Upload
yohanes-whimpi
View
93
Download
9
Embed Size (px)
DESCRIPTION
PPT Pengendalian Internal
Citation preview
Pengendalian Internalby Kelompok IV Kelas 9B
1. Pendahuluan
2. Definisi Internal Control (IC)
3. Objective Internal Control (IC)
4. Komponen dan Prinsip
5. Internal Control (IC) and Responsibilities
6. Limitations
7. Inherent Risk, Controllable Risk, and Residual Risk
8. Internal Control (IC) from Different Perspective
9. Type Internal Control (IC)
10.Evaluating the System Internal Control (IC)
11.Opportunity to Provide Insight
12.Study Case: Internal Control di Luar Negeri dan di Pemerintahan
Indonesia
CONTENTS OF
PRESENTATION
Dalam teori akuntansi dan organisasi, pengendalianintern atau control intern didefinisikan sebagai suatu
proses, yang dipengaruhi oleh sumber daya manusia dan
sistem teknologi informasi, yang dirancang untuk
membantu organisasi mencapai suatu tujuan atau objektif
tertentu.
Pengendalian intern merupakan suatu cara untukmengarahkan, mengawasi, dan mengukur sumber daya
suatu organisasi. Pengendalian intern berperan penting
untuk mencegah dan mendeteksi penggelapan (fraud)
dan melindungi sumber daya organisasi
PENDAHULUAN
Tujuan umum dari pengendalian intern adalah menjamin
manajemen perusahaan/organisasi/entitas agar:
1. Tujuan perusahaan yang ditetapkan akan dapat dicapai.
2. Laporan keuangan yang dihasilkan perusahaan dapat
dipercaya
3. Kegiatan perusahaan sejalan dengan hukum dan
peraturan yang berlaku.
PENDAHULUAN
COSO (The Committee of Sponsoring Organizations)
Sebuah proses yang dipengaruhi oleh dewan direksi,
managemen dan personil lain dalam sebuah entitas yang
didisain untuk menghasilkan keyakinan yang memadai
mengenai pencapaian tujuan yang terkait dengan operasi,
pelaporan dan ketaatan.
1. Control environment atau lingkungan pengendalian
2. Control activities atau kegiatan pengendalian
3. Risk assessment atau pemahaman risiko
4. Information and communication atau informasi dan komunikasi
5. Monitoring atau pemantauan
DEFINISI
COCO (Criteria of Control Board)
Elemen dari sebuah organisasi yang mendukung orang-orang dan
menawarkan keyakinan yang berdasar atas pencapaian tujuan
organisasi dalam katerogi berikut: efektifitas dan efisiensi dari
operasi, keandalan pelaporan internal dan eksternal, ketaatan
dengan hukum perundangan dan kebijakan internal
1. Tujuan (Purpose)
2. Komitmen (Commitment)
3. Kemampuan (Capability)
4. Pengawasan dan Pembelajaran (Learning Monitoring)
DEFINISI
Turnbull
Meliputi kebijakan proses, tugas, perilaku dan aspek lain dalam
organisasi yang menawarkan keyakinan yang berdasar dalam
memfasilitasi operasi yang efisien dan efektif, memudahkan
untuk merespon risiko bisnis, operasional, keuangan dan
ketaatan yang signifikan untuk mencapai tujuan organisasi yang
meliputi pengamanan asset, mengidentifikasi dan mengelola
kewajiban, kualitas pelaporan dan ketaatan terhadap peraturan
perundangan.
DEFINISI
COSO Framework memiliki tiga kategori tujuan yang
memungkinkan organisasi untuk fokus pada aspek yang
berbeda dalam internal control:
1. Tujuan Operasional
2. Tujuan Pelaporan
3. Tujuan Ketaatan
OBJECTIVE IC
KOMPONEN IC
KOMPONEN IC
PRINSIP IC
IC & RESPONSIBILITIES
1. Manajemen
2. Personel Lain
3. Auditor Internal
4. Dewan Komisaris (Board of Directors)
1. Kesesuaian tujuan yang ditetapkan sebagai prasyarat untuk
pengendalian internal.
2. Kenyataan bahwa penilaian manusia dalam pengambilan
keputusan bisa saja salah dan bias.
3. Kerusakan yang dapat terjadi karena kegagalan manusia seperti
kesalahan-kesalahan kecil.
4. Kemampuan manajemen untuk melakukan pengabaian sistem
pengendalian internal.
5. Kemampuan manajemen, personel lain, dan pihak luar untuk
mengalahkan sistem melalui kolusi.
6. Kejadian eksternal di luar kemampuan pengendalian organisasi.
IC LIMITATIONS
Kemampuan organisasi untuk mencapai tujuannya dipengaruhi oleh
risiko internal dan eksternal
INHERENT RISK, CONTROLLABLE
RISK, AND RESIDUAL RISK
Inherent Risk
Kombinasi dari risiko internal dan eksternal risiko dalamkeadaan tak terkendali mereka, atau gross risk yang adadengan asumsi tidak ada pengendalian internal.
Controllable risk
bagian dari inheren risk yang telah manajemen kurangimelalui operasional harian dan aktivitas manajemenmereka.
Residual risk
bagian dari inheren risk yang tetap ada setelahmanajemen menjalankan penanganan risiko atas risikotersebut (disebut juga sebagai net risk).
Auditor diposisikan untuk menyediakan pemahamanyang lebih mendalam pada efektivitas sistem
pengendalian internal sebuah organisasi.
Membantu organisasi untuk mengembangkan kerangkayang komprehensif untuk mengukur bagaimana desain
yang baik/cukup dan pengoperasian yang efektif dari
sebuah sistem pengendalian internal;
Membantu manajemen untuk menetapkan struktur yanglogis untuk menganalisa, mendokumentasikan dan
menilai desain dan operasi dari sistem pengendalian
internal;
Opportunities to Provide Insight
Membantu organisasi untuk mengembangkan prosesuntuk identifikasi, evaluasi, dan memperbaiki
ketidakefisienan sistem pengendalian internal;
Menyediakan jaminan yang independen atas desain danoperasi efektif yang cukup dari sebuah sistem
pengendalian internal;
Dapat dengan mudah mengambil keputusan jikaterdapat perubahan yang signifikan/material terkait sistem
pengendalian internal yang potensial terjadi;
Opportunities to Provide Insight
Melakukan postmortem jika ketidakefisienan sistem pengendalian internal terjadi;
Memberitahu manajemen kemungkinan lemahnya sistem pengendalian internal yang dapat memperbesar risiko;
Membantu manajemen dalam mengembangkan budaya perilaku etis (tone at the top) dan toleransi yang rendah pada ketidakefektifan sistem
pengendalian internal;
Tetap update dan memberitahu manajemen jika ada isu-isu terkini, peraturan yang terkait dengan efektivitas sistem pengendalian internal;
Menyediakan internal control awareness training dalam sebuah organisasi.
Opportunities to Provide Insight
VIEWING INTERNAL CONTROL FROM DIFFERENT PERSPECTIVES
Internal Control
Management Internal Auditors
Other External Parties
Independent Outside Auditors
TYPES OF CONTROL
Focused on organizational environment
Mitigate risks that exist at the organization level
Have pervasive effect on overall objectivesEntity-level
More detailed focus
Reduce the risk that threatens process objectiveProcess-level
Even more detailed focus
Reduce risk relative to a group operational-level or transactions
Transaction-level
TYPES OF CONTROL
Key Controls
Reduce key risks associated with business objectives
Secondary Controls
Mitigate risks that are not key to business objectives
Partially reduce the level of risk
Subset of compensating control
Compensating Controls
Supplement key control when ineffective or cannot fully mitigate risks
TYPES OF CONTROL
Preventif Controls
Deter unintended events from occuring
Difficult to design that is both economical and efficient.
Detective Controls
Discover undesirable events that have already occured
Must occur timely to be considered effective
TYPES OF CONTROL
General computing controls (entity-level)
Application controls (process or transaction level)Information System
(Technology) Controls
Specific controls can fit into several categories at the same timeSimultaneous
Categorization of Controls
Significant discrepancies or weaknesses (deficiencies)were discovered;
Corrections or improvements were made after thediscoveries; and
The discoveries and their potential consequences lead toa conclusion that a pervasive condition exists resulting in
an unacceptable level of risk (or operating effectiveness).
EVALUATING THE SYSTEM OF INTERNAL CONTROLS AN OVERVIEW
EVALUATING THE SYSTEM OF INTERNAL CONTROLS AN OVERVIEW
Existence or Occurance
Completeness
Rights and Obligations
Valuation or Allocation
Presentation and Disclosure
Dalam COSO framework, salah satu unsurnya adalah
control environment yaitu kumpulan standar, proses dan
struktur yang menyediakan dasar untuk
menyelenggarakan sistem pengendalian internal pada
sebuah organisasi. Control environment sering juga dalam
bentuk written code of conduct.
Contoh Internal Control di
Pemerintahan
Dalam pemerintahan code of conduct pada umumnya
berbentuk kode etik pegawai. Direktorat Jenderal Pajak
mengatur etika pegawainya melalui Peraturan Menteri
Keuangan Nomor 1/PM.3/2007 Tentang Kode Etik Pegawai
Direktorat Jenderal Pajak.
Contoh Internal Control di
Pemerintahan
Kode etik pegawai ini bertujuan untuk Kode Etik bertujuan untuk :
1. meningkatkan disiplin Pegawai;
2. menjamin terpeliharanya tata tertib;
3. menjamin kelancaran pelaksanaan tugas dan iklim kerja yang
kondusif;
4. menciptakan dan memelihara kondisi kerja serta perilaku yang
profesional; dan
5. meningkatkan citra dan kinerja Pegawai.
Contoh Internal Control di
Pemerintahan
Setiap Pegawai mempunyai kewajiban untuk :
1. menghormati agama, kepercayaan, budaya, dan adat istiadat
orang lain;
2. bekerja secara profesional, transparan, dan akuntabel;
3. mengamankan data dan atau informasi yang dimiliki Direktorat
Jenderal Pajak;
4. memberikan pelayanan kepada Wajib Pajak, sesama Pegawai,
atau pihak lain dalam pelaksanaan tugas dengan sebaik-
baiknya;
Contoh Internal Control di
Pemerintahan
5. mentaati perintah kedinasan;
6. bertanggung jawab dalam penggunaan barang iventaris milik
Direktorat Jenderal Pajak;
7. mentaati ketentuan jam kerja dan tata tertib kantor;
8. menjadi panutan yang baik bagi masyarakat dalam memenuhi
kewajiban perpajakan;
9. bersikap, berpenampilan, dan bertutur kata secara sopan.
Contoh Internal Control di
Pemerintahan
Setiap Pegawai dilarang :
1. bersikap diskriminatif dalam melaksanakan tugas;
2. menjadi anggota atau simpatisan aktif partai politik;
3. menyalahgunakan kewenangan jabatan baik langsung maupun
tidak langsung;
4. menyalahgunakan fasilitas kantor;
Contoh Internal Control di
Pemerintahan
5. menerima segala pemberian dalam bentuk apapun, baik langsung
maupun tidak langsung, dari Wajib Pajak, sesama Pegawai, atau
pihak lain, yang menyebabkan Pegawai yang menerima, patut
diduga memiliki kewajiban yang berkaitan dengan jabatan atau
pekerjaannya;
6. menyalahgunakan data dan atau informasi perpajakan;
7. melakukan perbuatan yang patut diduga dapat mengakibatkan
gangguan, kerusakan dan atau perubahan data pada sistem
informasi milik Direktorat Jenderal Pajak;
8. melakukan perbuatan tidak terpuji yang bertentangan dengan norma
kesusilaan dan dapat merusak citra serta martabat Direktorat
Jenderal Pajak.
Contoh Internal Control di
Pemerintahan
Selain itu ada unsur dari COSO yang penting juga yaitu kegiatan
monitoring/pengawasan untuk menjamin reliabilitas maka sistem
pengendalian internal harus diawasi. Di Direktorat Jenderal Pajak
kegiatan pengawasan/monitoring implementasi kode etik pegawai
dilakukan oleh KITSDA dan Bagian Umum dan Kepatuhan Internal
di Unit Kerja.
Contoh Internal Control di
Pemerintahan