TITIK NYALA DAN TITIK BAKAR ASPAL

(SNI 06-2433-1991)KELOMPOK 3

1. Muhamad Rifqi 411140100322. Rizka Amalia 411140100343. Andika Yudistira 411140100764. Yudi Pranata 41114010098

Aspal atau bitumen adalah suatu cairan kental yang merupakan senyawa hidrokarbon dengan sedikit mengandung sulfur, oksigen, dan klor. Aspal sebagai bahan pengikat dalam perkerasan lentur mempunyai sifat viskoelastis atau padat, berwarna hitam atau coklat, yang mempunyai daya lekat. Aspal akan bersifat padat pada suhu ruang dan bersifat cair bila dipanaskan.

Dasar Teori

Titik nyala aspal, yaitu angka yang menunjukkan temperature (suhu) aspal yang dipanaskan ketika dilewatkan nyala penguji di atasnya terjadi kilatan api selama sekitar 5 detik. Syarat aspal AC 60/70 titik nyala sebesar minimal 200ºC.

Titik bakar aspal, yaitu angka yang menyatakan besarnya suhu aspal yang dipanaskan ketika dileawatkan nyala penguji diatas aspal terjadi kilatan api lebih dari 5 detik.

Pengujian titik nyala dan titik bakar berguna untuk mengetahui temperatur dimana aspal mulai menyala. Data ini nantinya dibutuhkan sebagai informasi penting dalam proses pencampuran demi keselamatan dalam bekerja. Selain itu pemeriksaan ini perlu dilakukan untuk mengetahui temperatur maksimum yang diperbolehkan pada aspal sehingga aspal tidak terbakar.

Pemeriksaan ini dimaksudkan untuk menentukan titik nyala dan titik bakar dari semua jenis hasil minyak bumi kecuali minyak bakar dan bahan lainnya yang mempunyai titik nyala open cup kurang dari 79o. Titik nyala adalah suhu pada saat terlihat nyala singkat pada suhu diatas permukaan aspal. Titik bakar adalah suhu pada saat terlihat nyala sekurang-kurangnya 5 detik pada suhu titik di permukaan aspal.

Tujuan Praktikum

Alat dan Bahan Praktikum Plat Kuningan +

Aspal

Termometer

Alat Cleveland

Korek Gas

1. Letakan plat kuningan di atas alat Cleveland open cup, atur sumber panas agar tepat di bawah tengah cawan.

2. Posisikan termometer tegak lurus dengan benda uji

Tahap Kegiatan Praktikum

3. Nyalakan alat Cleveland sampai suhunya tinggi (+200oC).

4. Nyalakan sumber api (gas) pada aspal, sampai timbul percikan-percikan api.

5. Lihat dan catat pada suhu berapa aspal mulai memercikan api.

Grafik hubungan antara waktu dan suhu

1 3 5 7 9 11 13 15 17 19 21 23 25 27 29 31 33 35 37 39 410

50

100

150

200

250

Waktu (menit)

Suhu

(C)

Dari percobaan yang kami lakukan bahwa aspal yang kami uji terdapat percikan api pada suhu 234oC. Menurut SNI 06 - 2433 – 1991, aspal yang baik memiliki suhu pembakaran minimal 200oC. Sehingga aspal yang kami uji memenuhi persyaratan minimum.

Kesimpulan