Upload
240108
View
206
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
RESUME
ILMU TEKNOLOGI PENDIDIKAN
Tugas UAS
OLEH :
RUTHMAYA TRI ANITA
2012620143
D-IV BIDAN PENDIDIK
UNIVERSITAS TRIBUANA TUNGGA DEWI MALNG
2013
TEORI BELAJAR MENGAJAR
Definisi Mengajar
Mengajar adalah sebuah cara dan sebuah proses hubungan timbal balik antara guru dengan siswa yang sama – sama aktif melakukan kegiatan, dimana guru bertujuan membantu dan memudahkan siswa untuk melakukan kegiatan belajar atau lebih kearah proses menyampaikan materi.
Hasil belajar adalah bagian dari prestasi belajar, dan salah satu kegunaan dari prestasi belajar adalah umpan balik bagi guru dalam mengajar. Bila guru dapat mengetahui sejauh mana keberhasilan proses pembelajaran yang telah dia lakukan maka guru akan bisa memperbaiki kekurangan dari proses pembelajaran yang akan datang.
Dalam ranah kognitif, hasil belajar tersusun dalam enam tingkatan yaitu:
Pengetahuan atau ingatan Pemahaman Penerapan Sintesis Analisis Evaluasi
Adapun ranah psikomotorik terdiri dari dari lima tingkatan yaitu:
Peniruan (menirukan gerak) Penggunaan (menggunakan konsep untuk
melakukan gerak) Ketepatan (melakukan gerak dengan benar) Perangkaian (melakukan beberapa gerakan
sekaligus dengan benar) Naturalisasi (melakukan gerak secara
wajar)
Sedangkan ranah afektif terdiri dari lima tingkatan, yaitu:
Pengenalan (ingin menerima, sadar akan adanya sesuatu)
Merespon (aktif berpartisipasi) Penghargaan (menerima nilai – nilai,
setia pada nilia – nilai tertentu) Pengorganisasian (menghubung-
hubungkan nilai – nilai tertentu) Pengamalan (menjadikan nilai – nilai
sebagai bagian dari pola hidup)
Teori belajar dibagi menjadi 3 yaitu:1. Behaviourisme2. Kognitivisme3. Konstruktivisme4. Teori Belajar Sosial
PRINSIP-PRINSIP PENDIDIKAN ORANG
DEWASA
Pendidikan orang dewasa adalah apa yang dipelajari pelajar, bukan apa yang diajarkan pengajar. Artinya, hasil akhir yang dinilai adalah apa yang diperoleh orang dewasa dan pertemuan pendidikan/pelatihan, bukan apa yang dilalukukan pengajar, pelatih atau penceramah dalam pertemuannya
Ada beberapa prinsip pendidikan orang dewasa yang perlu diperhatikan, antara lain:
Orang dewasa mempunyai konsep diri Orang dewasa kaya akan pengalaman Orang dewasa memiliki masa kesiapan
untuk belajar Orang dewasa berpandangan untuk
segera mempraktekkan hasil belajarnya Orang dewasa dapat belajar Belajar merupakan proses yang terjadi
pada diri sendiri
KARAKTERISTIK PEMBELAJARAN ORANG DEWASA1. Orang Dewasa Telah Memiliki Lebih
Banyak Pengalaman Hidup2. Orang Dewasa Memiliki Motivasi yang
Tinggi Untuk Belajar3. Orang Dewasa Telah Memiliki Banyak
Peran dan Tanggung Jawab4. Kurang Percaya Pada Kemampuan Diri
untuk Belajar Kembali5. Orang Dewasa Lebih Beragam dari Pada
Pemuda6. Makna Belajar Bagi Orang Dewasa7. Konsep Diri
METODE PENDIDIKAN ORANG DEWASA
1. Metode Ceramah (Preaching Method)
2. Metode demontrasi ( Demonstration method )
3. Metode diskusi ( Discussion method )
4. Metode latihan keterampilan ( Drill method )
5. Metode percobaan ( Experimental method )
6. Metode pemecahan masalah ( Problem solving method )
METODE INTERAKSI PEMBELAJARAN UMUM
Metode pembelajaran dapat diartikan sebagai cara yang digunakan untuk mengimplementasikan rencana yang sudah disusun dalam bentuk kegiatan nyata dan praktis untuk mencapai tujuan pembelajaran
Macam – Macam Metode Interaksi Pembelajaran Umum
1. Metode Ceramah2. Metode Tanya Jawab3. Metode Diskusi4. Pemberian Tugas Belajar dan
Resitasi5. Metode Karyawisata6. Metode Pembelajaran
Brainstorming 7. Metode Role Playing
PENGELOLAAN KELAS Definisi
Pengelolaan kelas lebih berkaitan dengan upaya-upaya untuk menciptakan dan mempertahankan kondisi yang optimal bagi terjadinya proses belajar (pembinaan rapport, penghentian perilaku peserta didik yang menyelewengkan perhatian kelas, pemberian ganjaran, penyelesaian tugas oleh peserta didik secara tepat waktu, penetapan norma kelompok yang produktif), didalamnya mencakup pengaturan orang (peserta didik) dan fasilitas.
PERANAN GURU DALAM PROSES BELAJAR
MENGAJAR
a. guru sebagai demonstratorb. guru sebagai pengelola kelasc. guru sebagai mediator dan fasilitator
dan d. guru sebagai valuator.
MASALAH PENGELOLAAN KELAS DAN CARA
MENGHADAPI MASALAH PENGELOLAAN KELAS
Ada empat Masalah Individual, yaitu: Attention getting behaviors (pola
perilaku mencari perhatian). Power seeking behaviors (pola
perilaku menunjukkan kekuatan) Revenge seeking behaviors (pola
perilaku menunjukkan balas dendam) Helplessness (peragaan
ketidakmampuan)
7 masalah kelompok dalam kaitannya dengan pengelolaan kelas:
Kekurang-kompakan Kekurang-mampuan mengikuti peraturan kelompok Reaksi negatif terhadap sesama anggota kelompok Penerimaan kelas (kelompok) atau tingkah laku yang
menyimpang Kegiatan anggota atau kelompok yang menyimpang
dari ketentuan yang telah ditetapkan, berhenti melakukan kegiatan atau hanya meniru-niru kegiatan orang (anggota) lainnya saja
Ketiadaan semangat, tidak mau bekerja, dan tingkah laku agresif atau protes
Ketidakmampuan menyesuaikan diri terhadap perubahan lingkungan. Salah satu cara yang tepat dalam menghadapi suatu permasalahan pengelolaan kelas terutama dengan anak-anak didik adalah dengan menggunakan suatu pendekatan.
PENDEKATAN (TEKNIK) DALAM PENGELOLAAN KELAS:
1. Behavior-Modification Approach (Behaviorism Approach)
2. Socio-Emotional Climate Approach (Humanistic Approach)
3. Group Process Approach
RANCANGAN PEMBELAJARAN
PRAKTEKSecara garis besar desain pembelajaran terdiri dari lima langkah penting, yaitu:1. Analisis lingkungan dan kebutuhan belajar
siswa.2. Merancang spesifikasi proses pembelajaran
yang efektif dan efesien serta sesuai dengan lingkungan dan kebutuhan belajar siswa.
3. Mengembangkan bahan-bahan untuk digunakan dalam kegiatan pembelajaran.
4. Implementasi desain pembelajaran.5. Implementasi evaluasi formaif dan sumatif
terhadap program pembelajaran
Secara garis besar desain pembelajaran terdiri dari lima langkah penting, yaitu:1. Analisis lingkungan dan kebutuhan belajar siswa.2. Merancang spesifikasi proses pembelajaran yang
efektif dan efesien serta sesuai dengan lingkungan dan kebutuhan belajar siswa.
3. Mengembangkan bahan-bahan untuk digunakan dalam kegiatan pembelajaran.
4. Implementasi desain pembelajaran.5. Implementasi evaluasi formaif dan sumatif
terhadap program pembelajaran
PenyusunanTerdapat lima variable pembelajaran yang utama, yakni:
a. Tujuan Pembelajaranb. Isi Ajaranc. Rancangan Pembelajarand. Cara Mengajare. Evaluasi Hasil Belajar
Strategi BelajarProfesi Guru
Tugas guru sebagai profesi meliputi mendidik, mengajar dan melatih. Peranan dan kompetensi guru dalam proses belajar mengajar meliputi banyak hal antara lain guru sebagai pengajar, pemimpin kelas, pembimbing, pengatur lingkungan, partisipan, ekspeditor, perencana, supervisor, motifator dan konselor.
Strategi Belajar Strategi diartikan sebagai pola-pola umum
kegiatan guru-anak didik dalam perwujudan kegiatan belajar-mengajar untuk mencapai tujuan tertentu.
4 Strategi dasar dalam proses belajar-mengajar, yaitu :1. Mengidentifikasi serta menetapkan spesifikasi dan
kualifikasi perubahan tingkah laku dan kepribadian anak didik sebagaimana yang diharapkan.
2. Memilih sistem pendekatan belajar-mengajar berdasarkan aspirasi dan pandangan hidup masyarakat.
3. Memilih dan menetapkan prosedur, metode dan tehnik belajar mengajar yang dianggap paling tepat dan efektif sehingga bisa menjadi pegangan guru dalam kegiatan mengajarnya.
4. Menetapkan norma-norma dan batas-batas keberhasilan serta standar keberhasilan hingga dapat dijadikan pedoman bagi guru dalam proses evaluasi hasil belajar-mengajar.
Konsep Belajar 1. Tujuan-tujuan yang ingin dicapai2. Bahan pelajaran3. Kegiatan belajar mengajar4. Metode
Pembuatan Dan Penggunaan Media Dan Alat
PengajaranMedia Pembelajaran
DefinisiMedia pembelajaran adalah suatu
yang dapat diinderai, khususnya penglihatan dan pendengaran baik yang terdapat di dalam maupun di luar kelas, yang digunakan sebagai alat bantu penghubung (medium komunikasi) dalam proses interaksi belajar-mengajar untuk meningkatkan efektifitas hasil belajar siswa.
Prinsip-Prinsip Pemilihan Media Pembelajaran1.Efektivitas Media Pembelajaran2.Taraf Berpikir Siswa3.Interaktivitas Media Pembelajaran4.Ketersediaan Media Pembelajaran5.Minat Siswa Terhadap Media Pembelajaran6.Kemampuan Guru Menggunakan Media
Pembelajaran7.Alokasi Waktu8.Fleksibelitas (kelenturan) Media Pembelajaran9.Keamanan Penggunaan Media Pembelajaran10.Kualitas Teknis Media Pembelajaran
Microteaching
Microteaching berarti suatu kegiatan mengajar yang dilakukan dengan cara menyederhanakan atau segalanya dikecilkan. Maka, dengan memperkecil jumlah siswa, waktu, bahan mengajar dan membatasi keterampilan mengajar tertentu, akan dapat diidentifikasi berbagai keunggulan dan kelemahan pada diri calon guru secara akurat.
Tujuan umum pengajaran mikro (micro teaching) adalah untuk memberikan kesempatan kepada mahasiswa (calon guru atau dosen untuk berlatih mempraktikan beberapa keterampilan dasar mengajar di depan teman-temannya dalam suasana yang Constructive, supportive, dan bersahabat.
Adapun tujuan khusus pengajaran mikro (micro-teaching) antara lain Sebagai berikut :
Mahasiswa terampil untuk membuat persiapan mengajar,
Membentuk sikap profesional sebagai calon guru/dosen, Berlatih menjadi guru yang bertanggung jawab dan
berpegang kepada Etika keguruan, Dapat menjelaskan pengertian micro teaching, Dapat berbicara di depan kelas secara runtut dan
runut sehingga Mudah dipahami oleh audience atau peserta didik,
Terampil membuka dan menutup pelajaran, Dapat bertanya secara benar, Dapat memotivasi belajar siswa/peserta didik, Dapat membuat variasi dalam mengajar, Dapat menggunakan alat-alat / media pembelajaran
dengan benar Dan tepat,
Ciri-Ciri Dan Karakteristik Microteaching
Karakteristik yang khas dalam pengajaran mikro (micro-teaching) adalah komponen – komponen dalam pengajaran yang di-mikrokan atau di-sederhana-kan. Dalam pengajaran sesungguhnya (real teaching) lingkup pembelajaran biasa tidak dibatasi, tetapi di micro-teaching terbatas pada satu kompetensi dasar atau satu hasil belajar dan satu materi pokok bahasan tertentu.
Program Pengajaran Program Pengajaran adalah perangkat
kegiatan belajar mengajar yang direncanakan untuk mencapai tujuan yang kita sebut dengan tujuan instruksional.
Fungsi Program Pengajaran Sebagai petunjuk arah kegiatan dalam
mencapai tujuan pembelajaran yang dilakukanSebagai pola dasar dalam mengatur tugas dan
wewenang bagi setiap unsur yang terlibat dalam kegiatan pembelajaran
Sebagai pedoman kerja bagi setiap unsur, baik guru maupun murid
Sebagai alat ukur keefektifan suatu proses pembelajaran sehingga setiap saat dapat diketahui ketepatan dan kelambanan kerja
Untuk bahan penyusunan data agar terjadi keseimbangan kerja
Prosedur Pengembangan Sistem Instruksional (PPSI)
DefinisiPPSI adalah sistem yang saling berkaitan dari satu instruksi yang terdiri atas urutan, desain tugas yang progresif bagi individu dalam belajar. Komponen-komponen yang terdapat dalam PSSI
adalah sebagai berikut: Pedoman perumusan tujuan Pedoman prosedur pengembangan alat penilaian Pedoman proses kegiatan belajar siswa Pedoman program kegiatan guru Pedoman pelaksanaan program Pedoman perbaikan atau revisi
Model-model Pengembangan Sistem Instruksional
1. Model Pengembangan Instruksional Briggs2. Model Bela H. Banathy3. Model PPSI4. Model Kemp5. Model Pengembangan Gerlach dan Ely6. Model IDI (Instructional Development
Institute)
Pelaksanaan Program Pengajaran Hal Yang Harus Dipahami Guru Sebelum Program
Pengajaran : Siapkan bahan pengajaran Buatlah bahan yang sistematis. Temukanlah analogi atau ilustrasi untuk
mempermudah penjelasan fakta-fakta dan prinsip-prinsip yang sulit dimengerti oleh siswa.
Koneksikan/hubungkan hal yang diajarkan dengan kenyataan sehari-hari yang dialami siswa.
Gunakan sebanyak mungkin sumber referensi berupa buku-buku atau bahan-bahan yang sesuai,
Belajar sedikit tetapi mendalam jauh lebih baik daripada belajar banyak tetapi tahu sedikit
Persiapan yang mantap, membuat guru percaya diri dan penguasaan materi tidak diragukan lagi.
Tindakan pelaksanaan pengajaran
Permulaan pengajaran Perkembangan pengajaran Komunikasi Kualitas pembelajaran Penutup Pencapaian hasil pembelajaran
Evaluasi Dalam Pengajaran Perumusan tujuan evaluasi Penetapan aspek-aspek yang akan diukur Menetapkan metode dan bentuk tes Merencanakan waktu evaluasi Melakukan uji coba atau tes
CARA BELAJAR SISWA AKTIF (CBSA) DefinisiCBSA adalah pendekatan pengajaran yang memberikan kesempatan kepada siswa untuk aktif terlibat secar fisik, mental, intelektual, dan emosional dengan harapan siswa memperoleh pengalaman belajar secara maksimal, baik dalam ranah kognitif, afektif, maupun psikomotor. Indikator CBSA
1.Indikator CBSA akan dilihat dari 5 komponen yaitu :
2.Aktivitas belajar anak didik 3.Aktivitas Guru Mengajar 4.Program Belajar 5.Suasana Belajar 6.Sarana Belajar
Prinsip-prinsip CBSAPrinsip –prinsip CBSA secara umum :
Hal apapun yang dipelajari murid, maka ia harus mempelajari sendiri tidak ada seorangpun dapat melakukan kegiatan belajar tesebut.
Setiap murid belajar menurut tempo (kecepatannya sendiri dan untuk tiap kelompok umum terdapat variasi kecepatan belajar).
Seorang murid belajar lebih banyak bila pada setiap langkah segare diberikan penguatan (reinforcement)
Penguasaan secara penuh dari setiap langkah memungkinkan belajar secara keseluruhan lebih berarti.
Memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk belajar menururt irama, cara dan kemampuannya.
TERIMAH
KASIH