Ppt abstrak Hordeolum

Embed Size (px)

Citation preview

Efektivitas Terapi Kombinasi Antibiotik Optalmik pada Hordeolum Setelah di Insisi dan di Kuret: Percobaan Acak, Percobaan Control Placebo: Studi Percontohan

TUJUANMETODE HASIL KESIMPULAN

Untuk mengevaluasi efektivitas terapi kombinasi larutan antibiotik tetes mata (neomisin sulfat, polimiksin B sulfat, gramicidin) pada pengobatan hordeolum setelah diinsisi dan dikuret.

Terapi hordeolum setelah di insisi dan di kuretTerapi kombinasi antibiotik optalmik Dengan placebo

Lebih Efektif yang mana ???

Aterapi kombinasi antibiotik optalmik .

Bdengan Placebo.

Di evaluasi hari ke-3 dan ke-7 setelah pemberian obat analisisis dengan intention to treat analysis

di

Sampel diambil dari Rumah Sakit King Chulalongkorn Memorial dari bulan Mei 2002 sampai Juni 2003. Sampel ditempatkan dalam dua kelompok. Kelompok A : terapi kombinasi antibiotik optalmik . Kelompok B : dengan Placebo. Sampel di evaluasi pada hari ketiga dan ketujuh setelah pemberian obat.

Yang dipakai Pasien dg ukuran hordeolum 5 mm dalam waktu 7 hari. Pasien (-) antibiotik dan insisi ,kuretase dengan anestesi lokal. Pasien yang sebelumnya telah di insisi dan dikuret dalam waktu 1 bulan.

Yang tidak dipakai Pasien dengan imunodefisiensi, Riwayat kecenderungan perdarahan Alergi aminoglikosida, polimiksin B, gramicidin, xylocaine dan povidon iodin.

Ada empat belas sampel dalam tiap kelompok Skor nyeri dan berat ukuran tidak berbeda antara kedua kelompok, sebelum pengobatan (p = 0,336 kesakitan dan 0,796 massa). Tidak ada perbedaan signifikan antara durasi obat dalam kedua kelompok (p = 0,988).

Kelompok A 7 orang nyeri (-) Skor nyeri 2.07 2.55 Ukuran massa 6.21 1.44 mm Hari ke-3 : 2 orang nyeri (+). skor nyeri 5-6 dan 3-5.

Kelompok B 5 orang nyeri (-) Skor nyeri 2.79 2.49. ukuran massa 6.39 2.30 mm

Nilai nyeri dari dua kelompok dibandingkan dengan intention-to-treat analysis (worst-case scenario), menggunakan skor nyeri 10 dalam kelompok perlakuan dan 0 pada kelompok placebo. Jangka waktu penyembuhan tidak berbeda (p = 0,2652) Tidak ada statistik perbedaan yang signifikan pada semua hasil.

Terapi

kombinasi tetes mata antibiotik tidak lebih efektif dibandingkan plasebo dalam pengobatan hordeolum setelah insisi & kuret.

TERIMA KASIH