24
OLEH KELOMPOK I : 1.Agung Andrianto 2. Agus Riyadi 3. Aifal 4. Aji Sukma

ppt anak BBLR.ppt

  • Upload
    bagus

  • View
    235

  • Download
    6

Embed Size (px)

Citation preview

  • OLEHKELOMPOK I :Agung AndriantoAgus RiyadiAifal 4.Aji Sukma

  • ASKEP BBLRPENGERTIANBBLR adalah bayi baru lahir dengan berat badan < 2500 gr.

    Gangguan pertumbuhan dan pematangan (maturitas) organ.

    Kematian

  • PEMBAGIAN BBLR1. Bayi kurang bulan murni (premature) - Lahir masa gestasi < 37 minggu BB sesuai masa gestasi - Immaturitas system organ

    2. Bayi kecil Masa Kehamilan (KMK) - BB tidak sesuai dengan masa gestasi

  • PREMATUREPenyebab kelahiran prematur Faktor ibu Faktor janin Faktor plasenta Tidak,diketahui

  • Faktor Ibu :Toksemia gravidarum, yaitu preeklampsi dan eklampsi. Kelainan bentuk uterus (mis. uterus bikornis, inkompeten serviks) . Tumor (mis. mioma uteri, sistoma). Ibu yang menderita penyakit : @ Akut dengan gejala panas tinggi (mis. tifus abdominalis, malaria). @ Kronis (mis. TBC, penyakit jamung, gromerulonefritis kronis).

  • Trauma pada masa kehamilan antara lain: @ Fisik (mis. jatuh). @ Psikologis (mis. stres) . Usia ibu pada waktu hamil kurang dari 20 tahun atau lebih dari 35 tahun. Plasenta antara lain plasenta praevia, solusio plasenta

  • Faktor JaninKehamilan ganda Hidramnion Ketuban pecah dini Cacat bawaan Infeksi (mis. rubeolla, sifilis, toksoplasmosis) Insufisiesi plasenta Inkompatibilitas darah ibu dan janin (faktor Rhessus, golongan darah ABO)

  • Faktor plasenta * Plasenta previa Solusio plasenta * Tidak diketahui

  • Penyulit yang dapat terjadiHipotermiSindrome Gawat NafasHipoglikemiaPerdarahan intrakranialRentan terhadap infeksiHiperbillirubinemiaKerusakan integritas kulit

  • DISMATUREFaktor yang menyebabkan

    Faktor janin. Kelainan kromoson, infeksi janin kronik, disoronomia familial, retardasi, kehamilan ganda, aplasia pankreas.

    2. Faktor plasenta. Berat plasenta kurang, plasenta berongga atau keduanya, luas permukaan berkurang, plasentitis vilus, infark tumor (korio angiona) plasenta yang lepas, sindrom transfusi bayi kembar.

  • 3. Faktor ibu. Toksemia, hipertensi, penyakit ginjal, hipoksemi (penyakit jantung sionatik, penyakit paru) malnutrisi, anemia sel sabit, ketergantungan (obat narkotik, alkohol, rokok).

  • Difisit in uteri dpt menyebabkan gawat janin yang digol. Mjd. 3 :Gawat janin akut. Defisit mengakibatkan gawat perinatal tetapi tidak mengakibatkan retardasi pertumbuhan dan pelisutanGawat janin subakut, bila defisit tersebut menunjukkan tanda pelisutan tetapi tidak mengakibatkan retardasi penumbuhan Gawat janin kronik. Bila bayi jelas menunjukkan retardasi per tumbuhan.

  • Masalah Bayi DismatureSinrome aspirasi mekoniumHipoglikemia simtomatikPenyakit membran hialinHiperbillirubinemiaAspiksia neonaturum

  • ASUHAN KEPERAWATANPENGKAJIANKeadaan Umum : * Tingkat kesadaran/keaktifan bayi * BB < 2500 gr * PB < 45 cm * LK < 33 cm * LD < 30 cm * TD : 80/46 mmHg * Nadi : 120-160 x/menit * Pernafasan : 40 60 x / menit * Suhu : 36,5-37 C * Posture cenderung ekstensi

  • Sistem Pernafasan :Distress pernafasan Pernafasan cuping hidup (PCH) Peningkatan frekuensi nafasSianosisApnoeTakipnoeRetraksi dada

    Sistem KardiovaskulerbradikardiNadi perifer dan perfusi jaringan menurun

  • Sistem Gastrointestinal * Distensi * Konstipasi * Muntah * Glukosa pada feses

    Ginjal * Gula, protein, asam amino dan garam

  • Sistem Integumen * Perubahan warna kulit * Perubahan tekstur kulit (tipis, transparan, kuning) * Hipotermi/hipertermi

    Sistem ImunImmatur (bayi premature)

  • Masalah Keperawatan Bayi dg BBLRRisiko tinggi gawat pernapasan Risiko tinggi hipotermia atau hipenemia Gangguan nutrisi, kurang dari kebuthan tubuh Kekurangan volume cairan Perubahan persepsi-sensori Risiko tinggi infeksi Resiko cedera Kurang pengetahuan

  • Penatalaksanaan Bayi BBLRPengaturan Suhu tubuh :* Pertahankan dalam suhu 36,5 37 C* Letakkan pada tempat yang hangat (lampu), kering, dalam incubator, menunda memandikan bayi & gunakan metode kanguru

    2. Nutrisi* Berikan ASI/PASI dengan dot/sendok sedikit demi sedikit 60 cc / Kg BB/ hari pada hari I, dinaikkan setiap hari sampai 200 cc / Kg BB sehari pada minggu ke II, Lakukan pijat bayi.

  • 3. Bayi BBLR mudah terkena infeksi : Oleh sebab itu :Pisahkan bayi BBLR dengan bayi yang terinfeksiCuci tangan sebelum & sesudah memegang bayiJangan merawat bayi bila sedang menderita infeksi saluran nafas (gunakan masker)

  • 4. Bayi BBLR bila terjadi kesulitan bernafas :Cegah terjadi kedinginan dan infeksiBeri ASI/PASI sedikit demi sedikit & sesering mungkinBila terjadi sesak lakukan :Bersihkan jalan nafasJaga suhu tubuh bayiBerikan oksigen jika tampak tanda-tanda cyanosis