PPT Desain Kasus Kontrol Santi

Embed Size (px)

Citation preview

Slide 1

Peran Pengawas Minum Obat dan Kepatuhan Periksa Ulang Dahak Fase Akhir Pengobatan Tuberkulosis di Kabupaten BangkalanDisusun : Susyanti 11.2011.1001Masalah PenelitianMasalah Penelitian : Pentingnya peran Pengawas Minum Obat (PMO) terhadap kepatuhan penderita Tuberkulosis untuk melaksanakan pemeriksaan ulang dahak pada fase akhir pengobatan di Kabupaten Bangkalan di provinsi Jawa Timur.

2Desain Penelitian-Desain penelitian yang digunakan :adalah kasus kontrol.-Penelitian dilakukan di wilayah dinas kesahatan Kabupaten Bangkalan pada periode bulan Februari 2011 hingga Juni 2011.

3Populasi dan SampelPopulasi :Populasi target : Semua penderitaTB dengan BTA positif dewasa (berusia 15 tahun) yang telah mendapatkan pengobatan lengkap di Kabupaten Bangkalan.Populasi terjangkau : Semua penderita TB dengan BTA positif dewasa (berusia 15 tahun) yang telah mendapatkan pengobatan lengkap dan tercatat dalam register TB Puskesmas Kabupaten Bangkalan mulai dari 1 Januari 2010 sampai 31 Desember 2010.4Sampel :sebagian penderita TB baru dengan BTA positif dewasa (berusia 15 tahun) yang telah mendapatkan pengobatan lengkap kategori I dan tercatat dalam register TB Puskesmas Kabupaten Bangkalan mulai dari 1 Januari 2010 sampai 31 Desember 2010.

5Kriteria Kasus : semua penderita TB baru yang dengan BTA positif dewasa (berusia 15 tahun) yang telah mendapatkan pengobatan lengkap kategori I dan tidak melaksanakan periksa ulang dahak pada bulan ke-5 atau akhir pengobatan.

Kriteria Kontrol : sebagian penderita TB baru yang dengan BTA positif dewasa (berusia 15 tahun) yang telah mendapatkan pengobatan lengkap kategori I dan telah melaksanakan periksa ulang dahak pada bulan ke-5 atau akhir pengobatan.6Kriteria Inklusi : penderita TB baru dengan BTA positif dewasa (berusia 15 tahun) yang telah mendapatkan pengobatan lengkap kategori I dan tercatat dalam register TB Puskesmas Kabupaten Bangkalan mulai dari 1 Januari 2010 sampai 31 Desember 2010 yang ditemui selama waktu penelitian dan bersedia untuk diwawancarai

Kriteria ekslusi : adanya responden yang sulit untuk ditemui dan ada yang telah pindah alamatnya (sebanyak 13 responden).

7Variabel PenelitianVariabel dependen (terikat) : kepatuhan dalam periksa ulang dahak untuk memeriksakan dahak pada akhir dari fase pengobatan pada bulan ke-5 pengobatan atau akhir pengobatan.

Variabel Independen (bebas) :Peran PMO (variabel utama)Faktor predisposisi (umur, jenis kelamin, pendidikan, pekerjaan, pengetahuan)Jarak rumah ke tempat pelayanan kesehatanBiaya pengobatanPenyuluhan dari petugasJenis PMO8Kerangka Teori dan Kerangka KonsepKerangka teori :Status gizi yang burukJenis kelaminJumlah hunian kamarPeran PMOUmurPendidikanPekerjaanPengetahuan penderitaJarak rumah ke puskesmasBiaya berobatJenis PMOPenyuluhan petugas

9Kerangka KonsepAgentHostJenis kelamin Pengetahuan penderitaEnvironment : Peran PMOPenyuluhan petugas Jenis PMOBiaya berobatPendidikan Jarak rumah ke puskesmasPekerjaan

10Definisi OperasionalPeran PMO : serangkaian perilaku yang diharapkan pada seseorang sesuai dengan posisi sosial (PMO) yang diberikan secara formal maupun informal. Umur : selisih antara waktu kelahiran dengan saat penelitian dilakukanPendidikan : adalah tingkat ilmu pengetahuan yang didapatkan secara formal.Pekerjaan : adalah aktivitas rutin baik yang dilakukan di dalam rumah maupun di luar yang menghasilkan imbalan/jasa.Pengetahuan : adalah cara-cara pandang seseorang terhadap sebuah objek, yang dapat diperoleh dari pengalaman daninformasi yang ada, yang dapat mempengaruhi sikap dan perilaku.

11Jarak rumah ke puskesmas: angka yang menunjukkan seberapa jauh seseorang/benda berubah posisi melalui suatu lintasan tertentu hingga sampai ke puskesmas.Biaya berobat: harga perolehan yang dikorbankan atau dikeluarkan dalam satuan uang untuk berobatPenyuluhan petugas: kegiatan yang menyediakan informasi yang dilakukan petugas dengan cara menyebarkan informasi sehingga masyarakat menjadi sadar, tahu, dan mengerti serta dapat ikut partisipasi melakukan suatu anjuran.Jenis kelamin : sifat jasmani yang membedakan dua manusia sebagai pria atau wanita.Jenis PMO : PMO dari tenaga kesehatan dan bukan tenaga kesehatan

12Metode Pengumpulan DataSumber data : PrimerPengumpulan data : wawancara13Analisis DataData yang diperoleh diolah dengan program software komputer.Analisa yang digunakan dalam mencari seberapa besar peran faktor variabel yang diteliti terhadap terjadinya efek yakni dengan menghitung Odds Ratio (OR) sebagai berikut: OR = ad/bc

Data akan dianalisa dengan menggunakan uji statistik berupa uji Chi-square14Analisa lain yang digunakan berupa :Analisis univariat : untuk menggambarkan karakteristik masing-masing variabel yang ditelitiAnalisis bivariat : untuk melihat hubungan antara variabel bebas terhadap variabel terikat, yaitu kepatuhan dalam periksa ulang dahak oleh penderita dengan BTA positifAnalisis multivariat : menggunakan regresi logistik karena variabel terikat dalam penelitian bersifat kategorik-dikotomik15HasilDistribusi frekuensi variabel faktor resiko menurut kepatuhan periksa ulang dahak pada fase akhir pengobatan dapat dilihat pada tabel 1.16HasilTabel 1. Distribusi Kepatuhan Periksa Ulang Dahak Berdasarkan Faktor Risiko.

VariabelKategoriKepatuhan Periksa Ulang DahakJumlahTidak PatuhPatuhn%n%n%Peran PMOKurang Baik7067,34442,311454,8Baik3432,76057,79445,2Umur 40 tahun6562,56158,712660,6> 40 tahun3937,54341,38239,4Jenis KelaminLaki-laki6966,35048,111957,2Perempuan3537,75451,98968,7PendidikanRendah7370,27067,314368,7Menengah ke tas3129,83432,76531,3Pekerjaan Tidak bekerja3129,73331,76430,8Bekerja7370,27168,314469,217HasilLanjutan tabel 1VariabelKategori Kepatuhan Periksa Ulang DahakJumlah Tidak PatuhPatuh n%n%n%PengetahuanKurang Baik 6158,74442,310550,5 PenderitaBaik 4341,36057,710349,5Jenis PMOBukan tenaga 5552,94139,49649,2KesehatanTenaga kesehatan 4947,16360,611253,8Jarak rumah keJauh 5552,94139,49646,2 PuskesmasDekat 4947,16360,611253,8Biaya berobatMahal 2221,22120,24320,7Murah 8278,88379,816579,3PenyuluhanKurang mengerti 7976,04038,511957,2 PetugasMengerti 2524,06461,58942,8

18HasilSeleksi kandidat dilakukan dengan menggunakan analisis bivariat dengan kriteria nilai p pada uji Chi-square adalah 0,25 (p > 0,05). Dengan variabel yang memenuhi kriteria adalah jenis kelamin, pengetahuan penderita, jenis PMO, jarak rumah ke puskesmas, dan pengertian atas penyuluhan petugas dengan nilai p = 0,25 (lihat tabel 2).

19Tabel 2. Pengawas Minum Obat dan Kepatuhan Periksa Ulang Dahak pada Fase Akhir Pengobatan

VariabelKategoriNilai pPeran PMOKurang baik0,001BaikUmur 40 tahun0,570> 40 tahunJenis KelaminLaki-laki 0,008PerempuanPendidikanRendah 0,654Menengah ke atasPekerjaanTidak bekerja0,764BekerjaPengetahuan Kurang baik0,018 PenderitaBaik

20Lanjutan tabel 2VariabelKategoriNilai pJarak rumah ke Jauh0,052 PuskesmasDekatBiaya berobatMahal0,864MurahJenis PMOBukan tenaga kesehatan0,165Tenaga kesehatanPenyuluhan petugasKurang mengerti0,001Mengerti21Hasil ujian interaksi antara variabel independen utama dengan penyuluhan petugas, jenis kelamin, jarak rumah ke puskesmas, jenis PMO, dan pengetahuan penderita tidak didapatkan variabel dengan perubahan nilai p < 0,05. Oleh karena itu, disimpulkan bahwa model ini tidak ada variabel interaksi.22Berdasarkan tabel 3, peran PMO yang kurang baik mempunyai kecenderungan berkisar 3,013 kali untuk menyebabkan penderita tidak patuh periksa ulang dahak dibandingkan dengan penderita yang memiliki peran PMO baik dengan nilai OR = 3,013 (95% CI = 1,615 5,621) setelah dikontrol variabel penyuluhan petugas dna pengetahuan penderita (lihat tabel 3).

23Tabel 3. Model Akhir Analisis Multivariat Regresi LogistikVariabelStandar ErorNilai POR95% CI

Peran PMO1,1030,3180,0013,0131,615 5,621

Penyuluhan1,6910,3230,0005,4262,880 10,224 petugas

Pengetahuan0,6920,3150,0281,9981,078 3,702 penderita

Konstanta-5,0420,8830,0000,00624Kesimpulan dan SaranKesimpulan :Peran PMO berhubungan secara bermakna dengan kepatuhan periksa ulang dahak pada fase akhir pengobatan penderita tuberkulosis paru dewasa setelah dikontrol variabel lain. Peran PMO yang kurang baik mempunyai kecenderungan 3,013 kali untuk menyebabkan penderita tidak patuh periksa ulang dahak pada fase akhir pengobatan dibandingkan penderita yang memiliki peran PMO baik dengan nilai OR = 3,013 (95% CI = 1,615 5,621).

25Saran :Ketika memulai pengobatan, setiap penderita dan PMO harus diberikan penyuluhan agar penderita yakin dan mengerti bahwa periksa ulang dahak harus dilaksanakan sesuai jadwalPetugas perlu dilatih secara periodik tentang tuberkulosis agar dapat meyakinkan penderita.Perlu adanya peningkatan pengetahuan masyarakat melalui sosialisasi dengan bahasa sederhana dan mudah dimengertiPMO harus mengingatkan dan memotivasi penderita untuk melakukan pemeriksaan dahak tepat waktu.

265. PMO harus dibekali buku pintar tentang pengobatan tuberkulosis dan jadwal periksa ulang dahak penderita secara proaktif.6. Penderita tuberkulosis yang sudah sembuh didorong membentuk wadah untuk memotivasi penderita lainnya untuk menyelesaikan pengobatan sampai sembuh.7. Penderita yang sudah sembuh, dapat dijadikan sebagai PMO27Identifikasi Istilah yang Tidak DimengertiPenelitian desain kasus kontrol : penelitian epidemiologis analitik observasional yang menelaah hubungan antara efek (penyakit/kondisi kesehatan) tertentu dengan faktor risiko tertentu.Kasus : kelompok yang dengan efek atau penyakit tertentuKontrol : kelompok yang dijadikan standar perbandingan untuk dasar pengujian suatu hipotesisPopulasi target : populasi yang dimaksud untuk penerapan hasil penelitian, dibatasi oleh karakteristik tertentu.

28Populasi terjangkau : bagian populasi target yang dibatasi oleh tempat dan waktu.Odds : peluang terjadinya sesuatu dibagi peluang tidak terjadinya sesuatu.Rasio Odds : rasio antara odds pada kelompok dengan risiko dengan odds pada kelompok tanpa risiko.

29 SEKIAN

~ TERIMA KASIH ~30