PPI TB

Embed Size (px)

Citation preview

  • Curiculum Vitae

    Dr. Aziza Ariyani,SpPK Surabaya,23 Januari Lulus FKUNAIR 1986 Lulus FKUI Patologi Klinik 1997 Ketua Komite PPI RSUD Pasar Rebo Jakarta Timur 2010 Tim PPIRS Tk Pusat Kemenkes sejak 2006 Anggota Perdalin Jaya sejak 2001 Mengikuti WS dan Kongres CDC,WHO,APSIC,IFIC Postgraduate course Immunobiology GAMA

  • Pencegahan & PengendalianInfeksi Tuberkulosa

    Dr Ariyani SpPKPokja PPIRS Tk Pusat Kemenkes

  • Kewaspadaan Isolasi2 lapis

    1.Standard Precautions / Basic Hygienic Precaution / Routine Practicesditerapkan terhadap semua pasien ,setiap saat dan disemua fasyankesKombinasi UP dan BSI

    2.Transmission Precautions..sebagai tambahan Standard Precautions,berdasar pd diagnosis dan suspek infeksi ditransmisikan, infeksi atau kolonisasi mikroba yg secara epidemiologis penting

    2007 istilah HAIs menggantikan infeksi nosokomial

  • Kewaspadaan Standar Kebersihan tanganSarung tangan,masker,goggle, face shield ,gaunDisinfeksi dan sterilisasi alat untuk merawat pasienPengendalian lingkunganPenatalaksanaan LinenPenatalaksanaan limbah cair dan limbah tajam .. perlindungan & kesehatan karyawan..Penempatan pasienHygiene respirasi/Etika batukPraktek menyuntik yang amanPraktek pencegahan infeksi untuk prosedur lumbal pungsi

  • - kewaspadaan kontak - kewaspadaan droplet - kewaspadaan airborneDapat terjadi kombinasi transmisiPemilihan APD :selalu ukur risiko sebelum melakukan tindakan/pelayanan

  • Transmisi Infeksi

  • COPPER pada permukaan yang sering disentuh

  • Dikeluarkan saat berbicara,batuk,bersin>5mm,terlalu berat unt melayang diudara, dapat terbawa sampai
  • Melalui partikel kecil2 m dari sumber. Partikel kemudian terhirupVaricella zoster,campak,TB paruDampak penularan tergantung dosis,lama paparan,kepekaan individu dan virulensi Mycobacterium TB1 kajiantraditional transmission 25%penularan dalam keluarga dan teman dekat penularan terbesar terjadi di tempat lain..fasyankes?

  • TBC no 4 terbanyak diduniaMDR TB 1,8% 2012: 6620 Kusta 6,69/100.000Hepatitis B >8 % ( Riskesdas : 9,4%)HIV 0,2 % , estimasi ODHA 186.000Rabies156 (2011)Diphterimasih ada KLB di jatimMalaria1,87%

  • GOAL 6 Memerangi HIV/AIDS, Malaria dan Penyakit Menular Lainnya (Tuberkulosis)Target 7: Mengendalikan penyebaran HIV/AIDS dan mulai menurunnya jumlah kasus baru pada tahun 2015Target 8: Mengendalikan penyakit malaria dan tuberkulosis dan mulai menurunnya jumlah kasus baru malaria dan tuberkulosis pada tahun 2015HIV/AIDS menjadi telah menjadi ancaman epidemi bagi IndonesiaDiperkiranakn pada tahun 2010 akan ada sekitar 110.000 orang yang menderita/meninggal karena AIDS, serta 1 5 juta orang dengan HIVStrategi utama penanggulangan TB melalui perluasan jangkauan Directly Observed Treatment Shortcourse (DOTS), Menghadapi tantangan TB-HIV & MDR TB

  • PPI TB PPITB di fasyankes dalam upaya mendukung MDGs ( RS,Puskesmas,Rutan lapas dan fasyankes lain )

    Menurunkan morbiditas dan mencegah epidemik TB HIV , MDR TB & XDR-TB

  • TB : penyakit menular yg masih merupakan penyebab kematian terbesar diantara Infeksi yg lain & masih mrpk masalah kesehatanPenularan M.tb : melalui udara (airborne) saat bicara, batuk, bersin Menurunkan angka kesakitan TB perlu upaya preventif ,promotif dan kuratif, termasuk upaya Pencegahan & Pengendalian infeksi TB

  • Sasaran PPI : Pasien, Petugas, Keluarga pasien, Pengunjung, Lingkungan

    Petugas kesehatan (health care workers) yang menangani pasien TB merupakan kelompok dengan risiko tinggi terinfeksi TB (prevalensi 33%-79%)

    Insiden infeksi TB pada Nakes adalah 69 - 5,780/100,000.

  • Fakta TB1/3 penduduk dunia terinfeksi TB dan 95% di negara berkembangGobal Report WHO (2010) :TB : 8,8 juta (BTA positif:2,6 juta)Kemenkes (2010) : HIV: 24.131( TB :11.835 TB/49%)Gobal Report WHO (2011): MDR : estimasi kasus baru: 1,8%, kasus kambuh : 17%Jateng (Drug resisten survey): kasus Baru: 1,9% , kasus yg pernah diobati (16,3%)

  • Setiap fasilitas kesehatan yang menangani suspek atau pasien TB seharusnya mengembangkan dan menjalankan perencanaan Pengendalian Infeksi TB yang memadai.Standard 20 dalam ISTC : Pengendalian Infeksi

  • 4 pilar PPITBDukungan ManajerialPengendalian AdministrasiPengendalian LingkunganPengendalian dengan Perlindungan diri

  • pengendaliantujuanTarget: siapa? dimana?ManajerialKomitmen manajer untuk mendukung program dengan mendukung anggaran,fasilitas,sosialisasi,monevPasien,petugas,pengunjungAdministratifMenurunkan risiko eksposeSiapa? Yang suspek TB,yang berisiko ekspose,yang TB infeksius,TB yg resisten OATLingkunganmencegah penyebaran dan menurunkan konsentrasi dari droplet nukleiMengontrol sumber infeksiMendilusi dan mengeluarkan udara yg terkontaminasiMengkontrol aliran udaraTempat yang optimal untuk meminimalkan risiko

    Jaga udara terkontaminasi harus bergerak keluarPerlindungan dirimenurunkan risiko saat ekspos dengan menggunakan APDpenanganan khusus untuk yang risiko tinggi

  • Area risiko tinggi dan prosedurUnit/departemen dg TB MDR/XDRRuang tunggu dan unit/departemen untuk DiagnosisR Mapenaling di penjara ( sebelum dipindahkan)Ruang pengumpulan sputumLaboratorium yg memeriksa BTA dan kultur BTARuang tindakan bronkhoskopyRuang bedah ?

  • 1.Dukungan MANAJERIAL Membentuk tim PPITB : ( buat perencanaan, buat SOP, sosialisasi, surveilans, monev) Fasilitasi dengan anggaran dan kebijakan Peningkatan budaya kerja petugas dlm pelaksanaan PPITB Membangun & melaksanakan sistem PPITB Pemantauan & evaluasi pelaksanaan PPITB

  • Rencana PPI TB1. Prosedur penyaringan pasien mulai dari Triase2. Pendidikan pasien etika batuk,hidup sehat 3. Ruang tunggu fasilitasi ventilasi yg baik . 4. Proses mempercepat pelayanan bagi pasien batuk5. Upaya pengendalian lingkungan ( ranap)6. Upaya perlindungan diri yg adekuat7. Pelatihan & pendidikan petugas ttg TB dan PPITB 8. Pemeriksaan kesehatan bagi petugas 9. Monev pelaksanaan Rencana Kerja PPI-TB

  • 2.PILAR PENGENDALIAN ADMINISTRATIFMelaksanakan triase & pemisahan kasus berpotensi infeksius Menerapkan etika batuk untuk mencegah transmisi patogenMengurangi waktu pasien berada di fasilitas pelayanan kesehatan.

  • ALUR PASIENPasien datangMenunggu..............Pendaftaran Menunggu..............Periksa DokterMenunggu..............Ke Penunjang - Menunggu..........Rontgen - Menunggu..Laboratorium (Pendaftaran, pembayaran, Sampling, ambil hasil )Menunggu..............Konsul DokterMenunggu..............Apotek

    Perlu ventilasi yang memadai- >12 ACH, natural ventilation

  • Lima Langkah Penatalaksanaan pasien Untuk Mencegah Infeksi TB di RSLangkahKegiatanKeterangan1.Triase Pengenalan segera pasien suspek atau konfirm TB adalah langkah pertama. Hal ini bisa dilakukan dengan menempatkan petugas untuk menyaring pasien dengan batuk lama segera pada saat datang di fasilitas. Pasien dengan batuk 2 minggu, atau yang sedang dalam investigasi TB tidak dibolehkan meng-antri dengan pasien lain untuk mendaftar atau mendapatkan kartu. Mereka harus segera dilayani mengikuti langkah-langkah dibawah ini.2.PenyuluhanMeng-instruksi-kan pasien yang tersaring diatas untuk melakukan etiket batuk. Yaitu untuk menutup hidung dan mulut ketika batuk atau bersin. Kalau perlu berikan masker atau tisu untuk membantu mereka menutup mulutnya3.PemisahanPasien yang suspek atau kasus TB melalui pertanyaan penyaringan harus dipisahkan dari pasien lain, dan diminta menunggu di ruang terpisah dengan ventilasi baik serta diberi masker bedah atau tisu untuk menutup mulut dan hidung pada saat menunggu. 4.Pemberian pelayanan segera Pada tempat pelayanan terpadu, pasien dengan gejala di-triase ke baris depan untuk mendapatkan pelayanan segera (misalnya VCT HIV, kunjungan ulang obat), agar segera dapat dilayani dan mengurangi waktu orang lain terpajan pada mereka. Ditempat pelayanan terpadu, usahakan agar pasien yang hanya datang untuk pelayanan HIV mendapatkan layanan HIV sebelum layanan untuk ODHA dengan TB.5.Rujuk untuk investigasi/ pengobatan TBPemeriksaan diagnostik TB sebaiknya dilakukan ditempat pelayanan itu, tetapi bila layanan ini tidak tersedia, fasilitas perlu membina kerjasama baik dengan sentra diagnostik TB untuk merujuk pasien dengan gejala TB. Selain itu, fasilitas perlu mempunyai kerjasama dengan sentra pengobatan TB untuk menerima rujukan pengobatan bagi pasien terdiagnosa TB.

  • 3.PILAR PENGENDALIAN LINGKUNGAN:Isolasi/spacingPenggunaan Sistem Ventilasi: - Alamiah - Mekanik - Campuran Penggunaan Radiasi UltravioletHepafilter bila udara akan diresirkulasi

  • Ruang isolasi MDR TB

  • Natural Ventilasi Membuka jendela dan pintu agar terjadi pergerakan udara masuk dan keluarMenciptakan penataan ruang tunggu, ruang pemeriksaan, dan ruang perawatan yang benarTerbaik dan yang sangat dianjurkan

  • Natural Ventilation di unit rajalDoctor

    PatientDoctor Patient

  • Rekomendasi natural ventilasi di poli Rajal

  • Ventilasi: Natural dan MekanikVentilasi Natural

    Baik: bila pertukaran adekuatKendala: Sulit mengatur jumlah dan arah tergantung angin Ventilasi Mekanikuntuk mengendalikan arah dan menambah air mixing

  • Natural Ventilasi Ruang Poli dengan jendela terbuka 100%Ruang tunggu klinik diluar dan kena sinar matahari

  • Ruang tunggu Poli dan Apotik

  • R Rawat pasien TB dengan natural ventilation

  • Ventilasi Mekanik

  • Rekomendasi WHO laju ventilasi ruangan dgn risiko tinggi penularan melalui udara : 12 ACH ( airchanges per hour ). Rumus :

    ACH = Laju Pertukaran Udara per jamVolume ruangan

    Pertukaran udara

  • Apa yang dibutuhkan untuk mengukur ACH?A tape measureVaneometerSmoke tubeCalculatorNote pad

  • Contoh Perhitungan ACHLuas jendela terbuka : tinggi 0.5 m x lebar 0.5m = 0.25m2Kecepatan udara lewat jendela : 0.5 m/detikVolume ruangan : Panjang 3 m x lebar 5 m x tinggi 3 m = 45 m

    Perhitungan ACH : = Luas jendela X kecepatan udara lewat jendela X 3600detik/jam Volume ruangan= 0.25m 2 x 0.5m/detik x 3600 detik/jam = 10 ACH 45m3

  • ACH pada ventilasi naturalQian ,Seto WH,Li Y,University of Hongkong and Queen Mary Hospital,observed inan experimentIn China,Hongkong during SAR

    Kondisi ruangan ACHJendela dibuka penuh+pintu dibuka29,3 93,2Jendela dibuka penuh+pintu ditutup15,1 -31,4Jendela dibuka separuh+pintu ditutup10,5 - 24Jendela ditutup+pintu dibuka8,8

  • Pertukaran udara perjam (ACH) & waktu yang dibutuhkan untuk bersihkan kontaminan airborne

    ACHWAKTU yg dibutuhkan unt membersihkan ( menit )99%99,9 %21382074691046 4669122335151828207145036400< 11

  • Ventilasi Mekanik

  • Tujuan menggunakan ventilasi mekanik Mengalirkan udara bersih dan mengganti udara di dalam ruanganMenyaring (dengan hepa filter) partikel infeksius dari udara yang di resirkulasiDitambahkan lampu UVGI untuk mendisinfeksi udara yang di resirkulasi

  • Ventilasi CampuranNatural dan mekanik ventilasi

  • Ventilasi Dalam Gedung3 elemen dasar, yaitu:Ventilation Rate: Jumlah udara luar berkualitas baik yg masuk dlm ruangan pd waktu tertentuArah aliran udara: area bersih, ke area terkontaminasiDistribusi udara : pola aliran udara (airflow pattern): Udara luar perlu terdistribusi ke setiap bagian dari ruangan dgn cara yang efisien & kontaminan airborne yang ada dalam ruangan dialirkan keluar dengan cara yang efisien juga.

  • Tempat pengumpulan sputum

  • Tempat Pengumpulan sputum

  • ducting

  • Pemakaian sinar UV dan filter Pemakaian sinar UV dan filterHEPA harus dipertimbangkan sebagai langkah tambahan setelah langkah pengendalian administratif dan ventilasi telah dilakukan

  • 4. PILAR PERLINDUNGAN DIRI 1. Petugas pakai Respirator partikulat (N-95)2. Edukasi & fasilitasi etika batuk(wastafel,tisu,sabun cair,tempat sampah)3. Keselamatan & Keamanan Laboratorium TB4. Fasilitasi box penampungan sputum yang aman5. Proteksi saat transportasi pasien (masker bedah )

  • Transmisi droplet

  • Transmisi Airborne Lebih jauh dari Satu meterMycobacterium tuberculosis?

  • Chowdhury.PK..HVAC Design criteria for isolation room.Journal of magazine of Indiansociety of heating,refrigerating and air Conditioning engineers.Jul-Sep 2002;1-19

  • Chowdhury.PK..HVAC Design criteria for isolation room.Journal of magazine of Indiansociety of heating,refrigerating and air Conditioning engineers.Jul-Sep 2002;1-19

  • ETIKA BATUK

  • Edukasi etika batuk

  • Respirator partikulat * N 95 , N 99 Melindungi seseorang dari partikel < 5 mm

    pabrik kode : 1870,1860

  • Fit testingPakaikan hood dan collar seperti pada gambarSiapkan sensitivity solution pada nebulizer untuk sensitivity testMinta orang yang diperiksa untuk bernafas melalui mulut dengan lidah sedikit keluar (seperti pada gambar)Semprotkan nebulizer ke dalam hood melalui lubang yang tersediaMinta orang yang diperiksa untuk memberi tanda saat rasa pahit mulai terasa dan hitung berapa kali anda menyemprot.

  • Fit testLepaskan hood and collarTunggu beberapa saat sampai rasa pahit hilang (dapat dibantu dengan meminum air putihSetelah rasa pahit hilang minta orang yang diperiksa untuk memakai masker yang akan diuji.Siapkan fit test solution ke dalam nebulizer Siapkan formulir fit test kuantitatif

  • Jelaskan bahwa akan ada 7 tes yang akan dilakukan, masing-masing selama 1 menit. Setiap test yang dilakukan ditanyakan apakah ada rasa pahit. Bila tidak dinyatakan lulus test dan bila terasa pahit berarti gagal.Bila gagal berarti ukuran atau jenis masker tidak sesuai harus dilakukan fit test pada jenis masker yang lainBersihkan nebulizer yang telah digunakan dengan air dan keringkanLengkapi formulir dan hasil akhir fit test

  • Penyimpanan respirator partikulat

  • Masker bedah & RespiratorMasker bedahTerdiri 2 lapis ( sekarang 4 lapis)Tidak melindungi pemakai dari partikel infeksius di udara Hanya dapat melindungi dari partikel ukuran > 5 mm Dianjurkan untuk dipakai oleh pasien TB/TB MDR

    Respirator Mempunyai daya saring 95 % ( partikel sebesar

  • Keselamatan & Keamanan Laboratorium TBBiosafety cabinet kl 2

  • PPI di lab TB, bekerja sesuai SPOKebersihan tanganPenggunakan APD yg benarBekerja menggunakan BSCVentilasi yg baikTumpahan bahan infeksiusAlur kerja

  • Gunakan respirator (N95/bedah tergantung kasus pasien) dengan benarMelepas respirator segera bila meninggalkan ruangan & buang di tempat sampah (khusus infeksius )Hindari transportasi pasien ke tempat yg tidak perluPasien menggunakan masker bedah

  • Penempatan pasien1. Ruangan khusus Bila ruangan khusus tdk ada : - kumpulkan pasien dgn diagnosis yg sama (kohorting ) - pisahkan pasien , jarak minimal 1meter/gunakan sekat yang mudah dibersihkan ( plastik/fiber glass )

  • Penempatan pasien

    2. Ruangan khusus dengan pintu tertutupUdara dalam ruangan dikeluarkan (tekanan negatif) Ruangan khusus tdk ada : kumpulkan pasien dengan penyakit yg sama ( kohorting )Pengunjung mengenakan APD yang sesuai

  • Perlindungan Petugas (TB)- Support kesehatan petugas- Monitoring kesehatan berkala ( Surveilans PPITB )...........KRITERIA YG DISURVEY ??? * Lokasi tempat kerja * Lama kerja/kontak * ?????????????????? - Anamnesa 2x/thn, pem. fisik - Foto thorax 1x/thn - Pemeriksaan penunjang - Terapi

  • Risiko terinfeksi TB terkait dengan: Lokasi tempat kerja : Poliklinik rawat jalan,kasir,apotik Laboratorium : loket,sampling Rawat inap pasien TB IGD Radiologi

  • KesimpulanTB ditransmisikan airborneRisiko penularan TB pada petugas kesehatan cukup tinggiTujuan PPI TB : mencegah & mengendalikan penularan TB4 pilar dalam PPI TB : dukungan pimpinan/ manajerial , pengendalian administrasi, lingkungan & perlindungan diriPenempatan pasien rawat : ruangan terpisah atau kohortingPerlindungan petugas

  • Semoga bermanfaat

    ***