58
PLENO PEMICU 4 MODUL HEMATOLOGI & ONKOLOGI KELOMPOK 4

PLENO PEMICU 4

Embed Size (px)

DESCRIPTION

ok

Citation preview

PLENO PEMICU 4 MODUL HEMATOLOGI & ONKOLOGI

PLENO PEMICU 4MODUL HEMATOLOGI & ONKOLOGIKELOMPOK 4

KELOMPOK 4Fulgensius S. WijayaI11110047Magdalena Corry MCI11111026Andika Indra PurwantoroI11111061NajlaI11112001Aditya IslamiI11112009Hendri WijayaI11112013Syed Muhammad ZulfikarI11112016Andyani PratiwiI11112031Anis KomalaI11112041Lodi SalimI11112060Adinda Hari UtaryI11112072Novia Rosita MaringgaI11112074

PEMICUSeorang wanita umur 38 tahun datang dengan keluhan benjolan pada payudara kanan di daerah lateral atas, benjolan dirasakan sejak 6 bulan yang lalu. Benjolan semakin lama semakin membesar, besar benjolan kurang lebih 8 cm, kulit payudara pada daerah benjolan tampak seperti kulit jeruk. Selain itu, pasien saat ini sedang hamil yang ke 4 dengan usia kehamilan sekarang 6 bulan. Tidak ada penurunan berat badan. Pasien meminta Pengobatan ataupun akan diterima pasien, asalkan aman untuk pasien dan bayi.

PEMICU (2)Pemeriksaan status generalis : Dalam batas normalStatus lokalis payudara kanan : massa ukuran 8 cm, konsistensi keras, berbenjol-benjol, permukaan tidak rata, batas tidak jelas.Status obtetrik, : G4 P2 A1 H 24 mingguRiwayat keluarga : Sepengetahuan pasien tidak ada anggota keluarganya yang menderita keluhan atau penyakit yang sama.Riwayat lainnya : Jarang ohlaraga, menstruasi umur 9 tahun, makanan seharinya tidak tentu, lebih sering makanan fastfood.KLARIFIKASI DAN DEFINISIG4P2A1H24 :Hamil 4 kali, Partus 2 kali, Abortus 1 kali, masa kehamilan 24 minggu.

KATA KUNCIWanita, 38 tahunBenjolan di payudara kananUkuran 8 cmKulit payudara seperti kulit jerukG4P2A1H24Batas tidak jelas

RUMUSAN MASALAHWanita 38 tahun mengeluh benjolan di daerah payudara kanan lateral atas, semakin lama semakin membesar, sekarang ukuran benjolan 8 cm dan kulit payudara pada benjolan seperti kulit jeruk.

ANALISISMASALAH

HIPOTESISWanita 38 tahun mengalami tumor mammae dextra suspect maligna T4bNXMX.

PERTANYAAN DISKUSIBagaimana mekanisme karsinogenesis?Bagaimana gambaran anatomi payudara?Bagaimana gambaran histologi payudara?Jelaskan mengenai Karsinoma mammae!Perbedaan tumor jinak dan tumor ganas?Bagaimana penyebaran tumor payudara?Hubungan konsumsi fast food dengan Karsinoma mammae?PERTANYAAN DISKUSIHubungan jarang berohlaraga dengan Karsinoma mammae?Hubungan menarche dengan Karsinoma mammae?Bagaimana konservasi payudara setelah operasi?Bagaimana tatalaksana pada kasus?Bagaimana terapi pada kasus kehamilan dengan Karsinoma mammae?Apa saja efek kemoterapi pada kehamilan?Apa saja efek karsinoma pada kehamilan?Hubungan multigravida dengan kehamilan?

Mekanisme Karsinogenesis1Self-sufficiency (menghasilkan sendiri) signal pertumbuhanInsensitivitas terhadap sinyal penghambat pertumbuhanMenghindari apoptosisPotensi replikasi tanpa batas (mengalahkan penuaan sel)Angiogenesis berkelanjutanKemampuan menginvasi sel dan beranaksebar

1. Kumar V, Abbas AK, Fausto N, et al. 2010. Pathologic Basis of Disease. 8th ed. Philadelphia : Elsevier Inc.Mekanisme Karsinogenesis1Self-sufficiency (menghasilkan sendiri) signal pertumbuhanInsensitivitas terhadap sinyal penghambat pertumbuhanMenghindari apoptosisPotensi replikasi tanpa batas (mengalahkan penuaan sel)Angiogenesis berkelanjutanKemampuan menginvasi sel dan beranaksebar

1. Kumar V, Abbas AK, Fausto N, et al. 2010. Pathologic Basis of Disease. 8th ed. Philadelphia : Elsevier Inc.ANATOMI PAYUDARA2Payudara terletak di fascia superficialis yang meliputi dinding anterior thorak. Pada wanita dewasa muda payudara terletak diatas costa II sampai VI dan terbentang dari pinggir lateral sternum sampai linea axillaris media. Pinggir lateral atas payudara meluas sampai sekitar pinggir bawah musculus pectoralis major dan masuk ke axilla.

2. Eroschenko V.P. 2005. diFiores Atlas of Histology, 10th ed. Lippincott Williams & Wilkins, Baltomore.HISTOLOGI PAYUDARA3Struktur histologi kelenjar payudara bervariasi sesuai dengan jenis kelamin, usia, dan status fisiologiSetiap kelenjar payudara terdiri atas 15-25 lobus dari jenis tubuloalveolar kompleks, berfungi menyekresi air susu.3. Junquiera L.C., Carneiro J. 2003. Basic Histology, 10th ed. Lange, New York.HISTOLOGI PAYUDARA(2)3Setiap lobus dipisahkan satu sama lain oleh jaringan ikat padat dan banyak jaringan lemak, yang merupakan suatu kelenjar yang memiliki duktus ekskretorius laktiferusnyaDuktus ini dengan panjang 2-4,5 cm, bermuara pada papilla mammae, yang memiliki 15-25 muara, masing-masing berdiameter 0,5 mm. 3. Junquiera L.C., Carneiro J. 2003. Basic Histology, 10th ed. Lange, New York.KARSINOMA MAMMAEDefinisi4Keganasan pada jaringan payudara yang dapat berasal dari duktus maupun lobulusnya.4. Greenall M.J, Wood W.C. 2000. Cancer of the Breast. In: Morris J.P, Wood W.C, ed. Oxford Textbook of Surgery. Second edition. Oxford University Press. p 107Etiologi 5 Belum diketahui.5. Henry M.M, Thompson J.N. 2007. Breast Disease. Clinical Surgery. Second edition. Elsevier. p 453Epidemiologi 5,6Keganasan yang paling sering diumpai pada wanitaKeganasan penyebab kematian wanita terbanyak.2-4 Sekitar 7% wanita penderita kanker payudara akan mengalami kehamilan. Kanker payudara pada kehamilan paling banyak ditemukan pada wanita yang menunda kehamilan pada usia mencapai 30 sampai 40 tahunan. Usia terbanyak kanker payudara dalam kehamilan pada 32 38 tahun.6. Jatoi I, Kaufmann M, Petit J.Y. 2006. Diagnostic Procedures. In: Schroder G, ed. Atlas of Breast Surgery. Berlin: Springer-Verlag Berlin Heidelberg. p 19-21Klasifikasi71. Non Invasif :Karsinoma intraduktalKarsinoma lobular in situ2. Invasif :a.Karsinoma duktal invasifb.Karsinoma lobular invasifc.Karsinoma musinosumd.Karsinoma medulere.Karsinoma papilerf.Karsinoma tubulerg.Karsinoma adenoid kistik3.Penyakit Paget Puting susu7. Desen, Wan (Editor). 2008. Buku Ajar Onkologi Klinik. Edisi 2. Jakarta: Badan Penerbit Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI).Faktor Resiko 8Umur : Usia > 30 tahunAmerika : kasus > 50 tahunJepang (Asia) : puncak pada usia 40-50 tahunIndonesia : 70 % < 50 tahun (40-50 tahun) .Post menopause : meningkatLetak geografis :Negara maju > negara berkembang : sosioekonomiSingapura : insidence 34/100.000 penduduk.Jenis Kelamin :Wanita : laki = 100 : 1Pada laki : keganasan lebih tinggi.8. Tjindarbumi, 2000. Deteksi Dini Kanker Payudara dan Penaggulangannya, Dalam: Deteksi Dini Kanker. Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Jakarta.22Faktor Resiko 8Riwayat Kelainan payudara :PA : hiperplasia atipikal, lesi fibrokistik.Usia menarche / menopause :Menarche dini < 12 tahunMenopause terlambat > 55 tahun ( 2-3 x lebih besar resikonya)Riwayat Keluarga Menderita Kanker :Riw. Kanker payudara pada keluarga dekat (nenek, ibu ,saudara kandung) - OR : 2,85Resiko relatif : (+) Ca premenopause (3,0) ; kanker bilateral (5,0), premenopause+bilateral (9,0), postmenopause (1,5).

8. Tjindarbumi, 2000. Deteksi Dini Kanker Payudara dan Penaggulangannya, Dalam: Deteksi Dini Kanker. Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Jakarta.23Faktor Resiko 8Pernah (+) riwayat peny. Kanker payudara resiko kanker payudara kontralateral : 7 %Tidak menikahMenikah tetapi tidak pernah melahirkan anakTidak pernah menyusui anakMelahirkan anak pertama usia > 35 tahunRiwayat radiasi < 40 tahun , radiasi pada payudaraTerapi hormonal lama (infertility), Hormonal replacement terapy (HRT)Kontrasepsi + Riwayat keluarga (+) kanker.

8. Tjindarbumi, 2000. Deteksi Dini Kanker Payudara dan Penaggulangannya, Dalam: Deteksi Dini Kanker. Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Jakarta.24Patogenesis 4Perubahan GenetikPengaruh Hormon. Faktor Lingkungan. 4. Greenall M.J, Wood W.C. 2000. Cancer of the Breast. In: Morris J.P, Wood W.C, ed. Oxford Textbook of Surgery. Second edition. Oxford University Press. p 10725Manifestasi Klinis73 kelompok gejala :Gejala akibat tumor primer dan infiltrasi tumor.Gejala metastasisTanpa gejala (non palpable breast cancer)7. Desen, Wan (Editor). 2008. Buku Ajar Onkologi Klinik. Edisi 2. Jakarta: Badan Penerbit Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI).26Manifestasi Klinis7Gejala Tumor Primer dan infiltrasi tumor

Adanya benjolan (69,5 %)Nipple discharge (cairan kemerahan)Nipple lesion (krusta, luka tak sembuh-sembuh)Kelainan kulit (ulcus, peau dorange, eritema, inflamasi)Limfadenopati aksilaLImfedema lenganRetraksi puting susuSatelite skin nodul.Lain lain (0,4%) : nyeri ( sangat jarang + )7. Desen, Wan (Editor). 2008. Buku Ajar Onkologi Klinik. Edisi 2. Jakarta: Badan Penerbit Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI).27Manifestasi Klinis7Gejala Metastasis :

KGB aksilla (+), supraklavikula (+)Nyeri tulang belakang.Perut kanan atas membesarOccult tumor : KGB aksilla (+) tanpa dijumpai tumor primer di payudara.7. Desen, Wan (Editor). 2008. Buku Ajar Onkologi Klinik. Edisi 2. Jakarta: Badan Penerbit Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI).28Manifestasi Klinis7Tanpa Gejala :Manifestasi klinis masih (-)Tidak teraba ada massa tumor di payudara.Diketahui dari mammografi.Gambaran keganasan pada Mammografi :(+) speculated massPerubahan arsitektur jaringanMikrokalsifikasi yang membentuk garis atau cabangHigh suspicion(HS) : spikulata(+).iregular,pleiomorfik,mikrokalsifikasi (+)Low/intermidiate suspicion (LS) : (+) massa berbatas tegas atau lobulated.7. Desen, Wan (Editor). 2008. Buku Ajar Onkologi Klinik. Edisi 2. Jakarta: Badan Penerbit Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI).29Diagnosis 8AnamnesisPenderita merasakan adanya perubahan pada payudara atau pada puting susunya Benjolan atau penebalan dalam atau sekitar payudara atau di daerah ketiakPuting susu terasa mengerasPenderita melihat perubahan pada payudara atau pada puting susunya Perubahan ukuran maupun bentuk dari payudaraPuting susu tertarik ke dalam payudaraKulit payudara, areola, atau puting bersisik, merah, atau bengkak. Kulit mungkin berkerut-kerut seperti kulit jeruk.Keluarnya sekret atau cairan dari puting susu8. Tjindarbumi, 2000. Deteksi Dini Kanker Payudara dan Penaggulangannya, Dalam: Deteksi Dini Kanker. Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Jakarta.30Diagnosis 8AnamnesisPenderita merasakan adanya perubahan pada payudara atau pada puting susunya Benjolan atau penebalan dalam atau sekitar payudara atau di daerah ketiakPuting susu terasa mengerasPenderita melihat perubahan pada payudara atau pada puting susunya Perubahan ukuran maupun bentuk dari payudaraPuting susu tertarik ke dalam payudaraKulit payudara, areola, atau puting bersisik, merah, atau bengkak. Kulit mungkin berkerut-kerut seperti kulit jeruk.Keluarnya sekret atau cairan dari puting susu8. Tjindarbumi, 2000. Deteksi Dini Kanker Payudara dan Penaggulangannya, Dalam: Deteksi Dini Kanker. Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Jakarta.31Pemeriksaan Fisik Payudara8Duduk Posisi tegak, baju/BH dibuka :Kedua tangan penderita dijatuhkan kesampingPemeriksa berdiri di depan penderitaInspeksi : kedua payudara :bentuk simetris/tidak,ukuran tumorPapila dan areola :retraksi (+/-)Kulit payudara : warna, peau dorange, dimpling (pengerutan), ulkus, inflamasi.Aksila/supraklavikula : +/- massa.Kedua lengan diangkat : payudara tertinggal/tidak.Penderita posisi berbaring :Palpasi dengan ujung jari II,III,IV.Semua area : iga 2 s/d iga 6, areola, papilaSearah jarum jam dari sentral ke lateral,medial,cranial,caudalNipple discharge : tekan papila dan daerah areola dengan ibu jari dan telunjuk secara perlahan.Tekanan jangan keras.8. Tjindarbumi, 2000. Deteksi Dini Kanker Payudara dan Penaggulangannya, Dalam: Deteksi Dini Kanker. Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Jakarta.32Pemeriksaan Fisik Payudara8Menilai Kondisi Tumor Payudara4 kuadran + daerah sentral.Kuadran : lateral atas (QLA), medial atas(QMA), lateral bawah(QLB),medial bawah (QMB), sentral (QS)Pakai pengukur sentimeterPalpasi : jumlah tumor : satu / multipelbatas tumor tegas/tidak, konsistensi (keras,kenyal,kistik),mobilitas ( mobile/terfiksir), dimpling (+/-)discharge (+/-)Retraksi papila (+/-)KGB Aksila/supraklavikula :Posisi penderita duduk / berbaring.KGB aksilla kanan periksa dengan lengan kiri dan sebaliknya.Ukuran, konsistensi, jumlah, melekat/tidak satu sama lain.

8. Tjindarbumi, 2000. Deteksi Dini Kanker Payudara dan Penaggulangannya, Dalam: Deteksi Dini Kanker. Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Jakarta.33Pemeriksaan Penunjang DiagnostikLaboratorium :Darah rutin,LED, alkali fosfatase, tes fungsi hatiTumor marker : Ca 15.3Thorax PA : metastasis di paruUSG mammae : tumor primer di payudara, ukuran, lokasi, kemungkinan malignansiUSG hepar : metastasis di heparFoto Vertebra Thoracolumbal : metastasis di Vertebra.CT Scan Otak : metastasis otakMammografi Biopsi + PA (patologi anatomi) :FNAB (Fine Needle Aspiration Biopsi) , biopsi aspirasi jarum halus (BAJAH).Biopsi insisi / eksisi Vries Coupe (VC) ,pemeriksaan PA potong Beku intraoperatifPA parafin blok ( golden standart).

8. Tjindarbumi, 2000. Deteksi Dini Kanker Payudara dan Penaggulangannya, Dalam: Deteksi Dini Kanker. Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Jakarta.34Staging Karsinoma Mammae6Memakai sistim TNMT = ukuran tumorN = ada /tidak ada metastasis KGB regionalM = ada / tidak ada metastasis jauhDiagnosis : TxNxMx = Stadium x.Contoh : T2N0M0 = Stadium II A.6. Jatoi I, Kaufmann M, Petit J.Y. 2006. Diagnostic Procedures. In: Schroder G, ed. Atlas of Breast Surgery. Berlin: Springer-Verlag Berlin Heidelberg. p 19-2135Klasifikasi TNMUkuran T secara klinis,radiologis & mikroskopis adalah sama,(cm) Tx: Tumor primer tidak dapat dinilai.T0: Tidak terdapat tumor primer.Tis: Karsinoma in situ.T1: Tumor dengan ukuran diameter terbesarnya 2 cm atau kurang.T2: Tumor dengan ukuran diameter terbesar > 2 cm s/d 5 cm. T3: Tumor dengan ukuran diameter terbesar > 5 cm.T4: Ukuran tumor berapapun dg ekstensi langsung ke dinding dada/kulit. T4a: Ekstensi ke dinding dada (tidak termasuk otot pektoralis). T4b: Edema (termasuk peau d'orange), ulserasi, nodul satelit pada kulit terbatas pada 1 payudara T4c: Mencakup kedua hal diatas. T4d: Mastitis karsinomatosa.Catatan : Peny. Paget dg adanya tumor dikelompokkan sesuai dg ukuran tumornya. Dinding dada : termasuk iga, otot interkostalis, & serratus anterior tapi tidak termasuk otot pektoralis.

36N = Kelenjar getah bening regionalNx: Kgb regional tidak bisa dinilai ( telah diangkat sebelumnya ).N0: Tidak terdapat metastasis kgb.N1: Metastasis ke kgb aksila ipsilateral yang mobil.N2: Metastasis ke kgb aksila ipsilateral terfiksir, berkonglomerasi, atau adanya pembesaran kgb mamaria interna ipsilateral ( klinis* ) tanpa adanya metastasis ke kgb aksila.N2a: Metastasis pada kgb aksila terfiksir atau berkonglomerasi atau melekat ke struktur lain.N2b: Metastasis hanya pada kgb mamaria interna ipsilateral secara klinis* dan tidak terdapat metastasis pada kgb aksila.N3: Metastasis pada kgb infraklavikular ipsilateral dengan atau tanpa metastasis kgb aksila atau klinis terdapat metastasis pada kgb mamaria interna ipsilateral klinis dan metastasis pada kgb aksila ; atau metastasis pada kgb supraklavikula ipsilateral dengan atau tanpa metastasis pada kgb aksila / mamaria interna.N3a: Metastasis ke kgb infraklavikular ipsilateral.N3b: Metastasis ke kgb mamaria interna dan kgb aksila.N3c: Metastasis ke kgb supraklavikula.37M : Metastasis jauhMx : Metastasis jauh belum dapat dinilai.M0: Tidak terdapat metastasis jauh.M1: Terdapat metastasis jauh.

Stadium Klinis TNMStadium0: TisN0M0

StadiumI:T1N0M0

Stadium IIA:T0N1M0T1N1M0 T2N0M0

StadiumIIB: T2N1M0 T3N0M0

39StadiumIIIA: T0N2M0 T1N2M0 T2N2M0 T3N1M0T3N2M0

StadiumIIIB: T4N0M0 T4N1M0 T4N2M0

StadiumIIIC:Tiap TN3M0

StadiumIV: Tiap TTiap NM1

40Tatalaksana 9,10Jenis (Modalitas)Terapi :OperasiKemoterapiRadioterapiTerapi Hormonal

9. Braunwald E, Fauci AS, Kasper DL, Hauser SL, Longo DL, Jameson JL. Harrisons Principles of Internal Medicine, 15th ed. USA: McGraw-Hill;200141Tatalaksana 9,10Pemilihan terapi tergantung :Stadium kankerHasil pemeriksaan PA : Jenis PAJumlah KGB aksilla (+) : - / 1-3 / > 3KGB aksila (+) di level berapa : level I / II / III(NB : level I : KGB di lateral m.pektoralis mayor, KGB level II : di bawah m.pektoralis mayor, Level III : di medial m. pektotalis mayor )ImunohistokimiaEstrogen Reseptor (ER)Progesteron Reseptor (PR)C-erb-B2

10. Breast Cancer Surgery Options. http://www.webmd.com/breast-cancer/breast-cancer-surgery (Diunduh 28 Mei 2013 pukul 23:15)42Prognosis 45 year survival rate untuk stadium I yaitu 94%, untuk stadium IIa yaitu 85%, untuk stadium IIb yaitu 70%, sedangkan untuk stadium IIIa yaitu 52%, stadium IIIb yaitu 48% dan untuk stadium IV yaitu 18%.14. Greenall M.J, Wood W.C. 2000. Cancer of the Breast. In: Morris J.P, Wood W.C, ed. Oxford Textbook of Surgery. Second edition. Oxford University Press. p 10743Perbedaan tumor jinak dan tumor ganas7TUMOR JINAK TUMOR GANASDaya tumbuh tumor jinak terbatastumbuh dengan pesatbiasanya tumbuh eksfansifbersifat invasive (menginfiltrasi jaringan sekitarnya)Lokal, laju pertumbuhannya relative lambatbermetastasis,bahayanya relative kecil.bila tidak mendapatkan terapi yang efektif biasanya membawa kematian7. Desen, Wan (Editor). 2008. Buku Ajar Onkologi Klinik. Edisi 2. Jakarta: Badan Penerbit Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI).Penyebaran tumor payudara7Invasi lokalMetastasis kelenjar limfe regionalMetastasis hematogen

7. Desen, Wan (Editor). 2008. Buku Ajar Onkologi Klinik. Edisi 2. Jakarta: Badan Penerbit Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI).Hubungan konsumsi fast food dengan Karsinoma mammae11Diet tinggi lemak menjadi faktor resiko atau pengaruh yang sudah dipastikan pada Karsinoma mamae.11. Azamris. 2006. Analisis Faktor Risiko pada Pasien Kanker Payudara di Rumah Sakit Dr. M.Djamil Padang. JurnalCermin Dunia KedokteranNo. 152.Hubungan jarang berohlaraga dengan Karsinoma mammae11Wanita yang berolah raga secara teratur mempunyai resiko kanker payudara lebih rendah. Hal tersebut didukung beberapa data yang menunjukkan kadar estrogen dalam sirkulasi darah yang lebih rendah pada wanita yang berolah raga secaranteratur. Lemak tubuh biasanya berkurang pada wanita yang berolah raga dan disertai penurunan kadar estrogen dalam tubuh.Waktu menstruasi yang lebih panjang akan menyebabkan jumlah siklus menstruasi yang lebih sedikit sepanjang hidup, akibatnya paparan estrogen pada tubuh juga lebih sedikit sepanjang hidupnya.11. Azamris. 2006. Analisis Faktor Risiko pada Pasien Kanker Payudara di Rumah Sakit Dr. M.Djamil Padang. JurnalCermin Dunia KedokteranNo. 152.Hubungan menarche dengan Karsinoma mammae6Usia menarche yang kurang dari 12 tahun dan usia menopause lebih dari 55 tahun menjadi faktor resiko atau pengaruh yang sudah dipastikan pada Karsinoma mamae.6. Jatoi I, Kaufmann M, Petit J.Y. 2006. Diagnostic Procedures. In: Schroder G, ed. Atlas of Breast Surgery. Berlin: Springer-Verlag Berlin Heidelberg. p 19-21Terapi Karsinoma Mamae pada kehamilan15Selama trimester pertama, modified radical mastectomy merupakan terapi pilihan. Operasi breast conserving (BCS) seperti lumpektomi dengan terapi radiasi dihindari karena pajanan radiasi dosis tinggi pada janin. Risiko radiasi paling tinggi pada trimester pertama dan dapat menimbulkan organogenesis, atau malformasi kongenital terutama mikrosefali. 15. Azamris. Laporan Kasus: Kanker Payudara dalam Kehamilan. Sumatera Barat: Bagian Ilmu Bedah, Fakultas Kedokteran Universitas Andalas/ RS. Dr. M. Djamil, 2013.Terapi Karsinoma Mamae pada kehamilan(2)15Risiko radiasi tidak berkurang walaupun fetus dilindungi dengan pelindung radiasi. Pilihan mengakhiri kehamilan jika radiasi sangat diperlukan, namun tidak ada bukti peningkatan survival dengan mengakhiri kehamilan. BCS dapat menjadi pilihan terapi setelah trimester ketiga sebab radioterapi dapat diberikan setelah bayi lahir. Dalam kehamilan, jika pada operasi ditemukan metastasis pada KGB aksila dianjurkan kemoterapi.15. Azamris. Laporan Kasus: Kanker Payudara dalam Kehamilan. Sumatera Barat: Bagian Ilmu Bedah, Fakultas Kedokteran Universitas Andalas/ RS. Dr. M. Djamil, 2013.Efek kemoterapi pada kehamilan 15Kemoterapi selama kehamilan trimester pertama memiliki risiko teratogenik. Antimetabolit seperti metotreksat menyebabkan abortus pada trimester pertama. Alkylating agent dan antimetabolit dosis rendah dapat menimbulkan malformasi. Tidak ada risiko abnormalitas morfologi yang signifi kan setelah trimester pertama. 15. Azamris. Laporan Kasus: Kanker Payudara dalam Kehamilan. Sumatera Barat: Bagian Ilmu Bedah, Fakultas Kedokteran Universitas Andalas/ RS. Dr. M. Djamil, 2013.Efek kemoterapi pada kehamilan (2)15Paparan kemoterapi pada trimester ketiga hanya menyebabkan peningkatan insidens perlambatan pertumbuhan intrauterin dan persalinan prematur. Efek jangka lama pada neonatus tidak diketahui. Perlu diwaspadai abnormalitas neurologi, disfungsi gonad, dan malignansi pasca kelahiran. Keputusan pemberian kemoterapi harus dijelaskan dengan seksama kepada pasien.15. Azamris. Laporan Kasus: Kanker Payudara dalam Kehamilan. Sumatera Barat: Bagian Ilmu Bedah, Fakultas Kedokteran Universitas Andalas/ RS. Dr. M. Djamil, 2013.Efek Karsinoma pada kehamilan15Metastasis ke plasenta dan/atau ke fetus sangat jarang. Metastasis ke fetus sering ditemukan pada kasus kehamilan dengan melanoma metastatik, kanker paru metastatik dan keganasan hematologik. Studi belakangan ini menyatakan bahwa plasenta menghalangi pertumbuhan sel kanker payudara pada area yang berdekatan dengan plasenta tersebut, kemungkinan melalui modifikasi jalur hormonal dan perubahan lingkungan mikro.15. Azamris. Laporan Kasus: Kanker Payudara dalam Kehamilan. Sumatera Barat: Bagian Ilmu Bedah, Fakultas Kedokteran Universitas Andalas/ RS. Dr. M. Djamil, 2013.Hubungan Kehamilan dengan Ca Mammae8Meningkatnya paparan estrogen berhubungan dengan peningkatan risiko untuk berkembangnya kanker payudara, sedangkan berkurangnya paparan justru memberikan efek protektif. Beberapa faktor yang meningkatkan jumlah siklus menstruasi seperti menarche dini (sebelum usia 12 tahun), nuliparitas, dan menopause yang terlambat (di atas 55 tahun) berhubungan juga dengan peningkatan risiko kanker. 8. Tjindarbumi, 2000. Deteksi Dini Kanker Payudara dan Penaggulangannya, Dalam: Deteksi Dini Kanker. Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Jakarta.Hubungan Kehamilan dengan Ca Mammae(2)8Diferensiasi akhir dari epitel payudara yang terjadi pada akhir kehamilan akan memberi efek protektif, sehingga semakin tua umur seorang wanita melahirkan anak pertamanya, risiko kanker meningkat. Wanita yang mendapatkan menopausal hormone therapy memakai estrogen, atau mengkonsumsi estrogen ditambah progestin setelah menopause juga meningkatkan risiko kanker.8. Tjindarbumi, 2000. Deteksi Dini Kanker Payudara dan Penaggulangannya, Dalam: Deteksi Dini Kanker. Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Jakarta.KESIMPULANWanita 38 tahun mengalami tumor mammae dextra suspect maligna T4bNXMX.

DAFTAR PUSTAKAKumar V, Abbas AK, Fausto N, et al. 2010. Pathologic Basis of Disease. 8th ed. Philadelphia : Elsevier Inc.Eroschenko V.P. 2005. diFiores Atlas of Histology, 10th ed. Lippincott Williams & Wilkins, Baltomore.Junquiera L.C., Carneiro J. 2003. Basic Histology, 10th ed. Lange, New York.Greenall M.J, Wood W.C. 2000. Cancer of the Breast. In: Morris J.P, Wood W.C, ed. Oxford Textbook of Surgery. Second edition. Oxford University Press. p 107Henry M.M, Thompson J.N. 2007. Breast Disease. Clinical Surgery. Second edition. Elsevier. p 453Jatoi I, Kaufmann M, Petit J.Y. 2006. Diagnostic Procedures. In: Schroder G, ed. Atlas of Breast Surgery. Berlin: Springer-Verlag Berlin Heidelberg. p 19-21Desen, Wan (Editor). 2008. Buku Ajar Onkologi Klinik. Edisi 2. Jakarta: Badan Penerbit Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI).Tjindarbumi, 2000. Deteksi Dini Kanker Payudara dan Penaggulangannya, Dalam: Deteksi Dini Kanker. Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Jakarta.

DAFTAR PUSTAKA (2)Braunwald E, Fauci AS, Kasper DL, Hauser SL, Longo DL, Jameson JL. Harrisons Principles of Internal Medicine, 15th ed. USA: McGraw-Hill;2001Breast Cancer Surgery Options. http://www.webmd.com/breast-cancer/breast-cancer-surgery (Diunduh 28 Mei 2013 pukul 23:15)Azamris. 2006. Analisis Faktor Risiko pada Pasien Kanker Payudara di Rumah Sakit Dr. M.Djamil Padang. JurnalCermin Dunia KedokteranNo. 152.Veronesi U, Cascinelli N, Mariani L, Greco M, Saccozzi R, Luini A, et al. Twenty year followup of a randomized study comparing breastconserving surgery with radical mastectomy forearly breast cancer. N Engl J Med 2002; 347:1227-32.2. Newman LA, Kuerer HM. Advances in breast conservation therapy. J Clin Oncol 2005; 23:1685-97.3. Hortobagyi GN. Treatment of breast cancer. N Engl J Med 1998; 339: 974-84.Azamris. Laporan Kasus: Kanker Payudara dalam Kehamilan. Sumatera Barat: Bagian Ilmu Bedah, Fakultas Kedokteran Universitas Andalas/ RS. Dr. M. Djamil, 2013.