16
Mekanisme Patogenesis Oleh: Halimatus Sa’diyah H. (121610101090) Nila Khurin’in (121610101091) Junti Rosa Veryani (121610101093)

Ppt Tutorial Ske4

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Ppt Tutorial Ske4

Mekanisme Patogenesis

Oleh:

Halimatus Sa’diyah H. (121610101090)

Nila Khurin’in (121610101091)

Junti Rosa Veryani

(121610101093)

Page 2: Ppt Tutorial Ske4

Langkah-langkah Patogenesis

1. Bakteri masuk ke dalam tubuh

2. Adhesi-Kolonisasi

3. Invasi

4. Kehidupan intraseluler

5. Perusakan organ/jaringan

Page 3: Ppt Tutorial Ske4

BAKTERI MASUK DALAM TUBUH

Tempat pelekatan bakteri:

1.Membran Mukosa a. Saluran pernafasan

b. Saluran pencernaan: bakteri masuk melalui air, makanan, jari kotor, dsb. Bakteri tahan terhadap asam lambung, enzim dan empedu

c. Saluran kencing: penularan penyakit seksual

d. Konjungtiva: membran yang melapisi bola mata

Page 4: Ppt Tutorial Ske4

2. Kulit

• Bakteri tidak bisa terpenetrasi pada sel kulit yang sehat

• Beberapa mikroba dapat menyerang melalui folikel rambut dan kelenjar keringat

Page 5: Ppt Tutorial Ske4

3. Organ Dalam Mikroba dapat langsung melekat pada organ dibawah kulit atau membran mukosa melalui rute parenteral.

Contoh: injeksi, gigitan, luka, sayatan, bedah dsb

Beberapa mikroba hanya dpt menimbulkan penyakit apabila masuk via rute parenteral

Contoh: Streptococcus pneumoniae menyebabkan pneumonia bila terhirup; jika tertelan tidak menimbulkan penyakit.

Page 6: Ppt Tutorial Ske4

ADHESI-KOLONISASI

Adhesi merupakan proses bakteri menempel pada permukaan sel inang, pelekatan terjadi pada sel epitel. Bakteri yang menempel ke permukaan sel inang memerlukan protein ADHESINAdhesin dibagi menjadi 2: FIMBRIAL dan AFIMBRIAL

Page 7: Ppt Tutorial Ske4

Adhesi Fimbriae (Fili)

Fili adalah struktur menyerupai rambut yang terdapat pada permukaan sel bakteri yang tersusun atas protein yang tersusun rapat dan memiliki bentuk silinder heliks

Fili bertindak sebagai ligan dan berikatan dengan reseptor yang terdapat pada permukaan sel host. Fili sering dikenal sebagai ANTIGEN KOLONISASI karena peranannya sebagai alat penempelan pada sel lain

• Contoh: Asam lipoteichoat menyebabkan pelekatan strepcoccus pd sel buccal dan protein M sebagai antifagositik

Page 8: Ppt Tutorial Ske4

Adhesin Afimbriae Molekul adhesin AFIMBRIAE golongan berupa protein

(polipeptida) dan polisakarida yang melekat pada membran sel bakteri. Polisakarida yang berperan dalam sel biasanya adalah penyusun membran sel seperti:glikolipid, glikoprotein, matriks ekstraseluler (fibronectin, collagen).

Adhesin Afimbriae sering juga disebut biofilm, contoh: plak gigi. Selain untuk pelekatan yang membantu kolonisasi juga diperlukan untuk resistensi antibiotik

Page 9: Ppt Tutorial Ske4

INVASI

Invasi merupakan proses bakteri masuk ke dalam sel inang/jaringan dan menyebar ke seluruh tubuh; akses yang lebih mendalam dari bakteri supaya dapat memulai proses infeksi. Invasi dibagi menjadi invasi EKSTRASELULER dan invasi INTRASELULER

Page 10: Ppt Tutorial Ske4

Invasi Ekstraseluler

INVASI EKSTRASELULER terjadi apabila mikroba merusak barrier jaringan untuk menyebar ke dalam ke dalam tubuh inang baik melalui peredaran darah maupun limfa

Page 11: Ppt Tutorial Ske4

Invasi Intrasluler

INVASI INTRASELULER terjadi apabila mikroba benar-benar berpenetrasi dalam sel inang dan hidup di dalamnya. Sebagian besar bakteri gram negatif dan positif patogen mempunyai kemampuan ini.

Page 12: Ppt Tutorial Ske4

Toksin yang diprosuksi oleh bakteri saat invasi digolongkan menjadi 2 kelompok :

1.Eksotoksin

Eksotoksin terdiri atas sub unit A dan B. Sub unit B memperantarai perlekatan kompleks toksin pada sel inang dan membantu masuknya eksotoksin pada sel inang. Sedangkan sub unit A menimbulkan aktifitas toksik

2.Endotoksin

Endotoksin dilepaskan pada saat bakteri mengalami lisis.

Page 13: Ppt Tutorial Ske4

Peran penting enzim dalam proses invasi

Contoh :

Staphylococcus aureus memproduksi beberapa enzim untuk degradasi molekul sel inang seperti Hyaluronidase –hidrolisis asam hialuronat (bahan dasar jaringan ikat)

• Lipase—degradasi lemak • Nuklease– degradasi RNA dan DNA• Koagulase—pembentukan benang fibrin di sekeliling bakteri shg

mampu hidup dalam jaringan

Psedomonas aeruginosa • Enzim elastase mendegradasi molekul ekstraseluler yg berperan

dalam pelekatan sel

1. Mikroba menghasilkan enzim pendegradasi jaringan

Page 14: Ppt Tutorial Ske4

Tubuh apabila kemasukan mikroba maka akan dihasilkan antibodi (imunoglobulin/Ig). Imunoglobulin yang disekresikan adalah IgA padapermukaan mukosa

• Ada 2 tipe IgA, yaitu: IgA1 dan IgA2

Bakteri patogen mempunyai enzim PROTEASE yg akan memecah ikatan spesifik prolin-threonin atau prolin-serin pada IgA1, sehingga IgA tidak aktif

2. Mikroba menghasilkan protease IgA

Page 15: Ppt Tutorial Ske4

KEHIDUPAN INTRASELULER1. Setelah invasi, mikroba mampu bertahan hidup dan

berkembang biak dalam sel inang

2. Mikroba mampu hidup dalam 2 tipe sel inang:• Non-fagositik sel: sel epitel, sel endoteliat• Fagositik sel: makrofag, neutrofil3. Bakteri bertahan hidup pada sitosol, vakuola makanan, dan

lisosom.4. Bakteri dapat membunuh sel inang dengan cara:• Menurunkan pH vakuola• Produksi enzim protease

Page 16: Ppt Tutorial Ske4

Dalam mempertahankan hidup, bakteri harus dapat bersaing untuk mendapatkan nutrisi

Fe (besi) adalah nutrisi penting yang dibutuhkan dalam proses INFEKSI

Fe diperlukan sebagai Ko-faktor berbagai macam enzim metabolik

Konsentrasi besi utk pertumbuhan bakteri 0.4- 4 μmol/L

Fe yg diperlukan adalah Fe3+ dalam bentuk bebas yang ada dalam bentuk hidroksida, karbonat dan fosfat

Fe3+ dalam darah, limfa dan cairan ekstraseluler sangat rendah10-18 mol/L

Sebagian besar besi dalam tubuh berada dalam bentuk hemoglobin dan myoglobin sehingga TIDAK DAPAT DIGUNAKAN BAKTERI