Upload
laila
View
619
Download
58
Embed Size (px)
DESCRIPTION
bakteriologi
Citation preview
Bakteriologi 1
Kelompok 12Pengendalian Mikroorganisme
(Sterilisasi)
Disusun Oleh :1. Eneng Papat Putri.
K2. Nirmasari
Anggraini3. Tazkiyatul
Amaliyah
Bakteriologi 2
PENGENDALIANMIKROORGANISME
Bakteriologi 3
Pengertiankegiatan yang dapat menghambat, membasmi atau menyingkirkan mikroorganisme.
Tujuan Mencegah penyebaran penyakit dan infeksi Membasmi mikroorgnisme pd host yg terinfeksi Mencegah pembusukan & perusakan bahan makanan oleh mikroorganisme
Bakteriologi 4
Macam Pengendalian MOSTERILISASI(sarana fisik)
DESINFEKSI(zat kimia)
KEMOTERAPI(zat kemoteraputik)
1. Suhu tinggi/panas 2. Suhu rendah/
pendinginan 3. Desikasi/ pengeringan 4. Tekanan osmosis5. Radiasi /penyinaran 6. Filtrasi / penyaringan
1. Desinfektan2. Antiseptik
1. Zat kimia sintetik
2. Zat kimia produk mikroorganisme
Bakteriologi 5
Keadaan yang Mempengaruhi Pengendalian Mikroorganisme
1. Suhu2. Jenis Mikroba dan status Fisiologi Mikroba3. Konsentrasi atau intensitas dari zat
antimikrobial 4. Jumlah mikroorganisme 5. Kemasaman atau kebasaan (pH)
Bakteriologi 6
STERILISASI
Bakteriologi 7
Sterilisasi yg biasa dilakukan adalah dengan Pemanasan
Faktor-faktor yg mempengaruhi :a. Jenis pemanasan (basah dan kering)b. Suhu dan Waktuc. Jumlah organisme yang adad. Kemampuan membentuk sporae. Jenis bahan/lingkungan mikroorganisme
hidup
Bakteriologi 8
Suhu Tinggi/Panas, terdiri dari:1. Pemanasan basah : digunakan pada
kebanyakan media perbenihan karena mengandung air. Prinsipnya adalah dengan cara mengkoagulasi atau denaturasi protein penyusun tubuh mikroba sehingga dapat membunuh mikroba.
2. Pemanasan kering : digunakan untuk alat-alat dari
gelas, alat-alat dari metal, kertas pembungkus barang yg tidak mengkerut oleh panas, minyak, waxes dan powder. Prinsipnya adalah protein mikroba pertama-tama
akan mengalami dehidrasi sampai kering. Selanjutnya teroksidasi oleh oksigen dari udara sehingga menyebabkan mikrobanya mati.
Bakteriologi 9
Pemanasan/Suhu Tinggi
Panas Basah Panas Kering
Uap Bertekanan, ex. autoclave
Udara Panas, ex.oven
Air mendidih (boiling) Pembakaran (inceneration)
Pasteurisasi Pemijaran (Flaming)
Tindalisasi
Pemanasan dengan bakterisida
Pengaruh: membunuh mikroba
Bakteriologi 10
1. PEMANASAN BASAHOTOKLAF (AUTOKLAF)Daya bunuh panas basah
lebih baik dari pada panas kering
Otoklaf cocok untuk sterilisasi media, pakaian, alat suntik, sarung tangan, alat transfusi
Target adalah koagulasi dan denaturasi protein terutama enzim dan membran sel
Bakteriologi 11
Air mendidih (Boiling)
PasteurisasiDigunakan untuk
sterilisasi alat bedah seperti jarum spuit atau alat makan dan minum
Hanya dilakukan dalam keadaan darurat.
Dapat membunuh bentuk vegetatif mikroorganisme tetapi tidak sporanya.
Efek mematikan dapat ditingkatkan dengan menambah 2 % natrium karbonat atau deterjen
Ditemukan oleh Pasteur yang bertujuan untuk mengurangi jumlah mikroorganisme pembusuk (perusak), seperti : Mycobacterium (TB), Brucella, Streptococcus, Staphylococcus, Salmonella, dan Shigella
Suhu rendah waktu panjang (61ºc) 30 MENIT
Suhu tinggi waktu pendek (73ºc), 15 MENIT
Bakteriologi 12
TindalisasiPemanasan dgn bakterisida
Konsep kerja metode ini mirip dengan mengukus. Bahan yang mengandung air dan tidak tahan tekanan atau suhu tinggi.
Misalnya susu yang disterilkan dengan suhu tinggi akan mengalami koagulasi
proses memanaskan medium atau larutan menggunakan uap selama 1 jam setiap hari selama 3 hari berturut- turut
Digunakan untuk sterilisasi larutan berair atau suspensi obat yang tidak stabil dalam autoklaf
Larutan yang ditambahkan bakterisida dipanaskan dalam wadah bersegel pada suhu 100 oC selama 10 menit di dalam pensteril uap atau penangas air.
Bakterisida yang digunakan 0,5% fenol, 0,5% klorobutanol, 0,002 % fenil merkuri nitrat dan 0,2% klorokresol.
Bakteriologi 13
2. Pemanas KeringOven Pemijaran (Flaming)Sterilisasi
menggunakan udara panas (160 – 180ºC)
Waktu yang dibutuhkan 1 – 2 jam
Daya penetrasi panas kering tidak sebaik panas basah
Baik untuk alat glass, serbuk, alat suntik, gliserin, jarum
Merupakan cara sterilisasi yang sangat efektif
Cara ini penggunaannya terbatas
Digunakan untuk kerja di laboratorium seperti : jarum ose (penanam kultur), bangkai binatang terinfeksi, kain dan kapas pembalut
Bakteriologi 14
Pembakaran (Inceneration)Cara sterilisasi yang sangat efektif 100%, tetapi terbatas penggunaannya. Cara ini digunakan untuk mensterilkan sumber dari kuman yang dibakar hingga berpijar. Sehingga hampir bentuk hidup akan mati. Misalnya pada bangkai hewan percobaan / hewan yang terkena sumber penyakit (ayam yang terkena flu burung)
Bakteriologi 15
Selain secara pemanasan, sterilisasi dapat dilakukan secara kimia, Mekanik dan PenyinaranKimiamemakai antiseptik kimia.Zat-zat kimia yang dapat di pakai untuk
sterilisasi antara lain halogen (senyawa klorin, yodium), alkohol, fenol, hydrogen peroksida, zat warna ungu Kristal, derivate akridin, rosalin, deterjen, logam-logam berat, aldehida, ETO, uap formaldehid ataupun beta-propilakton (Volk, 1993)
Bakteriologi 16
Bahan Kimia AntimikrobaBahan Kimia Mekanisme Aksi Contoh
Surfaktan Merusak membran Sabun, deterjen
Deterjen kationik Denaturasi protein, merusak lemak
Antiseptik, desinfektan, benzal koniun klorida
Asam dan basa organik pH tinggi atau rendah Inhibitor jamur, contoh soda atau benzoat
alkohol denaturasi protein, merusak lemak
antiseptik dan desinfektan : etanol dan isopropil
fenolik Merusak membran sel desinfektan
aldehids Denaturasi protein Gluteraldehida, formaldehida (desinfektan)
Etilen oksida Denaturasi protein -
oksidasi denaturasi protein Hidrogen peroksida, benzoil peroksida
Bakteriologi 17
Mekanik Sterilisasi secara mekanik dapat dilakukan dengan penyaringan. Penyaringan dengan mengalirkan gas atau cairan melalui suatu bahan penyaring.1. Filter udara :
Untuk memfilter udara yang masuk (kapas) LAF (laminar air flow ) : alat yang berguna
untuk bekerja secara aseptis (mencegah kontaminasi)
Dalam mengkultur 2. Filter bakteriologis
Untuk memisahkan cairan dari bakteri Digunakan untuk bahan yg tdk tahan thdp
panas spt : enzim, serum, toksin, udara, antibiotik
DLL
Bakteriologi 18
Penyinaran/RadiasiSeperti : UV, Sinar X, Sinar alfa, Gamma, sinar beta
SINAR ULTRA VIOLET (SPEKTRUM 15 – 390 nm)Panjang Gelombang 269 nm Berisifat Bakterisida Banyak Tersedia Lampu UV λ 260 – 270 nm Digunakan Untuk Mengurangi Populasi Mikroba
Dalam Ruangan (Operasi, Laboratorium, Pengisian Obat, Industri Pangan Dll)
Mikrobia yang ada di udara dan berada dilapisan permukaan suatu benda akan mati
Bakteriologi 19
SINAR X, ALFA, BETA DAN GAMMABersifat Letal Bagi Mikroba, & Organisme Tingkat
TinggiMemiliki Daya Tembus (RADIASI) Lebih Tinggi Dari
UVTidak Lazim Digunakan Untuk Pengendalian MikrobialTidak Praktis Dan Perlu Perlindungan Bagi Pengguna
Sinar X : daya penetrasi baik ttp perlu energi besarSinar alfa : bakterisida, ttp tdk memiliki daya
penetrasiSinar beta : daya penetrasi sedikit lbh baik dari sinar
XSinar gamma : daya radiasi besar dan efektif utk
sterilisasi bahan
Bahan Dalam Bentuk Cairan Atau Gas Sebaiknya Dilewatkan (Dialirkan) Atau Ditempatkan Langsung Dibawah Sinar Ultra Violet
Efek Merusak Sel (Dinding Sel)
Bakteriologi 20
Sekian dan Terimakasih…