1
J EJAK sosok mirip Gayus Tambunan, terdakwa ka- sus mafia pajak, mulai terkuak. Hasil pemeriksa- an tim investigasi dari Mabes Polri dan Polda Bali memasti- kan dia menginap di Hotel Westin, Nusa Dua, Bali. Polisi mendapatkan kepas- tian sosok mirip Gayus mengi- nap di hotel berbintang lima itu dari hasil pemeriksaan closed- circuit television. Kapolda Bali Irjen Hadiatmoko di Denpasar, kemarin, menjelaskan orang itu check in dengan memakai nama samaran berinisial M. Orang mirip Gayus itu datang ke Bali bersama lima orang lainnya. Tim investigasi kepolisian telah mengambil sidik jari di sejumlah ruangan yang pernah ditempati pria itu. Selain itu, tim sudah meminta manifest penumpang pesawat dari PT Angkasa Pura I Ngurah Rai. Gayus sejak Juli 2010 men- dekam di Rutan Mako Brimob, Kelapa Dua, Depok. Ia diketa- hui tidak berada dalam tahanan sejak Rabu, 3 November 2010. Akan tetapi, polisi baru menge- tahui hal itu pada Minggu, 7 November. Sosok mirip Gayus tertang- kap kamera saat menonton turnamen tenis di Nusa Dua, Bali, pada Jumat, 5 November. Anggota Satuan Tugas Pembe- rantasan Mafia Hukum Mas Achmad Santosa memastikan sosok itu adalah Gayus. Gayus ke Bali diduga untuk menemui tokoh politik berpengaruh ter- kait dengan upaya menghilang- kan jejak suap kasus pajak. Informasi yang dihimpun kemarin menyebutkan Gayus be rangkat menuju Bali dari Pondok Cabe menggunakan pesawat pribadi tokoh politik tersebut. “Kami sedang me- ngumpulkan bukti,” kata Ke- pala Pusat Pengamanan Internal Polri Brigjen Budi Wasesa. Sayangnya, polisi masih eng- gan meminta keterangan tokoh politik yang juga pemilik peru- sahaan yang menyuap Gayus. “Kita tidak bisa begitu saja pe- riksa orang,” kata Kabareskrim Komjen Ito Sumardi. Perkembangan lain, Mabes Polri telah menetapkan Ga- yus sebagai tersangka kasus pe nyuapan penjaga Rutan Mako Brimob. Gayus disangka menyogok sembilan penjaga rutan, termasuk Kepala Ru- mah Tahanan Komisaris Iwan Sis wanto. Sebaliknya, Iwan dan delapan anak buahnya disangka menerima suap dari Gayus. Dengan demikian, po- lisi telah menetapkan 10 orang sebagai tersangka. Gayus leluasa keluar-masuk rutan yang terkenal superketat itu karena dia menebar duit ke penjaga rutan. Iwan mengaku menerima uang Rp368 juta dari Gayus. Uang bukan masalah besar bagi Gayus. Semasa menjadi pemeriksa pajak di Direktorat Jenderal Pajak, Gayus pernah menerima suap dari tiga per- usahaan milik Grup Bakrie, PT Bumi Resources, PT Kaltim Prima Coal, dan PT Arutmin, yang totalnya mencapai Rp100 miliar. Gayus sudah memakai Rp25 miliar untuk menyogok polisi, jaksa, hakim, dan penga- cara. Itulah fakta yang dibeber- kan Mas Achmad Santosa saat bersaksi untuk Haposan Huta- galung di PN Jakarta Selatan, pekan lalu. (HA/FD/OL/X-3) [email protected] LEBIH dari 60 ribu pengungsi sudah diperbolehkan kemba- li ke rumah mereka setelah Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mi- neral (ESDM) mulai kemarin me netapkan radius bahaya erupsi Gunung Merapi menja- di 10 km sampai 15 km, dari sebelumnya 20 km. Keputusan itu diambil sete- lah Badan Geologi Kementerian ESDM dan Badan Nasional Pe- nanggulangan Bencana (BNPB) menggelar rapat bersama ten- tang evaluasi zona dampak bahaya Merapi untuk seluruh Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa Tengah (Jateng). “Yang direvisi hanya zona dampak bahaya letusan, tapi keputusan ini akan dievaluasi kembali. Status Gunung Me- rapi tetap masih awas,” kata Ke pala Badan Geologi Ke- menterian ESDM R Sukhyar, kemarin di Media Center BNPB di Yogyakarta. Pada kesempatan yang sama, Kepala BNPB Syamsul Maarif mengemukakan, setelah Balai Penyelidikan dan Pengem- bangan Teknologi Kegunung- apian (BPPTK) menetapkan ke- bahayaan untuk Klaten, Boyo- lali, dan Magelang berkurang, BNPB pun akan memindahkan pos-pos logistiknya mendekati tempat tinggal para pengungsi. Ia menyebutkan, dengan sta- tus masih pada tanggap darurat, keperluan sehari-hari masih menjadi tanggungan pemerin- tah. Oleh karena itu, pos logistik juga didekatkan pada permu- kiman warga yang kembali. Di Kabupaten Klaten, dalam tiga hari terakhir sudah 21 ribu dari 113 ribu pengungsi Merapi meninggalkan barak mereka. Namun, sebagian besar warga Desa Tlogolele, Kecamatan Selo, Kabupaten Boyolali, ma- sih memilih bertahan di peng- ungsian Kota Magelang. Meskipun BNPB sudah mem- bolehkan pulang, para peng- ungsi mengaku masih trauma. “Kalau pemudanya banyak yang pulang untuk membenahi rumah yang kotor dan rusak,” ungkap Kepala Desa Tlogolele Budi Harsono. Total jumlah pengungsi kese- luruhan Yogyakarta dan Jateng sebanyak 396.407 jiwa tersebar di 635 lokasi. (BN/AU/WJ/ JS/X-8) LAUTAN jemaah sejak kemarin pagi memadati jalan-jalan yang menghubungkan Masjidil Ha- ram, Mekah, dengan Mina dan berujung di Padang Arafah. Gema Labbaika Allahumma labbaik, labbaika la syarikalaka labbaik, innal hamda wanni’mata laka wal mulk, laa syarikalak pun tak henti mengiringi langkah ca lon haji itu dari berbagai bangsa. Mereka bergerak ke Ara fah untuk menjalankan wukuf, hari ini, sebagai puncak ibadah haji. Di antara 3,5 juta jemaah ta- hun ini, 221 ribu berasal dari Indonesia. Itu belum termasuk calon haji nonkuota yang men- capai lebih dari 3.000 orang. Arus jemaah dari Tanah Air bahkan mulai bergerak ke Arafah, Sabtu (13/11) malam waktu setempat. Sebagian dari mereka akan menginap dulu di Mina atau tarwiyah, meniru perjalanan haji Nabi Muham- mad SAW, sebelum bergerak ke Arafah. Menurut Direktur Pelayanan Haji Kementerian Agama Ah- mad Kartono, pemerintah tak membuat kebijakan soal tar- wiyah . “Jemaah yang akan tarwiyah diminta membuat pernyataan bertanggung jawab atas transportasi ke Mina dan makan selama di Mina. Mere- ka juga harus berkoordinasi dengan maktab,” ujarnya kepa- da wartawan Media Indonesia, Adam Dwi, di Mekah. Di Arafah disediakan 71 maktab untuk memberikan pe- layanan kepada jemaah Indone- sia, masing-masing dilengkapi dapur dan tenda makan. Wukuf di Arafah akan dimulai pukul 12.00 waktu setempat diawali sambutan Dubes RI untuk Arab Saudi dan Oman Gatot Abdul- lah Mansyur. Kemudian, amirul hajj Suryadharma Ali memberi- kan sambutan dan wakil amirul hajj KH Hasyim Muzadi mem- bacakan khotbah wukuf. Sementara itu, Panitia Pe- nyelenggara Ibadah Haji akan menyafariwukufkan 130 ang- gota jemaah yang sakit dan membadalhajikan 122 calon haji, terdiri dari 102 jemaah yang wafat, dan 20 orang yang bergantung pada alat bantu. Kepala Daerah Kerja Mekah Cepi Supriyatna mengungkap- kan sebanyak 130 anggota je- maah akan diberangkatkan hari ini sekitar pukul 14.00 waktu setempat untuk safari wukuf. “Jumlah ini masih uktuatif, sangat mungkin terus bertam- bah. Dari 130 jemaah, kom- posisinya 40 berbaring dan 90 duduk,” kata Cepi, kemarin. (Ant/H-1) PENELITIAN terbaru dari Laboratorium Biologi Molekular di Cambridge, Inggris, menemukan sistem kekebalan tubuh manusia bisa menangkis serangan virus inuenza kendati virus itu sudah menyebar ke tingkat sel. Antibodi bisa masuk ke sel dan membunuh virus inuenza. Penemuan ini dinilai sebagai terobosan di bidang medis ka- rena selama ini antibodi diketahui hanya bekerja di luar sel. (LiveScience/Mps/X-8) ADAKAH badan usaha milik negara (BUMN) yang ideal di negeri ini? Bukan pekerjaan gampang untuk menjawabnya. Apalagi hingga saat ini pembicaraan di seputar BUMN belum bisa beranjak jauh dari posisinya sebagai sapi perah kepenting- an politik, kepentingan kekuasaan. Padahal, berbagai imbauan agar politisasi BUMN diakhiri terus-menerus digemakan. Kenyataannya, tangan-tangan jail yang ingin menjadikan BUMN sebagai sapi perah tak kenal menyerah. Itulah, misalnya, yang terjadi dengan PT Krakatau Steel saat melakukan penawaran saham perdana pekan lalu. Pemerintah mematok terlalu rendah saham produsen baja terbesar di Asia Tenggara tersebut dan menjadikannya ajang berburu rente. Persoalan sebenarnya bukanlah karena tidak adanya contoh BUMN yang bisa menjadi model di negeri ini. Sama sekali bu- kan. Tapi, kemauan dan kesungguhan mencontoh dan meng- ikuti jejak BUMN yang sukses masih amat minim. Bukankah Republik ini sudah memiliki PT Telkom yang ki- nerjanya kinclong dari tahun ke tahun? Bahkan, hari ini, BUMN terbuka nomor wahid di Indonesia itu sudah 15 tahun men- catatkan diri di bursa, tidak hanya di bursa domestik (Bursa Efek Indonesia), tetapi juga di New York Stock Exchange dan London Stock Exchange. Bahkan, setelah Indosat menjadi milik asing, Telkom merupakan satu-satunya BUMN yang mencatatkan saham di bursa New York dan London. Padahal, amat jelas banyak keuntungan mencatatkan saham di bursa internasio- nal. Antara lain, menjauhkan BUMN itu dari tangan-tangan jahat pengeruk uang negara. Ia tak mudah diobok-obok. BUMN itu akan semakin sehat karena kian ketatnya penerapan tata kelola perusahaan yang baik (good corporate governance). Itu sudah dibuktikan secara kasatmata oleh Telkom. Sekali- pun semua hak-hak istimewanya sudah dicabut, tidak ada mo- nopoli di bidang telekomunikasi, juga tidak ada lagi proteksi, kinerja perusahaan malah bertambah gemilang dari waktu ke waktu. Dengan menguasai aset senilai Rp97,56 triliun, laba bersih Telkom pada akhir 2009 sudah mencapai Rp11,33 triliun. Kiner- ja operasionalnya juga kian mengilap, terbukti dari jumlah pe- langgan yang lebih dari 105 juta, atau hampir separuh jumlah penduduk di Republik ini. Telkom menjadi perusahaan publik yang paling besar kon- tribusinya kepada negara. Hanya dalam kurun lima tahun, kontribusi kepada negara melesat lebih dari 100%, yakni dari Rp10,25 triliun pada 2003 menjadi Rp23,44 triliun pada 2008. Itu setara dengan sepertiga kontribusi total dari 141 BUMN kepada negara yang sekitar Rp68 triliun pada 2008. Tidak berlebihan bila kita menyebut Telkom telah mewu- judkan amanah Undang-Undang No 19 Tahun 2003 tentang BUMN. Pada Pasal 2 ayat (1) butir (a) undang-undang tersebut dinyatakan bahwa salah satu maksud dan tujuan pendirian BUMN adalah ‘memberikan sumbangan bagi perkembangan perekonomian nasional pada umumnya dan penerimaan ne- gara pada khususnya’. Bukan berarti tidak ada persoalan. Perusahaan publik di bidang telekomunikasi itu menghadapi berbagai tantangan di tengah kemajuan teknologi, seperti mandeknya permintaan jasa telepon kabel dan kian ramainya akses digital dan dunia maya. Untuk soal itu, Telkom memang harus bisa dan berani meng- ubah paradigma bisnis. Berbagai konsekuensi, seperti pengu- rangan sumber daya manusia di sektor yang sudah mandek, tidak bisa dihindari. Namun, dengan berbagai pengalaman, tidak susah bagi Telkom untuk melakukan itu. BUMN besar di negeri ini sudah sepatutnya mengikuti jejak Telkom dengan listing di bursa internasional. Dengan begitu, BUMN akan makin sehat dan terputus dari lingkaran setan sapi perah. MEDIAINDONESIA.COM JUJUR BERSUARA SENIN, 15 NOVEMBER 2010 | NO.10856 | TAHUN XLI | 28 HALAMAN Layanan Berlangganan & Customer Service SMS: 08121128899 T: (021) 5821303 No Bebas Pulsa: 08001990990 e-mail: [email protected] Rp2.900/eks (di luar P. Jawa Rp3.100/eks) Rp67.000/bulan (di luar P.Jawa + ongkos kirim) PAUSE Antibodi dan Influenza EDITORIAL Mencontoh BUMN Ideal Anda ingin menanggapi ”Editorial” ini, silakan kunjungi: mediaindonesia.com Kirimkan tanggapan Anda atas berita ini melalui mediaindonesia.com atau e-mail: [email protected] BUMN besar di negeri ini sudah sepatutnya mengikuti jejak Telkom dengan listing di bursa internasional.’’ Saat para Jubir seperti Beo Terkadang para jubir harus membohongi publik demi menjaga muka atasan. Padahal, publik hanya menginginkan penjelasan yang lugas. Fokus Politik&HAM, Hlm 22-23 ILUSTRASI: FREDY Polisi Pastikan Gayus Menginap di Bali DESA HILANG: Warga melihat desa mereka yang hilang tertimbun material Merapi di sekitar aliran Kali Gendol, Sleman, DI Yogyakarta. Ia diduga terbang dari Pondok Cabe menuju Bali menggunakan pesawat pribadi tokoh politik berpengaruh. Santhy Sibarani Radius Bahaya Merapi kembali ke 15 Km Jutaan Jemaah Menuju Arafah PERSIAPAN WUKUF: Jutaan jemaah calon haji berjalan menuju Arafah seusai menunaikan salat subuh di Masjidil Haram, Mekah, kemarin. Mereka akan melaksanakan wukuf di Arafah yang merupakan puncak pelaksanaan ibadah haji. MI/ADAM DWI ANTARA/AKBAR NUGROHO GUMAY

Polisi Pastikan Gayus Menginap di Bali filesahaan yang menyuap Gayus. “Kita tidak bisa begitu saja pe- ... me nerima suap dari tiga per-usahaan milik Grup Bakrie, PT Bumi Resources,

Embed Size (px)

Citation preview

JEJAK sosok mirip Gayus Tambunan, terdakwa ka-sus mafia pajak, mulai terkuak. Hasil pemeriksa-

an tim investigasi dari Mabes Polri dan Polda Bali memasti-kan dia menginap di Hotel Westin, Nusa Dua, Bali.

Polisi mendapatkan kepas-tian sosok mirip Gayus mengi-nap di hotel berbintang lima itu dari hasil pemeriksaan closed-circuit television. Kapolda Bali Irjen Hadiatmoko di Denpasar, kemarin, menjelaskan orang itu check in dengan memakai nama samaran berinisial M. Orang mirip Gayus itu datang ke Bali bersama lima orang lainnya.

Tim investigasi kepolisian telah mengambil sidik jari di sejumlah ruangan yang pernah ditempati pria itu. Selain itu, tim sudah meminta manifest penumpang pesawat dari PT Angkasa Pura I Ngurah Rai.

Gayus sejak Juli 2010 men-dekam di Rutan Mako Brimob, Ke lapa Dua, Depok. Ia diketa-hui tidak berada dalam tahanan sejak Rabu, 3 November 2010.

Akan tetapi, polisi baru menge-tahui hal itu pada Minggu, 7 November.

Sosok mirip Gayus tertang-kap kamera saat menonton tur namen tenis di Nusa Dua, Bali, pada Jumat, 5 November. Anggota Satuan Tugas Pembe-rantasan Mafia Hukum Mas Achmad Santosa memastikan sosok itu adalah Gayus. Gayus ke Bali diduga untuk menemui

tokoh politik berpengaruh ter-kait dengan upaya menghilang-kan jejak suap kasus pajak.

Informasi yang dihimpun ke marin menyebutkan Gayus be rangkat menuju Bali dari Pon dok Cabe menggunakan pe sawat pribadi tokoh politik ter sebut. “Kami sedang me -ngumpulkan bukti,” kata Ke-pala Pusat Pengamanan In ternal Polri Brig jen Budi Wase sa.

Sayangnya, polisi masih eng-gan meminta keterangan tokoh politik yang juga pemilik peru-sahaan yang menyuap Gayus. “Kita tidak bisa begitu saja pe-riksa orang,” kata Kabareskrim

Komjen Ito Sumardi.Perkembangan lain, Mabes

Polri telah menetapkan Ga-yus sebagai tersangka kasus pe nyuapan penjaga Rutan Ma ko Brimob. Gayus disangka menyogok sembilan penjaga ru tan, termasuk Kepala Ru-mah Tahanan Komisaris Iwan Sis wanto. Sebaliknya, Iwan dan delapan anak buahnya di sangka menerima suap dari Gayus. Dengan demikian, po-lisi telah menetapkan 10 orang sebagai tersangka.

Gayus leluasa keluar-masuk rutan yang terkenal superketat itu karena dia menebar duit ke penjaga rutan. Iwan mengaku menerima uang Rp368 juta dari Gayus.

Uang bukan masalah besar bagi Gayus. Semasa menjadi pe meriksa pajak di Direktorat Jen deral Pajak, Gayus pernah me nerima suap dari tiga per-usahaan milik Grup Bakrie, PT Bumi Resources, PT Kaltim Prima Coal, dan PT Arutmin, yang totalnya mencapai Rp100 miliar. Gayus sudah memakai Rp25 miliar untuk menyogok polisi, jaksa, hakim, dan penga-cara. Itulah fakta yang dibeber-kan Mas Achmad Santosa saat bersaksi untuk Haposan Huta-galung di PN Jakarta Selatan, pekan lalu. (HA/FD/OL/X-3)

[email protected]

LEBIH dari 60 ribu pengungsi sudah diperbolehkan kemba-li ke rumah mereka setelah Ba dan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mi-neral (ESDM) mulai kemarin me netapkan radius bahaya erupsi Gunung Merapi menja-di 10 km sampai 15 km, dari se belumnya 20 km.

Keputusan itu diambil sete-lah Badan Geologi Kementeri an ESDM dan Badan Nasional Pe-nanggulangan Bencana (BNPB) menggelar rapat bersa ma ten-tang evaluasi zona dampak ba haya Merapi untuk seluruh Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa Tengah (Jateng).

“Yang direvisi hanya zona dampak bahaya letusan, tapi keputusan ini akan dievaluasi kembali. Status Gunung Me-

ra pi tetap masih awas,” kata Ke pala Badan Geologi Ke-men terian ESDM R Sukhyar, kemarin di Media Center BNPB di Yogyakarta.

Pada kesempatan yang sama, Kepala BNPB Syamsul Maarif mengemukakan, setelah Balai Penyelidikan dan Pengem-bang an Teknologi Kegunung-apian (BPPTK) menetapkan ke-bahayaan untuk Kla ten, Boyo-lali, dan Magelang berkurang, BNPB pun akan memindahkan pos-pos logistiknya mendekati tempat tinggal para pengungsi.

Ia menyebutkan, dengan sta-tus masih pada tanggap da rurat, keperluan sehari-hari ma sih menjadi tanggungan pemerin-tah. Oleh karena itu, pos logistik juga didekatkan pada permu-kiman warga yang kembali.

Di Kabupaten Klaten, dalam tiga hari terakhir sudah 21 ribu dari 113 ribu pengungsi Merapi

meninggalkan barak mereka. Namun, sebagian besar warga Desa Tlogolele, Kecamatan

Selo, Kabupaten Boyolali, ma-sih memilih bertahan di peng-ungsian Kota Magelang.

Meskipun BNPB sudah mem-bolehkan pulang, para peng-ungsi mengaku masih trauma. “Kalau pemudanya banyak yang pulang untuk membenahi rumah yang kotor dan rusak,” ungkap Kepala Desa Tlogolele Budi Harsono.

Total jumlah pengungsi kese-luruhan Yogyakarta dan Jateng sebanyak 396.407 jiwa tersebar di 635 lokasi. (BN/AU/WJ/JS/X-8)

LAUTAN jemaah sejak kemarin pagi memadati jalan-jalan yang menghubungkan Masjidil Ha-ram, Mekah, dengan Mina dan berujung di Padang Arafah.

Gema Labbaika Allahumma labbaik, labbaika la syarikalaka labbaik, innal hamda wanni’mata laka wal mulk, laa syarikalak pun tak henti mengiringi langkah ca lon haji itu dari berbagai bang sa. Mereka bergerak ke Ara fah untuk menjalankan wu kuf, hari ini, sebagai puncak ibadah haji.

Di antara 3,5 juta jemaah ta-hun ini, 221 ribu berasal dari In donesia. Itu belum termasuk calon haji nonkuota yang men-ca pai lebih dari 3.000 orang. Arus jemaah dari Tanah Air bah kan mulai bergerak ke Ara fah, Sabtu (13/11) malam waktu setempat. Sebagian dari mereka akan menginap dulu di Mina atau tarwiyah, meniru perjalanan haji Nabi Muham-mad SAW, sebelum bergerak ke Arafah.

Menurut Direktur Pelayanan Haji Kementerian Agama Ah-mad Kartono, pemerintah tak membuat kebijakan soal tar-wi yah. “Jemaah yang akan tar wiyah diminta membuat per nyataan bertanggung jawab atas transportasi ke Mina dan makan selama di Mina. Mere-ka juga harus berkoordinasi dengan maktab,” ujarnya kepa-da wartawan Media Indonesia, Adam Dwi, di Mekah.

Di Arafah disediakan 71 mak tab untuk memberikan pe-layanan kepada jemaah Indone-sia, masing-masing dilengkapi dapur dan tenda makan. Wukuf di Arafah akan dimulai pukul 12.00 waktu setempat diawali sambutan Dubes RI untuk Arab Saudi dan Oman Gatot Abdul-lah Mansyur. Kemudian, amirul hajj Suryadharma Ali memberi-kan sambutan dan wakil amirul hajj KH Hasyim Muzadi mem-bacakan khotbah wukuf.

Sementara itu, Panitia Pe-nyelenggara Ibadah Haji akan menyafariwukufkan 130 ang-gota jemaah yang sakit dan membadalhajikan 122 calon haji, terdiri dari 102 jemaah yang wafat, dan 20 orang yang bergantung pada alat bantu.

Kepala Daerah Kerja Mekah Cepi Supriyatna mengungkap-kan sebanyak 130 anggota je-maah akan diberangkatkan hari ini sekitar pukul 14.00 waktu setempat untuk safari wukuf.

“Jumlah ini masih fl uktua tif, sangat mungkin terus bertam-bah. Dari 130 jemaah, kom-posisinya 40 berbaring dan 90 duduk,” kata Cepi, kemarin. (Ant/H-1)

PENELITIAN terbaru dari Laboratorium Biologi Molekular di Cambridge, Inggris, menemukan sistem kekebalan tubuh manusia bisa menangkis serangan virus infl uenza kendati virus itu sudah menyebar ke tingkat sel.

Antibodi bisa masuk ke sel dan membunuh virus infl uenza. Penemuan ini dinilai sebagai terobosan di bidang medis ka-rena selama ini antibodi diketahui hanya bekerja di luar sel. (LiveScience/Mps/X-8)

ADAKAH badan usaha milik negara (BUMN) yang ideal di negeri ini? Bukan pekerjaan gampang untuk menjawabnya. Apalagi hingga saat ini pembicaraan di seputar BUMN belum bisa beranjak jauh dari posisinya sebagai sapi perah kepenting-an politik, kepentingan kekuasaan.

Padahal, berbagai imbauan agar politisasi BUMN diakhiri terus-menerus digemakan. Kenyataannya, tangan-tangan jail yang ingin menjadikan BUMN sebagai sapi perah tak kenal menyerah.

Itulah, misalnya, yang terjadi dengan PT Krakatau Steel saat melakukan penawaran saham perdana pekan lalu. Pemerintah mematok terlalu rendah saham produsen baja terbesar di Asia Tenggara tersebut dan menjadikannya ajang berburu rente.

Persoalan sebenarnya bukanlah karena tidak adanya contoh BUMN yang bisa menjadi model di negeri ini. Sama sekali bu-kan. Tapi, kemauan dan kesungguhan mencontoh dan meng-ikuti jejak BUMN yang sukses masih amat minim.

Bukankah Republik ini sudah memiliki PT Telkom yang ki-ner janya kinclong dari tahun ke tahun? Bahkan, hari ini, BUMN terbuka nomor wahid di Indonesia itu sudah 15 tahun men-catatkan diri di bursa, tidak hanya di bursa domestik (Bursa Efek Indonesia), tetapi juga di New York Stock Exchange dan London Stock Exchange.

Bahkan, setelah Indosat men jadi milik asing, Telkom merupakan satu-satunya BUMN yang mencatatkan sa ham di bursa New York dan Lon don.

Padahal, amat jelas banyak keuntungan mencatatkan saham di bursa internasio-nal. Antara lain, menjauhkan BUMN itu dari tangan-tangan jahat pengeruk uang negara. Ia tak mudah diobok-obok. BUMN itu akan semakin sehat karena kian ketatnya penerapan tata kelola perusahaan yang baik (good corporate governance).

Itu sudah dibuktikan secara kasatmata oleh Telkom. Sekali-pun semua hak-hak istimewanya sudah dicabut, tidak ada mo-nopoli di bidang telekomunikasi, juga tidak ada lagi proteksi, kinerja perusahaan malah bertambah gemilang dari waktu ke waktu.

Dengan menguasai aset senilai Rp97,56 triliun, laba bersih Telkom pada akhir 2009 sudah mencapai Rp11,33 triliun. Kiner-ja operasionalnya juga kian mengilap, terbukti dari jumlah pe-langgan yang lebih dari 105 juta, atau hampir separuh jumlah pen duduk di Republik ini.

Telkom menjadi perusahaan publik yang paling besar kon-tri businya kepada negara. Hanya dalam kurun lima tahun, kontribusi kepada negara melesat lebih dari 100%, yakni dari Rp10,25 triliun pada 2003 menjadi Rp23,44 triliun pada 2008. Itu setara dengan sepertiga kontribusi total dari 141 BUMN kepada negara yang sekitar Rp68 triliun pada 2008.

Tidak berlebihan bila kita menyebut Telkom telah mewu-judkan amanah Undang-Undang No 19 Tahun 2003 tentang BUMN. Pada Pasal 2 ayat (1) butir (a) undang-undang tersebut dinyatakan bahwa salah satu maksud dan tujuan pendirian BUMN adalah ‘memberikan sumbangan bagi perkembangan perekonomian nasional pada umumnya dan penerimaan ne-gara pada khususnya’.

Bukan berarti tidak ada persoalan. Perusahaan publik di bi dang telekomunikasi itu menghadapi berbagai tantangan di tengah kemajuan teknologi, seperti mandeknya perminta an jasa telepon kabel dan kian ramainya akses digital dan dunia maya.

Untuk soal itu, Telkom memang harus bisa dan berani meng-ubah paradigma bisnis. Berbagai konsekuensi, seperti pengu-rangan sumber daya manusia di sektor yang sudah mandek, tidak bisa dihindari. Namun, dengan berbagai pengalaman, tidak susah bagi Telkom untuk melakukan itu.

BUMN besar di negeri ini sudah sepatutnya mengikuti jejak Telkom dengan listing di bursa internasional. Dengan begitu, BUMN akan makin sehat dan terputus dari lingkaran setan sapi perah.

M E D I A I N D O N E S I A . C O M JUJUR BERSUARA SENIN, 15 NOVEMBER 2010 | NO.10856 | TAHUN XLI | 28 HALAMAN

Layanan Berlangganan & Customer Service

SMS: 08121128899T: (021) 5821303

No Bebas Pulsa: 08001990990 e-mail: [email protected]

Rp2.900/eks(di luar P. Jawa Rp3.100/eks)

Rp67.000/bulan(di luar P.Jawa + ongkos kirim)

PAUSE

Antibodi dan Influenza

EDITORIAL

MencontohBUMN Ideal

Anda ingin menanggapi ”Editorial” ini, silakan kunjungi:mediaindonesia.com

Kirimkan tanggapan Andaatas berita ini melalui

mediaindonesia.com atau e-mail:

[email protected]

BUMN besar di negeri ini sudah sepatutnya mengikuti jejak Telkom dengan listing di bursa internasional.’’

Saat para Jubirseperti Beo

Terkadang para jubir harus membohongi publik demi menjaga

muka atasan. Padahal, publik hanya

menginginkan penjelasan yang lugas.Fokus

Politik&HAM,

Hlm 22-23

ILUSTRASI: FREDY

Polisi PastikanGayus Menginap di Bali

DESA HILANG: Warga melihat desa mereka yang hilang tertimbun material Merapi di sekitar aliran Kali Gendol, Sleman, DI Yogyakarta.

Ia diduga terbang dari Pondok Cabe menuju Bali menggunakan pesawat pribadi tokoh politik berpengaruh.

Santhy Sibarani

Radius Bahaya Merapi kembali ke 15 Km

Jutaan JemaahMenujuArafah

PERSIAPAN WUKUF: Jutaan jemaah calon haji berjalan menuju Arafah seusai menunaikan salat subuh di Masjidil Haram, Mekah, kemarin. Mereka akan melaksanakan wukuf di Arafah yang merupakan puncak pelaksanaan ibadah haji.

MI/ADAM DWI

ANTARA/AKBAR NUGROHO GUMAY