67

POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL - bi.go.id · PDF fileii POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL ... sama dan jika tidak akan membuka usaha di tempat perdagangan suku cadang yang baru dibuka dan lokasinya

  • Upload
    ngocong

  • View
    229

  • Download
    1

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL - bi.go.id · PDF fileii POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL ... sama dan jika tidak akan membuka usaha di tempat perdagangan suku cadang yang baru dibuka dan lokasinya
Page 2: POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL - bi.go.id · PDF fileii POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL ... sama dan jika tidak akan membuka usaha di tempat perdagangan suku cadang yang baru dibuka dan lokasinya

POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL

PERDAGANGAN

SUKU CADANG MOBIL

BANK INDONESIA

Page 3: POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL - bi.go.id · PDF fileii POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL ... sama dan jika tidak akan membuka usaha di tempat perdagangan suku cadang yang baru dibuka dan lokasinya

iBANK INDONESIA

KATA PENGANTAR

Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) dalam perekonomian nasional

memiliki peran yang penting dan strategis. Namun demikian, UMKM masih memiliki

kendala, baik untuk mendapatkan pembiayaan maupun untuk mengembangkan

usahanya. Dari sisi pembiayaan, masih banyak pelaku UMKM yang mengalami

kesulitan untuk mendapatkan akses kredit dari bank, baik karena kendala teknis,

misalnya tidak mempunyai/tidak cukup agunan, maupun kendala non teknis, misalnya

keterbatasan akses informasi ke perbankan. Dari sisi pengembangan usaha, pelaku

UMKM masih memiliki keterbatasan informasi mengenai pola pembiayaan untuk

komoditas tertentu. Di sisi lain, ternyata perbankan juga membutuhkan informasi

tentang komoditas yang potensial untuk dibiayai.

Sehubungan dengan hal tersebut, dalam rangka menyediakan rujukan bagi

perbankan untuk meningkatkan pembiayaan terhadap UMKM serta menyediakan

informasi dan pengetahuan bagi UMKM yang bermaksud mengembangkan

usahanya, maka menjadi kebutuhan untuk penyediaan informasi pola pembiayaan

untuk komoditi potensial tersebut dalam bentuk model/pola pembiayaan komoditas

(lending model). Sampai saat ini, Bank Indonesia telah menghasilkan 88 judul buku pola

pembiayaan komoditi pertanian, industri dan perdagangan dengan sistem pembiayaan

konvensional dan 21 judul dengan sistem syariah. Dalam upaya menyebarluaskan

lending model tersebut kepada masyarakat maka buku pola pembiayaan ini telah

dimasukkan dalam website Sistem Informasi Terpadu Pengembangan UKM (SI-PUK)

yang terintegrasi dalam Data dan Informasi Bisnis Indonesia (DIBI) dan dapat diakses

melalui internet di alamat www.bi.go.id.

Tak lupa kami mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah

bersedia membantu dan bekerjasama serta memberikan masukan selama penyusunan

Page 4: POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL - bi.go.id · PDF fileii POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL ... sama dan jika tidak akan membuka usaha di tempat perdagangan suku cadang yang baru dibuka dan lokasinya

ii POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL

buku lending model. Bagi pembaca yang ingin memberikan kritik, saran dan masukan

bagi kesempurnaan buku ini atau ingin mengajukan pertanyaan terkait dengan buku

ini dapat menghubungi:

Direktorat Kredit, BPR dan UMKMBiro Pengembangan UMKMTim Penelitian dan Pengembangan Perkreditan dan UMKMJl. M.H. Thamrin No.2 Jakarta PusatTelp. (021) 381.8922 atau 381.7794Fax. (021) 351.8951

Besar harapan kami bahwa buku ini dapat melengkapi informasi tentang pola

pembiayaan komoditi potensial bagi perbankan dan sekaligus memperluas replikasi

pembiayaan terhadap UMKM pada komoditi tersebut.

Jakarta, Desember 2008

Page 5: POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL - bi.go.id · PDF fileii POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL ... sama dan jika tidak akan membuka usaha di tempat perdagangan suku cadang yang baru dibuka dan lokasinya

iiiBANK INDONESIA

RINGKASAN POLA PEMBIAYAAN USAHA KECILPERDAGANGAN SUKU CADANG MOBIL

No Unsur Pembiayaan Uraian1 Jenis usaha Perdagangan Suku Cadang Mobil2 Lokasi usaha Jakarta Pusat, Provinsi DKI Jakarta3 Dana yang digunakan Investasi : Rp. 83.440.000,-

Modal Kerja : Rp.119.080.000,-Total : Rp. 202.520.000,-

4 Sumber danaa. Modal Sendiri Rp. 81.008.000,-b. Kredit : Rp. 121.512.000,- (1) Kredit Investasi : Plafond : Rp. 50.064.000,- Suku Bunga : 14%

Jangka Waktu : 5 tahun (2) Kredit Modal Kerja Plafond : Rp. 71.448.000,-

Suku Bunga : 14%Jangka Waktu : 5 tahun

5 Periode pembayaran kreditAngsuran pokok dan bunga dibayarkan setiap tahun

6 Kelayakan usahaA Periode proyek 5 tahunB Produk Perdagangan Suku Cadang Mobil

C Skala proyekNilai Penjualan (basis) : Rp 600.000.000 / tahun

D Teknologi Dukungan Sistem Informasi Sederhana

E Pemasaran ProdukKonsumen langsung, bengkel, pedagang suku cadang lain

7 Kriteria kelayakan usahaNPV Rp. 47.309.464IRR 22.85 %Net B/C Ratio 1,35Pay Back Period 40 bulan (4 tahun 4 bulan)BEP Penjualan rata-rata (Rp) Rp. 613.167.232BEP Penjualan rarta-rata (%)

78,10%

Penilaian Layak dilaksanakan

Page 6: POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL - bi.go.id · PDF fileii POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL ... sama dan jika tidak akan membuka usaha di tempat perdagangan suku cadang yang baru dibuka dan lokasinya

iv POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL

No Unsur Pembiayaan Uraian8 Analisis sensitivitas

(1) Pendapatan Pendapatan turun 2,33 %NPV Rp. 113.060IRR 14,02%Net B/C Ratio 1,00Pay Back Period 4 tahun 8 bulan Penilaian Layak (batas)

(2) Biaya Operasional Biaya Operasional non Suku Cadang naik 17,76 %NPV Rp. 18.482IRR 14%Net B/C Ratio 1,00Pay Back Period 4 tahun 7 bulanPenilaian Layak (batas)

Page 7: POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL - bi.go.id · PDF fileii POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL ... sama dan jika tidak akan membuka usaha di tempat perdagangan suku cadang yang baru dibuka dan lokasinya

vBANK INDONESIA

DAFTAR ISI

Hal

KATA PENGANTAR.................................................................................. iRINGKASAN............................................................................................ iiiDAFTAR ISI.............................................................................................. vDAFTAR GAMBAR ................................................................................. viiDAFTAR PHOTO...................................................................................... viiDAFTAR TABEL........................................................................................ viii

BAB I PENDAHULUAN 1

BAB II PROFIL USAHA DAN POLA PEMBIAYAAN 2.1 Profil Pengusaha ....................................................... 32.2 Profil Usaha............................................................... 32.3 Pola Pembiayaan........................................................ 6

2.3.1. Pembiayaan Awal........................................... 62.3.2. Pembiayaan Operasional................................. 7

BAB III ASPEK PASAR DAN PEMASARAN3.1 Permintaan................................................................ 93.2 Penawaran ............................................................... 103.3 Harga........................................................................ 113.4 Promosi dan Persaingan ............................................ 123.5 Rantai Pasokan ......................................................... 133.6 Permasalahan Pemasaran .......................................... 14

BAB IV ASPEK TEKNIS PRODUKSI4.1 Persyaratan Lokasi dan Tempat Usaha........................ 174.2 Fasilitas Usaha dan Tenaga Penjualan ........................ 214.3 Proses Pelaksanaan Usaha ......................................... 224.4 Hambatan dan Kendala............................................. 23

Page 8: POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL - bi.go.id · PDF fileii POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL ... sama dan jika tidak akan membuka usaha di tempat perdagangan suku cadang yang baru dibuka dan lokasinya

vi POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL

BAB V ASPEK KEUANGAN 5.1 Pemilihan Pola Usaha................................................. 255.2 Asumsi-Asumsi........................................................... 265.3 Komponen dan Struktur Biaya.................................... 27

5.3.1 Biaya Investasi .................................................. 275.3.2 Biaya Operasional ............................................. 28

5.4 Kebutuhan Dana Investasi dan Modal Kerja ............... 295.5 Penjualan dan Pendapatan ........................................ 305.6 Proyeksi Rugi Laba Usaha dan Break Even Point (BEP).. 325.7 Proyeksi Arus Kas dan Kelayakan Usaha ..................... 335.8 Analisis Sensitivitas Kelayakan Usaha ......................... 345.9 Hambatan dan Kendala ............................................. 36

BAB VI ASPEK EKONOMI DAN LINGKUNGAN6.1 Aspek Ekonomi.......................................................... 376.2 Dampak Lingkungan.................................................. 37

BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN

7.1 Kesimpulan................................................................ 397.2 Saran......................................................................... 40

DAFTAR LAMPIRAN ……………………………………………………....... 44

Page 9: POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL - bi.go.id · PDF fileii POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL ... sama dan jika tidak akan membuka usaha di tempat perdagangan suku cadang yang baru dibuka dan lokasinya

viiBANK INDONESIA

DAFTAR GAMBAR

Gambar Hal

3.1 Rantai Pasokan Perdagangan Suku Cadang mobil.......................... 134.1 Tata Letak Tempat Usaha Perdagangan Suku cadang..................... 184.2 Tata Letak Fasilitas di Kios Perdagangan Suku Cadang .................. 19

DAFTAR PHOTO

Photo Hal

2.1 Penjualan Suku Cadang Merek dari Negara yang Sama................... 42.2 Penjualan Suku Cadang Satu Merek................................................ 52.3 Penjualan Suku Cadang dan Asesoris.............................................. 52.4 Penjualan Suku Cadang Campuran Merek...................................... 54.1 Selasar Lebar................................................................................... 184.2 Selasar Sempit (gang)...................................................................... 194.3 Tata Letak Fasilitas didalam Kios (pintu depan geser) ...................... 204.4 Tata Letak Fasilitas di dalam Kios (pintu samping) ........................... 20

Page 10: POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL - bi.go.id · PDF fileii POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL ... sama dan jika tidak akan membuka usaha di tempat perdagangan suku cadang yang baru dibuka dan lokasinya

viii POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL

DAFTAR TABEL

Tabel Hal

5.1 Asumsi untuk Setiap Parameter....................................................... 265.2 Biaya Investasi Usaha Perdagangan Suku Cadang........................... 285.3 Biaya Operasional Tahunan Usaha Perdagangan Suku Cadang ....... 285.4 Kebutuhan Dana Investasi dan Modal Kerja.................................... 295.5 Rencana Angsuran Pokok dan Bunga Kredit................................... 305.6 Rencana Penjualan/Pendapatan per Tahun...................................... 315.7 Rata-rata Laba Rugi Usaha dan BEP................................................. 335.8 Hasil Analisa Kelayakan Finansial.................................................... 345.9 Hasil Analisis Sensitivitas Menggunakan Dua Uji ........................... 36

Page 11: POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL - bi.go.id · PDF fileii POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL ... sama dan jika tidak akan membuka usaha di tempat perdagangan suku cadang yang baru dibuka dan lokasinya

1BANK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN

Suku cadang (spare parts) adalah bagian dari alat, mesin atau kendaraan

yang disediakan untuk penggantian. Penggantian bagian tersebut perlu atau harus

dilakukan karena terjadinya keausan, kerusakan oleh sebab dari luar atau tidak

berfungsinya komponen tersebut sesuai dengan standar kinerja yang diharapkan.

Penyediaan suku cadang adalah suatu keharusan, untuk menjamin bahwa alat, mesin,

atau kendaraan dapat tetap bisa berdayaguna setidaknya selama umur ekonomisnya.

Di Indonesia banyak alat, mesin atau kendaraan digunakan jauh lebih lama dari umur

ekonomisnya, sehingga suku cadang yang harus disediakan juga mencakup tipe alat,

mesin dan kendaraan yang masih banyak digunakan oleh masyarakat.

Jenis dan ragam suku cadang yang dianalisis dalam tulisan ini adalah yang

hanya terkait dengan jenis kendaraan penumpang dan lebih khusus kendaraan

penumpang umum. Berbeda dengan jenis kendaraan penumpang, yang suku

cadangnya bisa disediakan oleh banyak pihak, baik dengan lisensi maupun tidak.

Kendaraan khusus atau kendaraan angkutan barang suku cadangnya disediakan oleh

beberapa perusahaan yang mendapat lisensi dan hanya satu agen yang mendapat

lisensi dalam suatu wilayah.

Kendaraan penumpang dijual dalam jumlah yang jauh lebih banyak untuk

setiap tipenya dan tersebar luas di berbagai wilayah, sehingga suku cadang yang

harus disediakan juga cukup banyak. Dengan demikian pertumbuhan bisnis yang

diduga dari permintaan suku cadang kendaraan penumpang umum dapat diprediksi

dari besarnya permintaan atau penjualan kendaraan penumpang. Pertumbuhan

penjualan kendaraan penumpang, terutama di kota-kota besar, bisa mencapai rata-

rata 17% per tahun dalam lima tahun terakhir. Besarnya pertumbuhan penjualan

kendaraan penumpang didukung oleh skema pembiayaan yang beragam dan mudah

diakses oleh masyarakat yang berminat memiliki kendaraan tersebut.

Page 12: POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL - bi.go.id · PDF fileii POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL ... sama dan jika tidak akan membuka usaha di tempat perdagangan suku cadang yang baru dibuka dan lokasinya

2 POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL

Permintaan suku cadang juga dipengaruhi oleh kondisi ekonomi, pada saat daya

beli menurun, pemilik kendaraan cenderung menunda penggantian suku cadangnya,

sepanjang masih bisa berfungsi, walaupun petunjuk pemeliharaan kendaraan sudah

merekomendasikan penggantian. Namun demikian perkiraan pertumbuhan bisnis

yang diduga dari permintaan suku cadang kendaraan penumpang dalam keadaan

ekonomi normal adalah sebesar 13 - 17% per tahun.

Laporan kajian ini menyajikan profil usaha dan pola pembiayaan (bab 2), sedang

aspek pemasaran di wilayah penelitian yang disertai dengan prediksi permintaan

dan penawaraan di tingkat nasional disajikan pada bab 3. Aspek teknis penjualan

suku cadang disajikan pada bab 4 dan aspek keuangan usaha penjualan suku cadang

kendaraan penumpang pada bab 5. Aspek ekonomi dan sosial diuraikan pada bab

6 dan akhirnya kesimpulan dan saran terkait usaha penjualan suku cadang disajikan

pada bab 7.

PENDAHULUAN

Page 13: POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL - bi.go.id · PDF fileii POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL ... sama dan jika tidak akan membuka usaha di tempat perdagangan suku cadang yang baru dibuka dan lokasinya

3BANK INDONESIA

BAB II PROFIL USAHA DAN POLA PEMBIAYAAN

2.1. Profil Pengusaha

Pengusaha suku cadang kendaraan penumpang khususnya yang berdagang

di Jakarta Pusat, sebagai daerah lokasi kajian, rata-rata telah menjalankan usahanya

lebih dari 15 tahun dan sejumlah pengusaha terutama yang berdagang di lokasi

perdagangan suku cadang yang relatif baru sebelumnya pernah berdagang di tempat

lain. Umur pedagang berkisar antara 35 sampai dengan 60 tahun, dimana pedagang

berusia muda pada umumnya melanjutkan usaha orang tua. Jika pemilik sebelumnya

memiliki lebih dari satu anak yang berminat untuk berdagang suku cadang maka

jika memungkinkan diusahakan untuk membuka usaha yang sama di lokasi yang

sama dan jika tidak akan membuka usaha di tempat perdagangan suku cadang yang

baru dibuka dan lokasinya relatif berdekatan. Pengetahuan yang telah dimiliki dari

sejak kecil dan prospek usaha yang cukup baik menjadi alasan utama mengapa usaha

perdagangan suku cadang ini cenderung dilanjutkan secara turun temurun.

2.2. Profil Usaha

Usaha perdagangan suku cadang seperti telah dikemukakan adalah usaha

yang banyak dilakukan secara turun temurun pada tempat-tempat tertentu yang

selama ini dikenal sebagai pusat-pusat perdagangan suku cadang. Beberapa lokasi

sudah dikenal sebagai tempat penjualan suku cadang itu, seperti Pasar Senen, Atrium

Plaza, Sawah Besar, Pasar Cipete dan sebagainya. Namun saat ini ada kecenderungan

pusat-pusat itu menyebar di berbagai wilayah seiring dengan pembangunan pusat-

pusat perdagangan baru yang lebih mendekati konsumen.

Sebagian besar tempat usaha perdagangan suku cadang kendaraan

penumpang berupa kios pada pusat-pusat perbelanjaan tertentu dan hanya lebih

Page 14: POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL - bi.go.id · PDF fileii POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL ... sama dan jika tidak akan membuka usaha di tempat perdagangan suku cadang yang baru dibuka dan lokasinya

4 POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL

kurang 10% yang berupa toko di tepi jalan. Data pasti mengenai hal tersebut tidak

diperoleh dan informasi tentang hal tersebut berasal dari pedagang. Berdasarkan data

yang diperoleh dari pengelola, di pusat perbelanjaan Atrium Plaza Senen terdapat

473 kios pedagang suku cadang kendaraan penumpang yang berukuran 4 x 4 m2,

dan 2 x 4 m2.

Jenis barang yang dijual pada umumnya terdiri atas 2 atau 3 merek (brand)

kendaraan penumpang umum, sebagian ada yang lebih dan sebagian yang lain ada

yang hanya satu merek. Penetapan suku cadang untuk merek kendaraan penumpang

tertentu pada umumnya didasarkan pada hal-hal sebagai berikut:

Merek-merek dari negara yang sama (Jepang, Jerman, Korea, Amerika, Perancis - dan sebagainya)

Merek-merek yang dikuasai oleh perusahaan yang sama (Astra, Indomobil dan - sebagainya)

Merek - (brand) kelas atas (Mercedes Benz, BMW, Rover dan lainnya)

Menjual suku cadang dan asesories- Tidak berpola (campuran merek)-

Photo 2.1. Penjualan Suku Cadang Merek dari Negara yang Sama

PROFIL USAHA DAN POLA PEMBIAYAAN

Page 15: POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL - bi.go.id · PDF fileii POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL ... sama dan jika tidak akan membuka usaha di tempat perdagangan suku cadang yang baru dibuka dan lokasinya

PERDAGANGAN SUKU CADANG MOBIL

5BANK INDONESIA

Photo 2.2. Penjualan Suku Cadang Satu Merek

Photo 2.3. Penjualan Suku Cadang dan Asesories

Photo 2.4. Penjualan Suku Cadang Campuran Merek

Page 16: POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL - bi.go.id · PDF fileii POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL ... sama dan jika tidak akan membuka usaha di tempat perdagangan suku cadang yang baru dibuka dan lokasinya

6 POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL

Selain penjual suku cadang, sebagian penjual juga menyediakan komponen

pelengkap tambahan kendaraan (asesories), termasuk untuk audio dan video, dan

komponen yang bersifat umum seperti mur, baut, clamp dan lainnya yang bisa

digunakan pada berbagai jenis kendaraan. Namun pedagang suku cadang yang

sekaligus juga menjual asesories jumlahnya tidak terlalu banyak. Sebagian besar

pedagang mengkhususkan diri pada penjualan suku cadang saja.

Secara umum dapat dikatakan bahwa sistem manajemen yang diterapkan

oleh pedagang suku cadang kendaraan penumpang yang menjadi obyek kajian

masih sangat sederhana. Catatan penjualan dan pembelian barang lebih ditekankan

pada aspek nilainya, tetapi persediaan barang masuk dan keluar (terjual) tidak dicatat

dan dikelola dengan baik. Pemeriksaan ada tidaknya stok suku cadang baru diketahui

pada saat konsumen hendak membeli atau menanyakan terlebih dahulu (men-cek)

harga.

Pola Pembiayaan1.3.

Pembiayaan awal 1.3.1.

Pembiayaan awal adalah yang berkaitan dengan booking fee dan deposit

sewa kios, yang biasanya 20% sampai 30% dari harga sewa untuk masa dua atau

tiga tahun dan ditambah biaya penataan kios (lemari, dll), serta biaya pengadaan

suku cadang awal (deposit) untuk 2 bulan, terutama apabila belum dikenal dengan

baik oleh pemasok.

Berdasarkan informasi yang diperoleh, dana yang digunakan untuk

pembiayaan awal ini berasal dari pedagang sendiri, meminjam dari keluarga, atau

meminjam dari pihak lain. Diperoleh informasi bahwa ada beberapa pedagang yang

juga menggunakan pinjaman perbankan untuk pembiayaan awal.

Alasan mengapa pembiayaan awal lebih banyak yang diperoleh bukan dari

perbankan, antara lain karena kemudahan persyaratan dan kecepatan prosesnya

serta tiadanya agunan. Disamping itu pada umumnya bank tidak bisa memberikan

kredit pada usaha yang baru berjalan. Adanya bukti tentang usaha lain sebelumnya

PROFIL USAHA DAN POLA PEMBIAYAAN

Page 17: POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL - bi.go.id · PDF fileii POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL ... sama dan jika tidak akan membuka usaha di tempat perdagangan suku cadang yang baru dibuka dan lokasinya

PERDAGANGAN SUKU CADANG MOBIL

7BANK INDONESIA

yang sudah dijalankan dengan baik oleh calon debitur atau memiliki track record

yang baik berupa kelancaran pengembalian pada pinjaman yang pernah diberikan

sebelumnya, seringkali juga menjadi pertimbangan penting bagi perbankan untuk

menyalurkan pinjamannya. Hal ini sering kali sulit untuk bisa dipenuhi oleh usaha

perdagangan suku cadang yang baru. Namun demikian pihak perbankan menyatakan

minatnya untuk memberikan pinjaman pada jenis usaha perdagangan suku cadang

ini, mengingat prospeknya yang cukup baik.

Pengembalian pinjaman dari keluarga ada yang disertai persyaratan pembagian

sebagian keuntungan atau bunga dalam jangka 2 sampai dengan 4 tahun, namun

ada pula yang tidak mensyaratkan apapun kecuali pengembalian pokoknya dalam

jangka waktu 1 sampai dengan 2 tahun. Persyaratan pembayaran bunga selain pokok

juga diberlakukan apabila pinjaman untuk pembiayaan awal berasal dari pihak lain

yang bukan keluarga.

Pembiayaan Operasional1.3.2.

Pembiayaan operasional ditujukan untuk memenuhi kebutuhan pengadaan

suku cadang, membayar tenaga kerja dan kebersihan dan keamanan. Untuk

pengadaan suku cadang pembiayaan berasal dari dana sendiri (penerimaan) dan

sebagian yang lain dari pembayaran tunda kepada pemasok, yang rata-rata untuk

setiap jenis suku cadang adalah dua bulan. Dalam situasi dimana penjualan suku

cadang secara umum agak tersendat, antara lain karena faktor penurunan daya beli

(makro ekonomi), seringkali pemasok memberikan kelonggaran pembayaran yang

lebih lama.

Untuk membayar tenaga kerja dan pemeliharaan kebersihan serta keamanan

lingkungan pedagang harus menyisihkan sebagian dari penerimaan yang diperolehnya,

sehingga tidak memerlukan pembiayaan khusus. Sesekali memang diperlukan

tambahan dana, terutama pada saat penjualan merosot tajam, misalnya pada

tahun ajaran baru, dimana prioritas pengeluaran keluarga adalah pada kebutuhan

pendidikan anak bersekolah.

Page 18: POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL - bi.go.id · PDF fileii POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL ... sama dan jika tidak akan membuka usaha di tempat perdagangan suku cadang yang baru dibuka dan lokasinya

8 POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL

Tidak diperoleh informasi adanya peran perbankan dalam penyediaan modal

kerja atau pembiayaan operasional, baik sebagai pembiayaan operasional awal deposit

maupun untuk perluasan usaha (jangka menengah). Kebutuhan akan pembiayaan

untuk dua hal tersebut ada dan peran perbankan sebagai sumber pembiayaan sangat

diharapkan oleh penjual. Namun ada keraguan untuk menggunakan dana kredit dari

perbankan untuk pengembangan usahanya, terutama terkait dengan persyaratan

dan prosedur untuk mendapatkan kredit (agunan dan kecepatan pencairan).

PROFIL USAHA DAN POLA PEMBIAYAAN

Page 19: POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL - bi.go.id · PDF fileii POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL ... sama dan jika tidak akan membuka usaha di tempat perdagangan suku cadang yang baru dibuka dan lokasinya

9BANK INDONESIA

BAB IIIASPEK PASAR DAN PEMASARAN

Kajian atau pembahasan aspek pasar difokuskan pada permintaan dan

penawaran, sedang pembahasan aspek pemasaran mencakup hal yang lebih luas,

yaitu tentang harga, persaingan, distribusi atau rantai pasok dan permasalahan

penting yang dihadapi.

3.1. Permintaan

Permintaan terhadap suku cadang kendaraan penumpang atau kendaraan

jenis lainnya sangat dipengaruhi oleh pertumbuhan jumlah kendaraan yang ada.

Berdasarkan data dari Direktorat Lalu Lintas Angkutan Jalan (DLLAJ) Departemen

Perhubungan, pertumbuhan jumlah kendaraan penumpang (passenger cars), antara

tahun 2001 sampai dengan 2005, rata-rata sebesar 22,94%. Adapun jumlah kendaraan

penumpang dari tahun 2001-2005 secara nasional adalah sebagai berikut:

Tahun 2001 : 3.261.807 unit

Tahun 2002 : 3.862.579 unit

Tahun 2003 : 5.133.746 unit

Tahun 2004 : 6.748.762 unit

Tahun 2005 : 7.355.154 unit

Memasuki tahun-tahun berikutnya terjadi perlambatan pertumbuhan,

diperkirakan rata-rata hanya berkisar 17%, sehingga pada tahun 2008 ini jumlah

kendaraan penumpang diperkirakan telah mencapai setidaknya 11,5 juta unit dan jika

dikurangi dengan yang sudah tidak beroperasi lagi jumlahnya diperkirakan sebesar

10,5 juta unit. Jika setidaknya setiap pemilik kendaraan mengeluarkan sekurang-

kurangnya Rp 400.000 saja per tahun untuk berbagai jenis suku cadang, maka nilai

permintaan terhadap suku cadang pertahunnya mencapai Rp 4,2 trilyun, dengan

pertumbuhan Rp 714 milyar pertahun.

Page 20: POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL - bi.go.id · PDF fileii POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL ... sama dan jika tidak akan membuka usaha di tempat perdagangan suku cadang yang baru dibuka dan lokasinya

10 POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL

Banyak pakar otomotif yang memperkirakan bisnis suku cadang dan asesories

ini per tahunnya mencapai nilai Rp 10 sampai dengan Rp 15 trilyun pertahun, hal

ini didasarkan pada kondisi lalu lintas di Indonesia ditinjau dari kualitas sarana dan

prasarana, yang menyebabkan keausan komponen yang lebih cepat dan maraknya

modifikasi kendaraan penumpang. Pengeluaran untuk suku cadang, menurut

perkiraan pakar otomotif dapat mencapai Rp 1 juta pertahun.

Permintaan suku cadang dari bulan ke bulan lainnya dalam satu tahun

bervariasi, dimana pada bulan Juli-Agustus biasanya terjadi penurunan penjualan

yang cukup besar (15 s/d 20%) karena pada masa tersebut kebutuhan untuk biaya

pendidikan anak sekolah sangat tinggi. Namun sebaliknya pada minggu-minggu

menjelang Iedul Fitri dan Tahun Baru terjadi peningkatan penjualan suku cadang yang

cukup besar.

Pada tahun 2005 dan sebelumnya, peningkatan penjualan pada hari besar

tersebut mencapai 25 s/d 40%, namun pada tahun 2006 dan seterusnya peningkatan

itu hanya mencapai 15%. Berbagai hal dapat menjadi penyebab semakin kecilnya

peningkatan permintaan suku cadang pada hari raya dan tahun baru beberapa tahun

terakhir, antara lain; kenaikan harga BBM, daya beli konsumen menurun dan semakin

banyaknya kegiatan promosi yang dilakukan oleh dealer dengan memberikan

potongan harga suku cadang atau ongkos penggantian suku cadang secara gratis.

3.2. Penawaran

Sebagian besar suku cadang yang diperdagangkan ditinjau dari jumlah dan

jenisnya, lebih dari 90% masih diimpor dari berbagai negara produsen kendaraan

dan Taiwan yang memproduksi suku cadang dengan kualitas lebih rendah. Suku

cadang produksi dalam negeri lebih banyak pada perlengkapan dan yang sifatnya

cepat diganti (fast moving), seperti busi, accu, karet-karet bantalan kaki kendaraan,

knalpot dan sebagainya.

Suku cadang kendaraan penumpang adalah barang yang bersifat tidak

mudah rusak, oleh karena itu stok dalam jangka panjang tidak menjadi masalah dan

hanya sedikit menghambat kelancaran arus kas. Dengan demikian penyediaan suku

ASPEK PASAR DAN PEMASARAN

Page 21: POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL - bi.go.id · PDF fileii POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL ... sama dan jika tidak akan membuka usaha di tempat perdagangan suku cadang yang baru dibuka dan lokasinya

PERDAGANGAN SUKU CADANG MOBIL

11BANK INDONESIA

cadang untuk berbagai jenis kendaraan dengan tahun produksi yang berbeda-beda

bisa dilakukan. Penawaran suku cadang kepada pemilik kendaraan penumpang yang

membutuhkan pada umumnya terdiri atas tiga tingkatan kualitas:

kualitas asli - (genuine), diproduksi oleh produsen kendaraan atau pemasok

resmi produsen kendaraan.

kualitas satu (kw-1), diproduksi oleh produsen yang berasal dari negara - dimana merek kendaraan tersebut berasal, dengan lisensi.

kualitas dua (kw-2), diproduksi oleh negara lain, seperti Taiwan, China, Brasil, - Spanyol dan lainnya (termasuk dari dalam negeri).

Jumlah suku cadang asli yang dijual adalah 40 s/d 50% dari total suku cadang,

sedangkan untuk suku cadang kw-1 sebanyak 30 s/d 40% dan kw-2 sebanyak 20

s/d 30%. Komposisi tersebut ditetapkan berdasarkan kecenderungan permintaan

konsumen dan hal ini seringkali terkait dengan perkembangan tingkat daya beli

konsumen.

Selain produk-produk tersebut, beberapa pedagang suku cadang, ada yang

juga menawarkan suku cadang bekas (second) namun asli (genuine) yang berasal

dari penguraian mesin-mesin kendaraan bekas yang diimpor dari Singapura. Namun

impor mesin kendaraan bekas baik secara utuh maupun terurai saat ini secara resmi

telah dilarang pemerintah.

3.3. Harga

Harga suku cadang mengikuti perubahan kurs rupiah terhadap dollar, namun

seringkali pada saat nilai tukar rupiah menguat harga suku cadang seringkali tidak

kembali ke posisi semula, sehingga harga suku cadang dari waktu ke waktu cenderung

terus meningkat. Terdapat perbedaan harga untuk setiap tingkatan kualitas dari suku

cadang dengan rumusan sebagai berikut:

Harga suku cadang asli - (genuine) adalah 100% atau 1 kali (Pg)

Harga suku cadang kualitas satu (kw-1) adalah 60 s/d 70% atau 0,6 s/d 0,7 x Pg- Harga suku cadang kualitas dua (kw-2) adalah 40 s/d 50% atau 0,4 s/d 0,5 x Pg-

Page 22: POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL - bi.go.id · PDF fileii POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL ... sama dan jika tidak akan membuka usaha di tempat perdagangan suku cadang yang baru dibuka dan lokasinya

12 POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL

Penetapan tingkat harga jual suku cadang kepada konsumen untuk suku

cadang asli dan kw-1 dilakukan berdasarkan daftar harga (price list) yang dikeluarkan

oleh pemasok (importir) dengan diskon yang bisa dinikmati penjual sebesar 5 s/d

10% dari harga yang ditetapkan. Pada kondisi tertentu penjual memberikan sebagian

diskon harga tersebut kepada konsumen sebesar 2 s/d 2,5%, terutama pada situasi

dimana daya beli konsumen sedang menurun. Hal ini ditunjukkan oleh perilaku

konsumen yang membanding-bandingkan harga secara intensif dari toko ke toko.

3.4. Promosi dan Persaingan

Penjual suku cadang bisa dikatakan tidak pernah melakukan promosi secara

khusus, baik yang dilakukan sendiri atau maupun bersama pemasok maupun

produsen pemegang lisensi merek kendaraan tertentu. Justru promosi yang dilakukan

oleh dealer pada berbagai kesempatan, seperti menjelang libur dalam rangka

memperingati hari-hari besar keagamaan dan diselenggarakannya Pekan Raya Jakarta

(PRJ), berdampak negatif terhadap peningkatan permintaan suku cadang (tertahan)

di pusat perdagangan suku cadang.

Promosi bagi penjual dipandang sebagai sesuatu yang tidak perlu dan tidak

akan meningkatkan penjualan. Hal ini dapat dipahami karena suku cadang adalah

barang teknis dan bukan consumer goods, dimana kebutuhan suku cadang untuk

merek dan tipe kendaraan tertentu harus dipenuhi dengan menggunakan suku cadang

yang sesuai untuk merek dan tipe tersebut. Namun peningkatan penjualan tetap

harus diupayakan dengan memberikan pelayanan yang baik kepada konsumen.

Persaingan diantara penjual suku cadang di suatu lokasi tertentu masih bisa

dirasakan oleh penjual sebagai sesuatu yang wajar dan nilai penjualan yang berhasil

diperoleh itulah dipandang rejeki yang diberikan Tuhan. Namun dengan dibukanya

pusat-pusat penjualan suku cadang baru di berbagai wilayah, tidak dapat dihindari

bahwa dalam jangka pendek akan mengurangi jumlah pengunjung ke pusat-pusat

penjualan suku cadang yang telah terlebih dahulu beroperasi. Setelah beberapa

waktu, jika sikap penjual selama ini terhadap konsumen baik, konsumen biasanya

ASPEK PASAR DAN PEMASARAN

Page 23: POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL - bi.go.id · PDF fileii POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL ... sama dan jika tidak akan membuka usaha di tempat perdagangan suku cadang yang baru dibuka dan lokasinya

PERDAGANGAN SUKU CADANG MOBIL

13BANK INDONESIA

akan kembali pada penjual tempat dimana ia selama ini bisa memenuhi kebutuhan

suku cadang bagi kendaraannya.

Persaingan yang semakin ketat akan menyebabkan harga suku cadang lebih

menguntungkan bagi konsumen, namun hal ini bisa memberikan tekanan pada penjual.

Importir yang juga pemasok suku cadang impor kepada penjual, bisa dikatakan tidak

terpengaruh oleh adanya pembukaan pusat-pusat penjualan suku cadang baru di

berbagai wilayah tersebut, bahkan dalam jangka menengah menguntungkan mereka.

Dalam jangka panjang akan terjadi keseimbangan baru, sehingga semua pihak akan

mendapatkan alokasi yang adil (fair) dan cenderung untuk mempertahankan aktivitas

bisnisnya dan tidak membiarkan usaha partnernya terhenti.

3.5. Rantai Pasokan

Rantai pasokan suku cadang yang kemudian di jual di berbagai pusat-pusat

penjualan suku cadang secara garis besar dapat digambarkan sebagai berikut :

Gambar 3.1 Rantai Pasokan Perdagangan Suku Cadang Mobil

Dari gambaran di atas tampak bahwa disamping menjual suku cadang langsung

kepada konsumen (75%). Penjual suku cadang juga menjual kepada bengkel dan

kemudian bengkel menjual kepada konsumen (20%). Disamping itu jika konsumen

menghendaki suatu jenis suku cadang tertentu tetapi penjual tidak mempunyai stok

Produsen SC Asli

Produsen SC kw-1

Produsen SC kw-2

Produsen lokal

Exportir

Importir

Importir/Pemasok

Pemasok

Penjual SC

Penjual SC

Konsumen

Bengkel

Page 24: POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL - bi.go.id · PDF fileii POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL ... sama dan jika tidak akan membuka usaha di tempat perdagangan suku cadang yang baru dibuka dan lokasinya

14 POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL

(persediaan), maka ia dapat meminjamnya dari penjual lain (5%) dengan pembagian

keuntungan atau murni sebagai pinjaman. Penjual tidak dapat mengidentifikasi asal

usul konsumen, apakah berasal dari wilayah terdekat sekitar lokasi penjualan atau

dari tempat lain yang lebih jauh.

3.6. Permasalahan Pemasaran

Ketergantungan penjual pada pemasok yang juga bisa sekaligus sebagai

importir suku cadang sangatlah besar. Seperti telah dikemukakan sebelumnya bahwa

lebih dari 90% suku cadang yang diperdagangkan masih diimpor dari berbagai

negara. Hal ini akan menyulitkan posisi penjual jika mereka harus berhadapan secara

sendiri-sendiri dengan pemasok/importir. Oleh karenanya adanya asosiasi pedagang

suku cadang sangatlah penting, untuk meningkatkan posisi tawar pedagang, bahkan

jika mungkin asosiasi ini bisa membentuk badan usaha dan mengimpor suku cadang

sendiri sebagai alternatif.

Persaingan penjualan suku cadang meningkat karena dibukanya pusat-

pusat penjualan baru suku cadang di berbagai lokasi dalam rangka memenuhi

kebutuhan konsumen untuk bisa mendapatkan suku cadang dengan lebih mudah,

harus diantisipasi dengan baik oleh para penjual suku cadang yang sudah lebih lama

berada pada bisnis ini. Pertumbuhan bisnis suku cadang yang cukup tinggi (17-23%

pertahun) merangsang enterpreneur untuk memasuki bisnis ini, persaingan menjadi

semakin ketat.

Beberapa hal yang perlu dilakukan oleh penjual suku cadang antara lain

adalah:

melihat penjualan suku cadang sebagai usaha jasa.- membangun keintiman dan mengembangkan hubungan baik dengan konsumen - (mengubah konsumen menjadi pelanggan).

membuat - data base pelanggan.

berlaku jujur kepada konsumen dan membangun kepercayaan.-

ASPEK PASAR DAN PEMASARAN

Page 25: POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL - bi.go.id · PDF fileii POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL ... sama dan jika tidak akan membuka usaha di tempat perdagangan suku cadang yang baru dibuka dan lokasinya

PERDAGANGAN SUKU CADANG MOBIL

15BANK INDONESIA

membantu konsumen mengatasi kesulitan yang dihadapi (peduli konsumen).- mengembangkan sistem jasa penjualan yang inovatif: pesan lewat telepon, sistem - pembayaran transfer, sistem penyerahan produk (delivery).

memperbaiki sistem inventory yang - on line untuk mempercepat pelayanan.

memperbaiki kemampuan tenaga penjual, khususnya dalam hal-hal teknis - otomotif.

Ancaman yang signifikan justru berasal dari kondisi makro ekonomi terutama

yang bisa menyebabkan harga suku cadang melonjak tinggi atau harga barang-barang

secara umum melonjak, sehingga daya beli konsumen menurun. Dalam keadaan ini

konsumen akan lebih memprioritaskan kebutuhan pokok seperti pendidikan, sandang-

pangan dan kesehatan. Turunnya kurs rupiah terhadap dollar, pemberian pajak atau

bea masuk yang lebih tinggi akan menyebabkan harga suku cadang meningkat

dan hal ini dapat mengakibatkan lesunya perdagangan suku cadang terutama yang

berasal dari impor. Sebagian besar suku cadang yang diperdagangkan saat ini masih

diimpor (sekitar 90%) dari berbagai negara, yang terdiri atas asli (genuine), buatan

negara produsen, maupun buatan Taiwan (tiruan).

Page 26: POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL - bi.go.id · PDF fileii POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL ... sama dan jika tidak akan membuka usaha di tempat perdagangan suku cadang yang baru dibuka dan lokasinya

16 POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL

HALAMAN INI SENGAJA DIKOSONGKAN

Page 27: POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL - bi.go.id · PDF fileii POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL ... sama dan jika tidak akan membuka usaha di tempat perdagangan suku cadang yang baru dibuka dan lokasinya

17BANK INDONESIA

BAB IVASPEK TEKNIS PRODUKSI

Usaha perdagangan suku cadang, sebagaimana usaha perdagangan lain

umumnya, secara teknis bisa dikatakan cukup sederhana, tidak banyak membutuhkan

sarana dan prasarana yang beragam dan investasi yang mahal. Dalam kajian ini usaha

perdagangan suku cadang dilakukan di pusat pembelanjaan modern atau pusat

perdagangan khusus suku cadang.

4.1. Persyaratan Lokasi dan Tempat Usaha

Perdagangan suku cadang sebaiknya dilakukan di pusat-pusat perbelanjaan

modern atau tempat-tempat yang dirancang khusus untuk perdagangan suku cadang

dan memiliki beberapa karakter sebagai berikut :

akses menuju lokasi dari banyak arah mudah. - terdapat areal parkir yang cukup luas di sekitar tempat penjualan.- beberapa lantai atau seluruh gedung diperuntukkan bagi perdagangan suku - cadang dan asesories.

dimungkinkan konsumen melakukan penggantian suku cadang yang relatif - mudah dilakukan.

lingkungan bersih dan nyaman.-

Luasan tempat usaha (kios) pada umumnya berukuran 4 x 4 m2 dan 2 x 4 m2,

atau 4 x 3 m2 dan 2 x 3 m2. Pada pusat-pusat perdagangan yang baru kios dengan

ukuran yang kedualah yang banyak disediakan, untuk menekan biaya sewa bagi

pedagang suku cadang. Tata letak bangunan kios dapat digambarkan sebagaimana

disajikan pada Gambar 4.1 berikut ini:

Page 28: POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL - bi.go.id · PDF fileii POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL ... sama dan jika tidak akan membuka usaha di tempat perdagangan suku cadang yang baru dibuka dan lokasinya

18 POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL

Gambar 4.1 Tata Letak Tempat Perdagangan Suku Cadang Mobil

Photo 4.1. Selasar Lebar

ASPEK TEKNIS PRODUKSI

Page 29: POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL - bi.go.id · PDF fileii POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL ... sama dan jika tidak akan membuka usaha di tempat perdagangan suku cadang yang baru dibuka dan lokasinya

PERDAGANGAN SUKU CADANG MOBIL

19BANK INDONESIA

Photo 4.2. Selasar Sempit (gang)

Tata letak fasilitas di dalam kios relatif sederhana, karena fasilitas yang

dibutuhkan hanya terdiri atas rak suku cadang yang diletakkan menempel di bagian

dinding dan rak kaca atau rak yang diletakkan di bawah meja, kursi untuk penjual

dan konsumen. Secara skematik tata letak fasilitas dalam dan sekitar kios disajikan

berikut ini.

Rak

Mej a dan rak di bawahnya

Kursi

Pintu

Gambar 4.2 Tata Letak Fasilitas di Kios Perdagangan Suku Cadang

Page 30: POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL - bi.go.id · PDF fileii POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL ... sama dan jika tidak akan membuka usaha di tempat perdagangan suku cadang yang baru dibuka dan lokasinya

20 POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL

Photo 4.3. Tata Letak Fasilitas di dalam Kios

(pintu depan geser)

Photo 4.4. Tata Letak Fasilitas di dalam Kios (pintu samping)

ASPEK TEKNIS PRODUKSI

Page 31: POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL - bi.go.id · PDF fileii POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL ... sama dan jika tidak akan membuka usaha di tempat perdagangan suku cadang yang baru dibuka dan lokasinya

PERDAGANGAN SUKU CADANG MOBIL

21BANK INDONESIA

Gambar 4.2 di atas menunjukkan tata letak fasilitas apabila kios atau tempat

usaha berada di bagian sudut. Hal ini dicirikan dengan posisi pintu yang berada di

samping kios. Jika tempat usaha berada di antara dua tempat usaha lain, maka posisi

pintu akan berada di depan.

4.2. Fasilitas Usaha dan Tenaga Penjualan

Fasilitas fisik dan bahan yang diperlukan dalam menjalankan usaha perdagangan

suku cadang ini, seperti telah dikemukakan sebelumnya, relatif sederhana, yaitu :

rak suku cadang: ukuran 2,5 m x 0,5 m x 3 m (tinggi, lebar, panjang) dan ukuran - 2,5 m x 0,5 m x 1,5 m.

meja kaca atau kayu yang merangkap rak suku cadang di bawahnya, berukuran - 1,1 m x 0,6 m x 2,5 m.

kursi kayu bulat sebanyak 3 atau 4 buah.- kalkulator.- komputer.- daftar harga suku cadang.- buku kwitansi/bukti transaksi.- kantong dan tali plastik. - pesawat telepon/hand phone (optional).-

Sangat disarankan pada usaha perdagangan suku cadang ini dilengkapi

dengan perangkat komputer disertai software database persediaan, database

pelanggan, catatan untuk setiap transaksi dan sebagainya. Hal ini penting untuk

meningkatkan pelayanan kepada pelanggan dan akurasi data - informasi untuk

mendukung pengambilan keputusan yang lebih baik, terutama yang terkait dengan

persediaan.

Tenaga penjualan yang diperlukan untuk mendukung usaha ini seringkali

dipandang sebagai sesuatu yang tidak menentukan dalam suksesnya usaha

perdagangan suku cadang karena selama ini dimanjakan oleh situasi persaingan yang

tidak ketat. Dengan semakin meningkatnya persaingan pada usaha perdagangan suku

Page 32: POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL - bi.go.id · PDF fileii POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL ... sama dan jika tidak akan membuka usaha di tempat perdagangan suku cadang yang baru dibuka dan lokasinya

22 POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL

cadang ini, kedudukan tenaga penjualan menjadi semakin penting dan menentukan.

Oleh karenanya pengetahuan, keterampilan dan sikap tenaga penjualan harus

dipersiapkan dengan baik.

Beberapa hal yang perlu dipersiapkan pada seorang tenaga penjualan, yaitu :

pengetahuan teknis tentang merek kendaraan dan suku cadangnya.- pengetahuan tentang teknis klasifikasi suku cadang (bagian, waktu penggantian, - keaslian dan sebagainya).

keterampilan dalam menentukan harga dan mencari suku cadang yang diperlukan - konsumen.

keterampilan pengoperasian komputer.- kejujuran, kerapihan dan disiplin.- keramahtamahan, pendekatan pribadi dan empaty pada pelanggan.- Selain tenaga penjual, pemilik usaha perdagangan suku cadang kendaraan

penumpang harus inovatif, tidak berhenti berpikir untuk terus memperbaiki atau

meningkatkan kualitas pelayanan kepada pelanggan.

4.3. Proses Pelaksanaan Usaha

Pedagang melakukan pemesanan suku cadang kepada pemasok, yang bisa

juga sebagai importir suku cadang, berdasarkan data persediaan suku cadang,

informasi penjualan dan pertimbangan kondisi eksternal. Setelah barang pesanan

datang, diklasifikasi berdasarkan jenis komponen dan kualitas, diberi kode harga dan

rentang diskon yang bisa diberikan serta kode kualitas, atau kode lain yang bersifat

spesifik yang ditujukan untuk memudahkan tenaga penjual melakukan transaksi selain

menggunakan daftar harga (price list). Setelah itu suku cadang diletakkan di rak atau

disimpan dalam gudang di luar kios jika rak penuh, atau suku cadang berukuran

sangat besar yang berpotensi mengambil ruang terlalu banyak pada kios (rak).

Transaksi penjualan dilakukan dengan menggunakan pedoman harga berupa

daftar harga (price list) atau berdasarkan kode yang tertera pada kemasan suku

cadang dan data ketersediaan barang, yang seringkali didasarkan pada ingatan

pemilik. Jika barang yang dibutuhkan tidak ada di kios tetapi ada di gudang, maka

ASPEK TEKNIS PRODUKSI

Page 33: POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL - bi.go.id · PDF fileii POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL ... sama dan jika tidak akan membuka usaha di tempat perdagangan suku cadang yang baru dibuka dan lokasinya

PERDAGANGAN SUKU CADANG MOBIL

23BANK INDONESIA

konsumen diminta kesabarannya untuk menunggu. Namun jika diketahui bahwa di

gudang juga tidak ada stok dan konsumen tidak banyak waktu untuk menunggu,

maka penjual akan mencari pinjaman atau membeli dari penjual lain yang memiliki

barang dengan merek dan kualitas yang diinginkan pembeli. Dalam hal ini seringkali

penjual bertindak menjualkan barang orang lain tanpa imbalan apapun dan tindakan

sebaliknya akan dilakukan oleh penjual yang telah dijualkan barangnya.

Pencatatan hasil penjualan dilakukan secara rutin dalam satu buku transaksi

harian yang berbeda dengan buku transaksi pembelian dari pemasok secara manual.

Pengolahan data akan menjadi lebih mudah apabila data transaksi ditransfer ke

komputer, sehingga proses pengambilan keputusan yang menyangkut pembelian

suku cadang dari pemasok didasarkan pada jumlah dan jenis barang yang terjual

dalam periode waktu tertentu secara lebih akurat.

4.4. Hambatan dan Kendala

Secara internal tidak ada hal-hal yang sangat mengancam keberlangsungan

usaha perdagangan suku cadang, kecuali hal-hal yang terkait dengan kemampuan

tenaga penjual, termasuk pemilik, dalam memberikan pelayanan kepada konsumen.

Kemampuan untuk mengubah konsumen menjadi pelanggan, dengan melakukan

kedekatan (intimacy) yang lebih total kepada konsumen adalah sesuatu yang harus

namun belum dimiliki oleh sebagian besar pedagang suku cadang. Konsumen masih

dianggap sekedar orang yang membutuhkan barang yang dijual oleh pedagang suku

cadang dan bukan partner yang perlu diberi pilihan dan pengetahuan atas dasar

kejujuran. Kebijakan untuk memperluas pemasaran suku cadang ke berbagai wilayah

memberi kemudahan dan pilihan yang lebih banyak kepada pemilik kendaraan

penumpang umum untuk mendapatkan suku cadang yang dibutuhkan, oleh karena

itu situasi seperti ini harus di antisipasi dengan meningkatkan kemampuan menjual

dari pedagang suku cadang.

Page 34: POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL - bi.go.id · PDF fileii POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL ... sama dan jika tidak akan membuka usaha di tempat perdagangan suku cadang yang baru dibuka dan lokasinya

24 POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL

HALAMAN INI SENGAJA DIKOSONGKAN

Page 35: POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL - bi.go.id · PDF fileii POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL ... sama dan jika tidak akan membuka usaha di tempat perdagangan suku cadang yang baru dibuka dan lokasinya

25BANK INDONESIA

BAB VASPEK KEUANGAN

5.1. Pemilihan Pola Usaha

Sebagaimana telah dikemukakan pada Bab IV bahwa terdapat dua jenis ukuran

kios yang ditawarkan oleh pusat-pusat penjualan suku cadang, yaitu yang berukuran

besar berdimensi 4 x 4 m2 atau 4 x 3 m2, dan yang berukuran kecil dengan dimensi

2 x 4 m2 atau 2 x 3 m2. Ukuran kios, walaupun tidak bisa sepenuhnya bisa digunakan

untuk menggambarkan kapasitas usaha, dianggap bisa menjadi alternatif atau pilihan

untuk memulai suatu usaha perdagangan suku cadang.

Dalam kajian ini pilihan dijatuhkan pada usaha perdagangan suku cadang

dengan kios kecil, dengan pertimbangan bahwa; (1) Kios adalah sebagai salah satu

titik kontak antara penjual dan pembeli, bukan prasyarat bagi sebuah transaksi dan

juga bukan tempat penyimpan persediaan suku cadang. Kontak dengan pelanggan

bisa diperluas dengan penggunaan sarana teknologi informasi dan komunikasi,

dan persediaan suku cadang bisa di simpan di gudang yang terpisah; (2) Biaya awal

(investasi) untuk sewa kios menjadi beban yang bisa mengganggu kinerja keuangan

(jangka waktu pengembalian); (3) Jika ternyata usaha perdagangan suku cadang

di suatu lokasi sudah cukup baik, maka peningkatan usaha lebih baik dilakukan di

lokasi baru, yang lebih dekat ke konsentrasi konsumen berada. Kondisi inilah yang

diinginkan konsumen suku cadang, lebih mudah dijangkau, lebih cepat (dekat) dan

lebih baik pelayanannya.

Ditinjau dari kapasitas, yang diukur dari besarnya penjualan (omzet), maka

besarnya omzet dari usaha perdagangan suku cadang kendaraan penumpang ini

rata-rata adalah sebesar Rp 50 juta per bulan. Omzet sebesar itu diperkirakan baru

bisa dicapai pada tahun kedua, setelah masa belajar selama satu tahun. Berdasarkan

hasil survei pendapatan dari penjualan suku cadang sebesar itu tergolong kecil.

Page 36: POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL - bi.go.id · PDF fileii POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL ... sama dan jika tidak akan membuka usaha di tempat perdagangan suku cadang yang baru dibuka dan lokasinya

26 POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL

5.2. Asumsi-asumsi

Usaha perdagangan suku cadang dalam prakteknya dilaksanakan dengan

berbagai keragamannya dan berdasarkan keragaman yang ada maka dalam kajian

aspek keuangan ini perlu ditetapkan asumsi-asumsi untuk setiap parameter penting

sebagaimana dapat disimak pada Tabel 4.1.

Asumsi-asumsi yang digunakan ditetapkan berdasarkan informasi yang

diperoleh dari berbagai sumber. Sumber informasi utama tentunya adalah pelaku

usaha perdagangan suku cadang sendiri dan lainnya adalah dari perbankan dan

sumber-sumber lain yang layak dipertimbangkan.

Tabel 5.1 Asumsi untuk Setiap Parameter

No Parameter Satuan Asumsi Keterangan

1 Periode Analisa tahun 5

2 Skala Usaha:

- ukuran kios m2 2 x 3 Ukuran kecil (bisnis baru)

- omzet bulanan juta Rp 50 Rataan

3Pertumbuhan penjualan tahun ke-3 dst

%/tahun 15Terkait dengan pertumbuhan kendaraan penumpang

4Pertumbuhan Harga Pembelian dan Penjualan

persen 0 fixed

5 Sumber pembiayaan :

- investasi persen 60 kredit perbankan

- modal kerja persen 60 kredit perbankan

- jangka waktu tahun 5 Investasi & modal kerja

- bunga pinjaman %/tahun 14 Investasi & modal kerja

6 Komposisi dan kontribusi

- Suku cadang asli (45%) persen 7,5 Harga : Pg

- Suku cadang kw-2 (30 %) persen 15 Harga : 0,65 Pg

- Suku cadang kw-3 (25%) persen 17,5 Harga : 0,50 Pg

ASPEK KEUANGAN

Page 37: POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL - bi.go.id · PDF fileii POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL ... sama dan jika tidak akan membuka usaha di tempat perdagangan suku cadang yang baru dibuka dan lokasinya

PERDAGANGAN SUKU CADANG MOBIL

27BANK INDONESIA

7Rataan Mark Up (tambahan terhadap harga pembelian)

persen 12,5Marjin komposit dari tiga kua-litas suku cadang

8 Penjualan tahun ke-1 persen 60 dari rataan 50 juta perbulan

9 Deposit:

- sewa kios persen 2520 – 30% dari harga sewa 3 thn @ Rp 110.000/m2

- pengadaan suku cadang bulan 2

Pertumbuhan penjualan sebesar 15% didekati dari pertumbuhan penjualan

kendaraan penumpang (passenger cars) yang sebenarnya bisa mencapai 17 s/d

20%. Sedangkan untuk pertumbuhan harga pembelian dan penjualan diasumsikan

sama, oleh karena itu dalam kajian aspek keuangan ini digunakan pendekatan fixed

price. Pinjaman investasi dikenakan bunga yang sama besarnya dengan suku bunga

pinjaman untuk modal kerja dan demikian pula dengan jangka waktu pinjaman.

Hal ini bisa diberlakukan bagi kredit dari perbankan, terutama apabila kebutuhan

pinjaman dana untuk modal kerja lebih besar dari pada dana untuk investasi.

5.3. Komponen dan Struktur Biaya

5.3.1. Biaya Investasi

Biaya investasi terbesar adalah deposit suku cadang kepada pemasok untuk

2 bulan dan diikuti dengan penataan tempat usaha atau disebut pula sebagai kios.

Secara lengkap biaya investasi untuk usaha ini disajikan pada Tabel 5.2.

Page 38: POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL - bi.go.id · PDF fileii POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL ... sama dan jika tidak akan membuka usaha di tempat perdagangan suku cadang yang baru dibuka dan lokasinya

28 POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL

Tabel 5.2. Biaya Investasi Usaha Perdagangan Suku Cadang (tahun-0)

No Jenis Biaya Volume Harga (Rp) Nilai (Rp) Keterangan

1 Persiapan (perijinan dll) 1 5.000.000 5.000.000 Paket

2 Penataan tempat usaha 1 15.000.000 15.000.000 Paket

3 Fasilitas: komputer 1 5.000.000 5.000.000 PC

4 Sewa Tempat usaha (bulan) 36 165.000 *) 5.940.000 Deposit 25%, 6 m2

5 Suku Cadang 2 26.250.000 52.500.000 Deposit 2 bulan

Total Biaya Investasi 83.440.000

Keterangan : *) 25% dari harga sewa x 6 m2 = 0.25 x Rp 110.000 x 6 = Rp 165.000

5.3.2. Biaya Operasional

Perhitungan biaya operasional diperlukan untuk menentukan besarnya modal

kerja yang dibutuhkan bagi pelaksanaan investasi pada usaha perdagangan suku

cadang ini. Kebutuhan biaya opersional yang terbesar adalah untuk pengadaan suku

cadang, yang diikuti dengan biaya untuk upah tenaga penjual sebanyak 2 orang, serta

biaya listrik, kebersihan dan keamanan (service charge). Gambaran lengkap mengenai

biaya operasional ini disajikan pada Tabel 5.3.

Tabel 5.3. Biaya Operasional Tahunan Usaha Perdagangan Suku Cadang

(tahun-1 dst)

No Jenis Biaya Volume Harga (Rp/bln) Nilai (Rp) Ket.

Biaya Variabel

1 Pengadaan suku cadang 12 26.250.000 315.000.000

Biaya Tetap

1 Sewa tempat Usaha 12 660.000 7.920.000 6 m2

2 Service charge 12 360.000 4.320.000 6 m2

3 Upah tenaga penjual – 2 org 12 2.000.000 24.000.000 2

ASPEK KEUANGAN

Page 39: POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL - bi.go.id · PDF fileii POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL ... sama dan jika tidak akan membuka usaha di tempat perdagangan suku cadang yang baru dibuka dan lokasinya

PERDAGANGAN SUKU CADANG MOBIL

29BANK INDONESIA

4 Komunikasi 12 300.000 3.600.000

5 Lain-lain 12 200.000 2.400.000

Jumlah Biaya Tetap 42.240.000

Total Biaya Operasional 357.240.000

5.4. Kebutuhan Dana Investasi dan Modal Kerja

Berdasarkan gambaran biaya investasi dan biaya operasional pada Tabel

5.2 dan Tabel 5.3 dapat dihitung kebutuhan pinjaman dan dana sendiri yang perlu

dipersiapkan, baik untuk investasi maupun modal kerja, untuk mewujudkan usaha

perdagangan suku cadang. Modal kerja dihitung berdasarkan kebutuhan biaya

operasional untuk 2 bulan pertama pada tahun pertama usaha perdagangan suku

cadang dijalankan, yang diasumsikan kapasitasnya baru mencapai 60% dari kapasitas

penuhnya.

Seperti telah dikemukakan dalam asumsi bahwa 60% kebutuhan dana

bisa diperoleh dari kredit perbankan, sedang sisanya harus bisa disediakan sendiri

oleh pengusaha yang akan berdagang suku cadang. Dana sendiri bisa berasal dari

pinjaman keluarga atau sumber lain yang tidak disertai dengan bunga atau kewajiban

bagi hasil.

Tabel 5.4. Kebutuhan Dana untuk Investasi dan Modal Kerja

No Rincian Biaya Total Biaya (Rp)

1 Kebutuhan Dana Investasi 83.440.000

a. Kredit Perbankan 50.064.000

b. Dana Sendiri 33.376.000

2 Kebutuhan Dana Modal Kerja (4 bln) 119.080.000

a. Kredit Perbankan 71.448.000

b. Dana Sendiri 47.632.000

3 Total Kebutuhan Dana 202.520.000

a. Kredit Perbankan 121.512.000

b. Dana Sendiri 81.008.000

Page 40: POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL - bi.go.id · PDF fileii POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL ... sama dan jika tidak akan membuka usaha di tempat perdagangan suku cadang yang baru dibuka dan lokasinya

30 POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL

Berdasarkan asumsi bunga pinjaman, masa pinjaman dan besarnya kredit

yang dibutuhkan baik untuk investasi maupun modal kerja, disusunlah rencana

pembayaran angsuran pokok dan bunganya untuk setiap tahun, sebagaimana dapat

dilihat pada Tabel 5.5. Angsuran pokok untuk setiap jenis dana pinjaman (kredit)

sama besarnya setiap tahun, sedang pembayaran bunga menurun sesuai besarnya

sisa pinjaman yang dihitung berdasarkan rata-rata nilai pinjaman di awal tahun dan

sisa pinjaman di akhir tahun.

Tabel 5.5. Rencana Angsuran Pokok dan Bunga Kredit (ribu Rp)

No Uraian Tahun-1 Tahun-2 Tahun-3 Tahun-4 Tahun-5

1 Kredit Investasi

Nilai pinjaman awal tahun

50.064.000 40.051.200 30.038.400 20.025.600 10.012.800

Angsuran Pokok (5 tahun)

10.012.800 10.012.800 10.012.800 10.012.800 10.012.800

Nilai pinjaman akhir tahun

40.051.200 30.038.400 20.025.600 10.012.800 0

Bunga (14) 6.308.064 4.906.272 3.504.480 2.102.688 700.896

2 Kredit Modal Kerja

Nilai pinjaman awal tahun

71.448.000 57.158.400 42.868.800 28.579.200 14.289.600

Angsuran Pokok (5 tahun)

14.289.600 14.289.600 14.289.600 14.289.600 14.289.600

Nilai pinjaman akhir tahun

57.158.400 42.868.800 28.579.200 14.289.600 0

Bunga (14) 9.002.448 7.001.904 5.001.360 3.000.816 1.000.272

3 Total Angsuran Pokok 24.302.400 24.302.400 24.302.400 24.302.400 24.302.400

4 Total Bunga Kredit 15.310.512 11.908176 8.505.840 5.103.504 1.701.168

5 Total Kewajiban Kredit 39.612.912 36.210.576 32.808.240 29.405.904 26.003.568

5.5. Penjualan dan Pendapatan

Penjualan suku cadang sebagaimana telah diasumsikan meningkat setiap

tahunnya sebesar 15% pada tahun ke-3 dan seterusnya, dan pada tahun pertama

ASPEK KEUANGAN

Page 41: POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL - bi.go.id · PDF fileii POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL ... sama dan jika tidak akan membuka usaha di tempat perdagangan suku cadang yang baru dibuka dan lokasinya

PERDAGANGAN SUKU CADANG MOBIL

31BANK INDONESIA

kemampuan penjualan baru 60% dari tingkat penjualan hasil survei, yaitu antara

Rp 50 juta sampai Rp 70 juta per bulan. Pada tahun kedua tingkat penjualan sudah

mencapai nilai penjualan sesuai asumsi Rp 50 juta per bulan. Mengingat banyaknya

jenis suku cadang yang diperdagangkan dan dengan harga yang beragam pula, maka

penjualan dihitung berdasarkan nilai totalnya saja dan tidak per jenis suku cadang.

Pendapatan bersih dihitung berdasarkan besarnya mark up secara komposit,

mengingat yang dijual adalah barang dengan kualitas dan tingkat harga yang

berbeda-beda. Rata-rata marjin (composite margin) adalah sebesar 12,5% dari nilai

barang yang dibeli. Berdasarkan hal tersebut maka tingkat penjualan dan pendapatan

setiap tahunnya dapat dihitung dan hasilnya disajikan pada Tabel 5.6.

Pendapatan tahun pertama baru mencapai Rp.360 juta dan tahun-tahun

berikutnya terjadi peningkatan dan pada akhirnya pada tahun ke-5 pendapatan

diharapkan mencapai lebih kurang Rp 912,5 juta. Peningkatan pendapatan seperti

itu bisa dicapai dengan usaha keras melalui pengembangan inovasi dalam penjualan,

dan mengembangkan hubungan yang bersifat personal dengan pelanggan, untuk

meningkatkan daya saing dan loyalitas pelanggan.

Tabel 5.6. Rencana Penjualan / Pendapatan per Tahun

No Uraian Tahun-1 Tahun-2 Tahun-3 Tahun-4 Tahun-5

1 Kapasitas 60% 100% 100% 100% 100%

2Pertumbuhan Penjualan

0% 0% 15% 15% 15%

3Basis Penjualan (survei)

600.000.000 600.000.000 600.000.000 600.000.000 600.000.000

4Penjualan/ Pendapatan

360.000.000 600.000.000 690.000.000 793.500.000 912.525.000

5 Mark-up 12,50% 12,50% 12,50% 12,50% 12,50%

6Pembelian Suku Cadang

315.000.000 525.000.000 603.750.000 694.312.500 798.459.375

Page 42: POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL - bi.go.id · PDF fileii POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL ... sama dan jika tidak akan membuka usaha di tempat perdagangan suku cadang yang baru dibuka dan lokasinya

32 POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL

5.6. Proyeksi Laba Rugi dan Break Even Point (BEP)

Gambaran proyeksi laba-rugi usaha perdagangan suku cadang dengan

menggunakan asumsi-asumsi yang telah dikemukakan sebelumnya, menunjukkan

bahwa usaha ini ditinjau dari marjin keuntungan terhadap penjualan relatif kecil, dan

bernilai positif setelah tahun ketiga. Seiring dengan kondisi tersebut, titik impas (break

even point) baru bisa dicapai pada tingkat penjualan di atas 90% pada tahun tersebut.

Namun titik impas tersebut membaik pada tahun-tahun berikutnya, sehingga rata-

rata titik impasnya selama tiga tahun terakhir berada pada tingkat 78,10% dari total

nilai penjualan.

Pada tahun pertama, usaha perdagangan suku cadang ini belum bisa

membukukan laba. Kondisi ini lebih banyak disebabkan oleh masih relatif rendahnya

pendapatan yang bisa diperoleh, sementara kewajiban terhadap pinjaman berupa

bunga dan angsuran pokok sudah harus dipenuhi Untuk mengatasi hal tersebut

diperlukan usaha yang lebih gigih dalam rangka meraih tingkat penjualan yang tinggi.

Keuntungan bisa diperoleh dari nilai penjualan (omzet) yang besar. Hasil perhitungan

proyeksi laba-rugi usaha perdagangan suku cadang disajikan pada Tabel 5.7.

Keuntungan dapat diperoleh seiring dengan peningkatan pendapatan, sehingga

usaha keras untuk meningkatkan pendapatan merupakan suatu keniscayaan. Namun

faktor eksternal, faktor yang tidak bisa dikontrol, bisa menghambat usaha untuk

meningkatkan pendapatan tersebut. Oleh karena itu usaha untuk menekan biaya,

terutama biaya pengadaan suku cadang harus senantiasa diupayakan, dalam hal ini,

importir yang sekaligus pemasok suku cadang bagi pedagang, harus ikut serta.

ASPEK KEUANGAN

Page 43: POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL - bi.go.id · PDF fileii POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL ... sama dan jika tidak akan membuka usaha di tempat perdagangan suku cadang yang baru dibuka dan lokasinya

PERDAGANGAN SUKU CADANG MOBIL

33BANK INDONESIA

Tabel 5.7. Proyeksi Laba-Rugi Usaha

No Uraian Tahun-1 Tahun-2 Tahun-3 Tahun-4 Tahun-5

1 Pendapatan 360.000.000 600.000.000 690.000.000 793.500.000 912.525.000

2 Pengeluaran

a. Biaya Operasional

- variabel 315.000.000 525.000.000 603.750.000 694.312.500 798.459.375

- tetap 34.320.000 34.320.000 34.320.000 34.320.000 34.320.000

b. Penyusutan & Amortisasi

5.000.000 5.000.000 5.000.000 5.000.000 5.000.000

c. Sewa kios 7.920.000 7.920.000 7.920.000 7.920.000 7.920.000

d. Angsuran pokok 24.302.400 24.302.400 24.302.400 24.302.400 24.302.400

e. Bunga pinjaman/ kredit

15.310.512 11.908.176 8.505.840 5.103.504 1.701.168

Jumlah Pengeluaran 401.852.912 608.450.576 683.798.240 770.958.404 871.702.943

3 Laba sebelum Pajak -41.852.912 -8.450.576 6.201.760 22.541.596 40.822.057

4 Pajak (15 %) 0 0 930.264 3.381.239 6.123.309

5 Laba-rugi setelah pajak -41.852.912 -8.450.576 5.271.496 19.160.357 34.698.748

6 Marjin Keuntungan (%) 0,00 0,00 0,76 2,41 3,80

BEP (nilai penjualan) 694.823.296 667.604.608 640.385.920 613.167.232 585.948.544

BEP (% penjualan) 193,01 111,27 92,81 77,27 64,21

Rataan BEP 3 tahun terakhir

BEP (nilai penjualan) (Rp)

613.167.232

BEP (% penjualan) 78,10

5.7. Proyeksi Arus Kas dan Kelayakan Usaha

Hasil analisis kinerja keuangan ditinjau dari arus kas dan terutama kelayakan

finansial dari usaha perdagangan suku cadang dapat dilihat pada Tabel 5.8. Pada

tabel tersebut tergambar bahwa secara finansial usaha perdagangan suku cadang

Page 44: POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL - bi.go.id · PDF fileii POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL ... sama dan jika tidak akan membuka usaha di tempat perdagangan suku cadang yang baru dibuka dan lokasinya

34 POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL

passenger cars skala kecil ini layak untuk dijalankan dan mendapat dukungan dari

perbankan. Semua kriteria penting yang biasa digunakan untuk melihat kelayakan

suatu usaha, menunjukkan secara cukup meyakinkan berada di atas batas untuk bisa

dikatakan bahwa usaha ini layak dijalankan.

Arus kas setelah pajak sepanjang masa analisa menunjukkan angka positif,

dimana diawali dengan angka yang cukup tinggi di tahun pertama, yaitu sebesar

lebih kurang Rp 30 juta, yang kemudian menurun, bahkan menjadi negatif sebesar

Rp 3,5 juta. Pada tahun terakhir total arus kas mencapai angka lebih kurang Rp 98

juta. Arus kas yang positif ini setelah didiskonto masih bisa menutup beban tahun

ke-0, sehingga menghasilkan Net Present Value (NPV) yang positif, Net B/C yang lebih

dari satu, Internal Rate of Return (IRR) yang lebih besar dari bunga pinjaman dan masa

pengembalian yang kurang dari periode analisa. Gambaran arus kas secara lengkap

dapat dilihat pada Lampiran 5.8.

Tabel 5.8 Hasil Analisa Kelayakan Finansial

Kriteria Hasil Kelayakan

NPV (DF 14%) - Rp 47.309.464 > 0

Net B/C (DF 14.%) 1,35 > 1

IRR (%) 22,85% > 14%

PBP (tahun) 4 tahun 4 bulan < 5 tahun

5.8. Analisis Sensitivitas Kelayakan Usaha

Kajian ini dibangun berdasarkan asumsi yang telah ditetapkan, namun situasi

bisnis penuh dengan ketidakpastian. Ada banyak parameter dugaan yang bisa

berubah dan berlawanan dengan apa yang diharapkan dalam perencanaan. Namun

perlu dicari parameter yang dari sejak awal memiliki kemungkinan cukup besar untuk

berubah. Dalam bisnis perdagangan suku cadang ada dua hal yang diduga paling

mungkin terjadi, yaitu; target penjualan tidak tercapai sehingga pendapatan turun;

ASPEK KEUANGAN

Page 45: POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL - bi.go.id · PDF fileii POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL ... sama dan jika tidak akan membuka usaha di tempat perdagangan suku cadang yang baru dibuka dan lokasinya

PERDAGANGAN SUKU CADANG MOBIL

35BANK INDONESIA

dan naiknya biaya operasional sebagai akibat naiknya biaya komponen-komponen di

luar suku cadang. Mengapa harga suku cadang tidak dimasukkan sebagai sesuatu

yang kritis, adalah karena berdasarkan survei, kenaikan harga beli suku cadang akan

segera diikuti dengan kenaikan harga jualnya kepada konsumen. Namun tingginya

harga jual pada akhirnya bisa berakibat pada penurunan penjualan.

Analisis sensitivitas digunakan untuk menguji sampai seberapa besar pengaruh

guncangan dalam dua hal tersebut di atas terhadap kelayakan usaha perdagangan

suku cadang kendaraan penumpang. Disebut sensitif jika adanya gangguan kecil saja

sudah bisa mengakibatkan ketidaklayakan suatu usaha secara finansial dan sebaliknya.

Analisis sensitivitas dalam prakteknya seringkali digunakan untuk menentukan

langkah yang bersifat antisipatif terhadap kemungkinan terjadinya sesuatu yang tidak

diinginkan. Menyiapkan sesuatu yang mungkin dimasa mendatang akan menjadi

ancaman utama terhadap upaya-upaya untuk mencapai keberhasilan.

Analisis sensitivitas untuk usaha perdagangan suku cadang ini dilakukan

dengan dua uji yaitu :

Uji A : Turunnya pendapatan karena penjualan tidak mencapai target,

Uji B : Naiknya biaya-biaya di luar biaya pembelian suku cadang.

Perubahan yang relatif kecil, diatas 2,33%, akan menyebabkan usaha

perdagangan suku cadang skala kecil ini menjadi tidak layak. Hal ini sudah diindikasikan

oleh hasil analisis laba-rugi sebelumnya, dimana keuntungan hanya bisa diperoleh

dari pendapatan yang besar dan pengeluaran yang terkendali, tidak melebihi dari

yang direncanakan.

Sebaliknya, perubahan yang cukup besar, sampai dengan 17,76% pada semua

komponen biaya, diluar biaya pembelian suku cadang, belum mengubah kelayakannya.

Secara lengkap hasil analisis sensitivitas dengan dua skenario guncangan tersebut

dapat disimak pada Tabel 5.9.

Page 46: POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL - bi.go.id · PDF fileii POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL ... sama dan jika tidak akan membuka usaha di tempat perdagangan suku cadang yang baru dibuka dan lokasinya

36 POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL

Tabel 5.9. Hasil Analisis Sensitivitas Menggunakan Dua Uji

Kriteria Kelayakan

Kondisi AwalBatas

Kelayakan Uji A (- 2,33%)

Batas Kelayakan Uji B

(+ 17,76%)

NPV (DF 14%) 47.309.464 layak 113.060 layak 18.482 layak

Net B/C (DF 14.%) 1,35 layak 1,00 layak 1,00 layak

IRR (%) 22,85 % layak 14,02% layak 14,00% layak

PBP (tahun) 4 tahun 4 bulan layak 4 tahun 8 bulan layak 4 tahun 7 bulan layak

Secara keseluruhan tergambar bahwa usaha ini sangat sensitif terhadap

perubahan pendapatan, namun mempunyai daya tahan yang cukup kuat terhadap

perubahan yang besar pada peningkatan biaya operasional diluar biaya pengadaan

suku cadang.

5.9. Hambatan dan Kendala

Beberapa hambatan yang terkait dengan keuangan antara lain adalah:

lembaga pembiayaan, terutama perbankan belum mengenal banyak usaha - perdagangan suku cadang.

pemasok/importir berperan sangat besar dalam menentukan harga suku - cadang.

sewa tempat usaha dan biaya - service charge yang cenderung terus meningkat.

Adapun beberapa kendala yang dihadapi oleh pedagang suku cadang khususnya

yang berkaitan dengan keuangan antara lain adalah:

kemampuan pengusaha untuk memenuhi syarat perbankan - (bankability) terutama

dalam hal agunan.

kemampuan dan kreativitas pengusaha untuk mengelola dengan baik usahanya, - sehingga produktivitasnya meningkat, perlu terus ditingkatkan.

ASPEK KEUANGAN

Page 47: POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL - bi.go.id · PDF fileii POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL ... sama dan jika tidak akan membuka usaha di tempat perdagangan suku cadang yang baru dibuka dan lokasinya

37BANK INDONESIA

BAB VIASPEK EKONOMI, SOSIAL DAN

DAMPAK LINGKUNGAN

6.1 Aspek Ekonomi

Secara ekonomi, setiap 2 x 3 m2 atau 2 x 4 m2 dibutuhkan dua orang tenaga

kerja, sehingga untuk Atrium Senen saja setidaknya terserap antara 950 sampai 1.000

tenaga penjual. Diperkirakan untuk seluruh DKI tenaga kerja langsung yang terserap

pada usaha penjualan suku cadang ini mencapai 15.000 orang dan jika memasukkan

juga tenaga kerja tidak langsung, seperti montir yang beroperasi di sekitar lokasi

penjualan suku cadang, kurir dan sebagainya, maka jumlah keseluruhannya di

DKI Jakarta diperkirakan dapat mencapai 25.000 orang. Jika setiap bulan seorang

tenaga kerja dan montir berpenghasilan Rp 2 juta, maka setidaknya ada Rp 50 milyar

perbulan atau Rp 600 milyar per tahun mengalir ke keluarga mereka dan kemudian

bisa menggerakkan ekonomi di sekitarnya.

6.2. Dampak Lingkungan

Proses penjualan suku cadang adalah sesuatu yang sangat sederhana dan

oleh karenanya tidak menimbulkan dampak negatif pada lingkungan fisik. Hal ini

berbeda dengan proses produksi suku cadang itu sendiri yang berpeluang lebih besar

untuk menghasilkan pencemaran dan gangguan bagi lingkungan. Barang dipasok

oleh rekanan supplier, ditata dalam gudang atau langsung ke rak-rak penjualan dan

akhirnya diserahkan kepada pembeli yang membutuhkan. Penyediaan suku cadang

yang baik justru memberi dukungan bagi kinerja mesin kendaraan penumpang umum,

sehingga antara lain mengurangi pencemaran gas buang yang berlebihan.

Page 48: POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL - bi.go.id · PDF fileii POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL ... sama dan jika tidak akan membuka usaha di tempat perdagangan suku cadang yang baru dibuka dan lokasinya

38 POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL

HALAMAN INI SENGAJA DIKOSONGKAN

Page 49: POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL - bi.go.id · PDF fileii POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL ... sama dan jika tidak akan membuka usaha di tempat perdagangan suku cadang yang baru dibuka dan lokasinya

39BANK INDONESIA

BAB VII

KESIMPULAN DAN SARAN

7.1. Kesimpulan

Usaha perdagangan suku cadang mobil terkait erat dengan bisnis otomotif, 1.

khususnya untuk kendaraan penumpang, yang tumbuh dengan kisaran 17

sampai dengan 23% per tahun.

Usaha perdagangan suku cadang mobil (kendaraan penumpang) memiliki 2.

prospek yang baik karena bisnisnya masih terus tumbuh berkembang dengan

laju pertumbuhan rata-rata 15% per tahun.

Persaingan dalam bisnis perdagangan suku cadang menjadi semakin ketat 3.

dengan dibukanya pusat-pusat perdagangan suku cadang baru di berbagai

wilayah, yang cenderung lebih mendekati konsumen.

Peran perbankan dalam pembiayaan usaha perdagangan suku cadang relatif 4.

masih kecil. Hal ini dibuktikan dengan sangat sulitnya mencari pedagang suku

cadang yang mendapat pembiayaan dari bank.

Pedagang suku cadang pada umumnya masih menjalankan bisnisnya secara 5.

konvensional, tidak mengembangkan hubungan personal dengan pelanggan,

mengembangkan database pelanggan, menggunakan bantuan komputer

dalam pengelolaan usahanya dan belum mengembangkan inovasi-inovasi baru

dalam memasarkan produk dan melakukan transaksi.

Tempat-tempat penjualan yang terkonsentrasi, terdapat cukup banyak pedagang 6.

suku cadang dalam suatu kawasan dengan areal parkir cukup luas, mudah

dijangkau dari berbagai arah, akan menjadi tempat berusaha yang prospektif.

Page 50: POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL - bi.go.id · PDF fileii POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL ... sama dan jika tidak akan membuka usaha di tempat perdagangan suku cadang yang baru dibuka dan lokasinya

40 POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL

Peran pemasok, yang seringkali juga merangkap sebagai importir suku cadang 7.

dari berbagai negara, sangat dominan. Disatu sisi berpotensi merugikan

pedagang karena posisi tawarnya yang kuat dalam penentuan harga suku

cadang, sehingga menyulitkan posisi pedagang saat berhadapan dengan

konsumen, khususnya pada saat daya beli sedang menurun. Disisi lain, kesediaan

pemasok untuk menerima pembayaran tunda hingga dua bulan atau lebih,

sangat membantu pedagang secara finansial.

Usaha perdagangan suku cadang kendaraan penumpang adalah usaha yang 8.

layak dijalankan baik secara teknis maupun finansial. Marjin keuntungan terhadap

penjualan yang relatif kecil, mengharuskan pedagang untuk memperbesar

omzetnya dengan meningkatkan volume penjualan suku cadangnya.

Usaha perdagangan suku cadang ini cukup sensitif terhadap adanya penurunan 9.

penjualan (> 2,33%), yang secara langsung pasti akan berakibat pada turunnya

pendapatan. Namun terhadap kenaikan biaya operasional terutama yang

disebabkan oleh naiknya biaya selain pembelian suku cadang, bahkan hingga

17,76%, tidak mengakibatkan perubahan status kelayakannya.

Biaya investasi yang dibutuhkan untuk menjalankan bisnis perdagangan suku 10.

cadang dalam skala kecil lebih kurang sebesar Rp 83,4 juta, sedangkan untuk

modal kerja dibutuhkan dana berkisar Rp 119 juta.

7.2. Saran

Untuk mendukung kesuksesan usaha perdagangan suku cadang, pemilik usaha 1.

(pengusaha) harus membekali tenaga penjualnya dengan pengetahuan teknis

otomotif terkait dengan merek kendaraan tertentu yang dijual suku cadangnya,

keramahtamahan dan empaty pada konsumen. Konsumen tidak dipandang

sebagai sekedar orang yang membutuhkan suku cadang saja.

KESIMPULAN DAN SARAN

Page 51: POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL - bi.go.id · PDF fileii POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL ... sama dan jika tidak akan membuka usaha di tempat perdagangan suku cadang yang baru dibuka dan lokasinya

PERDAGANGAN SUKU CADANG MOBIL

41BANK INDONESIA

Pengusaha harus terus menerus mengembangkan inovasi-inovasi baru dalam 2.

penjualan dengan memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi.

Para pedagang perlu mengintensifkan komunikasi dan mengorganisir diri, untuk 3.

memperkuat posisi tawarnya kepada pemasok, mencari jalan secara bersama

untuk mengatasi masalah pembiayaan dan peningkatan kapasitas pedagang

dalam rangka peningkatan kualitas pelayanan kepada konsumen.

Untuk mencegah penurunan penjualan secara drastis, terutama pada waktu-4.

waktu tertentu, seperti memasuki tahun ajaran baru dan lainnya, perlu dipikirkan

kegiatan promosi bersama, dengan memberi potongan harga, pemasangan suku

cadang secara gratis, mengantar (delivery) suku cadang ke rumah konsumen,

atau bentuk-bentuk promosi lainnya.

Perlu dicari berbagai model pembiayaan untuk mendukung pengembangan 5.

usaha perdagangan suku cadang, mengingat prospek yang baik pada bisnis

ini, yang akan tetap terus berkembang seiring dengan berkembangnya industri

otomotif.

Page 52: POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL - bi.go.id · PDF fileii POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL ... sama dan jika tidak akan membuka usaha di tempat perdagangan suku cadang yang baru dibuka dan lokasinya

42 POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL

HALAMAN INI SENGAJA DIKOSONGKAN

Page 53: POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL - bi.go.id · PDF fileii POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL ... sama dan jika tidak akan membuka usaha di tempat perdagangan suku cadang yang baru dibuka dan lokasinya

43BANK INDONESIA

LAMPIRAN

Page 54: POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL - bi.go.id · PDF fileii POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL ... sama dan jika tidak akan membuka usaha di tempat perdagangan suku cadang yang baru dibuka dan lokasinya

44 POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Hal

1 Biaya Operasional Selama 5 Tahun ....................................................... 45

2 Proyeksi Laba Rugi Perdagangan Suku Cadang..................................... 46

3 Proyeksi Arus Kas dan Analisis Kelayakan Usaha .................................. 47

4 Proyeksi Arus Kas dan Analisis Kelayakan Usaha Jika Penjualan Tidak Memenuhi Target (Pendapatan Turun) (%) .......................................... 49

5 Proyeksi Arus Kas dan Analisis Kelayakan Usaha (Biaya non SukuCadang naik) ....................................................................................... 51

6 Rumus dan Cara Perhitungan untuk Analisis Aspek Keuangan ............. 52

LAMPIRAN

Page 55: POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL - bi.go.id · PDF fileii POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL ... sama dan jika tidak akan membuka usaha di tempat perdagangan suku cadang yang baru dibuka dan lokasinya

PERDAGANGAN SUKU CADANG MOBIL

45BANK INDONESIA

Lampiran 1. Biaya Operasional Selama 5 Tahun

No Jenis Biaya Tahun-1 Tahun-2 Tahun-3 Tahun-4 Tahun-5

1Pengadaan suku cadang

315.000.000 525.000.000 603.750.000 694.312.500 798.459.375

2 Sewa tempat usaha 7.920.000 7.920.000 7.920.000 7.920.000 7.920.000

3 Service charge 4.320.000 4.320.000 4.320.000 4.320.000 4.320.000

4Upah tenaga penjual (2 org)

24.000.000 24.000.000 24.000.000 24.000.000 24.000.000

5 Komunikasi 3.600.000 3.600.000 3.600.000 3.600.000 3.600.000

6 Lain-lain 2.400.000 2.400.000 2.400.000 2.400.000 2.400.000

Total Biaya Operasional 357.240.000 567.240.000 645.990.000 736.552.500 840.699.375

Page 56: POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL - bi.go.id · PDF fileii POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL ... sama dan jika tidak akan membuka usaha di tempat perdagangan suku cadang yang baru dibuka dan lokasinya

46 POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL

LAMPIRAN

Lam

pira

n 2.

Pro

yeks

i Lab

a Ru

gi P

erda

gang

an S

uku

Cad

ang

No

Ura

ian

Tah

un

-1Ta

hu

n-2

Tah

un

-3Ta

hu

n-4

Tah

un

-5

1Pe

ndap

atan

360.

000.

000

600.

000.

000

690.

000.

000

793.

500.

000

912.

525.

000

2Pe

ngel

uara

n

a. B

iaya

Ope

rasi

onal

-

var

iabe

l31

5.00

0.00

052

5.00

0.00

060

3.75

0.00

069

4.31

2.50

079

8.45

9.37

5

-

tet

ap34

.320

.000

34.3

20.0

0034

.320

.000

34.3

20.0

0034

.320

.000

b. P

enyu

suta

n &

Am

ortis

asi

5.00

0.00

05.

000.

000

5.00

0.00

05.

000.

000

5.00

0.00

0

c. S

ewa

kios

7.92

0.00

07.

920.

000

7.92

0.00

07.

920.

000

7.92

0.00

0

d. A

ngsu

ran

poko

k24

.302

.400

24.3

02.4

0024

.302

.400

24.3

02.4

0024

.302

.400

e. B

unga

pin

jam

an/k

redi

t15

.310

.512

11.9

08.1

768.

505.

840

5.10

3.50

41.

701.

168

Jum

lah

Peng

elua

ran

401.

852.

912

608.

450.

576

683.

798.

240

770.

958.

404

871.

702.

943

3La

ba s

ebel

um P

ajak

-41.

852.

912

-8.4

50.5

766.

201.

760

22.5

41.5

9640

.822

.057

4Pa

jak

(15

%)

00

930.

264

3.38

1.23

96.

123.

309

5La

ba-r

ugi s

etel

ah p

ajak

-41.

852.

912

-8.4

50.5

765.

271.

496

19.1

60.3

5734

.698

.748

6M

arjin

Keu

ntun

gan

(%)

0,00

0,00

0,76

2,41

3,80

BE

P (n

ilai p

enju

alan

)69

4.82

3.29

666

7.60

4.60

864

0.38

5.92

061

3.16

7.23

258

5.94

8.54

4

BE

P (%

pen

jual

an)

193,

0111

1,27

92,8

177

,27

64,2

1

R

ataa

n B

EP 3

tah

un

te

rakh

ir

BE

P (n

ilai p

enju

alan

) (R

p)61

3.16

7.23

2

BE

P (%

pen

jual

an)

78,1

0

Page 57: POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL - bi.go.id · PDF fileii POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL ... sama dan jika tidak akan membuka usaha di tempat perdagangan suku cadang yang baru dibuka dan lokasinya

PERDAGANGAN SUKU CADANG MOBIL

47BANK INDONESIA

Lam

pira

n 3.

Pro

yeks

i Aru

s K

as d

an A

nalis

is K

elay

akan

Usa

ha

Ura

ian

Tah

un

ke-

01

23

45

Infl

ow

a. P

enda

pata

n0

360.

000.

000

600.

000.

000

690.

000.

000

793.

500.

000

912.

525.

000

b. D

ana

send

iri33

.376

.000

47.6

32.0

000

00

0

c. K

redi

t In

vest

asi

50.0

64.0

000

00

00

d. K

redi

t m

odal

ker

ja52

.500

.000

18.9

48.0

000

00

e. N

ilai s

isa

(dep

osit)

00

00

058

.440

.000

Ju

mla

h13

5.94

0.00

042

6.58

0.00

060

0.00

0.00

069

0.00

0.00

079

3.50

0.00

097

0.96

5.00

0

Inflo

w u

ntuk

IRR

036

0.00

0.00

060

0.00

0.00

069

0.00

0.00

079

3.50

0.00

01.

029.

405.

000

Ou

tflo

w

a. B

iaya

Inve

stas

i83

.440

.000

00

00

0

b. B

iaya

mod

al k

erja

52.5

00.0

000

00

00

c. B

iaya

ope

rasi

onal

35

7.24

0.00

056

7.24

0.00

064

5.99

0.00

073

6.55

2.50

084

0.69

9.37

5

d. A

ngsu

ran

poko

k

24.3

02.4

0024

.302

.400

24.3

02.4

0024

.302

.400

24.3

02.4

00

e. B

iaya

bun

ga b

ank

15

.310

.512

11.9

08.1

768.

505.

840

5.10

3.50

41.

701.

168

f. P

ajak

(15%

)

00

930.

264

3.38

1.23

96.

123.

309

Ju

mla

h13

5.94

0.00

039

6.85

2.91

260

3.45

0.57

667

9.72

8.50

476

9.33

9.64

387

2.82

6.25

2

Out

flow

unt

uk IR

R13

5.94

0.00

035

7.24

0.00

056

7.24

0.00

064

6.92

0.26

473

9.93

3.73

984

6.82

2.68

4

Tota

l Cas

h flo

w0

29.7

27.0

88-3

.450

.576

10.2

71.4

9624

.160

.357

98.1

38.7

48,5

Kum

ulat

if C

ash

flow

029

.727

.088

26.2

76.5

1236

.548

.008

60.7

08.3

6515

8.84

7.11

3

Cas

h flo

w u

ntuk

IRR

-135

.940

.000

2.76

0.00

032

.760

.000

43.0

79.7

3653

.566

.261

182.

582.

316

Page 58: POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL - bi.go.id · PDF fileii POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL ... sama dan jika tidak akan membuka usaha di tempat perdagangan suku cadang yang baru dibuka dan lokasinya

48 POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL

LAMPIRAN

Ura

ian

Tah

un

ke-

01

23

45

Perh

itung

an IR

R, B

/C, N

PV,

PBP

DF

22.8

5%1

0,81

400,

6626

0,53

930,

4390

0,35

73

Dis

coun

ted

cash

flow

-135

.940

.000

2.24

6.57

321

.705

.356

23.2

33.1

2223

.514

.588

65.2

40.3

48

DF1

4%1

0,87

720,

7695

0,67

500,

5921

0,51

94

Dis

coun

ted

cash

flow

-135

.940

.000

2.42

1.05

325

.207

.756

29.0

77.5

9531

.715

.526

94.8

27.5

34

NPV

(D

F 14

%)

(Rp

)47

.309

.464

Net

B/C

(D

F 14

.%)

1,35

IRR

(%

)22

,85%

PBP

(tah

un

)4

tah

un

4 b

ula

n

Lam

pira

n 3.

Pro

yeks

i Aru

s K

as d

an A

nalis

is K

elay

akan

Usa

ha (L

anju

tan)

Page 59: POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL - bi.go.id · PDF fileii POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL ... sama dan jika tidak akan membuka usaha di tempat perdagangan suku cadang yang baru dibuka dan lokasinya

PERDAGANGAN SUKU CADANG MOBIL

49BANK INDONESIA

Lam

pira

n 4.

Pro

yeks

i Aru

s K

as d

an A

nalis

is K

elay

akan

Usa

ha J

ika

Penj

uala

n Ti

dak

Mem

enuh

i

Targ

et (P

enda

pata

n Tu

run)

Ura

ian

Tah

un

ke

-

01

23

45

Infl

ow

a. P

enda

pata

n0

351.

612.

000

586.

020.

000

673.

923.

000

775.

011.

450

891.

263.

168

b. D

ana

send

iri33

.376

.000

47.6

32.0

000

00

0

c. K

redi

t In

vest

asi

50.0

64.0

00

d. K

redi

t m

odal

ker

ja52

.500

.000

18.9

48.0

000

00

0

e. N

ilai s

isa

(dep

osit)

58

.440

.000

Ju

mla

h13

5.94

0.00

041

8.19

2.00

058

6.02

0.00

067

3.92

3.00

077

5.01

1.45

094

9.70

3.16

8

Inflo

w u

ntuk

IRR

035

1.61

2.00

058

6.02

0.00

067

3.92

3.00

077

5.01

1.45

01.

008.

143.

168

Ou

tflo

w

a. B

iaya

Inve

stas

i83

.440

.000

00

00

b. B

iaya

mod

al k

erja

52.5

00.0

00

c. B

iaya

ope

rasi

onal

35

7.24

0.00

056

7.24

0.00

064

5.99

0.00

073

6.55

2.50

084

0.69

9.37

5

d. A

ngsu

ran

poko

k

24.3

02.4

0024

.302

.400

24.3

02.4

0024

.302

.400

24.3

02.4

00

e. B

iaya

bun

ga b

ank

15

.310

.512

11.9

08.1

768.

505.

840

5.10

3.50

41.

701.

168

f. P

ajak

(15%

)

0

075

7.95

73.

084.

034

Ju

mla

h13

5.94

0.00

039

6.85

2.91

260

3.45

0.57

667

8.79

8.24

076

6.71

6.36

186

9.78

6.97

7

Out

flow

unt

uk IR

R13

5.94

0.00

035

7.24

0.00

056

7.24

0.00

064

5.99

0.00

073

7.31

0.45

784

3.78

3.40

9

Tota

l Cas

h flo

w0

21.3

39.0

88-1

7.43

0.57

6-4

.875

.240

8.29

5.08

9,1

79.9

16.1

90,8

Kum

ulat

if C

ash

flow

021

.339

.088

3.90

8.51

2-9

66.7

287.

328.

361,

187

.244

.551

,9

Cas

h flo

w u

ntuk

IRR

-135

.940

.000

-5.6

28.0

0018

.780

.000

27.9

33.0

0037

.700

.993

164.

359.

759

Page 60: POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL - bi.go.id · PDF fileii POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL ... sama dan jika tidak akan membuka usaha di tempat perdagangan suku cadang yang baru dibuka dan lokasinya

50 POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL

Ura

ian

Tah

un

ke

-

01

23

45

Perh

itung

an IR

R, B

/C,

NPV

, PBP

DF

14,0

2162

%1

0,87

700,

7692

0,67

460,

5916

0,51

89

Dis

coun

ted

cash

flow

-135

.940

.000

-4.9

35.9

0614

.445

.121

18.8

43.2

5722

.305

.089

85.2

82.4

09

DF1

4%1

0,87

720,

7695

0,67

500,

5921

0,51

94

Dis

coun

ted

cash

flow

-135

.940

.000

-4.9

36.8

4214

.450

.600

18.8

53.9

7922

.322

.014

85.3

63.3

08

NPV

(D

F 14

%)

113.

060

Net

B/C

(D

F 14

.%)

1,00

IRR

(%

)14

,02%

PBP

(tah

un

)4

tah

un

8 b

ula

n

Bat

as p

enu

run

an p

end

apat

an2,

33%

(di b

awah

tar

get

pen

dap

atan

)

LAMPIRAN

Lam

pira

n 4.

Pro

yeks

i Aru

s K

as d

an A

nalis

is K

elay

akan

Usa

ha J

ika

Penj

uala

n Ti

dak

Mem

enuh

i

Targ

et (P

enda

pata

n Tu

run)

(Lan

juta

n)

Page 61: POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL - bi.go.id · PDF fileii POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL ... sama dan jika tidak akan membuka usaha di tempat perdagangan suku cadang yang baru dibuka dan lokasinya

PERDAGANGAN SUKU CADANG MOBIL

51BANK INDONESIA

Lampiran 5. Proyeksi Arus Kas dan Analisis Kelayakan Usaha

(Biaya non Suku Cadang naik)

UraianTahun ke-

0 1 2 3 4 5

Inflow

a. Pendapatan 0 360.000.000 600.000.000 690.000.000 793.500.000 91.252.5000

b. Dana sendiri 33.376.000 47.632.000

c. Kredit Investasi 50.064.000

d. Kredit modal kerja 52.500.000 18.948.000

e. Nilai sisa 5.844.0000

Jumlah 135.940.000 426.580.000 600.000.000 690.000.000 793.500.000 97.096.5000

Inflow untuk IRR 0 360.000.000 600.000.000 690.000.000 793.500.000 102.940.5000

Outflow

a. Biaya Investasi 83.440.000 0 0 0 0 0

b. Biaya modal kerja 52.500.000 0 0 0 0 0

c. Biaya operasional

Biaya variabel 315.000.000 525.000.000 603.750.000 694.312.500 79.845.9375

Biaya tetap 42.240.000 49.741.824 58.575.971,9 68..979.064,6 81.229.746.4

d. Angsuran pokok 24.302.400 24.302.400 24.302.400 24.302.400 24.302.400

e. Biaya bunga bank 15.310.512 11.908.176 8.505.840 5.103.504 170.1168

f. Pajak (15%) 0 0 0 424847

Jumlah 135.940.000 396.852.912 610.952.400 695.134.212 792.697.469 90.611.7536

Outflow untuk IRR 135.940.000 357.240.000 574.741.824 662.325.972 763.291.565 88.011.3968

Total Cash flow 0 29.727.088 -10.952.400 -5.134.211,94 802.531,441 6.484.7464

Kumulatif Cash flow 0 29.727.088 18.774.688 13.640.476,1 14.443.007,5 79.290.471.5

Cash flow untuk IRR -135.940.000 2.760.000 25.258.176 27.674.028,1 30.208.435,4 14.929.1032

Perhitungan IRR,B/C, NPV, PBP

DF 14,0038% 1 0.8771637 0.7694162 0.67490402 0.59200134 0.51928211

Discounted cash flow -135.940.000 2.420.972 19.434.051 18.677.313 17.883.434 7.752.4162

DF14% 1 0,877193 0,7694675 0,67497152 0,59208028 0,51936866

Discounted cash flow -135.940.000 2.421.053 19.435.346 18.679.181 17.885.819 7.753.7084

NPV (DF 14%) 184,82

Net B/C (DF 14.%) 1,00

IRR (%) 14,00%

PBP (tahun) 4 tahun 7 bulan

Batas kenaikan biaya non suku cadang 17,76%

(Biaya tetap)

Page 62: POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL - bi.go.id · PDF fileii POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL ... sama dan jika tidak akan membuka usaha di tempat perdagangan suku cadang yang baru dibuka dan lokasinya

52 POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL

Lampiran 6. Rumus dan Cara Perhitungan untuk Analisis Aspek Keuangan

1. Menghitung Jumlah Angsuran.

Angsuran kredit terdiri dari angsuran pokok ditambah dengan pembayaran bunga

pada periode angsuran. Jumlah angsuran pokok tetap setiap bulannya. Periode

angsuran (n) adalah selama 36 bulan untuk kredit investasi dan 12 bulan untuk

kredit modal kerja.

Cicilan pokok = Jumlah Pinjaman dibagi periode angsuran (n).

Bunga = i% x jumlah (sisa) pinjaman.

Jumlah angsuran = Cicilan Pokok + Bunga.

2. Menghitung Jumlah Penyusutan/Depresiasi dengan Metode Garis Lurus

dengan Nilai Sisa 0 (nol).

Penyusutan = Nilai Investasi /Umur Ekonomis.

3. Menghitung Net Present Value (NPV).

NPV merupakan selisih antara present value dari benefit dan present value dari

biaya. Adapun rumus untuk menghitung NPV adalah sebagai berikut:

n B1 – Ct

NPV = ∑ –––––––––

t = 1 (1 + i)t

Keterangan :

Bt = Benefit atau manfaat (keuntungan) proyek yang diperoleh pada tahun

ke-t.

Ct = Biaya atau ongkos yang dikeluarkan dari adanya proyek pada tahun ke-t,

tidak dilihat apakah biaya tersebut dianggap merupakan modal atau

dana rutin/operasional.

i = Tingkat suku bunga atau merupakan social opportunity cost of capital.

n = Umur Proyek.

LAMPIRAN

Page 63: POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL - bi.go.id · PDF fileii POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL ... sama dan jika tidak akan membuka usaha di tempat perdagangan suku cadang yang baru dibuka dan lokasinya

PERDAGANGAN SUKU CADANG MOBIL

53BANK INDONESIA

Untuk menginterpretasikan kelayakan suatu proyek, dapat dilihat dari hasil

perhitungan NPV sebagai berikut:

a. Apabila NPV > 0 berarti proyek layak untuk dilaksanakan secara finansial;

b. Apabila NPV = nol berarti proyek mengembalikan dananya persis sama besar

dengan tingkat suku bunganya (Social Opportunity of Capital-nya).

c. Apabila NPV < 0 berarti proyek tidak layak untuk dilanjutkan karena proyek

tidak dapat menutupi social opportunity cost of capital yang digunakan.

4. Menghitung Internal Rate of Return (IRR).

IRR merupakan nilai discount rate i yang membuat NPV dari proyek sama dengan

0 (nol). IRR dapat juga dianggap sebagai tingkat keuntungan atas investasi

bersih dari suatu proyek, sepanjang setiap benefit bersih yang diperoleh secara

otomatis ditanamkan kembali pada tahun berikutnya dan mendapatkan tingkat

keuntungan i yang sama dan diberi bunga selama sisa umur proyek. Cara

perhitungan IRR dapat didekati dengan rumus dibawah ini :

NPV1

IRR = i1 + (i2 – i1) X –––––––––––––

(NPV1 – NPV2)

Keterangan :

IRR = Nilai Internal Rate of Return, dinyatakan dalam %.

NPV1 = Net Present Value pertama pada DF terkecil.

NPV2 = Net Present Value kedua pada DF terbesar.

i1 = Tingkat suku bunga /discount rate pertama.

i2 = Tingkat suku bunga /discount rate kedua.

Kelayakan suatu proyek dapat didekati dengan mempertimbangkan nilai IRR

sebagai berikut:

a. Apabila nilai IRR sama atau lebih besar dari nilai tingkat suku bunganya maka

proyek tersebut layak untuk dikerjakan.

Page 64: POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL - bi.go.id · PDF fileii POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL ... sama dan jika tidak akan membuka usaha di tempat perdagangan suku cadang yang baru dibuka dan lokasinya

54 POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL

b. Apabila nilai IRR lebih kecil atau kurang dari tingkat suku bunganya maka

proyek tersebut dinyatakan tidak layak untuk dikerjakan.

5. Menghitung Net B/C.

Net benefit-cost ratio atau perbandingan manfaat dan biaya bersih suatu proyek

adalah perbandingan sedemikian rupa sehingga pembilangnya terdiri atas present

value total dari benefit bersih dalam tahun di mana benefit bersih itu bersifat

positif, sedangkan penyebut terdiri atas present value total dari benefit bersih

dalam tahun di mana benefit itu bersifat negatif.

Cara menghitung Net B/C dapat menggunakan rumus dibawah ini:

NPV B-C Positif

Net B/C = ––––––––––

NPV B-C Negatif

Keterangan :

Net BC = Nilai benefit-cost ratio.

NPV B-C Positif = Net present value positif.

NPV B-C Negatif = Net present value negatif.

Hasil perhitungan Net B/C dapat diterjemahkan sebagai berikut:

a. Apabila nilai Net B/C > 1 maka proyek layak dilaksanakan.

b. Apabila nilai Net B/C < 1 maka proyek tidak layak untuk dilaksanakan.

6. Menghitung Titik Impas (Break Even Point).

Titik impas atau titik pulang pokok atau Break Even Point (BEP) adalah suatu

keadaan dimana tingkat produksi atau besarnya pendapatan sama dengan

besarnya pengeluaran pada suatu proyek, sehingga pada keadaan tersebut

proyek tidak mendapatkan keuntungan dan tidak mengalami kerugian.

LAMPIRAN

Page 65: POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL - bi.go.id · PDF fileii POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL ... sama dan jika tidak akan membuka usaha di tempat perdagangan suku cadang yang baru dibuka dan lokasinya

PERDAGANGAN SUKU CADANG MOBIL

55BANK INDONESIA

Terdapat beberapa rumus untuk menghitung titik impas yang dapat dipilih,

namun dalam buku ini digunakan rumus pada huruf a, b dan c di bawah ini :

Biaya Tetap

a. Titik Impas (Rp.) = —————————————

Total Biaya Variabel

1 - —————————

Hasil Penjualan

Titik Impas (Rp)

b. Titik Impas (satuan) = ——–———————

Harga satuan Produk

c. Jika biaya variabel dan biaya tetap tidak dipisahkan maka pencarian titik

impas dapat menggunakan prinsip total pendapatan = total pengeluaran

Total Pendapatan = Harga x Jumlah produk yang dihasilkan

Total Pengeluaran = Jumlah semua biaya yang diperlukan proyek

Jadi harga produk x jumlah produk yang dihasilkan = Total Pengeluaran

Titik Impas (Rp.)

d. Titik Impas (n) = —————————— X Total Produksi

Hasil Penjualan (Rp.)

7. Menghitung PBP (Pay Back Period atau Lama Pengembalian Modal).

PBP digunakan untuk memperkirakan lama waktu yang dibutuhkan proyek untuk

mengembalikan investasi dan modal kerja yang ditanam.

Page 66: POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL - bi.go.id · PDF fileii POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL ... sama dan jika tidak akan membuka usaha di tempat perdagangan suku cadang yang baru dibuka dan lokasinya

56 POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL

Cara menterjemahkan PBP untuk menetapkan kelayakan suatu proyek adalah

sebagai berikut:

a. Apabila nilai PBP lebih pendek dari jangka waktu proyek yang ditetapkan

maka suatu proyek dinyatakan layak.

b. Apabila nilai PBP lebih lama dari jangka waktu proyek maka suatu proyek

dinyatakan tidak layak.

8. Menghitung Discount Factor (DF).

DF dapat didefinisikan sebagai: “Faktor yang dipergunakan untuk

memperhitungkan nilai sekarang dari suatu jumlah yang diterima di masa dengan

mempertimbangkan tingkat bunga yang berlaku atau disebut juga faktor nilai

sekarang (present worth factors)” DF diperhitungkan apabila suatu proyek

bersifat multi-period atau periode lebih dari satu kali. Dalam hal ini periode lazim

diperhitungkan dengan semester atau tahun. Nilai dari DF berkisar dari 0 sampai

dengan 1.

Cara memperhitungkan DF adalah dengan rumus sebagai berikut :

1

Rumus DF per tahun = ———— , dimana

(1+ r) n

r = suku bunga

n = tahun 0, 1, ……….. n ; sesuai dengan tahun proyek

LAMPIRAN

Page 67: POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL - bi.go.id · PDF fileii POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL ... sama dan jika tidak akan membuka usaha di tempat perdagangan suku cadang yang baru dibuka dan lokasinya