Upload
doantu
View
219
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
SINTESIS NITRODAVINIL ((E)-4-ASETIL-1-((5-NITROFURAN-2-
IL)METILEN) SEMIKARBAZIDA) DARI NITROFURAZON DAN ANHIDRIDA ASAM ASETAT
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S. Farm.)
Program Studi Ilmu Farmasi
Oleh :
David Christiansen
NIM : 058114016
FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA 2009
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ii
SINTESIS NITRODAVINIL ((E)-4-ASETIL-1-((5-NITROFURAN-2-
IL)METILEN) SEMIKARBAZIDA) DARI NITROFURAZON DAN ANHIDRIDA ASAM ASETAT
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S. Farm.)
Program Studi Ilmu Farmasi
Oleh :
David Christiansen
NIM : 058114016
FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA 2009
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iii
Skripsi
SINTESIS NITRODAVINIL ((E)-4-ASETIL-1-((5-NITROFURAN-2-IL)METILEN) SEMIKARBAZIDA) DARI
NITROFURAZON DAN ANHIDRIDA ASAM ASETAT
Yang diajukan oleh
David Christiansen
NIM : 058114016
Telah disetujui oleh Pembimbing Lucia Wiwid Wijayanti, M. Si. Tanggal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
Pengesahan Skripsi Berjudul
SINTESIS NITRODAVINIL ((E)-4-ASETIL-1-((5-NITROFURAN-2-IL)METILEN) SEMIKARBAZIDA) DARI
NITROFURAZON DAN ANHIDRIDA ASAM ASETAT
Oleh : David Christiansen NIM : 058114016
Dipertahankan di hadapan Panitia Penguji Skripsi Fakultas Farmasi
Universitas Sanata Dharma Pada tanggal : 31 Juli 2009
Mengetahui Fakultas Farmasi
Universitas Sanata Dharma Dekan
Rita Suhadi, M. Si.
Pembimbing : Lucia Wiwid Wijiyanti, M. Si. Panitia Penguji : Tanda tangan Lucia Wiwid Wijiyanti, M. Si. ……………………. Dra. M.M. Yetty Tjandrawati, M.Si. ……………………. Jeffry Julianus, M. Si .…………………….
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
v
“Jika aku dapat meminta agar hidupku
mudah dilalui dan sempurna,
itu merupakan godaan menggiurkan
Namun aku akan terpaksa menolak, karena dengan begitu
aku tidak dapat lagi menarik pelajaran dari kehidupan” (Allyson Jones)
Puji syukur kepada Tuhan Yesus Kristus Atas kekuatan dan penyertaan dalam setiap langkahku
Kupersembahkan untuk
Papa-mama, adik-adik, serta keluarga besarku Atas semua motivasi, doa, dan cinta kasih yang tak ternilai dalam setiap
suka maupun dukaku
Almamaterku Dimana aku menimba ilmu dan pengetahuan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vii
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak
memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam
kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana karya ilmiah
Yogyakarta, 29 Juli 2009
Penulis,
David Christiansen
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
viii
INTISARI
Senyawa nitrodavinil diharapkan merupakan agen antibakteri nitroheterosiklik yang efektif terhadap bakteri Gram positif dan Gram negatif. Subtituen metilen hidrazin karboksamida pada posisi C2 dan gugus amida menyebabkan aktivitas antibakterinya meningkat dibandingkan dengan nitrofurazon.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bahwa dari prosedur penelitian yang dilakukan dihasilkan senyawa nitrodavinil. Analisis hasil dilakukan secara kualitatif dengan organoleptis, penentuan titik lebur, uji kromatografi lapis tipis, dan elusidasi struktur dengan spektroskopi inframerah. Senyawa yang dihasilkan dari penelitian ini berupa serbuk halus berwarna coklat tua dan tidak berbau, memiliki titik lebur 230-233°C, dan memiliki harga Rf yang berbeda dengan Rf nitrofurazon (Rf produk = 0,14; Rf nitrofurazon = 0,55). Hasil elusidasi struktur dengan spektroskopi inframerah menunjukkan bahwa senyawa hasil sintesis memiliki gugus-gugus fungsional yang sama dengan nitrodavinil. Dari hasil analisis tersebut dapat disimpulkan bahwa nitrodavinil dapat disintesis dengan starting material nitrofurazon dan anhidrida asam asetat dalam larutan natrium hidroksida 5%.
Kata kunci : nitrodavinil, nitrofurazon, sintesis
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ix
ABSTRACT
Nitrodavinyl is expected as nitroheterocyclic antibiotic, active against a number of Gram-negative and Gram positive-bacteria. The methylene hydrazine carboxamide group in C2 position of the furan ring and amide increases it’s activity.
This research was aimed to know whether the synthesis pathway produces nitrodavinyl. The result was analyzed by qualitative test using organoleptic test, melting point determination, thin layer chromatography separation, and structure elucidation using infrared spectroscopy (IR). The result of this study was dark brown powder and odorless, with melting point 230-233°C and possessing different Rf value from nitrofurazon’s Rf value (Rf product = 0,14; Rf nitrofurazon = 0,55). Structure’s elucidation with IR spectroscopy showed that the product’s functional groups was identically with nitrodavinyl’s. Whole complete results concluded that nitrodavinyl could be synthetized using nitrofurazon and acetic anhydride in solution sodium hydroxide 5%.
Keywords : nitrodavinyl, nitrofurazone, synthesis
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
x
PRAKATA
Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan karunia-Nya
penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Sintesis Nitrodavinil ((E)-4-
Asetil-1-((5-Nitrofuran-2-il)Metilen)Semikarbazida) dari Nitrofurazon dan
Anhidrida Asam Asetat” sebagai salah satu syarat untuk mencapai gelar sarjana
pada Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
Dalam penulisan skripsi ini, penulis mendapatkan bantuan dari banyak
pihak, Pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan penghargaan dan ucapan
terima kasih kepada :
1. Rita Suhadi, M.Si., Apt., selaku Dekan Fakultas Farmasi Universitas Sanata
Dharma Yogyakarta
2. Lucia Wiwid Wijayanti, M. Si. selaku dosen pembimbing atas bimbingan,
bantuan, dukungan, masukkan serta kesabarannya, baik selama penelitian
maupun penyusunan skripsi ini.
3. Dra. M.M. Yetty Tjandrawati, M.Si. selaku penguji atas segala masukan, kritik,
dan sarannya.
4. Jeffry Julianus, M. Si. selaku penguji atas segala masukan, kritik, dan sarannya.
5. Yohanes Dwiatmaka, M. Si. selaku Kepala Laboratorium Farmasi atas
bantuannya sehingga penulis dapat bekerja di laboratorium dengan lancar.
6. Mas Parlan, Mas Kunto, dan Mas Bimo atas bantuannya selama peneliti bekerja
di laboratorium Kimia Organik, Kimia Analisis, dan Kimia Analisis Instrumen.
7. Fian dan Yoyok rekan seperjuangan dalam penelitian dan penyusunan skripsi ini.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xi
8. Nixon, Iwan, Ius, Adit, Mas Sigit, Mas Dimas, Mas Enggar, Mas Ari, Mas Ragil,
Mas Akri, Ko Arif dan Mas Wisnu sebagai teman satu kos untuk bantuan dan
dukungannya.
9. Lulu dan Nia, yang telah memberikan dukungan, motivasi, dan kebersamaan
selama penelitian ini.
10. Boris, dan Probo atas bantuan dan dukungan selama penelitian ini.
11. Teman sepermainan (Henny, Mia, Dewi, Widia, Linna, Ermin, Happy, Adrian,
Erlin, Sinta, Inus, Hadian, Imel, Berto, Made, dan Agung) atas dukungan kalian.
12. Eka atas peminjaman printer sehingga membantu penulis dalam menyelesaikan
skripsi ini.
13. Pram, Verdi, Prima, Ana, Vica, Vivi, dan Taju (KKN Cepoko) untuk sebuah
keluarga baru dan hari-hari menyenangkan selama KKN.
14. Teman-teman angkatan 2006 (Handayani, Vita, Marisa, dan Henny) atas
kebersamaannya selama di Laboratorium.
15. Teman-teman yang tergabung dalam UKKA atas kebersamaan, hiburan dan
canda tawanya.
16. Teman-teman angkatan 2005 lain yang telah banyak membantu dan memotivasi.
17. Teman-teman Angkatan 2006, 2007, dan 2008 yang telah banyak membantu,
memberi dukungan serta motivasi.
18. Mas Dwi, Mas Narto, Pak Mukmin, Mas Tri, Mas Ottok, seluruh staf kebersihan
dan karyawan untuk semua bantuan yang diberikan pada penulis.
19. Segenap rekan dan pihak-pihak yang membantu namun tidak dapat disebutkan
satu persatu.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xii
Akhir kata penulis menyadari bahwa karya penulisan skripsi ini jauh dari
sempurna mengingat keterbatasan kemampuan dan pengalaman yang dimiliki. Oleh
karena itu, saran dan kritik yang sifatnya membangun sangat diperlukan oleh penulis
demi kesempurnaan skripsi ini. Semoga skripsi ini dapat memberikan sumbangsih
yang bermanfaat pada perkembangan ilmu pengetahuan.
Yogyakarta 10 Juli 2009
Penulis
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL .................................................................................................... ii
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ......................................................... iii
HALAMAN PENGESAHAN ..................................................................................... iv
HALAMAN PERSEMBAHAN .................................................................................. v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA .................................................................... vii
INTISARI .................................................................................................................. viii
ABSTRACT .................................................................................................................. ix
PRAKATA ................................................................................................................... x
DAFTAR ISI ............................................................................................................. xiii
DAFTAR TABEL ..................................................................................................... xvi
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................... xvii
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................ 1
A. Latar Belakang Masalah ................................................................................. 1
1. Permasalahan ........................................................................................... 3
2. Keaslian Penelitian .................................................................................. 3
3. Manfaat Penelitian ................................................................................... 4
B. Tujuan Penelitian ............................................................................................ 4
BAB II PENELAAHAN PUSTAKA ........................................................................... 5
A. Metode Schotten-Baumann ............................................................................. 5
B. Substitusi Nukleofilik Asil .............................................................................. 6
C. Nitrofurazon .................................................................................................... 9
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiv
D. Kereaktifan Turunan Asam Karboksilat ......................................................... 9
E. Anhidrida Asam Karboksilat ........................................................................ 11
F. Elusidasi Struktur .......................................................................................... 11
Inframerah (IR) ............................................................................................. 12
G. Landasan Teori .............................................................................................. 17
H. Hipotesis ....................................................................................................... 18
BAB III METODE PENELITIAN ............................................................................ 19
A. Jenis dan Rancangan Penelitian .................................................................... 19
B. Definisi Operasional ..................................................................................... 19
C. Alat Dan Bahan Penelitian ............................................................................ 19
1. Alat penelitian ........................................................................................ 19
2. Bahan penelitian .................................................................................... 20
D. Tatacara Penelitian ........................................................................................ 20
1. Sintesis 5-nitro-2-furfural diasetat ......................................................... 20
2. Sintesis nitrofurazon .............................................................................. 21
3. Sintesis Nitrodavinil .............................................................................. 21
4. Uji pendahuluan ..................................................................................... 22
5. Elusidasi struktur. .................................................................................. 22
E. Analisis hasil ................................................................................................. 22
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ................................................................... 24
A. Sintesis Nitrodavinil ...................................................................................... 24
B. Uji Pendahuluan ............................................................................................ 25
1. Organoleptis ........................................................................................... 25
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xv
2. Uji Titik Lebur ....................................................................................... 26
3. Uji Kromatografi Lapis Tipis ................................................................ 27
C. Elusidasi Struktur .......................................................................................... 30
Spektroskopi inframerah (IR) ....................................................................... 30
D. Perhitungan Rendemen ................................................................................. 33
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ..................................................................... 35
A. Kesimpulan ................................................................................................... 35
B. Saran ............................................................................................................. 35
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................ 36
LAMPIRAN ............................................................................................................... 38
BIOGRAFI PENULIS ............................................................................................... 43
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvi
DAFTAR TABEL
Tabel I. Korelasi antara gugus fungsi dengan frekuensi ............................................ 16
Tabel II. Perbandingan organoleptis senyawa hasil sintesis dengan nitrofurazon ..... 26
Tabel III. Perbandingan titik lebur senyawa hasil sintesis dengan nitrofurazon........ 27
Tabel IV. Data faktor retensi dan warna hasil pemisahan dengan KLT .................... 29
Tabel V. Perbandingan interpretasi spektrum senyawa hasil sintesis dan
nitrofurazon ............................................................................................... 33
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Struktur senyawa asam P-aminosalisilat dan Benzamidosalisilat ............. 2
Gambar 2. Mekanisme reaksi substitusi nukleofilik asil antara amina primer dengan
asetil klorida .............................................................................................. 5
Gambar 3. Mekanisme reaksi hidrolisis turunan asam karboksilat dalam
suasana basa .............................................................................................. 8
Gambar 4. Mekanisme reaksi hidrolisis turunan asam karboksilat dalam
suasana asam ............................................................................................. 8
Gambar 5. Urutan kereaktifan turunan asam karboksilat ............................................ 9
Gambar 6. Reaksi anhidrida asam ............................................................................. 11
Gambar 7. Reaksi hidrolisis anhidrida asam ............................................................. 11
Gambar 8. Penomoran atom nitrogen pada nitrofurazon .......................................... 17
Gambar 9. Mekanisme reaksi substitusi nukleofilik asil antara nitrofurazon dengan
anhidrida asam asetat dalam larutan natrium hidroksida 5% .................. 18
Gambar 10. Reaksi sintesis nitrodavinil dari nitrofurazon dan anhidrida asam asetat
dalam suasana basa NaOH .................................................................... 25
Gambar 11. Kristal senyawa hasil sintesis ................................................................ 26
Gambar 12. Ikatan hidrogen silika dengan nitrofurazon (a) dan silika dengan
senyawa hasil sintesis (b) ...................................................................... 28
Gambar 13. Hasil pemeriksaan dengan KLT ............................................................ 29
Gambar 14. Spektrum inframerah senyawa nitrofurazon ......................................... 30
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xviii
Gambar 15. Interaksi hidrogen intramolekul antara atom O dan H pada
nitrofurazon ........................................................................................... 31
Gambar 16. Spektrum inframerah senyawa hasil sintesis ......................................... 32
Gambar 17. Pembentukan asam asetat dan natrium asetat ....................................... 34
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Resistensi mikroorganisme terhadap obat-obat antibakteri yang digunakan
dapat menggagalkan terapi dengan obat-obat antibakteri tersebut. Banyak penelitian
yang menunjukkan semakin banyaknya mikroorganisme yang resisten terhadap obat-
obat antibakteri seperti sulfonamid (Jawetz, 1996). Maka dengan adanya penemuan
obat-obat antibakteri baru yang mempunyai daya kerja yang lebih baik tersebut dapat
digunakan untuk mengatasi masalah resistensi ini.
Upaya penemuan obat baru ini dapat dilakukan dengan cara mensintesis
suatu senyawa obat baru atau dapat dilakukan dengan cara memodifikasi struktur
senyawa antibakteri yang sudah ada dan diharapkan memiliki khasiat yang lebih baik
dibandingkan dengan senyawa asalnya.
Senyawa nitroheterosiklik, misalnya seperti nitrofuran, nitrotiazol, dan
nitroimidazol, merupakan agen kemoterapetik yang efektif untuk pengobatan
schistosomiasis, amebiasis, dan trichomoniasis pada manusia dan hewan (Grunberg
cit. Wang et al., 1975).
Obat-obat turunan nitrofuran telah banyak digunakan untuk menangani
penyakit yang disebabkan oleh bakteri dan protozoa. Turunan dari 2-nitrofuran telah
diketahui mempunyai aktivitas bakteriostatik dan bakteriosida (Lednicer dan
Mitscher, 1975). Walaupun mekanisme aksi senyawa golongan 2-nitrofuran ini
masih belum diketahui secara pasti, namun diduga bahwa mekanisme aksinya adalah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
penghambatan kerja enzim sintesis DNA karena teroksidasi oleh gugus nitro. Adanya
modifikasi struktur 5-nitrofuran pada posisi 2 dapat meningkatkan efektivitas serta
aktivitas antibakteri secara luar biasa (Powers, 1975).
Nitrofurazon merupakan obat turunan nitrofuran yang memiliki spektrum
yang luas baik untuk bakteri gram positif dan gram negatif (Tehrani, Zarghi, dan
Fathali, 2003). Dalam penelitian ini akan dilakukan modifikasi struktur nitrofurazon
menjadi senyawa nitrodavinil ((E)-4-asetil-1-((5-nitrofuran-2-il)metilen)
semikarbazida dengan menggunakan starting material nitrofurazon yang direaksikan
dengan anhidrida asam asetat.
Substitusi nukleofilik asil terhadap nitrofurazon berarti menambahkan
gugus asil ke dalam struktur nitrofurazon. Dengan adanya penambahan gugus asil
tersebut diperkirakan dapat meningkatkan aktivitas antibakterinya. Sebagai contoh,
menurut (Ebel, 1992) benzamidosalisilat mempunyai kerja tuberkulostatik yang lebih
tinggi daripada asam p-aminosalisilat, bahkan kadang-kadang bekerja bakterisid.
Modifikasi asam p-aminosalisilat menjadi benzamidosalisilat dilakukan dengan cara
menambahkan gugus asil pada atom nitrogen di ujung pada struktur asam p-
aminosalisilat sehingga dapat meningkatkan aktivitas antibakterinya.
Gambar 1. Struktur senyawa asam P-aminosalisilat dan Benzamidosalisilat
COOR
OH
NH2
COOH
OH
HN
OASAM P-AMINOSALISILAT BENZAM IDOSALISILAT
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
Berdasarkan nilai C logP-nya, nitrofurazon memiliki C logP sebesar 0,204
sedangkan nilai C logP dari nitrodavinil sebesar 0,728, sehingga aktivitas antibakteri
nitrodavinil pun akan lebih baik dari nitrofurazon. Hal ini disebabkan lipofilisitas
dari nitrodavinil lebih besar dibandingkan nitrofurazon. Mester, Hikichi, Hansz, dan
Blumenfeld, (1990) menyatakan bahwa aktivitas obat turunan 5-nitrofuran
meningkat seiring dengan peningkatan lipofilisitasnya. Lipofilisitas ini berkaitan
dengan interaksi hidrofobik yang lebih baik terhadap reseptor enzim.
Sintesis senyawa nitrodavinil ini memiliki tantangan sendiri oleh karena
senyawa nitrodavinil merupakan senyawa baru yang proses sintesisnya belum pernah
dilakukan.
1. Permasalahan
Dari latar belakang di atas, masalah yang muncul dapat dirumuskan sebagai
berikut :
Apakah senyawa nitrodavinil dapat disintesis dari starting material
nitrofurazon dan anhidrida asam asetat?
2. Keaslian Penelitian
Sejauh pengamatan peneliti, penelitian tentang sintesis nitrodavinil belum
pernah dilakukan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
3. Manfaat Penelitian
Penelitian ini dapat bermanfaat sebagai berikut:
a. Manfaat metodologis. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi salah satu metode
alternatif untuk menghasilkan senyawa nitrodavinil.
b. Manfaat praktis. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan data ilmiah tentang
modifikasi struktur nitrofurazon sebagai senyawa antibakteri sehingga didapatkan
senyawa nitrodavinil.
B. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan nitrodavinil dapat disintesis
dari nitrofurazon dan anhidrida asam asetat dalam larutan natrium hidroksida 5%.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
BAB II
PENELAAHAN PUSTAKA
A. Metode Schotten-Baumann
Metode Schotten-Baumann merupakan metode sederhana dari asilasi amina
menjadi amida secara kuantitatif. Pada cara ini, campuran dari amina, larutan basa
(NaOH atau Na2CO3), dan asil halida berlebihan diaduk atau dikocok bersama-sama.
Reaksinya sebagai berikut:
RNH2 + CH3COCl + NaOH RNHCOCH3 + NaCl + H2O
Pasangan elektron menyendiri pada atom nitrogen merupakan kunci dalam
pembentukan amida melalui asilasi amina. Reaksi ini berlangsung melalui serangan
nukleofilik dari amina primer atau sekunder pada gugus karbonil dari asil klorida,
yang selanjutnya diikuti oleh pelepasan dan proton.
Mekanisme reaksinya seperti terlihat pada persamaan reaksi dibawah ini:
Gambar 2. Mekanisme reaksi substitusi nukleofilik asil antara amina primer dengan asetil klorida
(Carey cit. Pangesti, 2002)
N
H
R
H
C
C H 3
O
C l
N
H
R
H
C
C H 3
C l
O-C l
N
H
R
H
C
C H 3
O
- H
HNR C
O
C H 3
N -a lk ila se ta m id a
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
B. Substitusi Nukleofilik Asil
Asam karboksilat dan turunannya memiliki gugus karbonil. Gugus inilah
yang berperan dalam kebanyakan reaksi dari senyawa-senyawa tersebut. Dengan
adanya gugus ini di dalam suatu molekul dapat menentukan sifat reaktifitas yang
khas dari senyawa tersebut. Dalam hal ini ada 2 fungsi gugus karbonil, yaitu:
memberikan sisi terhadap penyerangan nukleofil dan menaikkan keasaman atom
hidrogen pada atom karbon alpha (Finar cit. Jung, 1973).
Elektronegatifan yang lebih besar dari oksigen karbonil dibandingkan
karbon karbonil menyebabkan gugus karbonil menjadi polar. Hal ini menyebabkan
karbon karbonil mengemban positif parsial dan memudahkannya untuk diserang oleh
nukleofil. Bila suatu nukleofil menyerang gugus karbonil dari turunan asam
karboksilat, ikatan π karbon-oksigen pecah. Hasil pemecahan ini menghasilkan
intermediate tetrahedral. Tetrahedral berasal dari suatu kenyataan bahwa karbon
trigonal (sp2) dalam reaktan telah berubah menjadi karbon tetrahedral (sp3) pada
keadaan intermediate.
Intermediate tetrahendral dibentuk bila suatu nukleofil menyerang karbon
karbonil dari suatu turunan asam karboksilat. Basa lemah akan lebih mudah untuk
dieliminasi karena merupakan gugus pergi yang lebih baik. Ini disebabkan basa
lemah tidak memberikan elektronnya sebaik yang dilakukan oleh basa kuat, dengan
demikian ikatan yang dibentuk dengan karbon karbonil akan lebih lemah sehingga
mudah dipecahkan.
Yang dinamakan reaksi substitusi nukleofil asil karena substituen (gugus
pergi) yang terikat pada gugus asil dalam reaktan telah digantikan oleh suatu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
nukleofil. Dapat dibuat pernyataan sebagai berikut: bahwa suatu turunan asam
karboksilat akan menjalani reaksi substitusi nukleofil asil asalkan nukleofil yang
menyerang merupakan basa yang lebih kuat dibandingkan substituent yang terikat
pada gugus asil dalam reaktan (Bruice, 1998).
Asam karboksilat dan turunannya akan bereaksi melalui mekanisme
substitusi nukleofilik asil, yaitu substitusi suatu nukleofilik pada gugus karbon asil,
yaitu RCO-. Dalam hal ini, gugus –OH, -Cl, -OOCR, -NH2, dan -OR dari asam
karboksilat dan turunan asam karboksilat akan disubstitusikan oleh suatu nukleofil.
Faktor sterik dan elektrik menyebabkan karbon karbonil (gugus karbonil)
lebih mudah diserang nukleofil, selain itu juga ada faktor yang menyebabkan
senyawa asil lebih mudah diserang oleh nukleofil karena kemampuan atom oksigen
untuk membawa elektron bahkan mengembangkan muatan negatif yang diterima dan
keadaan transisi yang relatif tidak terpengaruh perubahannya dari bentuk trigonal
(reaktan) ke bentuk intermediate tetrahedral.
Substitusi nukleofilik asil berlangsung melalui dua tahap, yaitu dengan
pembentukan intermediate tetrahedral dan tergantung kebasaan gugus pergi, tetapi
tahap pertama yang lebih penting. Pembentukan intermediate dipengaruhi oleh
faktor-faktor seperti adanya gugus penarik elektron, stabilitas muatan negatif yang
terjadi, dan terhalanginya oleh kehadiran gugus-gugus besar.
Adanya kehadiran asam (H+) akan memprotonasi oksigen karbonil.
Protonasi ini akan meningkatkan sifat positif atom karbon karbonil sehingga
mempermudah serangan nukleofil terhadapnya (Morisson dan Boyd cit. Jung, 1976).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
Substitusi nukleofilik asil dapat berlangsung melalui katalis basa. Basanya
akan mengubah nukleofil lemah HY menjadi Y- yang lebih kuat, misalnya HCN +
basa -CN, atau basanya sendiri (OH-) dapat bertindak sebagai reagen nukleofilik
kuat. Di samping itu, asam sanggup mengaktifkan atom karbon karbonil terhadap
serangan nukleofil, secara serentak dapat pula mengurangi konsentrasi nukleofil
yang berhasil guna, misalnya –CN + HA HCN + A-, RNH2 + HA RNH3+ + A-
(Sykes, 1986).
Maka dapat dimengerti bahwa turunan asam karbosilat akan dihidrolisis
lebih cepat dalam suasana alkalis atau asam daripada dalam suasana netral. Pada
suasana alkalis terdapat ion hidroksida yang akan bertindak sebagai suatu nukleofil
kuat sedangkan dalam suasana asam terdapat ion hidrogen/proton yang akan
menyerang oksigen karbonil sehingga membuat molekul tersebut lebih mudah
diserang oleh suatu nukleofil yang lemah sekalipun seperti air.
Reaksi hidrolisis turunan asam karboksilat dalam suasana alkalis:
Gambar 3. Mekanisme reaksi hidrolisis turunan asam karboksilat dalam suasana basa
Reaksi hidrolisis turunan asam karboksilat dalam suasana asam:
Gambar 4. Mekanisme reaksi hidrolisis turunan asam karboksilat dalam suasana asam
(Morisson dan Boyd cit. Jung, 1976)
R C
O
W
O H
R C
O
O H
W
R C
O
O H
+ W
- O H
R C O O + H 2 O
R C
O
W
R C
OH
W
R C
H20
+ HOH
W
OH2 R C
O
OH
+ HW + H
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
C. Nitrofurazon
Golongan nitrofuran adalah senyawaan nitrofuraldehid sintetik yang bersifat
sangat bakterisidal dalam keadaan in vitro bagi banyak kuman Gram-positif dan
Gram-negatif. Sebagian besar nitrofuran tidak dapat dilarutkan dalam air. Beberapa
senyawaan (misalnya nitrofuraldehid semikarbazon) efektif sebagai obat antikuman
secara lokal dan digunakan dalam pembalutan luka serta hampir tidak mengalami
penyerapan (Jawetz dan Adelberg, 1996).
Nitrofurazon sangat sulit larut dalam air (1 : 4200), sulit larut dalam alkohol
(1: 590), propilen glikol (1 : 350). Larut dalam larutan basa dengan warna oranye tua
(anonim, 1989).
D. Kereaktifan Turunan Asam Karboksilat
Kereaktifan turunan asam karboksilat tergantung atas kebasaan relatif gugus
pergi yang terikat pada gugus asil. Gugus pergi yang merupakan basa lemah adalah
turunan asam karboksilat yang lebih reaktif. Kebasaan relatif dari gugus pergi dapat
dituliskan sebagai berikut:
Cl- < -OOCR < -OR < -OH < -NH2
Dengan mengetahui kebasaan relatif dari gugus perginya, maka dapat
diurutkan kereaktifan relatif dari turunan asam karboksilat, yaitu:
Gambar 5. Urutan kereaktifan turunan asam karboksilat
R C
O
Cl > R C
O
O C
O
R > R C
O
OR' > R C
O
OH > R C
O
NH2asil klorida anhidrida ester asam karboksilat amida
kereaktifan meningkat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
Suatu basa lemah membuat senyawa karbonil kurang stabil sehingga lebih
reaktif. Ini disebabkan basa lemah tidak dapat memberikan elektronnya sebaik yang
dilakukan oleh basa kuat. Ini dapat dijelaskan dengan melihat struktur resonansi di
bawah ini:
Suatu turunan asam karboksilat dapat diubah menjadi turunan asam
karbokasilat lain yang kurang reaktif. Ini dapat terjadi apabila nukleofil yang akan
menyerang karbon karbonil dari turunan asam karboksilat merupakan basa yang
lebih kuat dibandingkan gugus pergi yang terikat pada gugus asil dari turunan asam
karbokasilat tersebut (Bruice, 1998).
Turunan asam karboksilat yang lebih reaktif akan lebih mudah menjalani
substitusi nukleofilik asil. Hal ini disebabkan gugus perginya merupakan basa yang
lebih lemah dibandingkan turunan asam karboksilat yang kurang reaktif. Dari hasil
percobaan diperoleh bahwa asil klorida dan anhidrida karboksilat adalah sangat
reaktif terhadap air, ester kurang reaktif, dan amida sangat tidak reaktif. Perbedaan
kereaktifan ini sangat besar, sebagai contoh, asetil klorida bereaksi cepat dengan air
dan membebaskan banyak panas. Asetat anhidrida bereaksi lambat dengan air pada
temperatur kamar (Mudarewan cit. Jung, 2001).
C
R Y
O
C
R Y
O
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
E. Anhidrida Asam Karboksilat
Seperti halida asam, anhidrida asam lebih reaktif daripada asam karboksilat
dan dapat digunakan untuk mensintesis keton, ester atau amida. Anhidrida asam
bereaksi dengan nukleofil yang sama seperti yang bereaksi dengan klorida asam;
namun laju reaksinya lebih rendah. (sebagai gugus pergi suatu ion karboksilat
tidaklah sebagus ion halida).
Gambar 6. Reaksi anhidrida asam
Anhidrida bereaksi dengan air untuk menghasilkan asam karboksilat. Laju
reaksi, seperti laju hidrolisis klorida asam, tergantung pada kelarutan anhidrida
dalam air.
Gambar 7. Reaksi hidrolisis anhidrida asam
(Fessenden dan Fessenden, 1986b)
F. Elusidasi Struktur
Elusidasi struktur suatu molekul organik dapat menggunakan spektroskopi.
Dalam hal ini dapat digunakan spektroskopi ultra violet (UV), spektroskopi infra
R C
O
O C R
O
+ H 2O R C O 2 H + R 1 C O 2 Hsu a tu a n h id rid a asa m -asa m k a rb o k s ila t
C H 3C
O
O C C H 3
O
+ H 2 O C H 3 C O H2
O
CR
O
O+ Nu adisiRC
O
O
Nu
eliminasiRC
O
O
Nu
+
zat antara
CR
O
CR
O
RC
R
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
merah (IR), spektroskopi resonansi magnet inti (RMI proton dan karbon), dan
spektroskopi massa. Dalam hal ini, spektrum UV menguji susunan sistem kromofor
dari suatu zat. Spektrum IR dapat memberikan informasi tentang gugus-gugus
fungsional yang penting. Berdasarkan spektrum RMI, dapat diketahui penyusunan
atom-atom hidrogen dan akhirnya spektrum massa tidak hanya membantu
menentukan berat molekul di samping perhitungan rumus molekul saja, tetapi juga
petunjuk bagi gugus-gugus fungsional dan penyelidikan kerangka molekul. Dengan
demikian penggunaan keempat metode spektroskopi dengan referensi
menyempurnakan pemantapan struktur molekul (Samhoedi cit. Jung, 2001).
Inframerah (IR)
Inti-inti atom yang terikat oleh ikatan kovalen mengalami getaran (vibrasi)
atau osilasi (oscillation), dengan cara serupa seperti dua bola yang terikat oleh suatu
pegas. Bila molekul menyerap radiasi inframerah, energi yang diserap akan
menaikan amplitude getaran atom atom yang terikat itu. Jadi molekul ini berada
dalam keadaan vibrasi tereksitasi (excited vibration state; energi yang diserap ini
akan dibuang dalam bentuk panas bila molekul itu kembali ke keadaan dasar)
(Fessenden dan Fessenden, 1986a).
Keadaan vibrasi dari ikatan terjadi pada keadaan tetap, atau terkuantitas,
tingkat-tingkat energi. Panjang gelombang absorbsi oleh suatu tipe ikatan bergantung
pada macam getaran dari ikatan tersebut (Fessenden dan Fessenden, 1986a). Setiap
jenis ikatan kimia mempunyai frekuensi vibrasi yang berbeda. Jenis ikatan yang
sama juga mempunyai frekuensi yang berbeda bila diikat oleh senyawa yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
berlainan. Dengan demikian tidak ada molekul yang berbeda strukturnya yang
mempunyai pola serapan inframerah yang sama (Fatah, 1998).
Energi dari kebanyakan vibrasi molekuler akan mengacu pada daerah
inframerah pada spektrum elektromagnetik. Vibrasi molekuler bisa dideteksi dan
diukur pada spektrum inframerah. Posisi dari suatu gelombang serapan pada
spektrum dapat diekspresikan dalam mikron (μm) atau yang lebih sering dijumpai
dalam bentuk resiprokal dari panjang gelombang (cm-1). Daerah spektrum
inframerah berada pada 4000 cm-1 pada akhir frekuensi tinggi dan 625 cm-1 pada
akhir frekuensi rendah (Williams dan Fleming cit. Baswara, 2008)
Daerah antara 1400-4000 cm-1, bagian kiri spektrum inframerah, merupakan
daerah yang khusus berguna untuk identifikasi gugus-gugus fungsional. Daerah ini
menunjukkan absorbsi yang disebabkan oleh modus uluran atau rentangan. Daerah di
kanan 1400 cm-1 seringkali sangat rumit karena bank modus rentangan maupun
modus tekukan mengabsorbsi di situ. Dalam daerah ini biasanya korelasi antara pita
dan suatu gugus fungsional spesifik tak dapat ditarik dengan cermat, namun tiap
senyawa organik mempunyai serapan yang unik di sini. Oleh karena itu, bagian
spektrum ini disebut daerah sidik jari (fingerprint region). Meskipun bagian kiri
spektrum nampaknya sama untuk senyawa-senyawa yang mirip, daerah sidikan
haruslah pula cocok antara dua spektrum, agar dapat disimpulkan bahwa kedua
senyawa itu sama (Fessenden dan Fessenden, 1986).
Suatu ikatan dalam sebuah molekul dapat mengalami berbagai macam
osilasi; oleh karena itu suatu ikatan tertentu dapat menyerap energi pada lebih dari
satu panjang gelombang. Misalnya,suatu ikatan O-H menyerap energi pada kira-kira
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
3330cm-1 (3,0 μm); energi pada panjang gelombang ini dapat menyebabkan kenaikan
vibrasi ulur (stretching vibration) ikatan O-H itu. Suatu ikatan O-H itu juga
menyerap energi pada kira-kira 1250cm-1 (8,0 μm); energi pada panjang gelombang
ini menyebabkan kenaikan vibrasi tekuk (bending vibration) (Fessenden dan
Fessenden, 1986a).
Disamping vibrasi pokok , frekuensi lain dapat dihasilkan oleh modulasi
dari vibrasi pokok. Pita-pita overtone (harmoni) muncul pada kelipatan setengah dari
vibrasi pokok, sehingga serapan-serapan kuat masing-masing pada 800cm-1 dan 1750
cm-1 juga akan menimbulakan serapan-serapan lemah masing masing pada 1600 cm-1
dan 3500 cm-1 (Sastrohamidjojo, 1991).
Serapan-serapan pada spektra IR dapat memberikan informasi mengenai
gugus-gugus suatu senyawa. Gugus ester ( R C
O
OR') dapat memberikan serapan
pada gugus C=O pada 1735 cm-1 dimana gugus yang terkonjugasi dengan atom O
dan R’ akan memberikan pergeseran serapan ke arah kiri sedangkan gugus C-O akan
memberikan 2 serapan atau lebih, satu lebih kuat dari pada yang lainnya, pada
rentang 1300-1000 cm-1. Regangan C-H memberikan serapan sekitar 3000 cm-1. Jika
gugus tersebut mempunyai sifat aromatik maka absorpsi CH berada di sebelah kiri
3000 cm-1). Gugus nitro biasanya memberikan serapan yang kuat pada 1600-1500
cm-1 dan 1390-1300 cm-1. Gugus furan yang tersubstitusi pada posisi 2 memberikan
serapan 100-1072 yang kurang kuat (middle weak) (Pavia,1995).
Molekul yang tersusun dari banyak atom mempunyai sangat banyak
frekuensi vibrasi. Setiap ragam vibrasi yang berbeda mungkin dapat memberikan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
pita serapan yang berbeda. Sejumlah vibrasi yang mempunyai frekuensi sama maka
pita-pita serapannya akan saling tumpang tindih (Sastrohamidjojo, 2007). Korelasi
antara vibrasi beberapa gugus fungsi dan frekuensi (bilangan gelombang)
ditunjukkan pada tabel I.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
Tabel I. Korelasi antara gugus fungsi dengan frekuensi
Jenis vibrasi Frekuensi (cm-1) Intensitas C-H ulur (stretch) 3000 – 2850 tajam -CH3 (bending) 1450 – 1375 sedang -CH2 (bending) 1465 sedang Alkena (stretch) 3100 – 3000 sedang (keluar bidang) 1000 – 650 tajam Aromatik (stretch) 3150 – 3050 tajam (keluar bidang) 900 – 690 tajam Alkuna (stretch) ± 3300 tajam Aldehid 2900 – 2800 lemah 2800 – 2700 lemah C=C Alkena 1680 – 1600 sedang-lemah Aromatik 1600 – 1475 sedang-lemah C≡C Alkuna 2250 – 2100 tajam C=O Aldehid 1740 – 1720 tajam Keton 1725 – 1705 tajam Asam karboksilat 1725 – 1700 tajam Ester 1750 – 1730 tajam Amida 1670 – 1640 tajam Anhidrida 1810 – 1760 tajam Klorida asam 1800 tajam C-O Alkohol, eter, ester asam 1300 – 1000 tajam Karboksilat, anhidrida O-H Alkohol, fenol Bebas 3650 – 3600 sedang Ikatan –H 3500 – 3200 sedang Asam karboksilat 3400 – 2400 sedang N-H Amida primer & sekunder dan amina (stretch) 3500 – 3100 sedang (bending) 1640 – 1550 sedang-tajam C-H Amina 1350 – 1000 sedang-tajam C=N Imina dan oksim 1690 – 1640 lemah-tajam C≡N Nitril 2260 – 2240 sedang X=C=Y Allena, keten, isosianat, 2270 – 1450 lemah-tajam Isotiosianat NO2 Nitro 1550 & 1350 tajam S=O Sulfon, sulfonilklorida 1375 – 1300 tajam Sulfat, sulfonamida 1200 – 1140 tajam C-X Florida 1400 – 1000 tajam Klorida 800 – 600 tajam Bromida, iodida 667
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
G. Landasan Teori
Sintesis nitrodavinil berdasarkan reaksi substitusi nukleofilik asil (SNA).
Dalam hal ini, yang bertindak sebagai nukleofil adalah nitrofurazon. Kemampuan
sebagai nukleofil disebabkan karena nitrofurazon memiliki lone pair electrons pada
atom nitrogennya. Lone pair electrons ini dapat menyerang atom karbon karbonil
yang bermuatan positif dari gugus asil untuk membentuk ikatan sigma baru.
Gugus asil yang digunakan berasal dari anhidrida asam asetat. Anhidrida
asam asetat lebih dipilih daripada asetil klorida karena asetil klorida sangat reaktif
dibandingkan dengan anhidrida asam asetat selain itu asetil klorida cepat bereaksi
dan membebaskan banyak panas sehingga dalam penanganan reaksinya akan lebih
sulit.
Dalam reaksi sintesis nitrodavinil, yang bertindak sebagai nukleofil adalah
atom nitrogen no. 3, dan bukan atom nitrogen no. 2. Hal ini disebabkan karena atom
nitrogen no. 3 pada struktur nitrofurazon kurang tersubstitusi dibandingkan dengan
atom nitrogen no. 2 sehingga tidak mengalami resonansi. Substitusi pada atom
nitrogen no. 2 menyebabkan elektron pada atom nitrogen no. 2 lebih mudah
digunakan untuk beresonansi dengan gugus karbonilnya.
Gambar 8. Penomoran atom nitrogen pada nitrofurazon
O HCO2N N
HN
CNH2
O
Nitofurazon
21 3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
Dari struktur nitrofurazon yang mempunyai pasangan elektron bebas pada
atom nitrogen no. 3 maka dapat disintesis suatu senyawa baru yaitu nitrodavinil
dengan cara mereaksikan nitrofurazon dengan anhidrida asam asetat dalam pelarut
natrium hidroksida 5%. Mekanisme reaksi pembentukan nitrodavinil adalah sebagai
berikut:
Gambar 9. Mekanisme reaksi substitusi nukleofilik asil antara nitrofurazon dengan anhidrida asam asetat dalam larutan natrium hidroksida 5%
H. Hipotesis
Nitrodavinil ((E)-4-asetil-1-((5-nitrofuran-2-il)metilen)semikarbazida dapat
disintesis dari nitrofurazon dan anhidrida asam asetat dalam suasana basa yaitu
dalam larutan NaOH 5%.
CH
N
NH
C
NH2
O
+O
O O
CH
N
NH
C
NH
O
O
O
O
H
CH
N
NH
C
NH
O
O
O
H
+
O
- H CH
N
NH
C
NH
O O
CH3COO + Na CH3COONa
OO2N OO2N
OO2N
OO2N
nitrofurazon anhidrida asam asetat
nitrodavinil
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis dan Rancangan Penelitian
Penelitian ini termasuk jenis penelitian non eksperimental dengan rancangan
deskriptif. Jenis penelitian non eksperimental karena tidak dilakukan perlakuan
terhadap subyek uji. Rancangan penelitian deskriptif karena hanya memaparkan
fenomena yang terjadi.
B. Definisi Operasional
1. Starting material: merupakan senyawa yang digunakan dalam sintesis yang
merupakan senyawa awal, dalam hal penelitian ini adalah nitrofurazon dan
anhidrida asam asetat.
2. Molekul target: merupakan senyawa yang diharapkan terbentuk pada penelitian
yaitu nitrodavinil.
C. Alat Dan Bahan Penelitian
1. Alat penelitian
Seperangkat alat gelas yang lazim untuk kegiatan sintesis, penangas es,
penangas mantel, dropple plate, pompa vakum, corong Buchner, labu hisap,
pengaduk magnetik, waterbath, pendingin Alihn, neraca analitik, seperangkat alat
untuk sistem KLT, seperangkat instrumen untuk analisis dan identifikasi yaitu:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
seperangkat instrument untuk elusidasi yaitu: IR (Prestige-21 Shimadzu), dan pH
meter/indikator pH universal (Merck®).
2. Bahan penelitian
Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah furfural (Merck, GR for
synthesis), asam nitrat (Simac, extra pure), asam sulfat (Merck, p.a.), asam asetat
anhidrida (AnalaR, analytical grade), asam p-Toluensulfonat (Merck, for synthesis),
semikarbazida HCl (Merck, for synthesis), etanol (Brataco, teknis), natrium
hidroksida (Brataco, teknis), kloroform (Brataco, teknis), metanol (Brataco, teknis),
eter (Brataco, teknis), dimetil formamida (Merck, p.a.), aseton (Brataco, teknis),
kloroform (Merck, p.a.), metanol (Merck, p.a.), aquades (laboratorium Kimia
Organik USD, teknis), silika gel G (Merck), dan kertas saring (laboratorium Kimia
Organik USD).
D. Tatacara Penelitian
1. Sintesis 5-nitro-2-furfural diasetat
Campuran asam nitrat pekat (4,3 ml) dan asam sulfat pekat (0,3 ml)
ditambahkan bertetes-tetes pada 45 ml asam asetat anhidrida pada suhu -5oC sampai
5oC. Ke dalam larutan ini ditambahkan furfural sebanyak 5,2 ml, dalam kondisi yang
sama. Campuran diaduk dalam pendingin es selama 1 jam. Kemudian ditambahkan
40 ml air pada suhu 10o-15oC. Selanjutnya ditambahkan larutan NaOH 25% hingga
pH mencapai 3,5-4,5 pada suhu 15°-25°C. Campuran kemudian dipanaskan pada
suhu 50°-55°C selama 1 jam. Untuk isolasi produk, campuran didinginkan pada suhu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
10°-15°C sambil dilakukan pengadukan konstan. Endapan yang terbentuk dicuci
dengan air dingin dan direkristalisasi dengan etanol.
2. Sintesis nitrofurazon
Sebanyak 3,91 mmol (0,95 g) 5-nitro-2-furfural diasetat dicampur dengan
etanol-air (7:9) ditambahkan asam p-toluensulfonat 25% sebanyak 2 tetes hingga pH
3-4 kemudian dipanaskan pada 70°C selama 20 menit. Semikarbazida HCl 8,52
mmol (0,62 g) dilarutkan dalam 3 ml aquades, kemudian ditambahkan dan reaksi
dilanjutkan selama 40 menit. Endapan hasil sintesis dicuci dengan aquades,
kemudian dicuci dengan alkohol panas. Suspensi disaring dengan corong Buchner
panas, kemudian endapan yang tersaring dikeringkan. Endapan tersebut dicuci
dengan eter hingga eter hasil cuciannya berwarna jernih dan selanjutnya dikeringkan
serta ditimbang.
3. Sintesis Nitrodavinil
Sebanyak 0,594 gram (3 mmol) nitrofurazon dimasukkan ke dalam labu alas
bulat, kemudian ditambahkan NaOH 5% hingga tepat larut. Campuran larutan
kemudian ditambahkan asetat anhidrida secara berlebih sebanyak 2ml. Setelah itu
aduk kuat sampai terbentuk kristal selama 1,5 jam. Dibiarkan sampai reaksi
sempurna.
Kristal hasil sintesis dalam labu alas bulat disaring dengan corong Buchner.
Kristal dicuci dengan aquades hingga netral. Lalu dielusidasi dengan menggunakan
spektroskopi IR.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
4. Uji pendahuluan
a. Uji organoleptis. Senyawa hasil sintesis diamati bentuk, warna, bau dan rasa.
b. Uji Titik Lebur. Sedikit serbuk hasil sintesis diisikan kedalam tabung kapiler
kemudian dimasukan pada thermophan. Kristal diamati dan dicatat suhu pada
saat pertama hingga semua kristal melebur dengan kenaikan suhu 0,50C tiap
menit.
c. Uji Kromatografi Lapis Tipis. Uji kromatografi lapis tipis dilakukan dengan
sistem fase diam silika gel G dan dengan fase gerak kloroform, metanol,
ammonia (60:26:4). Senyawa hasil sintesis dan salah satu starting material
(nitrofurazon) sebagai pembanding dilarutkan dengan pelarut
dimetilformamida kemudian ditotolkan ± 10 μl. Plate silika dielusi dalam
chamber hingga 10 cm dari titik penotolan.
5. Elusidasi struktur.
Spektroskopi inframerah
Sampel sebanyak kurang lebih 0,5-1,0 mg dicampur homogen dengan
kurang lebih 100 mg KBr, lalu dikempa dan dibuat tablet kemudian diukur dengan
spektrometer inframerah.
E. Analisis hasil
1. Pemeriksaan kemurnian senyawa hasil sintesis berdasarkan
a. Data organoleptis
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
b. Data uji titik lebur
c. Data uji KLT
2. Identifikasi struktur senyawa hasil sintesis berdasarkan data spektrum
inframerah
3. Perhitungan rendemen.
Senyawa hasil reaksi yang sudah murni dihitung dengan persamaan:
Rendemen =
100%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Sintesis Nitrodavinil
Sintesis nitrodavinil ini dilakukan dengan mereaksikan nitrofurazon sebagai
starting material dan anhidrida asam asetat dengan cara asetilasi dalam pelarut
natrium hidroksida encer. Reaksi yang terjadi dalam sintesis ini adalah reaksi
substitusi nukleofilik asil (SNA). Dalam hal ini, yang bertindak sebagai nukleofil
adalah nitrofurazon sedangkan anhidrida asam asetat akan menyumbangkan gugus
asilnya.
Nitrofurazon dalam reaksi ini berperan sebagai suatu nukleofil disebabkan
nitrofurazon mempunyai pasangan elektron bebas pada atom nitrogen ujung yang
terikat pada rantai metilen hidrazin karboksamida yang dapat membentuk suatu
ikatan sigma baru dengan cara menyumbangkan pasangan elektron bebasnya ke
gugus asetil pada struktur anhidrida asam asetat. Anhidrida asam asetat merupakan
turunan asam karboksilat golongan halida asam. Ion karboksilat yang terikat pada
gugus asetil ini merupakan basa lemah sehingga merupakan leaving group yang baik.
Hal ini disebabkan ion karboksilat merupakan molekul yang memiliki
keelektronegatifan yang cukup besar sehingga sulit memberikan elektronnya untuk
berikatan dengan atom lain (cenderung menarik elektron valensinya), akibatnya
ikatan yang dibentuknya lemah sehingga mudah dipecah. Dengan adanya gugus-
gugus yang reaktif tersebut dapat menyebabkan reaksi substitusi nukleofilik asil
antara nitrofurazon dan anhidrida asam asetat berlangsung dengan cepat dan mudah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
Pada percobaan ini anhidrida asam asetat ditambahkan secara berlebih agar semua
nitrofurazon habis bereaksi. Reaksi pembentukan nitrodavinil dapat dituliskan
sebagai berikut:
Gambar 10. Reaksi sintesis nitrodavinil dari nitrofurazon dan anhidrida asam asetat dalam suasana basa NaOH
Natrium hidroksida yang ditambahkan pada percobaan ini memiliki fungsi
untuk melarutkan nitrofurazon. Natrium hidroksida dalam percobaan ini
ditambahkan sedikit demi sedikit sampai nitrofurazon tepat larut. Hal ini dilakukan
untuk mencegah reaksi antara kelebihan natrium hidroksida dengan anhidrida asam
asetat yang akan menghasilkan natrium asetat dan asam asetat yang tidak reaktif lagi
sehingga rendemen nitrodavinil akan berkurang.
B. Uji Pendahuluan
1. Organoleptis
Uji organoleptis dilakukan untuk mengetahui bentuk, warna, dan bau dari
senyawa hasil sintesis. Perbandingan organoleptis senyawa hasil sintesis dengan
organoleptis nitrofurazon dipaparkan pada tabel II.
O HCO2N N
nitrofurazon
+H3C O CH3
O O
O HCO2N N
NH
CNH
CCH3
O O
nitrodavinil
anhidrida asam asetat
HN
CNH2
O
NaOH
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
Gambar 11. Kristal senyawa hasil sintesis
Tabel II. Perbandingan organoleptis senyawa hasil sintesis dengan nitrofurazon
Berdasarkan hasil pemeriksaan organoleptis di atas, maka dapat
disimpulkan bahwa senyawa hasil sintesis sudah berbeda dengan nitrofurazon karena
bentuk dan warna senyawa hasil sintesis berbeda dengan nitrofurazon. Dengan
demikian, dapat diperkirakan bahwa nitrofurazon telah berubah menjadi nitrodavinil.
2. Uji Titik Lebur
Pemeriksaan titik lebur senyawa hasil sintesis bertujuan untuk mengetahui
kemurniannya. Jarak lebur senyawa hasil sintesis dan nitrofurazon dipaparkan pada
tabel III.
Organoleptis Senyawa hasil sintesis Nitrofurazon
Bentuk serbuk halus kristal Warna Coklat tua kuning terang
Bau tidak berbau tidak berbau
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
Tabel III. Perbandingan titik lebur senyawa hasil sintesis dengan nitrofurazon
Dengan melihat jarak titik lebur senyawa hasil sintesis tersebut, maka dapat
dikatakan senyawa ini telah murni karena memiliki jarak titik lebur yang pendek.
Selain itu, juga dapat diperkirakan bahwa senyawa hasil sintesis ini sudah berbeda
dengan nitrofurazon.
3. Uji Kromatografi Lapis Tipis
Uji kromatografi lapis tipis (KLT) dilakukan untuk mengetahui kemurnian
dari senyawa hasil sintesis dan dibandingkan dengan nitrofurazon. Uji KLT
menggunakan fase diam silika gel G dan fase gerak kloroform, metanol, dan
ammonia (60:26:4) dengan jarak rambat 10 cm dari penotolan. Silika gel G dipilih
sebagai fase diam karena nitrodavinil sudah merupakan senyawa yang berwarna,
sehingga tanpa visualisasi dengan UV 254 dan 365 nm pun sudah dapat terlihat.
Silika gel G merupakan senyawa yang polar karena mengandung atom
oksigen yang polar. Interaksi silika sebagai fase diam dengan nitrofurazon dan
senyawa hasil sintesis adalah ikatan hidrogen. Ikatan hidrogen terbentuk karena pada
silika terdapat gugus hidroksi dimana atom hidrogen sangat mudah untuk
berinteraksi terhadap atom oksigen, atau nitrogen yang mempunyai pasangan
elektron bebas. Atom hidrogen ini berinteraksi pada atom oksigen pada nitrofurazon
dan senyawa hasil sintesis. Ikatan hidrogen antara silika dengan senyawa hasil
sintesis dan furfural ditunjukkan pada gambar 12.
Senyawa Titik lebur (oC) Nitrofurazon 235-240 Hasil sintesis 230-233
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
Gambar 12. Ikatan hidrogen silika dengan nitrofurazon (a) dan silika dengan senyawa hasil sintesis (b)
Afinitas antara fase diam (silika gel G) pada senyawa hasil reaksi lebih
besar daripada afinitas fase diam dengan nitrofurazon. Afinitas ini dipengaruhi oleh
intensitas ikatan hidrogen senyawa hasil reaksi dengan silika lebih besar
dibandingkan dengan ikatan hidrogen antara nitrofurazon dengan silika.
Afinitas ini mengakibatkan senyawa hasil reaksi terelusi lebih lambat
daripada nitrofurazon. Perbedaan kecepatan terelusi senyawa hasil sintesis dengan
nitrofurazon membuat nilai faktor retensi senyawa hasil reaksi lebih kecil daripada
nitrofurazon.
O HCN N O H
CN NNH
CNH
CCH3
O OHN
CNH2
O
OSiOSi
O
OOOSi
O
OOSi
O
O
HHHH
OSiOSi
O
OOOSi
O
OOSi
O
O
HHHH
OSiOSi
O
OOOSi
O
OOSi
O
O
HHHH
OSiOSi
O
OOOSi
O
OOSi
O
O
HHHH
O
O
O
O
(a) (b)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
Gambar 13. Hasil pemeriksaan dengan KLT
Keterangan: A = senyawa hasil sintesis B = nitrofurazon (pembanding) Fase diam = silika gel G Merck® Fase gerak = kloroform : metanol : ammonia = 60 : 26: 4
Tabel IV. Data faktor retensi dan warna hasil pemisahan dengan KLT
Kode Bercak Rf Warna A B
0,14 0,55
Coklat Kuning
Dari hasil kromatogram didapatkan data bercak tunggal pada elusi senyawa
hasil sintesis serta bercak A dan B mempunyai warna dan nilai Rf (faktor retensi)
yang berbeda. Bercak tunggal merupakan indikasi bahwa senyawa hasil sintesis
sudah merupakan zat tunggal.
Hasil KLT mengarahkan suatu kesimpulan bahwa senyawa hasil sintesis
sudah merupakan senyawa yang berbeda dengan nitrofurazon yang dilihat dari warna
dan nilai Rf (faktor retensi).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
C. Elusidasi Struktur
Proses elusidasi struktur yang dilakukan meliputi spektroskopi inframerah
(IR). Spektroskopi IR bertujuan mengetahui gugus-gugus fungsional yang terdapat
pada senyawa hasil sintesis, sekaligus membandingkannya dengan gugus-gugus
fungsional pada starting material.
Spektroskopi inframerah (IR)
Gugus-gugus fungsional pada senyawa hasil sintesis dapat dianalisis dengan
spektroskopi inframerah. Gambar 14 dan 16 menunjukkan hasil elusidasi senyawa
hasil sintesis dan senyawa nitrofurazon dengan spektroskopi inframerah. Tabel V
memaparkan perbandingan spektrum senyawa hasil sintesis dan senyawa
nitrofurazon sebagai starting material.
Gambar 14. Spektrum inframerah senyawa nitrofurazon
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
Keterangan : A = pita vibrasi ulur gugus N-H amida primer yang tumpang tindih dengan interaksi hidrogen
gugus O-H sekitar 3502 cm-1 B = pita vibrasi ulur gugus N-H amida sekunder sekitar 3116-2924 cm-1 C = pita vibrasi ulur gugus C=O amida sekitar 1705 cm-1
D = pita vibrasi ulur gugus NO2 sekitar 1566 cm-1 dan 1350 cm-1 E = pita vibrasi ulur gugus C=N sekitar 1419 cm-1
F = pita vibrasi ulur gugus eter siklis sekitar 1195 cm-1 G = pita vibrasi kibasan ke luar bidang gugus N-H sekitar 732 cm-1
Dari data hasil analisis spektrum inframerah senyawa nitrofurazon,
didapatkan 7 profil pita representatif yang menginformasikan gugus-gugus
fungsional pada senyawa hasil sintesis. Pita A (ungu) sekitar 3502 cm-1
membuktikan adanya serapan dari gugus N-H pada amida primer. Pita vibrasi ini
tumpang tindih dengan vibrasi ulur interaksi hidrogen intramolekuler atom O dan H
dari nitrofurazon sehingga pita yang tampak menjadi melebar.
Gambar 15. Interaksi hidrogen intramolekul antara atom O dan H pada nitrofurazon
Adanya pita B (hijau tua) pada 3116-2924 cm-1 membuktikan keberadaan
gugus N-H dari amida, yaitu gugus N-H amida sekunder. Profil pita C (merah) yang
memiliki intensitas tajam pada 1705 cm-1 merupakan vibrasi ulur gugus C=O.
Adanya gugus –NO2 pada senyawa nitrofurazon ditunjukkan dengan serapan pita D
(hijau muda) pada bilangan gelombang 1566 cm-1 (asimetris) dan 1350 cm-1
(simetris). Adanya ikatan imina pada senyawa nitrofurazon ditunjukkan pada pita E
(ungu) yang memberikan serapan dengan intensitas cukup tajam pada 1419 cm-1. Pita
O HC
NN
CNH2
O
O2N
H
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
G (biru tua) menunjukkan vibrasi ulur gugus eter dalam suatu sistem siklik. Hal ini
membuktikan bahwa terdapat cincin furan pada senyawa nitrofurazon.
Gambar 16. Spektrum inframerah senyawa hasil sintesis
Keterangan : A = pita vibrasi ulur gugus N-H amida sekunder yang mengalami interaksi hidrogen dengan
gugus O-H sekitar 3465 cm-1 B = pita vibrasi ulur gugus N-H amida sekunder sekitar 3379-3132 cm-1 C = pita vibrasi ulur gugus CH3 sekitar 2954 cm-1 D = pita vibrasi ulur gugus C=O amida sekitar 1705 cm-1 E = pita vibrasi ulur gugus NO2 sekitar 1566 cm-1 dan 1350 cm-1 F = pita vibrasi tekuk gugus CH3 sekitar 1450 cm-1 G = pita vibrasi ulur gugus C=N sekitar 1419 cm-1 H = pita vibrasi ulur gugus eter siklis sekitar 1165 cm-1
Dari hasil elusidasi struktur hasil sintesis dengan spektroskopi inframerah
didapatkan 8 profil pita representatif yang menginformasikan gugus-gugus
fungsional pada senyawa hasil sintesis. Dari beberapa profil pita tersebut, yaitu pita
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
A, B, D, E, G, dan H menginformasikan gugus fungsional yang terdapat pada
senyawa nitrofurazon.
Adanya pita C (biru muda) pada 2954 cm-1 membuktikan keberadaan gugus
metil (CH3). Adanya gugus metil ini diperkuat dengan adanya vibrasi tekuk CH3
pada profil pita F (oranye) yang memiliki intensitas medium pada 1450 cm-1.
Hasil elusidasi struktur senyawa hasil sintesis dengan spektroskopi
inframerah menunjukkan bahwa gugus-gugus fungsi tertentu yang terdapat pada
senyawa hasil sintesis yaitu metil (CH3) tidak terdapat pada nitrofurazon. Hal ini
mengarahkan kesimpulan bahwa senyawa hasil sintesis adalah nitrodavinil.
Tabel V. Perbandingan interpretasi spektrum senyawa hasil sintesis dan nitrofurazon
Gugus fungsi Senyawa hasil sintesis Nitrofurazon karbonil + +
cincin furan + + nitro + +
amida + + imina + + metil + -
Keterangan: (+) = ada ; (-) = tidak ada
D. Perhitungan Rendemen
Dari prosedur sintesis yang dilakukan didapatkan rendemen sebesar
14,03%. Rendemen yang kecil ini disebabkan oleh adanya reaksi kelebihan NaOH
5% dengan salah satu starting material yaitu anhidrida asam asetat. Reaksi ini terjadi
karena pada proses pelarutan nitrofurazon dengan pelarut natrium hidroksida 5%
hingga tepat larut sulit dilakukan. Hal ini terjadi karena adanya perubahan warna
menjadi merah pekat saat dilakukan penambahan larutan natrium hidroksida 5%.
Warna merah pekat ini menyebabkan titik tepat larutnya sulit diamati secara visual.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
Adanya kelebihan natrium hidroksida 5% dapat menyebabkan adanya serangan
nukleofilik terhadap anhidrida asam asetat oleh natrium hidroksida dan menghasilkan
senyawa asam asetat dan natrium asetat yang tidak reaktif lagi sehingga dapat
mengurangi rendemen nitrodavinil.
Gambar 17. Pembentukan asam asetat dan natrium asetat
Na OH
O
O
O
OHO-Na
HO
O
Na
anhidrida asam asetat
Asam asetat
O O
O
O
O
O
natrium asetat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Senyawa nitrodavinil ((E)-4-asetil-1-((5-nitrofuran-2-il)metilen)semi-
karbazida dapat disintesis dari nitrofurazon dan anhidrida asam asetat dalam larutan
natrium hidroksida 5%.
B. Saran
Perlu dilakukan penelitian mengenai daya bakteriosida terhadap senyawa
nitrodavinil.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
DAFTAR PUSTAKA
Anonim, 1989, The Merck Index, 6521, Merck & Co., Inc., Rahwax N., J., USA. Baswara, G.B.R., 2008, Sintesis Nitrofurazon dari Starting Material 5-nitro-2-
furfural diasetat dan Semikarbazida HCl dengan Katalis Asam p-Toluensulfonat, Skripsi, 15, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.
Bruice, P. Y., 1998, Organic Chemistry, Second Edition, 675-679, Prentice-Hall,
Inc., USA. Ebel, S., 1992, Obat Sintetik, buku ajar & buku pegangan, diterjemahkan oleh
Matilda, 492-493, 516, Penerbit Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta. Fatah, A. M., 1998, Elusidasi Struktur Dengan Metode Spektroskopi, 3-97, Penerbit
Universitas Gajah Mada, Yogyakarta. Fessenden, R. J. Fessenden, J. S., 1986a, Kimia Organik, diterjemahkan oleh
Aloysius Handayana Pudjaatmaka, Edisi Ketiga, jilid I, 311-358, Penerbit Airlangga, Jakarta.
Fessenden, R. J. Fessenden, J. S., 1986b, Kimia Organik, diterjemahkan oleh
Aloysius Handayana Pudjaatmaka, Edisi Ketiga, jilid II, 120, 136, 139-140, 454-462, Penerbit Airlangga, Jakarta.
Ismayanti, Y.R., 2008, Konversi Pentosan dalam Tongkol Jagung dengan Teknik
Refluk Sederhana : “Aplikasi Pemisahan dengan Ekstraksi Bertahap “, Skripsi, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.
Jawetz, E.J.L., dan Adelberg, E.A., 1996, Mikrobiologi untuk Profesi Kesehatan,
Edisi Keenam belas, diterjemahkan oleh Bonang, G., 176-177, Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta.
Jung, C., 2001, Sintesis Dibenzoil Resorsinol dari Benzoil Klorida dan Resorsinol
melalui modifikasi metode Schotten Baumann, Skripsi, 6-7, 9-12, 19-20, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.
Lednicer, D., dan Mitscher, L., 1975, The Organic Chemistry of Drug Synthesis,
volume 1, 228, A Willey-Interscience Publication, New York. Mester, B., Hikichi, N., Hansz, M., Blumenfeld, M. P., 1990, Quantitative Structure
Activity Relationship of 5-Nitrofuran Derivatives, Friedr. Vieweg and Sohn Verlagsgesellschaft mbH, 194, Uruguay
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
Nurcahyani, W., dan Ritmaleni, 2006, Sintesis 4-fenil-3,4-tetrahidro-indeno [2,1]-pirimidin-2-on (LR-1), Majalah Farmasi Indonesia, Vol.XVII, No.3, 149-155, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta.
Pangesti, C. W., 2002, Sintesis N-Metil Benzamida dari Benzoil Klorida dan Metil
Amina dengan Modifikasi Metode Schotten-Baumann, Skripsi, 13-14, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.
Pavia, D.M, Lampman, G.M, dan Kriz, G.S, 1995, Introduction to Organic
Laboratory Techniques; A Microscale Approach, 2nd Edition, 543, 601-617, 621-629, 869, Saunders College Publishing a Harcourt Brace College Publiser, USA
Powers, L., 1975, Chemistry and Antibacterial Activity of Nitrobenzofurans, Journal of Medical Chemistry, Tennese
Putro, C.B.P.B., 2008, Sintesis 5-Nitro-2-Furfuraldiasetat Menggunakan Furfural, Asam Nitrat Dan Asam Asetat Anhidrida Dengan Katalis Asam p-Toluenasulfonat, Skripsi, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.
Sastrohamidjojo, H.,1991, Spektroskopi, Edisi II, 46-161, Liberty, Yogyakarta. Susianti, F.D., 2008, Konversi Pentosan dalam Sekam Padi dengan Teknik Refluk
Sederhana : “Aplikasi Pemisahan dengan Ekstraksi Bertahap “, Skripsi, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.
Sykes, P., 1985, A Guide Book to Mechanisms of Organic Chemistry, diterjemahkan
oleh Hartono, A. J., Sugihardjo, C. J., Broto, S.K.L., dan Sukartini, Edisi 6, 268-269, Penerbit Gramedia, Jakarta.
Tehrani, M., Zarghi, A., dan Fathali, S., 2003, A Modified Method for the Synthesis
of Nitrofurazone, Iranian Journal of Pharmaceutcal Research, 67-69, Tehran.
Wang, C., Chiu, C., Muraoka, K., Michie, P., dan Bryan, G., 1975, Antibacterial
Activity of Nitropyrroles, Nitrotiophenes, and Aminothiophenes In Vitro, http://aac.asm.org, diakses tanggal 6 November 2007.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
39
Perhitungan Rendemen
C4H6O3C6H6N4O4 C2H4O2
anhidrida asam asetatnitrofurazon asam asetat
C8H8N4O5
nitrodavinyl
NaOH
0,594 g 0,408 g 0,101 g
Perhitungan berat teoritis nitrofurazon
Mol nitrofurazon = 0,594 g / 198,14
= 0,003 mol
Berat teoritis nitrodavinil = 0,003 mol x 240,117
= 0,720 g
Berat senyawa nitrodavinil percobaan
Kertas saring = 0,292 g
Kertas saring + zat = 0,393 g
Zat = 0,101 g
Rendemen Nitrodavinil = B
B x 100%
Rendemen Nitrodavinil = = 14,03 %
%100720,0101,0
×
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
40
Spektrum Inframerah Senyawa Nitrofurazon
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
41
Spektrum Inframerah Senyawa Hasil Sintesis
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
42
Data Uji Titik Lebur
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BIOGRAFI PENULIS
Penulis lahir sebagai anak pertama dari dua bersaudara
pada tanggal 25 Juli 1987, di Yogyakarta. Lahir dari
Ayah bernama Widji Santosa dan Ibu bernama Wiji
Utami memiliki adik perempuan bernama Inggrid
Chrisanti Mayningsih dan Imelda Wahyuningsih.
Pendidikan formal yang dialami oleh penulis yaitu TK
Pangudi Luhur Yogyakarta (1991-1993), SD Pangudi
Luhur Yogyakarta (1993-1999), SLTP Stella Duce 1 Yogyakarta (1999-2002), SMU
Pangudi Luhur Yogyakarta (2002-2005), dan Fakultas Farmasi Universitas Sanata
Dharma (2005- sekarang). Beberapa pengalaman penulis di bidang akademik antara
lain Asisten Praktikum Kimia Organik (semester genap 2006-2007), Kromatografi
(semester genap 2007-2008), Presentator Penelitian Program Kreativitas Mahasiswa
Nasional 2009 di Universitas Negeri Yogyakarta yang diselenggarakan oleh DIKTI
dengan Kategori PKMP (Produk). Penulis juga aktif dalam kepanitiaan di tingkat
fakultas menjadi Perkap TITRASI 2006 dan Theater TITRASI 2007.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI