113
OPTIMASI GEL PROPILENGLIK EKSTRAK DAU DENGA Diaju Memp UN LLING AGENT CARBOPOL DAN HUMEKT KOL DALAM SEDIAAN GEL ANTI-INFLAM UN COCOR BEBEK (Kalanchoe pinnata (Lam AN APLIKASI DESAIN FAKTORIAL SKRIPSI ukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat peroleh Gelar Sarjana Farmasi (S.Farm.) Program Studi Farmasi Oleh: Yosua Cahya Purnawidya NIM : 118114136 FAKULTAS FARMASI NIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2015 TAN MASI m.)) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileOPTIMASI GELLING AGENT PROPILENGLIKOL DALAM SEDIAAN GEL ANTI EKSTRAK DAUN COCOR BEBEK (DENGAN APLIKASI DESAIN FAKTORIAL Diajukan

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileOPTIMASI GELLING AGENT PROPILENGLIKOL DALAM SEDIAAN GEL ANTI EKSTRAK DAUN COCOR BEBEK (DENGAN APLIKASI DESAIN FAKTORIAL Diajukan

OPTIMASI GELLING AGENT

PROPILENGLIKOL DALAM SEDIAAN GEL ANTI

EKSTRAK DAUN COCOR BEBEK (

DENGAN APLIKASI DESAIN FAKTORIAL

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

GELLING AGENT CARBOPOL DAN HUMEKTAN

PROPILENGLIKOL DALAM SEDIAAN GEL ANTI-INFLAMASI

EKSTRAK DAUN COCOR BEBEK (Kalanchoe pinnata (Lam.))

DENGAN APLIKASI DESAIN FAKTORIAL

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S.Farm.)

Program Studi Farmasi

Oleh:

Yosua Cahya Purnawidya

NIM : 118114136

FAKULTAS FARMASI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2015

CARBOPOL DAN HUMEKTAN

INFLAMASI

(Lam.))

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 2: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileOPTIMASI GELLING AGENT PROPILENGLIKOL DALAM SEDIAAN GEL ANTI EKSTRAK DAUN COCOR BEBEK (DENGAN APLIKASI DESAIN FAKTORIAL Diajukan

ii

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING

OPTIMASI GELLING AGENT CARBOPOL DAN HUMEKTAN

PROPILENGLIKOL DALAM SEDIAAN GEL ANTI-INFLAMASI

EKSTRAK DAUN COCOR BEBEK (Kalanchoe pinnata (Lam.))

DENGAN APLIKASI DESAIN FAKTORIAL

Skripsi yang diajukan oleh:

Yosua Cahya Purnawidya

NIM: 118114136

Telah disetujui oleh:

Pembimbing Utama

Septimawanto Dwi Pasetyo, M.Si.,Apt. Tanggal:……………………..

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 3: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileOPTIMASI GELLING AGENT PROPILENGLIKOL DALAM SEDIAAN GEL ANTI EKSTRAK DAUN COCOR BEBEK (DENGAN APLIKASI DESAIN FAKTORIAL Diajukan

iii

HALAMAN PENGESAHAN

OPTIMASI GELLING AGENT CARBOPOL DAN HUMEKTAN

PROPILENGLIKOL DALAM SEDIAAN GEL ANTI-INFLAMASI

EKSTRAK DAUN COCOR BEBEK (Kalanchoe pinnata (Lam.)) DENGAN

APLIKASI DESAIN FAKTORIAL

Oleh:

Yosua Cahya Purnawidya

NIM: 118114136

Dipertahankan di hadapan panitia penguji skripsi

Fakultas Farmasi

Universitas Sanata Dharma

Pada tanggal: 14 Juli 2015

Mengetahui

Fakultas Farmasi

Universitas Sanata Dharma

Dekan

(Aris Widayati M.Si., Ph.D., Apt.)

Panitia Penguji Tanda Tangan

1. Septimawanto Dwi P., M.Si., S.Farm., Apt. ……………...

2. Damiana Sapta Candrasari, S.Si., M.Sc. ……………...

3. Beti Pudyastuti, M.Sc., Apt. ……………...

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 4: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileOPTIMASI GELLING AGENT PROPILENGLIKOL DALAM SEDIAAN GEL ANTI EKSTRAK DAUN COCOR BEBEK (DENGAN APLIKASI DESAIN FAKTORIAL Diajukan

iv

HALAMAN PERSEMBAHAN

And whatsover ye do, in word or in deed, do all in the name of the Lord Jesus, giving thanks to God the Father

through him. Colossians 3: 17

When everything seems like It’s falling apart

That’s when God is Putting things together

Just the way He wants it

Terimakasih untuk semua semangat dan kebersamaannya. Dengan penuh kasih. Yosua

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 5: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileOPTIMASI GELLING AGENT PROPILENGLIKOL DALAM SEDIAAN GEL ANTI EKSTRAK DAUN COCOR BEBEK (DENGAN APLIKASI DESAIN FAKTORIAL Diajukan

v

LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini

tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan

dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.

Apabila di kemudian hari ditemukan indikasi plagiarism dalam naskah

ini, maka saya bersedia menanggung segala sanksi sesuai peraturan perundang-

undangan yang berlaku.

Yogyakarta, 19 Mei 2015

Penulis,

Yosua Cahya Purnawidya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 6: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileOPTIMASI GELLING AGENT PROPILENGLIKOL DALAM SEDIAAN GEL ANTI EKSTRAK DAUN COCOR BEBEK (DENGAN APLIKASI DESAIN FAKTORIAL Diajukan

vi

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma:

Nama : Yosua Cahya Purnawidya

Nomer Mahasiswa : 118114136

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada

Universitas Sanata Dharma karya ilmiah yang berjudul:

OPTIMASI GELLING AGENT CARBOPOL DAN HUMEKTAN

PROPILENGLIKOL DALAM SEDIAAN GEL ANTI-INFLAMASI

EKSTRAK DAUN COCOR BEBEK (Kalanchoe pinnata (Lam.)) DENGAN

APLIKASI DESAIN FAKTORIAL

beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan

kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan,

mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan

data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di internet atau

media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya sebagai

penulis.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.

Dibuat di Yogyakarta

Pada tanggal: 19 Mei 2015

Yang menyatakan,

(Yosua Cahya Purnawidya)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 7: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileOPTIMASI GELLING AGENT PROPILENGLIKOL DALAM SEDIAAN GEL ANTI EKSTRAK DAUN COCOR BEBEK (DENGAN APLIKASI DESAIN FAKTORIAL Diajukan

vii

PRAKATA

Puji syukur penulis haturkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat

dan rahmat-Nya, penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Optimasi

Gelling Agent Carbopol Dan Humektan Propilen Glikol Dalam Sediaan Gel Anti-

inflamasi Ekstrak Daun Cocor Bebek (Kalanchoe pinnata (Lam.)) Dengan

Aplikasi Desain Faktorial” ini dengan baik. Skripsi ini disusun untuk memenuhi

salah satu syarat mendapat gelar sarjana Farmasi (S.Farm) program studi Farmasi.

Selama proses masa perkuliahan studi S1 hingga terlaksananya tugas

akhir ini tidak lepas dari peran, dukungan, bantuan, bimbingan, dan motivasi dari

berbagai pihak. Pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terimakasih yang

sebesar-besarnya kepada:

1. Orang tua penulis, adik, dan keluarga besar penulis tercinta atas doa dan

dukungan.

2. Ibu Aris Widayati, Ph.D., Apt., selaku Dekan Fakultas Farmasi Universitas

Sanata Dharma.

3. Bapak Septimawanto Dwi Prasetyo, M.Si., Apt., selaku Dosen

Pembimbing Skripsi atas segala dukungan, arahan, semangat dan masukan

kepada penulis selama proses penyusunan skripsi ini.

4. Ibu Damiana Sapta Candrasari, S.Si., M.Sc., selaku dosen penguji yang

telah memberikan waktu, masukan, kritik dan saran kepada penulis.

5. Ibu Beti Pudyastuti, M.Sc., Apt., selaku dosen penguji yang telah

memberikan waktu, masukan, kritik dan saran kepada penulis.

6. Segenap dosen Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma yang telah

membagikan ilmu serta pengalaman selama perkuliahan penulis.

7. Pak Musrifin, Pak Agung, Pak Sigit, Pak Wagiran, Pak Heru, Pak Parlan,

Pak Kunto, serta laboran-laboran lain atas segala bantuan yang diberikan

kepada penulis selama penelitian.

8. Adikku Kanthi atas doa dan dukungan yang diberikan kepada penulis.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 8: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileOPTIMASI GELLING AGENT PROPILENGLIKOL DALAM SEDIAAN GEL ANTI EKSTRAK DAUN COCOR BEBEK (DENGAN APLIKASI DESAIN FAKTORIAL Diajukan

viii

9. Rekan-rekan skripsi penulis selama penelitian, Galih, Dian dan Regi atas

kebersamaannya selama penelitian.

10. Teman-teman kontrakan kuning Mas Yudha, Gigih dan Galih untuk

keceriaan dan kebersamaannya.

11. Nadia, Hensu, Eva, Yolana, Me Li, Dara, Macin, Rio, Ervan, Putu, Ipang,

Shinta, untuk pertemanan yang spesial, kasih, semangat, perhatian,

keceriaan, saran, dan dukungan kepada penulis.

12. Segenap pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu-persatu untuk setiap

dukungan dan bantuannya.

Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dan kesalahan

dalam laporan akhir skripsi ini. Kritik dan saran yang membangun sangat

diharapkan dari semua pihak. Semoga laporan akhir skripsi ini dapat berguna

bagi seluruh pihak, terutama dalam bidang kefarmasian.

Yogyakarta, 19 Mei 2015

Penulis

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 9: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileOPTIMASI GELLING AGENT PROPILENGLIKOL DALAM SEDIAAN GEL ANTI EKSTRAK DAUN COCOR BEBEK (DENGAN APLIKASI DESAIN FAKTORIAL Diajukan

ix

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ......................................................................................................... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ............................................................... ii

HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................................... iii

HALAMAN PERSEMBAHAN ....................................................................................... iv

LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA .......................................................... v

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI............................................ vi

PRAKATA ........................................................................................................................ vii

DAFTAR ISI ..................................................................................................................... ix

DAFTAR TABEL ............................................................................................................. xiii

DAFTAR GAMBAR ........................................................................................................ xiv

DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................................................... xv

INTISARI .......................................................................................................................... xvi

ABSTRACT ........................................................................................................................ xvii

BAB I PENGANTAR ....................................................................................................... 1

A. Latar Belakang ............................................................................................................ 1

1. Perumusan masalah ............................................................................................... 4

2. Keaslian penelitian ................................................................................................ 4

3. Manfaat penelitian ................................................................................................. 5

B. Tujuan ......................................................................................................................... 6

1. Tujuan umum ........................................................................................................ 6

2. Tujuan khusus ....................................................................................................... 6

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 10: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileOPTIMASI GELLING AGENT PROPILENGLIKOL DALAM SEDIAAN GEL ANTI EKSTRAK DAUN COCOR BEBEK (DENGAN APLIKASI DESAIN FAKTORIAL Diajukan

x

BAB II PENELAAHAN PUSTAKA................................................................................ 7

A. Gel ............................................................................................................................... 7

B. Gelling agent ............................................................................................................... 8

C. Carbopol ...................................................................................................................... 9

D. Humektan .................................................................................................................... 11

E. Propilenglikol .............................................................................................................. 11

F. Cocor bebek (Khalanchoe pinata (Lam.)) .................................................................. 12

G. Flavonoid .................................................................................................................... 14

H. Ekstraksi ...................................................................................................................... 16

I. Inflamasi ...................................................................................................................... 17

J. Desain Faktorial .......................................................................................................... 18

K. Landasan Teori ............................................................................................................ 20

L. Hipotesis ...................................................................................................................... 21

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ......................................................................... 22

A. Jenis dan rancangan penelitian .................................................................................... 22

B. Variabel ....................................................................................................................... 22

1. Variabel bebas ....................................................................................................... 22

2. Variabel tergantung ............................................................................................... 22

3. Variabel pengacau terkendali ................................................................................ 22

4. Variabel pengacau tak terkendali .......................................................................... 23

C. Definisi operasional .................................................................................................... 23

D. Bahan penelitian .......................................................................................................... 25

E. Alat penelitian ............................................................................................................. 26

F. Tata cara penelitian ..................................................................................................... 26

1. Determinasi tanaman cocor bebek (Kalanchoe pinnata L.) .................................. 26

2. Pengumpulan dan cara panen daun cocor bebek................................................... 27

3. Pembuatan ekstrak daun cocor bebek ................................................................... 27

4. Penetapan kadar flavonoid pada ekstrak cocor bebek ........................................... 28

5. Orientasi level faktor carbopoldan propilenglikol ................................................ 28

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 11: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileOPTIMASI GELLING AGENT PROPILENGLIKOL DALAM SEDIAAN GEL ANTI EKSTRAK DAUN COCOR BEBEK (DENGAN APLIKASI DESAIN FAKTORIAL Diajukan

xi

6. Formula gel anti-inflamasi ekstrak daun cocor bebek .......................................... 29

7. Uji sifat fisik dan stabilitas fisik gel ...................................................................... 31

8. Uji aktivitas anti-inflamasi .................................................................................... 32

G. Optimasi dan analisis data ........................................................................................... 35

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN .......................................................................... 37

A. Determinasi tumbuhan ................................................................................................ 37

B. Pengumpulan bahan dan pembuatan simplisia ........................................................... 37

C. Pembuatan ekstrak etanol daun cocor bebek .............................................................. 39

D. Pengujian kuantitatif ekstrak etanol daun cocor bebek ............................................... 41

E. Orientasi level kedua faktor penelitian ....................................................................... 43

F. Pembuatan sediaan gel anti-inflamasi ekstrak daun cocor bebek ............................... 45

G. Sifat fisik dan stabilitas gel ......................................................................................... 48

1. Uji organoleptis ..................................................................................................... 48

2. Uji pH .................................................................................................................... 49

3. Uji viskositas ......................................................................................................... 50

4. Uji daya sebar ........................................................................................................ 51

H. Efek penambahan carbopol, propilenglikol dan interaksinya dalam menentukan

sifat fisik dan stabilitas fisik gel anti-inflamasi ekstrak daun cocor bebek ................. 53

1. Viskositas .............................................................................................................. 53

2. Daya sebar ............................................................................................................ 55

3. Stabilitas gel .......................................................................................................... 57

I. Optimasi formula ........................................................................................................ 59

1. Contour plot viskositas ......................................................................................... 59

2. Contour plot daya sebar ........................................................................................ 60

3. Contour plot superimposed ................................................................................... 61

J. Validasi superimposed contour plot gel ...................................................................... 62

K. Uji daya hambat inflamasi gel..................................................................................... 63

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ............................................................................ 67

A. Kesimpulan ................................................................................................................. 67

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 12: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileOPTIMASI GELLING AGENT PROPILENGLIKOL DALAM SEDIAAN GEL ANTI EKSTRAK DAUN COCOR BEBEK (DENGAN APLIKASI DESAIN FAKTORIAL Diajukan

xii

B. Saran ............................................................................................................................ 67

DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................................... 68

LAMPIRAN ...................................................................................................................... 72

BIOGRAFI PENULIS ...................................................................................................... 96

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 13: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileOPTIMASI GELLING AGENT PROPILENGLIKOL DALAM SEDIAAN GEL ANTI EKSTRAK DAUN COCOR BEBEK (DENGAN APLIKASI DESAIN FAKTORIAL Diajukan

xiii

DAFTAR TABEL

Tabel I. Rancangan desain faktorial dengan dua faktor dan dua level ......................... 19

Tabel II. Formula gel ekstrak daun cocor bebek............................................................ 30

Tabel III. Formula gel ekstrak daun cocor bebek modifikasi ......................................... 30

Tabel IV. Sifat fisik sediaan gel dengan variasi jumlah carbopol ................................... 42

Tabel V. Sifat fisik sediaan gel dengan variasi jumlah propilenglikol .......................... 44

Tabel VI. Uji organoleptis gel anti-inflamasi .................................................................. 49

Tabel VII. Uji pH gel anti-inflamasi ................................................................................. 50

Tabel VIII.Viskositas (�̅ ± SD) gel anti-inflamasi ............................................................ 51

Tabel IX. Daya sebar (�̅ ± SD ) gel anti-inflamasi.......................................................... 52

Tabel X. Uji Shapiro-Wilk daya sebar tiap formula dan uji Levene’s ........................... 54

Tabel XI. Nilai efek carbopol dan propilenglikol serta interaksinya dalam

menentukan respon viskositas ....................................................................... 54

Tabel XII. Uji normalitas Shapiro-Wilk dan uji variansi Levene’s data daya sebar ......... 56

Tabel XIII.Nilai efek corbopol dan propilenglikol serta interaksinya dalam

menentukan respon daya sebar ...................................................................... 56

Tabel XIV. Pergeseran viskositas (�̅ ± SD ) gel ............................................................... 57

Tabel XV. Nilai efek corbopol dan propilenglikol serta interaksinya dalam

menentukan respon pergeseran viskositas ..................................................... 58

Tabel XVI. Validasi area komposisi optimum gel ........................................................... 63

Tabel XVII.Hubungan AUC tebal edema kaki tikus antar perlakuan .............................. 65

Tabel XVIII.Hasil uji daya hambat inflamasi gel ekstrak daun cocor bebek ................... 65

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 14: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileOPTIMASI GELLING AGENT PROPILENGLIKOL DALAM SEDIAAN GEL ANTI EKSTRAK DAUN COCOR BEBEK (DENGAN APLIKASI DESAIN FAKTORIAL Diajukan

xiv

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Struktur molekul Carbopol ........................................................................ 9

Gambar 2. Struktur molekul propilen glikol ............................................................... 11

Gambar 3. Profil kurva variasi jumlah carbopol terhadap viskositas ........................ 42

Gambar 4. Profil kurva variasi jumlah carbopol terhadap daya sebar ........................ 43

Gambar 5. Profil kurva variasi jumlah propilenglikol terhadap viskositas................. 44

Gambar 6. Profil kurva variasi jumlah propilenglikol terhadap daya sebar ............... 44

Gambar 7. Kurva pergeseran viskositas dari waktu kewaktu ..................................... 58

Gambar 8. Contour plot viskositas ............................................................................. 59

Gambar 9. Contour plot daya sebar ............................................................................ 60

Gambar 10. Contour plot superimposed ....................................................................... 61

Gambar 11. Validasi pada area komposisi optimum .................................................... 62

Gambar 12. Grafik edema kaki tikus tiap waktu pengukuran....................................... 64

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 15: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileOPTIMASI GELLING AGENT PROPILENGLIKOL DALAM SEDIAAN GEL ANTI EKSTRAK DAUN COCOR BEBEK (DENGAN APLIKASI DESAIN FAKTORIAL Diajukan

xv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Surat pengesahan determinasi dan hasil determinasi .................................... 72

Lampiran 2. Surat etical clearance .................................................................................... 73

Lampiran 3. Data viskositas, daya sebar dan pergeseran viskositas.................................. 74

Lampiran 4. Perhitungan daya anti-inflamasi .................................................................... 76

Lampiran 5. Perhitungan data menggunakan R software .................................................. 78

Lampiran 7. Perhitungan efek............................................................................................ 85

Lampiran 8. Hasil validasi contour plot superimposed ..................................................... 86

Lampiran 9. Perhitungan statistika daya hambat inflamasi ............................................... 87

Lampiran 10. Dokumentasi ................................................................................................. 88

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 16: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileOPTIMASI GELLING AGENT PROPILENGLIKOL DALAM SEDIAAN GEL ANTI EKSTRAK DAUN COCOR BEBEK (DENGAN APLIKASI DESAIN FAKTORIAL Diajukan

xvi

INTISARI

Cocor bebek memiliki kandungan fitokimia aktif yaitu flavonoid. Flavonoid memiliki efek farmakologis sebagai anti-inflamasi. Ekstrak cocor bebek diformulasikan kedalam bentuk sediaan gel. Sediaan gel memiliki kelebihan memberikan efek dingin, mudah diaplikasikan, dan dapat membawa zat aktif dengan baik. Sifat fisik sediaan gel ekstrak cocor bebek dipengaruhi oleh komposisi gelling agent dan humektan. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui pengaruh dari komposisi carbopol, propilenglikol dan interaksinya dalam menentukan sifat fisik dan stabilitas dari sediaan gel, serta menentukan area komposisi optimum dari formulasi gel ekstrak cocor bebek.

Jenis penelitian yang digunakan merupakan rancangan eksperimental murni dengan pendekatan desain faktorial dengan dua faktor dan dua level. Carbopol menggunakan level 1,2-1,6 g dan propilenglikol menggunaan level 15-30 g. Sifat fisik ditentukan dengan melihat parameter viskositas dan daya sebar. Stabilitas fisik ditentukan dengan melihat pergeseran viskositas setelah penyimpanan 1 bulan. Data dianalisis secara statistik dengan menggunakan software R 3.1.2 untuk mengetahui signifikansi efek dari setiap faktor dan interaksinya dalam memberikan pengaruh. Uji kemampuan anti-inflamasi gel dilakukan menggunakan hewan uji tikus yang diinduksi suspensi karagenan-NaCl 1%.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa carbopol memberikan efek dominan terhadap viskositas dan daya sebar. Area komposisi optimum ditemukan dengan sifat fisik dan stabilitas gel yang dikehendaki. Gel ekstrak daun cocor bebek memiliki efek anti-inflamasi dengan prosen penghambatan 50,34%.

Kata kunci: daun cocor bebek, gel, carbopol, propilen glikol, desain faktorial

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 17: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileOPTIMASI GELLING AGENT PROPILENGLIKOL DALAM SEDIAAN GEL ANTI EKSTRAK DAUN COCOR BEBEK (DENGAN APLIKASI DESAIN FAKTORIAL Diajukan

xvii

ABSTRACT

Cocor bebek contains active phytochemicals are flavonoids. Flavonoids have pharmacological effects as an anti-inflammatory. Cocor bebek leaf extract are formulated into dosage forms gel. Gel preparations have advantages provide cooling effect, easy to apply, and can bring the active substance with well. The physical properties of gel formulation is influenced by the composition of the gelling agent and humectant. The purpose of this research was to determine the effect of carbopol, propilenglicol and their interactions to determine on the physical properties and physical stability of gel, the optimum composition area of anti-inflammatory gel formulation, and to determine anti-inflammatory activity of cocor bebek leaf extract.

Type of this research was purely experimental design using factorial design with two factors and two levels. Carbopol were 1,2-1,6 g and propilenglicol were 15-30 g. The physical properties and stability of gel were tested by observe the viscosity, spreadability and viscosity shift after 1 month of storage. The data was analyzed statistically by using open source software R version 3.1.2 with confidence level is 95% to determine the significance of each factor and their interactions in give the effect. The activity of anti-inflammatory tested by using rat Sprague dawley strain induced suspension of carrageenan-NaCl 1%.

The results showed that Carbopol had a significant effect on viscosity and spreadability. The optimum area were found on the superimposed contour plots that showed desired viscosity and spreadabillity. The gel cocor bebek leaf extract had anti-inflammatory effects 50,34%.

Keywords: cocor bebek leaf extract, gel, carbopol, propilen glycol, factorial

design

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

User
Typewriter
User
Typewriter
Page 18: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileOPTIMASI GELLING AGENT PROPILENGLIKOL DALAM SEDIAAN GEL ANTI EKSTRAK DAUN COCOR BEBEK (DENGAN APLIKASI DESAIN FAKTORIAL Diajukan

1

BAB I

PENGANTAR

A. Latar Belakang

Keadaan sehat bagi semua orang merupakan prioritas utama. Sehat

merupakan keadaan sejahtera badan, jiwa, dan sosial yang memungkinkan untuk

produktif secara sosial ekonomi (Kee dan Hayes 1996). Jika kesehatan terganggu,

orang cenderung merasa tidak nyaman dan produktifitas akan menurun. Banyak

hal yang dapat dikategorikan sebagai gangguan kesehatan diantaranya adalah

inflamasi atau peradangan. Inflamasi dapat terjadi pada banyak organ, baik dalam

maupun luar, salah satunya adalah kulit.

Inflamasi pada kulit sering kali terjadi pada kebanyakan orang dan

merupakan reaksi pertahanan tubuh untuk melawan infeksi atau proses

penyembuhan cedera. Terjadi reaksi vaskular yang menyebabkan cairan, elemen

darah, sel darah putih, dan mediator kimia menumpuk pada tempat yang cedera

pada proses inflamasi. Inflamasi memiliki ciri-ciri khas yaitu kemerahan, panas,

pembengkakan (edema), nyeri, dan hilangnya fungsi (Nugroho, 2011). Inflamasi

merupakan respon alami manusia terhadap cidera namun dampak dari inflamasi

menimbulkan ketidaknyamanan pada penderitanya.

Pengobatan inflamasi yang selama ini dipakai adalah dengan

menggunakan zat kimia sintetis, namun penggunaan dalam waktu lama

menimbulkan efek samping yang tidak diinginkan, berupa penipisan jaringan

kulit, erosi kulit, dan pembuluh darah kulit menipis. Kini banyak dikembangkan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 19: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileOPTIMASI GELLING AGENT PROPILENGLIKOL DALAM SEDIAAN GEL ANTI EKSTRAK DAUN COCOR BEBEK (DENGAN APLIKASI DESAIN FAKTORIAL Diajukan

2

terapi pengobatan inflamasi berbahan aktif dari tanaman. Senyawa aktif dari

tanaman dapat digunakan sebagai terapi inflamasi dan memiliki keunggulan

karena tidak menimbulkan efek samping dalam penggunaan jangka waktu lama.

Salah satu tanaman yang dipercaya secara empiris dapat mengobati gejala

inflamasi adalah tanaman cocor bebek (Kalanchoe pinnata (Lam.)) (Matthew,

Jain, James, Matthew, dan Bhowmik, 2013).

Tanaman cocor bebek mengandung banyak senyawa diantaranya alkaloid,

triterpen, glikosida, flavonoid, kardienolida, bufadienolida dan lipid. Flavonoid

merupakan komponen senyawa dalam cocor bebek yang memiliki efek anti-

inflamasi (Pattewar, 2012). Aktivitas flavonoid sebagai anti-inflamasi adalah

menghambat pelepasan asam arakidonat yang merupakan starting material dalam

respon inflamasi (Lafuente, Guillamon, Villares, Rostagno, dan Martinez, 2009).

Cara tradisional penggunaan daun tanaman cocor bebek sebagai terapi

penyembuhan inflamasi pada kulit adalah dengan diparut atau ditumbuk daunnya

lalu di tempelkan ke daerah yang bengkak atau ruam. Penggunaan secara

tradisional ini kurang efektif dan tidak nyaman bagi pasien, maka cocor bebek

perlu diformulasi menjadi sediaan farmasi (Pattewar, 2012). Ekstrak daun cocor

bebek sebagai obat anti-inflamasi diformulasi menjadi sediaan gel. Gel dipilih

dengan mempertimbangkan kelarutan ekstrak, nyaman digunakan, mudah dicuci,

dan memberikan sensasi dingin pada kulit (Allen, 2002).

Gel adalah sistem semi solid di mana pergerakan medium pendispersinya

dibatasi suatu jalinan struktur tiga dimensi dari partikel atau makromolekul

terdispersi. Komponen penyusun gel yang paling utama adalah gelling agent dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 20: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileOPTIMASI GELLING AGENT PROPILENGLIKOL DALAM SEDIAAN GEL ANTI EKSTRAK DAUN COCOR BEBEK (DENGAN APLIKASI DESAIN FAKTORIAL Diajukan

3

humektan. Gelling agent berfungsi sebagai basis yang membentuk struktur tiga

dimensi yang menjerap dan membatasi pergerakan medium pendispersi yang

mengandung zat aktif obat. Humektan berfungsi untuk mempertahankan

kandungan air dalam sediaan sekaligus mempertahankan kelembaban kulit

(Marriott dan Wilson, 2010). Pada penelitian kali ini digunakan Carbopol sebagai

gelling agent dan propilenglikol sebagai humektan. Carbopol secara umum

digunakan di dalam formulasi sediaan cair atau semisolid yang berfungsi untuk

meningkatkan viskositas sediaan. Propilen glikol menjaga kadar air sediaan dan

meningkatkan absorbsi zat aktif ke kulit pasien (Rowe, Sheskey, dan Owen,

2006).

Metode optimasi memungkinkan untuk mengidentifikasi baik efek

masing-masing faktor maupun efek interaksi antar faktor (Bolton dan Bon, 2004).

Gelling agent dan humektan dipilih sebagai faktor yang dioptimasi karena paling

menentukan sifat fisik dan stabilitas fisik dari sediaan. Kondisi optimum

ditentukan dengan cara desain faktorial dengan dua faktor dan dua level (Voigt,

1994). Penelitian ini menggunakan dua faktor yaitu Carbopol dan propilen glikol,

dengan masing-masing level rendah dan tinggi. Level ditentukan dari orientasi

faktor terhadap formula acuan yang telah dimodifikasi. Formula sediaan gel cocor

bebek perlu dioptimasi guna mendapatkan area komposisi optimum yang

memenuhi parameter sifat fisik dan stabilitas fisik yang baik.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 21: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileOPTIMASI GELLING AGENT PROPILENGLIKOL DALAM SEDIAAN GEL ANTI EKSTRAK DAUN COCOR BEBEK (DENGAN APLIKASI DESAIN FAKTORIAL Diajukan

4

1. Perumusan masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, maka permasalahan yang diambil dalam

penelitian ini adalah :

a. Faktor apakah yang lebih dominan antara Carbopol, propilen glikol atau

interaksi keduanya yang menentukan sifat fisik (viskositas dan daya sebar)

dan stabilitas fisik (pergeseran viskositas setelah penyimpanan satu bulan)

sediaan gel anti-inflamasi ekstrak daun cocor bebek?

b. Apakah area komposisi optimum gelling agent Carbopol dan humektan

propilen glikol yang menghasilkan sediaan gel anti-inflamasi ekstrak daun

cocor bebek dengan sifat fisik (viskositas dan daya sebar) dan stabilitas fisik

(pergeseran viskositas setelah penyimpanan satu bulan) baik diperoleh?

c. Apakah sediaan gel ekstrak daun cocor bebek dapat memberikan efek

farmakologis sebagai anti-inflamasi pada hewan uji tikus yang diinduksi

karagenan-NaCl 1%?

2. Keaslian penelitian

Penelitian yang terkait antara lain:

a. “Formulasi dan Uji Efektivitas Gel Luka Bakar Ekstrak Daun Cocor Bebek

(Kalanchoe pinnata L.) pada kelinci (Oryctolagus cuniculus)” yang

dilakukan oleh Hasyim, Pare, Junaid dan Kurniati (2012). Penelitian tersebut

bertujuan untuk menentukan konsentrasi ekstrak daun cocor bebek yang

paling efektif untuk menyembuhkan luka bakar pada kelinci. Penelitian ini

menggunakan dua macam humektan yaitu gliserol dan propilen glikol.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 22: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileOPTIMASI GELLING AGENT PROPILENGLIKOL DALAM SEDIAAN GEL ANTI EKSTRAK DAUN COCOR BEBEK (DENGAN APLIKASI DESAIN FAKTORIAL Diajukan

5

Perbedaan dengan penelitian kali ini tidak mencari konsentrasi ekstrak

namum mencari formula optimum dari gelling agent dan humektan, serta

hanya menggunakan satu macam humektan yaitu propilen glikol. Peneliti

menggunakan penelitian ini sebagai acuan formula gel ekstrak cocor bebek.

b. “Analgesic and Anti-Inflammatory Activity of Kalanchoe pinnata (Lam.)

Pers” oleh Matthew, Jain, James, Matthew, dan Bhowmik (2013) mengenai

uji aktivitas anti-inflamasi tanaman cocor bebek pada hewan uji tikus yang

diinduksi karagenan-NaCl 1%. Penelitian yang dilakukan oleh Matthew

tidak melakukan formulasi, sedangkan penelitian kali ini dilakukan

formulasi dan penentuan formula optimum.

Sejauh penelusuran pustaka yang dilakukan peneliti, penelitian mengenai

optimasi gelling agent Carbopol dan humektan propilen glikol dalam sediaan

gel anti-inflamasi dari ekstrak daun cocor bebek (Kalanchoe pinnata (Lam.))

dengan aplikasi desain faktorial belum pernah dilakukan.

3. Manfaat penelitian

a. Manfaat teoritis: Penelitian ini diharapkan mampu menambah dan

mengembangkan ilmu pengetahuan dalam dunia farmasi mengenai optimasi

gelling agent Carbopol dan humektan propilen glikol pada sediaan gel anti-

inflamasi ekstrak daun cocor bebek (Kalanchoe pinnata (Lam.)).

b. Manfaat praktis: Penelitian ini diharapkan mampu menghasilkan sedian gel

anti-inflamasi ekstrak daun cocor bebek (Kalanchoe pinnata (Lam.)) dengan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 23: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileOPTIMASI GELLING AGENT PROPILENGLIKOL DALAM SEDIAAN GEL ANTI EKSTRAK DAUN COCOR BEBEK (DENGAN APLIKASI DESAIN FAKTORIAL Diajukan

6

stabilitas dan sifat fisik yang baik serta memiliki efek farmakologis dalam

pengobatan inflamasi.

B. Tujuan

1. Tujuan umum

Penelitian ini bertujuan untuk membuat sediaan gel anti-inflamasi ekstrak

daun cocor bebek (Kalanchoe pinnata(Lam.)) yang memenuhi persyaratan sifat

fisik (viskositas dan daya sebar) dan stabilitas (pergeseran viskositas setelah

penyimpanan 1 bulan).

2. Tujuan khusus

a. Mengetahui faktor yang lebih dominan antara Carbopol, propilen glikol atau

interaksi keduanya yang menentukan sifat fisik (viskositas dan daya sebar)

dan stabilitas fisik (pergeseran viskositas setelah penyimpanan satu bulan)

sediaan gel anti-inflamasi ekstrak daun cocor bebek.

b. Mendapatkan area komposisi optimum gelling agent Carbopol dan

humektan propilen glikol yang menghasilkan sediaan gel anti-inflamasi

ekstrak daun cocor bebek dengan sifat fisik (viskositas dan daya sebar) dan

stabilitas fisik (pergeseran viskositas setelah penyimpanan satu bulan) baik.

c. Mengatahui apakah sediaan gel ekstrak daun cocor bebek dapat memberikan

efek farmakologis sebagai anti-inflamasi pada hewan uji tikus yang

diinduksi karagenan-NaCl 1%.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 24: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileOPTIMASI GELLING AGENT PROPILENGLIKOL DALAM SEDIAAN GEL ANTI EKSTRAK DAUN COCOR BEBEK (DENGAN APLIKASI DESAIN FAKTORIAL Diajukan

7

BAB II

PENELAAHAN PUSTAKA

A. Gel

Gel merupakan sediaan semipadat yang terbentuk dari sistem suspensi

yang dibuat dari partikel anorganik atau molekul organik terpenetrasi dalam

cairan (Direktorat Jenderal Pengawasan Obat dan Makanan RI, 1995).

Gel mengandung larutan bahan aktif tunggal atau campuran dengan

pembawa yang bersifat hidrofilik maupun hidrofobik. Basis dari gel merupakan

senyawa hidrofilik sehingga memiliki konsistensi lembut. Efek penguapan

kandungan air yang terdapat pada basis gel memberikan sensasi dingin saat

diaplikasikan pada kulit. Sediaan gel hidrofilik memiliki sifat daya sebar yang

baik pada permukaan kulit. Pelepasan obat dari sediaan ini dinilai baik, zat aktif

dilepaskan dalam waktu yang singkat dan nyaris semua zat aktif dilepaskan dari

pembawanya. Setelah kering hidrogel akan membentuk suatu lapisan film tipis

elastis dengan daya lekat baik, tidak menyumbat pori kulit, tidak menghambat

fungsi fisiologis kulit, dan mudah dicuci dengan air (Voigt, 1994).

Kandungan utama dalam sediaan gel adalah air (85-95%) dan gelling

agent. Sediaan gel biasanya menggunakan komponen polimer organik seperti

golongan asam poliakrilat (Carbopol), natrium metilselulosa atau selulosa organik

lainnya. Penambahan bahan pengawet harus dilakukan untuk mencegah

pertumbuhan bakteri pada sediaan karena kandungan air yang sangat banyak

merupakan tempat yang baik untuk bakteri berkembang. Penggunaan gel dalam

jangka yang lama akan menyebabkan permukaan kulit menjadi kering, untuk

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 25: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileOPTIMASI GELLING AGENT PROPILENGLIKOL DALAM SEDIAAN GEL ANTI EKSTRAK DAUN COCOR BEBEK (DENGAN APLIKASI DESAIN FAKTORIAL Diajukan

8

menjaga kelembaban kulit pada formula gel sering ditambahkan humektan

(Barel, Paye, dan Malbach, 2001).

Konsistensi gel dipengaruhi oleh gelling agent yang membentuk matriks

tiga dimensi. Gaya intermolekuler dari polimer akan mengikat molekul solven

pada matriks sehingga pergerakan solven menurun dan terjadi peningkatan

viskositas. Rantai polimer organik dapat memanjang pada pelarut yang cocok.

Perpanjangan rantai polimer akan menghasilkan ikatan hidrogen antara air dan

gugus hidroksil dari gelling agent pada pelarut air. Ikatan molekul dalam matriks

inilah yang membentuk struktur pada sediaan gel (Zats dan Kushla, 1996).

B. Gelling agent

Faktor penting yang ada dalam sistem gel adalah gelling agent. Tugas

utama dari gelling agent untuk menjaga konstituen cairan dan padatan dalam

suatu bentuk gel. Gelling agent membentuk jaringan struktur gel. Peningkatan

jumlah gelling agent dalam suatu formula gel akan meningkatkan kekuatan dari

jaringan struktur gel sehingga terjadi kenaikan viskositas. Gelling agent yang

kerap digunakan sebagai basis formula adalah gum alami, gum sintetis, resin,

selulosa dan hidrokoloid lain seperti Carbopol. Tiap jenis gelling agent memiliki

efek masing-masing dalam memberikan pengaruh terhadap formula gel. Besar

konsentrasi gelling agent yang digunakan dalam formula menentukan pula

karakteristik sediaan gel seperti kekuatan dan elastisitas (Zats dan Kushla, 1996).

Gelling agent akan bergabung, saling menjerat, dan membentuk struktur

jaringan koloid tiga dimensi sesaat setelah didispersikan dengan pelarut yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 26: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileOPTIMASI GELLING AGENT PROPILENGLIKOL DALAM SEDIAAN GEL ANTI EKSTRAK DAUN COCOR BEBEK (DENGAN APLIKASI DESAIN FAKTORIAL Diajukan

9

sesuai. Jaringan koloid ini akan menjebak zat aktif dan membatasi aliran cair

dengan mengurangi pergerakan molekul pelarut. Struktur jaringan ini menahan

deformasi sediaan dan sangat berpengaruh terhadap viskositas gel (Pena, 1990).

Gelling agent yang digunakan untuk sediaan farmasi harus inert, aman,

tidak reaktif dan mempengaruhi stabilitas dari zat aktif. Gel yang terbuat dari

polisakarida alami mudah mengalami degradasi oleh mikrobia yang dapat

menurunkan kualitas dan karakteristik dari gel sehingga penambahan pengawet

yang sesuai sangat penting (Zats dan Kushla, 1996).

C. Carbopol

Gambar 1. Struktur molekul Carbopol

Carbopol atau carbomer (gambar 1) adalah polimer sintetik asam akrilat

dengan molekul besar. Carbopol berbentuk serbuk berwarna putih dengan pH 2,5

– 3 (dalam 1% larutan air-Carbopol). Carbopol memiliki sifat higroskopik, dapat

menyerap kelembaban air dari udara. Carbopol mengandung kelompok asam

karboksilat 56% - 68% yang dihitung dari basis kering. Berat molekul resin

carbopol secara teoritis adalah 7 x 105 hingga 4 x 109. Carbopol digunakan secara

umum dalam formulasi sediaan cair atau semisolid sebagai suspending atau

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 27: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileOPTIMASI GELLING AGENT PROPILENGLIKOL DALAM SEDIAAN GEL ANTI EKSTRAK DAUN COCOR BEBEK (DENGAN APLIKASI DESAIN FAKTORIAL Diajukan

10

sebagai agen untuk meningkatkan viskositas. Carbopol berfungsi sebagai gelling

agent pada konsentrasi 0,5-2% (Rowe dkk., 2006).

Gel akan terbentuk saat dinetralisasi pada pH antara 5 dan 10. Netralisasi

dilakukan dengan penambahan hidroksida logam atau amina seperti

diisopropanolamin dan trietanolamin (TEA). Netralisasi pH meningkatkan rantai

panjang carbopol melalui tolakan muatan untuk memproduksi jaringan gel yang

terjerap. Gaya tolak-menolak antar muatan berpengaruh sangat besar dalam

pembentukan gel, peningkatan viskositas dan kekuatan gel yang bergantung pada

pH dan kandungan garam (Swarbrick dan Boylan, 1992).

Carbopol merupakan bahan stabil dan higroskopis yang dapat dipanaskan

hingga temperatur dibawah 1040C selama 2 jam tanpa mempengaruhi viskositas.

Pemanasan yang berlebihan akan menyebabkan perubahan warna dan penurunan

stabilitas. Carbopol dapat mengalami dekomposisi pada suhu 2600C selama 30

menit. Carbopol yang berbentuk serbuk tidak mendukung untuk tumbuhnya jamur

dan kapang. Setelah carbopol didispersikan dengan air maka ada kemungkinan

tumbuhnya jamur dan kapang karena terdapat air sebagai media tumbuh.

Pengawet ditambahkan untuk mencegah pertumbuhan jamur dan kapang pada

sediaan gel.

Viskositas dispersi carbopol dapat terjaga selama penyimpanan pada suhu

kamar dan tingkat kelembaban ruangan yang normal. Penyimpanan dihindarkan

dari sinar matahari atau penambahan antioksidan dapat menjaga viskositas

dispersi. Paparan sinar matahari menyebabkan oksidasi terhadap dispersi

carbomer ditunjukkan dengan penurunan viskositas dispersi. Sediaan topikal

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 28: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileOPTIMASI GELLING AGENT PROPILENGLIKOL DALAM SEDIAAN GEL ANTI EKSTRAK DAUN COCOR BEBEK (DENGAN APLIKASI DESAIN FAKTORIAL Diajukan

11

dengan gelling agent carbomer tidak menunjukkan reaksi hipersensitif pada

manusia (Rowe dkk., 2006).

D. Humektan

Humektan dapat meningkatan kelembaban kulit dan menjaga agar tidak

terhidrasi. Sediaan dengan kandungan air yang tinggi berpotensi mengikat dan

menyerap air dari permukaan kulit untuk menggantikan air dari sediaan yang telah

menguap, menyebabkan kulit menjadi kering. Humektan yang ditambahkan juga

mencegah sediaan menjadi kering dan kehilangan kandungan air dalam jumlah

besar. Lapisan humektan yang tipis akan terbentuk untuk mempertahankan

kelembaban dan mencegah kulit kering (Mukul, Surabhi, dan Atul, 2011).

Cara kerja humektan dalam menjaga kestabilan sediaan gel adalah dengan

mengabsorbsi lembab dari lingkungan, selain itu dapat mempertahankan kadar air

pada permukaan kulit. Humektan yang sering digunakan pada sediaan gel adalah

gliserin dan propilen glikol (Mukul dkk., 2011).

E. Propilen glikol

Gambar 2. Struktur molekul propilen glikol

Propilen glikol (gambar 2) berbentuk cairan tak berwarna yang

mempunyai sifat viskos dan higroskopis, memiliki rumus molekul C3H8O2.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 29: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileOPTIMASI GELLING AGENT PROPILENGLIKOL DALAM SEDIAAN GEL ANTI EKSTRAK DAUN COCOR BEBEK (DENGAN APLIKASI DESAIN FAKTORIAL Diajukan

12

Propilen glikol memiliki banyak fungsi selain sebagai humektan, juga sebagai

pelarut, ekstraktan, pengawet dan desinfektan pada sediaan parentral maupun

nonparenteral. Propilen glikol dapat digunakan sebagai humektan hingga 15%

pada sediaan hidrogel. Pada suhu ruangan dan suhu dingin propilen glikol akan

stabil, namun jika dipanaskan pada suhu tinggi akan teroksidasi menjadi

propionaldehid, asam laktat, asam piruvat, dan asam asetat. Propilen glikol dapat

larut dan stabil pada etanol 95%, gliserin, atau air (Rowe, Cheskey, dan Quinn,

2009).

F. Cocor bebek (Khalanchoe pinata (Lam.))

1. Taksonomi

Kingdom : Plantae – Tumbuhan

Divisio : Spermatophyta

Kelas : Magnoliopsida – Dikotil

Ordo : Rosales

Famili : Crassulaceae

Genus : Kalanchoe

Spesies : Kalanchoe pinnata (Lam.)

Sinonim : Bryophyllum pinnatum, Crassula pinnata

Nama daerah : sosor bebek, cocor bebek

(Prasad, Kuma, Iyer, dan Sudani, 2012)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 30: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileOPTIMASI GELLING AGENT PROPILENGLIKOL DALAM SEDIAAN GEL ANTI EKSTRAK DAUN COCOR BEBEK (DENGAN APLIKASI DESAIN FAKTORIAL Diajukan

13

2. Kandungan kimia

Tanaman cocor bebek mengandung komponen aktif seperti alkaloid,

triterpen, lipid, flavonoid, glikosida, bufadienolides, fenol, dan asam organik.

Bagian daun tanaman ini mempunyai kandungan aktif flavonoid yang memiliki

aktivitas sebagai anti-inflamasi. Kandungan flavonoid terbesar tanaman cocor

bebek terdapat pada bagian daun. (Afzal, Gupta, Kazmi, Rahman, Afzal, dan

Alam, 2012). Secara empiris tanaman cocor bebek biasa digunakan sebagai

obat untuk mematangkan bisul atau mengobati koreng. Daunnya yang

ditumbuk halus juga dapat digunakan sebagai kompres untuk anggota badan

yang mengalami pembengkakan (Suhono dan Tim LIPI, 2010).

3. Uraian tanaman

Cocor bebek merupakan herba berdaging, pada pangkalnya agak berkayu,

tinggi 0,3-2 m, batang segi empat tumpul atau hampir membulat, daun tunggal

atau kelihatan seolah-olah berbilang 3 atau menyirip berdaun 5, daun atau

tajunya memanjang atau oval, dengan ujung yang tumpul, beringgit atau

beringgit rangkap, 5-20 kali 2,5-15 cm, bunga berbilangan atau kelipatan 4,

menggantung, pada malai yang tegak tidak rapat, kelopak daun lekat, bulat

cylindris, melembung, 1,5-4 cm panjangnya, taju pendek, mahkota bentuk

periuk atau lonceng, jelas menyempit di atas pangkal yang melebar, di atasnya

lagi melebar, panjang 3,5-5,5 cm, bagian yang muncul diatas kelopak merah,

pangkal tabung dengan 8 lipatan yang dalam taju bulat telur bentuk lanset,

bentuk ekor yang meruncing, benang sari 8 lipatan yang dalam, taju bulat telur

bentuk lanset, bentuk ekor yang meruncing, benang sari 8, dua lingkaran,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 31: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileOPTIMASI GELLING AGENT PROPILENGLIKOL DALAM SEDIAAN GEL ANTI EKSTRAK DAUN COCOR BEBEK (DENGAN APLIKASI DESAIN FAKTORIAL Diajukan

14

tangkai putik panjang, helaian sisik segi empat, buah bumbung. Berbunga pada

bulan Mei hingga Desember. Cocor bebek berasal dari Afrika. Habitat cocor

bebek ada di tempat yang berbatu dan di bawah pagar (Steenis, Hoed,

Bloembergen, dan Eyma, 1992).

G. Flavonoid

Favonoid adalah senyawa golongan polifenol yang dihasilkan secara

alami oleh hampir semua jenis tumbuhan. Flavonoid ditemukan di bagian buah,

batang, bunga, dan daun. Kandungan flavonoid dalam tumbuhan berikatan dengan

gula membentuk glikosida flavonoid. Ikatan flavonoid dengan gula meningkatkan

polaritas flavonoid. Flavonoid memiliki dua atau lebih cincin aromatik, dan

terhubung masing - masing dengan aromatik hidroksil dan heterosiklik piran

(Lafuente dkk., 2009).

Flavonoid dapat berperan dalam aktivitas anti-inflamasi dengan

mekanisme tertentu. Flavonoid bersifat antioksidatif dan mampu menangkap

radikal bebas, mengatur aktivitas sel yang berhubungan dengan inflamasi,

memodulasi aktivitas enzim yang memetabolisme asam arakidonat serta

memodulasi produksi molekul proinflamasi dan ekspresi gen proinflamasi

(Lafuente dkk., 2009).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 32: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileOPTIMASI GELLING AGENT PROPILENGLIKOL DALAM SEDIAAN GEL ANTI EKSTRAK DAUN COCOR BEBEK (DENGAN APLIKASI DESAIN FAKTORIAL Diajukan

15

Mekanisme anti-inflamasi yang dilakukan oleh flavonoid dapat melalui

beberapa jalur yaitu:

1. Penghambatan aktivitas enzim COX dan/atau lipooksigenase

Inhibisi jalur COX atau lipooksigenase ini secara langsung juga

menyebabkan penghambatan biosintesis agen inflamasi eikosanoid dan

leukotrien yang merupakan produk akhir dari jalur COX dan lipooksigenase.

2. Penghambatan akumulasi leukosit

Efek anti-inflamasi flavonoid dapat disebabkan oleh aksinya dalam

menghambat akumulasi leukosit di daerah inflamasi. Pada kondisi normal

leukosit bergerak bebas sepanjang dinding endotel. Selama inflamasi, berbagai

mediator turunan endotel dan faktor komplemen mungkin menyebabkan adhesi

leukosit ke dinding endotel sehingga menyebabkan leukosit menjadi immobil

dan menstimulasi degranulasi netrofil. Pemberian flavonoid dapat menurunkan

jumlah leukosit immobil dan mengurangi aktivasi komplemen sehingga

menurunkan adhesi leukosit ke endotel dan mengakibatkan penurunan respon

inflamasi tubuh.

3. Penghambatan degranulasi netrofil

Flavonoid dapat menghambat degranulasi netrofil sehingga secara

langsung mengurangi pelepasan asam arakidonat oleh netrofil.

4. Penghambatan pelepasan histamin

Efek anti-inflamasi flavonoid didukung oleh aksinya sebagai

antihistamin. Histamin adalah salah satu mediator inflamasi yang pelepasannya

distimulasi oleh pemompaan kalsium ke dalam sel. Flavonoid dapat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 33: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileOPTIMASI GELLING AGENT PROPILENGLIKOL DALAM SEDIAAN GEL ANTI EKSTRAK DAUN COCOR BEBEK (DENGAN APLIKASI DESAIN FAKTORIAL Diajukan

16

menghambat pelepasan histamin dari sel mast. Flavonoid diduga dapat

menghambat enzim c-AMP fosfodiesterase sehingga kadar c-AMP dalam sel

mast meningkat, dengan demikian kalsium dicegah masuk ke dalam sel yang

berarti juga mencegah pelepasan histamin.

5. Penstabil Reactive Oxygen Species (ROS)

Efek flavonoid sebagai antioksidan secara tidak langsung juga

mendukung efek anti-inflamasi flavonoid. Adanya radikal bebas dapat menarik

berbagai mediator inflamasi. Flavonoid dapat menstabilkan Reactive Oxygen

Species (ROS) dengan bereaksi dengan senyawa reaktif dari radikal sehingga

radikal menjadi inaktif.

(Hidayati, Listyawati, dan Setyawan, 2005)

H. Ekstraksi

Ekstraksi merupakan kegiatan penarikan atau pengambilan kandungan

kimia yang dapat larut pada cairan pengekstraksi sehingga terpisah dari bahan

yang tidak dapat larut (Departemen Kesehatan Republik Indonesia, 1986).

Metode ekstraksi sendiri dapat dibedakan menjadi beberapa jenis yaitu

(1) infundasi, (2) maserasi, (3) perkolasi, (4) destilasi uap. Cara yang paling

sederhanan dalam mengekstraksi adalah maserasi dan dapat diguanakn untuk

simplisia yang mengandung zat aktif dalam jumlah yang banyak yang mudah larut

dalam cairan penyari. Keuntungan cara ekstraksi dengan maserasi adalah

menghasilkan reprodubilitas yang baik, cara pengerjaan dan perawatan yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 34: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileOPTIMASI GELLING AGENT PROPILENGLIKOL DALAM SEDIAAN GEL ANTI EKSTRAK DAUN COCOR BEBEK (DENGAN APLIKASI DESAIN FAKTORIAL Diajukan

17

digunakan sederhana dan mudah diusahakan (Departemen Kesehatan Republik

Indonesia, 1985).

Maserasi merupakan cara ekstraksi paling sederhana. Simplisia

dihaluskan untuk menaikkan luas permukaan menjadi serbuk kasar, ditambahkan

dengan larutan pengekstrak. Selanjutnya disimpan dan dikocok baik secara terus

menerus maupun dengan jeda. Larutan dilindungi dari cahaya matahari langsung

mencegah degradasi oleh cahaya matahari dan perubahan warna (Voigt, 1995).

Proses ektraksi dilakukan dua fase yaitu fase pembilasan dan fase

ekstraksi. Fase pembilasan zat pengekstrak melarutkan zat aktif yang telah berada

di luar sel karena sel telah rusak karena proses penghalusan. Semakin halus

serbuk simplisia maka semakin optimal proses pembilasannya. Fase ekstraksi,

pelarut harus mampu mendesak masuk ke dalam sel. Pelarut dapat masuk dengan

cara membran sel terlebuh dahulu dibengkakkan sehingga terdapat celah, atau

dengan menggunakan zat pemecah selulosa dari sel tanaman. Setelah bahan

pelarut dapat masuk ke dalam sel maka pelarut akan melarutkan zat aktif sesuai

dengan kelarutannya (Voigt, 1995).

I. Inflamasi

Inflamasi merupakan respon tubuh manusia terhadap cedera jaringan dan

infeksi. Reaksi vascular terjadi pada proses inflamasi yang menyebabkan cairan,

elemen darah, sel darah putih (lekosit), dan mediator kimia menumpuk pada

tempat yang cedera atau jaringan yang terinfeksi. Proses inflamasi merupakan

mekanisme perlindungan untuk menetralisir dan membasmi agen berbahaya pada

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 35: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileOPTIMASI GELLING AGENT PROPILENGLIKOL DALAM SEDIAAN GEL ANTI EKSTRAK DAUN COCOR BEBEK (DENGAN APLIKASI DESAIN FAKTORIAL Diajukan

18

tempat cedera untuk persiapan ke fase perbaikan jaringan. Reaksi yang terjadi ini

berlangsung secara berkelanjutan dan membutuhkan pemantik yaitu mediator

inflamasi (Nugroho, 2011). Inflamasi memiliki ciri ciri khas yaitu kemerahan,

panas, pembengkakan (edema), nyeri, dan hilangnya fungsi organ. Gejala

inflamasi ini disebabkan oleh adanya mediator kimia. Mediator kimia dilepaskan

selama proses inflamasi salah satunya adalah prostaglandin. Efek yang

ditimbulkan dari prostaglandin meliputi vasodilatasi, relaksasi otot polos,

meningkatnya permeabilitas kapiler, dan sensitisasi sel saraf terhadap nyeri. Obat

kimiawi seperti aspirin menghambat pelepasan dari prostaglandin sehingga

disebut agen anti-inflamasi (Kee dan Hayes 1996).

Edema merupakan salah satu dari gejala inflamasi. Edema adalah

meningkatnya volume cairan di luar sel (ekstraseluler) dan di luar pembuluh darah

(ekstravaskular) disertai dengan penimbunan di jaringan serosa. Faktor resiko

yang paling berpengaruh terhadap edema adalah iritasi dan alergi. Pengobatan

edema disarankan spesifik pada gejala yang timbul. Tangan dan kaki sangat

rentan terkena edema kronis karena banyak bersentuhan dengan berbagai macam

benda (McKoy, 2012).

J. Desain Faktorial

Model faktorial design adalah sistem desain eksperimental di mana

faktor-faktor yang terlibat dalam suatu reaksi atau proses dapat dievaluasi secara

simultan dan mengukur efek dari faktor-faktor tersebut. Teknik ini dapat

diterapkan dalam masalah farmasi, dan menjadi dasar bagi berbagai percobaan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

User
Typewriter
User
Typewriter
User
Typewriter
Page 36: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileOPTIMASI GELLING AGENT PROPILENGLIKOL DALAM SEDIAAN GEL ANTI EKSTRAK DAUN COCOR BEBEK (DENGAN APLIKASI DESAIN FAKTORIAL Diajukan

19

atau penelitian untuk mencari pemecahan yang optimum (Amstrong dan James,

1996).

Optimasi campuran dua bahan, yang mempunyai dua faktor dengan

menggunakan desain faktorial (two level faktorial design) dilakukan dengan

rumus : � = �� + ��(�)+ ��(�)+ ���(�)(�) ……………………………… (1)

Y adalah respon hasil atau sifat yang diamati. (A), (B) adalah level dari

faktor A dan level dari faktor B. ��,��,��,��� adalah koefisien, dapat dihitung

dari hasil percobaan.

Desain faktorial dua level dan dua faktor diperlukan empat percobaan

(2� = 4, dengan 2 menunjukkan level dan n menunjukkan jumlah faktor). Rumus

(1) dan data yang diperoleh dapat dibuat countour plot suatu respon tertentu yang

sangat berguna dalam pemilihan kondisi yang optimum (Bolton dan Bon, 2004).

Rancangan percobaan desain faktorial tertera pada tabel I.

Tabel I. Rancangan desain faktorial dengan dua faktor dan dua level

Formula Faktor A Faktor B Interaksi faktor A dan B

1 - - +

A + - -

B - + -

AB + + +

Keterangan :

+ = level tinggi

- = level rendah

Formula 1 = formula dengan faktor A level rendah dan faktor B level rendah

Formula A = formula dengan faktor A level tinggi dan faktor B level rendah

Formula B = formula dengan faktor A level rendah dan faktor B level tinggi

Formula AB = formula dengan faktor A level tinggi dan faktor B level tinggi

(Bolton dan Bon, 2004)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 37: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileOPTIMASI GELLING AGENT PROPILENGLIKOL DALAM SEDIAAN GEL ANTI EKSTRAK DAUN COCOR BEBEK (DENGAN APLIKASI DESAIN FAKTORIAL Diajukan

20

Metode desain faktorial, perhitungan efek ini dapat digunakan untuk

memperkirakan efek yang dominan dalam menentukan respon. Keuntungan utama

desain faktorial adalah bahwa metode ini memungkinkan untuk mengindentifikasi

baik efek masing-masing faktor maupun efek interaksi antar faktor (De Muth,

1999).

K. Landasan Teori

Daun cocor bebek dapat dimanfaatkan untuk mengobati inflamasi.

Kandungan daun cocor bebek yang berperan sebagai agen anti-inflamasi adalah

flavonoid. Flavonoid memiliki beberapa mekanisme pengobatan anti-inflamasi

salah satunya adalah menghambat metabolisme enzim pembentuk asam

arakidonat yang merupakan mediator penting dalam proses inflamasi (Hidayati

dkk., 2005).

Flavonoid yang terkandung dalam tanaman cocor bebek diektraksi.

Ekstrak daun cocor bebek diformulasi menjadi suatu sediaan gel agar mudah

digunakan dan acceptable. Sediaan dalam bentuk gel mempunyai kelebihan yaitu

mudah dicuci, mudah mengering membentuk lapisan film, memberikan efek

dingin pada kulit sehingga cocok jika digunakan sebagai gel anti-inflamasi

(Hidayati dkk., 2005).

Gelling agent dan humektan merupakan komponen penting yang dapat

mempengaruhi sifat fisik dan stabilitas fisik gel (Rowe dkk., 2006). Sifat fisik

meliputi viskositas dan daya sebar gel, sedangkan stabilitas fisik gel meliputi

pegeseran viskositas sediaan gel. Gelling agent yang digunakan adalah Carbopol

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 38: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileOPTIMASI GELLING AGENT PROPILENGLIKOL DALAM SEDIAAN GEL ANTI EKSTRAK DAUN COCOR BEBEK (DENGAN APLIKASI DESAIN FAKTORIAL Diajukan

21

dan humektan yang digunakan adalah propilen glikol. Oleh karena itu, optimasi

untuk menentukan komposisi gelling agent dan humektan diperlukan untuk

mendapatkan sifat fisik dan stabilitas gel yang optimum. Aplikasi desain faktorial

digunakan untuk menentukan area optimum komposisi gelling agent dan

humektan yang digunakan dengan superimposed contour plot.

L. Hipotesis

a. Faktor yang lebih dominan antara Carbopol, propilen glikol atau interaksi

keduanya yang menentukan sifat fisik (viskositas dan daya sebar) dan

stabilitas fisik (pergeseran viskositas setelah penyimpanan satu bulan) sediaan

gel anti-inflamasi ekstrak daun cocor bebek dapat diketahui.

b. Area komposisi optimum gelling agent Carbopol dan humektan propilen

glikol yang meghasilkan sediaan gel anti-inflamasi ekstrak daun cocor bebek

dengan sifat fisik (viskositas dan daya sebar) dan stabilitas fisik (pergeseran

viskositas setelah penyimpanan satu bulan) baik didapatkan.

c. Sediaan gel ekstrak daun cocor bebek dapat memberikan efek farmakologis

sebagai anti-inflamasi pada hewan uji tikus yang diinduksi karagenan-NaCl

1%.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 39: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileOPTIMASI GELLING AGENT PROPILENGLIKOL DALAM SEDIAAN GEL ANTI EKSTRAK DAUN COCOR BEBEK (DENGAN APLIKASI DESAIN FAKTORIAL Diajukan

22

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis dan Rancangan Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian ekperimental murni menggunakan

metode desain faktorial yang bersifat eksploratif dengan dua faktor dan dua level.

Penelitian ini mencari range formula sediaan gel anti-inflamasi ekstrak daun

cocor bebek yang memenuhi uji fisik.

B. Variabel Penelitian

1. Variabel bebas

Variabel bebas dalam penelitian ini adalah level Carbopol dan propilen glikol

yang digunakan dalam formulasi sediaan gel anti-inflamasi ekstrak daun cocor

bebek (Kalanchoe pinnata (Lam.)).

2. Variabel tergantung

Variabel tergantung dalam penelitian ini adalah sifat fisik sediaan gel yang

meliputi viskositas, daya sebar, pH, organoleptis, serta stabilitas sediaan gel

(pergeseran viskositas) setelah penyimpanan selama satu bulan.

3. Variabel pengacau terkendali

Variabel pengacau terkendali dalam penelitian ini adalah waktu panen daun

cocor bebek, umur, habitat tumbuh, dan cara panen dari tanaman cocor bebek,

proses ekstraksi, lama dan kecepatan pencampuran saat pembuatan sediaan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 40: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileOPTIMASI GELLING AGENT PROPILENGLIKOL DALAM SEDIAAN GEL ANTI EKSTRAK DAUN COCOR BEBEK (DENGAN APLIKASI DESAIN FAKTORIAL Diajukan

23

gel, lama penyimpanan, alat percobaan, dan wadah yang digunakan untuk

menyimpan sediaan gel.

4. Variabel pengacau tak terkendali

Variabel pengacau tak terkendali dalam penelitian ini adalah suhu,

kelembaban udara ruangan pada saat pembuatan dan penyimpanan, serta

fisiologis dari tikus.

C. Definisi Operasional

1. Gel anti-inflamasi ekstrak daun cocor bebek adalah sediaan semi padat yang

dibuat dengan gelling agent (Carbopol), humektan (propilen glikol) dan zat

aktif flavonoid dari ekstrak daun cocor bebek (Kalanchoe pinnata (Lam.))

sesuai dengan formula yang ditentukan sebelumnya dengan prosedur

pembuatan dalam penelitian ini.

2. Ekstrak daun cocor bebek adalah ekstrak daun cocor bebek (Kalanchoe

pinnata (Lam.)) yang didapat dari hasil proses maserasi serbuk daun cocor

bebek (Kalanchoe pinnata (Lam.)) dengan pelarut etanol 70% kualitas teknis

kemudian dipekatkan dengan rotary evaporator dan diuapkan sisa pelarutnya

diatas waterbath selama 3 jam dengan pengadukan setiap setengah jam sekali.

3. Gelling agent adalah bahan pembawa dalam sediaan gel yang dapat

mempengaruhi sifat fisik sediaan gel dan merupakan faktor yang akan

dioptimasi, dalam penelitian ini digunakan Carbopol.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 41: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileOPTIMASI GELLING AGENT PROPILENGLIKOL DALAM SEDIAAN GEL ANTI EKSTRAK DAUN COCOR BEBEK (DENGAN APLIKASI DESAIN FAKTORIAL Diajukan

24

4. Humektan adalah bahan yang berfungsi sebagai pelembab kulit dalam sediaan

gel yang merupakan faktor yang akan dioptimasi, dalam penelitian ini

digunakan propilen glikol.

5. Sifat fisik adalah parameter yang dapat dilihat dan dapat diukur secara

kuantitatif meliputi organoleptis, pH, viskositas, dan daya sebar.

6. Organoleptis adalah salah satu parameter uji sediaan gel yang menggunakan

indra untuk menilainya meliputi warna, bau, homogenitas, dan tekstur dari

sediaan gel.

7. Viskositas adalah nilai kekentalan sediaan gel ekstrak daun cocor bebek yang

diukur menggunakan viskometer. Nilai dari viskositas sediaan gel diketahui

dengan mengamati jarum penunjuk viskositas. Pengukuran viskositas

dilakukan setelah penyimpanan selama 48 jam dari formulasi sediaan.

8. Daya sebar adalah kemampuan menyebar dari sediaan gel ekstrak daun cocor

bebek yang nilainya didapat dari pengukuran diameter rata – rata penyebaran

gel pada lempeng kaca yang diberi pemberat total 125 gram selama 1 menit.

Pengukuran daya sebar dilakukan setelah penyimpanan selama 48 jam dari

formulasi.

9. Stabilitas gel adalah sifat gel dalam mempertahankan kestabilannya yang

dilihat dari pergeseran viskositas.

10. Pergeseran viskositas adalah prosentase perubahan viskositas sediaan gel

setelah penyimpanan satu bulan dibandingkan dengan pengujian setelah 48

jam penyimpanan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 42: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileOPTIMASI GELLING AGENT PROPILENGLIKOL DALAM SEDIAAN GEL ANTI EKSTRAK DAUN COCOR BEBEK (DENGAN APLIKASI DESAIN FAKTORIAL Diajukan

25

11. Faktor adalah variabel yang diteliti di dalam penelitian (Carbopol dan propilen

glikol).

12. Level adalah tetapan atau nilai dari suatu faktor yang dinyatakan secara

numerik.

13. Efek adalah nilai respon yang disebabkan oleh variasi level dari faktor.

14. Respon adalah besaran atau nilai yang diamati, perubahahan efek dan

besarnya dapat dinyatakan secara kuantitatif. Respon penelitian ini adalah sifat

fisik (viskositas dan daya sebar) dan stabilitas gel (pergeseran viskositas).

15. Contour plot adalah grafik yang digunakan untuk memprediksi area optimum

dari formula yang menunjukkan parameter sediaan gel yang baik.

16. Superimposed countour plot adalah penggabungan grafik-grafik profil pada

daerah optimum pada uji daya sebar, viskositas dan pergeseran viskositas.

17. Area optimum adalah area dari komposisi Carbopol dan propilen glikol yang

memberikan sifat fisik dan stabilitas fisik sediaan gel yang baik, yaitu daya

sebar 5-7 cm, viskositas 200-300 dPas, serta pergeseran viskositas selama

penyimpanan ≤ 10%.

D. Bahan Penelitian

Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah ekstrak daun cocor

bebek (Kalanchoe pinnata (Lam.)), aquadest, Carbopol (kualitas farmasetis),

trietanolamin (kualitas farmasetis), propilen glikol (kualitas farmasetis), metil

paraben (kualitas farmasetis), etanol 70% (kualitas farmasetis), suspensi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 43: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileOPTIMASI GELLING AGENT PROPILENGLIKOL DALAM SEDIAAN GEL ANTI EKSTRAK DAUN COCOR BEBEK (DENGAN APLIKASI DESAIN FAKTORIAL Diajukan

26

karagenan-NaCl 1%, tikus galur Sprague dawley berumur 2-3 bulan berat antara

100-200 gram, dan Voltadex®.

E. Alat Penelitian

Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah blender (Phillip), mixer

(Maspion MT-1150), almari pengering, Erlenmeyer, maserator, corong Buchner,

labu hisap, pompa vacuum, neraca analitik, vacuum rotary evaporator, oven, gelas

ukur, wadah plastik, sendok, pipet ukur, propipet, cawan porselen, pipet tetes,

batang pengaduk, cawan arloji, gelas Beaker, viscometer seri VT 04 (RION-

JAPAN), stopwatch, waterbath, indikator pH universal (pH stik), seperangkat

alat uji daya sebar, dan jangka sorong digital.

F. Tata Cara Penelitian

1. Determinasi tanaman cocor bebek (Kalanchoe pinnata (Lam.))

Determinasi tanaman cocor bebek dilakukan di Laboratorium

Farmakognosi Fitokimia Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Determinasi

dilakukan bertujuan untuk memastikan kebenaran dari tanaman yang akan

digunakan dalam penelitian ini. Determinasi dilakukan dengan mengacu pada,

Flora of Java (Backer dan ven den Brink, 1963). Determinasi dilakukan

dengan mencocokkan ciri morfologi tanaman dengan kunci determinasi

hingga diperoleh kategori spesies sehingga dapat diketahui kebenaran identitas

tanaman.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 44: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileOPTIMASI GELLING AGENT PROPILENGLIKOL DALAM SEDIAAN GEL ANTI EKSTRAK DAUN COCOR BEBEK (DENGAN APLIKASI DESAIN FAKTORIAL Diajukan

27

2. Pengumpulan dan cara panen daun cocor bebek

Bibit daun cocor bebek diperoleh dari tempat budidaya tanaman obat

Merapi Farma yang terdapat di daerah kaliurang, Sleman, Yogyakarta.

Kemudian bibit dibudidayakan secara mandiri di kebun obat kampus III

Universitas Sanata Dharma Yogyakarta, Paingan. Tanaman cocor bebek

disiam tiga hari sekali. Tanaman dipanen pada umur tiga bulan (sebelum

tanaman berbunga) dihitung setelah penanaman. Daun hasil panen dicuci

dengan air mengalir (sortasi basah). Selanjutnya daun yang sudah dicuci

diangin-anginkan kemudian dirajang memanjang 0,5 cm. Rajangan daun

dikeringkan di almari pengering dengan pengontrol suhu (350C) dan sirkulasi

udara sirkulasi udara sampai daun benar-benar kering. Parameter kering

adalah daun mudah dipatahkan atau hancur bila diremas. Simplisia yang sudah

kering diserbuk dengan menggunakan blender. Serbuk lalu diayak dengan

ayakan 40 mesh dan hasil ayakan disimpan dalam wadah tertutup rapat

(Anam, 2015).

3. Pembuatan ekstrak daun cocor bebek

Metode ekstraksi dimodifikasi dari teknik ekstraksi senyawa etanolik

daun cocor bebek oleh Nwose (2013) dengan mengganti perendaman selama

48 jam menjadi maserasi selama 48 jam. Serbuk daun cocor bebek sebanyak

40 gram dimaserasi dalam 100 mL etanol 70% (teknis). Maserasi dilakukan

selama 48 jam. Selanjutnya larutan disaring menggunakan corong Bunchner

dengan bantuan pompa vaccum. Proses maserasi diulangi sebanyak dua kali

dengan menggunakan jenis dan jumlah pelarut yang sama yaitu 100 mL etanol

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 45: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileOPTIMASI GELLING AGENT PROPILENGLIKOL DALAM SEDIAAN GEL ANTI EKSTRAK DAUN COCOR BEBEK (DENGAN APLIKASI DESAIN FAKTORIAL Diajukan

28

70%. Residu yang didapat kemudian diuapkan menggunakan rotary

evaporator dengan suhu 50oC selama 3 jam. Hasil rotary evaporator

dipindahkan ke cawan porselin untuk selanjutnya diuapkan diatas waterbath

dengan suhu 600C selama 3 jam dan dilakukan pengadukan berkala setiap 30

menit.

4. Penetapan kadar flavonoid pada ekstrak cocor bebek

Hasil ekstrak daun cocor bebek ditetapkan kadar flavonoidnya dengan

metode spektrofotometri yang dilakukan oleh LPPT Universitas Gajah Mada

dengan menggunakan standar pembanding quercetin. Cara kerja dari

penetapan kadar adalah 50 mg sampel digodog, ditambahkan 10 mL larutan

asam klorida 2 N, direfluk selama 30 menit, diektraksi dengan 10 mL dietil

eter, ambil fase dietil eternya, fase dietil eter diuapkan hingga kering dengan

hembusan gas nitrogen, ditambahkan 0,3 mL natrium nitrit 5%, setelah 5

menit ditambahkan 0,6 mL aluminium klorida 10% tunggu 5 menit,

ditambahkan 2 mL natrium hidroksida 1 M, ditambahkan akuades hingga 10

mL, dihitung tetapan serapan pada panjang gelombang 510 nm.

5. Orientasi level faktor Carbopol dan propilen glikol

a. Orientasi level Carbopol

Level Carbopol diorientasi dengan mengembangkan sebanyak 0,8;

1; 1,2; 1,4; 1,6; 1,8 dan 2 masing – masing dalam 100 mL aquadest selama

24 jam. Propilen glikol sebanyak 25 gram, aquadest 67 mL, etanol 1,3 mL

dan TEA sebanyak 3 gram ditambahkan pada masing-masing formula.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 46: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileOPTIMASI GELLING AGENT PROPILENGLIKOL DALAM SEDIAAN GEL ANTI EKSTRAK DAUN COCOR BEBEK (DENGAN APLIKASI DESAIN FAKTORIAL Diajukan

29

Tiap formula dilakukan pencampuran selama 5 menit menggunakan mixer

dengan skala putar satu.

Sediaan gel diukur nilai viskositasnya dengan viscometer seri VT

04 (RION-JAPAN) setelah penyimpanan 48 jam. Pengujian daya sebar

sediaan dilakukan dengan menimbang gel sebanyak 1 gram, diberi beban

total 125 gram, ditunggu selama 1 menit, kemudian diukur diameter

penyebarannya menggunakan penggaris.

b. Orientasi level propilen glikol

Level propilen glikol diorientasi dengan mengembangkan sebanyak

2 gram sebanyak 5 wadah masing – masing dalam 100 mL aquades selama

24 jam. Ditambahkan propilen glikol pada masing-masing formula

sebanyak 5; 10; 15; 20; 25; 30 gram, aquadest 67 mL, etanol 1,3 mL dan

TEA sebanyak 3 gram. Tiap formula dilakukan pencampuran selama 5

menit menggunakan mixer dengan skala putar satu.

Sediaan gel diukur nilai viskositasnya dengan viscometer seri VT

04 (RION-JAPAN) setelah penyimpanan 48 jam. Pengujian daya sebar

sediaan dilakukan dengan menimbang gel sebanyak 1 gram, diberi beban

total 125 gram, ditunggu selama 1 menit, kemudian diukur diameter

penyebarannya menggunakan penggaris.

6. Formula gel anti-inflamasi ekstrak daun cocor bebek

a. Formula. Formula yang digunakan dalam penelitian ini mengacu formula

dalam penelitian “Formulasi dan Uji Efektifitas Gel Luka Bakar Ekstrak

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 47: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileOPTIMASI GELLING AGENT PROPILENGLIKOL DALAM SEDIAAN GEL ANTI EKSTRAK DAUN COCOR BEBEK (DENGAN APLIKASI DESAIN FAKTORIAL Diajukan

30

Daun Cocor Bebek (Kalanchoe pinnata L.) pada Kelinci (Oryctogalus

cuniculus)” oleh Hasyim dkk. (2012), seperti terlihat dalam tabel II.

Tabel II. Formula gel ekstrak daun cocor bebek

Nama Bahan Komposisi (%b/v) Ekstrak Cocor Bebek 2,5

Carbopol 0,6 Trietanolamin 0,81

Gliserol 25 Propilen glikol 5 Metil Paraben 0,18 Etanol 70% 0,5

Air ad 100 (Hasyim dkk., 2012)

Formula acuan selanjutnya dimodifikasi menjadi formula dengan

komposisi variasi gelling agent dan humektan (menggunakan 1 jenis

humektan saja yaitu propilen glikol). Formula yang dibuat pada

penelitian dilihat pada tabel III.

Tabel III. Formula gel ekstrak daun cocor bebek modifikasi

Nama Bahan Formula (g)

F 1 F A F B F AB Ekstrak cocor bebek 5 5 5 5

Carbopol 1,2 1,6 1,2 1,6 Propilen glikol 15 15 30 30 Trietanolamin 3 3 3 3 Metil paraben 0,36 0,36 0,36 0,36 Etanol 70% 1,3 mL 1,3 mL 1,3 mL 1,3 mL Aquadest 162 mL 162 mL 162 mL 162 mL

Keterangan : A = faktor Carbopol B = faktor propilen glikol F 1 = formula dengan faktor A level rendah dan faktor B level rendah F A = formula dengan faktor A level tinggi dan faktor B level rendah F B = formula dengan faktor A level rendah dan faktor B level tinggi F AB = formula dengan faktor A level tinggi dan faktor B level tinggi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 48: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileOPTIMASI GELLING AGENT PROPILENGLIKOL DALAM SEDIAAN GEL ANTI EKSTRAK DAUN COCOR BEBEK (DENGAN APLIKASI DESAIN FAKTORIAL Diajukan

31

b. Pembuatan gel. Carbopol dikembangkan dalam wadah berisi 100 mL

aquadest. Proses pengembangan dilakukan dengan cara menaburkan

Carbopol di atas aquadest dan didiamkan selama 24 jam. Metil paraben

dilarutkan ke dalam 1,3 mL etanol 70% dan diaduk hingga larut,

ditambahkan propilen glikol, ekstrak daun cocor bebek, kemudian

ditambahkan 62 mL aquadest (campuran 1). Campuran 1 ditambahkan

dengan Carbopol yang telah dikembangkan sebelumnya. Semua bahan

diaduk kuat menggunakan mixer dengan kecepatan putar level 1 hingga

homogen selama 1 menit lalu ditambahkan 3g trietanolamin dan

pengadukan dilanjutkan sampai 5 menit.

7. Uji sifat fisik dan stabilitas fisik gel

a. Uji organoleptis. Sediaan gel diuji terhadap penampilan fisik meliputi

warna, bau, homogenitas, dan teksturnya. Uji organoleptis dilakukan 48

jam setelah pembuatan.

b. Uji pH. Pengukuran pH dilakukan menggunakan pH stick. Sediaan gel

dioleskan secukupnya pada stik, kemudian dibandingkan warnanya untuk

menentukan pH. Uji pH dilakukan 48 jam setelah pembuatan dan setelah

1 bulan penyimpanan.

c. Uji viskositas. Uji viskositas dilakukan 48 jam setelah pembuatan.

Masing-masing formula gel diukur viskositasnya dengan menggunakan

alat Viscometer Rion seri VT 04. Ukuran padle yang digunakan adalah

skala 2.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 49: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileOPTIMASI GELLING AGENT PROPILENGLIKOL DALAM SEDIAAN GEL ANTI EKSTRAK DAUN COCOR BEBEK (DENGAN APLIKASI DESAIN FAKTORIAL Diajukan

32

d. Uji daya sebar. Pengukuran daya sebar sediaan gel dilakukan 48 jam

setelah pembuatan. Gel ditimbang sejumlah 1 gram kemudian diletakkan

di tengah lempeng kaca bulat berskala. Di atas gel diletakkan kaca bulat

lain dan pemberat sehingga berat kaca bulat dan pemberat dengan total

beban 125 gram, didiamkan selama 1 menit, kemudian dicatat diameter

sebarnya selaman 1 menit (Garg, Aggarwal, Garg dan Singla 2002).

e. Uji pergeseran viskositas. Uji pergeseran viskositas dilakukan setelah

penyimpanan pada minggu ke-1, 2, 3, dan 4. Masing-masing formila

diukur viskositasnya dengan menggunakan alat Viscometer Rion seri VT

04. Ukuran rotor yang digunakan adalah skala 2.

8. Uji aktivitas anti-inflamasi

Uji aktifitas anti-inflamasi gel ekstrak daun cocor bebek dilakukan

terhadap tikus jantan galur Sprague dawley dengan tata cara penelitian metode

radang telapak kaki belakang.

a. Penyiapan hewan uji. Hewan uji yang digunakan dalam penelitian ini

adalah tikus jantan galur Spargue dawley umur 2-3 bulan dengan berat

badan 150-200 gram. Kelompok perlakuan terdiri dari kontrol negatif

sespensi karagenan-NaCl 1%, kontrol positif Voltadex®, dan sediaan gel

antiinflamsi ekstrak daun cocor bebek pada formula optimum.

b. Pembuatan suspensi karagenan-NaCl 1%. NaCl ditimbang sebanyak 0,9

gram dilarutkan dengan aquadest dalam labu ukur 100 mL. Karagenan

ditimbang sebanyak 0,1 gram, dilarutkan dengan larutan NaCl 0,9% dalam

labu ukur 10 mL

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 50: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileOPTIMASI GELLING AGENT PROPILENGLIKOL DALAM SEDIAAN GEL ANTI EKSTRAK DAUN COCOR BEBEK (DENGAN APLIKASI DESAIN FAKTORIAL Diajukan

33

c. Perlakuan hewan uji. Hewan uji dibagi menjadi :

1) Kelompok kontrol negatif suspensi karagenan-NaCl 1%

Kaki kiri belakang tikus diukur menggunakan jangka sorong

sebelum diinjeksi dengan suspensi karagenan-NaCl 1% (menit ke-0)

sejumlah 0,5 mL secara subplantar. Edema yang terjadi lalu diukur

pada menit ke-30, 60, 120, dan 180 dengan menggunakan jangka

sorong digital.

2) Kelompok kontrol positif Voltadex®

Kaki kiri belakang tikus diukur menggunakan jangka sorong

sebelum dioleskan Voltadex® sebanyak 1 gram, satu jam kemudian

diinjeksi dengan suspensi karagenan-NaCl 1% sejumlah 0,5 mL secara

subplantar. Edema yang terjadi lalu diukur pada menit ke-0 (sebelum

dioleskan Voltadex®), 30, 60, 120, dan 180 dengan menggunakan

jangka sorong digital.

3) Kelompok perlakuan sediaan gel anti-inflamasi ekstrak daun cocor

bebek pada formula optimum.

Kaki kiri belakang tikus diukur menggunakan jangka sorong

sebelum dioleskan gel ekstrak daun cocor bebek sebanyak 1 gram, satu

jam kemudian diinjeksi dengan suspensi karagenan-NaCl 1% sejumlah

0,5 mL secara subplantar. Edema yang terjadi lalu diukur pada menit

ke-0 (sebelum dioleskan gel), 30, 60, 120, dan 180 dengan

menggunakan jangka sorong digital.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 51: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileOPTIMASI GELLING AGENT PROPILENGLIKOL DALAM SEDIAAN GEL ANTI EKSTRAK DAUN COCOR BEBEK (DENGAN APLIKASI DESAIN FAKTORIAL Diajukan

34

d. Analisis hasil pengukuran

Analisis hasil dilakukan dengan menggukur ketebalan telapak

kaki tikus menggunakan jangka sorong. Nilai tebal edema tiap jam

diukur dengan rumus:

Yu = Yt –Yo…………………………………………...……(2)

Keterangan:

Yu = Edema kaki tikus pada waktu tertentu

Yt = Tebal kaki tikus pada waktu tertentu setelah diradangkan dengan

karagenan 1%

Yo = Tebal kaki tikus sebelum diradangkan dengan karagenan 1%

Nilai AUC total masing-masing perlakuan dengan rumus:

������ = ∑ �(�������)

�(�� − ����)�

�� ....................................(3)

������ = luas area dibawah kurva dari jam ke-0 sampai jam ke-3

(mm.jam).

���� = selisih tebal edema telapak kaki pada jam ke-(n-1) (mm)

�� = selisih tebal edema telapak kaki pada jam ke-n (mm)

�� = jam ke-n (jam)

���� = jam ke-(n-1) (jam)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 52: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileOPTIMASI GELLING AGENT PROPILENGLIKOL DALAM SEDIAAN GEL ANTI EKSTRAK DAUN COCOR BEBEK (DENGAN APLIKASI DESAIN FAKTORIAL Diajukan

35

Persen penghambatan inflamasi dihitung dengan rumus:

Daya Anti-inflamasi (%) = (�� ��� �)�� (��� �� �)�

(��� ���)� × 100% .......................(4)

(������)� = ������ rata – rata kontrol negatif (mm.jam)

(������)� = ������ masing-masing mencit pada kelompok yang

diberi perlakuan n (mm.jam)

(Taufiq, Wahyuningtyas, dan Wahyuni, 2008)

G. Optimasi dan Analisis Data

Data sifat fisik dan stabilitas fisik gel yang diperoleh dianalisis sesuai

dengan metode perhitungan desain faktorial untuk mengetahui efek dari Carbopol,

propilen glikol, dan interaksinya. Analisis menggunakan pendekatan desain

faktorial untuk menghitung koefisien b0, b1, b2, b12 sehingga didapatkan

persamaan Y = b0 + b1(X1) + b2(X2) + b12(X1)(X2). Contour plot sifat fisik gel

anti-inflamasi ekstrak daun cocor bebek dapat dibuat dari persamaan ini. Masing-

masing contour plot digabungkan menjadi contour plot superimposed untuk

mengetahui area komposisi optimal Carbopol dan propilen glikol, pada level yang

diteliti. Analisis data dilakukan dengan menggunakan program R 3.1.2. Uji

statistik yang dilakukan adalah uji Shapiro-Wilk untuk mengetahui normalitas

distribusi data. Distribusi data dinyatakan normal memiliki nilai p lebih besar dari

0,05. Jika data normal maka dilanjutkan dengan uji Levene’s untuk mengetahui

kesamaan variansi dari data yang ada. Data homogen variansinya apabila nilai p

lebih besar 0,05. Jika data memiliki distribusi normal dan variansi homogen

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 53: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileOPTIMASI GELLING AGENT PROPILENGLIKOL DALAM SEDIAAN GEL ANTI EKSTRAK DAUN COCOR BEBEK (DENGAN APLIKASI DESAIN FAKTORIAL Diajukan

36

dilanjutkan dengan uji two way ANOVA pada taraf kepercayaan 95%. Uji

ANOVA bertujuan untuk mengetahui signifikansi efek dari Carbopol dan propilen

glikol serta interaksi kedua faktor sehingga dapat diketahui faktor dominan yang

mempengaruhi sifat fisik dan stabilitas gel anti-inflamasi ekstrak daun cocor

bebek. Jika nilai p kurang dari 0,05 maka faktor dikatakan berpengaruh. Nilai

mutlak terbesar dari hasil uji ANOVA merupakan faktor yang paling dominan

mempengaruhi efek. Nilai positif menunjukkan bahwa faktor tersebut

memperbesar efek, sedangkan nilai negatif menunjukkan bahwa faktor tersebut

memperkecil efek.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 54: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileOPTIMASI GELLING AGENT PROPILENGLIKOL DALAM SEDIAAN GEL ANTI EKSTRAK DAUN COCOR BEBEK (DENGAN APLIKASI DESAIN FAKTORIAL Diajukan

37

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Determinasi Tumbuhan

Tanaman yang akan digunakan dalam penelitian dideterminasi oleh

penulis. Determinasi bertujuan untuk memastikan bahwa tanaman yang dipakai

sebagai sumber zat aktif benar merupakan tanaman cocor bebek (Kalanchoe

pinnata (Lam.)). Determinasi menggunakan buku kunci determinasi Backer dan

ven den Brink (1965). Peneliti melakukan determinasi dengan cara mencocokkan

ciri-ciri tanaman dengan buku kunci determinasi. Determinasi disahkan dengan

Lembar Pengesahan Determinasi yang dikeluarkan oleh Laboratorium Kebun

Tanaman Obat Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta

(Lampiran 1). Hasil dari determinasi menyatakan benar bahwa tanaman yang

dibudidayakan dan diambil sebagai sumber zat aktif merupakan tanaman cocor

bebek (Kalanchoe pinnata (Lam.))

B. Pengumpulan Bahan dan Pembuatan Simplisia

Daun cocor bebek yang digunakan dalam penelitian ini diperoleh dari

tanaman cocor bebek hasil pembudidayaan mandiri di kebun obat kampus III

Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta, Paingan, dengan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 55: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileOPTIMASI GELLING AGENT PROPILENGLIKOL DALAM SEDIAAN GEL ANTI EKSTRAK DAUN COCOR BEBEK (DENGAN APLIKASI DESAIN FAKTORIAL Diajukan

38

maksud untuk meminimalkan variabel pengacau yaitu waktu panen daun cocor

bebek, umur, habitat tumbuh, dan cara panen dari tanaman cocor bebek.

Kandungan metabolisme tanaman cocor bebek yang dibudidayakan diharapkan

seragam karena mendapatkan perlakuan yang sama. Bibit tumbuhan diperoleh

dari satu tempat yaitu Merapi Farma Kaliurang Sleman Yogyakarta.

Setiap tanaman diperlakukan sama, mendapatkan intensitas sinar

matahari yang seragam, dan penyiraman setiap 3 hari sekali. Daun cocor bebek

dipanen pada umur tiga bulan (sebelum tanaman berbunga) dihitung setelah

penanaman. Menurut Milad, El-Ahmady dan Singab (2014) daun cocor bebek

yang dipanen sebelum berbunga memiliki efek anti-inflamasi, sedangkan

pemanenan yang dilakukan setelah tanaman berbunga setelah diuji tidak

memunculkan efek farmakologis anti-inflamasi. Proses pemanenan daun paling

baik dilakukan pada pagi hari karena belum berlangsungnya aktifitas fotosintesis

dari tanaman yang akan berpengaruh pada kandungan flavonoidnya. Daun yang

dipanen berwarna hijau tua dan memiliki lebar 5-10 cm. Daun cocor bebek hasil

panen dicuci dengan air mengalir untuk memisahkan dari kotoran, tanah, dan pasir

yang menempel hingga bersih. Daun ditiriskan kemudian dirajang memanjang

dengan ukuran seragam (3mm-4mm) untuk memudahkan dalam proses

pengeringan.

Daun dikeringkan di tempat teduh dibawah bayangan sinar matahari

selama dua hari untuk mengurangi kadar air dalam rajangan daun cocor bebek,

dilanjutkan di almari pengering dengan suhu 350C, sirkulasi udara menyala. Cara

pengeringan di almari pengering memiliki kelebihan suhu udara terkontrol,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 56: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileOPTIMASI GELLING AGENT PROPILENGLIKOL DALAM SEDIAAN GEL ANTI EKSTRAK DAUN COCOR BEBEK (DENGAN APLIKASI DESAIN FAKTORIAL Diajukan

39

sehingga zat aktif terjaga dari degradasi oleh cahaya matahari dan suhu tinggi.

Cara pengeringan dijemur dibawah bayangan sinar matahari juga dilakukan oleh

Matthew (2013). Pengeringan dilakukan dengan tujuan mengurangi kadar air dari

simplisia, kadar air yang tinggi dapat menyebabkan simplisia ditumbuhi jamur.

Parameter kering dari simplisia adalah mudah hancur bila diremas. Simplisia

diserbuk dengan menggunakan blender. Serbuk diayak dengan ayakan 40 mesh

untuk menyeragamkan ukuran partikel. Partikel serbuk diharapkan seragam agar

saat maserasi partikel yang lebih kecil tidak mengunci partikel yang besar yang

menyebabkan cakeing pada dasar Erlenmeyer. Penyerbukan bertujuan

memperbesar luas permukaan kontak antara simplisia dengan pelarut. Hal ini

mempermudah penetrasi pelarut ke dalam sel tanaman. Jika ukuran serbuk terlalu

besar, maka luas permukaan kontak antara pelarut dan serbuk semakin kecil

menyebabkan proses ekstraksi menjadi tidak maksimal. Bila ukuran serbuk terlalu

halus, tidak menguntungkan sebab pelarut akan sulit dipisahkan dari ampas

serbuk. Serbuk hasil pengayakan langsung ditimbang untuk dilanjutkan ketahap

ekstraksi. Penyimpanan serbuk tidak dilakukan terlalu lama untuk menghindari

peningkatan kadar air dan degradasi senyawa aktif oleh pencemar seperti jamur

dan bakteri.

C. Pembuatan Ekstrak Etanol Daun Cocor Bebek

Simplisia serbuk sebanyak 40 gram dimaserasi dalam 100 mL etanol 70%

berdasarkan teknik maserasi yang dilakukan oleh Nwose (2013). Etanol dipilih

karena mempunyai kelebihan efektif dan selektif mengambil kandungan fitokimia

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 57: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileOPTIMASI GELLING AGENT PROPILENGLIKOL DALAM SEDIAAN GEL ANTI EKSTRAK DAUN COCOR BEBEK (DENGAN APLIKASI DESAIN FAKTORIAL Diajukan

40

dari serbuk daun cocor bebek, etanol juga mampu menghambat kerja enzimatik

degradasi (Voigt, 1995). Maserasi dilakukan selama 48 jam. Maserasi dilakukan

supaya senyawa kimia yang terkandung dalam daun cocor bebek dapat larut

dalam pelarut. Cairan penyari akan menembus dinding sel dari daun cocor bebek

dan masuk ke rongga sel yang mengandung fitokimia aktif sehingga akan larut

dan terbawa ke luar. Pengeluaran zat aktif dengan prinsip perbedaan konsentrasi

antara larutan didalam dan diluar sel (Voigt, 1994). Selanjutnya larutan disaring

menggunakan corong Buchner dengan bantuan pompa vaccum. Pompa vaccum

mempercepat proses penyaringan. Hasil maserasi dimasukkan kedalam wadah

tertutup dan terlindung dari cahaya, menghindari kehilangan maserat karena

menguap dan degradasi senyawa oleh cahaya. Proses maserasi dilakukan

sebanyak dua kali dengan menggunakan jenis dan jumlah pelarut yang sama yaitu

100 mL etanol 70%. Remaserasi dilakukan untuk melarutkan senyawa fitokimia

yang tertinggal pada ampas serbuk simplisia sesuai dengan kesetimbangan

konsentrasi senyawa fitokimia yang terkandung dalam sel dan yang ada di luar.

Hasil yang didapat adalah ekstrak etanol daun cocor bebek.

Residu yang didapat kemudian diuapkan menggunakan rotary evaporator

dengan suhu 55oC selama 3 jam, untuk menghilangkan kandungan etanol. Hasil

rotary evaporator dipindahkan ke cawan porselin untuk selanjutnya diuapkan

diatas waterbath dengan suhu 700C selama 3 jam dan dilakukan pengadukan

berkala setiap 30 menit, untu mengurangi kandungan air dalam ekstrak. Hasil

ekstrak kental yang didapatkan yaitu 3,2 gram berwarna hijau tua pekat. Ekstrak

yang dihasilkan konsistensinya masih dapat mengalir agar dapat masuk ke dalam

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 58: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileOPTIMASI GELLING AGENT PROPILENGLIKOL DALAM SEDIAAN GEL ANTI EKSTRAK DAUN COCOR BEBEK (DENGAN APLIKASI DESAIN FAKTORIAL Diajukan

41

struktur tiga dimensi basis gel yang dibuat. Hasil ekstrak kental memiliki persen

rendemen sebesar 8%. Nilai rendemen pada penelitian ini hampir sama dengan

metode ektraksi cocor bebek yang dilakukan oleh Nwose (2013), 200g serbuk

dalam 500 mL etanol dengan perendaman selama 48 jam menghasilkan rendemen

7,8 %.

Metode maserasi dipilih untuk mengektraksi karena merupakan metode

penyarian yang sederhana, tidak memerlukan penyari yang banyak, tidak

menggunakan alat khusus, pengerjaan relatif mudah dan lebih efisien.

D. Pengujian Kuantitatif Ekstrak Etanol Daun Cocor Bebek

Hasil ekstrak daun cocor bebek ditetapkan kadar flavonoidnya dengan

metode KLT densito yang dilakukan oleh Laboratorium Penelitian Pengujian

Terpadu (LPPT) Universitas Gajah Mada dengan menggunakan standar

pembanding kuercetin. Uji kuantitatif dilakukan untuk mengetahui ekstrak daun

cocor bebek. Hasil pengujian menyatakan terdapat kandungan 45,305 ppm

flavonoid dalam 202,4 ppm sampel ekstrak daun cocor bebek. Uji kuantitatif

kandungan flavonoid ini menggunakan pembanding kuersetin. Prosen flavonoid

yang terdapat dalam sampel ekstrak sebesar 22,384 %.

E. Orientasi Level Kedua Faktor Penelitian

Orientasi level kedua faktor dilakukan oleh peneliti untuk menetepkan

level rendah dan level tinggi dari masing-masing faktor dalam penelitian. Faktor

yang diamati pengaruhnya adalah jumlah gelling agent yaitu Carbopol dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 59: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileOPTIMASI GELLING AGENT PROPILENGLIKOL DALAM SEDIAAN GEL ANTI EKSTRAK DAUN COCOR BEBEK (DENGAN APLIKASI DESAIN FAKTORIAL Diajukan

42

humektan yaitu propilen glikol. Level rendah dan tinggi kedua faktor ditentukan

dengan melihat respon viskositas dan daya sebar. Tabel IV menunjukkan sediaan

sifat fisik sediaan gel dengan variasi jumlah Carbopol.

Tabel IV. Sifat fisik sediaan gel dengan variasi jumlah Carbopol

Carbopol (g) Viskositas (d.Pa.S)

Daya Sebar (cm)

0,8 140 4,93

1 150 4,80

1,2 225 4,57

1,4 250 3,73

1,6 270 3,03

1,8 260 3,20

2 260 3,13

Gambar 3. Profil kurva variasi jumlah Carbopol terhadap viskositas

0

50

100

150

200

250

300

Vis

kosi

tas

(d.P

a.S

.)

Carbopol (g)

0 0,5 1 1,5 2 2,5

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 60: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileOPTIMASI GELLING AGENT PROPILENGLIKOL DALAM SEDIAAN GEL ANTI EKSTRAK DAUN COCOR BEBEK (DENGAN APLIKASI DESAIN FAKTORIAL Diajukan

43

Gambar 4. Profil kurva variasi jumlah Carbopol terhadap daya sebar

Gambar 3 menunjukkan peningkatan yang konstan mulai dari jumlah

Carbopol 1,2. Apabila jumlah Carbopol dinaikkan, maka respon viskositas akan

meningkat. Sedangkan pada jumlah Carbopol 1,6 mulai menunjukkan tahap

konstan saat jumlah Carbopol dinaikkan. Gambar 4 menunjukkan bahwa pada

rentang 1,2 sampai 1,6 terdapat perbedaan yang signifikan dan linieritas yang baik

dari respon daya sebar terhadap penambahan Carbopol. Berdasarkan orientasi

yang telah dilakukan, jumlah Carbopol 1,2 dan 1,6 g dipilih sebagai level rendah

dan level tinggi. Rentang jumlah Carbopol ini telah membentuk massa gel yang

baik. Gel yang terbentuk jernih tak berwarna, terdapat gelembung udara kecil

yang tersebar di dalam sediaan, serta memiliki respon viskositas dan daya sebar

yang signifikan namun masih masuk rentang yang dikehendaki. Komposisi

Carbopol sebagai gelling agent adalah 0,5-2 g (Rowe dkk., 2009).

0

1

2

3

4

5

6

Day

a S

eba

r (c

m)

Carbopol (g)

0 0,5 1 1,5 2 2,5

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 61: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileOPTIMASI GELLING AGENT PROPILENGLIKOL DALAM SEDIAAN GEL ANTI EKSTRAK DAUN COCOR BEBEK (DENGAN APLIKASI DESAIN FAKTORIAL Diajukan

44

Tabel V. Sifat fisik sediaan gel dengan variasi jumlah Propilen glikol

Propilen (g) Viskositas (d.Pa.S)

Daya Sebar (cm)

5 295 2,10

10 300 2,20

15 300 2,56

20 285 2,79

25 270 2,91

30 255 3,28

Gambar 5. Profil kurva variasi jumlah propilen glikol terhadap viskositas

Gambar 6. Profil kurva variasi jumlah propilen glikol terhadap daya sebar

250

260

270

280

290

300

310

0 10 20 30 40

Vis

ko

sita

s (d

.Pa.

S.)

Propilenglikol

0

1

2

3

4

0 10 20 30 40

Day

a S

eba

r (c

m)

Propilenglikol

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 62: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileOPTIMASI GELLING AGENT PROPILENGLIKOL DALAM SEDIAAN GEL ANTI EKSTRAK DAUN COCOR BEBEK (DENGAN APLIKASI DESAIN FAKTORIAL Diajukan

45

Gambar 5 menunjukkan pada jumlah propilen glikol mulai dari 15 g,

respon viskositas mengalami penurunan yang signifikan dan stabil hingga pada

jumlah propilen glikol 30 g yang merupakan batas atas penambahan propilen

glikol pada sediaan topikal. Gambar 6 menunjukkan respon daya sebar mengalami

peningkatan yang stabil dimulai dari jumlah propilen glikol 15 g. Sehingga dipilih

jumlah propilen glikol 15 g sebagai level rendah dan 30 g sebagai level tinggi.

Pada sediaan gel propilen glikol dapat digunakan sebagai humektan pada jumlah

30 gram tiap 200 gram sediaan (Rowe dkk., 2009).

F. Pembuatan Sediaan Gel Anti-inflamasi Ekstrak Daun Cocor Bebek

Zat aktif yang digunakan dalam formulasi gel anti-inflamasi ini adalah

ekstrak daun cocor bebek sebanyak 5 gram, disesuaikan dengan penelitian yang

dilakukan oleh Hasyim dkk. (2012). Hasil uji yang dilakukan menunjukkan bahwa

ekstrak kental daun cocor bebek memiliki konsentrasi flavonoid sebesar 22,384%,

maka kadar flavonoid yang ada pada sediaan adalah sebanyak 1,12 g dalam 200 g

sediaan.

Sediaan hidrogel merupakan jaringan tiga dimensi yang terbentuk dari

polimer–polimer hidrofilik. Polimer yang biasa digunakan untuk membuat

hidrogel yaitu gelatin, polisakarida, dan polimer–polimer sintetis yang

membentuk cross-link, dan jaringan yang mengandung sejumlah besar air

(Winfield dan Richards, 2004). Basis hidrogel yang digunakan pada penelitian ini

adalah Carbopol yang merupakan polimer sintesis.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 63: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileOPTIMASI GELLING AGENT PROPILENGLIKOL DALAM SEDIAAN GEL ANTI EKSTRAK DAUN COCOR BEBEK (DENGAN APLIKASI DESAIN FAKTORIAL Diajukan

46

Gelling agent yang digunakan dalam formulasi gel antiinflamsi ini adalah

Carbopol. Carbopol biasanya digunakan sebagai gelling agent pada konsentrasi

0,5-2%. Sediaan topikal banyak yang dibuat dari basis Carbopol karena memiliki

beberapa kelebihan, aman dan efektif, tidak mengiritasi kulit, tidak mempengaruhi

efek biologis zat aktif, serta memiliki sifat thickenig yang sangat baik (Hosmani,

Thorat, dan Kasture, 2006). Komposisi Carbopol yang digunakan dalam

penelitian kali ini adalah 1,2–1,6 g sesuai dengan hasil orientasi yang dilakukan.

Carbopol memiliki pH yang sangat asam, yakni antara 2,5-3 pada dispersi cair

dengan konsentrasi 1% b/v. Tingkat keasaman Carbopol ini tidak hanya dapat

mempengaruhi solubilitas dan stabilitas zat aktif dalam sediaan, namun juga dapat

menimbulkan iritasi sehingga harus diformulasikan dengan rentang pH kulit yaitu

5-6,5 (Heater dan Adam, 2012). Nilai pH dapat di naikkan dengan penambahan

basa amin, pada penelitian ini digunakan trietanolamin (TEA). Penambahan

trietanolamin ini juga berbengaruh terhadap viskositas sediaan, hal ini disebabkan

keberadaan elektrolit yang bermuatan negatif menimbulkan gaya tolak-menolak

dari ion-ion tersebut, sehingga meningkatkan viskositas (Bluher, Haller, Banik,

dan Thobis, 1995).

Humektan pada formulasi gel anti-inflamasi ekstrak daun cocor bebek ini

menggunakan propilen glikol. Humektan berfungsi mempertahankan tingkat

kelembaban dan stabilitas gel selama penyimpanan. Propilen glikol digunakan

dalam formula sediaan gel sebagai humektan karena memiliki kelebihan dapat

berfungsi sebagai humektan, pelarut, pengawet dan desinfektan. Propilen glikol

dapat digunakan sebagai humektan tidak boleh lebih dari 15% dari sediaan (Rowe

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 64: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileOPTIMASI GELLING AGENT PROPILENGLIKOL DALAM SEDIAAN GEL ANTI EKSTRAK DAUN COCOR BEBEK (DENGAN APLIKASI DESAIN FAKTORIAL Diajukan

47

dkk., 2009). Penelitian ini menggunakan propilen glikol sebanyak 7,5–15 %

sesuai dengan orientasi yang telah dilakukan dalam jumlah 15g–30g.

Sediaan gel anti-inflamasi ekstrak daun cocor bebek memiliki kandungan

air yang sangat banyak. Air merupakan media tumbuhnya mikroba yang baik,

sehingga diperlukannya penambahan bahan pengawet. Metil paraben dipilih

sebagai pengawet karena dapat digunakan secara luas sebagai antimikroba dalam

sediaan dan memiliki aktivitas antimikroba pada pH 4-8 dan dapat stabil pada

sediaan dengan pH 3-6. Batas yang diperbolehkan untuk penggunaan metil

paraben sebagai anti mikroba dalam sediaan topikal yaitu 0,02-0,3 % (Rowe dkk.,

2009). Sesuai dengan formula yang diacu penelitian ini menggunakan metil

paraben sebanyak 0,18%, masuk ke dalam batas yang diperbolehkan.

Gel yang dihasilkan perlu diperhatikan pH nya. Kondisi pH yang telalu

tinggi atau telalu rendah, dapat menimbulkan terjadinya iritasi pada kulit. Sediaan

gel diharapkan memiliki pH netral atau mendekati netral. Nilai pH netral pada

penelitian kali ini dapat diperoleh dengan penambahan trietanolamin yang bersifat

basa yang menetralkan kondisi asam yang terbentuk pada basis gel.

Pencampuran saat pembentukan massa gel dan saat pencampuran basis

dengan ekstrak dilakukan dengan pengadukan dengan menggunakan mixer

kecepatan putar kecil yaitu skala satu selama 5 menit. Hal ini dilakukan karena

adanya peningkatan shearing stress berlebihan dapat menyebabkan rusaknya

struktur gel yang telah terbentuk sehingga terjadi penurunan viskositas dan

memiliki sifat lebih mudah mengalir (daya sebar meningkat) menurut Zats dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 65: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileOPTIMASI GELLING AGENT PROPILENGLIKOL DALAM SEDIAAN GEL ANTI EKSTRAK DAUN COCOR BEBEK (DENGAN APLIKASI DESAIN FAKTORIAL Diajukan

48

Kushla (1996). Kecepatan putar dan waktu pengadukan yang rendah sudah dapat

membentuk masa gel dengan konsistensi baik.

G. Sifat Fisik dan Stabilitas Gel

Pengujian sifat fisik sediaan gel bertujuan untuk mengetahui apakah

sediaan gel yang dihasilkan telah memiliki sifat fisik dan stabilitas yang baik.

Sifat fisik dan stabilitas yang baik dapat menentukan kualitas suatu sediaan

farmasi serta daya terima konsumen. Parameter yang diamati meliputi

organoleptis, pH, daya sebar dan viskositas yang diuji 48 jam setelah pembuatan.

Waktu setelah 48 jam dianggap sudah tidak ada lagi pengaruh gaya atau energi

yang diberikan dalam proses pembuatan sediaan yang dapat mempengaruhi hasil

respon dan struktur tiga dimensi dari sediaan telah tersusun. Stabilitas gel yang

diamati adalah pergeseran viskositas setelah satu bulan penyimpanan.

1. Uji organoleptis

Uji organoleptis dilakukan untuk menguji sediaan yang dibuat nantinya

akan dapat diterima oleh masyarakat. Gel yang dihasilkan tekstur halus dikulit,

berbau khas daun, dan memiliki warna hijau kecoklatan. Setiap formula relatif

sama pada uji organoleptis menandakan tidak ada efek yang diberikan oleh

variasi Carbopol dan propilen glikol terhadap perubahan terhadap warna, bau,

dan tekstur. Tidak adanya perbedaan warna karena konsentrasi ekstrak cocor

bebek berwarna coklat kekuningan yang digunakan pada tiap formula sama.

Dari pemeriksaan bau sediaan yang dibuat semua formula memiliki bau khas

ekstrak daun. Homogenitas sediaan dilihat dari persebaran warna yang merata,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 66: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileOPTIMASI GELLING AGENT PROPILENGLIKOL DALAM SEDIAAN GEL ANTI EKSTRAK DAUN COCOR BEBEK (DENGAN APLIKASI DESAIN FAKTORIAL Diajukan

49

tidak terdapat gumpalan gumpalan basis atau ekstrak yang memisah. Tekstur

yang dihasilkan dari sediaan adalah halus, tidak ada rasa kasar, hal ini

disebabkan pada proses melarutkan bahan dan pencampuran semua bahan

tercampur dengan baik. Ekstrak yang ditambahkan dapat diterima oleh basis

dengan baik sehingga tidak ada ekstrak yang menggumpal dan mengendap.

Pemeriksaan organoleptis disajikan pada tabel VI.

Tabel VI. Uji organoleptis gel antiinflamsi

Formula Kriteria

Warna Bau Tekstur Homogenitas

F1 Coklat kekuningan Khas daun Halus Homogen

F A Coklat kekuningan Khas daun Halus Homogen

F B Coklat kekuningan Khas daun Halus Homogen

F AB Coklat kekuningan Khas daun Halus Homogen

2. Uji pH

Uji pH dilakukan untuk mengetahui tingkat keasaaman dari sediaan. Gel

yang dihasilkan perlu diperhatikan pH nya. Kondisi pH yang telalu tinggi atau

telalu rendah, dapat menimbulkan terjadinya iritasi pada kulit. Sediaan gel

diharapkan memiliki rentang pH kulit yaitu 5-6,5 (Heather dan Adam, 2012).

Uji pH sediaan gel dilakukan dengan menggunakan pH stick universal. Hasil

uji menujukkan formula memiliki pH 7. Menurut Hasyim dkk. (2012) basis gel

Carbopol merupakan asam kuat yang memiliki pH 3, kemudian dilakukan

penetralan dengan trietanolamin yang merupakan basa kuat akan menghasilkan

pH 7. Jika dibandingkan dengan pH kulit yang berkisar antara 5-6,5 pH kulit

sedikit agak asam karena dipengaruhi oleh sekresi kelenjar sebaseus yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 67: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileOPTIMASI GELLING AGENT PROPILENGLIKOL DALAM SEDIAAN GEL ANTI EKSTRAK DAUN COCOR BEBEK (DENGAN APLIKASI DESAIN FAKTORIAL Diajukan

50

bersifat asam dan tingkat keasaman masing masing orang berbeda-beda.

Sediaan memiliki pH 7 masih dapat diterima oleh kulit tanpa beresiko reaksi

iritasi, hal ini karena adanya toleransi pada pH kulit. Perlu diperhatikan bahwa

sediaan dengan bahan dasar utama senyawa poliakrilat (Carbopol) harus

memiliki pH berkisar 6-10 karena akan berpengaruh pada stabilitasnya selama

penyimpanan (Hasyim dkk., 2012). Hasil uji pH pada sediaan gel anti-

inflamasi ekstrak daun cocor bebek dapat dilihat pada tabel VII.

Tabel VII. Uji pH gel anti-inflamasi ekstrak daun cocor bebek

Formula Uji pH

48 Jam 1 Bulan

F 1 7 7

F A 7 7

F B 7 7

F AB 7 7

Tabel VII diketahui bahwa pH yang sesuai untuk kulit normal dan kriteria

sediaan topikal yaitu antara 5-6,5 sehingga tidak mengiritasi kulit. Namun pada

pH sdiaan 7 masih dapat ditoleransi oleh kulit. Selama penyimpanan selama

satu bulan pH sediaan tidak mengalami perubahan, hal ini menunjukkan bahwa

pH stabil.

3. Uji viskositas

Viskositas merupakan tahanan untuk mengalir, viskositas berbanding

terbalik dengan kemampuan alir, semakin besar viskositas, maka kemampuan

untuk mengalir akan semakin kecil, dan sebaliknya (Martin, Swarbrick, dan

Cammarata, 1993). Nilai viskositas yang diperhatikan adalah saat setelah

penyimpanan selama 48 jam. Waktu ini merupakan nilai viskositas awal dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 68: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileOPTIMASI GELLING AGENT PROPILENGLIKOL DALAM SEDIAAN GEL ANTI EKSTRAK DAUN COCOR BEBEK (DENGAN APLIKASI DESAIN FAKTORIAL Diajukan

51

dianggap energi mekanik saat pembuatan tidak ada lagi, sehingga struktur tiga

dimensi dari gel telah tertata dengan baik. Viskositas yang diinginkan pada

penelitian ini adalah 200-300 d.Pa.S. Berdasarkan orientasi yang dilakukan,

pada rentang viskositas ini gel dapat menyebar dengan baik dan nyaman dalam

pemakaian (Aeni, Sulaiman, dan Mulyani, 2012). Pengukuran dengan

viskometer menggunakan padel skala 2 dengan kemampuan mengukur

viskositas antara 100-4000 d.Pa.S.

Tabel VIII. Viskositas (�� ± SD ) gel anti-inflamasi

Formula Viskositas awal 48 jam (d.Pa.S)

F 1 156,67 ± 7,64

F A 245,00 ± 5,00

F B 135,00 ± 5,00

F AB 221,67 ± 7,64

Tabel VIII menunjukkan viskositas dari gel berkisar antara 135-245

d.Pa.S. formula yang masuk dalam rentang yang diinginkan adalah formula FA

dan FAB. Formula F1 dan FB tidak masuk dalam rentang yang diinginkan

karena viskositasnya dibawah 200 d.Pa.S. Gel yang terlalu kental akan sulit

untuk menyebar dipermukaan kulit, sedangkan gel yang terlalu encer akan

hilang saat aplikasi. Jumlah gelling agent berkorelasi linier dengan viskositas.

Semakin besar jumlah gelling agent maka viskositas gel makin meningkat.

4. Uji daya sebar

Pengujian daya sebar sediaan gel bertujuan untuk mengetahui

kemampuan sediaan gel menyebar rata pada permukaan area yang diinginkan.

Daya sebar berbanding terbalik dengan viskositas, semakin kecil viskositas

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 69: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileOPTIMASI GELLING AGENT PROPILENGLIKOL DALAM SEDIAAN GEL ANTI EKSTRAK DAUN COCOR BEBEK (DENGAN APLIKASI DESAIN FAKTORIAL Diajukan

52

suatu sediaan maka kemampuan menyebarnya pada permukaan kulit akan

semakin besar dan sebaliknya (Garg dkk.,2002).

Pengujian daya sebar yang dilakukan pada penelitian ini adalah hasil

modifikasi dari metode yang telah dilakukan oleh Garg dkk. (2002). Satu gram

sediaan ditimbang dan diletakkan pada permukaan kaca. Lalu ditutup dengan

kaca bundar dan ditambah dengan beban total 125 gram selama satu menit, lalu

diukur daya sebarnya. Simulasi ini dimaksudkan saat pengolesan sediaan pada

permukaan kulit sehingga kemampuan gel dapat menyebar rata dalam suatu

area yang mengalami inflamsi. Perbedaan daya sebar dari sediaan akan

berpengaruh pada kecepatan difusi zat aktif yakn ekstrak daun cocor bebek

dalam melintasi membran. Semakin sediaan dapat menyebar luas maka luas

membran untuk berdifusi pun akan meningkat dan menyebabkan kecepatan

difusi zat aktif meningkat (Hasyim dkk., 2012).

Tabel IX. Daya sebar (�� ± SD ) gel anti-inflamasi

Formula Daya Sebar (cm)

F 1 5,93 ± 0,09

F A 5,03 ± 0,07

F B 6,35 ± 0,19

F AB 5,52 ± 0,10

Tabel IX menunjukkan bahwa daya sebar untuk semua formula masuk

dalam rentang daya sebar yang dikehendaki yaitu 5-7 cm menurut rekomendasi

Garg dkk. (2002), menunjukkan konsistensi gel yang nyaman saat digunakan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 70: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileOPTIMASI GELLING AGENT PROPILENGLIKOL DALAM SEDIAAN GEL ANTI EKSTRAK DAUN COCOR BEBEK (DENGAN APLIKASI DESAIN FAKTORIAL Diajukan

53

H. Efek Penambahan Carbopol, Propilen glikol dan Interaksinya dalam

Menentukan Sifat Fisik dan Stabilitas Fisik Gel Anti-inflamasi Ekstrak Daun

Cocor Bebek

Perbedaan level dan faktor dari formula menyebabkan perubahan respon

dari sifat fisik masing-masing formula. Perubahan respon ini dapat dihitung untuk

menentukan nilai efek yang ditimbulkan dari penambahan Carbopol, propilen

glikol dan interaksinya. Nilai efek diketahui dengan menganalisis data

menggunakan software R versi 3.1.2 dengan uji two way ANOVA pada taraf

kepercayaan 95%. Analisis signifikansi dilakukan pada masing-masing faktor

dalam menimbulkan efek. Nilai efek bersifat mutlak, tanda positif dan negatif

menunjukkan bahwa faktor tersebut menaikkan respon (positif) dan menurunkan

respon (negatif).

1. Viskositas

Langkah pertama dilakukan uji normalitas Shapiro-wilk untuk melihat

normalitas dari distribusi data terlihat pada lampiran 5. Distribusi data

dikatakan normal juka memiliki p-value > 0,05 (Istyastono, 2012). Tiap

formula diuji normalitasnya untuk mengetahui distribusi semua data pada tiap

formula. Tabel X menunjukkan bahwa semua formula memiliki distribusi

normal.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 71: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileOPTIMASI GELLING AGENT PROPILENGLIKOL DALAM SEDIAAN GEL ANTI EKSTRAK DAUN COCOR BEBEK (DENGAN APLIKASI DESAIN FAKTORIAL Diajukan

54

Tabel X. Uji normalitas Shapiro-Wilk dan uji variansi data viskositas

Levene’s

Formula W p-value

Shapiro-Wilk Nilai p pada uji

Levene's F 1 0,9643 0,6369

0,7021 F A 1 1

F B 1 1

F AB 0,9643 0,6369

Setelah dilakukan uji Shapiro-Wilk dan diketahui data memiliki

distribusi normal, dilanjutkan uji variansi menggunakan Levene’s. Tabel X

menunjukkan p-value pada Levene’s test lebih dari 0,05, menandakan data

visositas memiliki variansi yang sama. Selanjutnya data diuji untuk melihat

nilai efek faktor terhadap respon.

Tabel XI. Nilai efek corbopol dan propilen glikol serta interaksinya dalam menentukan respon viskositas

Faktor Efek p-value standard error p-value persamaan

Carbopol 87,5 6,09 x 10-5 29,4628

7,959 x 10-8 Propilen glikol -22,5 0,545 1,7568

Interaksi -0,83 0,829 1,2423

Tabel XI menunjukkan nilai Carbopol signifikan dalam mempengaruhi

respon viskositas gel. P-value Carbopol lebih kecil dari 0,05. Sementara nilai

efek propilen glikol dan interaksi keduanya tidak menimbulkan efek yang

signifikan dalam menentukan respon viskositas karena memiliki p-value lebih

besar dari 0,05. Nilai efek yang dimiliki Carbopol bernilai positif

menunjukkan bahwa efek dari Carbopol meningkatkan viskositas. Sedangkan

efek propilen glikol dan interaksi Carbopol propilen glikol memiliki nilai

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 72: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileOPTIMASI GELLING AGENT PROPILENGLIKOL DALAM SEDIAAN GEL ANTI EKSTRAK DAUN COCOR BEBEK (DENGAN APLIKASI DESAIN FAKTORIAL Diajukan

55

negatif menunjukkan efek menurunkan viskositas. Sesuai dengan uji ANOVA

yang dilakukan Carbopol memiliki efek menaikkan viskositas secara

signifikan, sedangkan propilen glikol dan interaksi memiliki efek menurunkan

viskositas namun tidak signifikan.

Persamaan desain faktorial yang dapat dibuat pada respon viskositas

karena persamaan memiliki p-value < 0,05 yaitu 7,959 x 10-8. Persamaan desai

faktorial untuk respon viskositas adalah :

Y = -91,6667 + 225 (X1) – 1,1111 (X2) – 0,2778 (X1)(X2)

dengan X1 adalah faktor Carbopol, X2 adalah faktor propilen glikol dan X1X2

adalah interaksi faktor Carbopol dan propilen glikol.

2. Daya sebar

Data daya sebar diuji normalitasnya dengan menggunakan Shapiro-Wilk

sebagai uji tahap pertama, didapat semua formula memiliki data yang normal

ditunjukkan tiap formula memiliki p-value lebih dari 0,05. Setelah itu

dilanjutkan dengan uji variansi Levene’s, didapatkan nilai p-value 0,1794 >

0,05 menandakan data yang ada memiliki variansi sama. Setelah data

diketahui memiliki distribusi normal dan variansi yang sama maka dilanjutkan

dengan pengujian nilai efek.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 73: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileOPTIMASI GELLING AGENT PROPILENGLIKOL DALAM SEDIAAN GEL ANTI EKSTRAK DAUN COCOR BEBEK (DENGAN APLIKASI DESAIN FAKTORIAL Diajukan

56

Tabel XII. Uji normalitas Shapiro-Wilk dan uji variansi Levene’s data daya sebar

Formula W p-value Nilai p pada uji Levene's

F 1 0,9423 0,5367

0,1794 F A 0,9643 0,6369

F B 0,8929 0,3631

F AB 0,9796 0,7262

Tabel XII menunjukkan bahwa Carbopol menunjukkan efek yang

signifikan dalam mempengaruhi respon daya sebar gel ditandai dengan p-

value < 0,05. Propilen glikol dan interaksi Carbopol-propilen glikol memiliki

nilai efek yang tidak signifikan, kerena p-value lebih besar dari 0,05. Dilihat

dari nilai efek Carbopol paling besar dan bertanda negatif menunjukkan

bahwa Carbopol berefek paling besar menurnkan daya sebar. Sedangkan

propilen glikol dan interaksi memiliki efek yang kecil dan tidak signifikan.

Nilai daya sebar berbanding terbalik dengan nilai viskositas. Semakin

tinggi viskositasnya menunjukkan semakin kental sediaan tersebut maka

semakin kecil kemampuannya untuk menyebar.

Tabel XIII. Nilai efek corbopol dan propilen glikol serta interaksinya dalam menentukan respon daya sebar

Faktor Efek p-value standard error p-value persamaan

Carbopol -0,865 0,00331 0,57528

7,998x10-6 Propilen glikol 0,455 0,64009 0,0343

Interaksi 0,035 0,69905 0,02426

Persamaan desain faktorial pada respon daya sebar diperoleh dengan p-

value persamaan kurang dari 0,05, memiliki arti bahwa persamaan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 74: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileOPTIMASI GELLING AGENT PROPILENGLIKOL DALAM SEDIAAN GEL ANTI EKSTRAK DAUN COCOR BEBEK (DENGAN APLIKASI DESAIN FAKTORIAL Diajukan

57

berpengaruh signifikan terhadap respon daya sebar gel. Persamaan desain

faktorial untuk respon daya sebar adalah :

Y = 8,35 – 2,375 (X1) + 0,0167 (X2) + 0,0097 (X1)(X2)

dengan X1 adalah faktor Carbopol, X2 adalah faktor gliserin dan X1X2 adalah

interaksi faktor Carbopol dan propilen glikol.

3. Stabilitas gel

Sediaan gel yang baik adalah sediaan yang stabil dalam

penyimpanannya. Kestabilan suatu sediaan sangat penting karena

berhubungan dengan konsistensi sediaan selama penyimpanan dan dosis zat

aktif yang terkandung didalamnya. Stabilitas fisik dapat dilihat dari nilai

pergeseran viskositasnya. Semakin besar dan signifikan nilai pergeseran

viskositasnya menandakan sediaan gel tersebut tidak stabil. Nilai pergeseran

viskositas gel dapat dilihat dari perbedaan viskositas antara pengujian

setelah 48 jam dengan pengujian setelah penyimpanan satu bulan. Persentase

pergeseran viskositas yang diinginkan adalah <10% (Yuliani, 2010).

Tabel XIV. Pergeseran viskositas (�� ± SD ) gel

Formula Pergeseran viskositas (%)

F 1 7,367 ± 3,506 F A 2,736 ± 1,239 F B 7,370 ± 3,516

F AB 5,290 ± 1,464

Tabel XIV menunjukkan pada semua formula prosen pergeseran

viskositas kurang dari 10%. Pergeseran untuk tiap minggunya dapat dilihat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 75: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileOPTIMASI GELLING AGENT PROPILENGLIKOL DALAM SEDIAAN GEL ANTI EKSTRAK DAUN COCOR BEBEK (DENGAN APLIKASI DESAIN FAKTORIAL Diajukan

58

pada gambar 7. Gambar 7 menunjukkan bahwa penyimpanan menyebabkan

perubahan viskositas dari minggu ke 0 (48 jam) hingga minggu ke 4.

Gambar 7. Kurva pergeseran viskositas dari waktu kewaktu

Tabel XV. Nilai efek corbopol dan propilen glikol serta interaksinya dalam menentukan pergeseran viskositas

Faktor Efek p-value standard error p-value persamaan

Carbopol -5,82 0,377 9,1688

0,005437 Propilen glikol 1,15 0,396 0,5467

Interaksi -1,51 0,619 0,3866

Tabel XV menunjukkan faktor mana yang berpengaruh pada pergeseran

viskositas. Persamaan pada tabel XV memiliki p-value < 0,05 menunjukkan

persamaan tersebut berpengaruh signifikan terhadap pergeseran viskositas.

Propilen glikol memiliki nilai efek positif, menunjukkan bahwa propilen

glikol yang menyebabkan peningkatan pergeseran viskositas. Sedangan nilai

efek dari Carbopol dan interaksi bernilai negatif, menunjukkan Carbopol dan

0.00

50.00

100.00

150.00

200.00

250.00

300.00

0 1 2 3 4

Vis

ko

sita

s (d

.Pa.S

)

Waktu (minggu)

F 1

F a

F b

F ab

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 76: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileOPTIMASI GELLING AGENT PROPILENGLIKOL DALAM SEDIAAN GEL ANTI EKSTRAK DAUN COCOR BEBEK (DENGAN APLIKASI DESAIN FAKTORIAL Diajukan

59

interaksi berpengaruh pada sediaan untuk tetap mempertahankan konsistensi

awal.

I. Optimasi Area Komposisi Optimum Gel

Sediaan gel menunjukkan sifat fisik dan stabilitas yang masuk dalam area

yang diinginkan. Selanjutnya dicari komposisi optimun dari faktor Carbopol dan

propilen glikol, dengan melakukan optimasi formula. Komposisi optimum

diharapkan dapat memenuhi sifat fisik yang dikehendaki. Untuk mengetahui area

komposisi optimum, maka pada parameter viskositas dan daya sebar dibuat ke

dalam suatu grafik contour plot, kemudian dari tiap parameter digabungkan dan

dijadikan superimposed contour plot.

1. Contour plot viskositas

Gambar 8. Contour plot respon viskositas

Gambar 8 merupakan hasil dari persamaan viskositas. Daerah

komposisi optimum yang dikehendaki (daerah arsiran) berada di sebelah

d.Pa.S

d.Pa.S

d.Pa.S

d.Pa.S

d.Pa.S

d.Pa.S

1,2 1,3 1,4 1,5 1,6

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 77: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileOPTIMASI GELLING AGENT PROPILENGLIKOL DALAM SEDIAAN GEL ANTI EKSTRAK DAUN COCOR BEBEK (DENGAN APLIKASI DESAIN FAKTORIAL Diajukan

60

kanan garis 200 d.Pa.S., menurut Aeni dkk., 2012 rentang viskositas yang

dikehendaki untuk sediaan gel yaitu 200-300 d.Pa.S. dengan X1 adalah faktor

Carbopol, X2 adalah faktor propilen glikol dan X1X2 adalah interaksi faktor

Carbopol dan propilen glikol.

2. Contour plot daya sebar

Gambar 9. Contour plot respon daya sebar

Gambar 9 didapat dari persamaan daya sebar dengan X1 adalah

faktor Carbopol, X2 adalah faktor gliserin dan X1X2 adalah interaksi faktor

Carbopol dan propilen glikol. Daerah komposisi optimum yang

dikehendaki mencakup semua daerah yang ada pada gambar, karena

keseluruhan daerah pada gambar masuk daerah komposisi optimum pada

rentang 5-7 cm.

cm

cm

cm

cm

cm

cm

1,2 1,3 1,4 1,5 1,6

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 78: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileOPTIMASI GELLING AGENT PROPILENGLIKOL DALAM SEDIAAN GEL ANTI EKSTRAK DAUN COCOR BEBEK (DENGAN APLIKASI DESAIN FAKTORIAL Diajukan

61

3. Contour plot superimposed

Dari kedua contour plot yang ada lalu digabungkan menjadi

contour plot superimposed. Contour plot superimposed menunjukkan area

komposisi optimum dari kedua respon viskositas dan daya sebar yang

berpotongan, dalam area yang berpotongan inilah terdapat area komposisi

optimum. Area optimum tentu memilki sifat fisik viskositas dan daya

sebar yang dikehendaki. Rentang viskositas yang dikehandaki yaitu 200-

300 d.Pa.S. Sedangkan rentang daya sebar yang dikehendaki yaitu 5-7 cm.

Dapat dilihat pada gambar 10 daerah yang diarsir merupakan daerah

komposisi optimum yang didapat. Daerah komposisi optimum merupakan

daerah perpotongan antara countour plot viskositas dan daya sebar.

Gambar 10. Contour plot superimposed

cm

cm

cm

cm

cm

cm

d.Pa.S

d.Pa.S

d.Pa.S

d.Pa.S

d.Pa.S

d.Pa.S

1,2 1,3 1,4 1,5 1,6

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 79: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileOPTIMASI GELLING AGENT PROPILENGLIKOL DALAM SEDIAAN GEL ANTI EKSTRAK DAUN COCOR BEBEK (DENGAN APLIKASI DESAIN FAKTORIAL Diajukan

62

J. Validasi Area Komposisi Optimum Gel

Gambar 11. Titik validasi pada area komposisi optimum gel

Setelah ditentukan mana daerah yang optimum, maka dilakukan validasi

untuk memastikan bahwa superimposed contour plot valid dengan memiliki sifat

fisik yang diharapkan, yaitu viskositas 200-300 d.Pa.S. dan daya sebar 5-7 cm.

validasi dilakukan dengan mencuplik satu titik dalam area yang diarsir secara

acak. Cuplikan yang diambil adalah komposisi jumlah Carbopol sebanyak 1,5 g

dan propilen glikol 26 g dapat dilihat pada gambar 11. Pengujian yang dilakukan

terhadap cuplikan meliputi uji sifat fisik viskositas dan daya sebar. Hasil uji sifat

fisik dibandingkan dengan perhitungan teoritis yang didapat dari persamaan Y = -

91,6667 + 225 (X1) – 1,1111 (X2) – 0,2778 (X1)(X2) (persamaan viskositas) dan

persamaan Y = 8,35 - 2.375 (X1) + 0,0167 (X2) + 0,0097 (X1)(X2) (persamaan

daya sebar).

1,2 1,3 1,4 1,5 1,6

cm

cm

cm

cm

cm

cm

d.Pa.S

d.Pa.S

d.Pa.S

d.Pa.S

d.Pa.S

d.Pa.S

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 80: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileOPTIMASI GELLING AGENT PROPILENGLIKOL DALAM SEDIAAN GEL ANTI EKSTRAK DAUN COCOR BEBEK (DENGAN APLIKASI DESAIN FAKTORIAL Diajukan

63

Tabel XVI. Validasi area komposisi optimum gel

Carbopol (g)

propilen glikol (g)

Hasil Teoritis Hasil Validasi

Viskositas (d.Pa.S)

Daya Sebar (cm)

Viskositas (d.Pa.S)

Daya Sebar (cm)

1,5 26 193,46 – 218,76

5,35 – 5,85

210 5,65

1,5 26 200 5,55

1,5 26 210 5,5

Rata-rata ± SD 206,67 ± 5,7735

5,567 ± 0,0764

Tabel XVI menunjukkan sediaan gel formula hasil validasi memiliki sifat

fisik yang diinginkan dan hasil yang didapat validasi masuk rentang hasil pada

perhitungan teoritisnya. Perhitungan teoritis berupa rentang yang didapat dari y ±

1,96 × residual standard error. Residual standard error diperoleh dari data

perhitungan efek pada lampiran 5. Rentang teoritis digunakan sebagai rentang

toleransi kesalahan acak pada pengukuran. Persamaan yang didapat dalam area

komposisi optimum dinyatakan valid.

K. Uji Daya Hambat Inflamasi Gel

Uji daya hambat inflamasi gel ekstrak daun ccor bebek dilakukan untuk

mengetahui aktifitas anti-inflamasi gel ekstrak daun cocor bebek yang dibuat

terhadap kaki tikus yang diinduksi karagenan-NaCl 1%. Uji ini dilakukan pada

formula optimum yang digunakan untuk validasi superimposed contour plot

(perlakuan ekstrak). Kemampuan anti-inflamasi dilihat dari besarnya persen

inhibisi. Semakin besar persen inhibisi maka semakin besar daya anti-inflamasi

yang dimiliki. Persen inhibisi dihitung dari perbandingan AUC perlakuan dengan

AUC kontrol negatif. AUC merupakan luas area yang berada dibawah kurva tebal

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 81: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileOPTIMASI GELLING AGENT PROPILENGLIKOL DALAM SEDIAAN GEL ANTI EKSTRAK DAUN COCOR BEBEK (DENGAN APLIKASI DESAIN FAKTORIAL Diajukan

64

edema per waktu. Tebal edema diukur dengan menggunakan jangka sorong.

Kelebihan metode jangka sorong yaitu sederhana, lebih mudah dilakukan daripada

metode potong kaki.

Karagenan sebagai senyawa iritan menginduksi terjadinya cedera sel

melalui pelepasan mediator yang mengawali inflamasi (Taufiq dkk., 2008).

Kontrol positif yang digunakan adalah Voltadex® yang telah teruji efek daya anti-

inflamasinya. Voltadex® merupakan gel dengan zat aktif natrium diklofenak.

Kontrol negatif digunakan sebagai kontrol terhadap faktor fisiologis tikus dan

faktor tebal edema kaki tikus yang disebabkan oleh induksi karagenan-NaCl 1%.

Kontrol negatif tidak menggunakan plasebo (basis gel) karena penelitian ini

menguji efek anti-inflamasi secara keseluruhan dari sediaan gel ektrak daun cocor

bebek. Pengamatan uji daya hambat inflamasi dilakukan hingga 3 jam mengacu

pada penelitian yang dilakukan oleh Hasyim dkk. (2012).

Gambar 12. Grafik edema kaki tikus tiap waktu pengukuran

Gambar 12 menunjukkan ketebalan edema kaki tikus sesaat setelah

diinduksi karagenan-NaCl 1%. Pengukuran dilakukan pada menit ke 0 (sebelum

0.0

0.1

0.2

0.3

0.4

0.5

0.6

0.7

0 50 100 150 200

Ed

ema

ka

ki

tik

us

(cm

)

Waktu (menit)

Edema Kaki Tikus

Kontrol Negatif

Kontrol Positif (Voltadex®)

Gel Ekstrak Cocor bebek

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 82: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileOPTIMASI GELLING AGENT PROPILENGLIKOL DALAM SEDIAAN GEL ANTI EKSTRAK DAUN COCOR BEBEK (DENGAN APLIKASI DESAIN FAKTORIAL Diajukan

65

diinduksi karagenan-NaCl 1%), menit ke 30, 60, 120, dan 180. Kontrol negatif

menunjukkan ketebalan edema kaki tikus paling besar dan kontrol positif

memiliki ketebalan paling kecil.

Tabel XVII. Hubungan AUC tebal edema kaki tikus antar perlakuan

Hubungan antar perlakuan

P-value Keterangan

Negatif-Positif 0,0000312 Signifikan

Negatif-Ekstrak 0,000149 Signifikan

Positif-Ekstrak 0,0486063 Signifikan

Tabel XVII menunjukkan hubungan AUC tebal edema kaki tikus setelah

diinduksi karagenan-NaCl 1%. P-value <0,05 menunjukkan adanya perbedaan

yang signifikan. Sediaan gel ekstrak dan kontol positif menunjukkan perbedaan

yang signifikan terhadap kontrol negatif, artinya perlakuan gel ekstrak dan kontrol

positif memiliki daya hambat inflamasi. Sediaan gel ekstrak juga menunjukkan

perbedaan yang signifikan terhadap kontrol positif, artinya gel ekstrak memiliki

daya hambat dibawah kontrol positif. Hasil uji daya hambat inflamasi dapat

dilihat pada tabel XVIII.

Tabel XVIII. Hasil uji daya hambat inflamasi gel ekstrak daun cocor bebek

Perlakuan AUC (mm.jam) Daya hambat

inflamasi (%) 0-30 30-60 60-120 120-80

Kontrol (-) 0,04 0,14 0,47 0,56 -

Kontrol (+)Voltadex®

0,01 0,04 0,16 0,21 65,93

Gel Ekstrak Cocor Bebek

0,02 0,06 0,22 0,30 50,34

Tabel XVIII menunjukkan bahwa gel ekstrak daun cocor bebek memiliki

daya hambat inflamasi, namun tidak sebesar yang dimiliki oleh kontrol (+)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 83: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileOPTIMASI GELLING AGENT PROPILENGLIKOL DALAM SEDIAAN GEL ANTI EKSTRAK DAUN COCOR BEBEK (DENGAN APLIKASI DESAIN FAKTORIAL Diajukan

66

Voltadex® (65,93%) karena gel ekstrak cocor memiliki zat aktif lebih dari satu

yang memungkinkan terjadinya interaksi zat dalam ekstrak cocor bebek. Sediaan

gel anti-inflamasi ekstrak daun cocor bebek pada perlakuan ekstrak memiliki daya

anti-inflamasi sebesar 50,34%.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 84: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileOPTIMASI GELLING AGENT PROPILENGLIKOL DALAM SEDIAAN GEL ANTI EKSTRAK DAUN COCOR BEBEK (DENGAN APLIKASI DESAIN FAKTORIAL Diajukan

67

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

1. Carbopol merupakan faktor dominan dalam menentukan respon viskositas,

daya sebar, dan pergeseran viskositas gel anti-inflamasi ekstrak daun cocor

bebek.

2. Area optimum pada contour plot superimposed terhadap level Carbopol

dan propilen glikol ditemukan dan digunakan untuk membuat gel ekstrak

cocor bebek yang memiliki respon sifat fisik dan stabilitas fisik yang baik.

3. Formula optimum gel ekstrak daun cocor bebek memberikan efek

farmakologis sebagai anti-inflamasi pada kaki tikus jantan galur Sprague

Dawley yang diinjeksi karagenan-NaCl 1%.

B. Saran

1. Perlu dilakukan uji pelepasan zat aktif untuk mengetahui kemampuan

pelepasan zat aktif pada sediaan gel.

2. Perlu dilakukan optimasi lama pencampuran, kecepatan pengadukan untuk

mendapatkan sediaan gel anti-inflamasi ekstrak daun cocor bebek yang

memenuhi kriteria.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 85: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileOPTIMASI GELLING AGENT PROPILENGLIKOL DALAM SEDIAAN GEL ANTI EKSTRAK DAUN COCOR BEBEK (DENGAN APLIKASI DESAIN FAKTORIAL Diajukan

68

DAFTAR PUSTAKA

Aeni, L.N., Sulaiman, T.N.S., dan Mulyani, S., 2012, Formulasi Gel Mukoadhesif Kombinasi Minyak Cengkeh dan Getah Jarak Pagar serta Uji Aktivitas Antibakteri terhadap Streptococcus mutant, Majalah Farmasetik, Vol. 8: 108-112.

Afzal, M,. Gupta, G., Kazmi, I., Rahman, M., Afzal, O. dan Alam,J., 2012, Anti-Inflammatory and Analgesic Potential of a Novel Steroidal Derivativefrom Bryophyllum pinnatum, Fitoterapia, edisi 83, hal. 853-858.

Afzal, M., Kazmi, I., Khan, R., Singh, R., Chauhan, M. Dan Bisht, T., 2012, Bryophyllum pinnatum : A Review, International Journal of Research in Biological Sciences, 2(4), hal. 143.

Allen Jr., L.V., 2002, The Art, Science, and Technology of Pharmaceutical Compounding, 2th ed., American Pharmaceutical Association, Washington D.C., hal.301.

Anam, C., 2015, Ekstraksi Oleoresin Jahe (Zingiber officinale) Kajian dari Ukuran Bahan, Pelarut, Waktu, dan Suhu, Jurnal Fakultas Pertanian Unisda Lamongan, Unisda Press, Lamongan, Vol. 15, Nomor 2, hal. 101-160

Armstrong, N.A. dan James, K.C., 1996, Pharmaceutical Experimental Design and Interpretation, Taylor&Francis Ltd, London, hal. 132-137.

Bangun, A., 2012, Ensiklopedia Tanaman Obat Indonesia, Indonesia Publishing House, Bandung, hal.394-395.

Barel, A., Paye, M. dan Malbach, H., 2001, Handbook of Cosmetic Science and Technology, Marcel Dekker Inc., New York, hal.155.

Backer, C.A. dan Bakhuizen ven den Brink, R.C.D., 1965, Flora of Java, Vol. 3, N.V.P. Noordhoff-Groningen, Netherland, hal. 362-413.

Bluher, A., Haller, U., Banik, G. dan Thobois, E., 1995, The Application of Carbopol. TM. Poultices, Restaurator, hal. 16.

Bolton, S. dan Bon, C., 2004, Pharmaceutical Statistics Practical and Clinical Application, 4th edition, Marcel Dekker Inc., New York, hal. 265-275.

Departemen Kesehatan Indonesia, 1985, Cara Pembuatan Simplisia, Departemen Kesehatan Indonesia, Jakarta, hal.1-22.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 86: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileOPTIMASI GELLING AGENT PROPILENGLIKOL DALAM SEDIAAN GEL ANTI EKSTRAK DAUN COCOR BEBEK (DENGAN APLIKASI DESAIN FAKTORIAL Diajukan

69

De Muth, J,E., 1999, Basic Statistics and Pharmaceutical Statistic Applications, Marcell Dekker Inc., New York, hal. 265-266.

Direktorat Jenderal Pengawasan Obat dan Makanan RI, 1995, Farmakope Indonesia, edisi IV, Departemen Kesehatan Republik Indonesia, Jakarta, hal. 7.

Garg, A., Aggarwal, D., Garg, S. dan Singla, A.K., 2002, Spreading of Semisolid Formulations : An Update, Pharmaceutical Technology, hal. 84-98.

Hasyim, N., Pare, K.R., Junaid, I. dan Kurniati, A., 2012, Formulasi dan Uji Efektivitas Gel Luka Bakar Ekstrak Daun Cocor Bebek (Kalanchoe pinnata L) pada Kelinci (Oryctolagus cuniculus), 16 (2): 89-94.

Hidayati, N.A., Listyawati, S. dan Setyawan, A.D., 2005, Kandungan Kimia dan Uji Anti-inflamasi Ekstrak Etanol Lantana camara L. Pada Tikus Putih (Rattus norvegicus L.) Jantan, Bioteknologi, 5 (1), hal. 16.

Heater, A.E. dan Adam, C.W., 2012, Transdermal and Topical Drug Delivery: Principles and Practice,A Jhon Wiley & Sons, Inc., New Jersey, hal. 265, 281.

Hosmani, A.H., Thorat, Y.S. dan Kasture, 2006, Carbopol and its Pharmaceutical Significance: A Review, http://www.pharmainfo.net/reviews/Carbopol-and-its-pharmaceutical-significance-review, diakses pada 6 Mei 2015.

Istyastono, E.P., 2012, Mengenal Piranti Lunak R-2.14.0 for Windows : Aplikasi Statistika Gratis dan Open Source, Penerbit Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta, hal. 21

Kelch, C,M., 1997, Encylopedia og Pharmaceutical Technology, Vol.6, Marcell Dekker Inc., New York, hal. 424.

Kee, J.L dan Hayes, E.R., 1996, Farmakologi : Pendekatan Proses Keperawatan, Jakarta, EGC, hal. 310.

Lafuente, A.G., Guillamon, E., Villares, A., Rostagno, M.A. dan Martinez, J.A., 2009, Flavonoids as Anti-inflammatory Agents : Implications in Cancer and Cardiovascular Disease, Inflammation Research, (58): 538-552.

Lukman, A., Susanti, E. dan Okataviana, R., 2012, Formulasi Gel Minyak Kulit Kayu Manis (Cinnamomum burmanniiBl) sebagai Sediaan Antinyamuk, Jurnal Penelitian Farmasi Indonesia, 1(1), hal. 25.

Marriott, J.F. dan Wilson, K.A., 2010, Pharmaceutical Compounding and Dispensing, 2nd ed., Pharmaceutical Press, London, hal.167-168.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 87: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileOPTIMASI GELLING AGENT PROPILENGLIKOL DALAM SEDIAAN GEL ANTI EKSTRAK DAUN COCOR BEBEK (DENGAN APLIKASI DESAIN FAKTORIAL Diajukan

70

Matthew, S., Jain,A,K., James,M., Matthew,C. dan Bhowmik,D., 2013, Analgesic

and Anti-Inflammatory Activity of Kalanchoe pinnata (Lam.) Pers,

Journal of Medicine Plants Studies,1(2), hal. 24-28.

McKoy, K., 2012, Overview of Dermatitis, http://www.merckmanuals.com/home/

skin_disorders/itching_and_dermatitis/overview_of_dermatitis.html?qt=

&sc=&alt=, diakses tanggal 9 Februari 2015.

Melani, H.D., Purwanti, T. dan Soeratri, W., 2005, Korelasi Kadar Propilen glikol dalam Basis dan Pelepasan Dietilammonium Diklofenak dari Basis Gel Carbopol ETD 2020, Majalah Farmasi Airlangga, 5(1): 1.

Mukul, S., Surabhi, K. dan Atul, N., 2011, Cosmeceuticals for the Skin: an Overview, Asian Journal of Pharmaceutical and Clinical Research, 4(2): 1.

Nugroho, A.E., 2011, Farmakologi, Pustaka Pelajar, Yogyakarta, hal. 167-169.

Nwose, C., 2013, Effect of Ethanolic Leaf Extract of Kalanchoe pinnata on Serum Creatine Kinase in Albino Rats, Journal of Pharmacognosy and Phytochemistry, Vol.1, hal. 8-12.

Pattewar, S.V., 2012, Kalanchoe pinnata : Phytochemical and Pharmacological Profile, International Journal of Pharmaceutical Sciences and Research, Vol. 3(4): hal. 993-1000.

Pena, L.E., 1990, Gel Dosage Forms:Theory, Formulation, and Processing, in Osborne, D.W., Amann, A.H., (Eds.), Topical Drug Delivery Formulations, Marcell Dekker Inc., New York, hal.381.

Prasad,A.K.,Kuma,S.,Iyer,S.V. dan Sudani, R.J., 2012, Pharmacognostical, Phytochemical and Pharmacological Review on Bryophyllum pinnata, International Journal of Pharmaceutical & Biological, hal. 423-424.

Rowe, R.C., Sheskey, P.J. dan Owen, S.C., 2006, Handbook of Pharmaceutical Excipients, 5th ed., Pharmaceutical Press, London, hal.111, 301.

Rowe, C.R., Sheskey, P.J. dan Quinn, M.E., 2009, Handbook of Pharmaceutical Excipients, 6th edition, Pharmaceutical Press, London, pp. 118-119, 283-284.

Suhono, B. dan Tim LIPI, 2010, Ensikopedia Flora Jilid 6, PT Kharisma Ilmu,Bogor, hal. 124-125.

Steenis, C.G.G.J van, Hoed, D. den, Bloembergen, S. dan Eyma, P.J., 1992,

FLORA untuk sekolah di Indonesia, PT. Pradnya Paramita, Jakarta, Hal

35-68, 200-201.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 88: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileOPTIMASI GELLING AGENT PROPILENGLIKOL DALAM SEDIAAN GEL ANTI EKSTRAK DAUN COCOR BEBEK (DENGAN APLIKASI DESAIN FAKTORIAL Diajukan

71

Swarbrick, J. dan Boylan, J.C., 1992, Encyclopedia of Pharmaceutical

Technology, Volume 6, Marcel Dekker Inc., New York, hal.415-433.

Taufiq, L., Wahyuningtyas, N. dan Wahyuni, A.S., 2008, Efek Anti-inflamasi Ekstrak Praktikan Kebo (Euphorbia hirta L.) pada Tikus Putih Jantan, Pharmacon, 9(1), hal. 3.

Voigt, R., 1994, Lehrbuch Der Pharmazeutischem, diterjemahkan oleh Noerono,

S., ,Gadjah Mada University Press, Yogyakarta., hal.341-343, 354, 579-

580.

Voigt, R., 1995, Lehbruch der Pharmazeutischem Tecnologie, diterjemahkan oleh Soewandhi,S.N. dan Widianto M.B., Gadjah Mada University Pers, hal. 340-341, 352-253.

Winfield, J.A. dan Richards, R.M.E., 2004, Pharmaceutical Practice, Churchill Livingstone, London, hal. 313-314, 319.

Yuliani, S. H., 2010, Optimasi Komposisi Campuran Sorbitol, Gliserol, dan Propilen glikol Dalam Gel Sunscreen Ekstrak Etanol Corcuma Mangga, Majalah Farmasi Indonesia,21(2), hal. 83-89.

Zats, J.L. dan Kushla, G.P., 1996, Gels, in Lieberman, H.A., Lachman, L., Schwatz, J.B., (Eds.), Handbook of Cosmetic Science and Technology, Marcell Dekker Inc., New York, hal.399-415.

Zulkarnain, A.K., Ernawati, N. dan Sukardani, N.I., 2013, Aktifitas Amilum Bengkuang (Pachyrrizus erosus (L.) Urban) sebagai Tabir Surya pada Mencit dan Pengaruh Kenaikan Kadarnya terhadap Viskositas Sediaan, Tradisional Medicine Journal, 18(1), hal. 4.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 89: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileOPTIMASI GELLING AGENT PROPILENGLIKOL DALAM SEDIAAN GEL ANTI EKSTRAK DAUN COCOR BEBEK (DENGAN APLIKASI DESAIN FAKTORIAL Diajukan

72

LAMPIRAN

Lampiran 1. Surat pengesahan determinasi dan hasil determinasi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 90: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileOPTIMASI GELLING AGENT PROPILENGLIKOL DALAM SEDIAAN GEL ANTI EKSTRAK DAUN COCOR BEBEK (DENGAN APLIKASI DESAIN FAKTORIAL Diajukan

73

Lampiran 2. Surat etical clearance

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 91: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileOPTIMASI GELLING AGENT PROPILENGLIKOL DALAM SEDIAAN GEL ANTI EKSTRAK DAUN COCOR BEBEK (DENGAN APLIKASI DESAIN FAKTORIAL Diajukan

74

Lampiran 3. Data viskositas, daya sebar, dan pergeseran viskositas

1. Viskositas (d.Pa.S)

Replikasi F 1 F A F B F AB

1 155 250 140 230

2 165 245 135 215

3 150 240 130 220

Rata - rata 156,667 245,000 135,000 221,667

SD 7,638 5,000 5,000 7,638

2. Daya Sebar (cm)

Replikasi F 1 F A F B F AB

1 5,9 4,95 6,125 5,425

2 6,025 5,05 6,5 5,5

3 5,85 5,1 6,425 5,625

Rata - rata 5,925 5,033 6,350 5,517

SD 0,090 0,076 0,198 0,101

3. Pergeseran viskositas

a. F 1

Replikasi Viskositas (d.Pa.S)

Pergeseran Viskositas (%) 48 jam 1 bulan

1 155 140 9,677

2 165 150 9,091

3 150 145 3,333

Rata - rata 7,367

SD 3,506

b. F A

Replikasi Viskositas (d.Pa.S)

Pergeseran Viskositas (%) 48 jam 1 bulan

1 250 245 2,000

2 245 240 2,041

3 240 230 4,167

Rata - rata 2,736

SD 1,239

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 92: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileOPTIMASI GELLING AGENT PROPILENGLIKOL DALAM SEDIAAN GEL ANTI EKSTRAK DAUN COCOR BEBEK (DENGAN APLIKASI DESAIN FAKTORIAL Diajukan

75

c. F B

Replikasi Viskositas (d.Pa.S)

Pergeseran Viskositas (%) 48 jam 1 bulan

1 140 125 10,714

2 135 130 3,704

3 130 120 7,692

Rata - rata 7,370

SD 3,516

d. F AB

Replikasi Viskositas (d.Pa.S)

Pergeseran Viskositas (%) 48 jam 1 bulan

1 230 220 4,348

2 215 210 6,977

3 220 210 4,545

Rata - rata 5,290

SD 1,464

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 93: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileOPTIMASI GELLING AGENT PROPILENGLIKOL DALAM SEDIAAN GEL ANTI EKSTRAK DAUN COCOR BEBEK (DENGAN APLIKASI DESAIN FAKTORIAL Diajukan

76

Lampiran 4. Perhitungan Daya anti-inflamasi

1. Kontrol (-)

Jam ke tebal edema (cm)

30 0,1 0,21 0,17

60 0,41 0,43 0,36

120 0,61 0,54 0,47

180 0,63 0,55 0,58

Luas area dibawah kurva pada tebal edema kontrol (-)

Jam ke AUC

0-30 0,1275

30-60 0,255

60-120 0,62

120-180 0,315

jumlah 1,3175

2. Kontrol (+) Voltadex®

Jam ke tebal edema (cm)

30 0,02 0,06 0,01

60 0,17 0,15 0,04

120 0,19 0,24 0,18

180 0,02 0,06 0,01

Luas area dibawah kurva pada tebal edema kontrol (+) Voltadex®

Jam ke AUC

0-30 0,0475

30-60 0,09

60-120 0,205

120-180 0,11

jumlah 0,4525

% Daya anti-inflamasi 65,6546

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 94: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileOPTIMASI GELLING AGENT PROPILENGLIKOL DALAM SEDIAAN GEL ANTI EKSTRAK DAUN COCOR BEBEK (DENGAN APLIKASI DESAIN FAKTORIAL Diajukan

77

3. Perlakuan gel ekstrak daun cocor bebek

Jam ke tebal edema (cm)

30 0,09 0,08 0,06

60 0,14 0,18 0,15

120 0,31 0,28 0,27

180 0,32 0,34 0,3

Luas area dibawah kurva pada tebal edema kontrol (+) Voltadex®

Jam ke AUC

0-30 0,0575

30-60 0,1125

60-120 0,315

120-180 0,16

jumlah 0,645

% Daya anti-inflamasi 51,0436

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 95: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileOPTIMASI GELLING AGENT PROPILENGLIKOL DALAM SEDIAAN GEL ANTI EKSTRAK DAUN COCOR BEBEK (DENGAN APLIKASI DESAIN FAKTORIAL Diajukan

Lampiran 5. Perhitungan Data Menggunakan R

1. Uji Normalitas Data

a. Viskositas

Keterangan: 1,a,b,ab memiliki

b. Daya Sebar

Perhitungan Data Menggunakan R software

Uji Normalitas Data

Keterangan: 1,a,b,ab memiliki p-value > 0,05 → data normal

78

→ data normal

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 96: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileOPTIMASI GELLING AGENT PROPILENGLIKOL DALAM SEDIAAN GEL ANTI EKSTRAK DAUN COCOR BEBEK (DENGAN APLIKASI DESAIN FAKTORIAL Diajukan

Keterangan: 1,a,b,ab memiliki

c. Pergeseran viskositas

Keterangan: 1,a,b,ab memiliki p-value > 0,05 → data normal

Pergeseran viskositas

79

→ data normal

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 97: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileOPTIMASI GELLING AGENT PROPILENGLIKOL DALAM SEDIAAN GEL ANTI EKSTRAK DAUN COCOR BEBEK (DENGAN APLIKASI DESAIN FAKTORIAL Diajukan

Keterangan: 1,a,b,ab memiliki

Keterangan: 1,a,b,ab memiliki p-value > 0,05 → data normal

80

→ data normal

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 98: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileOPTIMASI GELLING AGENT PROPILENGLIKOL DALAM SEDIAAN GEL ANTI EKSTRAK DAUN COCOR BEBEK (DENGAN APLIKASI DESAIN FAKTORIAL Diajukan

2. Uji Kesamaan Variansi dengan

a. Viskositas

b. Daya Sebar

c. Pergeseran viskositas

Keterangan: 1,a,b,ab memiliki

homogen

Uji Kesamaan Variansi dengan Levene’s test

Pergeseran viskositas

Keterangan: 1,a,b,ab memiliki p-value > 0,05 → variansi data

81

→ variansi data

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 99: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileOPTIMASI GELLING AGENT PROPILENGLIKOL DALAM SEDIAAN GEL ANTI EKSTRAK DAUN COCOR BEBEK (DENGAN APLIKASI DESAIN FAKTORIAL Diajukan

3. Perhitungan model persamaan

a. Viskositas

Keterangan: p

Perhitungan model persamaan

Keterangan: p-value < 0,05 → signifikan

82

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 100: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileOPTIMASI GELLING AGENT PROPILENGLIKOL DALAM SEDIAAN GEL ANTI EKSTRAK DAUN COCOR BEBEK (DENGAN APLIKASI DESAIN FAKTORIAL Diajukan

b. Daya Sebar

Keterangan: p

c. Pergeseran viskositas

Keterangan: p

Keterangan: p-value < 0,05 → signifikan

Pergeseran viskositas

Keterangan: p-value < 0,05 → signifikan

83

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 101: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileOPTIMASI GELLING AGENT PROPILENGLIKOL DALAM SEDIAAN GEL ANTI EKSTRAK DAUN COCOR BEBEK (DENGAN APLIKASI DESAIN FAKTORIAL Diajukan

4. Uji ANOVA

a. Viskositas

b. Daya Sebar

c. Pergeseran viskositas

Pergeseran viskositas

84

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 102: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileOPTIMASI GELLING AGENT PROPILENGLIKOL DALAM SEDIAAN GEL ANTI EKSTRAK DAUN COCOR BEBEK (DENGAN APLIKASI DESAIN FAKTORIAL Diajukan

85

Lampiran 8. Perhitungan efek

Formula Carbopol Propilen glikol Interaksi Viskositas Daya Sebar Pergeseran Viskositas

F 1 - - + 156,67 5,93 8,41

F a + - - 245 5,03 4,1

F b - + - 135 6,35 11,07

F ab + + + 221,67 5,52 3,74

1. Perhitungan efek viskositas

a. Efek Carbopol = ����,��������������,��

� = 87,5

b. Efek propilen glikol = ����,��������������,��

� = - 22,5

c. Efek interaksi = ���,��������������,��

� = - 0,83

2. Perhitungan efek daya sebar

a. Efek Carbopol = ��,����,����,����,��

� = - 0,865

b. Efek propilen glikol = ��,����,����,����,��

� = 0,455

c. Efek interaksi = �,����,����,����,��

� = 0,035

3. Perhitungan efek pergeseran viskositas

a. Efek Carbopol = ��,����,����,����,��

� = -5,82

b. Efek propilen glikol = ��,����,����,����,��

� = 1,15

c. Efek interaksi = �,����,����,����,��

� = - 1,51

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 103: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileOPTIMASI GELLING AGENT PROPILENGLIKOL DALAM SEDIAAN GEL ANTI EKSTRAK DAUN COCOR BEBEK (DENGAN APLIKASI DESAIN FAKTORIAL Diajukan

86

Lampiran 8. Hasil Validasi contour plot superimposed

corbopol (g)

propilen glikol

(g)

Hasil Teoritis Hasil Validasi

Viskositas (d.Pa.S)

Daya Sebar (cm)

Viskositas (d.Pa.S)

Daya Sebar (cm)

1,5 26 193,46 – 218,76

5,35 – 5,85

210 5,65

1,5 26 200 5,55

1,5 26 210 5,5

Rata-rata ± SD 206,67 ± 5,7735

5,567 ± 0,0764

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 104: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileOPTIMASI GELLING AGENT PROPILENGLIKOL DALAM SEDIAAN GEL ANTI EKSTRAK DAUN COCOR BEBEK (DENGAN APLIKASI DESAIN FAKTORIAL Diajukan

87

Lampiran 9. Perhitungan statistika daya hambat inflamasi

a. Data AUC tebal edema kaki tikus

b. Uji distribusi data

c. Uji homogenitas data

d. Uji hubangan antar perlakuan

Keterangan: p adj <0,05, berbeda signifikan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 105: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileOPTIMASI GELLING AGENT PROPILENGLIKOL DALAM SEDIAAN GEL ANTI EKSTRAK DAUN COCOR BEBEK (DENGAN APLIKASI DESAIN FAKTORIAL Diajukan

88

Lampiran 10. Dokumentasi

1. Penanaman tanaman cocor bebek (Kalanchoe pinnata (Lam.))

2. Tanaman cocor bebek (Kalanchoe pinnata (Lam.))

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 106: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileOPTIMASI GELLING AGENT PROPILENGLIKOL DALAM SEDIAAN GEL ANTI EKSTRAK DAUN COCOR BEBEK (DENGAN APLIKASI DESAIN FAKTORIAL Diajukan

89

3. Proses pembuatan ekstrak daun cocor bebek

a. Gambar Ekstrak etanol daun cocor bebek

b. Proses maserasi serbuk daun cocor bebek

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 107: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileOPTIMASI GELLING AGENT PROPILENGLIKOL DALAM SEDIAAN GEL ANTI EKSTRAK DAUN COCOR BEBEK (DENGAN APLIKASI DESAIN FAKTORIAL Diajukan

90

c. Proses penguapan pelarut dengan rotaryevaporator

d. Proses penguapan menggunakan waterbath

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 108: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileOPTIMASI GELLING AGENT PROPILENGLIKOL DALAM SEDIAAN GEL ANTI EKSTRAK DAUN COCOR BEBEK (DENGAN APLIKASI DESAIN FAKTORIAL Diajukan

91

4. Sediaan gel anti-inflamasi ekstrak daun cocor bebek

a. Setelah pembuatan

Formula F 1

Formula F a

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 109: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileOPTIMASI GELLING AGENT PROPILENGLIKOL DALAM SEDIAAN GEL ANTI EKSTRAK DAUN COCOR BEBEK (DENGAN APLIKASI DESAIN FAKTORIAL Diajukan

92

Formula F b

Formula F ab

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 110: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileOPTIMASI GELLING AGENT PROPILENGLIKOL DALAM SEDIAAN GEL ANTI EKSTRAK DAUN COCOR BEBEK (DENGAN APLIKASI DESAIN FAKTORIAL Diajukan

93

b. Setelah penyimpanan 1 bulan

Formula F 1

Formula F a

Formula F b

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 111: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileOPTIMASI GELLING AGENT PROPILENGLIKOL DALAM SEDIAAN GEL ANTI EKSTRAK DAUN COCOR BEBEK (DENGAN APLIKASI DESAIN FAKTORIAL Diajukan

94

Formula F ab

5. Pengukuran sifat fisik gel ekstrak daun cocor bebek

a. Pengukuran viskositas menggunakan alat Viskotester Rion®

b. Pengukuran daya sebar menggunakan beban 125 gram

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 112: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileOPTIMASI GELLING AGENT PROPILENGLIKOL DALAM SEDIAAN GEL ANTI EKSTRAK DAUN COCOR BEBEK (DENGAN APLIKASI DESAIN FAKTORIAL Diajukan

95

6. Pengujian aktivitas anti-inflamasi gel ekstrak daun cocor bebek

a. Pengukuran telapak kaki tikus dengan jangka sorong digital

b. Pengolesan gel ekstrak daun cocor bebek pada telapak kaki tikus

c. Penyuntikan karagenan secara subplantar

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 113: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileOPTIMASI GELLING AGENT PROPILENGLIKOL DALAM SEDIAAN GEL ANTI EKSTRAK DAUN COCOR BEBEK (DENGAN APLIKASI DESAIN FAKTORIAL Diajukan

96

BIOGRAFI PENULIS

Yosua Cahya Purnawidya lahir di Lahat Sumatera Selatan

tanggal 26 Maret 1993. Merupakan anak pertama dari dua

bersaudara, lahir dari pasangan Bapak Ponco Wibowo dan

Ibu Marni Budiyati. Penulis memulai pendidikan di bangku

TK Santo Yosef Lahat pada tahun 1996-1999, dilanjutkan

di SD Santo Yosef Lahat pada tahun 1999-2005, SMP

Santo Yosef Lahat pada tahun 2005-2008, SMA Negri 4

Lahat pada tahun 2008-2011. Kemudian penulis

melanjutkan pendidikan di program studi S1 Farmasi

Universitas Sanaa Dharma Yogyakarta pada tahun 2011 –

2015. Selama menempuh pendidikan S1, penulis memiliki pengalaman sebagai

Steering Commite Inisiasi Sanata Dharma (2013), Ketua panitia pelepasan wisuda

(2014), anggota Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Farmasi sebagai

koordinator Media Farmasi (periode 2014).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI