Upload
shelly-sellot-sommerfeld
View
33
Download
3
Embed Size (px)
DESCRIPTION
TUTI SELI SUGIARTI
Citation preview
Laporan kasus 1DEMAM TIFOID
OLEH :
TUTI SELI SUGIARTI10101023
Pembimbing :
dr.H. Wilson Sp.A M.Biomed
KEPANITERAAN KLINIK SENIORILMU PENYAKIT ANAK-RSUD TENGKU RAFI’AN SIAK
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER UNIVERSITAS ABDURRAB
PEKANBARU2015
PENDAHULUAN
• Demam tifoid merupakan infeksi sistemik yang disebabkan oleh S typhi.
• Kejadian di Indonesia sekitar 1100/100.000 penduduk per tahun dengan angka kematian 3,1-10,4% .
• biasanya menyerang kisaran umur 5-34 tahun. Angka kesakitan tertinggi umur 5-19 tahun .
DEFINISI
• Demam tipoid ialah penyakit infeksi akut yang disebabkan oleh S typhi.
• Dengan gejala : – demam satu minggu – gangguan pada saluran pencernaan– dengan atau tanpa gangguan kesadaran.
EPIDEMIOLOGI
ETIOLOGI (S. Typhi)
• Gram negatif, motile, batang, aerobik, tidak menghasilkan spora, berflagela,berkapsul.
• Memiliki empat komponen antigen:– antigen H (flagela)– antigen O (dinding sel)– antigen Vi (kapsul)– outer membrane protein
MANIFESTASI KLINIS
Masa inkubasi rata-rata bervariasi antara 7 – 20 hari, dengan masa inkubasi terpendek 3 hari dan terpanjang 60 hari.
• Demam satu minggu atau lebih• Gangguan saluran pencernaan• Gangguan kesadaran
DIAGNOSIS
• Anamnesis• Pemeriksaan fisis • Pemeriksaan penunjang – Darah tepi perifer – Pemeriksaan serologi – Pemeriksaan Biakan Salmonela – Pemeriksaan radiologik
DIAGNOSIS BANDING
• Influenza• Gastroenteritis• Bronkopneumonia• Tuberkulosis• Malaria• Sepsis
PEMERIKSAAN PENUNJANG
• (1) isolasi Salmonela typhi , dari spesimen : darah, sumsum tulang, urin, tinja, dan cairan duodenum.
• (2) uji serologi untuk mendeteksi antibodi terhadap antigen S. typhi : uji widal , tes TUBEX, Dot EIA, uji ELISA.
• (3) pemeriksaan DNA kuman S. typhi : Hibridisasi asam nukleat
Biakan S. Typhi
Spesimen :• biakan darah positif 70-90% pada minggu
pertama sakit.• biakan tinja dan urin ditemukan minggu
ketiga (75%) dan turun secara perlahan. • Biakan sumsum tulang tetap positif selama
perjalanan penyakit.
UJI WIDAL
• Prinsip : serum dengan pengenceran berbeda-beda ditambah antigen dengan jumlah yang sama. Jika terdapat antibodi akan terjadi aglutinasi. Pengenceran tertinggi yang masih menimbulkan aglutinasi menunjukkan titer antibodi dalam serum.
• Positif jika : titer O 1:200 atau kenaikan 4 kali titer fase akut.
Tes TUBEXHanya mendeteksi adanya antibodi IgM dengan antigen O9 spesfik s.thypi serogroup D
Interpertasi :• Skala 2-3 adalah Negatif Borderline. • Skala 4-5 adalah Positif. Menunjukkan infeksi
demam tifoid• Skala > 6 adalah positif. Indikasi kuat infeksi
demam tifoid
TATALAKSANA
• Suportif – Demam tifoid ringan dapat dirawat dirumah– Tirah baring– Isolasi memadai– Kebutuhan cairan dan kalori dicukupi
TATALAKSANAPilihan antibiotik dosis cara pemberian Lama pemberian
Kloramfenikol
(DOC)
50-100 mg/kg/hari Oral atau IV
Dibagi dalam 4 dosis
10-14 hari
Amoksisilin 100 mg/kg/hari Oral atau IV 10 hari
Kotrimoxazole 6 mg/kg/hari Oral 10 hari
Ceftriaxone 80 mg/kg/hari IV atau IM
1 kali sehari
5 hari
cefixime 10 mg/kg/hari Oral
Dibagi dalam 2 dosis
10 hari
KOMPLIKASI
Intraintestinal
• Perdarahan usus• Perforasi usus• Peritonitis
Ekstraintestinal
• Bronkitis dan bronkopneumonia
• Kolesistitis• Typhoid ensefalopati• Meningitis
STATUS PASIEN
• I. Identitas Pasien• No. MR : 070221• Tanggal masuk : 25/11/2015• Nama : An. FH• Umur : 5 th• Jenis kelamin : laki-laki• Anak Ke : 2• Agama : Islam• Alamat : Rawang air putih
KELUHAN UTAMA
• Alloanamnesis (ibu)
• KU : demam sejak 4 hari SMRS
RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG
• + 4 hari SMRS pasien mengeluh demam yang naik turun terutama pada sore hingga malam hari. Menggigil (-), gusi berdarah (-), mimisan (-).
• + 3 hari SMRS pasien mengeluh nyeri perut (+) BAB encer bercampur ampas,lendir (-), darah (-), frekuensi 2x/hari. Batuk (+) berdahak, pilek (+) encer bening.
RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG
• + 1 hari SMRS pasien mengeluh mual dan muntah, muntah apa yang dimakan, darah (-), frekuansi + 2x/hari. Nafsu makan menurun.
• pasien sudah dibawa berobat ke dokter umum dan mendapat obat penurun panas tetapi demam tetap tinggi sehingga pasien di bawa ke IGD RSUD Siak oleh ibu nya.
RIWAYAT PENYAKIT DAHULU
• Pasien tidak pernah mengalami keluhan seperti ini sebelum nya.
• Riwayat DBD disangkal• Riwayat Alergi disangkal
RIWAYAT PENYAKIT KELUARGA
• Tidak ada keluarga yang mengalami keluhan seperti ini.
RIWAYAT LINGKUNGAN
•os Sering jajan sebarangan di warung di dekat rumah.• sumber air minum di rumah dari air galon.• os di rumah makan masakan ibu nya.
RIWAYAT KEHAMILAN• Riwayat ANC rutin di bidan• Riwayat penyakit selama kehamilan disangkal• Riwayat konsumsi obat saat hamil di sangkal
Ditolong oleh bidan Panjang badan lupa
cara lahir normal Lingkar kepala lupa
Berat lahir 2800 gram Lingkar dada lupa
Langsung menangis
saat lahir
ya Indikasi cukup bulan
Kelainan bawaan : • (-)
Riwayat imunisasi :• Imunisasi lengkap , jadwal sesuai dengan
program pemerintah di puskesmas dekat tempat tinggal pasien
Riwayat tumbuh kembang :
Riwayat pemberian ASI :• ASI eksklusif sampai usia 6 bulan di lanjutkan
dengan ASI dan PASI sampai usia 2 tahun.
Riwayat tumbuh kembang Umur Riwayat tumbuh kembang Umur
Tertawa lupa Lari lupa
Miring lupa Gigi pertama tumbuh lupa
Tengkurap 3 bulan Bicara lupa
Duduk 7 bulan Membaca -
Merangkak 5 bulan Sekolah -
Berdiri lupa
Pemeriksaan umum • Keadaan umum : tampak sakit sedang• Kesadaran : compos mentis• Frekwensi Nadi : 110x/menit• Frekwensi Pernafasan : 24x/menit• Suhu tubuh : 38,5 OC• Tekanan darah : 100/70 mmHg• Data Antropoemetri
√ Berat Badan : 15 kg√ Tinggi Badan : 110 cm
• Status gizi : 79,0 % (gizi kurang)
Pemeriksaan Fisik
Kepala• Mata : konjung tiva anemis -/- , sklera ikhterik
-/- , edema palpebra -/- , mata cekung -/-.
• Hidung : nafas cuping hidung (-) , deviasi septum (-), sekret (+/+) bening encer, darah (-)
Pemeriksaan Fisik
• Mulut : bibir kering (-), lidah kotor (-), gusi berdarah (-).
• Leher : tonsil T1-T1 , hiperemis (-), pembesaran KGB (-).
Pemeriksaan Fisik
Toraks (pulmo)• Inspeksi : simetris , retraksi dinding dada (-)• Palpasi : vokal fremitus simetris ka/ki• Perkusi : sonor di seluruh lapangan paru• Auskultasi : vesikuler +/+ , rh -/- , wh -/-Toraks (pulmo)• Inspeksi : ictus cordis tidak terlihat• Palpasi : ictus cordis teraba di SIC 5 midclavicula sin• Perkusi : batas jantung dalam batas normal• Auskultasi : BJ 1 dan 2 reguler, murmur (-), gallop (-)
Abdomen• Inspeksi : distesi (-)• Auskultasi : BU (+) Normal• Perkusi : Timpani di seluruh lapang perut• Palpasi : nyeri tekan epigastrium (+),
hepatomegali (-), splenomegali(-).
Ekstremitas• Superior : akral hangat, edema (-), sianosis (-)• Inferior : akral hangat, edema (-), CRT <2’’ ,
sianosis (-)
Pemeriksaan penunjang
(25/11/2015)• HB : 13,6 g/dl• Ht : 39,3 %• WBC : 3700 uL• PLT : 389.000 uL• Tubex : +10
RESUME
• An. F, 5 tahun datang ke IGD RSUD tengku rafian dengan keluhan :
• PF : tampak sakit sedang, suhu 38,5 OC, nyeri tekan epigastrium (+).
• Pem.penunjang : leukopenia, tubex +10
demam
4 hari SMRS
BAB encer
IGD
Nyeri perut
1 hari SMRS
muntah
3 hari SMRS
pilekbatuk mual
DIAGNOSIS KERJA• Demam tifoid
DIAGNOSIS BANDING• DHF
RENCANA TINDAKAN
• Tirah baring• Terapi cairan• Terapi antibiotik• Terapi simptomatik
TATALAKSANA
• TERAPI CAIRANIVFD RL : BB 15 kg 85x15 = 1275 cc/hari (18 tpm/makro)kenaikan 1oC suhu = 12%12% x 1275 = 153 ccTotal = 1275 + 153= 1428 cc ( 20 tpm/makro)
TATALAKSANA
• Ceftriaxone : 2 x 650 mg IV• PCT : 3 x 150 mg• Ambroksol : 2x 1 cth 15mg/5mL• Ranitidin : 2x 15 mg• MLDSP : 1600 kkal
PROGNOSIS
• Ad vitam : bonam• Ad fingsionam : bonam• Ad sanationam: bonam
Follow Up26/11/2015S : demam (-), batuk (+), nyeri perut (+), mual
(-), muntah (-) mencret (-), BAK normal.O : ku : sedang kes : CMKepala : ca -/- , si -/-Thorax : vesikuler +/+, rh -/-, wh -/-Abdomen : nyeri tekan + , distensi -, BU +
normalEkstermitas : akral hangat, perfusi baikA : demam tifoidP: IVFD KAEN 1B 20 tpm/makroCeftriaxone 2x650 mg IV (2)Ambroxol syt 3 x cth ½ Ranitidine 2x15 mg IVPCT (k/p)MLDSP 1200 kkal
27/11/2015S : demam (-), batuk (+), nyeri perut (+), mual
(-), muntah (-) mencret (-), BAK normal.O : ku : sedang kes : CMKepala : ca -/- , si -/-Thorax : vesikuler +/+, rh -/-, wh -/-Abdomen : nyeri tekan + , distensi -, BU +
normalEkstermitas : akral hangat, perfusi baikA : demam tifoidP: IVFD KAEN 1B 20 tpm/makroCeftriaxone 2x650 mg IV (3)Ambroxol syt 3 x cth ½ Ranitidine 2x15 mg IVPCT (k/p)MLDSP 1200 kkal
Follow Up28/11/2015S : demam (-), batuk (+), nyeri perut (+), mual
(-), muntah (-) mencret (-), BAK normal.O : ku : sedang kes : CMKepala : ca -/- , si -/-Thorax : vesikuler +/+, rh -/-, wh -/-Abdomen : nyeri tekan + , distensi -, BU +
normalEkstermitas : akral hangat, perfusi baikA : demam tifoidP: IVFD KAEN 1B 20 tpm/makroCeftriaxone 2x650 mg IV (4)Ambroxol syt 3 x cth ½ Ranitidine 2x15 mg IVPCT (k/p)MLDSP 1200 kkal
29/11/2015S : demam (-), batuk (+), nyeri perut (+), mual
(-), muntah (-) mencret (-), BAK normal.O : ku : sedang kes : CMKepala : ca -/- , si -/-Thorax : vesikuler +/+, rh -/-, wh -/-Abdomen : nyeri tekan + , distensi -, BU +
normalEkstermitas : akral hangat, perfusi baikA : demam tifoidP: IVFD KAEN 1B 20 tpm/makroCeftriaxone 2x650 mg IV (5)Ambroxol syt 3 x cth ½ Ranitidine 2x15 mg IVPCT (k/p)MLDSP 1200 kkal
Follow Up30/11/2015S : demam (-), batuk (-), nyeri perut (+), mual
(-), muntah (-) mencret (-), BAK normal.O : ku : sedang kes : CMKepala : ca -/- , si -/-Thorax : vesikuler +/+, rh -/-, wh -/-Abdomen : nyeri tekan + , distensi -, BU +
normalEkstermitas : akral hangat, perfusi baikA : demam tifoidP: IVFD KAEN 1B 6 tpm/makroCeftriaxone 2x650 mg IV (6)Ranitidine 2x15 mg IVPCT (k/p)MLDSP 1200 kkal
1/12/2015S : demam (-), batuk (-), nyeri perut (+), mual
(-), muntah (-) mencret (-), BAK normal.O : ku : sedang kes : CMKepala : ca -/- , si -/-Thorax : vesikuler +/+, rh -/-, wh -/-Abdomen : nyeri tekan + , distensi -, BU +
normalEkstermitas : akral hangat, perfusi baikA : demam tifoidP: Ceftriaxone 2x650 mg IV (7)Ranitidine 2x15 mg IVPCT (k/p)MLDSP 1200 kkal
BAB IVPEMBAHASAN
ANAMNESIS : • Demam 4 hari terutama sore
hingga malam hari• Nyeri perut• BAB encer• Mual muntah
PEMERIKSAAN FISIK :Suhu : 38,5 OC
Nyeri tekan epigastrium (+)
PEMERIKSAAN PENUNJANG :TUBEX RF +10
Leukopenia
•TERAPI CAIRAN : IVFD RL : BB 15 kg. 85x15 = 1275 cc/hari (18 tpm/makro)kenaikan 1oC suhu = 12%12% x 1275 = 153 ccTotal = 1275 + 153= 1428 cc ( 20 tpm/makro)•Ceftriaxone : 2 x 650 mg •PCT : 3 x 150 mg•Ambroksol : 2x 1 cth•Ranitidin : 2x 15 mg•MLDSP : 1600 kkal
DIAGNOSIS TERAPI
KESIMPULAN
• Demam tifoid merupakan infeksi sistemik yang disebabkan oleh Salmonella enterica serovar typhi (S typhi).
• Diagnosis klinis terutama ditandai oleh demam 1 minggu atau lebih dengan gangguan saluran cerna dan atau tanpa gangguan kesadaran.
• Tatalaksana demam tifoid dengan terapi antibiotik dan suportif lainnya.
TERIMA KASIH