Polip Nasi(1)

Embed Size (px)

Citation preview

POLIP NASI

.

PENDAHULUAN Polip nasi merupakan massa lunak yang mengandung banyak cairan di dalam rongga hidung yang terjadi akibat inflamasi mukosa. Finlandia 4,3% perbandingan pria dan wanita 2- 4:1.2 Pada anak-anak sangatjarang 0,1%-1. Penelitian Larsen danTos di Denmark Memperkirakan insidensi polip nasi sebesar 0,627 per 1000 orang per tahun. Indonesia Studi Epidemiologi menunjukan perbandingan pria dan wanita 2-3 : 1 dengan prevalensi 0,2%-4,3%

TINJAUAN PUSTAKA Anatomi Hidung Hidung luar berbentuk piramid dengan bagian-bagiannya dari atas ke bawah yaitu pangkal hidung (bridge), dorsum nasi, puncak hidung, ala nasi, kolumela dan lubang hidung (nares anterior).

Pd dinding lateral hidung terdapat 4 buah konka: Konka inferior tulang tersendiri yang melekat pada os maksila dan labirin etmoid Konka media Konka superior merupakan bagian dari labirin etmoid Konka suprema Di antara konka-konka dan dinding lateral hidung terdapat rongga sempit yang disebut meatus.

Meatus terbagi menjadi Meatus inferior terletak di antara konka inferior dengan dasar hidung dan dinding lateral rongga hidung Meatus Medius terletak diantara konka media dan inferior ( polip paling sering terjadi meatus medius ) Meatus superior ruang di antara konka media dan konka superior.

Fisiologi Hidung1. Fungsi respirasi 2. Fungsi penghidu 3. Fungsi fonetik 4. Fungsi static dan mekanik 5. Refleks nasal

Polip Nasi Polip nasi adalah massa lunak yang mengandung banyak cairan didalam rongga hidung, berwarna putih keabuabuan, yang terjadi akibat inflamasi mukosa

EPIDEMIOLOGI Amerika Serikat diperkirakan 0,3% penduduk dewasanya menderita Polip nasi Inggris lebih tinggi yaitu sekitar 0,2-3%. Frekuensi kejadian polip nasi meningkat sesuai dengan umur, dimana mencapai puncaknya pada umur sekitar 50 tahun. Pria > wanita dengan perbandingan 2,2:1, dan jarang ditemukan pada anak-anak.

ETIOLOGI 1. 2. 3. Etiologi polip nasi sampai saat ini belum diketahui dengan pasti. Tiga faktor penting yang berperan dalam terjadinya polip, yaitu : Peradangan lama dan berulang pada selaput permukaan hidung dan sinus. Gangguan keseimbangan vasomotor. Peningkatan tekanan cairan antar ruang sel dan bengkak selaput permukaan hidung.

Menurut Bernstein : Peradangan perubahan mukosa hidung prolaps Submukosa reepitelisasi dan pembentukan kelenjar baru juga terjadi peningkatan penyerapan natrium oleh permukaan sel epitel retensi air terbentuk polip Teori Vasomotor : Ketidak seimbangan saraf vasomotor >> permeabilitas kapiler dan gangguan regulasi vaskular pelepasan sitokin dari sel mast edema mukosa membesar polip.

Patogenesis

DIAGNOSISAnamnesis dan pemeriksaan fisik:Keluhan Utama : Hidung tersumbat Terasa ada massa di dalam hidung Rinore, mulai dari jernih sampai purulen bila terdapat infeksi sekunder Post nasal drip Anosmia atau hiposmia Suara sengau karena sumbatan pada hidung

Cont

Sakit kepala dan snoring Pembesaran hidung dan muka bila polip >> besar Biasanya ada riwayat rinitis, asma, intoleransi terhadap aspirin, alergi obat lainnya, dan alergi makanan.

Normal

Abnormal

Pemeriksaan Fisik Pada pemeriksaan rinoskopi anterior Tampak massa bertangkai yang berwarna pucat yang berasal dari KOM di meatus medius yang mudah digerakkan. Mackay dan Lund (1997) membuat pembagian stadium polip sebagai berikut: Grade 0 : Tidak ada polip Grade 1 : Polip terbatas pada meatus medius Grade 2 : Polip sudah keluar dari meatus medius, tampak di rongga hidung tapi belum memenuhi rongga hidung Grade 3 : Polip yang masif

Polip Masif

Polip antralkoana

Ketika baru terbentuk polip tampak seperti air mata dan jika telah matang menyerupai buah anggur yang berwarna keabu-abuan. Polip nasi yang masif deformitas hidung luar sehingga hidung tampak mekar karena pelebaran batang hidung.

Naso-endoskopi Naso-endoskopi memberikan gambaran yang baik dari polip, khususnya polip berukuran kecil di meatus media. Polip stadium 1 dan 2 kadang RA tidak terlihat namun tampak dengan pemeriksan naso-endoskopi. Tangkai polip yang berasal dari ostium asesorius sinus maksila dapat dilihat dengan menggunakan naso endoskopi

Pemeriksaan radiologi Foto polos sinus paranasal (posisi Waters, AP, Caldwell dan lateral) memperlihatkan penebalan mukosa dan adanya batas udara-cairan di dalam sinus, Pemeriksaan tomografi komputer (TK, CT scan) sangat bermanfaat melihat dengan jelas keadaan di hidung dan sinus paranasal apakah ada proses radang, kelainan anatomi, polip atau sumbatan pada kompleks ostiomeatal. TK terutama diindikasikan pada kasus polip yang gagal diobati dengan terapi medikamentosa.

DIAGNOSIS BANDINGPolipBertangkai Mudah digerakkan Tidak nyeri tekan Tidak mudah berdarah Pada pemakaian vasokonstriktor tidak mengecil

Konka polipoidTidak bertangkai Sukar digerakkan Nyeri bila ditekan dengan pinset Mudah berdarah Dapat mengecil dengan vasokonstriktor

PENATALAKSANAAN Tujuan utama pengobatan pada kasus polip nasi ialah menghilangkan keluhan-keluhan mencegah komplikasi, dan mencegah rekurensi polip. 1. Medikamentosa Pemberian kortikosteroid topikal/sistemik menghilangkan polip nasi Polip masif+tidak membaik dg medikamentosa: 2. Tindakan operasi Polipektomi ekstrasi polip menggunakan senar polip atau cunam dengan analgesik lokal.

KOMPLIKASI Deformitas hidung Sinusitis Komplikasi orbital proptosis dan diplopia komplikasi Intrakranial adalah meningitis dan radang otak. Komplikasi dari polip hidung termasuk sinusitis kronis hilangnya penciuman yang permanen

PROGNOSISFungsional Vitam : Dubia ad Bonam : Dubia ad Bonam

Tergantung penanganan (cepat dan tepat).

PERTANYAAN SITI 1.kom>, tempat lain? 2. terapi topikal dan sistemik dan lamanya? Minda - komplikasi-inverting papiloma? - Nisa

Nisa -foto polos air fluid level sinus atau polip? Hiposmia atau anosmia?

Knp eosinofilik dan netrofilik beda respon terappinya? Gejala klinik beda gak antara keduanya (eosinofilik dan netrofilik )? Mencegah rekurensi atau komplikasi?

Febby 1. kaitan polip nasi dengan asma?

Terima Kasih