Praktik Keperawatan

Embed Size (px)

DESCRIPTION

perawatan

Citation preview

  • A. FALSAFAH PRAKTIK KEPERAWATAN

    Sebagian besar dasar falsafah praktik keperawatan profesional disusun merujuk kepada konsep praktik profesional dan teori keperawatan. Falsafah praktik pemikiran yang sama untuk mengemban tugas keperawatan, tetapi disetiap negara pernyataan yang disusun juga disesuaikan dengan nilai dan latar belakang budayanya. Dalam lokakarya nasional bulan Januari, 1983 telah disepakati adanya profesinalisasi keperawatan, dengan menetapkan pengertian keperawatan, falsafah keperawatan dan peran/ fungsi perawat.

  • Penyataan falsafah keperawan di Indonesia adalah sebagai berikut :Perawatan merupakan bantuan, diberikan karena adanya kelemahan fisik dan mental, keterbatasan pengetahuan, serta kurangnya kemauan menuju kepada kemampuan melaksanakan kegiatan hidup sehari-hariKegiatan dilakukan dalam upaya penyembuhan, pemulihan, serta pemeliharaan kesehatan dengan penekanan kepada upaya pelayanan utama (PHC) sesuai dengan wewenang, tanggung jawab dan etika keperwatan (Ibrahin C., 1988)

  • Falsafah keperawatan dari lokakarya, 1983 dapat dipakai sebagai kerangka untuk menyusun falsafah praktik keperawatan. Dalam mengembangkan falsafah keperawatan rasanya tidak dapat kita hanya mengacu kepada satu teori keperawatan misalnya yang dikembangkan oleh Martha E. Rogers, Sc. D. Falsafah harus menjelaskan berbagai pandangan dasar tentang hakekat manusia dan esensi keperawatan sehingga dapat merupakan kerangka dasar yang kokoh bagi praktik keperawatan.

  • B. PENGERTIAN PRAKTIK KEPERAWATAN PROFESIONALDefenisi perawat adalah orang yang mengasuh, merawat dan melindungi, yang merawat orang sakit, luka dan usia lanjut (dikutip oleh Elis, Hartley, 1980). Florence Nightingale dalam bukunya What It Is, and What It Is Not, menyatakan bahwa peran perawat adalah menjaga pasien mempertahankan kondisi terbaiknya terhadap masalah kesehatan yang menimpa dirinya.

  • Dalam Surat Keputusan Menteri Negara Perdagangan Aparatur Negara Nomor 94/MENPAN/1986, tanggal 4 November 1986, disebutkan bahwa yang dimaksud dengan tenaga perawat adalah, Pegawai negeri sipil yang berijazah perawatan yang diberi tugas secara penuh oleh pejabat yang berwenang untuk melakukan pelayanan kesehatan kepada masyarakat pada unit pelayanan kesehatan (rumah sakit, Puskesmas dan unit pelayanan kesehatan lainnya).

  • Selain defenisi perawat, berbagai definisi tentang keperawatan telah banyak dikemukakan oleh organisasi atau pakar teori keperawatan, sebagai contoh Virginia Henderson (1958) mendefinisikan keperawatan sebagai berikut : Fungsi unik dari perawat adalah membantu individu, sakit atau sehat, dalam melakukan segala akfivitasnya untuk mencapai kesehatan atau kesembuhan atau untuk meninggal dunia dengan terang yang dapat ia lakukan sendiri tanpa bantuan apabila cukup kekuatan, harapan atau pengetahuan. Perawat juga berfungsi membantu hal-hal ini dalam upaya mencapai kemandirian secepat mungkin.

  • Menurut lokakarya keperawatan nasional tahun 1983, definisi keperawatan adalah suatu bentuk pelayanan profesional yang merupakan bagian intregral dari pelayanan kesehatan yang didasarkan pada ilmu dan kiat keperawatan, berbentuk pelayanan bio-psiko-sosio-spiritual yang komprehensif serta ditujukan kepada individu, keluarga dan masyarakat baik sakit maupun sehat yang mencakup seluruh siklus kehidupan manusia.

  • Dari definisi keperawatan hasil lokakarya 1983 seperti disebutkan diatas maka dapat disimpulkan bahwa keperawatan di Indonesia merupakan pelayanan yang diberikan secara profesional. Definisi ini juga mempertegas bahwa keperwatan merupakan profesi bukan sekedar pekerjaan dan vokasi, hal ini antara lain dinyatakan dengan kalimat didasarkan pada ilmu dan kiat keperawatan. Untuk memenuhi syarat sebagai profesi maka suatu bidang garap harus membutuhkan pengetahuan, ketrampilan penyiapan khusus. Profesionalisme keperawatan untuk masa sekarang sudah semakin mantap.

  • Ciri-ciri atau tanda-tanda profesionlisme keperawatan yang diungkapkan oleh Miller (lihat pada Kazier. Erg., 1991) adalah sebagai berikut:Peningkatan dasar pengetahuan yang diberikan pada tingkat universitas dan orientasi pengetahuan pada tingkat pascasarjana dan doktor (graduate level) keperawatanPerwujudan kompetensi yang berasal dari dasar teori penegakan diagnosa dan penanganan respon manusia terhadap masalah kesehatan baik aktual atau potensial (ANA, 1980)Spesialisasi keterampilan dan kompetensi yang membatasi keahlian (Miller, 1985).

  • Secara umum tenaga profesinal sering diidentifikasi sebagai seorang yang serius terhadap pekerjaannya, berpenampilan sangat baik, dan mendemonstrasikan etik dan tanggung jawab terhadap pekerjaannya (Ellis dan Hartley, 1980). Menurut American Nursing Association (ANA).Praktik keperawatan berarti perlakuan terhadap kompensasi pelayanan profesional yang memerlukan pengetahuan khusus tentang ilmu biologi, fisika/ilmu alam, perilaku, psikologi, sosialisasi dan teori keperawatan sebagai dasar untuk mengkaji, menegakkan diagnosa, melakukan intervenis dan evaluasi upaya peningkatan dan pemertahanan kesehatan, penemuan dan pengolahan masalah kesehatan, cidera, atau kecacatan;

  • pemertahanan fungsi optimal; atau meninggal dengan nyaman. Praktik keperawatan termasuk tetapi tidak terbatas pada administrasi, pendidikan, konseling, supervisi dan evaluasi dan pelaksanaan penatalaksanaan medis, termasuk pemberian obat dan penanganan sesuai dengan pesanan orang yang sah. Setiap registered nurse secara langsung mempunyai akuntabilitas dan tanggung jawab terhadap konsumen dalam memberikan perawatan yang berkualitas.

  • NCBSN (National Council of State Boards of Nursing) menggunakan pendekatan lain :Praktik keperawatn berarti membantu individu atau kelompok dalam mempertahankan atau meningkatkan kesehatan yang optimal sepanjang proses kehidupan dengan mengkaji status kesehatannya, menentukan diagnosa, merencanakan dan mengimplementasikan strategi perawatan untuk mencapai tujuan, serta mengevaluasi respons terhadap perawatan dan pengobatan.

  • Registered nurse berarti seseorang yang melakukan praktik keperawatan profesional dengan :Mengkaji status kesehatan individu dan kelompokMenegakkan diagnosa keperawatanMenentukan tujuan untuk memenuhi kebutuhan perawatan kesehatanMembuat rencana strategi perawatanMenyusun intervensi keperawatan untuk mengimplementasikan strategi perawatanMemberi kewenangan intervensi keperawatan yang dapat dilakukan orang lain, dan tidak bertentangan dengan undang-undangMempertahankan perawatan yang aman dan efektif baik langsung maupun tidak langsungMelakukan evaluasi respon terhadap intervensiMengajarkan teori dan praktik keperawatanMengelola praktik keperawatan danKolaborasi dengan tenaga kesehatan lain dalam mengelola perawatan kesehatan.

  • Pengertian praktik keperawan profesional seperti yang tertuang dalam Nurse Practice Act of New York (1972) adalah sebagai berikut :Praktik keperawatan profesional yang dilakukan oleh seorang registered profesional dan penanganan respons manusia terhadap masalah kesehatan aktual atau potensial melalui pelayanan seperti penemuan masalah, pendidikan, pendidikan kesehatan, dan memberikan perawatan untuk meningkatkan atau memulihkan hidup atau kesehatan dan melakukan penanganan medis sesuai yang dipesan oleh doker atau dokter gigi yang sah. Suatu penangan keperawan harus konsisten dengan dan tidak boleh menyimpang dari penatalaksanaan medis.

  • C. FOKUS PRAKTIK KEPERAWATAN PROFESIONALFokus utama keperawatan saat ini adalah kesehatan masyarakat dengan target populasi total. Manusia tidak dipandang hanya dari aspek fisik tetapi menusia dipandang sebagai makhluk bio-psiko-sosio-spiritual. Tujuan praktik keperawatan sesuai yang dicanangkan WHO (1985) harus diupayakan pada pencegahan primer, peningkatan kesehatan pasien, keluarga dan masyrakat, perawatan diri, dan peningkatan kepercayaan diri.

  • Praktik keperawatan meliputi empat area yang terkait dengan kesehatan (Kozier, Erb, 1990)Peningkatan kesehatan (Helath promotion). Dalam kegiatan ini, perawat membantu masyarakat mengembangkan sumber-sumber atau meningkatkan kesejahteraan/ kesehatannya. Tujuan kesehatan yang ingin diwujudkan adalah mencapai derajat kesehatan yang optimal (lihat SKN). Contoh kegiatan di sini adalah menjelaskan manfaat program latihan bagi pasienPemeliharaan kesehatan (Health Maintenance). Perawat melakukan aktivitas untuk membantu masyarkat mempertahankan status kesehatannya. Contoh kegiatan di sini adalah mengajarkan atau menganjurkan seorang usia lanjut melakukan latihan untuk mempertahankan kekuatan dan mobilitas otot.

  • Pemulihan kesehatan (Helath restoration). Perawat membantu pasien meningkatkan kesehatan setelah pasien memiliki masalah kesehatan atau penyakit. Sebagai contoh adalah mengajarkan pasien merawat luka pembedahan atau membantu orang cacat mempertahankan kekuatan fisik seoptimal yang dapat dilakukanPerawatan orang yang menjelang ajal. Perawat memberikan rasa nyaman dan merawat orang dalam keadaan menjelang ajal. Kegiatan ini dapat dilakukan di rumah sakit, rumah dan fasilitas kesehatn yang lain.

  • D. MODEL DALAM PEMBERIAN ASUHAN KEPERAWATANModel untuk memberikan asuhan keperawan yang lazim meliputi metode kasus, metode fungsional, tim keperawatn, keperawatan primer, dan sistem manageman kasus (Kazior, Erb, 1990).Metode Kasus. Juga disebut sebagai perawatan total (total care) yang merupakan model paling awal. Ini merupakan metode client centered, dimana seorang perawat bertanggung jawab untuk memberikan perawatan pada sejumlah pasien dalam waktu 8 atau 12 jam setiap shift.Metode fungsional. Sistem tugas di sini mengacu pada ilmu managemen yang diterapkan pada bidang administrasi bisnis, yang berfokus pada tugas/ pekerjaan yagn harus diselesaikan.

  • Tim Keperawatan merupakan pemberian asuhan keperawatan pada setiap klien oleh tim keperawatan yang dipimpin oleh perawat profesional. Tim keperawatan terdiri dari perawat profesional (registered nurses) perawat praktis yang mendapat izin, dan sering membantu perawat.Hal pokok yang harus ada pada metode tim keperawatan adalah konferensi tim yang dipimpin ketua tim, rencana keperawatan dan keterampilan kepemimpinan.Keperawatan primer, metode ini pertama kali diperkenalkan di Inggris oleh Lydia Hall (1963). Ini merupakan sistem di mana seorang perawat bertanggung jawab selama 24 jam sehari, 7 hari per minggu. Ini merupakan metode yang memberikan perawatan secara komprehensif, individual dan konsisten.

  • Perawat primer merupakan manager garis terdepan bagi perawatan pasien dengan segala akuntabilitas dan tanggung jawab yang menyertainya.Sistem Mangemen Kasus. Ini merupakan layanan keperawatan lebih baru dimana pada manager kasus (car managers) bertanggung jawab terhadap muatan kasus pasien selama dirawat. Para manager dapat terkait dengan muatan kasus dalam beberapa cara seperti :

  • Dengan dokter dan pasien tertentuDengan pasien yang secara geografis berada dalam suatu unit atau unit, danDengan menegakkan diangosa.

    Metode ini mempertahankan filsafat keperawatan primer dan membutuhkan seorang sarjana keperawatan atau perawat dengan pendidikan tingkat master untuk mengimplementasikan praktik keperawatan dengan derajat yang tinggi.