48
POPULASI DAN TEKNIK PENARIKAN SAMPEL Session 6

POPULASI DAN TEKNIK PENARIKAN SAMPEL

  • Upload
    sorcha

  • View
    164

  • Download
    3

Embed Size (px)

DESCRIPTION

POPULASI DAN TEKNIK PENARIKAN SAMPEL. Session 6. POPULASI. Populasi atau universe adalah totalitas objek yang diteliti , yang ciri-cirinya akan ditaksir ( diestimasi ). Ciri-ciri populasi disebut parameter. - PowerPoint PPT Presentation

Citation preview

Page 1: POPULASI DAN TEKNIK PENARIKAN SAMPEL

POPULASI DAN TEKNIK PENARIKAN

SAMPELSession 6

Page 2: POPULASI DAN TEKNIK PENARIKAN SAMPEL

POPULASI Populasi atau universe adalah totalitas objek yang

diteliti, yang ciri-cirinya akan ditaksir (diestimasi). Ciri-ciri populasi disebut parameter.

Populasi adalah kumpulan objek penelitian, bisa berupa kumpulan orang (individu, kelompok, komunitas, masyarakat, dll); benda (jumlah gedung/bangunan, tempat, dll).

Jenis Populasi dalam penelitian: Populasi Sampling Populasi Sasaran

2

Page 3: POPULASI DAN TEKNIK PENARIKAN SAMPEL

PERBEDAAN POPULASI SAMPLINGDENGAN POPULASI SASARAN

Misalnya, kita akan melakukan penelitian tentang “Korelasi antara Frekuensi Kehadiran Kuliah dengan Prestasi Akademik di Kalangan Mahasiswa Fikom Unpad”.

Apabila yang menjadi objek penelitian kita adalah seluruh mahasiswa Fikom Unpad, tetapi yang diteliti (yang dijadikan sumber data) adalah seluruh mahasiswa yang tergabung dalam kepengurusan lembaga kemahasiswaan, maka seluruh mahasiswa Fikom Unpad adalah Populasi Sampling dan seluruh mahasiswa yang tergabung dalam kepengurusan lembaga kemahasiswaan adalah Populasi Sasaran.

3

Page 4: POPULASI DAN TEKNIK PENARIKAN SAMPEL

JUMLAH POPULASI (POPULATION NUMBER)•Dinotasikan dengan huruf K•Adalah banyaknya kategori populasi penelitian yang diteliti•Jika populasi penelitian kita adalah seluruh mahasiswa Fikom Unpad maka jumlah populasinya adalah satu (K=1).•Jika populasi penelitian kita adalah seluruh sivitas akademika Fikom Unpad, maka jumlah populasinya adalah tiga (K=3) yaitu: kelompok mahasiswa, kelompok dosen, dan kelompok staf administratif

JUMLAH POPULASI DAN

UKURAN POPULASI

4

Page 5: POPULASI DAN TEKNIK PENARIKAN SAMPEL

Dinotasikan dengan huruf N

Menunjukkan banyaknya unsur atau elemen yang terdapat pada satu kategori populasi tertentu.

Misalnya, populasi penelitian kita adalah seluruh mahasiswa Fikom Unpad yang terdaftar secara resmi pada semester genap 2007/2008 yang berjumlah 8.230 orang. Maka angka 8.230 adalah ukuran populasi (N=8.230).

UKURAN POPULASI (POPULATION SIZE)

5dadang sugiana/materi kuliah mpk kuantitatif/2008

Page 6: POPULASI DAN TEKNIK PENARIKAN SAMPEL

SENSUS

• Jika ukuran populasi penelitian kita relatif tidak besar, maka sebaiknya kita menggunakan seluruh unsur populasi sebagai sumber data (responden). Dalam keadaan yang demikian, maka kita melakukan sensus atau disebut juga total sampling.

• Sensus memungkinkan peneliti untuk memperoleh gambaran yang komprehensif tentang objek yang ditelitinya.

• Jika ukuran populasi relatif besar maka peneliti boleh dan/atau harus mengambil sampel.

6

Page 7: POPULASI DAN TEKNIK PENARIKAN SAMPEL

Dasar pemikiran Data yang dipergunakan dalam suatu

penelitian belum tentu merupakan keseluruhan dari suatu populasi karena beberapa kendala :• Kendala biaya• Kendala waktu• Kendala tenaga• Polulasi yang tidak terdefinisikan

Page 8: POPULASI DAN TEKNIK PENARIKAN SAMPEL

Untuk mengatasi masalah dalam pemakaian data yang mengalami kendala-kendala, maka dapat dipergunakan SAMPEL.

Sampel merupakan bagian kecil dari suatu populasi

Populasi merupakan suatu wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai karakteristik tertentu dan mempunyai kesempatan yang sama untuk dipilih menjadi anggota sampel.

Page 9: POPULASI DAN TEKNIK PENARIKAN SAMPEL

Untuk resiko perbedaan hasil antara populasi dengan sampel, dipergunakan kemungkinan tingkat kesalahan (misalnya 1%, 5%, 10%)

Angka tingkat kepercayaan tersebut pararel dengan tingkat kepercayaan/ kebenaran (misalnya 99%, 95%, 90%)

Page 10: POPULASI DAN TEKNIK PENARIKAN SAMPEL

Ukuran Sampel Macam-macam cara untuk

menentukan ukuran sampel dari suatu populasi.

Beberapa ahli mengemukakan berbagai cara yang berbeda.

Page 11: POPULASI DAN TEKNIK PENARIKAN SAMPEL

1. Menentukan ukuran sampel menurut Slovin

Menggunakan rumus :

n = ukuran sampelN = ukuran populasiE = persen kelonggaran ketidaktelitian

karena kesalahan pengambilan sampel yang masih dapat ditolerir atau diinginkan

misalnya 2%

Page 12: POPULASI DAN TEKNIK PENARIKAN SAMPEL

Rumus tersebut memiliki asumsi bahwa populasi berdistribusi normal

PopulasiBatas-batas kesalahan

+1% +2% +3% +4% +5% +10%500 - - - - 222 831500 - - 638 441 316 942500 - 1250 769 500 345 965000 - 1667 909 556 370 9810000 5000 2000 1000 588 385 9950000 8333 2381 1087 617 387 100

Page 13: POPULASI DAN TEKNIK PENARIKAN SAMPEL

Ukuran minimum sampel yang dapat diterima bedasarkan pada desain penelitian yang digunakan, yaitu :• Metode deskriptif, minimal 10% populasi

untuk populasi yang relatif kecil min 20%• Metode deskriptif-korelasional, minimal 30

subyek• Metode ex post facto, minimal 15 subyek per

kelompok• Metode eksperimental, minimal 15 subyek per

kelompok

2. Menentukan ukuran sampel menurut Gay

Page 14: POPULASI DAN TEKNIK PENARIKAN SAMPEL

Sama dengan Slovin, hanya untuk α sebesar 5% dan jumlah populasi N mulai dari sebesar 10 sampai 100.000.

Prinsipnya sama dengan Slovin dan besar sampel yang dihasilkan hampir sama besar.

3. Menentukan ukuran sampel menurut Kracjie

Page 15: POPULASI DAN TEKNIK PENARIKAN SAMPEL

Harry king menghitung jumlah sampel menggunakan nomogram dan jumlah populasi maksimum 2000 dengan α bervariasi sampai dengan 15%

4. Menentukan ukuran sampel menurut Harry King

Page 16: POPULASI DAN TEKNIK PENARIKAN SAMPEL

Teknik Pengambilan Sampel Tiga hal pokok penting dalam

pengambilan sampel dari populasi :• Populasi yang terhingga dan yang tidak

terhingga• Pengambilan sampel secara probabilitas dan

non probabilitas• Pengambilan sampel dengan membagi

populasi menjadi beberapa bagian (sub populasi) dan pengambilan sampel langsung dari populasi yang tidak dibagi menjadi beberapa sub populasi.

Page 17: POPULASI DAN TEKNIK PENARIKAN SAMPEL

1. Pengambilan Sampel Probabilitas / Acak

Suatu metode pemilihan ukuran sampel dimana setiap anggota populasi mempunyai peluang yang sama untuk dipilih menjadi anggota sampel.

Tetapi semakin besar populasi, akan semakin sulit.

Ada tiga cara pengambilan sampel dengan metode ini :1. Simple random Sampling2. Stratified random sampling (cara stratifikasi)3. Cluster sampling (cara kluster)

Page 18: POPULASI DAN TEKNIK PENARIKAN SAMPEL

1. Simple Random SamplingA. Cara Undian

• Dengan cara memberikan nomor-nomor pada seluruh anggota populasi, lalu secara acak dipilih nomor-nomor sesuai dgn banyaknya jumlah sampel yang dibutuhkan.

• Ada dua rancangan cara undian : Pengambilan sampel tanpa pengembalian, yang

berarti sampel yang pernah terpilih tidak akan dipilih lagi. Akan menghasilkan nilai probabilitas yang tidak konstan

Pengambilan sampel dengan pengembalian, yang berarti sampel yang pernah terpilih ada kemungkinan terpilih lagi. Megnghasilkan nilai probabilitas yang konstan

Page 19: POPULASI DAN TEKNIK PENARIKAN SAMPEL

b. Cara Tabel bilangan random• Menggunakan tabel bilangan random (acak),

yaitu suatu tabel yang terdiri dari bilangan-bilangan yang tidak berurutan.

• Secara prinsip, pemakaiannya adalah dengan memberi nomor pada setiap anggota populasi dalam suatu daftar (sample frame)

• Selanjutnya dipergunakan jumlah digit pada tabel acak dengan digit populasi

• Pilih salah satu nomor dengan acak, gunakan dua digit terakhirnya, cocokkan dengan nomor pada sample frame.

• Jika ada yang sama, maka data pada sample frame diambil sebagai anggota sampel.

Page 20: POPULASI DAN TEKNIK PENARIKAN SAMPEL

Contoh menentukan reponden menggunakan tabel bilangan random• Buat kerangka populasi (daftar nama populasi, beri

nomor)• Buka tabel bilangan random (acak)• Pilih baris pada tabel bilangan random dengan cara

tertentu (misalnya terpilih baris ke 23)• Pilih lajur pada tabel bilangan acak (misalnya terpilih

lajur ke 35)• Temukan titik temu antara baris dan lajur, berupa

bilangan (misal titik temu antara baris ke 23 dengan lajur ke 35 adalah bilangan 084)

• Bilangan tersebut merupakan nomor responden pertama yang terpilih

• Untuk menentukan nomor responden berikutnya dapat diambil bilangan-bilangan yang ada dibawah dan atau diatasnya

Page 21: POPULASI DAN TEKNIK PENARIKAN SAMPEL

C. Cara sistematis / Ordinal• Merupakan teknik untuk memilih

anggota sampel melalui peluang dan sistem tertentu dimana pemilihan anggota sampel dilakukan setelah pemilihan data pertama secara acak, dan untuk data selanjutnya dipilih berdasarkan interval tertentu atau kelipatan tertentu atau angka ganjil genap.

Page 22: POPULASI DAN TEKNIK PENARIKAN SAMPEL

Contoh menggunakan kelipatan :• Menggunakan angka kelipatan 3 untuk

menentukan responden.• Maka responden yang dipilih adalah responden

yang memiliki nomor 3, 6,9, dstnya. Atau dapat juga dilakukan dengan

membagi angka ukuran populasi dengan angka ukuran sampel :• Jika populasi 400 dan sampel 80, maka

400:80=5• Sehingga responden yang dipilih adalah

responden yang memiliki nomor kelipatan 5. nomor 5,10,15,dstnya

Page 23: POPULASI DAN TEKNIK PENARIKAN SAMPEL

2. Stratified Random Sampling (stratifikasi)• Dilakukan dengan membuat strata pada

anggota populasi• Mengelompokkan suatu populasi yang

heterogen berdasarkan karakteristik tertentu ke dalam beberapa sub-populasi.

• Sehingga setiap sub populasi akan memiliki anggota sampel yang homogen

• Dari setiap sub populasi diambil anggota sampelnya secara acak

• Penghitungan sampel menggunakan dua pendekatan :

a. Cara proporsional (bila jumlah elemen tiap sub populasi tidak sama)

b. Cara disproporsional (bila jumlah elemen tiap sub populasi sama)

Page 24: POPULASI DAN TEKNIK PENARIKAN SAMPEL

a. Jika jumlah elemen tiap sub populasi sama• Misalkan jumlah sampel telah

ditentukan menggunakan rumus Slovin yaitu sebesar 150.

• Dan telah ditentukan jumlah sub populasi (kelompok) adalah 5

• Maka dapat ditentukan bahwa jumlah sampel pada tiap sub populasi adalah 150 : 5 = 30 sampel

Page 25: POPULASI DAN TEKNIK PENARIKAN SAMPEL

Atau menggunakan rumus• Bila parameter-parameter yang dibutuhkan tersedia.• Rumus :

L = jumlah strata D = B2 : 4 (untuk mengestimasi nilai mean) B = batas maksimal simpangan yang diterima dalam

estimasi (Bound of error). Nilainya dapat dihitung (misalnya menggunakan Interval taksiran) atau ditentukan sendiri

N = total jumlah populasi Ni = anggota sub populasi/kelompok σ2 = dapat diambil dari penelitian yang terdahulu (jika

ada) atau dari prasurvei

Page 26: POPULASI DAN TEKNIK PENARIKAN SAMPEL

• Selanjutnya untuk menghitung besar sampel untuk tiap strata/sub-populasi/ tiap kelompok menggunakan rumus :

• Dimana : n = jumlah sampel yang ditarik dari

populasi L = jumlah strata

ni =N

L

Page 27: POPULASI DAN TEKNIK PENARIKAN SAMPEL

Contoh :• Akan dilakukan survei pendapat konsumen

terhadap suatu produk. Dari total jumlah anggota populasi 868 yang berdomisili di 5 wilayah DKI, akan diambil sejumlah sampel

• Berikut tabel jumlah konsumen menurut lokasi tempat tinggal :

Lokasi Strata (Li) Ni σ2

Jakarta Utara I 448 6Jakarta Timur II 131 10Jakarta Pusat III 81 5Jakarta Selatan IV 108 7Jakarta Barat V 100 5

Page 28: POPULASI DAN TEKNIK PENARIKAN SAMPEL

Misalkan batas simpangan ditentukan sebesar 0,5

Berarti dapat ditentukan :• L = 5• D = B 2 : 4 = 0,5 2 : 4 = 0,06• ∑ Ni

2 σ2 = (4482 x 6) + (1312 x 10) + (812 x 5) + (1082 x 7) + (1002 x 5)

= 1.540.287• ∑ Ni σ2 = (448 x 6) + (131 x 10) + (81 x 5) +

(108 x 7) + (100 x 5) = 5659

• N2 D = 868 2 (0,06) = 45.205,44

Page 29: POPULASI DAN TEKNIK PENARIKAN SAMPEL

Jumlah sampel yang ditarik untuk populasi :

• Hasilnya adalah 151,41• Dibulatkan menjadi 150• Besar sampel tiap strata

ni = (n : L) = (150 : 5) = 30• Jadi dari tiap sub populasi akan diambil sampel

masing-masing sebesar 30

n =5(1.540.287)

45.205,44 + 5659

Page 30: POPULASI DAN TEKNIK PENARIKAN SAMPEL

b. Jika jumlah elemen tiap sub populasi tidak sama

• Misalkan jumlah populasi 868 terbagi atas 5 sub-populasi yang ukurannya 448, 131, 81, 108 dan 100.

• Jumlah sampel yang ingin diambil adalah 150• Karena harus sebanding dengan jumlah sub

populasinya, maka perlu dicari faktor pembanding dari tiap sub populasi yang sering disebut sebagai sample fraction (ƒ) dengan cara membandingkan jumlah elemen tiap sub populasi dengan jumlah seluruh elemen populasi sehingga didapat masing-masing sample fraction.

Page 31: POPULASI DAN TEKNIK PENARIKAN SAMPEL

Untuk menentukan jumlah sample untuk masing-masing sub populasi / strata yang tidak sama harus menentukan sample fraction terlebih dahulu menggunakan rumus :

Dimana :• fi = sample fraction• Ni = jumlah sub-populasi• N = jumlah populasi

fi =Ni

N

Page 32: POPULASI DAN TEKNIK PENARIKAN SAMPEL

Contoh :• Akan dilakukan survei pendapat konsumen terhadap

suatu produk. Dari total jumlah anggota populasi 868 yang berdomisili di 5 wilayah DKI, akan diambil sejumlah sampel

• Berikut tabel perhitungan sample fraction dan jumlah sampel :

• Total elemen populasi (N) = 868• Jumlah sampel yang ingin diambil (n) = 150

Lokasi Strata (Li) Ni (Ni:N) n(Ni:N)Jakarta Utara I 448 0,516 77Jakarta Timur II 131 0,151 23Jakarta Pusat III 81 0,093 13Jakarta Selatan IV 108 0,124 19Jakarta Barat V 100 0,116 18

868 1 150

Page 33: POPULASI DAN TEKNIK PENARIKAN SAMPEL

3. Cluster Sampling Pendekatan pengambilan sampel dengan

cara melakukan seleksi terlebih dahulu terhadap setiap individu yang menjadi populasi

Dilakukan dengan cara membagi populasi ke dalam kelompok-kelompok elemen dan secara random beberapa anggota kelompok dipilih sebagai sampel.

Atau melakukan randomasi terhadap kelompok bukan terhadap subjek terhadap secara individual.

Didasarkan pada satuan analisis dalam kelompok tertentu di satu wilayah.

Page 34: POPULASI DAN TEKNIK PENARIKAN SAMPEL

Contoh :• Penelitian untuk mengetahui penggunaan

internet di wilayah Belimbing kota malang.• Kesulitan membuat kerangka populasi karena

jumlah satuan analisis yang banyak (warga belimbing kota malang)

• Misal wilayah belimbing memiliki 10 RW.• Dari 10 RW tersebut diambil 25% melalui

teknik random, diperoleh 3 RW• Masing-masing RW memiliki 11,12 dan 14 RT• Masing-masing RT terdiri dari 25, 26 dan 29 KK• Dari 80 KK tersebut hanya 50 KK yang

menggunakan internet.

Page 35: POPULASI DAN TEKNIK PENARIKAN SAMPEL

Perbedaan Stratified Sampling dengan Cluster Sampling

Cara stratifikasi akan mengakibatkan adanya sub-populasi yang unsurnya homogen

Cara Cluster akan mengakibatkan adanya sub-populasi yang unsurnya heterogen.

Page 36: POPULASI DAN TEKNIK PENARIKAN SAMPEL

2. Pengambilan sampel Non Probabilitas / Non Acak

Pengambilan sampel dengan cara ini akan membuat semua elemen populasi belum tentu memiliki peluang yang sama untuk dipilih menjadi anggota sampel.

Besarnya peluang anggota populasi untuk terpilih sebagai sampel tidak diketahui.

Akibatnya tidak dapat menghitung besarnya error dalam estimasi terhadap karekteristik populasi.

Page 37: POPULASI DAN TEKNIK PENARIKAN SAMPEL

Alasan menggunakan nonprobability sampling :• Total populasi tidak diketahui dengan pasti• Penggunaan probability tidak operasional di

lapangan, karena sampel cenderung akan bias• Analisis antar seksi (cross section) tidak

dipergunakan dalam penelitian• Biaya dan waktu yang tersedia tidak

memungkinkan operasi penelitian menggunakan probability sampling.

Page 38: POPULASI DAN TEKNIK PENARIKAN SAMPEL

• Di awal penelitian suatu permasalahan, di mana tujuannya baru mengumpulkan informasi mengenai gejala (tujuan eksploratif), cukuplah menggunakan nonprobability sampling, belum diperlukan generalisasi statistik yang akurat.

• Kalau populasinya sendiri jumlah anggotanya kecil (misalnya di bawah 100).

Page 39: POPULASI DAN TEKNIK PENARIKAN SAMPEL

a. Cara keputusan (judgment sampling) Mengambil sampel dengan melakukan

pertimbangan Contoh :

• Bila ingin mengetahui pendapat karyawan tentang suatu produk yang akan dibuat, peneliti telah beranggapan bahwa karyawan akan lebih banyak tahu daripada orang-orang lain, sehingga peneliti telah melakukan pertimbangan.

Cara ini cocok untuk dipakai pada saat tahap awal studi eksploratif.

Page 40: POPULASI DAN TEKNIK PENARIKAN SAMPEL

B. Cara kuota (Quota sampling) Mengambil sampel sebanyak jumlah tertentu

yang dianggap dapat merefleksikan ciri populasi. Pada cara ini tidak ada jaminan bahwa ciri-ciri

populasi akan terwakili dalam sampel yang terpilih dan kita tidak dapat mengestimasi error yang terjadi.

Hasil penelitian terhadap sampel ini tidaklah dapat digeneralisasikan secara valid pada populasinya.

Cara ini dapat dipergunakan apabila : • peneliti menghadapi keterbatasan dana• tujuan penelitian bukan untuk memperoleh gambaran

mengenai populasi melainkan untuk pengujian hipotesis-hipotesis dalam penelitian awal.

Page 41: POPULASI DAN TEKNIK PENARIKAN SAMPEL

Contoh :• Tujuan peneliti ingin mengetahui

penggunaan internet di kampus ASIA bagi mahasiswa masing-masing jurusan semester 5

• Peneliti menetapkan 20 mahasiswa untuk masing-masing jurusan semester 5 sebagai responden

• Angka 20 merupakan perkiraan peneliti yang diyakini dapat mewakili mahasiswa di lokasi penelitian.

Page 42: POPULASI DAN TEKNIK PENARIKAN SAMPEL

C. Cara Dipermudah (Convinience sampling) Sampel dengan cara ini adalah yang paling

murah dan cepat dilakukan karena peneliti memiliki kebebasan untuk memilih siapa saja yang mereka temui.

Kurang bisa diandalkan Bermanfaat untuk tahap awal penelitian

eksploratif saat mencari petunjuk-petunjuk penelitian, yang akan menghasilkan bukti-bukti yang cukup melimpah sehingga prosedur pengambilan sampel yang lebih canggih tidak diperlukan lagi.

Page 43: POPULASI DAN TEKNIK PENARIKAN SAMPEL

D. Cara bola salju (Snowball sampling) Merupakan teknik penentuan sampel

yang mula-mula jumlahnya kecil, kemudian sampel ini disuruh memilih responden lain untuk dijadikan sampel lagi, begitu seterusnya sehingga jumlah sampel menjadi banyak.

Page 44: POPULASI DAN TEKNIK PENARIKAN SAMPEL

E. Area Sampling Populasi dibagi atas beberapa bagian

populasi di mana bagian populasi ini dapat dibagi-bagi lagi.

dari bagian populasi yang terkecil diambil sampel sebagai wakilnya untuk masuk kepada bagian populasi yang lebih besar.

Dari bagian populasi yang lebih besar ini akan diambil lagi sampel yang akan dipakai lagi dan seterusnya.

Page 45: POPULASI DAN TEKNIK PENARIKAN SAMPEL

F. Purposive Sampling Pemilihan sampel didasarkan pada

karakteristik tertentu yang dianggap mempunyai hubungan dengan karakteristik populasi yang sudah diketahui sebelumnya.

Memilih sampel berdasarkan kelompok, wilayah atau sekelompok individu melalui pertimbangan tertentu yang diyakini mewakili semua unit analisis yang ada.

Page 46: POPULASI DAN TEKNIK PENARIKAN SAMPEL

Contoh :• Penelitian untuk meneliti sikap

mahasiswa terhadap peraturan pemerintah mengenai UU Hak Cipta

• Maka dipilih beberapa Perguruan Tinggi dan Universitas yang dianggap dapat mewakili bedasarkan penyelidikan atau kenyataan sebelumnya.

Page 47: POPULASI DAN TEKNIK PENARIKAN SAMPEL

Kekeliruan Sampling Proses riset harus terbebas atau paling

tidak hanya memilki sedikit kesalahan ataupun kekeliruan baik pada saat pengumpulan, pengolahan data sampai dengan saat penyajian informasi sebagai hasil riset

Secara logis, tidak mungkin rata-rata hitung suatu sampel yang diambil dari suatu populasi akan sama persis dengan rata-rata hitung populasi.

Page 48: POPULASI DAN TEKNIK PENARIKAN SAMPEL

Kekeliruan sampling :• Adalah kekeliruan yang terjadi pada saat

menelaah sampel, misalnya dalam menentukan jumlah sampel yang harus diambil

Kekeliruan tak sampling :• Kekeliruan yang terjadi dalam suatu riset yang

disebabkan oleh populasi yang tidak jelas, pertanyaan yang tidak tepat dan obyek yang diteliti ternyata tidak seluruhnya didapat.