21
POTENSI DAN TANTANGAN KAWASAN HUTAN DENGAN TUJUAN KHUSUS KINTAP Oleh : Edi Suryanto RINGKASAN Balai Penelitian Kehutanan (BPK) Banjarbaru merupakan institusi riset kehutanan yang memiliki tugas pokok dan fungsi untuk melaksanakan kegiatan penelitian di bidang kehutanan. Sebagai unit pelaksana teknis dari Badan Litbang Kehutanan, BPK Banjarbaru didukung oleh sarana dan prasarana penelitian diantaranya adalah Kawasan Hutan Dengan Tujuan Khusus (KHDTK) Kintap. Sebagai sarana penelitian KHDTK Kintap memiliki berbagai potensi yang harus digali dan diberdayakan secara optimal, namun seperti halnya kawasan hutan yang lain KHDTK Kintap juga tidak luput dari berbagai tekanan dan kendala yang merupakan tantangan bagi eksistensi KHDTK Kintap kedepan. Makalah ini disusun dengan tujuan untuk mengetahui dan menggali berbagai potensi yang dimiliki KHDTK Kintap saat ini dan prospek kedepan serta mengidentifikasi berbagai tantangan yang harus dihadapi. Beberapa potensi yang ada di KHDTK Kintap diantaranya adalah : sebagai wadah berbagai kegiatan penelitian, hutan pendidikan, tegakan mahang, tegakan meranti, tegakan dan tunggak ulin, kawasan konservasi jenis, wisata buru, penyedia tanaman obat dan potensi lainnya yang masih harus terus digali. Selain memiliki potensi yang besar KHDTK Kintap juga dihadapkan dengan berbagai tantangan yang harus dihadapi yaitu : Pendanaan, berbagai tekanan dari luar dan sosialisi serta promosi Kata kunci : Potensi, Tantangan, KHDTK, Kintap. I. PENDAHULUAN

POTENSI DAN TANTANGANforeibanjarbaru.or.id/wp-content/uploads/2012/1012/Hal... · Web viewMakalah ini disusun dengan tujuan untuk mengetahui dan menggali berbagai potensi yang dimiliki

  • Upload
    hatuong

  • View
    215

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: POTENSI DAN TANTANGANforeibanjarbaru.or.id/wp-content/uploads/2012/1012/Hal... · Web viewMakalah ini disusun dengan tujuan untuk mengetahui dan menggali berbagai potensi yang dimiliki

POTENSI DAN TANTANGAN KAWASAN HUTAN DENGAN TUJUAN KHUSUS

KINTAP

Oleh :Edi Suryanto

RINGKASAN

Balai Penelitian Kehutanan (BPK) Banjarbaru merupakan institusi riset kehutanan yang memiliki tugas pokok dan fungsi untuk melaksanakan kegiatan penelitian di bidang kehutanan. Sebagai unit pelaksana teknis dari Badan Litbang Kehutanan, BPK Banjarbaru didukung oleh sarana dan prasarana penelitian diantaranya adalah Kawasan Hutan Dengan Tujuan Khusus (KHDTK) Kintap.

Sebagai sarana penelitian KHDTK Kintap memiliki berbagai potensi yang harus digali dan diberdayakan secara optimal, namun seperti halnya kawasan hutan yang lain KHDTK Kintap juga tidak luput dari berbagai tekanan dan kendala yang merupakan tantangan bagi eksistensi KHDTK Kintap kedepan. Makalah ini disusun dengan tujuan untuk mengetahui dan menggali berbagai potensi yang dimiliki KHDTK Kintap saat ini dan prospek kedepan serta mengidentifikasi berbagai tantangan yang harus dihadapi.

Beberapa potensi yang ada di KHDTK Kintap diantaranya adalah : sebagai wadah berbagai kegiatan penelitian, hutan pendidikan, tegakan mahang, tegakan meranti, tegakan dan tunggak ulin, kawasan konservasi jenis, wisata buru, penyedia tanaman obat dan potensi lainnya yang masih harus terus digali. Selain memiliki potensi yang besar KHDTK Kintap juga dihadapkan dengan berbagai tantangan yang harus dihadapi yaitu : Pendanaan, berbagai tekanan dari luar dan sosialisi serta promosiKata kunci : Potensi, Tantangan, KHDTK, Kintap.

I. PENDAHULUAN

Page 2: POTENSI DAN TANTANGANforeibanjarbaru.or.id/wp-content/uploads/2012/1012/Hal... · Web viewMakalah ini disusun dengan tujuan untuk mengetahui dan menggali berbagai potensi yang dimiliki

Galam Volume IV No. 2 Agustus 2010 (Hal 121 – 133)

Balai Penelitian Kehutanan (BPK) Banjarbaru merupakan institusi riset kehutanan yang memiliki tugas pokok dan fungsi untuk melaksanakan kegiatan penelitian di bidang kehutanan. Sebagai unit pelaksana teknis dari Badan Litbang Kehutanan, BPK Banjarbaru didukung oleh sarana dan prasarana penelitian diantaranya adalah Hutan Penelitian. Terdapat empat buah Hutan penelitian yang menunjang berbagai kegiatan penelitian balai yaitu Hutan Penelitian Rantau, Hutan Penelitian Riam Kiwa, Hutan Penelitian Kintap dan Hutan Penelitian Tumbang Nusa. Ke empat Hutan Penelitian tersebut saat ini ditetapkan sebagai KHDTK. KHDTK Kintap dibentuk tahun 1987 pada saat pemerintah RI dalam hal ini Departemen Kehutanan bekerjasama dengan Finlandia dalam proyek ATA-267 yang dimaksudkan untuk menampung atau memfasilitasi berbagai kegiatan penelitian berbasis hutan alam. Berdasarkan SK Menteri Kehutanan No. SK. 83/Menhut-II/2004 tanggal 10 Maret 2004 luas areal KHDTK Kintap adalah 1000 ha dan secara geografis terletak antara 114o50’32’’ – 115o19’51’’ BT dan 3o36’53’’ – 3o55’40’’ LS. Berdasarkan administratif pemerintahan, lokasi ini termasuk dalam Desa Riam Adungan, Kecamatan Kintap, Kabupaten Tanah Laut Propinsi Kalimantan Selatan (Mukhlisin dan Suryanto E., 2008). KHDTK Kintap merupakan areal bekas tebangan PT. Hutan Kintap pada tahun 1980 dengan didominasi oleh vegetasi berbagai jenis mahang (Panjaitan, S. dan Suryanto, E. 2009).

Sebagai sarana penelitian KHDTK Kintap memiliki berbagai potensi yang harus digali dan diberdayakan secara optimal, namun

122

Page 3: POTENSI DAN TANTANGANforeibanjarbaru.or.id/wp-content/uploads/2012/1012/Hal... · Web viewMakalah ini disusun dengan tujuan untuk mengetahui dan menggali berbagai potensi yang dimiliki

Potensi dan Tantangan KHDTK KintapEdi Suryanto

seperti halnya kawasan hutan yang lain KHDTK Kintap juga tidak luput dari berbagai tekanan dan kendala yang merupakan tantangan bagi eksistensi KHDTK Kintap kedepan.

Makalah ini disusun dengan tujuan untuk mengetahui dan menggali berbagai potensi yang dimiliki KHDTK Kintap saat ini dan prospek kedepan serta mengidentifikasi berbagai tantangan yang harus dihadapi.

II. KEADAAN UMUM KHDTK KINTAP

A. Kondisi masyarakat sekitar hutan Masyarakat yang tinggal di desa Riam Adungan km 28 (KHDTK Kintap) umumnya adalah pendatang dari berbagai daerah seperti Riam Kanan, Bati-bati, Lamunti, Kintap, Kait-Kait dan Rantau. Sebagian besar dari mereka datang ke desa Riam Adungan ini adalah bertujuan untuk usaha kayu. Selama bertahun-tahun mereka mencari nafkah dari hutan sejak dibukanya HPH PT. Hutan Kintap di daerah ini, namun sejak HPH tersebut tidak beroperasi lagi sebagian masyarakat pulang ke tempat asalnya dan sebagiannya lagi tetap bertahan dan berprofesi sebagai pencari kayu, peladang dan pedagang. Diantara 22 kepala keluarga yang ada di km 28 sebanyak 72,73 % berprofesi sebagai pencari kayu dan berladang, 9,09% sebagai pedagang dan 18,18 % berprofesi murni sebagai peladang (Suryanto, 2009).

123

Page 4: POTENSI DAN TANTANGANforeibanjarbaru.or.id/wp-content/uploads/2012/1012/Hal... · Web viewMakalah ini disusun dengan tujuan untuk mengetahui dan menggali berbagai potensi yang dimiliki

Galam Volume IV No. 2 Agustus 2010 (Hal 121 – 133)

B. Tipe TanahPeta tanah tematik Kalimantan Selatan tahun 1985, menunjukkan bahwa tipe tanah podsolik merah kuning dan laterik dari bahan induk batuan beku dengan fisiografi datar. Topografi datar sampai bergelombang ringan serta berbukit sampai bergunung dengan ketinggian antar 50 – 625 m dpl sementara kemiringan antara 0-23% yaitu bergelombang ringan sampai berat.

C. IklimKlasifikasi iklim menurut Schmidt dan Ferguson, iklim di lokasi ini termasuk tipe iklim B dengan nilai Q berkisar antara 13,3 – 33,33 %. Musim hujan berlangsung antara bulan Nopember-April dan musim kemarau bulan Mei-Oktober. Suhu rata-rata 25oC dengan suhu minimum dan maksimum adalah 22,6oC dan 29,9oC. Rata-rata curah hujan tahunan 3.017 mm dan rata-rata hari hujan 154 hari/tahun

III. POTENSI

A. Wadah berbagai kegiatan penelitianSesuai dengan tujuan pembentukannya KHDTK Kintap merupakan wadah untuk kegiatan penelitian berbasis hutan

124

Page 5: POTENSI DAN TANTANGANforeibanjarbaru.or.id/wp-content/uploads/2012/1012/Hal... · Web viewMakalah ini disusun dengan tujuan untuk mengetahui dan menggali berbagai potensi yang dimiliki

Potensi dan Tantangan KHDTK KintapEdi Suryanto

alam. Dengan luas areal yang tersedia yaitu 1000 ha KHDTK Kintap sangat potensial dan dapat memberikan ruang yang sangat luas untuk berbagai kegiatan penelitian baik dalam lingkup balai maupun bekerjasama dengan pihak lain. KHDTK Kintap sangat terbuka terhadap berbagai kemungkinan dilakukannya kegiatan kerjasama dibidang penelitian kehutanan khususnya yang berbasis hutan alam.

B. Hutan pendidikanPlot penelitian di dalam KHDTK Kintap dapat digunakan sebagai wadah/sarana penelitian. Plot-plot penelitian tersebut merupakan aset ilmu pengetahuan yang sangat penting bagi pendidikan di bidang kehutanan. Selain itu dengan kondisi hutan dan lingkungan camp yang kondusif KHDTK Kintap dapat dijadikan sarana untuk kegiatan praktek bagi mahasiswa fakultas kehutanan bahkan tidak menutup kemungkinan untuk siswa SLTP dan SMU sebagai pengenalan dini terhadap hutan. Pada saat proyek ATA-267 masih berlangsung kegiatan praktek di KHDTK Kintap pernah dilakukan oleh mahasiswa Diploma III dan S1 fakultas kehutanan dari Universitas Gajah Mada Yogyakarta.

C. Tegakan mahangVegetasi di KHDTK Kintap didominasi oleh belukar mahang yang terdiri dari jenis Macaranga gigantea, Macaranga hypoleuca, Macaranga conifera, Macaranga sp, Macaranga hosei, dan Macaranga pruinosa(Panjaitan, dan Suryanto, 2009). Jenis-jenis mahang dapat tumbuh pada ketinggian 0-

125

Page 6: POTENSI DAN TANTANGANforeibanjarbaru.or.id/wp-content/uploads/2012/1012/Hal... · Web viewMakalah ini disusun dengan tujuan untuk mengetahui dan menggali berbagai potensi yang dimiliki

Galam Volume IV No. 2 Agustus 2010 (Hal 121 – 133)

3000 meter di atas permukaan laut dan umumnya merupakan jenis pionir yang dapat tumbuh pada areal yang terbuka seperti halnya di tepi-tepi jalan sarad dan rumpang pada areal bekas tebangan (Abdurrohim. S, Mandang. Y.I, Sutisna U, 2004). Hingga saat ini areal bekas tebangan di KHDTK Kintap sudah berumur 30 tahun sehingga tegakan mahang yang terbentuk setelah kegiatan penebangan yang dilakukan PT. Hutan Kintap kini memiliki diameter berkisar 30-45 cm dengan asumsi pertumbuhan riap diameternya 1-1,5cm per tahunnya. Pada bulan April hingga Juli 2009 tegakan mahang di KHDTK Kintap mengalami panen raya bahkan beberapa peneliti dari Balai Penelitian Teknologi Perbenihan Samboja dan Balai Penelitian Hutan Penghasil Serat Kuok melakukan kegiatan eksplorasi benih mahang di KHDTK Kintap, hal ini dikarenakan pada saat itu di daerah Riau dan Kalimantan Timur tidak ditemukan jenis-jenis mahang yang berbuah. Besarnya potensi mahang di KHDTK Kintap ini sangat potensial untuk dijadikan sumber benih dan dapat dilakukan berbagai kegiatan kerjasama dalam hal penelitian jenis-jenis mahang.

D. Tegakan merantiSebagai areal bekas tebangan KHDTK Kintap juga memiliki tegakan tinggal yang terdiri dari berbagai jenis pohon penyusun hutan alam seperti halnya jenis meranti. Jenis meranti yang potensial di KHDTK Kintap adalah Shorea johorensis, S. parvistipulata, S. ovalis dan S. faguetiana.

126

Page 7: POTENSI DAN TANTANGANforeibanjarbaru.or.id/wp-content/uploads/2012/1012/Hal... · Web viewMakalah ini disusun dengan tujuan untuk mengetahui dan menggali berbagai potensi yang dimiliki

Potensi dan Tantangan KHDTK KintapEdi Suryanto

Selain tegakan alam juga terdapat tegakan meranti yang ditanam pada saat proyek ATA-267 masih berlangsung di KHDTK Kintap. Jenis-jenis meranti yang ditanam dan kondisinya masih relatif baik sampai saat ini adalah Shorea leprosula, Shorea parvifolia, Shorea johorensis dan Shorea parvistipulata. Tegakan meranti tersebut ditanam tahun 1990, 1991 dan 1993. Hasil pengukuran tahun 2007 tegakan meranti tersebut memiliki diameter antara 15 sampai dengan 25 meter dengan tinggi berkisar antara 11 sampai 20 meter. Tanaman meranti jenis S. leprosula, S. parvifolia dan S. Parvistipulata berbuah pada tahun 2007 dan pegawai BPTH Kalimantan melakukan eksplorasi benih meranti di KHDTK Kintap khususnya di jalan menteri pada plot Shorea leprosula dan Shorea parvifolia tahun tanam 1991. Potensi yang ada ini hendaknya dapat kita kembangkan tidak hanya informasi mengenai kegiatan penelitian meranti melainkan dapat dijadikan penghasil benih berbagai jenis meranti. Kondisi tanaman meranti berumur ± 20 tahun di KHDTK Kintap dapat dilihat pada gambar 1 di bawah ini :

127

Page 8: POTENSI DAN TANTANGANforeibanjarbaru.or.id/wp-content/uploads/2012/1012/Hal... · Web viewMakalah ini disusun dengan tujuan untuk mengetahui dan menggali berbagai potensi yang dimiliki

Galam Volume IV No. 2 Agustus 2010 (Hal 121 – 133)

Gambar 1. Tanaman meranti di KHDTK Kintap.

E. Tegakan dan tunggak ulinJenis ulin termasuk dalam daftar pohon yang dilindungi dimana tercantum dalam SK Menteri Pertanian No. 54/Kpts/Um/2/72 tahun 1972 dimana hanya boleh ditebang bila memiliki diameter lebih dari 60 cm, boleh ditebang oleh masyarakat sekitar hutan dan bukan oleh para pemegang HPH. (Rayan, Sugeng, Supratman, Hadi Jumadin, 2005). Kayu ulin mempunyai banyak keunggulan baik dari segi fisik maupun nilai ekonominya. Kayu ini termasuk kayu kelas I baik kekuatan maupun keawetannya. Keunggulan tersebut menyebabkan besarnya penggunaan kayu untuk berbagai kepentingan, sehingga nilai ekonominya sangat tinggi. (Martawijaya, A., Kartasujana, I., Mandang, Y. I., Prawira, S. A., Kadir, K., 1989). Begitu besarnya kebutuhan kayu ulin ini menyebabkan jenis ini terancam punah. Kawasan hutan

128

Page 9: POTENSI DAN TANTANGANforeibanjarbaru.or.id/wp-content/uploads/2012/1012/Hal... · Web viewMakalah ini disusun dengan tujuan untuk mengetahui dan menggali berbagai potensi yang dimiliki

Potensi dan Tantangan KHDTK KintapEdi Suryanto

dengan tujuan khusus Kintap juga merupakan tempat tumbuh jenis ulin yang sangat potensial hal ini ditunjukkan banyaknya tunggak, pohon dan trubusan ulin di dalam kawasan. Dengan demikian KHDTK Kintap memiliki potensi untuk dijadikan kawasan pelestarian jenis ulin. Selain itu terdapat plot-plot penelitian silvikultur jenis ulin yang telah dibangun sejak tahun 2005.

Gambar 2 . Tunggak dan trubusan ulin di KHDTK Kintap.

F. Konservasi jenisTingkat kerusakan hutan saat ini cukup tinggi akibat eksploitasi hutan yang tidak terkendali maupun karena kebakaran hutan. Hal ini menyebabkan terjadinya kelangkaan bahkan punahnya jenis tumbuhan tertentu. KHDTK Kintap dengan status legalitas yang jelas, pengelolaan dan pengamanan yang baik dapat dijadikan sebagai salah satu alternatif untuk dijadikan kawasan konservasi jenis

129

Page 10: POTENSI DAN TANTANGANforeibanjarbaru.or.id/wp-content/uploads/2012/1012/Hal... · Web viewMakalah ini disusun dengan tujuan untuk mengetahui dan menggali berbagai potensi yang dimiliki

Galam Volume IV No. 2 Agustus 2010 (Hal 121 – 133)

khususnya untuk jenis-jenis pohon penyusun hutan tropika basah.

Gambar 3. Kondisi tegakan di KHDTK Kintap.

G. Wisata buruKHDTK Kintap terdapat berbagai jenis binatang yang potensial untuk dijadikan objek buru seperti babi hutan. Meskipun belum ada data tertulis mengenai populasi satwa di KHDTK Kintap, berdasarkan keluhan dari masyarakat sekitar hutan yang menyatakan bahwa mereka sulit untuk bercocok tanam karena selalu diserang hama babi, bahkan untuk menanam karet pun tidak bisa karena habis dirusak dan dimakan babi hutan. Melihat kondisi tersebut menunjukkan bahwa adanya potensi untuk kegiatan berburu.

H. Penyedia tanaman obatHutan alam KHDTK Kintap tentunya ditumbuhi oleh berbagai jenis tumbuhan yang tentunya terdapat jenis-jenis yang

130

Page 11: POTENSI DAN TANTANGANforeibanjarbaru.or.id/wp-content/uploads/2012/1012/Hal... · Web viewMakalah ini disusun dengan tujuan untuk mengetahui dan menggali berbagai potensi yang dimiliki

Potensi dan Tantangan KHDTK KintapEdi Suryanto

berpotensi sebagai tanaman obat baik yang sudah diketahui maupun belum. Berdasarkan informasi dari masyarkat setempat mereka telah memanfaatkan beberapa jenis tumbuhan di KHDTK Kintap untuk keperluan pengobatan diantaranya adalah akar ampalas kijang digunakan untuk pereda influenza, akar kuning dipergunakan untuk penyakit kuning dan malaria, seluang belum dipergunakan untuk obat kuat pria dan banyak lagi yang tentunya tidak dapat kami uraikan satu persatu. Melihat potensi tersebut maka perlu dilakukan pengkajian dan penelitian yang lebih mendalam dan berkelanjutan di bidang ini sehingga dapat memberikan faedah yang sangat besar bagi masyarakat banyak.

I. Potensi lainnyaApabila dikaji lebih dalam maka akan sangat banyak potensi yang dapat digali dan dikembangkan dari KHDTK Kintap baik itu tumbuhan, hewan dan mikroorganismenya.

IV. TANTANGAN

Selain memiliki potensi yang sangat besar, tentunya KHDTK Kintap juga dihadapkan dengan berbagai tantangan yang harus dihadapi dan dibenahi diantaranya adalah :

A. PendanaanKHDTK Kintap dengan luas areal 1000 ha, begitu besarnya potensi dan aset yang harus dikelola, dipelihara dan digali sudah barang tentu memerlukan dana yang tidak sedikit.

131

Page 12: POTENSI DAN TANTANGANforeibanjarbaru.or.id/wp-content/uploads/2012/1012/Hal... · Web viewMakalah ini disusun dengan tujuan untuk mengetahui dan menggali berbagai potensi yang dimiliki

Galam Volume IV No. 2 Agustus 2010 (Hal 121 – 133)

Masalah utama yang dihadapi dalam beberapa tahun terakhir adalah mengenai pendanaan yang minim untuk kegiatan pengelolaan KHDTK Kintap dan hanya cukup untuk kegiatan pemeliharaan fasilitas penelitiannya saja. Perlu adanya terobosan-terobosan untuk memperoleh berbagai sumber pendanaan yang tidak hanya bergantung pada anggaran DIPA saja seperti halnya kegiatan kerjasama dengan pihak lain. Selain itu dituntut pula kemandirian KHDTK Kintap dalam mengelola berbagai asset yang ada sehingga dapat dijual kepada pihak lain.

B. Tekanan dari luarSebagai kawasan yang berinteraksi dan terintegrasi dengan masyarakat sekitar hutan maka KHDTK Kintap tidak luput dari berbagai tekanan yang mengganggu eksistensi kawasan ini. Seperti kawasan hutan pada umumnya tekanan yang dihadapi adalah :1. Penebang liar

Kegiatan peredaran kayu sudah sangat terbatas di KHDTK Kintap, namun penebangan pohon masih terjadi meskipun intensitasnya relatif rendah. Hal ini dikarenakan masih adanya kegiatan pencarian sebitan ulin di dalam KHDTK Kintap. Kegiatan pengambilan limbah pada prinsipnya legal namun ada beberapa oknum yang tidak bertanggung jawab sengaja menebang pohon ulin yang ada kemudian

132

Page 13: POTENSI DAN TANTANGANforeibanjarbaru.or.id/wp-content/uploads/2012/1012/Hal... · Web viewMakalah ini disusun dengan tujuan untuk mengetahui dan menggali berbagai potensi yang dimiliki

Potensi dan Tantangan KHDTK KintapEdi Suryanto

dibelah dan dipotong pendek-pendek seolah-olah itu sebitan. Selain itu kegitan penebangan pohon juga dilakukan untuk jenis-jenis yang timbul di air seperti halnya jenis meranti. Pohon hasil tebangan tersebut digunakan sebagai pelampung untuk kegiatan penyaradan sebitan melalui sungai. Dengan demikian perlu adanya pengawasan yang ketat dan tindakan yang cukup tegas namun tetap arif sehingga penyimpangan/pelanggaran tersebut tidak terjadi lagi tanpa harus menghentikan secara total pengambilan limbah (sebitan) ulin.

2. Perambahan/penyerobotan lahanUmumnya masyarakat yang berada di dalam KHDTK Kintap adalah pendatang dari berbagai daerah seperti Bati-bati, Kintap, Rantau, Riam Kanan dll. Mereka datang saat PT. Hutan Kintap masih beroperasi di daerah ini. Sebagian besar dari mereka mengandalkan kayu sebagai mata pencaharian namun karena sudah lamanya menetap, mereka membentuk kampung kecil sehingga mereka memerlukan lahan untuk pemukiman dan bercocok tanam. Kampung tersebut berkembang dari tahun ke tahun dan tuntutan akan lahan pun secara otomasis meningkat sehingga tidak sedikit dari masyarakat tersebut yang melirik dan berusaha menduduki lahan di KHDTK Kintap.

C. Sosialisasi dan promosi

133

Page 14: POTENSI DAN TANTANGANforeibanjarbaru.or.id/wp-content/uploads/2012/1012/Hal... · Web viewMakalah ini disusun dengan tujuan untuk mengetahui dan menggali berbagai potensi yang dimiliki

Galam Volume IV No. 2 Agustus 2010 (Hal 121 – 133)

Kegiatan sosialisasi dan promosi sangat penting bagi eksistensi KHDTK Kintap karena dengan adanya kegiatan ini dapat membantu mengatasi berbagai permasalahan yang dihadapi baik yang berasal dari dalam maupun dari luar. 1. Masalah dari dalam

Mengatasi masalah dari dalam seperti minimnya pendanaan perlu dilakukan kegiatan promosi secara luas, kreatif dan berkesinambungan sehingga dapat mengundang dan memberi peluang bagi berbagai instansi pemerintah maupun swasta bahkan dalam dan luar negeri untuk bekerjasama dan berinvestasi di KHDTK Kintap.

2. Masalah dari luar.Masalah yang ditimbulkan dari luar yang berhubungan dengan berbagai tekanan yang timbul secara horizontal perlu dilakukan kegiatan sosialisasi dengan intensitas yang tinggi baik terhadap masyarakat di dalam dan sekitar maupun terhadap masyarakat di luar KHDTK Kintap. Hal ini dikarenakan para pencari sebitan ulin dan penebang liar tidak sedikit yang berasal dari luar kawasan seperti halnya dari Riam Kanan dan Bati-bati. Mereka sengaja datang atau merantau karena mendengar potensi tunggak dan limbah ulin yang melimpah di hampir seluruh wilayah kecamatan Kintap. Perlu dilakukan pula sosialisasi terhadap beberapa instansi pemerintah baik pusat maupun daerah sehingga dapat terjalin kerjasama bagi keamanan KHDTK Kintap secara partisipatif. Kegiatan sosialisasi dan promosi ini tentunya tidak mudah

134

Page 15: POTENSI DAN TANTANGANforeibanjarbaru.or.id/wp-content/uploads/2012/1012/Hal... · Web viewMakalah ini disusun dengan tujuan untuk mengetahui dan menggali berbagai potensi yang dimiliki

Potensi dan Tantangan KHDTK KintapEdi Suryanto

dilakukan, oleh karena itu perlu kerjasama banyak pihak dan dana yang besar serta waktu yang panjang selain itu diperlukan inovasi dan kreatifitas serta evaluasi secara terus menerus.

V. PENUTUPA. Kesimpulan

1. KHDTK Kintap memiliki potensi yang sangat besar untuk dapat dikelola, digali dan dikembangkan sehingga dapat mencapai kemandirian dalam hal pendanaan.

2. Beberapa potensi yang ada di KHDTK Kintap diantaranya adalah : sebagai wadah berbagai kegiatan penelitian, hutan pendidikan, tegakan mahang, tegakan meranti, tegakan dan tunggak ulin, kawasan konservasi jenis, wisata buru, penyedia tanaman obat dan potensi lainnya yang masih harus terus digali.

3. Selain memiliki potensi yang besar KHDTK Kintap juga dihadapkan dengan berbagai tantangan yang harus dihadapi yaitu : Pendanaan, berbagai tekanan dari luar dan sosialisi serta promosi.

B. Saran1. Kegiatan yang paling penting dan dapat menjawab

berbagai tantangan yang dihadapi KHDTK Kintap adalah sosialisasi dan promosi karena kegiatan ini dapat

135

Page 16: POTENSI DAN TANTANGANforeibanjarbaru.or.id/wp-content/uploads/2012/1012/Hal... · Web viewMakalah ini disusun dengan tujuan untuk mengetahui dan menggali berbagai potensi yang dimiliki

Galam Volume IV No. 2 Agustus 2010 (Hal 121 – 133)

mengurangi tekanan dari luar serta dapat mengatasi masalah pendanaan selama ini.

2. Tentunya kegiatan sosialisasi dan promosi saja tidak cukup sehingga harus didukung dengan kualitas SDM dan output dari KHDTK Kintap sehingga laku dijual.

DAFTAR PUSTAKA

Abdurrohim. S, Mandang. Y.I, Sutisna U, 2004. Atlas Kayu Indonesia Jilid III. Pusat Penelitian dan Pengembangan Teknologi Hasil Hutan. Bogor.

Mukhlisin dan Suryanto, E. 2008. Pemeliharaan dan Penataan Hutan Penelitian Hutan Alam di Kintap. Laporan Hasil Kegiatan Non Penelitian Tahun Anggaran 2008. Balai Penelitian Kehutanan. Banjarbaru.

Martawijaya, A., Kartasujana, I., Mandang, Y. I., Prawira, S. A., Kadir, K. 1989. Atlas Kayu Indonesia Jilid I dan II. Departemen Kehutanan. Badan Penelitian dan Pengembangan Kehutanan, Bogor. 167 p.

Panjaitan. S. dan Suryanto, E. 2009. Uji Silvikultur Jenis Ulin, Silvikultur Hutan Tanaman Penghasil Kayu Pertukangan. Laporan Hasil Kegiatan Penelitian Tahun Anggaran 2009. Balai Penelitian Kehutanan. Banjarbaru.

Rayan, Sugeng, Supratman, Hadi Jumadin. 2005. Laporan Tahunan Pembangunan dan Evaluasi Konservasi Ex-situ Jenis Ulin (Eusideroxylon zwageri). Balai Litbang Kehutanan Kalimantan. Badan Penelitian dan Pengembangan Kehutanan. Samarinda 18p.

136

Page 17: POTENSI DAN TANTANGANforeibanjarbaru.or.id/wp-content/uploads/2012/1012/Hal... · Web viewMakalah ini disusun dengan tujuan untuk mengetahui dan menggali berbagai potensi yang dimiliki

Potensi dan Tantangan KHDTK KintapEdi Suryanto

Suryanto, E., 2009. Kajian Dampak Kegiatan Pengambilan Limbah Tebangan Ulin (Eusideroxylon zwageri) Di KHDTK Kintap. Galam volume III, Nomor 2, Oktober 2009. Balai Penelitian Kehutanan Banjarbaru. 168 p.

137