20
Osteoporosis Oleh: Naomi Besitimur/102012113 Kelompok: A6

PPT BLOK 14 SK.4.pptx

Embed Size (px)

Citation preview

Osteoporosis

OsteoporosisOleh: Naomi Besitimur/102012113 Kelompok: A6Skenario 4Seorang laki-laki usia 60 tahun datang untuk melakukan pemeriksaan kesehatan rutin. Ia mengeluhkan punggung bawahnya sering nyeri setelah bangun tidur atau setelah beraktifitas, namun ia tidak berobat untuk keluhan ini karena ia mengira ini hanyalah proses penuaan tulang. Dokter yang melakukan pemeriksaan menganjurkan dilakukannya x-ray pada pasien dan didapatkan hasil adanya lesi lytic L3-L5. menurut pasien, ibu pasien saat berumur kurang lebih 60 tahun juga mengalami hal yang sama.Istilah tidak diketahuiLesi lytic: Analisis masalahOsteoporosisAnamnesisPFPemeriksaan penunjangPatofisiologiWDDDEtiologiEpidemiologiGejala KlinisKomplikasiPenatalaksanaanPrognosisAnamnesisIdentitas pasien: Dari kasus yang didapat dari hasil anamnesis didapatkan usia pasien adalah 60 tahun.Keluhan utama: nyeri punggung bawah setelah bangun tidur atau setelah beraktifitas.

Pemeriksaan fisikPemeriksaan penunjang:Densitometer/ pengukuran kepadatan tulang, Densitometer USG dan pemeriksaan CTx (C-Telopeptide), serta osteocalcin di laboratorium.

WD: OsteoporosisDD: Penyakit paget, dan Osteoartritis

6Penyakit pagetDisebut juga Osteitis Deformans merupakan penyakit yang ditandai dengan resorbsi tulang dan diikuti oleh deposit pada jaringan, dan berkurangnya mineral pada matriks tulang.Gejala yang paling sering ditemukan adalah nyeri tulang. Nyeri terpusat di daerah dekat persendian tulang. OsteoartritisPenyakit sendi degeneratif yang berkaitan dengan kerusakan kartilago sendi. Gejala yang ditimbulkan terdapat nyeri sendi, hambatan gerakan sendi, kaku pada pagi hari, adanya krepitasi, pembesaran sendi (deformitas), dan perubahan gaya berjalan.

9OsteoporosisSuatu kondisi yang ditandai dengan penurunan kepadatan tulang, penurunan kekuatan tulang, dan mengakibatkan tulang rapuh.

Penyebab OsteoporosisOsteoporosis postmenopausalOsteoporosis senilisOsteoporosis sekunderOsteoporosis juvenil idiopatikManifestasi klinisAkan timbul nyeri tulang dan kelainan bentukPada tulang belakang menyebabkan nyeri punggung menahunNyeri timbul secara tiba-tiba dan dirasakan di daerah tertentu dari punggungPatofisiologi

EtiologiFaktor genetik: pengaruh terhadap derajat kepadatan tulangFaktor mekanisKalsium, protein, estrogen, rokok dan kopi, serta alkohol

EpidemiologiPrevalensi tepatnya tidak diketahui, namun hampir separuh dari penduduk amerika usia 50 tahun ke atas ,atau 44 juta orang, memiliki massa tulang yang rendah.Dengan meningkatnya Kejadian osteoporosis meningkat usiaRisiko seumur hidup wanita kulit putih mengalami fraktur adalah 50%komplikasiFraktur pangkal paha, pergelangan tangan (tersering), kolumna vertebralis, dan panggul, hospitalisasi, dan penurunan kemampuan untuk melakukan aktifitas hidup sehari-hari dapat terjadi setelah fraktur osteoporosis.penatalaksanaanTerapi hormon penggantiTerapi non-hormonal: Bifosfonat, Etidronat, Alendronat, Raloksifen, Vit D, dan Kalsitriol

Pencegahan: Konsumsi kalsium dan vitamin D secukupnya, olahraga beban, estrogen serta ProgesteronPrognosis:Prognosisnya baik dalam pencegahan osteoporosis setelah menopause jika terapi farmakologi dengan estrogen atau raloxifen dimulai sedini mungkin, dan terapinya dipertahankan.

KesimpulanUntuk pertahankan kepadatan tulang, maka tubuh perlu kalsium dan mineral yang memadai, namun ketika tubuh tidak mampu mengatur kandungan kalsium dan mineral tersebut maka tulang kurang padat dan lebih mudah rapuh sehingga terjadilah osteoporosis.