133
i APLIKASI DESAIN FAKTORIAL 2 3 DALAM OPTIMASI FORMULA GEL SUNSCREEN EKSTRAK KENTAL APEL MERAH (Pyrus malus L.) : TINJAUAN TERHADAP BASIS CARBOPOL 940 DENGAN HUMEKTAN GLISEROL DAN PROPILENGLIKOL SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S. Farm.) Program Studi Farmasi Oleh : Bella Swandayani Sutrisno NIM : 078114058 FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2010 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileii aplikasi desain faktorial 23 dalam optimasi formula gel sunscreen ekstrak kental apel merah (pyrus malus l.) : tinjauan

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileii aplikasi desain faktorial 23 dalam optimasi formula gel sunscreen ekstrak kental apel merah (pyrus malus l.) : tinjauan

  

i  

APLIKASI DESAIN FAKTORIAL 23 DALAM OPTIMASI FORMULA GEL SUNSCREEN EKSTRAK KENTAL APEL MERAH (Pyrus malus L.) : TINJAUAN TERHADAP BASIS CARBOPOL 940 DENGAN HUMEKTAN

GLISEROL DAN PROPILENGLIKOL

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S. Farm.)

Program Studi Farmasi

Oleh :

Bella Swandayani Sutrisno

NIM : 078114058

FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA 2010

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 2: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileii aplikasi desain faktorial 23 dalam optimasi formula gel sunscreen ekstrak kental apel merah (pyrus malus l.) : tinjauan

  

ii  

APLIKASI DESAIN FAKTORIAL 23 DALAM OPTIMASI FORMULA GEL SUNSCREEN EKSTRAK KENTAL APEL MERAH (Pyrus malus L.) : TINJAUAN TERHADAP BASIS CARBOPOL 940 DENGAN HUMEKTAN

GLISEROL DAN PROPILENGLIKOL

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S. Farm.)

Program Studi Farmasi

Oleh :

Bella Swandayani Sutrisno

NIM : 078114058

FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA 2010

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 3: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileii aplikasi desain faktorial 23 dalam optimasi formula gel sunscreen ekstrak kental apel merah (pyrus malus l.) : tinjauan

  

iii  

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 4: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileii aplikasi desain faktorial 23 dalam optimasi formula gel sunscreen ekstrak kental apel merah (pyrus malus l.) : tinjauan

  

iv  

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 5: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileii aplikasi desain faktorial 23 dalam optimasi formula gel sunscreen ekstrak kental apel merah (pyrus malus l.) : tinjauan

  

v  

Dear God, I don’t ask You to make my life easier. But I ask You

to give me strength to face all my trouble

Isaiah 41:10

So do not fear, for I am with you; do not dismayed, for

I am your God. I will strengthen you and help you; I will

uphold you with my righteous right hand

Matthew 17:20

If you have faith as a grain of mustard seed, you will say

to your mountain, “MOVE!” and it will move.. and

NOTHING will be impossible for YOU!

Matthew 19:26

With men it is impossible; but to God all things are possible

Do my best and God will perfect it

Karya ini kupersembahkan untuk :

“Jesus Christ” untuk segala cinta dan kebaikan-Nya

Papi, Mami, Ko nino dan Cie Liya untuk semua dukungan dan doa

Yohanes Muliadi untuk semua semangat dan kasih sayang

Teman-teman dan almamaterku

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 6: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileii aplikasi desain faktorial 23 dalam optimasi formula gel sunscreen ekstrak kental apel merah (pyrus malus l.) : tinjauan

  

vi  

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 7: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileii aplikasi desain faktorial 23 dalam optimasi formula gel sunscreen ekstrak kental apel merah (pyrus malus l.) : tinjauan

  

vii  

KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Tuhan yang Maha Esa atas kasih, anugerah dan

karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul

“Aplikasi Desain Faktorial 23 dalam Optimasi Formula Gel Sunscreen Ekstrak

Kental Apel Merah (Pyrus malus L.) : Tinjauan terhadap Basis Carbopol 940

dengan Humektan Gliserol dan Propilenglikol” dengan baik dan tepat waktu.

Dalam penyelesaian skripsi ini, penulis banyak mengalami kesulitan.

Namun dengan adanya bimbingan, dukungan, doa dan bantuan dari berbagai

pihak, penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Oleh karena itu, penulis ingin

menyampaikan ucapan terima kasih kepada pihak-pihak berikut ini.

1. “Jesus Christ” atas semua cinta kasih serta kebaikan-Mu sehingga penulis

mampu menyelesaikan skripsi ini.

2. Bapak Ipang Djunarko, M. Sc., Apt. selaku Dekan Fakultas Farmasi

Universitas Sanata Dharma.

3. Ibu Rini Dwiastuti, M. Sc., Apt. selaku pembimbing skripsi yang telah banyak

meluangkan waktu, tenaga dan atas segala bimbingan yang diberikan dalam

penyusunan skripsi ini.

4. Ibu Dewi Setyaningsih, M. Sc., Apt. selaku dosen penguji atas segala kritik

dan saran yang diberikan.

5. Bapak Yohanes Dwiatmaka, M. Si. selaku Dosen Pembimbing Akademik dan

dosen penguji atas bimbingan, dukungan selama ini serta saran dan kritik yang

diberikan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 8: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileii aplikasi desain faktorial 23 dalam optimasi formula gel sunscreen ekstrak kental apel merah (pyrus malus l.) : tinjauan

  

viii  

6. Pak Musrifin, Mas Ottok, Mas Bimo, Mas Agung, Pak Iswandi serta laboran-

laboran lain atas bantuan dan kerja sama yang diberikan selama ini.

7. Papi, Mami, Ko Nino, Cie Liya dan segenap keluarga besarku atas segala

dukungan, perhatian dan doa yang telah diberikan selama penyusunan skripsi

ini.

8. Yohanes Muliadi atas segala doa, dukungan, semangat, perhatian dan kasih

sayang yang telah diberikan selama ini.

9. Teman-teman skripsi sekelompok (Mala, Tika, Puput) atas suka duka, kerja

sama, dukungan, canda tawa dan keluh kesah selama penyusunan skripsi ini.

10. Teman-teman skripsi lantai I (Lia, Riris, Yemi, Daniel, Septi, Fani, Robby,

Ius, Chintya, Siska, Dinar) atas dukungan dan kerjasama selama ini.

11. Semua teman-teman angkatan 2007 dan semua teman-teman di luar fakultas

farmasi, terima kasih atas segala kebersamaan kita yang indah dan semangat

yang telah diberikan.

12. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan skripsi ini tidak terlepas dari

kekurangan dan keterbatasan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan adanya

kritik dan saran yang membangun dari berbagai pihak. Akhir kata semoga skripsi

ini dapat berguna bagi pembaca.

Penulis

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 9: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileii aplikasi desain faktorial 23 dalam optimasi formula gel sunscreen ekstrak kental apel merah (pyrus malus l.) : tinjauan

  

ix  

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 10: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileii aplikasi desain faktorial 23 dalam optimasi formula gel sunscreen ekstrak kental apel merah (pyrus malus l.) : tinjauan

  

x  

DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL……………………………………………………... i

HALAMAN JUDUL……………...………………………………………... ii

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING…………………………..... iii

HALAMAN PENGESAHAN……...……………………………………..... iv

HALAMAN PERSEMBAHAN………………………………....………..... v

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA

ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS.......................................

vi

KATA PENGANTAR…………………………………………………….... vii

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA…………………………………..... ix

DAFTAR ISI…………………………………...………………....……….... x

DAFTAR TABEL………………………………………...……………….... xiv

DAFTAR GAMBAR………………………………………………….......... xvi

DAFTAR LAMPIRAN…………………………………………...………... xxi

INTISARI………………………………………………………...……….... xxii

ABSTRACT……………………………………………………...………...... xxiii

BAB I. PENGANTAR………………………………………………...….... 1

A. Latar Belakang………………………………………………………...... 1

1. Permasalahan……………………………………………………...... 4

2. Keaslian Penelitian………………………………………………...... 4

3. Manfaat Penelitian………………………………………………...... 4

4. Tujuan Penelitian………………………………………………….... 5

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 11: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileii aplikasi desain faktorial 23 dalam optimasi formula gel sunscreen ekstrak kental apel merah (pyrus malus l.) : tinjauan

  

xi  

BAB II. PENELAAHAN PUSTAKA…………………………………….... 6

A. Apel (Pyrus malus L.)…..........................………………......................... 6

B. Teknik Penyarian……………………………………………………...... 7

1. Ekstraksi tanaman............................................................................... 7

2. Metode penyarian................................................................................ 8

C. Kuersetin……………………………………………………………....... 8

D. Gel…………………………………………………………..................... 10

1. Definisi gel………………………………………………….............. 10

2. Klasifikasi gel……………………………………………................. 10

3. Stabilitas gel........................................................................................ 11

4. Karakteristik gel.................................................................................. 12

E. Gelling agent……………………………………………………..…....... 13

F. Humektan………………………………………………………....…...... 16

1. Gliserol………………………………………………………....…… 16

2. Propilenglikol………………………………………………….......... 17

G. Triethanolamine……………………………………………………….... 18

H. Sunscreen.................................................................................................. 18

I. Sun Protection Factor (SPF)………………………………………….... 19

J. Metode Desain Faktorial……………………………………………....... 21

K. Landasan Teori………………………………………………………...... 24

L. Hipotesis……………………………………………………….……...... 25

BAB III. METODE PENELITIAN……………………………………........ 26

A. Jenis dan Rancangan Penelitian……………………………………….... 26

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 12: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileii aplikasi desain faktorial 23 dalam optimasi formula gel sunscreen ekstrak kental apel merah (pyrus malus l.) : tinjauan

  

xii  

B. Variabel Penelitian......................………………………………......….... 26

C. Definisi Operasional................................................................................. 27

D. Bahan Penelitian………………………………………...…………....… 29

E. Alat Penelitian……………………………………………………...…… 29

F. Tata Cara Penelitian………………………………………………....….. 30

1. Penetapan Kadar Polifenol Total dalam Ekstrak Kental

Apel...........................................................………………..................

30

2. Penentuan SPF Ekstrak Apel secara in vitro……............................... 32

3. Optimasi Formula Gel Sunscreen………………………………....... 33

4. Uji Sifat Fisis dan Stabilitas Gel Sunscreen Ekstrak Kental Apel

Merah………………...………………...............................................

35

G. Analisis Data…………………………………………………...…….…. 36

BAB V. HASIL DAN PEMBAHASAN……………………………..….…. 37

A. Organoleptis Ektrak Kental Apel Merah..................................................

B. Penetapan Kadar Polifenol dalam Ekstrak Kental Apel

Merah........................................................................................................

37

37

1. Penetapan Operating Time…………………………………....…….. 38

2. Penetapan Panjang Gelombang Maksimum……………........…....... 38

3. Penetapan Kurva Baku…………………………………....………… 39

4. Penetapan Kadar Polifenol dalam Ekstrak Kental Apel

Merah..................................................................................................

40

C. Penetapan Nilai SPF dalam Ekstrak Kental Apel Merah secara In

Vitro..........................................................................................................

41

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 13: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileii aplikasi desain faktorial 23 dalam optimasi formula gel sunscreen ekstrak kental apel merah (pyrus malus l.) : tinjauan

  

xiii  

1. Scanning spektra UV yang Diserap oleh Ekstrak Kental Apel

Merah.........………………………………………………...…..........

41

2. Penetapan nilai SPF Ekstrak Kental Apel Merah............................... 43

D. Formulasi Gel Sunscreen Ekstrak Kental Apel Merah …........................ 43

E. Sifat Fisis dan Stabilitas Gel Sunscreen Ekstrak Kental Apel Merah...... 46

1. Daya Sebar……………………………………...………………....... 46

2. Viskositas………………………………………………………...…. 57

3. Pergeseran Viskositas……...…………………………………...…... 69

F. Optimasi Formula Gel Sunscreen Ekstrak Kental Apel Merah …........... 80

BAB VI. KESIMPULAN DAN SARAN…………………………..…….… 85

A. Kesimpulan……………………………………………………...……… 85

B. Saran………………………………………………………………...….. 85

DAFTAR PUSTAKA ………………………………………………...….…. 86

LAMPIRAN………………………………………………………...….…… 90

BIOGRAFI PENULIS……………………………………………....……… 110

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 14: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileii aplikasi desain faktorial 23 dalam optimasi formula gel sunscreen ekstrak kental apel merah (pyrus malus l.) : tinjauan

  

xiv  

DAFTAR TABEL

Tabel I. Skema Rancangan Desain Faktorial 23........................…….… 23

Tabel II. Formula Desain Faktorial……................................................. 34

Tabel III. Uji Organoleptis Ekstrak Kental Apel Merah..........................

Tabel IV. Perhitungan Kadar Polifenol dalam Ekstrak Kental Apel

Merah ……………………...........……………………………

37

40

Tabel V. Hasil Perhitungan Nilai SPF…………………………………. 43

Tabel VI. Hasil Pengukuran Daya Sebar Gel Sunscreen Ekstrak Kental

Apel Merah...............................................................................

47

Tabel VII. Hasil Perhitungan ANOVA pada Respon Daya

Sebar….....................................................................................

47

Tabel VIII. Perhitungan Efek dalam Menentukan Daya Sebar................... 48

Tabel IX. Hasil Pengukuran Viskositas Gel Sunscreen Ekstrak Kental

Apel Merah (setelah 48 jam penyimpanan)….….....................

58

Tabel X. Hasil Perhitungan ANOVA pada Respon Viskositas............... 58

Tabel XI. Perhitungan Efek dalam Menentukan Viskositas……………. 59

Tabel XII. Hasil Pengukuran Pergeseran Viskositas Gel Sunscreen

Ekstrak Kental Apel Merah (setelah 1 bulan

penyimpanan)….......................................................................

69

Tabel XIII. Hasil Perhitungan ANOVA pada Respon Pergeseran

Viskositas..................................................................................

70

Tabel XIV. Perhitungan Efek dalam Menentukan Pergeseran

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 15: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileii aplikasi desain faktorial 23 dalam optimasi formula gel sunscreen ekstrak kental apel merah (pyrus malus l.) : tinjauan

  

xv  

Viskositas…………………………………………….………. 71

Tabel XV. Point Prediction Respon Sifat Fisis dan Stabilitas Gel

Sunscreen………......................................................................

.

84

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 16: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileii aplikasi desain faktorial 23 dalam optimasi formula gel sunscreen ekstrak kental apel merah (pyrus malus l.) : tinjauan

  

xvi  

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Struktur Kuersetin... ……………………............................... 9

Gambar 2. Struktur Carbopol 940……………………………………..... 15

Gambar 3. Struktur Gliserol…………………………………………….. 17

Gambar 4. Struktur Propilenglikol…………………………………….... 17

Gambar 5. Struktur Triethanolamine………………….....……………... 18

Gambar 6. Kurva Hubungan Antara Konsentrasi Baku Kuersetin

dengan Absorbansi…………………………………………..

39

Gambar 7. Spektra Serapan Ekstrak Kental Apel Merah pada Daerah

UV (Panjang Gelombang 250-400 nm)……………………...

41

Gambar 8. Struktur Senyawa dalam Ekstrak Apel Merah yang Memiliki

Sistem Kromofor dan Auksokrom………………...................

42

Gambar 9. Carbopol 940 dalam Keadaan Bergelung................................ 45

Gambar 10. Carbopol 940 dalam Keadaan Terurai..................................... 45

Gambar 11. Grafik Hubungan Antara Carbopol 940 dengan Gliserol

pada Level Rendah Propilenglikol pada Respon Daya

Sebar........................................................................................

49

Gambar 12. Grafik Hubungan Antara Carbopol 940 dengan Gliserol

pada Level Tengah Propilenglikol pada Respon Daya Sebar

(prediksi design expert)...........................................................

50

Gambar 13. Grafik Hubungan Antara Carbopol 940 dengan Gliserol

pada Level Tinggi Propilenglikol pada Respon Daya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 17: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileii aplikasi desain faktorial 23 dalam optimasi formula gel sunscreen ekstrak kental apel merah (pyrus malus l.) : tinjauan

  

xvii  

Sebar........................................................................................ 51

Gambar 14. Grafik Hubungan Antara Carbopol 940 dengan

Propilenglikol pada Level Rendah Gliserol pada Respon

Daya Sebar...............................................................................

52

Gambar 15. Grafik Hubungan Antara Carbopol 940 dengan

Propilenglikol pada Level Tengah Gliserol pada Respon

Daya Sebar (prediksi design expert)........................................

53

Gambar 16. Grafik Hubungan Antara Carbopol 940 dengan

Propilenglikol pada Level Tinggi Gliserol pada Respon

Daya Sebar...............................................................................

54

Gambar 17. Grafik Hubungan Antara Gliserol dengan Propilenglikol

pada Level Rendah Carbopol 940 pada Respon Daya

Sebar........................................................................................

55

Gambar 18. Grafik Hubungan Antara Gliserol dengan Propilenglikol

pada Level Tengah Carbopol 940 pada Respon Daya Sebar

(prediksi design expert)...........................................................

56

Gambar 19. Grafik Hubungan Antara Gliserol dengan Propilenglikol

pada Level Tinggi Carbopol 940 pada Respon Daya

Sebar.......................................................................................

57

Gambar 20. Grafik Hubungan Antara Carbopol 940 dengan Gliserol

pada Level Rendah Propilenglikol pada Respon

Viskositas................................................................................

60

Gambar 21. Grafik Hubungan Antara Carbopol 940 dengan Gliserol

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 18: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileii aplikasi desain faktorial 23 dalam optimasi formula gel sunscreen ekstrak kental apel merah (pyrus malus l.) : tinjauan

  

xviii  

pada Level Tengah Propilenglikol pada Respon Viskositas

(prediksi design expert)...........................................................

61

Gambar 22. Grafik Hubungan Antara Carbopol 940 dengan Gliserol

pada Level Tinggi Propilenglikol pada Respon

Viskositas................................................................................

62

Gambar 23. Grafik Hubungan Antara Carbopol 940 dengan

Propilenglikol pada Level Rendah Gliserol pada Respon

Viskositas................................................................................

63

Gambar 24. Grafik Hubungan Antara Carbopol 940 dengan

Propilenglikol pada Level Tengah Gliserol pada Respon

Viskositas (prediksi design expert).........................................

64

Gambar 25. Grafik Hubungan Antara Carbopol 940 dengan

Propilenglikol pada Level Tinggi Gliserol pada Respon

Viskositas................................................................................

65

Gambar 26. Grafik Hubungan Antara Gliserol dengan Propilenglikol

pada Level Rendah Carbopol 940 pada Respon

Viskositas................................................................................

66

Gambar 27. Grafik Hubungan Antara Gliserol dengan Propilenglikol

pada Level Tengah Carbopol 940 pada Respon Viskositas

(prediksi design expert)...........................................................

67

Gambar 28. Grafik Hubungan Antara Gliserol dengan Propilenglikol

pada Level Tinggi Carbopol 940 pada Respon

Viskositas................................................................................

68

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 19: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileii aplikasi desain faktorial 23 dalam optimasi formula gel sunscreen ekstrak kental apel merah (pyrus malus l.) : tinjauan

  

xix  

Gambar 29. Grafik Hubungan Antara Carbopol 940 dengan Gliserol

pada Level Rendah Propilenglikol pada Respon Pergeseran

Viskositas................................................................................

72

Gambar 30. Grafik Hubungan Antara Carbopol 940 dengan Gliserol

pada Level Tengah Propilenglikol pada Respon Pergeseran

Viskositas (prediksi design expert).........................................

73

Gambar 31. Grafik Hubungan Antara Carbopol 940 dengan Gliserol

pada Level Tinggi Propilenglikol pada Respon Pergeseran

Viskositas................................................................................

74

Gambar 32. Grafik Hubungan Antara Carbopol 940 dengan

Propilenglikol pada Level Rendah Gliserol pada Respon

Pergeseran Viskositas..............................................................

75

Gambar 33. Grafik Hubungan Antara Carbopol 940 dengan

Propilenglikol pada Level Tengah Gliserol pada Respon

Pergeseran Viskositas (prediksi design expert).......................

76

Gambar 34. Grafik Hubungan Antara Carbopol 940 dengan

Propilenglikol pada Level Tinggi Gliserol pada Respon

Pergeseran Viskositas..............................................................

77

Gambar 35. Grafik Hubungan Antara Gliserol dengan Propilenglikol

pada Level Rendah Carbopol 940 pada Respon Pergeseran

Viskositas................................................................................

78

Gambar 36. Grafik Hubungan Antara Gliserol dengan Propilenglikol

pada Level Tengah Carbopol 940 pada Respon Pergeseran

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 20: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileii aplikasi desain faktorial 23 dalam optimasi formula gel sunscreen ekstrak kental apel merah (pyrus malus l.) : tinjauan

  

xx  

Viskositas (prediksi design expert)......................................... 79

Gambar 37. Grafik Hubungan Antara Gliserol dengan Propilenglikol

pada Level Tinggi Carbopol 940 pada Respon Pergeseran

Viskositas................................................................................

80

Gambar 38. Contour Plot Daya Sebar Gel Sunscreen................................ 81

Gambar 39. Contour Plot Viskositas Gel Sunscreen.................................. 82

Gambar 40. Contour Plot Pergeseran Viskositas Gel Sunscreen................ 83

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 21: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileii aplikasi desain faktorial 23 dalam optimasi formula gel sunscreen ekstrak kental apel merah (pyrus malus l.) : tinjauan

  

xxi  

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Penetapan Kadar Polifenol dalam Ekstrak Kental Apel

Merah (Pyrus malus L.)………………………….......….…....

90

Lampiran 2. Penetapan Nilai SPF………………………………….…….... 95

Lampiran 3. Sifat Fisis dan Stabilitas Sediaan Gel…………………........... 98

Lampiran 4. Grafik Box-Cox…………………………………………....… 102

Lampiran 5. Surat Keterangan Pembuatan Ekstrak …………...…..……… 104

Lampiran 6. Prosedur Pembuatan Ekstrak……………………………..….. 105

Lampiran 7. Data Ekstrak Buah Apel Merah……………………….…...… 106

Lampiran 8. Dokumentasi……………………………………….…..…….. 107

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 22: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileii aplikasi desain faktorial 23 dalam optimasi formula gel sunscreen ekstrak kental apel merah (pyrus malus l.) : tinjauan

  

xxii  

APLIKASI DESAIN FAKTORIAL 23 DALAM OPTIMASI FORMULA GEL SUNSCREEN EKSTRAK KENTAL APEL MERAH (Pyrus malus L.) : TINJAUAN TERHADAP BASIS CARBOPOL 940 DENGAN HUMEKTAN

GLISEROL DAN PROPILENGLIKOL

Bella Swandayani Sutrisno 07 8114 058

INTISARI

Apel merah (Pyrus malus L.) mengandung senyawa polifenol terutama

kuersetin yang merupakan senyawa yang berpotensi sebagai antioksidan. Oleh sebab itu senyawa ini dapat diformulasikan dalam bentuk sediaan gel sunscreen sehingga dapat mengurangi oksidasi dari ROS serta acceptable bila digunakan.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor yang dominan dalam menentukan sifat fisis dan stabilitas gel antara carbopol 940, gliserol, propilenglikol ataupun interaksi ketiganya serta mengetahui area optimum gel sunscreen Ekstrak kental apel merah (Pyrus malus L.) jika dilihat dari sifat fisis dan stabilitas gel yang diperoleh dari komposisi carbopol 940, gliserol, dan propilenglikol.

Penelitian ini menggunakan rancangan desain faktorial dengan 3 faktor yaitu perbedaan komposisi antara carbopol 940, gliserol dan propilenglikol serta 2 level dari tiap-tiap faktor tersebut yaitu level rendah 1 g dan level tinggi 2 g untuk carbopol 940, level rendah 10 g dan level tinggi 20 g untuk gliserol dan level rendah 5 g dan level tinggi 15 g untuk propilenglikol. Data hasil penelitian dianalisis secara statistik dengan design expert dengan taraf kepercayaan 95%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa carbopol 940 merupakan faktor yang dominan dalam menentukan sifat fisis dan stabilitas gel sunscreen. Berdasarkan tabel point prediction, ditunjukkan bahwa formula optimum dari gel sunscreen ini diperoleh dengan penggunaan 2 g carbopol 940, 20 g gliserol, dan 10,81 g propilenglikol. Kata kunci: Gel sunscreen, Apel merah (Pyrus malus L.), Carbopol 940, Gliserol, Propilenglikol, Desain Faktorial

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 23: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileii aplikasi desain faktorial 23 dalam optimasi formula gel sunscreen ekstrak kental apel merah (pyrus malus l.) : tinjauan

  

xxiii  

ABSTRACT

Red apple (Pyrus malus L.) has contained polyphenol compounds, especially quercetin, which is a potent antioxidant. Therefore these compounds can be formulated in sunscreen gel to reduce oxidation of ROS and can be acceptable to use. This research aimed to find the dominant factor in determine physical properties and stability of sunscreen gel between carbopol 940, glycerol, propylenglycol and its interaction and find the optimum area of sunscreen gel from red apple (Pyrus malus L.) polyphenol extract if viewed from physical properties and stability of gel from composition of carbopol 940, glycerol, and propylenglycol. This research used the factorial design with 3 factors is the differences composition between carbopol 940, glycerol and propylenglycol and 2 levels of each factors is 1 g as low level and 2 g as high level of carbopol 940, 10 g as low level and 20 g as high level of glycerol and 5 g as low level and 15 g as high level of propylenglycol. Data were analyzed statistically with Design Expert with 95% level of confidence. The results show that carbopol 940 was dominant factor in determine physical properties and stability of sunscreen gel. Based on point prediction table of carbopol 940, glycerol, and propylenglycol, the optimum compotition was obtained by using 2 g of carbopol 940, 20 g of glycerol, and 10,81 g of propylenglycol. Keywords : Sunscreen gel, Red apple (Pyrus malus L.), Carbopol 940, Glycerol, Propylenglycol, Factorial design

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 24: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileii aplikasi desain faktorial 23 dalam optimasi formula gel sunscreen ekstrak kental apel merah (pyrus malus l.) : tinjauan

 

1  

BAB I

PENGANTAR

A. Latar Belakang

Pancaran radiasi matahari sangat bermanfaat untuk membantu dalam

produksi vitamin D dan memperlancar aliran darah, tetapi disamping itu juga

paparan sinar matahari yang berlebihan ternyata juga dapat menimbulkan

kerugian seperti sunburn yang menyebabkan eritema, hiperpigmentasi, penuaan

dini, edema, dan kanker kulit (Ley and Reeve, 1997). Radiasi dari sinar matahari

tersebut mengandung spektrum UV, di mana terdapat UV A (320-400 nm)

penyebab pigmentasi kulit, UV B (290-320 nm) penyebab eritema dan UV C

(200-290 nm) penyebab kerusakan jaringan pada kulit (Harry, 1982). Spektrum

UV C dan sedikit dari spektrum UV B tertahan pada lapisan ozon di stratosfer

sehingga tidak sampai ke bumi. Namun, spektrum UV A dan sedikit UV B dapat

menembus lapisan ozon tersebut dan sampai ke bumi. UV A dapat merusakkan

melanosit pada kulit sehingga menyebabkan melanoma, sedangkan UV B

menyebabkan kanker kulit squamous cell carcinoma (SCC) dan basal cell

carcinoma (BCC) (Jones, 2006).

Sunscreen diaplikasikan untuk meminimalkan kerugian yang ditimbulkan

dari efek berbahaya radiasi sinar UV. Sunscreen adalah suatu senyawa kimia yang

mampu mengabsorpsi dan atau memantulkan sinar UV sebelum mencapai kulit

(Stanfield, 2003). Sunscreen kimia mengandung molekul aromatik terkonjugasi

dengan gugus karbonil yang dapat mengabsorpsi radiasi UV berenergi tinggi dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 25: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileii aplikasi desain faktorial 23 dalam optimasi formula gel sunscreen ekstrak kental apel merah (pyrus malus l.) : tinjauan

2  

  

melepaskannya kembali sebagai panas. Kemampuan molekul mengabsorpsi

radiasi ultraviolet tergantung dari sistem konjugasinya serta jumlah dan jenis

gugus fungsional yang ada (Roberts, 2004).

Polifenol merupakan salah satu senyawa yang berpotensi sebagai

sunscreen karena memiliki gugus kromofor dan auksokrom yang dapat menyerap

radiasi sinar ultraviolet. Selain itu, polifenol juga dikenal sebagai salah satu

senyawa yang berpotensi sebagai antioksidan (Waji dan Sugrani, 2009).

Apel merah (Pyrus malus L.) mengandung banyak senyawa polifenol,

terutama kuersetin. Kuersetin adalah salah satu zat aktif kelas flavonoid yang

secara biologis memiliki aktivitas antioksidan yang sangat kuat dibanding dengan

flavonoid lain. Bila vitamin C mempunyai aktivitas antioksidan 1, maka quercetin

memiliki aktivitas antioksidan 4,7 (Waji dan Sugrani, 2009). Mekanisme

kuersetin sebagai penangkal radikal bebas adalah dengan cara memberikan

elektron bebasnya pada radikal bebas sehingga radikal bebas tersebut tidak reaktif

lagi (menetralkan radikal bebas).

Dalam penelitian ini, sediaan sunscreen dibuat dalam bentuk gel. Gel

merupakan sediaan semisolid yang mengandung bahan aktif tunggal maupun

campuran dengan pembawa senyawa hidrofilik atau hidrofobik atau dapat juga gel

didefinisikan sebagai sistem dua komponen dari sediaan semipadat yang kaya

akan cairan (Barry, 1983). Dipilih bentuk gel karena memiliki beberapa

keuntungan dibandingkan dengan sediaan lainnya. Sediaan gel relatif nyaman

dalam pemakaian karena memberikan sensasi dingin pada kulit, mudah dicuci

dengan air karena tidak mengandung minyak sehingga meningkatkan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 26: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileii aplikasi desain faktorial 23 dalam optimasi formula gel sunscreen ekstrak kental apel merah (pyrus malus l.) : tinjauan

3  

  

acceptability dari penggunanya, dan memiliki kemampuan untuk menjebak zat

aktif di dalam matriks polimer sehingga kestabilan dari zat aktif tersebut dapat

terjaga.

Acceptability konsumen tergantung dari mudah tidaknya gel tersebut

untuk dikeluarkan dari tempatnya, kemampuan melekat pada tempat aplikasi

selama waktu tertentu, kemampuan gel dalam menyebar merata, dan

menghasilkan efek perlindungan yang optimal. Semua hal ini terkait dengan sifat

fisis dan stabilitas gel. Sifat fisis dan stabilitas gel sangat dipengaruhi oleh

komposisi dan kombinasi dari gelling agent dan humektan. Gelling agent yang

digunakan pada sediaan gel ini adalah carbopol 940. Dipilih carbopol 940 karena

bersifat inert, aman dan tidak reaktif dengan komponen lain dalam formula. Selain

itu carbopol 940 memiliki viskositas yang lebih tinggi dibandingkan dengan

natural gum. Viskositas mempengaruhi daya sebar gel. Dalam penelitian ini

digunakan 2 humektan yaitu propilenglikol dan gliserol. Humektan berfungsi

untuk memberikan proteksi terhadap kehilangan air pada gel karena evaporasi air

yang cepat dapat mempengaruhi daya sebar sediaan. Kedua humektan ini

memiliki keuntungan dan kerugian masing-masing. Gliserol merupakan humektan

yang paling umum digunakan namun cenderung menimbulkan rasa berat (heavy)

dan basah (tacky) yang dapat ditutupi dengan mengkombinasikan bersama

humektan lain (Zocchi, 2001). Propilenglikol memiliki berat molekul yang lebih

kecil, viskositas yang lebih rendah dan kemampuan menguap yang tinggi

dibandingkan dengan gliserol (Sagarin, 1957).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 27: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileii aplikasi desain faktorial 23 dalam optimasi formula gel sunscreen ekstrak kental apel merah (pyrus malus l.) : tinjauan

4  

  

Dengan demikian dengan adanya optimasi faktor-faktor tersebut dapat

diperoleh gel sunscreen dengan sifat fisis dan stabilitas yang optimum.

1. Permasalahan

Berdasarkan latar belakang di atas maka permasalahan yang diambil

dalam penelitian ini adalah:

a. Apakah ada pengaruh antara faktor carbopol 940, gliserol, propilenglikol

maupun interaksi ketiganya dalam menentukan sifat fisis gel (daya sebar

dan viskositas) dan stabilitas gel (pergeseran viskositas) dalam sediaan

gel sunscreen ekstrak kental apel merah (Pyrus malus L.)?

b. Apakah didapatkan area optimum gel sunscreen ekstrak kental apel

merah (Pyrus malus L.) jika dilihat dari sifat fisis dan stabilitas gel yang

diperoleh dari komposisi carbopol 940, gliserol, dan propilenglikol?

2. Keaslian penelitian

Sejauh penelusuran yang dilakukan penulis, penelitian tentang Optimasi

Formula Gel Sunscreen ekstrak kental apel merah (Pyrus malus L.) : Tinjauan

terhadap Basis Carbopol 940 dan Humektan Gliserol dan Propilenglikol dengan

Metode Desain Faktorial belum pernah dilakukan. Penelitian serupa antara lain

adalah penelitian tentang formulasi gel sunscreen polifenol teh hitam (Anggraeni,

2008).

3. Manfaat penelitian

a. Manfaat teoritis. Dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat

memberikan sumbangan informasi bagi perkembangan dunia

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 28: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileii aplikasi desain faktorial 23 dalam optimasi formula gel sunscreen ekstrak kental apel merah (pyrus malus l.) : tinjauan

5  

  

kefarmasian mengenai aplikasi metode desain faktorial dengan tiga

faktor dalam formulasi sediaan gel sunscreen dari ekstrak bahan alam.

b. Manfaat praktis. Dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat

memberikan alternatif sediaan sunscreen ekstrak bahan alam pada

masyarakat sehingga masyarakat lebih memilih dan mengembangkan

potensi bahan alam khususnya apel sebagai sediaan sunscreen.

B. Tujuan Penelitian

1. Tujuan umum

Membuat formula optimum sediaan sunscreen dengan zat aktif yang

berasal dari bahan alam yaitu ekstrak kental apel merah (Pyrus malus L.) dalam

bentuk sediaan gel yang memenuhi parameter sifat fisis gel yang baik.

2. Tujuan khusus

a. Mengetahui pengaruh antara faktor carbopol 940, gliserol, propilenglikol

maupun interaksi ketiganya dalam menentukan sifat fisis gel (daya sebar

dan viskositas) dan stabilitas gel (pergeseran viskositas) dalam sediaan

gel sunscreen ekstrak kental apel merah (Pyrus malus L.).

b. Mengetahui area optimum gel sunscreen ekstrak kental apel merah

(Pyrus malus L.) jika dilihat dari sifat fisis dan stabilitas gel yang

diperoleh dari komposisi carbopol 940, gliserol, dan propilenglikol.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 29: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileii aplikasi desain faktorial 23 dalam optimasi formula gel sunscreen ekstrak kental apel merah (pyrus malus l.) : tinjauan

6  

BAB II

PENELAAHAN PUSTAKA

A. Apel (Pyrus malus L.)

Apel mengandung flavonoid dalam jumlah yang besar. Konsentrasi

kandungan polifenol utama dalam 100 gram buah apel adalah quercetin

glycosides 13.2 mg; vitamin C 12.8 mg; procyanidin B 9,35 mg; chlorogenic acid

9,02 mg; epicatechin 8,65 mg; dan phloretin glycosides 5,59 mg (Boyer and Liu,

2004).

Procyanidins, catechin, epicatechin, chlorogenic acid, phloridzin, dan

konjugat-konjugat quercetin paling banyak ada dalam kulit buah apel. Dalam

daging buah terdapat catechin, procyanidin, epicatechin, dan phloridzin, tetapi

dalam jumlah yang lebih rendah dibanding dalam kulit buah apel (Boyer and Liu,

2004).

Apel memiliki aktivitas antioksidan yang poten terutama dibagian kulit

apel karena lebih banyak mengandung kuersetin, sehingga memiliki aktivitas

antioksidan yang lebih besar daripada daging buah. Aktivitas antioksidan total

dari buah apel dengan kulitnya kira-kira sebesar 83 µmol vitamin C, yang berarti

bahwa aktivitas antioksidan dari 100 gram apel sebanding dengan 1.500 mg

vitamin C (Boyer and Liu, 2004).

Procyanidins, epicatechin, dan catechin memiliki aktivitas antioksidan

yang kuat dan dapat mencegah oksidasi Low Density Lipoprotein; sehingga

mencegah terbentuknya radikal bebas (Boyer and Liu, 2004).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 30: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileii aplikasi desain faktorial 23 dalam optimasi formula gel sunscreen ekstrak kental apel merah (pyrus malus l.) : tinjauan

7

  

B. Teknik Penyarian

1. Ekstraksi Tanaman

Suatu kegiatan penarikan kandungan kimia yang terlarut supaya terpisah

dari bahan yang tidak dapat larut dengan pelarut cair disebut dengan ekstraksi.

Simplisia yang diekstrak mengandung senyawa aktif yang dapat larut dan

senyawa yang tidak dapat larut dalam cairan penyari. Ekstrak merupakan sediaan

kental yang diperoleh dengan mengekstraksi senyawa aktif dari simplisia nabati

atau simplisia hewani menggunakan pelarut yang sesuai, kemudian semua atau

hampir semua pelarut diuapkan dan massa yang tersisa diperlakukan sama

sedemikian rupa sehingga memenuhi baku yang telah ditetapkan (Anonim, 2000).

Seringkali campuran bahan padat dan cair (misalnya bahan alami) tidak

dapat atau sukar sekali dipisahkan dengan metode pemisahan mekanis atau termis

yang telah dibicarakan. Misalnya saja, karena komponennya saling bercampur

secara sangat erat, peka terhadap panas, beda sifat-sifat fisiknya terlalu kecil, atau

tersedia dalam konsentrasi yang terlalu rendah (Anonim, 2008).

Penyiapan bahan yang akan diekstrak dan pelarutnya harus memenuhi

syarat antara lain selektivitas, kelarutan, kemampuan tidak saling campur,

reaktivitas, titik didih (Anonim, 2008).

Cairan penyari dalam proses pembuatan ekstrak adalah pelarut yang

optimal untuk senyawa kandungan yang berkhasiat atau yang aktif, dengan

demikian senyawa tersebut dapat terpisah dari bahan dan dari senyawa kandungan

lainnya Pelarut yang diperbolehkan adalah air dan alkohol (etanol) serta

campurannya. Jenis pelarut lain seperti metanol, heksana, toluen, kloroform,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 31: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileii aplikasi desain faktorial 23 dalam optimasi formula gel sunscreen ekstrak kental apel merah (pyrus malus l.) : tinjauan

8

  

aseton, umumnya digunakan sebagai pelarut untuk tahap pemurnian (Anonim,

2000).

2. Metode Penyarian

Maserasi dilakukan dengan cara merendam simplisia dalam pelarut

dengan beberapa kali pengocokan atau pengadukan pada temperature ruangan.

Cairan penyari akan menembus dinding sel dan masuk ke dalam rongga sel yang

mengandung zat aktif, zat aktif akan larut, dan karena adanya perbedaan

konsentrasi antara larutan zat aktif di dalam sel dengan yang di luar sel, maka

larutan yang terpekat didesak keluar. Maserasi merupakan cara ekstraksi yang

sederhana (Anonim, 1986).

C. Kuersetin

Kuersetin adalah salah satu zat aktif kelas flavonoid yang secara biologis

amat kuat. Bila vitamin C mempunyai aktivitas antioksidan 1, maka quercetin

memiliki aktivitas antioksidan 4,7. Flavonoid merupakan sekelompok besar

antioksidan bernama polifenol yang terdiri atas antosianidin, biflavon, katekin,

flavanon, flavon, dan flavonol. Kuersetin termasuk dalam kelompok flavonol

(Waji dan Sugrani, 2009).

Kuersetin, (2-(3,4-dihidroksifenil)-3,5,7-trihidroksi-4H-1-benzopiran-4-

on atau 3,5,5,3’,4’-pentahidroksiflavon), adalah senyawa kimia golongan

flavonoid yang terdapat dalam bentuk aglikon. Kuersetin memiliki sifat kimia

seperti fenol yaitu bersifat agak asam sehingga dapat larut dalam basa juga

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 32: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileii aplikasi desain faktorial 23 dalam optimasi formula gel sunscreen ekstrak kental apel merah (pyrus malus l.) : tinjauan

9

  

bersifat kurang sehingga cenderung lebih mudah larut dalam pelarut seperti eter

atau kloroform (Markham, 1988).

Kuersetin dipercaya dapat melindungi tubuh dari beberapa jenis penyakit

degeneratif dengan cara mencegah terjadinya proses peroksidasi lemak. Kuersetin

memperlihatkan kemampuan mencegah oksidasi dari Low Density Lipoproteins

(LDL) dengan cara menangkap radikal bebas dan mengkhelat ion logam transisi

(Waji dan Sugrani, 2009).

Kuersetin menunjukkan kemampuan tertinggi sebagai antiradikal

dibandingkan dengan flavonoid lain terhadap radikal hidroksil, perosil, anion

superoksida. Kemampuan ini disebabkan oleh adanya tiga gugus fungsi aktif

dalam strukturnya yaitu, struktur o-dihidroksi (katekol) pada cincin B, ikatan

rangkap pada posisi 2-3 yang berkonjugasi dengan 4-okso pada cincin C, dan

keberadaan kedua gugus hidroksil pada posisi 3 dan 5 pada cincin A (Casagrande,

Sandra, Waldiceu, José, Antonio, and Maria, 2006).

O

O

HO

OH

OH

OH

OH

A C

B

 

Gambar 1. Struktur kuersetin (Anonim, 2008)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 33: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileii aplikasi desain faktorial 23 dalam optimasi formula gel sunscreen ekstrak kental apel merah (pyrus malus l.) : tinjauan

10

  

D. Gel

1. Definisi gel

Gel adalah sistem sediaan semisolid yang terdiri dari suspensi yang

terbuat dari partikel inorganik kecil atau molekul organik besar yang terpenetrasi

oleh sebuah liquid. Gel merupakan sistem semirigid yang terdiri dari gerakan

medium dispers yang ketat dengan suatu interlacing jaringan tiga dimensi dari

partikel atau solvated macromolecules dari fase dispers. Viskositas yang

meningkat disebabkan oleh interlacing dan konsekuensi dari friksi internal yang

merupakan respon untuk semisolid state (Allen, 2002).

Beberapa sistem gel jernih karena tampilan dari air; lainnya keruh karena

bahan-bahannya tidak terdispersi molekuler atau mereka membentuk agregat,

yang bersinar. Untuk menarik konsumen, gel harus memiliki clarity dan kilau

(Allen, 2002).

2. Klasifikasi gel

Gel dikategorikan menjadi dua sistem klasifikasi. Sistem pertama

membagi gel menjadi inorganik dan organik; yang lainnya membedakan mereka

dengan klasifikasi hidrogel dan organogel. Gel inorganik biasanya sistem dua

fase, sedangkan gel organik umumnya sistem satu fase. Hidrogel mengandung

bahan yang terdispersi seperti koloid atau terlarut pada air; meliputi hidrogel

organik, natural dan gum sintetik, dan hidrogel inorganik. Pada konsentrasi tinggi,

koloid hidrofilik membentuk gel semisolid, juga disebut jelly. Organogel meliputi

hidrokarbon, minyak hewan/tumbuhan, soap base greases, dan hidrofilik

organogel (Allen, 2002).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 34: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileii aplikasi desain faktorial 23 dalam optimasi formula gel sunscreen ekstrak kental apel merah (pyrus malus l.) : tinjauan

11

  

Hidrogel adalah sistem hidrofilik yang utamanya terdiri dari 85-95% air

atau campuran aqueous-alcoholic dan gelling agent. Hidrogel akan memberikan

efek mendinginkan karena evaporasi pelarut. Hidrogel mudah diaplikasikan dan

memberi kelembaban secara instan tetapi pada penggunaan jangka panjang akan

membuat kulit kering. Dengan demikian, diperlukan humektan seperti gliserol

(Buchmann, 2001).

3. Stabilitas gel

Ketidakstabilan gel pada kondisi normal menunjukkan perubahan

rheology secara irreversible sehingga menyebabkan hasil akhir yang tidak dapat

diterima bila digunakan. Faktor yang bertanggungjawab terhadap pergeseran

viskositas adalah perubahan agen pembentuk viskositas, interaksi dengan sistem

pada kondisi istirahat, dan pertumbuhan partikel yang tergantung pada kandungan

polimer, meskipun adanya polimer dapat mengurangi kecepatan perubahan

ukuran partikel. Hasil depolimerisasi akan menurunkan rata-rata berat molekul

sehingga akan menurunkan viskositas (Zatz, Berry, dan Alderman, 1996). Banyak

gel, khususnya dari polisakarida alam akan mudah mengalami degradasi

mikrobial. Oleh karena itu perlu penambahan preservatif untuk mencegah

serangan mikrobial (Zatz dan Kushla, 1996).

Peningkatan suhu penyimpanan dapat menyebabkan efek yang

berlawanan pada stabilitas polimer sehingga menghasilkan viskositas yang

berubah dari waktu ke waktu. Selama penyimpanan 2 bulan, terjadi pergeseran

viskositas yang kecil pada suhu ruangan atau pendingin. Akan tetapi, pada suhu

400C terjadi pergeseran viskositas 15% atau lebih (Zatz et al., 1996).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 35: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileii aplikasi desain faktorial 23 dalam optimasi formula gel sunscreen ekstrak kental apel merah (pyrus malus l.) : tinjauan

12

  

4. Karakteristik gel

Sifat umum yang diinginkan dari sediaan gel adalah dapat diterima oleh

konsumen karena memiliki sifat tertentu yaitu mudah dikeluarkan dari wadah,

sensasinya ketika kontak dengan kulit, kemampuan melekat pada tempat aplikasi

selama waktu tertentu sebelum dibilas atau luntur, residu yang tidak

meninggalkan rasa lengket setelah aplikasi dan efikasi klinis yang terkait

pelepasan obat dan absorpsi. Hal ini terkait dengan daya sebar dan viskositas

sediaan sehingga perlu diperhatikan dalam formulasinya (Garg, Aggarwal, Garg,

dan Singla, 2002).

Daya sebar berhubungan dengan sudut kontak tiap tetes cairan atau

preparasi semisolid yang berhubungan langsung dengan koefisien friksi. Faktor

yang mempengaruhi daya sebar adalah formulanya kaku atau tidak, kecepatan dan

lama tekanan yang menghasilkan kelengketan, temperatur pada tempat aksi.

Kecepatan penyebaran bergantung pada viskositas formula, kecepatan evaporasi

pelarut dan kecepatan peningkatan viskositas karena evaporasi (Garg et al., 2002).

The parallel-plate method merupakan metode yang paling sering

digunakan dalam menentukan dan mengukur daya sebar sediaan semisolid.

Metode ini adalah mudah dan relatif murah. Adapun kelemahan metode ini yaitu

kurang presisi, kurang sensitif dan perlu interpretasi data (Garg et al., 2002).

Viskositas adalah suatu pernyataan tahanan dari suatu cairan untuk

mengalir; makin tinggi viskositas maka makin besar tahanannya (Martin,

Swarbrick, dan Cammarata, 1993). Viskositas, elastisitas dan rheology merupakan

karakteristik formulasi yang penting dalam produk akhir sediaan semisolid.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 36: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileii aplikasi desain faktorial 23 dalam optimasi formula gel sunscreen ekstrak kental apel merah (pyrus malus l.) : tinjauan

13

  

Peningkatan viskositas akan menaikkan waktu retensi pada tempat aksi tetapi

akan menurunkan daya sebar (Garg et al., 2002). Gel pada penggunaan topikal

sebaiknya tidak terlalu lengket karena dapat menimbulkan rasa tidak nyaman.

Penggunaan konsentrasi gelling agent yang terlalu tinggi atau penggunaan gelling

agent dengan bobot molekul yang terlalu besar akan menghasilkan gel yang susah

diaplikasikan (Zatz dan Kushla, 1996).

Beberapa faktor yang bertanggungjawab terhadap pergeseran viskositas

adalah perubahan agen pembentuk viskositas atau interaksi dengan sistem pada

kondisi istirahat. Hasil depolimerisasi akan menurunkan rata-rata berat molekul

sehingga akan menurunkan viskositas. Pada umumnya, viskositas akan mencapai

nilai plateau setelah satu atau dua minggu. Gel akan menunjukkan pergeseran

viskositas yang kecil pada variasi temperatur penyimpanan yang normal (Zatz dan

Kushla, 1996).

Thiksotropy merupakan suatu pemulihan yang isoterm dan lambat pada

pendiaman suatu bahan yang kehilangan konsistensinya karena shearing.

Thiksotropy hanya dapat diterapkan untuk bahan-bahan dengan tipe aliran plastis

dan pseudoplastis (Martin et al., 1993). Dalam penyimpanannya, gel dapat berupa

thiksotropy, membentuk semisolid jika dibiarkan dan menjadi cair pada

pengocokan (Anonim, 1995 b).

E. Gelling agent

Gelling agent (basis) harus inert, aman dan tidak reaktif terhadap

komponen yang lainnya. Penambahan preservatif perlu dilakukan ntuk mencegah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 37: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileii aplikasi desain faktorial 23 dalam optimasi formula gel sunscreen ekstrak kental apel merah (pyrus malus l.) : tinjauan

14

  

serangan mikrobial yang dapat menyebabkan degradasi mikrobial (Zatz dan

Kushla, 1996).

Carbopol 940 merupakan polimer sintesis dari kelompok acrylic

polymers yang membentuk rantai silang dengan polyalkenil ether (Zatz dan

Kushla, 1996). Carbopol 940 membentuk gel pada konsentrasi 0,5%. Carbopol

940 merupakan material koloid hidrofilik yang mengental lebih baik daripada

natural gum. Carbopol 940 didispersikan ke dalam air membentuk larutan asam

yang keruh dengan pH 2,8 sampai 3,2 tetapi tidak larut yang kemudian

dinetralkan dengan basa kuat seperti sodium hidroksida, trietanolamin, atau

dengan basa inorganik lemah seperti amonium hidroksida, sehingga akan

meningkatkan konsistensi dan mengurangi kekeruhan. Gel carbopol 940 yang

tidak dinetralkan dapat menurunkan viskositas lebih banyak dibandingkan yang

dinetralkan karena ikatan hidrogen pada struktur gel yang tidak dinetralkan mudah

putus (Barry, 1983).

Jika konsentrasi carbopol 940 rendah, gel bersifat pseudoplastis,

sebaliknya jika konsentrasi carbopol 940 tinggi akan menjadi plastis. Carbopol

940 tidak toksik, tidak mensentisasi, dan tidak mempengaruhi aktivitas biologi

obat tertentu (Barry, 1983).

Di dalam gel carbopol 940 dapat digunakan untuk mengontrol dan

meningkatkan viskositas (thickener) pada pH antara 3,5 sampai 11 (Weiner dan

Bernstein, 1989). Carbomer 1% mempunyai pH 3. Pada pH 6-11 viskositas gel

akan meningkat. Viskositas gel akan menurun pada pH kurang dari 3 atau lebih

dari 12 dan bila terdapat elektrolit kuat. Viskositas gel berkurang dengan cepat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 38: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileii aplikasi desain faktorial 23 dalam optimasi formula gel sunscreen ekstrak kental apel merah (pyrus malus l.) : tinjauan

15

  

bila terpapar sinar matahari tetapi reaksi ini dapat dikurangi lajunya dengan

menambahkan antioksidan (Boyland, Cooper, dan Chowhan, 1986).

Carbomer bersifat stabil, higroskopik, penambahan temperatur berlebih

dapat mengakibatkan kekentalan menurun sehingga mengurangi stabilitas.

Carbomer 940 NF mempunyai viskositas antara 40.000-60.000 (cP) digunakan

sebagai bahan pengental yang baik, viskositasnya tinggi, menghasilkan gel yang

bening. Carbomer 940 digunakan untuk bahan pengemulsi pada konsentrasi 0,1-

0,5%, bahan pembentuk gel pada konsentrasi 0,5-2,0%, bahan pensuspensi pada

konsentrasi 0,5-1,0% (Rowe, Shesky, dan Owen, 2006).

Dalam suasana asam sebagian gugus karboksil pada rantai polimer putus

untuk membentuk gulungan yang lentur. Dengan penambahan basa, gugus

karboksil yang putus lebih banyak dan gaya tolak menolak elektrostatik antara

bagian-bagian yang diserang memperbesar molekul sehingga gel lebih kaku dan

mengembang. Bila penambahan basa berlebihan gel akan menjadi encer karena

kation-kation melindungi gugus karboksil dan gaya tolak menolak elektrostatik

berkurang. Jika penambahan amina berlebihan konsistensi gel dengan dispersi

carbopol 940 tidak berkurang, kemungkinan karena efek sterik mencegah

perlindungan gugus karboksil yang diserang (Barry, 1983).

C CH

H

H

C

O

OH 

Gambar 2. Struktur Carbopol 940 (Stephenson dan Karsa, 2000)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 39: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileii aplikasi desain faktorial 23 dalam optimasi formula gel sunscreen ekstrak kental apel merah (pyrus malus l.) : tinjauan

16

  

F. Humektan

Humektan adalah bahan higroskopis yang mempunyai sifat menyerap

uap air dari udara lembab sehingga dapat mempertahankan kelembaban kulit.

Selain itu, humektan juga dapat mencegah keriput dan efek jangka panjang lain

yang ditimbulkan oleh sinar UV (Harry, 1982; Johnson, 1992).

1. Gliserol

Nama lain dari gliserol adalah gliserin, dengan rumus molekul C3H8O3.

Pemerian: cairan jernih seperti sirup, tidak berwarna, rasa manis, berbau khas

lemah, higroskopik, dan netral terhadap lakmus. Kelarutan: dapat bercampur

dengan air dan etanol; tidak larut dalam kloroform, minyak lemak, eter, dan

minyak menguap (Anonim, 1995 a). Gliserol dapat digunakan sebagai emmolient,

humektan, plasticizer, pelarut, dan pengisotonis dalam produk farmasetis. Gliserol

harus mampu meningkatkan kelembutan dan daya sebar sediaan serta melindungi

sediaan dari kemungkinan kering. Gliserol digunakan sebagai humektan dalam

produk topikal dengan konsentrasi 0,2 sampai 65,7% (Smolinske, 1992). Gliserol

merupakan humektan yang paling sering digunakan untuk produk kosmetik,

bersifat berat (heavy) dan menimbulkan rasa basah. Gliserol dapat dikombinasi

dengan humektan lain untuk menutupi sifat tersebut (Zocchi, 2001). Gliserol

digunakan sebagai humektan dalam produk topikal dengan konsentrasi kurang

dari atau sama dengan 30% (Rowe, Sheskey, dan Quinn, 2009).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 40: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileii aplikasi desain faktorial 23 dalam optimasi formula gel sunscreen ekstrak kental apel merah (pyrus malus l.) : tinjauan

17

  

H C

OH

C

H

C H

OH

H

H

OH

Gambar 3. Struktur gliserol (Anonim, 1995 a)

2. Propilenglikol

Propilenglikol mengandung tidak kurang dari 99,5% C3H8O2.

Pemeriannya berupa cairan kental, jernih, tidak berwarna, rasa khas, praktis tidak

berbau, dan menyerap air pada udara lembab. Dapat bercampur dengan air,

dengan aseton dan kloroform; larut dalam eter dan beberapa minyak essensial,

tetapi tidak dapat bercampur dengan minyak lemak (Anonim, 1995 a).

Pada konsentrasi 15% sampai 30% propilenglikol berfungsi sebagai

pengawet (Rowe et al., 2006). Propilenglikol digunakan sebagai humektan pada

konsentrasi 10% sampai 20% (Voight, 1994).

Propilenglikol merupakan bahan yang tidak berbahaya dan aman

digunakan pada produk kosmetik dengan konsentrasi lebih dari 50%.

Propilenglikol tidak menyebabkan iritasi lokal bila diaplikasikan pada membran

mukosa, subkutan atau injeksi intramuskular, dan telah dilaporkan tidak terjadi

reaksi hipersensitivitas pada 38% pemakai propilenglikol secara topikal (Loden,

2001).

H3C HC

OH

H2C OH

Gambar 4. Struktur propilenglikol (Anonim, 1995 a)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 41: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileii aplikasi desain faktorial 23 dalam optimasi formula gel sunscreen ekstrak kental apel merah (pyrus malus l.) : tinjauan

18

  

G. Triethanolamine

Triethanolamine merupakan campuran basis yang dibuat dari reaksi

antara etilen oksida dengan amonia (Stephenson dan Karsa, 2000).

Triethanolamine adalah cairan higroskopis yang bening, tidak berwarna atau

berwarna kuning pucat, kental, tidak berbau atau sedikit berbau amonia.

Triethanolamine dapat bercampur dengan air dan alkohol, larut dalam kloroform,

sedikit larut dalam eter. Dalam air 10% larutan triethanolamine bersifat basa

terhadap kertas lakmus (Anonim, 1999 a).

HO

NHO

OH

 

Gambar 5. Struktur triethanolamine (Stephenson and Karsa, 2000)

H. Sunscreen

Sunscreen adalah sediaan kosmetika yang digunakan dengan maksud

memantulkan atau menyerap secara efektif sinar matahari terutama pada daerah

emisi gelombang ultraviolet (UV) sehingga dapat mencegah gangguan kulit

karena sinar matahari (Harry, 1982). Biasanya sunscreen merupakan kombinasi

dari dua zat aktif atau lebih, jika hanya digunakan satu zat aktif, sunscreen

tersebut hanya mampu mengabsorpsi UV pada spektrum yang terbatas (Stanfield,

2003).

Berdasarkan mekanisme aksinya, topikal sunscreen dapat dikelompokkan

menjadi sunscreen fisika dan kimia. Sunscreen fisika bekerja dengan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 42: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileii aplikasi desain faktorial 23 dalam optimasi formula gel sunscreen ekstrak kental apel merah (pyrus malus l.) : tinjauan

19

  

memantulkan atau menghamburkan radiasi UV. Sunscreen ini merupakan

substansi buram yang memantulkan dan menyebarkan cahaya sehingga mencegah

radiasi sinar matahari yang akan mencapai kulit (Bondi, Jegosthy, dan Lazarus,

1991).

Sunscreen kimia mengandung molekul aromatik terkonjugasi dengan

gugus karbonil. Struktur tersebut membuat molekul dapat mengabsorpsi intensitas

sinar UV berenergi tinggi dan tereksitasi ke energi yang lebih tinggi. Energi yang

hilang mengakibatkan molekul kembali ke energi yang lebih rendah (ground

state) (Levy, 2001). Kemampuan molekul mengabsorpsi energi radiasi UV

tergantung dari sistem konjugasinya (kromofor) serta jumlah dan jenis gugus

fungsional yang ada. Kromofor adalah molekul atau bagian dari molekul yang

dapat mengabsorpsi energi UV. Semakin terkonjugasi suatu molekul, semakin

besar panjang gelombang absorpsinya (Roberts, 2004).

I. Sun Protection Factor (SPF)

Kemanjuran produk sunscreen dapat ditentukan dengan nilai SPF (Sun

Protection Factor). Semakin besar nilai SPF, semakin besar pula nilai

perlindungan terhadap paparan radiasi UV yang dapat diberikan (Stacener, 2003).

SPF merupakan perbandingan antara jumlah radiasi UV yang diperlukan untuk

menghasilkan eritema (Minimal Erythema Dose) pada kulit yang terlindungi

dengan kulit yang tidak terlindungi sunscreen (Walters, Wigal, Johnston, dan

Cornelius, 1997). Nilai SPF berbanding terbalik dengan besarnya radiasi UV yang

diteruskan ke kulit (Stanfield, 2003).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 43: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileii aplikasi desain faktorial 23 dalam optimasi formula gel sunscreen ekstrak kental apel merah (pyrus malus l.) : tinjauan

s

S

m

s

y

y

m

s

s

d

g

d

m

S

2

Sun

sunscreen te

SPF merup

manusia ya

sunscreen. S

yang dapat m

yang dapat

matahari yan

sunscreen ad

Uji

spektrofotom

dengan sina

gelombang

daerah sinar

merupakan a

Kat

SPF yang di

1. Minima

dari sun

2. Modera

sunburn

n Protection

erhadap sina

pakan perba

ang terlindu

Sunscreen de

menyebabka

menyebabk

ng dapat me

dalah 2 mg/c

SPF secara

meter. Sinar

ar matahari

sinar elektr

r UV, diperh

antilog nilai

tegori menu

ianjurkan ya

al Sun Protec

nburn dan su

ate Sun Prot

ning tapi beb

n Factor (S

ar matahari

andingan M

ungi oleh su

engan SPF 2

an sunburn, S

kan sunburn

enyebabkan

cm2 (Stanfie

a in vitro dap

r UV yang

yang sesun

romagnetik

hitungkan da

absorbansi r

urut Harry (

itu:

ction Produc

untanning.

tection Prod

berapa suntan

SPF) adalah

yang dapat

MED (Minim

unscreen de

2 akan ment

SPF 15 ment

, dan SPF

sunburn. Ko

ld, 2003).

pat dilakuka

digunakan a

ngguhnya. D

yang berpo

alam penent

rata-rata (Pe

1982), produ

ct : nilai SP

duct : nilai S

nning.

h tingkatan

menyebabk

mal Erythem

engan MED

transmisikan

transmisikan

30 mentran

ondisi tes st

an dengan si

adalah sinar

Dengan kata

otensi menc

tuan nilai SP

etro, 1981).

uk sunscree

F 2-4, sanga

SPF 4-6, cu

perlindung

kan sunburn

ma Dose) p

D tanpa pe

n 50% energ

n 6,7% energ

nsmisikan 3,

tandar diteta

.............

(Wal

inar UV me

r polikroma

a lain, semu

capai kulit,

PF. Nilai pr

en dengan v

at kurang me

ukup mempr

20

an produk

n (eritema).

pada kulit

erlindungan

gi matahari

gi matahari

,3% energi

apkan dosis

......(1)

lters, 1997)

nggunakan

atik, serupa

ua panjang

khususnya

ediksi SPF

variasi nilai

emproteksi

roteksi dari

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 44: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileii aplikasi desain faktorial 23 dalam optimasi formula gel sunscreen ekstrak kental apel merah (pyrus malus l.) : tinjauan

21

  

3. Extra Sun Protection Product : nilai SPF 6-8, proteksi ekstra dari sunburning

dan sedikit suntanning.

4. Maximal Sun Protection Product : nilai SPF 8-15, proteksi maksimal dari

sunburning dan sedikit atau tidak suntanning.

5. Ultra Sun Protection Product : nilai SPF >15, proteksi paling besar dari

sunburning dan tidak suntanning.

J. Metode Desain Faktorial

Desain faktorial merupakan metode rasional untuk menyimpulkan dan

mengevaluasi secara obyektif efek dari besaran yang berpengaruh terhadap

kualitas produk. Desain faktorial digunakan dalam penelitian di mana efek dari

faktor atau kondisi yang berbeda dalam penelitian akan diketahui. Desain faktorial

merupakan desain yang dipilih untuk mendeterminasi efek-efek secara simultan

dan interaksi antar efek tersebut. Dengan demikian metode ini merupakan metode

yang sesuai untuk menentukan formula yang optimum dalam gel, di mana dalam

gel ada kombinasi dua humektan yang digunakan dalam berbagai konsentrasi.

Dengan metode ini akan dapat dilihat efek konsentrasi tiap-tiap humektan dan

dapat pula terlihat bagaimana hasil interaksi kedua humektan tersebut (Bolton,

1990).

Metode desain faktorial memungkinkan kita mengetahui faktor dominan

yang berpengaruh terhadap kualitas produk atau mengetahui interaksi di antara

faktor-faktor tersebut (Voight, 1994).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 45: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileii aplikasi desain faktorial 23 dalam optimasi formula gel sunscreen ekstrak kental apel merah (pyrus malus l.) : tinjauan

22

  

Perencanaan percobaan secara faktorial juga dinyatakan sebagai

perencanaan percobaan faktorial (desain faktorial). Dengan model ini dapat

dilakukan percobaan untuk mengoptimasi formula (Voight, 1994). Desain

faktorial merupakan aplikasi persamaan regresi yaitu teknik untuk memberikan

model hubungan antara respon faktorial dengan satu atau lebih faktorial bebas.

Model yang diperoleh dari analisis tersebut berupa persamaan matematika

(Bolton, 1990).

Desain faktorial mengandung beberapa pengertian, yaitu faktorial, level,

efek, dan respon. Faktor yang dimaksudkan sebagai setiap besaran yang

mempengaruhi harga kebutuhan produk pada prinsipnya dapat dibedakan antara

faktor kuantitatif dan kualitatif (Voight, 1994). Level merupakan nilai atau tetapan

untuk faktor. Pada percobaan dengan desain faktorial perlu ditetapkan level yang

diteliti yang meliputi level rendah dan level tinggi. Efek adalah perubahan respon

yang disebabkan variasi tingkat faktor. Efek faktor atau interaksi merupakan rata-

rata respon pada level tinggi dikurangi rata-rata respon pada level rendah. Respon

merupakan sifat atau hasil percobaan yang diamati. Respon yang diukur harus

dapat dikuantitatifkan (Bolton, 1990).

Desain faktorial tiga faktor dan dua level berarti ada tiga faktor yaitu

faktor A, faktor B, dan faktor C yang masing-masing diuji pada level yang

berbeda yaitu level rendah dan level tinggi. Rancangan desain faktorial untuk 2

level dan 3 faktor adalah sebagai berikut.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 46: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileii aplikasi desain faktorial 23 dalam optimasi formula gel sunscreen ekstrak kental apel merah (pyrus malus l.) : tinjauan

23

  

Tabel I. Skema Rancangan Desain Faktorial 23 (Voight, 1994)

Formula Faktor Interaksi

A B C AB AC BC ABC (1) - - - + + + - a + - - - - + + b - + - - + - + ab + + - + - - - c - - + + - - + ac + - + - + - - bc - + + - - + - abc + + + + + + +

Keterangan : + = level tinggi - = level rendah A = faktor A (Carbopol 940) B = faktor B (Gliserol) C = faktor C (Propilenglikol) Formula (1) = level rendah Carbopol 940. Gliserol dan Propilenglikol Formula a = level tinggi Carbopol 940, level rendah Gliserol dan Propilenglikol Formula b = level tinggi Gliserol, level rendah Carbopol 940 dan Propilenglikol Formula ab = level tinggi Carbopol 940 dan Gliserol, level rendah Propilenglikol Formula c = level tinggi Propilenglikol, level rendah Carbopol 940 dan Gliserol Formula ac = level tinggi Carbopol 940 dan Propilenglikol, level rendah Gliserol Formula bc = level tinggi Gliserol dan Propilenglikol, level rendah Carbopol 940 Formula abc = level tinggi Carbopol 940, Gliserol, dan Propilenglikol Rumus desain faktorial yang berlaku adalah

Y = b0 + b1(A) + b2(B) + b3(C) + b12(A)(B) + b13(A)(C) + b23(B)(C) +

b123(A)(B)(C).........................................................................................................(2)

Di mana,

Y = respon yang diamati

A,B,C = level faktor A , B dan C

b0, b1, b2 , b3, b12, b13, b23, b123 = koefisien, dihitung dari hasil percobaan 

Desain faktorial memiliki beberapa keuntungan. Metode ini memiliki

efisiensi yang maksimum untuk memperkirakan efek yang dominan dalam

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 47: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileii aplikasi desain faktorial 23 dalam optimasi formula gel sunscreen ekstrak kental apel merah (pyrus malus l.) : tinjauan

24

  

menentukan respon. Keuntungan utama desain faktorial adalah bahwa metode ini

memungkinkan untuk mengidentifikasi efek masing-masing faktor, maupun efek

interaksi antar faktor (Bolton, 1990).

K. Landasan Teori

Efek dari sinar UV yang berlebihan dapat menyebabkan erythema,

sunburn, kerusakan DNA dan yang paling parah adalah timbulnya kanker kulit.

Pencegahan dari dampak negatif tersebut dapat dilakukan dengan penggunaan

sunscreen. Sunscreen mengandung senyawa antioksidan yang dapat berperan

melindung kulit dari radikal bebas penyebab kanker. Polifenol merupakan

senyawa yang berpotensi sebagai antioksidan. Polifenol yang banyak terdapat

dalam apel merah adalah kuersetin.

Gel merupakan sediaan yang nyaman untuk digunakan serta memberi

sensasi dingin ketika digunakan, maka dari itu sunscreen diformulasikan dalam

bentuk sediaan gel. Dalam gel terdapat komposisi campuran antara carbopol 940,

gliserol dan propilenglikol yang dioptimasi dengan menggunakan metode desain

faktorial untuk melihat efek yang dominan dalam menentukan respon yang

dikehendaki. Carbopol 940 merupakan gelling agent yang telah terbukti memiliki

viskositas yang lebih tinggi daripada natural gum. Gliserol sendiri merupakan

humektan yang umum digunakan dalam kosmetik namun cenderung

menimbulkan rasa berat dan basah yang dapat ditutupi dengan mengkombinasikan

bersama humektan lain (Zocchi, 2001). Propilenglikol memiliki berat molekul

yang lebih kecil, viskositas yang lebih rendah dan kemampuan menguap yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 48: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileii aplikasi desain faktorial 23 dalam optimasi formula gel sunscreen ekstrak kental apel merah (pyrus malus l.) : tinjauan

25

  

tinggi dibandingkan dengan gliserol (Sagarin, 1957). Dengan demikian

diharapkan dengan adanya kombinasi tersebut dapat diperoleh gel dengan sifat

fisis yang optimum.

L. Hipotesis

Perbedaan level (level tinggi-level rendah) pada 3 faktor antara lain

carbopol 940, gliserol dan propilenglikol maupun interaksi ketiga faktor tersebut

memberikan pengaruh terhadap respon daya sebar, viskositas dan pergeseran

viskositas.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 49: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileii aplikasi desain faktorial 23 dalam optimasi formula gel sunscreen ekstrak kental apel merah (pyrus malus l.) : tinjauan

  

26  

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis dan Rancangan Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian quasi eksperimental dengan

menggunakan desain faktorial yang bersifat eksploratif, yaitu mencari formula

optimum dari gel sunscreen ekstrak kental apel merah (Pyrus malus L.).

B. Variabel Penelitian

1. Variabel bebas. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah level dari basis

carbopol 940 dan humektan gliserol dan propilenglikol.

2. Variabel tergantung. Variabel tergantung dalam penelitian ini adalah sifat

fisis dan stabilitas gel yang meliputi daya sebar, viskositas dan pergeseran

viskositas gel setelah penyimpanan satu bulan.

3. Variabel pengacau terkendali. Variabel pengacau terkendali dalam penelitian

ini adalah lama pengadukan, kecepatan pengadukan, lama penyimpanan dan

wadah penyimpanan.

4. Variabel pengacau tak terkendali. Variabel pengacau tak terkendali dalam

penelitian ini adalah suhu penyimpanan, suhu dan kelembaban udara saat

pembuatan dan penyimpanan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 50: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileii aplikasi desain faktorial 23 dalam optimasi formula gel sunscreen ekstrak kental apel merah (pyrus malus l.) : tinjauan

27  

 

C. Definisi Operasional

1. Gel sunscreen ekstrak kental apel merah adalah sediaan semisolid yang dapat

melindungi kulit dari sinar UV yang dibuat dengan basis atau gelling agent

carbopol 940 dan humektan (gliserol dan propilenglikol) sesuai dengan

formula yang telah ditentukan sesuai prosedur pembuatan gel pada penelitian

ini.

2. Ekstrak kental apel merah adalah ekstrak hasil maserasi serbuk buah apel

menggunakan pelarut etanol 70%.

3. Gelling agent adalah bahan pembentuk sediaan gel yang akan membentuk

matriks tiga dimensi. Dalam penelitian ini gelling agent yang digunakan yaitu

carbopol 940.

4. Humektan adalah bahan yang membantu mempertahankan kelembaban pada

permukaan kulit dengan cara menarik lembab dari lingkungan. Dalam

penelitian ini humektan yang digunakan adalah gliserol dan propilenglikol.

5. Sun Protection Factor (SPF) ekstrak kental apel merah adalah kemampuan

ekstrak kental apel merah dalam menyerap radiasi UV yang diukur secara in

vitro menggunakan metode Petro (1981).

6. Desain faktorial adalah metode optimasi yang digunakan untuk mengetahui

efek yang dominan dalam menentukan sifat fisis dan stabilitas gel, dan

digunakan untuk mencari area komposisi optimum carbopol 940, gliserol dan

propilenglikol yang diprediksi sebagai formula optimum terbatas pada level

yang diteliti.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 51: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileii aplikasi desain faktorial 23 dalam optimasi formula gel sunscreen ekstrak kental apel merah (pyrus malus l.) : tinjauan

28  

 

7. Faktor adalah setiap besaran yang mempengaruhi respon, dalam penelitian ini

digunakan 3 faktor, yaitu carbopol 940 sebagai faktor A, gliserol sebagai

faktor B dan propilenglikol sebagai faktor C.

8. Level adalah tetapan untuk faktor, dalam penelitian ini ada 2 level yaitu level

rendah dan level tinggi. Level rendah carbopol 940 dinyatakan dalam jumlah

bahan yaitu 1,0 gram dan level tinggi sebanyak 2,0 gram. Level rendah

gliserol dinyatakan dalam jumlah bahan yaitu 10 gram dan level tinggi

sebanyak 20 gram. Level rendah propilenglikol dinyatakan dalam jumlah

bahan yaitu 5 gram dan level tinggi sebanyak 15 gram.

9. Respon adalah besaran yang diamati perubahan efek dan besarnya dapat

dikuantitatifkan, dalam penelitian ini adalah hasil percobaan sifat fisis gel

(daya sebar dan viskositas) dan stabilitas gel (pergeseran viskositas).

10. Contour plot adalah grafik yang merupakan hasil dari respon sifat fisis dan

stabilitas gel.

11. Point prediction adalah titik-titik optimum yang memuat semua arsiran dalam

contour plot yang diprediksi sebagai formula optimum pada uji daya sebar,

viskositas dan pergeseran viskositas.

12. Sifat fisis adalah sifat gel yang dapat dilihat kenampakan fisisnya dan dapat

diukur secara kuantitatif meliputi daya sebar, viskositas dan pergeseran

viskositas.

13. Daya sebar optimum adalah diameter penyebaran gel pada pengukuran massa

gel yang diberi beban 125 gram selama 1 menit. Daya sebar optimum yang

ditetapkan dalam penelitian ini adalah 3 - 5 cm.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 52: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileii aplikasi desain faktorial 23 dalam optimasi formula gel sunscreen ekstrak kental apel merah (pyrus malus l.) : tinjauan

29  

 

14. Viskositas optimum adalah viskositas yang mendukung kemudahan gel

dimasukkan dan dikeluarkan dari wadah serta saat diaplikasikan dapat merata

dengan baik di kulit. Viskositas optimum yang ditetapkan dalam penelitian

ini adalah 200 - 300 d.Pa.s.

15. Pergeseran viskositas adalah persentase selisih viskositas gel setelah

penyimpanan selama 1 bulan dengan rata-rata viskositas awal (48 jam setelah

dibuat), dibagi dengan rata-rata viskositas awal (48 jam setelah dibuat), dikali

100%. Pergeseran viskositas optimum dalam penelitian ini adalah ≤ 10%.

D. Bahan Penelitian

Bahan-bahan yang digunakan pada penelitian ini adalah baku kuersetin

(p.a.), etanol (teknis), etanol (p.a.), aseton (p.a.), gliserol (farmasetis),

propilenglikol (farmasetis), carbopol 940 (farmasetis), triethanolamin

(farmasetis), metilparaben (farmasetis), reagen Folin-Ciocalteu, larutan Natrium

karbonat (Na2CO3) dan aquadest.

E. Alat Penelitian

Alat -alat yang digunakan pada penelitian ini adalah glasswares (Pyrex-

Germany), sentrifuge, vortex, spektrofotometer UV-Vis seri Genesys TM 10,

mixer, viscometer seri VT 04 (Rion-Japan), alat uji daya sebar (modifikasi,

Farmasi USD).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 53: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileii aplikasi desain faktorial 23 dalam optimasi formula gel sunscreen ekstrak kental apel merah (pyrus malus l.) : tinjauan

30  

 

F. Tatacara Penelitian

1. Penetapan kadar polifenol total dalam ekstrak apel merah (modifikasi

dari Lindorst (1998))

a. Pembuatan larutan stok kuersetin 1 mg/mL. Sebanyak 0,05 g kuersetin

standar dimasukkan dalam labu ukur 50,0 mL. diencerkan dengan aseton

75% hingga tanda.

b. Penentuan operating time. Dibuat larutan dengan konsentrasi 0,4 mg/mL

dengan mengambil 4,0 mL larutan stok dan diencerkan dengan aseton

75% hingga 10,0 mL. Diambil 0,50 mL larutan tersebut dan dimasukkan

dalam labu ukur 50,0 mL. Ditambahkan pereaksi Folin-Ciocalteu

sebanyak 2,50 mL didiamkan selama 2 menit, kemudian ditambahkan

7,50 mL larutan Na2CO3 dan diencerkan dengan aquadest hingga tanda.

Larutan divortex selama 30 detik. Larutan diukur serapannya pada

panjang gelombang 726 nm. Dibuat kurva hubungan serapan dan waktu.

Dicari operating time yang memberikan serapan stabil.

c. Penetapan panjang gelombang maksimum. Dibuat larutan dengan

konsentrasi 0,4 mg/mL dengan mengambil 4,0 mL larutan stok dan

diencerkan dengan aseton 75% hingga 10,0 mL. Diambil 0,50 mL larutan

tersebut dan dimasukkan dalam labu ukur 50,0 mL. Ditambahkan

pereaksi Folin-Ciocalteu sebanyak 2,50 mL didiamkan selama 2 menit,

kemudian ditambahkan 7,50 mL larutan Na2CO3 dan diencerkan dengan

aquadest hingga tanda. Larutan divortex selama 30 detik kemudian

didiamkan selama operating time. Sebelum diukur serapannya, larutan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 54: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileii aplikasi desain faktorial 23 dalam optimasi formula gel sunscreen ekstrak kental apel merah (pyrus malus l.) : tinjauan

31  

 

disentrifuge dengan kecepatan 4000 rpm selama 5 menit. Larutan diukur

serapannya pada panjang gelombang antara 600-800 nm. Diperoleh

kurva hubungan panjang gelombang dan serapan. Berdasarkan kurva

tersebut, ditentukan panjang gelombang yang memberikan serapan

maksimum.

d. Penetapan kurva baku. Dibuat larutan dengan seri konsentrasi 0,2; 0,3;

0,4; 0,5; 0,6; dan 0,7 mg/mL dengan mengambil 2,0; 3,0; 4,0; 5,0; 6,0;

dan 7,0 mL larutan stok dan diencerkan dengan aseton 75% hingga 10,0

mL. Diambil 0,50 mL larutan tersebut dan dimasukkan dalam labu ukur

50,0 mL. Ditambahkan pereaksi Folin-Ciocalteu sebanyak 2,50 mL

didiamkan selama 2 menit, kemudian ditambahkan 7,50 mL larutan

Na2CO3 dan diencerkan dengan aquadest hingga tanda. Larutan divortex

selama 30 detik kemudian didiamkan selama operating time. Sebelum

diukur serapannya, larutan disentrifuge dengan kecepatan 4000 rpm

selama 5 menit. Larutan diukur serapannya pada panjang gelombang

maksimum.

e. Penetapan kadar polifenol dalam ekstrak kental apel merah. Sebanyak 1,0

gram ekstrak kental apel merah dilarutkan dengan aseton 75% hingga

volumenya 25,0 mL. Diambil 0,50 mL larutan tersebut dan dimasukkan

dalam labu ukur 50,0 mL. Ditambahkan pereaksi Folin-Ciocalteu

sebanyak 2,50 mL didiamkan selama 2 menit, kemudian ditambahkan

7,50 mL larutan Na2CO3 dan diencerkan dengan aquadest hingga tanda.

Larutan divortex selama 30 detik kemudian didiamkan selama operating

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 55: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileii aplikasi desain faktorial 23 dalam optimasi formula gel sunscreen ekstrak kental apel merah (pyrus malus l.) : tinjauan

32  

 

time. Sebelum diukur serapannya, larutan disentrifuge dengan kecepatan

4000 rpm selama 5 menit. Larutan diukur serapannya pada panjang

gelombang maksimum. Replikasi dilakukan sebayak 6 kali. Kadar

polifenol dalam sampel dihitung menggunakan persamaan kurva baku.

2. Penentuan SPF ekstrak apel secara in vitro

a. Pembuatan larutan stok polifenol apel merah 3%. Ditimbang ekstrak

kental polifenol apel merah yang setara dengan 3 g polifenol apel merah.

Kemudian dilarutkan dengan etanol 90% hingga 100,0 mL.

b. Penentuan spektra UV ekstrak kental apel merah. Diambil larutan stok

sebanyak 2,0 mL dan diencerkan dengan etanol 90% dalam labu ukur

10,0 mL sehingga diperoleh larutan polifenol apel merah dengan

konsentrasi 0,6 %. Spektra ultraviolet larutan diperoleh dengan scanning

serapan larutan pada panjang gelombang 250-400 nm.

c. Penentuan nilai SPF. Diambil larutan stok sebanyak 2,0; 4,0; dan 6,0 mL

dan diencerkan dengan etanol 90% dalam labu ukur 10,0 mL sehingga

diperoleh larutan polifenol apel merah dengan konsentrasi 0,6; 1,2; dan

1,8 %. Serapan masing-masing konsentrasi diukur tiap 5 nm pada rentang

panjang gelombang 290 nm hingga panjang gelombang tertentu diatas

290 nm yang mempunyai nilai serapan 0,050. Dihitung luas daerah di

bawah kurva (AUC) antara dua panjang gelombang yang berurutan

menggunakan rumus:

 ........................... (3)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 56: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileii aplikasi desain faktorial 23 dalam optimasi formula gel sunscreen ekstrak kental apel merah (pyrus malus l.) : tinjauan

33  

 

Ap = serapan pada panjang gelombang yang lebih tinggi diantara

dua panjang gelombang yang berurutan

A(p – a) = serapan pada panjang gelombang yang lebih rendah

diantara dua panjang gelombang yang berurutan

λp = panjang gelombang yang lebih tinggi diantara dua panjang

gelombang yang berurutan

λ(p – a) = panjang gelombang yang lebih rendah diantara dua panjang

gelombang yang berurutan

Harga SPF dapat dihitung dengan rumus :

Log ∑

................................................. (4)

Panjang gelombang n (λn) adalah panjang gelombang terbesar di antara

panjang gelombang 290 nm hingga di atas 290 nm yang mempunyai serapan

0,050; panjang gelombang 1 (λ1) adalah panjang gelombang terkecil (290 nm)

(Petro, 1981).

3. Optimasi formula gel sunscreen

a. Formula standar gel. Formula Aloe Vera gel menurut International

Journal of Pharmaceutical Compounding Vol. 11 No. 6

November/Desember 2007 sebagai berikut :

R/ Aloe vera extract 200X 400 mg

Propylene glycol 5 Ml

Methylparaben 200 mg

Propylparaben 20 mg

Cremophor RH 40 1,1 g

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 57: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileii aplikasi desain faktorial 23 dalam optimasi formula gel sunscreen ekstrak kental apel merah (pyrus malus l.) : tinjauan

34  

 

Poloxamer F-127 20 g

Fragrance Qs

Purified water qs 100 g

Dari formula standar kemudian dilakukan modifikasi gelling agent dan 2

jenis humektan menggunakan metode desain faktorial. Formula yang diperoleh

untuk 100 gram sampel sebagai berikut :

R/ Carbopol 940 1-2 g

Gliserol 10-20 g

Propilenglikol 5-15 g

Metil paraben 0,2 g

Etanol 50% 10 mL

Aquadest 100,0 g

Ekstrak kental apel merah 3,66 g

Dalam penelitian ini digunakan 3 faktor yaitu carbopol 940, gliserol, dan

propilenglikol, serta 2 level yaitu level tinggi dan level rendah untuk masing-

masing faktor. Berikut ini adalah tabel formula desain faktorial.

Tabel II. Formula Desain Faktorial

Bahan Formula 1 a b ab c ac bc abc

Carbopol 940 (g) 1 2 1 2 1 2 1 2 Gliserol (g) 10 10 20 20 10 10 20 20

Propilenglikol (g) 5 5 5 5 15 15 15 15

b. Pembuatan gel. Carbopol 940 ditaburkan di atas aquadest dan dibiarkan

mengembang selama 24 jam (campuran 1). Gliserol, propilenglikol dan

metil paraben dicampur dengan mixer selama 5 menit (campuran 2).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 58: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileii aplikasi desain faktorial 23 dalam optimasi formula gel sunscreen ekstrak kental apel merah (pyrus malus l.) : tinjauan

35  

 

Ekstrak kental apel merah dilarutkan dalam etanol 50% (campuran 3).

Campuran 3 dimasukkan dalam campuran 2 sambil terus diaduk dengan

mixer selama 5 menit (campuran 4). Campuran 4 ditambahkan ke dalam

campuran 1 dan diaduk dengan mixer selama 5 menit dan terakhir

trietanolamin ditambahkan dalam campuran tersebut sedikit demi sedikit

sampai pH 5-6 sambil terus diaduk dengan mixer sampai homogen

selama 5 menit.

4. Uji sifat fisis dan stabilitas gel sunscreen ekstrak kental apel merah

a. Uji daya sebar gel. Pengujian daya sebar gel dilakukan setelah 48 jam

pembuatan. Ditimbang 1,0 gram gel, diletakkan di tengah kaca bundar

berskala. Di atas massa gel diletakkan kaca bulat lain bersama beban

sehingga berat kaca bulat dan pemberat 125 gram, didiamkan selama 1

menit, kemudian dicatat diameter penyebaran gel (Garg et al., 2002).

b. Uji viskositas gel. Uji viskositas dilakukan dua kali yaitu setelah 48 jam

pembuatan gel dan setelah penyimpanan selama 1 bulan menggunakan

alat Viscometer Rion (RION-JAPAN) seri VT-04E. Salah satu formula

dimasukkan ke dalam chamber yang tersedia. Alat dipasang untuk

mengukur viskositas (portable viscotester). Uji viskositas dilakukan.

Viskositas gel diketahui dengan mengamati gerakan jarum penunjuk

viskositas.

Pergeseran viskositas =

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 59: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileii aplikasi desain faktorial 23 dalam optimasi formula gel sunscreen ekstrak kental apel merah (pyrus malus l.) : tinjauan

36  

 

G. Analisis Data

Analisis data sifat fisis dan stabilitas gel dilakukan dengan menggunakan

Design Expert versi 7.0.0. Dari analisis tersebut dapat diketahui efek dari carbopol

940, gliserol, propilenglikol ataupun interaksi antar ketiganya yang menentukan

sifat fisis dan stabilitas dari gel tersebut serta persamaan desain faktorial.

Kemudian persamaan desain faktorial yang diperoleh dianalisis dengan ANOVA,

apabila nilai p<0,050 maka persamaan tersebut signifikan sehingga dapat

digunakan untuk memprediksi respon yang diamati. Signifikansi dapat juga

terlihat dari nilai F hitung dan F tabel. Nilai F tabel dilihat dari Fa (numerator,

denominator). Numerator merupakan derajat bebas dari faktor dan interaksi yaitu

7, sedangkan denominator adalah derajat bebas dari experimental error yaitu 24.

Nilai F tabel untuk (7,24) pada taraf kepercayaan 95% adalah 3,41. Apabila nilai

F hitung lebih besar daripada harga F tabel yang berarti bahwa faktor berpengaruh

signifikan terhadap respon. Dari persamaan desain faktorial tersebut dibuat

contour plot sehingga dapat ditemukan point prediction untuk mendapatkan

komposisi optimum carbopol 940, gliserol dan propilenglikol untuk menghasilkan

sifat fisis dan stabilitas gel yang baik dan optimum.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 60: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileii aplikasi desain faktorial 23 dalam optimasi formula gel sunscreen ekstrak kental apel merah (pyrus malus l.) : tinjauan

 

 

37

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Organoleptis Ekstrak Kental Apel Merah

Ekstrak kental apel merah diperoleh dengan menggunakan metode

penyarian secara maserasi dengan pelarut etanol 50% dari kulit dan daging buah

apel merah. Ekstraksi ini dilakukan di Lembaga Pengujian “LPPT” UGM. Berikut

ini merupakan uji organoleptis ekstrak kental apel merah.

Tabel III. Uji Organoleptis Ekstrak Kental Apel Merah Uji organoleptis Hasil uji organoleptis

Wujud Kental Bau Buah apel dan etanol

Warna Merah kecoklatan Uji organoleptis ini digunakan sebagai uji pendahuluan atau uji kualitatif

sebelum melakukan uji kuantitatif yaitu dengan penetapan kadar polifenol dalam

ekstrak kental apel merah.

B. Penetapan Kadar Polifenol dalam Ekstrak Kental Apel Merah

Penetapan kadar polifenol dalam ekstrak kental apel merah dilakukan

secara kolorimetri dengan metode Folin-Ciocalteu. Metode ini selektif terhadap

senyawa fenolik sehingga senyawa selain fenolik tidak akan mengganggu

pengukuran. Prinsip metode ini adalah oksidasi senyawa fenolik oleh pereaksi

Folin-Ciocalteu dalam suasana basa sehingga asam heteropolli fosfomolibdat dan

fosfotungstat dalam pereaksi Folin-Ciocalteu mengalami reduksi menjadi

senyawa kompleks molibdenum blue yang merupakan senyawa berwarna

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 61: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileii aplikasi desain faktorial 23 dalam optimasi formula gel sunscreen ekstrak kental apel merah (pyrus malus l.) : tinjauan

 

 

38

sehingga absorbansinya dapat diukur secara spektrofotometri visibel. Senyawa

yang berfungsi sebagai penyedia suasana basa dalam reaksi ini adalah natrium

karbonat (Na2CO3). Agar tidak mengganggu pengukuran absorbansi, maka

sebelum pengukuran perlu dilakukan sentrifugasi untuk memisahkan garam

natrium yang terbentuk selama reaksi berlangsung (Singleton dan Rossi, 1965).

1. Penetapan operating time

Tujuan penetapan operating time adalah agar diperoleh waktu reaksi

yang optimum yang memberikan serapan yang stabil. Serapan yang stabil

menunjukkan bahwa polifenol di dalam ekstrak kental apel merah telah bereaksi

sempurna dengan seluruh pereaksi Folin-Ciocalteu. Penetapan operating time

dilakukan dengan mengukur absorbansi senyawa kompleks molibdenum blue

selama 120 menit. Penetapan ini menggunakan larutan baku kuersetin 0,4 mg/mL

selama 120 menit pada panjang gelombang teoritis yaitu 726 nm.

Berdasarkan spektra penetapan operating time terlihat bahwa absorbansi

senyawa kompleks stabil pada menit ke-16 hingga menit ke-92. Pengukuran pada

rentang operating time akan mengurangi kesalahan pengukuran kadar polifenol.

2. Penetapan panjang gelombang maksimum

Tujuan penetapan panjang gelombang maksimum adalah untuk mencari

panjang gelombang di mana absorbansi senyawa kompleks adalah sensitif dan

kuantitatif dimana dengan perubahan kadar yang kecil dapat memberikan

perbedaan absorbansi yang signifikan sehingga diperoleh kepekaan analisis

maksimum. Penetapan panjang gelombang maksimum dilakukan dengan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 62: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileii aplikasi desain faktorial 23 dalam optimasi formula gel sunscreen ekstrak kental apel merah (pyrus malus l.) : tinjauan

 

m

p

p

7

a

3

y

k

a

d

y

d

k

melakukan

panjang gelo

Dar

panjang gelo

734 nm. Pa

absorbansi p

3. Penetap

Tuj

yang dapat

kental apel m

adalah kuers

dalam apel

yang teruku

dilakukan pa

kuersetin.

Gamba

Abs

orba

nsi

scanning la

ombang 600

ri hasil sca

ombang mak

anjang gelom

pada penetap

pan kurva bak

juan penetap

digunakan u

merah. Seny

setin karena

merah adala

ur merupak

ada panjang

ar 6. Kurva H

00.10.20.30.40.50.60.70.8

0

K

arutan baku

-800 nm.

anning panj

ksimum kue

mbang ini s

pan kadar po

ku

pan kurva b

untuk meng

awa baku ya

a merupakan

ah kuersetin

kan kadar p

gelombang

Hubungan AA

y = 0,75r =

0.2

Kurva B

u kuersetin

jang gelom

ersetin deng

selanjutnya

olifenol dalam

baku adalah

ghitung kada

ang digunaka

n jenis polif

n sehingga d

polifenol. P

734 nm men

Antara KonseAbsorbansi

33x + 0,1553= 0,9865

0.4

Kadar (mg

Baku Ku

dengan ka

mbang maks

gan metode F

akan diguna

m ekstrak ke

agar dipero

ar polifenol

an dalam pe

fenol yang t

dapat diasum

Pengukuran

nggunakan 6

entrasi Baku

0.6

g/mL)

uersetin

dar 0,4 mg

imum terlih

Folin-Ciocal

akan untuk

ental apel me

oleh persama

dalam samp

netapan kurv

terdapat pali

msikan kadar

absorbansi

6 seri konsen

Kuersetin d

0.8

39

g/mL pada

hat bahwa

lteu adalah

mengukur

erah.

aan regresi

pel ekstrak

va baku ini

ing banyak

r kuersetin

kuersetin

ntrasi baku

engan

1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 63: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileii aplikasi desain faktorial 23 dalam optimasi formula gel sunscreen ekstrak kental apel merah (pyrus malus l.) : tinjauan

 

 

40

Berdasarkan pengukuran tersebut maka diperoleh persamaan regresi

yaitu y = 0,7402x + 0,1601 dengan nilai koefisien korelasi (r) sebesar 0,9864

dimana nilai tersebut lebih besar daripada r tabel dengan derajat bebas 4 dan taraf

kepercayaan 99% yaitu 0,917. Hal ini menunjukkan bahwa ada linearitas antara

nilai kadar dan absorbansi yang dihasilkan. Tetapi nilai r hitung lebih kecil

daripada nilai koefisien korelasi yaitu 0,999 (USP30-NF25, 2007) yang digunakan

untuk analisis sehingga tidak memenuhi syarat linearitas untuk analisis. Jadi cara

yang seharusnya dilakukan adalah mencari nilai r 0,999 bukan dengan

membandingkan r hitung dengan r tabel.

4. Penetapan kadar polifenol dalam ekstrak kental apel merah

Polifenol yang dimaksud dalam penelitian ini adalah kadar polifenol total

dalam sampel ekstrak kental apel merah yang terhitung terhadap kuersetin karena

baku yang digunakan adalah kuersetin. Penetapan kadar polifenol ini dilakukan

pada panjang gelombang 734 nm dengan lama 16 menit sesuai dengan operating

time yang telah diperoleh.

Tabel IV. Perhitungan Kadar Polifenol dalam Ekstrak Kental Apel Merah

Replikasi Absorbansi Kadar polifenol dalam

ekstrak (% b/b) 1 0,318 53,09 2 0,314 51,91 3 0,312 51,02 4 0,316 52,31 5 0,317 52,85 6 0,310 50,57

Rata-rata 51,9583 ± 1,0010 CV 1,93%

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 64: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileii aplikasi desain faktorial 23 dalam optimasi formula gel sunscreen ekstrak kental apel merah (pyrus malus l.) : tinjauan

 

 

41

Dari hasil penetapan kadar polifenol ekstrak kental apel merah diperoleh

kadar polifenol sebesar (51,9583 ± 1,0010)%b/b yang terhitung ekuivalen

terhadap kuersetin dengan CV sebesar 1,93%.

C. Penetapan Nilai SPF Secara In vitro

1. Scanning spektra UV yang diserap oleh ekstrak kental apel merah

Tujuan scanning spektra UV yang diserap ekstrak kental apel merah

adalah untuk mengetahui kemampuan ekstrak kental apel merah dalam

memberikan serapan pada daerah UV. Ekstrak kental apel merah diukur

serapannya pada range panjang gelombang antara 250-400 nm karena pada

panjang gelombang 210 nm etanol sebagai pelarut ekstrak dapat memberikan

serapan sehingga apabila diukur pada panjang gelombang 200-400 nm akan

terdapat serapan dari pelarut yang tentunya akan mengganggu serapan dari ekstrak

kental apel merah. Scanning dilakukan pada ekstrak kental apel merah dengan

kadar 0,6%.

Gambar 7. Spektra Serapan Ekstrak Kental Apel Merah pada Daerah UV (Panjang

Gelombang 250-400 nm)

0.000

0.500

1.000

1.500

2.000

2.500

250260270280290300310320330340350360370380390400

Abs

orba

nsi

Panjang Gelombang (nm)

Scanning pada daerah UV

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 65: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileii aplikasi desain faktorial 23 dalam optimasi formula gel sunscreen ekstrak kental apel merah (pyrus malus l.) : tinjauan

 

 

42

Dari hasil scanning terlihat bahwa ekstrak kental apel merah dapat

memberikan serapan pada seluruh range panjang gelombang UV dengan serapan

maksimum pada panjang gelombang 275 nm.

Ekstrak kental apel merah mempunyai struktur molekul dengan sistem

kromofor dan gugus fenolik yang dapat menyerap sinar UV. Semakin panjang dan

banyak sistem kromofor dan auksokrom yang dimiliki maka semakin besar pula

serapan yang dapat dihasilkan. Senyawa polifenol dalam ekstrak kental apel

merah yang memberikan serapan pada daerah sinar UV adalah sebagai berikut.

Chlorogenic Acid Coumaric Acid

 

Quercetin -3- Rhamnoside Epicatechin

Keterangan : : sistem kromofor : gugus auksokrom

Gambar 8. Struktur Senyawa dalam Ekstrak Apel Merah yang Memiliki Sistem

Kromofor dan Auksokrom

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 66: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileii aplikasi desain faktorial 23 dalam optimasi formula gel sunscreen ekstrak kental apel merah (pyrus malus l.) : tinjauan

 

 

43

2. Penetapan nilai SPF ekstrak kental apel merah

Penetapan nilai SPF dilakukan dengan pembuatan 3 seri kadar yaitu 0,6;

1,2; dan 1,8 % dengan 3 replikasi yang diukur pada panjang gelombang 250-400

nm. Nilai SPF dihitung dengan membagi antara luas area dengan selisih dua

panjang gelombang tertentu.

Tabel V. Hasil Perhitungan Nilai SPF Kadar polifenol (%) Nilai SPF rata-rata

0,6 3,2697 1,2 8,3358 1,8 16,2852

Dari hasil penetapan nilai SPF tersebut dapat diketahui bahwa kadar

polifenol sebesar 1,8 % memberikan nilai SPF rata-rata terbesar yaitu sebesar

16,2852. Menurut FDA (1999), nilai SPF 12-30 dapat memberikan perlindungan

sedang. Oleh karena itu konsentrasi polifenol sebesar 1,8% akan digunakan

sebagai konsentrasi polifenol dalam formulasi.

D. Formulasi Gel Sunscreen Ekstrak Kental Apel Merah

Formula gel sunscreen ekstrak kental apel merah terdiri dari 3 komponen

utama yaitu carbopol 940 sebagai gelling agent serta kombinasi humektan gliserol

dan propilenglikol. Carbopol 940 digunakan sebagai basis yang dapat

mengentalkan sediaan gel karena carbomer 940 mempunyai viskositas antara

40.000 – 60.000 (cP) pada konsentrasi 0,5% (Allen, 2002) yang dapat digunakan

sebagai bahan pengental yang baik, viskositasnya tinggi, dan menghasilkan gel

yang bening. Dalam formula ini carbopol 940 yang digunakan adalah 1–2 gram.

Dengan jumlah tersebut diharapkan gel yang terbentuk memiliki viskositas yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 67: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileii aplikasi desain faktorial 23 dalam optimasi formula gel sunscreen ekstrak kental apel merah (pyrus malus l.) : tinjauan

 

 

44

optimum. Carbopol 940 merupakan polimer sintesis dari kelompok acrylic

polymers yang membentuk rantai silang dengan polyalkenil eter (Zatz and Kushla,

1996). Carbopol 940 didispersikan ke dalam air membentuk larutan asam yang

keruh dengan pH 2,8 sampai 3,2 tetapi tidak larut yang kemudian dinetralkan

dengan basa kuat atau dengan basa inorganik lemah sehingga akan meningkatkan

konsistensi dan mengurangi kekeruhan (Barry, 1983).

Carbopol 940 polimer pada sediaan keringnya merupakan gulungan rapat

molekul-molekul asam (gambar 9). Ketika terdispersikan dalam air pada kondisi

yang masih asam, gugus karboksil pada rantai polimer akan terputus dan terurai

sebagian. Cara untuk memperoleh pengembangan yang maksimum dari carbopol

940 polimer adalah dengan penambahan basa di mana akan menyebabkan gugus

karboksil terionisasi sehingga akan meningkatkan gaya tolak-menolak

elektrostatis antara partikel negatif polimer dan akan memperbesar molekul,

membuatnya menjadi gel yang lebih rigid (kaku) dan mengembang (gambar 10).

Gelling agent yang mengembang akan membentuk matriks tiga dimensi yang

rigid. Matriks tiga dimensi ini terdiri dari makromelekul-makromolekul yang

berupa jalinan atau anyaman benang yang terikat bersama-sama dengan ikatan

hidrogen sehingga menjadi lebih kuat. Matriks tiga dimensi ini sering dikenal

dengan istilah house of card. House of card ini mempunyai matriks polimer

sebagai tempat untuk menjebak zat aktif. Zat aktif yang dicampur dengan gel akan

masuk dalam matriks tersebut sehingga dapat terlindungi dalam house of card,

sehingga kestabilan dari zat aktif akan terjaga.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 68: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileii aplikasi desain faktorial 23 dalam optimasi formula gel sunscreen ekstrak kental apel merah (pyrus malus l.) : tinjauan

 

 

45

Gambar 9. Carbopol 940 dalam keadaan bergelung (Barry, 1983).

Gambar 10. Carbopol 940 dalam keadaan terurai (Barry, 1983). Humektan digunakan untuk memberikan proteksi terhadap kehilangan air

pada gel, mempertahankan kelembaban kulit, dan menyerap uap air dari udara.

Hal ini dapat terjadi karena humektan memiliki banyak gugus hidroksil yang

dapat menarik lembab dari udara. Gliserol merupakan humektan yang paling

umum digunakan namun cenderung menimbulkan rasa heavy dan tacky yang

dapat ditutupi dengan mengkombinasikan bersama humektan lain (Zocchi, 2001).

Propilenglikol memiliki berat molekul yang lebih kecil, viskositas yang lebih

rendah dan kemampuan menguap yang tinggi dibandingkan dengan gliserol

(Sagarin, 1957). Alasan ini yang menyebabkan dalam penelitian ini digunakan

kombinasi 2 humektan. Dengan adanya kombinasi ini maka diharapkan akan

terbentuk viskositas gel yang optimum.

Carbopol 940 merupakan polimer sintetik yang pada teorinya sulit untuk

terkontaminasi mikroba yang dalam hal ini adalah jamur, namun karena carbopol

940 ini didispersikan ke dalam air maka perlu ditambahkan bahan pengawet.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 69: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileii aplikasi desain faktorial 23 dalam optimasi formula gel sunscreen ekstrak kental apel merah (pyrus malus l.) : tinjauan

 

 

46

Menurut keputusan Kepala BPOM RI (2003) penggunaan pengawet paraben dan

turunannya dalam produk kosmetik tidak lebih dari 0,4% untuk ester tunggal dan

0,8% untuk ester campuran. Dengan demikian penggunaan metil paraben dalam

formula gel sunscreen ini masih memenuhi batas keamanan. Dalam formula ini

bahan pengawet yang digunakan adalah metil paraben dengan konsentrasi sebesar

0,2 gram.

Etanol digunakan sebagai pemberi sensasi dingin saat pengaplikasian

sediaan gel. Namun penggunaan etanol yang berlebihan dapat menimbulkan

koaservasi di mana koaservasi merupakan keluarnya air dari sistem polimer

sehingga polimer akan mengalami presipitasi dan menjadi keruh (Zatz dan

Kushla, 1996). Selain itu penggunaan etanol yang terlalu banyak dapat mengiritasi

kulit serta menurunkan viskositas dari sediaan gel tersebut. Dalam formula gel ini

etanol yang digunakan adalah etanol 50% sehingga diharapkan tidak

mempengaruhi stabilitas gel.

E. Sifat Fisis dan Stabilitas Gel Sunscreen Ekstrak Kental Apel Merah

Gel dapat dikatakan baik apabila memiliki sifat fisis dan stabilitas gel

yang optimum. Sifat fisis yang diamati dalam penelitian ini adalah daya sebar dan

viskositas. Sedangkan stabilitas gel diamati dari pegeseran viskositas gel setelah

penyimpanan selama 1 bulan.

1. Daya sebar

Tujuan pengamatan daya sebar adalah untuk mengetahui apakah gel

dapat merata di permukaan kulit saat diaplikasikan. Daya sebar yang optimum

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 70: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileii aplikasi desain faktorial 23 dalam optimasi formula gel sunscreen ekstrak kental apel merah (pyrus malus l.) : tinjauan

 

u

s

i

r

A

s

untuk sediaa

sebar gel sun

Tabel VI. Ha

Unt

interaksinya

Ta

Dar

respon daya

Apabila p<0

sebar. Dari

an semistiff

nscreen ekst

asil pengukuFo

tuk mengeta

a dapat diliha

abel VII. Has

ri tabel VII d

a sebar yang

0,050 maka

perhitunga

adalah 3-5cm

trak kental ap

uran Daya Seormula

(1) a b c

ab ac bc

abc

ahui adanya

at dari tabel V

sil Perhitung

dapat terliha

g dihasilkan

faktor memb

an ANOVA

m (Garg et

pel merah ad

ebar Gel Sun

Daya se5,075 4,700 5,300 5,675 4,000 4,375 5,375 4,475

perbedaan s

VII berikut i

gan ANOVA

at perbedaan

n, yang ditu

berikan peng

tersebut d

al., 1996). H

dalah pada ta

nscreen Ekstrebar (cm)

± 0,13 ± 0,08 ± 0,28 ± 0.22 ± 0,14 ± 0,05 ± 0,17 ± 0,21

signifikan an

ini.

pada Respon

n signifikan

unjukkan de

garuh signif

didapat p<0

Hasil penguk

abel VI.

rak Kental A

ntara ketiga

n Daya Seba

dari ketiga f

engan adany

fikan pada re

,0001 sehin

47

kuran daya

Apel Merah

faktor dan

ar

faktor pada

ya p-value.

espon daya

ngga dapat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 71: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileii aplikasi desain faktorial 23 dalam optimasi formula gel sunscreen ekstrak kental apel merah (pyrus malus l.) : tinjauan

 

 

48

dikatakan bahwa faktor berpengaruh signifikan dan persamaan desain faktorial

yang dihasilkan juga signifikan sehingga dapat digunakan untuk memprediksi

respon daya sebar. Signifikansi dapat juga terlihat dari nilai F hitung (43,08) > F

tabel (F0,05 (7,24) = 3,41). Nilai F yang diperoleh dari perhitungan ANOVA

menunjukkan bahwa nilai F dari carbopol 940 memiliki nilai yang paling besar

sehingga dapat dikatakan bahwa carbopol 940 memberikan pengaruh yang paling

dominan dalam menentukan respon daya sebar.

Dari perhitungan desain faktorial, maka dapat diperoleh besarnya nilai

efek dari carbopol 940, gliserol dan propilenglikol serta interaksinya yang

menentukan respon daya sebar menggunakan desain faktorial. Hasil perhitungan

efek adalah pada tabel VIII berikut ini.

Tabel VIII. Perhitungan Efek dalam Menentukan Daya Sebar Faktor Nilai Efek % Contribution

A │-0.97│ 75,04 B │-0,17│ 2,28 C 0,21 3,40

AB │-0,13│ 1,38 AC │-0,13│ 1,38 BC 0,069 0,38

ABC 0,33 8,77 Keterangan: A = Carbopol 940; B = Gliserol; C = Propilenglikol; AB = Interaksi Carbopol 940 dan Gliserol; AC = Interaksi Carbopol 940 dan Propilenglikol; BC = Interaksi Gliserol dan Propilenglikol; ABC = Interaksi Carbopol 940, Gliserol, dan Propilenglikol

Dari perhitungan efek (tabel VIII) tersebut dapat diketahui yang paling

menentukan respon daya sebar adalah carbopol 940, di mana memiliki efek paling

besar untuk menurunkan daya sebar. Gliserol juga akan menurunkan respon daya

sebar tetapi efeknya kecil. Sementara propilenglikol memiliki efek meningkatkan

daya sebar. Oleh sebab itu, maka penggunaan carbopol 940 dalam formulasi gel

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 72: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileii aplikasi desain faktorial 23 dalam optimasi formula gel sunscreen ekstrak kental apel merah (pyrus malus l.) : tinjauan

 

 

49

sunscreen ini harus diperhatikan dengan baik agar diperoleh respon daya sebar

yang optimal. Interaksi faktor juga dapat terlihat dari tabel tersebut. Interaksi

faktor carbopol 940 dengan gliserol ataupun interaksi carbopol 940 dengan

propilenglikol akan menurunkan respon daya sebar. Sedangkan interaksi faktor

gliserol dan propilenglikol maupun interaksi carbopol 940 dengan gliserol dan

propilenglikol akan meningkatkan daya sebar. Interaksi antar faktor terlihat jelas

pada gambar 11-19.

Gambar 11. Grafik Hubungan Antara Carbopol 940 dengan Gliserol pada Level

Rendah Propilenglikol pada Respon Daya Sebar Pada gambar 11 terlihat bahwa pada propilenglikol level rendah, semakin

meningkatnya jumlah carbopol 940 pada penggunaan gliserol level rendah dan

level tinggi akan menurunkan daya sebar. Adanya perpotongan pada grafik

menunjukkan adanya interaksi antara carbopol 940 dengan gliserol. Hal ini

ditunjukkan pada tabel VIII. Interaksi yang ada dapat menurunkan daya sebar,

namun interaksi yang dihasilkan kecil. Perubahan komposisi propilenglikol yang

digunakan dapat mengubah interaksi antara carbopol 940 dan gliserol sehingga

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 73: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileii aplikasi desain faktorial 23 dalam optimasi formula gel sunscreen ekstrak kental apel merah (pyrus malus l.) : tinjauan

 

 

50

dapat mempengaruhi respon daya sebar. Rekomendasi untuk grafik tersebut

adalah dengan penggunaan gliserol level rendah sudah dapat menurunkan daya

sebar pada penggunaan propilenglikol 5 gram.

Gambar 12. Grafik Hubungan Antara Carbopol 940 dengan Gliserol pada Level Tengah Propilenglikol pada Respon Daya Sebar (prediksi design expert)

Dari grafik pada gambar 12 terlihat bahwa dengan semakin

meningkatnya jumlah carbopol 940 pada penggunaan gliserol level rendah dan

level tinggi akan menurunkan daya sebar pada level 10 gram propilenglikol.

Dengan demikian dengan penggunaan gliserol level rendah sudah dapat

menurunkan daya sebar pada penggunaan propilenglikol 10 gram.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 74: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileii aplikasi desain faktorial 23 dalam optimasi formula gel sunscreen ekstrak kental apel merah (pyrus malus l.) : tinjauan

 

 

51

Gambar 13. Grafik Hubungan Antara Carbopol 940 dengan Gliserol pada Level

Tinggi Propilenglikol pada Respon Daya Sebar Dari grafik tersebut (gambar 13) menunjukkan bahwa pada level 15 gram

propilenglikol, semakin meningkatnya jumlah carbopol 940 pada penggunaan

gliserol level rendah dan level tinggi akan menurunkan daya sebar. Perpotongan

pada grafik menunjukkan adanya interaksi antara carbopol 940 dengan gliserol

yang ditunjukkan pada tabel VIII. Interaksi yang ada dapat menurunkan daya

sebar, namun interaksi yang dihasilkan kecil. Rekomendasi grafik tersebut adalah

bahwa dengan penggunaan jumlah gliserol 10 gram sudah dapat menurunkan daya

sebar pada penggunaan propilenglikol 15 gram.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 75: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileii aplikasi desain faktorial 23 dalam optimasi formula gel sunscreen ekstrak kental apel merah (pyrus malus l.) : tinjauan

 

 

52

Gambar 14. Grafik Hubungan Antara Carbopol 940 dengan Propilenglikol pada

Level Rendah Gliserol pada Respon Daya Sebar

Pada gambar 14 terlihat bahwa pada gliserol 10 gram, semakin

meningkatnya jumlah carbopol 940 pada penggunaan propilenglikol level rendah

dan level tinggi akan menurunkan daya sebar. Dari gambar tersebut (gambar 14)

terlihat adanya perpotongan antara grafik propilenglikol level rendah dan level

tinggi. Ini menunjukkan adanya interaksi antara carbopol 940 dengan

propilenglikol. Hal ini ditunjukkan pada tabel VIII. Interaksi yang ada dapat

menurunkan daya sebar, namun interaksi yang dihasilkan kecil. Perubahan

komposisi gliserol yang digunakan dapat mengubah interaksi antara carbopol 940

dan propilenglikol sehingga dapat mempengaruhi respon daya sebar. Penurunan

daya sebar sudah dapat dilakukan dengan penggunaan gliserol 10 gram (level

rendah) dan penggunaan propilenglikol 5 gram (level rendah).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 76: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileii aplikasi desain faktorial 23 dalam optimasi formula gel sunscreen ekstrak kental apel merah (pyrus malus l.) : tinjauan

 

 

53

Gambar 15. Grafik Hubungan Antara Carbopol 940 dengan Propilenglikol pada

Level Tengah Gliserol pada Respon Daya Sebar (prediksi design expert)

Pada grafik di atas (gambar 15) terlihat bahwa dengan semakin

meningkatnya jumlah carbopol 940 pada penggunaan propilenglikol level rendah

dan level tinggi akan menurunkan daya sebar pada level 15 gram gliserol,

sehingga dengan penggunaan propilenglikol level rendah sudah dapat

menurunkan daya sebar pada penggunaan gliserol 15 gram.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 77: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileii aplikasi desain faktorial 23 dalam optimasi formula gel sunscreen ekstrak kental apel merah (pyrus malus l.) : tinjauan

 

 

54

Gambar 16. Grafik Hubungan Antara Carbopol 940 dengan Propilenglikol pada

Level Tinggi Gliserol pada Respon Daya Sebar Pada gambar 16 ditunjukkan bahwa dengan semakin meningkatnya

jumlah carbopol 940 pada penggunaan propilenglikol level rendah dan level tinggi

akan menurunkan daya sebar pada level 20 gram gliserol. Dengan demikian

dengan menggunakan propilenglikol 5 gram (level rendah) sudah dapat

menurunkan respon daya sebar pada penggunaan gliserol 20 gram (level tinggi).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 78: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileii aplikasi desain faktorial 23 dalam optimasi formula gel sunscreen ekstrak kental apel merah (pyrus malus l.) : tinjauan

 

 

55

Gambar 17. Grafik Hubungan Antara Gliserol dengan Propilenglikol pada Level

Rendah Carbopol 940 pada Respon Daya Sebar Pada grafik tersebut (gambar 17) ditunjukkan bahwa pada level rendah

carbopol 940, semakin meningkatnya jumlah gliserol pada penggunaan

propilenglikol level rendah akan meningkatkan daya sebar. Sebaliknya, semakin

meningkatnya jumlah gliserol pada penggunaan propilenglikol level tinggi akan

menurunkan daya sebar pada level 1 gram carbopol 940. Rekomendasi dari grafik

tersebut adalah bahwa harus dibutuhkan propilenglikol 5 gram untuk

meningkatkan daya sebar dan diperlukan propilenglikol 15 gram untuk

menurunkan daya sebar pada penggunaan carbopol 1 gram.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 79: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileii aplikasi desain faktorial 23 dalam optimasi formula gel sunscreen ekstrak kental apel merah (pyrus malus l.) : tinjauan

 

 

56

Gambar 18. Grafik Hubungan Antara Gliserol dengan Propilenglikol pada Level

Tengah Carbopol 940 pada Respon Daya Sebar (prediksi design expert) Gambar 18 menunjukkan bahwa dengan semakin meningkatnya jumlah

gliserol pada penggunaan propilenglikol level rendah dan level tinggi akan

menurunkan respon daya sebar pada level 1,5 gram carbopol 940. Penurunan daya

sebar sudah dapat dilakukan dengan menggunakan propilenglikol 5 gram pada

penggunaan carbopol 1,5 gram.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 80: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileii aplikasi desain faktorial 23 dalam optimasi formula gel sunscreen ekstrak kental apel merah (pyrus malus l.) : tinjauan

 

 

57

Gambar 19. Grafik Hubungan Antara Gliserol dengan Propilenglikol pada Level

Tinggi Carbopol 940 pada Respon Daya Sebar Pada gambar 19 terlihat bahwa pada level 2 gram carbopol 940 dengan

semakin meningkatnya jumlah gliserol pada penggunaan propilenglikol level

rendah akan menurunkan daya sebar. Sebaliknya, semakin meningkatnya jumlah

gliserol pada penggunaan propilenglikol level tinggi akan meningkatkan daya

sebar pada level 2 gram carbopol 940. Adanya perpotongan pada grafik

menunjukkan adanya interaksi antara gliserol dan propilenglikol dalam

meningkatkan daya sebar. Hal ini dapat ditunjukkan pada tabel VIII. Interaksi

yang dihasilkan sangat kecil. Pada penggunaan propilenglikol level rendah sudah

dapat menurunkan daya sebar tetapi untuk meningkatkan daya sebar diperlukan

propilenglikol level tinggi pada penggunaan carbopol 2 gram.

2. Viskositas

Tujuan diamati respon viskositas adalah untuk mengetahui apakah gel

acceptable untuk digunakan atau tidak. Viskositas gel yang terlalu rendah akan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 81: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileii aplikasi desain faktorial 23 dalam optimasi formula gel sunscreen ekstrak kental apel merah (pyrus malus l.) : tinjauan

 

 

58

menyebabkan gel memiliki waktu retensi yang singkat pada kulit sementara

viskositas gel yang terlalu tinggi akan menyebabkan gel sulit untuk dikeluarkan

dari tempatnya. Pengukuran viskositas dilakukan setelah 48 jam bertujuan agar

terbentuk sistem gel yang utuh dengan kejernihan yang optimal. Hasil pengukuran

viskositas sediaan gel setelah 48 jam penyimpanan terlihat pada tabel IX.

Tabel IX. Hasil Pengukuran Viskositas Gel Sunscreen Ekstrak Kental Apel Merah (setelah 48 jam penyimpanan)

Formula Viskositas (d.Pas) (1) 250,00 ± 4,08 a 273,75 ± 2,50 b 247,50 ± 6,46 c 230,00 ± 7,07

ab 318,75 ± 12,50 ac 296,25 ± 4,79 bc 242,50 ± 2,89 abc 286,25 ± 7,50

Untuk mengetahui adanya perbedaan signifikan antara ketiga faktor dan

interaksinya dapat dilihat dari tabel X berikut ini.

Tabel X. Hasil Perhitungan ANOVA pada Respon Viskositas

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 82: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileii aplikasi desain faktorial 23 dalam optimasi formula gel sunscreen ekstrak kental apel merah (pyrus malus l.) : tinjauan

 

 

59

Dari tabel X dapat terlihat perbedaan signifikan dari ketiga faktor pada

respon viskositas yang dihasilkan, yang ditunjukkan dengan adanya p-value.

Apabila p<0,050 maka faktor memberikan pengaruh signifikan pada respon

viskositas. Dari perhitungan ANOVA tersebut didapat p<0,0001 sehingga dapat

dikatakan bahwa faktor berpengaruh signifikan dan persamaan desain faktorial

yang dihasilkan juga signifikan sehingga dapat digunakan untuk memprediksi

respon viskositas. Signifikansi dapat juga terlihat dari nilai F hitung (83,92) > F

tabel (F0,05 (7,24) = 3,41). Nilai F yang diperoleh dari perhitungan ANOVA

menunjukkan bahwa nilai F dari carbopol 940 memiliki nilai yang paling besar

sehingga dapat dikatakan bahwa carbopol 940 memberikan pengaruh yang paling

dominan dalam menentukan respon viskositas.

Besarnya nilai efek dari carbopol 940, gliserol dan propilenglikol serta

interaksinya yang menentukan respon viskositas diperoleh menggunakan desain

faktorial. Hasil perhitungan efek adalah pada tabel XI berikut ini.

Tabel XI. Perhitungan Efek dalam Menentukan Viskositas Faktor Nilai Efek % Contribution

A 51,25 76,72 B 11,25 3,70 C │-8,75│ 2,24

AB 6,25 1,14 AC 3,75 0,41 BC │-10,00│ 2,92

ABC │-17,50│ 8,95 Keterangan: A = Carbopol 940; B = Gliserol; C = Propilenglikol; AB = Interaksi Carbopol 940 dan Gliserol; AC = Interaksi Carbopol 940 dan Propilenglikol; BC = Interaksi Gliserol dan Propilenglikol; ABC = Interaksi Carbopol 940, Gliserol, dan Propilenglikol

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 83: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileii aplikasi desain faktorial 23 dalam optimasi formula gel sunscreen ekstrak kental apel merah (pyrus malus l.) : tinjauan

 

 

60

Dari perhitungan efek (tabel XI) dapat diketahui yang paling menentukan

respon viskositas adalah carbopol 940, di mana memiliki efek paling besar untuk

meningkatkan viskositas. Gliserol juga akan meningkatkan respon viskositas.

Sebaliknya propilenglikol memiliki efek menurunkan viskositas. Viskositas yang

dihasilkan akan berbanding terbalik dengan daya sebar. Interaksi faktor carbopol

940 dengan gliserol ataupun interaksi carbopol 940 dengan propilenglikol akan

meningkatkan respon viskositas. Sedangkan interaksi faktor gliserol dan

propilenglikol maupun interaksi carbopol 940 dengan gliserol dan propilenglikol

akan menurunkan viskositas. Interaksi yang lebih jelas dapat terlihat pada gambar

20-28 berikut.

Gambar 20. Grafik Hubungan Antara Carbopol 940 dengan Gliserol pada Level Rendah Propilenglikol pada Respon Viskositas

Pada gambar 20 terlihat bahwa pada level 5 gram propilenglikol dengan

semakin meningkatnya jumlah carbopol 940 pada penggunaan gliserol level

rendah dan level tinggi akan meningkatkan respon viskositas. Perpotongan pada

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 84: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileii aplikasi desain faktorial 23 dalam optimasi formula gel sunscreen ekstrak kental apel merah (pyrus malus l.) : tinjauan

 

 

61

grafik menunjukkan adanya interaksi antara carbopol 940 dengan gliserol. Hal ini

dapat ditunjukkan pada tabel XI. Interaksi yang ada dapat meningkatkan

viskositas dengan nilai interaksi yang tidak begitu besar. Perubahan komposisi

propilenglikol yang digunakan dapat mengubah interaksi antara carbopol 940 dan

gliserol sehingga dapat mempengaruhi respon viskositas. Dengan penggunaan

gliserol 10 gram sudah dapat meningkatkan viskositas pada level rendah

propilenglikol.

Gambar 21. Grafik Hubungan Antara Carbopol 940 dengan Gliserol pada Level

Tengah Propilenglikol pada Respon Viskositas (prediksi design expert) Gambar 21 menunjukkan grafik hubungan antara carbopol 940 dengan

gliserol di mana pada level 10 gram propilenglikol dengan semakin meningkatnya

jumlah carbopol 940 pada penggunaan gliserol level rendah dan level tinggi akan

meningkatkan respon viskositas. Dengan demikian viskositas sudah dapat

ditingkatkan dengan menggunakan gliserol level rendah pada penggunaan

propilenglikol 10 gram.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 85: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileii aplikasi desain faktorial 23 dalam optimasi formula gel sunscreen ekstrak kental apel merah (pyrus malus l.) : tinjauan

 

 

62

Gambar 22. Grafik Hubungan Antara Carbopol 940 dengan Gliserol pada Level Tinggi Propilenglikol pada Respon Viskositas

Pada gambar 22 terlihat bahwa pada level tinggi propilenglikol dengan

semakin meningkatnya level carbopol 940 pada penggunaan gliserol level rendah

dan level tinggi akan meningkatkan respon viskositas. Perubahan level carbopol

940 dan gliserol dapat mengubah interaksi antar keduanya sehingga akan

mempengaruhi respon viskositas yang dihasilkan pada level 15 gram

propilenglikol. Perpotongan pada grafik menunjukkan adanya interaksi antara

carbopol 940 dengan gliserol. Hal ini dapat ditunjukkan pada tabel XI. Interaksi

yang ada dapat meningkatkan viskositas. Nilai interaksi yang dihasilkan tidak

begitu besar. Pada pengunaan gliserol 10 gram dan propilenglikol 15 gram sudah

dapat meningkatkan viskositas.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 86: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileii aplikasi desain faktorial 23 dalam optimasi formula gel sunscreen ekstrak kental apel merah (pyrus malus l.) : tinjauan

 

 

63

Gambar 23. Grafik Hubungan Antara Carbopol 940 dengan Propilenglikol pada Level Rendah Gliserol pada Respon Viskositas

Gambar 23 menunjukkan bahwa pada level 10 gram gliserol dengan

semakin meningkatnya jumlah carbopol 940 pada penggunaan propilenglikol

level rendah dan level tinggi akan meningkatkan respon viskositas. Adanya

perpotongan pada grafik menunjukkan adanya interaksi antara carbopol 940

dengan propilenglikol. Hal ini dapat ditunjukkan pada tabel XI. Interaksi yang ada

dapat meningkatkan viskositas dengan nilai interaksi yang lebih kecil daripada

nilai interaksi antara carbopol 940 dengan gliserol. Peningkatan viskositas sudah

dapat dilakukan dengan penggunaan level rendah propilenglikol dan gliserol.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 87: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileii aplikasi desain faktorial 23 dalam optimasi formula gel sunscreen ekstrak kental apel merah (pyrus malus l.) : tinjauan

 

 

64

Gambar 24. Grafik Hubungan Antara Carbopol 940 dengan Propilenglikol pada Level Tengah Gliserol pada Respon Viskositas (prediksi design expert)

Grafik di atas (gambar 24) terlihat bahwa dengan semakin meningkatnya

level carbopol 940 pada penggunaan propilenglikol level rendah dan level tinggi

akan meningkatkan respon viskositas pada level 15 gram gliserol. Peningkatan

viskositas sudah dapat dilakukan pada 5 gram propilenglikol dan 15 gram gliserol.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 88: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileii aplikasi desain faktorial 23 dalam optimasi formula gel sunscreen ekstrak kental apel merah (pyrus malus l.) : tinjauan

 

 

65

Gambar 25. Grafik Hubungan Antara Carbopol 940 dengan Propilenglikol pada

Level Tinggi Gliserol pada Respon Viskositas

Dari grafik hubungan antara carbopol 940 dengan propilenglikol di atas

(gambar 25) terlihat bahwa pada level 20 gram gliserol dengan semakin

meningkatnya jumlah carbopol 940 pada penggunaan propilenglikol level rendah

dan level tinggi akan meningkatkan respon viskositas. Artinya adalah dengan

menggunakan level rendah propilenglikol sudah dapat meningkatkan viskositas

pada penggunaan gliserol level tinggi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 89: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileii aplikasi desain faktorial 23 dalam optimasi formula gel sunscreen ekstrak kental apel merah (pyrus malus l.) : tinjauan

 

 

66

Gambar 26. Grafik Hubungan Antara Gliserol dengan Propilenglikol pada Level

Rendah Carbopol 940 pada Respon Viskositas

Pada gambar 26 terlihat bahwa pada level 1 gram carbopol 940 dengan

semakin meningkatnya jumlah gliserol pada penggunaan propilenglikol level

rendah akan menurunkan viskositas. Sebaliknya, semakin meningkatnya jumlah

gliserol pada penggunaan propilenglikol level tinggi akan meningkatkan

viskositas pada level 1 gram carbopol 940. Rekomendasi dari grafik ini adalah

bahwa viskositas sudah dapat ditingkatkan pada penggunaan propilenglikol 15

gram bersama dengan carbopol 1 gram. Jika ingin menurunkan viskositas dapat

digunakan propilenglikol 5 gram dan carbopol 1 gram.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 90: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileii aplikasi desain faktorial 23 dalam optimasi formula gel sunscreen ekstrak kental apel merah (pyrus malus l.) : tinjauan

 

 

67

Gambar 27. Grafik Hubungan Antara Gliserol dengan Propilenglikol pada Level

Tengah Carbopol 940 pada Respon Viskositas (prediksi design expert) Dari grafik tersebut (gambar 27) ditunjukkan bahwa pada 1,5 gram

carbopol 940 dengan semakin meningkatnya jumlah gliserol pada penggunaan

propilenglikol level rendah dan level tinggi akan meningkatkan viskositas.

Perubahan komposisi antara gliserol dan propilenglikol dapat mengubah interaksi

antar keduanya sehingga akan mempengaruhi respon viskositas yang dihasilkan

pada level 1,5 gram carbopol 940. Adanya perpotongan pada grafik menunjukkan

adanya interaksi antara carbopol 940 dengan gliserol. Hal ini dapat ditunjukkan

pada tabel XI. Interaksi yang ada dapat meningkatkan viskositas dengan nilai

interaksi yang tidak begitu besar. Peningkatan viskositas sudah dapat dilakukan

dengan menggunakan level rendah propilenglikol dan 1,5 gram carbopol.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 91: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileii aplikasi desain faktorial 23 dalam optimasi formula gel sunscreen ekstrak kental apel merah (pyrus malus l.) : tinjauan

 

 

68

Gambar 28. Grafik Hubungan Antara Gliserol dengan Propilenglikol pada Level

Tinggi Carbopol 940 pada Respon Viskositas Pada gambar 28 terlihat bahwa pada level tinggi carbopol 940 dengan

semakin meningkatnya jumlah gliserol pada penggunaan propilenglikol level

rendah akan meningkatkan viskositas. Sebaliknya, semakin meningkatnya jumlah

gliserol pada penggunaan propilenglikol level tinggi akan menurunkan viskositas

pada level 2 gram carbopol 940. Dari gambar 28 terlihat adanya perpotongan

antara grafik propilenglikol level rendah dan level tinggi. Ini menunjukkan adanya

interaksi antara gliserol dengan propilenglikol dalam menurunkan viskositas. Hal

ini ditunjukkan pada tabel XI. Interaksi yang dihasilkan lebih besar daripada

interaksi carbopol 940 dengan gliserol. Dari grafik ini terlihat bahwa peningkatan

viskositas dapat dilakukan hanya dengan menggunakan 5 gram propilenglikol dan

2 gram carbopol dan jika ingin menurunkan viskositas dapat dilakukan dengan

menggunakan propilenglikol 15 gram dan 2 gram carbopol.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 92: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileii aplikasi desain faktorial 23 dalam optimasi formula gel sunscreen ekstrak kental apel merah (pyrus malus l.) : tinjauan

 

 

69

3. Pergeseran viskositas

Tujuan pengamatan respon pergeseran viskositas adalah untuk melihat

stabilitas gel selama penyimpanan 1 bulan. Gel pada saat penyimpanan dapat

mengalami sineresis yaitu kontraksi gel sehingga gel akan mengerut dan cairan

yang terperangkap dalam sistem gel keluar dan terkumpul di permukaan gel (Zatz

dan Kushla, 1996). Pergeseran viskositas yang optimum adalah kurang dari 10%.

Hasil perhitungan pergeseran viskositas setelah 1 bulan penyimpanan adalah pada

tabel XII berikut.

Tabel XII. Hasil Pengukuran Pergeseran Viskositas Gel Sunscreen Ekstrak Kental Apel Merah (setelah 1 bulan penyimpanan)

Formula Pergeseran Viskositas (%)

(1) 6,02 ± 3,70 a 5,95 ± 4,05 b 10,07 ± 2,72 c 16,32 ± 2,89

ab 4,26 ± 4,02 ac 7,65 ± 5,91 bc 6,14 ± 4,98 abc 4,40 ± 3,43

Untuk mengetahui adanya perbedaan signifikan antara ketiga faktor dan

interaksinya dapat dilihat dari tabel XIII berikut ini.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 93: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileii aplikasi desain faktorial 23 dalam optimasi formula gel sunscreen ekstrak kental apel merah (pyrus malus l.) : tinjauan

 

 

70

Tabel XIII. Hasil Perhitungan ANOVA pada Respon Pergeseran Viskositas

Perbedaan signifikan dari ketiga faktor pada respon pergeseran viskositas

yang dihasilkan dapat terlihat dari tabel XIII, yang ditunjukkan dengan adanya p-

value. Apabila p<0,050 maka faktor memberikan pengaruh signifikan pada respon

pergeseran viskositas. Dari perhitungan ANOVA tersebut didapat p-value sebesar

0,0065 sehingga dapat dikatakan bahwa faktor berpengaruh signifikan dan

persamaan desain faktorial yang dihasilkan juga signifikan sehingga dapat

digunakan untuk memprediksi respon pergeseran viskositas. Signifikansi dapat

juga terlihat dari nilai F hitung (3,80) > F tabel (F0,05 (7,24) = 3,41). Nilai F yang

diperoleh dari perhitungan ANOVA menunjukkan bahwa nilai F dari carbopol

940 memiliki nilai yang paling besar sehingga dapat dikatakan bahwa carbopol

940 memberikan pengaruh yang paling dominan dalam menentukan respon

pergeseran viskositas.

Dari perhitungan desain faktorial, maka dapat diperoleh besarnya nilai

efek dari carbopol 940, gliserol dan propilenglikol serta interaksinya yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 94: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileii aplikasi desain faktorial 23 dalam optimasi formula gel sunscreen ekstrak kental apel merah (pyrus malus l.) : tinjauan

 

 

71

menentukan respon pergeseran viskositas menggunakan desain faktorial. Hasil

perhitungan efek adalah pada tabel XIV.

Tabel XIV. Perhitungan Efek dalam Menentukan Pergeseran Viskositas Faktor Nilai Efek % Contribution

A │-4,07│ 15,73 B │-2,77│ 7,26 C 2,05 4,00

AB 0,30 0,084 AC │-1,13│ 1,22 BC │-3,95│ 14,79

ABC 3,16 9,49 Keterangan: A = Carbopol 940; B = Gliserol; C = Propilenglikol; AB = Interaksi Carbopol 940 dan Gliserol; AC = Interaksi Carbopol 940 dan Propilenglikol; BC = Interaksi Gliserol dan Propilenglikol; ABC = Interaksi Carbopol 940, Gliserol, dan Propilenglikol

Dari perhitungan efek tersebut (tabel XIV) dapat diketahui yang paling

menentukan respon pergeseran viskositas adalah carbopol 940, di mana memiliki

efek paling besar untuk menurunkan pergeseran viskositas. Gliserol juga akan

menurunkan respon pergeseran viskositas. Sebaliknya propilenglikol memiliki

efek meningkatkan pergeseran viskositas. Semakin kecil pergeseran viskositas

yang dihasilkan berarti viskositas gel tidak mengalami perubahan secara

signifikan selama penyimpanan. Semakin banyak carbopol 940 yang digunakan

sebagai gelling agent akan membentuk suatu sistem gel dengan ikatan yang rapat

dan kuat. Dengan demikian sistem gel tersebut akan lebih stabil selama

penyimpanan sehingga pergeseran viskositas yang dihasilkan lebih rendah.

Interaksi faktor juga dapat terlihat dari tabel tersebut. Interaksi faktor carbopol

940 dengan gliserol serta interaksi carbopol 940 dengan gliserol dan

propilenglikol akan meningkatkan pergeseran viskositas. Sebaliknya interaksi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 95: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileii aplikasi desain faktorial 23 dalam optimasi formula gel sunscreen ekstrak kental apel merah (pyrus malus l.) : tinjauan

 

 

72

carbopol 940 dengan propilenglikol ataupun interaksi gliserol dengan

propilenglikol akan menurukan pergeseran viskositas. Adapun keterangan lebih

lanjut tentang interaksi adalah sebagai berikut.

Gambar 29. Grafik Hubungan Antara Carbopol 940 dengan Gliserol pada Level Rendah Propilenglikol pada Respon Pergeseran Viskositas

Dari grafik di atas (gambar 29) terlihat bahwa pada level rendah

propilenglikol dengan semakin meningkatnya jumlah carbopol 940 pada

penggunaan gliserol level rendah akan meningkatkan pergeseran viskositas.

Sebaliknya, semakin meningkatnya jumlah carbopol 940 pada penggunaan

gliserol level tinggi akan menurunkan pergeseran viskositas. Perubahan level

antara carbopol 940 dan gliserol dapat mengubah interaksi antar keduanya

sehingga akan mempengaruhi respon pergeseran viskositas yang dihasilkan pada

level 5 gram propilenglikol. Perpotongan pada grafik menunjukkan adanya

interaksi antara carbopol 940 dengan gliserol. Efek interaksinya kecil dalam hal

meningkatkan pergeseran viskositas. Hal ini ditunjukkan pada tabel XIV.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 96: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileii aplikasi desain faktorial 23 dalam optimasi formula gel sunscreen ekstrak kental apel merah (pyrus malus l.) : tinjauan

 

 

73

Rekomendasi dari grafik ini adalah pergeseran viskositas hanya dapat diturunkan

dengan menggunakan level tinggi gliserol pada penggunaan 5 gram propilenglikol

dan tidak bisa menggunakan level rendah gliserol.

Gambar 30. Grafik Hubungan Antara Carbopol 940 dengan Gliserol pada Level Tengah Propilenglikol pada Respon Pergeseran Viskositas (prediksi design expert)

Pada gambar 30 dapat dilihat bahwa pada level 10 gram propilenglikol

dengan semakin meningkatnya jumlah carbopol 940 pada penggunaan gliserol

level rendah dan level tinggi akan menurunkan pergeseran viskositas, sehingga

dengan menggunakan gliserol level rendah saja sudah dapat menurunkan

pergeseran viskositas pada penggunaan propilenglikol 10 gram.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 97: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileii aplikasi desain faktorial 23 dalam optimasi formula gel sunscreen ekstrak kental apel merah (pyrus malus l.) : tinjauan

 

 

74

Gambar 31. Grafik Hubungan Antara Carbopol 940 dengan Gliserol pada Level

Tinggi Propilenglikol pada Respon Pergeseran Viskositas Pada gambar 31 terlihat bahwa pada level 15 gram propilenglikol dengan

semakin meningkatnya jumlah carbopol 940 pada penggunaan gliserol level

rendah dan level tinggi akan menurunkan pergeseran viskositas. Jadi dengan

menggunakan level rendah gliserol saja sudah dapat menurunkan pergeseran

viskositas pada penggunaan level tinggi propilenglikol.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 98: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileii aplikasi desain faktorial 23 dalam optimasi formula gel sunscreen ekstrak kental apel merah (pyrus malus l.) : tinjauan

 

 

75

Gambar 32. Grafik Hubungan Antara Carbopol 940 dengan Propilenglikol pada Level Rendah Gliserol pada Respon Pergeseran Viskositas

Pada grafik tersebut (gambar 32) dapat dilihat dengan semakin

meningkatnya jumlah carbopol 940 pada penggunaan propilenglikol level rendah

dan level tinggi akan menurunkan pergeseran viskositas pada level 10 gram

gliserol. Dengan penggunaan propilenglikol 5 gram sudah dapat menurunkan

pergeseran viskositas namun sangat kecil, tetapi baik propilenglikol level rendah

maupun level tinggi dapat digunakan untuk menurunkan pergeseran viskositas

pada penggunaan gliserol 10 gram.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 99: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileii aplikasi desain faktorial 23 dalam optimasi formula gel sunscreen ekstrak kental apel merah (pyrus malus l.) : tinjauan

 

 

76

Gambar 33. Grafik Hubungan Antara Carbopol 940 dengan Propilenglikol pada

Level Tengah Gliserol pada Respon Pergeseran Viskositas (prediksi design expert) Pada gambar 33 terlihat bahwa pada level 15 gram gliserol dengan

semakin meningkatnya level carbopol 940 pada penggunaan propilenglikol level

rendah dan level tinggi akan menurunkan pergeseran viskositas. Dengan demikian

hanya dengan menggunakan propilenglikol 5 gram saja sudah dapat menurunkan

pergeseran viskositas pada penggunaan gliserol 15 gram.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 100: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileii aplikasi desain faktorial 23 dalam optimasi formula gel sunscreen ekstrak kental apel merah (pyrus malus l.) : tinjauan

 

 

77

Gambar 34. Grafik Hubungan Antara Carbopol 940 dengan Propilenglikol pada

Level Tinggi Gliserol pada Respon Pergeseran Viskositas Gambar 34 menunjukkan bahwa pada level 20 gram gliserol dengan

semakin meningkatnya jumlah carbopol 940 pada penggunaan propilenglikol

level rendah dan level tinggi akan menurunkan pergeseran viskositas. Perubahan

komposisi antara carbopol 940 dan propilenglikol dapat mengubah interaksi antar

keduanya sehingga akan mempengaruhi respon pergeseran viskositas yang

dihasilkan pada level 20 gram gliserol. Perpotongan pada grafik antara

propilenglikol level rendah dan level tinggi menunjukkan adanya interaksi antara

carbopol 940 dengan propilenglikol. Efek interaksinya lebih besar daripada

interaksi carbopol 940 dengan gliserol. Interaksinya adalah dalam hal menurunkan

pergeseran viskositas. Hal ini ditunjukkan pada tabel XIV. Menurut grafik ini,

penurunan pergeseran viskositas sudah dapat dilakukan dengan menggunakan

level rendah propilenglikol pada penggunaan gliserol 20 gram.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 101: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileii aplikasi desain faktorial 23 dalam optimasi formula gel sunscreen ekstrak kental apel merah (pyrus malus l.) : tinjauan

 

 

78

Gambar 35. Grafik Hubungan Antara Gliserol dengan Propilenglikol pada Level

Rendah Carbopol 940 pada Respon Pergeseran Viskositas Pada grafik di atas (gambar 35) terlihat bahwa pada level rendah

carbopol 940 dengan semakin meningkatnya jumlah gliserol pada penggunaan

propilenglikol level rendah akan meningkatkan pergeseran viskositas. Sebaliknya,

semakin meningkatnya jumlah gliserol pada penggunaan propilenglikol level

tinggi akan menurunkan pergeseran viskositas level 1 gram carbopol 940. Gambar

35 menunjukkan adanya perpotongan pada grafik yang menunjukkan adanya

interaksi antara gliserol dengan propilenglikol. Efek interaksinya lebih besar

daripada interaksi carbopol 940 dengan propilenglikol. Interaksinya menurunkan

pergeseran viskositas. Hal ini ditunjukkan pada tabel XIV. Sehingga pada grafik

ini untuk menurunkan respon pergeseran viskositas harus digunakan

propilenglikol level tinggi pada penggunaan carbopol level rendah.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 102: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileii aplikasi desain faktorial 23 dalam optimasi formula gel sunscreen ekstrak kental apel merah (pyrus malus l.) : tinjauan

 

 

79

Gambar 36. Grafik Hubungan Antara Gliserol dengan Propilenglikol pada Level Tengah Carbopol 940 pada Respon Pergeseran Viskositas (prediksi design expert)

Pada gambar 36 terlihat bahwa pada level 1,5 gram carbopol 940 dengan

semakin meningkatnya jumlah gliserol pada penggunaan propilenglikol level

rendah akan meningkatkan pergeseran viskositas. Sebaliknya, semakin

meningkatnya jumlah gliserol pada penggunaan propilenglikol level tinggi akan

menurunkan pergeseran viskositas. Adanya perpotongan pada grafik yang

menunjukkan adanya interaksi antara gliserol dengan propilenglikol. Interaksinya

menurunkan pergeseran viskositas. Hal ini ditunjukkan pada tabel XIV.

Perubahan level antara gliserol dan propilenglikol dapat mengubah interaksi antar

keduanya sehingga akan mempengaruhi respon pergeseran viskositas yang

dihasilkan pada level 1,5 gram carbopol 940. Menurut grafik ini, penurunan

pergeseran viskositas hanya dapat terjadi jika digunakan level tinggi

propilenglikol pada 1,5 gram carbopol.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 103: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileii aplikasi desain faktorial 23 dalam optimasi formula gel sunscreen ekstrak kental apel merah (pyrus malus l.) : tinjauan

 

 

80

Gambar 37. Grafik Hubungan Antara Gliserol dengan Propilenglikol pada Level

Tinggi Carbopol 940 pada Respon Pergeseran Viskositas Gambar 37 menunjukkan bahwa pada level 2 gram carbopol 940 dengan

semakin meningkatnya jumlah gliserol pada penggunaan propilenglikol level

rendah dan level tinggi akan menurunkan pergeseran viskositas, sehingga untuk

menurunkan pergeseran viskositas hanya cukup dengan menggunakan level

rendah dari propilenglikol saja pada penggunaan carbopol level tinggi.

F. Optimasi Formula Gel Sunscreen Ekstrak Kental Apel Merah

Tujuan dari optimasi formula adalah untuk memperoleh formula

optimum yang memenuhi sifat fisis dan stabilitas gel yang dikehendaki. Optimasi

dilakukan terhadap daya sebar, viskositas dan pergeseran viskositas. Hasil

optimasi diharapkan memiliki daya sebar serta viskositas yang baik seperti yang

dikehendaki. Pergeseran viskositas dilakukan untuk optimasi stabilitas gel setelah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 104: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileii aplikasi desain faktorial 23 dalam optimasi formula gel sunscreen ekstrak kental apel merah (pyrus malus l.) : tinjauan

 

 

81

penyimpanan 1 bulan, hasil yang diharapkan adalah pergeseran yang minimum

mengingat bahwa viskositas sediaan gel yang tinggi.

Dari perhitungan ANOVA didapatkan nilai p<0,050 yang menunjukkan

bahwa persamaan tersebut valid dan dapat digunakan untuk melakukan prediksi

respon daya sebar. Dari hasil perhitungan dengan menggunakan desain faktorial

diperoleh persamaan daya sebar gel yaitu : Y = 2,61250 + 1,67500(A) +

0,20750(B) + 0,33750(C) – 0,15875(A)(B) – 0,22500(A)(C) – 0,018500(B)(C) +

0,013250(A)(B)(C). Melalui persamaan ini maka dapat dibuat contour plot daya

sebar gel sunscreen.

Keterangan : : Area yang masuk dalam range

Gambar 38. Contour Plot Daya Sebar Gel Sunscreen

Area berwarna biru pada contour plot (gambar 38) menunjukkan area

optimum dimana komposisi carbopol 940 dan gliserol menghasilkan respon daya

sebar pada kisaran 3-5 cm dengan penggunaan propilenglikol 10 gram. Dari

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 105: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileii aplikasi desain faktorial 23 dalam optimasi formula gel sunscreen ekstrak kental apel merah (pyrus malus l.) : tinjauan

 

 

82

contour plot tersebut dapat terlihat area optimum yang diharapkan gel dapat

diaplikasikan secara merata ke kulit dan efek perlindungan yang diinginkan dapat

tercapai secara optimum.

Dari perhitungan ANOVA didapatkan nilai p<0,050 yang menunjukkan

bahwa persamaan tersebut valid dan dapat digunakan untuk melakukan prediksi

respon viskositas. Persamaan desain faktorial untuk viskositas gel adalah : Y =

350,00000 – 80,00000(A) - 9,25000(B) - 14,75000(C) + 8,25000(A)(B) +

11,25000(A)(C) + 0,85000(B)(C) - 0,70000(A)(B)(C). Melalui persamaan ini

maka dapat dibuat contour plot viskositas gel sunscreen.

Keterangan : : Area yang masuk dalam range

Gambar 39. Contour Plot Viskositas Gel Sunscreen

Dalam penelitian ini ditetapkan viskositas optimum untuk gel sunscreen

adalah 200-300 d.Pas sehingga diperoleh area seperti yang terlihat pada gambar

39 pada penggunaan propilenglikol 10 gram. Dari contour plot tersebut dapat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 106: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileii aplikasi desain faktorial 23 dalam optimasi formula gel sunscreen ekstrak kental apel merah (pyrus malus l.) : tinjauan

 

 

83

terlihat area optimum (berwarna biru) yang diharapkan gel memudahkan dalam

proses pengemasan, penuangan sediaan dan pengaplikasian pada kulit.

Dari perhitungan ANOVA didapatkan nilai p<0,050 yang menunjukkan

bahwa persamaan tersebut valid dan dapat digunakan untuk melakukan prediksi

respon pergeseran viskositas. Persamaan desain faktorial untuk pergeseran

viskositas gel yaitu : Y = -26,56250 + 16,27500(A) + 2,32137(B) + 4,57600(C) –

1,20550(A)(B) – 2,12400(A)(C) - 0,26872(B)(C) + 0,12650(A)(B)(C). Melalui

persamaan ini maka dapat dibuat contour plot pergeseran viskositas gel

sunscreen.

Keterangan : : Area yang masuk dalam range

Gambar 40. Contour Plot Pergeseran Viskositas Gel Sunscreen

Dalam penelitian ini ditetapkan pergeseran viskositas optimum untuk gel

sunscreen adalah ≤ 10% karena viskositas gel yang tinggi. Dari gambar di atas

(gambar 40) diperoleh area optimum pada penggunaan propilenglikol 10 gram.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 107: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileii aplikasi desain faktorial 23 dalam optimasi formula gel sunscreen ekstrak kental apel merah (pyrus malus l.) : tinjauan

 

 

84

Dari contour plot tersebut dapat terlihat area optimum yang diharapkan gel dapat

stabil dalam penyimpanan.

Tabel XV. Point Prediction Respon Sifat Fisis dan Stabilitas Gel Sunscreen

Faktor Level (g) Respon Prediksi Carbopol 940 2 Daya sebar (cm) 4,28Gliserol 20 Viskositas (d.Pas) 299,87Propilenglikol 10,81 Pergeseran viskositas (%) 4,34

Dari tabel XV diperoleh suatu titik sifat fisis dan stabilitas gel sunscreen

(point prediction) yang paling optimum yang diperoleh dari ketiga persamaan

desain faktorial. Viskositas diambil yang paling besar namun tidak melebihi 300

d.Pas karena memudahkan dalam penuangan sediaan gel, selain itu dipilih yang

paling menghasilkan daya sebar kecil namun tidak kurang dari 3 cm sehingga

penyebaran gel dapat merata di kulit, dan pergeseran viskositas paling kecil

karena akan paling stabil pada saat penyimpanan. Perubahan faktor seperti

carbopol 940, gliserol serta propilenglikol dapat mempengaruhi respon yang ada

yaitu daya sebar, viskositas (sifat fisis gel) dan pergeseran viskositas (stabilitas

gel).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 108: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileii aplikasi desain faktorial 23 dalam optimasi formula gel sunscreen ekstrak kental apel merah (pyrus malus l.) : tinjauan

  

  

85

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

1. Ada pengaruh antara faktor carbopol 940, gliserol dan propilenglikol maupun

interaksinya dalam menentukan respon daya sebar, viskositas dan pergeseran

viskositas.

2. Didapatkan area optimum gel sunscreen ekstrak kental apel merah (Pyrus

malus L.) yang diwakili dengan point prediction yang didalamnya terdapat

titik komposisi optimum carbopol 940, gliserol, dan propilenglikol.

B. Saran

1. Perlu dilakukan uji keamanan gel sunscreen ekstrak kental apel merah (Pyrus

malus L.) dalam penelitian ini.

2. Perlu dilakukan penentuan nilai SPF secara in vivo sehingga diperoleh

hubungan antara nilai SPF secara in vivo dan in vitro.

3. Gel sunscreen ekstrak kental apel merah (Pyrus malus L.) perlu disimpan

pada wadah yang tidak tembus cahaya matahari dan pada temperatur ruangan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 109: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileii aplikasi desain faktorial 23 dalam optimasi formula gel sunscreen ekstrak kental apel merah (pyrus malus l.) : tinjauan

  

86

DAFTAR PUSTAKA

Allen, Jr., Loyd., 2002, The Art, Science, and Technology of Pharmaceutical Compounding, 2nd ed., American Pharmaceutical Association, USA, pp. 301-315.

Anggraeni, M.R., 2008, Optimasi Formula Gel Sunscreen Ekstrak Kering

Polifenol Teh Hitam (Camellia sinensis L.) Basis Carbopol 940 dengan Humektan Gliserol dan Propilenglikol menggunakan Metode Desain Faktorial, Skripsi, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.

Anonim, 1986, Sediaan Galenik, 5-26, Departemen Kesehatan Republik

Indonesia, Jakarta.

Anonim, 1995 a, Farmakope Indonesia, Edisi IV, Departemen Kesehatan RI, Jakarta, hal. 712, 721.

Anonim, 1995 b, Official Methods of Analysis of AOAC International, Chapter 45,

Arlington, USA, pp. 4. Anonim, 1999 a, Martindale The Complete Drug Reference, thirty-second edition,

edited by Kathleen Parfitt, Pharmaceutical Press, USA, pp. 1471, 1486, 1585-1586, 1622, 1693.

Anonim, 1999 b, Sunscreen Drug Products for Over-The-Counter Human Use, An

Update, Food and Drug Administration, HHS, http://www.fda.gov/cder/otcmonograph/Sunscreen/sunscreen(352).pdf, diakses tanggal 8 Februari 2010.

Anonim, 2000, Parameter Standar Umum Ekstrak Tumbuhan Obat, Cetakan I, Departemen Kesehatan RI, Jakarta.

Anonim, 2005, Struktur Molekul Quersetin,

http://www.3dchem.com/molecules.asp?ID=445, diakses tanggal 03 April 2010.

Anonim, 2007, Aloe Vera Gel, International Journal of Pharmaceutical

Compounding, 11(6), 504. Anonim, 2008, Ekstraksi, http://www.chem-is-try.org/materi_kimia/kimia-

industri/teknologi-proses/ekstraksi/, diakses tanggal 03 April 2010. Barry, B.W., 1983, Dermatological Formulation, Marcell Dekker Inc., New York,

pp. 52-53, 300-304.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 110: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileii aplikasi desain faktorial 23 dalam optimasi formula gel sunscreen ekstrak kental apel merah (pyrus malus l.) : tinjauan

  

87

Bolton, S., 1990, Pharmaceutical Statistics Practical and Clinical Applications, 2nd ed., Marcell Dekker Inc., New York, pp. 308-553, 610-619.

Bondi, E.E., Jegosthy, B.W., dan Lazarus, G.S., 1991, Dermatology Diagnosis

and Therapy, 1st ed., Prentice Hall International Inc., Philadelphia, pp. 364-365.

Boyer, L., and Liu, R.H., 2004, Apple Phytochemical and Their Health Benefits,

Nutrition Journal, 3(5), 1-15. Boyland, J.C., Cooper, J., dan Chowhan, Z.T., 1986, Handbook of

Pharmaceutical Excipients, American Pharmaceutical Association, Washington DC, pp. 41-42, 241.

Buchmann, Stephan, 2001, Main Cosmetic Vehicles, in Barel, A., O., Paye, M.,

Maibach, H.I., Handbook of Cosmetic Science and Technology, Marcell Dekker Inc., New York, pp. 150-152, 155, 165-166.

Casagrande, R., Sandra R. G., Waldiceu A.V., José R.J., Antonio C.S., and Maria

J.V.F, 2006, Evaluation of Functional Stability of Quercetin as a Raw Material and in Different Topical Formulations by its Antilipoperoxidative Activity, AAPS PharmSciTech., 7(1), E1.

Garg, A., Aggarwal, D., Garg, S., dan Singla, A. K., 2002, Spreading of Semisolid

Formulation : An Update, Pharmaceutical Technology, 84-105, http://www.pharmtech.com, diakses tanggal 03 April 2010.

Harry, R.G., 1982, Cosmeticology, The Principles and Practice of Modern

Cosmetic, 6th ed., Leonard Hill Book, London, pp. 306-320;702-705. Harry, R.G., 1982, Harry’s Cosmeticology, 7th ed., Edited by Wilkinson, J.B.,

Moore, R.J., Chemical Publishing Company Inc., New York, pp. 226, 231, 251, 641.

Johnson, A.W., 2002, The Skin Moisturizer Marketplace, in Leyden, James J.,

Rawlings, Anthony V., Skin Moisturization, Marcell Dekker Inc., New York, pp. 5.

Jones, M., 2006, Dermatological Effects from Years in the Sun: Compounding

Opportunities, International Journal of Pharmaceutical Compounding, 10(5), 336-342.

Levy, S.B., 2001, UV Filters, in Barel, A.O., Paye, M., Maibach, H.I., (Eds),

Handbook of Cosmetic Science and Technology, Marcell Dekker Inc., New York, pp. 452-453.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 111: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileii aplikasi desain faktorial 23 dalam optimasi formula gel sunscreen ekstrak kental apel merah (pyrus malus l.) : tinjauan

  

88

Ley, R.D., and Reeve, V.E., 1997, Chemoprevention of Ultraviolet Radiation-induced Skin Cancer, Enviromental Health Perspectives, 105S, 981-984.

Lindorst, K., 1998, Antioxidant Activity of Phenolic Fraction of Plant Products

Ingested by The Maasai, Thesis, 13-20, School of Dietetics and Human Nutrition McGill University, Montreal.

Loden, Marie, 2001, Hydrating Substance, in Barel, A., O., Paye, M., Maibach,

H.I., Handbook of Cosmetics Science and Technology, Marcell Dekker Inc., New York, pp. 355-356.

Markham, K.R., 1988, Cara Mengindentifikasi Flavonoid, diterjemahkan oleh

Kosasih Padmawinata, Penerbit ITB, Bandung, hal.1, 3, 15. Martin, A., Swarbrick, J., dan Cammarata, A., 1993, Physical Pharmacy

diterjemahkan oleh Yoshita, Edisi 3, Universitas Indonesia Press, Jakarta, hal. 1019-1053, 1077-1119.

Petro, A. J., 1981, Correlation of Spectrophotometric Data with Sunscreen

Protection Factor, International Journal of Cosmetic Science , 3, 185-196.

Roberts, B., 2004, What is The Difference Between a Sunscreen and Sun Block

http://www/sas/upenn.edu/~cogswell/Sunscreen.htm, diakses tanggal 11 Februari 2010.

Rowe, R.C., Shesky, P.J., dan Owen S.C., 2006, Handbook of Pharmaceutical

Excipients, 5th ed., Pharmaceutical Press, London, pp. 111-113, 300-303, 624-625.

Rowe, R. C., Sheskey, P. J., dan Quinn, M. E., 2009, Handbook of

Pharmaceutical Excipients, 6th ed., Pharmaceutical Press and American Pharmacists Association, Washington D. C., pp. 118-121, 283-285, 441-444, 592-593.

Sagarin, E., 1957, Cosmetic Science and Technology, Interscience Publisher Inc.,

New York, pp. 147-181. Sastrohamidjojo, Hardjono, 1991, Spektroskopi, Liberty, Yogyakarta, hal. 5-8. Singleton, V.L., and Rossi J.A., 1965, Colorymetry of total phenolics with

phosphomolybolic-phosphotungstic acid reagents. Am. J. Enol. Vitic. 16, 144-158.

Smolinske, S.C., 1952, Handbook of Food, Drug and Cosmetic Excipients, CRC

Press, USA, pp. 199, 203.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 112: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileii aplikasi desain faktorial 23 dalam optimasi formula gel sunscreen ekstrak kental apel merah (pyrus malus l.) : tinjauan

  

89

Stacener, M.D., 2003, Sunscreen vs Sunblock & Which One to Tan With, http://www/longerliving.com/skin_care/tan_differences_sunscreen_vs_sunblock.html., diakses tanggal 03 April 2010.

Stanfield, J.W., 2003, Sun Protectants: Enhancing Product Functionality with

Sunscreens, in Schueller, R., Romanowski, P., (Eds.), Multifunctional Cosmetics, Marcell Dekker Inc., New York, pp. 145-148.

Stephenson, R.A. dan Karsa, D.R., 2000, Excipient and Delivery Systems for

Pharmaceutical Formulation, Anthony Rowe Ltd., Chippenham, UK, 35-47.

Voight, R., 1994, Buku Pelajaran Teknologi Farmasi, Edisi V, diterjemahkan

oleh Soendani Noerono, Gadjah Mada University Press, Yogyakarta, hal. 141-145, 165-169, 171-174, 179-180, 316-343, 434-436, 578-580.

Waji, R. A., Sugrani, A., 2009, Flavonoid (Quercetin), Makalah, Universitas

Hasanudin, Makassar. Walters, C., Keeney, A., Wigal, C.T., Johnston, dan C.R., Cornellius, R.D., 1997,

The Spectrophotometric Analysis and Modelling of Sunscreens, in Journal of Chemical Education, Vol. 74 January 1997, Lebanon Valley College, Annville, 99-102.

Weiner, M., dan Bernstein, I.L., 1989, Adverse Reactions to Drug Formulation

Agent: A Handbook of Excipient, Marcell Dekker Inc., New York, pp. 125.

Zatz, J.L., Berry, J.J., dan Alderman, D.A., 1996, Viscosity-Imparting Agents, in

Lieberman H. A., Lachman, L., and Schwatz, J. B., Pharmaceutical Dosage Form : Disperse Systems, Vol. I, 2nd ed., Marcell Dekker Inc., New York, pp. 287-312, 340-389.

Zatz, J.L., dan Kushla, G.P., 1996, Gels, in Lieberman, H. A., Lachman, L., and

Schwatz, J. B., Pharmaceutical Dosage Form : Dysperse System, Vol. 2, 2nd ed., Marcell Dekker Inc., New York, pp. 399-417.

Zocchi, G., 2001, Skin-Feel Agents, in Barel, A.O., Paye, M., Maibach, H.I.,

(Eds), Handbook of Cosmetic Science and Technology, Marcell Dekker Inc., New York, pp. 406-407.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 113: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileii aplikasi desain faktorial 23 dalam optimasi formula gel sunscreen ekstrak kental apel merah (pyrus malus l.) : tinjauan

  

90

Lampiran 1. Penetapan Kadar Polifenol dalam Ekstrak Kental Apel Merah (Pyrus malus L.)

a. Penimbangan baku kuersetin

Berat wadah = 14,984 g Berat wadah + zat (kasar) = 15,012 g Berat wadah + zat (analitik) = 15,0100 g Berat wadah + sisa = 14,9827 g Berat zat = 0,0273 g = 27,3 mg

b. Pembuatan seri larutan baku

Kadar larutan baku kuersetin = ,

1,092 mg/mL

Seri larutan baku

Seri 1 C1 . V1 = C2 . V2 1,092 . 1 = C2 . 5 C2 = 0,2184 mg/mL

Seri 4 C1 . V1 = C2 . V2 1,092 . 2,5 = C2 . 5 C2 = 0,5460 mg/mL

Seri 2 C1 . V1 = C2 . V2 1,092 . 1,5 = C2 . 5 C2 = 0,3276 mg/mL

Seri 5 C1 . V1 = C2 . V2 1,092 . 3 = C2 . 5 C2 = 0,6552 mg/mL

Seri 3 C1 . V1 = C2 . V2 1,092 . 2 = C2 . 5 C2 = 0,4368 mg/mL

Seri 6 C1 . V1 = C2 . V2 1,092 . 3,5 = C2 . 5 C2 = 0,7644 mg/mL

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 114: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileii aplikasi desain faktorial 23 dalam optimasi formula gel sunscreen ekstrak kental apel merah (pyrus malus l.) : tinjauan

  

91

c. Pembuatan kurva baku kuersetin

Kadar (mg/mL) Absorbansi

0,2184 0,293

0,3276 0,418

0,4368 0,524

0,5460 0,554

0,6552 0,626

0,7644 0,728

Dari perhitungan regresi linear didapatkan:

A = 0,1601 B = 0,7402 r = 0,9864

Persamaan kurva baku = y = 0,7402x + 0,1601

d. Penimbangan sampel Ekstrak Kental Apel Merah

Replikasi Berat wadah (g)

Berat wadah + ekstrak (g)

Berat wadah + sisa ekstrak (g)

Berat ekstrak (g)

1 14,4490 15,8008 14,7964 1,0044 2 14,3916 15,8358 14,8346 1,0012

3 15,3910 16,8492 15,8437 1,0055

4 13,6660 14,9739 13,9674 1,0065 5 14,3928 15,6303 14,6274 1,0029

6 14,4492 15,8703 14,8692 1,0011

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 115: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileii aplikasi desain faktorial 23 dalam optimasi formula gel sunscreen ekstrak kental apel merah (pyrus malus l.) : tinjauan

  

92

e. Perhitungan kadar polifenol apel merah

Replikasi Absorbansi 1 0,318

2 0,314

3 0,312

4 0,316

5 0,317

6 0,310

1. Replikasi 1

Y = 0,7402x + 0,1601 0,318 = 0,7402x + 0,1601 X = 0,2133 mg/mL x faktor pengenceran X = 0,2133 mg/mL x 100 X = 21,33 mg/mL Jumlah dalam 25 mL aseton = 21,33 mg/mL × 25 mL

= 533,25 mg/25 mL

Berat ekstrak yang ditimbang = 1004,4 mg Kadar polifenol = ,

, 100 53,09 %

2. Replikasi 2

Y = 0,7402x + 0,1601 0,314 = 0,7402x + 0,1601 X = 0,2079 mg/mL x faktor pengenceran X = 0,2079 mg/mL x 100 X = 20,79 mg/mL Jumlah dalam 25 mL aseton = 20,79 mg/mL × 25 mL = 519,75 mg/25 mL Berat ekstrak yang ditimbang = 1001,2 mg Kadar polifenol = ,

, 100 51,91 % b

b

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 116: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileii aplikasi desain faktorial 23 dalam optimasi formula gel sunscreen ekstrak kental apel merah (pyrus malus l.) : tinjauan

  

93

3. Replikasi 3

Y = 0,7402x + 0,1601 0,312 = 0,7402x + 0,1601 X = 0,2052 mg/mL x faktor pengenceran X = 0,2052 mg/mL x 100 X = 20,52 mg/mL Jumlah dalam 25 mL aseton = 20,52 mg/mL × 25 mL = 513,00 mg/25 mL Berat ekstrak yang ditimbang = 1005,5 mg Kadar polifenol = ,

, 100 51,02 % b

b

4. Replikasi 4

Y = 0,7402x + 0,1601 0,316 = 0,7402x + 0,1601 X = 0,2106 mg/mL x faktor pengenceran X = 0,2106 mg/mL x 100 X = 21,06 mg/mL Jumlah dalam 25 mL aseton = 21,06 mg/mL × 25 mL = 526,50 mg/25 mL Berat ekstrak yang ditimbang = 1006,5 mg Kadar polifenol = ,

, 100 52,31 % b

b

5. Replikasi 5

Y = 0,7402x + 0,1601 0,317 = 0,7402x + 0,1601 X = 0,2120 mg/mL x faktor pengenceran X = 0,2120 mg/mL x 100 X = 21,20 mg/mL Jumlah dalam 25 mL aseton = 21,20 mg/mL × 25 mL = 530,00 mg/25 mL

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 117: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileii aplikasi desain faktorial 23 dalam optimasi formula gel sunscreen ekstrak kental apel merah (pyrus malus l.) : tinjauan

  

94

Berat ekstrak yang ditimbang = 1002,9 mg Kadar polifenol = ,

, 100 52,85 % b

b

6. Replikasi 6

Y = 0,7402x + 0,1601 0,310 = 0,7402x + 0,1601 X = 0,2025 mg/mL x faktor pengenceran X = 0,2025 mg/mL x 100 X = 20,25 mg/mL Jumlah dalam 25 mL aseton = 20,25 mg/mL × 25 mL = 506,25 mg/25 mL Berat ekstrak yang ditimbang = 1001,1 mg Kadar polifenol = ,

, 100 50,57 % b

b

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 118: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileii aplikasi desain faktorial 23 dalam optimasi formula gel sunscreen ekstrak kental apel merah (pyrus malus l.) : tinjauan

  

95

Lampiran 2. Penetapan Nilai SPF a. Penimbangan ekstrak

Penimbangan Replikasi I Replikasi II Replikasi III Wadah (g) 14.43321 14.39465 14.43334 Wadah + zat (g) 20.28125 20.84680 20.61512 Wadah + sisa (g) 14.53780 14.92898 14.77726 Zat (g) 5.74345 5.91782 5.83786 Bobot polifenol dalam ekstrak (g) 2,9842 3,0748 3,0333

Kadar stok polifenol 2,9842%b/v 3,0748%b/v 3,0333%b/v

b. Konversi kadar polifenol 1,8%b/v menjadi %(b/b)

Berat wadah = 15,9667 g Berat wadah + larutan = 25,4234 g Berat larutan = 9,4567 g Konsentrasi polifenol 1,8 %(b/v) = 0,18 g/10 mL 1,8 g/10 mL = 0,18 g/9,4567 g 1,9034 g/100 g = 1,9034 %(b/b) Berat ekstrak dalam formulasi adalah setara dengan konsentrasi polifenol 1,9034 %(b/b) yaitu 3,66 gram ekstrak. Berat ekstrak =

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 119: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileii aplikasi desain faktorial 23 dalam optimasi formula gel sunscreen ekstrak kental apel merah (pyrus malus l.) : tinjauan

  

96

c. Perhitungan SPF

0,6 % 1,2 % 1,8 %

I AUC II AUC III AUC I AUC II AUC III AUC I AUC II AUC III AUC

290 1.811 8.5307 1.743 7.7964 1.880 8.4055 3.084 14.9071 3.044 14.6174 3.068 14.7969 3.602 17.8157 3.420 16.9401 3.420 16.9082

295 1.601 7.7081 1.375 6.4707 1.482 6.9487 2.879 13.9808 2.803 13.5239 2.851 13.7569 3.524 17.3919 3.356 16.5576 3.343 16.4628

300 1.482 7.2095 1.213 5.8181 1.297 6.2342 2.714 13.2245 2.606 12.6365 2.652 12.8627 3.433 16.9085 3.267 16.0849 3.242 15.9599

305 1.402 6.8340 1.114 5.4117 1.196 5.7967 2.576 12.5434 2.448 11.9671 2.493 12.1607 3.330 16.4309 3.167 15.5872 3.142 15.4639

310 1.332 6.4880 1.050 5.0954 1.122 5.4517 2.441 11.9322 2.338 11.3691 2.371 11.5579 3.242 15.8671 3.068 15.0965 3.044 14.9449

315 1.263 6.1698 0.988 4.8239 1.058 5.1734 2.332 11.3619 2.209 10.7831 2.252 11.0208 3.105 15.2494 2.971 14.5237 2.934 14.3740

320 1.205 5.8377 0.942 4.5771 1.011 4.9203 2.213 10.7252 2.104 10.2369 2.156 10.4956 2.995 14.6734 2.839 13.9299 2.815 13.8125

325 1.131 3.5658 0.889 4.2981 0.957 4.6339 2.077 6.0947 1.991 9.6524 2.042 9.8799 2.875 14.0482 2.733 13.3481 2.710 13.2329

330 0.296 1.4116 0.830 2.5038 0.897 2.6821 0.361 1.7487 1.870 5.3078 1.910 9.1572 2.745 7.6562 2.606 7.2413 2.583 7.1708

335 0.269 1.3044 0.171 0.8815 0.176 0.9063 0.338 1.6092 0.253 1.3177 1.753 5.0408 0.318 1.6586 0.290 1.5203 0.285 1.4929

340 0.253 1.2253 0.181 0.9062 0.186 0.9311 0.305 1.4586 0.274 1.4113 0.264 1.3576 0.346 1.7997 0.318 1.6445 0.312 1.6307

345 0.237 1.1344 0.181 0.8938 0.186 0.9311 0.278 1.3115 0.290 1.4790 0.280 1.4248 0.374 1.9434 0.340 1.7569 0.340 1.7427

350 0.217 1.0446 0.176 0.8691 0.186 0.9187 0.246 1.1041 0.301 1.5199 0.290 1.4654 0.403 2.0602 0.363 1.8711 0.357 1.8424

355 0.201 0.9688 0.171 0.8323 0.181 0.8815 0.195 0.9265 0.307 1.5199 0.296 1.4790 0.421 2.1341 0.386 1.9431 0.380 1.9141

360 0.186 0.8940 0.162 0.7835 0.171 0.8323 0.175 0.8523 0.301 1.4790 0.296 1.4518 0.433 2.1639 0.392 1.9576 0.386 1.9286

365 0.171 0.8201 0.152 0.7232 0.162 0.7714 0.166 0.8035 0.290 1.4248 0.285 1.3844 0.433 2.1490 0.392 1.9431 0.386 1.9141

370 0.157 0.7592 0.137 0.6634 0.147 0.6992 0.156 0.7671 0.280 1.3444 0.269 1.3044 0.427 2.0751 0.386 1.8997 0.380 1.8566

375 0.147 0.7231 0.128 0.5928 0.133 0.6280 0.151 0.7431 0.258 1.2385 0.253 1.1994 0.403 1.9723 0.374 1.7997 0.363 1.7569

380 0.142 0.6991 0.109 0.5114 0.119 0.5577 0.146 0.6140 0.237 1.1216 0.227 1.1084 0.386 1.8427 0.346 1.6586 0.340 1.6170

385 0.137 0.6752 0.095 0.4428 0.105 0.4885 0.099 0.4855 0.211 0.9817 0.217 1.0700 0.351 1.6589 0.318 1.4932 0.307 1.4523

390 0.133 0.6163 0.082 0.3752 0.091 0.4090 0.095 0.4741 0.181 0.8448 0.211 1.0318 0.312 1.4660 0.280 1.3049 0.274 1.2655

395 0.114 0.5576 0.068 0.3085 0.073 0.3306 0.095 0.4627 0.157 0.7234 0.201 0.9439 0.274 1.2784 0.242 1.1219 0.232 1.0706

400 0.109 0.5460 0.055 0.1377 0.059 0.2755 0.090 0.4514 0.133 0.6047 0.176 0.8083 0.237 1.0962 0.206 0.9443 0.196 0.9067

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 120: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileii aplikasi desain faktorial 23 dalam optimasi formula gel sunscreen ekstrak kental apel merah (pyrus malus l.) : tinjauan

  

97

405 0.109 0.4774 0.051 0.1268 0.090 0.4514 0.109 0.5114 0.147 0.6756 0.201 0.9439 0.171 0.8080 0.166 0.7716

410 0.082 0.3641 0.090 0.4401 0.095 0.4428 0.123 0.5927 0.176 0.8324 0.152 0.7113 0.142 0.6754

415 0.064 0.3194 0.086 0.4175 0.082 0.3975 0.114 0.5576 0.157 0.7592 0.133 0.6397 0.128 0.6044

420 0.064 0.1597 0.081 0.2031 0.077 0.1931 0.109 0.2730 0.147 0.3675 0.123 0.3080 0.114 0.2846

425

AUC total 67.0440 55.7166 59.9342 110.0940 118.6500 128.8572 164.2430 154.6353 153.0571

Log SPF 0.5157 0.5065 0.5212 0.8469 0.9127 0.9912 1.2634 1.1895 1.1774

SPF 3.2787 3.2100 3.3205 7.0291 8.1790 9.7994 18.3400 15.4703 15.0453

Rata-rata SPF 3.2697 8.3358 16.2852

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 121: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileii aplikasi desain faktorial 23 dalam optimasi formula gel sunscreen ekstrak kental apel merah (pyrus malus l.) : tinjauan

98  

 

Lampiran 3. Sifat Fisis dan Stabilitas Sediaan Gel

a. Daya sebar

Formula Replikasi Rata-rata (cm) I II III IV

(1) 5,1 5,2 5,1 4,9 5,075 ± 0,13 c 5,9 5,8 5,4 5,6 5,675 ± 0.22 a 4,8 4,6 4,7 4,7 4,700 ± 0,08 ac 4,4 4,4 4,3 4,4 4,375 ± 0,05 b 5,5 5,3 5,5 4,9 5,300 ± 0,28 bc 5,3 5,6 5,4 5,2 5,375 ± 0,17 ab 3,9 3,9 4 4,2 4,000 ± 0,14 abc 4,5 4,5 4,7 4,2 4,475 ± 0,21

b. Viskositas

Formula Replikasi Rata-rata (d.Pas) I II III IV

(1) 250 245 255 250 250,00 ± 4,08 c 225 225 240 230 230,00 ± 7,07 a 275 275 270 275 273,75 ± 2,50 ac 300 300 295 290 296,25 ± 4,79 b 240 250 245 255 247,50 ± 6,46 bc 245 240 240 245 242,50 ± 2,89 ab 325 325 325 300 318,75 ± 12,50 abc 280 290 280 295 286,25 ± 7,50

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 122: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileii aplikasi desain faktorial 23 dalam optimasi formula gel sunscreen ekstrak kental apel merah (pyrus malus l.) : tinjauan

99  

 

d. Pergeseran viskositas

Formula (1)

Replikasi Viskositas awal Viskositas akhir Pergeseran viskositas (%)

1 250 245 2,00

2 245 225 8,16

3 255 245 3,92

4 250 225 10,00

Rata-rata 250 235 6,02

SD 4,08 11,55 3,70

Formula a

Replikasi Viskositas awal Viskositas akhir Pergeseran viskositas (%)

1 275 270 1,82

2 275 245 10,91

3 270 250 7,41

4 275 265 3,64

Rata-rata 273,75 257,50 5,95

SD 2,50 11,90 4,05

Formula b

Replikasi Viskositas awal Viskositas akhir Pergeseran viskositas (%)

1 240 225 6,25

2 250 225 10,00

3 245 215 12,25

4 255 225 11,77

Rata-rata 247,50 222,50 10,07

SD 6,46 5,00 2,72

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 123: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileii aplikasi desain faktorial 23 dalam optimasi formula gel sunscreen ekstrak kental apel merah (pyrus malus l.) : tinjauan

100  

 

Formula c

Replikasi Viskositas awal Viskositas akhir Pergeseran viskositas (%)

1 225 180 20,00 2 225 190 15,56 3 240 200 16,67

4 230 200 13,04

Rata-rata 230 192,50 16,32

SD 7,07 9,57 2,89

Formula ab

Replikasi Viskositas awal Viskositas akhir Pergeseran viskositas (%)

1 325 325 0,00

2 325 300 7,69

3 325 300 7,69

4 300 295 1,67

Rata-rata 318,75 305,00 4,26

SD 12,50 13,54 4,02 Formula ac

Replikasi Viskositas awal Viskositas akhir Pergeseran viskositas (%)

1 300 295 1,67

2 300 275 8,33

3 295 280 5,09

4 290 245 15,52

Rata-rata 296,25 273,75 7,65

SD 4,79 20,97 5,91

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 124: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileii aplikasi desain faktorial 23 dalam optimasi formula gel sunscreen ekstrak kental apel merah (pyrus malus l.) : tinjauan

101  

 

Formula bc

Replikasi Viskositas awal Viskositas akhir Pergeseran viskositas (%)

1 245 225 8,16

2 240 235 2,08

3 240 235 2,08

4 245 215 12,25

Rata-rata 242,50 227,50 6,14

SD 2,89 9,57 4,98

Formula abc

Replikasi Viskositas awal Viskositas akhir Pergeseran viskositas (%)

1 280 255 8,93

2 290 275 5,17

3 280 275 1,79

4 295 290 1,70

Rata-rata 286,25 273,75 4,40

SD 7,50 14,36 3,43

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 125: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileii aplikasi desain faktorial 23 dalam optimasi formula gel sunscreen ekstrak kental apel merah (pyrus malus l.) : tinjauan

102  

 

Lampiran 4. Grafik BOX-COX a. Daya sebar

b. Viskositas

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 126: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileii aplikasi desain faktorial 23 dalam optimasi formula gel sunscreen ekstrak kental apel merah (pyrus malus l.) : tinjauan

103  

 

c. Pergeseran viskositas

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 127: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileii aplikasi desain faktorial 23 dalam optimasi formula gel sunscreen ekstrak kental apel merah (pyrus malus l.) : tinjauan

104  

 

Lampiran 5. Surat Keterangan Pembuatan Ekstrak

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 128: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileii aplikasi desain faktorial 23 dalam optimasi formula gel sunscreen ekstrak kental apel merah (pyrus malus l.) : tinjauan

105  

 

Lampiran 6. Prosedur Pembuatan Ekstrak

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 129: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileii aplikasi desain faktorial 23 dalam optimasi formula gel sunscreen ekstrak kental apel merah (pyrus malus l.) : tinjauan

106  

 

Lampiran 7. Data Ekstrak Buah Apel Merah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 130: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileii aplikasi desain faktorial 23 dalam optimasi formula gel sunscreen ekstrak kental apel merah (pyrus malus l.) : tinjauan

107  

 

Lampiran 8. Dokumentasi

Formula (1)

Formula a

Formula b

Formula c

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 131: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileii aplikasi desain faktorial 23 dalam optimasi formula gel sunscreen ekstrak kental apel merah (pyrus malus l.) : tinjauan

108  

 

Formula ab

Formula ac

Formula bc

Formula abc

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 132: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileii aplikasi desain faktorial 23 dalam optimasi formula gel sunscreen ekstrak kental apel merah (pyrus malus l.) : tinjauan

109  

 

Seluruh formula Ekstrak kental apel merah

Buah apel merah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 133: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileii aplikasi desain faktorial 23 dalam optimasi formula gel sunscreen ekstrak kental apel merah (pyrus malus l.) : tinjauan

110  

 

BIOGRAFI PENULIS

Bella Swandayani Sutrisno, penulis skripsi berjudul

“Aplikasi Desain Faktorial 23 dalam Optimasi

Formula Gel Sunscreen Ekstrak Kental Apel

Merah (Pyrus malus L.) : Tinjauan terhadap Basis

Carbopol 940 dengan Humektan Gliserol dan

Propilenglikol”, dilahirkan di kota Yogyakarta pada

tanggal 31 Desember 1988. Penulis merupakan putri

pertama anak kedua dari pasangan Bapak Sutrisno dan

Ibu Lily Yulianti Santosa. Penulis menyelesaikan

pendidikan Play Group di Play Group Mutiara Persada Yogyakarta pada tahun

1992 hingga 1993 lalu melanjutkan pendidikan di Taman Kanak-Kanak di TK

Pangudi Luhur Yogyakarta pada tahun 1993 hingga tahun 1995. Penulis

melanjutkan pendidikan di Sekolah Dasar Pangudi Luhur Yogyakarta pada tahun

1995 hingga 2001. Pada tahun 2001 hingga tahun 2004, penulis melanjutkan

pendidikan di SLTP Stella Duce I Yogyakarta dan SMU Stella Duce I Yogyakarta

pada tahun 2004 hingga 2007. Setamat dari SMU, penulis melanjutkan kuliah S1

di Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta pada tahun 2007

hingga tahun 2011. Semasa kuliah, penulis pernah menjadi asisten dosen

Praktikum Farmasetika Dasar (2008, 2010). Penulis juga terlibat dalam panitia

AIDS (2008), sie. Humas DPMF periode 2009/2010, dan pengabdian masyarakat

tentang malaria (2009).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI