Upload
marindaramadhany
View
76
Download
16
Embed Size (px)
DESCRIPTION
Powerpoint Retardasi Mental Blok Reproduksi dan Tumbuh Kembang
Citation preview
SKENARIO 3 : RETARDASI MENTALBLOK REPRODUKSI DAN TUMBUH KEMBANG
KELOMPOK B3Ketua : R.M. Ridho Hidayatulloh 1102011215Sekertaris : Marinda Ramadhany 1102011155Anggota :
M. Reza Ikhwanudin 1102010168Maya Dwi Anggraeni 1102011157Muh. Khairul Fithrah 1102011170R.M. Affandi Akbar 1102011216Sri Atika Mayasari P 1102011263Tri Ayu Octaviani 1102011285Yuni Iriani S 1102011300
SKENARIO : RETARDASI MENTAL
Seorang anak perempuan usia 8 tahun, dibawa konsultasi ke seorang psikolog dengan keluhan kesulitan belajar, terutama belajar membaca dan menulis, dalam berbicara sehari-hari tak mengalami banyak kesulitan. Klien mampu merawat diri seperti mandi, berpakaian, dan bab/bak, tetapi dalam ketrampilan akademis ia banyak mendapatkan masalah sehingga ia terpaksa tinggal kelas, karena nilai rapotnya jauh dibawah rerata kelas. Dari hasil tes psikologik diperoleh nilai Intellegence Quotien (IQ) 65, yang menunjukkan klien menyandang Redartasi Mental Ringan. Oleh psikolog klien disarankan untuk mengikuti pendidikan di Sekolah Luar Biasa (SLB), degan pertimbangan bila di sekolah umum klien akan banyak megalami kesulitan dalam proses belajarnya.
Dari riwayat kehidupan sosial, klien berasal dari keluarga dengan tingkat sosial ekonomi rendah, menempati rumah kontrakan yang sempit, ditempati oleh tujuh anggota keluarga. Sebagai bungsu dari lima bersaudara, klien lebih banyak diasuh kakak perempuan yang paling tua; kedua orang tua bekerja, ayah buruh kasar dan ibu buruh cuci, sehingga pemberian makan pada usia balita tidak sesuai dengan kebutuhan nutrisi, padahal usia tersebut adalah periode penting bagi pertumbuhan terutama sel-sel otak.
Orang tua klien sebetulnya tidak mampu untuk memasukkan anaknya ke SLB berhubung biayanya yang tidak terjangkau untuk ukuran keluarga klien yang tergolong kaum duafa, tetapi dengan tekad yang kuat akhirnya keluarga ini mendapat bantuan dari Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) yang bergerak mengelola Zakat-Infak-Shodaqah (ZIS), akhirnya orang tua klien memasukkan anaknya ini ke SLB sebagai tanggung jawab dan wujud dilanjutkan dengan pendidikan ketrampilan, agar klien dapat hidup mandiri, tidak bergantung dengan orang lain.
SASARAN BELAJAR1. Memahami dan Menjelaskan tentang Retardasi Mental
1.1 Menjelaskan definisi retardasi mental1.2 Menjelaskan etiologi retardasi mental1.3 Menjelaskan patofisilogi retardasi mental1.4 Menjelaskan klasifikasi retardasi mental1.5 Menjelaskan manifestasi klinis retardasi mental1.6 Menjelaskan diagnosis retardasi mental1.7 Menjelaskan diagnosis banding retardasi mental1.8 Menjelaskan penatalaksanaan retardasi mental1.9 Menjelaskan pencegahan retardasi mental1.10 Menjelaskan prognosis retardasi mental
2. Memahami dan Menjelaskan Gizi Anak dan Remaja
2.1 Menjelaskan periode pertumbuhan anak dan remaja2.2 Menjelaskan jenis gizi anak dan remaja2.3 Menjelaskan kebutuhan gizi anak dan remaja
3. Memahami dan Menjelaskan Kewajiban Orang Tua Kepada Anak Menurut Ajaran Agama Islam.
RETARDASI MENTAL
DEFINISIRetardasi mental adalah kemampuan mental yang tidak mencukupi. WHO (dikutip dari Menkes 1990)
ETIOLOGI
NON-ORGANIK
• Kemiskinan dan keluarga yang tidak harmonis
• Faktor sosiokultural• Interaksi anak-pengasuh yang tidak
baik• Penelantaran anak
ORGANIK
• Faktor prakonsepsi• Faktor pranatal• Faktor perinatal• Faktor post natal
Faktor-faktor yang berperanan dalam terjadinya retardasi mental menurut Taft LT (1983) dan Shonkoff JP (1992)
KLASIFIKASI
Keadaan Nilai IQ
Sangat superior 130 atau lebih
Superior 120 - 129
Rata-rata 110 - 119
Diatas rata-rata 90 - 190
Dibawah rata-rata 80 - 89
Retardasi mental borderline 70 - 79
Retardasi mental ringan (mampu didik) 52 - 69
Retardasi mental sedang (mampu latih) 36 - 51
Retardasi mental berat 20 - 35
Retardasi mental sangat berat Dibawah 20
Menurut nilai IQ-nya (dikutip dari Swaiman 1989)
The ICD-10 Classification of
Mental and Behavioural
Disorders, WHO, Geneva tahun 1994
Mild retardation (retardasi mental ringan), IQ 50-69
Moderate retardation
(retardasi mental sedang), IQ 35-49
Severe retardation
(retardasi mental berat), IQ 20- 34
Profound retardation
(retardasi mental sangat berat), IQ
<20
DSM-IV-TR dalam judarwanto (2009)
Retardasi mental berat sekali IQ
dibawah 20 atau 25
Retardasi mental berat IQ sekitar
20-25 sampai 35-40
Retardasi mental sedang IQ sekitar 35-40 sampai 50-
55
Retardasi mental ringan IQ sekitar 50-55 sampai 70
Ditinjau dari gejalanya, menurut
Melly Budhiman
Tipe klinik
Tipe sosialbudaya
PATOFISOLOGI
MANIFESTASI KLINIS
ringan
• mampu didik• diagnosis
dibuat setelah anak beberapa kali tidak naik kelas
• dapat diajar baca tulis
• bisa dilatih keterampilan
• Mandiri• kurang
mampu menghadapi stress
sedang
• mampu latih tetapi tidak mampu didik
• Taraf kemampuan intelektualnya hanya dapat sampai kelas dua SD
• perlu pengawasan
• kurang mampu menghadapi stress dan kurang mandiri
berat
• adanya gejala fisik
• keterlambatan perkembangan motorik dan bahasa
• dapat dilatih hygiene dasar saja
• pengawasan dan bimbingan sepanjang hidupnya
sangat berat
• tipe klinik• gejala baik
mental dan fisik sangat jelas
• Kemampuan berbahasanya sangat minimal
• seluruh hidupnya tergantung orang disekitarnya
DIAGNOSIS
PEMERIKSAAN PENUNJANG
PEMERIKSAAN FISIK
ANAMNESIS
PEMERIKSAAN FISIK• Kepala : Mikro/makrosepali, plagiosepali (btk kepala tdk simetris)• Rambut : Pusar ganda, rambut jarang/tdk ada, halus, mudah putus dan cepat
berubah • Mata : mikroftalmia, juling, nistagmus, dll • Hidung : jembatan/punggung hidung mendatar, ukuran kecil, cuping
melengkung ke atas, dll • Mulut : bentuk “V” yang terbalik dari bibir atas, langit-langit
lebar/melengkung tinggi • Geligi : odontogenesis yang tdk normal• Telinga : keduanya letak rendah; dll • Muka : panjang filtrum yang bertambah, hipoplasia • Leher : pendek; tdk mempunyai kemampuan gerak sempurna • Tangan : jari pendek dan tegap atau panjang kecil meruncing, ibujari gemuk
dan lebar, klinodaktil, dll • Dada & Abdomen : tdp beberapa putting, buncit, dll • Genitalia : mikropenis, testis tidak turun, dll • Kaki : jari kaki saling tumpang tindih, panjang & tegap/panjang kecil
meruncing diujungnya, lebar, besar, gemuk
PEMERIKSAAN PENUNJANG1. Kromosomal kariotipe2. EEG (Elektro Ensefalogram)3. CT (Cranial Computed Tomography) atau MRI (Magnetic Resonance
Imaging)4. Titer virus untuk infeksi kongenital5. Serum asam urat6. Laktat dan piruvat darah7. Plasma asam lemak rantai sangat panjang8. Serum seng (Zn)9. Logam berat dalam darah10. Serum tembaga (Cu) dan ceruloplasmin11. Serum asam amino atau asam organik12. Plasma amonia13. Analisa enzim lisozom pada lekosit atau biopsi kulit14. Urin mukopolisakarida15. Urin reducing substance16. Urin ketoacid17. Urin asam vanililmandelik
DIAGNOSIS BANDING
• Kelainan perkembangan yang diturunkan secara genetik akibat
adanya gangguan pada gen transporter dopamin dan gen
reseptor dopamin D4.• Anak dengan ADHD dapat
memperlihatkan gejala inatensi, hiperaktifitas dan implusivitas. Inatensi dapat berupa keluhan
susah konsentrasi, mudah sekali teralih perhatiannya, sering lupa akan barang-barang pribadinya
dan bahkan lupa pada tugas-tugas yang harus dikerjakannya.
Attention Deficit
Hyoperactivity Disorder
(ADHD)
TATALAKSANATatalaksana Medis
• Metilfenidat (ritalin) dapat memperbaiki keseimbangan emosi dan fungsi kognitif
• tioridazin (melleril), metilfenidat, amfetamin, asam glutamat, gamma aminobutyric acid (GABA) untuk menaikkan kemampuan
belajarAntagonis narkotik seperti naltrexone (Trexan) menurunkan perilaku melukai diri sendiri
• haloperidol (Haldol) dan chlorpromazine (Thorazine), menurunkan perilaku stimulasi diri yang berulang
• ropranolol dan buspirone (BuSpar) menyebabkan penurunan kemarahan ekspolasif
• Methylphenidate untuk kemampuan mempertahankan perhatian dan menyelesaikan tugas
Rumah Sakit/Panti Khusus kedudukan sosial keluarga, sikap dan perasaan orangtua terhadap anak, derajat retardasi mental, pandangan orangtua mengenai
prognosis anak, fasilitas perawatan dalam masyarakat,
dan fasilitas untuk membimbing orangtua dan sosialisasi anak.
Psikoterapipsikoterapi dan obat-obatan dapat diusahakan perubahan
sikap, tingkah laku dan adaptasi sosialnya.
Konselingmenentukan ada atau
tidaknya retardasi mental dan derajat retardasi mentalnya,
evaluasi mengenai sistem kekeluargaan dan pengaruh
retardasi mental pada keluarga,
Pendidikanempat macam tipe pendidikan
untuk retardasi mental.• Kelas khusus sebagai
tambahan dari sekolah biasa• Sekolah luar biasa C
• Panti khusus• Pusat latihan kerja (sheltered workshop)
PENCEGAHAN
Primer
• Tindakan yang dilakukan untuk menghilangkan atau menurunkan kondisi yang menyebabkan perkembangan gangguan yang disertai dengan retardasi mental.
Sekunder
• Jika suatu gangguan yang disertai dengan retardasi mental telah dikenali, gangguan harus diobati untuk mempersingkat perjalanan penyakit
Tersier
• untuk menekan sekuele atau kecacatan yang terjadi setelahnya
PROGNOSISRetardasi mental yang diketahui penyakit dasarnya, biasanya prognosisnya lebih baik. Tetapi pada umumnya sukar untuk menemukan penyakit dasarnya.
GIZI ANAK DAN REMAJA
Jenis-jenis zat gizi penunjang perkembangan otak dan kecerdasan anak adalah:
• Karbohidrat : dibutuhkan sebagai sumber energi untuk membentuk sel-sel otak baru.
• Protein : berperan penting bagi terbentuknya neutrotransmitter, yaitu senyawa pengantar pesan dari sel otak satu ke sel otak yang lain.
• Lemak : bahan baku pembentuk sel-sel otak baru. Jenis asam lemak yang paling utama adalah asam lemak tidak jenuh rantai panjang, contohnya omega-3, EPA, dan DHA. Asam lemak omega-3 ini paling banyak ditemukan dalam ikan laut, seperti ikan kod.
• Vitamin dan mineral : sangat dibutuhkan untuk membantu fungsi kerja otak, menunjang kerja sistem imun dan sistem saraf pusat.
• Vitamin A : untuk meningkatkan daya tahan tubuh. Vitamin D untuk menjaga kesehatan tulang dan gigi.
• DHA 224 mg/5 ml : untuk membantu perkembangan sel-sel otak.
Aneka zat gizi yang berperan penting bagi perkembangan otak :
1. Asam lemak tak jenuhAsam lemak tak jenuh sangat dominan dalam susunan sel-sel saraf di otak anak. Yang termasuk asam lemak tak jenuh itu adalah:
DHA (asam dokosaheksaenoat) atau omega-3. Berperan besar dalam perkembangan sel saraf, otak, dan penglihatan.
AA (asam arakidonat) atau omega-6. Asam lemak ini berfungsi membantu pembentukan senyawa yang bersifat seperti hormon
2. Kalori dan proteindibutuhkan dalam proses metabolisme otak, sementara protein berperan dalam pembentukan sel-sel saraf baru, termasuk otak.
3. Zat besiZat besi berperan besar dalam pembentukan sel-sel baru, termasuk otak, di mana mengangkut dan mendistribusikan O2 paru-paru ke seluruh tubuh.
4. Kelompok vitamin BBerbagai jenis vitamin B sangat besar peranannya dalam perkembangan otak anak, yaitu B1, B3, B6, dan B12.
5. Seng (Zn)membantu otak dalam mengantar informasi genetik dalam sel
Penilaian Status Gizi Anak Sekolah Dasar
Parameter dan indeks antropometri yang umum digunakan untuk menilai status gizi :
Indeks Berat Badan Menurut Umur (BB/U)
Indeks Tinggi Badan Menurut Umur (TB/U)
• IMT = BB (kg) : (TB (m) x TB (m))
Indeks Massa Tubuh Menurut (IMT/U)
(Depkes RI, 2006)
Standar Antropometri WHO 2007 diperkenalkan oleh WHO sebagai standar antopometri untuk anak dan remaja di dunia
Indeks BB/U Indeks TB/U Indeks IMT/Ua. Normal : ≥ -2 SD s/d ≤ 2
SD
b. Kurang : ≥ -3 SD s/d < -2 SD
c. Sangat Kurang : < -3 SD
a. Normal : ≥ -2 SD s/d ≤ 2 SD
b. Pendek : ≥ -3 SD s/d < -2 SD
c. Sangat pendek : < -3 SD
a. Sangat gemuk : > 3 SD
b. Gemuk : > 2 SD s/d ≤ 3 SD
c. Normal : ≥ -2 SD s/d ≤ 2 SD
d. Kurus : ≥ -3 SD s/d < -2 SD
e. Sangat kurus : < -3 SD
Uraian Perempuan Laki – laki
13- 15 th 16 – 19 th 20 - 45 th 13 - 15 th 16 - 19 th 20 - 45 th
Energi (kcal) 2100 2000 2200 2400 2500 2800
Protein (g) 62 51 48 64 66 55
Kalsium (mg) 700 600 600 700 600 500
Besi (mg) 19 25 26 17 23 13
Vit. A (RE) 500 500 500 600 700 700
Vit. E (mg) 8 8 8 10 10 10
Vit B1 (mg) 1,0 1,0 1,0 1,0 1,0 1,2
Vit C (mg) 60 60 60 60 60 60
Folat (mg) 130 150 150 125 165 170
AKG Remaja
Kewajiban Orang Tua Kepada Anak Menurut Ajaran Islam1) Anak mempunyai hak untuk hidup2) Menyusui3) Memberi Nama yang Baik4) Mengaqiqahkan5) Mendidik anak6) Memberi makan dan keperluan lainnya7) Memberi rizqi yang ‘thayyib’8) Mendidik anak tentang agama9) Mendidik anak untuk sholat10) Menyediakan tempat tidur terpisah antara laki laki dan perempuan11) Mendidik anak tentang adab yang baik12) Memberi pengajaran dengan pelajaran yang baik13) Memberi pengajaran Al Quraan14) Memberikan pendidikan dan pengajaran baca tulis15) Memberikan pendidikan dan pengajaran baca tulis16) Memberikan pengajaran ketrampilan17) Memberikan kepada anak tempat yang yang baik dalam hati orang tua18) Memberi kasih sayang19) Menikahkannya
DAFTAR PUSTAKA• Harold Kaplan & Benyamin Sadock. (2008). Synopsis Psikiatri jilid 2. Jakarta. Karisma.• Pedoman penggolongan Diagnosis Gangguan Jiwa edisi ke 5 (PPDGJ-V). 2005.
Departemen Kesehatan RI.• Soetjiningsih. (1995). Tumbuh Kembang Anak. Jakarta. EGC.• Departemen Pendidikan Nasional Republik Indonesia, Pedoman Pelaksanaan
Manajemen• Sekolah Khusus Tunanigra (SLB-C). (2008). Jakarta.• Departemen Kesehatan Republik Indonesia, Pedoman Pemeriksaan Kemampuan
Fungsional• Penyandang Cacat untuk Sekolah dan Melamar Kerja. (2009). Jakarta.• Nelson, Behrman, Kliegman, Arvin (1999). Ilmu Kesehatan Anak jilid 1 Edisi 15. Jakarta.
EGC.• Moersintowati. B, Narendra. (2008). Buku Ajar Tumbuh Kembang Anak dan Remaja
edisi 1. Jakarta. Sagung Seto.• Soekirman. (2000). Ilmu Gizi dan Aplikasinya. Jakarta. Departemen Pendidikan
Nasional.• Hurlock, E.B. (2007). Perkembangan Anak. Jilid 1. Jakarta. Gramedia.• Ibnul Qayyim Al-Jauziyah. (2000). Fiqih Bayi. Jakarta. Fikr Rabbani Group.• Toback C. Mental Retardation in Psichological Handbook: A guidline for pediatric health
care provider, 1st. Ed. Exterpa Medica Co. Singapore, p 100-109.