29
Presentasi Kasus Hepatitis C Oleh : Medya Septina (1102010160) Pembimbing : dr. Didiet Pratignyo Sp.PD-FINASIM KEPANITERAAN KLINIK ILMU PENYAKIT DALAM RUMAH SAKIT UMUM DAERAH CILEGON

ppt HepC

Embed Size (px)

DESCRIPTION

ppt HepC

Citation preview

Page 1: ppt HepC

Presentasi KasusHepatitis C

Oleh : Medya Septina (1102010160)

Pembimbing : dr. Didiet Pratignyo Sp.PD-FINASIM

KEPANITERAAN KLINIK ILMU PENYAKIT DALAMRUMAH SAKIT UMUM DAERAH CILEGON

Page 2: ppt HepC

I. Identitas Pasien

∞ Nama : Tn. J∞ Usia : 38 tahun∞ Pekerjaan : Buruh∞ Agama : Islam∞ Alamat : Cinangka∞ No. CM : 726129∞ Pembiayaan : BPJS∞ Tanggal Masuk : 1 Desember 2014∞ Ruangan : Nusa Indah RSUD Cilegon

Page 3: ppt HepC

II. Anamnesa

Dilakukan secara auto-anamnesa pada tanggal 2 Desember 2014 di Ruangan Nusa Indah RSUD Cilegon.

Keluhan Utama :∞Nyeri perut sejak ± 2 minggu SMRS Keluhan tambahan :∞Mual∞Perut membesar∞BAK seperti teh∞Tidak nafsu makan∞Susah BAB

Page 4: ppt HepC

Riwayat Penyakit Sekarang

Pasien datang ke IGD RSUD Kota Cilegon pada tanggal 1 Desember 2014 dengan keluhan nyeri perut sejak 2 minggu SMRS. Nyeri perut dirasakan terutama di perut bagian kiri yang semakin lama dirasa semakin memberat. Pasien juga mengeluh nyeri pada ulu hati dan adanya mual namun tidak disertai dengan muntah. Pasien merasa tubuhnya tidak nyaman dan cepat lelah. Pasien belum pernah mengalami sakit seperti ini sebelumnya.

Pasien juga mengeluh nafsu makannya menurun yang dirasakan sejak 1 minggu SMRS. Keinginan untuk makan dirasa menghilang sehingga sekarang hanya makan satu sampai dua kali dalam sehari dan dalam porsi kecil. Perut kiri atas dirasakan seperti penuh dan kembung, sehingga merasa selalu kenyang. Selain itu, pasien mengatakan perutnya semakin lama semakin membesar. Pasien juga mengeluh BAK sedikit-sedikit dan warnanya seperti teh. Nyeri saat BAK disangkal. Pasien mengatakan susah buang angin dan BAB tidak lancar. Riwayat BAB hitam maupun BAB berdarah disangkal.

Page 5: ppt HepC

Riwayat Penyakit Dahulu :

Riwayat mengalami penyakit yang sama sebelumnya disangkal, Riwayat penyakit hipertensi disangkal, riwayat penyakit diabetes disangkal, penyakit alergi disangkal, riwayat transfusi darah disangkal.

 

Riwayat Penyakit Keluarga :

Tidak ada anggota keluarga yang mengeluh keluhan yang sama dengan pasien. Riwayat DM, TB paru, asma dan alergi, hipertensi dan penyakit jantung pada keluarga disangkal.

Page 6: ppt HepC

III. Pemeriksaan Fisik

Dilakukan pada tanggal 1 Desember 2014.

 

VITAL SIGNS :∞Kesadaran : Compos mentis∞Keadaan Umum : Tampak sakit sedang∞Tekanan Darah : 100/70 mmHg∞Nadi : 110 kali/menit ∞Respirasi : 24 kali/menit ∞Suhu : 37,50C∞BB/TB : 50 kg/168cm (BMI : 17,73 kg/m2)

Page 7: ppt HepC

STATUS GENERALIS :

Kulit : Berwarna kecoklatan, tidak terdapat kelainan pada kulit, tampak ikterik, suhu normal, dan turgor kulit baik.

Kepala : Normocephal, ekspresi wajah lemah.

Rambut : Berwana hitam, lurus dan lebat.

Mata : Tidak exopthalmus, konjungtiva tidak anemis, sklera ikterik, pupil bulat dan isokor, tidak terdapat benda asing, pergerakan bola mata baik.

Hidung : Tidak terdapat nafas cuping hidung, tidak deviasi septum, tidak ada sekret, dan tidak hiperemis.

Page 8: ppt HepC

Telinga : Bentuk normal, liang telinga luas, tidak ada sekret, tidak ada darah, tidak ada tanda radang, membran timpani intak.

Mulut : Bibir tidak sianosis, gigi geligi lengkap, gusi tidak hipertropi, lidah tidak kotor,

mukosa mulut basah, tonsil T1-T1 tidak hiperemis.

Leher : Tidak terdapat pembesaran kelenjar getah bening pada submentalis, subklavikula, pre- aurikula, post-aurikula, oksipital, sternokleido-mastoideus, dan

supraklavikula. Tidak terdapat pembesaran tiroid, trakea tidak deviasi.

Thoraks : Normal, Simetris kiri dan kanan perbandingan transversal : antero posterior = 2:1, tidak ditemukan kelainan kulit, tidak terlihat adanya massa.

Page 9: ppt HepC

Paru-paru

Inspeksi : Pergerakan dinding dada simetris kanan dan kiri pada saat statis dan dinamis, tidak terdapat retraksi dan pelebaran sela iga.

Palpasi : Tidak ada nyeri tekan dan nyeri lepas, tidak terdengar adanya krepitasi, fremitus taktil

dan vokal simetris kanan dan kiri.Perkusi : Sonor pada seluruh lapangan paru dan

terdapat peranjakan paru hati pada sela iga VI.Auskultasi : Suara napas vesikuler, rhonki -/-,wheezing -/-

Page 10: ppt HepC

Jantung

Inspeksi : Iktus kordis tidak terlihatPalpasi : Iktus kordis teraba di ICS V linea midklavikula

sinistra, dan tidak terdapat thrill Perkusi : Batas jantung kanan pada ICS V linea para

sternalis dextra, batas jantung kiri pada ICS V linea midklavikula sinistra, batas pinggang jantung di ICS 2 linea sternalis sinistra.

Auskultasi : Bunyi jantung I dan II regular, tidak terdapat murmur dan gallop

Page 11: ppt HepC

AbdomenInspeksi : Tampak simetris, sedikit membuncit, tidak

terlihat massa, tak tampak pelebaran vena.Auskultasi : Bising usus (+) normal.Palpasi : Supel, turgor baik, terdapat nyeri tekan di

daerah epigastrium, nyeri tekan di seluruh kuadran abdomen (+), tidak teraba massa, hepatomegali (+), splenomegali (+), Ballotement(-), undulasi (-)

Perkusi : Suara redup di semua lapang abdomen, terdapat nyeri ketuk, shifting dullness (+)

Ekstremitas : Akral hangat, edema tungkai -/-, kekuatan otot baik , deformitas pada kaki (-).

Page 12: ppt HepC

IV. Pemeriksaan Penunjang

Hasil Pemeriksaan USG Abdomen (tanggal 3 Desember 2014) :

Kesan : * Hepatomegali dengan massa pada lobus kiri hepar, cenderung Hepatoma.

* Splenomegali. * Nefrolithiasis kanan

(batu pada kaliks distal). * Hidronefrosis kiri

derajat berat dengan nefrolithiasis multiple.

* Ascites minimal.

Page 13: ppt HepC

V. Diagnosis

DIAGNOSIS KERJAHepatitis C, obs. Ikterik DIAGNOSIS BANDING

• Obstruksi akut traktus biliaris • Kolesistitis• Hepatitis alkoholik 

Page 14: ppt HepC

VI. Tatalaksana

Terapi yang diberikan di IGD pada tanggal 1 Desember 2014

- IVFD RL 20 tpm-Inj. Ceftriaxone 1x2gr-Inj. Ranitidine 2x1 amp-P.o Curcuma 3x1 tab-P.o Urdanex 3x1 tab

 Terapi yang diberikan di Nusa Indah sampai dengan tanggal 4 Desember 2014

-IVFD RL : aminoleban (1:1) 16 tpm → 1 kolf/hr-Inj. Ranitidine 2x1 amp-Inj. Omeprazole 2x1 amp-P.o Curcuma 3x1 tab-P.o Urdanex 3x1 tab

Page 15: ppt HepC

Anjuran Pemeriksaan :• DPR ulang• Elektrolit• Ureum / kreatinin• PT, APTT• Biopsi hati• Urin lengkap

Page 16: ppt HepC

VII. Prognosis

Quo ad vitam : dubia ad malam

Quo ad functionam : dubia ad malam

Quo ad sanactionam : dubia ad malam

Page 17: ppt HepC
Page 18: ppt HepC

• Radang/inflamasi hati yang disebabkan virus hepatitis C (HCV)

• Hepatitis C (15,5%-46,4%) menempati urutan ke-2 setelah hepatitis A (39,8%-68,3%)

• No vaccine available to prevent hepatitis C

What is Hepatitis C?

Page 19: ppt HepC

• Sekitar 170 juta orang di dunia terinfeksi

• 1-2%1,2 (3,4 juta) populasi Indonesia terinfeksi

• 60-65% (sekitar 2 juta) terinfeksi virus genotipe 1 (sulit diterapi)

EPIDEMIOLOGI

Dr.T.V.Rao MD 19

1. Hepatitis C National Surveillance data (October 2007- December 2008)

2. Study of chronic hepatitis C prevalence in health care professionals, 2008

Page 20: ppt HepC

Structure of Hepatitis c

Dr.T.V.Rao MD 20

Page 21: ppt HepC

Sumber Infeksi Hepatitis C

Sexual 15%

Other* 5%

Unknown 10%

Injecting drug use 60%

Transfusion 10%(before screening)

*Nosocomial; Health-care work; Perinatal

Source: Centers for Disease Control and Prevention

Dr.T.V.Rao MD

21

Page 22: ppt HepC

Virus Hepatitis C

beredar dalam darah menuju hati

menembus dinding sel

berkembang biak di hepar

Inflamasi hepar (sel hati rusak)

Aktivasi sel-sel Stelata

PATOGENESIS

proliferasi sel hati fibrosis sirosis

Page 23: ppt HepC

Manifestasi Klinis

Page 24: ppt HepC
Page 25: ppt HepC

Diagnosis

• Pemeriksaan darah: SKRINING SKRINING anti-anti-HCVHCV• HCV RNA kuantitatif, genotipe HCV

(tahap lanjutan bila anti-HCV positif)

Page 26: ppt HepC

Pemeriksaan genotipe HCV

• Genotipe merupakan prediktor respon preterapi yang paling baik– Genotipe 1: kurang responsif terhadap terapi

• Menentukan dosis dan durasi terapi– Genotipe 1: 48 minggu peg-IFN alfa + RBV 1000-1200 mg– Genotipe 2/3: 24 minggu peg-IFN alfa + RBV 800 mg

• Semua pasien harus diperiksa genotipenya sebelum memulai terapi

Page 27: ppt HepC

Tatalaksana

Rekomendasi Terapi Hepatitis C kronikPerhimpunan Peneliti Hati Indonesia (PPHI)

•Durasi terapi yang optimal harus didasarkan pada genotipe virus

Genotipe 1/4 PegIFN alfa-2a PegIFN alfa-2b

Dosis PegIFN (mingguan) 180 µg 1.5 µg/kg

Dosis RBV (harian) 1000 mg jika BB ≤ 75 kg 1200 mg jika BB > 75 kg

800 mg jika ≤ 65 kg1000 mg jika > 65 to 85 kg1200 mg jika > 85 to 105 kg

1400 mg jika >105 kg

Durasi terapi 48 minggu 48 minggu

Genotipe 2/3 PegIFN alfa-2a PegIFN alfa-2b

Dosis PegIFN (mingguan) 180 µg 1.5 µg/kg

Dosis RBV (harian) 800 mg 800 mg

Durasi terapi 24 minggu 24 minggu

Page 28: ppt HepC

Komplikasi

• Gangguan fungsi hepar

• Sirosis hepar

• Hipertensi portal

• Ensefalopati

• Keganasan hepar

Page 29: ppt HepC

DAFTAR PUSTAKA

1. Rino A Gani.2005.Pengobatan Terkini Hepatitis Kronis B dan C. Divisi Hepatologi Bagian Penyakit Dalam FKUI RSUPN Cipto Mangunkusumo. Dapat diakses di http://pdpersi.co.id

2. Rino A Gani.2006.Hepatitis C. Dalam: Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid I Edisi IV.Jakarta: FKUI. Hal 441-4

3. Andri Sanityoso.2006. Hepatitis Viral Akut. Dalam: Buku Ajar Penyakit Dalam Jilid I Edisi IV. Jakarta: FKUI. Hal 429-31

4. Pangestu Adi. 2006.Pengelolaan Perdarahan Saluran Cerna Bagian Atas. Dalam : Buku Ajar Penyakit Dalam Jilid I Edis IV.Jakarta:FKUI. Hal 291-4

5. Abdurachman SA. 2004.Hepatitis Virus Kronis. Dalam:Buku Ajar Penyakit Dalam Jilid I Edisi Ketiga.Jakarta: FKUI. Hal 262-3

6. Alan Franciscus.2007.HCV Diagnostic Tools: Grading and Staging Liver Biopsy.Hepatitis C Support Project.

7. Jake Liang et al.2000.Phatogenesis, Natural History, Treatment and Prevention of Hepatitis C.Ann Intern Med 132:296-305.

8. Bell, B. 2009. Chronic Hepatitis C. http://www.digestive.niddk.nih.gov/ddiseases/p diakses pada 25 Agustus 2014

9. PPHI. 2003. Konsensus Penatalaksanaan Hepatitis C kronik. Jakarta: Balai Penerbit FKUI.