Upload
muhammad-taqwa
View
59
Download
1
Embed Size (px)
DESCRIPTION
edh
Citation preview
EPIDURAL HEMATOMA KRONIS ASIMTOMATIK PADA ANAK AKIBAT DEKOMPRESI EKSTRAKRANIAL
Elif Yaka, MD, Murat Pekdemir, Ahmet Kama, MD, Hasan Tahsin Sarısoy, dan Serkan Yilmaz
ABSTRAK
Latar Belakang:
•EDH pada anak suatu tantangan diagnostik karena klinisnya yang tidak spesifik•EDH asimtomatik kronis suatu keadaan yang sangat jarang terjadi.•Laporan kejadian dekompresi spontan dalam ruang subgalea dalam literatur hanya terbatas pada hematoma epidura akut.
ABSTRAK
Tujuan
•Peneliti melaporkan seorang anak yang mengalami EDHkronis 15 hari setelah trauma kepala•Pasien tetap dalam keadaan asimtomatik, karena dekompresi spontan melalui fraktur os kranial•Peneliti bermaksud untuk mengingatkan dokter bidang emergensi agar waspada terhadap epidural hematoma pada anak yang asimtomatik dengan adanya riwayat trauma, yang bahkan kecil dan jauh hari sebelumnya
ABSTRAK
Presentasi Kasus
•Anak perempuan (8 tahun) datang ke IGD dengan pembengkakan di daerah parietal kanan•Dia sebelumnya jatuh di taman bermain & kepalanya terbentur ke tanah 15 hari sebelumnya•Hasil pemeriksaan CT scan EDH parietal subakut-kronis dengan mixed-density dengan adanya fraktur linier di atasnya•Tidak ada bukti pergeseran mid-line atau kompresi ventrikel ipsilateral
ABSTRAK
Kesimpulan
•Suatu EDH yang awalnya sedikit tetapi kemudian meluas pada anak dapat tetap asimtomatik bahkan pada tahap selanjutnya, karena dekompresi spontan melalui fraktur kranial
PENDAHULUAN
EDH suatu komplikasi trauma kepala pada anak yang sangat jarang terjadi, namun mengancam jiwa
Sering diakibatkan dari trauma yang relatif kecil
Suatu EDH disebut kronis ketika traumanya terjadi setelah 2 - 13 hari
Meskipun ada beberapa laporan yang menghubungkan EDH kronis dengan berbagai gejalapresentasi EDH kronis yang asimtomatik sangat jarang terjadi
PENDAHULUAN
Dekompresi spontan dari EDH ke dalam ruang subgalea pernah dilaporkan terjadi dalam waktu 2 hari setelah trauma
Peneliti melaporkan seorang anak yang mengalami epidural hematoma kronis 15 hari setelah trauma kepala
Pasien ini tetap asimtomatik karena dekompresi spontan melalui suatu fraktur kranial
PRESENTASI KASUS
Anak perempuan (8 tahun) dirawat IGD dengan keluhan pembengkakan di regio parietal kanan
Alloanamnesisi (orang tua) pasien jatuh ke tanah di taman bermain & kepalanya
terbentur ke tanah 15 hari sebelumnya Pasien dibawa ke IGD rumah sakit di kota lain Pasien tidak punya keluhan yang menunjukkan adanya
cedera Pada pemeriksaan neurologis dalam batas normal
tidak ada tanda-tanda trauma eksternal Pasien diobservasi selama 6 jam dan keluar dengan
instruksi cedera kepala karena hasil pemeriksaan neurologisnya normal
Pasien & orang tuanya menyangkal adanya sakit kepala, muntah, demam, kejang, atau perubahan status mental pada saat itu
Pasien tetap asimtomatik selama 13 hari.
PRESENTASI KASUS
2 hari sebelum datang ke IGD terjadi pembengkakan di regio parietal kanan meluas perlahan
Hal ini mengkhawatirkan keluarganya & membawanya ke IGD
Pasien tidak diketahui mengalami penyakit atau alergi dan tidak mengonsumsi obat-obatan
Pasien tidak punya keluhan lain Pada saat datang pasien tepat sadar & interaktif
dengan orang tuanya & dengan staf IGD Pasien tidak memiliki tanda-tanda yang jelas selain
suatu hematoma besar di regio parietal kanannya pada kulit kepala
PRESENTASI KASUS
Pemeriksaan neurologis saraf kranial normal dengan fundus jelas
Kekuatan motoriknya 5/5 tanpa pronator drift Pemeriksaan sensorik dalam batas normal Tidak ada refleks patologis Pada pemeriksaan serebelar pasien tidak
mengalami dysmetria pada tes jari-ke-hidung Cara berjalannya normal & hasil tes Romberg
tidak menunjukkan kelainan Pasien tidak mengalami nyeri atau kaku leher Anamnesis & pemeriksaan fisik secara rinci
tidak menunjukkan diagnosis yang tepat
PRESENTASI KASUS
Karena pembengkakan kepala terisolasi besar & masih berkembang dengan trauma yang jauh yang berhubungan dengan preferensi parental dilakukan CT scan kranial
Hasil CT scan EDH subakut-kronis mixed-density yang melibatkan regio parietal otak (Gambar 1) dikaitkan dengan fraktur parietal linear di atasnya (Gambar 2)
Tidak ada bukti pergeseran midline atau kompresi ventrikel ipsilateral (Gambar 3)
PRESENTASI KASUS
EDH dievakuasi dengan pembedahan dengan prosedur kraniotomi
Sumber perdarahan tidak diidentifikasi pada saat operasi
Pasien dipulangkan setelah dirawat 4 hari
Tidak ada gejala & temuan neurologis yang relevan dengan cedera pada kunjungan kontrol ulang di bulan pertama & ketiga setelah prosedur bedah saraf
Gambar 1. CT scan Axial menunjukkan epidural hematoma parietal kanan yang dengan jenis kepadatan-campuran
Gambar 2. Gambaran CT scan Axial dengan pengaturan bone
window yang menunjukkan fraktur linear parietal kanan.
Gambar 2. Gambaran CT scan Axial dengan pengaturan bone
window yang menunjukkan fraktur linear parietal kanan.
Gambar 2. Gambaran CT scan Axial dengan pengaturan bone
window yang menunjukkan fraktur linear parietal kanan.
Gambar 3. CT scan coronal menunjukkan tidak adanya bukti efek
massa.
PEMBAHASAN
EDH kronis suatu keadaan luar biasa pada anak yang tidak dapat diketahui dengan baik
Anak memiliki suture kranial yang tidak menyatu, fontanelnya terbuka, ruang ekstraserebral yang besar, & sisterna basalis sedangkan dura secara relatif melekat erat pada tengkorak
Sumber perdarahan sering pada vena yang menghasilkan efek massa dengan onset yang terlambat
Anak mentolerir peningkatan TIK yang lebih baik daripada orang dewasa
EDH kronis yang pada anak sering simtomatik (dengan gejala)
Kasus yang dipresentasikan ini unik karena EDH kronis asimtomatik dekompresi ekstrakranial spontan terbaru dalam literatur
PEMBAHASAN
Ada beberapa teori tentang onset akhir dari gejala EDH kronis Asal vena & akumulasi perdarahan yang terlambat Adherensi dura khususnya yang menyebabkan hematoma
kecil Akumulasi hematoma subgalea dalam ruang epidura
melalui suatu fraktur kranial Perdarahan berulang dari membran hematoma dianggap
bertanggung jawab untuk perluasan EDH kronis yang awalnya minimal
Untuk mendukung teori ini Kanamori dkk melaporkan satu kasus EDH yang meluas secara bertahap
EDH pada pasien kami jelas berada dalam fase ekspansif (antara hari ke-5 dan ke-16) seperti yang dijelaskan oleh Pang dkk.
PEMBAHASAN
Peningkatan tekanan interstitial pada kompartemen subgalea, pulsasi dari isi intrakranial atau gradien tekanan dianggap sebagai mekanisme yang mengarah pada dekompresi spontan
Dalam kasus kami kami percaya bahwa dekompresi telah terjadi karena gradien tekanan, karena pasien kami awalnya tidak mengalami hematoma pada kulit kepala
Perubahan pada kepadatan jaringan lunak perikranium pada pemeriksaan CT scan juga mendukung hipotesis ini
PEMBAHASAN
Bor-Seng-Shu dkk melaporkan tiga anak dengan EDH akut yang tanpa gejala mengalami pembengkakan pada kepala 2 hari kemudian semua anak-anak tersebut terkait dengan fraktur os kranial
Chida dkk melaporkan seorang bayi dengan EDH akut tanpa gejala yang perlahan mengalir ke dalam ruang subgalea melalui suatu fraktur dalam waktu 5 hari, yang terbukti pada pemeriksaan CT scan
PEMBAHASAN
Dalam hal ini peneliti percaya bahwa kebocoran dari hematoma yang meluas melalui fraktur kranial akibat gradien tekanan mencegah perkembangan tanda-tanda klinis dari efek massa
Tidak ada temuan yang menunjukkan peningkatan tekanan intrakranial pada hasil CT scan pasien ini.
PEMBAHASAN
Pemeriksaan CT scan belum dilakukan pada kunjungan awal ke IGD lainnya
Dengan mengandalkan laporan dari keluarganya pasien kami tidak memerlukan pemeriksaan neuroimaging mengenai salah satu CDR yang dilakukan untuk anak-anak dengan trauma kepala ringan seperti CATCH, CHALICE, atau PECARN pada saat kunjungan awal di IGD luar
PEMBAHASAN
Namun, pada hari ke-15 setelah trauma pasien mengalami hematoma parietal besar yang mengindikasikan pemeriksaan CT scan atas dasar pengalaman dokter & preferensi orangtua menurut PECARN, & risiko cedera otak menengah menurut aturan CATCH, meskipun perbedaan untuk perjalanan waktu
Pasien kami tidak menderita komplikasi dari keterlambatan diagnosis karena untuk dekompresi spontan melalui fraktur kranial
PEMBAHASAN
Meskipun pasien kami selamat tanpa defisit (neurologis) karena dekompresi spontan semua anak dengan cedera otak tak terduga mungkin tidak mengalami hasil yang menguntungkan
Dengan memegang prinsip paparan radiasi dosis rendah penelitian dapat difokuskan pada metode tambahan seperti suatu marker untuk membantu CDR dalam pengambilan keputusan tentang neuroimaging pada anak-anak dengan trauma kepala ringan.
Keterbatasan
Karena pasien tidak memiliki tanda & gejala yang menunjukkan adanya cedera kranial pemeriksaan neuroimaging belum dilakukan pada saat awal
Jika sumber perdarahan telah bisa diidentifikasi selama operasi mungkin bisa didapatkan interpretasi yang lebih akurat dari mekanisme tersebut
KESIMPULAN
Terlepas dari mekanisme yang terlibat, karena hasil (klinis) nya tak terduga dan berpotensi mengancam jiwa diperlukan tingkat kecurigaan yang tinggi terhadap EDH pada anak dengan riwayat trauma kepala, bahkan jika mereka tidak menunjukkan gejala (asimtomatik)
TERIMA KASIH