Upload
phamcong
View
220
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
PREVALENSI, KESADARAN, TERAPI, DAN PENGENDALIAN TEKANAN
DARAH RESPONDEN 40-75 TAHUN DI KECAMATAN KALASAN, KABUPATEN SLEMAN, YOGYAKARTA
(KAJIAN USIA DAN PENGHASILAN)
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S.Farm.)
Program Studi Farmasi
Oleh:
Komang Ari Pratiwi
NIM: 128114089
PROGRAM STUDI FARMASI
FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA 2016
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
Don’t be afraid to take a big step. You can’t
cross a chasm in two small jumps.
- David Lloyd George-
PERSEMBAHAN Untuk:
Bapak Retong, Ibu Komang Arsini, Erna, Dewik, Kartika
FSM C dan FKK B 2012
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
v
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vi
PRAKATA
Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan karuniaNya,
sehingga penyusunan skripsi yang berjudul “Prevalensi, Kesadaran, Terapi dan
Pengendalian Tekanan Darah Responden 40-75 tahun di Kecamatan Kalasan,
Sleman, Yogyakarta (Kajian Usia dan Penghasilan)” dapat diselesaikan dengan baik
dan tepat waktu. Penulisan skripsi ini ditujukan untuk memenuhi salah satu syarat
untuk memperoleh gelar Sarjana Farmasi Program Studi Farmasi Universitas Sanata
Dharma Yogyakarta.
Penyusunan dan penulisan skripsi ini tidak terlepas dari bantuan, bimbingan,
serta dukungan dari berbagai pihak. Pada kesempatan ini, penulis dengan senang hati
menyampaikan ucapan terima kasih kepada yang terhormat:
1. Dekan Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta
2. Kepala Dukuh Penelitian di Kecamatan Kalasan, Sleman, Yogyakarta
3. Dosen pembimbing Ibu Dr. Rita Suhadi, M.Si., Apt dan Christianus Heru
Setiawan, M.Sc., Apt yang selalu meluangkan waktu, membimbing,
mendidik, memotivasi, memberikan arahan, saran dan kritik yang sangat
berharga kepada penulis selama penyusunan skripsi
4. I Wayan Retong dan Ni Komang Arsini, S.Pd selaku orang tua, Mbok Erna,
Kak Dewik dan Adik Kartika yang selalu mendukung serta memotivasi
selama penyusunan skripsi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vii
5. Rekan sepenelitian Tata, Tika, Venny, Sina, Monik, Edo, Ella yang telah
bekerja sama dan saling mendukung dari awal hingga terselesaikannya
penyusunan skripsi
6. Lisa, Kristi, Nuri, Noven, Kemara, Trisna Geriadi yang selalu memberikan
semangat dan dukungan penuh selama penyusunan skripsi
7. FSM-C, FKK-B 2012, Rekan Asisten Farmasi Komunitas, Crew Puri Sekar
Negari,serta semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang
selalu memberikan dukungan, semangat, motivasi, saran yang membantu
penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam penulisan
skripsi ini.Oleh karena itu, penulis dengan senang hati menerima adanya saran
dan kritik yang membangun demi kesempurnaan skripsi ini.Terima kasih.
Yogyakarta, 16 November 2015
Penulis
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
viii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ix
INTISARI
Hipertensi merupakan suatu keadaan ketika tekanan darah di pembuluh darah meningkat secara drastis, tekanan sistolik ≥140mmHg dan tekanan diastolik ≥90mmHg yang menyebabkan terjadinya masalah kesehatan seperti penyakit kardiovaskular. Faktor penyebab hipertensi seperti: usia, jenis kelamin, body mass index dan penghasilan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengobservasi prevalensi, kesadaran, terapi dan pengendalian tekanan darah responden 40-75 tahun di Kalasan, Sleman, Yogyakarta.Jenis penelitian ini adalah penelitian observasional di bidang farmakoepidemiologi dengan pendekatan cross-sectional.Pemilihan lokasi penelitian dilakukan secara multistage random sampling.Responden pada penelitian ini berusia 40-75 tahun. Total responden penelitian sebesar 817. Hasil penelitian prevalensi hipertensi sebesar 357, tingkat kesadaran 25,8%, terapi hipertensi 12,8% dan tekanan darah yang terkendali hanya 1,1%. Analisis Chi Square, pada usia 60-75 tahun berpengaruh terhadap prevalensi hipertensi di Kalasan (p=<0,01; OR=2,75; 95%CI=2,01-3,77). Responden ≤UMR berpengaruh terhadap kesadaran (p=0,02; OR=0,55; 95%CI=0,32-0,94) dan terapi responden hipertensi (p=0,03; OR=0,48; 95% CI=0,25-0,93). Kata kunci: prevalensi, kesadaran, terapi, pengendalian, faktor usia dan penghasilan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
x
ABSTRACT
Hypertension is a condition when the blood pressure in the blood vessels increases dramatically, systolic pressure ≥140mmHg and diastolic pressure ≥90mmHg that cause health problems such as cardiovascular disease. Factors that cause hypertension such as: age, gender, body mass index and income. This type of research is an observational study in pharmacoepidemiology with cross-sectional approach. The choice of location research conducted by multistage random sampling. In research, respondents are40-75 years old. Survey respondents amounted to 817. In results hypertension prevalenceof 357, awareness rate of 25,8%, hypertensive therapy of 12,8% and blood pressure under control is only 1,1%.Chi Square analysis, 60-75 year age effect on the prevalence of hypertension in Kalasan (p=<0,01; OR=2,75; 95% CI=2,01 to 3,77). Income factors influence to awareness (p=0,02; OR=0,55; 95% CI=0,32 to 0,94)and respondents hypertension therapy (p=0,03; OR=0,48; 95%CI=0,25 to 0,93).
Keywords: prevalence, awareness, treatment, control, age and income
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xi
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ........................................................................................ i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .............................................. ii
HALAMAN PENGESAHAN SKRIPSI ......................................................... iii
HALAMAN PERSEMBAHAN ...................................................................... iv
LEMBAR PERSETUJUAN PUBLIKASI ...................................................... v
PRAKATA ...................................................................................................... vi
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA .......................................................... viii
INTISARI ........................................................................................................ ix
ABTRACT ........................................................................................................ x
DAFTAR ISI .................................................................................................... xi
DAFTAR TABEL ............................................................................................ xiv
DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... xv
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... xvi
BAB I. PENGANTAR
A. Latar belakang ..................................................................................... 1
1. Rumusan Masalah ......................................................................... 4
2. Keaslian Penelitian ........................................................................ 4
3. Manfaat Penelitian ......................................................................... 6
B. Tujuan penelitian ................................................................................. 7
1. Tujuan Umum ................................................................................ 7
2. Tujuan Khusus ............................................................................... 8
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xii
BAB II. PENELAAHAN PUSTAKA
A. Hipertensi ............................................................................................. 9
B. Kesadaran Hipertensi ........................................................................... 10
C. Terapi Hipertensi ................................................................................. 11
D. Pengendalian Tekanan Darah .............................................................. 13
E. Faktor Penyebab ................................................................................... 13
F. Teori “Rules of Halves”....................................................................... 16
G. Instrumen Pengukuran Tekanan Darah ................................................ 17
H. Profil Tempat Penelitian ..................................................................... 18
I. Landasan Teori ..................................................................................... 19
J. Hipotesis ............................................................................................... 21
BAB III. METODE PENELITIAN
A. Jenis dan Rancangan Penelitian .......................................................... 22
B. Variabel Penelitian .............................................................................. 22
C. Definisi Operasional ............................................................................ 23
D. Subjek Penelitian ................................................................................. 25
E. Lokasi dan Waktu Penelitian .............................................................. 27
F. Ruang Lingkup Penelitian ................................................................... 28
G. Teknik Pengambilan Sampel ............................................................... 29
H. Instrumen Pengukuran Tekanan Darah ............................................... 30
I. Tata Cara Penelitian ............................................................................ 31
J. Analisis Data Penelitian ....................................................................... 35
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiii
K. Pembuktian Hipotesis ......................................................................... 36
L. Kesulitan dan Kelemahan Penelitian ................................................... 38
BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Prevalensi, Kesadaran, Terapi dan Pengendalian Darah Responden
Hipertensi di Kecamatan Kalasan, Sleman, Yogyakarta ..................... 47
B. Pengaruh Kajian Usia dan Penghasilan terhadap Prevalensi,
Kesadaran, Terapi dan Pengendalian Tekanan Darah Responden
Hipertensi di Kecamatan Kalasan, Sleman, Yogyakarta .................... 49
a. Prevalensi Hipertensi..................................................................... 50
b. Tingkat Kesadaran Terhadap Hipertensi ....................................... 52
c. Terapi Hipertensi ........................................................................... 54
d. Pengendalian Tekanan Darah Responden Hipertensi ................... 56
BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan .......................................................................................... 59
B. Saran .................................................................................................... 60
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 62
LAMPIRAN .................................................................................................... 66
BIOGRAFI PENULIS .................................................................................... 89
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiv
DAFTAR TABEL
I. Keaslian Penelitian ................................................................................... 5
II. Klasifikasi Tingkat Tekanan Darah (mmHg) ............................................ 9
III. Definisi Operasional Penelitian ................................................................. 22
IV. Profil Responden Penelitian Hipertensi di Kecamatan Kalasan .............. 38
V. KarakteristikNormalitas Data Responden di Kecamatan Kalasan ............. 40
VI. Perbandingan Faktor Usia Terhadap TDS, TDD, dan BMI ...................... 45
VII. Perbandingan Faktor Penghasilan Terhadap Usia, TDS, TDD, dan BMI 42
VII. Prevalensi, Kesadaran, Terapi dan Pengendalian Tekanan Darah
Responden Hipertensi Berdasarkan KajianUsia di Kecamatan
Kalasan ............................................................................................................ 46
VIII. Pengaruh Faktor Usia dan Penghasilan Terhadap Prevalensi Tekanan
Darah pada Responden 40-75 tahun di Kecamatan Kalasan ........................... 50
IX. Pengaruh Faktor Usia dan Penghasilan Terhadap Tingkat Kesadaran
akan Hipertensi pada Responden 40-75 tahun di Kecamatan Kalasan ............ 52
X. Pengaruh Faktor Usia dan Penghasilan Terhadap Terapi Hipertensi
pada Responden 40-75 tahun di Kecamatan Kalasan ...................................... 54
XI. Frekuensi Terapi Hipertensi secara Farmakologi oleh Responden
Hipertensi di Kecamatan Kalasan .......................................................... 55
XII. Pengaruh Faktor Usia dan Penghasilan Terhadap Pengendalian Tekanan
Darah pada Responden 40-75 tahun di Kecamatan Kalasan ........................... 56
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xv
DAFTAR GAMBAR
1. Penentuan Proporsi Responden Penelitian ................................................. 27
2. Bagan Ruang Lingkup Penelitian ............................................................... 28
3. Ruang Lingkup Payung .............................................................................. 29
4. Alur Tata Cara Penelitian ........................................................................... 32
5. Perumusan Hipotesis .................................................................................. 37
6. Proporsi Responden Hipertensi Berdasarkan Teori Rule of Halves ............ 48
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvi
DAFTAR LAMPIRAN
1. Surat Izin Penelitian .................................................................................... 66
2. Ethical Clearence ......................................................................................... 67
3. Inform Consent ............................................................................................ 68
4. Validasi dan Uji Reabilitas Alat Pengukuran Tekanan Darah yang
digunakan dalam Penelitian ........................................................................ 73
5. Validasi Timbangan ................................................................................... 77
6. SOP Pengukuran Tekanan Darah ................................................................ 85
7. Case Report Form (CRF) ........................................................................... 88
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
BAB I
PENGANTAR
A. Latar Belakang
Hipertensi merupakan faktor risiko yang dikenal dapat dimodifikasi paling
luas dan penting untuk penyakit jantung dan kematian.Berdasarkan survei
epidemiologi terdapat berhubungan antara peningkatan tekanan darah (blood
pressure) dan penyakit kardiovaskular (Dong, Ge, Ren, Fan, and Yan, 2013).
MenurutRiset Kesehatan Dasar (Riskesdas), hipertensi terdata sebagai penyakit tidak
menular selain penyakit tidak menular lainnya, seperti: asma, penyakit paru obstruksi
kronis (PPOK), jantung koroner, stroke, dan lainnya (Depkes RI, 2013).
World Health Organization (WHO) melaporkan penyakit tidak menular
sebagai penyebab utama kematian di seluruh dunia. Setiap tahun, penyakit tidak
menular membunuh lebih banyak orang dibandingkan dengan gabungan semua
penyebab kematian lainnya. Tahun 2008, dari 57 juta kematian global, sebanyak 36
juta (63%) kematian global yang terjadi disebabkan oleh penyakit tidak menular,
terutama penyakit kardiovaskular. Kematian yang disebabkan karena penyakit tidak
menular menunjukkan hampir 80% pada negara-negara berpenghasilan rendah dan
menengah. Sebanyak 27% kematian akibat penyakit tidak menular di negara-negara
berpenghasilan rendah dan menengah terjadi pada usia <60 tahun (WHO, 2011).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
Hipertensi merupakan masalah kesehatan global di dunia. Pencegahan dan
pengendalian hipertensi sangat penting dalam mengurangi morbiditas dan mortalitas
disebabkan penyakit kardiovaskular. Kesadaran hipertensi merupakan pra-kondisi
untuk mengontrol dan pencegahan penyakit kardiovaskular yang lainnya seperti
jantung dan ginjal (Musinguzi, and Nuwaha, 2013). Tujuan umum pengobatan
hipertensi yaitu menurunkan mortalitas dan morbiditas yang berhubungan dengan
hipertensi, seperti: kejadian kardiovaskular (Chobanian et al., 2004). Menurut data
the National Health and Nutrition Examination Survey (NHANES) tahun 2003-2004,
penderita hipertensi sebagian besar belum menyadari hal tersebut, dari 65,1% pasien
hanya 36,8% yang memiliki tekanan darah terkendali (Greene et al., 2007).
Salah satu penyebab terjadinya hipertensi adalah usia. Semakin bertambahnya
usia maka semakin tinggi untuk terkena risiko hipertensi. Hal ini disebabkan karena
perubahan alamiah di dalam tubuh yang mempengaruhi jantung, pembuluh darah, dan
hormon. Hipertensi pada usia lebih dari 35 tahun akan menaikkan insiden penyakit
arteri koroner dan kematian prematur (Julianti, 2005). Hal ini disebabkan oleh
perubahan struktur pada pembuluh darah besar, sehingga lumen menjadi lebih sempit
dan dinding pembuluh darah menjadi kaku, sebagai akibat adalah meningkatnya
tekanan darah sistolik (Kaplan, and Weber, 2002). Seiring bertambahnya usia, maka
perlu adanya kesadaran untuk mengecek tekanan darah di pusat kesehatan seperti:
rumah sakit, puskesmas dan pusat kesehatan lainnya. Adanya kesadaran pada
masyarakat yang memiliki tekanan darah diatas normal untuk melakukan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
pengecekan rutin setiap dua minggu sekali, agar tekanan darah dapat dikendalikan
atau dikontrol.
Prevalensi hipertensi di Indonesia terjadi peningkatan pada tahun 2007 dari
7,6% menjadi 9,5% tahun 2013. Menurut Depkes RI (2013), menunjukkan bahwa
pada usia ≥18 tahun, prevalensi hipertensi di Indonesia sebesar 31,7%. Prevalensi
hipertensi sebesar 31,7% yang memiliki kesadaran akan hipertensi sebesar 7,2%, dari
populasi hipertensi yang sadar akan hipertensi yang melakukan terapi antihipertensi
sebesar 0,4%.
Penelitian Abed, dan Abu-Haddaf (2013), hasil dari penelitian tersebut
prevalensi hipertensi sebesar 120 orang. Jumlah prevalensi hipertensi yang didapat
dikelompokkan berdasarkan penghasilan yang didapatkan oleh responden.
Penghasilan pada penelitian ini dinyatakan dalam National Income Salary(NIS),
sebanyak 91 orang (75,8%), menderita hipertensi dengan penghasilan rendah
(<1.700 NIS). Penderita hipertensi pada responden yang memiliki penghasilan sedang
(1.700-2.200 NIS) sebanyak 11 orang (9,2%). Responden hipertensi yang memiliki
penghasilan tinggi (>2.200 NIS) sebanyak 18 orang (15%).Hasil data yang telah
dikelompokkan berdasarkan penghasilan responden pada penelitian tersebut,
menunjukkan adanya hubungan antara rendahnya penghasilan (status demografi)
dengan peningkatan prevalensi hipertensi.
Kalasan merupakan salah satu kecamatan yang terdapat di Kabupaten Sleman,
D.I.Yogyakarta. Berdasarkan data prevalensi hipertensi di Indonesia, provinsi
Yogyakarta memiliki prevalensi hipertensi sebesar 35,8% (Depkes RI, 2007).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
Penelitian ini dilakukan di 6 padukuhan, antara lain: padukuhan Grumbul Gede, Jetis,
Pundung, Surokerten, Sambirejo, dan Dhuri. Pengukuran hasil tekanan darah yang
didapatkan oleh peneliti, diharapkan dapat menjadi pedoman awal atau acuan untuk
mengetahui prevalensi, kesadaran dan terapi responden hipertensi di Kecamatan
Kalasan dengan kajian usia dan penghasilan.
1. Rumusan masalah
a. Berapa proporsi prevalensi hipertensi, tingkat kesadaran terhadap hipertensi,
terapi hipertensi dan pengendalian tekanan darah responden 40-75 tahun di
Kecamatan Kalasan, Sleman, Yogyakarta?
b. Apakah terdapat perbedaan kajian usia dan penghasilan yang berpengaruh
langsung terhadap prevalensi hipertensi, tingkat kesadaran terhadap hipertensi,
terapi hipertensi dan pengendalian tekanan darah responden 40-75 tahun di
Kecamatan Kalasan, Sleman, Yogyakarta?
2. Keaslian penelitian
Beberapa penelitian yang berkaitan dengan prevalensi, kesadaran, terapi dan
pengendalian tekanan darah responden hipertensi yang telah dipublikasikan, antara
lain:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
Tabel I. Keaslian Penelitian
Judul Penelitian Hasil Persamaan Perbedaan
Prevalence, Awareness, Treatment, and Control of Hypertension in China (Gu, Reynolds, et al., 2015)
Prevalensi hipertensi pada pria, usia 35-54 tahun sebesar 45,6% sedangkan pada usia 55-74 tahun sebesar 54,4%. Pada wanita berusia 35-54 tahun sebesar 37,5%, sedangkan usia 55-74 tahun sebesar 62,5% dengan total responden secara keseluruhan sebesar 15.540. Dari prevalensi tersebut, responden yang memiliki kesadaran terhadap hipertensi sebanyak 44,7%, responden yang menerima terapi sebanyak 28,2%, dan hipertensi terkontrol (terkendali) sebanyak 8,1%.
Meneliti mengenai prevalensi, kesadaran, terapi dan pengendalian tekanan darah pada responden hipertensi. Metode yang digunakan sama yaitu multistage cluster random sampling
Tempat penelitian yang dilakukan berbeda, yaitu di Kecamatan Kalasan, Sleman, Yogyakarta. Responden yang diteliti yaitu 35-74 tahun. Penelitian hipertensi ini melihat pengaruh usia dan penghasilan terhadap prevalensi, kesadaran, terapi dan pengendalian tekanan darah pada responden hipertensi
Hypertension Among Older Adult in Low- And Middle-Income Countries: Prevalence, Awareness and Control (Lloyd-Sherlock, et al., 2014)
Prevalensi hipertensi negara secara keseluruhan sebanyak 52,9%.
Meneliti mengenai prevalensi, kesadaran, terapi dan pengendalian tekanan darah
Responden yang diteliti berbeda yaitu ≥50 tahun. Metode penelitian yang digunakan yaitu selected randomly)
Hypertension Among Older Adults in Lowand Middle-income Countries: Prevalence, Awareness and Control (Peter, John, Nadia, Shah and Somnath, 2013)
Tingkat prevalensi di semua negara luas sebanding dengan negara-negara maju sebesar 52,9% dengan total responden 35.125. Prevalensi India sebanyak 32,3%, di Afrika selatan sebesar 77,9%. Kesadaran akan hipertensi sebesar 23,3%. Hipertensi terkontrol sebesar 10,2% dan keberhasilan terapi hipertensi sebesar 26,3%.
Meneliti mengenai prevalensi, kesadaran, terapi dan pengendalian tekanan darah
Responden yang diteliti berbeda yaitu >50 tahun
Perbedaan dengan penelitian Yovica (2014) yang berjudul “Prevalensi,
Kesadaran, dan Terapi Responden Hipertensi di Dukuh Sembir Madurejo,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
Prambanan, Sleman Yogyakarta (Kajian Faktor Sosio-Ekonomi)” adalah tempat
penelitian berbeda yaitu dilakukan di Kecamatan Kalasan, Sleman,
Yogyakarta.Perbedaan metode untuk menentukan lokasi penelitian yaitu dengan
metode multistage random sampling sedangkan penelitian sebelumnya metode
penentuan lokasi penelitian dilakukan dengan non-random sampling.Selain itu,
perbedaan kajian yang dianalisis. Pada penelitian ini mengkaji tingkat prevalensi,
kesadaran, terapi dan pengendalian tekanan darah pada responden 40-75 tahun
dengan kajian usia dan penghasilan, sedangkan pada penelitian sebelumnya mengkaji
dari faktor sosio-ekonomi. Penelitian ini mengkaji hingga tingkat pengendalian
tekanan darah pada responden hipertensi. Persamaan dari penelitian sebelumnya dan
penelitian ini adalah melihat tingkat prevalensi, kesadaran, dan terapi tekanan darah
pada responden hipertensi. Prevalensi hipertensi pada penelitian ini sebesar 55,8%,
responden yang sadar terhadap hipertensi 29,1% dan yang menerima terapi hipertensi
sebesar 17,3%.
3. Manfaat penelitian
a. Manfaat teoritis
. Dapat memberikan gambaran mengenai pengaruh kajian
usia dan penghasilan terhadap prevalensi, kesadaran, terapi dan pengendalian
tekanan darah untuk responden 40-75 tahun di Kecamatan Kalasan, Sleman,
Yogyakarta.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
b. Manfaat praktis.
1) Instansi terkait di Departemen Kesehatan dalam upaya menurunkan
prevalensi, meningkatkan kesadaran hipertensi, meningkatkan terapi
hipertensi dan dapat mengendalikan tekanan darah responden hipertensi
serta memantau kesehatan masyarakat di Kecamatan Kalasan, Sleman,
Yogyakarta menjadi lebih intensif
Data yang diperoleh diharapkan dapat menjadi dasar untuk
melakukan tindak lanjut dan masukan dari:
2) Pada masyarakat di Kecamatan Kalasan, Sleman, Yogyakarta untuk lebih
intensif melakukan pengecekan tekanan darah untuk menurunkan
prevalensi dan meningkatkan kesadaran, terapi dan pengendalian tekanan
darah pada responden hipertensi
3) Peneliti dapat melihat informasi mengenai prevalensi, kesadaran, terapi
dan pengendalian tekanan darah responden 40-75 tahun di Kecamatan
Kalasan, Sleman, Yogyakarta.
B. Tujuan penelitian
a. Tujuan umum
. Melihat prevalensi, kesadaran, terapi dan pengendalian tekanan
darah responden 40-75 tahun di Kecamatan Kalasan, Kabupaten Sleman,
Yogyakarta.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
b. Tujuan khusus
1. Menghitung proporsi prevalensi hipertensi, tingkat kesadaran akan
hipertensi, terapi hipertensi, dan pengendalian tekanan darah responden
40-75 tahun di Kecamatan Kalasan, Sleman, Yogyakarta.
.
2. Melihat adanya perbedaan kajian usia dan penghasilan terhadap prevalensi,
tingkat kesadaran akan hipertensi, terapi hipertensi dan pengendalian
tekanan darah responden hipertensi di Kecamatan Kalasan, Sleman,
Yogyakarta. Informasi mengenai tekanan darah responden dapat sebagai
acuan untuk menjaga pola hidup dan meningkatkan kualitas hidup.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
BAB II
PENELAAHAN PUSTAKA
A. Hipertensi
Hipertensi adalah suatu keadaan ketika tekanan darah di pembuluh darah
meningkat secara drastis. Hal tersebut dapat terjadi karena jantung bekerja lebih keras
memompa darah untuk memenuhi kebutuhan oksigen dan nutrisi tubuh. Jika tidak
mendapatkan penanganan, penyakit ini dapat mengganggu fungsi organ-organ lain,
terutama organ-organ vital seperti jantung dan ginjal (Depkes RI, 2013).
Hipertensi diartikan sebagai kondisi dimana tekanan darah sistolik
≥140mmHg atau tekanan diastolik ≥90mmHg. Hasil pengukuran darah didapatkan
berdasarkan rata-rata pengukuran tekanan darah minimal 2 kali pada pengukuran
pertama atau dalam pemeriksaan selanjutnya (Kaplan et al., 2010).
Klasifikasi tingkat tekanan darah (mmHg) menurut ESH and ESC Guidelines
2013, sebagai berikut.
Tabel II. Klasifikasi Tingkat Tekanan Darah (mmHg) Kategori Sistolik Diastolik Optimal <120 dan <80 Normal 120-129 dan/atau 80-84
Diatas normal 130-139 dan/atau 85-89 Hipertensi derajat 1 140-159 dan/atau 90-99 Hipertensi derajat 2 160-179 dan/atau 100-109 Hipertensi derajat 3 ≥180 dan/atau ≥110 Hipertensi sistolik
terisolasi ≥140 dan <90
(Mancia et al.,2013).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
B. Kesadaran Hipertensi
Salah satu penyebab meningkatnya jumlah penderita hipertensi yaitu
kurangnya tingkat kesadaran masyarakat terhadap risiko penyakit hipertensi.
Masyarakat belum menyadari pentingnya melakukan pengontrolan tekanan darah di
pusat kesehatan terdekat seperti pumah sakit, praktik dokter, dan pusat kesehatan
yang lainnya. Hal ini disebabkan dengan peningkatan tekanan darah yang tidak
menunjukkan gejala-gejala secara spesifik (asimtomatik), serta kurangnya
pengetahuan tentang faktor risiko meningkatnya tekanan darah yang dapat
menyebabkan komplikasi ke penyakit lainnya (Departemen Kesehatan RI, 2009).
Hipertensi tidak menyebabkan kematian secara langsung, tetapi membunuh
manusia melalui komplikasi yang disebabkan karena adanya hipertensi. Komplikasi
yang dapat muncul seperti: penyakit jantung, gagal ginjal dan stroke. Banyak orang
meninggal karena tidak sadar terhadap hipertensi yang dimiliki. Hal ini dikarenakan
keterlambatan untuk melakukan pencegahan atau penanganan penyakit
hipertensi.Setengah dari penderita hipertensi diketahui hanya seperempatnya (25%)
yang mendapat terapi hipertensi dan hampir 75% tidak mendapatkan atau melakukan
terapi hipertensi. Responden hipertensi yang menerima terapidengan baik hanya
12,5%. Sebagian kasus hipertensi yang terdapat di Indonesia belum terdiagnosis
(Departemen Kesehatan RI, 2009).
Hasil penelitian Safrudin (2009), terdapat hubungan bermakna antara usia<60
tahun terhadap tingkat kesadaran pasien dalam melakukan terapi hipertensi. Tingkat
kesadaran lebih bermakna pada responden <60 tahun karena informasi lebih rinci
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
mengenai hipertensi dipaparkan kepada responden di tingkat pendidikan (pada saat
sekolah), sehingga kesadaran terhadap hipertensi lebih tinggi pada usia tersebut.
Rendahnya status sosio-ekonomi seperti penghasilan berkaitan dengan
peningkatan prevalensi tekanan darah tinggi. Kesadaran terhadap pencegahan,
pengendalian, aksesibilitas, dan kepatuhan terhadap pengobatan hipertensi lebih baik
di antara kelompok-kelompok status sosial ekonomi yang lebih tinggi (Grotto, 2008).
Berdasarkan data di beberapa negara, data yang tersedia menunjukkan bahwa
hampir 80% dari kematian penyakit tidak menular terjadi di negara yang memiliki
penghasilan rendah dan menengah. Sebanyak 27% kematian disebabkan karena
penyakit tidak menular di negara berpenghasilan rendah dan menengah terjadi pada
usia<60 tahun. Hasil penelitian Ahn et al., (2013) menyebutkan bahwa ada hubungan
antara tingkat penghasilan dengan kesadaran hipertensi yaitu responden dengan
penghasilan tinggi lebih memiliki kesadaran terhadap hipertensi.
C. Terapi Hipertensi
Sejak 50 tahun diperkenalkannya diuretik thiazid sebagai obat untuk
hipertensi, semakin banyak obat-obatan yang muncul dan sudah distandarisasi secara
ketat untuk dapat digunakan sebagai obat antihipertensi.Diantaranya diuretik,
β-blockerreceptor, angiotensin converting enzymeinhibitors, calcium channel
blockers, dan angiotensin receptor blockers (Aram, 2009).
Mekanisme kerja dari angiotensin-converting enzyme inhibitor (ACE
inhibitor) yaitu ACE memfasilitasi produksi angiotensin II yang memiliki peran besar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
dalam regulasi tekanan darah arteri. ACE inhibitor memblokir ACE, sehingga
menghambat konversi angiotensin I menjadi angiotensin II. Angiotensin II adalah
vasokonstriktor yang merangsang sekresi aldosteron, menyebabkan peningkatan
natrium dan reabsorpsi air. Penghambatan oleh ACE, vasodilatasi dan penurunan
aldosteron terjadi. Vasodilatasi terjadi karena meningkatnya kadar agen vasodilator
seperti bradikinin, dan merangsang sintesis zat vasodilatasi (prostaglandin E2 dan
prostasiklin) dan karena berkurangnya vasokonstriktor seperti angiotensin II,
noradrenalin, adrenalin dan vasopresin. Vasodilatasi menyebabkan tekanan darah
sistemik turun, beban afterload jantung berkurang, aliran darah ke organ-organ
penting seperti jantung dan ginjal meningkat (Dipiro et al., 2008).
Mekanisme ARB bekerja dengan menghambat angiotensin II melalui
mekanisme yang berbeda dengan ACE inhibitors. ARB secara langsung memblok
reseptor angiotensin II tipe 1 (AT1) yang memediasi efek angiotensin II pada manusia
yaitu vasokonstriksi, pelepasan aldosteron, aktivasi saraf simpatik, pelepasan hormon
antidiuretik, dan konstriksi arteriol efferent pada glomerulus. ARB tidak memblok
reseptor angiotensin II tipe 2 (AT2). Stimulasi reseptor AT2 akan menyebabkan
vasodilatasi, perbaikan jaringan, dan penghambatan pertumbuhan sel akan tetap
terjadi ketika ARB digunakan (Dipiro et al., 2008).
Terapi yang termasuk dalam ACE inhibitor seperti kaptopril dan lisinopril.
Mekanisme kerja dari calcium channel blocker (CCB) dengan menghambat influks
ion kalsium pada sel otot polos pembuluh darah dan miokardium, sehinggapembuluh
darah mengalami vasodilatasi (Sassen, Maclaughun, 2008).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
Terapi non-farmakologi yang digunakan untuk menunjang terapi farmakologi
yang diberikan, antara lain: mengurangi makanan yang mengandung lemak, bergajih,
mengurangi penggunaan penambah rasa buatan, garam dan monosodium glutamate
(MSG), mengurangi mengkonsumsi makanan cepat saji, menghilangkan kebiasaan
merokok dan minum alkohol, membiasakan diri untuk berolahraga rutin setiap hari,
membiasakan mengkonsumsi makanan yang sehat (buah-buahan, sayur-sayuran), dan
melakukan pengecekan tekanan darah secara rutin setiap minggunya untuk melihat
pengkuran tekanan darah telah mencapai nilai normal atau tidak (Sacks, 2010).
D. Pengendalian Tekanan Darah
Pengendalian tekanan darah perlu dilakukan untuk mencegah terjadinya
penyakit kardiovaskular yang disebabkan karena tekanan darah yang berada diatas
normal yaitu <140/90mmHg. Pengendalian tekanan darah dapat dilakukan dengan
menggunakan terapi farmakologi secara rutin dengan pengukuran tekanan darah
secara berkala untuk melihat perubahan tekanan darah secara berkala. Pencegahan
untuk melakukan pengendalian tekanan darah dengan mengurangi makanan
berlemak, mengurangi konsumsi garam, memperbanyak mengkonsumsi makanan
berserat dan buah-buahan (U.S. Department of Health and Human Service, 2006).
E. Faktor Risiko Hipertensi
Peningkatan tekanan darah dapat diakibatkan karena beberapa faktor seperti
usia, jenis kelamin, body mass index (BMI) dan penghasilan. Menurut Gunawan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
(2007), peningkatan tekanan darah dapat dipengaruhi oleh usia. Semakin
bertambahnya usia akan menyebabkan terjadinya peningkatan tekanan darah. Seiring
bertambahnya usia seseorang, perlu diperhatikan pengukuran hasil tekanan darah.
Sehingga dapat mengontrol tekanan darah agar tetap terkendali (dalam rentang
normal, yakni kondisi tekanan sistolik <140mmHg dan tekanan diastolik <90mmHg).
Pada usia >45tahun, dinding arteri akan mengalami penebalan akibat adanya
penumpukan zat kolagen pada lapisan otot, sehingga pembuluh darah akan
menjadisemakin menyempit dan menjadi kaku. Peningkatan umur akan menyebabkan
beberapa perubahan fisiologis, pada usia lanjut (>60 tahun) terjadi peningkatan
resistensi perifer dan aktivitas simpatik. Pasien berusia >60tahun, 50-60% memiliki
tekanan darah ≥140/90mmHg. Hal ini disebabkan karena adanya pengaruh degenerasi
yang terjadi pada seseorang seiring bertambahnya usia (Kumar, Abbas, and Fausto,
2005).
Hasil penelitian Anggara, dan Prayitno (2013), dilakukan pengelompokan usia
responden menjadi 2 kelompok yaitu <40tahun dan ≥40tahun yakni menunjukkan
bahwa dari 75 responden sebanyak 19 responden (55,9%) berusia ≥40tahun
menderita hipertensi. Berdasarkan penelitian Rosjidi, dan Isro’in (2014), dilakukan
pada 100 responden yang mengalami penyakit kardiovaskuler dengan usia<50tahun
sebanyak 17orang dan ≥50tahun sebanyak 83orang. Prevalensi hipertensi
semakinmeningkat dengan bertambahnya usia dan umumnya terjadi pada usia
≥40tahun. Hal ini dikarenakan adanya proses degeneratif (Davey, 2005).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
Beberapa penelitian mengenai prevalensi hipertensi umumnya, laki-laki
memiliki tekanan darah yang lebih besar dibandingkan perempuan (Gunawan, 2007).
Laki-laki dan perempuan perlu dilakukan pengukuran tekanan darah agar hasil
pengukuran tetap berada pada nilai normal. Meminimalisir terjadinya suatu penyakit
kardiovaskular yang berhubungan dengan hipertensi. Prevalensi hipertensi lebih besar
pada laki-laki sebab perempuan terlindung dari penyakit kardiovaskuler sebelum
menopause. Perempuan yang belum menopause memiliki proteksi berupa hormon
estrogen yang berperan dalam meningkatkan kadarHigh Density Lipoprotein (HDL).
Kadar kolesterol HDL yang tinggi mencegah terjadinya proses aterosklerosis. Pada
premenopause, wanita mulai kehilangan sedikit demi sedikit hormon estrogen.
Umumnya proses ini mulai terjadi pada wanita umur 45-55tahun (Kumaret al., 2005).
Nilaibody mass index (BMI) yang tinggi berhubungan langsung dengan
peningkatan tekanan darah dan prevalensi hipertensi.Sehingga obesitas merupakan
salah satu faktor yang berisiko terhadap terjadinya hipertensi. BMI memiliki
berkolerasi langsung terhadap tekanan darah, terutama tekanan darah
sistolik.Berdasarkan penelitian Framingham Study dan The National Health and
Nutrition Examination Survey (NHANES), menyatakan bahwa terdapat hubungan
antara obesitas dengan hipertensi. Masyarakat yang obesitas akan lebih mudah
terkena hipertensi, dan kebanyakan penderita hipertensi juga mengalami obesitas
(Tiengo, and Avogaro, 2001). Mekanisme penyebab utama terjadinya hipertensi pada
obesitas berhubungan dengan kenaikan volume tubuh, peningkatan curah jantung,
dan menurunnya resistensi vaskuler sistemik (Atat, Aneja, and McFarlane, 2003).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
Penelitian yang telah dilakukan di Semarang, Jawa Tengah dengan responden usia
remaja ditemukan hubungan yang bermakna antara obesitas dengan kejadian
hipertensi. Remaja yang obesitas memiliki risiko 7,6kali untuk menderita hipertensi.
Risiko hipertensi hipertensi 3 kali lebih besar pada remaja yang mengalami obesitas
dibandingkan remaja yang tidak obesitas.
Status ekonomi (penghasilan) merupakan salah satu faktor risiko potensial
untuk penyakit hipertensi (Lam, 2011). Penelitian yang dilakukan di desa Bocor,
Kecamatan Bulus Pesantren, Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah menyebutkan bahwa
terdapat pengaruh tingkat penghasilan terhadap risiko penyakit hipertensi (Sigarlaki,
2006). Penelitian yang dilakukan oleh Mendes et al., (2013) terdapat hubungan antara
tingkat penghasilan dengan risiko hipertensi. Penelitian yang dilakukan Oliviera,
Olivera, Ikejiri, Andraus, Galvao, and Silva (2014) memiliki perbedaan dengan
penelitian yang dilakukan oleh Mendes et al., (2013), yakni tidak terdapat hubungan
antara tingkat penghasilan dengan risiko penyakit hipertensi.
F. Teori “Rule of Halves”
Prevalensi, kesadaran, terapi dan pengendalian tekanan darah responden
hipertensi ditunjukkan dengan teori “Rule of Halves” yaitu setengah responden
mengalami hipertensi, setengah dari responden hipertensi mendapatkan terapi, dan
setengah dari responden hipertensi yang mendapatkan terapi merupakan responden
hipertensi terkontrol (Danon et al., 2009).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
“Rule of Halves” pada hipertensi ditunjukkan dengan setengah dari pasien
hipertensi tidak mengetahui memiliki hipertensi.Setengah dari mereka diketahui
hipertensi tetapi tidak menerima terapi dan setengah dari mereka yang menerima
terapi dan terkontrol (Kutnikar, Basavegowda, Kokkada, and Ashok, 2014).
Aturan sebagian dari teori rule of halves untuk hipertensi menyatakan bahwa
pada aturan pertama dinyatakan setengah responden tidak mengetahui memiliki
tekanan darah tinggi, aturan kedua dinyatakan bahwa setengah dari responden
hipertensi tidak melakukan terapi hipertensi dan pada aturan ketiga dinyatakan
setengah dari responden menerima terapi hipertensi memiliki tekanan darah yang
tidak terkontrol atau tidak terkendali (Hooker, Cowap, and Freeman, 1999).
Hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2007, menunjukkan bahwa
pada usia ≥18 tahun prevalensi hipertensi di Indonesia sebesar 31,7% di antara
responden yang mengalami hipertensi hanya 7,2% yang menyadari memiliki penyakit
hipertensi dan yang menjalani terapi hipertensi hanya 0,4%. Data Riskesdas terbaru
menunjukkan bahwa masih berlaku teori rule of halves untuk hipertensi di
Australia.Teori ini artinya setengah dari orang dengan tekanan darah tinggi tidak
mengetahui bahwa mereka menderita hipertensi, dan setengah dari mereka tidak
mencapai target hipertensi (Jennings, 2012).
G. Instrumen Pengukuran Tekanan Darah
Instrumen yang digunakan untuk mengukur tekanan darah ada beberapa jenis,
antara lain: sphygmomanometer merkuri, sphygmomanometer aneroid,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
dansphygmomanometer digital. Sphygmomanometer merkuri terdiri manometer
merkuri, menset, dan bulb atau pompa dengan katup kontrol tekanan. Penggunaan
sphygmomanometer merkuri membutuhkan stetoskop untuk mendengarkan suara
Korotkoff, seperti sphygmomanometer merkuri. Sphygmomanometer aneroid
manometer merkuri digantikan menjadi alat pengukur aneroid. Sphygmomanometer
digital menggunakan sensor tekanan dan layar elektronik yang menggantikan
manometer merkuri (MHRA, 2013).
Instrumen standar untuk mengukur tekanan darah menurut National Health
and Nutrition Examination Survey (NHANES) adalah sphygmomanometer merkuri.
Tingkat kekhawatiran terhadap lingkungan dari hasil pembuangan limbah medis yang
terkontaminasi merkuri dan dapat berisiko untuk mengalami tumpahan dari
sphygmomanometer merkuri. Ditinjau dari pertimbangan ini, pengaturan klinis telah
mulai dilakukan untuk pentahapan penggunaan instrumen pengukuran tekanan darah
selain perangkat merkuri(Ostchegaet al., 2012).
H. Profil Tempat Penelitian
Penelitian “Prevalensi, Kesadaran, Terapi dan Pengendalian Tekanan Darah
pada Responden 40-75 tahun di Kecamatan Kalasan, Sleman, Yogyakarta” dilakukan
di beberapa padukuhan yang terdapat di dua kelurahan yang terdapat di Kecamatan
Kalasan, meliputi padukuhan Grumbul Gede, Surokerten, Sambirejo, Pundung, Jetis
dan Dhuri.Keseluruhan padukuhan tersebut, sebagian besar bekerja di ladang sebagai
petani, peternak bahkan terdapat beberapa warga yang tidak bekerja. Responden
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
penelitian berusia 40-75 tahun, sebab pada usia tersebut prevalensi hipertensi tinggi
(Setiatiet al., 2005). Penelitian hipertensi ini, jumlah responden yang diteliti >30
karena untuk penelitian analisis data statistik minimal jumlah respondennya adalah 30
(Arifin, 2008).
I. Landasan Teori
Hipertensi merupakan suatu kondisi pada saat tekanan darah sistolik
≥140mmHg atau tekanan diastolik ≥90mmHg (Kaplan et al., 2010). Tekanan darah
yang tinggi dapat menyebabkan timbulnya komplikasi terutama pada penyakit
kardiovaskular, seperti: jantung, stroke. Peningkatan prevalensi hipertensi
menyebabkan munculnya beberapa terapi yang digunakan untuk mengatasi
hipertensi, seperti: diuretik, β-blockerreceptor, angiotensin converting enzyme (ACE
inhibitors), calcium channel blockers (CCBs), dan angiotensin receptor blockers
(ARBs). Terapi hipertensi berfungsi untuk mengontrol tekanan darah responden
hipertensi dan mencegah timbulnya penyakit kardiovaskular (Aram, 2009).
Faktor-faktor yang memiliki risiko terhadap hipertensi, seperti: usia, jenis
kelamin, body mass index (BMI) dan penghasilan. Berdasarkan faktor yang ingin
dievaluasi yaitu usia dan penghasilan dapat menunjukkan bahwa peningkatan usia
(pada responden usia 60-75 tahun dibandingkan dengan responden usia 40-59 tahun)
akan memberikan perbedaan yang bermakna terhadap peningkatan tekanan darah dan
kejadian hipertensi di Kecamatan Kalasan. Hal ini dikarenakan seiring terjadinya
peningkatan usia akan mempengaruhi beberapa perubahan fisiologis.Pada usia lanjut
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
(>60 tahun) terjadi peningkatan resistensi perifer dan aktivitas simpatik(Kumar,
Abbas, and Fausto, 2005).
Faktor usia dan penghasilan dapat memberikan perbedaan terhadap
prevalensi hipertensi, kesadaran akan hipertensi, terapi hipertensi yang dilakukan, dan
pengendalian tekanan darah terhadap responden hipertensi di Kecamatan Kalasan,
Sleman, Yogyakarta. Status ekonomi (penghasilan) merupakan salah satu faktor
risiko potensial untuk penyakit hipertensi (Lam, 2011). Pada penelitian yang
dilakukan di desa Bocor, Kecamatan Bulus Pesantren, Kebumen, Jawa Tengah
menyebutkan bahwa terdapat pengaruh tingkat penghasilan terhadap risiko penyakit
hipertensi (Sigarlaki, 2006). Penelitian yang dilakukan oleh Mendes et al., (2013)
terdapat hubungan antara tingkat penghasilan dengan risiko hipertensi.
“Rule of Halves” sebagai metode untuk hipertensi ditunjukkan dengan
setengah dari pasien hipertensi tidak mengetahui bahwa pasien memiliki hipertensi.
Setengah dari responden hipertensi tidak melakukan terapi dan setengah dari
responden yang menerima terapi tekanan darahnya tidak terkontrol. Berdasarkan teori
rule of halves maka peneliti dapat membatasi seberapa besar responden yang
memiliki kesadaran terhadap hipertensi, seberapa besar responden yang melakukan
terapi dan responden yang melakukan terapi hingga mencapai tekanan darah yang
terkontrol atau terkendali.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
J. Hipotesis
Hipotesis dari penelitian ini adalah perbedaanusia dan penghasilan
berpengaruh terhadap prevalensi hipertensi, tingkat kesadaran terhadap hipertensi,
terapi hipertensi dan pengendalian tekanan darah responden 40-75 tahun di
Kecamatan Kalasan, Sleman, Yogyakarta.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis dan Rancangan Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian observasional.Penelitian
observasional yaitu penelitian yang dilakukan dengan mengamati karakteristik
sampel yang dipilih dari satu atau lebih populasi (Peck, Olson, and Devore, 2011)
dalam bidang farmakoepidemologi. Bidang farmakoepidemologi adalah ilmu
mengenai penggunaan dan efek dari obat-obatan dan alat kesehatan lainnya yang
dilakukan pada sejumlah orang (Strom, Kimmel, and Hennessy, 2013).
Pendekatan yang dilakukan peneliti yaitu cross-sectional karena variabel
bebas dan variabel tergantung yang digunakan, dikumpul dan diukur sekaligus secara
bersamaan (Morton, Hebel, and McCarter,2001). Pengumpulan data dilakukan
dengan cara wawancara terstruktur menggunakan panduan pertanyaan dalam bentuk
Case Report Form (CRF) dan dilakukan pengukuran tekanan darah. Data penelitian
yang didapat selanjutnya akan dianalisis secara statistika.
B. Variabel Penelitian
1. Variabel bebas
Faktor usia dan penghasilan
2. Variabel tergantung
Prevalensi, tingkat kesadaran, terapi hipertensi dan pengendalian tekanan darah
pada responden 40-75 tahun.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
3. Variabel pengacau
Penyakit penyerta, pengaturan pola makan (diet) diluar penelitian, terapi lain
yang dilakukan.
C. Definisi Operasional
Tabel III. Definisi Operasional Penelitian
Variabel Definisi Operasional Cara Pengukuran Skala Penilaian
Usia Responden penelitian adalah penduduk yang berusia 40-75 tahun. Pengelompokan usia berdasarkan Gu, Reynolds, et al., (2015)
Katagorikal 1= 60-75 tahun 2= 40-59 tahun
Jenis Kelamin
Responden penelitian adalah penduduk laki-laki dan perempuan. Pengelompokan jenis kelamin berdasarkan Thawomchaisit, et al., (2013).
Katagorikal 1= Laki-laki 2= Perempuan
Olahraga Melakukan aktivitas fisik (olahraga) secara rutin sebanyak 4-5 kali sampai setiap hari dalam seminggu. Pengelompokan aktivitas fisik berdasarkan AHA (2014).
Katagorikal 1= Rutin 2= Tidak Rutin
Merokok Setiap hari merokok atau memiliki riwayat merokok sekurangnya 1 tahun, keluarga atau di lingkungan tempat kerja terdapat orang yang merokok (perokok pasif). Pengelompokan merokok berdasarkan CDC (2015).
Katagorikal 1= Merokok 2= Tidak merokok
Diet Mengurangi konsumsi garam, makanan yang berlemak, memperbanyak mengkonsumsi makanan berserat dan buah-buahan. Pengelompokan pengaturan diet berdasarkan U.S Department of Health and Human Services (2006).
Katagorikal 1= Mengatur diet 2= Tidak mengatur diet
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
BMI BMI ≥23 , jika dihitung dengan rumus :BMI=
Pengelompokan BMI berdasarkan WHO (2004).
Katagorikal 1= <23kg/m2 2= ≥23kg/m2
Pendidikan Pendidikan terakhir yang diselesaikan oleh responden. Pengelompokan pendidikan berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 47 Tahun 2008 Tentang Wajib Belajar (2008)
Katagorikal 1= ≤SMP 2= >SMP
Pekerjaan Kegiatan utama responden dengan tujuan mendapatkan penghasilan. Pekerjaan yang lebih banyak berpikir lebih berisikomengalami hipertensi dibandingkan responden yang lebih bekerja menggunakan fisik. Pengelompokan pekerjaan berdasarkan Tsutsumi, Kayaba, Tsutsumi dan Igarashi, 2001)
Katagorikal 1=Pikiran 2= Fisik
Penghasilan Penghasilan keluarga yang diperoleh reponden selama satu bulan bekerja. Standar UMR yang digunakan untuk responden yang belum berkeluarga sebesar Rp. 1.200.000 sedangkan responden yang telah berkeluarga UMR standar yang ditentukan adalah Rp. 2.400.000. Pengelompokan penghasilan berdasarkan Peraturan Daerah Provinsi Yogyakarta (2014)
Katagorikal 1= ≤UMR 2= >UMR
Prevalensi Berdasarkan klasifikasi menurut ESH and ESC Guidelines(2013), persentase pengukuran tekanan darah responden hipertensi dan tidak hipertensi
Katagorikal 1= Tidak hipertensi (<140/90 mmHg) 2= Hipertensi (≥140/90 mmHg)
Kesadaran Responden memiliki kesadaran akan hipertensi dilihat dari hasil wawancara terstruktur dan hasil pengukuran tekanan darah apabila termasuk hipertensi
Katagorikal 1= Sadar terhadap hipertensi 2= Tidak sadar terhadap hipertensi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
Terapi Responden yang mengalami hipertensi
dan sadar menderita hipertensi yang melakukan terapi dengan obat ataupun terapi secara non-farmakologi
Katagorikal 1= Terapi (secara farmakologi atau non-farmakologi) 2= Tidak terapi (tidak melakukan terapi farmakologi atau terapi non-farmakologi)
Pengendalian Berdasarkan target tekanan darah terkendali menurut ESH and ESC Guidelines (2013) sebesar <140mmHg (tekanan darah sistolik), <90mmHg (tekanan darah diastolik)
Katagorikal 1 = Terkendali (<140/90 mmHg) 2 = Tidak terkendali (≥140/90 mmHg)
D. Subjek Penelitian
Populasi target merupakan populasi yang menjadi sasaran akhir dari
penerapan hasil penelitian (Noor, 2011). Responden dalam penelitian ini adalah
penduduk yang memiliki usia 40-75 tahun di padukuhan Jetis, Pundung,
Grumbulgede, Sambirejo, Surokerten dan Dhuri, Kecamatan Kalasan, Kabupaten
Sleman, Yogyakarta. Subjek pada penelitian ini disebut dengan responden.Responden
penelitian merupakan beberapa orang yang diwawancarai untuk memberikan
keterangan. Keterangan tersebut digunakan sebagai informasi dari setiap responden
penelitian (Budiarto, 2004). Responden didapatkan dengan mendatangi secara door to
door ke masing-masing padukuhan yang akan diteliti di Kecamatan Kalasan.
Beberapa padukuhan seperti di Pundung dan Sambirejo sampling dilakukan dengan
mengumpulkan masyarakat berusia 40-75 tahun di satu tempat.Kriteria inklusi adalah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
semua penduduk berusia 40-75 tahun. Kriteria eksklusi adalah responden yang tidak
bersedia mengisi inform consent dan responden yang tidak dapat diukur tekanan
darahnya.
Jumlah responden penelitian hipertensi ini dilakukan dengan menghitung
besar sampel dengan prevalensi hipertensi yang tidak diketahui. Besar sampel dapat
dihitung dengan rumus:
n = = 96,04 ≈ 97
keterangan: Zα = derivat baku alfa
P = proporsi katagori variabel yang diteliti
Q = 1 – P
d = presisi (ditetapkan peneliti)
Hasil dari nilai n menggunakan rumus prevalensi yang tidak diketahui diperoleh
sebesar 97. Besar sampel 97 dapat digunakan karena memenuhi syarat besar sampel
untuk penelitian. Hasil nilai n dibulatkan oleh peneliti menjadi 100, nilai 100
ditentukan dari setengah responden yang melakukan terapi hipertensi dan
setengahnya tidak melakukan terapi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
*Hasil berdasarkan rumus prevalensi yang tidak diketahui untuk menentukan proporsi responden
Gambar 1. Penentuan proporsi dengan menggunakan rumus prevalensi yang tidak diketahui
Responden masuk kriteria eksklusi karena tidak dapat diukur tekanan
darahnya. Tekanan darah responden tidak dapat diukur sebab lengan yang terlalu
besar sehingga alat tidak dapat digunakan. Pada penelitian ini kriteria inklusi
sebanyak 813 responden sedangkan kriteria ekslusi sebanyak 3 responden.
Pengukuran BMI pada responden dilakukan dengan mengukur berat badan dan tinggi
badan pasien kemudian dihitung dengan rumus BMI untuk melihat responden
mengalami obesitas atau tidak.
E. Lokasi dan Waktu Penelitian
Metode pemilihan lokasi penelitian dilakukan secara multistage random
sampling dengan mendata seluruh kelurahan yang terdapat di Kecamatan Kalasan dan
mendata seluruh padukuhan pada masing-masing kelurahan yang tersebar di wilayah
Kecamatan Kalasan.
Proporsi Responden Penelitian
n=800
Hipertensi
n=400
Sadar
n=200
Melakukan Terapi Hipertensi
n=100*
Tekanan Darah Terkendali
Tekanan Darah Tidak Terkendali
Tidak Melakukan Terapi Hipertensi
n=100* Tidak Sadar
n=200 Tidak
Hipertensi
n=400
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
Gambar 2. Ruang lingkup penelitian dengan metode multistage random sampling prevalensi, kesadaran, terapi dan pengendalian tekanan darah responden hipertensi kajian
usia dan penghasilan di Kecamatan Kalasan, Kabupaten Sleman, Yogyakarta.
Penelitian hipertensi dilakukan di beberapa padukuhan yang terdapat di
Kecamatan Kalasan, yaitu: padukuhan Jetis, Pundung, Grumbul Gede, Sambirejo,
Dhuridan Surokerten.Pada penelitian ini menggunakan pendekatan analitik cross-
sectionalsehingga tidak menggunakan rentang waktu penelitian.
F. Ruang Lingkup Penelitian
Dalam ruang lingkup penelitian, penelitian ini merupakan penelitian payung
Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta yang berjudul “Prevalensi,
Kesadaran, Terapi, dan Pengendalian Tekanan Darah Responden Hipertensi di
Kecamatan Kalasan, Kabupaten Sleman, Yogyakarta Tinjauan Kajian Faktor Usia
terhadap Faktor Risiko dan Faktor Sosio-Demografi”.
Kabupaten Sleman
Kecamatan Kalasan
n=17 kelurahan
Kelurahan Tritomartani
n=413 responden
Padukuhan Jetis
n=193 responden
Padukuhan Pundung
n=117 responden
Padukuhan Dhuri
n=101 responden
Kelurahan Selomartani
n=402 responden
Padukuhan Grumbulgede
n=160 responden
Padukuhan Surokerten
n=153 responden
Padukuhan Sambirejo
n=89 responden
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
Gambar 3.Ruang Lingkup Payung
Penelitian ini dilakukan berkelompok dengan jumlah anggota sebanyak 8
orang, masing-masing padukuhan diteliti oleh 8 orang sesuai dengan faktor yang
diteliti seperti umur, body mass index (BMI), jenis kelamin, diet, olahraga, merokok,
pendidikan, pekerjaan, dan penghasilan di Kecamatan Kalasan,Sleman, Yogyakarta.
G. Teknik Pengambilan Sampel
Teknik pengambilan sampel (sampling) yang dilakukan pada penelitian ini
secara random yakni semua populasi memiliki kesempatan yang sama untuk menjadi
sampel (Swarjana, 2012). Teknik pengambilan sampling dilakukan menggunakan
teknik jenis cluster random sampling disebut juga sampel berkelompok yaitu jenis
random sampling yang dipilih dalam masing-masing kelompok pada elemen-elemen
Penelitian Prevalensi, Kesadaran, Terapi dan Pengendalian Tekanan Darah
Responden Hipertensi Faktor Usia
Penghasilan
Pekerjaan
Pendidikan
Diet
Olahraga
Merokok
Jenis Kelamin
Body Mass Index (BMI)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
populasi. Seluruh kelompok atau kelompok (cluster), selanjutnya dipilih secara
random (Kristiaji, 2009).
Pertama dilakukan pemilihan wilayah penelitian yaitu Kecamatan Kalasan.
Penentuan lokasi penelitian pada padukuhan yang terdapat di Kalasan dilakukan
dengan cara multistage random sampling. Multistage random sampling dilakukan
dari penentuan kelurahan hingga penentuan padukuhan. Hasil dari random tersebut
didapatkan 2 kelurahan dari total 4 kelurahan yaitu kelurahan Tirtomartani dengan
jumlah padukuhan sebanyak 17 dan kelurahan Selomartani dengan jumlah pedukuhan
sebanyak 20. Hasil random dari masing-masing kelurahan diperoleh 3 padukuhan
sehingga total keseluruhan sejumlah 6 padukuhan yang meliputi: padukuhan
Grumbul Gede, Surokerten, Sambirejo, Pundung, Jetis dan Dhuri. Pengambilan data
responden 40-75 tahun dilakukan di setiap padukuhan atau kelompok (cluster).
Penelitian ini jumlah responden sebanyak 813, untuk melihat responden yang
melakukan terapi hipertensi >30 orang.Berdasarkan jumlah responden 813 orang
maka diperoleh responden yang mengalami hipertensi sebanyak 357 orang.
H. Instrumen Penelitian
Instrumen yang digunakan adalah Case Report Form (CRF), alat pengukur
tinggi badan, timbangan, sphygmomanometer digital, dan inform consent. Instrumen
seperti alat pengukur tinggi badan dan timbangan digunakan untuk mengukur
BMI.Hasil dari pengukuran peneliti dapat dikatakan valid, maka timbangan yang
digunakan untuk mengukur BMI dikalibrasi terlebih dahulu (ditara) di Badan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
Metrologi Yogyakarta sehingga hasil pengukuran yang didapat menjadi akurat.
Sphygmomanometer digital yang digunakan untuk pengukuran tekanan darah kepada
calon responden, validasi alat dilakukan dengan orientasi menggunakan
sphygmomanometer raksa. Orientasi pengukuran tekanan darah dilakukan dengan
beberapa subjek, apabila pengukuran tekanan darah pertama dan pengukuran tekanan
darah kedua memiliki selisih >10mmHg dilakukan pengukuran kembali kepada
subjek tersebut.Uji reliabilitas dilakukan pada 3 probandus dengan melakukan 3 kali
pengukuran menggunakan sphygmomanometer digital dan hasilnya menunjukkan
bahwa instrumen yang digunakan memiliki reliabilitas yang baik.
I. Tata Cara Penelitian
Gambar 4.Alur Tata Cara Penelitian
Penentuan lokasi penelitian
Dibuat permohonan ijin dan kerjasama
Dibuat Inform consent dan leaflet
Dilakukan pengukuran validitas dan
reproduksibilitas instrumen penelitian
Dilakukan penetapan dan seleksi calon responden
Dilakukan wawancara kepada responden
Dilakukan pengukuran tekanan darah responden
Diberikan penjelasan hasil pemeriksaan kepada
responden
Dilakukan pengelompokan data serta
data dianalisis
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
1. Penentuan Lokasi Penelitian
Peneliti menentukan beberapa padukuhan pada kelurahan yang terdapat di
Kabupaten Sleman dengan menggunakan metode multistage random sampling. Total
keseluruhan kelurahan yang ada di Kecamatan Kalasan sebanyak 17. Hasil random
dari 17 kelurahan tersebut didapatkan 2 kelurahan yaitu kelurahan Tirtomartani dan
Selomartani, kedua kelurahan tersebut masing-masing terdiri dari beberapa
padukuhan. Hasil random padukuhan yang digunakan sebagai lokasi penelitian
diperoleh 3 padukuhan pada masing-masing kelurahan, dengan total padukuhan
sebanyak 6. Padukuhan yang digunakan sebagai tempat penelitian, antara lain:
padukuhan Sambirejo, Dhuri, Grumbul Gede, Jetis, Pundung, dan Surokerten.
2. Permohonan ijin dan kerjasama
Permohonan ijin dan kerjasama ditujukan kepada kepala dukuh Kabupaten
Sleman.Permohonan ijin dan kerjasama selanjutnya ditujukan kepada Komisi Etik
Penelitian Kedokteran dan Kesehatan Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada
Yogyakarta untuk memperoleh ethical clearance. Permohonan ijin tersebut dilakukan
untuk memenuhi etika penelitian menggunakan tekanan darah manusia dan hasil
penelitian dapat dipublikasikan.
3. Pembuatan inform consent dan leaflet
Inform consent yang dibuat harus memenuhi standar yang ditetapkan oleh
Komisi Etik Penelitian Kedokteran dan Kesehatan Fakultas Kedokteran Universitas
Gadjah Mada Yogyakarta. Responden diminta untuk mengisi nama, alamat, usia dan
menandatanganinya. Leaflet berupa selembaran kertas berukuran A4 yang berisi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
informasi mengenai penjelasan tentang hipertensi meliputi penyebab, tanda dan
gejala, dan terapi non-farmakologi hipertensi.Leaflet diberikan kepada masyarakat
yang ingin mengetahui penjelasan mengenai hipertensi.
4. Validitas dan reliabilitas instrumen penelitian
Instrumen memiliki validitas dan reliabilitas yang tinggi.Uji validitas dan
reliabilitas dilakukan dengan melakukan pengukuran berulang pada subjek yang
berbeda. Pengukuran berulang dilakukan dengan membandingkan pengukuran suatu
standar yang terhubung antara standar nasional maupun internasional. Validitas
instrumen penelitian dilakukan dengan membandingkan antara pengukuran tekanan
darah dengan menggunakan sphygmomanometer digital yang dibandingkan dengan
sphygmomanometer raksa. Pengukuran untuk validitas alat dilakukan sebanyak 2-3
kali pada setiap probandus. Probandus yang digunakan sebanyak 3 orang.
Reliabilitas berasal dari kata reliability yang mempunyai asal kata rely yang
artinya percaya dan reliabel yang artinya dapat dipercaya. Keterpercayaan
berhubungan dengan ketepatan dan konsistensi.Instrumen dapat dipercaya apabila
memberikan hasil pengukuran yang relatif tetap secara konsisten.
Menurut Kimberlin, and Winterstein (2008), validitas berhubungan dengan
akurasi yaitu keakuratan (akurasi) untuk mengukur suatu alat ukur yang digunakan,
sedangkan reliabilitas berhubungan dengan presisi yaitu kecermatan hasil
pengukuran, kedekatan hasil dalam melakukan suatu pengukuran secara berulang
seperti: pengukuran tekanan darah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
Uji reliabilitas dilakukan dengan mengukur tekanan darah 2-3 kali pada
sphygmomanometer digital dan raksa pada 3 probandus, setiap pengukuran tekanan
darah pada probandus diberi jeda antara selama 5 menit. Pengukuran ini dinyatakan
dengan nilai CV (coefficient of variation) ≤5%. Hasil instrumen dibandingkan dengan
standar dilihat hasilnya. Hasil dari pengujian tersebut menunjukan instrumen
penelitian memiliki validitas dan reliabilitas yang baik.
5. Wawancara responden
Peneliti akan memberikan penjelasan mengenai maksud dan tujuan penelitian
kepada responden. Responden pada penelitian hipertensi yang terpilih pada masing-
masing padukuhan dilakukan wawancara terstruktur menggunakan CRF (Case Report
Form) yang akan digunakan peneliti sebagai informasi responden.
6. Pengukuran tekanan darah
Pengukuran tekanan darah responden yang telah menandatangani inform consent,
dilakukan pada bagian lengan kiri atas sejajar dengan jantung dengan posisi
responden duduk tegak. Pengukuran tekanan darah dilakukan menggunakan
sphygmomanometer digital, yang dilakukan sebanyak 2 kali berturut-turut dari setiap
responden. Apabila pengukuran tekanan darah berbeda (selisih pengukuran tekanan
darah >10mmHg) maka dilakukan pengukuran ketiga dengan jeda selama 5 menit
tiap kali pengukuran.
7. Penjelasan hasil pemeriksaan
Peneliti akan menjelaskan hasil pemeriksaan mengenai tekanan darah kepada
responden secara langsung. Penjelasan hasil pemeriksaan disertai dengan penggalian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
beberapa informasi dari responden. Informasi yang didapat dari responden akan
dikelompokkan sebagai data analisis.
8. Pengelompokan data
Pengelompokan data dilakukan dengan kategorisasi data sejenis, yaitu
menyusun dan menggolongkannya dalam kategori-kategori kemudian dilakukan
interpretasi data. Data akan dikumpulkan didalam CRF kemudian dipindahkan ke file
dengan bantuan komputer.
J. Analisis Data Penelitian
Data yang telah diperoleh kemudian dianalisis secara statistik dengan bantuan
program komputer. Data yang telah diolah dianalisis secara univarian untuk
mengetahui distribusi usia dan penghasilan dan tekanan darah sebagai variabel
tergantung. Selain itu, analisa univarian berfungsi untuk meringkas kumpulan data
dalam bentuk tabel sehingga dapat digunakan peneliti sebagai informasi
(Notoadmodjo, 2005).
Langkah pertama adalah pengujian normalitas data dengan menggunakan uji
Kolmogorov-Smirnov yang berfungsi untuk menganalisis data pada setiap variabel
penelitian. Data dapat dikatakan terdistribusi normal apabila memiliki nilai p>0,05
(Dahlan, 2014). Data yang terkumpul jika terdistribusi normal dapat dianalisis dengan
menggunakan mean dan standar deviasi, apabila data yang terkumpul tidak
terdistribusi normal maka dapat dianalisis dengan menggunakan median. Data ini
berfungsi untuk menghitung proporsi prevalensi, tingkat kesadaran, terapi hipertensi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
dan pengendalian tekanan darah responden hipertensi di Kecamatan Kalasan.
Proporsi dikatakan sama pada masing-masing variabel apabila memiliki nilai p<0,05
(Dahlan, 2014). Uji hipotesis dilakukan dengan melihat nilai signifikansi terhadap
dua variabel yaitu prevalensi, kesadaran, terapi dan pengendalian tekanan darah yang
dibandingkan dengan variabel yang meliputi usia dan penghasilan menggunakan uji
Chi square crosstab 2x2.
Uji Chi Square berguna untuk menguji hubungan atau pengaruh dua variabel
nominal dan melihat kekuatan suatu hubungan antara variabel yang satu dengan
variabel yang lainnya (Usmandan Akbar, 2000). Syarat data dapat dianalisis dengan
menggunakan uji Chi Squareapabila data tersebut memiliki nilai expected<5
maksimal 20% dari total data secara keseluruhan (Dahlan, 2014).
Apabila data terdistribusi normal maka dilakukan data dianalisis lebih lanjut
dengan menggunakan uji t tidak berpasangan. Uji t tidak berpasangan berfungsi untuk
melihat adanya perbedaan masing-masing variabel seperti usia dan penghasilan
terhadap tekanan darah sistolik, tekanan darah diastolik dan BMI. Uji t tidak
berpasangan dapat dilakukan pada 2 kelompok variabel yang tidak memiliki
hubungan satu dengan yang lain. Analisa variabel pada penelitian ini terdapat 2
kelompok yang tidak saling berhubungan yaitu dari variabel penghasilan (≤UMR dan
>UMR) serta variabel usia (60-75 tahun dan 40-59 tahun).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
K. Analisis Hipotesis
Peneliti menganalisis hipotesis yang telah ditetapkan sebelumnya dengan
melihat data yang diperoleh saat pengambilan data pada responden hipertensi. Data
yang terdistribusi normal kemudian dilanjutkan dengan analisis menggunakan uji Chi
Square. Uji hipotesis digunakan untuk mendapatkan nilai signifikansi atau nilai p
(Nurgiyantoro, Gunawan, dan Marzuki, 2009).
Ho : P1=P2 H1,2,3,4 : P1≠P2 ; α<0,05
Gambar 5. Perumusan Hipotesis
P1 = proporsi prevalensi, tingkat kesadaran, terapi hipertensi dan pengendalian tekanan darah responden hipertensi yang memiliki penghasilan ≤UMR dan usia 60-75 tahun. P2 = proporsi prevalensi, tingkat kesadaran, terapi hipertensi dan pengendalian tekanan darah responden hipertensi yang berpenghasilan >UMR dan usia 40-59 tahun.
Pada uji Chi Square, Ho diterima apabila p<α (nilai p <0,05), diartikan bahwa
terdapat pengaruh antara variabel bebas dan variabel tergantung. Ho dapat ditolak
apabila p>α (0,05) yang diartikan bahwa tidak terdapat hubungan bermakna antara
variabel bebas dan variabel tergantung.
Faktor usia dan faktor sosio-demografi (penghasilan)
Prevalensi (H1)
Kesadaran (H2)
Terapi (H3)
Pengendalian (H4)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
Apabila data yang dilakukan analisis 2x2 tidak terdapat nilai expected kurang
dari 5 (E<5), maka uji tersebut digunakan Chi Square dengan continuity correction
untuk melihat nilai signifikansinya, tetapi jika pada 2x2 terdapat salah satu data yang
memiliki nilai E<5 maka pengujian digunakan Fisher Test. Tabel yang lebih dari 2x2
maka pengujian dapat menggunakan Pearson Chi Square (Hastono, 2006). Hasil
analisis Chi Square apabila memperoleh nilai p<0,05, maka analisis dilanjutkan
dengan perhitungan Odds Ratio (OR). Nilai OR digunakan untuk mengetahui
seberapa besar pengaruh faktor usia dan penghasilan sebagai variabel bebas terhadap
variabel tergantung (prevalensi, kesadaran, terapi dan pengendalian tekanan darah).
L. Kesulitan dan Kelemahan Penelitian
1. Kesulitan Penelitian
a. Ketidakterbukaan responden terhadap informasi yang diperlukan untuk
melakukan analisis terhadap tingkat kesadaran, terapi dan pengendalian
tekanan darah
b. Responden yang melakukan terapi hipertensi lupa terhadap obat yang
dikonsumsi sehingga pada saat peneliti mengobservasi beberapa responden
hipertensi yang melakukan terapi tidak dicantumkan penggunaan obat pada
terapi hipertensi
2. Kelemahan Penelitian
Kelemahan pada penelitian ini adalah prevalensi hipertensi yang diwakili oleh
responden yang memiliki tekanan darah ≥140/90 mmHg dilakukan pada waktu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
yang berbeda yaitu pengukuran tekanan darah dilakukan pada pagi, siang dan
malam hari.Hasil pengukuran tekanan darah responden hipertensi berpengaruh
terhadapwaktu karena hasil pengukuran masih dipengaruhi oleh aktifitas fisik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
Penelitian hipertensi berjudul “Prevalensi, Kesadaran, Terapi dan
Pengendalian Tekanan Darah pada Responden 40-75 tahun berdasarkan Kajian Usia
dan Penghasilan” dilakukan di Kecamatan Kalasan, Sleman, Yogyakarta dengan usia
yang ditentukan yaitu 40-75 tahun untuk menjadi responden penelitian.Penentuan
lokasi penelitian dilakukan dengan metode multistage random sampling.
Penelitian hipertensi ini dilakukan di 6 padukuhan yang terdapat di kelurahan
Selomartani dan Tirtomartani, yaitu Grumbul Gede, Jetis, Pundung, Surokerten,
Sambirejo dan Dhuri. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menghitung proporsi
dan melihat pengaruh usia dan penghasilan terhadap prevalensi, tingkat kesadaran,
terapi hipertensi dan pengendalian tekanan darah pada responden di Kecamatan
Kalasan.
Secara statistik, uji proporsi digunakan untuk mengetahui apakah dua atau
lebih kelompok data memiliki proporsi yang sama. Uji proporsi ini digunakan untuk
mengetahui kesamaan varian secara analitik. Hasil nilai p<0,05 pada uji proporsi,
diartikan proporsi pada variabel tersebut memiliki variasi yang sama (Dahlan, 2014).
Untuk melihat proporsi, presentase (%) dan nilai p masing-masing variabel seperti:
usia, jenis kelamin, merokok, BMI, mengatur pola makan (diet), mengatur aktivitas
fisik (olahraga), pendidikan, pekerjaan serta penghasilan dapat dilihat dari tabel profil
responden penelitian hipertensi di Kecamatan Kalasan, dianalisis dengan
menggunakan uji Chi Square non-parametrik (tabel IV).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
Tabel IV. Profil Responden Penelitian Hipertensi di Kecamatan Kalasan Variabel Jumlah Presentase (%) Nilai p
Responden 813 100 Usia • 40-59 tahun • 60-75 tahun
232 581
37,9 62,1
<0,01*
Jenis Kelamin • Laki-laki • Perempuan
335 478
41,2 58,8
<0,01*
Merokok • Merokok • Tidak Merokok
429 384
52,8 47,2
0,12
BMI (kg/m2) • >23 • ≤23
428 385
52,6 47,4
0,13
Diet • Diet • Tidak Diet
632 181
77,7 22,3
<0,01*
Mengatur Aktivitas Fisik • Rutin • Tidak Rutin
315 498
38,7 61,3
<0,01*
Pendidikan • ≤SMP • >SMP
506 307
62,2 37,6
<0,01*
Pekerjaan • Pikiran • Fisik
279 534
34,3 65,7
<0,01*
Penghasilan • ≤UMR • >UMR
610 203
75,0 25,0
<0,01*
*signifikan apabila p<0,05
Berdasarkan tabel profil tersebut, dapat dilihat rentang usia 40-59 tahun
sebanyak 232 orang (37,9%) sedangkan usia 60-75 tahun sebesar 581 (62,1%).
Kelompok pada variabel usia lebih banyak responden dengan usia 60-75 tahun
dibandingkan dengan responden usia 40-59 tahun, dapat dilihat nilai p sebesar <0,01.
Responden laki-laki sebesar 335 orang (41,2%) lebih sedikit dibandingkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
perempuan. Responden perempuan pada penelitian ini sebesar 478 orang (58,8%)
dengan nilai p sebesar <0,01. Responden yang merokok lebih banyak dibandingkan
yang tidak merokok yaitu 429 orang (52,8%) dengan nilai p 0,12. Responden yang
memiliki nilai BMI >23kg/m2 sebanyak 428 orang (52,6%) dibandingkan dengan
≤23kg/m2 dengan nilai p=0,13.
Responden penelitian yang mengatur pola makan (diet) lebih banyak
dibandingkan yang tidak mengatur pola makan (tidak diet) yaitu sebesar 632 orang
(77,7%) dengan nilai p=<0,01. Responden yang mengatur aktivitas fisik (olahraga)
secara rutin lebih sedikit dibandingkan responden yang tidak mengatur aktivitas fisik
(tidak berolahraga secara rutin) yaitu sebesar 315 orang (38,7%) dengan nilai
p=<0,01. Tingkat pendidikan responden penelitian di wilayah Kalasan ≤SMP lebih
banyak dibandingkan >SMP yaitu sebesar 506 (62,3%) dengan nilai p=<0,01.
Berdasarkan hasil untuk tingkat pekerjaan, lebih banyak responden menggunakan
fisik jika dibandingkan dengan pikiran, yaitu sebesar 534 orang (65,7%) dengan nilai
p=<0,01. Tingkat penghasilan responden penelitian lebih banyak responden yang
memiliki penghasilan ≤UMR dibandingkan dengan >UMR yaitu 610 orang (75%)
dengan nilai p=<0,01.
Dilihat dari tabel profil tersebut pada variabel usia, jenis kelamin, merokok,
BMI, mengatur pola makan (diet), mengatur aktivitas fisik (olahraga), pendidikan,
pekerjaan dan penghasilan memiliki nilai p<0,05. Secara statistik dapat dikatakan
bahwa masing-masing kelompok variabel tersebut memiliki proporsi yang sama.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
Tabel V. Karakteristik Normalitas Data Responden di Kecamatan Kalasan
Karakteristik Usia
Nilai p* 60-75 tahun 40-59 tahun Mean±SD Median Mean±SD Median
TDS (mmHg) 149,1±24,70 147,3 136,2±22,0 131,0 <0,01 TDD (mmHg) 80,3±15,300 79,0 81,8±12,3 80,0 <0,01 BMI (kg/m2) 22,6±4,20-0 22,3 24,0±3,9 23,8 <0,01
*data terdistribusi normal (p>0,05) analisis menggunakan Kolmogorov-Smirnov
Berdasarkan data yang dianalisis, karakteristik seperti penghasilan yang
meliputi ≤UMR dan >UMR tidak terdapat perbedaan terhadap tekanan darah
diastolik, tekanan darah sistolik, dan BMI (p>0,05). Uji normalitas secara deskriptif
dilihat dari grafik Q-Q plot dengan analisis secara analitik menggunakan
Kolmogorov-Smirnov sebagai nilai p. Kolmogorov-Smirnov digunakan sebagai nilai
p karena jumlah subjek pada penelitian ini >50 (Dahlan, 2014).Hasil grafik tersebut
sebaran data responden penelitian usia 40-75 tahun di Kecamatan Kalasan, Sleman,
Yogyakarta distribusinya tidak normal sehingga dapat menggunakan nilai median.
Akan tetapi, karena sampel >30 maka data dapat dikatakan terdistribusi normal dan
dapat dianalisis dengan menggunakan mean±SD. Tabel V menunjukkan profil
tekanan darah untuk melihat rata-rata tekanan darah sistolik (TDS), tekanan darah
diastolik (TDD) dan BMI.
Dilihat dari tabel karakteristik normalitas data, pada karakteristik tekanan
darah sistolik usia 60-75 tahun memiliki nilai median sebesar 147,3mmHg lebih besar
dibandingkan usia 40-59 tahun yaitu 131,0mmHg dengan nilai p<0,01. Menurut
Kumar, Abbas and Fausto (2005), tekanan darah sistolik dan diastolik pada usia>60
tahun lebih tinggi dibandingkan tekanan sistolik dan diastolik pada responden usia
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
<60 tahun. Hal ini disebabkan karena adanya pengaruh peningkatan usia terhadap
perubahan secara fisiologis, seperti peningkatan resistensi perifer dan aktivitas
simpatik. Tekanan darah diastolik pada responden usia 60-75 tahun sebesar
79,0mmHg lebih kecil dibandingkan responden pada usia 40-59 tahun yaitu
80,0mmHg (nilai p <0,01).
Ditinjau dari variabel usia berdasarkan karakteristik BMI, responden usia
60-75 tahun memiliki BMI yang lebih rendah dibandingkan dengan responden usia
40-59 tahun yaitu 23,8kg/m2 dengan nilai p sebesar <0,01.Responden yang memiliki
BMI diatas normal (>23kg/m2) lebih banyak pada kelompok usia 40-59 tahun. BMI
merupakan salah satu risiko penyebab hipertensi, hal ini dikarenakan berhubungan
langsung dengan kenaikan volume tubuh dan peningkatan curah jantung akibat
penumpukan lemak yang dapat menghambat aliran darah ke seluruh tubuh (Atat,
Aneja, and McFarlane, 2003).
Tinjauan selain profil responden tekanan darah dan karakteristik penelitian di
Kecamatan Kalasan, tinjauan lainnya seperti: melihat perbandingan faktor
penghasilan terhadap variabel yang akan diukur (usia, tekanan darah sistolik (TDS),
tekanan darah diastolik (TDD), dan BMI). Dapat ditinjau berdasarkan responden
yang berpenghasilan ≤UMR dan >UMR. Perbandingan faktor penghasilan terhadap
tekanan darah sistolik, tekanan darah diastolik dan BMI dilihat dari nilai meandan
nilai p untuk melihat kebermaknaan yang dipaparkan pada tabel VI. Berdasarkan
tabel faktor penghasilan yang memiliki nilai kebermaknaan seperti usia, tekanan
darah sistolik (TDS), dan BMI (nilai p<0,05).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
Apabila jumlah sampel yang digunakan relatif besar (>30) maka distribusi
data dapat dikatakan mendekati normal (Salim, 1999). Sampel yang digunakan pada
penelitian relatif besar maka data selanjutnya dapat dianalisis dengan menggunakan
uji t tidak berpasangan. Uji t tidak berpasangan(t test independent) digunakan untuk
melihat kebermaknaan antar kelompok dengan menggunakan skala pengukuran
numerik. Syarat untuk melakukan pengujian tersebut adalah menggunakan data dua
kelompok yang tidak berpasangan (Dahlan, 2014).
Tabel VI. Perbandingan Faktor Usia Terhadap TDS, TDD, dan BMI
Variabel Mean±SD
Usia Nilai p 60-75 tahun 40-59 tahun
TDS (mmHg) 149,1±24,7 000 136,2±22,0 000 <0,01* TDD (mmHg) 80,3±15,3 000 81,8±12,3 000 0,14 BMI (kg/m2) 22,6±4,2 000 24,0±3,9 000 <0,01* *Adanya perbedaan rerata antar kelompok (t test independent)
Tabel VI menunjukkan adanya perbandingan faktor usia terhadap tekanan
darah sistolik, tekanan darah diastolik dan BMI apabila memiliki nilai p<0,05.
Kebermaknaan hasil yang memiki perbedaan rerata antar kelompok untuk faktor usia
berdasarkan tabel yaitu tekanan darah sistolik dan BMI. Kelompok responden yang
berusia 60-75 tahun rata-rata memiliki tekanan darah sistolik sebesar 149±24,7mmHg
dengan BMI sebesar 22,6±4,2kg/m2, sedangkan pada kelompok responden yang
memiliki usia 40-59 tahun rata-rata tekanan darah sistolik sebesar 136,2±22,0mmHg
dengan BMI sebesar 24,0±3,9kg/m2. Responden 60-75 tahun memiliki tekanan darah
sistolik lebih tinggi dibandingkan responden 40-59 tahun, karena semakin
bertambahnya usia maka terjadi peningkatan tekanan darah sistolik. Hal ini
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
disebabkan karena terjadinya perubahan struktur pada pembuluh darah (Kaplan, and
Weber, 2002). Rata-rata BMI pada responden yang berusia 40-59 tahun lebih tinggi
dibandingkan dengan responden memiliki usia 60-75 tahun. BMI yang berada diatas
normal (≥23kg/m 2) risiko untuk mengalami obesitas. Obesitas menjadi salah satu
faktor risiko untuk mengalami hipertensi (Tiengo, and Avogaro, 2001). Mengurangi
risiko responden mengalami hipertensi, maka perlu dilakukan pengaturan terhadap
pola makan dan life style.
Tabel VII. Perbandingan Faktor Penghasilan Terhadap Usia, TDS, TDD, dan BMI
Variabel Mean±SD
Penghasilan Nilai p ≤UMR >UMR
Usia (tahun) 54,6±10,5 000 51,6±8,6 000 <0,01* TDS (mmHg) 140,8±23,7 000 137,0±22,8 000 0,05 TDD (mmHg) 81,0±13,4 000 82,2±12,9 000 0,30 BMI (kg/m2) 23,4±4,1 000 24,3±3,9 000 <0,01* *Adanya perbedaan rerata antarkelompok (t test independent)
Pada tabel VII adanya perbedaan antara faktor penghasilan terhadap usia dan
BMI (nilai p<0,05). Pada responden yang memiliki usia 40-75 tahun untuk responden
yang berpenghasilan ≤UMR memiliki nilai mean sebesar 54,6±10,5 tahun sedangkan
responden yang berpenghasilan >UMR memiliki nilai mean sebesar 51,6±8,6 tahun
dengan nilai p untuk perbandingan usia terhadap penghasilan sebesar 0,01. Pada
variabel BMI memiliki nilai p<0,05 (p<0,01) dengan nilai mean 23,4±4,1 kg/m2 pada
responden berpenghasilan ≤UMR sedangkan pada responden yang berpenghasilan
>UMR sebesar 24,3±3,9 kg/m2. Apabila pada responden dilihat perbandingan antara
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
usia dan faktor penghasilan memiliki nilai p yang signifikan (p=0,01). Responden
yang memiliki penghasilan ≤UMR karena tingkat penghasilan berhubungan langsung
dengan status gizi responden penelitian. Penghasilan berpengaruh terhadap pola
hidup (status gizi) responden. Responden yang berpenghasilan >UMR jika
dibandingkan dengan responden yang berpenghasilan ≤UMR apabila tidak mengatur
pola gizi dengan baik maka terdapat risiko untuk mengalami obesitas. Responden
dikatakan obesitas apabila memiliki nilai BMI ≥23kg/m 2. Responden yang memiliki
kelebihan berat badan lebih dari 20% memiliki risiko terkena hipertensi (Depkes RI,
2007).
A. Prevalensi, Kesadaran, Terapi dan Pengendalian Tekanan Darah Responden Hipertensi di Kecamatan Kalasan, Sleman, Yogyakarta
Kabupaten Sleman, Yogyakarta merupakan daerah yang memiliki tingkat
prevalensi hipertensi yang tinggi (Setiati dkk, 2005). Penelitian hipertensi dilakukan
di Kecamatan Kalasan dengan responden penelitian berusia 40-75 tahun yang
bersedia untuk mengisi inform consent sebanyak 813 orang. Responden yang diambil
usia 40-75 tahun karena pada usia tersebut prevalensi hipertensi tinggi.
Prevalensi hipertensi di Kecamatan Kalasan, Sleman, Yogyakarta sebesar 357
responden. Prevalensi hipertensi di Kecamatan Kalasan dilakukan untuk melihat
proporsi masyarakat yang memiliki tekanan darah diatas nilai normal. Prevalensi
hipertensi penting dilakukan sebagai patokan atau awal untuk melakukan terapi
hipertensi serta mencegah timbulnya penyakit kardiovaskular yang dapat disebabkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
karena tekanan darah yang tidak terkendali. Sehingga, tingkat kesadaran masyarakat
akan hipertensi perlu ditanamkan di seluruh ruang lingkup penelitian yaitu di
Kecamatan Kalasan agar lebih sadar untuk melakukan pengukuran tekanan darah
secara rutin dan lebih intensif di pelayanan kesehatan sekitar wilayah Kecamatan
Kalasan.
Gambar 6. Proporsi Responden Hipertensi Berdasarkan Teori Rule of Halves
Berdasarkan skema bagan diatas maka dapat dilihat teori rule of halves
yaitusebanyak 357 responden (100%) hipertensi yang memiliki kesadaran akan
hipertensi 91 responden (25,8%). Responden yang sadar akan hipertensi dan
melakukan terapi sebanyak 45 (12,8%). Tekanan darah terkendali dimiliki sebanyak 4
responden (1,1%).
Hipertensi merupakan salah satu faktor risiko penyakit kardiovaskular, salah
satu contohnya seperti penyakit jantung. Hal ini yang mendasari masyarakat untuk
Jumlah responden 813 orang
Hipertensi 357 responden (100%)
Sadar 91 responden (25,8%)
Terapi 45 responden
(12,8%)
Terkendali 4 responden
(1,1%)
Tidak Terkendali 41 responden
(11,7%)
Tidak Melakukan Terapi 46 responden (13,0%)
Tidak Sadar 265 responden (74,2%)
Tidak Hipertensi 456 responden
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
lebih memiliki tingkat kesadaran akan kesehatan. Tingkat kesadaran terhadap
hipertensi pada responden penelitian hipertensi sebesar 91 orang dari total
keseluruhan responden hipertensi. Responden hipertensi pada penelitian ini sebanyak
357 orang. Responden hipertensi yang sadar dan melakukan terapi hipertensi sebesar
45 orang, responden yang tidak melakukan terapi hipertensi sebanyak 46 orang.
Keseluruhan responden yang melakukan terapi hipertensi yang memiliki tekanan
darah yang terkontrol hanya 4 responden.
B. Pengaruh Kajian Usia dan Penghasilan Terhadap Prevalensi, Kesadaran, Terapi dan Pengendalian Tekanan Darah Responden Hipertensi di
Kecamatan Kalasan, Sleman, Yogyakarta
Prevalensi, kesadaran, terapi dan pengendalian tekanan darah pada responden
usia 40-75 tahun di Kecamatan Kalasan, Sleman, Yogyakarta ditinjau berdasarkan
kajian usia dan penghasilan. Wilayah Kecamatan Kalasan sebagian besar masyarakat
bekerja di ladang sebagai petani, adapun yang bekerja sebagai PNS, karyawan pabrik
dan berdagang. Pekerjaan warga di Kecamatan Kalasan berpengaruh langsung
terhadap tingkat penghasilan.
Tingkat penghasilan dapat mencerminkan warga tentang perilaku untuk
melakukan pemeriksaan kesehatan secara rutin seperti pengukuran tekanan darah di
puskesmas, rumah sakit, pemeriksaan tekanan darah di tempat bekerja yang
dilakukan oleh tenaga kesehatan, instansi kesehatan lainnya yang ada disekitar
Kecamatan tersebut. Akan tetapi, masih banyak warga di Kecamatan Kalasan yang
tidak bekerja secara menetap sehingga untuk melakukan pemeriksaan tekanan darah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
hanya menunggu pemeriksaan gratis dari dinas kesehatan Kecamatan Kalasan yang
dilakukan sekali setiap bulannya apabila pemeriksaan dilakukan secara rutin.
Analisis Ho pada analisis prevalensi, kesadaran, terapi dan pengendalian
tekanan darah dilakukan menggunakan Chi Square dengan tabel 2x2, apabila analisis
tersebut memiliki expected <5 maka analisis uji Fisher sebagai alternatif (Dahlan,
2014). Analisis tersebut dapat digunakan untuk melihat nilai signifikansi (nilai p)
pada masing-masing variabel bebas (kajian usia dan penghasilan) dengan variabel
tergantung (prevalensi, kesadaran, terapi dan pengendalian tekanan darah).
a. Prevalensi Hipertensi
Prevalensi hipertensi pada responden penelitian di Kecamatan Kalasan,
Sleman, Yogyakarta dikelompokkan berdasarkan faktor usia dan penghasilan.
Responden hipertensi berdasarkan kajian usia dikatagorikan menjadi 2, yaitu
kelompok responden usia 60-75 tahun dan kelompok responden pada usia
40-59 tahun. Kajian faktor penghasilan pada tabel VIII untuk prevalensi hipertensi
dibagi menjadi 2, yaitu kelompok responden yang memiliki penghasilan ≤UMR dan
kelompok responden yang berpenghasilan >UMR. Pengelompokkan katagori usia
dan penghasilan dilakukan untuk melihat tingkat prevalensi hipertensi berdasarkan
kedua kajian tersebut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
Tabel VIII. Pengaruh Faktor Usia dan Penghasilan Terhadap Prevalensi Tekanan Darah pada Responden 40-75 tahun di Kecamatan Kalasan Prevalensi Nilai p
OR
(95% CI) ≥140/90mmHg <140/90mmHg N 100% n 100%
Usia 60-75 tahun 40-59 tahun
143 241
40,1 59,9
89
367
19,5 80,5
<0,01*
2,75
(2,01-3,77)
Penghasilan ≤ UMR > UMR
279 78
78,2 21,8
331 125
72,6 27,4
0,07
1,35
(0,98-1,87) *data berbeda bermakna (p<0,05)
Pada usia 60-75 tahun dengan total responden pada kelompok usia tersebut
sebesar 232, tingkat prevalensi hipertensi sebesar 143 (40,1%), sedangkan pada usia
40-59 tahun dengan total responden sejumlah 581 tingkat prevalensi hipertensidi
Kecamatan Kalasan sebesar 241 (59,9%). Hasil dari nilai p, maka Ho dapat diterima.
Hal ini dikarenakan nilai p<0,05 (p<0,01). Secara statistik, dapat dikatakan bahwa
terdapat perbedaan prevalensi hipertensi pada responden 60-75 tahun dan 40-59
tahun. Prevalensi hipertensi pada kelompok responden usia 60-75 tahun lebih tinggi
2,75 kali dibandingkan kelompok responden usia 40-59 tahun.
Penghasilan responden di Kecamatan Kalasan sangat bervariasi.Penghasilan
yang dimiliki responden yang tersebar di Kalasan berpengaruh langsung terhadap
tingkat prevalensi hipertensi di kecamatan tersebut. Tabel VIII menunjukkan pada
kelompok responden berpenghasilan ≤UMR yang memiliki hipertensi sebanyak 279
(78,2%) sedangkan kelompok responden berpenghasilan >UMR yang hipertensi
sebanyak 78 (21,8%). Kelompok responden yang berpenghasilan ≤UMR memiliki
tingkat prevalensi lebih tinggi dibandingkan kelompok responden berpenghasilan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
>UMR.Hasil dari nilai p, maka Ho ditolak. Hal ini dikarenakan nilai p<0,05 (p=0,07).
Dilihat dari nilai p tersebut, secara statistik dapat dikatakan bahwa tidak terdapat
perbedaan antara prevalensi hipertensi dan kelompok warga yang memiliki
penghasilan rendah dengan kelompok warga yang berpenghasilan tinggi (>UMR)
(tidak terdapat pengaruh prevalensi hipertensi terhadap penghasilan) di wilayah
Kalasan.
b. Tingkat Kesadaran Terhadap Hipertensi
Hipertensi bersifat asimtomatik, peningkatan tekanan darah yang tidak
menunjukkan gejala-gejala yang spesifik (tanpa gejala). Tingkat kesadaran terhadap
hipertensi perlu ditanamkan untuk mengurangi risiko terjadinya komplikasi akibat
dari hipertensi. Responden yang memiliki kesadaran akan melakukan pengecekan
tekanan darah secara berkala dan melakukan terapi hipertensi apabila tekanan
darahnya ≥140/90mmHg.
Dilihat dari tingkat prevalensi hipertensi di Kecamatan Kalasan, tingkat
kesadaran masyarakat terhadap hipertensi menjadi sangat penting untuk ditanamkan.
Hal ini sangat penting untuk mencegah terjadinya komplikasi yang dapat disebabkan
karena adanya hipertensi. Sebagian besar warga Kecamatan Kalasan memiliki tingkat
kesadaran akan hipertensi. Kesadaran ini muncul karena warga telah mengetahui
pengaruh hipertensi dari tenaga kesehatan setempat ataupun brosur kesehatan yang
didapatkan di pusat pelayanan kesehatan, seperti: di rumah sakit dan puskesmas.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
Tabel IX. Pengaruh Faktor Usia dan Penghasilan Terhadap Tingkat Kesadaran akan Hipertensi pada Responden 40-75 tahun di Kecamatan Kalasan Tingkat Kesadaran
Nilai p
OR (95% CI) Sadar Hipertensi Tidak Sadar
Hipertensi N 100% n 100%
Usia 60-75 tahun 40-59 tahun
33 58
36,3 63,7
110 156
41,4 58,6
0,46
0,81
(0,50-1,32)
Penghasilan ≤ UMR > UMR
80 11
87,9 12,1
224 42
84,2 15,8
0,02*
0,55
(0,32-0,94) *data berbeda bermakna (p<0,05)
Berdasarkan kajian usia, tingkat kesadaran terhadap hipertensi pada kelompok
responden yang memiliki usia 60-75 tahun sebesar 33 (36,3%) dan responden yang
tidak sadar sebesar 110 (41,4%), sedangkan pada kelompok responden berusia 40-59
tahun memiliki kesadaran sebesar 58 (63,7%) dan responden yang tidak sadar akan
hipertensi sebesar 156 (58,6%). Dilihat dari nilai p, maka Ho ditolak. Ho ditolak
karena nilai p<0,05 (p=0,46). Secara statistik, tidak terdapat perbedaan antara tingkat
kesadaran hipertensi terhadap usia 60-75 tahun dan 40-59 tahun dengan nilai odds
ratio 0,81. Tingkat kesadaran terhadap hipertensi pada kelompok responden usia 60-
75 tahun 0,81 kali lebih rendah dibandingkan kelompok responden yang memiliki
usia 40-59 tahun.
Tingkat kesadaran masyarakat di Kecamatan Kalasan apabila dilihat dari
kelompok responden berpenghasilan ≤UMR sebanyak 80 orang (87,9%) sadar
terhadap hipertensi sedangkan 224 (84,2%) tidak sadar akan hipertensi. Berbeda
dengan kelompok responden yang memilikipenghasilan >UMR tingkat kesadaran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
lebih sedikit dibandingkan warga yang berpenghasilan ≤UMR yaitu sebanyak
11 orang (12,1%) sadar akan hipertensi, sedangkan 42 orang (15,8%) tidak sadar akan
hipertensi. Hasil dari nilai p, maka Ho diterima. Hal ini dikarenakan nilai p<0,05
(p=0,02). Secara statistik, terdapat perbedaan antara tingkat kesadaran akan hipertensi
terhadap penghasilan warga di Kecamatan Kalasan. Tingkat kesadaran pada
kelompok responden yang memiliki penghasilan ≤UMR tahun lebih rendah 0,55 kali
dibandingkan kelompok responden yang berpenghasilan >UMR.
c. Terapi Hipertensi
Tingkat kesadaran akan hipertensi berpengaruh langsung terhadap terapi
hipertensi dari terapi yang dilakukan secara farmakologi maupun non farmakologi.
Terapi hipertensi penting dilakukan untuk pengobatan terhadap responden yang
memiliki tekanan darah ≥140/90mmHg. Terapi dapat dilakukan untuk mencegah
terjadinya komplikasi penyakit kardiovaskular yang dapat ditimbulkan akibat tekanan
darah yang tidak terkendali. Terapi hipertensi menjadi penting dilakukan pada
responden hipertensi untuk mengontrol atau mengendalikan tekanan darah. Hal ini
ditujukan untuk menstabilkan atau mengontrol tekanan darah pada responden
hipertensi di Kecamatan Kalasan. Berdasarkan klasifikasi tekanan darah menurut
ESH/ESC Guidelines (2013), tekanan darah normal dapat dikatakan normal apabila
memiliki nilai tekanan darah sistolik <140mmHg dan tekanan darah diastolik
<90mmHg.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
Tabel X. Pengaruh Faktor Usia dan Penghasilan Terhadap Terapi Hipertensi pada Responden 40-75 tahun di Kecamatan Kalasan Terapi Hipertensi
Nilai p
OR (95% CI)
Melakukan Terapi
Tidak Melakukan
Terapi n 100% n 100%
Usia 60-75 tahun 40-59 tahun
12 33
26,7 73,3
21 25
45,7 54,3
0,08
0,43
(0,18-1,04)
Penghasilan ≤ UMR > UMR
40 5
88,9 11,1
264 48
84,6 15,4
0,03*
0,48
(0,25-0,93) *data berbeda bermakna (p<0,05)
Berdasarkan tabel X. untuk kajian usia pada kelompok responden berusia 60-
75 tahun yang melakukan terapi sebesar 12 orang (26,7%), sedangkan pada
responden 40-59 tahun sebanyak 33 orang (73,3%). Dilihat dari nilai p, dapat
dikatakan bahwa Ho ditolak. Hal ini dikarenakan nilai p<0,05 (p=0,08). Secara
statistik, tidak terdapat perbedaan terapi hipertensi pada responden usia 60-75 tahun
dengan responden 40-59 tahun.
Terapi hipertensi pada tabel X. yang dilakukan oleh kelompok responden
dengan penghasilan ≤UMR sebanyak 40 (88,9%) sedangkan yang tidak melakukan
terapi hipertensi sebanyak 5 (11,1%). Terapi hipertensi lebih banyak dilakukan oleh
responden berpenghasilan ≤UMR. Dilihat dari nilai p, maka Ho dapat diterima. Hal
ini dikarenakan nilai p<0,05 (p=0,03). Secara statistika, terdapat pengaruh terapi
hipertensi yang dilakukan terhadap penghasilan warga di Kecamatan Kalasan.
Tingkat terapi hipertensi pada kelompok responden dengan penghasilan ≤UMR lebih
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
rendah 0,48 kali dibandingkan kelompok responden yang memiliki penghasilan
>UMR.
Tabel XI. Frekuensi Terapi Hipertensi secara Farmakologi dan Non Farmakologi oleh Responden Hipertensi di Kecamatan Kalasan
Terapi Farmakologi Frekuensi Amlodipin 10 Kaptopril 24 Lisinopril 1 Valsartan 1
Lupa 8 Non farmakologi 1
Terapi hipertensi yang dilakukan oleh warga di Kecamatan Kalasan dengan
menggunakan terapi baik farmakologi maupun non farmakologi. Terapi farmakologi
yang dilakukan seperti menggunakan kaptopril, amlodipin, lisinopril, valsartan yang
dapat dilihat pada tabel XI. Frekuensi terapi hipertensi secara farmakologi digunakan
untuk melihat terapi yang dominan digunakan pada masyarakat di wilayah Kalasan
yaitu kaptopril (digunakan pada 24 responden). Kaptopril merupakan golongan ACE
inhibitor yang bekerja dengan mencegah angiotensin I berubah menjadi angiotensin II
sehingga menyebabkan terjadinya penurunan tekanan darah (Saseen, and
Maclaughun, 2008).
d. Pengendalian Tekanan Darah
Terapi hipertensi dilakukan oleh responden hipertensi di Kecamatan Kalasan
untuk mengendalikan atau mengontrol tekanan darah. Pengendalian tekanan darah
responden dapat dilakukan dengan terapi secara farmakologi maupun non-
farmakologi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
Tabel XII. Pengaruh Faktor Usia dan Penghasilan Terhadap Pengendalian Tekanan Darah pada Responden 40-75 tahun di Kecamatan Kalasan Terapi Hipertensi
Nilai p
OR (95% CI)
Melakukan Terapi
Tidak Melakukan
Terapi n 100% n 100%
Usia 60-75 tahun 40-59 tahun
0 4
0
100,0
12 29
29,3 70,7
0,56
Tidak dapat
dihitung
Penghasilan ≤ UMR > UMR
3 1
75,0 25,0
37 4
90,2 9,8
0,18
0,32
(0,03-3,90) *data berbeda bermakna (p<0,05)
Pada responden hipertensi di Kecamatan Kalasan, pada kelompok responden
yang memiliki usia 60-75 tahun tidak terdapat responden yang memiliki tekanan
darah yang terkendali. Kelompok responden pada usia 60-75 tahun sebesar 0 (0%).
Dilihat dari nilai p, maka Ho ditolak. Hal ini dikarenakan nilai p<0,05 (p=0,56).
Secara statistik, tidak terdapat perbedaan pengendalian tekanan darah pada kelompok
responden usia 60-75 tahun dibandingkan dengan kelompok responden yang
memiliki usia 40-59 tahun. Nilai odds ratio (OR) pada pengendalian tekanan darah
tidak dapat dihitung, hal ini dikarenakan pada kelompok responden yang memiliki
usia 40-59 tahun, tekanan darah yang terkendali sebanyak 0 (0%). Analisis dengan
menggunakan Chi square crosstab 2x2 apabila pada tabel terdapat data yang memiliki
nilai 0 maka ketika akan dilakukan analisis lebih lanjut tidak dapat menghitung nilai
odds ratio untuk pengendalian tekanan darah terhadap faktor usia.
Tekanan darah yang terkendali pada responden hipertensi di Kecamatan
Kalasan pada kelompok responden berpenghasilan ≤UMR sebanyak 3 (75,0 %) dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
kelompok responden yang memiliki penghasilan >UMR yang terkendali hanya 1
(25,0%), sedangkan tekanan darah responden yang tidak terkendali sebanyak 26
(86,7%) untuk responden hipertensi berpenghasilan ≤UMR . Responden yang
dikatagorikan tekanan darahnya terkendali apabila tekanan darahnya telah mencapai
batas normal (<140/90mmHg).Dilihat dari nilai p, maka Ho ditolak. Hal ini
dikarenakan nilai p>0,05 (p=0,18). Secara statistika, tidak terdapat pengaruh
pengendalian tekanan darah terhadap penghasilan warga di Kecamatan Kalasan.
Pengendalian tekanan darah pada kelompok responden berpenghasilan ≤UMR
0,32 kali lebih rendah dibandingkan kelompok responden yang memiliki penghasilan
>UMR.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil dari penelitian maka kesimpulan penelitian hipertensi sebagai
berikut:
1. Proporsi prevalensi hipertensi, tingkat kesadaran akan hipertensi, terapi hipertensi
serta pengendalian tekanan darah responden 40-75 tahun di Kecamatan Kalasan,
Sleman, Yogyakarta masing-masing adalah 357 responden, 25,8% (91 responden),
12,8% (45 responden) dan 1,1% (4 responden)
2. Kelompok responden usia 60-75 tahun berpengaruh terhadap prevalensi hipertensi
di Kecamatan Kalasan, Sleman, Yogyakarta (p=<0,01) dengan nilai OR 2,75 (95%
CI: 2,01-3,77). Kelompok responden yang berpenghasilan ≤UMR berpengaruh
terhadap kesadaran (p=0,02) dengan nilai OR 0,55 (95% CI: 0,32-0,94) dan terapi
responden hipertensi (p=0,03) dengan nilai OR 0,48 (95% CI: 0,25-0,93).
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian, pembahasan dan kesimpulan penelitian, beberapa
saran sebagai bahan pertimbangan antara lain:
1. Dilakukan penyuluhan kesehatan untuk meningkatkan perilaku pola hidup
sehat sehingga masyarakat lebih memiliki kesadaran untuk melakukan
pengecekan tekanan darah secara rutin untuk mengetahui penyakit hipertensi
lebih awal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
2. Peneliti selanjutnya perlu dilakukan pengukuran lebih dari satu kali pada hari
yang berbeda untuk mengetahui tekanan darah persisten pada masing-masing
responden.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
DAFTAR PUSTAKA
Abed, Y., Abu-Haddaf, S., 2013, Risk Factors of Hypertension at UNRWA Primary Health Care Centers in Gaza Governorates, ISRN Epidemiology, pp.1-9.
AHA, 2014, American Heart Association Recommendations for Physical Activity in Adults, American Heart Association, http://www.heart.org/HEARTORG/GettingHealthy/PhysicalActivity/FitnessBasics/American-Heart-Association-Recommendation-for-Physical-Activity-in-Adults_UCM_307976_Article.jsp, diakses pada tanggal 6 September 2015.
Ahm, S., Smith, M.L., Cho, J., Barley, J.E., and Ory, M.G., 2013, Hypertension, Awareness and Associated Factors among Older Chinese Adults, Front Public J Health, 1,1-7
Anggara, F.H., Prayitno, N., 2013, Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Tekanan Darah di Pumah sakit Telaga Murni, Cikarang Barat Tahun 2012, Jurnal Ilmiah Kesehatan, 5(1), 20-25.
Aram, V.C. M.D., 2009, The Hypertension Paradox : More Uncontrolled Disease Despite Improved Therapy, N Engl J Med, 361, 878-887.
Arifin, J., 2008, Statistika Bisnis Terapan dengan Microsoft Excel 2007, PT.Alex Media Komputindo, Jakarta, hal. 70.
Atat, E., Aneja, A., McFarlane S, Sowersj. 2003, Obesity in Developing Countries, NEngl Med, 1514-1516.
Budiarto, E., 2004, Metodologi Penelitian Kedokteran, Buku Kedokteran EGC, Jakarta, hal.53.
Central of Disease Control and Prevention, 2015, Quitting Smoking, http://www.cdc.gov/tobacco/data_statistics/fact_sheets/cessation/quitting, diakses pada tanggal 1 Desember 2015.
Danon, H.N., Marques, V.P., Bovet, P., Chiolero, A., Paccaud, F., Pecoud, A., et al., 2009, Prevalence, Awareness, Treatment, and Control of High Blood Pressure in a Swiss City General Population: The Colaus Study, Euro Soc of Cardiology, 16, 66-72.
Dahlan, S., 2014, Statistika untuk Kedokteran dan Kesehatan, Epidemiologi Indonesia, Jakarta, hal. 13-14, 91-93, 172-173.
Davey, P., 2005, At a Glance Medicine, diterjemahkan oleh Rahmalia, A., Novianty, C., Erlangga Medical Series, Jakarta, hal 68.
Depkes RI, 2007, Prevalensi Hipertensi dan Determinannya di Indonesia, Maj Kedokt Indon, 59(12): 583.
Depkes, RI, 2009, Masalah Hipertensi di Indonesia, Departemen Kesehatan RI, http://www.depkes.go.id/index.php?vw=2&id=1909, diakes pada tanggal 15
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
April 2015. Depkes, RI, 2013, Riset Kesehatan Dasar, Badan Penelitian dan Pengembangan
Kesehatan Kementrian Kesehatan RI, Jakarta, hal.88-89.
Dipiro, J.T., Talbert, R.L., Yee, G.C., Matzke, G.R., Wells, B.G., Posey, L.M., 2008, Pharmacoterapy : A Pathophysiologic Approach, Seventh Edition, The McGraw-Hill Companies, United States of America, pp. 111-142.
Dong, C., Ge, P., Ren, X., Fan, H., Yan, X., 2013, Prevalence, Awareness, Treatment and Control of Hypertension Among Adults in Rural North-Western China a Cross-sectional Population Survey: Finding from J Int Med Res, 41(4):1291-1300.
Gunawan, L., 2007, Hipertensi: Tekanan Darah Tinggi, Kanisius, Yogyakarta, hal. 17-19.
Gu, D., Reynolds, K., Wu, X., Chen, J., Duan, X., Muntner, P., et al, 2002 Prevalence, Awareness, Treatment, and Control of Hypertension in China, American Heart Association, Inc., 920-927.
Gulliford, M.C., Mahabir, D., and Rocke, B., 2004, Sosioeconomic Inequility in Blood Pressure and Its Determinants: Cross-Sectional Data from Trinidad and Tobago, J Han Hypertens, 18 (1), 61-70.
Grotto, I., Huerta, M., Sharabi, Y., 2008, Hypertension and Socioeconomic Status, Curr Opin Cardiol, 23(4), 335-343.
Hastono, S.P., 2006, Analisis Data, http://www.scribd.com/doc/140072124/105452 73-Analisis-Data-SPSS-Sutanto-FKM-UI-2006, diakses pada tanggal 17 Agustus 2015.
Hooker, R.C., Cowap, N., Freeman, G.K., 1999, Better by Half: Hypertension in the Elderly and the “Rule of Halves”: A Primary Care Audit of the Clinical Computer Record as a Springboard to Improving Care, Fam Pract., 16 (2): 123.
Jennings, J., 2012, Hypertension in Primary Care, http://www.mediacalobserver.com.au/news/hypertension-in-primary-care, diakses pada tanggal 20 Agustus 2015.
Julianti, E.N., 2005, Bebas Hipertensi dengan Terapi Jus, Puspa Suara, Jakarta, hal. 37-39.
Kaplan, N.M., 2002, Clinical Hypertension, 8th edition, Lippincott: Williams and Wilkins, USA.
Kaplan, N. M., and Weber, M. A., 2010, Hypertension Essentials, 2nd edition, Jones and Bartlett Publisher, United Kingdom, p.2.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
Kementrian Kesehatan RI, 2014, Profil Kesehatan Indonesia Tahun 2013, Kementrian Kesehatan Republik Indonesia, Jakarta, hal. 7.
Kimberlin, C.L., Winterstein, A,G., 2008, Validity and Reliability of Meansurement Instruments Used in Research, Am J Health Syst Pharm, vol. 65, pp. 2276-2284.
Kristiaji, C.W., 2009, Schaum's Easy Outlines: Statistik untuk Bisnis, Erlangga, Jakarta, hal. 4.
Kumar, V., Abbas, A.K., and Fausto N., 2005, Hypertensive Vascular Disease. Dalam: Robn and Cotran Pathologic Basis of Disease, 7th ed., Elsevier Saunder, Philadelpia, pp.528-529.
Kutnikar, J.V., Basavegowda, M., Kokkada, V., Ashok, N.C., 2014, Prevalence of Hypertension and Assessment of “Rule of Halves” in Rural Population of Bsavanapura Village, Nanjangud Taluk, South India, Heart India, 2(4), 99-103.
Lam, C.S., 2011, The Socioeconomics of Hypertension How $50.000 May Buy a Drop in Blood Pressure, Hypertension, 58 (2), 140-1.
Lloyd-Sherlock, P., Beard, J., Minicuci, N., Ebrahim, S., Chatterji, S., 2014, Hypertension Among Older Adult in Low- And Middle-Income Countries: Prevalence, Awareness and Control, Int J of Epidemology, 43, 116-128.
Mancia, G., Fagard, R., Narkiewiez, K., Redon, J., Zanchetti, A., Bohm, M., et al., 2013, The Task Force for The Management of Arterial Hypertension of The European Society of Hypertension (ESH) and of the European Society of Cardiology (ESC), J Hypertens, 31, 1281-1357.
Mendes, T.A., Goldbaum, M., Segn, N.J., Barros, M.B., César, C.L., and Carandina, L., 2013, Factors Associated with The Prevalence of Hypertension and Control Practices among Elderly Resadents of Sáo Poulo City, Brazil, Cad. Saúde Pública, 29(11), 2275-2286.
MHRA, 2013, Blood Pressure Measurement Devices, Medicines and Healthcare Products Regulatory Agency, p.5.
Morton, R.F., Hebel, J.R., McCarter, R.J., 2001, A Study Guide to Epidemiology and Biostatistic, 5th Edition, diterjemahkan oleh Apriningih S.K., Buku Kedokteran EGC, Jakarta, hal. 135.
Musinguzi, G., Nuwaha, F., 2013, Prevalence, Awareness and Control of Hypertension in Uganda: Findings from Journals PLoS ONE, 8(4), pp.1-7.
Noor, J., 2011, Metodologi Penelitian: Skripsi, Tesis, Disertasi dan Karya Ilmiah, Edisi Pertama, Kencana, Jakarta, hal. 149, 150, 178.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
Notoadmodjo, S., 2005, Metodologi Penelitian Kesehatan, Buku Kedokteran EGC, Jakarta, hal. 188.
Nurgiyantoro, B., Gunawan, Marzuki, 2009, Statistik Terapan, Gajah Mada University Press, Yogyakarta, hal.180-250.
Oliviera, G.F., Olivera, T.R., Ikejiri, A.T., Andraus, M.P., Galvao, T.F., Silva, M.T., et al., 2014, Prevalence of Hypertension and Associated Factors in an Indigenous Community of Central Brazil: A Population-based Study, PLoS One, 9(1), 1-6.
Ostchega, Y., Zhang, G., Sorlie, P., Hughes, J., Reed-Gillette, D.S., Nwankwo, et al, 2012, Blood Pressure Randomized Methodology Study Comparing Automatic Oscillometric and Mercury Sphygmomanometer Devices: National Health and Nutrition Examination Survey, 2009–2010, N Health Statistics Reports, 59, 1-15.
Peck, R., Olsen C., Devore, J., 2011, Introduction to Statistics and Data Analysis, 4th edition, Books/Cole Cengage Learning, USA, p. 33.
Peraturan Daerah Provinsi Yogyakarta, 2014, Upah Minimum Kabupaten/Kota di Daerah Istimewa Yogyakarta, Yogyakarta, hal. 1-3.
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia, 2008, Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 47 Tahun 2008Tentang Wajib Belajar, Jakarta, hal.1-12.
Riset Kesehatan Dasar, 2007, Pedoman Pengukuran dan Pemeriksaan, Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Departemen Kesehatan RI, Jakarta, hal. 19-20.
Rosjidi, C.H., Isro’in, L., 2014, Perempuan Lebih Rentan Terserang Penyakit Kardiovaskular, J Florence, 7(1), 1-10.
Saseen, J.J., and Maclaughun, E.J., 2008, Pharmacotherapy: A Pathophysiologic Approach, 7th edition, McGraw Hill Companies, Inc, USA, pp. 140-141.
Sacks, F.M.D., Campos, H., 2010, Dietary Therapy in Hypertension, The New England Journal of Medicine, N Engl J Med, 362, 2101-2112.
Safrudin, 2009, Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Kepatuhan Lansia Hipertensi dalam Melanjutkan Pengobatan Hipertensi secara Rutin di PTSW Budhi Mulya, UMJ, Jakarta Timur, hal.7-9.
Salim, O., 1999, Distribusi Normal, J Kedokteran Trisakti, 18(2): 107-111.
Setiati, S., et al., 2005, Prevalence of Hypertension without Anti-hypertensive Medications and Its Association with Social Demographic Characteristics among 40years and Above Adult Population in Indonesia, Acto Med Indones-Indones J Intern Med, 3(1).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
Sigarlaki, H.J., 2006, Karakteristik dan Faktor Berhubungan dengan Hipertensi di Desa Bocor, Kecamatan Bulus Pesantren, Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah, Tahun 2006, Makara Kesehatan, 10 (2), 78-88.
Strom, B.L., Kimmel, S.E., Hennessy, S., (Eds), 2013, Texbook of Pharmacoepidemology, 2nd edition, Wiley Blackweel, UK, p.3.
Swarjana, I. K., 2012, Metodologi Penelitian Kesehatan, ANDI, Yogyakarta, hal. 98, 102.
Thawornchaisit, P., Looze, F., Reid, C.M., Seubsman, S., Sleigh, A., 2013, Health- Risk Factors and the Prevalence of Hypertension: Cross Sectional Findings from a National Cohort, Thai Open University Students, Global Jour of Health Scie, 5(4), 1916-1936.
Tiengo, A., Avogaro, A., 2001, Cardiovascular disease, Bjorntorp Per.editor, International textbook of obesity, John Wiley & Sons Ltd, UK, pp.3-29.
Tsutsumi, A., Kabaya, K., Tsutsumi, K., Igarashi, M., 2001, Association Between Job Strain and Prevalence of Hypertension: A Cross Sectional Analysis in a Japanesse Working Population with a Wide Range of Ocupations: The Jichi Medical School Cohort Study, Occup Environ Med,58, 367-373.
U.S. Departement of Agriculture (USDA), U.S Departement of Health and Human Services (HHS), 2010, Dietary Guideline for America, 7th edition, U.S. Government Printing Office, Washington D.C., p.21.
Usman, H., Akbar, S.P.R., 2000, Pengantar Statistika, Bumi Aksara, Jakarta, hal. 32.
WHO, 2004, Appropriate Body Mass Index for Asian Populations and Its Implications for Policy and Intervention Strategies, The Lancet, pp. 157-163.
WHO, 2011, Hypertension Guideline Committee, Guidelines of the Management of Hypertension, J Hyper, 21(11): 92.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
LAMPIRAN
Lampiran 1. Surat Izin Penelitian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
Lampiran 2. Ethical Clearence
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
Lampiran 3. Inform Consent
LEMBAR PENJELASAN KEPADA CALON SUBJEK
Kami dari tim peneliti yang diketuai oleh Nonitha Viana Susilo dari Fakultas Farmasi
Universitas Sanata Dharma akan melakukan penelitian yang berjudul “Prevalensi,
Kesadaran, Terapi, dan Pengendalian Responden Hipertensi di Kecamatan Kalasan”
(Kajian Faktor Risiko Kesehatan dan Sosiodemografi)”. Penelitian ini bertujuan
untuk
1. Melakukan evaluasi berdasarkan tingkat prevalensi hipertensi,
kesadaranresponden terhadap hipertensi, dan pengendalian tekanan darah yang
terjadi.
2. Melakukan evaluasi terhadap pengaruh umur dan 8 faktor (BMI, jeniskelamin,
olahraga, diet, merokok, pekerjaan, penghasilan, dan pendidikan)terhadap
prevalensi, kesadaran, dan terapi hipertensi, serta pengendaliantekanan darah
responden.
Tim peneliti mengajak bapak/ibu/saudara(i) untuk ikut serta dalam penelitian ini.
Penelitian ini membutuhkan sekitar 800 responden penelitian.Waktu penelitian
diperkirakan 30 menit untuk masing-masing responden.
A. Keikutsertaan untuk Ikut Penelitian
Responden penelitian dibebaskan untuk memilih keikutsertaan dalam penelitian ini
tanpa ada paksaan. Bila responden penelitian sudah memutuskan untuk ikut,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
responden penelitian juga bebas untuk mengundurkan diri/ berubah pikiran setiap saat
tanpa dikenai denda atau pun saksi apapun.
B. Prosedur Penelitian
Apabila responden penelitian bersedia berpartisipasi dalam penelitian ini, responden
penelitian diminta menandatangani lembar persetujuan ini. Prosedur selanjutnya
adalah:
1. Responden penelitian akan diwawancarai oleh tim peneliti. Setiap dukuh terdiri
dari dua tim peneliti untuk menanyakan: Nama, alamat, usia, jenis kelamin,
riwayat penggunaan obat, aktivitas fisik, kebiasaan merokok, kebiasaan minum
alkohol, pengaturan pola makan, tingkat pendidikan, pekerjaan, dan penghasilan
(berdasarkan CRF yang sudah disediakan).
2. Responden penelitian akan diukur berat badan, tinggi badan, dan tekanandarah
oleh tim peneliti.
C. Kewajiban Subyek Penelitian
Sebagai subyek penelitian berkewajiban mengikuti aturan atau petunjuk penelitian
seperti yang tertulis di atas.Bila ada yang belum jelas, responden penelitian bisa
bertanya lebih lanjut kepada peneliti.
D. Manfaat
Keuntungan langsung yang responden penelitin dapatkan adalah
1. Responden penelitian mendapatkan pemeriksaan tekanan darah untuk mengetahu
tekanan darah secara gratis.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
70
2. Penelitian ini diharapkan memberikan informasi mengenai faktor risiko
kesehatan terhadap responden hipertensi sehingga dapat mencegah
prevalensihipertensi meningkat dan tekan darah responden hipertensi dapat
terkontrol
3. Data yang didapatkan diharapkan dapat memberikan informasi mengenai tekanan
darah responden sehingga responden dapat melakukan tindak lanjut yang harus
dilakukan dengan mengetahui tekanan darahnya, serta dapatmemberikan
informasi terkait faktor risiko kesehatan dan sosio-demografi terhadap responden
di Kecamatan Kalasan. Pengukuran tekanan darah yangdilakukan diharapkan
mampu memberikan gambaran mengenai faktor risikohipertensi.
E. Kerahasiaan
Semua informasi yang berkaitan dengan identitas responden penelitian akan
dirahasiakan dan hanya akan diketahui oleh peneliti.
F. Informasi Tambahan
Bapak/ ibu/ saudara(i) responden penelitian diberi kesempatan untuk menanyakan
semua hal yang belum jelas sehubungan dengan penelitian ini. Bila sewaktu-waktu
membutuhkan penejelasan lebih lanjut, Bapak/ ibu/ saudara(i) dapat menghubungi
Nonitha Viana Susilo pada 085713535980. Bapak/ ibu/ saudara(i) juga dapat
menanyakan tentang penelitian kepada Komite Etik Penelitian Kedokteran dan
Kesehatan Fakultas Kedokteran UGM (Telp. 9017225 dari lingkungan UGM) atau
0274-7134955 dari luar, atau e-mail: [email protected].
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
LEMBAR PENJELASAN KEPADA CALON SUBJEK
Kami dari tim peneliti yang diketuai oleh Nonitha Viana Susilo dari Fakultas Farmasi
Universitas Sanata Dharma akan melakukan penelitian yang berjudul “Prevalensi,
Kesadaran, Terapi, dan Pengendalian Responden Hipertensi (Kajian Faktor Risiko
Kesehatan dan Sosio-demografi di Kabupaten Sleman)”. Penelitian ini bertujuan
untuk
1. Melakukan evaluasi berdasarkan tingkat prevalensi hipertensi, kesadaran
responden terhadap hipertensi, dan pengendalian tekanan darah yang terjadi.
2. Melakukan evaluasi terhadap pengaruh umur dan 8 faktor (BMI, jenis kelamin,
olahraga, diet, merokok, pekerjaan, penghasilan, dan pendidikan) terhadap
prevalensi, kesadaran, dan terapi hipertensi, serta pengendalian tekanan darah
responden.
Tim peneliti mengajak bapak/ibu/saudara(i) untuk ikut serta dalam penelitian ini.
Penelitian ini membutuhkan sekitar 800 responden penelitian dengan jangka waktu
keikutsertaan masing-masing subjek sekitar 1 bulan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
73
Lampiran 4.Validasi dan Uji Reabilitas Alat Pengukuran Tekanan Darah yang
digunakan dalam Penelitian.
a. Validitas Sphygmomanometer Digital dan Raksa
Validitas sphygmomanometer dilakukan melalui uji t berpasangan dengan
taraf kepercayaan 95%. Nilai p yang diperoleh >0,05 sehingga secara statistik
dapat dikatakan bahwa tidak ada perbedaan antara sphygmomanometer digital dan
raksa. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa instrumen penelitian yang
digunakan valid.
ValiditasSphygmomanometer Digital 1 dan Raksa pada Probandus
Sphygmomanometer 1 Probandus 1 2 3
Digital Sistolik (mmHg) Diastolik (mmHg)
106 60
102 53
104 55
Raksa Sistolik (mmHg) Distolik (mmHg)
115 60
106 58
107 55
Nilai p sistolik 0,103 Nilai p diastolik 0,423
ValiditasSphygmomanometer Digital 2 dan Raksa pada Probandus
Sphygmomanometer 2 Probandus 1 2 3
Digital Sistolik (mmHg) Diastolik (mmHg)
116 77
131 67
115 71
Raksa
Sistolik (mmHg) Distolik (mmHg)
120 80
130 70
120 80
Nilai p sistolik 0,287 Nilai p diastolik 0,085
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
74
ValiditasSphygmomanometer Digital 3 dan Raksa pada Probandus
Sphygmomanometer 3 Probandus 1 2 3
Digital Sistolik (mmHg) Diastolik (mmHg)
98 58
91 53
105 65
Raksa
Sistolik (mmHg) Distolik (mmHg)
100 60
90 60
110 70
Nilai p sistolik 0,386 Nilai p diastolik 0,085
ValiditasSphygmomanometer Digital 4 dan Raksa pada Probandus
Sphygmomanometer 4 Probandus 1 2 3
Digital Sistolik (mmHg) Diastolik (mmHg)
113 73
117 80
111 67
Raksa Sistolik (mmHg) Distolik (mmHg)
110 70
110 80
110 70
Nilai p sistolik 0,173 Nilai p diastolik 0,560
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
75
b. Uji Reliabilitas Sphygmomanometer Digital
Uji Reliabilitas Sphygmomanometer Digital 1 pada Probandus
Probandus Sphygmomanometer Digital 1
Hasil Pengukuran Mean SD CV
(%) 1 2 3 1 2 3
Sistolik (mmHg) Distolik (mmHg) Sistolik (mmHg) Distolik (mmHg) Sistolik (mmHg) Distolik (mmHg)
113 69 101 62 101 75
115 77 103 71 99 72
115 72 111 67 104 79
114,33 72,66 105
66,67 101,33 75,33
1,15 4,04 5,29 4,50 2,51 3,51
0,94 3,29 4,32 3,68 2,05 2,86
Uji Reliabilitas Sphygmomanometer Digital 2 pada Probandus
Probandus Sphygmomanometer Digital 2
Hasil Pengukuran Mean SD CV
(%) 1 2 3 1 2 3
Sistolik (mmHg) Distolik (mmHg) Sistolik (mmHg) Distolik (mmHg) Sistolik (mmHg) Distolik (mmHg)
101 59 103 57 97 60
100 56 97 56 94 63
98 66 102 58 95 65
99,62 60,33
97 57
95,33 62,66
1,53 5,13 4,36
1 1,52 2,51
1,25 4,19 3,56 0,81 1,24 2,05
Uji Reliabilitas Sphygmomanometer Digital 3 pada Probandus
Probandus Sphygmomanometer Digital 3
Hasil Pengukuran Mean SD CV
(%) 1 2 3 1 2 3
Sistolik (mmHg) Distolik (mmHg) Sistolik (mmHg) Distolik (mmHg) Sistolik (mmHg) Distolik (mmHg)
104 56 94 54 102 59
97 53 95 52 95 55
107 57 99 59 104 65
102,67 55,33
96 55
100,33 59,66
5,13 2,08 2,56 3,60 4,73 5,03
4,19 1,70 2,16 2,94 3,86 4,10
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
76
Uji Reliabilitas Sphygmomanometer Digital 4 pada Probandus Probandus SphygmomanometerDigital
4
Hasil Pengukuran Mean SD CV
(%) 1 2 3 1 2 3
Sistolik (mmHg) Distolik (mmHg) Sistolik (mmHg) Distolik (mmHg) Sistolik (mmHg) Distolik (mmHg)
102 55 97 55 107 60
99 61 103 61 100 59
102 65 95 63 102 62
101 60,33 98,33 59,67 103
60,33
1,73 5,03 4,16 4,16 3,60 1,52
1,41 4,11 3,40 3,40 2,94 1,24
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
77
Lampiran 5. Validasi Timbangan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
78
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
79
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
80
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
81
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
82
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
83
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
84
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
85
Lampiran 6. SOP Pengukuran Tekanan Darah
SOP PENGUKURAN TEKANAN DARAH
Berdasarkan Riset Kesehatan Dasar (2007), standar operasional pengukuran (SOP)
tekanan darah menggunakan sphygmomanometer digital, antara lain:
1. Sebelum menggunakan pengukuran tekanan darah, responden sebaiknya
menghindari aktivitas fisik seperti olahraga, merokok dan makan, minimal
30 menit sebelum pengukuran. Duduk beristirahat setidaknya 5-15 menit
sebelum pengukuran
2. Hindari melakukan pengukuran dalam kondisi stress. Pengukuran sebaiknya
dilakukan dalam ruangan yang tenang dan dalam kondisi tenang serta posisi
duduk
3. Pastikan responden duduk dengan posisi kaki tidak menyilang tetapi kedua
telapak kaki datar menyentuh kaki. Letakkan lengan kanan responden di atas
meja sehingga mancet yang sudah terpasang sejajar dengan jantung responden
4. Singsingkan lengan baju pada lengan baju pada lengan bagian kanan responden
dan meminta responden untuk tetap duduk tanpa banyak gerak, dan tidak
berbicara pada saat melakukan pengukuran tekanan darah. Responden yang
menggunakan baju berlengan panjang dapat disingsingkan lengan baju keatas
tetapi pastikan lipatan baju tidak terlalu ketat sehingga tidak menghambat aliran
darah di lengan
5. Biarkan lengan dalam posisi tidak tegang dengan telapak tangan terbuka ke atas.
Pastikan tidak ada lekukan pada pipa manset.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
86
6. Persiapkan manset, perhatikan bahwa manset diambil dengan cara yang benar
dengan mengangkat secara keseluruhan (tidak ditarik salah satu bagiannya)
7. Pasang manset pada lengan kanan responden dengan posisi kain halus/lembut
ada di bagian dalam dan D-ring (besi) tidak menyentuh lengan, masukkan ujung
manset melalui D-ring dengan posisi kain perekat di bagian luar. Ujung bawah
manset terletak kira-kira 1-2 cm diatas siku. Posisi pipa manset harus terletak
sejajar dengan lengan kanan responden dalam posisi lurus dan relaks
8. Tarik manset dan kencangkan melingkari lengan kanan responden. Tekan kain
perekat secara benar pada kain bagian luar manset. Pastikan manset terpasang
secara nyaman pada lengan kanan responden
9. Tekan tombol “start” pada layar akan muncul angka 888 dan semua symbol
10. Semua simbol gambar hati akan berkedip-kedip sampai denyut jantung tidak
terdeteksi dan tekanan udara dalam manset berkurang, angka sistolik, diastolik
dan denyut nadi akan muncul
11. Catat angka sistolik, diastolik dan denyut nadi hasil pengukuran tersebut pada
formulir hasil pengukuran dan pemeriksaan
12. Pengukuran dilakukan dua kali, jarak antara dua pengukuran sebaiknya 2 menit
dengan melepaskan manset pada lengan
13. Apabila hasil pengukuran satu dan kedua terdapat selisih >10mmHg, ulangi
pengukuran ketiga setelah istirahat selama 10 menit dengan melepaskan manset
pada lengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
87
14. Apabila responden tidak bisa duduk, pengukuran dapat dilakukan dengan posisi
berbaring dan catat kondisi tersebut di lembar catatan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
88
LAMPIRAN 7.Case Report Form (CRF)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
89
BIOGRAFI PENULIS
Komang Ari Pratiwi, lahir di Klungkung, Bali pada tanggal
23 Oktober 1994 dari pasangan Bapak I Wayan Retong dan
Ibu Ni Komang Arsini, S.Pd. Peneliti adalah anak ketiga dari
empat bersaudara. Pendidikan formal yang pernah ditempuh
peneliti yaitu TK Bhayangkari Klungkung (1998-2000), SD
Negeri 2 Semarapura Tengah (2000-2006), SMP Negeri 1
Semarapura (2006-2009), SMA Negeri 1 Semarapura (2009-2012), dan mulai tahun
2012 mengikuti Program Studi Farmasi di Fakultas Farmasi Universitas Sanata
Dharma Yogyakarta sampai dengan sekarang. Selama menempuh pendidikan di
Fakultas Farmasi, USD, peneliti menjadi Asisten Dosen Praktikum Farmasi
Komunitas (2015), Ketua Kuliah Kerja Nyata Alternatif Fakultas Farmasi USD
(2015), finalis Photo Contest dalam kegiatan Keluarga Mahasiswa Hindu Dharma
Pascasarjana UGM (2015) dan Koordinator Divisi Hubungan Masyarakat di beberapa
kegiatan bakti sosial serta kegiatan kampus.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI