24
Angela Sondang 102010289

ppt blok 16

Embed Size (px)

DESCRIPTION

ppt blok 16

Citation preview

Page 1: ppt blok 16

Angela Sondang102010289

Page 2: ppt blok 16

Dispepsia Fungsional

Anamnesis-Menanyakan identitas pasien (nama, alamat, TTL,

status sosial, pekerjaan, agama)-Menanyakan keluhan utama yang dirasakan pasien-Menanyakan riwayat penyakit sekarang-Menanyakan riwayat terdahulu-Menanyakan riwayat kesehatan keluarga-Menanyakan riwayat minum obat-Menanyakan apakah ada tanda dan gejala

“alarm”(peringatan)-Perlu ditanyakan hal-hal yang berhubungan dengan

stresor psikososial

Page 3: ppt blok 16

Dispepsia Fungsional

Pemeriksaan FisikInspeksi

Setelah melakukan inspeksi menyeluruh dan keadaan sekitarnya secara cepat, perhatikan abdomen untuk memeriksa adanya kelainan atau tidak.

PerkusiPerkusi berguna untuk memastikan adanya pembesaran beberapa organ, khususnya hati, limpa, atau kandung kemih.

Page 4: ppt blok 16

Dispepsia Fungsional

Palpasi

Abdomen harus diperiksa secara sistematis, terutama jika pasien menderita nyeri abdomen. Selalu tanyakan kepada pasien letak nyeri yang dirasa maksimal

Auskultasi

Untuk mendengarkan bising usus.

Page 5: ppt blok 16

Dispepsia Fungsional

Pemeriksaan Penunjang- Pemeriksaan laboratorium biasanya meliputi

hitung jenis sel darah yang lengkap dan pemeriksaan darah dalam tinja, dan urine

- Barium enema untuk memeriksa kerongkongan, lambung atau usus halus

- Endoskopi  bisa digunakan untuk memeriksa kerongkongan, lambung atau usus kecil

- Pemeriksaan radiologi, yaitu OMD dengan kontras ganda, serologi Helicobacter pylori, dan urea breath test 

Page 6: ppt blok 16

6

• Endoskopi (esofagoduodenoskopi), diindikasikan bila:– Dispepsia + Alarm symptoms :

• Petunjuk awal akan kemungkinan adanya kelainan organik: BB, anemia, muntah2 hebat, dugaan obstruksi, hematemesis,melena, keluhan berulang, umur > 45 th.

• Endoskopi dpt mengidentifikasi kelainan organik pada lumen sal.cerna, biopsi dan pengambilan spesimen untuk biakan kuman H. pylori

Page 7: ppt blok 16

7

• USG : batu empedu, kolesistitis, sirosis hati, hepatoma dsb

• Radiologi (Barium meal) :

–Dapat mengidentifikasi kelainan mukosa

Page 8: ppt blok 16

Differential Diagnosis

1. Penyakit refluks gastro esofageal ( GERD ) adalah suatu keadaan patologis sebagai akibat refluks kandungan lambung ke dalam esofagus.

Gejala klinik yang khas dari GERD adalah nyeri/ rasa tidak enak di epigastrium, dideskripsikan sebagai rasa terbakar ( heart-burn ), kadang-kadang bercampur dengan gejala disfagia ( kesulitan menelan makanan ), mual atau regurgitasi dan rasa pahit di lidah

Page 9: ppt blok 16

Differential Diagnosis• Pada pemeriksaan endoskopi saluran cerna

bagian atas yang merupakan stamdar baku untuk diagnosis GERD ditemukan mucosal break di esofagus ( esofagitis refluks ).

• Jika tidak ditemukan mucosal break pada pemeriksaan endoskopi saluran cerna bagian atas pada pasien dengan gejala khas GERD, keadaan ini disebut sebagai non-erosive reflux disease ( NERD )

Page 10: ppt blok 16

Dispepsia

• DEFINISI

• Dispepsia adalah nyeri atau rasa tidak nyaman pada perut bagian atas atau dada, yang sering dirasakan sebagai adanya gas, perasaan penuh atau rasa sakit atau rasa terbakar di perut.

Page 11: ppt blok 16

11

Definisi Dispepsia

• Menurut konsensus ROMA II th 2000, adalah:– “Dyspepsia refers to pain or discomfort

centered in the upper abdomen”

Heart burn atau pirosis tidak termasuk Dispepsia oleh

karena disebabkan GERD

Page 12: ppt blok 16

Dispepsia Fungsional

Faktor Resiko• Minum alkohol • Terlalu banyak minum kopi• Makan berlebihan• Makan terlalu cepat• Makan makanan berlemak• Makan makanan pedas• Makan tidak teratur• Terlalu banyak makan coklat• Minuman berkarbonasi• Stress atau faktor psikis

Page 13: ppt blok 16

PENYEBAB

Penyebab Dispepsia adalah : • Menelan udara (aerofagi) • Regurgitasi (alir balik, refluks) asam dari lambung • Iritasi lambung (gastritis) • Ulkus gastrikum atau ulkus duodenalis• Kanker lambung • Peradangan kandung empedu (kolesistitis) • Intoleransi laktosa (ketidakmampuan mencerna susu

dan produknya) • Kelainan gerakan usus • Kecemasan atau depresi

Page 14: ppt blok 16

GEJALA

• Nyeri dan rasa tidak nyaman pada perut atas atau dada mungkin disertai dengan sendawa dan suara usus yang keras (borborigmi). Pada beberapa penderita, makan dapat memperburuk nyeri; pada penderita yang lain, makan bisa mengurangi nyerinya.

Gejala lain meliputi nafsu makan yang menurun, mual, sembelit, diare dan flatulensi (perut kembung).

Page 15: ppt blok 16

15

Epidemiologi dispepsia

15 – 30% dari populasi umum pernah mengalami dispepsia

Dijumpai 30% dari pasien dokter praktek umum

60% dari semua pasien di klinik gastroenterologi

Di Negara barat: prevalensi 7 – 41% • (yang berobat hanya 10-20%)

Di Indonesia : data secara nasional (-)

Page 16: ppt blok 16

16Alur tatalaksana ringkas diagnosis kasus dispepsia

DISPEPSIADISPEPSIA

Alarm symptoms

(anemia, BB, hematemesis, melena dsb)

Alarm symptoms

(anemia, BB, hematemesis, melena dsb)

Terapi empirikTerapi empirik

Eksplorasi diagnostik :

(endoskopik, radiologi, USG dll)Eksplorasi diagnostik :

(endoskopik, radiologi, USG dll)

Penyebab organik

teridentifikasiPenyebab organik

teridentifikasi

Terapi definitifTerapi

definitif

Penyebab organik tidak teridentifikasi

Penyebab organik tidak teridentifikasi

Dispepsia fungsionalDispepsia fungsional

- +Terapi gagal

Page 17: ppt blok 16

Perhatian

• Jika dispepsia menetap selama lebih dari beberapa minggu, atau tidak memberi respon terhadap pengobatan, atau disetai penurunan berat badan atau gejala lain yang tidak biasa, maka penderita harus menjalani pemeriksaan.

Pemeriksaan laboratorium biasanya meliputi hitung jenis sel darah yang lengkap dan pemeriksaan darah dalam tinja.

Page 18: ppt blok 16

18

NON MEDIKAMENTOSA• Hindari makanan/minum sbg pencetus, makanan

merangsang spt: – Pedas– Asam– tinggi lemak– mengandung gas– Kopi– alkohol dll

• Bila muntah hebat, jgn makan dulu• Makan teratur, tidak berlebihan, porsi kecil tapi

sering• Hindari stress, olah raga

Penatalaksanaan

Page 19: ppt blok 16

19

Terapi Medikamentosa

• ANTACIDA : – penetralisir faktor asam sesaat, pe nyeri sesaat

– Paling umum digunakan

– Study metaanalisis manfaat (-), efektifitas = plasebo

• Penyekat H2 reseptor: pesekresi asam lambung– Telah umum juga dikonsumsi

– Study : manfaat 20% diatas plasebo

– Generik : cimetidin, ranitidin, famotidin

Page 20: ppt blok 16

20

• Antibiotik: – bila terbukti terlibatnya H.pylori (+)

– Amoxicillin, claritromisin, tetrasiklin, metronidazol, bismuth

• Tranguilizer antianxietas, antidepresan– Bila ada faktor psikik

Page 21: ppt blok 16

Komplikasi

Pada dispepsia fungsional, jarang terjadi komplikasi dari perdarahan seperti kurang darah, penurunan berat badan atau muntah-muntah.  

Penggunaan obat yang sembarangan akan menimbulkan komplikasi yang tidak kita harapkan. Seperti gastritis sedang sampai berat misalnya.

Page 22: ppt blok 16

Dispepsia Fungsional

Prognosis

Dispepsia fungsional yang ditegakkan setelah pemeriksaan klinis dan penunjang yang akurat mempunyai prognosis yang baik.

Page 23: ppt blok 16

Dispepsia FungsionalPencegahan

.a.Modifikasi pola hidup dimana perlu diberi penjelasan bagaimana mengenali dan menghindari keadaan yang potensial mencetuskan serangan dispepsia.

 b.Menjaga sanitasi lingkungan agar tetap bersih, perbaikan sosioekonomi dan gizidan penyediaan air bersih.

 c.Khusus untuk bayi, perlu diperhatikan pemberian makanan. Makanan yang diberikan harus diperhatikan porsinya sesuai dengan umur bayi.

 d.Mengurangi makan makanan yang pedas, asam dan minuman yang beralkohol, kopi serta merokok

Page 24: ppt blok 16