7
Seminar Nasional dan Gelar Produk | SENASPRO 2017 123 POTENSI SITU TUNGGILIS SEBAGAI KAWASAN EKOWISATA DI KABUPATEN BOGOR Tun Susdiyanti 1 , Ratna Sari Hasibuan 2 Ayu Puspa Ariany 3 1, 2,3 Program Studi Kehutanan Fakultas Kehutanan, Universitas Nusa Bangsa Bogor. Jl. KH. Sholeh Iskandar Km. 4 Cimanggu Bogor Telp. (0251) 8340217 1 Email : [email protected] 2 Email : [email protected] ABSTRAK Situ Tunggilis merupakan salah satu lahan basah yang memiliki luas 35 Ha, keberadaannya sangat penting untuk keberlangsungan hidup masyarakat sekitar khususnya dibidang irigasi dan perikanan. Salah satu upaya pemanfaatannya adalah dengan menjadikannya sebagai kawasan wisata. Penelitian ini bertujuan menganalisis potensi dan alternatif strategi dalam perencanaan Situ Tunggilis sebagai kawasan ekowisata di Kabupaten Bogor. Penelitian berupa penelitian survei dengan wawancara mendalam dan FGD kepada masyarakat, pengunjung dan pengelola. Pengambilan responden secara purposive sampling. Metode penelitian didasarkan pada pedoman Penilaian Objek Daya Tarik Wisata Alam (ODTWA) dan analisis SWOT. Hasil penelitian menunjukkan Situ Tunggilis layak dan memiliki peluang yang prospektif dijadikan kawasan ekowisata. Kata kunci: Potensi, ekowisata, Situ Tunggilis, Kabupaten Bogor PENDAHULUAN Ekowisata merupakan kegiatan wisata yang bertanggungjawab terhadap alam, pemberdayaan masyarakat, meningkatkan kesadaran lingkungan, bukan hanya sekedar wisata alam belaka. Ekowisata bisa diartikan juga sebagai perjalanan yang bertanggungjawab ke daerah-daerah alami yang melestarikan lingkungan, menopang kesejahteraan masyarakat setempat, melibatkan interpretasi serta pendidikan lingkungan hidup [1]. Situ Tunggilis adalah satu dari 93 situ yang berada di Kabupaten Bogor yang secara administratif terletak di Kampung Tungilis, Desa Setu Sari, Kecamatan Cileungsi. Sebelah utara Situ Tunggilis berbatasan dengan Desa Gandoang, sebelah Timur berbatasan dengan Desa Cipeucang, sebelah Barat berbatasan dengan Desa Mampir sementara sebelah Selatan berbatasan dengan kampung Empu. Situ Tunggilis merupakan aset pemerintah daerah yang dimiliki oleh Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Jawa Barat yang masuk dalam rencana optimalisasi oleh Pemerintah Pusat melalui kementrian Pekerjaan Umum. Situ Tunggilis merupakan danau alami yang mengalami pelebaran luas karena adanya normalisasi danau dengan pengerukan pasir pada tahun 1987. Luas Situ Tunggilis kini mencapai 35 Ha dan keberadaannya sangat penting untuk keberlangsungan hidup masyarakat sekitar khususnya dibidang irigasi dan perikanan. Bagian ujung Situ dijadikan sebagai lokasi tambak Ikan Lele sementara sebagian masyarakat memancing ikan dan menjala kerang- kerangan untuk dikonsumsi ataupun dijual sebagai mata pencaharian. Untuk mempertahankan keberadaan Situ Tungilis sebagai salah satu lahan basah, perlu dilakukan upaya pengelolaan dan pemanfaatan. Salah satu upaya pemnfaatannya adalah dengan menjadikannya sebagai tempat wisata. Untuk menjaga pemanfaatan sumberdaya alam hayati dan ekosistem terpelihara dan mampu mewujudkan keseimbangan serta menyatu dengan pembangunan, adapun kegiatannya adalah perlindungan sistem penyangga kehidupan, pegawetan keanekaragaman jenis tumbuhan dan satwa beserta ekosistemnya dan pemanfaatan secara lestari dimana diantaranya adalah dengan mengembangkan wisata di kawasan konservasi perairan [2, 3]. Sejalan dengan rencana pemerintah daerah Kabupaten Bogor untuk melakukan optimalisasi Situ Tunggilis diperlukan pengetahuan tentang potensi situ agar dalam pemanfatannya tidak

POTENSI SITU TUNGGILIS SEBAGAI KAWASAN EKOWISATA …

  • Upload
    others

  • View
    9

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: POTENSI SITU TUNGGILIS SEBAGAI KAWASAN EKOWISATA …

Seminar Nasional dan Gelar Produk | SENASPRO 2017 123

POTENSI SITU TUNGGILIS SEBAGAI KAWASAN EKOWISATA

DI KABUPATEN BOGOR

Tun Susdiyanti 1, Ratna Sari Hasibuan 2 Ayu Puspa Ariany3

1, 2,3Program Studi Kehutanan Fakultas Kehutanan, Universitas Nusa Bangsa Bogor.

Jl. KH. Sholeh Iskandar Km. 4 Cimanggu Bogor Telp. (0251) 8340217

1Email : [email protected]

2Email : [email protected]

ABSTRAK

Situ Tunggilis merupakan salah satu lahan basah yang memiliki luas 35 Ha, keberadaannya sangat

penting untuk keberlangsungan hidup masyarakat sekitar khususnya dibidang irigasi dan perikanan.

Salah satu upaya pemanfaatannya adalah dengan menjadikannya sebagai kawasan wisata. Penelitian

ini bertujuan menganalisis potensi dan alternatif strategi dalam perencanaan Situ Tunggilis sebagai

kawasan ekowisata di Kabupaten Bogor. Penelitian berupa penelitian survei dengan wawancara

mendalam dan FGD kepada masyarakat, pengunjung dan pengelola. Pengambilan responden secara

purposive sampling. Metode penelitian didasarkan pada pedoman Penilaian Objek Daya Tarik

Wisata Alam (ODTWA) dan analisis SWOT. Hasil penelitian menunjukkan Situ Tunggilis layak dan

memiliki peluang yang prospektif dijadikan kawasan ekowisata.

Kata kunci: Potensi, ekowisata, Situ Tunggilis, Kabupaten Bogor

PENDAHULUAN

Ekowisata merupakan kegiatan wisata yang bertanggungjawab terhadap alam,

pemberdayaan masyarakat, meningkatkan kesadaran lingkungan, bukan hanya sekedar wisata alam

belaka. Ekowisata bisa diartikan juga sebagai perjalanan yang bertanggungjawab ke daerah-daerah

alami yang melestarikan lingkungan, menopang kesejahteraan masyarakat setempat, melibatkan

interpretasi serta pendidikan lingkungan hidup [1].

Situ Tunggilis adalah satu dari 93 situ yang berada di Kabupaten Bogor yang secara

administratif terletak di Kampung Tungilis, Desa Setu Sari, Kecamatan Cileungsi. Sebelah utara Situ

Tunggilis berbatasan dengan Desa Gandoang, sebelah Timur berbatasan dengan Desa Cipeucang,

sebelah Barat berbatasan dengan Desa Mampir sementara sebelah Selatan berbatasan dengan

kampung Empu. Situ Tunggilis merupakan aset pemerintah daerah yang dimiliki oleh Dinas

Pekerjaan Umum Provinsi Jawa Barat yang masuk dalam rencana optimalisasi oleh Pemerintah Pusat

melalui kementrian Pekerjaan Umum. Situ Tunggilis merupakan danau alami yang mengalami

pelebaran luas karena adanya normalisasi danau dengan pengerukan pasir pada tahun 1987. Luas

Situ Tunggilis kini mencapai 35 Ha dan keberadaannya sangat penting untuk keberlangsungan hidup

masyarakat sekitar khususnya dibidang irigasi dan perikanan. Bagian ujung Situ dijadikan sebagai

lokasi tambak Ikan Lele sementara sebagian masyarakat memancing ikan dan menjala kerang-

kerangan untuk dikonsumsi ataupun dijual sebagai mata pencaharian.

Untuk mempertahankan keberadaan Situ Tungilis sebagai salah satu lahan basah, perlu

dilakukan upaya pengelolaan dan pemanfaatan. Salah satu upaya pemnfaatannya adalah dengan

menjadikannya sebagai tempat wisata. Untuk menjaga pemanfaatan sumberdaya alam hayati dan

ekosistem terpelihara dan mampu mewujudkan keseimbangan serta menyatu dengan pembangunan,

adapun kegiatannya adalah perlindungan sistem penyangga kehidupan, pegawetan keanekaragaman

jenis tumbuhan dan satwa beserta ekosistemnya dan pemanfaatan secara lestari dimana diantaranya

adalah dengan mengembangkan wisata di kawasan konservasi perairan [2, 3].

Sejalan dengan rencana pemerintah daerah Kabupaten Bogor untuk melakukan optimalisasi

Situ Tunggilis diperlukan pengetahuan tentang potensi situ agar dalam pemanfatannya tidak

Page 2: POTENSI SITU TUNGGILIS SEBAGAI KAWASAN EKOWISATA …

124 SENASPRO 2017 | Seminar Nasional dan Gelar Produk

menimbulkan masalah antar kepentingan ekologis dan kepentingan sosial ekonomi masyarakat.

Sehingga konsep wisata yang mencerminkan wawasan lingkungan dan mengikuti kaidah

keseimbangan dan kelestarian sesuai tujuan konservasi alam dan pembangunan ekonomi masyarakat

lokal dapat berjalan dengan baik. Untuk itu dalam mengakomodasikan kebutuhan wisata dengan

meminimalkan dampak negatif bagi lingkungan dan masyarakat diperlukan perencanaan yang

diawali dengan mengidentifikai potensi wisata yang dapat dipadukan dengan faktor ekologis,

pengunjung serta masyarakat yang dapat mendukung usaha konservasi sumberdaya alam dan

peningkatan pendapatan masyarakat setempat. Melalui perencanaan kegiatan ekowisata fungsi Situ

Tunggilis tidak hanya sebagai daerah tangkapan air ataupun pengendali banjir, namun berfungsi juga

sebagai daerah konservasi, wisata, pusat atraksi kreatif dan ruang publik.

METODE PENELITIAN

Penelitian ini dilaksanakan di Situ Tunggilis, Desa Setu Sari Kecamatan Cileungsi Kabupaten

Bogor. Penelitian dilakukan pada bulan Juni-Juli 2017. Penelitian didesain dengan pendekatan

qualitative dan quantitative, dengan menggunakan mixed method. Pengumpulan data kualitatif

dilakukan melalui; (1) indepth interview (2) Focus Group Discusion (FGD) terhadap pengunjung,

masyarakat dan pengelola. Analisis data dilakukan secara deskriptif, mengacu pada Pedoman

Analisis Daerah Operasi dan Objek dan Daya Tarik Wisata Alam (ODTWA) dan analisis SWOT

[4,5,6]. Analisis Daerah Operasi dan Objek dan Daya Tarik Wisata ( ODTWA) mencakup indikator:

daya tarik, aksesibilitas, akomodasi dan sarana prasarana pengunjung, dengan nilai Indeks kelayakan

obyek wisata alam sebagai berikut:

-Tingkat kelayakan 33,3 - 66,6%:belum layak dikembangkan

- Tingkat kelayakan < 33,3%:tidak layak dikembangkan

- Tingkat kelayakan > 66,6% :layak dikembangkan

HASIL DAN PEMBAHASAN

1) Potensi Situ Tunggilis

Hasil penelitian menunjukkan penilaian ODTWA di Situ Tunggilis meliputi empat kriteria

yaitu, daya tarik, aksesibilitas, akomodasi serta sarana dan prasaranan pada Tabel 1.berikut ini:.

Tabel 1. Hasil Penilaian Potensi ODTWA Situ Tunggilis No Kriteria Skor Skor

maksimal

Indeks

(%)

Keterangan

1 Daya Tarik 900 1080 83.33

Layak

dikembangkan 2 Aksesibilitas 575 600 95.83

3 Akomodasi 90 180 50

4 Sarana Prasarana 300 300 100

Tingkat Kelayakan 82,29 Layak

1.1. Daya tarik situ tunggilis

Daya tarik merupakan faktor yang mempengaruhi seseorang untuk mengunjungi dan

melihat secara langsung ke tempat yang memiliki daya tarik yaitu segala sesuatu yang memiliki

keunikan, nilai dan kemudahan berupa keanekaragaman alam, budaya dan hasil buatan manusia

yang menjadi kunjungan wisatawan [7]. Penilaian komponen daya tarik ini bertujuan untuk

mengetahui gambaran atau bentuk-bentuk kegiatan rekreasi sesuai dengan daya tarik yang

memungkinkan datangnya pengujung. Situ Tunggilis memiliki daya tarik yang kuat dengan nilai

indeks sebesar 83.33% untuk menarik wisatawan berkunjung. Daya tarik tersebut dinilai dari

keunikan sumberdaya alam, sumber daya alam yang menonjol, variasi kegiatan wisata yang

dapat dilakukan, kebersihan dan keamanan Situ Tunggilis.

Page 3: POTENSI SITU TUNGGILIS SEBAGAI KAWASAN EKOWISATA …

Seminar Nasional dan Gelar Produk | SENASPRO 2017 125

a. Keunikan dan Banyaknnya Sumberdaya Alam yang menonjol

Keunikan diartikan sebagai suatu kombinasi kelangkaan daya tarik yang khas melekat

pada suatu obyek wisata, sedangkan daya tarik merupakan modal utama yang memungkinkan

datangnya pengunjung. Hasil penelitian menunjukkan Situ Tunggilis memiliki potensi yang

tersembunyi dan tidak banyak diketahui oleh banyak orang, diantaranya adanya beberapa jenis

ikan seperti: ikan mujair (Oreochromis mossambicus), kerang (Pilsbryoconcha exilis) dan tutut

(Pila ampullacea). beberapa jenis burung seperti burung raja udang, kareok, bangau, tekukur

dan burung kacamata. Selain itu diketemukan pula jenis satwa seperti kadal kebun (Mabuya

multifasciata), belalang (Caelifera ) dan kupu-kupu mata biru (Junonia orithya). Pada bagian

sisi belakang Situ tersimpan keindahan dengan pemandangan yang menenangkan. Keunikan

lain yang dimiliki Situ Tunggilis adalah pada sisi kiri berjejer patung-patung yang berdiri

menghiasi situ serta pulau kecil yang merupakan sisa pengerukan yang dilakukan pada tahun

1987. Meskipun patung-patung tersebut bukanlah bagian dari Situ, akan tetapi memiliki daya

tarik tersendiri serta dapat menunjang kegiatan ekowisata.

b. Kegiatan Wisata Alam yang Dapat Dilakukan

Jenis kegiatan wisata alam merupakan kegaitan-kegiatan yang biasa dilakukan oleh

pengunjung saat berada di kawasan. Kegiatan wisata yang dapat dilakukan yaitu menikmati

keindahan alam, melihat flora dan fauna, tracking, dan pendidikan/penelitian. Sebagian besar

pengunjung melakukan jenis kegiatan di Situ Tunggilis adalah memancing. Pengunjung

biasanya memancing sekaligus menikmati keindahan alam yang ada. Bentangan air dan

potongan pulau menghadirkan landscape yang menarik, ditambah dengan atraksi melempar jala

yang dilakukan nelayan. Kegiatan lain yang dilakukan oleh pengunjung adalah menembak atau

berburu. Kegiatan ini tidak banyak diketahui pengunjung lain yang mengakses sisi depan Situ

Tunggilis dan dilakukan oleh masyarakat setempat yang tinggal di sekitar Tunggilis. Satwa

liar yang biasa menjadi buruan di Situ Tunggilis berasal dari jenis ikan, burung hingga reptil,

antara lain: dari jenis burung seperti raja udang (Alcedines), kareo (Amaurornis phoenicurus),

tekukur (Spilopelia chinensis), bangau (Ciconoa ciconia) dan burung kacamata (Zosterops

palpebrosus). Beberapa pengunjung juga berburu jenis reptil seperti ular dan biawak. Selain itu

Situ Tunggilis akan menjadi salah satu danau besar yang dipertimbangkan untuk menjadi lokasi

lomba Dayung menyambut Pekan Olahraga Nasional (PON) untuk cabang olahraga air. Apabila

hal ini terealisasi maka akan membuka peluang yang nyata bagi daerah sekitar Situ Tunggilis

dalam kegiatan ekowisata.

c. Kebersihan Lokasi Objek Wisata

Meskipun Situ Tunggilis memiliki potensi untuk kawasan ekowista, tetapi sangat

disayangkan kondisi kebersihan yang memprihatinkan. Meskipun tidak dipengaruhi

pencemaran oleh sampah industri dan jauh dari keramaian, tetapi masih adanya vandalisme

berupa sampah berserakan. Sampah di permukaan air berasal dari rumah makan yang berada di

sekitar lokasi memancing, sampah yang terbuang ke air karena tidak adanya fasilitas kebersihan

seperti tempat sampah. Pencemaran lingkungan lain yaitu adanya pencemaran akibat limbah

budidaya tambak. Situ Tunggilis yang dianggap sebagai common property (milik bersama) dan

bersifat terbuka dimanfaatkan masyarakat sekitar sebagai lahan budidaya ikan yang

menggunakan sistem keramba dengan pemberian pakan berupa pelet. Meskipun jumlah tambak

atau keramba tidak terlalu banyak tetapi dapat berpotensi menghasilkan limbah yang pada

jumlah tertentu dapat mengakibatkan sedimentasi berupa penumpukan sisa pakan di dasar

perairan [8].

d. Keamanan Kawasan

Keamanan kawasan ketika berwisata mendorong pengunjung yang datang untuk

menghabiskan waktu lebih lama dan ada kemungkinan akan kembali mengunjungi kawasan

tersebut. Mengacu pada penilaian potensi ODTWA, suatu kawasan wisata dikategorikan aman

apabila tidak ada perambahan ataupun penebangan liar, pencurian di dalam kawasan hingga

longsor. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Situ Tunggilis termasuk kedalam kategori aman

dari segala ancaman seperti arus berbahaya, penyakit berbahaya juga kepercayaan-kepercayaan

yang mengganggu.

Page 4: POTENSI SITU TUNGGILIS SEBAGAI KAWASAN EKOWISATA …

126 SENASPRO 2017 | Seminar Nasional dan Gelar Produk

e. Kenyamanan

Selain keamanan, rasa kenyamanan juga mempengaruhi lamanya pengunjung berada di

lokasi wisata. Situ Tunggilis memiliki udara yang bersih dan sejuk, pada lokasi memancing

masih bebas dari bau dan bebas dari kebisingan serta tidak adanya lalu lintas yang menganggu.

Udara yang besih dan sejuk dikarenakan lokasi memancing berada di bawah pepohonan

meskipun tidak begitu rindang, hal ini akan memberikan kenyamanan bagi pengunjung. Potensi

wisata yang menjadi daya tarik Situ Tunggilis seperti pada Gambar 1 berikut ini

Gambar 1. Salah satu potensi wisata Situ Tunggilis

1.2. Aksesibiltas

Aksesibilitas merupakan derajat kemudahan dicapai oleh orang, terhadap objek, pelayanan

ataupun lingkungan. Kemudahan tersebut diimplementasikan pada bangunan gedung,

lingkungan dan fasiltas umum lainnya [9]. Hasil penelitian (Tabel 1) menunjukkan nilai

kelayakan aksesibiltas Situ Tunggilis sebesar 95,83%. Aksesibilitas menuju Situ Tunggilis

mudah dijangkau, dapat ditempuh melalui jalan provinsi yang cukup baik dengan jarak tempuh

1-3 jam dalam kondisi lalu lintas normal. Jarak Situ Tunggilis dari Ibukota Kabupaten (Cibinong)

sekitar 33 km dapat ditempuh dengan kendaraan roda empat/dua dalam waktu sekitar 1.5 jam,

sedangkan jarak dari Kota Bogor ke Situ Tunggilis sekitar 2 jam dengan jarak tempuh sejauh 55

km via jl. Raya Jonggol – Cileungsi . Sedangkan pada saat akhir pekan jarak tempuh menuju

Situ Tunggilis lebih lama hal ini disebabkan banyaknya truk dan tronton yang melintas di depan

Situ Tunggilis.

1.3. Akomodasi

Akomodasi merupakan segala sesuatu yang disediakan untuk memenuhi kebutuhan

seseorang ketika berwisata. seperti menginap, makan, minum, mandi dan sebagainya [9]. Hasil

penelitian (Tabel 1) nilai indeks akomodasi Situ Tunggilis sebesar 50%, hal ini disebabkan Situ

Tunggilis tidak memiliki fasilitas akomodasi dalam kawasan dikarenakan merupakan ruang

publik yang belum dikelola. Meskipun demikian beberapa hotel dapat ditemukan dalam jarak

kurang dari 10 m dan dapat menjadi tempat pengunjung untuk menginap. Diantaranya hotel: (1)

hotel pondok mawar; (2) hotel wisata; (3)sinar mutiara hotel; (4) mekarsari indah hotel dan (5)

hotel ganggong 2.

1.4. Sarana prasarana

Sarana prasarana merupakan salah satu indikator perkembangan pariwisata. Sarana hotel,

restoran, prasarana jalan dan transportasi yang terjangkau berpengaruh terhadap kunjungan

wisatawan. Hasil penelitian (Tabel 1) sarana prasarana Situ Tunggilis sebesar 100%, hal ini

diduga lokasi Situ Tunggilis strategis karena berada diantara Cileungsi dan Jonggol, serta

melewati jalan provinsi. Selain itu banyaknya pemukiman dan perumahan menjadi faktor

penunjang yang dapat ditemukan dalam radius 15 km dari Tunggilis – Cileungsi ataupun

Tunggilis-Jonggol. Angkutan umum menuju Tunggilis hanya dilewati oleh satu trayek nomer 64

dengan rute perjalanan Cileungsi-Cibinong/Citereup. Tarif angkutan disesuaikan dengan jarak

mulai dari Rp 3000 – Rp 10000.

2) Pengembangan Situ Tunggilis

Page 5: POTENSI SITU TUNGGILIS SEBAGAI KAWASAN EKOWISATA …

Seminar Nasional dan Gelar Produk | SENASPRO 2017 127

Berdasarkan Analisis Daerah Operasi dan Objek dan Daya Tarik Wisata ( ODTWA)

mencakup indikator: daya tarik, aksesibilitas, akomodasi dan sarana prasarana pengunjung.

Diperoleh nilai Indeks kelayakan obyek wisata alam Situ Tunggilis sebesar 82,29% atau Situ

Tunggilis layak dikembangkan menjadi kawasan ekowisata.

Sedangkan dari hasil analisis SWOT terhadap faktor internal maupun eksternal sebagai

berikut:

m. Analisis Faktor internal dan eksternal dalam perencanaan ekowisata di Situ Tunggilis

Faktor internal dan eksternal Situ Tunggilis menjadi kawasan ekowisata sebagai berikut ( Tabel 2).

Tabel 2. Faktor Internal dan Eksternal Situ Tunggilis

No Kekuatan (strength) No Kelemahan (weakness)

1

2

3

4

5

Keindahan dan daya tarik Situ Tunggilis

Besarnya minat masyarakat untuk

pengembangan ekowisata di Situ Tunggilis

Banyak potensi yang belum tereksplore

Rencana Pemda merehabilitasi Situ

Tunggilis

Aksesibilitas mudah dijangkau

1

2

3

4

5

Belum ada fasilitas wisata

Konflik ruang dalam budidaya ikan

Adanya masalah persengketaan

tanah di sekitar sempadan situ

Dukungan pemerintah kurang

Pengelolaan belum terbentuk

No Peluang (Oppotunity) No Ancaman (threat)

1

2

3

4

Lokasi strategis

Potensi Tunggilis sebagai objek wisata

olahraga air.

Kebijakan pemerintah daerah dalam

pengembangan sektor wisata situ

Sarana dan prasarana memadai

1

2

3

Persaingan dengan kawasan wisata

populer

Kurangnya minat investor

Pencemaran lingkungan

1. Matriks Evaluasi Faktor Internal (IFAS)

Berdasarkan identifikasi terhadap faktor-faktor internal dan eksternal (Tabel 2), diperoleh

matrik evaluasi faktor internal dan eksternal sebagai berikut:

Tabel 3.1 Matriks Evaluasi Faktor Internal (IFAS) No. Kekuatan (strength) Bobot Rating Skor

1 Keindahan dan daya tarik Situ Tunggilis 0,10 4 0,4 2 Besarnya minat masyarakat untuk

pengembangan ekowisata di Situ Tunggilis 0,10 3 0,3

3 Banyak potensi yang belum tereksplor 0,10 3 0,3

4 Rencana Pemda untuk rehabilitasi Situ Tunggilis

0,10 4 0,4

5 Aksesibilitas mudah dijangkau 0,10 4 0,4

Total Kekuatan 1,8

No. Kelemahan (weakness) Bobot Rating Skor

1 Belum ada fasilitas wisata 0,10 2 0,2

2 Konflik ruang dalam budidaya ikan 0,10 3 0,3

3 Adanya masalah persengketaan tanah di sekitar sempadan situ

0,10 3 0,3

4 Dukungan pemerintah kurang 0,10 2 0,2

5 Pengelolaan belum terbentuk 0,10 2 0,2

Total Kelemahan 1,0 1,2

Total kekuatan – Total kelemahan = S-W 0,6

2. Matriks Evaluasi Faktor Eksternal (EFAS)

Tabel 4. Matriks Evaluasi Faktor Eksternal (EFAS) No. Peluang (Opportunity) Bobot Rating Skor

1 Lokasi strategis 0,17 4 0,68

Page 6: POTENSI SITU TUNGGILIS SEBAGAI KAWASAN EKOWISATA …

128 SENASPRO 2017 | Seminar Nasional dan Gelar Produk

2 Potensi Tunggilis sebagai objek wisata

olahraga air. 0,17 3

0,51

3 Kebijakan pemerintah daerah dalam

pengembangan sektor wisata situ 0,13 4 0,52

4 Sarana dan prasarana memadai 0,04 3 0,12

Total Peluang 1,83

No. Ancaman (Threat) Bobot Rating Skor

1 Persaingan dengan kawasan wisata populer 0,17 2 0,34 2 Kurangnya minat investor 0,17 3 0,51

3 Pencemaran lingkungan 0,13 3 0,39

Total 1,0 1,24

Total peluang – Total ancaman = O-T 0,59

Berdasarkan hasil analisis maka dapat diketahui bahwa nilai total skor IFAS = 0,6 dan nilai

total skor EFAS =0,59 sehingga diketahui posisi perencanaan ekowisata di Situ Tunggilis berada

pada kuadran I (S-O) yaitu strategi Agresif.

Gambar 1. Posisi Situ Tunggilis pada Kuadran SWOT

Posisi pada kuadran tersebut merupakan startegi situasi yang sangat menguntungkan. Potensi

yang ada tersebut memiliki kekuatan dan peluang, sehingga dapat mengarahkan seluruh potensi

internal keberadaan Situ Tunggilis dengan memanfaatkan peluang yang ada. Strategi yang harus

diterapkan dalam kondisi ini adalah mendukung kebijakan pertumbuhan yang agresif (Growth

oriented strategy).Strategi ini termasuk strategi pertumbuhan dengan cara memperluas,

mengembangkan dan meningkatkan strategi pada SO (Strengh Opportunity) [11], diantaranya

meningkatkan potensi Situ Tunggilis yang telah ada dengan menyusun kebijakan pengembangan

sektor wisata dengan bekerjasama melalui berbagai dukungan pemangku kepentingan dalam

pemanfaatan dan pelestarian Situ Tunggilis, sebagai contoh dengan menjadikannya sebagai kawasan

ekowisata.

KESIMPULAN

1. Situ Tunggilis memiliki daya tarik, aksesibilitas, akomodasi dan sarana prasarana yang dapat

menunjang kegiatan wisata, dengan nilai ODTWA sebesar 82,29% atau layak untuk

diirencanakan menjadi kawasan ekowisata.

2. Nilai total skor IFAS = 0,6 dan nilai total skor EFAS = 0,59 berada pada kuadran satu (I)

[(0,6),(0,59)] yaitu Strategi Agresif. Strategi yang harus diterapkan adalah mendukung

kebijakan pertumbuhan yang agresif (Growth oriented strategy) dengan meningkatkan potensi

Situ Tunggilis dan bekerjasama melalui berbagai dukungan pemangku kepentingan dalam

pemanfaatan dan pelestarian Situ Tunggilis sebagai kawasan ekowisata.

Page 7: POTENSI SITU TUNGGILIS SEBAGAI KAWASAN EKOWISATA …

Seminar Nasional dan Gelar Produk | SENASPRO 2017 129

DAFTAR PUSTAKA

[1] http://lingkunganhidup.co/pengertian-ekowisata-dan-kriterianya (diakses 22 Juli 2017)

[2] Labahi PA dan Udiana IN. 2004. Potensi Ekowisata di Kawasan Konservasi. Buletin ANOA

(Merajut Citra Konservasi). Buletin Edisi IV.BKSDA Sulawesi Tenggara

[3] [BPS] Badan Pusat Statistik Kabupaten Bogor. 2016. Statistik Daerah Kecamatan

Cileungsi Kabupaten Bogor Tahun 2016. http://bogorkab.bps.go.id. [30 Juni 2017].

[4] Peraturan Dirjen Perlindungan Hutan dan Konservasi Alam No. P.01/IV-SET/2012 tentang

Pedoman Penyusunan Rencana Pengusahaan Pariwisata Alam, Rencana Karya Lima Tahun

dan Rencana Karya Tahunan Usaha Penyediaan Sarana Wisata Alam.

[5] Avenzora R. 2008. Penilaian Potensi Obyek Wisata: Aspek Indikator Penilaian. Ekoturisme

Teori dan Praktek. Avenzora (Ed.). Ekoturisme teori dan Praktek. Banda Aceh: BRR NAD-

Nias

[6] Rangkuti, Freddy. 2009. Analisis SWOT: Teknik Membedah Kasus Bisnis. Jakarta:

PT. Gramedia Pustaka Utama

[7] http://tribunwisata.com/2017/08/Pengertian dan Contoh Daya Tarik Wisata Budaya, alam,

Buatan, Minat Khusus. (Diakses 5 September 2017).

[8] Simarmata, A. H. 2007. Kajian Keterkaitan antara Kemantapan Cadangan Oksigen dengan

Beban Masukan Bahan Organik di Waduk Ir. H. Juanda Purwakarta Jawa Barat. Sekolah

Pascasarjana Institut Pertanian Bogor. Bogor. Disertasi.

[9] http://id.m.wikipedia.org. Aksesibilitas. (diakses 5 September 2017).

[10] http://pengertian-akomodasi-dalam pariwisata (diakses 5 Seotember 2017)

[11] Rangkuti, Freddy. 2009. Analisis SWOT: Teknik Membedah Kasus Bisnis. Jakarta:

PT. Gramedia Pustaka Utama