16
GANGGUAN TINGKAH LAKU Friska Doreenda Putri 70 2009 002 Pembimbing : Dr. Latifah, SP.KJ ILMU KEDOKTERAN JIWA RUMAH SAKIT Dr. ERNALDI BAHAR FK. UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG 2014 REFERAT

PPT Referat Friska

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PPT Referat Friska

GANGGUAN TINGKAH LAKU

Friska Doreenda Putri70 2009 002

Pembimbing : Dr. Latifah, SP.KJ

ILMU KEDOKTERAN JIWARUMAH SAKIT Dr. ERNALDI BAHAR FK. UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH

PALEMBANG2014

REFERAT

Page 2: PPT Referat Friska

GANGGUAN TINGKAH LAKU

Page 3: PPT Referat Friska

DEFINISIGangguan tingkah laku merupakan suatu pola perilaku yang berulang dan menetap dimana hak dasar orang lain, peraturan atau norma sosial yang sesuai dengan usianya dilanggar, seperti perkelahian atau pelecehan yang berlebihan, pencurian, perusakan, kebohongan berulang, yang berlanjut selama 6 bulan atau lebih, yang sering ditemukan selama masa anak-anak hingga remaja.

Page 4: PPT Referat Friska

EPIDEMIOLOGI Gangguan tingkah laku didapatkan pada 6 -

16 % anak laki-laki dan 2 - 9 % anak perempuan, di bawah usia 18 tahun.

Insiden pada usia sekolah adalah 0,9% dan 8,7% pada remaja.

Berdasarkan penelitian longitudinal, kurang lebih 4-75% di antaranya akan berkembang menjadi gangguan kepribadian antisosial pada masa dewasanya.

Page 5: PPT Referat Friska

ETIOLOGI DAN FAKTOR RESIKO GTL Faktor Biologis

Beberapa sifat kepribadian yang umum dapat diturunkan dari orangtua kepada anaknya.

Dari studi terhadap orang kembar mengindikasikan bahwa perilaku agresif ( kejam terhadap hewan, berkelahi, merusak kepemilikan) jelas diturunkan

Dalam studi terhadap 10 pasangan kembar, angka kriminalitas pada saat dewasa mencapai 50% untuk kembar monozigot, dan 20% untuk kembar dizigot.

Page 6: PPT Referat Friska

Faktor psikologis

Anak-anak dapat mempelajari agresivitas orang tua yang berperilaku agresif.

Anak juga dapat meniriu tindakan agresif dari berbagai sumber lain seperti televisi

Berbagai karakteristik pola asuh seperti disiplin keras dan tidak konsisten dan kurangnya pengawasan secara konsisten dihubungkan dengan perilaku antisosial pada anak-anak

Page 7: PPT Referat Friska

Faktor Lingkungan

orangtua: disiplin yang dipertahankan secara kaku dapat menimbulkan frustasi yang hebat pada anak.

Saudara: rasa iri hati terhadap saudara adalah normal, Perasaan ini akan bertambah keras bila orangtua memperlakukan anak-anak tidak sama. Untuk menarik perhatian dan simpati orangtuanya, anak-anak tersebut bisa menunjukkan perilaku yang agresif.

Teman-teman: Penerimaan atau penolakan dari teman-teman seusia. Penolakan menunjukkanhubungan yang kausal dengan perilaku agresif.

Pergaulan dengan teman seusia yang nakal juga dapat meningkatkan kemungkinan perilaku nakal pada anak

Page 8: PPT Referat Friska

Faktor Sosiologis

Tingkat pengangguran tinggi, fasilitas pendidikan yang rendah, kehidupan keluarga yang terganggu, dan subkultur yang menganggap perilaku kriminal sebagai suatu hal yang dapat diterima terungkap sebagai faktor-faktor yang berkontribusi.

Gangguan perilaku lebih sering didapati pada anak-anak dari golongan sosio-ekonomi tinggi atau rendah. Hal ini mungkin terjadi karena orangtua mereka terlalu sibuk dengan kegiatan sosial (pada kalangan atas) atau sibuk dengan mencari nafkah (pada kalangan bawah) sehingga lupa menyediakan waktu untuk berkomunikasi dengan baik dengan anak-anak mereka

Page 9: PPT Referat Friska

KRITERIA DIAGNOSIS Berdasarkan DSM-IV-TR 1) Pola perilaku yang berulang dan tetap yang melanggar hak-hak

dasar orang lain, 3 (tiga) atau lebih perilaku dibawah ini dalam 12 bulan terakhir dan minimal 1 (satu) diantaranya dalam enam bulan terakhir.

Agresi terhadap orang lain dan hewan, contohnya mengintimidasi, memulai perkelahian fisik, melakukan kekejaman fisik kepada orang lain atau hewan, memaksa seseorang melakukan aktivitas seksual.

Menghancurkan kepemilikan (properti), contohnya membakar, vandalisme.

Berbohong atau mencuri, contohnya, masuk dengan paksa ke rumah atau mobil milik orang lain, menipu, mengutil.

Pelanggaran aturan, contohnya tidak pulang ke rumah hingga larut malam < usia 13 tahun karena sengaja melanggar peraturan orang tua, sering membolos sekolah < berusia 13 tahun.

Page 10: PPT Referat Friska

2) Disabilitas signifikan dalam fungsi sosial, akademik atau pekerjaan.

3) Jika orang yang bersangkutan berusia lebih dari 18 tahun, kriteria yang ada tidak memenuhi gangguan kepribadian anti sosial.

Page 11: PPT Referat Friska

PENANGANAN Hal penting bagi keberhasilan dalam penanganan adalah

upaya mempengaruhi banyak sistem dalam kehidupan seorang remaja (keluarga, teman-teman sebaya, sekolah, lingkungan tempat tinggal).

1)Intervensi Keluarga

2)Penanganan Multisistemik (PMS)

3)Intervensi ini memandang masalah tingkah laku sebagai suatu hal yang dipengaruhi oleh berbagai konteks dalam keluarga dan antara keluarga dan berbagai sistem sosial lainnya. Teknik yang dipergunakan bervariasai meliputi Cognitive Behavioural Therapy (CBT), home-based interventions/sistem keluarga, classroom-based behaviour modifications, dan manajemen kasus.

Page 12: PPT Referat Friska

Pendekatan kognitif

Penanganan dengan terapi kognitif individual bagi anak-anak yang mengalami gangguan tingkah laku dapat memperbaiki tingkah laku mereka, meski tanpa melibatkan keluarga. Contoh: mengajarkan keterampilan kognitif pada anak-anak untuk mengendalikan kemarahan mereka menunjukan manfaat yang nyata dalam membantu mereka mengurangi perilaku agresif.

Pengobatan Berbasis Rumah Sakit dan Rehabilitasi

Pengobatan di unit-unit ini biasanya diberikan untuk klien yang tidak sembuh dengan metode alternatif yang kurang restriktif, atau bagi klien yang beresiko tinggi melakukan kekerasan terhadap dirinya sendiri ataupun orang lain.

Page 13: PPT Referat Friska

FARMAKOTERAPI penggunaan methylphenidate dalam menurunkan tingkat

perlawanan, pembangkangan, agresi, dan perubahan mood pada pasien dengan usia 5-8 tahun yang didiagnosis dengan gangguan tingkah laku.

Peneitian lainnya menunjukkan efektivitas dari divalproat dalam menurunkan kemarahan dan agresivitas pada usia remaja

Penelitian ketiga menunjukkan efektivitas dari lithium dalam menurunkan agresivitas pada pasien usia remaja dengan gangguan tingkah laku.

Antipsikotik atipikal (khususnya risperidon, yang disetujui pemakaiannya untuk gangguan tingkah laku) dapat mengurangi perilaku agresif

Page 14: PPT Referat Friska

KESIMPULAN • Gangguan tingkah laku merupakan suatu pola perilaku

yang berulang dan menetap dimana hak dasar orang lain, peraturan atau norma sosial yang sesuai dengan usianya dilanggar, seperti perkelahian atau pelecehan yang berlebihan, pencurian, perusakan, kebohongan berulang, yang berlanjut selama 6 bulan atau lebih, yang sering ditemukan selama masa anak-anak hingga remaja.

• Gangguan tingkah laku dapat disebabkan oleh berbagai etiologi dan faktor resiko, antara lain faktor biologis, faktor psikologis, pengaruh lingkungan yang mencakup orangtua, saudara-saudara, dan teman-teman seusia, serta faktor sosiologis seperti tingkat pendidikan dan keadaan sosio-ekonomi keluarga.

Page 15: PPT Referat Friska

KESIMPULAN • Penanganan gangguan tingkah laku meliputi intervensi

keluarga, penanganan muti-sistem yang meliputi meliputi Cognitive Behavioural Therapy (CBT), home-based interventions/sistem keluarga, classroom-based behaviour modifications, dan manajemen kasus, dan pendekatan kognitif

• Farmakoterapi jarang digunakan untuk penanganan gangguan tingkah laku, namun beberapa penelitian menunjukkan efektivitas penggunaan methylphenidate divalproat, lithium dan antipsikotik atipikal dalam menurunkan agresivitas dan tingkat perlawanan.

Page 16: PPT Referat Friska