PPT KELOMPOK 4

Embed Size (px)

DESCRIPTION

imam

Citation preview

Slide 1

NAMA KELOMPOKHarly KrisdiyantoImammudinQumil Laily AnggrainiRohmawatiSanti Kumala DewiSiti Sholehatul Kamilah

PengertianAsma adalah suatu penyakit dengan ciri meningkatnya respon trakea dan bronkus terhadap berbagai rangsangan dengan manifestasi adanya penyempitan jalan nafas yang luas dan derajatnya dapat berubah-ubah secara spontan maupun hasil pengobatan (The American Thoracic Society, 1962).Asma Bronkhial adalah penyakit pernafasan obstruktif yang ditandai oleh spame akut otot polos bronkiolus. Hal ini menyebabkan obstruktif aliran udara dan penurunan ventilasi alveolus (Huddak & Gallo, 1997).

ETIOLOGIseperti asap, bau bauan dan polutanInfeksi saluran napas terutama yang disebabkan oleh parainfluenza virusPerubahan cuaca yang ekstremKegiatan jasmani yang berlebihanLingkungan kerjaObat-obAlergen utama, seperti debu rumah, spora jamur, dan tepung sari rerumputan.Iritan atanEmosiFisik: cuaca dingin, perubahan temperaturAktivitas yang berlebihan juga dapat menjadi faktor pencetus (Suriadi, 2001).

PATOFISIOLOGIAsma akibat alergi bergantung kepada respon IgE yang dikendalikan oleh limfosit T dan B serta diaktifkan oleh interaksi antara antigen dengan molekul IgE yang berikatan dengan sel mast. Sebagian besar alergen yang mencetuskan asma bersifat airborne dan agar dapat menginduksi keadaan sensitifitas, allergen tersebut harus tersedia dalam jumlah banyak untuk periode waktu tertentu. Akan tetapi, sekali sensitifisasi telah terjadi, klien akan memperlihatkan respons yang sangat baik, sehingga sejumlah kecil allergen yang mengganggu sudah dapat menghasilkan eksaserbasi penyakit yang jelas.

MANIFESTASI KLINISStadium DiniFaktor hipersekresi yang lebih menonjolRochi basah halus pada serangan ke dua atau ketiga sifatnya hilang timbulWBatuk dengan dahak bisa dengan maupun tanpa pilekheezing belum adaBelum ada kelainan bentuk thorakAda peningkatan eosinofil darah dan IG EBGA belum patologisFaktor spasme bronchiolus dan edema yang lebih dominan:Timbul sesak nafas dengan atau tanpa sputum WhezingRonchi basah bila terdapat hipersekresiPenurunan tekanan parsial O2

2. Stadium lanjut atau kronikBatuk, ronchiSesak nafas berat dan dada seolah-olah tertekanDahak lengket dan sulit untuk di keluarkan Suara nafas melemah bahkan tidak terdengar (silent chest)Torak seperti barel chestTampak tarikan otot sternokleidomastoideusSianosisHipokapnea dan alkalosis bahkan asidosis resoiratorik (Halim Danukusumo, 2000)

Pemeriksaan PenunjangPengukuran Fungsi Paru (Spirometri)Tes Provokasi BronkhusPemeriksaan Kulit

PenatalaksanaanNon farmakologiPenyuluhan, penyuluhan ini ditunjukan untuk peningkatan pengetahuan klien tentang penyakit asma sehingga klien secara sadar menghindari faktor-faktor pencetus, menggunakan obat secara benar, dan berkonsultasi pada tim kesehatan.Menghindari faktor pencetus. Klien perlu dibantu mengidentifikasi pencetus serangan asma yang ada pada lingkungannya, diajarkan cara menghindari dan mengurangi faktor pencetus, temasuk intake cairan yang cukup bagi klien.Fisioterapi, dapat digunakan untuk mempermudah pengeluaran mukus. Ini dapat dilakukan dengan postural drainase, perkusi dan fibrasi dada.

2. FarmakologiMetilxantin, dosis dewasa diberikan 125-200 mg 4 kali sehari. Golongan metilxantin adalah aminofilin dan teofilin obat ini diberikan bila golongan beta agonis tidak memberikan hasil yang memuaskan.Agonis beta: metaproterenol (alupent, metrapel). Bentuknya aerosol, bekerja sangat cepat, diberikan sebanyak 3-4 kali semprot, dan jarak antara semprotan pertama dan kedua adalah 10 menit.Kortikosteroid, jika agonis beta dan metilxantin tidak memberikan respon yang baik harus diberikan kortikosteroid. Steroid dalam bentuk aerosol dengan dosis 4 kali semprot tiap hari. Pemberian steroid dalam jangka yang lama mempunyai efek samping, maka klien yang mendapat steroid jangka lama harus diawasi dengan ketat.Kromalin dan iprutropioum bromide (atroven). Kromalin merupakan obat pencegah asma khususnya untuk anak-anak. Dosis iprutropioum bromide diberikan 1-2 kapsul 4 kali sehari (kee dan Hayes, 1994).Terapi Nebulizer adalah tindakan pembersihan jalan napas dengan menggunakan alat nebulizer.

KomplikasiDehidrasi Gagal nafasInfeksi saluran nafasPPOKPneumothorak

PengkajianAnamnesaKeluhan utamaRiwayat keluhan sekarangRiwayat kesehatan sekarangRiwayat kesehatan keluarga

Diagnosa keperawatanKetidakefektifan bersihan jalan nafas yang berhubungan dengan obstruksi saluran nafasGangguan pertukaran gas berhubungan dengan retensi karbondioksidaPola nafas tidak efektif berhubungan dengan keletihan otot pernafasan

Ketidakefektifan bersihan jalan nafas yang berhubungan dengan obstruksi saluran nafasTujuan:Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x 24 jam diharapkan kebersihan jalan nafas kembali efektifKriteria hasil:Mendemostrasikan batuk efektif dan suara nafas yang bersihMenunjukkan jalan nafas yang paten (klien tidan merasa tercekik, irama nafas, frekuensi pernafasan dalam rentang normal, tidak ada suara nafas abnormal)Tidak ada suara nafas tambahan dan wheezing (-)Pernafasan klien normal (16-20x/menit) tanpa adanya penggunaan otot bantu nafasIntervensi:Pastikan kebutuhan oral atau tracheal suctioning

2. Gangguan pertukaran gas berhubungan dengan retensi karbondioksidaTujuan:Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3 x 24 jam diharapkan pola nafaskembali efektif.Kriteria hasil:Mendemonstrasikan peningkatan ventilasi dan oksigenasi yang kuatMemelihara kebersihan paru-paru dan bebas dari tanda-tanda ditress pernafasanMendemonstrasikan batuk efektif dan suara yang bersih Tanda-tanda vital dalam rentang normalIntervensi:Buka jalan nafas, gunakan tekhnik chin lift atau jaw thrust bila perlu

3. Pola nafas tidak efektif berhubungan dengan keletihan otot pernafasanTujuan:Setelah dilakukan tidakan keperawatan selama 3x24 jam diharapkan pertukaran gas kembali membaikKriteria hasil:Mendemonstrasikan bauk efektif dan suara nafas yang bersih, tidak ada sinosis dan dyspneum (maupun mengeluarkan sputum, mampu bernafas dengan mudah, tidak ada pursed lips)Menunjukkan jalan nafas yang paten (klien tidak merasa tercekik, irama nafas, frekuensi pernafasan dalam rentang normal, tidak ada suara nafas abnormal)Tanda-tanda vital dalam rentang normal (tekanan darah, nadi, pernafasan)Intervensi:Buka jalan nafas, gunakan teknik chin lift atau jaw thrus bila perluPosisikan pasien untuk memaksimalkan ventilasi

SEKIAN DARI PENJELASAN KELOMPOK KAMI

TERIMA KASIH