176
POLA BIMBINGAN TERHADAP PEMBENTUKAN AKHLAK ANAK USIA 6-12 TAHUN DI PERUM. BTN (BANK TABUNGAN NEGARA) LAMPUNG TENGAH Skripsi Diajukan untuk Melengkapi dan Memenuhi Syarat-syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Sosial (S.Sos) dalam Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi Oleh RATNA TAKARINA NPM. 1341040011 Jurusan : Bimbingan Konseling Islam FAKULTAS DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI RADEN INTAN LAMPUNG 1438 H / 2017 M

repository.radenintan.ac.idrepository.radenintan.ac.id/535/1/SKRIPSI_WATERMARK_FIX.pdf · POLA BIMBINGAN TERHADAP PEMBENTUKAN AKHLAK . ANAK USIA 6-12 TAHUN DI PERUM. BTN (BANK TABUNGAN

  • Upload
    others

  • View
    13

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: repository.radenintan.ac.idrepository.radenintan.ac.id/535/1/SKRIPSI_WATERMARK_FIX.pdf · POLA BIMBINGAN TERHADAP PEMBENTUKAN AKHLAK . ANAK USIA 6-12 TAHUN DI PERUM. BTN (BANK TABUNGAN

POLA BIMBINGAN TERHADAP PEMBENTUKAN AKHLAK

ANAK USIA 6-12 TAHUN DI PERUM. BTN

(BANK TABUNGAN NEGARA)

LAMPUNG TENGAH

Skripsi

Diajukan untuk Melengkapi dan Memenuhi Syarat-syarat

Guna Memperoleh Gelar Sarjana Sosial (S.Sos)

dalam Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi

Oleh

RATNA TAKARINA

NPM. 1341040011

Jurusan : Bimbingan Konseling Islam

FAKULTAS DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI

RADEN INTAN LAMPUNG

1438 H / 2017 M

Page 2: repository.radenintan.ac.idrepository.radenintan.ac.id/535/1/SKRIPSI_WATERMARK_FIX.pdf · POLA BIMBINGAN TERHADAP PEMBENTUKAN AKHLAK . ANAK USIA 6-12 TAHUN DI PERUM. BTN (BANK TABUNGAN

POLA BIMBINGAN TERHADAP PEMBENTUKAN AKHLAK

ANAK USIA 6-12 TAHUN DI PERUM. BTN

(BANK TABUNGAN NEGARA)

LAMPUNG TENGAH

Skripsi

Diajukan untuk Melengkapi dan Memenuhi Syarat-syarat

Guna Memperoleh Gelar Sarjana Sosial (S.Sos)

dalam Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi

Oleh

RATNA TAKARINA

NPM. 1341040011

Jurusan : Bimbingan Konseling Islam

Pembimbing I : Drs. H. Kholidi S, M.Pd.I

Pembimbing II : Sri Ilham Nasution, S.Sos. M.Pd

FAKULTAS DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI

RADEN INTAN LAMPUNG

1438 H / 2017 M

Page 3: repository.radenintan.ac.idrepository.radenintan.ac.id/535/1/SKRIPSI_WATERMARK_FIX.pdf · POLA BIMBINGAN TERHADAP PEMBENTUKAN AKHLAK . ANAK USIA 6-12 TAHUN DI PERUM. BTN (BANK TABUNGAN

ii

ABSTRAK

POLA BIMBINGAN TERHADAP PEMBENTUKAN AKHLAK ANAK USIA

6-12 TAHUN DI PERUM. BTN (BANK TABUNGAN NEGARA)

LAMPUNG TENGAH

Oleh

RATNA TAKARINA

NPM : 1341040011

Pola bimbingan yang dilakukan orang tua sangat penting dan menjadi modal

utama dalam mendidik anak berkaitan dengan akhlaknya. Namun, perhatian orang tua

yang tidak terkoordinasikan dengan baik dalam pendidikan akhlak ini justru akan

mengabaikan hak-hak anak untuk memperoleh kasih sayang, perhatian untuk menjadi

pribadi yang baik dan berakhlakul karimah.

Sehubungan dengan hal di atas, penulis merasa tertarik untuk melakukan

penelitian, terhadap perumusan masalah, yaitu “Apakah ada hubungan antara pola

bimbingan terhadap pembentukan akhlak anak usia 6-12 tahun di Perum. BTN (Bank

Tabungan Negara) Lampung Tengah.”

Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara pola

bimbingan terhadap pembentukan akhlak anak usia 6-12 tahun di Perum. BTN (Bank

Tabungan Negara) Lampung Tengah.

Metode pengumpulan data yang penulis gunakan dalam penelitian ini adalah

menggunakan pendekatan kuantitatif, penenelitian ini merupakan penelitian lapangan

(field research) yaitu suatu jenis penelitian yang berusaha untuk mengumpulkan data

dan informasi mengenai permasalahan di lapangan.

Populasi yang ada di Perum. BTN (Bank Tabungan Negara) Lampung Tengah

sebanyak 1.092 kepala keluarga dan yang menjadi sampel sebanyak 50 kepala

keluarga yang mempunyai anak dengan usia 6-12 tahun.

Pola bimbingan yang penulis gunakan adalah pemberian bantuan terarah,

kontinu dan sistematis yang dilakukan orang tua kepada anak, agar ia

mengembangkan potensi dan fitrah beragama. Sedangkan pembentukan akhlaknya

yaitu akhlak kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala, akhlak kepada Rasulullah

Shallallahu Alaihi Wasallam, akhlak kepada diri sendiri, akhlak dalam keluarga, serta

akhlak bertetangga/bermasyarakat.

Hasil analisa data memberikan kesimpulan bahwa pola bimbingan terhadap

pembentukan akhlak anak usia 6-12 tahun di Perum. BTN (Bank Tabungan Negara)

Lampung Tengah, yang dilakukan memiliki keterkaitan/korelasi antar keduanya.

Kata Kunci : Pola Bimbingan, Pembentukan Akhlak

Page 4: repository.radenintan.ac.idrepository.radenintan.ac.id/535/1/SKRIPSI_WATERMARK_FIX.pdf · POLA BIMBINGAN TERHADAP PEMBENTUKAN AKHLAK . ANAK USIA 6-12 TAHUN DI PERUM. BTN (BANK TABUNGAN
Page 5: repository.radenintan.ac.idrepository.radenintan.ac.id/535/1/SKRIPSI_WATERMARK_FIX.pdf · POLA BIMBINGAN TERHADAP PEMBENTUKAN AKHLAK . ANAK USIA 6-12 TAHUN DI PERUM. BTN (BANK TABUNGAN
Page 6: repository.radenintan.ac.idrepository.radenintan.ac.id/535/1/SKRIPSI_WATERMARK_FIX.pdf · POLA BIMBINGAN TERHADAP PEMBENTUKAN AKHLAK . ANAK USIA 6-12 TAHUN DI PERUM. BTN (BANK TABUNGAN

v

MOTTO

Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu

dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu, penjaganya malaikat-

malaikat yang kasar, keras, dan tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang di

perintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan.

“(QS. At-Tahrim: 6)1

1 Departemen Agama Republik Indonesia, Al-Qur’an dan Terjemahnya, (Semarang: CV.

Toha Putra, 1989), h. 951.

Page 7: repository.radenintan.ac.idrepository.radenintan.ac.id/535/1/SKRIPSI_WATERMARK_FIX.pdf · POLA BIMBINGAN TERHADAP PEMBENTUKAN AKHLAK . ANAK USIA 6-12 TAHUN DI PERUM. BTN (BANK TABUNGAN

vi

PERSEMBAHAN

Subhanallah Walhamdulillah Walailahaillallah, Allahu Akbar. Segala puji

hanyalah milik Allah Subhanahu Wa Ta’ala, sholawat dan salam semoga senantiasa

tercurah kepada Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam, beserta keluarga,

para sahabat dan pengikutnya semua yang setia sampai akhir zaman. Aamiin.

Karya tulis ini penulis persembahkan sebagai ungkapan terima kasih yang

mendalam kepada:

1. Kedua orang tuaku tercinta (Bapak Paidi Susanto dan Ibu Tati Suherti) yang

telah ikhlas mengasuh dan mendidikku, terima kasih atas kasih sayangnya,

yang selalu mendoakanku, memotivasiku, dan mengajarkanku, semoga Allah

Subhanahu Wa Ta’ala membalasnya dengan kebaikan yang lebih baik di

dunia maupun di akhirat kelak.

2. Kakakku tersayang Eka Prasetyo dan Asniyati, serta keponakanku Rohman

Habib Hisyam yang selalu mendoakan dan memberi semangat demi

keberhasilan penulis. Terima kasih atas doa dan dukungannya yang tak

terhitung.

3. Kepada pembimbing I dan II yang telah membimbing penulis sehingga

penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

4. Sahabat-sahabat seperjuanganku khususnya Angkatan 2013 jurusan BKI,

terima kasih atas persahabatan dan kebersamaannya, terus semangat dalam

berkarya.

Page 8: repository.radenintan.ac.idrepository.radenintan.ac.id/535/1/SKRIPSI_WATERMARK_FIX.pdf · POLA BIMBINGAN TERHADAP PEMBENTUKAN AKHLAK . ANAK USIA 6-12 TAHUN DI PERUM. BTN (BANK TABUNGAN

vii

5. Sahabat-sahabat karibku yang kucintai karena Allah Subhanahu Wa Ta’ala,

Aisa Roskhina Alimah, Annisa Az Zahra Rokhim, Avirni Siska Riani, Helda

Purwaningsih, Isma Nurzeha, Nisa Noviyana, Nurani Jayanti, Nurlita Daeng

Ngai, Susilawati Anggraini, Umi Afifah, Yunila Sari yang sama-sama

memberi semangat, nasehat dan dorongan dalam menyelesaikan penelitian ini.

6. Saudara-saudaraku seperjuangan (ikhwan dan akhwat fillah) di UKM-

BAPINDA, UKMF-RABBANI, FORMASI, ITTIHAD, tetap semangat dalam

berjuang dijalan Allah Subhanahu Wa Ta’ala.

7. Almamaterku tercinta IAIN Raden Intan Lampung.

Page 9: repository.radenintan.ac.idrepository.radenintan.ac.id/535/1/SKRIPSI_WATERMARK_FIX.pdf · POLA BIMBINGAN TERHADAP PEMBENTUKAN AKHLAK . ANAK USIA 6-12 TAHUN DI PERUM. BTN (BANK TABUNGAN

viii

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Bandar Sakti, Kecamatan Terusan Nunyai, Kabupaten

Lampung Tengah. Pada tanggal 25 Juni 1995, merupakan anak kedua dari 2 (dua)

bersaudara, dari pasangan suami-istri Bapak Paidi Susanto dan Ibu Tati Suherti.

Adapun pendidikan yang telah ditempuh yaitu:

1. SD Negeri 1 Terusan Nunyai Kecamatan Terusan Nunyai Kabupaten

Lampung Tengah, lulus tahun 2007.

2. SMP IT Bustanul Ulum Kecamatan Terbanggi Besar Kabupaten Lampung

Tengah, lulus tahun 2010.

3. MAN 1 Lampung Tengah Kecamatan Terbanggi Besar Kabupaten Lampung

Tengah, lulus tahun 2013.

4. Kemudian pada tahun 2013 penulis melanjutkan pendidikan di Institut Agama

Islam Negeri (IAIN) Raden Intan Lampung dengan konsentrasi jurusan

Bimbingan Konseling Islam (BKI) Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi.

Penulis juga pernah mengikuti organisasi baik intra maupun ekstra kampus,

adapun organisasi yang pernah penulis ikuti diantaranya :

1. Unit Kegiatan Mahasiswa Fakultas (UKMF-RABBANI) angkatan 2013.

2. Unit Kegiatan Mahasiwa Bidang Pembinaan Dakwah (UKM-BAPINDA)

angkatan 2013.

3. FORMASI (Forum Mahasiswa Islam) angkatan 2014.

4. ITTIHAD (Ilmi Tarbawi Tafsir Hadits) angkatan 2016.

Page 10: repository.radenintan.ac.idrepository.radenintan.ac.id/535/1/SKRIPSI_WATERMARK_FIX.pdf · POLA BIMBINGAN TERHADAP PEMBENTUKAN AKHLAK . ANAK USIA 6-12 TAHUN DI PERUM. BTN (BANK TABUNGAN

ix

KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan syukur Alhamdulillah segala puji bagi Allah

Subhanahu Wa Ta’ala yang telah melimpahkan rahmat dan karunianya sehingga

penulis dapat menyelesaikan skripsi ini sebagai suatu syarat untuk memperoleh gelar

Sarjana Program Studi Bimbingan Konseling Islam (BKI). Shalawat serta salam

senantiasa tercurahkan kepada Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam,

teladan terbaik dalam segala urusan, beserta keluarga, sahabat dan para pengikutnya

semua yang setia sampai akhir zaman. Aamiin

Adapun judul Skripsi ini adalah “POLA BIMBINGAN TERHADAP

PEMBENTUKAN AKHLAK ANAK USIA 6-12 TAHUN DI PERUM. BTN

(BANK TABUNGAN NEGARA) LAMPUNG TENGAH”. Penulis menyadari

bahwa dalam penulisan skripsi ini masih terdapat kekurangan dan kelemahan. Untuk

itu, segala saran dan kritik dari pembaca guna penyempurnaan skripsi ini sangat

penulis harapkan.

Skripsi ini dapat diselesaikan atas bantuan dan dorongan dari berbagai pihak,

baik yang secara langsung membimbing penulisan skripsi ini maupun secara tidak

langsung. Dalam kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada :

1. Bapak Prof. Dr. H. Khomsahrial Romli, M.Si, selaku Dekan Fakultas Dakwah

dan Ilmu Komunikasi (FDIK) IAIN Raden Intan Lampung.

Page 11: repository.radenintan.ac.idrepository.radenintan.ac.id/535/1/SKRIPSI_WATERMARK_FIX.pdf · POLA BIMBINGAN TERHADAP PEMBENTUKAN AKHLAK . ANAK USIA 6-12 TAHUN DI PERUM. BTN (BANK TABUNGAN

x

2. Ibu Hj. Rini Setiawati. S.Ag, M.Sos.I dan Bapak Mubasit S.Ag, MM sebagai

Ketua Jurusan dan Sekretaris Jurusan Bimbingan Konseling Islam di Fakultas

Dakwah dan Ilmu Komunikasi IAIN Raden Intan Lampung.

3. Bapak Drs. H. Kholidi S, M.Pd.I sebagai dosen Pembimbing 1 yang telah

banyak memberikan bimbingan dan motivasi kepada penulis.

4. Ibu Sri Ilham Nasution, S.Sos. M.Pd sebagai dosen Pembimbing II yang telah

memberikan bimbingan dan motivasi kepada penulis.

5. Bapak/Ibu dosen yang telah membekali penulis, dan para staf karyawan

Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi yang telah memberikan pelayanan

akademik dalam pelaksanaan perkuliahan.

6. Kepala Perpustakaan IAIN Raden Intan Lampung dan Kepala Perpustakaan

Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi atas diperkenankannya penulis

meminjam buku-buku literatur yang dibutuhkan.

7. Bapak Paidi Susanto dan Ibu Tati Suherti yang senantiasa mendoakan dalam

menempuh pendidikan menggapai cita-cita.

8. Seluruh warga di Perum. BTN (Bank Tabungan Negara) Lampung Tengah,

terima kasih atas bantuannya dalam penyusunan skripsi ini.

9. Segenap pihak yang belum disebutkan di atas yang juga telah memberikan

bantuan kepada penulis baik langsung maupun tidak langsung.

Penulis hanya bisa berdoa semoga amal baik Bapak/Ibu mendapat balasan dan

pahala berlipat ganda dari Allah Subhanahu Wa Ta’ala, Aamiin. Penulis berharap

Page 12: repository.radenintan.ac.idrepository.radenintan.ac.id/535/1/SKRIPSI_WATERMARK_FIX.pdf · POLA BIMBINGAN TERHADAP PEMBENTUKAN AKHLAK . ANAK USIA 6-12 TAHUN DI PERUM. BTN (BANK TABUNGAN

xi

semoga hasil penelitian ini betapapun kecilnya dapat memberikan masukan dalam

upaya pengembangan wacana keilmuan.

Akhirnya, tiada gading yang tak retak dan manusia tempatnya khilaf dan

kesalahan, kesempurnaan hanya milik Allah Subhanahu Wa Ta’ala. Penulis sadari

penelitian ini masih banyak kekurangan karena keterbatasan kemampuan ilmu atau

teori yang penulis kuasai. Untuk itu, kepada para pembaca yang budiman kiranya

dapat memberikan masukannya sehingga laporan penelitian ini bisa lebih baik.

Bandar Lampung, 13 Maret 2017

Penulis,

Ratna Takarina

NPM. 1341040011

Page 13: repository.radenintan.ac.idrepository.radenintan.ac.id/535/1/SKRIPSI_WATERMARK_FIX.pdf · POLA BIMBINGAN TERHADAP PEMBENTUKAN AKHLAK . ANAK USIA 6-12 TAHUN DI PERUM. BTN (BANK TABUNGAN

xii

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL i

ABSTRAK ii

HALAMAN PERSETUJUAN iii

HALAMAN PENGESAHAN iv

MOTTO v

PERSEMBAHAN vi

RIWAYAT HIDUP viii

KATA PENGANTAR ix

DAFTAR ISI xii

DAFTAR TABEL xv

DAFTAR GAMBAR xvi

DAFTAR LAMPIRAN xvii

BAB I PENDAHULUAN 1

A. Latar Belakang Masalah 1

B. Pembatasan Masalah 6

C. Rumusan Masalah 7

D. Tujuan Penelitian 8

E. Manfaat Penelitian 8

F. Tinjauan Pustaka 9

G. Kerangka Berfikir 13

H. Hipotesis Penelitian 15

BAB II POLA BIMBINGAN TERHADAP PEMBENTUKAN

AKHLAK ANAK USIA 6-12 TAHUN DI PERUM.

BTN (BANK TABUNGAN NEGARA) LAMPUNG

TENGAH 17

A. Pola Bimbingan 17

1. Pengertian Pola Bimbingan 17

2. Macam-Macam Pola Bimbingan 19

3. Bentuk-Bentuk Bimbingan 23

4. Langkah-Langkah Bimbingan 30

5. Tujuan Bimbingan 32

6. Fungsi Bimbingan 35

B. Pembentukan Akhlak 38

1. Pengertian Akhlak 38

2. Macam-macam Akhlak 41

3. Metode Pembentukan Akhlak 42

Page 14: repository.radenintan.ac.idrepository.radenintan.ac.id/535/1/SKRIPSI_WATERMARK_FIX.pdf · POLA BIMBINGAN TERHADAP PEMBENTUKAN AKHLAK . ANAK USIA 6-12 TAHUN DI PERUM. BTN (BANK TABUNGAN

xiii

4. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pembentukan

Akhlak 45

C. Anak 47

1. Pengertian Anak 47

2. Metode Pendidikan Anak 50

3. Tugas Perkembangan Anak Usia 6-12 Tahun 54

4. Pertumbuhan dan Perkembangan Agama Pada

Anak 55

BAB III METODE DAN TEHNIK PENELITIAN 58

A. Penegasan Judul 58

B. Jenis dan Sifat Penelitian 62

1. Jenis Penelitian 63

2. Sifat Penelitian 63

C. Alasan Memilih Judul 64

D. Populasi dan Sampel 65

1. Populasi 65

2. Sampel 66

E. Variabel Penelitian 68

F. Definisi Operasional dan Indikator Variabel

Penelitian 69

G. Metode Pengumpul Data 72

1. Angket 73

2. Observasi 74

3. Dokumentasi 75

H. Metode Analisis Data 76

I. Pengolahan Uji Instrumen 79

J. Uji Coba Instrumen Penelitian 80

1. Validitas Instrumen Penelitian 80

2. Reliabilitas Instrumen Penelitian 81

BAB IV ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN 84

A. Gambaran Umum dan Lokasi Penelitian 84

1. Sejarah Berdirinya Perum. Kopkar Dwi

Karya/BTN 84

2. Status Badan Hukum Kopkar Dwi Karya 85

3. Visi dan Misi 86

4. Letak Geografis 87

B. Uji Coba Instrumen Penelitian 89

1. Rekapitulasi Perhitungan Validitas Butir Soal 89

2. Rekapitulasi Perhitungan Reliabilitas Butir Soal 92

Page 15: repository.radenintan.ac.idrepository.radenintan.ac.id/535/1/SKRIPSI_WATERMARK_FIX.pdf · POLA BIMBINGAN TERHADAP PEMBENTUKAN AKHLAK . ANAK USIA 6-12 TAHUN DI PERUM. BTN (BANK TABUNGAN

xiv

C. Hasil dan Pembahasan 94

1. Deskripsi Data Responden Penelitian 94

2. Deskripsi Kuesioner Penelitian 100

D. Pengujian Hipotesis Assosiatif (Hubungan) 113

E. Menentukan Besarnya Koefisien Korelasi dengan

Spearmen Rank 120

BAB V PENUTUP 125

A. Kesimpulan 125

B. Saran 127

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 16: repository.radenintan.ac.idrepository.radenintan.ac.id/535/1/SKRIPSI_WATERMARK_FIX.pdf · POLA BIMBINGAN TERHADAP PEMBENTUKAN AKHLAK . ANAK USIA 6-12 TAHUN DI PERUM. BTN (BANK TABUNGAN

xv

DAFTAR TABEL

Tabel

1. Definisi Operasional dan Indikator Variabel Penelitian 69

2. Skala Likert Pola Bimbingan Terhadap Pembentukan

Akhlak 73

3. Skala Likert 78

4. Klasifikasi Koefisien Reliabilitas 82

5. Rekapitulasi Perhitungan Validitas Butir Soal Pola

Bimbingan 89

6. Rekapitulasi Perhitungan Validitas Butir Soal Pembentukan

Akhlak 91

7. Membimbing Terus Menerus, Membimbing Secara Bertahap,

Memotivasi Anak 100

8. Akhlak kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala 104

9. Akhlak Kepada Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam 106

10. Akhlak Kepada Diri Sendiri 108

11. Akhlak dalam Keluarga 109

12. Akhlak Bertetangga/Bermasyarakat 110

13. Rekapitulasi Rata-Rata Skor Variabel Pembentukan

Akhlak 112

14. Pedoman Untuk Memberikan Interpretasi Koefisien

Korelasi 113

15. Pola Bimbingan (X) dan Pembentukan Akhlak Anak (Y) 114

16. Penghitungan Manual Analisis Regresi Sederhana 118

Page 17: repository.radenintan.ac.idrepository.radenintan.ac.id/535/1/SKRIPSI_WATERMARK_FIX.pdf · POLA BIMBINGAN TERHADAP PEMBENTUKAN AKHLAK . ANAK USIA 6-12 TAHUN DI PERUM. BTN (BANK TABUNGAN

xvi

DAFTAR GAMBAR

1. Pola Bimbingan Terhadap Pembentukan Akhlak Anak

Usia 6-12 Tahun di Perum. BTN (Bank Tabungan Negara)

Lampung Tengah 14

2. Contoh Hubungan Variabel Independen dan Dependen 69

3. Jenis Kelamin Responden 95

4. Usia Responden 96

5. Pendidikan Terakhir Ayah Responden 97

6. Pendidikan Terakhir Ibu Responden 98

7. Pekerjaan Orang Tua Responden 99

8. Penghasilan Orang Tua Responden 100

9. Uji Signifikansi Koefisien Korelasi dengan Uji Dua Pihak 117

Page 18: repository.radenintan.ac.idrepository.radenintan.ac.id/535/1/SKRIPSI_WATERMARK_FIX.pdf · POLA BIMBINGAN TERHADAP PEMBENTUKAN AKHLAK . ANAK USIA 6-12 TAHUN DI PERUM. BTN (BANK TABUNGAN

xvii

DAFTAR LAMPIRAN

1. Surat Permohonan Pengisian Kuesioner.

2. Kisi-Kisi Angket Pola Bimbingan di Perum. BTN (Bank Tabungan Negara)

Lampung Tengah.

3. Angket Pola Bimbingan di Perum. BTN (Bank Tabungan Negara) Lampung

Tengah.

4. Kisi-kisi Angket Pembentukan Akhlak Anak Usia 6-12 Tahun di Perum. BTN

(Bank Tabungan Negara) Lampung Tengah.

5. Angket Pembentukan Akhlak Anak Usia 6-12 Tahun di Perum. BTN (Bank

Tabungan Negara) Lampung Tengah.

6. Uji Coba Instrumen Penelitian Menggunakan Microsoft Excel.

7. Surat Permohonan Mengadakan Penelitian.

8. Surat Rekomendasi/Penelitian dari KESBANGPOL Teluk Betung.

9. Surat Izin Penelitian dari KESBANGPOL Lampung Tengah.

10. Daftar Nama Orang Tua dan Anak-Anak yang Menjadi Anggota Sampel.

11. Kartu Hadir Munaqosah.

12. Surat Keputusan Dekan Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi IAIN Raden

Intan Lampung.

13. Surat Keterangan Perubahan Judul Skripsi.

14. Kartu Konsultasi Skripsi.

Page 19: repository.radenintan.ac.idrepository.radenintan.ac.id/535/1/SKRIPSI_WATERMARK_FIX.pdf · POLA BIMBINGAN TERHADAP PEMBENTUKAN AKHLAK . ANAK USIA 6-12 TAHUN DI PERUM. BTN (BANK TABUNGAN

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Bimbingan adalah suatu proses pemberian bantuan kepada individu yang

dilakukan secara berkesinambungan, supaya individu tersebut dapat memahami

dirinya sehingga ia sanggup mengarahkan dirinya dan dapat bertindak secara

wajar, sesuai dengan tuntutan dan keadaan lingkungan sekolah, keluarga, dan

masyarakat, serta kehidupan umumnya. Dengan demikian, ia dapat mengecap

kebahagiaan hidup dan dapat memberikan sumbangan yang berarti bagi

kehidupan masyarakat umumnya. Bimbingan membantu individu mencapai

pengembangan diri secara optimal sebagai makhluk sosial.1

Keluarga merupakan satuan sosial yang paling sederhana dalam

kehidupan manusia. Anggota-anggotanya terdiri atas ayah, ibu dan anak-anak.

Bagi anak-anak, keluarga merupakan lingkungan sosial yang pertama yang

dikenalnya. Dengan demikian, kehidupan keluarga menjadi fase sosialisasi awal

bagi pembentukan jiwa keagamaan anak.2

Barangkali sulit untuk mengabaikan peran keluarga dalam pendidikan.

Anak-anak sejak masih bayi hingga usia sekolah memiliki lingkungan tunggal,

yaitu keluarga. Makanya tak mengherankan jika Gilbert Highest menyatakan

1 Samsul Munir Amin, Bimbingan dan Konseling Islami, (Jakarta: Amzah, 2015), cet. 3, h. 6.

2Jalaluddin, Psikologi Agama, (Jakarta: Rajawali Pers, 2012), h. 294.

Page 20: repository.radenintan.ac.idrepository.radenintan.ac.id/535/1/SKRIPSI_WATERMARK_FIX.pdf · POLA BIMBINGAN TERHADAP PEMBENTUKAN AKHLAK . ANAK USIA 6-12 TAHUN DI PERUM. BTN (BANK TABUNGAN

2

bahwa kebiasaan yang dimiliki anak-anak sebagian besar terbentuk oleh

pendidikan keluarga. Sejak dari bangun tidur sampai saat akan tidur kembali,

anak-anak menerima pengaruh dan pendidikan dari lingkungan keluarga.3

Keluarga menurut para pendidik merupakan lapangan pendidik yang

pertama dan pendidikannya adalah kedua orang tua. Orang tua (ibu dan bapak)

adalah pendidik kodrati. Mereka pendidik bagi anak-anaknya karena secara

kodrat ibu dan bapak diberikan anugerah oleh Tuhan Pencipta berupa naluri orang

tua. Karena naluri ini, timbul rasa kasih sayang pada orang tua kepada anak-anak

mereka, hingga secara moral keduanya merasa terbeban tanggung jawab untuk

memelihara, mengawasi, melindungi serta membimbing keturunan mereka.

Pendidikan keluarga merupakan pendidikan dasar bagi pembentukan jiwa

keagamaan.4

Peranan lingkungan keluarga sangat penting dalam pembinaan

penghayatan keagamaan ini. Dalam ajaran agama dijelaskan bahwa pada dasarnya

manusia itu baik dan memiliki potensi beragama, maka keluarganyalah yang akan

mewarnai perkembangan agamanya itu. Keluarga hendaknya menciptakan

lingkungan psikologis yang mendukung pembentukan karakter anak dalam

menjalankan ajaran agamanya.5

3Ibid., h. 291.

4Ibid., h. 292.

5Achmad Juntika Nurihsan & Mubiar Agustin, Dinamika Perkembangan Anak dan Remaja,

(Bandung: Refika Aditama, 2013), cet. 2, h. 58.

Page 21: repository.radenintan.ac.idrepository.radenintan.ac.id/535/1/SKRIPSI_WATERMARK_FIX.pdf · POLA BIMBINGAN TERHADAP PEMBENTUKAN AKHLAK . ANAK USIA 6-12 TAHUN DI PERUM. BTN (BANK TABUNGAN

3

Pendidikan agama pada masa anak-anak seharusnya dilakukan oleh orang

tua, yaitu dengan jalan membiasakannya kepada tingkah laku dan akhlak yang

diajarkan oleh agama Islam. Dalam menumbuhkan akhlak baik seperti kejujuran,

adil dan sebagainya, orang tua harus memberikan contoh. Apabila si anak biasa

menerima perlakuan adil dan dibiasakan pula berbuat adil, maka akan tertanamlah

rasa keadilan itu kepada jiwanya dan menjadi salah satu unsur dari

kepribadiannya.6

Imam Ghazali mengatakan bahwa anak itu merupakan amanat bagi kedua

orang tuanya, hatinya akan suci dan bersih jika terus menerus diajarkan kebaikan,

dan anak akan tumbuh dengan kebiasaan yang baik.7

Setiap orang tua memiliki harapan dan keinginan yang baik terhadap anak,

sehingga segala cara diusahakan untuk mencapai hal tersebut. Taraf pertumbuhan

dan perkembangan telah menjadikan perubahan pada diri anak. Perubahan

perilaku tidak akan menjadi masalah bagi orang tua apabila anak tidak

menunjukkan tanda penyimpangan. Akan tetapi, apabila anak telah menunjukkan

tanda yang mengarah ke hal negatif akan membuat cemas orang tua. Menurut

Prayitno, sumber-sumber permasalahan pada diri anak banyak terletak di luar

sekolah. Hal ini disebabkan anak lebih lama berada di rumah daripada di sekolah.

6 Zakiah Darajat, Kesehatan Mental, (Jakarta: Toko Gunung Agung, 1995), cet. 21, h. 128.

7Abdullah Nasih Ulwan, Pendidikan Anak dalam Islam, (Jakarta: Pustaka Amani, 1995), h.

148.

Page 22: repository.radenintan.ac.idrepository.radenintan.ac.id/535/1/SKRIPSI_WATERMARK_FIX.pdf · POLA BIMBINGAN TERHADAP PEMBENTUKAN AKHLAK . ANAK USIA 6-12 TAHUN DI PERUM. BTN (BANK TABUNGAN

4

Karena anak lebih lama berada di rumah, maka orang tualah yang bertugas

mendidik dan mengasuh anak.8

Pola bimbingan yang dilakukan oleh orang tua dalam rangka mendidik

akhlak anak dengan berlandaskan kepada Al-Qur’an maupun As-Sunnah, dan

mencontoh para sahabat Rasulullah terdahulu, banyak sekali memberikan

pemahaman dan pengajaran mengenai urgensifitas penanaman nilai-nilai agama

pada anak. Betapa besar tanggung jawab orang tua dihadapan Allah Subhanahu

Wa Ta’ala kelak. Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman :

Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan

keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu;

penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, keras, dan tidak mendurhakai

Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu

mengerjakan apa yang diperintahkan”. (QS. At-Tahrim: 6)9

Kehidupan agama pada anak-anak sebagian besar tumbuh mula-mula

secara verbal (ucapan). Mereka menghafal secara verbal kalimat-kalimat

keagamaan dan selain itu pula dari amaliah yang mereka laksanakan berdasarkan

pengalaman menurut tuntunan yang diajarkan pada mereka. Latihan-latihan

verbalis dan upacara keagamaan yang bersifat ritualis (praktik) merupakan hal

8Kartini Kartono, Peran Orang Tua dalam Memandu Anak, (Jakarta: Rajawali Press, 1992),

h. 35. 9 Departemen Agama Republik Indonesia, Op.Cit. h. 951.

Page 23: repository.radenintan.ac.idrepository.radenintan.ac.id/535/1/SKRIPSI_WATERMARK_FIX.pdf · POLA BIMBINGAN TERHADAP PEMBENTUKAN AKHLAK . ANAK USIA 6-12 TAHUN DI PERUM. BTN (BANK TABUNGAN

5

yang berarti dan merupakan salah satu ciri dari tingkat perkembangan agama pada

anak-anak.

Sepintas kedua hal tersebut kurang ada hubungannya dengan

perkembangan agama pada anak di masa selanjutnya, tetapi menurut penyelidikan

hal itu sangat besar pengaruhnya terhadap kehidupan agama anak di usia dewasa.

Bukti menunjukkan bahwa banyak orang dewasa yang taat karena pengaruh ajaran

dan praktik keagamaan yang dilaksanakan pada masa kanak-kanak mereka.

Sebaliknya belajar agama diusia dewasa banyak sekali mengalami kesukaran.10

Terlebih di era globalisasi saat ini, pembentukan akhlak pada anak dirasa

sangat penting. Peran pengawasaan, pembinaan dan pendidikan orang tua mampu

menjadi dasar dalam pembentukan agama. Memberikan suasana rumah yang

nyaman dan lingkungan yang baik merupakan salah satu sarana efektif, serta

pengamalan nilai-nilai agama merupakan hal utama yang harus dilaksanakan.

Berdasarkan fenomena dan berpijak pada latar belakang masalah diatas,

maka dilakukan penelitian terhadap masalah tersebut dan mendapatkan deskripsi

yang dituangkan dalam munaqasyah ini dengan judul “Pola Bimbingan Terhadap

Pembentukan Akhlak Anak Usia 6-12 Tahun Di Perum. BTN (Bank Tabungan

Negara) Lampung Tengah”, dan penelitian ini lebih menekankan kepada orang tua

yang memiliki anak dengan usia 6-12 tahun.

Gambaran umum dari orang tua yang terdapat dalam perumahan ini adalah

sebagian besar orang tua bekerja sebagai pekerja kontrak ataupun karyawan di PT

10

Jalaluddin, Psikologi Agama, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 1996), h. 73.

Page 24: repository.radenintan.ac.idrepository.radenintan.ac.id/535/1/SKRIPSI_WATERMARK_FIX.pdf · POLA BIMBINGAN TERHADAP PEMBENTUKAN AKHLAK . ANAK USIA 6-12 TAHUN DI PERUM. BTN (BANK TABUNGAN

6

Humas Jaya Agrotama, dengan kesibukan orang tua inilah yang membuat penulis

ingin meneliti lebih dalam, bagaimana pola bimbingan terhadap pembentukan

akhlak yang dilakukan orang tua kepada anaknya, apakah berjalan secara

semestinya, ataukah anak dititipkan kepada para pengasuh yang sebagian besar

banyak dijumpai di Perum. BTN (Bank Tabungan Negara) Lampung Tengah ini,

sehingga dapat dilihat apakah ada hubungan antara pola bimbingan orang tua

dengan pembentukan akhlak anak.

B. Pembatasan Masalah

Agar penelitian ini tidak mengalami perluasan masalah, maka masalah

dalam penelitian ini dibatasi pada :

1. Pola bimbingan dalam penelitian ini yaitu pola bimbingan yang diberikan

oleh orang tua kepada anak dalam bentuk perlakuan fisik dan psikis, yang

tercermin dalam tutur kata, sikap, perilaku, tindakan. Dalam penelitian ini

yang diukur pola bimbingan yang dilakukan orang tua mengenai

membimbing terus menerus, membimbing secara bertahap dan

memotivasi anak.

2. Pembentukan akhlak dalam penelitian ini yaitu semua hal yang dilakukan

orang tua dalam rangka mendidik anak dalam bentuk keteladanan dan

pembiasan yang baik sesuai dengan Al-Qur’an dan As-Sunnah, yang

berlangsung secara terus-menerus dan melahirkan perilaku yang baik pada

diri anak, apabila tindakan tersebut melahirkan suatu tindakan yang baik

Page 25: repository.radenintan.ac.idrepository.radenintan.ac.id/535/1/SKRIPSI_WATERMARK_FIX.pdf · POLA BIMBINGAN TERHADAP PEMBENTUKAN AKHLAK . ANAK USIA 6-12 TAHUN DI PERUM. BTN (BANK TABUNGAN

7

sesuai dengan akal dan norma, maka hal tersebut dikatakan sebagai akhlak

yang baik.

3. Subyek dalam penelitian ini adalah orang tua, yang memiliki kriteria

sebagai berikut :

a. Beragama Islam;

b. Memiliki anak yang berusia 6-12 tahun;

c. Bertempat tinggal di Perum. Kopkar Dwi Karya/BTN.

4. Tempat yang menjadi penelitian ini berlokasi di Perum. Kopkar Dwi

Karya, Kelurahan/ Desa Lempuyang Bandar, Kecamatan Way Pengubuan,

Kabupaten Lampung Tengah. Tempat yang dijadikan penelitian hanya

dibatasi pada Komplek C. 6, C. 12, C. 13, C. 14, C. 15.

Dengan adanya batasan masalah dalam penelitian ini, diharapkan

dapat mempermudah dan menghindari salah pengertian serta mempertegas

ruang lingkup pembahasan.

C. Rumusan Masalah

Berdasarkan pembatasan masalah diatas, maka yang akan menjadi

rumusan masalah dalam penelitian ini adalah “Apakah ada hubungan antara pola

bimbingan terhadap pembentukan akhlak anak usia 6-12 tahun di Perum. BTN

(Bank Tabungan Negara) Lampung Tengah ?”

Page 26: repository.radenintan.ac.idrepository.radenintan.ac.id/535/1/SKRIPSI_WATERMARK_FIX.pdf · POLA BIMBINGAN TERHADAP PEMBENTUKAN AKHLAK . ANAK USIA 6-12 TAHUN DI PERUM. BTN (BANK TABUNGAN

8

D. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian adalah untuk : “Mengetahui hubungan antara

pola bimbingan terhadap pembentukan akhlak anak usia 6-12 tahun di Perum.

BTN (Bank Tabungan Negara) Lampung Tengah.”

E. Manfaat Penelitian

Manfaat yang diharapkan pada penelitian ini adalah :

1. Manfaat Teoritis

Secara teoritis penelitian ini diharapkan dapat memperkaya khasanah

ilmu pengetahuan, khususnya dalam memahami hubungan antara pola

bimbingan dan pembentukan akhlak anak usia 6-12 tahun di Perum. BTN

(Bank Tabungan Negara) Lampung Tengah.

2. Manfaat Praktis

a. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan pengalaman empirik serta

memberikan layanan dan pembinaan bagi penulis untuk mencapai

kehidupan yang layak dengan ditunjang melalui sarana dan prasarana

yang memadai, memberikan kesempatan untuk mempraktekkan ilmu

pengetahuan yang dimiliki tentang pentingnya pola bimbingan terhadap

pembentukan akhlak anak usia 6-12 tahun dan sebagai wawasan ilmu

pengetahuan di bimbingan dan konseling Islam, serta memenuhi tugas

akhir dari program strata satu.

Page 27: repository.radenintan.ac.idrepository.radenintan.ac.id/535/1/SKRIPSI_WATERMARK_FIX.pdf · POLA BIMBINGAN TERHADAP PEMBENTUKAN AKHLAK . ANAK USIA 6-12 TAHUN DI PERUM. BTN (BANK TABUNGAN

9

b. Bagi akademis, diharapkan mampu memberikan sumbangsih pemikiran

mengenai pola bimbingan terhadap pembentukan akhlak anak usia 6-12

tahun dan khususnya bagi jurusan Bimbingan Konseling Islam (BKI).

c. Bagi masyarakat, penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi

masyarakat, khususnya mengenai pola bimbingan terhadap pembentukan

akhlak anak usia 6-12 tahun.

F. Tinjauan Pustaka

Dalam melakukan penelitian ini diadakan tinjauan pustaka terhadap beberapa

skripsi yang memiliki kemiripan judul untuk menghindari bentuk plagiat,

diantaranya:

1. Penelitian yang dilakukan oleh Gunarto, Mahasiswa Fakultas Agama

Islam, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, 2013. Dengan judul Pola

Asuh Single Parent dalam Pembinaan Akhlak Anak di Desa Plembutan

Kecamatan Playen Gunung Kidul. Penelitian ini membahas tentang pola

asuh single parent dalam pembinaan akhlak anak di Desa Plembutan

Playen Gunung Kidul, kualitas akhlak anak yang mengalami pembinaan

akhlak pola asuh single parent, dan faktor-faktor yang menghambat

pembinaan akhlak. Adapun hasil dari penelitian ini adalah pola asuh

single parent memiliki kualitas ibadah kepada Allah dengan baik

sebanyak 7 anak, kadang-kadang beribadah dengan baik sebanyak 5 anak,

dan tidak pernah beribadah dengan baik sebanyak 10 anak. Sehingga

Page 28: repository.radenintan.ac.idrepository.radenintan.ac.id/535/1/SKRIPSI_WATERMARK_FIX.pdf · POLA BIMBINGAN TERHADAP PEMBENTUKAN AKHLAK . ANAK USIA 6-12 TAHUN DI PERUM. BTN (BANK TABUNGAN

10

mayoritas anak yang mengalami pola asuh single parent tidak beribadah

dengan baik. Adapun akhlak kepada sesama manusia anak single parent

memiliki akhlak yang mulia sebanyak 8 anak, kadang-kadang mulia

sebanyak 3 anak, dan tidak tidak pernah berjalan dengan baik sebanyak

11 anak. Sehingga mayoritas anak yang mengalami pola asuh single

parent memiliki akhlak yang kurang baik dengan sesama. Sedangkan

anak yang memiliki akhlak baik terhadap orang tua sebanyak 6 anak,

kadang-kadang baik terhadap orang tua sebanyak 4 anak, dan tidak

pernah baik terhadap orang tua sebanyak 12 anak. Sehingga mayoritas

anak yang mengalami pola asuh single parent memiliki akhlak yang

kurang baik terhadap orang tua.

2. Penelitian yang dilakukan oleh Mazlan, Mahasiswa Fakultas Agama

Islam Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, 2013. Dengan judul

Pengaruh Pola Asuh Orang Tua Dan Motivasi Belajar Siswa Terhadap

Prestasi Belajar Ismuba Siswa Kelas XI SMA Muhammadiyah 7

Yogyakarta. Penelitian ini membahas tentang pola asuh orang tua dan

motivasi belajar siswa kelas XI SMA Muhammadiyah 7 Yogyakarta,

serta prestasi belajar ISMUBA siswa kelas XI SMA Muhammadiyah 7

Yogyakarta. Variabel pola asuh orang tua berada pada tingkat sedang. Hal

ini bisa dilihat dari hasil analisa deskriptif pada pembahasan sebelumnya

dengan jumlah siswa kelas XI SMA Muhammadiyah 7 Yogyakarta

sebanyak 41 siswa berada pada kriteria sedang dengan persentase

Page 29: repository.radenintan.ac.idrepository.radenintan.ac.id/535/1/SKRIPSI_WATERMARK_FIX.pdf · POLA BIMBINGAN TERHADAP PEMBENTUKAN AKHLAK . ANAK USIA 6-12 TAHUN DI PERUM. BTN (BANK TABUNGAN

11

32,28%. Variabel motivasi belajar siswa berada pada tingkat tinggi. Hal

ini bisa dilihat dari hasil analisa deskriptif dengan jumlah siswa kelas XI

SMA Muhammadiyah 7 Yogyakarta sebanyak 87 siswa berada pada

kriteria tinggi dengan persentase 68,50%. Variabel prestasi belajar

ISMUBA berada pada tingkat baik. Hal ini bisa dilihat dari analisa

deskriptif yang mana jumlah siswa kelas XI SMA Muhammadiyah 7

Yogyakarta terbanyak yaitu 106 siswa dengan persentase sebesar 83,46%.

Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa tedapat pengaruh yang

positif dan signifikan antara pola asuh orang tua terhadap prestasi belajar

ISMUBA, dan terdapat pula pengaruh yang positf dan signifikan antara

motivasi belajar siswa terhadap prestasi belajar ISMUBA.

3. Penelitian yang dilakukan oleh Winarti, mahasiswa Bimbingan dan

Penyuluhan Islam Universitas Islam Negeri (Syarif Hidayatullah Jakarta),

2011. Dengan judul Pengaruh Pola Asuh Orang Tua Terhadap

Pembentukan Akhlak Anak Usia 7-12 Tahun di Ketapang Tangerang.

Permasalahan yang diteliti dalam skripsi ini adalah pola asuh orang tua

kepada anaknya dalam bentuk perlakuan fisik maupun psikis yang

tercermin dalam tutur kata, sikap, perilaku, dan tindakan. Adapun hasil

dari penelitian kuantitatif ini mengungkapkan bahwa pola asuh orang tua

berpengaruh positif terhadap pembentukan akhlak.

Page 30: repository.radenintan.ac.idrepository.radenintan.ac.id/535/1/SKRIPSI_WATERMARK_FIX.pdf · POLA BIMBINGAN TERHADAP PEMBENTUKAN AKHLAK . ANAK USIA 6-12 TAHUN DI PERUM. BTN (BANK TABUNGAN

12

4. Penelitian yang dilakukan oleh Wildana Husada, Mahasiswa Fakultas

Agama Islam Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, 2013. Dengan

judul Hubungan Antara Pola Asuh Orang Tua Dengan Tingkat Kenakalan

Remaja Pada Siswa Kelas XI MAN Wonokromo Pleret Bantul

Yogyakarta. Peneltian ini membahas tentang pola asuh orang tua dan

tingkat kenakalan remaja. Dari analisis data variabel pola asuh orang tua

dapat diketahui bahwa pola asuh orang tua berkategori tidak baik 20,89%,

sedangkan pola asuh orang tua berkategori baik 79, 11%. Maka dapat

disimpulkan bahwa pola asuh orang tua siswa kelas XI MAN

Wonokromo Pleret Bantul Yogyakarta baik. Sedangkan dari analisis data

variabel tingkat kenakalan remaja maka terdapat 195 jawaban sangat

setuju, 698 jawaban setuju, 703 jawaban kurang setuju, dan 979 jawaban

tidak setuju. Setelah di prosentase maka tingkat kenakalan remaja sebesar

32,31% dan tingkat remaja tidak nakal 67,69%. Maka dapat disimpulkan

bahwa tingkat kenakalan remaja kelas XI MAN Wonokromo Pleret

Bantul Yogyakarta rendah. Hasil penelitian ini dapat disimpulkan tidak

ada hubungan antara pola asuh orang tua dengan tingkat kenakalan

remaja pada siswa kelas XI MAN Wonokromo Pleret Bantul Yogyakarta.

Dengan mencermati hasil dari penelitian diatas dapat ditarik kesimpulan

bahwa terdapat beberapa kesamaan dengan penelitian yang akan

dilakukan yakni ketiga-tiganya membahas tentang pola asuh dari orang

tua. Akan tetapi penelitian diatas tidak menganalisis secara rinci

Page 31: repository.radenintan.ac.idrepository.radenintan.ac.id/535/1/SKRIPSI_WATERMARK_FIX.pdf · POLA BIMBINGAN TERHADAP PEMBENTUKAN AKHLAK . ANAK USIA 6-12 TAHUN DI PERUM. BTN (BANK TABUNGAN

13

mengenai dampak pola asuh orang tua terhadap kedisiplinan keagamaan

remaja seperti halnya yang akan dilakukan dalam penelitian ini. Dalam

penelitian ini, akan diungkapkan dampak pola asuh orang tua terhadap

kedisiplinan keagamaan remaja dan analisis dari hasil penelitian, baik

dalam permasalahan aqidah, ibadah serta muamalah keseharian remaja di

lingkungan masyarakat.

G. Kerangka Berfikir

Pola berarti corak, model, sistem, cara kerja, bentuk (struktur) yang tetap.

Ketika pola diberi arti bentuk/ struktur yang tetap, maka hal itu semakna dengan

istilah “kebiasaan.”11

Bimbingan dapat diartikan sebagai suatu bantuan yang

diberikan oleh seseorang, laki-laki atau perempuan, yang memiliki kepribadian

yang memadai dan terlatih dengan baik kepada individu-individu setiap usia

untuk membantunya mengatur kegiatan hidupnya sendiri, mengembangkan

pandangan hidupnya sendiri, membuat keputusan sendiri dan menanggung

bebannya sendiri.12

Pola bimbingan yang dilakukan oleh orang tua kepada

anaknya sebagai proses pemberian bantuan terarah, kontinu dan sistematis kepada

setiap individu agar ia dapat mengembangkan potensi atau fitrah beragama yang

dimilikinya secara optimal dengan cara menginternalisasikan nilai-nilai yang

11

Syaiful Bahri Djamarah, Pola Asuh Orang Tua dan Komunikasi dalam Keluarga (Upaya

Membangun Citra Membentuk Pribadi Anak), (Jakarta: Rineka Cipta, 2014), cet. 1, h. 50. 12

Prayitno dan Erman Amti, Dasar-Dasar Bimbingan dan Konseling, (Jakarta: Rineka Cipta,

2013), cet. 3, h. 94.

Page 32: repository.radenintan.ac.idrepository.radenintan.ac.id/535/1/SKRIPSI_WATERMARK_FIX.pdf · POLA BIMBINGAN TERHADAP PEMBENTUKAN AKHLAK . ANAK USIA 6-12 TAHUN DI PERUM. BTN (BANK TABUNGAN

14

terkandung di dalam Al-Qur’an dan Sunnah Rasulullah Shallallahu Alaihi

Wasallam ke dalam dirinya, sehingga ia dapat hidup selaras dan sesuai dengan

tuntunan Al-Qur’an dan Sunnah, dan fitrah beragama itu akan berkembang secara

optimal kepada individu tersebut. Jika orang tua berupaya untuk mendidik dan

melatih anaknya dengan sungguh-sungguh, maka akan menghasilkan anak-anak

atau orang-orang yang baik akhlaknya. Dan begitupun sebaliknya, ketika orang

tua tidak mampu menerapkan perilaku positif dengan akhlak yang baik, maka

akan berakibat buruk pada anak tersebut.

Berdasarkan kerangka pikir di atas, jika pola bimbingan orang tua

diterapkan dengan baik, maka akan mempengaruhi baiknya pembentukan akhlak

anak. Namun, jika pola bimbingan orang tua tidak diterapkan dengan baik, maka

akan mempengaruhi buruknya pembentukan akhlak anak. Sehingga ada hubungan

antara pola bimbingan orang tua terhadap pembentukan akhlak anak.

Adapun kerangka berpikir yang digunakan penulis dalam merumuskan

masalah ini adalah sebagai berikut :

Gambar 1

Pola Bimbingan Terhadap Pembentukan Akhlak Anak Usia 6-12 Tahun di Perum.

BTN (Bank Tabungan Negara) Lampung Tengah

Pola Bimbingan Orang Tua

(Variabel X)

Pembentukan Akhlak Anak

(Variabel Y)

Page 33: repository.radenintan.ac.idrepository.radenintan.ac.id/535/1/SKRIPSI_WATERMARK_FIX.pdf · POLA BIMBINGAN TERHADAP PEMBENTUKAN AKHLAK . ANAK USIA 6-12 TAHUN DI PERUM. BTN (BANK TABUNGAN

15

H. Hipotesis Penelitian

Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah

penelitian, dimana rumusan masalah penelitian telah dinyatakan dalam bentuk

kalimat pertanyaan. Dikatakan sementara, karena jawaban yang diberikan baru

didasarkan pada teori yang relevan, belum didasarkan pada fakta-fakta empiris

yang diperoleh melalui pengumpulan data.13

Pernyataan di atas dapat disimpulkan bahwa hipotesis merupakan salah

satu kesimpulan ataupun dugaan sementara dari permasalahan yang diajukan serta

dibuktikan kebenarannya, untuk mendukung hipotesis maka terlebih dahulu perlu

penulis kemukakan bahwa, apabila orang tua dapat memberikan pola bimbingan

yang baik, maka pembentukan akhlaknya akan terbentuk dengan baik.

Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka penulis kemukakan hipotesisnya

yaitu “Adanya Hubungan Pola Bimbingan Orang Tua Terhadap Pembentukan

Akhlak Anak Usia 6-12 Tahun di Perum. BTN (Bank Tabungan Negara)

Lampung Tengah.”

Hasil dari kesimpulan tersebut merupakan jawaban dari rumusan masalah

yang telah dibuat. Dan pada akhirnya berpedoman pada hipotesis yang telah

diajukan. Untuk melakukan uji hipotesis, penulis menggunakan hipotesis

assosiatif yaitu jawaban sementara terhadap rumusan masalah assosiatif, yang

13

Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif dan R&D, (Bandung: Alfabeta,

2011), cet. 13, h. 64.

Page 34: repository.radenintan.ac.idrepository.radenintan.ac.id/535/1/SKRIPSI_WATERMARK_FIX.pdf · POLA BIMBINGAN TERHADAP PEMBENTUKAN AKHLAK . ANAK USIA 6-12 TAHUN DI PERUM. BTN (BANK TABUNGAN

16

menanyakan hubungan antara dua variabel atau lebih. Adapun hipotesis statistik

ini adalah :

Hipotesis nol : Tidak ada hubungan antara X dan Y

Hipotesis alternatif : Terdapat hubungan antara X dan Y

Ho: ρ = 0, 0 berarti tidak ada hubungan.

Ha: ρ ≠ 0, “tidak sama dengan nol” berarti lebih besar atau kurang (-)

dari nol berarti ada hubungan, ρ = nilai korelasi dalam formulasi yang

dihipotesiskan.14

14

Ibid, h. 69.

Page 35: repository.radenintan.ac.idrepository.radenintan.ac.id/535/1/SKRIPSI_WATERMARK_FIX.pdf · POLA BIMBINGAN TERHADAP PEMBENTUKAN AKHLAK . ANAK USIA 6-12 TAHUN DI PERUM. BTN (BANK TABUNGAN

17

BAB II

POLA BIMBINGAN TERHADAP PEMBENTUKAN AKHLAK ANAK USIA

6-12 TAHUN DI PERUM. BTN (BANK TABUNGAN NEGARA)

LAMPUNG TENGAH

A. Pola Bimbingan

1. Pengertian Pola Bimbingan

Pola menurut Syaiful Bahri Djamarah berarti corak, model, sistem, cara

kerja, bentuk (struktur) yang tetap. Ketika pola diberi arti bentuk/struktur yang

tetap, maka hal itu semakna dengan istilah “kebiasaan.”15

Bimbingan dapat diartikan sebagai suatu bantuan yang diberikan oleh

seseorang, laki-laki atau perempuan, yang memiliki kepribadian yang memadai

dan terlatih dengan baik kepada individu-individu setiap usia untuk membantunya

mengatur kegiatan hidupnya sendiri, mengembangkan pandangan hidupnya

sendiri, membuat keputusan sendiri dan menanggung bebannya sendiri.16

Sertzer dan Stone mengemukakan bahwa guidance berasal dari kata guide

yang mempunyai arti to direct, pilot, manager, or steer, artinya: menunjukkan,

mengarahkan, menentukan, mengatur, atau mengemudikan.

15

Syaiful Bahri Djamarah, Pola Asuh Orang Tua dan Komunikasi dalam Keluarga (Upaya

Membangun Citra Membentuk Pribadi Anak), (Jakarta: Rineka Cipta, 2014), cet. 1, h. 50. 16

Prayitno dan Erman Amti, Dasar-Dasar Bimbingan dan Konseling, (Jakarta: Rineka Cipta,

2013), cet. 3, h. 94.

Page 36: repository.radenintan.ac.idrepository.radenintan.ac.id/535/1/SKRIPSI_WATERMARK_FIX.pdf · POLA BIMBINGAN TERHADAP PEMBENTUKAN AKHLAK . ANAK USIA 6-12 TAHUN DI PERUM. BTN (BANK TABUNGAN

18

Menurut Frank Parson, 1951, bimbingan adalah bantuan yang diberikan

kepada individu untuk memilih, mempersiapkan diri, dan memangku suatu

jabatan, serta mendapat kemajuan dalam jabatan yang dipilihnya.

Prayitno dan Erman Amti mengemukakan bahwa bimbingan adalah proses

pemberian bantuan yang dilakukan oleh orang yang ahli kepada seorang atau

beberapa individu, baik anak-anak, remaja, maupun dewasa. Tujuannya adalah

orang yang dibimbing dapat mengembangkan kemampuan dirinya sendiri dan

mandiri dengan memanfaatkan kekuatan individu dan sarana yang ada dan dapat

dikembangkan berdasarkan norma-norma yang berlaku.17

Dalam Peraturan Pemerintah No. 29 tahun 1990 tentang Pendidikan

Menengah dikemukakan bahwa “Bimbingan merupakan bantuan yang diberikan

kepada peserta didik dalam rangka menemukan pribadi, mengenal lingkungan dan

merencanakan masa depan.”18

Menurut Rachman Natawidjaja menyatakan bahwa bimbingan adalah

suatu proses pemberian bantuan kepada individu yang dilakukan secara

berkesinambungan, supaya individu tersebut dapat memahami dirinya sehingga ia

sanggup mengarahkan dirinya dan dapat bertindak secara wajar, sesuai dengan

tuntutan dan keadaan lingkungan sekolah, keluarga, dan masyarakat, serta

kehidupan umumnya. Dengan demikian dapat mengecap kebahagiaan hidup dan

dapat memberikan sumbangan yang berarti bagi kehidupan masyarakat umumnya.

17

Anas Salahudin, Bimbingan dan Konseling, (Bandung: Pustaka Setia, 2010), h. 13-14. 18

Ibid, h. 15.

Page 37: repository.radenintan.ac.idrepository.radenintan.ac.id/535/1/SKRIPSI_WATERMARK_FIX.pdf · POLA BIMBINGAN TERHADAP PEMBENTUKAN AKHLAK . ANAK USIA 6-12 TAHUN DI PERUM. BTN (BANK TABUNGAN

19

Bimbingan membantu individu mencapai perkembangan diri secara optimal

sebagai makhluk sosial.19

Dari beberapa pendapat di atas, menurut hemat penulis dapat disimpulkan

bahwa pola bimbingan adalah proses pemberian bantuan yang dilakukan oleh

orang yang ahli kepada seorang atau beberapa orang individu dalam hal

memahami diri sendiri, menghubungkan pemahaman tentang dirinya sendiri

dengan lingkungan, memilih, menentukan, dan menyusun rencana sesuai dengan

konsep dirinya dan tuntutan lingkungan berdasarkan norma-norma yang berlaku,

agar mereka memperkembangkan potensi-potensi yang dimilikinya sendiri dalam

upaya mengatasi berbagai permasalahan, sehingga mereka dapat menentukan

sendiri jalan hidupnya secara bertanggung jawab tanpa harus bergantung kepada

orang lain, dan bantuan itu dilakukan secara terus-menerus.

2. Macam-Macam Pola Bimbingan

Dalam pelaksanaan bimbingan, terdapat 3 macam pola bimbingan, yaitu :

a. Membimbing Terus Menerus

Anak, sebagaimana manusia lazimnya, juga sering salah dan lupa.

Dibanding dengan semua makhluk hidup, masa kanak-kanak manusia adalah

yang paling panjang. Ini semua kehendak Allah, agar cukup sebagai waktu

mempersiapkan diri menerima taklif (kewajiban memikul syari’at).

Saat itu, pena malaikat belum digunakan untuk mencatat amalnya,

sebagaimana disebutkan dalam sebuah riwayat, “Pena (malaikat pencatat

19

Samsul Munir Amin, Bimbingan dan Konseling Islami, (Jakarta: Amzah, 2015), cet. 3, h. 6.

Page 38: repository.radenintan.ac.idrepository.radenintan.ac.id/535/1/SKRIPSI_WATERMARK_FIX.pdf · POLA BIMBINGAN TERHADAP PEMBENTUKAN AKHLAK . ANAK USIA 6-12 TAHUN DI PERUM. BTN (BANK TABUNGAN

20

amal) diangkat dari tiga golongan,…(diantaranya) anak kecil sehingga baligh

(telah bermimpi basah).” (HR. Abu Dawud)

Mendidik dan membina anak itu perlu waktu, kesabaran dan

kesinambungan. Dengan begitu apa yang diajarkan dan latih akan secara

perlahan-lahan terserap ke dalam pikirannya, tertanam dalam jiwanya dan

terbiasa dalam perilakunya.

Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam telah memilihkan waktu

pengajaran dan praktek shalat, sebagai perkara utama dalam Islam di waktu-

waktu istimewa dari usia anak. Itupun tidak sebentar, bermula dari usia tujuh

tahun hingga usia sepuluh tahun adalah saat orang tua mengajar dan

menyuruh anak-anaknya menunaikan shalat dengan benar. Tiga tahun

lamanya perkara itu harus ditanamkan. Barulah ketika usia sepuluh tahun

orang tua harus bersikap tegas terhadap anaknya yang mengabaikan shalat.

Sebagaimana sabda Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam:

مُرُوا أَوْلادَكُمْ بِالصَّلاةِ وَهُمْ أَبْنَاءُ سَبْعِ سِنِينَ وَاضْرِبُىهُمْ وَهُمْ أَبْنَاءُ عَشْرٍ سِنِينَ

Artinya: “Perintahlah anakmu shalat ketika berusia tujuh tahun

dan pukullah mereka (jika enggan shalat) ketika berumur sepuluh

tahun.” (HR. Abu Dawud)

Ditegaskan lagi dalam firman Allah Subhanahu Wa Ta’ala:

نَسْأَلُكَ لا عَلَيْهَا وَاصْطَبِرْ بِالصَّلاةِ أَهْلَكَ وَأْمُرْ رِزْقًا نَرْزُقُكَ نَحْنُ لِلتَّقْىَي وَالْعَاقِبَتُ

Artinya: “Perintahkanlah kepada keluargamu mendirikan

shalat dan bersabarlah kamu dalam mengerjakannya.” (QS. Thaha:

132)

Page 39: repository.radenintan.ac.idrepository.radenintan.ac.id/535/1/SKRIPSI_WATERMARK_FIX.pdf · POLA BIMBINGAN TERHADAP PEMBENTUKAN AKHLAK . ANAK USIA 6-12 TAHUN DI PERUM. BTN (BANK TABUNGAN

21

Orang tua harus sabar dalam membina anak, jangan bosan-bosan

mengulang-ulang anjuran shalat kepada anak, selama tiga tahun. Sehingga

jika setiap waktu shalat orang tua mengingatkan anaknya agar shalat akan

terjumlah angka: 5 x 365 x 3 = 5475. Sebanyak 5475 kali orang tua menyuruh

anaknya untuk shalat, begitu juga perkara lainnya.

Inilah yang dipahami oleh sahabat mulia, Ibnu Mas’ud yang berkata

kepada para orang tua, “Biasakanlah mereka (anak-anak) dengan kebaikan,

karena kebaikan itulah yang akan menjadi adat (kebiasaan)!”20

b. Membimbing Secara Bertahap

Sabda Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam “Perintahlah anakmu

untuk shalat ketika berusia tujuh tahun dan pukullah mereka (jika enggan

shalat) ketika berumur sepuluh tahun.” (HR. Abu Dawud). Didapatkan

sebuah dasar panduan utama yang cukup berkesan untuk membentuk akhlak

anak, ialah pendidikan secara bertahap. Karena setiap persoalan itu ada waktu

dan tempatnya sendiri-sendiri. Shalat yang merupakan tiang agama melewati

tiga fase dalam hidup anak :

1. Usia Dini

Ketika anak masih baru bisa melihat dan menyaksikan orang

tuanya shalat. Saat itu merekapun sudah berusaha menirukan gerakan-

20

Muhammad Ibnu Abdul Hafidh Suwaid, Cara Nabi Mendidik Anak, (Jakarta: Al-I’tishom,

2004), h.102-103.

Page 40: repository.radenintan.ac.idrepository.radenintan.ac.id/535/1/SKRIPSI_WATERMARK_FIX.pdf · POLA BIMBINGAN TERHADAP PEMBENTUKAN AKHLAK . ANAK USIA 6-12 TAHUN DI PERUM. BTN (BANK TABUNGAN

22

gerakan shalat. Sejak itu mereka sudah mulai bisa dibimbing dan diajari

cara shalat.

2. Usia Perintah

Yaitu saat menginjak usia tujuh tahun dan berlangsung hingga

usia sepuluh tahun, anak-anak sudah harus diperintah oleh orang tuanya

untuk menjalankan shalat.

3. Usia Boleh Dipukul

Yaitu setelah anak berusia sepuluh tahun hingga baligh. Jika

enggan shalat, orang tua boleh memukulnya.

Pembinaan secara bertahap jika dilakukan dan ditempuh dengan baik,

sabar dan kontinu oleh orang tua, anak-anak mereka akan tumbuh dan dewasa

sebagai manusia mulia.21

c. Memotivasi Anak

Menurut Muhammad Qutb dalam Manhajut Tarbiyah Al-Islamiyah,

motivasi adalah unsur penting dalam pembinaan dan tidak boleh disepelekan,

namun tidak boleh berlebihan. Memberi dorongan kepada anak memainkan

peranan penting dalam jiwa, memicu gerak positif konstruktif dan

mengungkap potensi dan jati dirinya yang terpendam. Sebagaimana ia dapat

meningkatkan kontinuitas kerja dan mendorongnya untuk terus maju ke arah

yang benar.

21

Ibid, h. 103.

Page 41: repository.radenintan.ac.idrepository.radenintan.ac.id/535/1/SKRIPSI_WATERMARK_FIX.pdf · POLA BIMBINGAN TERHADAP PEMBENTUKAN AKHLAK . ANAK USIA 6-12 TAHUN DI PERUM. BTN (BANK TABUNGAN

23

Itulah yang dilakukan oleh Umar bin Khattab r.a. yang mendorong

anaknya agar berani berbicara dihadapan orang tua. Setelah diberitahu

Abdullah bahwa dia bisa menjawab pertanyaan Nabi tentang pohon di

lembah, Umar r.a. berkata “Kenapa kamu tadi tidak mengatakannya ? Kalau

tadi kamu mengatakannya saya lebih menyukainya daripada ini dan itu…”

“Saya tidak berani karena saya lihat Bapak dan Abu Bakar tadi diam.”

Kata Abdullah. (Fathul Bari, 13/153).22

3. Bentuk-Bentuk Bimbingan

Pelayanan bimbingan dan konseling ditujukan untuk membantu klien atau

anak bimbing untuk mengatasi peroblematikanya dalam berbagai bidang yang

dihadapinya. Pelayanan bimbingan dan konseling sesuai dengan perkembangan

kehidupan manusia yang semakin kompleks, maka bimbingan dan konseling pun

berkembang sesuai kehidupan masyarakat.

Jika dilihat dari segi bidangnya, bimbingan dapat dibedakan menjadi

beberapa macam, yaitu sebagai berikut:

a. Vocational Guidance

Vocational guidance yaitu bimbingan dalam memilih lapangan

pekerjaan atau jabatan/profesi, dalam mempersiapkan diri untuk memasuki

lapangan tersebut dan dalam menyesuaikan diri dengan tuntutan-tuntutan

22

Ibid, h. 94.

Page 42: repository.radenintan.ac.idrepository.radenintan.ac.id/535/1/SKRIPSI_WATERMARK_FIX.pdf · POLA BIMBINGAN TERHADAP PEMBENTUKAN AKHLAK . ANAK USIA 6-12 TAHUN DI PERUM. BTN (BANK TABUNGAN

24

dalam bidang pekerjaan tertentu.23

Dewasa ini kerap digunakan “bimbingan

jabatan” atau “bimbingan karier.”

Bimbingan bidang vocational guidance merupakan bimbingan yang

berhubungan dengan masalah jabatan atau pekerjaan yang perlu dipilih oleh

klien sesuai dengan bakat dan kemampuannya untuk masa sekarang maupun

mendatang. Pemilihan dan pengambilan keputusan tentang jenis jabatan atau

pekerjaan didasari atas kesadaran masing-masing pribadi terbimbing terhadap

kemampuan serta personalitas seperti apa yang sesuai dengannya. Hal

tersebut perlu mendapatkan tekanan perhatian dari yang bersangkutan agar di

kemudian hari tidak mengakibatkan frustasi serta kegagalan dalam

pelaksanaan tugas hidupnya.

Bimbingan pekerjaan cukup berarti dalam kehidupan manusia,

sebagian besar dari pikiran dan waktu tercurahkan pada kepentingan

pekerjaan. Biasanya individu akan merasa frustasi dan tegang apabila tidak

merasa puas dalam pekerjaannya. Beberapa individu memutuskan untuk

mengganti bidang pekerjaannya karena alasan tersebut. Dalam masyarakat

tradisional, “memilih pekerjaan” kerap bukan masalah, karena anak biasanya

mengikuti tradisi keluarganya, di samping itu pula tidak banyak variasi dalam

bidang pekerjaan. Namun, lain halnya dengan masyarakat modern, kehidupan

masyarakat lebih kompleks dan bidang pekerjaan pun beraneka ragam.

23

W.S. Winkel, Bimbingan dan Konseling di Sekolah Menengah, (Jakarta: Gramedia, 1989),

h. 30.

Page 43: repository.radenintan.ac.idrepository.radenintan.ac.id/535/1/SKRIPSI_WATERMARK_FIX.pdf · POLA BIMBINGAN TERHADAP PEMBENTUKAN AKHLAK . ANAK USIA 6-12 TAHUN DI PERUM. BTN (BANK TABUNGAN

25

Sehingga tidak cukup mempersiapkan anak-anak untuk bidang pekerjaan

yang begitu banyak jenis dan tuntutannya hanya dalam keluarga.

b. Educational Guidance

Educational guidance ialah bimbingan dalam hal menemukan cara

belajar yang tepat, mengatasi kesukaran dalam belajar, dan juga memilih

jenis/jurusan sekolah lanjutan yang sesuai.

Bimbingan dan konseling dalam bidang pendidikan (educational

guidance), berkenaan dengan pemberian bimbingan yang menyangkut

tentang pengambilan keputusan mengenai bidang studi yang akan dipilih

memiliki hubungan dengan kurikulum atau perguruan tinggi, serta fasilitas

lainnya.

Dalam bimbingan dan konseling edukasional tersebut, si pembimbing

perlu mendapatkan informasi-informasi dari para guru dan kepala sekolah

mengenai berbagai hal yang menyangkut minat, bakat, tingkat kemampuan,

serta kegiatan anak dalam belajar di dalam kelas maupun di luar kelas dan

sebagainya. Informasi tersebut sangat besar sekali gunanya.

Jelaslah kiranya bahwa pembimbing harus memiliki pengetahuan

yang sangat luas dan mengikuti perkembangan pendidikan sekolah.

Mendapat gambaran yang jelas mengenai situasi pendidikan memang bukan

hal mudah, tetapi klien mengandaikan bahwa pembimbing lebih tahu

daripada dirinya sendiri.

Page 44: repository.radenintan.ac.idrepository.radenintan.ac.id/535/1/SKRIPSI_WATERMARK_FIX.pdf · POLA BIMBINGAN TERHADAP PEMBENTUKAN AKHLAK . ANAK USIA 6-12 TAHUN DI PERUM. BTN (BANK TABUNGAN

26

Di samping itu, seorang pembimbing yang membantu anak-anak

dalam studi mereka harus pandai menyelami jiwa anak-anak itu, jarang ada

anak yang hanya memperhatikan studinya di sekolah. Anak harus pula

memikirkan pergaulan dengan teman-teman sebayanya, hubungan dengan

orang tua, cita-cita hidup. Oleh karena itu, bimbingan belajar (educational

guidance) juga berhubungan dengan personal-social guidance.

c. Personal-Social Guidance

Personal-social guidance ialah bimbingan dalam menghadapi dan

mengatasi kesulitan dalam diri sendiri, apabila kesulitan tertentu berlangsung

terus dan tidak mendapat penyelesaiannya, terancamlah kebahagiaan hidup

dan akan timbul gangguan-gangguan mental. Di samping itu, juga kesukaran-

kesukaran yang timbul dalam pergaulan dengan orang lain (pergaulan sosial),

karena kesukaran semacam ini biasanya dirasakan dan dihayati sebagai

kesulitan pribadi.24

Perlunya jenis bimbingan ini kiranya tidak perlu dibuktikan, setiap

manusia, muda dan tua, mengetahui dari pengalaman sendiri bagaimana

perasaannya apabila permasalahan tertentu tidak diselesaikan. Menemukan

berbagai kesukaran sudah menjadi “nasib” manusia, semakin bertambah usia

seseorang maka semakin banyak pula permasalahan yang harus dihadapi.

Yang terpenting bukanlah menghindari kenyataan suatu masalah, melainkan

24

W.S. Winkel, Op.Cit. h. 35.

Page 45: repository.radenintan.ac.idrepository.radenintan.ac.id/535/1/SKRIPSI_WATERMARK_FIX.pdf · POLA BIMBINGAN TERHADAP PEMBENTUKAN AKHLAK . ANAK USIA 6-12 TAHUN DI PERUM. BTN (BANK TABUNGAN

27

bagaimana sikap dan tindakan dalam menghadapi masalah tersebut. Jenis

bimbingan ini bisa juga disebut sebagai “bimbingan pribadi.”

Dalam memberikan personal-social guidance, seorang pembimbing

membutuhkan fleksibilitas yang tinggi dan kesabaran yang besar. Disatu

pihak ia harus menunjukkan pengertian terhadap situasi konkret dari klien

(anak bimbing), dan dipihak lain ia harus membantu klien untuk mengambil

suatu manfaat dari berbagai pengalaman yang lampau dan melihat ke depan,

ke masa yang akan datang. “Bimbingan pribadi” termasuk dalam usaha-usaha

berikut ini.

1. Memberikan informasi kepada klien mengenai beberapa fase

perkembangan dan berbagai hal yang lazim dialami oleh anak-anak.

2. Mengatur dan memimpin diskusi kelompok mengenai masalah atau

kesulitan yang dialami oleh kebanyakan klien. Akan sangat

bermanfaat apabila ini disertai dengan tanggapan dari ahli bimbingan.

3. Membuka kesempatan yang luas untuk berwawancara dengan

konselor. Lajur pelayanan ini sangat bermanfaat.

4. Mengumpulkan data mengenai sifat-sifat kepribadian klien dan

mengenai pergaulan sosialnya di lingkungannya.

d. Mental Health Guidance

Mental health guidance (bimbingan dalam bidang kesehatan jiwa),

yaitu suatu bimbingan yang bertujuan untuk menghilangkan faktor-faktor

Page 46: repository.radenintan.ac.idrepository.radenintan.ac.id/535/1/SKRIPSI_WATERMARK_FIX.pdf · POLA BIMBINGAN TERHADAP PEMBENTUKAN AKHLAK . ANAK USIA 6-12 TAHUN DI PERUM. BTN (BANK TABUNGAN

28

yang menimbulkan gangguan jiwa klien. Sehingga ia akan memperoleh

ketenangan hidup ruhaniah yang sewajarnya seperti yang diharapkan.25

Di dalam usaha memperoleh “klasifikasi” ruhaniah, konselor kadang-

kadang memerlukan pendekatan psikoterapis (penyembuhan jiwa),

psikoanalitis (penganalisaan jiwa), klinis, dan juga pendekatan yang berpusat

pada keadaan pribadi klien (client centered approach).

Pendekatan client centered ini mula-mula dikenalkan oleh Carl

Rogers pada tahun 1942 dalam bukunya yang berjudul “Counseling and

Psychotherapy” yang menentang metode directive, karena menurut

pendapatnya, konseling yang baik dan efektif adalah apabila bertujuan tidak

untuk memecahkan suatu problem khusus, melainkan untuk membantu

seseorang agar mampu bertumbuh. Pendekatan yang demikian ini lebih

banyak menekankan pada unsur perasaan (emosional), atau aspek perasaan

dari situasi seseorang daripada aspek intelektual. Jadi, pendekatan semacam

ini sebenarnya lebih menekankan perhatian kepada sumber pola pandangan

hidup dalam pribadi masing-masing individu (internal and personal frame of

reference).

e. Religious Guidance

Religious guidance (bimbingan keagamaan) yaitu bimbingan dalam

rangka membantu pemecahan problem seseorang dalam kaitannya dengan

25

Arifin, Pokok-Pokok Pikiran tentang Bimbingan dan Penyuluhan Agama, (Jakarta: Bulan

Bintang, 1979), h. 46.

Page 47: repository.radenintan.ac.idrepository.radenintan.ac.id/535/1/SKRIPSI_WATERMARK_FIX.pdf · POLA BIMBINGAN TERHADAP PEMBENTUKAN AKHLAK . ANAK USIA 6-12 TAHUN DI PERUM. BTN (BANK TABUNGAN

29

masalah-masalah keagamaan, melalui keimanan menurut agamanya. Dengan

menggunakan pendekatan keagamaan dalam bimbingan tersebut, klien dapat

diberi insight (kesadaran terhadap dialaminya) dalam pribadinya yang

dihubungkan dengan nilai keimananya yang mungkin pada saat itu telah

lenyap dari dalam jiwa klien.

Menurut Prof. H. M. Arifin, M.Ed., secara umum dapat disimpulkan

bahwa sebenarnya hanya ada tiga kategori pelayanan dalam bimbingan

tersebut, yaitu sebagai berikut:

a. Pelayanan yang membantu siswa agar dapat lebih memahami tentang

dirinya, terhadap kemungkinan perkembangannya, agar dapat dengan

mudah mengungkapkan perasaan tertekan dan harapan ke alam

sadarnya, serta melihat hal tersebut tanpa distorsi.

b. Pelayanan yang membantu kepada pertumbuhan/perkembangan

hidup sosial dan keterampilannya ke arah sikap dan perasaan senang

hidup bermasyarakat (berkelompok). Dalam hubungannya ini,

organisasi siswa akan dapat membantu sosialitas, individualitas,

perkembangan moralitas, dan sebagainya. Dengan bimbingan melalui

apa yang disebut group guidance (bimbingan kelompok), pertemuan-

pertemuan orientasi bagi siswa baru, pertemuan-pertemuan di

asrama-asrama, student centre, olahraga serta karyawisata dan

sebagainya, juga sangat membantu kepada pengembangan rasa sosial

mereka.

Page 48: repository.radenintan.ac.idrepository.radenintan.ac.id/535/1/SKRIPSI_WATERMARK_FIX.pdf · POLA BIMBINGAN TERHADAP PEMBENTUKAN AKHLAK . ANAK USIA 6-12 TAHUN DI PERUM. BTN (BANK TABUNGAN

30

c. Pelayanan terhadap kebutuhan siswa dibidang kesehatan mental dan

fisik, keuangan dalam bentuk koperasi pinjam-meminjam, beasiswa,

student employment service (bagian urusan penempatan kerja) adalah

penting artinya bagi perkembangan studi mereka lebih lanjut.26

4. Langkah-Langkah Bimbingan

Dalam memberikan bimbingan kepada anak, terdapat pula beberapa

langkah-langkah yang mesti dilaksanakan. Adapun langkah-langkah memberikan

bimbingan sebagai berikut:

a. Langkah Identifikasi Anak

Langkah ini dimaksudkan untuk mengenal anak beserta gejala-gejala

yang tampak. Dalam langkah ini, pembimbing mencatat anak-anak yang perlu

mendapat bimbingan dan memilih anak yang perlu mendapat bimbingan lebih

dahulu.

b. Langkah Diagnosis

Langkah diagnosis, yaitu langkah untuk menetapkan masalah yang

dihadapi anak beserta latar belakangnya. Dalam langkah ini, kegiatan yang

dilakukan ialah mengumpulkan data dengan mengadakan studi terhadap anak,

menggunakan berbagai studi terhadap anak, menggunakan berbagai teknik

pengumpulan data. Setelah data terkumpul, ditetapkan masalah yang dihadapi

serta latar belakangnya.

26

Samsul Munir Amin, Bimbingan dan Konseling Islam, (Jakarta: Amzah, 2015), cet. 3, h.

58-60.

Page 49: repository.radenintan.ac.idrepository.radenintan.ac.id/535/1/SKRIPSI_WATERMARK_FIX.pdf · POLA BIMBINGAN TERHADAP PEMBENTUKAN AKHLAK . ANAK USIA 6-12 TAHUN DI PERUM. BTN (BANK TABUNGAN

31

c. Langkah Prognosis

Langkah prognosis, yaitu langkah untuk menetapkan jenis bantuan

yang akan dilaksanakan untuk bimbingan anak. Langkah prognosis ini

ditetapkan berdasarkan kesimpulan dalam langkah diagnosis, yaitu setelah

ditetapkan masalahnya dan latar belakangnya. Langkah prognosis ini,

ditetapkan bersama setelah mempertimbangkan berbagai kemungkinan dan

berbagai faktor.

d. Langkah Terapi

Langkah terapi, yaitu langkah pelaksanaan bantuan atau bimbingan.

Langkah ini merupakan pelaksanaan yang ditetapkan dalam langkah

prognosis. Pelaksanaan ini tentu memakan banyak waktu, proses yang

kontinu dan sistematis, serta memerlukn pengamatan yang cermat.

e. Langkah Evaluasi dan Follow-Up

Langkah ini dimaksudkan untuk menilai dan mengetahui sejauh

manakah terapi yang telah dilakukan dan telah mencapai hasilnya. Dalam

langkah follow-up atau tindak lanjut, dilihat perkembangan selanjutnya

dalam jangka waktu yang lebih jauh.27

27

Anas Salahudin, Bimbingan dan Konseling, (Bandung: Pustaka Setia, 2010), cet. III, h. 95-

96.

Page 50: repository.radenintan.ac.idrepository.radenintan.ac.id/535/1/SKRIPSI_WATERMARK_FIX.pdf · POLA BIMBINGAN TERHADAP PEMBENTUKAN AKHLAK . ANAK USIA 6-12 TAHUN DI PERUM. BTN (BANK TABUNGAN

32

5. Tujuan Bimbingan

Secara umum dan luas, program bimbingan dilaksanakan dengan tujuan

sebagai berikut:

a. Membantu individu dalam mencapai kebahagiaan.

b. Membantu individu dalam mencapai kehidupan yang efektif dan

produktif dalam masyarakat.

c. Membantu individu dalam mencapai hidup bersama dengan individu-

individu yang lain.

d. Membantu individu dalam mencapai harmoni antara cita-cita dan

kemampuan yang dimilikinya.

Secara lebih khusus, sebagaimana diuraikan Minalka (1971). Program

bimbingan dilaksanakan dengan tujuan agar anak bimbing dapat melaksanakan

hal-hal berikut:

a. Memperkembangkan pengertian dan pemahaman diri dalam kemajuan

dirinya.

b. Memperkembangkan pengetahuan tentang dunia kerja, kesempatan

kerja, serta rasa tanggung jawab dalam memilih suatu kesempatan kerja

tertentu.

c. Memperkembangkan kemampuan untuk memilih, mempertemukan

pengetahuan tentang dirinya dengan informasi tentang kesempatan yang

ada secara bertanggung jawab.

Page 51: repository.radenintan.ac.idrepository.radenintan.ac.id/535/1/SKRIPSI_WATERMARK_FIX.pdf · POLA BIMBINGAN TERHADAP PEMBENTUKAN AKHLAK . ANAK USIA 6-12 TAHUN DI PERUM. BTN (BANK TABUNGAN

33

d. Mewujudkan penghargaan terhadap kepentingan dan harga diri orang

lain.28

Secara garis besar atau secara umum, tujuan bimbingan Islami membantu

individu mewujudkan dirinya sebagai manusia seutuhnya agar mencapai

kebahagiaan hidup di dunia dan di akhirat.29

Menurut hemat penulis, tujuan bimbingan agama juga menjadi tujuan

dakwah Islam. Karena dakwah yang terarah adalah memberikan bimbingan

kepada umat Islam untuk betul-betul mencapai dan melaksanakan keseimbangan

hidup di dunia dan akhirat. Dengan demikian bimbingan agama Islam adalah

bagian dari dakwah Islam.

Dengan demikian, Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam juga

menduduki fungsi sebagai konselor agama di tengah-tengah umatnya, demikian

pula para sahabat Nabi, para ulama, dimana mereka juga merupakan pembimbing

keagamaan dalam kehidupan masyarakat.

Bimbingan dalam rangka menemukan pribadi, dimaksudkan agar klien

atau peserta didik mengenal kekuatan dan kelemahan dirinya sendiri serta

menerimanya secara positif dan dinamis sebagai modal pengembangan diri lebih

lanjut. Sebagai manusia yang normal, di dalam setiap diri individu selain

memiliki hal-hal yang positif tentu juga memiliki hal-hal yang negatif. Pribadi

yang sehat yaitu apabila ia mampu menerima dirinya sebagaimana adanya, dan

28

Ibid, Samsul Munir Amin, cet. 3, h. 39. 29

Aunur Rahim, Bimbingan dan Konseling dalam Islam, (Yogyakarta: UII Press, 2001), h.

35.

Page 52: repository.radenintan.ac.idrepository.radenintan.ac.id/535/1/SKRIPSI_WATERMARK_FIX.pdf · POLA BIMBINGAN TERHADAP PEMBENTUKAN AKHLAK . ANAK USIA 6-12 TAHUN DI PERUM. BTN (BANK TABUNGAN

34

mampu mewujudkan hal-hal positif sehubungan dengan penerimaan dirinya itu.

Jika seorang peserta didik mengenal dirinya kurang berprestasi dibandingkan

dengan kawan-kawannya, maka hendaknya ia tidak menjadi putus asa, rendah

diri, dan sebagainya, melainkan justru hendaknya ia harus lebih bersemangat

untuk mengejar ketertinggalannya itu, dan meraih prestasi pada bidang yang

diminatinya. Sebaiknya, bagi mereka yang tahu akan dirinya dalam satu hal lebih

baik dari kawan-kawannya, hendaknya tidak bersikap sombong atau berhenti

berusaha.

Demikian juga kita menemukan keadaan jasmani dan ruhani yang kurang

menguntungkan hendaknya tidak menjadi alasan untuk bersedih hati, merasa

rendah diri, dan sebagainya. Karena Allah Subhanahu Wa Ta’ala menciptakan

manusia dengan sebaik-baiknya, dan adanya kelebihan seseorang dari yang lain

memiliki maksud-maksud tertentu.

Firman Allah Subhanahu Wa Ta’ala:

Artinya: “Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dalam

bentuk yang sebaik-baiknya.” (QS. At-Tin: 4)30

Bimbingan dalam rangka mengenal lingkungan dimaksudkan agar peserta

mengenal lingkungannya secara objektif, baik lingkungan sosial ekonomi,

lingkungan budaya yang sangat sarat dengan nilai-nilai dan norma-norma,

maupun lingkungan fisik dan menerima berbgai kondisi lingkungan itu secara

30

Departemen Agama Republik Indonesia, Op.Cit. 1076.

Page 53: repository.radenintan.ac.idrepository.radenintan.ac.id/535/1/SKRIPSI_WATERMARK_FIX.pdf · POLA BIMBINGAN TERHADAP PEMBENTUKAN AKHLAK . ANAK USIA 6-12 TAHUN DI PERUM. BTN (BANK TABUNGAN

35

positif dan dinamis pula. Pengenalan lingkungan yang meliputi keluarga, sekolah

dan lingkungan alam dan masyarakat sekitar serta lingkungan yang lebih luas

diharapkan dapat menunjang proses penyesuaian diri peserta didik dengan

lingkungan dimana ia berada dan dapat memanfaatkan kondisi lingkungan itu

secara optimal untuk mengembangkan diri secara mantap dan berkelanjutan,

sebagaimana halnya dengan pengenalan diri, individu juga harus mampu

menerima lingkungannya sebagaimana adanya.31

6. Fungsi Bimbingan

Fungsi-fungsi yang terdapat dalam bimbingan adalah fungsi pemahaman,

fungsi pencegahan, fungsi pengentasan, fungsi pemeliharaan dan pengembangan,

dan fungsi advokasi, yakni sebagai berikut:

a. Fungsi Pemahaman

Fungsi Pemahaman, yaitu fungsi bimbingan yang akan

menghasilkan pemahaman tentang sesuatu oleh pihak-pihak tertentu sesuai

dengan kepentingan pengembangan peserta didik. Fungsi pemahaman ini

meliputi:

1. Pemahaman tentang diri peserta didik sendiri, terutama oleh peserta

didik sendiri, guru pada umumnya, dan guru pembimbing.

2. Pemahaman tentang lingkungan peserta didik, termasuk di

dalamnya lingkungan keluarga dan sekolah terutama oleh peserta

31

Samsul Munir Amin, Bimbingan dan Konseling Islami, (Jakarta: Amzah, 2015), cet. 3, h.

40-41.

Page 54: repository.radenintan.ac.idrepository.radenintan.ac.id/535/1/SKRIPSI_WATERMARK_FIX.pdf · POLA BIMBINGAN TERHADAP PEMBENTUKAN AKHLAK . ANAK USIA 6-12 TAHUN DI PERUM. BTN (BANK TABUNGAN

36

didik sendiri, orang tua, guru pada umumnya, dan guru

pembimbing.

3. Pemahaman tentang lingkungan yang luas (termasuk di dalamnya

informasi pendidikan, informasi jabatan/pekerjaan, dan informasi

sosial dan budaya/nilai-nilai), terutama oleh peserta didik.

b. Fungsi Pencegahan

Fungsi pencegahan yaitu fungsi bimbingan dan koseling yang akan

menghasilkan tercegahnya atau terhindarnya peserta didik dari berbagai

permasalahan yang mungkin timbul yang akan dapat mengganggu,

menghambat, ataupun menimbulkan kesulitan, kerugian-kerugian tertentu

dalam proses perkembangannya. Beberapa kegiatan bimbingan yang dapat

berfungsi pencegahan antara lain: program orientasi, program bimbingan

karier, program pengumpulan data, dan program kegiatan kelompok.32

c. Fungsi Pengentasan

Istilah fungsi pengentasan ini digunakan sebagai pengganti isilah

fungsi kuratif atau fungsi terapeutik dengan arti pengobatan atau

penyembuhan. Tidak digunakannya kedua istilah tersebut karena istilah itu

berorientasi bahwa peserta didik yang dibimbing (klien) adalah orang yang

“sakit” untuk mengganti istilah “fungsi perbaikan” yang mempunyai

konotasi bahwa peserta didik yang dibimbing (klien) adalah orang yang

“tidak baik” atau “rusak”.

32

Samsul Munir Amin, Op. Cit., h. 45-46.

Page 55: repository.radenintan.ac.idrepository.radenintan.ac.id/535/1/SKRIPSI_WATERMARK_FIX.pdf · POLA BIMBINGAN TERHADAP PEMBENTUKAN AKHLAK . ANAK USIA 6-12 TAHUN DI PERUM. BTN (BANK TABUNGAN

37

Dalam pelayanan bimbingan dan konseling pemberian label atau

berasumsi bahwa peserta didik atau klien adalah orang “sakit” atau “rusak”

sama sekali tidak boleh dilakukan. Pelayanan bimbingan dan konseling

berusaha membantu memecahkan masalah-masalah yang dihadapi oleh

peserta didik, baik dalam sifatnya, jenisnya, maupun bentuknya.

d. Fungsi Pemeliharaan dan Pengembangan

Fungsi pemeliharaan dan pengembangan adalah fungsi bimbingan

dan konseling yang akan menghasilkan terpeliharanya dan

terkembangkannya beberapa potensi dan kondisi positif peserta didik dalam

rangka perkembangan dirinya secara terarah, menetap, dan berkelanjutan.

Dalam fungsi ini, hal-ha yang dipandang sudah bersifat positif dijaga agar

tetap baik dan dimantapkan. Dengan demikian, peserta didik diharapkan

dapat mencapai perkembangan kepribadian secara optimal.

e. Fungsi Advokasi

Fungsi advokasi yaitu fungsi bimbingan dan konseling yang akan

menghasilkan pembelaan (advokasi) terhadap peserta didik dalam rangka

upaya pengembangan seluruh potensi secara optimal.

Fungsi-fungsi tersebut diwujudkan melalui diselenggarakannya

berbagai jenis layanan dan kegiatan bimbingan dan konseling untuk

mencapai hasil sebagaimana yang terkandung di dalam masing-masing

fungsi tersebut. Setiap layanan dan kegiatan bimbingan yang dilaksanakan

harus secara langsung mengacu kepada satu atau lebih fungsi-fungsi

Page 56: repository.radenintan.ac.idrepository.radenintan.ac.id/535/1/SKRIPSI_WATERMARK_FIX.pdf · POLA BIMBINGAN TERHADAP PEMBENTUKAN AKHLAK . ANAK USIA 6-12 TAHUN DI PERUM. BTN (BANK TABUNGAN

38

tersebut agar hasil yang hendak dicapai dapat diidentifikasi dan dievaluasi

dengan jelas.

Secara keseluruhan, jika semua fungsi tersebut telah terlaksana

dengan baik, dapatlah dikatakan bahwa peserta didik akan mampu

berkembang secara wajar dan mantap menuju aktualisasi diri secara optimal

pula.33

B. Pembentukan Akhlak

1. Pengertian Akhlak

Akhlak menurut bahasa adalah perangai, tingkah laku dan tabiat. Namun,

secara istilah makna akhlak adalah tata cara pergaulan atau bagaimana seorang

hamba berhubungan dengan Allah sebagai Khaliknya, dan bagaimana seorang

hamba bergaul dengan sesama manusia lainnya.34

Dalam Kamus Besar Bahasa

Indonesia akhlak adalah budi pekerti atau kesopanan.35

Menurut perspektif Islam, akhlak adalah salah satu perkara penting yang

harus diajarkan kepada anak-anak, sejak masa kanak-kanak hingga mereka

dewasa, semuanya sebagai bentuk kepedulian dan kepatuhan kepada ajaran yang

pernah dipraktikkan oleh Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam.

33

Ibid., h. 47. 34

Ummu Anas Sumayyah Bintu Muhammad Al-Ansyariyyah, Menggapai Surga Tertinggi

dengan Akhlak Mulia, (Bogor: Darul Ilmi, 2003), h. 17. 35

Helmawati, Pendidikan Keluarga (Teoritis dan Praktis), (Bandung: PT Remaja

Rosdakarya, 2014), cet. 1, h. 160.

Page 57: repository.radenintan.ac.idrepository.radenintan.ac.id/535/1/SKRIPSI_WATERMARK_FIX.pdf · POLA BIMBINGAN TERHADAP PEMBENTUKAN AKHLAK . ANAK USIA 6-12 TAHUN DI PERUM. BTN (BANK TABUNGAN

39

“Menurut Miqdad Yaljan, akhlak adalah setiap tingkah laku yang

mulia, yang dilakukan oleh manusia dengan kemauan yang mulia dan

untuk tujuan yang mulia pula.”

“Menurut Ahmad bin Mohd Salleh, akhlak bukanlah tindakan yang

lahir (nyata), akan tetapi meliputi pemikiran, perasaan, dan niat baik

secara individu maupun kelompok masyarakat. Dan semua itu

mempunyai nilai etika dan prinsip-prinsipnya masing-masing

sebagaimana yang telah ditetapkan Allah terhadap manusia melalui

wahyu yang dibawa oleh Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam.”

“Menurut Ahmad Khamis, akhlak adalah ajaran sekumpulan peraturan

dan ketetapan, baik secara lisan ataupun tulisan yang berkenaan tentang

bagaimana manusia harus hidup dan bertindak sehingga dengan setiap

tindakandan perbuatan yang dilakukan itu menjadikannya sebagai

manusia yang baik.”

“Imam Al-Ghazaly mengatakan, bahwa akhlak adalah hasil dari

pendidikan, latihan, pembinaan, serta perjuangan keras dan sungguh-

sungguh, seandainya akhlak itu tidak bisa menerima perubahan, maka

batalah fungsi wasiat, nasihat, dan pendidikan, dan tidak ada pula

fungsinya hadits Nabi yang mengatakan “perbaikilah akhlak kamu

sekalian”.”36

“Menurut Abdul Karim Zaidan, akhlak adalah nilai-nilai dan sifat-sifat

yang tertanam dalam jiwa, yang dengan sorotan dan timbangannya

seseorang dapat menilai apakah perbuatannya baik atau buruk,

selanjutnya dia dapat memilih baik untuk melakukannya atau

meninggalkannya.”37

Para ulama juga menyebutkan ciri-ciri orang yang memiliki akhlak yang

baik, yakni: pemalu, jarang menyakiti, suka berbuat kebaikan, jujur, sedikit

bicara, banyak beramal, sedikit kesalahan, tidak banyak menonjolkan diri,

berbakti, menyambung kekerabatan, tenang, sabar, suka berterima kasih, ridha,

santun, menepati janji, dan menjaga harga diri. Tidak suka melaknat, mencela,

36

Imam al-Ghazali, Ihya’ Ulum al-Din, juz, III, (Beirut: Dar al-Fikr, t.t.), h. 54. 37

Muhammad Abdurrahman, Op. Cit, h. 8.

Page 58: repository.radenintan.ac.idrepository.radenintan.ac.id/535/1/SKRIPSI_WATERMARK_FIX.pdf · POLA BIMBINGAN TERHADAP PEMBENTUKAN AKHLAK . ANAK USIA 6-12 TAHUN DI PERUM. BTN (BANK TABUNGAN

40

mengadu domba ataupun menggunjing. Tidak gegabah, dengki, bakhil, dan tidak

pula iri hati. Berwajah gembira dan murah senyum, mencintai karena Allah,

membenci karena Allah, ridha karena Allah dan marah karena Allah. Semua itu

termasuk definisi orang yang memiliki akhlak yang mulia dilihat dari sebagian

sifat-sifatnya.38

Allah Subhanahu Wa Ta’ala telah memuji Nabi-Nya dengan kebaikan

akhlaknya. Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman:

Artinya: “Dan sesungguhnya engkau benar-benar berbudi pekerti

yang luhur.” (QS. Al-Qalam: 4)

Allah juga memerintahkan beliau agar berakhlak dengan akhlak yang

baik. Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman:

...

Artinya: “…Tolaklah (kejahatan itu) dengan cara yang lebih

baik, maka tiba-tiba orang yang antaramu dan antara dia ada permusuhan

seolah-olah telah teman yang sangat setia.” (QS. Fushshilat: 34)

Allah telah menjadikan akhlak mulia sebagai penyebab untuk

mendapatkan syurga yang tinggi.

38

Syaikh Abu Bakar Jabir Al Jazairy, Op. Cit, h. 307-309.

Page 59: repository.radenintan.ac.idrepository.radenintan.ac.id/535/1/SKRIPSI_WATERMARK_FIX.pdf · POLA BIMBINGAN TERHADAP PEMBENTUKAN AKHLAK . ANAK USIA 6-12 TAHUN DI PERUM. BTN (BANK TABUNGAN

41

Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman:39

Artinya: “Dan bersegeralah kamu mencari ampunan dari

Rabbmu dan mendapatkan surga yang luasnya seluas langit dan bumi

yang disediakan bagi orang-orang yang bertakwa. (Yaitu) orang yang

berinfak, baik di waktu lapang maupun sempit, dan orang-orang yang

menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang lain. Dan Allah

mencintai orang yang berbuat kebaikan.” (QS. Ali-Imran: 133-134)40

2. Macam-Macam Akhlak

Ulama akhlak menyatakan bahwa akhlak yang baik merupakan sifat para

Nabi dan orang-orang shiddiq, sedangkan akhlak yang buruk merupakan sifat

syaithan dan orang-orang tercela. Maka pada dasarnya akhlak dibagi menjadi dua

macam, antara lain:

a. Akhlak baik atau terpuji, dibedakan menjadi dua, antara lain:

1. Akhlak terhadap Tuhan, dibedakan menjadi dua yaitu:

a.) Akhlak terhadap Tuhan yang meliputi bertaubat, bersabar,

bersyukur, bertawakal, ikhlas, raja’, dan takut.

39

Syaikh Abu Bakar Jabir Al Jazairy, Minhajul Muslim (Pedoman Hidup Harian Seorang

Muslim), (Jakarta: Ummul Qura, 2014), cet. 1, h. 305-306. 40

Departemen Agama Republik Indonesia, Op.Cit, h. 98, 778 & 960.

Page 60: repository.radenintan.ac.idrepository.radenintan.ac.id/535/1/SKRIPSI_WATERMARK_FIX.pdf · POLA BIMBINGAN TERHADAP PEMBENTUKAN AKHLAK . ANAK USIA 6-12 TAHUN DI PERUM. BTN (BANK TABUNGAN

42

b.) Akhlak buruk terhadap Tuhan yang meliputi takabur, musyrik,

murtad, munafiq, riya’, boros atau berfoya-foya, dan rakus atau

tamak.

2. Akhlak terhadap manusia, dibedakan menjadi dua yaitu:

a.) Akhlak baik terhadap sesama manusia, yang meliputi belas

kasihan atau sayang, rasa persaudaraan, memberi nasehat, suka

menolong, menahan amarah, sopan santun, dan suka memaafkan.

b.) Akhlak buruk terhadap sesama manusia, yang meliputi mudah

marah, iri hati atau dengki, mengadu-adu, mengumpat, bersikap

congkak, bersikap kikir, dan berbuat aniaya.41

3. Metode Pembentukan Akhlak

Dalam pembentukan akhlak, ditemukan metode yang berbeda,

diantaranya:

a. Metode yang berasal dari hasil analisis Muhammad Al-Ghazali terhadap

lima rukun Islam, yaitu rukun Islam telah menunjukkan dengan jelas,

bahwa dalam rukun Islam itu terkandung konsep pembentukan akhlak.

Rukun Islam yang pertama adalah mengucap dua kalimat syahadat, yaitu

bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Allah, dan bersaksi bahwa Nabi

Muhammad adalah utusan Allah. Kalimat ini mengandung pernyataan

bahwa selama hidupnya manusia hanya tunduk kepada aturan dan

tuntutan Allah. Orang yang tunduk dan patuh pada aturan Allah dan

41

Mahyuddin, Kuliah Akhlak Tasawuf, (Jakarta: Kalam Mulia, 1999), h. 9-32.

Page 61: repository.radenintan.ac.idrepository.radenintan.ac.id/535/1/SKRIPSI_WATERMARK_FIX.pdf · POLA BIMBINGAN TERHADAP PEMBENTUKAN AKHLAK . ANAK USIA 6-12 TAHUN DI PERUM. BTN (BANK TABUNGAN

43

Rasul-Nya sudah dapat dipastikan akan menjadi orang baik. Selanjutnya

rukun Islam yang kedua adalah mengerjakan shalat lima waktu. Shalat

yang dikerjakan akan membawa pelakunya terhindar dari perbuatan yang

keji dan mungkar, seperti firman Allah:42

Artinya: “Bacalah apa yang telah diwahyukan kepadamu, yaitu

Al Kitab (Al Quran) dan dirikanlah shalat. Sesungguhnya shalat itu

mencegah dari (perbuatan-perbuatan) keji dan mungkar. Dan

sesungguhnya mengingat Allah (shalat) adalah lebih besar

(keutamaannya dari ibadat-ibadat yang lain). Dan Allah mengetahui

apa yang kamu kerjakan.” (QS. Al-Ankabut: 45)43

b. Rukun Islam yang ketiga, yaitu zakat juga mengandung didikan untuk

membentuk akhlak, yaitu agar orang yang melaksanakannya dapat

membersihkan dirinya dari sifat kikir, mementingkan diri sendiri dan

membersihkan hartanya dari hak orang lain, yaitu hak fakir miskin dan

seterusnya. Muhammad Al-Ghazali mengatakan bahwa hakikat zakat

adalah untuk membersihkan jiwa dan mengangkat derajat manusia ke

jenjang yang lebih mulia.44

42

Abuddin Nata, Akhlak Tasawuf, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2012), cet. 11, h.160. 43

Departemen Agama Republik Indonesia, Op.Cit. h. 635. 44

Abuddin Nata, Op.Cit. h. 161.

Page 62: repository.radenintan.ac.idrepository.radenintan.ac.id/535/1/SKRIPSI_WATERMARK_FIX.pdf · POLA BIMBINGAN TERHADAP PEMBENTUKAN AKHLAK . ANAK USIA 6-12 TAHUN DI PERUM. BTN (BANK TABUNGAN

44

c. Rukun Islam yang keempat mengajarkan ibadah puasa, bukan hanya

sekedar menahan diri dari makan dan minum dalam waktu yang terbatas,

tetapi lebih dari itu merupakan latihan menahan diri dari keinginan

melakukan perbuatan keji yang dilarang. Selanjutnya rukun Islam yang

kelima adalah ibadah haji. Dalam ibadah haji ini pun nilai pembentukan

akhlaknya lebih besar lagi dibandingkan dengan nilai pembentukan

akhlak yang ada pada ibadah dalam rukun Islam lainnya. Hal ini bisa

dipahami karena ibadah haji dalam Islam bersifat komprehensif yang

menuntut persyaratan yang banyak, yaitu disamping harus menguasai

ilmunya, juga harus sehat fisiknya, ada kemauan keras, bersabar dalam

menjalankannya dan harus mengeluarkan biaya yang tidak sedikit, serta

rela meninggalkan tanah air, harta kekayaan dan lainnya.

d. Metode pembentukan akhlak lainnya yaitu dengan cara senantiasa

menganggap diri ini lebih banyak kekurangannya daripada kelebihannya.

Dalam hubungan ini Ibn Sina mengatakan jika seseorang menghendaki

dirinya berakhlak mulia, hendaknya ia lebih dahulu mengetahui

kekurangan dan cacat yang ada dalam dirinya, dan membatasi sejauh

mungkin untuk tidak berbuat kesalahan, sehingga kecacatannya itu tidak

terwujud dalam kenyataannya.

e. Pembentukan akhlak secara efektif dapat pula dilakukan dengan

memperhatikan faktor kejiwaan sasaran yang akan dibina. Menurut hasil

penelitian para psikolog bahwa kejiwaan manusia berbeda-beda menurut

Page 63: repository.radenintan.ac.idrepository.radenintan.ac.id/535/1/SKRIPSI_WATERMARK_FIX.pdf · POLA BIMBINGAN TERHADAP PEMBENTUKAN AKHLAK . ANAK USIA 6-12 TAHUN DI PERUM. BTN (BANK TABUNGAN

45

perbedaan tingkat usia. Pada usia kanak-kanak, mereka lebih menyukai

kepada hal-hal yang bersifat rekreatif dan bermain. Untuk itu ajaran

akhlak dapat disajikan dalam bentuk permainan.45

f. Pembentukan akhlak juga bisa ditempuh dengan pembiasaan yang

dilakukan sejak kecil dan berlangsung secara terus-menerus. Imam Al-

Ghazali mengatakan bahwa kepribadian manusia itu pada dasarnya dapat

menerima segala usaha pembentukan melalui pembiasaan. Jika manusia

membiasakan berbuat jahat, maka ia akan menjadi orang jahat. Untuk itu

Al-Ghazali menganjurkan agar akhlak diajarkan, yaitu dengan cara

melatih jiwa kepada pekerjaan atau tingkah laku yang mulia. Jika

seseorang menghendaki agar menjadi pemurah, maka ia harus dibiasakan

dirinya melakukan pekerjaan yang bersifat pemurah, hingga murah hati

dan murah tangan menjadi tabi’atnya yang mendarah daging.46

4. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pembentukan Akhlak

Untuk menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi pembentukan

akhlak pada khususnya dan pendidikan pada umumnya, ada tiga aliran yang sudah

amat popular. Pertama aliran nativisme, kedua aliran empirisme, dan ketiga aliran

konvergensi, yaitu sebagai berikut:

45

Ibid, h. 162-166. 46

Imam al-Ghazali, Kitab al-Arba’in fi Ushul al-Din, (Kairo: Maktabah al-Hindi, t.t.), h.190-

191.

Page 64: repository.radenintan.ac.idrepository.radenintan.ac.id/535/1/SKRIPSI_WATERMARK_FIX.pdf · POLA BIMBINGAN TERHADAP PEMBENTUKAN AKHLAK . ANAK USIA 6-12 TAHUN DI PERUM. BTN (BANK TABUNGAN

46

1. Aliran nativisme, menurut aliran ini, faktor yang paling berpengaruh

terhadap pembentukan akhlak seseorang adalah faktor pembawaan dari

dalam yang bentuknya dapat berupa kecenderungan, bakat, akal, dan lain-

lain.

2. Aliran Empirisme, menurut aliran ini, faktor yang paling berpengaruh

terhadap pembentukan akhlak adalah faktor dari luar, yaitu lingkungan

sosial, termasuk pembinaan dan pendidikan yang diberikan.

3. Aliran konvergensi, menurut aliran ini, pembentukkan akhlak dipengaruhi

oleh faktor internal, yaitu pembawaan anak, dan faktor dari luar yaitu

pendidikan dan pembinaan yang dibuat secara khusus, atau melalui

interaksi dalam lingkungan sosial. Fitrah dan kecenderungan ke arah yang

baik yang ada didalam diri manusia dibina secara intensif melalui

berbagai metode.47

Pemikiran aliran konvergensi itu tampak sesuai dengan ajaran Islam, hal

ini dapat dipahami dari ayat di bawah ini:

Artinya: “Dan Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam

keadaan tidak mengetahui sesuatupun, dan Dia memberi kamu

pendengaran, penglihatan dan hati, agar kamu bersyukur.” (QS. An-Nahl,

78)48

47

Abuddin Nata, Akhlak Tasawuf, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 1996) h. 166-167. 48

Departemen Agama Republik Indonesia, Op.Cit.h. 413.

Page 65: repository.radenintan.ac.idrepository.radenintan.ac.id/535/1/SKRIPSI_WATERMARK_FIX.pdf · POLA BIMBINGAN TERHADAP PEMBENTUKAN AKHLAK . ANAK USIA 6-12 TAHUN DI PERUM. BTN (BANK TABUNGAN

47

Ayat tersebut memberi petunjuk bahwa manusia memiliki potensi untuk

dididik, yaitu penglihatan, pendengaran, dan hati sanubari. Potensi tersebut harus

disyukuri dengan cara mengisinya dengan ajaran dan pendidikan.

C. Anak

1. Pengertian Anak

Anak adalah sosok yang lemah, ia membutuhkan perlindungan dari orang

dewasa di sekitarnya, baik orang tua, kerabat, sekolah, lingkungan, hingga

pemerintah.49

“Al-Imam Al-Ghazali berkata di dalam Al-Ihya’, “Anak adalah

amanat bagi orang tuanya. Hatinya yang suci merupakan permata tak

ternilai harganya, masih murni dan belum terbentuk. Dia bisa menerima

bentuk apapun yang diinginkan dan corak manapun yang diinginkan. Jika

dia dibiasakan pada kebaikan dan diajarinya, tentu dia akan tumbuh pada

kebaikan itu dan menjadi orang yang bahagia di dunia dan akhirat.

Pahalanya juga bisa dinikmati orang tuanya, guru dan pendidiknya. Jika

dia diabaikan dibiarkan seperti layaknya hewan, maka dia akan menderita

dan rusak. Dosanya juga ada di pundak orang yang bertanggung jawab

mengurusnya.”50

Anak adalah amanah dari Allah Subhanahu Wa Ta’ala. Tidak semua

orang mendapatkan anugerah tersebut, kecuali hanya orang-orang yang

dikehendaki-Nya. Amanah tersebut harus dipelihara secara baik dan terus

menerus dengan memberinya pendidikan yang baik dan benar.51

49

Ayu Agus Rianti, Cara Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam Mendidik Anak, (Jakarta:

PT Elex Media, 2013), h. 185. 50

Haya Binti Mubarok Al-Barik, Op. Cit, h. 247. 51

Nurhasanah Namin, Kesalahan Fatal Keluarga Islami Mendidik Anak (Parenting Book

Islam), (Jakarta: Niaga Swadaya, 2016), cet. 1, h. 59.

Page 66: repository.radenintan.ac.idrepository.radenintan.ac.id/535/1/SKRIPSI_WATERMARK_FIX.pdf · POLA BIMBINGAN TERHADAP PEMBENTUKAN AKHLAK . ANAK USIA 6-12 TAHUN DI PERUM. BTN (BANK TABUNGAN

48

Anak adalah buah hidup dan bunga yang harum dari rumah tangga,

harapan dan tujuan utama dari suatu pernikahan yang sah. Sabda Nabi berikut ini

menyatakan bahwa setiap manusia yang dilahirkan telah terbentuk di dalam

dirinya suatu kemampuan dasar beragama yang disebut “fitrah”. Akan tetapi

perkembangannya bergantung pada usaha pendidikan yang dilakukan oleh para

pendidik, terutama orang tuanya.

Orang tua hendaknya memandang ke masa depan anak-anaknya. Bila

generasi masa depan tidak mengenal agama Islam, dapat dibayangkan betapa

kehidupan mereka akan dikuasai oleh hawa nafsu dan akhirnya merekapun

terjerumus ke jurang kehancuran dan kehinaan. Rasulullah Shallallahu Alaihi

Wasallam sendiri amat memperhatikan kehidupan masa depan sebagaimana

pesannya, “Didiklah anak-anakmu, karena mereka itu dijadikan untuk

menghadapi masa yang bukan masamu (yakni masa depan, sebagai generasi

pengganti).”

Di masa permulaan Islam, pengetahuan yang sangat diperlukan oleh

masyarakat saat itu adalah menulis, berenang, dan memanah. Bukan berarti

hanya tiga hal ini saja yang harus diajarkan kepada anak-anak kita. Namun hadits

ini memberikan pengertian bahwa hendaknya orang tua memberikan pendidikan

yang diperlukan dan dikehendaki masa dan keadaan,52

agar anak-anaknya

sanggup menjalani hidup dengan ilmu dan keterampilan terarah. Lebih lanjut

52

M. Fauzi Rachman, Op. Cit, h. 4.

Page 67: repository.radenintan.ac.idrepository.radenintan.ac.id/535/1/SKRIPSI_WATERMARK_FIX.pdf · POLA BIMBINGAN TERHADAP PEMBENTUKAN AKHLAK . ANAK USIA 6-12 TAHUN DI PERUM. BTN (BANK TABUNGAN

49

dijelaskan bahwa dalam hal memberikan pendidikan ini, ibu harus memegang

peranan penting, karena ibulah sesungguhnya guru pertama bagi anak-anak kita.

Imam Al-Ghazali mengemukakan tentang thariqah al-tarbiyah (sistem

pendidikan) yang harus dilalui dalam mendidik anak yakni menyelamatkan anak-

anak dari neraka dunia dan neraka akhirat. Beliau berkata, “Anak itu amanat

Allah yang dipertaruhkan kepada kedua orang tua. Jiwa anak yang suci murni itu

bagai permata indah yang sangat sederhana, yang belum dibentuk. Ia menerima

segala bentuk rupa. Karena itu anak yang masih murni jika kita biasakan berjalan

ke jalan kebajikan, tentu sampai dewasa ia akan selamat. Sebaliknya jika anak-

anak kita dibiasakan ke jalan kejahatan dan melengahkan pendidikannya sebagai

pendidikan binatang, celaka dan sesatlah akhirnya.

Anak-anak hendaknya diawasi sejak permulaan tumbuhnya, sejak

dilahirkan hingga selesai masa menyusui. Apabila tanda-tanda tamyiz (baligh)

telah mulai tampak pada seorang anak, keadaannya perlu diawasi. Ketika itu sang

anak mulai memiliki perasaan malu dan berarti cahaya akal mulai bersinar

padanya. Dan inilah anugerah Allah dan berita gembira yang menyatakan bahwa

anak itu akan menjadi anak yang normal, yang seimbang antara kebersihan jiwa

dengan akhlaknya.

Selanjutnya, apabila telah nampak suatu budi pekerti yang utama dari

anak tersebut, hendaknya orang tua bergembira, baik dengan ucapan maupun

perbuatan. Jika sang anak melakukan kesalahan dan berusaha menutupinya,

janganlah orang tua membesar-besarkan kesalahan, hendaklah orang tua

Page 68: repository.radenintan.ac.idrepository.radenintan.ac.id/535/1/SKRIPSI_WATERMARK_FIX.pdf · POLA BIMBINGAN TERHADAP PEMBENTUKAN AKHLAK . ANAK USIA 6-12 TAHUN DI PERUM. BTN (BANK TABUNGAN

50

menasihatinya dengan cara bijaksana. Tegasnya, anak-anak hendaknya dididik

dengan akhlak yang baik. Saat anak menjelang tamyiz, hendaklah diarahkan

untuk melakukan salat lima waktu, dilatih berpuasa, serta diperkenalkan kepada

hukum syara’ yang ringan-ringan.53

2. Metode Pendidikan Anak

Mendidik seorang anak merupakan suatu bentuk pekerjaan yang harus

dilakukan dengan sungguh-sungguh dan bukan merupakan pekerjaan yang

mudah. Jangan pernah melalaikan dan melupakan pentingnya pendidikan agama,

akhlak pada anak-anak. Karena hal tersebut merupakan kewajiban sebagai orang

tua. Adapun metode pendidikan anak, yaitu sebagai berikut:

a. Mendidik dengan Keteladanan (al-tarbiyah bi al-qudwah)

Pengembangan metode keteladanan (al-tarbiyah bi al-qudwah) dalam

pendidikan merupakan metode yang paling berpengaruh untuk

mengembangkan kecerdasan anak baik emosional, moral, spiritual, dan etos

sosialnya. Dalam bidang pendidikan, dapat mengimplementasikan

keteladanan ke dalam pola-pola sebagai berikut:

1. Menumbuhkan teladan akhlak mulia anak.

2. Menumbuhkan teladan kerendahan hati anak.

3. Menumbuhkan teladan terhadap kekuatan fisik.

4. Menumbuhkan teladan dalam memegang prinsip.

53

Ibid., h. 5-6.

Page 69: repository.radenintan.ac.idrepository.radenintan.ac.id/535/1/SKRIPSI_WATERMARK_FIX.pdf · POLA BIMBINGAN TERHADAP PEMBENTUKAN AKHLAK . ANAK USIA 6-12 TAHUN DI PERUM. BTN (BANK TABUNGAN

51

b. Mendidik dengan Adat Kebiasaan (al-tarbiyah bi al-‘adah)

Pembiasaan dalam mendidik anak mempunyai peranan untuk

menumbuhkan serta mengembangkan kecerdasan jiwa dalam menemukan

nilai-nilai ketauhidan yang murni, budi pekerti yang mulia, rohani yang

luhur, dan etika religious yang lurus. Dalam mendidik anak melalui kebiasaan

terdapat dua faktor yang mempengaruhi yaitu lingkungan keluarga dan

lingkungan sosial, kedua lingkungan tersebut mempunyai peran strategis

untuk mengubah perilaku atau kepribadian anak. Adapun metode yang dapat

mengambangkan kepribadian anak yaitu dengan pengajaran dan pembiasaan.

c. Mendidik dengan Nasihat (al tarbiyah bi al-mau’idzhah)

Metode nasihat (tausiah) dapat digunakan untuk mendidik akidah

anak dan mempersiapkan anak baik secara moral, emosional maupun sosial.

Nasihat mempunyai pengaruh yang besar dalam menumbuhkan kesadaran

diri anak terhadap hal-hal yang dapat mndorong anak menuju harkat dan

martabat yang luhur, mempunyai akhlak mulia serta tumbuhnya jiwa yag

didasari dengan nilai-nilai Islam.

Pada surat Al-Luqman, ayat 12-19 yang menceritakan pola

pendidikan anak dengan nasihat. Metode nasihat dalam Al-Qur’an

mengandung beberapa faktor pengajaran, antara lain:

Page 70: repository.radenintan.ac.idrepository.radenintan.ac.id/535/1/SKRIPSI_WATERMARK_FIX.pdf · POLA BIMBINGAN TERHADAP PEMBENTUKAN AKHLAK . ANAK USIA 6-12 TAHUN DI PERUM. BTN (BANK TABUNGAN

52

1. Seruan untuk menyenangkan dengan upaya dan penolakan yang

lembut.

2. Nasihat dalam bentuk cerita atau perumpamaan yang mengandung

pelajaran.

3. Nasihat dalam bentuk wasiat.

d. Pendidikan dengan Pengawasan (al-tarbiyah bi al-muldhazah)

Metode pengawasan yang merupakan mencurahkan perhatian penuh

dan mengikuti perkembangan anak dalam aspek akidah dan moral anak,

memantau kesiapan mental dan sosial anak serta mendampingi anak dalam

berbagai situasi lingkungan sosialnya.54

Landasan pola pendidikan

pengawasan tersebut dalam surat At-Tahrim ayat 6 yang menyatakan:

Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu

dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia

dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, keras, dan tidak

mendurhakai Allah terhadap apa yang di perintahkan-Nya kepada

mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan”. (QS. At-

Tahrim: 6)55

54

Nurhasanah Namin, Kesalahan Fatal Keluarga Islami Mendidik Anak (Parenting Book

Islami), (Jakarta: Niaga Swadaya, 2015), cet. 1, h. 63-64. 55

Departemen Agama Republik Indonesia, Op.Cit. h. 951.

Page 71: repository.radenintan.ac.idrepository.radenintan.ac.id/535/1/SKRIPSI_WATERMARK_FIX.pdf · POLA BIMBINGAN TERHADAP PEMBENTUKAN AKHLAK . ANAK USIA 6-12 TAHUN DI PERUM. BTN (BANK TABUNGAN

53

Metode pengawasan dapat mengembangkan kecerdasan anak menuju

manusia yang sempurna (insan kamil). Selain itu, Rasulullah Shallallahu

Alaihi Wasallam mengembangkan metode pengawasan dan perhatian

terhadap anak-anak melalui beberapa hal, sebagai berikut:

1. Perhatian pada aspek keimanan anak.

2. Perhatian pada aspek moral anak.

3. Perhatian pada aspek jasmani anak.

4. Perhatian pada aspek sosial anak.

5. Perhatian pada aspek spiritual anak.

e. Metode Pemberian Hukuman (al-tarbiyah bi al-uqubah)

Metode pemberian hukuman pada anak berbeda dengan pemberian

hukuman pada orang-orang secara umumnya. Hukuman untuk anak bersifat

memotivasi dalam mengembangkan potensi sehingga penerapan metode

hukuman tersebut diperbolehkan dengan mengikuti beberapa syarat sebagai

berikut:

1. Bersikap lemah lembut dan kasih sayang dalam membenahi

kesalahan anak.

2. Menerapkan hukuman secara bertahap dari yang ringan hingga yang

paling keras.

3. Menunjukkan kesalahan anak dengan berbagai pengarahan.

4. Menunjukkan kesalahan anak dengan memberikan isyarat.

5. Menunjukkan kesalahan anak dengan kecaman.

Page 72: repository.radenintan.ac.idrepository.radenintan.ac.id/535/1/SKRIPSI_WATERMARK_FIX.pdf · POLA BIMBINGAN TERHADAP PEMBENTUKAN AKHLAK . ANAK USIA 6-12 TAHUN DI PERUM. BTN (BANK TABUNGAN

54

6. Tidak menunjukkan kesalahan anak dengan memutuskan hubungan

(tidak mengacuhkan).

7. Menunjukkan kesalahan dengan memukul.56

3. Tugas Perkembangan Anak Usia 6-12 Tahun

Sejalan dengan perkembangan kesadaran moralitas, perkembangan

penghayatan keagamaan, yang erat hubungannya dengan perkembangan

intelektual di samping emosional juga mengalami perkembangan. Tugas

perkembangan hidup keagamaan pada anak tingkat usia sekolah dasar nampak

sebagai berikut:

1. Pada usia 6 tahun pengertiannya terhadap agama menjadi makin kuat,

apalagi apabila praktik ibadah selalu diberikan kepada mereka, maka

sikap tersebut akan semakin kuat. Hubungannya dengan Tuhan sangat

bersifat pribadi (personal), mereka senang berdoa dengan sepenuh hati.

Mereka berusaha menyesuaikan tingkah lakunya menurut kehendak

Tuhan, juga menurut kehendak orang tuanya.

2. Pada usia 7 s.d 10 tahun, mereka mulai memperoleh sikap yang lebih

matang. Mereka lebih ingin mengetahui tentang Tuhan, dan banyak

mengajukan tentang hal tersebut. Mereka telah mengerti bahwa orang

yang baik akan masuk surga dan orang yang jahat akan masuk neraka.

Dan periode ini merupakan masa-masa peka terhadap bimbingan agama,

oleh karenanya sangat mudah dipengaruhi oleh pembimbing agama.

56

Nurhasanah Namin, Op Cit. h. 65.

Page 73: repository.radenintan.ac.idrepository.radenintan.ac.id/535/1/SKRIPSI_WATERMARK_FIX.pdf · POLA BIMBINGAN TERHADAP PEMBENTUKAN AKHLAK . ANAK USIA 6-12 TAHUN DI PERUM. BTN (BANK TABUNGAN

55

3. Pada usia 10 s.d 12 tahun, anak telah benar-benar dapat menghayati cerita

serta peristiwa-peristiwa yang mengandung keghaiban (spiritual) seperti

kematian dan sebagainya. Dan dia senantiasa berusaha mengakrabkan

dirinya dengan Tuhan melalu doa atau sembahyang.57

4. Sikap keagamaan bersifat reseptif tetapi disertai pengertian.

5. Pandangan dan paham ketuhanan diterangkan secara rasional berdasarkan

kaidah-kaidah logika yang bersumber pada indikator alam semesta

sebagai manifestasi dari eksistensi dan keagungan-Nya.

6. Penghayatan secara rohaniah makin mendalam, melaksanakan kegiatan

ritual diterima sebagai keharusan moral.58

4. Pertumbuhan dan Perkembangan Agama pada Anak

Menurut penelitian Ernest Harms perkembangan agama anak-anak itu

melalui beberapa fase (tingkatan). Dalam bukunya The Development of Relis on

Children, ia mengatakan bahwa perkembangan agama pada anak-anak itu melalui

tiga tingkatan, yaitu:

a. The Fairy Tale Stage (Tingkat Dongeng)

Tingkatan ini dimulai pada anak yang berusia 3-6 tahun. Pada

tingkatan ini konsep mengenai Tuhan lebih banyak dipengaruhi oleh fantasi

dan emosi. Pada tingkat perkembangan ini anak menghayati konsep ke-

57

Arifin, Pedoman Pelaksanaan Bimbingan dan Penyuluhan Agama, (Jakarta: PT. Golden

Terayon Press, 1982), cet. 1, h. 51. 58

Achmad Juntika Nurihsan, Dinamika Perkembangan Anak dan Remaja (Tinjauan

Psikologi, Pendidikan, dan Bimbingan, (Bandung: PT. Refika Aditama, 2011), cet. 2, h. 57.

Page 74: repository.radenintan.ac.idrepository.radenintan.ac.id/535/1/SKRIPSI_WATERMARK_FIX.pdf · POLA BIMBINGAN TERHADAP PEMBENTUKAN AKHLAK . ANAK USIA 6-12 TAHUN DI PERUM. BTN (BANK TABUNGAN

56

Tuhanan sesuai dengan tingkat perkembangan intelektualnya. Kehidupan

masa ini masih banyak dipengaruhi kehidupan fantasi, hingga dalam

menanggapi agama pun anak masih menggunakan konsep fantasi yang

diliputi oleh dongeng-dongeng yang kurang masuk akal.

b. The Realistic Stage (Tingkat Kenyataan)

Tingkat ini dimulai sejak anak masuk Sekolah Dasar hingga ke usia

(masa usia) adolesense. Pada masa ini, ide ke-Tuhanan anak sudah

mencerminkan konsep-konsep yang berdasarkan kepada kenyataan (realitas).

Konsep ini timbul melalui lembaga-lembaga keagamaan dan pengajaran

agama dari orang dewasa lainnya. Pada masa ini ide keagamaan anak

didasarkan atas dorongan emosional, hingga mereka dapat melahirkan konsep

Tuhan yang formalis.

Berdasarkan hal itu, maka pada masa ini anak-anak tertarik dan

senang pada lembaga keagamaan yang mereka lihat dikelola oleh orang

dewasa dalam lingkungan mereka. Segala bentuk tindak (amal) keagamaan

mereka ikuti dan pelajari dengan penuh minat.

c. The Individual Stage (Tingkat Individu)

Pada tingkat ini anak telah memiliki kepekaan emosi yang paling

tinggi sejalan dengan perkembangan usia mereka. Konsep keagamaan yang

individualistis ini terbagi atas tiga golongan, yaitu :

Page 75: repository.radenintan.ac.idrepository.radenintan.ac.id/535/1/SKRIPSI_WATERMARK_FIX.pdf · POLA BIMBINGAN TERHADAP PEMBENTUKAN AKHLAK . ANAK USIA 6-12 TAHUN DI PERUM. BTN (BANK TABUNGAN

57

1. Konsep ke-Tuhanan yang konvensional dan konservatif dengan

dipengaruhi sebagian kecil fantasi. Hal tersebut disebabkan oleh

pengaruh luar.

2. Konsep ke-Tuhanan yang lebih murni yang dinyatakan dalam

pandangan yang bersifat personal (perorangan).

3. Konsep ke-Tuhanan yang bersifat humanistic. Agama telah menjadi

etos humanis pada diri mereka dalam menghayati ajaran agama.

Perubahan ini setiap tingkatan dipengaruhi oleh faktor intern, yaitu

perkembangan usia dan faktor ekstern berupa pengaruh luar yang di

dalamnya.

Dorongan keberagamaan merupakan faktor bawaan manusia. Apakah

nantinya setelah dewasa seseorang akan menjadi sosok penganut agama yang

taat, sepenuhnya tergantung dari pembinaan nilai-nilai agama oleh kedua

orang tua. Keluarga merupakan pendidik dasar bagi anak-anak, sedangkan

lembaga pendidikan hanyalah sebagai pelanjut dari pendidikan rumah

tangga.59

59

Jalaludin, Psikologi Agama (Memahami Perilaku dengan Mengaplikasikan Prinsip-prinsip

Psikologi), (Jakarta: Rajawali Pers, 2012), cet. 16, h. 66-67.

Page 76: repository.radenintan.ac.idrepository.radenintan.ac.id/535/1/SKRIPSI_WATERMARK_FIX.pdf · POLA BIMBINGAN TERHADAP PEMBENTUKAN AKHLAK . ANAK USIA 6-12 TAHUN DI PERUM. BTN (BANK TABUNGAN

58

BAB III

METODE DAN TEHNIK PENELITIAN

A. Penegasan Judul

Skripsi ini berjudul “Pola Bimbingan Terhadap Pembentukan Akhlak

Anak Usia 6-12 Tahun di Perum. BTN (Bank Tabungan Negara) Lampung

Tengah.” Untuk menghindari kesalahpahaman dalam memahami maksud dan

tujuan serta ruang lingkup pembahasan, terlebih dahulu akan penulis jelaskan

beberapa kata istilah yang terkandung dalam judul tersebut, hal ini selain

dimaksudkan untuk mempermudah pemahaman, juga untuk mengarahkan pada

pengertian yang jelas sesuai dengan yang dikehendaki penulis.

Adapun istilah-istilah yang perlu dijelaskan adalah:

Pola berarti corak, model, sistem, cara kerja, bentuk (struktur) yang tetap.

Keika pola diberi arti bentuk/struktur yang tetap, maka hal itu semakna dengan

istilah “kebiasaan.”60

Bimbingan dapat diartikan sebagai suatu bantuan yang diberikan oleh

seseorang, laki-laki atau perempuan, yang memiliki kepribadian yang memadai

dan terlatih dengan baik kepada individu-individu setiap usia untuk membantunya

60

Syaiful Bahri Djamarah, Pola Asuh Orang Tua dan Komunikasi dalam Keluarga (Upaya

Membangun Citra Membentuk Pribadi Anak), (Jakarta: Rineka Cipta, 2014), cet. 1, h. 50.

Page 77: repository.radenintan.ac.idrepository.radenintan.ac.id/535/1/SKRIPSI_WATERMARK_FIX.pdf · POLA BIMBINGAN TERHADAP PEMBENTUKAN AKHLAK . ANAK USIA 6-12 TAHUN DI PERUM. BTN (BANK TABUNGAN

59

mengatur kegiatan hidupnya sendiri, mengembangkan pandangan hidupnya

sendiri, membuat keputusan sendiri dan menanggung bebannya sendiri.61

Pola bimbingan yang penulis maksudkan di sini adalah pola bimbingan

yang dilakukan oleh orang tua kepada anaknya mengenai membimbing terus

menerus, membimbing secara bertahap dan memotivasi anak agar individu

tersebut dapat mengembangkan potensi atau fitrah beragama yang dimilikinya

secara optimal dengan cara menginternalisasikan nilai-nilai yang terkandung di

dalam Al-Qur’an dan Sunnah Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam ke dalam

dirinya, sehingga ia dapat hidup selaras dan sesuai dengan tuntunan Al-Qur’an

dan Sunnah, serta fitrah beragama itu telah berkembang secara optimal maka

individu tersebut dapat menciptakan hubungan yang baik dengan Allah

Subhanahu Wa Ta’ala, dengan manusia dan alam semesta sebagai manifestasi

dari peranannya sebagai khalifah di muka bumi yang sekaligus juga berfungsi

untuk mengabdi kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala. Sehingga penulis hanya

berfokus untuk melakukan penelitian terhadap warga Muslim yang terdapat di

Perum. BTN (Bank Tabungan Negara) Lampung Tengah.

Pembentukan akhlak dapat diartikan sebagai usaha sungguh-sungguh

dalam rangka membentuk anak, dengan menggunakan sarana pendidikan dan

pembinaan yang terprogram dengan baik dan dilaksanakan dengan sungguh-

61

Prayitno dan Erman Amti, Dasar-Dasar Bimbingan dan Konseling, (Jakarta: Rineka Cipta,

2013), cet. 3, h. 94.

Page 78: repository.radenintan.ac.idrepository.radenintan.ac.id/535/1/SKRIPSI_WATERMARK_FIX.pdf · POLA BIMBINGAN TERHADAP PEMBENTUKAN AKHLAK . ANAK USIA 6-12 TAHUN DI PERUM. BTN (BANK TABUNGAN

60

sungguh dan konsisten.62

Pembentukan akhlak ini dilakukan berdasarkan asumsi

bahwa akhlak adalah hasil usaha pembinaan, bukan dengan sendirinya. Potensi

rohaniah yang ada dalam diri manusia, termasuk di dalamnya akal, nafsu amarah,

nafsu syahwat, fitrah, kata hati, dan hati nurani dibina secara optimal dengan cara

pendekatan yang tepat.

Pembentukan akhlak yang penulis maksudkan di sini adalah pembentukan

akhlak yang dilakukan oleh orang tua, mencakup ibu dan bapak kepada anaknya

dengan cara pembinaan akhlak terhadap Allah Subhanahu Wa Ta’ala dan akhlak

kepada manusia yang sesuai dengan Al-Qur’an dan As-Sunnah, jika orang tua

berupaya untuk mendidik dan melatih anaknya dengan sungguh-sungguh, maka

akan menghasilkan anak-anak atau orang-orang yang baik akhlaknya. Karena

pada pelaksanaannya pembinaan akhlak ini lebih mendahulukan pembinaan jiwa

daripada pembinaan fisik, karena dari jiwa yang baik inilah akan menghasilkan

perbuatan-perbuatan yang baik yang pada tahap selanjutnya akan mempermudah

menghasilkan kebaikan dan kebahagiaan pada seluruh kehidupan seorang anak.

Menurut Supraptini, anak usia 6-12 tahun adalah masa kanak-kanak akhir

dan anak sekolah.63

Anak usia sekolah dapat diartikan sebagai anak yang berada

dalam rentang usia 6-12 tahun, dimana anak mulai memiliki lingkungan lain

62

Abuddin Nata, Akhlak Tasawuf, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2012), h. 158. 63

Achmad Juntika Nurihsan dan Mubiar Agustin, Dinamika Perkembangan Anak dan Remaja

(Tinjauan Psikologi, Pendidikan, dan Bimbingan), (Bandung: PT Refika Aditama, 2011), cet. 2, h. 19.

Page 79: repository.radenintan.ac.idrepository.radenintan.ac.id/535/1/SKRIPSI_WATERMARK_FIX.pdf · POLA BIMBINGAN TERHADAP PEMBENTUKAN AKHLAK . ANAK USIA 6-12 TAHUN DI PERUM. BTN (BANK TABUNGAN

61

selain keluarga. Sedangkan menurut Santrock, anak usia sekolah biasa disebut

anak usia pertengahan. Periode usia tengah merupakan periode usia 6-12 tahun.64

Pada fase ini, anak mulai memiliki kemampuan kemandirian ketika berada

di luar lingkungan rumah terutama di sekolah akan semakin besar. Beberapa

masalah sudah mampu diatasi dengan sendirinya dan anak sudah mampu

menunjukkan penyesuaian diri dengan lingkungan yang ada. Rasa tanggung

jawab dalam menyelesaikan tugas sudah mulai ada, anak lebih banyak

mengembangkan kemampuannya dalam interaksi sosial, belajar tentang nilai

moral dan budaya dari keluarga serta mulai mencoba untuk mengambil bagian

peran dalam kelompok bermain dan lingkungannya. Oleh sebab itu, ruang lingkup

kehidupan bertetangga penulis banyak terdapat anak-anak usia sekolah, baik laki-

laki maupun perempuan, sehingga penulis ingin meneliti semaksimal mungkin,

bagaimana perkembangan anak usia sekolah di lingkungan perumahan yang

penulis tempati saat ini.

Perum. BTN (Bank Tabungan Negara) Lampung Tengah adalah

perumahan yang terdapat di Lampung Tengah, berdekatan dengan PT. Humas

Jaya Agrotama, dan pada pelaksanaannya penulis lebih menekankan untuk

meneliti pada orang tua yang memiliki anak dengan usia 6-12 tahun, dikarenakan

sumber data yang akan diteliti tersedia, dan faktor utamanya adalah karena

64

“Konsep Anak Usia Sekolah” (On-line), tersedia di:

https://wisuda.unud.ac.id/pdf/1002106034-3-BAB%202.pdf (30 Oktober 2016).

Page 80: repository.radenintan.ac.idrepository.radenintan.ac.id/535/1/SKRIPSI_WATERMARK_FIX.pdf · POLA BIMBINGAN TERHADAP PEMBENTUKAN AKHLAK . ANAK USIA 6-12 TAHUN DI PERUM. BTN (BANK TABUNGAN

62

sumber yang akan diteliti masih berada didalam lingkungan dari kediaman

penulis saat ini.

Dengan demikian, maksud judul skripsi ini adalah untuk melakukan

penelitian mengenai bagaimana proses membimbing terus-menerus, membimbing

secara bertahap, dan memotivasi anak agar ia dapat mengembangkan potensi atau

fitrah beragama yang dimilikinya secara optimal dengan cara

menginternalisasikan nilai-nilai yang terkandung di dalam Al-Qur’an dan Sunnah

Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam ke dalam dirinya, sehingga ia dapat

hidup selaras dan sesuai dengan tuntunan Al-Qur’an dan As-Sunnah, setelah

fitrah beragama itu telah berkembang secara optimal maka individu tersebut dapat

menciptakan hubungan yang baik dengan Allah Subhanahu Wa Ta’ala, dengan

manusia dan alam semesta. Yang kemudian akan penulis teliti pada orang tua

yang memiliki anak dengan usia 6-12 tahun di Perum. BTN (Bank Tabungan

Negara) Lampung Tengah.

B. Jenis dan Sifat Penelitian

Metode adalah “cara yang tepat untuk melakukan sesuatu dengan

menggunakan pikiran secara seksama untuk mencapai tujuan.” Sedangkan

penelitian adalah “pemikiran yang sistematis mengenai berbagai jenis masalah

yang pemahamannya memerlukan pengumpulan dan penafsiran fakta-fakta.”65

65

Cholid Norobuko dan Ahmadi, Metode Penelitian, (Jakarta: PT. Bumi Aksara, 1997), h. 1.

Page 81: repository.radenintan.ac.idrepository.radenintan.ac.id/535/1/SKRIPSI_WATERMARK_FIX.pdf · POLA BIMBINGAN TERHADAP PEMBENTUKAN AKHLAK . ANAK USIA 6-12 TAHUN DI PERUM. BTN (BANK TABUNGAN

63

Untuk mendapatkan data yang diinginkan, agar dapat mendukung kesempurnaan

penelitian ini, penulis menggunakan metode sebagai berikut:

1. Jenis Penelitian

Apabila dilihat dari jenis tempat penelitian dilaksanakan, maka

penelitian ini digolongkan pada penelitian (field research) yaitu penelitian

lapangan, disebut juga penelitian kancah. Suatu penelitian kancah

kehidupan atau lapangan kehidupan masyarakat yang mempunyai tujuan

mengumpulkan data dan informasi tentang masalah tertentu mengenai

kehidupan masyarakat yang menjadi objek penelitian.66

Penelitian ini

merupakan penelitian lapangan (field research) dengan metode kuantitatif

(quantitative research) yaitu jenis penelitian yang mempergunakan data

angka dengan berbagai klasifikasi dalam bentuk persentase, frekuensi,

nilai rata-rata, dan sebagainya yang diolah secara matematis dengan

rumus-rumus statistik.67

2. Sifat Penelitian

Dilihat dari segi sifatnya penelitian ini bersifat inferensial, artinya

penelitian yang mengungkapkan masalah, keadaan atau peristiwa, disertai

dengan penilaian secara menyeluruh dan mendalam dari sudut pandangan

ilmu yang relevan, dihubungkan dengan teori, hukum atau prinsip-prinsip

yang berlaku. Ada pengujian hipotesis, sehingga dari bahan-bahan yang

66

Wardi Bahtiar, Metode Penelitian Ilmu Dakwah, (Jakarta: Logos Wacana Ilmu, t.t.), h. 14. 67

Marzuki, Metodologi Riset (Panduan Penenelitian Bidang Bisnis dan Sosial), (Yogyakarta:

Ekonisia, 2005), cet. 1, h. 15-16.

Page 82: repository.radenintan.ac.idrepository.radenintan.ac.id/535/1/SKRIPSI_WATERMARK_FIX.pdf · POLA BIMBINGAN TERHADAP PEMBENTUKAN AKHLAK . ANAK USIA 6-12 TAHUN DI PERUM. BTN (BANK TABUNGAN

64

diperoleh dapat ditarik kesimpulan umum yang dapat dijadikan dasar

deduksi untuk menghadapi hal-hal khusus.68

Sedangkan subjek yang diteliti yaitu Warga di Perum. BTN (Bank

Tabungan Negara) Lampung Tengah, dengan keluarga yang memiliki

anak dengan usia 6-12 tahun.

C. Alasan Memilih Judul

Ada beberapa alasan yang melatar-belakangi sehingga penelitian ini

dilakukan, yaitu :

1. Penduduk yang bertempat tinggal di Perum. BTN (Bank Tabungan

Negara) sebagian besar bekerja sebagai karyawan atau pekerja kontrak di

PT. Humas Jaya Agrotama. Di Perum. BTN sendiri banyak terdapat

pasangan suami isteri yang memiliki anak dengan usia 6-12 tahun. Ini

yang membuat penulis tertarik untuk meneliti, dikarenakan penulis ingin

mengetahui lebih dalam bagaimana cara orang tua mengasuh, dan

mendidik anak-anaknya terkait dengan pembentukan akhlaknya. Apakah

pendidikan dasar tersebut diajarkan langsung oleh kedua orang tuanya,

ataukah dilimpahkan kepada pengasuh/penitipan anak yang mayoritas

banyak dijumpai di Perum. BTN (Bank Tabungan Negara) Lampung

Tengah.

68

Ibid, h. 15.

Page 83: repository.radenintan.ac.idrepository.radenintan.ac.id/535/1/SKRIPSI_WATERMARK_FIX.pdf · POLA BIMBINGAN TERHADAP PEMBENTUKAN AKHLAK . ANAK USIA 6-12 TAHUN DI PERUM. BTN (BANK TABUNGAN

65

2. Ketertarikan penulis mengenai pola bimbingan dalam mendidik akhlak

anak dan memilih anak usia 6-12 tahun dalam penelitian, karena peranan

bimbingan sangat dibutuhkan dalam pembentukan kepribadian seorang

anak, terlebih seorang anak mampu menyerap secara maksimal apabila

bimbingan mengenai pembentukan akhlak tersebut diajarkan sejak

dini/anak-anak.

3. Tersedianya referensi, data, dana, waktu, dan lain sebagainya yang ada

kaitannya dengan judul yang penulis teliti, terlebih lagi judul yang penulis

teliti ada relevansinya dengan jurusan yang penulis ambil selama kuliah di

Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi IAIN Raden Intan Lampung.

D. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek/subyek

yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh

peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.69

Populasi

dalam penelitian adalah keseluruhan obyek penelitian yang terdiri dari

manusia, benda, hewan, tumbuhan, gejala, nilai-nilai karakteristik tertentu

dalam penelitian.70

69

Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R & D, (Bandung: Alfabeta,

2011), cet. 14, h. 80. 70

Hadiri Nawawi, Metodologi Penelitian Bidang Sosial, (Yogyakarta: Gajah Mada University

Press, 1997), h. 141.

Page 84: repository.radenintan.ac.idrepository.radenintan.ac.id/535/1/SKRIPSI_WATERMARK_FIX.pdf · POLA BIMBINGAN TERHADAP PEMBENTUKAN AKHLAK . ANAK USIA 6-12 TAHUN DI PERUM. BTN (BANK TABUNGAN

66

Adapun populasi dalam penelitian ini memiliki karakteristik tertentu,

yaitu: (1) Orang tua yang beragama Islam, (2) Orang tua yang memiliki anak

dengan usia 6-12 tahun, sehingga populasi dalam penelitian ini sebanyak 611

kepala keluarga. Dan karakteristik selanjutnya, yaitu: (1) Anak-anak yang

beragama Islam, (2) Anak-anak dengan usia 6-12 tahun, sehingga populasi

dalam penelitian ini sebanyak 604 anak dengan usia 6-12 tahun di Perum.

BTN (Bank Tabungan Negara) Lampung Tengah. Penelitian ini dilakukan

pada tanggal 20 Februari-20 Maret 2017 di Perum. BTN (Bank Tabungan

Negara) Lampung Tengah.

2. Sampel

Sampel adalah bagian dari populasi yang menjadi sumber data

sebenarnya dari suatu penelitian.71

Dengan kata lain teknik pengambilan

sampel adalah menggunakan teknik probability sampling, yaitu teknik

pengambilan sampel yang memberikan peluang yang sama bagi setiap unsur

(anggota) populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel.72

Mengingat jumlah orang tua yang memiliki anak usia 6-12 tahun di

Perum. BTN (Bank Tabungan Negara) Lampung Tengah cukup banyak dan

karena keterbatasan waktu maka penarikan sampel dilakukan dengan metode

cluster sampling (area sampling), yaitu digunakan untuk menentukan sampel

bila yang akan diteliti atau sumber data sangat luas. Untuk menentukan

71

Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian, (Jakarta: Rineka Cipta, 1993), h. 95. 72

Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D, (Bandung: Alfabeta, 2011),

h. 82.

Page 85: repository.radenintan.ac.idrepository.radenintan.ac.id/535/1/SKRIPSI_WATERMARK_FIX.pdf · POLA BIMBINGAN TERHADAP PEMBENTUKAN AKHLAK . ANAK USIA 6-12 TAHUN DI PERUM. BTN (BANK TABUNGAN

67

penduduk mana yang akan dijadikan sumber data, maka pengambilan

sampelnya berdasarkan daerah populasi yang telah ditetapkan. Teknik

sampling daerah ini sering digunakan melalui dua tahap, yaitu tahap pertama

menentukan sampel daerah, dan tahap berikutnya menentukan orang-orang

yang ada pada daerah itu secara sampling juga.

Populasi dikelompokkan menjadi sub-sub populasi secara

bergerombol (cluster), dari sub populasi selanjutnya dirinci lagi menjadi sub

popuasi yang lebih kecil. Anggota dari sub populasi terakhir dipilih secara

acak sebagai sampel penelitian. Dalam penelitian ini jumlah sampel

ditentukan dengan menetapkan sampel penelitian untuk meneliti Pola

Bimbingan Terhadap Pembentukan Akhlak Anak Usia 6-12 Tahun di Perum.

(BTN (Bank Tabungan Negara) Lampung Tengah. Perum. BTN dibagi

menjadi 5 Blok, terdiri dari Blok B (B1-B4), Blok C (C1-C15), Blok D (D1-

D10), Blok E (E1-E5). Dari 5 Blok dipilih 1 Blok, yakni Blok C sebagai

populasi dari sampling. Dari Blok ini dipilih Blok C6, C11, C12, C13, C14,

C15 sebagai populasi dari sampel. Dari 6 Blok C dipilih 50 kepala keluarga

yang mempunyai anak dengan usia 6-12 tahun sebagai sampel penelitian.73

73

Sugiyono, Op.Cit. h. 83-84.

Page 86: repository.radenintan.ac.idrepository.radenintan.ac.id/535/1/SKRIPSI_WATERMARK_FIX.pdf · POLA BIMBINGAN TERHADAP PEMBENTUKAN AKHLAK . ANAK USIA 6-12 TAHUN DI PERUM. BTN (BANK TABUNGAN

68

E. Variabel Penelitian

Variabel penelitian menurut Sugiyono adalah segala sesuatu yang

berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga

diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya.

Pada penelitian ini terdapat dua variabel, yaitu variabel independen

(variabel bebas) dan variabel dependen (variabel terikat). Menurut Sugiyono :

1. Variabel independen (variabel bebas) merupakan variabel yang

mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya

variabel dependen (terikat).

2. Variabel dependen (variabel terikat) merupakan variabel yang

dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas.74

Adapun variabel yang terdapat dalam penelitian ini adalah sebagai

berikut :

a. Variabel bebas (independen) dalam penelitian ini adalah pola

bimbingan (Variabel X) yang terdiri dari :

1. Membimbing terus menerus (X1).

2. Membimbing secara bertahap (X2).

3. Memotivasi anak (X3).

74

Ibid, h. 38-39.

Page 87: repository.radenintan.ac.idrepository.radenintan.ac.id/535/1/SKRIPSI_WATERMARK_FIX.pdf · POLA BIMBINGAN TERHADAP PEMBENTUKAN AKHLAK . ANAK USIA 6-12 TAHUN DI PERUM. BTN (BANK TABUNGAN

69

b. Variabel terikat (dependen) dalam penelitian ini adalah

pembentukan akhlak (Variabel Y) yang terdiri dari :

1. Akhlak kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala (Y1).

2. Akhlak kepada Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam (Y2).

3. Akhlak kepada diri sendiri (Y3).

4. Akhlak dalam keluarga (Y4).

5. Akhlak bertetangga/ bermasyarakat (Y5).

6.

Gambar 2. Contoh hubungan variabel independen dan dependen

F. Definisi Operasional dan Indikator Variabel Penelitian

Tabel 1. Definisi Operasional dan Indikator Variabel Penelitian

Variabel Indikator Sub Indikator

Pola

Bimbingan

Orang Tua

(Variabel X)

(1)

Membimbing

1. Mengajarkan akhlak kepada anak

2. Membiasakan anak mengucapkan

“terima kasih” ketika diberi sesuatu

oleh orang tua maupun orang lain

3. Menanamkan kepada anak untuk cinta

Pola Bimbingan Orang Tua

(1) Membimbing Terus

Menerus (X1)

(2) Membimbing Secara

Bertahap (X2)

(3) Memotivasi Anak

(X3)

(Variabel Independen)

Pembentukan Akhlak Anak

(1) Akhlak kepada Allah Subhanahu

Wa Ta’ala (Y1)

(2) Akhlak kepada Rasulullah

Shallallahu Alaihi Wasallam (Y2)

(3) Akhlak kepada Diri Sendiri (Y3)

(4) Akhlak dalam Keluarga (Y4)

(5) Akhlak Bertetangga/

Bermasyarakat (Y5)

(Variabel Dependen)

Page 88: repository.radenintan.ac.idrepository.radenintan.ac.id/535/1/SKRIPSI_WATERMARK_FIX.pdf · POLA BIMBINGAN TERHADAP PEMBENTUKAN AKHLAK . ANAK USIA 6-12 TAHUN DI PERUM. BTN (BANK TABUNGAN

70

Terus Menerus kepada Allah dan Rasul-Nya

4. Membiasakan anak untuk selalu

berdoa setiap melakukan aktivitas

5. Mengajarkan anak mengenai bacaan

atau ayat Al-Qur’an, akhlakul karimah

sesuai tuntunan Rasulullah Shallallahu

Alaihi Wasallam

6. Membiasakan bersikap adil kepada

anak dalam pemberian

7. Membiasakan anak untuk melakukan

shalat ketika usianya mencapai 7 tahun

8. Mengajarkan anak-anak untuk selalu

berdoa setiap saat, sehingga tertanam

rasa takut dan harap hanya kepada

Allah Subhanahu Wa Ta’ala

9. Melatih anak untuk menghormati

orang tua

10. Memberi nafkah yang halal dan thoyib

(baik) kepada anak

11. Membimbing anak dengan penuh

kasih sayang

12. Mengajarkan anak mengenai adab

meminta izin

13. Orang tua berbuat adil kepada semua

anaknya

(2)

Membimbing

Secara Bertahap

1. Mengajarkan dan menanamkan pada

diri anak untuk membiasakan menutup

aurat, dan berpenampilan sesuai

dengan syari’at Islam

2. Menjadikan anak sebagai teladan yang

baik bagi lingkungan disekitarnya

3. Mengajarkan kepada anak untuk

menghidupkan tradisi dalam

bermusyawarah

4. Memberikan rasa sayang dalam

mendidik anak

5. Orang tua semestinya memiliki dasar

pengetahuan akhlak yang baik, agar

mampu mengarahkan dan

membimbing anaknya

(3) 1. Mengajarkan anak cara berbicara yang

santun

Page 89: repository.radenintan.ac.idrepository.radenintan.ac.id/535/1/SKRIPSI_WATERMARK_FIX.pdf · POLA BIMBINGAN TERHADAP PEMBENTUKAN AKHLAK . ANAK USIA 6-12 TAHUN DI PERUM. BTN (BANK TABUNGAN

71

Memotivasi Anak 2. Membiasakan anak berkata jujur

3. Mengajarkan kepada anak untuk

menjaga rahasia orang lain

4. Mengajarkan kepada anak untuk

menjauhkan diri dari perilaku dengki

dan iri hati

Pembentukan

Akhlak Anak

(Variabel Y)

(1)

Akhlak Kepada

Allah Subhanahu

Wa Ta’ala

1. Membiasakan anak untuk

mengerjakan ibadah shalat, puasa, dan

sedekah

2. Mengajarkan anak membaca Al-

Qur’an

3. Mengingatkan anak, bahwa Allah

Subhanahu Wa Ta’ala selalu melihat

perbuatan kita

4. Mengajarkan anak untuk berusaha

semaksimal mungkin mendapatkan

apa yang diinginkan dengan berdoa

kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala

5. Membiasakan anak untuk membaca

“Basmalah”, jika hendak makan atau

minum sesuatu

(2)

Akhlak Kepada

Rasulullah

Shallallahu Alaihi

Wasallam

1. Membiasakan anak untuk bershalawat

kepada Rasulullah Shallallahu Alaihi

Wasallam

2. Mengajarkan anak berwudhu

3. Membiasakan anak untuk makan dan

minum dengan menggunakan tangan

kanan

(3)

Akhlak Kepada

Diri Sendiri

1. Mengajak anak untuk mendengarkan

ceramah agama

2. Mengajarkan sikap disiplin kepada

anak

3. Mengajarkan anak untuk bersabar

dalam menghadapi kesulitan

4. Mengajarkan anak untuk menjadi

pemaaf

(4) 1. Menanamkan dalam diri anak rasa

saling menyayangi dalam keluarga

2. Membiasakan anak untuk mencintai

Page 90: repository.radenintan.ac.idrepository.radenintan.ac.id/535/1/SKRIPSI_WATERMARK_FIX.pdf · POLA BIMBINGAN TERHADAP PEMBENTUKAN AKHLAK . ANAK USIA 6-12 TAHUN DI PERUM. BTN (BANK TABUNGAN

72

Akhlak dalam

Keluarga

kedua orang tuanya

(5)

Akhlak

Bertetangga/

Bermasyarakat

1. Memilihkan teman atau lingkungan

yang Islami kepada anak

2. Menanamkan pada anak rasa saling

menyayangi kepada temannya

3. Membiasakan anak untuk berkata

sopan dan baik

4. Mengajak anak untuk bersilaturahmi

ke rumah kerabat atau saudara

5. Mengajarkan anak untuk bersikap

ramah tamah

6. Mengingatkan kepada anak agar tidak

berlebihan ketika bersenda gurau,

sehingga tidak menyakiti hati orang

lain

7. Mengajarkan anak untuk mengunjungi

orang yang sedang sakit

8. Mengajarkan anak agar senantiasa

meminta izin ketika hendak memasuki

rumah, meminjam sesuatu dan lain

sebagainya

Sumber: Penulis

G. Metode Pengumpul Data

Metode pengumpul data adalah teknik yang dipakai dalam mengumpulkan

data-data yang dibutuhkan dalam pembuatan skripsi ini. Karena penelitian ini

merupakan penelitian yang dilakukan untuk mencari sumber data warga, maka

untuk mendapatkan data-data yang diperlukan dalam penulisan skripsi ini penulis

menerapkan metode pengumpul data sebagai berikut :

Page 91: repository.radenintan.ac.idrepository.radenintan.ac.id/535/1/SKRIPSI_WATERMARK_FIX.pdf · POLA BIMBINGAN TERHADAP PEMBENTUKAN AKHLAK . ANAK USIA 6-12 TAHUN DI PERUM. BTN (BANK TABUNGAN

73

Pengumpulan data adalah suatu langkah dalam suatu aktifitas, sebab

kegiatan ini sangat menentukan keberhasilan suatu penelitian, karena validitas

nilai sebuah penelitian sangat ditentukan oleh data. Penulis mencari data yang

dibutuhkan dengan menggunakan tiga cara yaitu:

1. Angket

Kuesioner (angket) merupakan teknik pengumpulan data yang

dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan

tertulis kepada responden untuk dijawabnya.75

Yang menjadi objek dalam

penelitian ini adalah para orang tua yang mempunyai anak dengan usia 6-12

tahun di Perum. BTN (Bank Tabungan Negara) Lampung Tengah.

Tabel 2

Skala Likert Pola Bimbingan Terhadap Pembentukan Akhlak

Kategori Skor

Sangat Setuju 5

Setuju 4

Netral 3

Tidak Setuju 2

Sangat Tidak Setuju 1

75

Ibid, h. 142.

Page 92: repository.radenintan.ac.idrepository.radenintan.ac.id/535/1/SKRIPSI_WATERMARK_FIX.pdf · POLA BIMBINGAN TERHADAP PEMBENTUKAN AKHLAK . ANAK USIA 6-12 TAHUN DI PERUM. BTN (BANK TABUNGAN

74

2. Observasi

Observasi merupakan suatu proses pengamatan dan pencatatan secara

sistematis terhadap gejala/fenomena yang diselidiki, tanpa mengajukan

pertanyaan-pertanyaan meskipun obyeknya orang, misal melihat cara pelayan

toko meladeni calon pembeli, kesibukan karyawan di suatu pabrik, dan

sebagainya.76

Dari segi proses pelaksanaan pengumpulan data, observasi dapat

dibedakan menjadi:

1. Observasi Berperan Serta (Participant Observation)

2. Observasi Non Partisipan (Non Participant Observation)

Peneliti dalam hal ini menggunakan metode observasi berperan serta

(participant observation) merupakan metode yang digunakan oleh peneliti,

dalam observasi ini peneliti terlibat dengan kegiatan sehari-hari orang yang

sedang diamati atau yang digunakan sebagai sumber data penelitian. Sambil

melakukan pengamatan, peneliti ikut melakukan apa yang dikerjakan oleh

sumber data dan ikut merasakan suka dukanya.77

Metode observasi berperan

serta (participant observation) ini penulis gunakan sebagai metode utama

karena disini penulis terlibat langsung dalam kegiatan sehari-hari orang yang

sedang diamati atau yang digunakan sebagai sumber data penelitian, dengan

76

Marzuki, Metodologi Riset (Panduan Penelitian Bidang Bisnis dan Sosial), (Yogyakarta:

Ekonisia, 2005), cet. 5, h. 62. 77

Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R & D, (Bandung: Alfabeta,

2011), cet. 13, h. 145.

Page 93: repository.radenintan.ac.idrepository.radenintan.ac.id/535/1/SKRIPSI_WATERMARK_FIX.pdf · POLA BIMBINGAN TERHADAP PEMBENTUKAN AKHLAK . ANAK USIA 6-12 TAHUN DI PERUM. BTN (BANK TABUNGAN

75

observasi partisipan ini, maka data yang diperoleh akan lebih lengkap, tajam,

dan sampai mengetahui pada tingkat makna dari setiap perilaku yang nampak

untuk memperoleh data tentang Pola Bimbingan Terhadap Pembentukan

Akhlak Anak Usia 6-12 Tahun di Perum. BTN (Bank Tabungan Negara)

Lampung Tengah.

3. Dokumentasi

Metode dokumentasi merupakan teknik pengumpulan data yang tidak

langsung ditujukan ke objek penelitian. Dokumen dapat berupa catatan, buku

harian, notulen rapat, majalah, buletin dan sebagainya.78

Penelitian lapangan yang akan dilaksanakan, informasi yang

berbentuk dokumen sangat relevan karena tipe informasi ini bisa

menggunakan berbagai bentuk dan dijadikan sebagai sumber data yang

eksplisit. Adapun jenis-jenis dokumen tersebut seperti surat, memorandum,

pengumuman resmi, penelitian yang sama, kliping-kliping yang baru dan

artikel yang muncul di media masa, maupun laporan peristiwa lainnya.79

Dalam mencari data profil Perum. BTN (Bank Tabungan Negara)

Lampung Tengah, sarana dan prasarana, serta laporan kegiatan, penulis

menggunakan alat pengumpul data berupa dokumen.

78

Irawan Soehartono, Metode Penelitian Sosial, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2008), h.

70. 79

Robert K. Yin, Studi Kasus Desain Metode, (Jakarta: Rajawali Press, 1996), h. 103-105.

Page 94: repository.radenintan.ac.idrepository.radenintan.ac.id/535/1/SKRIPSI_WATERMARK_FIX.pdf · POLA BIMBINGAN TERHADAP PEMBENTUKAN AKHLAK . ANAK USIA 6-12 TAHUN DI PERUM. BTN (BANK TABUNGAN

76

H. Metode Analisis Data

Analisis data adalah proses penyederhanaan data ke dalam bentuk yang

lebih mudah dibaca dan diinterpretasikan. Data-data yang telah dikumpulkan

diolah melalui beberapa tahap yaitu dibaca, dipelajari, dan ditelaah. Maka langkah

berikutnya adalah mengadakan reduksi data yang dilakukan dengan jalan

membuat abstraksi. Abstraksi merupakan usaha untuk membuat rangkuman inti,

proses dan peryataan yang perlu dijaga, sehingga tetap berada didalamnya,

maksudnya untuk melihat porsi setiap pendapat atau alternatif jawaban yang

dihitung dengan persentase.80

Teknik analisis data dalam penelitian kuantitatif menggunakan statistik.

Dalam menganalisa hasil penelitian metode yang digunakan adalah metode

statistik inferensial yaitu statistik yang mencakup semua metode yang

berhubungan dengan analisis sebagian data untuk kemudian sampai pada

peramalan atau penarikan kesimpulan mengenai keseluruhan gugus data

induknya.81

Metode analisis statistik inferensial ini yang akan penulis gunakan untuk

mengetahui pola bimbingan terhadap pembentukan akhlak anak usia 6-12 tahun

di Perum. BTN (Bank Tabungan Negara) Lampung Tengah. Di samping itu

penulis juga menggunakan rumus Spearman Rank dalam menganalisa data yang

telah didapatkan dari responden, untuk menentukan korelasi antara faktor pola

80

Muhammad Nazir, Metode Penelitian, (Jakarta: Ghalia Indonesia, 1999), h. 64. 81

Ronald E. Walpole, Pengantar Statistika, (Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, 1992), h.

5.

Page 95: repository.radenintan.ac.idrepository.radenintan.ac.id/535/1/SKRIPSI_WATERMARK_FIX.pdf · POLA BIMBINGAN TERHADAP PEMBENTUKAN AKHLAK . ANAK USIA 6-12 TAHUN DI PERUM. BTN (BANK TABUNGAN

77

bimbingan (X) dan pembentukan akhlak (Y). Adapun rumus untuk mencari

korelasi dengan Spearman Rank, yaitu jika pengamatan dari 2 variabel X dan Y

adalah dalam bentuk skala ordinal, maka derajat korelasi dicari dengan koefisien

korelasi Spearman Rank. Dalam hal ini, penulis menggunakan program SPSS

17,0, maka langkah pengerjaannya sebagai berikut :

1. Buka program SPSS 17,0, buat dua buah variabel yaitu variabel Pola

Bimbingan dan Pembentukan Akhlak, kemudian input datanya.

2. Klik dari menu bar Analyze – Correlate – Bivariate, masukan variabel

Pola Bimbingan dan variabel Pembentukan Akhlak ke kotak variabel,

kemudian tandai Spearman pada kotak pilihan Correlation Coefficients.

3. Kemudian klik OK, maka akan muncul outputnya.82

Selain itu, penulis juga menggunakan skala likert yaitu untuk mengukur

sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena

sosial. Dalam penelitian, fenomena sosial ini telah ditetapkan secara spesifik oleh

peneliti, yang selanjutnya disebut sebagai variabel penelitian.

Dengan skala likert, maka variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi

indikator variabel. Kemudian indikator tersebut dijadikan sebagai titik tolak untuk

menyusun item-item instrument yang dapat berupa pernyataan atau pertanyaan.

Jawaban setiap item instrument yang menggunakan skala likert mempunyai

82

Rostina Sundayana, Statistika Penelitian Pendidikan, (Bandung: Alfabeta, 2014), h. 208-

209.

Page 96: repository.radenintan.ac.idrepository.radenintan.ac.id/535/1/SKRIPSI_WATERMARK_FIX.pdf · POLA BIMBINGAN TERHADAP PEMBENTUKAN AKHLAK . ANAK USIA 6-12 TAHUN DI PERUM. BTN (BANK TABUNGAN

78

gradasi dari sangat positif sampai sangat negatif, untuk keperluan analisis

kuantitatif, maka jawaban itu dapat diberi skor misalnya :83

Tabel 3

Skala Likert

Sangat Tidak

Setuju (STS)

Tidak Setuju

(TS)

Netral / Ragu

(N)

Setuju

(S)

Sangat Setuju

(SS)

1 2 3 4 5

Keuntungan menggunakan skala likert dari tingkat kepentingan dan

tingkat pelaksanaan yaitu adanya keragaman skor sebagai akibat penggunaan

skala 1-5, dengan dimensi yang tercermin dalam daftar pertanyaan

memungkinkan orang tua (responden) mengekspresikan tingkat pendapat

mereka. Dari segi statistik, skala dengan lima tingkatan (1-5) lebih tinggi

keandalannya dibandingkan dengan dua tingkatan “ya” atau “tidak”.84

Selanjutnya data yang diperoleh dengan menggunakan kuesioner, dimana

hasil analisisnya akan dipresentasikan dalam tabel dianalisis berdasarkan variabel

bimbingan yang selanjutnya dapat dilihat polanya terhadap pembentukan akhlak

anak usia 6-12 tahun di Perum. BTN (Bank Tabungan Negara) Lampung Tengah.

83

Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D, (Bandung: Alfabeta, 2011),

cet. 13, h. 93-94. 84

Sugiyono, Statistika untuk Penelitian, (Bandung : CV. Alfabeta, 2008), h. 261.

Page 97: repository.radenintan.ac.idrepository.radenintan.ac.id/535/1/SKRIPSI_WATERMARK_FIX.pdf · POLA BIMBINGAN TERHADAP PEMBENTUKAN AKHLAK . ANAK USIA 6-12 TAHUN DI PERUM. BTN (BANK TABUNGAN

79

Selain itu, penulis juga menggunakan instrument penelitian untuk

menjaring data ordinal, dengan memberikan rangking pada skor yang telah

dihitung oleh penulis berdasarkan hasil yang didapatkan dari skala likert.85

I. Pengolahan Uji Instrumen

Data yang diperoleh dari bab ini merupakan data primer yang diperoleh

melalui metode kuesioner, jadi data yang dianalisa berupa jawaban angket yang

telah disebar pada orang tua yang mempunyai anak dengan usia 6-12 tahun di

Perum. BTN (Bank Tabungan Negara) Lampung Tengah. Adapun populasi

dalam penelitian ini memiliki karakteristik tertentu, yaitu: (1) Orang tua yang

beragama Islam, (2) Orang tua yang memiliki anak dengan usia 6-12 tahun,

sehingga populasi dalam penelitian ini sebanyak 611 kepala keluarga. Dan

karakteristik selanjutnya, yaitu: (1) Anak-anak yang beragama Islam, (2) Anak-

anak dengan usia 6-12 tahun, sehingga populasi dalam penelitian ini sebanyak

604 anak dengan usia 6-12 tahun di Perum. BTN (Bank Tabungan Negara)

Lampung Tengah.

Sedangkan sampelnya ditentukan dengan menetapkan sampel penelitian

untuk meneliti Pola Bimbingan Terhadap Pembentukan Akhlak Anak Usia 6-12

Tahun di Perum. (BTN (Bank Tabungan Negara) Lampung Tengah. Perum. BTN

dibagi menjadi 5 Blok, terdiri dari Blok B (B1-B4), Blok C (C1-C15), Blok D

(D1-D10), Blok E (E1-E5). Dari 5 Blok dipilih 1 Blok, yakni Blok C sebagai

85

Sugiyono, Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D, Op. Cit, h. 101.

Page 98: repository.radenintan.ac.idrepository.radenintan.ac.id/535/1/SKRIPSI_WATERMARK_FIX.pdf · POLA BIMBINGAN TERHADAP PEMBENTUKAN AKHLAK . ANAK USIA 6-12 TAHUN DI PERUM. BTN (BANK TABUNGAN

80

populasi dari sampling. Dari Blok ini dipilih Blok C6, C11, C12, C13, C14, C15

sebagai populasi dari sampel. Dari 6 Blok C dipilih 50 kepala keluarga yang

mempunyai anak dengan usia 6-12 tahun sebagai sampel penelitian.86

J. Uji Coba Instrumen Penelitian

1. Validitas Instrumen Penelitian

Menurut Arikunto validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan

tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrumen. Suatu instrumen dikatakan

valid apabila mampu mengukur apa yang diinginkan. Sebuah instrumen dikatakan

valid apabila dapat mengungkap data dari variabel yang diteliti secara tepat.

Tinggi rendahnya validitas instrumen menunjukkan sejauh mana data yang

terkumpul tidak menyimpang dari gambaran tentang variabel yang dimaksud.

Untuk menguji validitas alat ukur digunakan rumus korelasi Product

Moment yang dikemukakan oleh Pearson dengan rumus :

𝑟𝑥𝑦 = 𝑛 𝛴 𝑋𝑌 ‒ 𝛴 𝑋 (𝛴 𝑌)

(𝑛 𝛴 𝑥2 ‒ (𝛴 𝑋)2). (𝑛 𝛴 𝑌2 ‒ (𝛴 𝑌)2)

r xy = Koefisien korelasi

X = Skor item butir soal

Y = Jumlah skor total tiap soal

N = Jumlah responden87

86

Sugiyono, Op.Cit. h. 83-84. 87

Rostina Sundayana, Statistika Penelitian Pendidikan, (Bandung: Alfabeta, 2014), h. 59-60.

Page 99: repository.radenintan.ac.idrepository.radenintan.ac.id/535/1/SKRIPSI_WATERMARK_FIX.pdf · POLA BIMBINGAN TERHADAP PEMBENTUKAN AKHLAK . ANAK USIA 6-12 TAHUN DI PERUM. BTN (BANK TABUNGAN

81

Dengan kriteria pengujian bahwa analisis faktor dilakukan dengan cara

mengkorelasikan jumlah skor faktor dengan skor total. Bila korelasi faktor

tersebut positif dan besarnya 0,3 ke atas, maka faktor tersebut merupakan

construct yang kuat. Jadi berdasarkan analisis faktor itu dapat disimpulkan bahwa

instrumen tersebut memiliki validitas konstruksi yang baik.

Selanjutnya apakah setiap butir dalam instrumen itu valid atau tidak,

dapat diketahui dengan cara mengkorelasikan antara skor butir dengan skor total

(Y). jadi untuk keperluan ini ada tujuh koefisien korelasi yang perlu dihitung.

Bila harga korelasi di bawah 0,30 maka dapat disimpulkan bahwa butir

instrumen tersebut tidak valid, sehingga harus diperbaiki atau dibuang.88

Uji validitas dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan

program Microsoft Excel 2007 dengan criteria uji coba bila correlated item-total

correlation lebih besar dibandingan dengan 0,3 maka data merupakan construck

yang kuat (valid).

2. Reliabilitas Instrumen Penelitian

Reliabilitas instrumen penelitian adalah suatu alat yang memberikan hasil

yang tetap sama (konsisten, ajeg). Hasil pengukuran itu harus tetap sama (relatif

sama) jika pengukurannya diberikan pada subyek yang sama meskipun dilakukan

oleh orang yang berbeda, waktu yang berlainan, dan tempat yang berbeda pula.

88

Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R & D, (Bandung: Alfabeta, 2011),

cet. 13, h. 126.

Page 100: repository.radenintan.ac.idrepository.radenintan.ac.id/535/1/SKRIPSI_WATERMARK_FIX.pdf · POLA BIMBINGAN TERHADAP PEMBENTUKAN AKHLAK . ANAK USIA 6-12 TAHUN DI PERUM. BTN (BANK TABUNGAN

82

Tidak terpengaruh oleh pelaku, situasi dan kondisi. Alat ukur yang reliabilitasnya

tinggi disebut alat ukur yang reliabel.

Analisis reliabilitas dapat diartikan dengan dua cara, yaitu teknik non

belah dua (Non Split-Half Technique) dan teknik belah dua (Split-Half

Technique). Dalam menguji reliabilitas instrumen penelitian uraian, penulis

menggunakan rumus Cronbach’s Alpha (ɑ ) untuk tipe soal uraian, dan rumus

Spearman-Brown untuk tipe soal obyektif.

Rumus Cronbach’s Alpha (ɑ ) :

r11 = n

n − 1 1 −

Σ 𝑆𝑖2

𝑆t2

r11 = Reliabilitas instrument

n = Banyaknya butir pertanyaan

Σ Si2 = Jumlah varians item

St2

= Varians total89

Koefisien reliabilitas yang dihasilkan, selanjutnya kita interpretasikan

dengan menggunakan kriteria dari Guilford (Russeffendi), yaitu :

Tabel 4

Klasifikasi Koefisien Reliabilitas

89

Rostina Sundayana, Op. Cit., h. 69.

Page 101: repository.radenintan.ac.idrepository.radenintan.ac.id/535/1/SKRIPSI_WATERMARK_FIX.pdf · POLA BIMBINGAN TERHADAP PEMBENTUKAN AKHLAK . ANAK USIA 6-12 TAHUN DI PERUM. BTN (BANK TABUNGAN

83

Koefisien Reabilitas (r) Interpretasi

0,80 < r11 1,00 Sangat Tinggi

0,60 < r11 0,80 Tinggi

0,40 < r11 0,60 Sedang/Cukup

0,20 < r11 0,40 Rendah

‐ 0,80 r11 0,20 Sangat Rendah90

90

Ibid, h. 70.

Page 102: repository.radenintan.ac.idrepository.radenintan.ac.id/535/1/SKRIPSI_WATERMARK_FIX.pdf · POLA BIMBINGAN TERHADAP PEMBENTUKAN AKHLAK . ANAK USIA 6-12 TAHUN DI PERUM. BTN (BANK TABUNGAN

84

BAB IV

ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum dan Lokasi Penelitian

1. Sejarah Berdirinya Perum. Kopkar Dwi Karya/BTN

Perumahan Kopkar Dwi Karya dirintis sekitar tahun 1981 oleh beberapa

karyawan. Dengan beranggotakan 10 orang, maka mulailah didirikan satu wadah

yang berbentuk koperasi. Inilah merupakan embrio dari koperasi di PT Great

Giant Pineapple, PT. Great Giant Livestock dan PT UJA. Ternyata apa yang

dirintis beberapa karyawan tersebut mendapat sambutan yang positif dari pihak

manajemen perusahaan terutama oleh Bapak Setiawan Ahmad sebagai Direksi

pada waktu itu yang memberikan dorongan dan dukungan penuh terhadap ide

untuk mendirikan Koperasi Karyawan dilingkungan perusahaan. Pada bulan Juli

1982, dengan didasari pemikiran untuk membantu meningkatkan kesejahteraan

karyawan maka wadah koperasi karyawan tersebut dideklarasikan dengan nama

“DWI KARYA”, dengan modal awal Rp. 6.120.550,- (enam juta seratus dua

puluh ribu lima ratus lima puluh rupiah), dan jumlah anggota sebanyak 210

orang.

Keberadaan kompleks Perum. Kopkar Dwi Karya/ BTN ini cukup dikenal

dibanding dengan desa lainnya yang terdapat di lingkup wilayah Way

Pengubuan. Karena kompleks tersebut terkenal sebagai salah satu kawasan

permukiman elit yang berada di Lampung Tengah, sebagai tempat tinggal dari

Page 103: repository.radenintan.ac.idrepository.radenintan.ac.id/535/1/SKRIPSI_WATERMARK_FIX.pdf · POLA BIMBINGAN TERHADAP PEMBENTUKAN AKHLAK . ANAK USIA 6-12 TAHUN DI PERUM. BTN (BANK TABUNGAN

85

sebagian besar para pekerja di PT. Great Giant Pineapple, maupun masyarakat

pada umumnya yang memiliki mata pencaharian lain di luar PT. Great Giant

Pineapple tersebut.

Unit Usaha Perumahan di Kopkar Dwi Karya ini merupakan salah satu

unit usaha yang dimiliki koperasi karyawan Dwi Karya yang bertempat di Jl.

Arah Menggala, Lintas Timur, km 78, Kelurahan Lempuyang Bandar,

Kecamatan Way Pengubuan, Kabupaten Lampung Tengah yang bertujuan untuk

memenuhi kebutuhan perumahan bagi anggota Kopkar Dwi Karya. Bekerja sama

dengan Bank Koperasi Dwi Karya dapat memenuhi kebutuhan anggota

khususnya dibidang perumahan, dengan bunga yang kecil dan tenaga kerja ahli

dibidangnya, Koperasi Dwi Karya mempunyai beberapa produk dibidang

perumahan antara lain: Rumah type 27, Rumah type 36, Rumah type 45 dan

Rumah type 54.

2. Status Badan Hukum Kopkar Dwi Karya

Koperasi Karyawan Dwi Karya telah berbadan hukum dengan Akta

Pendirian oleh Kepala Kantor Wilayah Departemen Koperasi Propinsi Lampung

nomor 593/BH/7/1985 tertanggal 10 September 1985. Dengan dimilikinya status

hukum ini telah menambah kepercayaan karyawan, anggota dan pihak luar

(bank) sehingga dari tahun ke tahun koperasi mengalami perkembangan jumlah

anggota, modal usaha maupun aktivitas usaha sampai dengan sekarang. Dengan

semakin berkembangnya Kopkar Dwi Karya, untuk mengantisipasi

perkembangan ke depan, Kopkar Dwi Karya telah melakukan beberapa kali

Page 104: repository.radenintan.ac.idrepository.radenintan.ac.id/535/1/SKRIPSI_WATERMARK_FIX.pdf · POLA BIMBINGAN TERHADAP PEMBENTUKAN AKHLAK . ANAK USIA 6-12 TAHUN DI PERUM. BTN (BANK TABUNGAN

86

perubahan AD/ART dan telah disahkan Akta Perubahannya pada tahun 1997

dengan nomor 08/BH/PAD/KWK.7/III/1997 tertanggal 20 Maret 1997. Dan

terakhir telah disahkan perubahan PAD tahun 2010 dengan nomor

02/PAD/BH/X.2/I/2010 tertanggal 11 Januari 2010. Perubahan PAD tersebut

menjadi dasar atau pegangan Kopkar dwi Karya dalam menjalankan setiap

aktivitasnya, baik aktivitas usaha maupun aktivitas keorganisasian.91

3. Visi dan Misi

Setiap lembaga Koperasi memiliki visi dan misi guna mencapai

kesejahteraan dan peningkatan kualitas hidup masyarakatnya. Begitu pula dengan

Koperasi Dwi Karya, sebagai tonggak awal adanya pembangunan Perumahan

Kopkar Dwi Karya ini berupaya mensejahterakan para pegawai-pegawai dengan

memberikan fasilitas yang sangat memadai sebagai sarana dan prasarana untuk

kesejahteraan para pegawai dan warganya.

1. Adapun visi Koperasi Dwi Karya adalah sebagai berikut :

Menjadi Koperasi profesional yang mempunyai kinerja tinggi untuk

kesejahteraan anggota dan berdasarkan prinsip Koperasi menjadikan anggota

menjadi mandiri, bekerja sama dan sejahtera.

91

Koperasi Karyawan Dwi Karya. (Online) (http://www.dwikaryaggp.com/), (diakses tanggal

15 Januari 2017).

Page 105: repository.radenintan.ac.idrepository.radenintan.ac.id/535/1/SKRIPSI_WATERMARK_FIX.pdf · POLA BIMBINGAN TERHADAP PEMBENTUKAN AKHLAK . ANAK USIA 6-12 TAHUN DI PERUM. BTN (BANK TABUNGAN

87

2. Sedangkan misi Koperasi Dwi Karya adalah sebagai berikut :

Melalui pelatihan, pelayanan, kreativitas, perbaikan terus-menerus,

dan kerja sama mendorong anggota untuk meningkatkan kualitas hidup dan

kesejahteraan.

4. Letak Geografis

Komplek Perumahan Kopkar Dwi Karya terletak di Jl. Arah Menggala,

Lintas Timur, KM. 78, Kelurahan Lempuyang Bandar, Kecamatan Way

Pengubuan, Kabupaten Lampung Tengah. Lokasi Komplek Perumahan Kopkar

Dwi Karya berdekatan dengan PT. Great Giant Pineapple.

Lokasi penelitian di Perumahan Kopkar Dwi Karya yang memiliki batas

wilayah sebagai berikut :

1. Sebelah Timur : Berbatasan dengan kampung Lempuyang Bandar

2. Sebelah Utara : Berbatasan dengan kampung Lempuyang Bandar

3. Sebelah Barat : Berbatasan dengan kampung Divisi 1, 2, 3

4. Sebelah Selatan : Berbatasan dengan kampung Ketiau

Sumber mata pencaharian penduduk di Perum. Kopkar Dwi Karya/BTN

bermacam-macam. Ada yang berprofesi sebagai pedagang, penjahit,

menyewakan kontrakan, guru karyawan swasta dan sebagian besar di dominasi

oleh para pekerja di PT Great Giant Pineapple. Selain berprofesi seperti yang

telah disebutkan diatas, ada juga sebagian penduduk yang mempunyai pekerjaan

tambahan dengan membuka warung di depan rumah mereka dengan

Page 106: repository.radenintan.ac.idrepository.radenintan.ac.id/535/1/SKRIPSI_WATERMARK_FIX.pdf · POLA BIMBINGAN TERHADAP PEMBENTUKAN AKHLAK . ANAK USIA 6-12 TAHUN DI PERUM. BTN (BANK TABUNGAN

88

memanfaatkan sebuah ruangan yang ada di rumah mereka. Pekerjaan ini,

biasanya dilakukan oleh ibu-ibu rumah tangga.

Kekerabatan yang terjalin antar penduduk di Perum. Kopkar Dwi Karya

cukup baik, untuk bapak-bapak rutin mengadakan ronda malam disekitaran

rumah permasing-masing blok perumahan dan mengadakan kerja bakti secara

bergotong-royong. Sedangkan ibu-ibunya rutin mengadakan arisan bergilir setiap

3 pekan sekali, dan mengadakan rapat PKK antar 1 blok dengan blok lainnya.

Penduduk di Perum. Kopkar Dwi Karya/ BTN terkenal cukup religious.

Sebagian besar penduduknya beragama Islam, jadi tak heran jika penduduknya

sering mengadakan kegiatan keagamaan yang dapat menunjang ruhiyah para

penduduk permasing-masing blok. Kegiatan keagamaan yang dilakukan tidak

jauh berbeda dengan kegiatan keagamaan yang terdapat di wilayah lainnya.

Adapun kegiatan keagamaan yang terdapat di Perum. Kopkar Dwi Karya/

BTN diantaranya sebagai berikut:

1. Pengajian Akbar (umum) yang dilakukan di Masjid Al-Fattah,

dilaksanakan pada hari minggu per-3 pekan sekali, dimulai pada pukul

07.30 sampai selesai.

2. Pengajian bapak-bapak (ceramah agama) yang dilakukan di beberapa

Masjid atau Mushola, dimulai setelah maghrib sampai menjelang isya, dan

setelah shubuh sampai menjelang fajar.

3. Pengajian bapak-bapak yang dilakukan secara bergantian dari rumah ke

rumah, pada malam jumat setelah isya sampai selesai.

Page 107: repository.radenintan.ac.idrepository.radenintan.ac.id/535/1/SKRIPSI_WATERMARK_FIX.pdf · POLA BIMBINGAN TERHADAP PEMBENTUKAN AKHLAK . ANAK USIA 6-12 TAHUN DI PERUM. BTN (BANK TABUNGAN

89

4. Pengajian ibu-ibu yang dilakukan secara bergantian dari rumah ke rumah

warga, dilaksanakan pada hari minggu, dua kali per-4 pekan (sebulan dua

kali), dimulai pada pukul 16.30 WIB sampai selesai.

5. Rutinitas mengaji diberbagai Masjid dan Mushola yang dilakukan oleh

anak-anak, dengan tenaga pengajar ibu-ibu, dilaksanakan setiap hari Senin

sampai Jum’at, dimulai setelah ashar sampai selesai.

6. Program Tahfidzh Qur’an (menghafal Al-Qur’an) bagi anak-anak dan

remaja, dilaksanakan setiap hari senin-kamis, dimulai setelah ashar sampai

selesai, berlokasi di Sekolah PAUD Jabarani.

Selain beberapa kegiatan yang dilakukan di atas, kemudian pada saat

acara-acara besar agama Islam, sebagian warga BTN rutin merayakan dengan

membuat kegiatan-kegiatan seperti maulid Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi

Wasallam, perayaan Isra’ Mi’raj, serta halal bi halal bersama pada saat Idul Fitri,

dan lain sebagainya.

B. Uji Coba Instrumen Penelitian

1. Rekapitulasi Perhitungan Validitas Butir Soal

Tabel 5

Rekapitulasi Perhitungan Validitas Butir Soal Pola Bimbingan

No.

Soal Koef. Korelasi ® thitung ttabel Keterangan

1 0,485530381 3,238435 2,0336 Valid

2 0,396218772 2,516274 2,0336 Valid

Page 108: repository.radenintan.ac.idrepository.radenintan.ac.id/535/1/SKRIPSI_WATERMARK_FIX.pdf · POLA BIMBINGAN TERHADAP PEMBENTUKAN AKHLAK . ANAK USIA 6-12 TAHUN DI PERUM. BTN (BANK TABUNGAN

90

3 0,55269711 3,867074 2,0336 Valid

4 0,414899487 2,658914 2,0336 Valid

5 0,54886043 3,828598 2,0336 Valid

6 0,70668651 5,824027 2,0336 Valid

7 0,879049073 10,75174 2,0336 Valid

8 0,774752326 7,145018 2,0336 Valid

9 0,65757915 5,089443 2,0336 Valid

10 0,684243876 5,471067 2,0336 Valid

11 0,729600699 6,220839 2,0336 Valid

12 0,684088432 5,46873 2,0336 Valid

13 0,514495755 3,498571 2,0336 Valid

14 0,451976488 2,954445 2,0336 Valid

15 0,464353258 3,057214 2,0336 Valid

16 0,676331595 5,353885 2,0336 Valid

17 0,440469946 2,860829 2,0336 Valid

18 0,54886043 3,828598 2,0336 Valid

19 0,70668651 5,824027 2,0336 Valid

20 0,398693506 2,53495 2,0336 Valid

21 0,478870959 3,180681 2,0336 Valid

22 0,384502075 2,428723 2,0336 Valid

Sumber: Microsoft Excel 2007

Dari tabel 5 itu dapat dibaca bahwa, korelasi antara skor butir 1 dengan

skor total = 0,485530381 antara butir 2 dengan skor total = 0,396218772 dan

seterusnya. Korelasi yang digunakan adalah korelasi Pearson Moment yang

rumusnya penulis pakai dengan menggunakan program software Microsoft Excel

2007 sebagai aplikasi dalam penghitungan rekapitulasi validitas butir soal pola

bimbingan.

Seperti telah dikemukakan bahwa, bila koefisien korelasi koefisien sama

dengan 0,3 atau lebih (paling kecil 0,3). Maka butir instrument dinyatakan valid.

Dari uji coba tersebut ternyata koefisien korelasi semua butir dengan skor total

Page 109: repository.radenintan.ac.idrepository.radenintan.ac.id/535/1/SKRIPSI_WATERMARK_FIX.pdf · POLA BIMBINGAN TERHADAP PEMBENTUKAN AKHLAK . ANAK USIA 6-12 TAHUN DI PERUM. BTN (BANK TABUNGAN

91

ada yang masuk dalam kriteria valid. Butir yang mempunyai validitas tinggi

adalah butir nomor 7, dengan koefisien korelasi 0,879049073 dan paling rendah

adalah butir nomor 22, dengan koefisien korelasi 0,384502075.

Tabel 6

Rekapitulasi Perhitungan Validitas Butir Soal Pembentukan Akhlak

No.

Soal Koef. Korelasi ® thitung ttabel Keterangan

1 0,511728944 3,473058 2,0336 Valid

2 0,724873261 6,135593 2,0336 Valid

3 0,7987873 7,741997 2,0336 Valid

4 0,680932718 5,421599 2,0336 Valid

5 0,737552388 6,368572 2,0336 Valid

6 0,664034898 5,178477 2,0336 Valid

7 0,680932718 5,421599 2,0336 Valid

8 0,855670935 9,640928 2,0336 Valid

9 0,800769435 7,795427 2,0336 Valid

10 0,833219789 8,786573 2,0336 Valid

11 0,787212688 7,443386 2,0336 Valid

12 0,853341124 9,543997 2,0336 Valid

13 0,933613531 15,19434 2,0336 Valid

14 0,933613531 15,19434 2,0336 Valid

15 0,94003365 16,07032 2,0336 Valid

16 0,793034916 7,590823 2,0336 Valid

17 0,652261205 5,017589 2,0336 Valid

18 0,710966799 5,89514 2,0336 Valid

19 0,752786175 6,668225 2,0336 Valid

20 0,781905262 7,313558 2,0336 Valid

21 0,787054799 7,439463 2,0336 Valid

22 0,47972417 3,188041 2,0336 Valid

Sumber: Microsoft Excel 2007

Page 110: repository.radenintan.ac.idrepository.radenintan.ac.id/535/1/SKRIPSI_WATERMARK_FIX.pdf · POLA BIMBINGAN TERHADAP PEMBENTUKAN AKHLAK . ANAK USIA 6-12 TAHUN DI PERUM. BTN (BANK TABUNGAN

92

Dari tabel 6 itu dapat dibaca bahwa, korelasi antara skor butir 1 dengan

skor total = 0,511728944 antara butir 2 dengan skor total = 0,724873261 dan

seterusnya. Korelasi yang digunakan adalah korelasi Pearson Moment yang

rumusnya penulis pakai dengan menggunakan program software Microsoft Excel

2007 sebagai aplikasi dalam penghitungan rekapitulasi validitas butir soal pola

bimbingan.

Seperti telah dikemukakan bahwa, bila koefisien korelasi koefisien sama

dengan 0,3 atau lebih (paling kecil 0,3). Maka butir instrument dinyatakan valid.

Dari uji coba tersebut ternyata koefisien korelasi semua butir dengan skor total

ada yang masuk dalam kriteria valid atau tidak valid. Butir yang mempunyai

validitas tinggi adalah butir nomor 15, dengan koefisien korelasi 0,94003365 dan

paling rendah adalah butir nomor 22, dengan koefisien korelasi 0,47972417.

2. Rekapitulasi Perhitungan Reliabilitas Butir Soal

Rekapitulasi Perhitungan Reliabilitas Butir Soal Pola Bimbingan

𝑟11 = 𝑛

𝑛 − 1 1 −

Σ 𝑠𝑖2

𝑠𝑖2

r11 = Reliabilitas Instrumen

n = Banyaknya Butir Pertanyaan

Σ Si2 = Jumlah Varians Item

Si2 = Varians Total

Page 111: repository.radenintan.ac.idrepository.radenintan.ac.id/535/1/SKRIPSI_WATERMARK_FIX.pdf · POLA BIMBINGAN TERHADAP PEMBENTUKAN AKHLAK . ANAK USIA 6-12 TAHUN DI PERUM. BTN (BANK TABUNGAN

93

Dari perhitungan yang telah penulis lakukan dengan menggunakan

Microsoft Excel 2007, maka didapatkan hasil dengan cara berikut :

𝑟11 = 𝑛

𝑛 − 1 1 −

Σ 𝑠𝑖2

𝑠𝑖2

𝑟11 = 22

22 − 1 1 −

79,37796

79,378

𝑟11 = 22

21 1 − 0,999

𝑟11 = 1,047 0,001

𝑟11 = 0,0010

Dari hasil perhitungan tersebut, maka koefisien reliabilitas sebesar 0,0010

sehingga termasuk kategori sangat rendah.

Rekapitulasi Perhitungan Reliabilitas Butir Soal Pembentukan Akhlak

𝑟11 = 𝑛

𝑛 − 1 1 −

Σ 𝑠𝑖2

𝑠𝑖2

r11 = Reliabilitas Instrumen

n = Banyaknya Butir Pertanyaan

Σ Si2 = Jumlah Varians Item

Si2 = Varians Total

Page 112: repository.radenintan.ac.idrepository.radenintan.ac.id/535/1/SKRIPSI_WATERMARK_FIX.pdf · POLA BIMBINGAN TERHADAP PEMBENTUKAN AKHLAK . ANAK USIA 6-12 TAHUN DI PERUM. BTN (BANK TABUNGAN

94

Dari perhitungan yang telah penulis lakukan dengan menggunakan

Microsoft Excel 2007, maka didapatkan hasil dengan cara berikut :

𝑟11 = 𝑛

𝑛 − 1 1 −

Σ 𝑠𝑖2

𝑠𝑖2

𝑟11 = 22

22 − 1 1 −

102,5506

102,551

𝑟11 = 22

21 1 − 0,999

𝑟11 = 1,047 0,001

𝑟11 = 0,0010

Dari hasil perhitungan tersebut, maka koefisien reliabilitas sebesar 0,0010

sehingga termasuk kategori sangat rendah.

C. Hasil dan Pembahasan

1. Deskripsi Data Responden Penelitian

Dari hasil analisis mengenai profil responden diperoleh data mengenai

responden yang menjadi sampel dalam penelitian ini, antara lain :

a. Jenis Kelamin

Mayoritas responden adalah perempuan yaitu sebanyak 27 orang

atau 54% dan sisanya responden laki-laki sebanyak 23 orang atau 46%.

Page 113: repository.radenintan.ac.idrepository.radenintan.ac.id/535/1/SKRIPSI_WATERMARK_FIX.pdf · POLA BIMBINGAN TERHADAP PEMBENTUKAN AKHLAK . ANAK USIA 6-12 TAHUN DI PERUM. BTN (BANK TABUNGAN

95

Gambar 3

Sumber: Berdasarkan data yang diperoleh dari responden

b. Usia

Usia responden 6 tahun sebanyak 6 orang atau 12%, usia

responden 7 tahun sebanyak 9 orang atau 18%, usia responden 8 tahun

sebanyak 3 orang atau 6%, usia responden 9 tahun sebanyak 12 orang

atau 24%, usia responden 10 tahun sebanyak 9 orang atau 18%, usia

responden 11 tahun sebanyak 10 orang atau 20%, usia responden 12

tahun sebanyak 1 orang atau 2%.

54%

46%

Jenis Kelamin Perempuan

Perempuan

Laki-laki

Page 114: repository.radenintan.ac.idrepository.radenintan.ac.id/535/1/SKRIPSI_WATERMARK_FIX.pdf · POLA BIMBINGAN TERHADAP PEMBENTUKAN AKHLAK . ANAK USIA 6-12 TAHUN DI PERUM. BTN (BANK TABUNGAN

96

Gambar 4

Sumber: Berdasarkan data yang diperoleh dari responden

c. Pendidikan Terakhir

1. Pendidikan terakhir Ayah

Lulusan SD sebanyak 2 orang atau 4%, lulusan SMP sebanyak

3 orang atau 6%, lulusan SMA sebanyak 12 orang atau 24%, lulusan

SMK sebanyak 5 orang atau 10%, lulusan SMEA sebanyak 1 orang

atau 2%, lulusan MAN sebanyak 2 orang atau 4%, lulusan SLTA

sebanyak 9 orang atau 18%, lulusan STM sebanyak 11 orang atau

22%, lulusan D3 sebanyak 1 orang atau 2%, lulusan S1 sebanyak 4

orang atau 8%.

12%

18%

6%

24%

18%

20%

2%

Usia Responden

6 tahun

7 tahun

8 tahun

9 tahun

10 tahun

11 tahun

12 tahun

Page 115: repository.radenintan.ac.idrepository.radenintan.ac.id/535/1/SKRIPSI_WATERMARK_FIX.pdf · POLA BIMBINGAN TERHADAP PEMBENTUKAN AKHLAK . ANAK USIA 6-12 TAHUN DI PERUM. BTN (BANK TABUNGAN

97

Gambar 5

Sumber: Berdasarkan data yang diperoleh dari responden

2. Pendidikan terakhir Ibu

Lulusan SD sebanyak 2 orang atau 4%, lulusan SMP sebanyak

5 orang atau 10%, lulusan SMA sebanyak 13 orang atau 26%, lulusan

SMU sebanyak 3 orang atau 6%, lulusan SMK sebanyak 3 orang atau

6%, lulusan SLTA sebanyak 9 orang atau 18%, lulusan SMEA

sebanyak 7 orang atau 14%, SLTP sebanyak 1 orang atau 2%, lulusan

SPG sebanyak 1 orang atau 2%, lulusan D2 sebanyak 1 orang atau 2%,

lulusan Diploma sebanyak 1 orang atau 2%, lulusan D3 sebanyak 2

orang atau 4%, lulusan S1 sebanyak 2 orang atau 4%.

4%6%

24%

10%

2%

4%

18%

22%

2%8%

Pendidikan Terakhir Ayah

SD

SMP

SMA

SMK

SMEA

MAN

SLTA

STM

D3

S1

Page 116: repository.radenintan.ac.idrepository.radenintan.ac.id/535/1/SKRIPSI_WATERMARK_FIX.pdf · POLA BIMBINGAN TERHADAP PEMBENTUKAN AKHLAK . ANAK USIA 6-12 TAHUN DI PERUM. BTN (BANK TABUNGAN

98

Gambar 6

Sumber: Berdasarkan data yang diperoleh dari responden

d. Pekerjaan Orang Tua Responden

Mayoritas pekerjaan orang tua responden adalah Karyawan Swasta

yaitu sebanyak 26 orang atau 52%, sisanya bekerja sebagai pekerja Swasta

sebanyak 5 orang atau 10%, Wiraswasta sebanyak 5 orang atau 10%,

Buruh sebanyak 6 orang atau 12%, Pedagang sebanyak 1 orang atau 2%,

Supir Truk sebanyak 2 orang atau 4%, Pelaksana sebanyak 1 orang atau

2%, PNS sebanyak 1 orang atau 2%, Asisten Manager sebanyak 1 orang

atau 2%, Petani sebanyak 1 orang atau 2%, Tekhnisi sebanyak 1 orang

atau 2%.

4%

10%

26%

6%6%

18%

14%

2% 2%

2% 2%

4%

2%

Pendidikan Terakhir Ibu

SD

SMP

SMA

SMU

SMK

SLTA

SMEA

SLTP

SPG

D2

Diploma

Page 117: repository.radenintan.ac.idrepository.radenintan.ac.id/535/1/SKRIPSI_WATERMARK_FIX.pdf · POLA BIMBINGAN TERHADAP PEMBENTUKAN AKHLAK . ANAK USIA 6-12 TAHUN DI PERUM. BTN (BANK TABUNGAN

99

Gambar 7

Sumber: Berdasarkan data yang diperoleh dari responden

e. Penghasilan Orang Tua Responden

Penghasilan orang tua responden mayoritas 1.000.000-2.500.000

sebanyak 29 orang atau 58%, sisanya berpenghasilan 3.000.000-4.500.000

sebanyak 17 orang atau 34%, 5.000.000-6.500.000 sebanyak 3 orang atau

4%, responden berpenghasilan >7.000.000 sebanyak 2 orang atau 4%.

52%

10%

10%

12%

2% 4%

2% 2%

2%2% 2%

Pekerjaan Orang Tua Responden

Karyawan Swasta

Swasta

Wiraswasta

Buruh

Pedagang

Supir Truk

Pelaksana

PNS

Asisten Manager

Petani

Page 118: repository.radenintan.ac.idrepository.radenintan.ac.id/535/1/SKRIPSI_WATERMARK_FIX.pdf · POLA BIMBINGAN TERHADAP PEMBENTUKAN AKHLAK . ANAK USIA 6-12 TAHUN DI PERUM. BTN (BANK TABUNGAN

100

Gambar 8

Sumber: Berdasarkan data yang diperoleh dari responden.

2. Deskripsi Kuesioner Penelitian

Berdasarkan hasil penelitian yang telah diolah maka diperoleh data

responden sebagai berikut :

a. Pola Bimbingan

Tabel 7

Membimbing Terus Menerus, Membimbing Secara Bertahap, Memotivasi Anak

No Pertanyaan SS S N TS STS Skor Rangking

1

Orang tua menanamkan

kepada anak untuk cinta

kepada Allah dan Rasul-

43 7 0 0 0 243 1

58%

34%

4%4%

Penghasilan Orang Tua Responden

1.000.000-2.500.000

3.000.000-4.500.000

5.000.000-6.500.000

>7.000.000

Page 119: repository.radenintan.ac.idrepository.radenintan.ac.id/535/1/SKRIPSI_WATERMARK_FIX.pdf · POLA BIMBINGAN TERHADAP PEMBENTUKAN AKHLAK . ANAK USIA 6-12 TAHUN DI PERUM. BTN (BANK TABUNGAN

101

Nya

2

Orang tua memiliki

kewajiban mengajarkan

akhlak kepada anak

39 11 0 0 0 239 2

3

Orang tua melatih anak

untuk menghormati orang

tua

38 12 0 0 0 238 3

4

Orang tua memberi nafkah

yang halal dan thoyib

(baik) kepada anak

39 10 1 0 0 238 3

5 Orang tua membiasakan

anak berkata jujur 37 13 0 0 0 237 4

6

Orang tua membiasakan

anak untuk selalu berdoa

setiap melakukan aktivitas

36 14 0 0 0 236 5

7

Orang tua membiasakan

anak untuk melakukan

shalat ketika usianya

mencapai 7 tahun

37 12 1 0 0 236 5

8

Orang tua mengajarkan

anak-anak untuk selalu

berdoa setiap saat,

sehingga tertanam rasa

takut dan harap hanya

kepada Allah Subhanahu

Wa Ta’ala

36 14 0 0 0 236 5

9 Orang tua membiasakan

anak mengucapkan 35 15 0 0 0 235 6

Page 120: repository.radenintan.ac.idrepository.radenintan.ac.id/535/1/SKRIPSI_WATERMARK_FIX.pdf · POLA BIMBINGAN TERHADAP PEMBENTUKAN AKHLAK . ANAK USIA 6-12 TAHUN DI PERUM. BTN (BANK TABUNGAN

102

“terima kasih” ketika

diberi sesuatu oleh orang

tua maupun orang lain

10

Orang tua mengajarkan

anak mengenai bacaan

atau ayat Al-Qur’an,

akhlakul karimah sesuai

tuntunan Rasulullah

Shallallahu Alaihi

Wasallam

36 13 1 0 0 235 6

11

Orang tua membimbing

anak dengan penuh kasih

sayang

33 17 0 0 0 233 7

12

Orang tua mengajarkan

dan menanamkan pada diri

anak untuk membiasakan

menutup aurat dan

berpenampilan sesuai

dengan syari’at Islam.

33 16 1 0 0 232 8

13

Orang tua mengajarkan

anak cara berbicara yang

santun

32 18 0 0 0 232 8

14

Orang tua mengajarkan

kepada anak untuk

menjauhkan diri dari

perilaku dengki dan iri hati

30 20 0 0 0 230 9

15 Orang tua memberikan

rasa sayang dalam 30 20 0 0 0 230 9

Page 121: repository.radenintan.ac.idrepository.radenintan.ac.id/535/1/SKRIPSI_WATERMARK_FIX.pdf · POLA BIMBINGAN TERHADAP PEMBENTUKAN AKHLAK . ANAK USIA 6-12 TAHUN DI PERUM. BTN (BANK TABUNGAN

103

mendidik anak

16 Orang tua berbuat adil

kepada semua anaknya 30 20 0 0 0 230 9

17

Orang tua semestinya

memiliki dasar

pengetahuan akhlak yang

baik, agar mampu

mengarahkan dan

membimbing anaknya

31 17 2 0 0 229 10

18

Orang tua mengajarkan

anak mengenai adab

meminta izin

26 24 0 0 0 226 12

19

Orang tua membiasakan

bersikap adil kepada anak

dalam pemberian

24 24 2 0 0 222 14

20

Orang tua mengajarkan

kepada anak untuk

menjaga rahasia orang lain

24 23 3 0 0 221 15

21

Orang tua menjadikan

dirinya sebagai teladan

yang baik

25 21 4 0 0 221 15

22

Orang tua mengajarkan

kepada anak untuk

menghidupkan tradisi

dalam bermusyawarah

22 21 7 0 0 215 16

Page 122: repository.radenintan.ac.idrepository.radenintan.ac.id/535/1/SKRIPSI_WATERMARK_FIX.pdf · POLA BIMBINGAN TERHADAP PEMBENTUKAN AKHLAK . ANAK USIA 6-12 TAHUN DI PERUM. BTN (BANK TABUNGAN

104

Dari tabel 7 dapat diketahui, pola bimbingan orang tua dalam membimbing

terus menerus, membimbing secara bertahap dan memotivasi anak terhadap variabel

pola bimbingan yang menempati rangking pertama dan kedua yaitu orang tua

menanamkan kepada anak untuk cinta kepada Allah dan Rasul-Nya dan orang tua

memiliki kewajiban mengajarkan akhlak kepada anak.

Hal ini diduga bahwa mayoritas orang tua di Perum. BTN (Bank Tabungan

Negara) Lampung Tengah ingin selalu membimbing anaknya dengan cara

menanamkan terlebih dahulu untuk cinta kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala sejak

dini, dan menanamkan kepada anak-anaknya untuk cinta kepada Nabi Muhammad

Shallallahu Alaihi Wasallam sebagai Nabi dan Rasul utusan-Nya. Serta orang tua

menyadari bahwa akhlak amatlah penting diterapkan sejak dini kepada anak-anak.

Sedangkan pola bimbingan yang menempati rangking terakhir yaitu orang tua

mengajarkan kepada anak untuk menghidupkan tradisi dalam bermusyawarah, hal ini

diduga bahwa mayoritas orang tua di Perum. BTN (Bank Tabungan Negara)

Lampung Tengah kurang menghidupkan tradisi dalam bermusyawarah kepada anak-

anaknya.

b. Pembentukan Akhlak

1. Akhlak Kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala

Tabel 8

No Pertanyaan SS S N TS STS Skor Rangking

1 Orang tua mengajarkan

anak membaca Al-Qur’an 39 10 1 0 0 238 1

Page 123: repository.radenintan.ac.idrepository.radenintan.ac.id/535/1/SKRIPSI_WATERMARK_FIX.pdf · POLA BIMBINGAN TERHADAP PEMBENTUKAN AKHLAK . ANAK USIA 6-12 TAHUN DI PERUM. BTN (BANK TABUNGAN

105

2

Orang tua mengingatkan

anak, bahwa Allah

Subhanahu Wa Ta’ala

selalu melihat perbuatan

kita

36 14 0 0 0 236 2

3

Orang tua membiasakan

anak untuk membaca

“Basmalah”, jika hendak

makan atau minum sesuatu

28 20 2 0 0 229 3

4

Orang tua mengajarkan

anak untuk berusaha

semaksimal mungkin

dalam mendapatkan

apa yang diinginkan

dengan berdoa kepada

Allah Subhanahu Wa

Ta’ala

30 18 2 0 0 228 4

5

Orang tua membiasakan

anak untuk mengerjakan

ibadah shalat, puasa dan

sedekah

26 20 4 0 0 222 5

Dari tabel 8 dapat diketahui, pembentukan akhlak kepada Allah Subhanahu

Wa Ta’ala yang menempati rangking pertama dan kedua yaitu orang tua mengajarkan

anak membaca Al-Qur’an dan Orang tua mengingatkan anak, bahwa Allah

Subhanahu Wa Ta’ala selalu melihat perbuatan kita, hal ini diduga bahwa mayoritas

orang tua di Perum. BTN (Bank Tabungan Negara) Lampung Tengah telah

Page 124: repository.radenintan.ac.idrepository.radenintan.ac.id/535/1/SKRIPSI_WATERMARK_FIX.pdf · POLA BIMBINGAN TERHADAP PEMBENTUKAN AKHLAK . ANAK USIA 6-12 TAHUN DI PERUM. BTN (BANK TABUNGAN

106

mengetahui akan keutamaan dan pentingnya membaca Al-Qur’an, terlebih ketika

anak-anak di didik sejak dini, hal tersebut akan mendatangkan banyak manfaat baik

bagi diri anak itu sendiri maupun orang tua yang senantiasa mendidik dengan baik

mengenai perkara ini, serta orang tua ingin mengajarkan dan memberikan kesadaran

kepada anak bahwa ada Allah yang senantiasa memperhatikan gerak-gerik kita, meski

kita tidak dapat melihatnya, namun yakinlah bahwa Allah senantiasa memperhatikan

gerak-gerik hambanya-Nya.

Sedangkan pembentukan akhlak kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala yang

menempati peringkat terakhir yaitu hal ini diduga bahwa mayoritas orang tua di

Perum. BTN (Bank Tabungan Negara) Lampung Tengah yaitu orang tua

membiasakan anak untuk mengerjakan ibadah shalat, puasa dan sedekah, hal ini

diduga bahwa mayoritas orang tua di Perum. BTN (Bank Tabungan Negara)

Lampung Tengah kurang membiasakan anak untuk mengerjakan ibadah shalat, puasa

dan sedekah, namun tidak secara keseluruhan, hanya beberapa orang tua saja yang

kurang membiasakan.

2. Akhlak Kepada Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam

Tabel 9

No Pertanyaan SS S N TS STS Skor Rangking

1 Orang tua mengajarkan

anak berwudhu 30 19 1 0 0 229 1

2 Orang tua membiasakan

anak untuk makan dan 25 19 6 0 0 219 4

Page 125: repository.radenintan.ac.idrepository.radenintan.ac.id/535/1/SKRIPSI_WATERMARK_FIX.pdf · POLA BIMBINGAN TERHADAP PEMBENTUKAN AKHLAK . ANAK USIA 6-12 TAHUN DI PERUM. BTN (BANK TABUNGAN

107

minum dengan

menggunakan tangan

kanan

3

Membiasakan anak untuk

bershalawat kepada

Rasulullah Shallallahu

Alaihi Wasallam

20 27 3 0 0 217 5

Dari tabel 9 dapat diketahui, pembentukan akhlak kepada Rasulullah

Shallallahu Alaihi Wasallam yang menempati peringkat pertama dan kedua yaitu

orang tua mengajarkan anak berwudhu dan orang tua membiasakan anak untuk

makan dan minum dengan menggunakan tangan kanan, hal ini diduga bahwa

mayoritas orang tua di Perum. BTN (Bank Tabungan Negara) Lampung Tengah sadar

akan pentingnya mengajarkan berwudhu kepada anak sejak dini, baik berwudhu

ketika akan melaksanakan shalat, membaca Al-Qur’an, ketika belum bersuci, dan lain

sebagainya. Serta mengajarkan dan membiasakan anak untuk makan dan minum

dengan menggunakan tangan kanan.

Sedangkan pembentukan akhlak kepada Rasulullah Shallalahu Alaihi

Wasallam yang terakhir yaitu membiasakan anak untuk bershalawat kepada

Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam, hal ini diduga bahwa mayoritas orang tua di

Perum. BTN (Bank Tabungan Negara) Lampung Tengah kurang memiliki kesadaran

mengajarkan dan membiasakan anaknya untuk bershalawat kepada Rasulullah

Shallallahu Alaihi Wasallam.

Page 126: repository.radenintan.ac.idrepository.radenintan.ac.id/535/1/SKRIPSI_WATERMARK_FIX.pdf · POLA BIMBINGAN TERHADAP PEMBENTUKAN AKHLAK . ANAK USIA 6-12 TAHUN DI PERUM. BTN (BANK TABUNGAN

108

3. Akhlak Kepada Diri Sendiri

Tabel 10

No Pertanyaan SS S N TS STS Skor Rangking

1

Orang tua mengajarkan

anak untuk bersabar dalam

menghadapi kesulitan

31 17 2 0 0 229 1

2

Orang tua mendidik anak

untuk bersikap pemaaf

kepada orang lain yang

berbuat salah

26 23 1 0 0 225 2

3

Orang tua mengajak anak

untuk mendengarkan

ceramah agama

27 20 3 0 0 224 3

4 Orang tua membiasakan

anak untuk menepati janji 26 21 3 0 0 223 4

Dari tabel 10 dapat diketahui, bahwa pembentukan akhlak kepada diri sendiri

yang menempati rangking pertama dan kedua yaitu orang tua mengajarkan anak

untuk bersabar dalam menghadapi kesulitan dan orang tua mendidik anak untuk

bersikap pemaaf kepada orang lain yang berbuat salah. Hal ini diduga bahwa

mayoritas orang tua di Perum. BTN (Bank Tabungan Negara) Lampung Tengah

memiliki kesadaran untuk mengajarkan supaya bersabar ketika menghadapi kesulitan

yang dialami dalam hidupnya, serta orang tua mendidik anak untuk bersikap pemaaf

kepada orang lain yang berbuat salah.

Page 127: repository.radenintan.ac.idrepository.radenintan.ac.id/535/1/SKRIPSI_WATERMARK_FIX.pdf · POLA BIMBINGAN TERHADAP PEMBENTUKAN AKHLAK . ANAK USIA 6-12 TAHUN DI PERUM. BTN (BANK TABUNGAN

109

Sedangkan pembentukan akhlak kepada diri sendiri yang menempati rangking

terakhir yaitu orang tua membiasakan anak untuk menepati janji, hal ini diduga

bahwa mayoritas orang tua di Perum. BTN (Bank Tabungan Negara) Lampung

Tengah kurang membiasakan anaknya untuk menepati janji.

4. Akhlak dalam Keluarga

Tabel 11

No Pertanyaan SS S N TS STS Skor Rangking

1

Orang tua membiasakan

anak untuk mencintai

kedua orang tuanya

41 9 0 0 0 241 1

2

Orang tua menanamkan

dalam diri anak rasa saling

menyayangi dalam

keluarga

29 21 0 0 0 229 2

Dari tabel 11 dapat diketahui, bahwa akhlak dalam keluarga yang menempati

rangking pertama yaitu orang tua membiasakan anak untuk mencintai kedua orang

tuanya. Hal ini diduga bahwa mayoritas orang tua di Perum. BTN (Bank Tabungan

Negara) Lampung Tengah sangat setuju untuk membiasakan anak mencintai kedua

orang tuanya. Sedangkan akhlak dalam keluarga yang menempati rangking terakhir

yaitu orang tua menanamkan dalam diri anak rasa saling menyayangi dalam keluarga.

Hal ini diduga bahwa mayoritas orang tua di Perum. BTN (Bank Tabungan Negara)

Lampung Tengah setuju dalam hal ini.

Page 128: repository.radenintan.ac.idrepository.radenintan.ac.id/535/1/SKRIPSI_WATERMARK_FIX.pdf · POLA BIMBINGAN TERHADAP PEMBENTUKAN AKHLAK . ANAK USIA 6-12 TAHUN DI PERUM. BTN (BANK TABUNGAN

110

5. Akhlak Bertetangga/Bermasyarakat

Tabel 12

No Pertanyaan SS S N TS STS Skor Rangking

1

Orang tua mengingatkan

kepada anak agar tidak

berlebihan ketika bersenda

gurau, sehingga tidak

menyakiti hati orang lain

40 9 1 0 0 239 1

2

Orang tua mengajak anak

untuk bersilaturahmi ke

rumah kerabat atau

saudara

32 18 0 0 0 232 2

3

Orang tua membiasakan

anak untuk berkata sopan

dan baik

32 17 1 0 0 231 3

4

Orang tua mengajarkan

anak untuk bersikap ramah

tamah

30 19 1 0 0 229 4

5

Orang tua menanamkan

pada anak rasa saling

menyayangi kepada

temannya

27 22 1 0 0 226 7

6

Orang tua mengajarkan

anak untuk mengunjungi

orang yang sedang sakit

27 22 1 0 0 226 7

7 Orang tua memilihkan

teman atau lingkungan 24 22 4 0 0 220 9

Page 129: repository.radenintan.ac.idrepository.radenintan.ac.id/535/1/SKRIPSI_WATERMARK_FIX.pdf · POLA BIMBINGAN TERHADAP PEMBENTUKAN AKHLAK . ANAK USIA 6-12 TAHUN DI PERUM. BTN (BANK TABUNGAN

111

yang Islami kepada anak

8

Orang tua mengajarkan

anak agar senantiasa

meminta izin ketika

hendak memasuki rumah,

meminjam sesuatu dan

lain sebagainya

27 15 6 2 0 217 10

Dari tabel 12 dapat diketahui, bahwa yang menempati peringkat pertama dan

kedua pembentukan akhlak bertetangga/bermasyarakat yaitu orang tua mengingatkan

kepada anak agar tidak berlebihan ketika bersenda gurau, sehingga tidak menyakiti

hati orang lain dan orang tua mengajak anak untuk bersilaturahmi ke rumah kerabat

atau saudara. Hal ini diduga bahwa mayoritas orang tua di Perum. BTN (Bank

Tabungan Negara) Lampung Tengah mengetahui akan pentingnya untuk

mengingatkan anak agar tidak berlebihan ketika bersenda gurau sehingga tidak

menyakiti perasaan orang lain. Serta senantiasa menjaga silaturrahim ke rumah

kerabat atau saudara, karena silaturrahim memiliki banyak faedah.

Sedangkan pembentukan akhlak bertetangga/bermasyarakat yang menempati

rangking terakhir yaitu orang tua mengajarkan anak agar senantiasa meminta izin

ketika hendak memasuki rumah, meminjam sesuatu dan lain sebagainya. Hal ini

diduga bahwa mayoritas orang tua di Perum. BTN (Bank Tabungan Negara)

Lampung Tengah sebagian besar adalah pekerja PT, sehingga untuk memberikan

pemahaman ini sedikit terabaikan.

Page 130: repository.radenintan.ac.idrepository.radenintan.ac.id/535/1/SKRIPSI_WATERMARK_FIX.pdf · POLA BIMBINGAN TERHADAP PEMBENTUKAN AKHLAK . ANAK USIA 6-12 TAHUN DI PERUM. BTN (BANK TABUNGAN

112

Tabel 13

Rekapitulasi Rata-Rata Skor Variabel Pembentukan Akhlak

No Variabel Pembentukan Akhlak Rata-Rata Skor Rangking

1 Akhlak dalam Keluarga 235 1

2 Akhlak kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala 230,6 2

3 Akhlak Bertetangga/Bermasyarakat 227,5 3

4 Akhlak Kepada Diri Sendiri 225,25 4

5

Akhlak kepada Rasulullah Shallallahu Alaihi

Wasallam

221,6 5

Dari tabel 13 dapat diketahui, rekapitulasi rata-rata skor variabel pembentukan

akhlak yang menempati rangking pertama yaitu akhlak kepada keluarga. Hal ini

diduga bahwa mayoritas orang tua di Perum. BTN (Bank Tabungan Negara)

Lampung Tengah lebih menekankan akhlak kepada keluarga terlebih dahulu

dibandingkan dengan akhlak yang lainnya. Sedangkan rara-rata skor variabel

pembentukan akhlak yang menempati rangking terakhir yaitu akhlak kepada

Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam. Hal ini diduga bahwa mayoritas orang tua di

Perum. BTN (Bank Tabungan Negara) Lampung Tengah kurang menempatkan

akhlak ini sebagai prioritas kedua setelah akhlak kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala.

Page 131: repository.radenintan.ac.idrepository.radenintan.ac.id/535/1/SKRIPSI_WATERMARK_FIX.pdf · POLA BIMBINGAN TERHADAP PEMBENTUKAN AKHLAK . ANAK USIA 6-12 TAHUN DI PERUM. BTN (BANK TABUNGAN

113

D. Pengujian Hipotesis Assosiatif (Hubungan)

Hipotesis assosiatif diuji dengan teknik korelasi. Terdapat berbagai

macam teknik korelasi, yaitu korelasi Pearson Product Moment ®, korelasi Rasio

(η), korelasi Spearman Rank (ρ) korelasi Biserial (rb), korelasi Point Biserial (φ),

korelasi Tetrachoric (rt), korelasi Kontinency ©, dan korelasi Kendall’s Tau (τ),

korelasi Ganda, korelasi Parsial.

Dalam contoh analisis ini data yang akan dikorelasikan berbentuk ordinal,

dan dari sumber data yang sama. Untuk itu teknik korelasi yang digunakan adalah

korelasi Spearman Rank. Dalam contoh ini terdapat satu hipotesis assosiatif, yang

terdiri dari korelasi sederhana (hubungan antara satu variabel independen dan satu

dependen). Hipotesisnya adalah “Terdapat hubungan yang positif dan signifikan

antara pola bimbingan dan pembentukan akhlak anak”.

Diduga ada hubungan antara pola bimbingan dan pembentukan akhlak

anak. Untuk keperluan itu dari populasi 1.092 kepala keluarga dan 637 anak usia

6-12 tahun, diambil sampelnya sebanyak 50 kepala keluarga yang mempunyai

anak dengan usia 6-12 tahun, untuk ditanya tentang pola bimbingan (X) dan

pembentukan akhlak anak (Y).

Tabel 14

Pedoman Untuk Memberikan Interpretasi Koefisien Korelasi

Interval Koefisien Tingkat Hubungan

0,00 – 0,199 Sangat Rendah

Page 132: repository.radenintan.ac.idrepository.radenintan.ac.id/535/1/SKRIPSI_WATERMARK_FIX.pdf · POLA BIMBINGAN TERHADAP PEMBENTUKAN AKHLAK . ANAK USIA 6-12 TAHUN DI PERUM. BTN (BANK TABUNGAN

114

0,20 – 0,399

0,40 – 0,599

0,60 – 0,799

0,80 – 1,000

Rendah

Sedang

Kuat

Sangat Kuat92

Untuk menguji hipotesis dengan menggunakan rumus korelasi Spearman

Rank, dibuat tabel penolong seperti dibawah ini:

Tabel 15

Pola Bimbingan (X) dan Pembentukan Akhlak Anak (Y)

No X Y x y xy x2 y

2

1 96 88 -5.36 -11.98 64.21 28.72 143.52

2 86 87 -15.36 -12.98 199.37 235.92 168.48

3 109 110 7.64 10.02 76.55 58.36 100.40

4 102 92 0.64 -7.98 -5.10 0.40 63.68

5 98 93 -3.36 -6.98 23.45 11.28 48.72

6 101 110 -0.36 10.02 -3.60 0.12 100.40

7 92 93 -9.36 -6.98 65.33 87.60 48.72

8 92 95 -9.36 -4.98 46.61 87.60 24.80

9 93 90 -8.36 -9.98 83.43 69.88 99.60

10 97 93 -4.36 -6.98 30.43 19.00 48.72

11 87 83 -14.36 -16.98 243.83 206.20 288.32

12 92 89 -9.36 -10.98 102.77 87.60 120.56

13 109 108 7.64 8.02 61.27 58.36 64.32

14 110 110 8.64 10.02 86.57 74.64 100.40

15 110 110 8.64 10.02 86.57 74.64 100.40

16 110 110 8.64 10.02 86.57 74.64 100.40

17 110 110 8.64 10.02 86.57 74.64 100.40

18 110 110 8.64 10.02 86.57 74.64 100.40

19 110 110 8.64 10.02 86.57 74.64 100.40

20 110 110 8.64 10.02 86.57 74.64 100.40

21 110 110 8.64 10.02 86.57 74.64 100.40

92

Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D, (Bandung: Alfabeta, 2011),

cet. 13, h. 182-184.

Page 133: repository.radenintan.ac.idrepository.radenintan.ac.id/535/1/SKRIPSI_WATERMARK_FIX.pdf · POLA BIMBINGAN TERHADAP PEMBENTUKAN AKHLAK . ANAK USIA 6-12 TAHUN DI PERUM. BTN (BANK TABUNGAN

115

22 110 110 8.64 10.02 86.57 74.64 100.40

23 110 110 8.64 10.02 86.57 74.64 100.40

24 110 110 8.64 10.02 86.57 74.64 100.40

25 110 109 8.64 10.02 86.57 74.64 100.40

26 110 110 8.64 10.02 86.57 74.64 100.40

27 110 109 8.64 10.02 86.57 74.64 100.40

28 110 110 8.64 10.02 86.57 74.64 100.40

29 110 110 8.64 10.02 86.57 74.64 100.40

30 110 108 8.64 8.02 69.29 74.64 64.32

31 110 110 8.64 10.02 86.57 74.64 100.40

32 91 92 -10.36 -7.98 82.67 107.32 63.68

33 109 101 7.64 1.02 7.79 58.36 1.04

34 88 88 -13.36 -11.98 160.05 178.48 143.52

35 88 103 -13.36 3.02 -40.34 178.48 9.12

36 88 88 -13.36 -11.98 160.05 178.48 143.52

37 91 92 -10.36 -7.98 82.67 107.32 63.68

38 107 109 5.64 9.02 50.87 31.80 81.36

39 105 106 3.64 6.02 21.91 13.24 36.24

40 80 77 -21.36 -22.98 490.85 456.24 528.08

41 101 94 -0.36 -5.98 2.15 0.12 35.76

42 105 106 3.64 6.02 21.91 13.24 36.24

43 96 89 -5.36 -10.98 58.85 28.72 120.56

44 89 88 -12.36 -11.98 148.07 152.76 143.52

45 99 105 -2.36 5.02 -11.84 5.56 25.20

46 95 84 -6.36 -15.98 101.63 40.44 255.36

47 96 89 -5.36 -10.98 58.85 28.72 120.56

48 100 90 -1.36 -9.98 13.57 1.84 99.60

49 105 99 3.64 -0.98 -3.56 13.24 0.96

50 101 92 -0.36 -7.98 2.87 0.12 63.68

Σ 5.068 4.999 0 0 3938.55 3889.04 5063.04

Rata 101.36 99.98

Masukkan angka-angka diatas ke dalam rumus:

𝑟𝑥𝑦 =

Σxy

Σx2 Σy2

=3938.55

3889.04 𝑥 5063.04

Page 134: repository.radenintan.ac.idrepository.radenintan.ac.id/535/1/SKRIPSI_WATERMARK_FIX.pdf · POLA BIMBINGAN TERHADAP PEMBENTUKAN AKHLAK . ANAK USIA 6-12 TAHUN DI PERUM. BTN (BANK TABUNGAN

116

=3938.55

62.36 𝑥 71.15

= 3938.55

4436 .91

= 0.88

Jadi terdapat korelasi yang positif sebesar 0.88 antara Pola Bimbingan dan

Pembentukan Akhlak Anak. Apakah keduanya signifikan atau tidak maka perlu diuji

signifikansinya dengan rumus t berikut atau membandingkan dengan tabel korelasi.

𝑡 = 𝑟 𝑛 − 2

1 − 𝑟2

𝑡 =0.88 50 − 2

1 − 0.882

𝑡 = 0.88 48

1 − 0.77

𝑡 = 0.88 𝑥 6.92

0.47

𝑡 = 12.93

Harga t hitung tersebut selanjutnya dibandingkan dengan t tabel. Untuk

kesalahan 5% uji dua pihak dan dk = n-2 = 50-2 = 48, maka diperoleh t tabel = 2.4.

hal ini dapat digambarkan sebagai berikut:

Page 135: repository.radenintan.ac.idrepository.radenintan.ac.id/535/1/SKRIPSI_WATERMARK_FIX.pdf · POLA BIMBINGAN TERHADAP PEMBENTUKAN AKHLAK . ANAK USIA 6-12 TAHUN DI PERUM. BTN (BANK TABUNGAN

117

Daerah Daerah

Penerimaan Penerimaan

Ha Ho

-12.93 -2.4 2.4 12.93

Gambar 9. Uji signifikansi koefisien korelasi dengan uji dua pihak

Berdasarkan hasil tersebut, maka dinyatakan bahwa t hitung jatuh pada daerah

penolakan Ha, maka dapat dinyatakan bahwa korelasi antara pola bimbingan dan

pembentukan akhlak anak sebesar 0,88 adalah signifikan dan sehingga

digeneralisasikan untuk populasi dimana sampel (Ho : tidak ada hubungan ditolak).

Bila menggunakan r tabel untuk n = 50 dan kesalahan 5% maka r tabel =

0.279, sedangkan untuk r hitung adalah 0.88. ketentuan bila r hitung lebih kecil dari r

tabel, maka Ho diterima, dan Ha ditolak. Tetapi sebaliknya bila r hitung lebih besar

dari r tabel maka Ha diterima, dengan demikian korelasi 0.88 itu signifikan. Karena

koefisien korelasi adalah positif (sangat kuat), maka dapat dikatakan bahwa koefisien

antara X dan Y bersifat positif (sangat kuat) dan sangat signifikan, artinya makin

tinggi pola bimbingan yang dilakukan orang tua, maka makin tinggi pembentukan

akhlak anak.

Analisis dapat dilanjutkan dengan menghitung persamaan regresinya.

Persamaan regresi dapat digunakan untuk melakukan prediksi seberapa tinggi nilai

variabel dependen bila nilai variabel independen dimanipulasi (dirubah-rubah).

Page 136: repository.radenintan.ac.idrepository.radenintan.ac.id/535/1/SKRIPSI_WATERMARK_FIX.pdf · POLA BIMBINGAN TERHADAP PEMBENTUKAN AKHLAK . ANAK USIA 6-12 TAHUN DI PERUM. BTN (BANK TABUNGAN

118

Secara umum persamaan regresi sederhana (dengan satu predictor) dapat

dirumuskan sebagai berikut:

Y’ = a + b X

Y’ = Nilai yang diprediksikan

A = Konstanta atau bila harga X = 0

b = Koefisien regresi

X = Nilai variabel independen

Tabel 16

Penghitungan Manual Analisis Regresi Sederhana

No

Pola

Bimbingan

Pembentukan

Akhlak Anak XY X2 Y

2

X Y

1 96 88 8.448 9.216 7.744

2 86 87 7.482 7.396 7.569

3 109 110 11.990 11.881 12.100

4 102 92 9.384 10.404 8.464

5 98 93 9.114 9.604 8.649

6 101 110 11.110 10.201 12.100

7 92 93 8.556 8.464 8.649

8 92 95 8.740 8.464 9.025

9 93 90 8370 8.649 8.100

10 97 93 9.021 9.409 8.649

11 87 83 7.221 7.569 6.889

12 92 89 8.188 8.464 7.921

13 109 108 11.772 11.881 11.664

14 110 110 12.100 12.100 12.100

15 110 110 12.100 12.100 12.100

16 110 110 12.100 12.100 12.100

17 110 110 12.100 12.100 12.100

18 110 110 12.100 12.100 12.100

19 110 110 12.100 12.100 12.100

20 110 110 12.100 12.100 12.100

Page 137: repository.radenintan.ac.idrepository.radenintan.ac.id/535/1/SKRIPSI_WATERMARK_FIX.pdf · POLA BIMBINGAN TERHADAP PEMBENTUKAN AKHLAK . ANAK USIA 6-12 TAHUN DI PERUM. BTN (BANK TABUNGAN

119

21 110 110 12.100 12.100 12.100

22 110 110 12.100 12.100 12.100

23 110 110 12.100 12.100 12.100

24 110 110 12.100 12.100 12.100

25 110 109 11.990 12.100 11.881

26 110 110 12.100 12.100 12.100

27 110 109 11.990 12.100 11.881

28 110 110 12.100 12.100 12.100

29 110 110 12.100 12.100 12.100

30 110 108 11.880 12.100 11.664

31 110 110 12.100 12.100 12.100

32 91 92 8.372 8.281 8.464

33 109 101 11.009 11.881 10.201

34 88 88 7.744 7.744 7.744

35 88 103 9.064 7.744 10.609

36 88 88 7.744 7.744 7.744

37 91 92 8.372 8.281 8.464

38 107 109 11.663 11.449 11.881

39 105 106 11.130 11.025 11.236

40 80 77 6.160 6.400 5.929

41 101 94 9.494 10.201 8.836

42 105 106 11.130 11.025 11.236

43 96 89 8.544 9.216 7.921

44 89 88 7.832 7.921 7.744

45 99 105 10.395 9.801 11.025

46 95 84 7.980 9.025 7.056

47 96 89 8.544 9.216 7.921

48 100 90 9000 10.000 8.100

49 105 99 10.395 11.025 9.801

50 101 92 9.292 10.201 8.464

Σ = 5.068 Σ = 4.999 Σ = 510.620 Σ = 517.582 Σ = 504.825

Menentukan konstanta a dan koefisien b, kita ikuti langkah sebagai berikut:

1. Menghitung Konstanta (a) :

a = Σy Σx2 − Σx (Σxy)

n Σx2 − (Σx)2

Page 138: repository.radenintan.ac.idrepository.radenintan.ac.id/535/1/SKRIPSI_WATERMARK_FIX.pdf · POLA BIMBINGAN TERHADAP PEMBENTUKAN AKHLAK . ANAK USIA 6-12 TAHUN DI PERUM. BTN (BANK TABUNGAN

120

a = 4.999 x 517.582 − (5.068 x 510.620)

8 517.582 − (5.068)2

a = 2.587.392.418 − (2.587.822.160)

4.140.656 − 25684624

a = −429.742

−21.543.968

a = 0,019

2. Menghitung Koefisien Regresi (b) :

b =n Σxy − Σx (Σy)

n Σx2 − (Σx)2

b = 50 510.620 − 5.068 (4.999)

50 517.582 − (5.068)2

b = 25.531.000 − (25.334.932)

25.879.100 − 25.684.624

b =196.068

194.476

b = 1,008

Berdasarkan perhitungan ditemukan nilai a = 0,019 dan nilai b = 1,008.

Persamaan regresi yang digunakan untuk memprediksi pola bimbingan

berdasarkan pembentukan akhlak anak adalah Y’ = 0,019 + 1,008 X.

E. Menentukan Besarnya Koefisien Korelasi dengan Spearman Rank

Menentukan besarnya koefisien korelasi Spearman Rank dengan

menggunakan SPSS 17.0. Jika persoalan tersebut dilakukan dengan SPSS 17.0,

maka langkah pengerjaannya sebagai berikut:

Page 139: repository.radenintan.ac.idrepository.radenintan.ac.id/535/1/SKRIPSI_WATERMARK_FIX.pdf · POLA BIMBINGAN TERHADAP PEMBENTUKAN AKHLAK . ANAK USIA 6-12 TAHUN DI PERUM. BTN (BANK TABUNGAN

121

1. Buka program SPSS 17.0, buat dua buah variabel yaitu variabel pola

bimbingan dan variabel pembentukan akhlak, kemudian inputkan

datanya.

No Pola

Bimbingan

Pembentukan

Akhlak

1 96 88

2 86 87

3 109 110

4 102 92

5 98 93

6 101 110

7 92 93

8 92 95

9 93 90

10 97 93

11 87 83

12 92 89

13 109 108

14 110 110

15 110 110

16 110 110

17 110 110

18 110 110

19 110 110

20 110 110

21 110 110

22 110 110

23 110 110

24 110 110

25 110 109

26 110 110

27 110 109

28 110 110

29 110 110

30 110 108

31 110 110

32 91 92

33 109 101

Page 140: repository.radenintan.ac.idrepository.radenintan.ac.id/535/1/SKRIPSI_WATERMARK_FIX.pdf · POLA BIMBINGAN TERHADAP PEMBENTUKAN AKHLAK . ANAK USIA 6-12 TAHUN DI PERUM. BTN (BANK TABUNGAN

122

34 88 88

35 88 103

36 88 88

37 91 92

38 107 109

39 105 106

40 80 77

41 101 94

42 105 106

43 96 89

44 89 88

45 99 105

46 95 84

47 96 89

48 100 90

49 105 99

50 101 92

2. Klik dari menu bar Analyze – Correlate – Bivariate, masukan variabel

pola bimbingan dan variabel pembentukan akhlak kotak variabel,

kemudian tandai Spearman pada kotak pilihan Correlation Coefficients.

3. Kemudian klik OK, maka akan muncul output sebagai berikut:

Correlations

Pola

Bimbingan

Pembentukan

Akhlak

Spearman's rho Pola Bimbingan Correlation Coefficient 1.000 .893**

Sig. (2-tailed) . .000

N 50 50

Pembentukan Akhlak Correlation Coefficient .893** 1.000

Sig. (2-tailed) .000 .

N 50 50

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Page 141: repository.radenintan.ac.idrepository.radenintan.ac.id/535/1/SKRIPSI_WATERMARK_FIX.pdf · POLA BIMBINGAN TERHADAP PEMBENTUKAN AKHLAK . ANAK USIA 6-12 TAHUN DI PERUM. BTN (BANK TABUNGAN

123

Dari output di atas, N menunjukkan jumlah observasi/sampel sebanyak 50,

sedangkan hubungan korelasi ditunjukkan oleh angka 0,893(**) yang artinya

besarnya korelasi yang terjadi antara variabel pola bimbingan dan pembentukan

akhlak adalah sebesar 0,893. Sedangkan angka sig.(2-tailed) adalah 0,000 nilai ini

lebih kecil daripada batas kritis ɑ = 0,01 (0,000 < 0,01), berarti terdapat hubungan

yang sangat signifikan antara kedua variabel.

Interpretasi Melakukan Uji Signifikansi Menggunakan Uji Z Melalui SPSS

17,0

Tabel “Correlations”, menunjukkan nilai atau besarnya hubungan antara

variabel Pola Bimbingan Orang Tua dengan Pembentukan Akhlak Anak. Besarnya

hubungan antara variabel Pola Bimbingan Orang Tua dengan Pembentukan Akhlak

Anak adalah sebesar 0,893. Nilai tersebut menunjukkan bahwa kedua variabel

tersebut mempunyai hubungan yang tinggi. Untuk uji signifikansi, kita harus melihat

nilai ρ value (Sig.):

1. Nilai ρ value ≤ 0,05, maka hubungan kedua variabel adalah signifikan.

2. Nilai ρ value > 0,05, maka hubungan kedua variabel adalah tidak

signifikan.

Nilai ρ value (Sig.) pada output SPSS menunjukkan nilai sebesar 0,000

menunjukkan bahwa hubungan kedua variabel tersebut signifikan (karena ρ value ≤

0,05).

Page 142: repository.radenintan.ac.idrepository.radenintan.ac.id/535/1/SKRIPSI_WATERMARK_FIX.pdf · POLA BIMBINGAN TERHADAP PEMBENTUKAN AKHLAK . ANAK USIA 6-12 TAHUN DI PERUM. BTN (BANK TABUNGAN

124

Dari hasil jawaban angket dan hasil interpretasi di atas maka penulis pahami

bahwa antara kedua aspek, yakni pola bimbingan (X) dan pembentukan akhlak (Y)

memiliki korelasi yang tinggi dan signifikan antara peran orang tua sebagai

pembimbing, serta anak sebagai terdidik. Hal ini tidak terlepas dari peran kedua

orang tua (ayah, ibu) dalam rangka membentuk akhlak anak. Di antara sekian banyak

metode dalam pendidikan pada umumnya dan pendidikan Islam khususnya, metode

keteladanan adalah salah satu metode yang memiliki dampak pengiring yang sangat

penting dalam pembentukan kepribadian anak.

Oleh karena itu pola bimbingan atau cara yang dilakukan oleh orang tua

menjadi titik sentral dalam pembinaan akhlak kepada anak. Kalau pendidiknya baik,

ada kemungkinan anak didiknya baik, karena anak didik akan meniru pendidiknya.

Sebaliknya, jika pendidiknya buruk, ada kemungkinan anak didiknya juga

berperangai buruk, jadi pola bimbingan atau cara yang dilakukan orang tua

mempunyai pengaruh besar terhadap jiwa anak, oleh karena itu jadilah teladan yang

baik agar menjadi teladan yang baik bagi diri anak.

Page 143: repository.radenintan.ac.idrepository.radenintan.ac.id/535/1/SKRIPSI_WATERMARK_FIX.pdf · POLA BIMBINGAN TERHADAP PEMBENTUKAN AKHLAK . ANAK USIA 6-12 TAHUN DI PERUM. BTN (BANK TABUNGAN

125

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan penyajian di atas, pembahasan data dan analisa data dari hasil

penelitian, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :

1. Jika dilihat dari rekapitulasi rata-rata skor variabel pola bimbingan yang

menempati rangking pertama dan kedua yaitu orang tua menanamkan

kepada anak untuk cinta kepada Allah dan Rasul-Nya dan orang tua

memiliki kewajiban mengajarkan akhlak kepada anak. Hal ini diduga

bahwa mayoritas orang tua di Perum. BTN (Bank Tabungan Negara)

Lampung Tengah ingin selalu membimbing anaknya dengan cara

menanamkan terlebih dahulu untuk cinta kepada Allah Subhanahu Wa

Ta’ala sebagai Tuhan yang berhak disembah, dan Nabi Muhammad

Shallallahu Alaihi Wasallam sebagai Nabi dan Rasul utusan-Nya. Serta

orang tua menyadari bahwa akhlak amatlah penting diterapkan sejak dini

kepada anak-anak. Sedangkan pola bimbingan yang menempati rangking

terakhir yaitu orang tua mengajarkan kepada anak untuk menghidupkan

tradisi dalam bermusyawarah, hal ini diduga bahwa mayoritas orang tua di

Perum. BTN (Bank Tabungan Negara) Lampung Tengah kurang

menghidupkan tradisi dalam bermusyawarah kepada anak.

Page 144: repository.radenintan.ac.idrepository.radenintan.ac.id/535/1/SKRIPSI_WATERMARK_FIX.pdf · POLA BIMBINGAN TERHADAP PEMBENTUKAN AKHLAK . ANAK USIA 6-12 TAHUN DI PERUM. BTN (BANK TABUNGAN

126

2. Sedangkan jika dilihat dari rekapitulasi rata-rata skor variabel

pembentukan akhlak yang menempati rangking pertama yaitu akhlak

kepada keluarga. Hal ini diduga bahwa mayoritas orang tua di Perum.

BTN (Bank Tabungan Negara) Lampung Tengah lebih menekankan

akhlak kepada keluarga terlebih dahulu dibandingkan dengan akhlak yang

lainnya. Sedangkan rara-rata skor variabel pembentukan akhlak yang

menempati rangking terakhir yaitu akhlak kepada Rasulullah Shallallahu

Alaihi Wasallam. Hal ini diduga bahwa mayoritas orang tua di Perum.

BTN (Bank Tabungan Negara) Lampung Tengah kurang menempatkan

akhlak ini sebagai prioritas kedua setelah akhlak kepada Allah Subhanahu

Wa Ta’ala.

3. Dari output di atas, N menunjukkan jumlah observasi/sampel sebanyak

50, sedangkan hubungan korelasi ditunjukkan oleh angka 0,893(**) yang

artinya besarnya korelasi yang terjadi antara variabel pola bimbingan dan

pembentukan akhlak adalah sebesar 0,893. Sedangkan angka sig.(2-tailed)

adalah 0,000 nilai ini lebih kecil daripada batas kritis ɑ = 0,01 (0,000 <

0,01), berarti terdapat hubungan yang tinggi dan signifikan antara kedua

variabel, yakni antara pola bimbingan dan pembentukan akhlak anak usia

6-12 tahun.

Page 145: repository.radenintan.ac.idrepository.radenintan.ac.id/535/1/SKRIPSI_WATERMARK_FIX.pdf · POLA BIMBINGAN TERHADAP PEMBENTUKAN AKHLAK . ANAK USIA 6-12 TAHUN DI PERUM. BTN (BANK TABUNGAN

127

Dengan demikian dapat diketahui bahwa Pola Bimbingan terhadap

Pembentukan Akhlak Anak Usia 6-12 Tahun di Perum. BTN (Bank Tabungan

Negara) Lampung Tengah memiliki hubungan yang positif dan signifikan antara

kedua variabel dalam rangka pembinaan akhlak kepada anak.

B. Saran

Berdasarkan hasil analisa dan kesimpulan yang disajikan, maka penulis

menyarankan.

1. Orang tua sebagai pendidik pertama dalam keluarga yang terdiri atas ayah

dan ibu, hendaknya lebih mengutamakan akhlak kepada Allah dan Rasul-

Nya terlebih dahulu, dibandingkan dengan akhlak yang selain dari

keduanya.

2. Orang tua hendaknya tidak terlalu sibuk dengan urusan pekerjaan, hingga

masalah akhlak yang seharusnya diutamakan justru terabaikan.

3. Orang tua hendaknya mendidik anak dengan berlandaskan sesuai Al-

Qur’an dan As-Sunnah, supaya bahagia hidup di dunia dan di akhirat

kelak.

4. Orang tua hendaknya menjadi sosok teladan yang baik bagi anaknya.

Page 146: repository.radenintan.ac.idrepository.radenintan.ac.id/535/1/SKRIPSI_WATERMARK_FIX.pdf · POLA BIMBINGAN TERHADAP PEMBENTUKAN AKHLAK . ANAK USIA 6-12 TAHUN DI PERUM. BTN (BANK TABUNGAN

128

DAFTAR PUSTAKA

Al-Ansyariyyah, Ummu Anas Sumayyah Bintu Muhammad. Menggapai Surga

Tertinggi dengan Akhlak Mulia. Bogor: Darul Ilmi, 2003.

Al-Ghazali, Imam. Ihya’ Ulum al-Din, juz, III. Beirut: Dar al-Fikr, t.t.

-------. Imam. Kitab al-Arba’in fi Ushul al-Din. Kairo: Maktabah al-Hindi, t.t.

Al-Jazairy, Syaikh Abu Bakar Jabir. Minhajul Muslim (Pedoman Hidup Harian

Seorang Muslim). Jakarta: Ummul Qura, 2014.

Amin, Samsul Munir. Bimbingan dan Konseling Islami. Jakarta: Amzah, 2015.

Arifin, Pedoman Pelaksanaan Bimbingan dan Penyuluhan Agama. Jakarta: PT

Golden Terayon Press, 1982.

-------. Pokok-Pokok Pikiran tentang Bimbingan dan Penyuluhan Agama. Jakarta:

Bulan Bintang, 1979.

Arikunto, Suharsimi. Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta, 1993.

Bahtiar, Wardi. Metode Penelitian Ilmu Dakwah. Jakarta: Logos Wacana Ilmu, t.t.

Darajat, Zakiah. Kesehatan Mental. Jakarta: Toko Gunung Agung, 1995.

Departemen Agama Republik Indonesia. Al-Qur’an dan Terjemahnya. Semarang:

CV. Toha Putra, 1989.

Page 147: repository.radenintan.ac.idrepository.radenintan.ac.id/535/1/SKRIPSI_WATERMARK_FIX.pdf · POLA BIMBINGAN TERHADAP PEMBENTUKAN AKHLAK . ANAK USIA 6-12 TAHUN DI PERUM. BTN (BANK TABUNGAN

129

Djamarah, Syaiful Bahri. Pola Asuh Orang Tua dan Komunikasi dalam Keluarga

(Upaya Membangun Citra Membentuk Pribadi Anak). Jakarta: Rineka Cipta,

2014.

Helmawati, Pendidikan Keluarga (Teoritis dan Praktis). Bandung: PT Remaja

Rosdakarya, 2014.

Jalaludin. Psikologi Agama (Memahami Perilaku dengan Mengaplikasikan Prinsip-

prinsip Psikologi). Jakarta: Rajawali Pers, 2012.

-------. Psikologi Agama. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 1996.

Kartono, Kartini. Peran Orang Tua dalam Memandu Anak. Jakarta: Rajawali Press,

1992.

Mahyuddin, Kuliah Akhlak Tasawuf. Jakarta: Kalam Mulia, 1999.

Marzuki, Metodologi Riset (Panduan Penenelitian Bidang Bisnis dan Sosial).

Yogyakarta: Ekonisia, 2005.

Namin, Nurhasanah. Kesalahan Fatal Keluarga Islami Mendidik Anak (Parenting

Book Islam). Jakarta: Niaga Swadaya, 2016.

Nata, Abuddin. Akhlak Tasawuf. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2012.

Nawawi, Hadiri. Metodologi Penelitian Bidang Sosial. Yogyakarta: Gajah Mada

University Press, 1997.

Nazir, Muhammad, Metode Penelitian. Jakarta: Ghalia Indonesia, 1999.

Norobuko, Cholid dan Ahmadi. Metode Penelitian. Jakarta: PT. Bumi Aksara, 1997.

Page 148: repository.radenintan.ac.idrepository.radenintan.ac.id/535/1/SKRIPSI_WATERMARK_FIX.pdf · POLA BIMBINGAN TERHADAP PEMBENTUKAN AKHLAK . ANAK USIA 6-12 TAHUN DI PERUM. BTN (BANK TABUNGAN

130

Nurihsan, Achmad Juntika dan Mubiar Agustin, Dinamika Perkembangan Anak dan

Remaja (Tinjauan Psikologi, Pendidikan, dan Bimbingan). Bandung: PT

Refika Aditama, 2011.

Prayitno dan Erman Amti. Dasar-Dasar Bimbingan dan Konseling. Jakarta: Rineka

Cipta, 2013.

Rahim, Aunur. Bimbingan dan Konseling dalam Islam. Yogyakarta: UII Press, 2001.

Rianti, Ayu Agus. Cara Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam Mendidik Anak.

Jakarta: PT Elex Media, 2013.

Salahudin, Anas. Bimbingan dan Konseling. Bandung: Pustaka Setia, 2010.

Soehartono, Irawan. Metode Penelitian Sosial. Bandung: PT Remaja Rosdakarya,

2008.

Sudijono, Anas. Pengantar Statistik Pendidikan. Jakarta: Rajawali Pers, 2012.

Sugiyono. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta,

2011.

Sundayana, Rostina. Statistika Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta, 2014.

Suwaid, Muhammad Ibnu Abdul Hafidh. Cara Nabi Mendidik Anak. Jakarta: Al-

I’tishom, 2004.

Ulwan, Abdullah Nasih. Pendidikan Anak dalam Islam. Jakarta: Pustaka Amani,

1995.

W.S. Winkel. Bimbingan dan Konseling di Sekolah Menengah. Jakarta: Gramedia,

1989.

Page 149: repository.radenintan.ac.idrepository.radenintan.ac.id/535/1/SKRIPSI_WATERMARK_FIX.pdf · POLA BIMBINGAN TERHADAP PEMBENTUKAN AKHLAK . ANAK USIA 6-12 TAHUN DI PERUM. BTN (BANK TABUNGAN

131

Walpole, Ronald E. Pengantar Statistika, Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama,

1992.

Yin, Robert K. Studi Kasus Desain Metode. Jakarta: Rajawali Press, 1996.

Situs

“Konsep Anak Usia Sekolah” (On-line), tersedia di:

https://wisuda.unud.ac.id/pdf/1002106034-3-BAB%202.pdf (30 Oktober

2016).

“Koperasi Karyawan Dwi Karya” (On-line), tersedia di:

http://www.dwikaryaggp.com/ (15 Januari 2017).

Page 150: repository.radenintan.ac.idrepository.radenintan.ac.id/535/1/SKRIPSI_WATERMARK_FIX.pdf · POLA BIMBINGAN TERHADAP PEMBENTUKAN AKHLAK . ANAK USIA 6-12 TAHUN DI PERUM. BTN (BANK TABUNGAN

Uji Coba Instrumen Penelitian Menggunakan Microsoft Excel

1. Langkah-langkah penggunaan Microsoft Excel menentukan validitas butir soal, secara rinci dilakukan sebagai berikut :

a. Cari jumlah skor dari masing-masing responden (kolom Z) (lihat pada contoh gambar di bawah), pada sel Z2 masukkan

rumus =SUM(B2:AD2) kemudian Enter, untuk jumlah pada baris berikutnya, cukup dengan meng-copy dari sel Z2 tarik

ke bawah sampai sel Z51.

2. Dalam Microsoft Excel, kita juga dapat menganalisis butir soal apakah valid atau tidak dengan cara cepat. Berikut langkah-

langkah mencari butir soal secara cepat :

a. Tempatkan kursor pada sel B53, tuliskan rumus berikut :

=CORREL(B2:B51,$L$2:$L51) kemudian Enter.

b. Setelah dienter, maka muncul nilai koefisien korelasi sebesar 0,48553.

c. Untuk nilai koefisien korelasi lainnya, lakukan perintah copy.

d. Jika benar melakukan langkah-langkah tersebut, maka hasilnya ditunjukkan pada gambar di bawah ini :

Pola Bimbingan

Soal

A B C D E F G H I J K

1 Responden 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

2 1 5 4 4 5 4 4 4 4 4 4

3 2 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4

4 3 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5

Page 151: repository.radenintan.ac.idrepository.radenintan.ac.id/535/1/SKRIPSI_WATERMARK_FIX.pdf · POLA BIMBINGAN TERHADAP PEMBENTUKAN AKHLAK . ANAK USIA 6-12 TAHUN DI PERUM. BTN (BANK TABUNGAN

5 4 5 5 5 5 4 4 5 5 5 5

6 5 5 5 4 5 4 4 4 5 5 4

7 6 5 4 5 5 4 4 4 4 4 4

8 7 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5

9 8 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4

10 9 5 4 4 4 3 4 4 5 3 5

11 10 5 4 5 4 4 4 5 4 5 5

12 11 4 4 4 4 4 5 5 5 4 4

13 12 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4

14 13 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5

15 14 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5

16 15 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5

17 16 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5

18 17 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5

19 18 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5

20 19 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5

21 20 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5

22 21 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5

23 22 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5

24 23 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5

25 24 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5

26 25 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5

27 26 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5

28 27 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5

29 28 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5

30 29 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5

31 30 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5

32 31 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5

33 32 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

34 33 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5

35 34 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

36 35 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

Page 152: repository.radenintan.ac.idrepository.radenintan.ac.id/535/1/SKRIPSI_WATERMARK_FIX.pdf · POLA BIMBINGAN TERHADAP PEMBENTUKAN AKHLAK . ANAK USIA 6-12 TAHUN DI PERUM. BTN (BANK TABUNGAN

37 36 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

38 37 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5

39 38 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5

40 39 5 5 5 4 4 5 5 5 5 5

41 40 4 4 4 3 3 4 4 4 3 4

42 41 5 5 5 4 4 5 4 5 5 4

43 42 5 5 4 5 4 5 5 5 4 5

44 43 5 4 4 5 4 4 5 5 4 5

45 44 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4

46 45 5 4 5 5 5 4 4 4 4 4

47 46 5 3 4 4 4 4 5 5 5 5

48 47 5 5 5 5 4 5 4 4 4 5

49 48 5 5 4 4 4 5 5 5 4 5

50 49 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5

51 50 5 5 5 4 4 5 4 5 5 4

52

53 0,48553 0,396219 0,552697 0,414899 0,54886 0,706687 0,879049 0,774752 0,657579 0,684244

L M N O P Q R S T U V

1 Responden 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20

2 1 5 5 5 5 4 4 5 4 4 5

3 2 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4

4 3 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5

5 4 5 5 5 4 4 5 5 4 4 5

6 5 5 5 5 4 4 4 5 4 4 5

7 6 4 5 5 4 5 5 5 5 5 5

8 7 5 5 5 4 3 4 4 4 5 4

9 8 4 4 5 4 4 4 5 4 4 5

10 9 5 4 5 5 4 3 5 4 4 5

11 10 5 5 5 4 4 4 5 4 4 4

12 11 4 4 5 3 3 4 4 4 4 4

Page 153: repository.radenintan.ac.idrepository.radenintan.ac.id/535/1/SKRIPSI_WATERMARK_FIX.pdf · POLA BIMBINGAN TERHADAP PEMBENTUKAN AKHLAK . ANAK USIA 6-12 TAHUN DI PERUM. BTN (BANK TABUNGAN

13 12 4 4 5 4 4 4 5 4 4 4

14 13 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5

15 14 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5

16 15 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5

17 16 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5

18 17 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5

19 18 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5

20 19 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5

21 20 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5

22 21 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5

23 22 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5

24 23 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5

25 24 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5

26 25 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5

27 26 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5

28 27 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5

29 28 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5

30 29 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5

31 30 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5

32 31 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5

33 32 4 4 5 4 4 4 5 4 4 5

34 33 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5

35 34 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

36 35 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

37 36 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

38 37 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4

39 38 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5

40 39 5 5 5 4 4 5 5 4 5 5

41 40 4 4 4 3 3 3 3 4 4 4

42 41 5 5 5 4 4 5 5 4 5 5

43 42 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5

44 43 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4

Page 154: repository.radenintan.ac.idrepository.radenintan.ac.id/535/1/SKRIPSI_WATERMARK_FIX.pdf · POLA BIMBINGAN TERHADAP PEMBENTUKAN AKHLAK . ANAK USIA 6-12 TAHUN DI PERUM. BTN (BANK TABUNGAN

45 44 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4

46 45 4 5 5 5 4 4 5 5 4 5

47 46 5 5 5 4 3 4 5 4 4 4

48 47 5 5 5 4 3 4 4 4 4 4

49 48 5 5 5 4 4 4 5 4 5 5

50 49 5 5 5 4 4 5 5 4 5 5

51 50 5 5 5 4 4 5 5 4 5 5

52

53 0,729601 0,684088 0,514496 0,451976 0,464353 0,676332 0,44047 0,54886 0,706687 0,398694

W X Y Z

1 Responden 21 22 Jumlah

2 1 4 4 96

3 2 4 4 86

4 3 5 5 109

5 4 4 4 102

6 5 4 4 98

7 6 5 5 101

8 7 4 4 92

9 8 4 4 92

10 9 4 4 93

11 10 4 4 97

12 11 3 2 87

13 12 4 4 92

14 13 5 5 109

15 14 5 5 110

16 15 5 5 110

17 16 5 5 110

18 17 5 5 110

19 18 5 5 110

20 19 5 5 110

Page 155: repository.radenintan.ac.idrepository.radenintan.ac.id/535/1/SKRIPSI_WATERMARK_FIX.pdf · POLA BIMBINGAN TERHADAP PEMBENTUKAN AKHLAK . ANAK USIA 6-12 TAHUN DI PERUM. BTN (BANK TABUNGAN

21 20 5 5 110

22 21 5 5 110

23 22 5 5 110

24 23 5 5 110

25 24 5 5 110

26 25 5 5 110

27 26 5 5 110

28 27 5 5 110

29 28 5 5 110

30 29 5 5 110

31 30 5 5 110

32 31 5 5 110

33 32 4 4 91

34 33 5 5 109

35 34 4 4 88

36 35 4 4 88

37 36 4 4 88

38 37 4 4 91

39 38 3 5 107

40 39 5 5 105

41 40 4 3 80

42 41 4 4 101

43 42 5 4 105

44 43 4 4 96

45 44 4 4 89

46 45 4 5 99

47 46 4 4 95

48 47 4 4 96

49 48 4 4 100

50 49 4 5 105

51 50 4 4 101

52

Page 156: repository.radenintan.ac.idrepository.radenintan.ac.id/535/1/SKRIPSI_WATERMARK_FIX.pdf · POLA BIMBINGAN TERHADAP PEMBENTUKAN AKHLAK . ANAK USIA 6-12 TAHUN DI PERUM. BTN (BANK TABUNGAN

53 0,478871 0,384502 12,57945

Pembentukan Akhlak

Soal

A B C D E F G H I J K

1 Responden 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

2 1 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4

3 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

4 3 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5

5 4 5 4 4 5 4 4 5 4 4 4

6 5 4 4 5 5 4 3 5 4 5 3

7 6 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5

8 7 5 4 4 5 4 4 5 4 4 4

9 8 5 5 5 5 4 4 5 4 4 4

10 9 5 4 4 5 3 4 4 5 4 4

11 10 5 4 4 5 4 4 5 4 4 4

12 11 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4

13 12 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4

14 13 4 5 5 5 5 4 5 5 5 5

15 14 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5

16 15 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5

17 16 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5

18 17 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5

19 18 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5

20 19 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5

21 20 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5

22 21 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5

23 22 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5

24 23 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5

25 24 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5

26 25 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5

Page 157: repository.radenintan.ac.idrepository.radenintan.ac.id/535/1/SKRIPSI_WATERMARK_FIX.pdf · POLA BIMBINGAN TERHADAP PEMBENTUKAN AKHLAK . ANAK USIA 6-12 TAHUN DI PERUM. BTN (BANK TABUNGAN

27 26 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5

28 27 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5

29 28 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5

30 29 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5

31 30 5 4 5 5 5 4 5 5 5 5

32 31 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5

33 32 5 4 4 4 4 4 5 4 4 4

34 33 5 4 5 5 4 4 5 5 4 4

35 34 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

36 35 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5

37 36 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

38 37 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4

39 38 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5

40 39 5 5 5 5 4 4 5 5 5 5

41 40 3 3 3 4 3 3 4 4 3 4

42 41 5 4 4 4 5 4 5 4 4 4

43 42 5 4 5 5 5 5 5 5 4 5

44 43 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

45 44 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

46 45 5 4 5 5 4 4 5 5 4 4

47 46 5 4 5 5 3 3 5 5 3 4

48 47 5 4 4 4 4 4 4 4 3 4

49 48 5 4 5 5 4 4 4 4 4 4

50 49 5 4 5 5 5 4 5 4 4 4

51 50 5 4 4 4 5 4 5 4 4 4

52

53 0,511729 0,724873 0,798787 0,680933 0,737552 0,664035 0,680933 0,855671 0,800769 0,83322

L M N O P Q R S T U V

1 Responden 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20

2 1 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

Page 158: repository.radenintan.ac.idrepository.radenintan.ac.id/535/1/SKRIPSI_WATERMARK_FIX.pdf · POLA BIMBINGAN TERHADAP PEMBENTUKAN AKHLAK . ANAK USIA 6-12 TAHUN DI PERUM. BTN (BANK TABUNGAN

3 2 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4

4 3 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5

5 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4

6 5 5 5 4 4 3 4 4 5 4 4

7 6 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5

8 7 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4

9 8 4 4 4 4 4 4 5 4 5 4

10 9 4 4 4 4 4 4 5 4 2 4

11 10 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4

12 11 4 4 3 3 3 4 4 4 3 4

13 12 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

14 13 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5

15 14 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5

16 15 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5

17 16 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5

18 17 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5

19 18 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5

20 19 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5

21 20 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5

22 21 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5

23 22 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5

24 23 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5

25 24 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5

26 25 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5

27 26 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5

28 27 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5

29 28 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5

30 29 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5

31 30 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5

32 31 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5

33 32 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4

34 33 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4

Page 159: repository.radenintan.ac.idrepository.radenintan.ac.id/535/1/SKRIPSI_WATERMARK_FIX.pdf · POLA BIMBINGAN TERHADAP PEMBENTUKAN AKHLAK . ANAK USIA 6-12 TAHUN DI PERUM. BTN (BANK TABUNGAN

35 34 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

36 35 5 4 4 4 5 4 5 4 5 4

37 36 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

38 37 4 4 4 4 4 5 5 5 5 4

39 38 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5

40 39 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4

41 40 4 4 4 4 4 3 4 3 3 3

42 41 5 4 4 4 4 5 5 4 3 4

43 42 5 5 5 5 5 5 5 4 4 5

44 43 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4

45 44 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4

46 45 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5

47 46 5 4 4 4 4 4 5 3 3 3

48 47 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

49 48 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4

50 49 4 4 4 4 4 5 5 5 5 4

51 50 5 4 4 4 4 5 5 4 3 3

52

53 0,787213 0,853341 0,933614 0,933614 0,940034 0,793035 0,652261 0,710967 0,752786 0,781905

W X Y Z

1 Responden 21 22 Jumlah

2 1 4 4 88

3 2 4 5 87

4 3 5 5 110

5 4 4 4 92

6 5 4 5 93

7 6 5 5 110

8 7 4 5 93

9 8 4 4 95

10 9 4 5 90

Page 160: repository.radenintan.ac.idrepository.radenintan.ac.id/535/1/SKRIPSI_WATERMARK_FIX.pdf · POLA BIMBINGAN TERHADAP PEMBENTUKAN AKHLAK . ANAK USIA 6-12 TAHUN DI PERUM. BTN (BANK TABUNGAN

11 10 4 5 93

12 11 4 4 83

13 12 4 4 89

14 13 5 5 108

15 14 5 5 110

16 15 5 5 110

17 16 5 5 110

18 17 5 5 110

19 18 5 5 110

20 19 5 5 110

21 20 5 5 110

22 21 5 5 110

23 22 5 5 110

24 23 5 5 110

25 24 5 5 110

26 25 5 5 109

27 26 5 5 110

28 27 5 5 109

29 28 5 5 110

30 29 5 5 110

31 30 5 5 108

32 31 5 5 110

33 32 4 5 92

34 33 4 5 101

35 34 4 4 88

36 35 4 5 103

37 36 4 4 88

38 37 4 5 92

39 38 5 5 109

40 39 5 5 106

41 40 3 4 77

42 41 4 5 94

Page 161: repository.radenintan.ac.idrepository.radenintan.ac.id/535/1/SKRIPSI_WATERMARK_FIX.pdf · POLA BIMBINGAN TERHADAP PEMBENTUKAN AKHLAK . ANAK USIA 6-12 TAHUN DI PERUM. BTN (BANK TABUNGAN

43 42 5 5 106

44 43 4 4 89

45 44 4 5 88

46 45 5 5 105

47 46 2 1 84

48 47 4 5 89

49 48 4 4 90

50 49 5 5 99

51 50 3 5 92

52

53 0,787055 0,479724 16,69405

3. Untuk pengujian koefisien korelasi yang dihasilkan valid atau tidaknya, lakukan langkah-langkah berikut :

a. Buatkan lembar kerja atau sheet yang baru.

b. Buatkan format seperti pada gambar di bawah.

c. Untuk mengisi kolom B, lakukan perintah copy dari sheet sebelumnya (lihat pada gambar di atas) mulai sel B53 s.d. Y53,

tempatkan kursor di B2, kemudian pilih paste.

d. Untuk menghitung thitung (kolom C) tempatkan kursor di sel C2, kemudian tuliskan rumus =B2*(34/(1-B2^2))^0.5

e. Untuk mengisi ttabel (kolom D), ketikan langsung 2.0336

f. Untuk keterangan/criteria valid atau tidak, pada sel E2 tuliskan rumus berikut =IF(C2>2.0336,”Valid”,”Tidak Valid”)

4. Jika benar melakukan langkah-langkah tersebut, maka hasilnya ditunjukkan pada gambar di bawah :

Page 162: repository.radenintan.ac.idrepository.radenintan.ac.id/535/1/SKRIPSI_WATERMARK_FIX.pdf · POLA BIMBINGAN TERHADAP PEMBENTUKAN AKHLAK . ANAK USIA 6-12 TAHUN DI PERUM. BTN (BANK TABUNGAN

Rekapitulasi Perhitungan Validitas Menggunakan Microsoft Excel

1. Rekapitulasi Perhitungan Validitas Butir Soal

Pola Bimbingan

A B C D E

No. Soal Koef. Korelasi ® thitung ttabel Keterangan

1 0,485530381 3,238435 2,0336 Valid

2 0,396218772 2,516274 2,0336 Valid

3 0,55269711 3,867074 2,0336 Valid

4 0,414899487 2,658914 2,0336 Valid

5 0,54886043 3,828598 2,0336 Valid

6 0,70668651 5,824027 2,0336 Valid

7 0,879049073 10,75174 2,0336 Valid

8 0,774752326 7,145018 2,0336 Valid

9 0,65757915 5,089443 2,0336 Valid

10 0,684243876 5,471067 2,0336 Valid

11 0,729600699 6,220839 2,0336 Valid

12 0,684088432 5,46873 2,0336 Valid

13 0,514495755 3,498571 2,0336 Valid

14 0,451976488 2,954445 2,0336 Valid

15 0,464353258 3,057214 2,0336 Valid

16 0,676331595 5,353885 2,0336 Valid

17 0,440469946 2,860829 2,0336 Valid

18 0,54886043 3,828598 2,0336 Valid

19 0,70668651 5,824027 2,0336 Valid

20 0,398693506 2,53495 2,0336 Valid

21 0,478870959 3,180681 2,0336 Valid

22 0,384502075 2,428723 2,0336 Valid

Page 163: repository.radenintan.ac.idrepository.radenintan.ac.id/535/1/SKRIPSI_WATERMARK_FIX.pdf · POLA BIMBINGAN TERHADAP PEMBENTUKAN AKHLAK . ANAK USIA 6-12 TAHUN DI PERUM. BTN (BANK TABUNGAN

2. Rekapitulasi Perhitungan Validitas Butir Soal

Pembentukan Akhlak

A B C D E

No. Soal Koef. Korelasi ® thitung ttabel Keterangan

1 0,511728944 3,473058 2,0336 Valid

2 0,724873261 6,135593 2,0336 Valid

3 0,7987873 7,741997 2,0336 Valid

4 0,680932718 5,421599 2,0336 Valid

5 0,737552388 6,368572 2,0336 Valid

6 0,862967448 9,959083 2,0336 Valid

7 0,680932718 5,421599 2,0336 Valid

8 0,863939071 10,00322 2,0336 Valid

9 0,800769435 7,795427 2,0336 Valid

10 0,833219789 8,786573 2,0336 Valid

11 0,831736797 8,735731 2,0336 Valid

12 0,853341124 9,543997 2,0336 Valid

13 0,933613531 15,19434 2,0336 Valid

14 0,933613531 15,19434 2,0336 Valid

15 0,94003365 16,07032 2,0336 Valid

16 0,793034916 7,590823 2,0336 Valid

17 0,652261205 5,017589 2,0336 Valid

18 0,710966799 5,89514 2,0336 Valid

19 0,752786175 6,668225 2,0336 Valid

20 0,781905262 7,313558 2,0336 Valid

21 0,787054799 7,439463 2,0336 Valid

22 0,47972417 3,188041 2,0336 Valid

Untuk pengolahan reliabilitas, hanya 22 soal tersebut yang diolah, sedangkan soal yang tidak valid tidak diikutsertakan dalam

pengolahan lebih lanjut, atau dibuang.

Page 164: repository.radenintan.ac.idrepository.radenintan.ac.id/535/1/SKRIPSI_WATERMARK_FIX.pdf · POLA BIMBINGAN TERHADAP PEMBENTUKAN AKHLAK . ANAK USIA 6-12 TAHUN DI PERUM. BTN (BANK TABUNGAN

1. Dengan bantuan Microsoft Excel, kita akan menganalisis bagaimana tingkat reliabilitas instrument pada kasus 1 tersebut.

Berikut langkah-langkah mencari reliabilitas :

a. Buat lembar kerja seperti tampak pada gambar di bawah.

b. Carilah masing-masing nilai simpangan baku (s) dan varians (s2) dari tiap butir soal dan dari skor total dengan cara :

1). Pada sel B52 tuliskan rumus =STDEV(B2:B51), kemudian copy-kan sampai sel AE52.

2). Pada sel B53 tuliskan rumus =B52^2, kemudian copy-kan sampai sel AE52.

c. Pada sel kosong (misal sel A55) carilah nilai 𝛴 𝑠𝑖2 dengan menuliskan rumus =SUM(B53-AE53)

d. Hitunglah koefisien reliabilitas instrument tipe uraian tersebut dengan rumus Alpha :

𝑟11 = 𝑛

𝑛 − 1 1 −

Σ 𝑠𝑖2

𝑠𝑡2 (𝐉𝐚𝐰𝐚𝐛𝐚𝐧 𝐝𝐚𝐫𝐢 𝐡𝐚𝐬𝐢𝐥 𝐩𝐞𝐫𝐡𝐢𝐭𝐮𝐧𝐠𝐚𝐧 𝐢𝐧𝐢 𝐚𝐝𝐚 𝐩𝐚𝐝𝐚 𝐡𝐚𝐥𝐚𝐦𝐚𝐧 𝟏𝟎𝟖 − 𝟏𝟎𝟗)

Page 165: repository.radenintan.ac.idrepository.radenintan.ac.id/535/1/SKRIPSI_WATERMARK_FIX.pdf · POLA BIMBINGAN TERHADAP PEMBENTUKAN AKHLAK . ANAK USIA 6-12 TAHUN DI PERUM. BTN (BANK TABUNGAN

Rekapitulasi Perhitungan Reliabilitas Menggunakan Microsoft Excel

1. Rekapitulasi Perhitungan Reliabilitas Butir Soal

Pola Bimbingan

Pola Bimbingan

Soal

A B C D E F G H I J K

1 Responden 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

2 1 5 4 4 5 4 4 4 4 4 4

3 2 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4

4 3 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5

5 4 5 5 5 5 4 4 5 5 5 5

6 5 5 5 4 5 4 4 4 5 5 4

7 6 5 4 5 5 4 4 4 4 4 4

8 7 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5

9 8 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4

10 9 5 4 4 4 3 4 4 5 3 5

11 10 5 4 5 4 4 4 5 4 5 5

12 11 4 4 4 4 4 5 5 5 4 4

13 12 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4

14 13 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5

15 14 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5

16 15 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5

17 16 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5

18 17 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5

19 18 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5

20 19 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5

21 20 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5

Page 166: repository.radenintan.ac.idrepository.radenintan.ac.id/535/1/SKRIPSI_WATERMARK_FIX.pdf · POLA BIMBINGAN TERHADAP PEMBENTUKAN AKHLAK . ANAK USIA 6-12 TAHUN DI PERUM. BTN (BANK TABUNGAN

22 21 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5

23 22 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5

24 23 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5

25 24 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5

26 25 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5

27 26 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5

28 27 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5

29 28 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5

30 29 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5

31 30 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5

32 31 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5

33 32 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

34 33 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5

35 34 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

36 35 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

37 36 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

38 37 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5

39 38 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5

40 39 5 5 5 4 4 5 5 5 5 5

41 40 4 4 4 3 3 4 4 4 3 4

42 41 5 5 5 4 4 5 4 5 5 4

43 42 5 5 4 5 4 5 5 5 4 5

44 43 5 4 4 5 4 4 5 5 4 5

45 44 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4

46 45 5 4 5 5 5 4 4 4 4 4

47 46 5 3 4 4 4 4 5 5 5 5

48 47 5 5 5 5 4 5 4 4 4 5

49 48 5 5 4 4 4 5 5 5 4 5

50 49 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5

51 50 5 5 5 4 4 5 4 5 5 4

52 si 0,40406 0,52528 0,49031 0,53452 0,60609 0,49487 0,49487 0,47121 0,57463 0,47121

53 si2 0,16327 0,27592 0,24041 0,28571 0,36735 0,2449 0,2449 0,22204 0,3302 0,22204

Page 167: repository.radenintan.ac.idrepository.radenintan.ac.id/535/1/SKRIPSI_WATERMARK_FIX.pdf · POLA BIMBINGAN TERHADAP PEMBENTUKAN AKHLAK . ANAK USIA 6-12 TAHUN DI PERUM. BTN (BANK TABUNGAN

54

55 Σ si2 85,32327 85,16 84,88408 84,64368 84,35796 83,99061 83,74572 83,50082 83,27878 82,94857

L M N O P Q R S T U V

1 Responden 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20

2 1 5 5 5 5 4 4 5 4 4 5

3 2 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4

4 3 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5

5 4 5 5 5 4 4 5 5 4 4 5

6 5 5 5 5 4 4 4 5 4 4 5

7 6 4 5 5 4 5 5 5 5 5 5

8 7 5 5 5 4 3 4 4 4 5 4

9 8 4 4 5 4 4 4 5 4 4 5

10 9 5 4 5 5 4 3 5 4 4 5

11 10 5 5 5 4 4 4 5 4 4 4

12 11 4 4 5 3 3 4 4 4 4 4

13 12 4 4 5 4 4 4 5 4 4 4

14 13 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5

15 14 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5

16 15 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5

17 16 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5

18 17 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5

19 18 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5

20 19 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5

21 20 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5

22 21 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5

23 22 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5

24 23 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5

25 24 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5

26 25 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5

27 26 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5

Page 168: repository.radenintan.ac.idrepository.radenintan.ac.id/535/1/SKRIPSI_WATERMARK_FIX.pdf · POLA BIMBINGAN TERHADAP PEMBENTUKAN AKHLAK . ANAK USIA 6-12 TAHUN DI PERUM. BTN (BANK TABUNGAN

28 27 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5

29 28 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5

30 29 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5

31 30 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5

32 31 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5

33 32 4 4 5 4 4 4 5 4 4 5

34 33 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5

35 34 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

36 35 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

37 36 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

38 37 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4

39 38 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5

40 39 5 5 5 4 4 5 5 4 5 5

41 40 4 4 4 3 3 3 3 4 4 4

42 41 5 5 5 4 4 5 5 4 5 5

43 42 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5

44 43 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4

45 44 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4

46 45 4 5 5 5 4 4 5 5 4 5

47 46 5 5 5 4 3 4 5 4 4 4

48 47 5 5 5 4 3 4 4 4 4 4

49 48 5 5 5 4 4 4 5 4 5 5

50 49 5 5 5 4 4 5 5 4 5 5

51 50 5 5 5 4 4 5 5 4 5 5

52 si 0,44309 0,43142 0,32826 0,61146 0,68333 0,57888 0,47638 0,50508 0,49487 0,45356

53 si2 0,19633 0,18612 0,10776 0,37388 0,46694 0,3351 0,22694 0,2551 0,2449 0,20571

54

55 Σ si2 82,72653 82,53021 82,34408 82,23633 81,86245 81,39551 81,06041 80,83347 80,57837 80,33347

W X Y Z

1 Responden 21 22 Jumlah

Page 169: repository.radenintan.ac.idrepository.radenintan.ac.id/535/1/SKRIPSI_WATERMARK_FIX.pdf · POLA BIMBINGAN TERHADAP PEMBENTUKAN AKHLAK . ANAK USIA 6-12 TAHUN DI PERUM. BTN (BANK TABUNGAN

2 1 4 4 96

3 2 4 4 86

4 3 5 5 109

5 4 4 4 102

6 5 4 4 98

7 6 5 5 101

8 7 4 4 92

9 8 4 4 92

10 9 4 4 93

11 10 4 4 97

12 11 3 2 87

13 12 4 4 92

14 13 5 5 109

15 14 5 5 110

16 15 5 5 110

17 16 5 5 110

18 17 5 5 110

19 18 5 5 110

20 19 5 5 110

21 20 5 5 110

22 21 5 5 110

23 22 5 5 110

24 23 5 5 110

25 24 5 5 110

26 25 5 5 110

27 26 5 5 110

28 27 5 5 110

29 28 5 5 110

30 29 5 5 110

31 30 5 5 110

32 31 5 5 110

33 32 4 4 91

Page 170: repository.radenintan.ac.idrepository.radenintan.ac.id/535/1/SKRIPSI_WATERMARK_FIX.pdf · POLA BIMBINGAN TERHADAP PEMBENTUKAN AKHLAK . ANAK USIA 6-12 TAHUN DI PERUM. BTN (BANK TABUNGAN

34 33 5 5 109

35 34 4 4 88

36 35 4 4 88

37 36 4 4 88

38 37 4 4 91

39 38 3 5 107

40 39 5 5 105

41 40 4 3 80

42 41 4 4 101

43 42 5 4 105

44 43 4 4 96

45 44 4 4 89

46 45 4 5 99

47 46 4 4 95

48 47 4 4 96

49 48 4 4 100

50 49 4 5 105

51 50 4 4 101

52 si 0,57712 0,64555 8,90943

53 si2 0,33306 0,41674 79,378

54

55 Σ si2 80,12776 79,7947 79,37796

2. Rekapitulasi Perhitungan Reliabilitas Butir Soal

Pembentukan Akhlak

Pembentukan Akhlak

Soal

A B C D E F G H I J

1 Responden 1 2 3 4 5 6 7 8 9

Page 171: repository.radenintan.ac.idrepository.radenintan.ac.id/535/1/SKRIPSI_WATERMARK_FIX.pdf · POLA BIMBINGAN TERHADAP PEMBENTUKAN AKHLAK . ANAK USIA 6-12 TAHUN DI PERUM. BTN (BANK TABUNGAN

2 1 4 4 4 5 4 4 4 4 4

3 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4

4 3 5 5 5 5 5 5 5 5 5

5 4 5 4 4 5 4 4 5 4 4

6 5 4 4 5 5 4 3 5 4 5

7 6 5 5 5 5 5 5 5 5 5

8 7 5 4 4 5 4 4 5 4 4

9 8 5 5 5 5 4 4 5 4 4

10 9 5 4 4 5 3 4 4 5 4

11 10 5 4 4 5 4 4 5 4 4

12 11 4 4 4 4 4 4 4 4 3

13 12 5 4 4 4 4 4 4 4 4

14 13 4 5 5 5 5 4 5 5 5

15 14 5 5 5 5 5 5 5 5 5

16 15 5 5 5 5 5 5 5 5 5

17 16 5 5 5 5 5 5 5 5 5

18 17 5 5 5 5 5 5 5 5 5

19 18 5 5 5 5 5 5 5 5 5

20 19 5 5 5 5 5 5 5 5 5

21 20 5 5 5 5 5 5 5 5 5

22 21 5 5 5 5 5 5 5 5 5

23 22 5 5 5 5 5 5 5 5 5

24 23 5 5 5 5 5 5 5 5 5

25 24 5 5 5 5 5 5 5 5 5

26 25 5 5 5 5 5 4 5 5 5

27 26 5 5 5 5 5 5 5 5 5

28 27 5 5 5 5 5 4 5 5 5

29 28 5 5 5 5 5 5 5 5 5

30 29 5 5 5 5 5 5 5 5 5

31 30 5 4 5 5 5 4 5 5 5

32 31 5 5 5 5 5 5 5 5 5

33 32 5 4 4 4 4 4 5 4 4

Page 172: repository.radenintan.ac.idrepository.radenintan.ac.id/535/1/SKRIPSI_WATERMARK_FIX.pdf · POLA BIMBINGAN TERHADAP PEMBENTUKAN AKHLAK . ANAK USIA 6-12 TAHUN DI PERUM. BTN (BANK TABUNGAN

34 33 5 4 5 5 4 4 5 5 4

35 34 4 4 4 4 4 4 4 4 4

36 35 5 5 5 5 5 5 5 5 5

37 36 4 4 4 4 4 4 4 4 4

38 37 4 3 4 4 4 4 4 4 4

39 38 5 5 5 5 5 4 5 5 5

40 39 5 5 5 5 4 4 5 5 5

41 40 3 3 3 4 3 3 4 4 3

42 41 5 4 4 4 5 4 5 4 4

43 42 5 4 5 5 5 5 5 5 4

44 43 4 4 4 4 4 4 4 4 4

45 44 4 4 4 4 4 4 4 4 4

46 45 5 4 5 5 4 4 5 5 4

47 46 5 4 5 5 3 3 5 5 3

48 47 5 4 4 4 4 4 4 4 3

49 48 5 4 5 5 4 4 4 4 4

50 49 5 4 5 5 5 4 5 4 4

51 50 5 4 4 4 5 4 5 4 4

52 si 0,47638 0,57711 0,53031 0,45356 0,61412 0,58693 0,44309 0,49857 0,64175

53 si2 0,22694 0,33306 0,28122 0,20571 0,37714 0,34449 0,19633 0,24857 0,41184

54

55 Σ si2 109,7355 109,5086 109,1755 108,8943 108,6886 108,3114 107,9669 107,7706 107,522

K L M N O P Q R S T U

1 Responden 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19

2 1 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

3 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2

4 3 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5

5 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4

6 5 3 5 5 4 4 3 4 4 5 4

7 6 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5

Page 173: repository.radenintan.ac.idrepository.radenintan.ac.id/535/1/SKRIPSI_WATERMARK_FIX.pdf · POLA BIMBINGAN TERHADAP PEMBENTUKAN AKHLAK . ANAK USIA 6-12 TAHUN DI PERUM. BTN (BANK TABUNGAN

8 7 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4

9 8 4 4 4 4 4 4 4 5 4 5

10 9 4 4 4 4 4 4 4 5 4 2

11 10 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4

12 11 4 4 4 3 3 3 4 4 4 3

13 12 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

14 13 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5

15 14 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5

16 15 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5

17 16 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5

18 17 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5

19 18 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5

20 19 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5

21 20 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5

22 21 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5

23 22 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5

24 23 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5

25 24 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5

26 25 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5

27 26 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5

28 27 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5

29 28 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5

30 29 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5

31 30 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5

32 31 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5

33 32 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4

34 33 4 5 5 5 5 5 5 5 4 4

35 34 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

36 35 5 5 4 4 4 5 4 5 4 5

37 36 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

38 37 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5

39 38 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5

Page 174: repository.radenintan.ac.idrepository.radenintan.ac.id/535/1/SKRIPSI_WATERMARK_FIX.pdf · POLA BIMBINGAN TERHADAP PEMBENTUKAN AKHLAK . ANAK USIA 6-12 TAHUN DI PERUM. BTN (BANK TABUNGAN

40 39 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4

41 40 4 4 4 4 4 4 3 4 3 3

42 41 4 5 4 4 4 4 5 5 4 3

43 42 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4

44 43 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4

45 44 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3

46 45 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5

47 46 4 5 4 4 4 4 4 5 3 3

48 47 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

49 48 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3

50 49 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5

51 50 4 5 4 4 4 4 5 5 4 3

52 si 0,54361 0,49031 0,50346 0,54398 0,54398 0,58029 0,53795 0,43142 0,57994 0,86756

53 si2 0,29551 0,24041 0,25347 0,29592 0,29592 0,33674 0,28939 0,18612 0,33633 0,75265

54

55 Σ si2 107,1102 106,8147 106,5743 106,3208 106,0249 105,729 105,3922 105,1028 104,9167 104,5804

V W X Y Z

1 Responden 20 26 27 Jumlah

2 1 4 4 4 88

3 2 4 4 5 87

4 3 5 5 5 110

5 4 4 4 4 92

6 5 4 4 5 93

7 6 5 5 5 110

8 7 4 4 5 93

9 8 4 4 4 95

10 9 4 4 5 90

11 10 4 4 5 93

12 11 4 4 4 83

13 12 4 4 4 89

Page 175: repository.radenintan.ac.idrepository.radenintan.ac.id/535/1/SKRIPSI_WATERMARK_FIX.pdf · POLA BIMBINGAN TERHADAP PEMBENTUKAN AKHLAK . ANAK USIA 6-12 TAHUN DI PERUM. BTN (BANK TABUNGAN

14 13 5 5 5 108

15 14 5 5 5 110

16 15 5 5 5 110

17 16 5 5 5 110

18 17 5 5 5 110

19 18 5 5 5 110

20 19 5 5 5 110

21 20 5 5 5 110

22 21 5 5 5 110

23 22 5 5 5 110

24 23 5 5 5 110

25 24 5 5 5 110

26 25 5 5 5 109

27 26 5 5 5 110

28 27 5 5 5 109

29 28 5 5 5 110

30 29 5 5 5 110

31 30 5 5 5 108

32 31 5 5 5 110

33 32 4 4 5 92

34 33 4 4 5 101

35 34 4 4 4 88

36 35 4 4 5 103

37 36 4 4 4 88

38 37 4 4 5 92

39 38 5 5 5 109

40 39 4 5 5 106

41 40 3 3 4 77

42 41 4 4 5 94

43 42 5 5 5 106

44 43 4 4 4 89

45 44 4 4 5 88

Page 176: repository.radenintan.ac.idrepository.radenintan.ac.id/535/1/SKRIPSI_WATERMARK_FIX.pdf · POLA BIMBINGAN TERHADAP PEMBENTUKAN AKHLAK . ANAK USIA 6-12 TAHUN DI PERUM. BTN (BANK TABUNGAN

46 45 5 5 5 105

47 46 3 2 1 84

48 47 4 4 5 89

49 48 4 4 4 90

50 49 4 5 5 99

51 50 3 3 5 92

52 si 0,60911 0,67491 0,67128 10,1267

53 si2 0,37102 0,45551 0,45061 102,551

54

55 Σ si2 103,8277 103,4567 103,0012 102,5506