Power Point Hidrocephalus

Embed Size (px)

Citation preview

HIDROSEFALUS OBSTRUKTIFMUNIK FAJAR RANY SONYA DETISIA PUTRI PRISKA KENLY KARTIKA KOESNO RAFKI HIDAYAT

Hidrosefalus obstruktif Hidrosefalus obstruktif adalah hidrosefalus dimanaobstruksinya terdapat di dalam sistem ventrikel sehingga menghambat aliran bebas dari CSS. Biasanya gangguan yang terjadi pada hidrosefalus kongenital adalah pada sistem vertikal sehingga terjadi bentuk hidrosefalus non komunikan. ventrikuler yang mencegah bersikulasinya CSS. Kondisi tersebut sering dijumpai pada orang lanjut usia yang berhubungan dengan malformasi congenital pada system saraf pusat atau diperoleh dari lesi (space occuping lesion) ataupun bekas luka. Pada pasien dewasa dapat terjadi sebagai akibat dari obstruksi lesi pada sistem ventricular atau bentukan jaringan adhesi atau bekas luka didalam system di dalam system ventricular.

Biasanya diakibatkan obstruksi dalam sistem

EPIDEMIOLOGI Insidensi hidrosefalus antara 0,2-4 setiap 1000kelahiran. Tidak ada perbedaan bermakna insidensi untuk kedua jenis kelamin, juga dalam hal perbedaan ras. Hidrosefalus dapat terjadi pada semua umur. Pada remaja dan dewasa lebih sering disebabkan oleh toksoplasmosis.

KLASIFIKASI Hidrosefalus dapat diklasifikasikan atas beberapa hal,antara lain :

Gambaran klinis

Hidrosefalus manifest (overt hydrocephalus) Hidrosefalus tersembunyi (occult hydrocephalus) Hidrosefalus akuisita Hidrosefalus congenital Hidrosefalus akut Hidrosefalus kronik

Waktu pembentukan Proses terbentuknya Sirkulasi CSS

Hidrosefalus komunikans Hidrosefalus non komunikans

PATOFISIOLOGI DAN PATOGENESIS CSS dihasilkan oleh plexus choroideus dan mengalirdari ventrikel lateral ke dalam ventrikel III, dan dari sini melalui aquaductus masuk ke ventrikel IV. Di sana cairan ini memasuki spatium liquorserebrospinalis externum melalui foramen lateralis dan medialis dari ventrikel IV. Pengaliran CSS ke dalam sirkulasi vena sebagian terjadi melalui villi arachnoidea, yang menonjol ke dalam sinus venosus atau ke dalam lacuna laterales; dan sebagian lagi pada tempat keluarnya nervi spinalis, tempat terjadinya peralihan ke dalam plexus venosus yang padat dan ke dalam selubung-selubung saraf (suatu jalan ke circulus lymphaticus). antara 0,2- 0,5% volume total per menit dan ada yang menyebut antara 14-38 cc/jam. Sekresi total CSS dalam 24 jam adalah sekitar 500-600cc, sedangkan jumblah total CSS adalah 150 cc, berarti dalam 1 hari

Kecepatan pembentukan CSS 0,3-0,4 cc/menit atau

Penyebab hidrosefalus pada dewasa :

Perdarahan subarachnoid menyebabkansepertiga dari kasus ini oleh karena sumbatan vili arachnoidea. Idiopatik Trauma kepala Tumor Post operasi fossa posterior dapat

menyebabkan penyumbatan aliran LCS normal. Stenosis aquaductus congenital namun gejalanya baru muncul setelah dewasa. Meningitis terutama bakterial.

Gambaran klinis yang telrihat pada orang dewasa adalah : Penurunan fungsi kognitif Sakit kepala : lebih jelas pada pagi hari karena CSS diserap Sakit leher : jika ada, sakit kepala dapat mengindikasikanadanya protusio magnum. tonsil cerebellum ke dalam foramen lebih sedikit pada posisi berbaring. Ini dapat dikurangi dengan posisi duduk. Jika kondisinya semakin parah, sakit kepala menjadi lebih berat dan berkepanjangan.

GAMBARAN KLINIK

Mual yang tidak dipengaruhi dengan pergerakan kepala Muntah : kadang-kadang eksplosif, muntah sangat jelas padapagi hari.

Penglihatan kabur: ini dapat menandakan adanya kerusakamnervus optikus.

saraf optik yang serius, yang harus diobati sebagai emergensi.

Edema papil : karena peningkatan TIK, bisa menyebabkan atrofi Diplopia : karena adanya kelumpuhan nervus VI. Kesulitan berjalan Inkontinensia : menandakan adanya kerusakan parah pada

PEMERIKSAAN DAN DIAGNOSIS Gejala klinis Foto rontgen kepala, didapatkan : Tulang tipis Disproporsi kraniofasial Sutura melebar

Transiluminasi ; penyebaran cahaya di luar sumber sinar lebih daribatas, frontal 2,5 cm, oksipital 1 cm

Pemeriksaan CSS. Dengan cara aseptik melalui punksi ventrikel /

punksi fontanela mayor. Menentukan : Tekanan Jumlah sel meningkat, menunjukkan adanya keradangan / infeksi Adanya eritrosit menunjukkan perdarahan Bila terdapat infeksi, diperiksa dengan pembiakan kuman dan kepekaanantibiotik.

Ventrikulografi CT scan kepala

DIAGNOSIS BANDING Higroma subdural ; penimbunan cairan dalamruang subdural akibat pencairan hematom subdural rongga subdural

Hematom subdural ; penimbunan darah di dalam Emfiema subdural ; adanya udara atau gas dalamjaringan subdural.

Hidranensefali ; sama sekali atau hampir tidak Tumor otak Kepala besar

memiliki hemisfer serebri, ruang yang normalnya di isi hemisfer dipenuhi CSS

Megaloensefali : jaringan otak bertambah Makrosefali : gangguan tulang

TERAPI Pada dasarnya ada tiga prinsip dalam pengobatanhidrosefalus, yaitu :

1. Mengurangi produksi CSS 2. Mempengaruhi hubungan antara tempat produksi CSSdengan tempat absorbs

3. Pengeluaran liquor (CSS) ke dalam organ ekstrakranial Penanganan hidrosefalus dapat dibagi menjadi : 1. Penanganan sementara Terapi konservatif medikamentosa ditujukan untuk2. Penanganan alternative (selain shunting)

membatasi evolusi hidrosefalus melalui upaya mengurangi sekresi cairan dari pleksus koroid atau upaya meningkatkan resorbsinya.

Misalnya : pengontrolan kasus yang mengalami intoksikasi

vitamin A, reseksi radikal lesi massa yang mengganggu aliran liquor atau perbaikan suatu malformasi. Saat ini cara terbaik untuk melakukan perforasi dasar ventrikel III adalah dengan teknik bedah endoskopik. Operasi pemasangan shunting

3.

PROGNOSISKeberhasilan tindakan operatif sertaprognosis hidrosefalus ditentukan ada atau tidaknya anomali yang menyertai, mempunyai prognosis lebih baik dari hidrosefalus yang bersama dengan malformasi lain (hidrosefalus komplikata). menimbulkan gejala sisa, gangguan neurologis serta kecerdasan. Dari kelompok yang tidak diterapi, 50-70% akan meninggal karena penyakitnya sendiri atau akibat infeksi berulang, atau oleh karena aspirasi pneumonia. Namun bila prosesnya berhenti (arrested hidrosefalus) sekitar 40% anak akan mencapai kecerdasan yang normal . setelah operasi sekitar 51% kasus mencapai

Hidrosefalus yang tidak diterapi akan

KESIMPULAN