Upload
nodyasiagian
View
52
Download
1
Embed Size (px)
DESCRIPTION
ppt
Kasus Diare Akut Cair dengan Dehidrasi Ringan-Sedang
KELOMPOK F3:Muhammad Yusran bin Yusoff 102009272
Novelia Puspita Widyanto 102012059Resti Aulia Wulaandari 102012171
Hary Tri Artmaja 102012189Theresia Chlara E Obisuru 102012261Nodya Melinda Noory 102012297Marco Lius 102012366Oktaviani Angella Budiman 102012429Nurhafiz bin Omar 102012502Yoshevine Lorisika 102012524
Skenario KasusAnak laki-laki 7 tahun, mengalami diare sejak 2 hari yang
lalu, disertai demam 38.5o C. Selama sakit anak ini hanya meminum obat penurun panas dan tidak berobat ke dokter. Frekuensi diare 6x/hari, konsistensi cair, dan tidak ada darah maupun lender. Sejak 1 hari yang lalu, anak menjadi tidak nafsu makan dan asupan cairan berkurang. Beberapa jam sebelum berobat, anak menjadi lemas dan hanya berbaring di tempat tidur, sehingga Ibunya memutuskan untuk membawa anak tersebut ke UGD RS terdekat. Menurut Ibunya anak ini terakhir membuang air kecil 4 jam yang lalu. Pada PF, didapati anak tampak lemas, TD 90/60, denyut nadi 90x/menit, frekuensi nafas 20x/menit, temperatur 39o C, kedua kelopak mata cekung, bibir kering dan pecah-pecah, turgor kulit kembali lambat, akral hangat.
Diare• Buang air besar (defekasi) dgn tinja berbentuk
cair atau setengah cair/setengah padat), kandungan air tinja lebih banyak dari biasanya lebih dari 200 g atau 200 ml/24 jam.
• Frekuensi >3x/hari, dapat/tanpa disertai lendir dan darah.
• Diare akut: diare yg onset gejalanya tiba-tiba dan berlangsung kurang dari 14 hari.
AnamnesisA. Dapat dilakukan secara:• Auto-anamnesis• Allo-anamnesis
B.Yang dapat ditanyakan:• Identitas• Keluhan Utama (Chief Complaint)• Riwayat Penyakit Sekarang• Riwayat Penyakit Dahulu• Riwayat Penyakit Keluarga• Riwayat Pengobatan• Riwayat Pribadi (Sosial, Ekonomi, Kebiasaan Hidup dll)
AnamnesisUntuk menunjang diagnosis kerja dan membuat diagnosis banding, dapat ditanyakan:• Waktu dan frekuensi diare• Bentuk tinja• Nyeri abdomen dan keluhan lain yg menyertai diare• Obat• Makanan• dll
Pemeriksaan Fisik
TTV:KU anak tampak lemas, TD 90/60, HR 90x/menit, RR 20x/menit, suhu 39o C, kedua kelopak mata cekung, bibir kering dan pecah-pecah, turgor kulit kembali lambat, akral hangat
Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan Penunjang
• Pemeriksaan Tinja• Pemeriksaan Darah• Pemeriksaan Serologis terhadap amoeba• Pemeriksaan Gangguan keseimbangan asam basa dalam darah• Pemeriksaan Kadar ureum dan kreatinin• Pemeriksaan Elektrolit• Pemeriksaan Intubasi duodenum
Diagnosis
Working Diagnosis:Diare akut cair dengan dehidrasi ringan-sedang
Differential Diagnosis:• Intoksikasi Makanan• Disentri
Intoksikasi Makanan
Et: mengkonsumsi makanan yang mengandung toksin. Toksin dapat berasal dari tanaman atau hewan yang terdapat secara alamiah atau diproduksi oleh mikroba pada makanan (tu o/ Staphylococcus sp.)• GK (stlh 2-6 jam): – Sakit Perut– Muntah hebat dan diare ringan– Dehidrasi– Perut kram
Disentri
• radang usus → gejala meluas• Tinja berlendir + darah • Shigella sp. (paling sering)• GK:- BAB + darah + lendir- Tinja bersifat encer dengan volume sedikit- Nyeri saat buang air besar (tenesmus)
Epidemiologi
• < 1 milyar kasus dgn 3,3 jt angka kematian.• 3,5-7 episode/anak/tahun dalam 2 tahun pertama
kehidupan dan 2-5 episode/anak /tahun dalam 5 tahun pertama kehidupan.
• Hasil survei oleh Depkes. diperoleh angka kesakitan oleh diare meningkat per tahun.
• Diare masih merupakan penyebab utama kematian bayi dan balita.
Etiologi
• 90% disebabkan o/ agen – Virus (entero virus *Virus ECHO, Coxsackie, Poliomyelitis) ,
adenovirus, rotavirus, astrovirus, dll– Infeksi bakteri (Vibrio, E.Coli, Salmonella, Shigella, Campylobacter,
Yersinia, Aeromonas ) – Infeksi parasit
• cacing (Ascaris, Trichiuris, Strongyloides)• Protozoa (Entamoeba histolytica, Giardia lamblia Trichomonas hominis), • jamur (Candida albicans)
– intoleransi laktosa
Patogenesis• Pada anak-anak 46-60% disbabkan oleh rotavirus
• Gangguan Osmotik (adanya makanan/zat yg tdk dapat diserap
tekanan osmotik rongga usus ↑ pergeseran air dan elektrolit ke
dalam rongga usus diare)
• Gangguan Sekresi (rangsangan tertentu (toksin) pada dinding usus
peningkatan sekresi air dan elektrolit ke dalam rongga usus diare)
• Gangguan Motilitas Usus (hiperperistaltik = <kesempatan usus untuk
menyerap makanan diare. Hipoperistaltik usus = bakteri tumbuh
berlebihan diare)
PatogenesisMekanisme berdasarkan et causa:• Virus merusak villi usus halus• Bakteri
1. Non-invasif (vibrio cholera, E.coli patogen) mengeluarkan enzim mucinase (mencairkan lapisan lendir) masuk ke membran, mengeluarkan sub unit A dan B mengeluarkan cAMP yang akan merangsang sekresi cairan usus dan menghambat absorpsi tanpa menimbulkan kerusakan sel epitel. Tekanan usus akan meningkat, dinding usus teregang, kemudian terjadilah diare.
2. Bakteri invasive (salmonella spp, shigella sp, E.coli invasive, campylobacter) mengakibatkan ulserasi mukosa dan pembentukan abses yang diikuti oleh respon inflamasi.
Tanda Klinis Tanpa Dehidrasi Dehidrasi Ringan-Sedang
Dehidrasi Berat
KU Baik Rewel, irritable Letargis, kesadaran↓
Rasa Haus Normal Haus Tidak dapat minum
Kelopak Mata Datar Cekung Sangat cekung
Air Mata Ada Tidak ada Tidak ada
Mukosa Mulut dan Lidah
Basah Kering Kering
Turgor Baik (<2s) Lambat Sangat lambat
Defisit Cairan <5% (<50cc/kg) 5-10% (50-100cc/kg)
>10% (>100cc/kg)
Penatalaksanaan
• Diare tanpa dehidrasi atai dengan dehidarasi ringan-sedang → rehidrasi oral Oral Rehydration Solution (ORS).
ada 4 lintas penatalaksanaan diare:• Rehidrasi• Dukungan Nutrisi• Antibiotik Selektif• Edukasi Orang Tua
Rehidrasi
• Th/ a (tanpa dehidrasi):– Berikan anak lebih banyak cairan – Berikan tablet Zinc.• Anak dibawah usia 6 bulan : 10 mg (1/2 tablet) per hari• Anak diatas usia 6 bulan : 20 mg (1 tablet) per hari
– Berikan anak makanan untuk mencegah kurang gizi
– Bawah anak kepada petugas kesehatan bila anak tidak membaik dalam 3 hari
• th/ b (dhidrasi ringan – sedang):– Berikan minum sedikit demi – Setelah 4 jam, nilai ulang derajat dehidrasi anak dan
mulai memberikan makanan sedikit demi sedikit.– Pemberian oralit untuk rehidrasi selama 2 hari
• Formula oralit baru yang berasal dari WHO dengan komposisi sebagai berikut:Natrium : 75 mmol/LKlorida : 65 mmol/LGlukosa, anhidrosus : 75 mmol/LKalium : 20 mmol/LSitrat : 10 mmol/L
Total osmolaritas : 245 mmol/L
• Th/ c (dehidrasi berat)– Penggunaan cairan intravena segera
• Dukungan nutrisi• Antibiotik selektif (bayi immnocompremised) • Edukasi orang tua
Pencegahan
Komplikasi
1. Dehidrasi (ringan, sedang, berat, hipotonik, isotonik atau hipertonik)
2. Renjatan hipovolemik
3. Hipokalemia (dengan gejala meteorismus, hipotoni otot, lemah, bradikardi,
perubahan pada elektrokardiogram)
4. Hipoglikemi
5. Intoleransi laktosa sekunder, sabagai akibat defisiensi enzim laktase karena
kerusakan vili mukosa usus halus.
6. Kejang, terutama pada dehidrasi hipertonik.
7. Malnutrisi energi protein, karena selain diare dan muntah, penderita juga
mengalami kelaparan.
Prognosis
Baik jika diarenya segera di tangani sesuai dengan kondisi umum pasien maka kemungkinan pasien dapat sembuh. Yang paling
penting adalah mencegah terjadinya dehidrasi dan syok karena dapat berakibat fatal.
Kesimpulan• Diare masih merupakan salah satu masalah kesehatan masayarakat yang
utama, karena masih tingginya angka kesakitan dan kematian• Penyebab utama diare akut pada anak-anak adalah infeksi rotavirus
yang bersifat self-limiting sehingga tidak memerlukan pengobatan dengan antibiotika. Pemakaian antibiotika hanya untuk kasus-kasus yang diindikasikan.
• Masalah utama diare akut pada anak berkaitan dengan risiko terjadinya dehidrasi rehidrasi oral. Pemakaian antisekretorik, probiotik, dan mikronutrien dapat memperbaiki frekuensi dan lamanya diare.
• Hal lain yang perlu diperhatikan adalah pemberian makanan atau nutrisi yang cukup selama diare. Untuk kasus diare ini prognosisnya baik jika didiagnosa dan ditangani dengan tepat.
Thank You