13
7>1"'Sl~l"9St.JHl"al' ;4SP& l<:uelaJHatA" 7Ca~tAsl ~a" t.l"9ku"9a" pa~a ..a"~ustl'l;V,,,,-;Vuklll' /)akal'ta, 18;ftal'4!t 2003. POTENSI NORM PADA INDUSTRINON-NUKLIR DI INDONESIA Kunto Wiharto daD Syarbaini Puslitbang Keselamatan Radiasi dan Biomedika Nuklir -BATAN ABSTRAK POTENSI NORM PADAINDUSTRI NON-NUKLIR DI INDONESIA. Industri yang mengolah sumber daya alam dari dalam kulit bumi sebagai bahan baku dapat menyebabkan radioaktif alam yang terkandung dalam kulit bumi terakumulasi pada limbab, produk samping clan atau produk utama dari iIidustri tersebut. Unsur radioaktif alam yang termobilisasi clan kemudian terakumulasi di akhir proses iIidustri disebut NORM (Naturallay Occurring Radioactive Materials). NORM berpotensi memberikan dampak radiologi baik berupa pajanan radiasi eksterna maupun iIiterna. Oleh karena itu keberadaan NORM pada iIidustri -iIidustri non-nuklir ini perlu dikaji supaya dampak radiologi terhadap pekerja, masyarakat dan lingkungan dapat dikendalikan. Makalah ini membahas sektor-sektor iIidustri non nuklir di Indonesia yang berpotensi sebagai sumber NORM clanaspek keselamatan radiasi yang berkaitan denganNORM. ABSTRACT THE POTENTIAL OF NORM IN NON-NUCLEAR INDUSTRY IN INDONESIA. Industry with an activity of processing natural resources from crust of earth as raw materials could cause natural radioactivity in crust of earth to be accumulated in waste, by product and or main product of that industry. Natural radioactive elements which are mobilized and then accumulated in end industry process are known as NORM (Naturally Occurring Radioactive Materials). NORM have a potential radiological impact such as external and internal radiation exposure. Therefore, the existence of NORM in these non-nuclear industries should be studied in order to handle properly the radiological impact of those material to the industrial workers, member of the public and the surrounding environment. This paper describes the non nuclear industrial sectors in Indonesia that have potential NORM sources and radiation safety aspectsin connecting with NORM. PENDAHULUAN Potensi sumber daya alam yang terkandung dalam bumi Indonesia baik di darat maupundi taut merupakan asset bangsayang sangat menjanjikan bagi masa depan bangsa Indonesia. Sumbangansektor industri yang keselamatan.Dampak ini mulai dari yang bersifat lokal seperti pencemaran pada badan air, tanah dan udara,perubahan bentang alam, hilangnya vegetasi penutup tanah atau berubahnya habitat flora dan fauna sampai kepada dampak yang bersifat regional dan global. Salah satu dari bentuk polutan yang dapat dihasilkan dari kegiatan industri ini adalah terkonsentrasinya unsur radioaktif alamiah pada limbah yangdihasilkan,atau pada by product bahkan bisa juga pada produk utamanya. Kegiatan industri yang memanfaatkan bahan basil penambangan, pada dasamya merupakan rangkaian kegiatan pengambilan dan pengolahan bahan baku yang berasaldaTi memanfaatkan sumber daya roam, dalam penerimaan negara sangat signifikan terutama dari basil ekspor minyak danbeberapa komoditi tambang utama lainnya. Hal ini dapat dilihat dari besamya sumber pendapatan negaradari sektor ini dibandingkan dengan sektor-sektor lain. Namun demikiansesuatu yang tidak dapat dipungkiri dari kegiatan pengambilan komoditi tambang dan pemrosesannya lebih lanjut untuk komoditi lain adalah dampaknya terhadap

POTENSI NORM PADA INDUSTRINON-NUKLIR DI · PDF fileclan dalam proses peluruhan-nya akan menghasilkan berbagai macam anak luruh ... alfa beta beta alfa alfa alfa alfa beta alfa, beta

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: POTENSI NORM PADA INDUSTRINON-NUKLIR DI · PDF fileclan dalam proses peluruhan-nya akan menghasilkan berbagai macam anak luruh ... alfa beta beta alfa alfa alfa alfa beta alfa, beta

7>1"'Sl~l"9St.JHl"al' ;4SP& l<:uelaJHatA" 7Ca~tAsl ~a" t.l"9ku"9a" pa~a ..a"~ustl'l;V,,,,-;Vuklll'

/)akal'ta, 18;ftal'4!t 2003.

POTENSI NORM PADA INDUSTRINON-NUKLIR DI INDONESIA

Kunto Wiharto daD Syarbaini

Puslitbang Keselamatan Radiasi dan Biomedika Nuklir -BATAN

ABSTRAKPOTENSI NORM PADAINDUSTRI NON-NUKLIR DI INDONESIA. Industri yang mengolahsumber daya alam dari dalam kulit bumi sebagai bahan baku dapat menyebabkan radioaktif alamyang terkandung dalam kulit bumi terakumulasi pada limbab, produk samping clan atau produkutama dari iIidustri tersebut. Unsur radioaktif alam yang termobilisasi clan kemudian terakumulasi diakhir proses iIidustri disebut NORM (Naturallay Occurring Radioactive Materials). NORMberpotensi memberikan dampak radiologi baik berupa pajanan radiasi eksterna maupun iIiterna.Oleh karena itu keberadaan NORM pada iIidustri -iIidustri non-nuklir ini perlu dikaji supayadampak radiologi terhadap pekerja, masyarakat dan lingkungan dapat dikendalikan. Makalah inimembahas sektor-sektor iIidustri non nuklir di Indonesia yang berpotensi sebagai sumber NORMclan aspek keselamatan radiasi yang berkaitan dengan NORM.

ABSTRACTTHE POTENTIAL OF NORM IN NON-NUCLEAR INDUSTRY IN INDONESIA. Industrywith an activity of processing natural resources from crust of earth as raw materials could causenatural radioactivity in crust of earth to be accumulated in waste, by product and or main product ofthat industry. Natural radioactive elements which are mobilized and then accumulated in endindustry process are known as NORM (Naturally Occurring Radioactive Materials). NORM have apotential radiological impact such as external and internal radiation exposure. Therefore, theexistence of NORM in these non-nuclear industries should be studied in order to handle properly theradiological impact of those material to the industrial workers, member of the public and thesurrounding environment. This paper describes the non nuclear industrial sectors in Indonesia thathave potential NORM sources and radiation safety aspects in connecting with NORM.

PENDAHULUAN

Potensi sumber daya alam yang

terkandung dalam bumi Indonesia baik di darat

maupun di taut merupakan asset bangsa yang

sangat menjanjikan bagi masa depan bangsa

Indonesia. Sumbangan sektor industri yang

keselamatan. Dampak ini mulai dari yang

bersifat lokal seperti pencemaran pada badan

air, tanah dan udara, perubahan bentang alam,

hilangnya vegetasi penutup tanah atau

berubahnya habitat flora dan fauna sampai

kepada dampak yang bersifat regional dan

global. Salah satu dari bentuk polutan yang

dapat dihasilkan dari kegiatan industri ini

adalah terkonsentrasinya unsur radioaktif

alamiah pada limbah yang dihasilkan, atau pada

by product bahkan bisa juga pada produk

utamanya.

Kegiatan industri yang memanfaatkan

bahan basil penambangan, pada dasamya

merupakan rangkaian kegiatan pengambilan

dan pengolahan bahan baku yang berasal daTi

memanfaatkan sumber daya roam, dalam

penerimaan negara sangat signifikan terutama

dari basil ekspor minyak dan beberapa komoditi

tambang utama lainnya. Hal ini dapat dilihat

dari besamya sumber pendapatan negara dari

sektor ini dibandingkan dengan sektor-sektor

lain. Namun demikian sesuatu yang tidak dapat

dipungkiri dari kegiatan pengambilan komoditi

tambang dan pemrosesannya lebih lanjut untuk

komoditi lain adalah dampaknya terhadap

Page 2: POTENSI NORM PADA INDUSTRINON-NUKLIR DI · PDF fileclan dalam proses peluruhan-nya akan menghasilkan berbagai macam anak luruh ... alfa beta beta alfa alfa alfa alfa beta alfa, beta

'P""SI~I"5.sI.JHI"a.. ,Asptk Ktstlalllala" 7Ca~tasl ~a" t.1"5k""5a" pa~a LJ"~"st..I;\l,,"-;\I,,kll../)aka..ta, 18 j1ta..tt 2003

dalam kulit bumi. Dalam kegiatan tersebut,

unsur radioaktif alam yang terkandung di dalam

kerak bumi alan ikut termobilisasi dan

akhimya alan terkonsentrasi selama proses

pengolahan berlangsung[I,2,3].

Keberadaan radioaktif alam di akhir

RADIOAKTIF ALAM DI DALAMKULIT BUMI

Di dalam perot bumi terdapat unsur

radioaktif alamiah primordial yaitu jells

radioaktif alamiah yang sudah terbentuk

semenjak terbentuknya planit bumi. Unsur-

unsur radioaktif yang

Tabell. Deret U-238 dan Th-232 bersama anal luruhnya termasuk ke dalam jells ini

adalah U-238, Th-232

bersama dengan anak -anak

luruhnya (dikenal juga

dengan nama deret U-238

dan Th-232). Uranium-238, ~, ~~~

Modeneluruhan

Unsur Umur paro

U-238 aliabetabetaaliaaliaaliaaliaaliabetabetaaliabetabetaalia

Th-234Pa-234mU-234Th-23 0Ra-226Rn-222 (gas)Po-218Pb-214Bi-214Po-214Pb-21 0Bi-210Po-210Pb-206

4,5 X 109 tahun24,10 hari1,2 menit2,5 x 105 tahun7,7 x 104tahun1,6 x 103 tahun3,8 hari3,05 menit26,8 menit19,9 menit1,6 x 10-4 detik22,3 tahun5 hari138 haristabil

Gan 1 n-L5L mempunyal

umur paro yang sangat

panjang (miliyaran tahun)

clan dalam proses peluruhan-

nya akan menghasilkan

berbagai macam anak luruh

dengan umur paro dari orde

detik sampai ribuan tahun

seperti yang disajikan pada

Tabell.Th-232

Ra-228Ac-228Th-228Ra-224

1~4 xl0'u~5,8 tahun6,13 jam1,9 tahun3,64 hari55 detik0,15 detik10,6jam60,6 menit3,1 menit3 x 10-7 detikstabil

Rn-220 (gas)Po-216

-

Pb-212Bi-212TI-208Po-212Pb-208

alfabetabetaalfaalfaalfaalfabeta

alfa, betabetaalfa

Kandungan radio-

aktif alanl dalanl beberapa

jenis tanah dan batuan yang

terdapat dalanl perut bumi

juga bervariasi seperti yang

terlihat pada Tabel 2.

Konsentrasi Ra-226 berkisar

antara 5-1800 Bq/kg dan

untuk Th-228 berkisar antara 4-540 Bq/kg.

Konsentrasi K -40 secara umum lebih tinggi

untuk semua jenis tanah dan batuan

dibandingkan dengan kandungan Ra-226 daD

Th-228. Konsentrasi Ra-226 pada batuan shale

dan gneis lebih tinggi dibandingkan dengan

proses industri apakah dalam bentuk cair, padat

maupun gas, demikian juga masalah radiologi

yang ditimbulkannya beserta hal-hal yang

berkaitan dengan pengelolaannya akan

diuraikan secara ringkas dalam makalah ini.

2

Page 3: POTENSI NORM PADA INDUSTRINON-NUKLIR DI · PDF fileclan dalam proses peluruhan-nya akan menghasilkan berbagai macam anak luruh ... alfa beta beta alfa alfa alfa alfa beta alfa, beta

7>""SI~I"(f SlIHI"a.. ;4S1'& f(;uelalHata" 7Ca~lasl ~a" t.l"(fku"(fa" 1'a~a iJ,,~ust..1 j\!",,-/lJukU..

tJaka..ta, -I8;1-ta..et 2003.

memproduksi beberapa jenis komoditi seperti

pupuk fosfat, deterjen, makanan hewan dan

senyawa-senyawa fosfor. Bijih fosfat

batuan lain. Sedangkan Th-228 konsentrasinya

tertinggi pada batuan gran it, Limestone dan

Gneis. [4)

Tabe12. Konsentrasi unsur radioaktif alam ~ada beberapa jenis tanahdan batuan (Bq/kg) 4J

alam yang

terkonsentrasi di akhir proses suatu industri

disebut NORM (Naturally Occurring

Radioactive Materials) atau sering juga disebut

TENORM (Technologically Enhanced

Naturally Occurring Radioactive

Materials ).[1,5,6] Mekanisme pembentukan

TENORM pada setiap industri berbeda-beda

tergantung pada jenis kegiatan industri tersebut.

Di Indonesia terdapat beberapa industri yang

berpotensi menghasilkan NORM.

PEMBENTUKAN NORM

Unsur-unsur radioaktif

Pupuk Fosfat

Pupuk fosfat adalah salah satu dari

produk akhir pada industri yang menggunakan

bahan baku batuan fosfat. Dalam industri

batuan fosfat, bahan baku diolah untuk

memproduksi asam fosfat clan unsur fosfor.

Kemudian asam fosfat clan fosfor direaksikan

dengan bahan-bahan kimia lain untuk

mengandung sepertiga pasir kwarsa, sepertiga

lempung (clay minerals) dan sepertiga partikel

fosfat. Uranium dalam bijih fosfat berkisar

antara 20 -300 ppm (260 -3700 Bq/kg).

Thorium berkisar antara 1 -5 ppm (3,7 -22,2

Bq/kg). Pada waktu pemisahan partikel fosfat

dari bijih fosfat, ada dua jenis linibah yang

dihasilkan yaitu tailing lempung fosfat

(phosphatic clay) dan tailing pasir. 48 %

radionuklida ikut bersama tailing lempung, 10

% ikut tailing pasir dan sisanya 42 % tertinggal

pada batuan fosfat. Kemudian pada proses

pembuatan asam fosfat (wet process) akan

terbentuk phosphogypsum sebagai by product

utama sedangkan pada proses pembuatan unsur

fosfor (thermal process) akan dihasilkan

phosphate slag sebagai by product utama.

Phosphogypsum dan phosphate slag

mengandung Uranium dan Thorium bersama

anak-anak luruhnya seperti yang ditampilkan

pada Tabel 3. Selama proses pembuatan asam

3

Page 4: POTENSI NORM PADA INDUSTRINON-NUKLIR DI · PDF fileclan dalam proses peluruhan-nya akan menghasilkan berbagai macam anak luruh ... alfa beta beta alfa alfa alfa alfa beta alfa, beta

'P""Sl~l"9SEHIl"a.. ;4sP& "u~la",ata" 7Ca~tasl ~a" J..l"9k""9a" pa~a £)"~"st..lf'J",,-/IJ,,kll../)aka..ta, 18 ;1ta..~t 2003

fosfat, terjadi pemisahan yang selektif terhadap

jenis radionuklida. Lebih kurang 80 % Ra-226

ikut phosphogypsum, sedangkan 86 % Uranium

dan 70 % Thorium ikut asam fosfat.

Konsentrasi Radium dalam phosphogypsum

berkisar antara 410 -1300 Bq/kg. Koefisien

emanasi radon (anak luruh dari Ra-226) untuk

phosphogypsum adalah 0,2.Pada proses

pembuatan fosfor, karena prosesnya adalah

proses termal maka radionuklida yang ikut

dengan slag adalah yang bersifat tidak mudah

menguap (nonvolatile) seperti uranium, thorium

dan radium. Konsentrasi uranium dan thorium

dalam slag ditemukan berkisar antara 740 -

1850 Bq/kg dan Ra-226 berkisar antara 150 -

1500 Bq/kg, seperti yang telihat pada Tabel 4.

Beberapa radionuklida menguap selama proses

berlangsung seperti Pb-210 dan Po-210, yang

mana sekitar 95 % ditemukan terlepas melalui

dan potassium juga ditambahkan untuk

pembuatan pupuk-pupuk fosfat. Konsentrasi

radionuklida dalam pupuk fosfat bervariasi

tergantung jenis pupuk dan proses

pembuatannya. Rata-rata konsentrasi Ra-226

berkisar antara 180 -740 Bq/kg, Uranium 740

-2220 Bq/kg, Thorium 37 -180 Bq/kg.[7.8).

Tabe14. Konsen1rasi Radionuklida dalamPhosphate Slagr6]

Konsentrasi,Bq/kg

No. Radionuklida

U-238U-234

Th-230Ra-226P~210~!.<.!

U-235Pa-231Ac-227Th-232Ra-228--Th-228

920880

1.-~3. I

Tj~~I;-"'--1

7. I8. '

9.10.11.1~stack.

Tabe13. Konsentrasi Radionuklida dalamPhosphogypsum[6]

Konsentrasi,Bq/kg

No.

Radionuklida

220230

U-238U-234Th-230---Ra-226 c

Pb..2l0Po-2i0U-235Pa-231Ac-227Th-232

_~-228Th228

2.3.4.5.6.7.8.9.

~11.12.

.Pupuk fosfat dibuat dengan cara

mereaksikan asam fosfat secara langsung

dengan batuan fosfat. Garam-garam ammonium

Pembangkit Listrik Tenaga Batu Bara

Batu bara mengandWlg radioaktif alam

uranium dan thorium. KandWlgan radioaktif

alam batu bara bervariasi tergantung pada jenis

batu bara dan daerah dimana batu bara tersebut

ditambang. Konsentrasi U-238 dan Th-232

dalam batu bara berkisar 22 dan 18 Bq/kg.

Deugan demikian konsentrasi radionuklida

dalam abWlya juga akan bervariasi dan

cendrung lebih kaya dibandingkan batu bara

seperti yang terlihat pada Tabel 6. Laju

produksi abu batu bara pada boiler instalasi

pembangkit listrik tenaga batu bara kira-kira

10 % dari volume batu bara. Lebih kurang 95 %

abu tersebut akan tertinggal yang mana 20 %

4

Page 5: POTENSI NORM PADA INDUSTRINON-NUKLIR DI · PDF fileclan dalam proses peluruhan-nya akan menghasilkan berbagai macam anak luruh ... alfa beta beta alfa alfa alfa alfa beta alfa, beta

7>""Sl~llloS£IHllla.. ;4S1'& K.u~lalHatall 7Ca~tasl ~all .L.lIIokulloall 1'a~a .o"~ust..l;V,,"-;Vukll..

/)aka..ta, 18ftta..~t 2003.

diantaranya berupa bottom ash clan slag

sedangkan 75 % lainnya berupafly ash. Abu

barn bara juga mengandung silikon, aluminum,

besi clan kalsium.[6,9].

T abet 5. Konsentrasi radionuklida dalampupuk fosfar6]

Konsentrasi,Ba/kf!RadionuklidaNo.

U-238U-234

---

Th-230Ra-226Pb-210Po-210-U-235

,

Pa-231~-227

~:?-Ra-228-

Th-228

20402070

!2&Q310

~220969696373737

L..

A.

Sedangkan Sludge adalah campuran senyawa-

senyawa organik dan mineral padat dalarn air

dengan hidrokarbon cair yang terpisah dari

minyak dan gas pada alat-alat produksi.

Senyawa-senyawa uranium dan

thorium umumnya tidak larut dalarn air.

Sehubungan dengan itu uranium dan thorium

akan tertinggal dalarn sumur bawah tanah

(underground reservoir) pada waktu minyak

dan gas ditarik ke permukaan. Bersarnaan

dengan minyak dan gas, air yang terdapat dalarn

reservoir juga ikut tertarik kepermukaan.

Beberapa senyawa radium dan anak luruh

radium yang bersifat larut dalarn air ikut

terbawa bersama air. Dalarn proses

pengarnbilan tersebut, karena pengaruh

perubahan temperatur, tekanan dan pH, unsur-

unsur Ba dan Ca akan mengendap dalarn bentuk

BaSO4, CaSO4 dan CaCO3. Oleh karena sifat

kimia Ra sarna dengan Ba dan Ca (sarna-sarna

golongan IIA) maka Ra juga akan ikut

mengendap. Konsentrasi Ra di dalarn Scale

bervariasi tergantung pada struktur geologi

tempatasalnya. Umumnya konsentrasi Ra-266

lebih tinggi dari Ra-228. Karena Ra-228

meluruh menjadi Th-228 dan Ra-226 meluruh

menjadi Pb-210 dan Po-210 melalui radon

(Rn-222) maka di dalarn scale akan ditemukan

Th-228, Pb-210 dan Po-210 tersebut. Pada

Tabel 7 di sajikan konsentrasi rata-rata Ra-226

dan Ra-228 bersarna anak luruhnya.

Proses pembentukan sludge sarna

halnya denga11 pembentukan scale. Karena

perubahan temperatur dan tekanan, padatan-

padatan yang terlarut akan mengendap dalarn

sistim produksi. Endapan-endapan yang

Tabe16. Konsentrasi radionuklida dalamabu barn bara[6]

Konsentrasi,_Ba/k1!.

No.

Radionuklida

1.

12.

12012085140-250260

-1L~

~7766190

Minyak daD Gas Bumi

Pada industri minyak clan gas bumi ada

dua jells by product utama yang terbentUk yaitu

scale clan sludge. Scale adalah merupakan

garam-garam sulfat clan karbonat yang

mengendap pada permukaan dalam alat-alat

produksi seperti BaSO4, CaSO4 clan CaCO3.

5

Page 6: POTENSI NORM PADA INDUSTRINON-NUKLIR DI · PDF fileclan dalam proses peluruhan-nya akan menghasilkan berbagai macam anak luruh ... alfa beta beta alfa alfa alfa alfa beta alfa, beta

'i>""SlM"(jS~l..a.. ,4S1'& Ku~laHlala.. 7Ca~lasl ~a.. t.l"(jku"(ja"1'a~a .D..~"st..l;\l"..-;\f"kll..

/)aka..ta, 18 fiIla..~t 2003

menaikkan recovery minyak, maka campuran

air taut dengan formation water dapat

menambah kandungan sulfat sehingga

pengendapan scale juga akan bertambah. Pada

Tabel 9 ditampilkan konsentrasi Ra-228, Th-

228 dan Ra-226 di dalam scale, sludge, dan

pasir pada industri minyak bumi daTi berbagai

negara. Dalam industri gas alam banyak

ditemukan gas radon yang merupakan anak

luruh daTi Ra-226. Pada Tabel 10 ditampilkan

konsentrasi radon (Rn-222) di dalam gas alam

pada beberapa sumur gas daTi berbagai

negara.[1,3,IO,IIJ.

terbentuk berupa material yang berminyak dan

lentur. Sludge sering mengandung senyawa-

senyawa silika tetapi kadang-kadang juga

mengandung sejumlah barium. Konsentrasi

radionuklida di dalam sludge bervariasi juga

berkisar antara background level sampai

beberapa ratus pCi/g dengan konsentrasi

tertinggi pada daerah separator dan sekitamya.

Tabel 7. Konsentrasi rata-rata radionuklidadalam scale minyak dan gas[6]

Konsentrasi,BQIk2

No.

Radionuklida

Ra-226Pb-210Po-210Ra-228Th-228

13300133001330044404440

2.3.4.5.

Tabe18. Konsentrasi rata-rata radionuklidadalam sludge[6]

Konsentrasi,BQ~-

No. Radionuklida

Ra-226-

Pb-210Po-210Ra-228Th-228

207020702070

2.

3.4.

5. 700

Scale dan Sludge ditemukan pada alat-

alat produksi seperti tubular, wellhead, valves,

pump dan separator. Apabila air taut digunakan

sebagai injection water yaitu air yang

diinjeksikan ke dalam reservoir untuk

Tabel 9. Konsentrasi radionuklida alam dalam contoh scale, sludge clan pasirpada Industri minyak dan gas di beberapa negara.!4.6.12l

No. Negara

Norwegia

Belanda

JenisNORM

Scale 700 -36.000 4.000 -105.000

2 7.000-500.000

8.000 -600.000

10.000 -200.000

3.000 -70.000

50.000 -900.000

1.200 -800.000

3 Jerman

Scale

Sludge

Scale 50.000 -180.000 50.000 -170.000 100.000 -500.000

4 Inggeris

Australia

Scale 14.000 -290.000 25.000 -370.000

5 Scale -300.000 -25.000 -250.000

-25.000

-8.900

Sludge

Sand

-29.500 -2.600

-9.600 -2.300

Sludge 200 -900Malaysia 150 -300 300 -1.5006

6

Page 7: POTENSI NORM PADA INDUSTRINON-NUKLIR DI · PDF fileclan dalam proses peluruhan-nya akan menghasilkan berbagai macam anak luruh ... alfa beta beta alfa alfa alfa alfa beta alfa, beta

7>""SI~lneS#.Hilna.. ;4sp& K-uelamatan 7Ca~tasl ~an t.lnekunean pa~a .Dn~ust..I;\l"n-;\Iukli../)aka..ta, 18 j/lta..et 2003.

TabellO. Konsentrasi radon (222Rn) dalam gas alam pada beberapa sumur di berbagai negara. [4]

Amerika 25<100

25,415,8

100105

6.

-

1 -100

Colorado, New MexicoTexas, Kansas, OklahomaTexas PanhandleColoradoProject Gasbuggy areaCaliforniaKansasWyomingGulf Coast (Louisiana, Texas)California, Louisiana,Oklahoma, Texas

1 -120

Tabelil. Konsentrasi radionuklida dalamsludge dari pemurnian air[6]

KonsentrasiRadionuklida

Radionuklida

No.

Sludge,Bq/kg

Air,BaIL

Ada tiga teknologi pemumian air yang"

dalam kegiatannya dapat menghasilkan NORM.

Teknologi tersebut adalah pengapuran (lime

softening), penyaringan pasir (greensand

filtration), penukar ion dan arang aktif

(charcoal). Lime softening adalah pemumian

air dengan cara penambahan kalsium

hidroksida. Kalsium hidroksida dapat

menaikkan pH sehingga Ca dan Mg dalam air

akan mengendap. Kemudian endapan dan

padatan yang tersuspensi di pindahkan dengan

cara sedimentasi dan penyaringan. Dengan

teknologi ini 80 -90 % Radium dapat di

trapping.Catatan :

~ilai yang dinyatakan di dalam kurung untukRa-228 dan Th-228 adalah konsentrasi setelahdua tabun peluruhan dan pertumbuhan.

Greensand merupakan campuran

butiran glauconite dengan clay atau pasir dan

ada juga dicampur natural algae. Penyaringan

7

Page 8: POTENSI NORM PADA INDUSTRINON-NUKLIR DI · PDF fileclan dalam proses peluruhan-nya akan menghasilkan berbagai macam anak luruh ... alfa beta beta alfa alfa alfa alfa beta alfa, beta

'P""Sl~l,,~SeJHl"a.. ;4sp& K,tselalHaiR" 7Ca~laSl ~a" .t.l,,~k",,~a" pa~a .aH~"St..l;V",,-;V"kll..

/;)aka..ta, -1S;t'la..el2003

pembuatan lubang bukaan sebagai jalan masuk

ke dalam tambang, pembuatan lubang ventilasi,

saluran drainase, penyanggaan, sarana

penerangan dan pengambilan bahan tambang.

Kegiatan penambangan bawah tanah berpotensi

terkena paparan radiasi interna oleh gas radon

dan thoron.

dengan greensand ini dapat memisahkan

hampir 60 % radium dari air. Sistim penukar

ion adalah merupakan campuran resin penukar

kation dan resin penukar anion. Penukar kation

dapat memisahkan 95 % radium dan penukar

anion dapat memisahkan 95 % uranium. Resin-

resin bekas biasanya dicuci untuk digunakan

kembali. Air bekas cucian biasanya dibuang

atau dialirkan ke kolom yang lain untuk

diproses lebih lanjut. Kandungan radionuklida

dalam resin akan bertambah kalau penggunaan

resin diperpanjang. Arang aktif (charcoal)

sering juga digunakan dalam sistim penukar ion

untuk memisahkan organik dan gas termasuk

radon. Lebih dari 95 % radon dapat dipisahkan.

Konsentrasi radionuklida di

Hasil kegiatan penambangan dari kedua

metode di atas adalah dalam bentuk bijih (ore),

selanjutnya dilakukan pengolahan untuk

memperoleh konsentrat logam. Limbah yang

dihasilkan oleh industri penambangan dapat

dikelompokan menjadi dua jenis yaitu limbah

akibat kegiatan penambangan dan limbah akibat

kegiatan proses pengolahan. Limbah akibat

Tabel12. Konsentrasi radionuklida alam padapasir mineral berat (Bq/kgy4]

dalam sludge basil pengolahan air

tergantung pada : Konsentrasi

radionuklida dalam air baku, efisiensi

pemisahan radionuklida oleh sistim dan

jumlah sludge yang diproduksi per satuan

volume air yang diproses.

Penambangan Logam

Penambangan adalah proses

kegiatan pengambilan bahan galian yang

dapat dilakukan dengan dua metode yaitu

metode penambangan terbuka (open pit mining)

dan metode penambangan bawah tanah

(underground mining). Proses penambangan

dengan metode penambangan terbuka meliputi

kegiatan pembersihan lahan dari vegetasi

penutup di atasnya, kegiatan pengupasan

lapisan penutup bahan tambang (overburden)

dan penggalian bahan tambang. Sedangkan

proses penambangan bawah tanah meliputi

kegiatan penanlbangan adalah seperti limbah

akibat kegiatan pengupasan (overburden) pada

penambangan terbuka dan batuan sisa (waste

rock) pada penambagan bawah tanah. Limbah

akibat kegiatan pengolahan merupakan limbah

akibat proses pengolahan itu sendiri seperti

tailing, slag, debu dan gas. Tailing adalah basil

pemisahan logam dari bijih yaitu berupa lumpur

yang mengandung material padat dan zat cair.

Sedangkan slag, debu dan gas yaitu limbah

8

Page 9: POTENSI NORM PADA INDUSTRINON-NUKLIR DI · PDF fileclan dalam proses peluruhan-nya akan menghasilkan berbagai macam anak luruh ... alfa beta beta alfa alfa alfa alfa beta alfa, beta

'i>1"'SI~I"U S4!HII"al' ;4s1'& K,u~lalHata" 7Ca~lasl ~a" t.l"uku"ua" 1'a~a iJ,,~ustl'l ;\I""-;\Iuklll'

/)aka..la, 18fita..~12003.

pengolahan cairan ini. Konsentrasi Ra-266 rata-

rata di dalam limbah berkisar 4,88 Bq/g

(132 pCi/g).

akibat proses pemurnian logam. Limbah-limbah

ini mengandung radioaktif alam (NORM)

dengan konsentrasi yang bervariasi tergantung

pada tempat asal dan metode pengolahannya.

Pada penambangan bawah tanah akan

dihasilkan NORM berupa gas yaitu radon dan

thoron yang keluar dati lapisan tanah.

Industri-industri logam yang

menghasilkan NORM adalah Bauksit, Berilium,

Kolumbium, Tembaga, Emas, Besi, Timbal,

Molibdenum, Nikel, Tanah Jarang, Petak,

Tantalum, Thorium, Timah, Titanium, Seng dan

Zirkonium.[13] Beberapa diantara industri

tersebut terdapat di Indonesia seperti Nikel,

Besi, Emas, Tembaga, Bauksit, Petak dan

Timah. Pasir mineral berat juga merupakan by

product yang diperoleh dati kegiatan

pengolahan untuk memperoleh konsentrat

logam seperti ilmenite, leucoxene, rutile, zircon,

monazite dan xenotime. Pasir mineral ini

mengandung radioaktif alam dengan

konsentrasi tinggi seperti yang terlihat pada

Tabel 12. Konsentrasi unsur radioaktif alam di

dalam pasir mineral berat yang paling tinggi

adalah di dalam monazite clan xenotime. Ke dill

jells pasir mineral ini merupakan basil

sampingan dari industri pertambangan timah.

ASPEK RADIOLOGI NORM

Dampak radiologi NORM terhadap

pekerja dapat berupa paparan radiasi ekstema

maupun intema. Selama kegiatan operasi

berjalan normal, potensi bahaya radiasi hanya

berasal dari paparan radiasi gamma oleh

radionuklida pemancar gamma yang terdapat di

dalam NORM yang mengendap pada fasilitas

industri seperti pipa, tanki atau vessel. Akan

tetapi pada waktu sistem peralatan dibuka

selama produksi tidak berjalan (shutdown) atau

pada waktu pergantian atau perbaikan

(maintenance), pada waktu pencucian fasilitas,

pekerja akan berhubungan langsung dengan

NORM, sehingga potensi bahaya radiasi bukan

hanya ekstema tetapi juga intema}3.14] Oleh

karena itu potensi bahaya radiasi pada industri

penghasil NORM dapat diterima melalui

beberapa jalur berikut :

Ekstema oleh radionuklida-radionuklida

pemancar gamma dari fasilitas produksi

yang terkontaminasi NORM.

.Intema oleh partikel NORM yang

tersuspensi dan terbawa masuk ke dalam

tubuh pada waktu pernafasan (inhalasi).

.Intema oleh anak luruh radon f22Rn) dan

thoron f2°Rn) yang terbawa masuk ke

dalam tubuh pada waktu pemafasan

(inhalasi).Sebagai akibatnya mereka yang terlibat

langsung (pekerja industri), mereka yang tidak

terlibat langsung dalam kegiatan industri

.

Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi(Geothermal Energy)

Di dalam sumber cadangan panas bumi

(geothermal reservoir) juga terdapat cairan

yang bersifat asin clan panas. Callan ini

mempunyai. kandungan zat padat terlarut

(dissolved solid content) sebesar 30 %. Dalam

kegiatan pemanfaatan energi panas bumi,

dihasilkan limbah padat yang berasal daTi

9

Page 10: POTENSI NORM PADA INDUSTRINON-NUKLIR DI · PDF fileclan dalam proses peluruhan-nya akan menghasilkan berbagai macam anak luruh ... alfa beta beta alfa alfa alfa alfa beta alfa, beta

'/>I"'SUlIIuSElHllla.. ;411'& K.uelaIHatall ,7CaMasl ~all .t.llluk"IIuall 1'a~a .D"~"st..l;\.l""-;\I"kll..

I)aka..ta, 18;1ta..et 2003

untuk kelompok kritis dilaporkan telah

mencapai 60 J.1Sv, terutama melalui jalur

konsumsi ikan dan crustacea. Sedangkan

industri pupuk fosfat di Perancis telah

menghasilkan phosphogysum lebih dari 3 juta

ton pertahun tetapi limbahnya dikubur di pesisir

Seine.[IS.16.17j

tersebut (masyarakat sekitamya) akan ikut

merasakan dampaknya. Keselamatan dan

kesehatan kerja sangat penting bagi unjuk kerja

suatu industri. Untuk memperkirakan dampak

radiologi NORM yang dihasilkan oleh industri

terhadap pekerja, masyarakat sekitar dan

lingkungan, perlu diketahui terlebih dahulu

seberapa tinggi tingkat radioaktivitas di dalam

NORM tersebut clan fasilitas mana saja atau

daerah kerja mana saja yang terkontaminasi

NORM.

Pencemaran lingkungan merupakan

salah satu masalah penting yang sedang

dihadapi oleh dunia dan Indonesia dewasa ini.

Untuk melestarikan fungsi lingkungan hidup

diperlukan pengelolaan lingkungan hidup yang

meliputi kebijaksanaan penataan, pemanfaatan,

pengembangan, pemeliharaan, pemulihan dan

pengendalian lingkungan hidup.

DAMP AK NORM TERHADAPLINGKUNGAN

Beberapa peneltian melaporkan bahwa

NORM dapat memberikan kontribusi kenaikan

radioaktif alam di lingkungan. Sebagai contoh

Industri pupuk fosfat di Roterdam Belanda

dilaporkan telah menghasilkan phosphogypsum

2 juta ton per tahun dan limbah ini dibuang ke

sungai Rhein sehingga menyebabkan

terlepasnya sejumlah bahan radioaktif alam

seperti 238U, 226Ra, 21Opb dan 21OpO. Sebagai

akibatnya ikan-ikan dari sungai Rhein

mengandung 21OpO sebanyak 10 -50 Bq/kg dan

nilai tersebut jauh lebih tinggi 4 -5 kali

dibandingkan dengan ikan-ikan dari kawasan

lain. Disamping itu telah terjadi pula kenaikan

dosis efektif individual mencapai 150 ~Sv.

P E NUTUP

Terbentuknyha NORM pada industri-

industri pertambangan dan industri yang

menggunakan basil tambang sebagai bahan

bakunya adalah sebagai akibat dari

terkonsentrasinya unsur radioaktif alamiah pada

waktu proses produksi. Bahan radioaktif dapat

terkonsentrasi pada prod uk dan dapat juga pada

limbahnya. NORM dapat memberikan

kontribusi paparan radiasi baik secara ekstema

maupun intema kepada para pekerja dan

masyarakat di sekitar daerah kerja. Oleh karena

itu pengelolaan terhadap NORM perlu

mendapat perhatian yang serius untuk

mengurangi paparan radiasi eksterna dan

mencegah terjadinya paparan radiasi intema

akibat masuknya radionuklida melalui jalur

pencemaan (makanan, minuman) dan jalur

pemafasan. Keberadaan NORM di industri -

industri perlu dilakukan pengkajian supaya

Radium-226 pada contoh air clan sedimen

sungai Rhein mencapai 10 -50 kali lebih tinggi

dibandingkan kawasan lain.

Industri pupuk fosfat di Sepanyol yang

menghasilkan phsphogypsum sebanyak 0,4 juta

ton pertahun juga dilaporkan telah membuang

limbah cairnya ke pesisir Tinto clan sungai

Odiel. Sebagai akibatnya dosis efektif tahunan

10

Page 11: POTENSI NORM PADA INDUSTRINON-NUKLIR DI · PDF fileclan dalam proses peluruhan-nya akan menghasilkan berbagai macam anak luruh ... alfa beta beta alfa alfa alfa alfa beta alfa, beta

7>""Sl~llleSeJHllla.. tfspu K-u~laHlatall 7Ca~tasl ~all f..l"ek""ea" pa~a .D"~"st..l;\l""-;1J,,kll..

/)aka..ta, 18;1ta..~t 2003.

9. YENER, G., UYSAL, I., Low EnergyScintillation Spectrometry for DirectDetermination of 238U and 21Opb in Coal andAsh Samples, J. Appl. Radiat. Isot., 47 (1),(1966) 93 -96

10. TESTA, C., DESIDERI, D., MELI, M. A.,ROSELLI, C., BASSIGNAIRI, A., andFINOZZI, P. B., The Determination ofRadium, Uranium and Thorium in LowSpecific Activity Scales and in Water ofsome Oil and Gas Production Plants,Proced.IRPA, 8 (1992), 1286 -1289.

11. American Petroleum Institute, Buletin onthe Management of Natural OccurringRadioactive Materials (NORM) in Oil andGas Production. API Buletin E2, April1992.

12. MAJID A. A., and SARMANI S.,Radiation and Conrnmination Survey of theTerengganu Offshore Facilities, Proced.Radiation and Occupational HealthSymposium, University of Malaya, 22 & 23November 1993.

13. LISCHINSKY, J., VIGLIANN, M. A., andALLARD, D. J., Radioactivity inZirconium Oxide Powders Used inIndustrial Applications, Helth Phys. (1991)859 -862.

14. O'BREIN, R., PEGGIE, J. R., and LEITH,I. S., Estimation of Inhalation DosesResulting from the Possible Use ofPhospho-Gypsum Plaster Board inAustralian Hones, Health Physics, 68(1995),561- 570.

15. SANDER HEIJDE, H. B., KLUN, P. J.,and W. F. P ASSCHIER, RadiologicalImpact of the Disposal of Phosphogypsum,Radiation Protection Dosimetry, 24 (1988),419 -423.

16. MARTINEZ AQUIRE, A., GARCIALEON, M., and IV ANOVICH, M., TheDistribution of U, Th, and 22~ Derivedfrom the Phosphate Fertilizer Industries onan Estuarine System in Southwest Spain. J.Enviroment Radioactivity 22 (1994) 155 -

177.

dampak radiologi daTi NORM ini terhadap

pekerja, masyarakat dan lingkungan dapat

dikendalikan sedemikian rupa.

DAFTAR PUSTAKA

1. HEATON, B. and LAMBLEY, J., Tenormin the Oil, Gas and Mineral MiningIndustry, J. Appl. Radiation and Isotop, 46(1995),577 -581.

2. OESTERHUIS, L., Radiological Aspects ofthe Non-Nuclear Industry in theNetherlands Radiation ProtectionDosimetry, 45 (1992), 703 -705.

3. HIPKIN, J., and PA YTER, R A., RadiationExposures to the Workforce from NaturalOccurring Radioactivity in IndustrialProcesses, Radiation Protection Dosimetry,36 (1991), 96 -100.

4. UNSCEAR (United Nations ScientificCommittee on the Effects of AtomicRadiation), Sources and Effects of IonizingRadiation, 1993 Report to the GeneralAssembly with Scientific Annexes, NewYork (1993).

5.

6,

PASCHOA, A. S., Potential Environmentaland Regulatory Implications of NaturallyOccurring Radioactive Materials (NORM),J. Applied Radiation Isotop, 49 (3), (1998)189 -196.

EP A (United States EnvironmentalProtection Agency), A preliminary riskassessment of management and disposaloptions for oil field wastes and pipingcontaminated with NORM in the state ofLousiana, Washington, DC: U. S. (1993).

ROESSLER, C. E., SMITH, Z. A.,BOLCH, W. E., and PRINCE, R. J.,Uranium and Ra-226 in Florida PhosphateMaterials, He1th Phys. 37 (1979) 269 -277.

VANDERHEIGDE, H. B., KLINJN, P. J.,DUURSMA, K., EISMA, D., DE GROOT,D. J., HOGEL, P., KOSTER, H. W., andNOOYEN, J. L., Environmental Aspects ofPhosphate Fertilizer Production in theNetherlands with Particular Reference inthe Disposal of Phosphogypsum, Sci. TotalEnvironment, 90 (1990) 203 -225.

7-

8.

17. PERlARIEZ, R., ABRIL, J. M, andGARCIA LEON, M., A Modelling Study of22~ Dispersion in an Estuarine System in

1

Page 12: POTENSI NORM PADA INDUSTRINON-NUKLIR DI · PDF fileclan dalam proses peluruhan-nya akan menghasilkan berbagai macam anak luruh ... alfa beta beta alfa alfa alfa alfa beta alfa, beta

7>""Sl~lHgSlJHlHa.. ;4S1'& K.~elalHataH 7Ca~tasl ~aH t.lHgkllHgaH 1'a~a .oH~HSt..l;\l"H-I1Jllkll..

/)aka..ta, 1Sftta..et 2003

2. Kerusakan pada gigi dapat disebabkan olehproses demineralisasi gigi akibat pH yangtidak netral. Ini bisa ditimbulkan olehadanya mineral-mineral logam berat yangbanyak terkandung dalam air minum yangdikonsumsi oleh penduduk.

Ekaningtyas H. -PT Indonesia Power UBP

Suralaya1. Dalam pengelolaan abu batubara dengan

penimbunan, apakah ada efek radionuklidatersebut ke tanah dan perairan sertatanaman yang ada di sekitar lokasipenimbunan ?

2. Bagaimana cara mendeteksi radionuklidatersebut karena tanaman semusim ditanamdi area sekitar ?

South-West Spain, J. EnviromentRadioactivity 24 (1994) 159 -179.

18. CHOWDHURY, M. I., ALAM, M. N.,HAZARI, S. K. S., Distibution ofRadionuclides in the River Sediments andCoastal Soils of Chittagong, Bangladeshand Evaluation the Radiation Hazard. J.Applied. Radiation and Isotopes 51 (1999)747 -755.

19. ANNALIAH I., SURTIPANTI S, So,BUNA WAS, MINARNI A., PengukuranKadar Radioaktivitas Alam dari DepositFosfat Alam dan Hasil Pengo1ahannya,Prosiding "Penelitian Dasar llmuPengetahuan dan Teknologi Nuklir", PPNY-Yogyakarta, 6 -8 Maret 1989.

20. SUTARMAN, prow ANTO, B.,Pengukuran Konsentrasi Th-228, Ra-226dan K -40 dalam Plasterboard fosfogypsum,Prosiding Presentasi llmiah KeselamatanRadiasi dan Lingkungan vll, 24 -25Agustus 1999.

TANYAJAWAB

Kunto Wiharto1. Pemantauan abu batubara memang ada

fisiko berupa pelepasan kandungan NORMbersama dengan air hujan (leaching) kelingkungan sehingga akan mencemarilingkungan. Selanjutnya akan ditangkap/dipergunakan (uptake) oleh biota yanghidup di sekitarnya termasuk tanaman,bahkan bisa mengalir ke sumur-sumurpenduduk (hams diperhatikan faktorgeologinya).

2. Cara mendeteksi adalah dengan mengambilcontoh tanaman untuk kemudian dikirim kelaboratorium yang mempunyai fasilitas/alatuntuk deteksi radiasi (misalnya P3KRBiN-BAT AN).

Mulyadi Rachmad -P3KRBiN BATAN1. Mengapa kandungan zat radioaktif pada

baja sebelum perang dunia kedua lebihkecil daripada baja sekarang ?

2. Mengapa orang-orang di P. Bangka danBelitung umumnya giginya rusak, apakahhal ini ada hubungannya dengan NORM ?

Nazaroh -P3KRBiN -BATANApaka h upaya-upaya pihak terkait (Bapeten,Batan, industri) agar industri tersebut tetapberjalan dengan aman clan bahaya dari NORMdapat diminimasi ?

Kunto WihartoAkan dirintis suatu jejaring kerja antar

instansi (Bapeten, Batan, Depkes, industri, dsb)untuk ke depan mencari solusi yang terbaikuntuk masalah ini.

Kunto Wiharto1. Ada beberapa kemungkinan antara lain :

a. diperkirakan radioaktivitas yang adadalam baja produksi sebelum PD IIberasal dari anak luruh zat-zatradioaktif alam primordial, kini sudahbanyak yang berubah menjadi stabil,dibandingkan dengan baja yang barndiproduksi.

b. Baja yang diproduksi pada zaman PD IIadalah hasil pertambangan bijih besipermukaan sehingga kandunganradionuklida NORM-nya rendah.

c. Bel~ ada percobaan born atom/nuklirsehingga cemaran zat radioaktif yangberupa jatuhan radioaktif (radioactivefall out) belum ada.

Arif Jauhari -ATRO1. Berapa besar potensi NORM pada product

gypsum untuk house ware dan batubatayang berasal dari by product batubara ?

12

Page 13: POTENSI NORM PADA INDUSTRINON-NUKLIR DI · PDF fileclan dalam proses peluruhan-nya akan menghasilkan berbagai macam anak luruh ... alfa beta beta alfa alfa alfa alfa beta alfa, beta

7>""Sl~l"uSeJHl"a.. ,,4S1'& K,tS~laHlata" 7Ca~lasl ~a" t.l"uku"ua" 1'a~a iJ,,~ust..l;\l""-;\Iukll../)aka..ta, 18ftt ~t 2003.

2. Kandungan nuklidanya apa saja ?3. Pupuk pospat untuk pertanian, pada

pemakaian berapa banyak dan seberapabesar luasan yang bisa menimbulkanpaparan di atas NORM ?

Wijono -P3KRBiN -BATANSampai saat ini sejauh mana

dampak/akibat NORM bagi manusia(pekerja/non pekerja radiasi) untuk efekstokastik ?

Kunto WihartoBelum ada penelitian khusus untuk efek

radiasi NORM terhadap kesehatan manusia,namun secara teoritis probabilitas efeknyahanya akan tergantung pada dosis ekivalen yangditerima. Untuk efek dosis rendah sepertihalnya yang bisa ditimbulkan oleh NORMdiperlukan studi epidemiologi yangpelaksanaannya tidak mudah (perlu jumlahsample yang besar clan waktu pengamatan yanglama).

Kunto Wiharto1. Potensinya memang perlu dicermati dan

diperlakukan secara hati-hati agar tidakmenimbulkan kerawanan social dalarnmasyarakat karena pada kenyataannyaproduk-produk itu digunakan sebagai bahanbaku industri perumahan seperti plafond,dinding, dsb, sedangkan aturan tentangNORM belum ada di Indonesia.

2. Untuk pospogipsum antara lain Ra-226, Pb-210, Po-210, Ra-228, clan Th-228. Untukabu batubara adalah U-238, U-234, Th-230,Ra-226, Pb-2l0, U-235, Pa-231, Ac-227,Ra-228 dan Th-228, Po-2l0, Th-232. Jenisradionuklida sarna hanya konsentrasinyayang berbeda. Untuk pospogipsum tertinggisebesar 2070 Bqikg (U-234) sedangkanuntuk abu batubara tertinggi "hanya" 260Bq/kg (Po-2l0).

3. Pupuk pospat belum dilakukan penelitianclan bisa dijadikan kegiatan BATAN dimasa mendatang.

Sri Subandini L. -P3KRBiN -BATANSampai saat ini apakah menurut Bapak,

kita periu memantau instaiasi PAM mengingatsebagian besar penduduk/masyarakatmengkonsumsi air PAM ?

Kunto WihartoBisa saja dilakukan kegiatan ilmiah untuk

memantau kadar NORM dalam air PAM,namun yang penting untuk diketahui adalahbahwa NORM di Indonesia belum diatur secarakhusus sehingga hasil pemantauan harusdikelola secara bijaksana clan jangan sampaimenimbulkan isu-isu yang meresahkanmasyarakat. Dalam kenyataannya NORMdalam air minum relatif rendah kadarnyadibandingkan dengan yang ditemukan padaindustri-industri lain.

13