ppt kalazion

Embed Size (px)

DESCRIPTION

nxdn

Citation preview

Slide 1

1STATUS PASIENNama : Tn. PRPUmur: 22 tahunJenis Kelamin: Laki-lakiAgama: IslamPekerjaan : MahasiswaAlamat: BoyolaliTgl pemeriksaan : 19 September 2013No. CM : 01-21-89-39234KESIMPULAN PEMERIKSAANOD OSProses (-)peradangan granulomatosaLokalisasi (-) kelopak mataSebab (-) sumbatan dan infeksi ringanPerjalanan (-)kronis Komplikasi (-) pseudoptosis dan gangguan gerakan kelopak mata5PEMERIKSAAN FISIKKesan umumKeadaan umum baik, compos mentis, gizi kesan cukup

Pemeriksaan subyektif OD OS

Visus sentralis jauh 6/6 6/6Pinhole tidak dilakukan tidak dilakukanKoreksi Non Koreksi non koreksi

Visus sentralis dekat tidak ada tidak ada

Visus PeriferKonfrontasi test tidak dilakukan tidak dilakukanProyeksi sinar tidak dilakukan tidak dilakukanPersepsi warna tidak dilakukan tidak dilakukan 6Pemeriksaan Objektif1. Sekitar mata OD OSTanda radangtidak ada tidak adaLukatidak adatidak adaParuttidak adatidak adaKelainan warnatidak adatidak adaKelainan bentuktidak adatidak ada

2. SuperciliumWarnahitamhitamTumbuhnyanormalnormalKulitsawo matang sawo matangGeraknyadalam batas normaldalam batas normal

3. Pasangan Bola Mata dalam OrbitaHeteroforiatidak ada tidak adaStrabismustidak ada tidak adaPseudostrabismus tidak ada tidak adaExophtalmustidak ada tidak adaEnophtalmustidak ada tidak adaAnopthalmus tidak ada tidak ada 74. Ukuran bola mata OD OSMikrophtalmustidak ada tidak adaMakrophtalmustidak ada tidak adaPtisis bulbitidak ada tidak adaAtrofi bulbitidak ada tidak adaBuftalmustidak ada tidak adaMegalokorneatidak ada tidak ada

5. Gerakan Bola MataTemporal superiortidak terhambattidak terhambatTemporal inferiortidak terhambattidak terhambatTemporaltidak terhambattidak terhambatNasaltidak terhambattidak terhambatNasal superiortidak terhambattidak terhambatNasal inferiortidak terhambattidak terhambat86. Kelopak MataOD OSGerakannya tidak tertinggaltidak tertinggalLebar rima10 mm 10 mmBlefarokalasis tidak ada tidak adaMassatidak adaada, nyeri tekan (-),hiperemis (-), agak keras sebesar apa ??, mobile ga? Tepi kelopak mataOedem tidak ada tidak adaMargo intermarginalistidak ada tidak adaHiperemistidak ada tidak adaEntropiontidak ada tidak adaEkstropiontidak ada tidak ada

7.Sekitar saccus lakrimalisOedemtidak ada tidak adaHiperemistidak ada tidak ada

8.Sekitar Glandula lakrimalisOdemtidak ada tidak adaHiperemis tidak ada tidak ada99. Tekanan Intra OkulerODOSPalpasinormal normal Tonometer Schiotztidak dilakukantidak dilakukan

10. KonjungtivaKonjungtiva palpebraOedemtidak ada tidak adaHiperemistidak ada tidak adaSikatriktidak ada tidak adaKonjungtiva FornixOedemtidak ada tidak adaHiperemistidak ada tidak adaSikatriktidak ada tidak adaKonjungtiva BulbiPenebalan tidak adatidak adaOedemtidak ada tidak adaHiperemistidak ada tidak adaSikatriktidak ada tidak adaInjeksi siliartidak ada tidak adaCaruncula dan Plika SemilunarisOedemtidak ada tidak adaHiperemistidak ada tidak adaSikatriktidak ada tidak ada

11. SkleraWarnaputih putih Penonjolantidak adatidak ada1012. CorneaODOSUkuran12 mm 12 mmLimbusjernihjernihPermukaanrata, mengkilaprata, mengkilapSensibilitastidak dilakukantidak dilakukanMediumtidak dilakukantidak dilakukanBelakangtidak dilakukantidak dilakukan Keratoskop (Placido)tidak dilakukantidak dilakukanFluoresin Testtidak dilakukantidak dilakukan

13. Kamera Okuli AnteriorIsijernihjernihKedalamandalamdalam

14. IrisWarnacoklat coklatGambaranspongiousspongiousBentukbulat bulatSinekia Anteriortidak tampaktidak tampak

1115. PupilODOSUkuran3 mm3 mmBentukbulatbulatTempatsentralsentralReflek direct (+) (+)Reflek indirect (+) (+)

16. LensaAda/tidakadaadaKejernihanjernih jernihLetaksentralsentralShadow testtidak dilakukantidak dilakukan

17. Corpus vitreumKejernihantidak dilakukantidak dilakukanReflek fundustidak dilakukantidak dilakukan12Kesimpulan PemeriksaanVisus sentralis jauh 6/6 6/6Pinhole Tidak dilakukan tidak dilakukanKoreksi Non Koreksi non koreksiVisus sentralis dekat tidak adatidak ada Sekitar mata dalam batas normal dalam batas normalSupercilium dalam batas normal dalam batas normalPasangan bola mata dalam batas normal dalam batas normal dalam orbitaUkuran bola mata dalam batas normal dalam batas normalGerakan bola mata dalam batas normal dalam batas normalKelopak mata dalam batas normal dalam batas normalSekitar saccus lakrimalis dalam batas normal dalam batas normal Sekitar glandula lakrimalis dalam batas normal dalam batas normal Tekanan IntraOkuler dalam batas normal dalam batas normalKonjunctiva bulbidalam batas normaldalam batas normalSklera dalam batas normal dalam batas normalKornea dalam batas normaldalam batas normalCamera oculi anterior kesan normalkesan normal Iris bulat, warna coklatbulat, warna coklat Pupildiameter 3 mm,diameter 3 mm, bulat,Bulat, sentral sentralLensakesan normalkesan normalCorpus vitreum tidak dilakukan tidak dilakukan 13

14151617Prognosis18TINJAUAN PUSTAKA19Latar BelakangKalazion merupakan peradangan granulomatosa kelenjar Meibom yang tersumbat. Pada kalazion terjadi penyumbatan kelenjar Meibom dengan infeksi ringan yang mengakibatkan peradangan kronis kelenjar tersebut (Ilyas, 2011). Kalazion akan terus tumbuh dan diperlukan eksisi atau suntikan steroid untuk alasan kosmetik atau jikapenglihatan terganggu (Graber, 2006).

20AnatomiKelopak atau palpebra mempunyai fungsi melindungi bola mata, mengeluarkan sekresi kelenjar yang membentuk film air mata di depan kornea, melindungi bola mata terhadap trauma, trauma sinar dan pengeringan bola mata.Kelopak mempunyai lapis kulit yang tipis pada bagian depan sedang di bagian belakang ditutupi selaput lendir tarsus yang disebut konjungtiva tarsal. Gangguan penutupan kelopak akan mengakibatkan keringnya permukaan mata sehingga akan terjadi keratitis et lagoftalmos.

21

22DefinisiPada kalazion terjadi penyumbatan kelenjar Meibom dengan infeksi ringan yang mengakibatkan peradangan kronis kelenjar tersebut. Kalazion akan memberikan gejala adanya benjolan pada kelopak, tidak hiperemi, tidak nyeri tekan, dan adanya pseudoptosis. Kelenjar preurikel tidak membesar. Kadang-kadang mengakibatkan perubahan bentuk bola mata akibat tekanannya sehingga terjadi kelainan refraksi pada mata tersebut. Kadang-kadang kalazion sembuh atau hilang dengan sendirinya akibat diabsorpsi (Ilyas, 2011).

23Kalazion terkadang sulit dibedakan dengan hordeolum, yang merupakan benjolan berwarna merah di dekat tepi kelopak mata yang disebabkan oleh infeksi kelenjar bulu mata. Kalazion cenderung membesar lebih jauh dari tepi kelopak mata daripada hordeolum. kalazion berbeda dengan hordeolum di mana biasanya tidak menimbulkan rasa sakit meskipun terasa kekakuan akibat pembengkakan, serta berbeda dari segi ukurannya. Kalazion cenderung lebih besar dari hordeolum.

24EtiologiKalazion disebabkan oleh minyak dalam kelenjar terlalu pekat untuk mengalir keluar kelenjar atau saluran kelenjar minyak yang tersumbat. Oleh karena tidak dapat mengalir keluar, produksi minyak tertimbun di dalam kelenjar dan membentuk tembeldi palpebra. Kelenjar dapat pecah, mengeluarkan minyak ke jaringan palpebra sehingga menyebabkan inflamasi dan kadang-kadang jaringan parut25EpidemiologiKalazion terjadi pada semua umur; sementara pada umur yang ekstrim sangat jarang, kasus pediatrik mungkin dapat dijumpai. Pengaruh hormonal terhadap sekresi sabaseous dan viskositas mungkin menjelaskan terjadinya penumpukan pada masa pubertas dan selama kehamilan (www.emedicine.com).26PatofisiologiKerusakan lipid yang mengakibatkan tertahannya sekresi kelenjar, kemungkinan karena enzim dari bakteri, membentuk jaringan granulasi dan mengakibatkan inflamasi. Proses granulomatous ini yang membedakan antara kalazion dengan hordeolum internal atau eksternal (terutama proses piogenik yang menimbulkan pustul), walaupun kalazion dapat menyebabkan hordeolum, begitupun sebaliknya. Secara klinik, nodul tunggal (jarang multipel) yang agak keras berlokasi jauh di dalam palpebra atau pada tarsal. Eversi palpebra mungkin menampakkan kelenjar meibom yang berdilatasi (www.emedicine.com).

27Manifestasi Kliniskeluhan pada palpebra baru-baru ini, diikuti dengan peradangan akut (misalnya merah, pembengkakan, perlunakan). Seringkali terdapat riwayat keluhan yang sama pada waktu yang lampau, karena kalazion memiliki kecenderungan kambuh pada individu-individu tertentu.Kalazion lebih sering timbul pada palpebra superior2829PenatalaksanaanKadang-kadang kalazion dapat sembuh atau hilang dengan sendirinya akibat diabsorbsi. Pengobatan pada kalazion adalah dengan memberikan kompres hangat, antibiotic setempat, dan sistemik. Untuk mengurangi gejala, dapat dilakukan ekskokleasi isi abses dari dalamnya atau dilakukan ekstirpasi kalazion tersebut. Bila terjadi kalazion berulang beberapa kali, sebaiknya dilakukan pemeriksaan histopatologik untuk menghindari kesalahan diagnosis dengan kemungkinan adanya suatu keganasan (Ilyas, 2011)

3031