PLTS Arham Muhazzaf

Embed Size (px)

Citation preview

  • 7/22/2019 PLTS Arham Muhazzaf

    1/23

    BAB I

    PENDAHULUANA. Latar Belakang

    Pada saat ini energi merupakan salah satu masalah yang sengat

    diperhatikan oleh setiap bangsa dan Negara, terutama dalam hal ini ialah

    energi listrik. Beberapa sumber energi yang saat ini dijadikan sebagai acuan

    sumber energi utama untuk dikonversi menjadi energi listrik sudah tidak

    dapat mencukupi kebutuhan energi yang berkembang pesat. Sumber-sumber

    energi yang tidak terbarukan seperti energi kimia dari bahan bakar(pembangkit listrik tenaga Diesel) sudah tidak efisien digunakan. Hal ini

    dikarenakan bahan bakar yang nilai jualnya semakin tinggi dan semakin sulit

    untuk didapatkan.

    Untuk mengatasi kebutuhan energi yang bertambah besar setiap

    tahunnya, maka perlu adanya peningkatan penggunan energi-energi

    terbarukan (alternative energi) seperti energi surya, energi angin, panas bumi

    (geothermal), pasang surut air laut dan beberapa macam sumber energi

    lainnya. Salah satu sumber energi yang paling mudah untuk didapatkan yakni

    energi surya dengan memenfaatkan energi foton dari matahari yang kemudian

    dikonversi menjadi energi listrik. pemanfaatan energi ini dalam

    penggunaanya disebut sebagai Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS).

    Walaupun sumber energinya cukup mudah untuk digunakan, namun tetap

    saja masih banyak kekurangan dalam PLTS ini. Diantaranya yakni energi

    foton yang diadapatkan bergantung kepada cuaca itu sendiri.

    Pemanfaatan energi surya itu sendiri paling mudah dilaksanakan

    terutama didaerah-daerah yang dimana potensi energinya kurang atau tidak

    ada sama sekali. Seperti pada pegunungan yang tidak memeliki potensi

    sumber air yang dapat dugunakan, selain energi angin energi surya ini sangat

    cocok untuk digunakan. Atas dasar tersebut maka penulis kemudian berniat

    merencanakan suatu pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) pada Desa

    Pardaiya.

  • 7/22/2019 PLTS Arham Muhazzaf

    2/23

    Desa ini berada pada Kecamatan Bonto Manai Kepulauan Selayar

    Provinsi Silawesi Selatan, posisi pedesaan yang jauh dari kota dan jangkauan

    PLN membuat kondisi pada desa ini memerlukan pemanfaatan energy

    terbarukan dalam hal pemenuhan kebutuhan energy listriknya. Sebagian besar

    penduduk pada desa ini merupakan petani.

    B. TujuanTujuan dari perencanaan PLTS adalah:

    Untuk merancang penerangan listrik dan memfasilitasi rumah-rumahpenduduk dalam hal kebutuhan energy listriknya.

    Membantu PT.PLN dalam melayani masyarakat di bidang kebutuhanenergy listrik.

    Menjadikan Desa Padaradaiya sebagai desa yang mendiri terutama dalamhal pemenuhan kebutuhan energy listriknya

    C. ManfaatManfaat dari perencanaan PLTS ini adalah : Memberikan informasi dan pengetahuan mengenai pembangkitan energy

    Listrik kepada penduuduk pedesaan.

    Sebagai solusi pemikiran terhadap penduduk pedesaan dalam halmengenai kebutuhan Energy listrik.

  • 7/22/2019 PLTS Arham Muhazzaf

    3/23

    BAB II

    STUDI BEBAN DI DESA PARADAIYAA. Studi Pemakaian Daya (Studi Beban)

    Dalam merencanakaan suatu pembangkit lisrik perlu diketahui

    sebelumnya berapa jumlah beban tenaga listrik yang harus dipenuhi. Jumlah

    beban ini kemudian akan dijadikan acuan berapa besarnya daya pembangkit

    listrik yang harus dibuat. Perencanaan suatu pembangkit yang matang harus

    dapat memenuhi kebutuhan beban yang setidaknya meningkat sampai 5 tahun

    kedepan.Hasil pengamatan pada desa Paradaiya, terdapat 27 buah rumah, 1 buah

    mesjid dan 1 buah sekoah dasar. Untuk saat ini setiap rumah memiliki genset

    tersendiri dalam hal pemenuhan kebutuhan energy listriknya. Adapun

    perinciannya dideskripsikan sebagai berikut :

    Rincian Daya yang digunakann setiap rumahNO. BEBAN

    DAYA

    (Watt)JUMLAH BEBAN

    DAYA TOTAL

    (Watt)

    1.Beban

    Penerangan8 5 s/d 10 80

    2. Televisi 40 1 40

    4.

    Keperluan lainnya

    (yang

    menggunakan

    kotak kontak)

    100 - 100

    Jumlah Daya Total / Rumah 220 W

    Jadi jika jumlah daya tiap rumah adalah 220 W, maka :

    Total Pemakaian Daya Rumah untuk satu Desa = 220 Watt x 27 Rumah

    = 5940 Watt

    Rincian peggunaan daya untuk tiap rumah dalam sehari

    ( Jam 18.00jam 23.00 )Daya yang terpakai diasumsikan 100 % maka,

    Total Daya = 100 % x 5940 Watt = 5940 Watt

  • 7/22/2019 PLTS Arham Muhazzaf

    4/23

    ( Jam 23.00 - jam 06.00 )Daya yang terpakai diasumsikan 50 %, maka,

    Total Daya = 50% x 5940 Watt = 2970 Watt

    ( Jam 06.00jam 18.00 )Daya yang terpakai diasumsikan 25 % maka,

    Total Daya = 25% x 5490 Watt = 1373 Watt

    Rincian Daya yang digunakan oleh MesjidNO. BEBAN

    DAYA

    (Watt)JUMLAH BEBAN

    DAYA TOTAL

    (Watt)

    1.

    Beban

    Penerangan 8 5 s/d 10 80

    2. Kipas Angin 50 2 100

    3. Audio Mesjid 100 1 100

    4.

    Keperluan lainnya

    (yang

    menggunakan

    kotak kontak)

    100 - 100

    Jumlah Daya Total 380 W

    Untuk satu mesjid daya total yang terpakai ialah sebesar 380 Watt

    Rincian penggunaan Daya untuk mesjid :

    Ibadah pagi hari ( Dhuhur dan Ashar ) :

    ( Jam 12.00jam 13.00 )Daya yang terpakai diasumsikan 50 %, maka,

    Total Daya = 50% x 380 Watt = 190 Watt

    ( Jam 15.00jam 16.00 )Daya yang terpakai diasumsikan 50 %, maka,

    Total Daya = 50% x 380 Watt = 190 Watt

    Ibadah Malam hari sampai dini hari ( Dhuhur dan Ashar ) :

    ( Jam 18.00jam 20.00 )Daya yang terpakai diasumsikan 50 %, maka,

    Total Daya = 50% x 380 Watt = 190 Watt

    ( Jam 04.00jam 05.00 )Daya yang terpakai diasumsikan 50 %, maka,

    Total Daya = 50% x 380 Watt = 190 Watt

  • 7/22/2019 PLTS Arham Muhazzaf

    5/23

    Untuk jam selain waktu ibadah yakni mulai dari jam 20.00sampaijam

    03.00,maka daya yang digunakan hanya untuk penerangan (diasumikan

    daya terapakai yaitu 25% ) perhitungan sebagai berikut :

    Total Daya = 25% x 380 Watt = 95 Watt

    Rincian Daya yang digunakan oleh sekolahNO. BEBAN

    DAYA

    (Watt)JUMLAH BEBAN

    DAYA TOTAL

    (Watt)

    1.Beban

    Penerangan

    10 5 s/d 10 100

    2. Audio Sekolah 100 1 100

    3.

    Keperluan lainnya

    (yang

    menggunakan

    kotak kontak)

    200 - 200

    Jumlah Daya Total 400 W

    Jadi untuk satu sekolah maka total daya yang terpakai ialah sebesar 400

    Watt. Rincian penggunaan Daya untuk Sekolah :

    ( Jam 06.00jam 14.00 )Daya yang terpakai diasumsikan 50 %, maka,

    Total Daya = 50% x 400 Watt = 200 Watt

    ( Jam 14.00jam 16.00 )Daya yang terpakai diasumsikan 25 %, maka,

    Total Daya = 25% x 400 Watt = 100 Watt

    ( Jam 18.00jam 06.00 )Daya yang terpakai diasumsikan 20 %, maka,

    Total Daya = 20% x 400 Watt = 80 Watt

  • 7/22/2019 PLTS Arham Muhazzaf

    6/23

    Berdasarkan hasil studi perencanaan daya yang terpakai diatas maka dapat

    disimpulkan besarnya daya yang terpakai untuk satu Desa Paradaiyayakni :

    NO. Jenis Konsumen Daya (W)

    1. Rumah Penduduk (27 Buah Rumah) 5490 Watt

    2. Masjid 380 Watt

    3. Sekolah 400 Watt

    Total Daya 6270 Watt

    Jadi jumlah beban yang harus dilayani berdasarkan hasil survey ialah

    sebesar 6270 Watt atau sebesar 6,27 KW. Jumlah beban ini senantiasa akan

    meningkat setiap tahunnya maka daya pembangkit yang harus dibuat harus

    melebihi dari perencanaan daya beban yang harus dilayani. Kalaupun bisa

    maka pembangkit tersebut setidaknya bisa menghadapi peningkatan

    kebutuhan energy selama 5 tahun kedepan.

    Berdasarkan perincian penggunan Daya lisrik yang telah dilakukan maka

    dihasilkan tabel sebagai berikut :

    WaktuPenggunaan

    Jenis Konsumen Konsumsi

    Daya

    (kW)

    Konsumsi

    Energi

    (kWh)

    Rumah

    (kW)

    Masjid

    (kW)

    Sekolah

    (kW)

    06.00-07.00 1,37 - 0,2 1,57 1,57

    07.00-08.00 1,37 - 0,2 1,57 1,57

    08.00-09.00 1,37 - 0,2 1,57 1,57

    09.00-10.00 1,37 - 0,2 1,57 1,57

    10.00-11.00 1,37 - 0,2 1,57 1,57

    11.00-12.00 1,37 - 0,2 1,57 1,57

    12.00-13.00 1,37 0,19 0,2 1,76 1,76

    13.00-14.00 1,37 - 0,2 1,57 1,57

    14.00-15.00 1,37 - 0,1 1,47 1,47

    15.00-16.00 1,37 0,19 0,1 1,66 1,66

    16.00-17.00 1,37 - - 1,37 1,37

    17.00-18.00 1,37 - - 1,37 1,37

    18.00-19.00 5,94 0,19 0,08 6,21 6,21

    19.00-20.00 5,94 0,19 0,08 6,21 6,21

    20.00-21.00 5,94 0,095 0,08 6,12 6,12

    21.00-22.00 5,94 0,095 0,08 6,12 6,12

    22.00-23.00 5,94 0,095 0,08 6,12 6,12

  • 7/22/2019 PLTS Arham Muhazzaf

    7/23

    23.00-00.00 2,97 0,095 0,08 3,15 3,15

    00.00-01.00 2,97 0,095 0,08 3,15 3,15

    01.00-02.00 2,97 0,095 0,08 3,15 3,15

    02.00-03.00 2,97 0,095 0,08 3,15 3,15

    03.00-04.00 2,97 0,095 0,08 3,15 3,15

    04.00-05.00 2,97 0,19 0,08 3,24 3,24

    05.00-06.00 2,97 - 0,08 3,05 3,05

    Perkiraan Total Konsumsi Energi Selama 24 Jam 71,4

    Berdasarkan tabel diatas maka dapat ditarik kesimpulan yaitu :

    Beban puncak untuk siang hari diasumsikan sebesar 1,76 kWh

    Beban puncak untuk malam hari diasumsikan sebesar 6,21 kWh Besarnya total penggunaan energy listrik selama satu hari (24 Jam)

    diasumsikan sebesar 71,4 kWh

    Berdasarkan tabel diatas maka nilai-nilai tersebut kemudian dapat

    dituangkan kedalam grafik sebagai berikut :

  • 7/22/2019 PLTS Arham Muhazzaf

    8/23

    0

    1

    2

    3

    4

    5

    6

    7

    KonsumsiEnergiLisrik(kWh)

    Pukul/Jam (wita)

    Grafik Konsumsi Energi Listrik

    Series1

  • 7/22/2019 PLTS Arham Muhazzaf

    9/23

    B. Layout PembebananKonsumen listrik didusun Paradaiya dapat diklasifikasikan sebagai berikut :

    1. Konsumen Rumah TanggaMasing-masing rumah membutuhkan daya sebesar 220 W, secara

    keseluruhan menggunakan sistem 1 fasa dengan tegangan rendah 220 V.

    2. Konsumen SosialKonsumsen Sosial terdiri dari mesjid dan sekolah dengan kebutuhan daya

    masing-masing yakni sebesar 380 W dan 400 W, menggunakan sistem 1

    fasa dengan tegangan rendah 220 V.

    KONSUMEN

  • 7/22/2019 PLTS Arham Muhazzaf

    10/23

    BAB III

    STUDI POTENSI PEMBANGKITAN TENAGA SURYA DI

    DESA PARADAIYA

    A. Potensi Energi SuryaDesa paradaiya adalah salah satu desa yang terletak pada Kecamatan

    Bonto Manai Kepulauan Selayar provinsi Sulawesi selatan. Hampir seluruh

    penduduk desa paradaiya berprofesi sebagai petani. Keadaan desa yang cukup

    jauh membuat desa pardaiya tidak mendapatkan pelayanan PLN, oleh karena

    itu perlu diadakan suatu perencanaan pembangkit listrik sendiri dengan

    memanfaatkan potensi energy di desa tersebut. Berdasarkan hasil study

    potensi di lapangan, serta didukung oleh data-data dari Badan Metereologi

    dan Geofisika (BMG)-SULSEL (Sesuai tabel) untuk daerah Sulawesi pada

    umumnya cukup berpotensi untuk suatu pembangkit listrik tenaga surya

    (PLTS) yaitu intensitas rata-rata sekitar 5,512 kWh/m2. Potensi energy ini

    sangat cukup berpotensial untuk dibangun suatu pembangkit energi

    terbarukan terutama Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS), faktor lain

    yang perlu mendapat perhatian yaitu kondisi masyarakat di daerah tersebut

    yang membutuhkan suatu energi terbarukan sebagai penunjang sektor

    perekonomian maupun sosial.

    Gambar Lokasi yang cocok untuk penempatan PLTS

  • 7/22/2019 PLTS Arham Muhazzaf

    11/23

    B. Metode Pengukuran Radiasi Matahari1. Pengukuran data radiasi

    Uuntuk memperoleh data potensi energy surya pada desa paradaiya

    maka pengukuran aktualnya seharusnya dilakukan selama satu tahun agar

    data tersebut dapat dijadikan sebagai acuan mengenai berapa besarnya

    intensitas rata-rata radiasi matahari selama sehari dan lama waktu efektif

    dari radiasi matahari yang dimanfaatkan oleh solar cell (panel surya).

    Untuk mengantisipasi lamanya waktu yang diperlukan untuk mengukur

    radiasai mataharipada desa tersebut, maka data tersebut dapat diperoleh

    melalui stasiun meteorologi setempat

    Besarnya radiasi surya pada permukaan bumi dapat diukur

    dengansolarimeter.

    Gambar Solarimeter

    Untuk melakukan pengukuran intensitas radiasi matahari harus

    dilakukan pada saat kondisi cerah dikarenakan Intensitas radiasi matahari

    pada kondisi cerah akan bertambah dari pagi, sejak terbit sampai siang

    hingga tercapainya kondisi puncak dan turun sampai matahari terbenam

    pada sore hari. Untuk Indonesia, jumlah jam surya adalah sekitar 4 - 5

    jam per hari.

  • 7/22/2019 PLTS Arham Muhazzaf

    12/23

    Tabel Intensitas Radiasi Matahari Indonesia berdasarkan sumber BMKG

    2. Survey dan Metodologi PenelitianUntuk mendapatkan data-data, penelitian ini dilakukan survei

    langsung pada lokasi, yang bertujuan untuk mendapatkan data-data primer

    dan data skunder. Data-data tersebut diperoleh dengan beberapa cara:

    1. Survey langsung dilapangan (Desa Paradaiya Kecamatan BontoManai Kepulauan Selayar provinsi Sulawesi selatan)

    2. Wawancara dengan kepala desa dan warga setempat3. Data BMG-SULSEL

    Beberapa dokumentasi kegiatan survey lapangan pada desa

    paradaiya Kecamatan Bonto Manai Kepulauan Selayar provinsi Sulawesi

    selatan yakni sebagai berikut :

  • 7/22/2019 PLTS Arham Muhazzaf

    13/23

    Gambar Konsumen Sosial Desa PasadaiyaKecamatan Bonto Manai Kepulauan

    Selayar provinsi Sulawesi selatan

    Kondisi Lingkungan Desa Kecamatan Bonto Manai Kepulauan Selayar provinsi

    Sulawesi selatan

  • 7/22/2019 PLTS Arham Muhazzaf

    14/23

    Gambar Konsumen Rumah Tanggga Desa ParadaiyaKecamatan Bonto Manai

    Kepulauan Selayar provinsi Sulawesi selatan

    Gambar salah satu mahasiswa yang berkunjung kerumah kepala desa paradaiya

    Kecamatan Bonto Manai Kepulauan Selayar provinsi Sulawesi selatan

  • 7/22/2019 PLTS Arham Muhazzaf

    15/23

    3. Keterjangkauan Terhadap Jaringan PLNDesa Paradaiya merupakan salah satu desa yang berada di

    Kecamatan Bonto Manai Kepulauan Selayar provinsi Sulawesi selatan.

    Jika di tinjau dari letak geografinya, letak desa cukup jauh kepedalaman

    sehingga pihak PLN tidak dapat menyuplai tenaga listrik kedaerah tersebut

    (unconnect to grid). Melihat kondisi tersebut maka potensi energi matahari

    yang ada sangat efektif untuk dibangunnya Pembangkit listrik tenaga

    surya (PLTS).

  • 7/22/2019 PLTS Arham Muhazzaf

    16/23

    BAB IV

    PERENCANAAN SISTEM PEMBANGKIT ENERGI LISTRIK PLTS

    A. Komponen UtamaPerencanaan Pembangkit Listrik Tenaga Surya membutuhkan

    perencanaan mengenai kebutuhan-kebutuhan sebagai berikut :

    Kebutuhan daya pemakaian perhari Kebutuhan Modul Surya Kebutuhan Baterai Kebutuhan Solar Charge Controller

    1. Dengan melihat tabel Perkiraan konsumsi energi dan waktu konsumsinyaberdasarkan pemakaian perjamnya, maka Kebutuhan daya pemakaian

    perhari adalah sebanyak 71,4 kWh. Pada modul PV akan selalu ada daya

    yang hilang, besarnya tergantung pada jenis dan kualitas dari modul

    surya, untuk amannya maka kalikan total watt jam perhari dengan 1,3,

    nilai inilah yang harus dihasilkan oleh sistem Solar Cell (panel surya).

    Maka kebutuhan daya pemakaian perhari adalah :

    71400 Wh x 1,3 = 92820Wh = 92,82 kWh

    2. Kebutuhan modul suryaDi Indonesia umumnya energi surya yang dapat diserap dan dikonversi

    kedalam energi listrik berlangsung selama 5 jam, karena itu untuk

    menghitung berapa kebutuhan modul surya adalah dengan cara membagi

    angka kebutuhan daya tersebut dengan 5.92820 : 5 = 18564 Wattpeak

    Dimana panel surya yang akan digunakan adalah berukuran 100 WP,

    maka kebutuhan modul surya adalah nilai kebutuhan watt peak tersebut

    dibagi dengan nilai daya panel surya.

    18564 : 100 = 185,64dibulatkan keatas menjadi 186 modul surya

    Jadi modul surya yang akan dipakai adalah 186 modul surya dengan

    ukuran 100 WP.

  • 7/22/2019 PLTS Arham Muhazzaf

    17/23

    Spesifikasi Solar Cell (penel surya) yang dipakai :

  • 7/22/2019 PLTS Arham Muhazzaf

    18/23

    3. Kebutuhan BatterySatuan energi (dalam Wh) dikonversikan menjadi Ah yang sesuai

    dengan satuan kapasitas baterai sebagai berikut:

    = 2975 Ah

    Besarnya deep of discharge (DOD) baterai adalah 80% (Mark

    Hankins, 1991: 68). Kapasitas baterai yang dibutuhkan adalah:

    dibulatkan menjadi 3720Ah

    Spesifikasi baterai yang digunakan :

    Gambar Baterai /Aki untuk sel surya

  • 7/22/2019 PLTS Arham Muhazzaf

    19/23

    Dengan menggunakan spesifikasi batterai (24 volt 300 Ah) yang

    digunakan maka dapat dihitung banyaknya batterai yang diperlukan

    ialah:

    = 3720 Ah/300 Ah

    = 12,4 buah batterai dibulatkan menjadi 13 Buah

    4. Perhitungan Kapasitas Battery Charge Regulator (BCR)Beban pada sistem PLTS mengambil energi dari BCR. Kapasitas

    arus yang mengalir pada BCR dapat ditentukan dengan mengetahui

    beban maksimal yang terpasang. Beban maksimal yang terjadi pada

    malam hari adalah 6210 watt pukul 18.00-20.00 Dengan beban maksimal

  • 7/22/2019 PLTS Arham Muhazzaf

    20/23

    tegangan sistem adalah 24 volt maka kapasitas arus yang mengalir di

    BCR:

    = 258,75 A

    Regulator Baterai / Battery Control Regulator (BCR)

    Gambar BCR (battery control regulator)

    Spesifikasi :

    Model Number : C440-HVA

    Application : Solar System Controller

    Rated Voltage : 12, 24 or 48 V

    Max Load Current : 400 A

    High contrast LED dual Volt/Amp meters with on/off switch

    Built in D/C Breakers 10000 Watt : 8 x 12 Hoffman Box

    Reverse polarity protected

  • 7/22/2019 PLTS Arham Muhazzaf

    21/23

    5. Perhitungan InverterSpesifikasi inverter harus sesuai dengan Battery Charge

    Regulator (BCR) yang digunakan. Berdasarkan tegangan sistem dan

    perhitungan BCR, maka tegangan masuk (input) dari inverter 24 V DC.

    Tegangan keluaran (output) dari inverter yang tersambung ke beban

    adalah 220 V AC.

    Gambar Inverter yang akan digunakan

    Place of Origin : SHG Shanghai, China (mainland)

    Output Power : DC AC Power Inverter 2000W (2KW)Weight : 6.1 Kg

    Type : DC/AC Inverters

    Material : Aluminium

    Certificate : CE, LVD, EMC, RoHS, ISO9001-2000

    Advantages : Full Load, Strct Test

    Brand Name : MKPower

    Output Type : Single

    Input Voltage : 24 to 48 V

    Output Freq : 50 Hz/60Hz

    Wave : Pure Sirie Wave Inverter

    Ac Outlet : Optional

    Main Markets : Europe. Asia. Middle East, USA

    Model Number : MK-2000PS

    Size : 435*200*80 mm

  • 7/22/2019 PLTS Arham Muhazzaf

    22/23

    Output Voltage : AC 100-120V or AC220-240V

    Output Current : 18.5 ~ 9 A

    Color : Silver

    Accessories : input terminal cables

    Remote control : Optional

    6. Panel Kontrol / Kontrol Box

    Gambar Panel Kontrol Box

    Dengan Spesifikasi:

    Place of Origin : Fujian China (Mainland)

    Brand Name : JINYUANModel Number : JB1024

    Price : RP. 100.000Rp. 1.000.000/ unit

    Protection Level : IP65

    Type : Control Box

    External Size : H14" x W10" x L10" (H355.6mm x W254mm x

    W254mm) or customerized

    Material available 1 : Steel metal, mild iron, aluminum alloy

  • 7/22/2019 PLTS Arham Muhazzaf

    23/23

    Material available 2 : Stainless steel, SUS201 SUS301 SUS304 SUS316

    SUS410

    Material available 3 : CRS SPCC SECC SPCD SPCE

    Material available 4 : HRS SPHC SPHD SPHE Coating:

    Power coating,galvanize Zinc Plating,epoxy,barking spraying

    Electrostatic spray : powder spray,electrostatic spraying

    ISO : ISO 9001:2008 IP Level: IP66, IP65,IP56,IP55

    B. Komponen Pendukung PLTSSelain komponen-komponen utama, sistem Pembangkit Listrik

    Tenaga Surya (PLTS) juga memiliki beberapa komponen pendukung untuk

    menunjang PLTS tersebut seperti:

    1) Lahan untuk penempatan panel surya2) Power Bank(Rumah Penyimpanan Baterai)3) Pondasi/rangka Modul surya)4) Pengkabelan5)

    Mini Cirkuit Breaker(MCB)