. Ketukkan carik

pada bibir gelas

untuk mengurangi

urine yang berlebih

3. Pegang carik secara

horizontal dan

bandingkan dengan

kertas standar warna

yang terdapat pada label

tabung dan catat

hasilnya dengan waktu

seperti yang tertera pada

label tabung

Hasil dan interpratasi hasil pemeriksaan :

Parameter Waktu Hasil pemeriksaan Interpratasi hasil

pemeriksaan

1. Glukosa 30” -

2. Bilirubin 30” -

3. Keton 40” -

4. BJ 45” -

5. Darah 60” -

6. pH 60” -

7. Protein 60” -

8. Urobilinogen 60” -

9. Nitrit 60” -

10. Leukosit 2 menit -