95
i PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK ETANOL DAUN SUKUN (Artocarpus altilis (Park.) Fosberg.) PADA TIKUS TERINDUKSI STREPTOZOTOSIN SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S.Farm.) Program Studi Farmasi Oleh: Anggun Amalia Margita (108114029) FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2014 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · streptozotosin, kadar glukosa darah, histologi pankreas. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · streptozotosin, kadar glukosa darah, histologi pankreas. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

i

PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK ETANOL DAUN SUKUN

(Artocarpus altilis (Park.) Fosberg.) PADA TIKUS TERINDUKSI

STREPTOZOTOSIN

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S.Farm.)

Program Studi Farmasi

Oleh:

Anggun Amalia Margita

(108114029)

FAKULTAS FARMASI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2014

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 2: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · streptozotosin, kadar glukosa darah, histologi pankreas. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 3: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · streptozotosin, kadar glukosa darah, histologi pankreas. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

iii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 4: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · streptozotosin, kadar glukosa darah, histologi pankreas. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

iv

HALAMAN PERSEMBAHAN

Karya ini kupersembahkan untuk :

Allah SWT sebagai ungkapan syukur dan pujianku

Papa & Mama tersayang Kakak-kakakku & Adikku Dan untuk Almamaterku

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 5: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · streptozotosin, kadar glukosa darah, histologi pankreas. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

v

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 6: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · streptozotosin, kadar glukosa darah, histologi pankreas. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

vi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 7: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · streptozotosin, kadar glukosa darah, histologi pankreas. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

vii

PRAKATA

Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas segala berkat dan

pertolongan-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul

“Pengaruh Pemberian Ekstrak Etanol Daun Sukun (Artocarpus altilis (Park.)

Fosberg.) pada Tikus Terinduksi Streptozotosin”. Skripsi ini disusun sebagai salah

satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Farmasi di Fakultas Farmasi

Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

Dalam penelitian ini dan penyusunan skripsi ini tentunya tidak terlepas

dari bantuan berbagai pihak. Oleh karena itu, dalam kesempatan ini penulis ingin

mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Dekan Universitas Sanata Dharma.

2. Bapak Ipang Djunarko, M.Sc., Apt. selaku Dosen Pembimbing yang

telah bersedia membimbing, mengoreksi, memberi dukungan, dan saran

mulai dari awal persiapan hingga akhir penyusunan skripsi ini.

3. Ibu drh. Sitarina Widyarini, MP, Ph.D., selaku Dosen Pembimbing

kedua yang telah bersedia membimbing, mengoreksi, memberi

dukungan, dan saran mulai dari awal persiapan hingga akhir penyusunan

skripsi ini.

4. Bapak Prof. Dr. C. J. Soegihardjo, Apt, selaku Dosen Penguji yang

bersedia memberikan saran dan kritik selama penyusunan skripsi.

5. Ibu Phebe Hendra, M.Si., Apt., Ph.D., selaku Dosen Penguji yang

bersedia memberikan saran dan kritik selama penyusunan skripsi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 8: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · streptozotosin, kadar glukosa darah, histologi pankreas. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

viii

6. Ibu Phebe Hendra M.Si., Apt., Ph.D., selaku Dosen Pembimbing

Akademik yang telah mendampingi dan mendukung penulis selama

menekuni studi di Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta.

7. Ibu Dr. Sri Hartati Yuliani, M.Si., Apt., selaku Kepala Laboratorium

Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma yang telah memberikan

ijin penggunaan fasilitas laboratorium guna penelitian skripsi ini.

8. Laboran Pak Parjiman, Pak Heru, Paka Kayat, Pak Wagiran, Pak Parlan,

Pak Kunto, Mas Bimo, dan Pak Mus yang telah banyak membantu

menyediakan fasilitas yang dibutuhkan untuk melakukan penelitian ini.

9. Seluruh staff karyawan dan pengajar Fakultas Farmasi Universitas

Sanata Dharma Yogyakarta

10. Bapak drh. Sugiyono, M. Sc., selaku Dosen Fakultas Kedokteran Hewan

Universitas Gadjah Mada yang telah memberikan saran dan membantu

dalam melakukan penelitian.

11. Niang Ratna, Kakak-kakakku Evie Christanti Oktarina dan Anggara Eka

Nugraha, serta adikku Orchida Vidia Nadira, atas semangat, dukungan,

dan doa yang diberikan kepada penulis selama penulis menjalani masa

perkuliahan.

12. Chatarina Serafina Ika Wijayanti, Therezita Sahita Laksmi, dan Inggrid

Roswita Tokan, yang telah berjuang bersama penulis dalam penyusunan

skripsi ini yang merupakan syarat penulis untuk mendapat gelar Sarjana

Farmasi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 9: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · streptozotosin, kadar glukosa darah, histologi pankreas. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ix

13. Puspita Sari Dewi sebagai sahabat yang telah memberikan dukungan,

saran dan bantuan selama penulis menjalani masa perkuliahan.

14. Teman-teman tercinta Ella Puspitasari, Kak Dolorosa Lintang Suminar,

Catharina, dan Tirzayana atas persahabatan, kebersamaan dan suka duka

yang dijalani selama ini.

15. Teman-teman FST A angkatan 2010 dan semua teman farmasi USD

khusunya angkatan 2010.

16. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu oleh penulis yang

telah membantu selama proses penyusunan skripsi ini berlangsung.

Peneliti menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan,

karena itu penulis menerima kritik dan saran yang membangun dan bermanfaat

khususnya bagi pengembangan ilmu pengetahuan, sehingga dapat menjadi acuan-

acuan untuk penelitian selanjutnya. Semoga tulisan ini dapat memberikan manfaat

khususnya di bidang farmasi, serta semua pihak baik mahasiswa, lingkungan

akademis, maupun masyarakat.

Yogyakarta, 20 November 2014

Penulis

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 10: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · streptozotosin, kadar glukosa darah, histologi pankreas. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

x

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ........................................................................................ i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .............................................. ii

HALAMAN PENGESAHAN .......................................................................... iii

HALAMAN PERSEMBAHAN ...................................................................... iv

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA

ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ......................................... v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA .......................................................... vi

PRAKATA ....................................................................................................... vii

DAFTAR ISI .................................................................................................... x

DAFTAR TABEL ............................................................................................ xv

DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... xvi

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... xvii

INISARI ......................................................................................................... xviii

ABSTRACT ....................................................................................................... xix

BAB I. PENGANTAR ..................................................................................... 1

A. Latar Belakang ............................................................................................ 1

1. Perumusan masalah ................................................................................. 3

2. Keaslian penelitian .................................................................................. 4

3. Manfaat penelitian ................................................................................... 4

B. Tujuan Penelitian ......................................................................................... 5

1. Tujuan umum ........................................................................................... 5

2. Tujuan khusus .......................................................................................... 5

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 11: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · streptozotosin, kadar glukosa darah, histologi pankreas. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

xi

BAB II. PENELAHAAN PUSTAKA.............................................................. 6

A. Uraian Tanaman Artocarpus altilis (Park.) Fosberg ................................... 6

1. Habitat dan morfologi ........................................................................... 6

2. Klasifikasi ............................................................................................. 7

3. Kandungan ............................................................................................ 7

4. Nama daerah.......................................................................................... 7

5. Manfaat ................................................................................................. 8

B. Ekstraksi ...................................................................................................... 8

C. Pankreas ....................................................................................................... 9

1. Eksokrin ................................................................................................. 10

2. Endokrin ................................................................................................. 12

D. Jenis Kerusakan Pankreas .......................................................................... 13

1. Pankreatitis akut ..................................................................................... 13

2. Pankreatitis kronis .................................................................................. 13

3. Infusiensi pankreas ................................................................................. 14

4. Karsinoma pankreas ............................................................................... 14

5. Diabetes melitus ..................................................................................... 15

E. Diabetes Melitus .......................................................................................... 15

1. Definisi ................................................................................................... 15

2. Klasifikasi ............................................................................................... 16

3. Diagnosis ................................................................................................ 18

F. Insulin .......................................................................................................... 18

G. Metode Penetapan Kadar Glukosa Darah .................................................. 19

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 12: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · streptozotosin, kadar glukosa darah, histologi pankreas. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

xii

1. Metode enzimatik .................................................................................... 19

2. Metode kondensasi dengan gugus amina ................................................ 20

3. Metode oksidasi-reduksi .......................................................................... 20

H. Streptozotosin .............................................................................................. 20

I. Landasan Teori ............................................................................................. 23

J. Hipotesis ....................................................................................................... 24

BAB III. METODE PENELITIAN.................................................................. 25

A. Jenis dan Rancangan Penelitian .................................................................. 25

B. Variabel dan Definisi Operasional .............................................................. 25

1. Variabel utama ....................................................................................... 25

2. Variabel pengacau .................................................................................. 25

3. Definisi operasional ............................................................................... 26

C. Bahan Penelitian .......................................................................................... 27

1. Bahan utama ............................................................................................ 27

2. Bahan kimia ............................................................................................. 27

D. Alat dan Instrumen Penelitian ..................................................................... 29

E. Tata Cara Penelitian ..................................................................................... 30

1. Determinasi tanaman sukun ..................................................................... 30

2. Pengumpulan bahan ................................................................................. 30

3. Pembuatan simplisia ................................................................................ 30

4. Pembuatan ekstrak etanol daun Artocarpus altilis (Park.) Fosberg ....... 31

5. Penetapan kadar air serbuk daun Artocarpus altilis (Park.) Fosberg ..... 31

6. Dosis ekstrak etanol Artocarpus altilis (Park.) Fosberg pada penelitian 32

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 13: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · streptozotosin, kadar glukosa darah, histologi pankreas. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

xiii

7. Pembuatan suspensi CMC Na 0,5% ........................................................ 32

8. Pembuatan dapar Na sitrat 50 mM pH 4,5 .............................................. 32

9. Penetapan dosis streptozotosin ................................................................ 33

10. Induksi hiperglikemia pada tikus ........................................................... 33

11. Pengukuran kadar glukosa darah ........................................................... 33

12. Desain dan perlakuan penelitian ............................................................ 34

13. Pengumpulan sampel ............................................................................. 35

14. Pembuatan slide histologi pankreas ....................................................... 35

F. Analisis Hasil ............................................................................................... 38

BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN ........................................................ 40

A. Hasil Determinasi Serbuk Daun Artocarpus altilis (Park.) Fosberg .......... 40

B. Penetapan Kadar Air Serbuk Daun Artocarpus altilis (Park.) Fosberg...... 40

C. Penetapan Bobot Tetap Ekstrak Etanol Artocarpus altilis (Park.) Fosberg 41

D. Penentuan Dosis Pankreotoksik Streptozotosin ......................................... 42

E. Pengaruh Pemberian Ekstrak Etanol Artocarpus altilis (Park.) Fosberg .... 43

1. Kadar glukosa darah ................................................................................ 43

2. Berat badan .............................................................................................. 48

F. Pemeriksaan Histologis Pankreas ................................................................ 49

1. Gambaran histologis kelompok kontrol basal ......................................... 50

2. Gambaran histologis kelompok kontrol negatif CMC Na 0,5% ............. 51

3. Gambaran histologis kelompok kontrol pankreotoksik streptozotosin 40

mg/kgBB ................................................................................................. 52

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 14: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · streptozotosin, kadar glukosa darah, histologi pankreas. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

xiv

4. Gambaran histologis kelompok perlakuan ekstrak etanol Artocarpus

altilis (Park.) Fosberg dosis 50 mg/kgBB ............................................... 54

G. Rangkuman Pembahasan............................................................................. 55

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN .......................................................... 58

A. Kesimpulan ................................................................................................. 58

B. Saran ........................................................................................................... 58

DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 59

LAMPIRAN ..................................................................................................... 64

BIOGRAFI PENULIS ..................................................................................... 76

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 15: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · streptozotosin, kadar glukosa darah, histologi pankreas. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

xv

DAFTAR TABEL

Tabel I. Kriteria Penegakan untuk penderita diabetes melitus ............... 18

Tabel II. Isi pereaksi enzim Glucose GOD-PAP .................................... 27

Tabel III. Volume bahan untuk pengukuran kadar glukosa ...................... 33

Tabel IV. Peningkatan rata-rata KGD (mg/dl) tikus jantan galur Wistar

pada hari ke-0, 4, dan 7. ........................................................... 45

Tabel V. Berat badan tikus jantan Wistar (mg/dl) pada kelompok

perlakuan hari ke- 0, 4, 7, kontrol basal, kontrol CMC, dan

kontrol pankreotoksik 50 mg/kgBB (n=4) ............................... 48

Tabel VI. Persentase kerusakan sel Islet Langerhans pankreas tikus

pada keempat kelompok dengan pengecatan Hematoksili

Eosin ......................................................................................... 50

Tabel VII. Hasil penetapan kadar air serbuk daun Artocarpus altilis

(Park.) Fosberg ......................................................................... 69

Tabel VIII. Hasil bobot pengeringan ekstrak etanol daun Artocarpus

altilis (Park.) Fosberg ............................................................... 69

Tabel IX. Hasil rendemen ekstrak etanol daun Artocarpus altilis (Park.)

Fosberg ..................................................................................... 70

Tabel X. Data penimbangan berat badan tikus pada kelompok basal,

kontrol negatif, kontrol pankreotoksik, dan kontrol perlakuan

EEAA ....................................................................................... 71

Tabel XI. Data pengukuran kadar glukosa darah tikus pada kelompok

basal, kontrol negatif, kontrol pankreotoksik, dan kontrol

perlakuan EEAA ...................................................................... 72

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 16: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · streptozotosin, kadar glukosa darah, histologi pankreas. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

xvi

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Anatomi pankreas ..................................................................... 10

Gambar 2. Foto mikroskopik eksokrin pankreas ....................................... 11

Gambar 3. Foto mikroskopik endokrin pankreas. ...................................... 12

Gambar 4. Struktur streptozotosin ........................................................... 20

Gambar 5. Skema Pengaruh Pemberian Ekstrak Etanol Artocarpus altilis

(Park.) Fosberg ......................................................................... 39

Gambar 6. Kurva waktu vs rata-rata KGD tikus jantan Wistar (mg/dl)

pada pemberian ekstrak etanol Artocarpus altilis (Park.)

Fosberg dosis 50 mg/dl ........................................................... 46

Gambar 7. Kurva waktu vs rata-rata berat badan tikus pada kelompok

kontrol basal, kontrol negatif, kontrol pankreotoksik, dan

perlakuan EEAA ...................................................................... 48

Gambar 8. Foto mikroskopik organ pankreas tikus kelompok kontrol

basal perbesaran 400x .............................................................. 50

Gambar 9. Foto mikroskopik organ pankreas tikus kelompok kontrol

negatif CMC Na 0,5% perbesaran 400x .................................. 51

Gambar 10. Foto mikroskopik organ pankreas tikus kelompok kontrol

pankreotoksik streptozotosin 40 mg/kgBB perbesaran 400x ... 53

Gambar 11. Foto mikroskopik organ pankreas tikus kelompok kontrol

pankreotoksik streptozotosin 40 mg/kgBB perbesaran 400x ... 54

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 17: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · streptozotosin, kadar glukosa darah, histologi pankreas. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

xvii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Surat pengesahan Medical and Health Researc Ethics

Committe (MHREC) .............................................................. 65

Lampiran 2. Surat pengesahan determinasi serbuk daun Artocarpus altilis

(Park.) Fosberg ......................................................................... 66

Lampiran 3. Daun Artocapus alitilis (Park.) Fosberg ................................... 67

Lampiran 4. Foto serbuk daun Artocarpus altilis (Park.) Fosberg ................ 67

Lampiran 5. Foto ekstrak etanol daun Artocarpus altilis (Park.) Fosberg ..... 68

Lampiran 6. Foto suspensi ekstrak etanol daun Artocarpus altilis (Park.)

Fosberg dalam CMC-Na 1% .................................................... 68

Lampiran 7. Nekropsi Tikus .......................................................................... 68

Lampiran 8. Penetapan kadar air serbuk daun Artocarpus altilis (Park.)

Fosberg ...................................................................................... 69

Lampiran 9. Bobot pengeringan ekstrak etanol daun Artocarpus altilis

(Park.) Fosberg .......................................................................... 69

Lampiran 10. Hasil rendemen ekstrak etanol daun Artocarpus altilis (Park.)

Fosberg ..................................................................................... 70

Lampiran 11. Data penimbangan berat badan tikus jantan Wistar ................. 71

Lampiran 12. Data pengukuran kadar glukosa darah tikus jantan Wistar ..... 72

Lampiran 13. Hasil pembacaan histopatologi organ pankreas tikus ................ 73

Lampiran 14. Leaflet GOD-PAP.................................................................... 74

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 18: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · streptozotosin, kadar glukosa darah, histologi pankreas. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

xviii

INTISARI

Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan adanya pengaruh ekstrak

etanol daun Artocarpus altilis (Park.) Fosberg dalam penurunan kadar glukosa

darah pada tikus jantan Wistar yang terinduksi streptosozin.

Penelitian ini bersifat eksperimental murni dengan rancangan acak

lengkap pola searah. Penelitian ini menggunakan 16 ekor tikus jantan Wistar,

umur 1,5-2 bulan, dan berat 120-160 g. Kelompok I merupakan kontrol basal

yang diberikan akuades dari hari ke-1 hingga hari ke-7. Kelompok II merupakan

kontrol pankreotoksik streptozotosin dosis 40 mg/kgBB secara intraperitonial

yang diinduksi pada hari ke-1 dan hari ke-2 hingga hari ke-7 diberikan akuades.

Kelompok III merupakan kontrol negatif CMC Na dengan konsentrasi 0,5%

secara per oral diberikan dari hari ke-1 hingga hari ke-7. Kelompok IV merupakan

kelompok perlakuan ekstrak etanol daun Artocarpus altilis (Park.) Fosberg dosis

50 mg/kgBB yang diberikan 3 hari sebelum diinduksi streptozotosin dan

pemberian ekstrak dilanjutkan hingga hari ke-7 secara per oral, serta pada hari ke-

1 diinduksi streptozotosin 40 mg/kgBB secara intraperitonial. Hasil dilihat

berdasarkan kadar glukosa darah pada hari 0, 4, dan 7, serta histologis pankreas

pada hari ke-14. Kadar glukosa darah yang diperoleh di analisis menggunakan

mean ± SD.

Berdasarkan data yang diperoleh, ekstrak etanol daun Artocarpus altilis

(Park.) Fosberg dosis 50 mg/kgBB tidak memiliki pengaruh penurunan kadar

glukosa darah pada tikus jantan Wistar terinduksi streptozotosin 40 mg/kgBB.

Kata kunci: daun Artocarpus altilis (Park) Fosberg, ekstrak etanol,

streptozotosin, kadar glukosa darah, histologi pankreas.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 19: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · streptozotosin, kadar glukosa darah, histologi pankreas. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

xix

ABSTRACT

The aim of study research were prove the decrease levels of blood

glucose effect of ethanol extract Artocarpus altilis (Park.) Fosberg in male Wistar

induced streptozotocin.

The research was pure experimental research with randomized

complete direct sampling design. This research use 16 male Wistar rats, attain the

age 1.5-2 month, and 120-10 gram weight. Group I is the basal control was given

aquadest on 1st days until 7

th days . Group II is the streptozotocin pancreotoxin

control dose 40 mg/kgBB intraperitonial induce on first day and 2nd

days until 7th

days given aquadest. Group III is negative control CMC Na with 0.5%

concentration orraly from 2nd

days until 7th

days. Group IV is a treatment group

for ethanolic extract of Artocarpus altilis (Park.) Fosberg leaves with dose 50

mg/kgBB given 3 days prior to induced streptozotocin and extract continue until

7th

days orally, as well as on the first day induced streptozotocin 40 mg/kgBB

intraperitoneal. For pancreotoxic control group, animals were given streptozotocin

at the first day. Results based on blood glucose levels seen on days 0, 4, and 7, as

well as histological pancreas on day 14. Blood glucose levels were obtained in the

analysis using mean ± SD.

Based on the data that obtained, the ethanol extract of Artocarpus

altilis (Park.) Fosberg seed at dose of 50 mg/kgBB does not have effect decreased

levels of blood glucose in Wistar male rats induced by streptozotocin 40 mg/kgBB.

Keywords : Artocarpus altilis (Park.) Fosberg leaves, ethanol extract,

streptozotocin, blood glucose levels, histology of pancreas.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 20: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · streptozotosin, kadar glukosa darah, histologi pankreas. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

1

BAB I

PENGANTAR

A. Latar Belakang

Diabetes adalah sekelompok penyakit metabolik yang ditandai dengan

hiperglikemi akibat cacat pada sekresi insulin, kerja insulin, atau keduanya yang

disertai dengan penurunan metabolisme karbohidrat, lemak dan protein.

Hiperglikemi kronik diabetes berhubungan dengan kerusakan jangka panjang,

disfungsi, dan kegagalan berbagai organ, terutama mata, ginjal, saraf, jantung, dan

pembuluh darah (American Diabetes Association, 2007; Craig, Hattersley, and

Donaghue, 2009).

Diabetes melitus terdiri dari beberapa tipe, yaitu diabetes tipe 1, diabetes

tipe 2, diabtes gestasional, dan diabetes tipe lainnya. Diabetes melitus tipe 1 biasa

disebut dengan insulin-dependent diabetes ini disebabkan destruksi sel beta (sel )

penghasil insulin pada pulau Langerhans pankreas. Diabetes melitus tipe 2 biasa

disebut non-insulin dependent terjadi karena kesalahan dalam produksi insulin,

resistensi terhadap insulin, atau berkurangnya sensitivitas sel terhadap insulin

yang melibatkan reseptor di membran (Holt & Hanley, 2007).

Organ tubuh yang menghasilkan insulin adalah pankreas. Apabila lebih

dari 70% sel pankreas mengalami kerusakan maka akan menimbulkan

disfungsi yang menyebabkan diabetes melitus (McPhee and William, 2007).

Kerusakan sel pankreas dapat disebabkan oleh karena faktor genetik, infeksi

oleh kuman, faktor nutrisi, zat diabetogenik, pembentukan spesies oksigen reaktif

induksi dari senyawa kimia seperti aloxan dan streptozotosin (Szkudelski, 2001).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 21: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · streptozotosin, kadar glukosa darah, histologi pankreas. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

2

Diabetes melitus merupakan salah satu penyakit yang sering ditemukan

di dunia khususnya di Indonesia. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan

Wild, Roglic, Green, Sicree, and King (2004) diperoleh bahwa prevalensi

diabetes untuk semua kelompok umur di seluruh dunia diperkirakan 2,8% pada

tahun 2000 dan 4,4% pada 2030. Perkiraan terakhir menunjukkan ada 171 juta

orang di dunia dengan diabetes pada tahun 2000 dan diproyeksikan meningkat

menjadi 366 juta pada tahun 2030. Di Indonesia sendiri diperkirakan bahwa pada

tahun 2030 prevalensi diabetes mellitus mencapai 21,3 juta orang.

Dengan semakin meningkatnya prevalensi penderita diabetes dan minat

masyarakat pada penggunaan bahan alam sebagai obat tradisional semakin meluas.

Berbagai macam ramuan obat dari alam yang sudah digunakan oleh nenek

moyang kita sejak dulu kala kini mendapat perhatian besar. Penelitian dan

pengujian terhadap sejumlah tumbuhan yang berkhasiat untuk pengobatan banyak

dilakukan oleh para ahli. Hal ini dikarenakan penggunaan bahan alam sebagai

obat tradisonal umumnya tidak menimbulkan efek samping yang berarti seperti

yang sering terjadi pada pengobatan kimiawi. Selain itu, obat tradisional mudah

diperoleh, harga murah, dan dapat di tanam sendiri sebagai Tanaman Obat

Keluarga (TOGA) (Latief, 2012).

Salah satu tanaman yang digunakan secara empiris adalah daun sukun

(Artocarpus altilis). Berdasarkan penelitian Marianne, Yoandani, and Rosnani

(2011) ekstrak etanol daun sukun memiliki kandungan alkaloid, flavonoid, tanin,

glikosida, antrakuinon, dan steroid/triterpenoid. Selain itu, penelitian Lukacinova

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 22: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · streptozotosin, kadar glukosa darah, histologi pankreas. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

3

and J. Mojzis (2008) menunjukkan bahwa senyawa flavonoid merupakan senyawa

aktif yang berperan sebagai antidiabetes. Salah satu turunan flavonoid yang

terkandung dalam daun sukun adalah kuersetin dan artoindonesianin (Ramadhani,

2009). Kuersetin memiliki efek perlindungan pada pankreas yang diinduksi

streptozotosin dengan mengurangi stress okasidatif dengan menghambat

peroksida lipid dan secara tidak langsung meningkatkan produksi antioksidan

endogen (Adewole, 2007; Coskun, 2005).

Dari uraian diatas, penelitian ini dilakukan menggunakan ekstrak

etanol daun Artocarpus altilis (Park.) Fosberg karena etanol termasuk ke dalam

pelarut polar, sehingga dapat menarik senyawa golongan flavonoid (kuersetin)

yang merupakan salah satu senyawa polar yang berperan dalam memproteksi

organ pankreas (Marianne, dkk, 2011).

1. Permasalahan

Berdasarkan latar belakang di atas, dapat dirumuskan permasalahan

sebagai berikut :

a. Apakah pemberian ekstrak etanol daun Artocarpus altilis (Park.) Fosberg.

dosis 50 mg/kgBB memiliki pengaruh terhadap penurunan kadar glukosa

darah pada tikus yang terinduksi streptozotosin ?

b. Apakah pemberian ekstrak etanol daun Artocarpus altilis (Park.) Fosberg.

dosis 50 mg/kgBB memiliki pengaruh memperbaiki gambaran histologis

pankreas pada tikus yang terinduksi streptozotosin ?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 23: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · streptozotosin, kadar glukosa darah, histologi pankreas. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

4

2. Keaslian penelitian

1) Telah dilakukan pengujian daun Artocarpus altilis (Park.) Fosberg.yang

dilakukan oleh Ermin, dkk (1991) yang melaporkan bahwa daun sukun

efektif mengobati penyakit seperti liver, hepatitis, pembesaran limpa,

jantung, ginjal, tekanan darah tinggi dan kencing manis karena

mengandung fenol, kuersetin dan champorol.

2) Menurut Nublah (2011) dengan pembebanan glukosa monohidrat dosis

tunggal sebelum diberikan ekstrak air dan ekstrak etil asetat daun sukun

dapat menurunkan kadar glukosa darah meskipun belum sebanding

dengan glibenklamid.

3) Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Gustina (2012) membuktikan

bahwa ekstrak etanol dan etil asetat berupa flavonoid daun sukun dapat

menghambat enzim α-glukosidase, sehingga berpotensi sebagai

antidiabetes.

Sejauh penelusuran penulis, penelitian tentang pencegahan hiperglikemi pada

ekstrak etanol daun sukun (Artocarpus altilis (Park.) Fosberg.) yang

terinduksi streptozotosin pada tikus jantan galur wistar belum pernah

dilakukan.

3. Manfaat penelitian

a. Manfaat teoritis. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan

ilmu khususnya ilmu kefarmasian mengenai pengaruh pemberian ekstrak

etanol daun Artocarpus altilis (Park.) Fosberg. dan dampaknya terhadap

pankreas.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 24: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · streptozotosin, kadar glukosa darah, histologi pankreas. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

5

b. Manfaat praktis. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi

mengenai pengaruh penggunaan tanaman Artocarpus altilis (Park.)

Fosberg. sebagai tanaman alternatif pencegahan diabetes melitus.

B. Tujuan Penelitian

1. Tujuan umum

Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan adanya pengaruh penurunan

kadar glukosa darah pada pemberian ekstrak etanol daun Artocarpus altilis

(Park.) Fosberg pada dosis 50 mg/kgBB pada tikus terinduksi streptozotosin.

2. Tujuan khusus

Tujuan penelitian ini secara khusus adalah untuk :

a. Mengetahui pengaruh penurunan kadar glukosa darah pada pemberian

ekstrak etanol daun Artocarpus altilis (Park.) Fosberg dosis 50

mg/kgBB berdasarkan pengukuran kadar glukosa darah pada tikus

terinduksi streptozotosin.

b. Mengetahui pengaruh pemberian ekstrak etanol Artocarpus altilis

(Park.) Fosberg dosis 50 mg/kgBB berdasarkan gambaran histologi

pankreas pada tikus terinduksi streptozotosin.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 25: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · streptozotosin, kadar glukosa darah, histologi pankreas. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

6

BAB II

PENELAAHAN PUSTAKA

A. Uraian Tanaman Artocarpus altilis (Park.) Fosberg.

1. Habitat dan morfologi

Tumbuhan sukun (Artocarpus altilis (Park.) Fosberg) memiliki tinggi

rata-rata 12-15 meter. Tumbuhan sukun dapat tumbuh baik sepanjang tahun

di daerah tropis basah dan beriklim penghujan. Tanaman sukun memiliki

batang yang besar, bergetah dan bercabang banyak. Daun tanaman sukun

kaku, tebal, dan memiliki bentuk oval sampai lonjong. Ukuran daun sukun

bervariasi, satu pohon memiliki ukuran daun dengan panjang 20-60 cm, lebar

20-40 cm, dan panjang tangkai daun 3-7 cm. Pada bagian ujung daun

meruncing, bagian pangkalnya membulat, dan tepi daun berlekuk meyirip.

Permukaan daun bagian atas licin, warnanya hijau mengkilap, sedangkan

bagian permukaan bawah daun kasar, berbulu dan berwarna kusam. Posisi

daun menyebar menghadap ke atas dengan jarak antar daun bervariasi antar

2-10 cm. Bunga tanaman sukun berkelamin tunggal tetapi berumah satu.

Bunganya keluar dari ketiak daun pada ujung cabang dan ranting. Bunga

jantan berbentuk tongkat panjang berwarna kuning, dan bunga betina

berbentuk bulat bertangakai pendek. Buah sukun terbentu dari keseluruhan

jambak bunga. Buah sukun berbentuk bulat dan sedikit membujur. Biji buah

sukun berbentuk ginjal dan berwarna hitam dengan panjang 3-5 cm. tanaman

sukun memiliki akar tunggang yang dalam dan akar samping yang dangkal

(Pitojo, 1992).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 26: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · streptozotosin, kadar glukosa darah, histologi pankreas. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

7

2. Klasifikasi

Kingdom : Plantae

Divisi : Spermatophyta

Sub divisi : Angiospermae

Kelas : Dicotyledoneae

Bangsa : Urticales

Famili : Moraceae

Genus : Artocarpus

Spesies : Artocarpus altilis (Parkinson) Fosberg (Pitojo, 1992).

3. Kandungan

Tanaman sukun mengandung beberapa senyawa kimia seperti

alkaloid, flavon dan flavanon (Raman, Sudhahar, and Anandarajagopal,

2012), tanin, fenolik, glikosida, saponin, steroid, terpenoid dan antraquinon

(Sidsesha, Nataraju., dan Bannikuppe, 2011). Berdasarkan penelitian yang

dilakukan Syah, Achmad, Bakhriar, Hakim, Juliawaty, dan Latip (2006)

ditemukan dua turunan senyawa geranil dari dihidrokalkon dan flavanon,

yaitu 2-geranil-2’,4’,3’, 4’-tetrahidroksihidro-kalkon dan 8-geranil-4’, 5,7-

trihidroksi flavanon. Serta senyawa rutin dan kuersetin (Pham, An, Mai and

Le, 2011).

4. Nama daerah

Dari berbagai negara, yaitu breadfruit (English), arbre à pain(French),

árboldel pan (Spanish), Brotfruchtbaum (German), rimas (Philippines),

kulur/kuro (Malaysia), kapiak (New Guinea), uto/kulu(Fiji),

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 27: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · streptozotosin, kadar glukosa darah, histologi pankreas. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

8

bia/nimbalu(Solomon Islands), beta (Vanuatu), ulu (Hawaii, Samoa), uru

(Tahiti and SocietyIslands), kuru (Cook Islands), mei/mai (Micronesia, Tonga,

Marquesas), lemai(Mariana Islands) and mos (Kosrae) (Ragone, 1997). Nama

daerah dari sukun adalah Sakon (Aceh), Hatopul (Batak), Bakara (Makasar),

Suku (Nias), Sukun (Sunda), Sukun (Jawa), Suun (Ambon) (Heyne, 1987).

5. Manfaat

Pada masyarakat Indonesia umumnya, sukun biasa digunakan sebagai

obat tradisional yang dapat mengobati berbagai penyakit seperti sirosis hati,

hipertensi, dan diabetes melitus (Mustafa, 1998). Secara tradisional air

rebusan daun sukun dilaporkan dapat mengobati penyakit kulit, menurunkan

tekanan darah, menyembuhkan penyakit asma, hepar, dan juga ginjal (Syah,

et al., 2006).

B. Ekstraksi

Ekstraksi merupakan proses penarikan zat yang dapat larut dari bahan

yang tidak dapat larut dengan pelarut cair (Direktorat Jenderal Pengawasan Obat

dan Makanan Republik Indonesia, 1986). Ekstraksi dengan menggunkan metode

maserasi merupakan cara ekstraksi (penyarian) sederhana yang dilakukan dengan

cara merendam serbuk dalam cairan penyari selama beberapa hari pada

temperatur kamar dan terlindung dari cahaya sambil diaduk (Badan Pengawasan

Obat dan Makanan Republik Indonesia, 2005). Maserasi digunakan untuk

penyarian simplisia yang mengandung zat aktif yang mudah larut dalam cairan

penyari. Cairan penyari yang dapat digunakan dalam proses maserasi, yaitu air,

etanol, air-etanol atau pelarut lain. Dalam maserasi cairan penyari akan menembus

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 28: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · streptozotosin, kadar glukosa darah, histologi pankreas. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

9

dinding sel dan masuk ke dalam rongga sel yang mengandung zat aktif sehingga

zat aktif menjadi larut. Adanya perbedaan konsentrasi antara larutan zat aktif di

dalam sel dengan di luar sel menyebabkan larutan yang terpekat didesak keluar

(Direktorat Jenderal Pengawasan Obat dan Makanan Republik Indonesia, 1986).

Ekstrak merupakan sediaan kental yang diperoleh dengan mengekstraksi

senyawa aktif dari simplisia nabati atau simplisia hewani menggunkan pelarut

yang sesuai, kemudian semua atau hampir semua pelarut diuapkan dan massa atau

serbuk yang tersisa diperlakukan sedemikian rupa sehingga memenuhi standar

baku yang telah ditetapkan (Badan Pengawasan Obat dan Makanan Republik

Indonesia, 2005).

C. Pankreas

Pankreas memiliki berat sekitar 60 gram, panjang sekitar 12-15 cm,

berwarna abu-abu, dan berada di regio epigastrik dan hipokondriak rongga

abdomen. Pankreas terdiri atas bagian kepala yang luas yang berada di

lengkungan duodenum, badan berada di belakang lambung, dan ekor yang sempit

berada di depan ginjal kiri dan menyentuh lompa (Nurachmah dan Rida, 2010).

Pankreas adalah sebuah kelenjar yang memiliki fungsi endokrin yang

menghasilkan hormon-hormon (insulin, glukagon, dan somatostatin) dan eksokrin

yang menghasilkan enzim-enzim pankreas (amilase, peptidase, dan lipase) (lihat

gambar 1). Pankreas eksokrin mengandung banyak asinus yang mengeluarkan

getah pankreas ke dalam duodenum melalui ductus pankreaticus. Sedangkan,

pankreas endokrin terdiri atas banyak pulau Langerhans (McPhee and William,

2007).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 29: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · streptozotosin, kadar glukosa darah, histologi pankreas. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

10

Gambar 1. Anatomi pankreas (Kearns , Merrigan , Schork, 2003).

1. Eksokrin

Pankreas eksokrin terdiri atas kelompok-kelompok asinus. Sel

asinus merupakan sel epitel yang berbentuk piramid, dengan granula

zymogen yang terletak di central. Setiap asinus pankreas terdiri atas

beberapa sel asinus yang mengelilingi lumen (McPhee dan William,

2007).

Dalam sel asinus terdapat granula zymogen yang mengandung

enzim pencernaan. Jumlah granula zymogen di dalam sel bervariasi, lebih

banyak sewaktu puasa dan berkurang setelah makan. Getah pankreas

merupakan kombinasi dari sel asinar dan sekresi sel duktus. Sifat getah

pankreas ini basa yang berperan penting dalam menetralkan asam lambung

yang memasuki duodenum bersama makanan dari lambung (McPhee dan

William, 2007).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 30: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · streptozotosin, kadar glukosa darah, histologi pankreas. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

11

Pada gambar 2 merupakan gambar mikroskopik eksokrin

pankreas. Dari gambar terlihat empat bagian penyusun dari eksokrin, yaitu

acinar cells, centroacinar cells, intercalated duct, dan blood vessel.

Centroacinar cells tersambung dengan intercalated ducts yang terletak di

luar acinar cells. Struktur dari acinar cells dan centroacinar cells

menyerupai balon kecil (asinus) menuju intercalated duct. Intercalated

duct merupakan saluran yang pendek dan mengalir ke saluran pengumpul

intralobula (intralobular collecting duct).

Gambar 2. Foto mikroskopik eksokrin pankreas (Michael, Kaye, Gordon,

Pawlina, and Wojciech, 2002)

Enzim pankreas dapat mencerna sebagian zat makanan. Proenzim

yang terkandung dalam butiran zymogen pankreas, yaitu :

a. Endopeptidase proteolitik (tripsinogen, chymotrypsonogen) dan

eksopeptidase proteolitik (procarboxypeptidase, proaminopeptidase)

mencerna protein dengan membelah ikatan peptida internal

(endopeptidases) atau dengan membelah asam amino dari karboksil atau

amino akhir peptide.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 31: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · streptozotosin, kadar glukosa darah, histologi pankreas. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

12

b. Enzim amilolitik (alfa-amilase) mencerna karbohidrat dengan membelah

hubungan glikosidik polimer glukosa.

c. Lipase mencerna lemak dengan membelah ikatan ester trigliserida,

menghasilkan asam lemak bebas,

d. Enzim nucleolytik (deoxyribonuclease dan ribonuklease) mencerna asam

nukleat, memproduksi mononucleotides (Michael, et al.,2002)

2. Endokrin

Pulau Langerhans adalah mikroorgan endokrin multihormon dari

pankreas, menempati 20% volume pankreas. membentuk 1-2% berat

pankreas. Pada manusia ada 1-2 juta pulau Langerhans. Pulau Langerhans

banyak di dalam kauda dibandingkan korpus dan kaput (Ganong,1995).

Gambar 3. Foto mikroskopik endokrin pankreas (Michael, et al.,2002)

Pada gambar diatas (gambar 3) merupakan gambar mikroskopik dari

endokrin pankreas yang terdiri dari Pulau Langerhans yang berbentuk bulat

dengan berbagai ukuran yang dikelilingi oleh sel asinus eksokrin. Pulau

Langerhans biasanya lebih besar dari asinus dan terlihat lebih padat seperti

yang ditunjukkan oleh tanda panah diatas (Michael, et al.,2002).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 32: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · streptozotosin, kadar glukosa darah, histologi pankreas. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

13

Kelenjar pankreas yang tersebar berada dalam kelompok sel-sel khusus

yang disebut pulau pankreas (Langerhans). Pulau ini tidak memiliki duktus

(saluran) sehingga hormon berdifusi secara langsung ke dalam darah. Ada

tiga jenis pulau Langerhans, yaitu sel yang menyekresi glukagon, sel

yang menyekresi insulin, dan sel yang mensekresi somatostatin. Kelenjar

pankreas mensekresi hormon insulin dan glukagon, yang pada dasarnya

berhubungan dengan pengendalian kadar glukosa darah (Nurachmah dan

Rida, 2010).

D. Jenis Kerusakan Pankreas

1. Pankreatitis akut

Pankreatitis akut adalah suatu sindrom klinis yang terjadi akibat

peradangan akut dan autodigesti destruktif pankreas dan jaringan didekat

pankreas. Pankreatitisi akut dapat disebabkan oleh trauma, metabolik, infeksi,

herediter, racun dan toksin, obat, vaskular, mekanis, idiopatik, dan dua

penyakit tersering yang berkaitan dengan pankreatitis akut adalah

penyalahgunaan alkohol dan penyakit saluran empedu (McPhee and William,

2007).

2. Pankreatitis kronik

Pankreatitis kronik adalah penyakit kambuhan yang menimbulkan

nyeri abdomen hebat, insufisiensi pankreas eksokrin dan endokrin, kelainan

duktus yang parah, dan klasifikasi pankreas. Pankreatitis kronik disebabkan

oleh penyalahgunaan alkohol, obstruksi duktus (mis, batu empedu), pankreas

divisum, tropis (manutrisi, toksin), hiperkalsemia (mis, hiperparatiroidisme),

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 33: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · streptozotosin, kadar glukosa darah, histologi pankreas. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

14

hiperlipidemia, obat, trauma, autoimun, herediter, fibrosis kistik

(mukovidosis), dan idiopatik (McPhee and William, 2007).

3. Infusiensi pankreas

Infusiensi eksokrin pankreas adalah sindrom maldigesti akibat

kelainan yang mengganggu efektivitas aktivitas enzim pankreas. Karena

lipase pankreas sangat penting untuk mencerna lemak, ketiadaan enzim ini

menyebabkan stearotea (terbentuknya tinja berlemak, berjumlah besar, dan

berwarna terang). Penyebab maldigesti pada infusiensi pankreas aksokrin

mencakup pankreatitis kronik, fibrosis kistik, kanker pankreas,

gastrektomiparsial atau total, dan reseksi pankreas (McPhee and William,

2007).

4. Karsinoma pankreas

Secara mikroskopis, 90% kanker pankreas adalah adenokarsinoma;

sisanya adalah karsinoma adenoskuamosa, anaplastik, atau sel asinus. Kanker

pankreas cenderung menyebar ke jaringan sekitar, yang menginvasi organ-

organ tetangga di sepanjang fasia perineural, dan menimbulkan nyeri hebat,

dan melalui limfe dan aliran darah, yang menimbulkan metstatis ke kelenjar

limfe regional, hati dan tempat-tempat jauh lainnya. Kausa penyakit ini tidak

diketahui. Sebagian besar kasus kanker pankreas bersifat sporadik; sejumlah

kecil (3%) terjadi pada pasien dengan predisposisi herediter. Penyakit ini 6

kali lebih sering pada wanita pengidap diabetes ketimbang dibandingan yang

bukan pengidap diabetes (tetapi tidak dibandingkan dengan pengidap

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 34: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · streptozotosin, kadar glukosa darah, histologi pankreas. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

15

diabetes pria) dan 2,5-5 kali lebih sering pada perokok (McPhee and William,

2007).

5. Diabetes melitus

Diabetes melitus adalah suatu kumpulan gejala yang timbul pada

seseorang yang disebabkan oleh adanya peningkatan kadar gula darah akibat

dari kekurangan insulin, baik absolut maupuan relatif (Cahyono, 2008).

E. Diabetes Melitus

1. Definisi

Diabetes Mellitus adalah penyakit yang disebabkan oleh gangguan

metabolik yang ditandai dengan hiperglikemi. Diabetes terjadi karena cacat

pada sekresi insulin, kerja insulin atau keduanya. Diabetes dapat

menyebabkan komplikasi kronis yang mengakibatkan kerusakan berbagai

organ, terutama mata, ginjal, saraf, jantung dan pembuluh darah (Scobie,

2007).

Diabetes adalah suatu penyakit tunggal dimana merupakan kelompok

sindrom heterogen yang ditandai dengan poliuri (banyak kencing), polidipsi

(banyak minum) dan polifagi (banyak makan) (Lanywati, 2006) yang disertai

dengan peningkatan kadar glukosa darah atau hiperglikemia dengan kriteria

diagnostik mencakup glukosa plasma puasa 126 mg/dL, gejala diabetes

plus glukosa plasma sewaktu 200 mg/dL, atau kadar glukosa plasma 200

mg/dL setelah pemberian 75 g glukosa per oral (uji toleransi glukosa)

(McPhee and William, 2007). Pada tikus kadar glukosa normal, yaitu 50-135

mg/dL (Delaney, 2008).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 35: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · streptozotosin, kadar glukosa darah, histologi pankreas. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

16

2. Klasifikasi

a. Diabetes tipe 1

Diabetes tipe 1 (insulin-dependent diabetes mellitus (IDDM))

ditandai dengan kerusakan sel yang menyebabkan kerusakan insulin

absolut yang biasanya terjadi pada anak-anak (Scobie, 2007).

Pada diabetes tipe 1 kerusakan sel disebabkan karena adanya

destruksi imunologis yang selektif terhadap sel pulau Langehans yang

diperantai oleh limfosit T. Limfosit T supresor CD8 diduga sebagai sel

utama yang bertanggung jawab dalam kerusakan sel . Destruksi

autoimun sel merupakan suatu proses yang diperkirakan diperantarai

oleh sitokin (McPhee and William, 2007). Gangguan autoimun yang

terkait dengan diabetes tipe 1, yaitu penyakit Celiac, Addison,

hipotiroidisme, dan anemia pernisiosa (Watkins, 2003).

b. Diabetes tipe 2

Diabetes tipe 2 (non-insulin-dependent diabetes mellitus

(NIDDM)) disebabkan oleh gangguan sekresi insulin karena fungsi sel

yang abnormal. Ada beberapa penyebab dari gangguan sekresi insulin

dalam DM tipe 2 dengan beberapa kelainan yang telah terbukti

mengganggu keseimbangan antar neogenesis dan apoptosis. Studi klinis

pada manusia dan hewan membuktikan tentang konsep glukotoksisitas,

dimana ketinggian kadar glukosa plasma dengan berkurangnya sel

dapat menyebabkan gangguan sekresi insulin. Selain itu, lipotoksisitas

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 36: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · streptozotosin, kadar glukosa darah, histologi pankreas. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

17

juga dapat menyebabkan gangguan pada sel . Pasien dengan DM tipe 2

menunjukkan respon berkuranganya incretin glucagon-like peptide

(GLP)-1 dalam merespon glukosa oral, sementara administrasi GLP-1

meningkatkan respon sekresi insulin postprandial dan dapat

mengembalikan glikemia mendekati normal (Scobie, 2007).

Komplikasi yang dapat timbul akibat diabetes melitus, yaitu

gangguan pembuluh darah besar (makroangiopati), atherosklerosis,

infark miokardium, diabetes retinopati, diabetes neuropati, dan diabetes

nefropati (Price and Loraine, 1997)

c. Diabetes gestasional

Diabetes gestasional adalah intoleransi glukosa pada saat

kehamilan yang dapat disebabkan oleh diabtes tipe 1 atau tipe 2.

Penurunan toleransi glukosa terjadi selama kehamilan normal, terutama

diketahui pada trisemester ketiga. Kriteria untuk mendiagnosis toleransi

glukosa abnormal pada kehamilan belum disepakati di seluruh dunia

(Scobie, 2007).

d. Diabetes melitus lain-lain

Diabetes mellitus jenis lainnya, kejadiannya dikaitkan dengan

adanya kelainan genetic, yaitu Maturity Onset Diabetes of Youth

(MODY) yang dikarakteristikan oleh adanya gangguan sekresi insulin

yang sedikit atau bahkan tanpas disertai resistensi insulin. Pasien yang

mengalami MODY akan mengalami hiperglikemia pada usia dini

(Triplitt, Reasner, and Isley, 2008).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 37: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · streptozotosin, kadar glukosa darah, histologi pankreas. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

18

3. Diagnosis

Diagnosis klinis umumnya akan dipikirkan apabila ada keluhan

khas DM. Tabel I menunjukkan kriteria untuk menyatakan seseorang

menderita diabetes melitus. Apabila ada keluhan khas, hasil pemeriksaan

kadar glukosa darah sewaktu > 200 mg/dL sudah cukup untuk

menegakkan diagnosis DM. Hasil pemeriksaan kadar glukosa darah puasa

> 126 mg/dL juga dapat digunakan sebagai patokan diagnosis.

Tabel I. Kriteria Penegakan Diagnosis untuk Penderita Diabetes Melitus

Glukosa Plasma

Puasa

Glukosa Plasma 2 Jam

Setelah Makan

Normal < 100 mg/dL < 140 mg/dL

Pra-diabetes 100 – 125 mg/dL -

IFG atau IGT - 140 – mg/dL

Diabetes ≥ 126 mg/dL > 200 mg/dL

(DirJen, 2005).

F. Insulin

Insulin adalah suatu polipeptida yang mengandung 50 asam amino yang

merupakan hormon yang disekresi oleh pankreas yang memiliki fungsi utama

untuk menurunkan kadar nutrien darah, glukosa, asam amino dan asam lemak

(Nurachman dan Rida, 2010).

Insulin menimbulkan efek dengan bekerja pada otot, hati , dan jaringan

lemak. Sekresi insulin dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu peningkatan

glukosa plasma, peningkatan asam amino plasma, peningkatan GIP (glucose-

dependent insulinotropic peptide), peningkatan aktivitas parasimpatik,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 38: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · streptozotosin, kadar glukosa darah, histologi pankreas. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

19

penurunan aktivitas simpatik, dan penurunan plasma epineprin (Stanfield,

2011).

Pada saat kadar glukosa plasma meningkat akibat dari glukosa diangkut

ke dalam aliran darah dari saluran pencernaan menyebabkan terjadinya

peningkatan sekresi insulin oleh beta sel pankreas (Stanfield, 2011).

Pengangkutan glukosa dalam aliran darah dilaksanakan oleh suatu transporter

glukosa yang disebut GLUT. Ada enam bentuk GLUT, yaitu GLUT-1,

GLUT-2, GLUT-3, GLUT-4, GLUT-5, dan GLUT-6. GLUT-1 berfungsi

untuk memindahkan glukosa menembus sawar darah otak, GLUT-2 berfungsi

untuk memindahkan glukosa yang masuk ke sel ginjal dan usus ke aliran

darah sekitar melalui pembawa kontrasporter, GLUT-3 berfungsi untuk

pengangkut utama glukosa ke dalam neuron, dan GLUT-4 bertanggun jawab

atas sebegian besar penyerapan glukosa pada mayoritas sel tubuh . GLUT-4

bekerja hanya setelah berikatan dengan insulin (Sherwood, 2009).

G. Metode Penetapan Kadar Glukosa Darah

1. Metode enzimatik

Prinsip dari metode ini adalah enzim glukosa oksidase (GOD) akan

mengoksidasi glukosa oleh udara (O2) menjadi asam glukonat dan hidrogen

peroksida. Hidrogen peroksida akan bereaksi dengan 4-amino-antipirin dan

fenol yang dikatalis oleh enzim peroksidase membentuk senyawa kuinonimin

berwarna merah.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 39: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · streptozotosin, kadar glukosa darah, histologi pankreas. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

20

Reaksi yang terjadi :

Glukosa + O2 + 2 H2O GOD

asam glukonat + H2O2

2 H2O2 + 2,4-dikloro phenol + 4-aminoantipirin PAP

quinonimine + 4H2O

(Anonim, 2012).

2. Metode kondensasi dengan gugus amina

Prinsip dari metode ini adalah aldose akan dikondensasikan dengan

orto-toloidin dalam suasana asam dan setelah dipanaskan akan

menghasilkan larutan yang berwarna hijau (Widowati, Dzulkarnain, dan

Sa’roni, 1997).

3. Metode oksidasi - reduksi

Penetuan kadar glukosa darah pada metode ini dilakukan dengan cara

dioksidasi menggunakan oksidan ferrisianida. Oksida ini direduksi

menjadi ferrosianida oleh glukosa dalam suasana basa dengan pemanasan,

kemudian kelebihan ferri ditritasi secara iodometri (Widowati,

Dzulkarnain, dan Sa’roni, 1997).

H. Streptozotosin

Gambar 4. Struktur streptozotosin (Lenzen, 2008).

Sterptozotosin (STZ) ( Gambar 4) adalah suatu senyawa glukosamin-

nitrosurea yang diisolasi dari fermentasi Streptomyces achromogenes. STZ

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 40: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · streptozotosin, kadar glukosa darah, histologi pankreas. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

21

menyebabkan kerusakan sel pankreas, sehingga terjadi hiperglikemi (Lenzen,

2008). Streptozotosin berbentuk bubuk, berwarna kuning pucat yang dapat

digunakan untuk menginduksi diabetes tipe 1 maupun diabetes tipe 2 pada hewan

uji (Etuk, 2005).

Dosis sterptozotosin yang biasa digunkan dalam menginduksi diabetes

mellitus tipe 1 yaitu 40-60 mg/kgBB (intravena) dan lebih dari 40 mg/kgBB

(intraperitonial). Pemberian streptozosin secara berulang dapat menginduksi

diabetes mellitus tipe 1 yang diperantai sistem imun. Pada diabetes tipe 2

streptozotosin dapat diinduksi dengan dosis 100 mg/kgBB intravena atau

intraperitoneal pada tikus yang berumur 2 hari kelahiran (Nugroho, 2006). Pada

penelitian yang dilakukan oleh Astuti, Mulyani, Laksmindra dan Sismindari

(2001) pemberian streptozotosin sebesar 40 mg/kgBB dengan dosis tunggal pada

tikus Sprague Dawley memberikan respon yang stabil dan penurunan insulin yang

lebih cepat dibandingkan dengan dosis 60 mg/kgBB.

Streptozotosin masuk ke dalam sel pankreas melalui transporter

glukosa (GLUT2) dan menyebabkan alkilasi DNA melalui gugus nitrosourea

yang mengakibatkan kerusakan sel pankreas. Peningkatan ATP

dephosphorylation setelah penginduksian streptozotosin mengakibatkan

terbentuknya substrat untuk xanthine oxidase sehingga pembentukan radikal

superoksida. Akibatnya, hidrogen peroksida dan radikal hidroksil juga dihasilkan.

Selain itu, streptozotosin membebaskan sejumlah oksida nitrat yang menghambat

aktivitas akonitase dan berpartisipasi dalam kerusakan DNA. Sebagai hasil dari

tindakan streptozotocin, sel mengalami nekrosis (Szkudelski, 2001). Pada

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 41: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · streptozotosin, kadar glukosa darah, histologi pankreas. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

22

penelitian yang dilakukan oleh Pathak, Helge, Vladmir and Daan (2008)

streptozotosin secara selektif akan menghambat aktivitas enzim O-G1cNAse yang

bersama-sama dengan O-G1cNAc transferase bertanggung jawab dalam

perpindahan O-G1cNAc dari protein. Akibaranya terjadi O-glikosilasi protein

intraseluler dengan adanya N-methylnitroso mengakibatkan sel mengalami

apoptosis, sehingga memberi efek toksik pada sel pankreas yang mengakibatkan

regulasi kadar produksi insulin menurun dan regulasi kadar glukosa darah menjadi

terganggu.

Degradasi sel yang terjadi akan terlihat 2-4 hari setelah pemberian

streptzotosin akibat adanya pembengkakan pada pankreas dapat dilihat dari

terjadinya peningkatan kadar glukosa darah (Akbarzadeh, et al., 2007).

Pemberian streptozotosin untuk menginduksi diabetes melitus lebih efektif

dibandingkan dengan aloksan (Etuk, 2005).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 42: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · streptozotosin, kadar glukosa darah, histologi pankreas. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

23

I. Landasan Teori

Pankreas merupakan bagian dari sistem pencernaan yang bertugas

membuat dan mengeluarkan enzim pencernaan ke dalam usus, dan juga organ

endokrin yang bertugas membuat dan mengeluarkan hormon ke dalam darah

untuk mengontrol metabolisme energi dan penyimpanan seluruh tubuh

(Longnecker, 2014).

Kerusakan pada pankreas dapat menyebabkan terjadinya diabetes mellitus.

Diabetes mellitus merupakan sekelompok penyakit metabolik yang ditandai oleh

hiperglikemia akibat cacat sekresi insulin dan peningkatan resistensi seluler

terhadap insulin (Anonim,2009)

Sukun (Artocarpus altilis (Parkinson) Fosberg) merupakan tumbuhan tropik

yang memilki kandungan saponin, polifenol, asam hidrosianat, asetilkolin, tanin,

riboflavin, fenol dan kuersetin. Daun sukun dapat mengobati beberapa penyakit

seperti liver, hepatitis, ginjal, hipertensi, dan salah satunya diabetes melitus.

Menurut Chandrika, et al., 2006 dengan dosis 50 mg/kgBB pada pemberian

ekstrak air panas daun Artocarpus heterophyllus dapat memberikan efek

antihiperglikemik pada tikus.

Pankreas dapat dirusak dengan peninduksian senyawa tertentu, seperti

aloksan dan streptozotosin. Streptozotosin merupakan salah satu senyawa yang

secara selektif merusak sel sehingga menyebabkan terganggunya sekresi insulin

yang mengakibatkan glukosa dalam tubuh semakin meningkat sehingga

menimbulkan hiperglikemi (Szkudelski, 2001). Berdasarkan penelitian yang telah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 43: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · streptozotosin, kadar glukosa darah, histologi pankreas. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

24

dilakukan ekstrak etanol daun sukun mengandung flavanoid yang memiliki

aktivitas sebagai antioksidan, dimana antioksidan merupakan suatu senyawa yang

dapat mengikat radikal bebas sehingga kerusakan sel-sel pankreas dapat

dihambat dan juga mampu meregenerasi sel-sel pankreas yang rusak sehingga

defisiensi insulin dapat diatasi, serta dapat memperbaiki sensitifitas reseptor

insulin sehingga hiperglikemi dapat dicegah (Marianne, dkk, 2011).

J. Hipotesis

1. Ekstrak etanol daun Artocarpus altilis (Park.) Fosberg. dosis 50 mg/kgBB

memiliki pengaruh terhadap penurunan kadar glukosa darah pada tikus jantan

Wistar yang terinduksi streptozotosin.

2. Ekstrak etanol daun Artocarpus altilis (Park.) Fosberg. dosis 50 mg/kgBB

memiliki pengaruh terhadap gambaran histologi pankreas pada tikus jantan

Wistar yang terinduksi streptozotosin.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 44: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · streptozotosin, kadar glukosa darah, histologi pankreas. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

25

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis dan Rancangan Penelitian

Penelitian ini termasuk jenis penelitian eksperimental murni dengan

rancangan penelitian acak lengkap pola searah. Penelitian ini dilakukan di

Laboratorium Farmakognosi-Fitokimia dan Farmakologi-Toksikologi Fakultas

Farmasi Universitas Sanata Dharma.

B. Variabel dan Definisi Operasional

Variabel-variabel yang digunakan adalah sebagai berikut :

1. Variabel utama

a. Variabel bebas. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah perlakuan pada

hewan uji ( dosis ekstrak etanol daun Artocarpus altilis (Park.) Fosberg).

b. Variabel tergantung. Variabel tergantung dalam penelitian ini yaitu :

1. Kadar glukosa darah tikus jantan Wistar.

2. Hasil histologis pankreas tikus jantan Wistar.

2. Variabel pengacau

a. Variabel pengacau terkendali. Variabel pengacau terkendali dalam

penelitian ini adalah jenis kelamin, galur, berat badan, umur dari hewan

uji, jumlah asupan makanan, dan waktu pencuplikan darah. Hewan uji

yang digunakan adalah tikus jantan Wistar dengan berat badan 120-160 g

dan umur 1,5-2 bulan, jalur pemberian streptozotosin secara

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 45: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · streptozotosin, kadar glukosa darah, histologi pankreas. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

26

intraperitonial, ekstrak etanol daun Artocarpus altilis (Park.) Fosberg.

secara per oral.

b. Variabel pengacau tak terkendali. Variabel pengacau tak terkendali dalam

penelitian ini adalah keadaan patologis dari hewan uji yang digunakan,

stabilitas streptozotosin, dan kondisi tanah.

3. Definisi operasional

a. Daun Artocarpus altilis (Park.) Fosberg. adalah daun segar berwarna hijau,

tidak berlubang dan tidak terlalu tua dan muda (diambil daun yang berada

tidak dipangkal dan diujung batang) yang diperoleh pada bulan November

2013 dari Desa Sewon, Bantul, Yogyakarta.

b. Ekstrak etanol daun Artocarpus altilis (Park.) Fosberg. adalah sediaan

pekat yang diperoleh dengan mengekstraksi zat aktif dari simplisia daun

Artocarpus altilis (Park.) Fosberg. menggunakan metode ekstraksi.

Metode ekstraksi yang digunakan adalah maserasi dengan pelarut etanol

96%. Proses ekstraksi dilakukan selama 7 hari.

c. Berat badan tikus adalah ukuran badan tikus dalam sisi berat yang

ditimbang menggunakan timbangan. Ukuran ini yang dipakai untuk

menilai keadaan gizi pada tikus. Perhitungan yang diperoleh dapat

dijadikan penanda dari kondisi hipoglikemik pada tikus.

d. Kadar glukosa darah tikus adalah banyaknya glukosa di dalam darah tikus.

Pengukuran kadar glukosa darah tikus menggunakan metode GOD-PAP.

Dimana tikus dikatakan hiperglikemia apabila kadar glukosa darah 11,1

mmol/L (200mg/dL).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 46: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · streptozotosin, kadar glukosa darah, histologi pankreas. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

27

e. Gambaran hitologis pankreas adalah gambaran keadaan dari struktur

jaringan organ pankreas secara detail dengan menggunakan mikroskop.

Gambaran histologis pankreas akan mengalami perubahan apabila

terinduksi streptozotosin.

C. Bahan Penelitian

Bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Bahan utama

a. Hewan uji yang digunakan, yaitu tikus jantan Wistar, dengan umur 6-8

minggu, berat badan 120-160 g yang diperoleh Laboratorium Hayati

Imono Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

b. Bahan uji yang digunakan adalah daun Artocarpus altilis (Park.) Fosberg.

yang diperoleh dari desa Sewon, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta.

2. Bahan kimia

a. Senyawa penginduksi (kontrol positif pankreotoksik) berupa

streptozotosin (STZ) merk Nacalai dari BIOZATIC yang diperoleh dari

Laboratorium Farmakologi FMIPA Unversitas Islam Indonesia

Yogyakarta.

b. Etanol 96 % sebagai pelarut dalam ekstraksi daun Artocarpus altilis

(Park.) Fosberg. yang diperoleh dari CV. General Labora, Yogyakarta.

c. Pereaksi untuk pengukuran glukosa darah yang digunakan adalah enzim

Glucose GOD FS* (DiaSys, Germany) yang terdiri dari:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 47: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · streptozotosin, kadar glukosa darah, histologi pankreas. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

28

Tabel II. Isi pereaksi enzim Glucose GOD-PAP

Reagen

Phosphat buffer pH 7,5 250 mmol/l

Phenol 5 mmol/l

4-aminoantipyrine 0,5 mmol/l

Glukosa oksidase (GOD) ≥ 10 kU/l

Phenol Amino Antipirin Peroksidase (PAP) ≤ 1 kU/l

Glukosa standar 100 mg/dl (5,5 mmol/dl)

d. Aquadest sebagai pelarut CMC Na 0,5%, Na sitrat, dan asam sitrat

diperoleh dari Laboratorium Farmakologi dan Toksikologi Universitas

Sanata Dharma Yogyakarta.

e. Buffer sitrat yang terdiri dari Na sitrat dan asam sitrat sebagai pelarut

streptozotosin diperoleh dari Laboratorium Kimia Organik Universitas

Sanata Dharma Yogyakarta.

f. Na CMC 0,5% sebagai pelarut glibenklamid dan ekstrak etanol Artocarpus

altilis (Park.) Fosberg. diperoleh dari Laboratorium Farmakologi dan

Toksikologi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

g. Eter sebagai pembius hewan uji sebelum di nekropsi yang diperoleh dari

Laboratorium Patologi Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Gadjah

Mada Yogyakarta.

h. Formalin 10% sebagai pengawet organ pankreas yang diperoleh dari

Laboratorium Patologi Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Gadjah

Mada Yogyakarta.

i. Alkohol absolut 80%, dan 95% sebagai cairan dehidran yang diperoleh

dari Laboratorium Patologi Fakultas Kedokteran Hewan Universitas

Gadjah Mada Yogyakarta.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 48: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · streptozotosin, kadar glukosa darah, histologi pankreas. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

29

j. Xylol sebagai clearing agent dan pewarnaan H&E yang diperoleh dari

Laboratorium Patologi Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Gadjah

Mada Yogyakarta.

k. Parafin sebagai bahan impregnasi yang diperoleh dari Laboratorium

Patologi Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Gadjah Mada

Yogyakarta.

l. Harris-Hematoxyline sebagai pewarna dalam pewarnaan H&E yang

diperoleh dari Laboratorium Patologi Fakultas Kedokteran Hewan

Universitas Gadjah Mada Yogyakarta.

m. Acid Alkohol sebagai larutan untuk pewarnaan H&E yang diperoleh dari

Laboratorium Patologi Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Gadjah

Mada Yogyakarta.

n. Eosin sebagai larutan untuk pewarnaan H&E yang diperoleh dari

Laboratorium Patologi Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Gadjah

Mada Yogyakarta.

D. Alat dan Instrument Penelitian

Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

Mesin penyerbuk (Retsch), oven (Memmert), ayakan dengan nomor mesh 40,

timbangan analitik (OHAUSS), maserator, waterbath, hot plate, evaporator

(BUCHI), aluminium foil, moisture balance (HG5 Hologen Moisture Analyzer),

seperangkat alat gelas berupa Erlenmeyer, beaker gelas, gelas ukur, labu ukur,

cawan porselin, pengaduk (Pyrex Iwaki Glass), spuit injeksi, spuit injeksi oral,

alat sentrifugasi (Centurion Scientific), mikropipet, blue tip, yellow tip, tabung

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 49: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · streptozotosin, kadar glukosa darah, histologi pankreas. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

30

efendorf, mikrovitalab (Microlab 200, Merck), micro haematocrit tubes, vortex

(Genie Wilten), timbangan tikus (OHAUSS), mortir dan stamper, stopwatch,

tabung reaksi, embedding casette, pisau skalpel No 22-24, balok kayu, mikrotom,

coverglass, inkubator, tabung film, silet, tissue embedding console, bunsen,

cetakan pagoda, balok kayu (ukuran 3 cm x 1 cm x 1 cm), mikrotom, panangas,

gelas obyek, gelas penutup, staining jar, corong gelas, lap, stop watch, kotak

preparat dan mikroskop, magnetic stirer, kertas saring, akuades dalam botol

semprot, styrofoam, jarum, mikrotip, label, keranjang preparat dan refrigerator.

E. Tata Cara Penelitian

1. Determinasi tanaman sukun

Determinasi daun sukun (Artocarpus altilis (Park.) Fosberg.) mengikuti

Bihrmann’s Caudiciforms dan Taxonomy, serta dilakukan di Laboratorium

Sistematika Tumbuhan, Fakultas Biologi, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta.

2. Pengumpulan bahan

Daun Artocarpus altilis (Park.) Fosberg. diperoleh dari desa Sewon,

Bantul, Yogyakarta. Daun yang diambil adalah daun segar berwarna hijau, tidak

berlubang dan tidak terlalu tua dan muda (diambil daun yang berada tidak

dipangkal dan diujung batang).

3. Pembuatan simplisia

Pembuatan simplisia daun Artocarpus altilis (Park.) Fosberg. yang telah

dikumpulkan, dicuci dengan air mengalir, kemudian ditiriskan pada sinar

matahari, untuk meniadakan air pada daun. Selanjutnya, daun dikeringkan

kembali menggunakan oven pada suhu 50OC selama 24 jam dan diserbuk

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 50: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · streptozotosin, kadar glukosa darah, histologi pankreas. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

31

menggunakan mesin penyerbuk di LPPT Universitas Gadjah Mada. Kemudian

serbuk diayak menggunakan ayakan dengan nomor 40 mesh.

4. Pembuatan ekstrak etanol daun Artocarpus altilis (Park.) Fosberg

Pembuatan ekstrak etanol daun sukun dilakukan dengan cara menyari

simplisia daun Artocarpus altilis (Park.) Fosberg. dengan derajat kehalusan 40

mesh. Serbuk seberat 100 g direndam dengan 75 ml pelarut etanol 96% di dalam

erlenmeyer selama 5 hari terlindung dari cahaya dan dilakukan pengadukan

setiap hari. Kemudian serbuk diremaserasi lagi dengan 25 ml pelarut etanol 96%

selama 2 hari, di tempat sejuk, terlindung dari cahaya dan dilakukan pengadukan

setiap hari. Setelah dimaserasi dan diremaserasi, hasil maserasi dan remaserasi

disaring dengan kertas saring. Hasil saringan kemudian dievaporasi dengan

evaporator pada suhu 50ºC, kemudian dipindahkan ke cawan porselin yang telah

ditimbang sebelumnya, dengan maksud untuk mempermudah perhitungan

rendemen ekstrak kental yang akan diperoleh. Selanjutnya, ekstrak kental didalam

cawan porselin diuapkan di waterbath dengan suhu 50oC kemudian dimasukkan

dalam oven untuk diuapkan dengan suhu 50oC agar mendapatkan ekstrak etanol

daun sukun dengan bobot ekstrak yang tetap.

5. Penetapan kadar air serbuk daun Artocarpus altilis (Park.) Fosberg.

Penetapan kadar dilakukan dengan cara susut pengeringan. Sebanyak 5,0 g

serbuk daun Artocarpus altilis ditimbang dan kemudian serbuk dimasukkan ke

dalam alat moisture balance pada suhu 105º C selama 15 menit dan kemudian

dilakukan perhitungan kadar air berdasarkan selisih bobot sebelum dimasukkan ke

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 51: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · streptozotosin, kadar glukosa darah, histologi pankreas. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

32

dalam alat moisture balance. Selisih tersebut merupakan kadar air serbuk yang

diteliti.

6. Dosis ekstrak etanol Artocarpus altilis (Park.) Fosberg. pada penelitian

Dosis ekstrak etanol Artocarpus altilis (Park.) Fosberg. yang digunakan

adalah 50 mg/kgBB. Dosis ini mampu memberikan efek hipoglikemik pada tikus

dengan pemberian ekstrak air panas daun Artocarpus heterophyllus yang

mempunyai famili yang sama Artocarpus altilis (Park.) Fosberg. (famili

Moraceae) (Chandrika et al, 2006).

7. Pembuatan suspensi CMC Na 0,5%

Serbuk CMC ditimbang sebanyak 0,5 g, kemudian dilarutkan dengan

akuades yang telah dipanaskan sebelumnya. Diaduk sambil dipanaskan di atas hot

plate hingga semua serbuk larut, kemudian ad 100 ml dengan akuades.

8. Pembuatan dapar Na Sitrat 50 mM pH 4,5

Na sitrat ditimbang sejumlah 14,705 g, kemudian ditambahkan akuades

hingga 1 liter. Ditimbang juga asam sitrat 10,507 g ditambahkan akuades ad 1

liter. Dilakukan proses titrasi Na sitrat dengan menggunakan asam sitrat hingga

diperoleh pH 4,5 yang diukur dengan menggunakan pH-meter.

a. Asam sitrat

50 mM = 0,05 molar

Molar = 0,05 molar / 1 liter (Mr asam sitrat = 210,14)

Asam sitrat = 10,507 g dalam 1 liter

b. Na sitrat

50 mM = 0,05 molar

Molar = 0,05 molar / 1 liter (Mr Na sitrat = 294,1)

Na sitrat = 14,705 g dalam 1 liter

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 52: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · streptozotosin, kadar glukosa darah, histologi pankreas. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

33

9. Penetapan dosis streptozotosin

Dosis STZ yang digunakan adalah dosis yang mampu meningkatkan

kadar glukosa darah tikus Sparague Dawley jantan berdasarkan penelitian

sebelumnya oleh Astuti, dkk. (2001), yaitu sebesar 40 mg/kgBB.

10. Induksi hiperglikemia pada tikus

Tikus dikatakan hiperglikemia jika kadar glukosa darah ≥ 200 mg/dL.

Pada hari ke-0, kadar glukosa darah diukur dengan metode GOD-PAP,

kemudian tikus kelompok positif pankreotoksik pada hari ke-1 diinduksi

dengan STZ dosis 40 mg/kgBB (single dose) yang sebelumnya telah

dilarutkan dengan buffer Na sitrat pH 4,5 dan diinjeksi secara intraperitonial.

Kelompok perlakuan diinduksi STZ dosis 40 mg/kgBB pada hari ke-1 dan

dilanjutkan dengan memberikan ekstrak etanol Artocarpus altilis (Park)

Fosberg dosis 50 mg/kgBB hingga hari ke-7. Hari ke-0, 4 dan 7 kadar

glukosa darah diukur dengan menggunakan metode GOD-PAP.

11. Pengukuran kadar glukosa darah

a. Pembuatan serum. Darah tikus diambil melalui sinus orbitalis mata pada

mata dan ditampung dalam tabung efendrof, kemudian disentrifugasi

dengan kecepatan 5000 rpm selama 15 menit dan diambil serumnya.

b. Pengukuran kadar glukosa. Alat yang digunakan dalam mennganalisis

kadar glukosa darah adalah mikrovitalab. Kadar glukosa dinyatakan dalam

mg/dl. Pengukuran kadar glukosa serum dilakukan di Laboratorium

Anatomi Fisiologi Manusia - Biokimia Fakultas Farmasi Universitas

Sanata Dharma Yogyakarta. Analisis dilakukan dengan mencampurkan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 53: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · streptozotosin, kadar glukosa darah, histologi pankreas. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

34

bahan seperti pada tabel III., kemudian divortex dan dibaca serapannya

setelah didiamkan selama 20 menit (operating time) pada suhu 20-25ºC.

Tabel III. Volume bahan untuk pengukuran kadar glukosa

Bahan

Volume (µL)

Aquabidest Larutan baku

glukosa Supernatan

Pereksi

GOD-PAP

Blanko 10 - - 1000

Standart - 10 - 1000

Sampel - - 10 1000

12. Desain dan perlakuan penelitian

Penelitian akan dilakukan dengan menggunakan 16 ekor tikus jantan

Wistar yang dibagi ke dalam 4 kelompok perlakuan.

a. Kelompok I (Basal)

Hari ke-0, dan 4 tikus diukur kadar glukosa darah dan berat badannya.

Tikus tidak diberi perlakukan apapun hingga hari ke-7, kemudian hari ke-

7, tikus diukur kembali kadar glukosa darah dan berat badan.

b. Kelompok II (Kontrol Pankreotoksik)

Hari ke-0 tikus diukur kadar glukosa darah dan berat badan, kemudian hari

ke-1 diinduksi STZ 40 mg/kgBB i.p. Tikus tidak diberi terapi, kemudian

hari ke-4, dan 7 diukur kembali kadar glukosa darah dan berat badan.

c. Kelompok III (Negatif)

Hari ke-0 tikus diukur kadar glukosa darah dan berat badan, kemudian hari

ke-1 diberi CMC Na dengan dosis 50 mg/kgBB. Tikus tidak diinduksi

streptozotosin, kemudian hari ke-4 dan 7 diukur kembali kadar glukosa

darah dan berat badan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 54: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · streptozotosin, kadar glukosa darah, histologi pankreas. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

35

d. Kelompok IV (Perlakuan)

Hari ke-0, tikus diukur kadar glukosa darah dan berat badan yang tiga hari

sebelumnya diberikan ekstrak daun Artocarpus altilis (Park.) Fosberg. 50

mg/kgBB p.o., kemudian hari ke-1 diinduksi streptozotosin 40 mg/kgBB

i.p. dan hari ke-1 hingga hari ke-7 diberikan ekstrak etanol daun

Artocarpus altilis (Park.) Fosberg. 50 mg/kgBB p.o. Kemudian hari ke-4

dan 7. Hari Tikus diukur kembali kadar glukosa darah dan berat

badannya.

13. Pengumpulan sampel

Tikus yang akan digunakan untuk penelitian, diukur berat badannya

sebelum diukur kadar glukosa darahnya. Pengambilan darah dilakukan melalui

sinus orbitalis mata pada mata, diambil darahnya dan diukur menggunakan

mikrovitalab dengan metode enzimatik GOD-PAP (hari ke-0 , 4 dan 7). Pada hari

ke-14, tikus di bedah dan diambil pankreasnya untuk di amati gambaran histologi

pankreas tikus.

14. Pembuatan slide histologi pankreas

a. Trimming

Trimming dilakukan setelah proses fikasasi dengan melakukan pemotongan

jaringan setebal kurang lebih 4 mm dengan orientasi sesuai dengan organ

yang akan dipotong.setelah dilakukan pemotongan jaringan diletakkan

dalam embedding cassette.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 55: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · streptozotosin, kadar glukosa darah, histologi pankreas. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

36

b. Dehidration

Dehidrasi jaringan dilakukan menggunakan “tissue processor” untuk

mengeluarkan air yang terkandung dalam jaringan, dengan menggunakan

cairan dehidran alkohol 80%, 95%, dan alkohol absolut. Cairan dehidran ini

kemudian dibersihkan dari dalam jaringan dengan menggunakan reagen

pembersih (clearing agent) dengan menggunkan xylol. Reagen pembersih

kemudian diganti dengan parafin dengan cara penetrasi ke dalam jaringan,

proses ini disebut impregnasi.

c. Embedding

Setelah proses dehidrasi, jaringan yang ada di dalam embedding cassette

dipindah ke dalam base mold. Kemudian diisi dengan parafin cair dan

diletakkan pada blok kayu ukuran 3x3 cm atau pada embedding cassette.

Jaringan yang sudah dilekatkan pada balok kayi atau cassette disebut blok.

Fungsi dari balok kayu atau cassette adalah untuk pemegang pada saat blok

dipotong pada mikrotom.

d. Cutting

Cutting adalah pemotongan jaringan yang sudah didehidrasi dengan

menggunakan mikrotom.

Metode :

1. Orientasi blok pada mikrotom

Blok diletakkan sejajar memanjang dengan pisau. Jaringan yang keras

harus diletakkan di bagian atas. Kemudian sediakan cukup ruangan

antara jaringan dengan tepi blok untuk memudahkan pemisahan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 56: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · streptozotosin, kadar glukosa darah, histologi pankreas. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

37

jaringan. Hasil pemotongan yang rata dan tidak berkerut menandakan

ketajaman pisau yag digunakan.

2. Soaking

Jaringan dilembabkan dengan menempelkan kapas basah pada

permukaan blok.untuk menjaga agara suhu blok dan suhu pisau tetap

sama, masing-masing didinginkan dengan air es.

3. Mengambangkan lembaran potongan jaringan

Lembaran jaringan diapungkan dengan meletakkan salah satu ujung

potongan di atas permukaan air dalam waterbath. Kemudian untuk

menghilangkan kerutan jaringan dapat dilakukan dengan cara menekan

salah satu sisi dari potongan jaringan dengan ujung jari dan sisi lain

ditarik dengan menggunakan kuas kecil.

4. Pemisahan rangkaian lembaran jaringan

Dilakukan dengan menggunakan “pemisah jaringan” yang dipanaskan

kemudian dilakukan pemisahan rangkaian lembaran jaringan (ribbon)

5. Pengambilan ribbon dengan slide

Lembaran jaringan diambil dengan cara memasukkan slide bersih

secara diagonal ke dalam waterbath. Spesimen jaringan diletakkan tepat

di tengah slide. Dicegah agar jangan sampai ada gelembung udara di

bawah jaringan.

e. Staining/pewarnaan

Proses pewarnaan jaringan pankreas ini menggunakan teknik pewarnaan

H&E.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 57: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · streptozotosin, kadar glukosa darah, histologi pankreas. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

38

f. Mounting

Setelah jaringan pada slide diwarnai, dilakukan “mounting” dengan cara

meneteskan bahan mounting (DPX, Entelan, Canada balsam) sesuai

kebutuhan dan ditutup dengan coverglass, cegah jangan sampai terbentuk

gelembung udara. Kemudian slide yang sudah jadi, diamati di bawah

mikrokop sinar.

F. Analisis Hasil

Pengukuran kadar glukosa darah dan berat badan melalui perhitungan

mean ± SD, yang mana kadar glukosa darah normal pada tikus yaitu 50-135

mg/dl, apabila kadar glukosa darah melebihi batas normal maka tikus mengalami

hiperglikemia (Delaney, 2008). Setelah itu, dilanjutkan dengan analisis histologi

pankreas secara kualitatif.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 58: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · streptozotosin, kadar glukosa darah, histologi pankreas. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

39

Gambar 5. Skema Pengaruh Pemberian Ekstrak Etanol Artocarpus altilis (Park.)

Fosberg

Hari ke-0

Tikus 16 ekor diambil darahnya pada daerah sinus orbitalis mata tikus,

diukur KGD dengan metode GOD-PAP dan ditimbang berat badannya

Hari ke-1

Tikus 4 ekor (kelompok basal) tidak diberikan apapun

Tikus 4 ekor (kelompok kontrol negatif) diberi CMC Na 0,5% p.o

Tikus 4 ekor (kelompok kontrol pankreotoksik) diinduksi STZ 40mg/kgBB

i.p ( Single dose)

Tikus 4 ekor (kelompok perlakuan ) diberikan ekstrak etanol daun sukun

p.o dan diinduksi STZ 40 mg/kgBB i.p (single dose).

Hari ke-4

16 ekor tikus diambil darahnya pada daerah sinus orbitalis mata, kemudian

diukur KGD dengan metode GOD-PAP, dan ditimbang berta badannya

Hari ke-7

Tikus 16 ekor diambil darahnya pada sinus orbitalis mata, diukur KGDP

dan ditimbang berat badannya

Hari ke-14

Tikus 16 ekor dibedah dan diambil organ pankreasnya

Perhitungan hasil

Kelompok

basal

Kelompok

kontrol

negatif

Kelompok

kontrol

pankreotoksik

Kelompok

perlakuan

EEA

Ekstrak EEA

50 mg/kgBB

p.o

Akuades

p.o

CMC Na

0.5% p.o

Akuades

p.o

Hari ke-2 hingga ke-7

Selama 3 hari sebelum diinduksi streptozotosin pada kelompok perlakuan

diberikan ekstrak etanol daun Artocarpus altilis (Park.) Fosberg 50

mg/kgBB p.o

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 59: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · streptozotosin, kadar glukosa darah, histologi pankreas. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

40

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas penurunan kadar

glukosa darah ekstrak etanol daun Artocarpus altilis (Park.) Fosberg dosis 50

mg/kgBB pada tikus jantan galur Wistar terinduksi streptozotosin dosis 40

mg/kgBB dengan melihat Kadar Glukosa Darah (KGD), berat badan dan

gambaran histologis pankreas.

A. Hasil determinasi serbuk daun sukun (Artocarpus altilis (Park.) Fosberg)

Determinasi serbuk daun Artocarpus altilis (Park.) Fosberg. dilakukan

dengan tujuan untuk memastikan bahwa serbuk daun sukun yang digunakan

adalah benar serbuk daun sukun. Determinasi dilakukan di Laboratorium

Sistematika Tumbuhan, Fakultas Biologi, Universitas Gadjah Mada. Hasil

determinasi membuktikan bahwa benar serbuk daun sukun yang digunakan dalam

penelitian adalah serbuk daun Artocarpus altilis (Park.) Fosberg. Hasil

determinasi tertera dalam lampiran 2.

B. Penetapan kadar air serbuk daun sukun (Artocarpus altilis (Park.) Fosberg)

Penetapan kadar air daun Artocarpus altilis (Park.) Fosberg. bertujuan

untuk memastikan kadar air yang terkandung dalam daun Artocarpus altilis

(Park.) Fosberg. yang digunakan dalam penelitian memenuhi salah satu

persyaratan serbuk yang baik. Serbuk yang baik mengandung kadar air kurang

dari 10% (Direktorat Jenderal Pengawasan Obat dan Makanan, 1995).

Penetapan kadar air dilakukan di Laboratorium Kimia Analisis

Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Metode yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 60: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · streptozotosin, kadar glukosa darah, histologi pankreas. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

digunakan dalam penetapan kadar air yaitu Gravimetri dengan menggunakan alat

moisture balance dengan suhu 105º C selama 15 menit. Pada penetapan kadar air

digunakan suhu 105º C dimaksudkan agar kandungan air di serbuk Artocarpus

altilis (Park.) Fosberg. menguap dan waktu yang digunakan 15 menit karena

dianggap kadar air yang terkandung dalam daun Artocarpus altilis (Park.)

Fosberg. telah memenuhi persyaratan parameter standarisasi simplisia. Hasil

perhitungan menunjukkan bahwa daun Artocarpus altilis (Park.) Fosberg.

memiliki kadar air 7,15 % sehingga dapat dinyatakan bahwa serbuk daun

Artocarpus altilis (Park.) Fosberg. memenuhi persyaratan kadar air yang

ditetapkan.

C. Penetapan Bobot Tetap Ekstrak Etanol Daun Artocarpus altilis (Park.)

Fosberg)

Serbuk simplisia diekstraksi dengan metode maserasi menggunkan

etanol 96%. Metode maserasi digunakan karena proses pengerjaan dan peralatan

yang digunakan sederhana dan senyawa marker yang terkandung di dalam daun

sukun bersifat tidak tahan panas. Cairan penyari yang digunakan etanol 96%

karena memiliki indeks polaritas yang luas dan relatif aman.

Maserasi dilakukan selama 5 hari dengan perbandingan simplisia :

pelarut 1 : 10. Setelah 5 hari, kemudian disaring menggunakan penyaring

Buchner. Selanjutnya dilakukan remaserasi selama 2 hari. Kemudian maserat

dipekatkan menggunakan rotary evaporator dengan suhu 50º C. Pemekatan

bertujuan untuk memisahkan pelarut dengan ekstrak dengan menguapkan pelarut

sehingga ekstrak yang didapatkan menjadi lebih kental.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 61: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · streptozotosin, kadar glukosa darah, histologi pankreas. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

42

Ekstrak kental yang didapatkan dilakukan bobot tetap. Tujuannya

untuk menghitung sisa zat dengan bobot tetap setelah dilakukan pengeringan

pada temperature 50º C. Bobot tetap dilakukan dengan cara menimbang ekstrak

dalam cawan porselen setiap satu jam hingga diperoleh bobot konstan. Hasil

menunjukkan bahwa sebanyak 10,0 g serbuk kering daun Artocarpus altilis

(Park.) Fosberg. menghasilkan kurang lebih 2 g ekstrak etanol daun Artocarpus

altilis (Park.) Fosberg. Keseluruhan pembuatan ekstrak etanol menggunakan

100,0 gram serbuk kering daun Artocarpus altilis (Park.) Fosberg. yang

menghasilkan 20,78 g ekstrak etanol daun Artocarpus altilis (Park.) Fosberg.

Dengan rata-rata setiap cawan 2,30 g ekstrak kental dengan % rendemen sebesar

20,78%.

D. Penentuan Dosis Pankreotoksik Streptozotosin

Penentuan dosis streptozotosin bertujuan untuk mengetahui dosis

streptozotosin yang dapat menyebabkan kerusakan pankreas pada tikus yang

ditunjukkan dengan peningkatan kadar glukosa darah lebih dari 200 mg/dL pada

2-3 hari setelah pemberian streptozotosin. Hal ini didasarkan pada penelitian

Akbarzadeh, et al (2007) tikus setelah diinduksi streptozotosin 2-3 hari setelah

induksi mulai menimbulkan gejala diabetes dengan peningkatan kadar glukosa

darah lebih dari 200 mg/kgBB.

Penelitian ini menggunakan streptozotosin sebagai pankreotoksik

(induksi diabetes mellitus) karena streptozotosin merupakan senyawa yang

menyebabkan kerusakan sel pankreas, sehingga terjadi defisiensi insulin yang

menyebabkan hiperglikemia pada hewan uji. Dosis yang digunkan pada penelitian

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 62: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · streptozotosin, kadar glukosa darah, histologi pankreas. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

43

didasarkan pada penelitian yang dilakukan oleh Astuti, dkk. (2001) yang

menyatakan dosis 40 mg/kgBB dapat meningkatkan kadar glukosa darah pada

tikus secara bertahap.

E. Efek Pankreoprotektif Ekstrak Etanol Artocarpus altilis (Park.) Fosberg

Dosis 50 mg/kgBB pada Tikus Terinduksi Streptozotosin

1. Kadar glukosa darah

a. Kontrol basal

Tujuan dari pengujian kontrol basal adalah untuk mengetahui kadar

gluksosa normal tikus jantan dari hari ke-0 hingga hari ke-7 dan untuk

membandingkan kadar glukosa darah tikus antara kontrol basal, kontrol

pankreotoksik dan perlakuan ekstrak etanol Artocarpus altilis (Park.)

Fosberg.

Berdasarkan tabel IV kadar glukosa darah tikus jantan Wistar pada

kontrol basal berada pada rentang normal yaitu 50-135 mg/dl.

Berdasarkan hasil tersebut dapat dikatakan tikus jantan Wistar yang

digunakan dalam percobaan dalam kondisi normal.

b. Kontrol negatif (CMC Na 0,5%)

Kontrol negatif bertujuan untuk memastikan bahwa penurunan

KGD pada tikus adalah akibat pemberian ekstrak etanol daun Artocarpus

altilis (Park.) Fosberg dan bukan akibat pemberian pelarut ekstrak yaitu

CMC Na. Konsentrasi CMC Na yang digunakan, yaitu 0,5 %. Hal ini

dimaksudkan untuk mengetahui apakah dengan konsentrasi 0,5%, pelarut

(CMC Na) yang digunakan memberikan pengaruh terhadap penurunan

kadar glukosa darah atau tidak. Hasil yang didapatkan menunjukkan nilai

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 63: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · streptozotosin, kadar glukosa darah, histologi pankreas. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

44

kadar glukosa darah tikus dapat dilihat pada tabel IV. Menunjukkan kadar

glukosa darah berada dalam rentang normal (50-135 mg/dl). Berdasarkan

hal tersebut dapat dikatakan bahwa pelarut CMC Na yang digunakan

tidak memberikan efek penurunan kadar glukosa darah pada hewan uji

tikus jantan Wistar.

c. Kontrol pankreotoksik (STZ 40 mg/kgBB)

Kontrol pankreotoksik bertujuan untuk mengetahui pengaruh

induksi streptozotosin 40 mg/kgBB terhadap sel pankreas tikus. Pengaruh

tersebut ditunjukkan dengan peningkatan kadar glukosa darah. Uji ini

dilakukan dengan cara menginjeksi tikus dengan streptozotosin 40

mg/kgBB secara intraperitonial. Setelah itu, dilakukan pencuplikan darah

pada hari ke-0, 4, dan 7 setelah pemejanan dan serum diukur nilai kadar

glukosa darah.

Dari data yang diperoleh menunjukkan bahwa streptozotosin dosis

40 mg/kgBB dapat meningkatkan kadar glukosa darah hingga lebih dari

200 mg/dL.

Pada penelitian yang dilakukan oleh Astuti, dkk. (2001) dosis

streptozotosin dengan dosis 40 mg/kgBB dapat meningkatkan kadar

glukosa darah tikus SD jantan secara bertahap sampai hari ke-28,

sedangkan pada penelitian ini dengan dosis yang sama (40 mg/kgBB)

kadar glukosa darah tikus naik pada hari ke-4, tetapi pada hari ke-7

mengalami penurunan dengan rata-rata kadar glukosa darah 165 mg/dL.

Hal ini dapat dikarenakan kemurnian dan stabilitas dari STZ yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 64: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · streptozotosin, kadar glukosa darah, histologi pankreas. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

45

digunakan karena penyimpanan STZ yang baik yaitu disimpan pada suhu

-20º C, namun peneliti menyimpan STZ pada freezer kulkas yang

suhunya tidak mencapai -20º C sehingga kemurnian dan stabilitas dari

STZ menurun yang mengakibatkan efek kenaikan kadar glukosa darah

pada tikus tidak maksimal.

d. Kelompok perlakuan ekstrak etanol Artocarpus altilis (Park.) Fosberg

dosis 50 mg/kgBB pada tikus jantan galur Wistar terinduksi

streptozotosin dosis 40 mg/kgBB

Evaluasi terhadap pengaruh pemberian ekstrak etanol daun

Artocarpus altilis (Park.) Fosberg pada tikus jantan galur Wistar

terinduksi streptozotosin 40 mg/kgBB didasarkan pada ada tidaknya

penurunan kadar glukosa darah akibat pemberian ekstrak etanol daun

Artocarpus altilis (Park.) Fosberg pada tikus sebelum induksi

streptozotosin. Pemberian ekstrak etanol daun Artocarpus altilis (Park.)

Fosberg dosis 50 mg/kgBB dilakukan selama 10 hari dan pada hari ke-1

tikus diinduksi streptozotosin 40 mg/kgBB.

Tabel IV. Peningkatan rata-rata KGD (mg/dl) tikus jantan galur Wistar

pada hari ke-0, 4, dan 7.

Kelompok Rata-rata Kadar Glukosa Darah (mg/dl)

Hari ke-0 Hari ke-4 Hari ke-7

Kontrol basal 90,75 ± 19,52 106,00 ± 12,94 79,25 ± 8,66

Kontrol negative 101,25 ± 11,41 115,75 ± 1,71 79,50 ± 3,70

Kontrol

Pankreotoksik

(STZ)

110,00 ± 16,35 246,75 ± 21,88 165 ± 6,00

Perlakuan EEAA

+ STZ 107,75 ± 9,07 212 ± 134,95 213,5 ± 31,30

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 65: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · streptozotosin, kadar glukosa darah, histologi pankreas. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

46

Gambar 6. Kurva waktu vs rata-rata KGD tikus jantan Wistar (mg/dl)

pada pemberian ekstrak etanol Artocarpus altilis (Park.)

Fosberg dosis 50 mg/dl.

Berdasarkan hasil pada tabel IV menunjukkan nilai rata-rata kadar

glukosa darah pada kelompok perlakuan ekstrak etanol Artocarpus altilis

(Park.) Fosberg mengalami peningkatan pada hari ke-4. Pada kelompok

perlakuan ekstrak etanol Artocarpus altilis (Park.) Fosberg mengalami

kenaikan kadar glukosa darah diatas normal (hiperglikemia) karena pada

hari ke-4 kelompok perlakuan ekstrak etanol daun Artocarpus altilis

(Park.) Fosberg mengalami peningkatan hingga 212 ± 134,95 mg/dl.

Berdasarkan hasil tersebut dapat dikatakan bahwa ekstrak etanol daun

Artocarpus altilis (Park.) Fosberg 50 mg/kgBB yang diberikan tiga hari

sebelum penginduksian streptozotosin tidak memiliki pengaruh dalam

penurunan kadar glukosa darah terhadap tikus jantan Wistar yang

terinduksi streptozotosin dosis 40 mg/kgBB. Hal ini dapat dimungkinkan

adanya interaksi antara ekstrak etanol daun Artocarpus altilis (Park.)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 66: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · streptozotosin, kadar glukosa darah, histologi pankreas. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

47

Fosberg dengan streptozotosin sehingga kadar glukosa darah tidak

mengalami penurunan.

Dalam penelitian ini, pada kelompok perlakuan ekstrak etanol daun

Artocarpus altilis (Park.)Fosberg dosis 50 mg/kgBB, ekstrak etanol daun

Artocarpus altilis (Park.) Fosberg diberikan tiga hari sebelum diinduksi

streptozotosin dan pemberian ekstrak dilanjutkan hingga akhir penelitian.

Selain itu, dalam desain mengalami kesalahan waktu penginduksian

streptozotosin antara kelompok kontrol pankreotoksi dan kelompok

perlakuan, yang mana pada kelompok pankreotoksi diinduksi

streptozotosin pada hari ke-1, sedangkan kelompok ekstrak pada hari ke-4

sehingga menyebabkan puncak kadar glukosa darah tikus setelah induksi

streptozotosin pada kelompok kontrol pankreotoksik dan kelompok

perlakuan tidak sama dan tidak dapat dibandingkan pengaruhnya.

2. Perubahan berat badan tikus

Perubahan berat badan tikus dalam penelitian ini digunakan sebagai

parameter hiperglikemia pada tikus.Pada tikus dengan kondisi hiperglikemia

biasanya ditandai dengan penurunan berat badan. Hal ini dikarenakan

glukosa akan terakumulasi di dalam darah dan glukosa tersebut akan

terbuang bersamaan dengan urin sehingga sel tidak mendapatkan asupan

glukosa dan terjadi pengurangan jumlah jaringan otot dan adiposa secara

signifikan yang dapat mengakibatkan berat badan penderita diabetes melitus

akan turun meskipun banyak asupan makanan yang masuk ke dalam tubuh

(Murray, Daryl, Victor, 2005).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 67: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · streptozotosin, kadar glukosa darah, histologi pankreas. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

48

Dari data berat badan tikus berdasarkan tabel V, rata-rata berat badan

tikus jantan Wistar setelah diberi perlakuan (hari ke-4) mengalami

peningkatan berat badan jika dibandingkan dengan sebelum diberi perlakuan

(hari ke-0).

Tabel V. Berat badan tikus jantan Wistar (mg/dl) pada kelompok perlakuan

hari ke- 0, 4 dan 7, kontrol basal, kontrol CMC, dan kontrol

pankreotoksik 50 mg/kgBB (n=4).

Kelompok Berat badan (gram)

Hari ke-0 Hari ke-4 Hari ke-7

Kontrol basal 140,43 ±

4,73

148.53 ±

11,4

149,45 ±

11,4

Kontrol negative 138,99 ±

7,12

136,85 ±

6,57

135.06 ±

5,36

Kontrol Pankreotoksik

(STZ)

136,14 ±

4,08

159,45 ±

7,86 162,64 ± 13

Perlakuan EEAA + STZ 148,85 ±

9,43

157,02 ±

9,66

176,25 ±

18,3

Gambar 7. Kurva waktu vs rata-rata berat badan tikus pada kelompok

kontrol basal, kontrol negatif, kontrol pankreotoksik, dan

perlakuan EEAA.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 68: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · streptozotosin, kadar glukosa darah, histologi pankreas. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

49

Menurut Kim et al. (2006) salah satu karakteristik tikus menderita

diabetes melitus yaitu tikus mengalami penurunan berat badan. Namun pada

penelitian ini berat badan tikus semakin meningkat dikarenakan waktu

perlakuan dengan kondisi akut (jangka pendek) sehingga berat badan tikus

belum mengalami penurunan. Selain itu, dapat disebabkan karena dosis

streptozotosin yang digunakan dosis kecil (40 mg/kgBB) yang menyebabkan

kerusakan yang reversible pada sel pankreas sehingga sel pankreas

masih mampu memproduksi insulin.

F. Pemeriksaan Histologis Pankreas

Pada penelitian ini histopatologi pankreas tikus dilihat melalui preparat

yang dibuat dengan metode blok paraffin dengan pewarnaan Hemotoxylen-Eosin.

Parameter yang diamati dari pewarnaan Hemotoxylen-Eosin pada preparat

pankreas adalah morfologi umum jaringan pankreas dan jumlah pulau Langerhans.

Tujuan dari pemeriksaan histologis pankreas adalah untuk melihat perubahan

struktural pada organ pankreas baik kelompok kontrol ataupun perlakuan.

Pembuatan preparat organ pankreas tikus dilakukan oleh pihak Fakultas

Kedokteran Hewan Universitas Gadjah Mada.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 69: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · streptozotosin, kadar glukosa darah, histologi pankreas. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

50

Tabel VI. Persentase kerusakan sel Islet Langerhans pankreas tikus pada

keempat kelompok dengan pengecatan Hematoksilin Eosin

Kelompok Hasil

Presentase Kerusakan

(%)

Basal

Tidak ada perubahan patologi

0 Vakuolisasi sebagian sel Islet

Langerhans (tidak ada nekrosis)

Tidak ada berubahan patologi

Kontrol

negatif CMC

Na

Tidak ada perubahan patologi

0 Tidak ada perubahan patologi

Tidak ada perubahan patologi

Kontrol

Pankreotoksik

STZ

Nekrosis sel Islet Langerhans (+)

66,67 Tidak ada perubahan patologi

Nekrosis sel Islet Langerhans (+)

Perlakuan

EEAA + STZ

Vakuolisasi sebagian sel asiner (+)

66,67 Nekrosis sel Islet Langerhans (++)

Nekrosis sel Islet Langerhans (++)

1. Gambaran histologis kelompok kontrol basal

Pada kontrol basal 4 ekor tikus dibedah dan diambil organ

pankreasnya pada hari ke-14 setelah pengukuran kadar glukosa darah dan

berat badan, kemudian dilakukan pemeriksaan histologis pankreas. Pemilihan

tikus untuk gambaran histologis pankreasnya dilakukan secara acak.

Gambar 8. Foto mikroskopik organ pankreas tikus kelompok kontrol basal

perbesaran 400x ( ) menunjukkan sel Iset Langerhan dalam

kondisi normal.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 70: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · streptozotosin, kadar glukosa darah, histologi pankreas. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

51

Dari hasil pemeriksaan diketahui bahwa pada kelompok kontrol

basal tidak terjadi kerusakan organ pankreas secara struktural. Dapat dilihat

susunan sel yang terlihat teratur, seragam dan tidak ada perubahan patologi.

Hal ini menunjukkan bahwa organ pankreas tikus pada kelompok kontrol

basal dalam keadaan normal (Gambar 8). Pada tabel VI dapat dilihat hasil

persentase kerusakan sel Islet Langerhans adalah 0 %. Jika dikaitkan secara

biokimiawi hasil kadar gula darah yang didapatkan pada kelompok ini masuk

dalam range normal. Hal ini dikarenakan tikus pada kontrol basal hanya

diberi makan dan minum tanpa dilakukan pemejanan.

2. Gambaran histologis kelompok kontrol negatif CMC Na 0,5%

Setelah pemejanan CMC Na 0,5%, 4 ekor tikus yang digunakan

sebagai kontrol negatif CMC Na 0,5% secara per oral, pada hari ke-14

setelah pemejanan dan pengukuran kadar glukosa darah, 4 ekor tikus dibedah

dan diambil pankreasnya untuk kemudian dilakukan pemeriksaan histologis.

Pemilihan tikus yang dilihat gambaran histologis pankreasnya dilakukan

secara acak.

Gambar 9. Foto mikroskopik organ pankreas tikus kelompok kontrol negatif

CMC Na 0,5% perbesaran 400x ( ) menunjukkan sel Iset

Langerhan dalam kondisi normal.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 71: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · streptozotosin, kadar glukosa darah, histologi pankreas. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

52

Dari hasil pemeriksaan diketahui bahwa pada kelompok kontrol

basal tidak terjadi kerusakan organ pankreas secara struktural. Dapat dilihat

susunan sel yang terlihat teratur, seragam dan tidak ada perubahan patologi.

Hal ini menunjukkan bahwa organ pankreas tikus pada kelompok kontrol

basal dalam keadaan normal (Gambar 9). Pada tabel VI dapat dilihat hasil

persentase kerusakan sel Islet Langerhans adalah 0 %. Jika dikaitkan secara

biokimiawi hasil kadar gula darah yang didapatkan pada kelompok ini masuk

dalam range normal. Hal ini dikarenakan tikus pada kontrol negatif hanya

diberi CMC Na 0,5% yang berarti CMC NA 0,5% tidak mempengaruhi kadar

glukosa darah.

3. Gambaran histologis kelompok kontrol pankretoksik streptozotosin 40

mg/kgBB

Setelah pemejanan streptozotosin 40 mg/kgBB pada keempat ekor

hewan uji tikus yang digunakan sebagai kelompok pankreotoksik, maka pada

hari ke-14 setelah pemejanan dan pengukuran kadar glukosa darah dan berat

badan, 4 ekor tikus dibedah dan diambil pankreasnya untuk kemudian

dilakukan pemeriksaan histologis pankreas. Pemilihan tikus untuk gambaran

histologis pankreasnya dilakukan secara acak.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 72: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · streptozotosin, kadar glukosa darah, histologi pankreas. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

53

Gambar 10. Foto mikroskopik organ pankreas tikus kelompok kontrol

pankreotoksik streptozotosin 40 mg/kgBB perbesaran 400x

( ) menunjukkan sel Iset Langerhan yang mengalami

nekrosis.

Sterptozotosin dengan dosis 40 mg/kgBB dapat menyebabkan

diabetes melitus tipe 1. Streptozotosin sebagai penginduksi diabetes melitus

dapat menyebabkan nekrosis pada sel β pankreas (Szkudelski, 2001).

Dari hasil pemeriksaan diketahui bahwa pada kelompok kontrol

pankreotoksik terjadi perubahan secara struktural pada organ pankreas tikus.

Perubahan patologi sel Islet Langerhans yaitu adanya nekrosis sel Islet

Langerhans pankreas. Kondisi sel Islet Langerhans yang mengalami nekrosis

ditandai dengan adanya ruang-ruang kosong pada jaringan (Gambar 10) dan

presentase kerusakan sel Islet Langerhans sebesar 66,67% (Tabel VI).

Nekrosis yaitu kematian sel akibat kerusakan yang fatal ditandai dengan

kerusakan struktur dan fungsi sel secara menyeluruh yang diikuti lisisnya sel

dan peradangan jaringan pada pankreas yang mengakibatkan penurunan

sekresi insulin, sehingga terjadi peningkatan kadar glukosa darah. Hal ini

berarti bahwa induksi streptozotosin 40 mg/kgBB mampu merusak sel

pankreas.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 73: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · streptozotosin, kadar glukosa darah, histologi pankreas. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

54

4. Gambaran histologis kelompok perlakuann ekstrak etanol Artocarpus

altilis (Park.) Fosberg dosis 50 mg/kgBB

Setelah pemberian ekstrak etanol daun Artocarpus altilis (Park.)

Fosberg dosis 50 mg/kgBB selama 13 hari dan diinduksi streptozotosin dosis

40 mg/kgBB pada hari keempat setelah pemajanan ekstrak pada keempat

ekor hewan uji tikus yang digunakan sebagai kelompok perlakuan ekstrak,

maka pada hari ke-14 setelah pemejanan dan pengukuran kadar glukosa

darah dan berat badan, 4 ekor tikus dibedah dan diambil organ pankreasnya

untuk kemudian dilakukan pemeriksaan histologis pankreas. pemilihan tikus

untuk pengecekan gambaran histologis pankreasnya dilakukan secara acak.

Gambar 11. Foto mikroskopik organ pankreas tikus kelompok kontrol

pankreotoksik streptozotosin 40 mg/kgBB perbesaran 400x

( ) menunjukkan sel Iset Langerhan yang mengalami

nekrosis.

Dari hasil pemeriksaan, organ pankreas mengalami perubahan secara

struktural. Perubahan patologi yang terjadi yaitu terjadi nekrosis pada sel

Islet Langerhans pankreas. Berdasarkan hasil pengamatan jumlah nekrosis

Islet Langerhans pada kelompok perlakuan berjumlah +2 berarti dalam satu

tarikan terdapat dua sel Islet Langerhans yang mengalami nekrosis,

sedangkan kelompok pankreotoksik berjumlah +1 yang berarti kerusakan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 74: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · streptozotosin, kadar glukosa darah, histologi pankreas. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

55

pada kelompok perlakuan EEAA lebih parah diabandingkan kelompok

pankreotosik. Hal ini, di dukung dengan hasil pengukuran kadar glukosa

darah tikus. Pada hari ke-14 kadar glukosa darah tikus kelompok perlakuan

lebih tinggi dibandingkan dengan kelompok pankreotoksi. Kondisi sel Islet

Langerhans yang mengalami nekrosis ditandai dengan adanya ruang-ruang

kosong pada jaringan (Gambar 11) dan presentase kerusakan sel Islet

Langerhans sebesar 66,7%. Hal ini berarti ekstrak etanol daun Artocarpus

altilis (Park.) Fosberg dosis 50 mg/kgBB tidak berpengaruh dalam

menurunkan kadar glukosa darah pada tikus yang terinduksi streptozotosin.

G. Rangkuman Pembahasan

Pada penelitian pengaruh pemberian ektrak etanol daun Artocarpus altilis

(Park.) Fosberg dosis 50 mg/kgBB pada tikus putih jantan Wistar terinduksi

streptozotosin 40 mg/kgBB dibuktikan bahwa tidak terjadi penurunan kadar

glukosa darah kelompok tikus jantan Wistar. Hal ini, berarti ekstrak etanol

Artocarpus altilis (Park.) Fosberg 50 mg/kgBB tidak memiliki pengaruh dalam

penurunan kadar glukosa darah tikus yang terinduksi streptozosin sehingga perlu

dilakukan peningkatan dosis dan kontrol ekstrak Artocarpus altilis (Park.)

Fosberg untuk melihat pengaruh pemberian ekstrak etanol Artocarpus altilis

(Park.) Fosberg terhadap fungsi organ pankreas tikus. Pada penelitian yang telah

dilakukan Nublah (2011) dosis ekstrak daun Artocarpus altilis (Park) Fosberg

yaitu 150 mg/kgBB mampu menurunkan kadar glukosa darah tikus sehingga

dalam penelitian selanjutnya dapat dilakukan variasi dosis hingga dosis 150

mg/kgBB. Pada kontrol pankreotoksik kadar glukosa darah mengalami penurunan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 75: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · streptozotosin, kadar glukosa darah, histologi pankreas. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

56

pada hari ke-7. Hal ini dikarenakan adanya kemungkinan regenerasi sel pada sel

beta perkusor sehingga sel beta pankreas dapat kembali memproduksi insulin.

Hasil pengujian data perubahan berat badan tikus jantan Wistar

menunjukkan peningkatan terus menerus hingga hari ke-7. Umumnya, pada

penderita diabetes melitus peningkatan kadar glukosa darah dikuti dengan

penurunan berat badan. Namun pada penelitian ini berat badan semakin

meningkat dari hari ke hari. Hal ini, dikarenakan waktu penelitian yang singkat

sehingga belum memperlihatkan penurunan berat badan. Perubahan berat badan

pada tikus jantan disebabkan oleh proses pertumbuhan dan pola makan dari setiap

individual.

Selain pengukuran kadar glukosa darah dan berat badan dilakukan pula

pengecekan gambaran histologis organ pankreas tikus. Dari data histologis

pankreas ditemukan perubahan patologi pada pankreas tikus pada kelompok

kontrol pankreotoksik dan perlakuan ekstrak etanol daun Artocarpus altilis (Park.)

Fosberg dengan presentase kerusakan pada sel Islet Langerhans sama-sama

sebesar 66,7% (Tabel VI). Apabila dilihat dari jumlah presentasenya kerusakan

antara kelompok pankreotoksik dan kelompok perlakuan ekstrak etanol daun

Artocarpus altilis ( Park.) Fosberg sama, tetapi berdasarkan hasil kadar glukosa

darah tikus kelompok pankreotoksik memiliki kadar glukosa darah yang lebih

rendah dari kelompok perlakuan ekstrak etanol daun Artocarpus altilis (Park.)

Fosberg, sehingga tidak ada kolerasi antara kelompok perlakuan ekstrak etanol

daun Artocarpus altilis (Park.) Fosberg dengan kelompok pankreotoksik. Namun

apabila dilihat secara individual dari setiap tikus kerusakan Islet langerhans pada

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 76: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · streptozotosin, kadar glukosa darah, histologi pankreas. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

57

kelompok perlakuan ekstrak etanol daun Artocarpus altilis (Park.) Fosberg

berjumlah +2, sedangkan kelompok pankreotoksik berjumlah +1 yang berarti

kerusakan pada kelompok perlakuan ekstrak etanol daun Artocarpus altilis (Park.)

Fosberg lebih parah dibandingkan kelompok pankreotosik, sehingga apabila

dilihat secara individual tiap tikus memiliki korelasi antara nekrosis pada sel Islet

langerhans dengan kadar glukosa darah. Perubahan patologi yang terjadi yaitu

nekrosis terjadi pada sel Islet Langerhans yang disebabkan oleh induksi

streptozotosin dosis 40 mg/kgBB. Perubahan patologi yang terjadi pada pankreas

bagian Islet Langerhans akan berpengaruh pada kadar glukosa darah karena Islet

Langerhans memproduksi hormon pensekresi, seperti insulin dan glukagon.

Semakin parah kerusakan pada sel Islet Langerhans maka semakin tinggi kadar

glukosa darah dalam tubuh.

Pada penelitian ini dalam mengamati organ pankreas menggunakan

pewarnaa HE yang hanya bisa melihat sel organ pankreas secara kualitatif

sehingga tidak diketahui jumlah sel beta pankreas yang mengalami nekrosis

dihasilkan setelah dilakukan perlakuan dan pemberian streptozotosin, maka

diperlukan pewarnaan jenis lain untuk melihat gambaran organ pankreas secara

kuantitatif seperti antibodi antiinsulin, gomori dan imunohistokimia.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 77: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · streptozotosin, kadar glukosa darah, histologi pankreas. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

58

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil data yang diperoleh dan hasil uji analisis yang dilakukan,

maka dapat disimpulkan bahwa :

1. Pemberian ekstrak etanol Artocarpus altilis (Park.) Fosberg dosis 50

mg/kgBB tidak memiliki pengaruh penurunan kadar glukosa darah pada

tikus jantan Wistar yang terinduksi streptozotosin.

2. Pemberian ekstrak etanol Artocarpus altilis (Park.) Fosberg dosis 50

mg/kgBB tidak memiliki pengaruh perbaikan berdasarkan gambaran

histologis pankreas pada tikus jantan Wistar yang terinduksi streptozotosin

karena mengalami nekrosis pada Islet Langerhans.

B. Saran

Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut tentang :

1. Pengaruh variasi dosis pemberian ekstrak etanol Artocarpus altilis (Park.)

Fosberg terhadap kadar glukosa darah tikus jantan Wistar.

2. Pengaruh kontrol ekstrak etanol Artocarpus altilis (Park.) Fosberg untuk

mengetahui pengaruhnya terhadap kadar glukosa darah tikus

3. Pengaruh pemberian pada ekstrak etanol Artocarpus altilis (Park.) Fosberg

pada pengecatan histologis pankreas yang lebih spesifik, seperti antibodi

antiinsulin, gomori, dan imunohistokimia.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 78: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · streptozotosin, kadar glukosa darah, histologi pankreas. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

59

DAFTAR PUSTAKA

Adewole, S.O., Martins, E. A. C.,

and Ojewole, J. A. O., 2007, Protective Effect

of Quersetin On The Morphology of Pancreatic -Cells of

Streptozotocin-Treated Diabetic Rats, African Journal of Traditional

Complementary and Alternative Medicine, 4 (1), 64 – 74.

Aguirre, L., Noemi Arias, M., Teresa M., Ana, G., and Maria P. P., 2011,

Beneficial Effects of Quersetin on Obesity and Diabetes, The Open

Nutraceuticals Journal, 4, 189-198.

Akbarzadeh, A., Norouzian, D., Mehrabi, M.R., Jamshidi, Farhangi, A., Allah A.,

Verdi, et al., 2007, Induction of Diabetes by Streptozotocin in Rats,

Indian Journal of Clinical Biochemistry, 22 (2), 60-64.

American Diabetes Association, 2007, Diagnosis and Classification of Diabetes

Mellitus, Diabetes Care, 35 Suppl. 1, S64.

Anonim, 2009, Care of the Patient with Diabetes Mellitus, American Optometric

Association, USA, pp. 3.

Astuti, P.,Mulyani S., Laksmindra F., dan Sismindari S., 2001, Level Insulin of

Diabetic Rat Model by Streptozotocin-induced, Research Paper, Gadjah

Mada University, Yogyakarta.

Badan Pengawasan Obat dan Makanan RI, 2005, Stamdarisasi Ekstrak Tumbuhan

Obat Indonesia, Salah Satu Tahapan Penting dalam Pengembangan

Obat Asli Indonesia, Badan Pengawasan Obat dan Makanan RI, pp. 5.

Boorman, G.A., and Beth, W.G., 1999, Pathology of the Mouse, Cache River

Press, USA, pp.191.

Chandrika,U. G., Wedage,W.S., Wickramasinghe,S. M. D. N

and Fernando,W. S.,

2006, Hypoglycaemic Action of The Flavonoid Fraction of Artocarpus

Heterophyllus Leaf, African Journal of Traditional Complementary and

Alternative Medicine, Vol 3, No. 2, 42 – 50.

Coskun, O., Mehmet, K., Ahmet, K., Sukru, O., 2005, Quersetin, a Flavonoid

Antioxidant, Prevents and Protects Streptozotocin-induced Oxidative

Stress and -cell Damage in Rat Pancreas, Pharmacological Research,

51, 117–123.

Craig, M. E., Hattersley, A, and Donaghue, K.C., 2009, Definition, Epidemiology

and Classification of Diabetes in Children and Adolescents, Pediatric

Diabetes, 10 (Suppl. 12), 3–12.

Delaney, C.A.J, DVM, Dipl ABVP-Avian, 2008, Exotic Companion Medicine

Hanbook for Veterinarians, Zoological Education Network, Washington,

pp.19.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 79: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · streptozotosin, kadar glukosa darah, histologi pankreas. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

60

Direktorat Jenderal Pengawasan Obat dan Makanan Republik Indonesia, 1986,

Sediaan Galenik, Departemen Kesehatan Republik Indonesia, Jakarta, pp.

25.

Direktorat Jenderal, 2005, Pharmaceutical Care untuk Penyakit Diabetes,

Departemen Kesehatan Republik Indonesia, Jakarta, hal 14-15.

Ermin, T, Atmodjo, D, Winarno, dan Soemantri, A.G., 1991, Penatalaksanaan

Kegawatan Neonates, Balai Penerbit Fakultas Kedokteran Universitas

Diponegoro, Semarang, hal. 46-90.

Etuk, E. U., 2010, Animal Models for Studying Dabetes Mellitus, Agriculture and

Biology Journal of North America, Nigeria. 1 (2), 130-134.

Ganong W.F., 1995, Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. 14th

ed, EGC, Jakarta, pp.

313-4.

Gustina, N. M. R. A., 2012, Aktivitas Ekstrak, Fraksi Pelarut, dan Senyawa

Flavonoid Daun Sukun (Artocarpus altilis) terhadap Enzim α-Glukosida

sebagai Antidiabetes, Tesis, ITB, Bogor, pp.7-10.

Guz, Y., Irem, N., and Gladys, T., 2001, Regeneration of Pancreatic Cells from

Intra-Islet Precursor Cells in an Experimental Model of Diabetes,

Endocrinology, 142(11), 4956–4968.

Hanasaki, Y, Ogawa S, and Fukui S., 1994, The Correlation Between Active

Oxygen Scavenging and Antioxidative Effects of Flavonoids, Free

Radical Biology and Medicine Journal, 16, 845-850.

Harborne, J., 1987, Phytochemical Methods, diterjemahkan oleh Kosasih

Padmawinat dan Iwang Soediro, Edisi II, Penerbit ITB, Bandung, pp.34.

Holt, R. I. G., and Hanley, N.A., 2007, Essential, Endocrinology and Diabetes

(Essentials), Willey-Blackwell, New York, pp. 28-35.

Jackson R., Knisley D., McIntosh C., Pfeiffer P., 2011, Predicting Flavonoid UGT

Regioselectivity, Hindawi Publishing Corporation, Advances in

Bioinformatics. Volume 2011.

Kaufman, Peter B., 1999, Natural Products from Plants, CRC Press LLC, USA,

pp. 22-23.

Kearns J., Merrigan J., and Schork J.S., 2003, Artificial Pancreas,

http://www.medicine.tcd.ie, diakses pada tanggal 18 Juli 2014.

Kim, J.D., Seock, M. K., Bu, I. S,, Hae, Y. C., Yun,C., Hong S. C., and Sae, K.,

2006, Anti-diabetic Activity of SMK001, a Poly Herbal Formula in

Streptozotocin Induced Diabetic Rats: Therapeutic Study, Biological and

Pharmaceutical Bulletin, pp. 479-481.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 80: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · streptozotosin, kadar glukosa darah, histologi pankreas. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

61

Lakhanpal, P., and Deepak, K.R., 2007, Kuersetin: A Versatile Flavonoid, Internet

Journal of Medical Update, Vol. 2, No. 2.

Lamson, D., Matthew, S., and Brignall, 2000, Antioxidant and Cancer III:

Quersetin, Alternative Medicine Review, 5(3), 196-208.

Lanywati, E., 2006, Diabetes Mellitus Penyakit Kencing Manis, Kanisius,

Yogyakarta, hal. 30.

Latief, A., 2012, Obat Tradisional, Penerbit Buku Kedokteran EGC,

Jakarta,hal.1-5.

Lenzen, S., 2008, The Mechanisms of Alloxan-and Streptozotocin-Induced

Diabetes, Diabetologia, 51 (2), 216-226.

Longnecker, D., 2014, Anatomy and Histology of the Pancreas, Department of

Pathology, Geisel School of Medicine at Dartmouth, Lebanon, pp. 1-2.

Lukacinova, Mojzis, J., Benacka, R., Keller, J., Maguth, T., Kurila, P., Vasko, L.,

Racz, O., and Nistiar,F., 2008, Preventive Effects of Flavonoids on

Alloxan-induce Diabetes Mellitus in Rats, Acta Veterinaria Brno, 77,

175-182.

Marianne, Yuandani, and Rosnani, 2011, Antidiabetic Activity from Ethanol

Extract of Kluwih’s Leaf (Artocarpus comansi), Jurnal Natural, Vol.11,

No.2.

McPhee, S.J. and William, F.G., 2007, Patofisiologi Penyakit : Pengantar Menuju

Kedokteran Klinis, Ed. 5, Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta, hal.

464-490, 557-572.

Michael, H., Kaye, Gordon, I., Pawlina, and Wojciech, 2002, Histology: A Text

and Atlas, 4th

Edition, Lippincott Williams & Wilkins, Philadelphia, pp.

552-556.

Murray, R.K., Daryl, K.G., and Victor, W.R., 2005, Biokimia Harper, Edisi 27,

Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta, hal. 582-593.

Mustafa, A.M.,1998, Isi kandungan Artocarpus communis. Food Science, 9, 23.

Nublah, 2011, Identifikasi Golongan Senyawa Penurun Kadar Glukosa Darah

Tikus Putih (Rattus Norvegicus Berkenhout, 1769) Hiperglikemi pada

Daun Sukun (Artocarpus altilis (Park.) Fosberg.), Tesis, 78-82

Universitas Gadjah Mada, Yogayakarta.

Nugroho, AE., 2006, Hewan Percobaan Diabetes Mellitus : Patologi dan

Mekanisme Aksi Diabetogenik, Biodiversitas, Vol (7), 378-382.

Nurachman, E., dan Rida, A., 2010, Dasar-dasar Anatomi Fisiologi, Salemba

Medika, Jakarta, hal.137-139, 191-194.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 81: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · streptozotosin, kadar glukosa darah, histologi pankreas. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

62

Pathak, S., Helge, C. D., Vladimir, S.B., and Daan, M.F.V.A, 2008, Chemical

Dissection of the Link Between Streptozotocin, O-GlcNAc, and

Pancreatic Cell Death, Chemistry & Biology Article, 15, 799-807.

Pham, N.A., Pham, T.N.T., Mai, D.T., and Le, T.D., 2011, Nghiên cứu thành

phần hoá học lá cây sa kê Artocarpus altilis (Park) Fosberg, Chemistry

magazine, 49, 87-91.

Pitojo, S.,1992. Budi Daya Sukun. Kanisius. Yogayakarta. Hal. 11-21.

Price, S.A., and Loraine, M.W., 1997, Patofisiology: Clinical Concepts of Disease

Processes, Michigan : Mosby, pp. 103.

Ragbetli, C., and Ebubekir, C., 2010, Effect of Streptozotocin on Biochemical

Parameters in Rats, Asian Journal of Chemistry, Turkey, 22, 2375-2378.

Ragone, 2006, Artocarpus altilis (Breadfruit), Species Profiles for Pacific Island

Agroforestry, www. Traditioanltree.org, pp. 2-3, diakses pada tanggal 22

September 2013.

Ramadhani, A. N., 2009, Uji Toksisitas Akut Ekstrak Etanol Daun Sukun

(Artocarpus Altilis) terhadap Larva Artemia Salina Leach dengan

Metode Brine Shrimp Lethality Test (BST), Karya Tulis Ilmiah, Fakultas

Kedokteran, Universitas Diponegoro, Semarang.

Raman V., Sudhahar, D., and Anandarajagopal, K., 2012, Preliminary

Phytochemical Inverstigation and Screening of Antimicrobila Activity of

Leaf Extracts of Artocarpus altilis, Asian Journal of Biological and Life

Sciences, Vol 1, Issue 2.

Ramesh, B., and K.V. Pugalendi., 2006, Antyhipergycemic Effect of

Umbelliferone in Streptozotocine-Diabetic Rats, Journal Medicine and

Food, 9(4),562-6.

Robinson, T., 1995, The Constituent of Higher Plants, diterjemahkan oleh

Kosasih Padmawinat dan Iwang Soediro, Edisi 6, Penerbit ITB,

Bandung, pp. 191-213.

Scobie, I. N., 2007, Atlas of Diabetes Mellitus, Third Edition, Informa Healthcare,

UK, pp. 1-2, 6-7, 9-11.

Sherwood, L., 2009, Fisiologi Manusia : Dari Sel ke Sistem, Ed. 6, Penerbit Buku

Kedokteran EGC, Jakarta, pp. 781-784, 788. Terjemahan dari human

physilogy :from cells to system, 6th Ed. Penerjemah dr. Brahm U. Pendit.

Sidsesha, J.M., Nataraju, A., and Bannikuppe, S.V., 2011, Phytochemical

Screening and Evaluation of In Vitro Angiotensin-converting Enzyme

Inhibitory Activity of Artocarpus altilis Leaf, Natural Product Research:

Formerly Natural Product Letters, 25:20, 1931-1940.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 82: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · streptozotosin, kadar glukosa darah, histologi pankreas. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

63

Stanfield, C.L., 2011, Principle of Human Physiology, 4th Ed., Pearson

Education, Inc, San Fransisco, pp. 612-613.

Syah, Y.M., Achmad, S.A., Bakhriar, E., Hakim, E.H., Juliawaty, L.D., dan Latip,

J., 2006, Dua flavonoid Tergeranilasi dari Daun Sukun (Artocarpus

altilis), Jurnal Matematika dan Sains, Vol.11, No. 3.

Szkudelski, T., 2001, The Mechanism Of Alloxan And Streptozotocin Action In β

Cells Of The Rat Pancreas, Physiology Research, 50, 536-54.

Triplitt, C.L., Reasner, C.A., and Isley, W.L., 2008, Pharmacotherapy : A

Pathophysiology Approach, Mc Graw Hill, New York, pp. 1205-1238.

Watkins, P. J., 2003, ABC of Diabetes, Fifth Edition, BMJ Books, London, pp. 2.

Widowati, L., Dzulkarnain, B., dan Sa’roni, 1997, Tanaman Obat untuk

Diabetes Mellitus, Cermin Dunia Kedokteran, No. 116, Jakarta, hal.53-

60.

Wijayanti, M., 2013, Antidiabetes Ekstrak Kangkung Darat (Ipomoea reptans

Poir) Pada Tikus Jantan Wistar Yang Diinduksi Sterptozotocin, Skripsi,

Universitas Islam Indonesia, Yogyakarta.

Wild, S., Roglic, G., Green, A., Sicree, R., and King, H., 2004, Global Prevalence

of Diabetes: Estimates for the year 2000 and projections for 2030,

DiabetesCare, 27, 1047-1053.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 83: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · streptozotosin, kadar glukosa darah, histologi pankreas. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

64

LAMPIRAN

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 84: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · streptozotosin, kadar glukosa darah, histologi pankreas. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

65

LAMPIRAN

Lampiran 1. Surat pengesahan Medical and Health Research Ethics Committe

(MHREC)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 85: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · streptozotosin, kadar glukosa darah, histologi pankreas. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

66

Lampiran 2. Surat pengesahan determinasi serbuk daun Artocarpus altilis

(Park.) Fosberg

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 86: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · streptozotosin, kadar glukosa darah, histologi pankreas. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

67

Lampiran 3. Daun Artocapus alitilis (Park.) Fosberg

Lampiran 4. Foto serbuk daun Artocarpus altilis (Park.) Fosberg

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 87: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · streptozotosin, kadar glukosa darah, histologi pankreas. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

68

Lampiran 5. Foto ekstrak etanol daun Artocarpus altilis (Park.) Fosberg

Lampiran 6. Foto suspensi ekstrak etanol daun Artocarpus altilis (Park.)

Fosberg dalam CMC-Na 0,5%

Lampiran 7. Nekropsi Tikus

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 88: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · streptozotosin, kadar glukosa darah, histologi pankreas. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

69

Lampiran 8. Penetapan kadar air serbuk daun Artocarpus altilis (Park.)

Fosberg

Tabel VII. Hasil penetapan kadar air serbuk daun Artocarpus altilis (Park.)

Fosberg

Bobot Replikasi I Replikasi II Replikasi III

Sebelum

pemanasan

5,012 5,018 5,002

Sesudah

pemanasan

4,641 4,672 4,644

Kadar air 7,40 % 6,89 % 7,16 %

Rata-rata kadar air 7,15 %

Kadar air =

100%

Replikasi I

Replikasi II

Replikasi III

Lampiran 9. Bobot pengeringan ekstrak etanol daun Artocarpus altilis

(Park.) Fosberg

Tabel VIII. Hasil bobot pengeringan ekstrak etanol daun Artocarpus altilis

Cawan Berat cawan

kososng (gram)

Jam ke-

0 1 2 3 4 5 6

08.00 09.00 10.00 11.00 12.00 13.00 14.00

1. 63,29 67,19 66,84 66,64 65,97 65,46 65,46 65,33

2. 64,92 70,49 69,41 69,23 67,95 67,30 67,25 67,15

3. 66,86 72,88 72,11 71,87 70,66 69,56 69,20 69,20

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 89: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · streptozotosin, kadar glukosa darah, histologi pankreas. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

70

Lampiran 10. Hasil rendemen ekstrak etanol daun Artocarpus altilis (Park.)

Fosberg

Tabel IX. Hasil rendemen ekstrak etanol daun Artocarpus altilis (Park.)

Fosberg

Keterangan

(gram)

Cawan 1 Cawan

2

Cawan 3 Cawan 4 Cawan 5

Cawan kosong 33,09 63,29 64,92 66,86 50,74

Cawan +

ekstrak

35,56 65,33 67,15 69,20 53,18

Rendemen 2,47 2,04 2,23 2,34 2,44

= = 2,304 g

% Rendemen ekstrak kental = = 20,78 %

Jumlah serbuk yang digunakan untuk pembuatan ekstrak kental sebanyak 100 g

serbuk kering daun Artocarpus altilis, pada tiap cawannya digunakan 10 g serbuk

kering dalam 100 mL pelarut etanol 96%. Rata-rata rendemen setiap 10 gram

serbuk kering adalah sebesar 2,304 g ekstrak kental. Pada pembuatan 100 gram

serbuk kering daun Artocarpus altilis menghasilkan 20,78 g ekstrak kental

dengan % rendemen 20,78%.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 90: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · streptozotosin, kadar glukosa darah, histologi pankreas. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

71

Lampiran 11. Data penimbangan berat badan tikus jantan Wistar

Tabel X. Data penimbangan berat badan tikus pada kelompok kontrol basal,

kontrol negatif, kontrol pankreotoksik, dan kontrol perlakuan EEAA

Kelompok Waktu Hewan coba

1 2 3 4

Kelompok basal

0 135.14 137.77 143.89 144.9

4 133.16 146.9 159.24 154.83

7 133.96 146.9 157.15 159.8

Kelompok kontrol

negatif

0 142.64 140.02 128.69 144.6

4 143.08 140.67 135.4 128.24

7 141.76 134.6 128.64 135.22

Kelompok kontrol

pankreotoksik

0 137.91 138.17 130.02 138.45

4 155.31 159.04 152.85 170.61

7 172.32 172.8 160.37 145.08

Kelompok perlakuan

0 151.53 154.91 154.08 134.87

4 162.88 155.04 165.89 144.25

7 190.03 152.79 191.49 170.69

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 91: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · streptozotosin, kadar glukosa darah, histologi pankreas. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

72

Lampiran 12. Data pengukuran kadar glukosa darah tikus jantan

Tabel XI. Data pengukuran kadar glukosa darah (mg/dl) tikus pada

kelompok basal, kontrol negatif, kontrol pankreotoksik, dan kontrol

perlakuan EEAA

Kelompok Waktu Hewan coba

1 2 3 4

Kelompok basal

0 110 105 76 72

4 102 107 92 123

7 79 68 89 81

Kelompok kontrol

negatif

0 110 110 86 99

4 118 145 114 116

7 84 76 81 77

Kelompok kontrol

pankreotoksik

0 90 115 129 106

4 268 263 231 225

7 156 168 168 168

Kelompok

perlakuan EEAA

0 99 101 114 117

4 184 410 117 137

7 204 260 196 194

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 92: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · streptozotosin, kadar glukosa darah, histologi pankreas. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

73

Lampiran 13. Hasil Pembacaan Histopatologi Organ Pankreas Tikus

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 93: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · streptozotosin, kadar glukosa darah, histologi pankreas. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

74

Lampiran 14. Leaflet GOD-PAP

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 94: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · streptozotosin, kadar glukosa darah, histologi pankreas. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

75

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 95: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · streptozotosin, kadar glukosa darah, histologi pankreas. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

76

BIOGRAFI PENULIS

Penulis skripsi berjudul Pengaruh Pemberian

Ekstrak Etanol Daun Sukun (Artocarpus altilis

(Park.) Fosberg.) pada Tikus Terinduksi

Streptozotocin bernama lengkap Anggun Amalia

Margita. Dilahirkan pada tangga 17 Maret 1992, di

Negara, Kabupaten Jembrana, Bali. Penulis

merupakan anak ketiga dari empat bersaudara

pasangan Sadiran dan A.A.A Enny Guna Prawati.

Riwayat pendidikan penulis dimulai tahun

1996-1998 di TK Pertiwi, Negara. Tahun 1998-2004

di SD 6 Dauhwaru Negeri, Negara. Pada tahun

2004-2007 di SMP Negeri 2, Negara. Tahun 2007-

2010 di SMA Negeri 1, Negara. Tahun 2010 penulis

melanjutkan pendidikan S1 di Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta. Selama menjalani masa perkuliahaan, penulis aktif dalam berbagai

kegiatan antara lain : Anggota divisi QC DPMF 2011-2012 dan 2012-2013;

Panitia Pharmacy Performance 2012 (Koordinataor sie Dana dan Usaha);

Koordinator UKF FISTARA 2011-2012; Panitia KPU 2012 (sie. Konsumsi).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI