51
SESUAI HUKUM MENDEL I DAN II

POLA-POLA HEREDITAS

  • Upload
    lottie

  • View
    2.547

  • Download
    544

Embed Size (px)

DESCRIPTION

SESUAI HUKUM MENDEL I DAN II. POLA-POLA HEREDITAS. Dalam hal ini Sutton berpendapat bahwa : Jumlah kromosom pada ovum dan sperma sama, yaitu ½ jml kromosom sel tubuh Organisma hasil fertilisasi bersifat diploid (2set/perangkat kromosom). POLA-POLA HEREDITAS. - PowerPoint PPT Presentation

Citation preview

SESUAI HUKUM MENDEL I DAN II

Dalam hal ini Sutton berpendapat bahwa : Jumlah kromosom pada ovum dan

sperma sama, yaitu ½ jml kromosom sel tubuh

Organisma hasil fertilisasi bersifat diploid (2set/perangkat kromosom)

Pewarisan sifat induk kepada keturunannya melalui gamet mengikuti aturan tertentu

Identitas dan bentuk setiap kromosom tetap, dan gen sebagai kesatuan faktor menurun adalah mantap

Dominansi Monohibrid 3 : 1 Intermediet 1 : 2 : 1 Dihibrid 9 : 3 : 3 : 1

Namun dalam kenyataannya ada beberapa penyimpangan walaupun bersifat semu (karena pada hakekatnya kalau dilihat masih mengikuti pola Hukum Mendel)

F1 disilangkan dengan galur murni (parental 1) yang resesif

A = bunga merah a = bunga putih P1 AA (merah) X aa (putih) Gamet A a F1 Aa (merah) P2 Aa (merah) X aa(putih) Gamet A,a a F2 1Aa (merah) : 1 aa (putih)

Monohibrida RF = 1 : 1 Dihibrida RF = 1 :1:1:1 Trihibrida RF = 1:1:1:1:1:1:1:1

F1 disilangkan dengan galur murni (parental 1) yang dominan

B = gen untuk warna marmot hitam b = gen untuk warna putih P1 BB (hitam) X bb (putih) Gamet B b F1 Bb (hitam) P2 Bb (hitam) X BB (hitam) Game B,b B F2 Bb (hitam), Bb (hitam) semua

hitam

Interaksi beberapa gen (Atavisme) bentuk pial / jengger pada ayam

Ada 4 macam bentuk pial : R – P – = walnut / sumpel dominan RRpp = rose / gerigi rrPP = pea / biji rrpp = bilah / single resesif

Gamet Rp rP F1 RrPp P2 RrPp X RrPp Gamet RP, Rp, rP, rp F2 R – P – = 9 …. R – pp = 3 …. rrP – = 3 …. rrpp = 1 ….

(rose/gerigi) (pea/biji)

(walnut)

(walnut) (walnut)

Sifat yang muncul pada pembastaran heterozigotik dengan sifat beda yang berdiri sendiri tetapi mempengaruhi karakter dan bagian organ tubuh yang sama

Banyak gen yang mempengaruhi satu gejala/karakter disebut POLIGEN

misalnya : warna kulit pada manusia Warna bunga suatu tanaman

M = gen untuk warna bunga merah m = gen tidak terbentuk warna P1 M1M1M2M2 X m1m1m2m2

(merah ) ( putih ) Gamet M1M2 m1m2 F1 M1m1M2m2

(merah) P2 M1m1M2m2 X M1m1M2m2

( merah ) (merah) Gamet M1M2, M1m2, m1M2, m1m2 F2 M1 – M2 – = 9 merah M1 – mm = 3 merah m1m1M2 – = 3 merah M1m1m2m2= 1 putih

Gen dominan yang seolah-olah tersembnyi apabila berdiri sendiri dan pengaruhnya baru tampak jika bersama-sama dengan gen dominan yang lain

A = ada bahan pigmen antosianin a = tidak ada antosianin B = reaksi plasma bersifat basa b = reaksi plsma bersifat asam P1 AAbb X aaBB

(merah) (putih) Gamet Ab aB

AaBb (ungu)

Gamet AB, Ab, aB, ab F2 A – B – = 9 …. A – bb = 3 …. aaB – = 3 …. aabb = 1 ….

(ungu) (ungu)

Interaksi gen dominan mengalahkan gen dominan lainnya yang bukan sealela

Gen dominan yang menutup gen dominan lainnya epistasis

Gen dominan yang tertutup hipostatis

Contoh warna kulit gandum dan warna kulit labu squash

H (hitam) dominan terhadap h (putih) K (kuning) dominan terhadap k (putih) H epiatasis terhadap K P1 HHkk (hitam) X hhKK (kuning) Gamet Hk hK F1 HhKk (hitam) P2 HhKk (hitam) X HhKk (hitam) Gamet HK, Hk, hK, hk F2 H – K – = 9 hitam H – kk = 3 hitam hhK – = 3 Kuning hhkk= 1 putih

Gen-gen yang berinteraksi dan saling melengkapi

Apabila salah satu gen tidak ada maka pemunculan suatu karakter akan terhalang

Contoh ada 2 gen yang berinteraksi dalam menumbuhkan pigmen

C = menyebabkan timbul pigmen c = tidak menimbulkan pigmen P = menumbuhkan enzim pengaktif pigmen p = tidak menumbuhkan pigmen P1 CCpp (putih) X ccPP (putih) Gamet Cp cP F1 CcPp (ungu) P2 CcPp (ungu) X CcPp (ungu) Gamet CP, Cp, cP, cp F2 C – P – = 9 …. C – pp = 3 …. ccP –= 3 …. Ccpp= 1 ….

DDee x ddEE tuli bisu tuli bisu

DdEe

Normal

DdEe x DdEeNormal Normal

Pasangan suami istri tsb menginginkan 4 orang anak. Bagaimana kemingkinan ratio fenotip anak2nya?

Sifat albino dikode oleh gen a. Suami istri masing-masing normal tetapi carrier albino, menginginkan 3 orang anak. Berapa peluang :

a, ketiganya normal? b, jika ada anak yang albino, sebaiknya

seorang saja pada laki-laki dan pada anak terakhir?

Pada tanaman diketahui sbb: B gen buah bulat dan alelnya b gen buah

lonjong H mendorong munculnya sifat dan alelnya h

menghambat munculnya sifat. Hasil testcross diperoleh 60 tanaman

sebagai berikut: 20 tanaman bulat dan 40 tanamn buah lonjong, ujilah dengan Chi-square apakah hasil tersebut sesuai dengan harapan (baik)?

Pada tanaman dikenal gen B untuk buah bulat dan T untk batang tinggi.

Hasil persilangan F1 dengan individu yang diketahui resesif homosigotik, diperoleh keturunan dengan perincian sbb:

30 tanaman buah bulat btng tinggi, 10 tanaman buah bulat batang pendek dan 20 tnm buah kisut batang pendek.

Peristiwa di mana 2 atau lebih gen terdapat pada satu kromosom yang sama

Jk tidak linkage AaBb

Linkage (AB) (ab) atau —ABab

A a B b

A

B

a

bA

b

a

B

1 2

1. Coupling phase (Sis)

2. Repulsion phase (trans)

B = warna tubuh kelabu b = warna tubuh hitam V = sayap panjang v = sayap pendek P1 (BV) (BV) X (bv) (bv) Gamet (BV) (bv) F1 (BV) (bv) P2 (BV) (bv) X (BV) (bv) Gamet (BV) dan (bv) F2 (BV)(BV), (BV)(bv), (bv)(BV), (bv)(bv) 3 kelabu panjang : 1 hitam pendek

(kelabu, panjang) (hitam, pendek)

(kelabu, panjang)

(kelabu, panjang) (kelabu, panjang)

Warna tubuh dan bentuk sayap pada lalt buah Drosophila melanogaster

Cu = sayap normal cu = sayap keriput Sr = dada polos sr = dada bergaris-garis P1 (CuSr) (CuSr) X (cusr) (cusr) Gamet ? F1 ? Test cross ?

Bagaimana jika gen dalam susunan TRANS?

Bagaimana rasio fenotip pada F2 ?

Polidaktili dan warna mata P = jari polidaktili p = jari normal B = warna mata hitam b = warna mata biru P1 (PB)(PB) X (pb)(pb) Gamet ? F1 ? F2 jika di test cross ?

M = biji ungu m = biji merah B = biji panjang b = biji bulat

P1 (MB)(MB) X (mb)(mb)

(ungu, panj) (mrh,pd

G (MB) (mb)

F1 (MB)(mb)

Jika terjadi pindah silang, maka gamet yang terbentuk 4 macam :

(MB), (Mb), (mB), (mb)

Di mana (MB) dan (mb) kombinasi parental (KP)

Sedangkan (Mb) dan (mB) kombinasi rekombinan (KR)

(ungu,panjang)

A B

a bAB = KP

Ab = KR

aB = KR

ab = KP

Jika ditest cross akan didapat perbandingan n : 1 : 1 : n ( susunan Cis )

Jika trans 1 : n : n : 1

Dengan susunan cis Jika di test cross rasio fenotip n : 1 : 1 : n

Dengan susunan Trans, jika di test cross, rasio fenotip 1 : n : n : 1

Catatan : KP jumlahnya tak terhingga/

frekuensinya lebih besar / lebih dari 50% KR perbandingan 1/ frekuensinya

lebih kecil / kurang dari 50%

Manusia XX dan XY Wanita 22AA,XX , Pria 22AA,XY Serangga XX dan XO Betina 3AA,XX, jantan 3AA,XO Burung, kupu-kupu, ikan ZZ dan ZW Betina ZW, jantan ZZ

Gen yang tergantung terdapat pada kromosom sex, atau tertaut pada sex kromosom

Mis pada warna mata merah pada Drosophila terpaut pada kromosom X

Yang putih pasti jantan , tetapi yang jantan belum tentu putih

Gen yang menyebabkan kematian pada suatu individu yang memilikinya.

Karena tugas gen asli untuk menumbuhkan suatu karakter/ bagian yg vital terganggu (mutasi)

Pengaruh gen letal kematian pd embrio, pada waktu lahir, setelah menjelang dewasa (gen subletal)

Gen letal ada yang bersifat resesif ada yg bersifat dominan (lihat tabel berikut)

Homozigot Heterozigot

Resesif Letal Normal, mewarisi gen letal

Dominan Letal Umumnya subletal, atau menunjukkan fenotipik/ kelainan

Perbedaan Gen Letal Resesif dan Dominan

♂ ♀ A a

A AA Aa

a Aa aa*

Rasio fenotip: 1 hijau : 2 hijau kekuningan : 1 albino (letal)

Induk

Gamet

Aa(hijau kekuningan)

A,a

Aa(hijau kekuningan)

A,a

x

♂ ♀ R r

R RR* Rr

r Rr rr

Rasio fenotip1 redep homozigot (letal) : 2 redep heterozigot : 1 normal

P Rr x Rr

Rasio fenotip1 berambut kuning homozigot (letal) : 2 berambut kuning heterozigot : 1 normal

♂ ♀ A a

A AA * Aa

a Aa aa

Induk

Gamet

Aa(berambut kuning)

A,a

Aa(berambut kuning)

A,a

x

Rasio fenotip1 normal homozigot : 2 normal heterozigot : 1 letal

♂ ♀ S s

S SS Ss

s Ss ss*

Induk

Gamet

Ss(Ibu)A,a

Ss(Ayah)

A,a

x

Rasio fenotip1 Thalassemia mayor (letal) : 2 Thalassemia minor : 1 normal

♂ ♀ Th th

Th ThTh* Thth

th Thth thth

Induk

Gamet

Thth(Ibu)Th, th

Thth(Ayah)Th,th

x

|X

|

Y|X

Sperma Sel telur

½ ½ semua

| |XX ½ | |

XY ½

1 2

1 2 3 4 5

I

II

III

IV

V

Nomor generasi

Individu pada

setiap generasi

= Perempuan (normal)

= Laki-laki (normal)

= individu albino

KETERANGAN

P Bb(Brachydactily)

x Bb(Brachydactily)

Gamet B,b B,b

F1 25% BB Letal

50% Bb Brachydactily

25% bb normal

P Cc(Normal)

x Cc(Normal)

Gamet C,c C,c

F1 25% CC Cystinuria

50% Cc Normal

25% cc Normal

♂ ♀ Normal Buta warna

Wanita XX, XXcb XcbXcb

Pria XY XcbYSifat buta warna tertaut pada kromosom X

♂ ♀ XY XcbY

XX 1 2

XXcb 3 4

XcbXcb 5 6Tipe perkawinan pada masyarakat yg ada kemungkinan penderita buta warna

♂ ♀

Perkawinan ♂normal dan ♀ carier

♂ ♀

Perkawinan ♂buta warna dan ♀ carier

Seks Normal Hemofilia

♀ XHXH, XHXh XhXh

♂ XHY XhYKemungkinan genotip orang yang normal yang hemofilia

♂ ♀

Berbagai tipe perkawinan penyebab hemofilia

Fenotip Golongan Darah Genotip Kemungkinan

Macam Sel Gamet

AB

ABO

IAIA, IAIO

IBIB, IBIO

IAIB

IOIO

IA, IO

IB, IO

IA, IB

IO

4 macam 6 macam 3 macam

Hubungan antara Fenotip Golongan Darah Sistem A, B, O, Genotip, dan Kemungkinan Macam Gamet

Fenotip Golongan Darah

Orang tua

Kemungkinan Golongan Darah Anak-anaknya

Golongan Darah yang tidak

mungkin ada

1. O x O2. O x A3. O x B4. O x AB5. A x A6. A x B7. A x AB8. B x B9. B x AB10. AB x AB

OA, OB, OA, BA, O

A, B, AB, OA, B, AB

B, OA, B, ABA, B, AB

A, B, ABB, ABA, ABO, ABB, AB

--O

A, AB00

Golongan darah orang tu dan kemungkinan atau tidak mungkin pada golongan darah anak-anaknya

Fenotip Golongan Darah Genotip Kemungkinan

Macam Sel Gamet

MN

MN

IMIM

ININ

IMIN

IM

IN

IM, IN

Hubungan antaran Fenotip Golongan Darah Sistem M, N, Genotip, dan Kemungkinan Gamet

Fenotip Genotip Macam Gamet

Rhesus+

Rhesus-

IRhIRh, IRhIrh

IrhIrh

IRh, Irh

Irh

Genotip Orang Menurut Sistem Rh

RRPpCcDD RD P C

c RD p C

C