Upload
jimmy-anwar
View
719
Download
67
Embed Size (px)
Citation preview
G2P0A1 HAMIL 9-10 MINGGU DENGAN ABORTUS INKOMPLIT DAN HIPERTENSI
Oleh :M. Iksir ReyhanI1A006071 Pembimbing :dr. Samuel Tobing, Sp.OG(K)
Laporan Kasus
PENDAHULUANWHO 20 juta (43,5%) kejadian abortus per tahun di seluruh dunia
Abortus spontan 15-20% dari semua kehamilan
13% angka kematian ibu di seluruh dunia akibat komplikasi abortus
TINJAUAN PUSTAKA
DEFINISIPengeluaran hasil konsepsi pada usia kehamilan kurang dari 28 minggu atau berat janin kurang dari 500 gram atau janin belum mampu untuk hidup diluar kandungan
EPIDEMIOLOGI- 20 juta kejadian
abortus dari 46 juta kelahiran pertahun
- 15-20% abortus spontan dari semua kehamilan
- 13 % dari total kematian ibu akibat komplikasi abortus
ETIOLOGI ABORTUS
• Kelainan kariotipeGENETIK
• Anomaly uterus : septum uterus (40-80%), uterus bikornus (10-30%)
• Mioma uteri (10-30%)
KELAINAN UTERUS
• Bakteri, virus, parasit, spirochaetaINFEKSI
• Produksi tromboksan >> saat uk.4-6 minggu
• Produksi prostasiklin << saat uk.8-11 minggu
HEMATOLOGI
• Paparan obat, bahan kimia, radiasi
LINGKUNGAN
• Diabetes mellitus, defek fase lutealHORMONAL
JANIN • Kelainan sitogenetik embrio
FAKTOR RISIKO ABORTUS
1. Usia2. Paritas ibu3. Riwayat abortus sebelumnya4. Merokok5. Alkohol
PATOFISIOLOGI ABORTUS
Pada uk.<8 minggu hasil konsepsi keluar seluruhnya (vili korealis belum menembus desidua)
Pada uk.8-14 minggu plasenta tidak lepas sempurna,perdarahan >> (menembus desidua lebih dalam)
Perdarahan desidua basalis nekrosis jaringan hasil konsepsi terlepas
(benda asing) uterus berkontraksi untuk mengeluarkan benda asing
KLASIFIKASI
Abortus provokatus•Abortus medisinalis•Abortus kriminalis
Abortus spontan
•Abortus spontan•Abortus iminen•Abortus insipiens•Abortus inkomplit•Abortus komplit•Abortus habitualis•Missed abortion
ABORTUS INKOMPLIT
Pengeluaran hasil konsepsi pada usia kehamilan kurang dari 28 minggu atau berat janin kurang dari 500 gram dimana sebagian hasil konsepsi telah keluar dari kavum uteri dan masih ada yang tertinggal.
DIAGNOSIS ABORTUS INKOMPLITDiagnosis meliputi anamnesis, pemeriksaan fisik, pemeriksaan penunjang
•Amenorhea•Perdarahan pervaginam (jaringan hasil konsepsi)•Nyeri /kram perut di atas simfisis
Anamnesis
•Pada vagina toucher (VT) sisa hasil konsepsi di OUE atau di liang vagina•Inspekulo : serviks dilatasi,tidak menonjol
Pemeriksaan fisik
PENATALAKSANAAN
Stabilisasi KU (terutama jika terdapat tanda2 syok)
Evakuasi hasil konsepsi
• Dilatasi & kuretase• Aspirasi vakum• medikamentosa
KOMPLIKASI ABORTUS
1. Perdarahan2. Perforasi3. Syok4. Infeksi
Berikut akan dilaporkan sebuah kasus pada seorang wanita usia 17 tahun yang dirawat di ruang Cempaka
RSUD Ulin Banjarmasin dengan Abortus Inkomplit
LAPORAN KASUS
Identitas Nama : Ny. A Umur : 17 tahun Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga Agama : Islam Alamat : Desa Tambak Sirang Laut
Gambut MRS : 13 Januari 2013, pkl 15.23
wita RMK : 1 10 92 29
Anamnesis
KU : Keluar darah dari kemaluan RPS:
Os merupakan rujukan dari Puskesmas Gambut dengan diagnosis abortus
inkomplit. Os mengeluh keluar darah dari kemaluan sejak hari Sabtu jam 6 pagi (1 hari SMRS), sebanyak 3-4 kali berupa gumpalan warna kehitaman. Os juga
merasakan perut bagian bawah terasa nyeri menjalar ke pinggang. Os 1 kali kontrol ke
bidan, tes kehamilan positif. Os tidak pernah USG.
Riwayat haid: menarche : 12 tahun,siklus : 28 harilama : 7 hari
Riwayat kontrasepsi:
(-)
Pemeriksaan fisik
Kesadaran
• Komposmentis
Tanda vital
• TD : 200/100 mmHg RR : 20 kali/menit• Nadi : 92 kali/ menit Suhu : 36,6 ºC
Status present
• Kepala/leher/thoraks/ekstremitas: dalam batas normal
Status Ginekologi
Pemeriksaan l
uar
Palpasi :- Fundus uteri: tidak teraba- Massa (-)
Pemeriksaan
dal
am
- Fluksus/flour: (+/-)Portio -permukaan : licin- konsistensi : kenyal- Pembukaan : terbuka,teraba jaringan-Korpus uteri:membesar sesuai uk.9 mgg- Parametrium D/S: massa/nyeri (-/-)
Pemeriksaan Penunj
ang
Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan Penunjang
Hasil USG :Sisa hasil konsepsi
DIAGNOSIS
G2P0A1 Hamil 9-10 minggu dengan Abortus inkomplit + Hipertensi Grade II
PROGNOSIS
Ad bonam
PENATALAKSANAAN
Sikap : KIE dan informed consent pro kuretase Po Nifedipin 3 x 10 mg
Captopril 3 x 12,5 mg
Follow Up
DISKUSI
Penelitian Sumarni (2006):
- terdapat hubungan bermakna usia terhadap kejadian abortus
- ibu hamil usia <20 tahun dan >35 tahun mempunyai risiko abortus 3,808 kali lebih besar dibandingkan ibu hamil dengan usia 20-35 tahun dan
Pasien ini hamil pertama kali (abortus) pada usia 17 tahun dan di tahun yang sama (2012) pasien hamil kedua.
Pernikahan 1 kali (1,5 tahun), menikah usia 16 tahun
Anbarsari (2010) :- terdapat hubungan
bermakna (p=0,02) antara riwayat abortus dengan kejadian abortus berulang
- ibu hamil dengan riwayat abortus berisiko abortus berulang 1,116 kali lebih besar dibandingkan ibu yang tidak mempunyai riwayat abortus sebelumnya
Pasien ini mempunyai riwayat abortus sebelumnya (2012)
Evakuasi uterus menurut FIGO :
1. Dilatasi dan kuretase
2. Aspirasi vakum3. Medikamentosa
Pada pasien ini dilakukan tindakan evakuasi uterus dengan cara Dilatasi dan kuretase
Penelitian Forna dkk, aspirasi vakum aman, cepat , nyeri lebih minimal dibandingkan menggunakan kuretase tajam, sehingga mengurangi perdarahan, mengurangi persepsi nyeri, dan waktu pengerjaan yang singkat
Pada lebih dari 200 pasien, satu kasus perforasi terjadi pada kelompok kuretase tajam, dan tidak ditemukan kejadian perforasi pada kelompok aspirasi vakum.
Meskipun demikian, kuretase tajam (Dilatasi dan kuretase) masih digunakan secara luas di beberapa negara di dunia
Beberapa klinisi membuktikan bahwa pengalaman menggunakan tangan adalah aman dan efektif dan oleh karena itu mereka tidak beralih ke aspirasi vakum
PENUTUP
Telah dilaporkan sebuah kasusseorang wanita usia 17 tahun dengan
diagnosis masuk G2P0A1 hamil 9-10 minggu dengan Abortus inkomplit +
Hipertensi grade IIdan diagnosis keluar Post kuretase atas
indikasi Abortus inkomplitDiagnosis ditegakkan berdasarkan anamnesis, pemeriksaan fisik dan
pemeriksaan penunjang. Selama 2 hari perawatan, pasien menjalani kuretase,
diberikan antibiotik dan pasien diperbolehkan pulang
TERIMA KASIH