156
PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN QUANTUM LEARNING DALAM MENINGKATKAN PARTISIPASI, MOTIVASI, DAN PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN EKONOMI SISWA SMA NEGERI 2 NGAGLIK (Sebuah Penelitian Tindakan Kelas) SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Ekonomi Oleh: LESTI WULANDARI NIM : 051324017 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2009 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · 2020. 1. 28. · PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. i PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN QUANTUM

  • Upload
    others

  • View
    7

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

  • PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN QUANTUM LEARNING

    DALAM MENINGKATKAN PARTISIPASI, MOTIVASI, DAN PRESTASI

    BELAJAR MATA PELAJARAN EKONOMI SISWA SMA NEGERI 2

    NGAGLIK

    (Sebuah Penelitian Tindakan Kelas)

    SKRIPSI

    Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

    Program Studi Pendidikan Ekonomi

    Oleh:

    LESTI WULANDARI NIM : 051324017

    PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

    FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA

    YOGYAKARTA 2009

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • i

    PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN QUANTUM LEARNING

    DALAM MENINGKATKAN PARTISIPASI, MOTIVASI, DAN PRESTASI

    BELAJAR MATA PELAJARAN EKONOMI SISWA SMA NEGERI 2

    NGAGLIK

    (Sebuah Penelitian Tindakan Kelas)

    SKRIPSI

    Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

    Program Studi Pendidikan Ekonomi

    Oleh:

    LESTI WULANDARI NIM : 051324017

    PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

    FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA

    YOGYAKARTA 2009

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • ii

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • iii

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • iv

    PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

    Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini

    tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan

    dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • v

    LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN

    PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

    Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma:

    Nama : Lesti Wulandari

    No Mahasiswa : 051324017

    Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan

    Universitas Sanata Dharma karya ilmiah yang berjudul

    PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN QUANTUM LEARNING DALAM

    MENINGKATKAN PARTISIPASI, MOTIVASI, DAN PRESTASI BELAJAR

    MATA PELAJARAN EKONOMI SISWA SMA NEGERI 2 NGAGLIK

    (Sebuah Penelitian Tindakan Kelas) Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di Internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis. Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya Dibuat di Yogyakarta Pada tanggal : 16 Juli 2009

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • vi

    MOTTO

    Dan barang siapa yang buta (hatinya) di dunia ini, niscaya

    di akhirat (nanti) ia akan lebih buta (pula) dan lebih sesat

    pula dari jalan yang benar (Al Isra’: 72)

    Mengetahui kelemahan orang lain adalah pandai, mengetahui

    kelemahan diri sendiri adalah bijaksana (Penulis)

    Sebuah gagasan baru mula-mula dianggap konyol, lalu dibuang

    karena dianggap tidak penting sampai akhirnya diakui semua orang

    (William James)

    Kita bisa hidup dari apa yang kita terima, tapi hidup ini hanya akan

    berarti dari apa yang kita beri, jadi jangan pernah berhenti

    memberi yang terbaik. ( Veronika Andriyati)

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • vii

    PERSEMBAHAN

    Dengan mengucap syukur pada Allah

    SWT

    Skripsi ini ku persembahkan untuk:

    Mbah kakung (di Surga)

    Bapak dan ibu

    Kakak dan adikku

    Tercinta Mas Iyok

    All My Friend

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • viii

    ABSTRAK

    PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN QUANTUM LEARNING DALAM MENINGKATKAN PARTISIPASI, MOTIVASI, DAN PRESTASI BELAJAR

    MATA PELAJARAN EKONOMI SISWA SMA NEGERI 2 NGAGLIK (Sebuah Penelitian Tindakan Kelas)

    LESTI WULANDARI

    051324017

    Universitas Sanata Dharma Yogyakarta

    2009

    Tujuan Penelitian ini adalah untuk menganalisis ada tidaknya peningkatan partisipasi, motivasi dan prestasi belajar siswa dengan menggunakan metode pembelajaran Quantum Learning. Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas, yaitu penelitian tindakan yang dilakukan dengan tujuan memperbaiki mutu praktik pembelajaran di dalam kelas. Penelitian ini dilakukan pada bulan April-Mei 2009 di SMA Negeri 2 Ngaglik dengan subjek siswa kelas XI IPS 1 dan guru mata pelajaran Ekonomi dan objek partisipasi, motivasi, prestasi menggunakan metode pembelajaran Quantum Learning. Masing-masing variabel diukur dengan menggunakan instrumen yang berbeda. Partisipasi diukur menggunakan observasi, motivasi menggunakan kuesioner dan prestasi menggunakan nilai ulangan siswa. Target keberhasilan partisipasi yaitu 75% siswa dari keseluruhan siswa (36 siswa) berpartisipasi dalam pembelajaran. Target keberhasilan motivasi yaitu 75% siswa dari keseluruhan siswa (36 siswa) memiliki tingkat motivasi sangat tinggi dan tinggi. Target keberhasilan prestasi yaitu 75% siswa dari keseluruhan siswa (36 siswa) mengalami ketuntasan belajar. Hasil dari penelitian ini adalah: 1) Metode pembelajaran Quantum Learning meningkatkan partisipasi siswa, yaitu dari 56% yang berpartisipasi dalam proses pembelajaran meningkat menjadi 81%; 2) Metode pembelajaran Quantum Learning meningkatkan motivasi siswa, yaitu dari 61% yang memiliki tingkat motivasi sangat tinggi dan tinggi meningkat menjadi 86%; 3) Metode pembelajaran Quantum Learning meningkatkan prestasi siswa, yaitu dari 58% yang tuntas belajar meningkat menjadi 100%.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • ix

    ABSTRACT

    THE APPLICATION OF QUANTUM LEARNING METHOD IN INCREASING PARTICIPATION, MOTIVATION, AND LEARNING ACHIEVEMENT OF

    ECONOMICS IN 2 NGAGLIK STATE SENIOR HIGH SCHOOL STUDENTS (A Class Action Research)

    LESTI WULANDARI

    051324017

    Sanata Dharma University Yogyakarta

    2009 The purpose of this research is to analyze whether there is any progress in participation, motivation and learning achievement of students by applying Quantum Learning Method. The type of this research is a class action research, an action which its purpose is to improve the quality of learning teaching process in the class room. This research was conducted in April – May in 2009 in 2 Ngaglik State Senior High School. The subjects of the reseach were the students of the eleventh grade of One Social Sciences Department and the teachers of economics. The objects of the research were participation, motivation, achievement by applying Quantum Learning Method. Each variable was measured by using different instrument. The participation was measured by using observation; motivation was measured by questionnaire and achievement was measured by using students’ test score. The target of participative successfulness was 75% students, out of 36 students who participated in learning. The target of motivational successfulness was 75% students, out of 36 students who had very high and high motivational level. The target of achievement successfulness was 75% students, out of 36 students who had completed their study. The results of this research are: 1) Method of Quantum Learning increases the students’ participation, i.e. from 56% that participated in learning process increases into 81%; 2) Method of Quantum Learning increases the students’ motivation, i.e. from 61% that has the very high and high motivational level increases to 86%; 3) Method of Quantum Learning increases the students’ achievement, i.e. from 58% that has learning completeness increase to 100%.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • x

    KATA PENGANTAR

    Puji Syukur Ahhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang

    telah melimpahkan Rahmat dan Hidayahnya, sehingga penulis dapat menyelesaikan

    skripsi yang berjudul : ”Penggunaan Metode Pembelajaran Quantum Learning dalam

    Meningkatkan Partisipasi, Motivasi, dan Prestasi Belajar Mata Pelajaran Ekonomi

    Siswa SMA Negeri 2 Ngaglik”.

    Skripsi ini disusun dalam rangka memenuhi syarat untuk mendapat gelar

    Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Ekonomi pada Fakultas Keguruan dan

    Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

    Banyak pihak yang telah memberikan dukungan, bimbingan, bantuan dan doa

    sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Oleh karena itu penulis

    ingin menyampaikan ucapan terimakasih kepada :

    1. Drs. T. Sarkim, M. Ed., Ph. D., selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu

    Pendidikan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

    2. Y. Harsoyo, S.Pd., M.Si., selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan

    Sosial Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

    3. Y. Harsoyo, S.Pd., M.Si., selaku Ketua Program Studi Pendidikan Ekonomi

    Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

    4. Y. Harsoyo, S.Pd., M.Si., selaku Dosen Pembimbing I yang senantiasa

    meluangkan waktu untuk mengarahkan dan membimbing penulis dalam

    penyelesaian skripsi.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • xi

    5. Yohanes Maria Vianey Mudayen, S.Pd., selaku Dosen Pembimbing II yang

    telah membantu dan membimbing penulis dalam penyelesaian skripsi.

    6. Drs. P. A. Rubiyanto. Terimakasih atas bantuan Bapak serta nasehat-nasehat

    yang sangat berharga selama ini.

    7. Indra Darmawan, S.E., M.Si. yang telah memberikan pengalaman berharga

    dalam masa perkuliahan.

    8. Dra. C. Wigati Retno Astuti, M.Si. yang telah memberikan pengalaman yang

    berharga yang menggugah hati untuk terus belajar.

    9. Mbak Titin selaku staf sekretariat Prodi PE yang telah banyak membantu serta

    memberikan informasi kepada penulis.

    10. Drs Suharyoto selaku Kepala Sekolah SMA Negeri 2 Ngaglik yang telah

    memberikan ijin bagi penulis untuk melakukan penelitian di SMA Negeri 2

    Ngaglik.

    11. Dra Sunarti selaku guru mata pelajaran Ekonomi. Terimakasih atas dukungan,

    perhatian, dan kerjasamanya bu.

    12. Siswa-siswi kelas XI IPS I, terimakasih ya atas dukungan dan kerjasamanya

    dalam mencoba metode Quantum Learning.

    13. Mbah kakung (di Surga) yang telah mendukungku selama ini. Tersenyumlah

    mbah melihat cucumu ini.

    14. Bapak dan Mamy atas kasih sayang, dukungan, perhatian, bantuan dan doanya.

    15. Nurul, Mbak Putri, Kak Jo. Terimakasih atas doa dan dukungannya selama ini.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • xii

    16. Keponakanku yang lucu Farelino dan Daffa. Senyum kalian memberikan ku

    semangat.

    17. Adikku Oryzativa (ocha). Terimakasih ya chi, km selalu membuat tersenyum.

    18. Mas Iyox tercinta yang selalu menemani dan mendukung ku di setiap hari-

    hariku. Tidak henti-hentinya memberikan semangat padaku. I Love U Pah..

    19. Veronika Andriyati (trondols), terimakasih dols di saat apapun kamu mau

    menemaniku dan memberikan semangat padaku. Makasih Dols..

    20. Shinta K, Jessica, Tini, Ardana yang selalu mendukungku untuk bersemangat.

    Terimakasih atas kebersamaanya, dukung aku terus ya. Persahabatan kita tak

    lekang oleh waktu. Persahabatan bagai Kepompong temen-temen.

    21. Liuk (Berlia), mlenik (Dwi), trondols (Andri), ikuls (ika), Eik (lely), Amingwati

    (Nian). Kan kujadikan kalian kenangan yang terindah dalam hidupku. Namun

    takkan mudah bagiku meninggalkan jejak langkahku, yang tlah terukir abadi

    sebagai kenangan yang TERINDAH. Terimakasih atas persahabatannya selama

    ini. Selalu mendengarkan curhat ku dengan sabar, selalu memberikan dukungan

    kepadaku.

    22. Mbak Santi. Makasih ya mbak uda membantuku, memberikan informasi,

    nganterin aku. Makasih banget mbak

    23. Temen-temen PE 05, terimakasih atas kebersamaannya selama ini. Kalian

    teman-teman yang hebat bagiku.

    24. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah membantu

    dalam penulisan skripsi ini.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • xiii

    Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna, hal ini

    karena keterbatasan kemampuan penulis sehingga penulis mengharapkan

    adanya kritik dan saran dari semua pihak. Akhirnya, semoga skripsi ini dapat

    bermanfaat bagi semua pihak.

    Penulis

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • xiv

    DAFTAR ISI

    HALAMAN JUDUL……………………………………………………………....i

    HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING...................................................ii

    HALAMAN PENGESAHAN................................................................................iii

    PERNYATAAN KEASLIAN KARYA................................................................iv

    PEERNYATAAN PUBLIKASI KARYA.............................................................v

    MOTTO..................................................................................................................vi

    HALAMAN PERSEMBAHAN............................................................................vii

    ABSTRAK.............................................................................................................viii

    ABSTRACT..............................................................................................................ix

    KATA PENGANTAR.............................................................................................x

    DAFTAR ISI…………………………………………………….........................xiii

    DAFTAR GAMBAR............................................................................................xvi

    DAFTAR TABEL..............................................................................................xviii

    DAFTAR LAMPIRAN........................................................................................xix

    BAB I PENDAHULUAN

    A. Latar Belakang.......................................................................................1

    B. Rumusan Masalah..................................................................................6

    C. Batasan Masalah....................................................................................6

    D. Tujuan Penelitian...................................................................................7

    E. Manfaat Penelitian …….............…......................................................7

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • xv

    BAB II TINJAUAN PUSTAKA

    A. Perkembangan Teori-teori Pembelajaran..............................................9

    B. Metode Pembelajaran Quantum Learning...........................................12

    C. Partisipasi.............................................................................................23

    D. Motivasi...............................................................................................25

    E. Prestasi.................................................................................................28

    F. Penelitian Terdahulu............................................................................31

    G. Kerangka Pemikiran............................................................................33

    BAB III METODE PENELITIAN

    A. Jenis Penelitian....................................................................................35

    B. Lokasi dan Waktu Penelitian..............................................................35

    C. Subjek dan Objek Penelitian...............................................................36

    D. Variabel Penelitian..............................................................................36

    E. Teknik Pengumpulan Data..................................................................36

    F. Teknik Analisis Data...........................................................................37

    BAB IV GAMBARAN UMUM SEKOLAH

    A. Visi, Misi, dan Tujuan SMA N 2 Ngaglik...........................................46

    B. Sistem Pendidikan Satuan Pendidikan SMA N 2 Ngaglik..................48

    C. Kurikulum Satuan Pendidikan SMA N 2 Ngaglik..............................49

    D. Organisasi Sekolah Satuan Pendidikan SMA N 2 Ngaglik.................55

    E. Data siswa SMAN 2 Ngaglik..............................................................63

    F. Kondisi Fisik dan Lingkungan SMA N 2 Ngaglik..............................64

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • xvi

    BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

    A. Siklus Pertama....................................................................................67

    1. Tahap Perencanaan........................................................................67

    2. Tahap Tindakan.............................................................................76

    3. Tahap Pengamatan.........................................................................79

    4. Tahap Refleksi...............................................................................90

    B. Siklus Kedua.......................................................................................92

    BAB VI KESIMPULAN, KETERBATASAN DAN SARAN

    A. Kesimpulan....................................................................................93

    B. Keterbatasan...................................................................................94

    C. Saran...............................................................................................94

    DAFTAR PUSTAKA

    DAFTAR LAMPIRAN

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • xvii

    DAFTAR GAMBAR

    Gambar II. 1 Gambar Mind Map

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • xviii

    DAFTAR TABEL

    Tabel III.1 Indikator Keberhasilan Prestasi

    Tabel III.2 Indikator Keberhasilan Motivasi

    Tabel III.3 Kriteria Motivasi Belajar

    Tabel III.4 Kisi-kisi Kuesioner

    Tabel III.5 Siklus Penelitian Tindakan Kelas

    Tabel IV.1 Struktur Kurikulum Kelas X

    Tabel IV.2 Struktur Kurikulum Kelas XI-XII Program IPA

    Tabel IV.3 Struktur Kurikulum Kelas XI-XII Program IPS

    Tabel IV.4 Daftar Guru

    Tabel IV.5 Daftar Karyawan

    Tabel IV.6 Daftar Siswa

    Tabel IV.7 Daftar Gedung Sekolah

    Tabel V.1 Hasil Observasi Partisipasi Siswa Pra Observasi (Based-line)

    Tabel V.2 Hasil Kuesioner Motivasi Belajar Siswa Pra Observasi (Based-line)

    Tabel V.3 Nilai Ulangan Ekonomi Siswa (Based-line)

    Tabel V.4 Hasil Observasi Partisipasi Siswa Sesudah Observasi Tindakan

    Tabel V.5 Rekap Partisipasi Pra Observasi Tindakan dan Sesudah Observasi

    Tindakan

    Tabel V.6 Hasil Kuesioner Motivasi Belajar Sesudah Observasi Tindakan

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • xix

    Tabel V.7 Rekap Hasil Kuesioner Motivasi Belajar Siswa Pra Observasi Tindakan

    dan Sesudah Observasi Tindakan

    Tabel V.8 Hasil Tes siswa Sesudah Observasi Tindakan

    Tabel V.9 Rekap Hasil Tes Siswa Pra Observasi dan Sesudah Observasi Tindakan

    Tabel V.10 Rekap Hasil Ketercapaian Semua Variabel

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • xx

    DAFTAR LAMPIRAN

    1. Kuesioner

    2. Lembar Observasi

    3. Pedoman Wawancara

    4. Data Perhitungan Manual Motivasi

    5. Hasil Pengukuran Prestasi Siswa

    6. Rancangan Persiapan Pembelajaran (RPP)

    7. Mind Map

    8. Hasil Mind Map sesi Dokumentasi

    9. Ijin Penelitian

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 1

    BAB I

    PENDAHULUAN

    A. Latar Belakang

    Pendidikan mempunyai peran untuk menunjang pertumbuhan dan

    perkembangan suatu bangsa. Bagi setiap individu pendidikan merupakan

    kebutuhan yang sangat penting untuk dipenuhi. Pendidikan memegang peran

    penting dalam proses peningkatan sumber daya manusia dan mempersiapkan

    peserta didik untuk menjadi subjek yang semakin berperan secara mantap di

    dalam kehidupan.

    Oleh karena itu, menjadi seorang guru tidak mudah. Seorang guru

    harus menyadari apa yang sebaiknya dilakukan untuk menciptakan kondisi

    belajar mengajar yang dapat mengantarkan anak didik sampai pada tujuan.

    Hal tersebut sesuai dengan tujuan pendidikan nasional berdasarkan Undang-

    Undang Sistem Pendidikan Nasional No 20 tahun 2003, yaitu

    mengembangkan potensi anak didik sehingga menjadi manusia yang beriman

    dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu,

    cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga Negara yang demokratis serta

    bertanggung jawab. Karena itu maka diperlukan adanya perubahan dalam

    pembelajaran yang sesuai dengan perkembangannya. Perubahan yang dapat

    dilakukan oleh guru antara lain dengan memperbaiki kondisi lingkungan

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 2

    belajar, penggunaan media dalam pembelajaran maupun perubahan metode

    pembelajaran.

    Kenyataan yang terjadi di lapangan bahwa guru dan siswa sering kali

    menemukan berbagai kesulitan yang menghambat berlangsungnya proses

    belajar. Berdasarkan observasi dan wawancara dengan guru mata pelajaran

    Ekonomi kelas XI IPS 1 dapat diketahui bahwa kesulitan belajar yang terjadi

    di dalam kelas tersebut bersumber pada dua hal yaitu

    1. Kondisi Siswa

    Berdasarkan hasil observasi dan wawancara dengan guru mata

    pelajaran ekonomi diketahui tingkat partisipasi siswa, motivasi siswa,

    dan prestasi siswa kelas XI IPS 1 pada mata pelajaran Ekonomi yaitu

    tingkat partisipasi sebesar 20 siswa (56%), motivasi yang termasuk

    kriteria sangat tinggi dan tinggi sebesar 22 siswa(61%) dan tingkat

    prestasi sebesar 21 siswa (58%) (Pra Observasi, 2009). Berdasarkan

    PAP II, maka tingkat partisipasi cukup sebesar 56%, motivasi cukup

    sebesar 61%, dan prestasi cukup sebesar 58%. Di dalam kelas tersebut

    berarti rata-rata terbagi menjadi dua yaitu siswa yang memiliki

    partisipasi, motivasi dan prestasi yang cukup dan beberapa siswa lagi

    masih rendah. Siswa XI IPS 1 yang mempunyai tingkat partisipasi

    rendah sekitar 44%, motivasi rendah sekitar 39% dan prestasi rendah

    sekitar 42%. Tingkat partisipasi siswa yang masih rendah ditandai

    dengan : 1) siswa tidak ada yang mau bertanya ketika belum

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 3

    memahami materi pelajaran yang disampaikan; 2) siswa ramai sendiri

    ketika guru menjelaskan materi. Tingkat motivasi siswa yang masih

    rendah ditandai dengan: 1) siswa malas untuk belajar; 2) siswa merasa

    puas dengan nilai yang diperolehnya sehingga tidak mendorong siswa

    untuk belajar lebih giat lagi; 3) siswa tidak mempelajari dulu materi

    yang akan dibahas (Pra Observasi, 2009).

    Hasil prestasi siswa kelas XI IPS 1 pada mata pelajaran

    ekonomi rata-rata cukup tetapi masih ada sebagian siswa yang nilainya

    rendah. Tingkat prestasi siswa tersebut dapat dilihat dari nilai ulangan

    terakhir siswa. Berdasarkan ulangan tersebut dapat diketahui tingkat

    prestasi siswa sebesar 21 siswa (58%) yang tuntas dan 15 siswa ( 42%)

    tidak tuntas belajar.

    2. Kondisi Guru mata pelajaran Ekonomi

    Dalam proses belajar mengajar yang dilakukan oleh guru, hal

    yang sering terjadi adalah guru bertindak sebagai satu-satunya sumber

    informasi sehingga metode pembelajaran yang digunakan oleh guru

    adalah metode ceramah. Padahal metode ceramah bagi siswa metode

    yang kurang menarik karena siswa hanya mendengarkan saja. Guru

    kurang memvariasikan metode yang digunakan agar merangsang

    siswa untuk belajar dengan nyaman dan tenang. Berdasarkan hasil

    wawancara diketahui bahwa guru sebenarnya mengetahui metode-

    metode pembelajaran selain metode ceramah tetapi enggan

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 4

    menggunakan metode pembelajaran yang lain. Guru pernah mencoba

    menggunakan metode yang lain seperti metode diskusi tetapi pada

    akhirnya akan kembali pada metode ceramah.

    Kenyataan yang terjadi di lapangan menunjukkan bahwa

    metode pembelajaran yang satu arah seperti metode ceramah akan

    menekan partisipasi siswa karena yang berperan sebagai satu-satunya

    sumber informasi dan sumber belajar adalah guru. Siswa cenderung

    akan enggan mengikuti proses pembelajaran sehingga menjadi pasif di

    dalam kelas. Akibatnya motivasi siswa dalam mengikuti pelajaran pun

    akan berkurang. Selanjutnya ketika partisipasi dan motivasi siswa

    rendah di dalam mengikuti proses pembelajaran yang dilakukan oleh

    guru yaitu prestasi belajar akan menjadi rendah.

    Dalam mengikuti pelajaran siswa cenderung kurang

    bersemangat karena dengan metode ceramah siswa hanya mencatat,

    mendengarkan saja dan cenderung diam. Karena itu mereka jadi

    tampak kurang memperlihatkan potensi yang mereka miliki. Suasana

    di dalam kelas terlihat sepi dan kurang memberikan rangsangan

    kepada siswa untuk belajar. Di kelas tidak ada kata-kata mutiara

    ataupun slogan-slogan yang seharusnya dapat menghiasi kelas.

    Padahal keberadaan slogan maupun kata mutiara di ruang kelas dapat

    memberikan motivasi belajar bagi siswa. Siswa juga cenderung

    mencatat apa yang dijelaskan guru pada saat ceramah sehingga ketika

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 5

    pelajaran diulang siswa-siswa yang diberi pertanyaan bingung mencari

    catatannya. Berarti mereka hanya mencatat tetapi tidak mengerti

    materi yang sedang dipelajari.

    Ada berbagai metode pembelajaran yang dapat digunakan.

    Salah satu strategi yang dapat digunakan adalah dengan menggunakan

    metode pembelajaran Quantum Learning. Metode Quantum Learning

    adalah metode tepat untuk pencapaian hasil belajar yang diinginkan

    dan untuk pengembangan potensi siswa. Proses belajar siswa sangat

    dipengaruhi oleh emosi di dalam dirinya, emosi dapat mempengaruhi

    pencapaian hasil belajar apakah hasilnya baik atau buruk. Metode

    Quantum Learning berusaha menggabungkan kedua belahan otak

    yakni otak kiri yang berhubungan dengan hal yang bersifat logis

    (seperti belajar) dan otak kanan yang berhubungan dengan ketrampilan

    (aktivitas kreatif). Otak kiri kerjanya logis, linear, terstruktur,

    knowledge (pengetahuan), dan menghafal sedangkan otak kanan

    kerjanya imajinatif, intuitif, tidak linear, dan berkreasi. Menurut De

    Porter (2000: 67) ada tujuh komponen penting dalam pembelajaran

    Quantum Learning yaitu menata latar belajar, memupuk sikap juara,

    menemukan gaya belajar sendiri, Mind Map, meningkatkan daya

    ingat, meningkatkan kemampuan membaca, dan berfikir logis dan

    kreatif. Quantum Learning merancang pembelajaran yang menarik,

    nyaman, tenang dengan musik yang menyeimbangkan kerja otak dan

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 6

    menata latar belajar agar siswa dapat bersemangat, nyaman dan tenang

    mengikuti proses pembelajaran.

    Beranjak dari latar belakang yang telah diuraikan diatas maka

    peneliti tertarik untuk melakukan sebuah penelitian dengan judul

    “PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN QUANTUM

    LEARNING DALAM MENINGKATKAN PARTISIPASI,

    MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN

    EKONOMI SISWA SMA NEGERI 2 NGAGLIK”

    B. Rumusan Masalah

    Berdasarkan uraian di atas, maka peneliti merumuskan masalah

    sebagai berikut:

    1. Apakah penggunaaan metode pembelajaran Quantum Learning dapat

    meningkatkan partisipasi belajar siswa?

    2. Apakah penggunaan metode pembelajaran Quantum Learning dapat

    meningkatkan motivasi belajar siswa?

    3. Apakah penggunaan metode pembelajaran Quantum Learning dapat

    meningkatkan prestasi belajar siswa?

    C. Batasan Masalah

    Metode pembelajaran yang dapat meningkatkan partisipasi, motivasi,

    dan prestasi belajar siswa cukup bervariasi jumlahnya. Namun tidak semua

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 7

    metode pembelajaran tersebut diteliti pada penelitian ini. Peneliti hanya akan

    membahas tentang penggunaan metode pembelajaran Quantum Learning

    Mind Map dan Menata Latar Belajar

    D. Tujuan Penelitian

    Tujuan Penelitian ini adalah untuk menganalisis ada tidaknya

    peningkatan partisipasi, motivasi, dan prestasi siswa dengan metode

    pembelajaran Quantum Learning.

    E. Manfaat Penelitian

    Peneliti berharap penelitian ini dapat bermanfaat bagi banyak pihak

    yaitu:

    1. Bagi Peneliti sendiri

    Penelitian ini dapat bermanfaat bagi peneliti dalam mengaplikasikan

    ilmu yang telah diperoleh selama duduk di bangku kuliah. Sebagai

    calon guru peneliti mendapatkan referensi pengalaman dan modal

    untuk terjun ke dunia pendidikan di kemudian hari.

    2. Bagi Guru

    Penelitian ini dapat digunakan sebagai salah satu alternatif

    penggunaan metode pembelajaran untuk meningkatkan partisipasi,

    motivasi dan prestasi hasi belajar siswa dalam pembelajaran.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 8

    3. Bagi Siswa

    Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan partisipasi,

    motivasi dan prestasi hasil belajar siswa di dalam pembelajaran.

    4. Bagi Sekolah

    Hasil dari penelitian ini dapat digunakan untuk memotivasi guru

    bidang studi lain agar semakin memvariasikan metode pengajarannnya

    guna meningkatkan partisipasi, motivasi dan prestasi belajar siswa

    5. Bagi Peneliti lain

    Hasil dari penelitian ini dapat digunakan sebagai salah satu referensi

    untuk penelitian selanjutnya.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 9

    BAB II

    TINJAUAN PUSTAKA

    A. Perkembangan Teori-teori Pembelajaran

    Belajar memiliki pengertian yang berbeda-beda, pada setiap jaman

    mengalami perkembangan. Bermacam-macam teori mencoba menyelidikinya

    dengan meninjaunya dari sudut tertentu. Menurut pendapat yang tradisional

    belajar itu ialah menambah dan mengumpulkan sejumlah pengetahuan. Disini

    dipentingkan pendidikan intelektual. Anak diberikan bermacam-macam mata

    pelajaran untuk menambah pengetahuan yang dimilikinya terutama dengan

    jalan menghafal. Sedangkan menurut pendapat yang lebih modern

    menyatakan bahwa belajar sebagai “a change in behavior” atau perubahan

    kelakuan. Seorang belajar apabila ia dapat melakukan sesuatu yang tak dapat

    dilakukannya sebelum ia belajar, atau bila kelakuannya berubah, sehingga lain

    caranya menghadapi suatu situasi dari sebelum itu. Kelakuan diambil dalam

    arti luas yaitu pengamatan, pengenalan, pengertian, perbuatan, ketrampilan,

    perasaan minat penghargaan, dan sikap (Nasution, 1982: 67). Jadi belajar

    tidak hanya mengenai bidang intelektual, akan tetapi mengenai seluruh

    pribadi anak. Beberapa teori tentang belajar itu yaitu teori Gestalt, teori

    asosiasi, dan teori perkembangan kognitif Piaget.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 10

    1. Teori Gestalt

    Teori ini mengemukakan keseluruhan sebagai prinsip yang

    penting. Anak tidak dipandang sebagai sejumlah daya-daya melainkan

    sebagai suatu keseluruhan, yakni suatu organisme yang dinamis yang

    senantiasa dalam keadaan interaksi dengan dunia-dunia sekitarnya untuk

    mencapai tujuan-tujuannya. Belajar itu berlangsung berdasarkan

    pengalaman, yakni interaksi antara anak dan lingkungan dan dalam anak

    itu aktif (Nasution, 1982: 72). Teori Gestalt bahwa belajar adalah proses

    mengembangkan insight. Insight adalah pemahaman terhadap hubungan

    antar bagian di dalam suatu situasi permasalahan. Teori ini

    mengemukakan keseluruhan sebagai prinsip yang penting. Teori Gestalt

    menganggap bahwa insight adalah inti dari pembentukan tingkah laku.

    Kemampuan insight seseorang tergantung kepada kemampuan dasar orang

    tersebut. Jadi setiap anak akan memiliki kemampuan insight nya sendiri-

    sendiri. Prinsip dari teori Gestalt yaitu (1) belajar itu berdasarkan

    keseluruhan; (2) anak yang belajar merupakan keseluruhan; (3) belajar

    berkat ”insight”; (4) belajar berdasarkan pengalaman; (5) belajar ialah

    suatu proses perkembangan; (6) belajar lebih berhasil bila dihubungkan

    dengan minat keinginan dan tujuan anak (Nasution, 1982: 73).

    2. Teori Asosiasi

    Teori ini terkenal sebagai teori S-R Bond atau teori

    “Connectionism”, yaitu belajar merupakan proses pembentukan hubungan

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 11

    antara stimulus (S) dan respons (R). Menurut teori ini segala sesuatu yang

    dipelajari oleh binatang dan manusia dapat dikembalikan kepada

    hubungan antara S dan R. Mendidik dan mengajar tak lain memberi

    stimulus atau perangsang tertentu kepada anak yang menimbulkan

    padanya suatu reaksi yang diinginkan. Dapat dipahami bahwa siapa yang

    menguasai hubungan stimulus-respons sebanyak-banyaknya dia-lah orang

    yang pandai atau berhasil dalam belajar. Pembentukan hubungan

    stimulus-respons dilakukan melalui ulangan-ulangan. Belajar menurut

    teori ini berarti mengumpulkan ilmu, menumpuk berbagai macam

    pengetahuan yang akhirnya menghasilkan manusia yang terdidik

    (Nasution, 1982: 70).

    3. Teori Perkembangan Psikologi Kognitif menurut Piaget

    Teori Belajar Kognitif menurut Piaget perkembangan psikologi

    kognitif individu meliputi empat tahap yaitu : (1) sensory motor; (2) pre

    operational; (3) concrete operational dan (4) formal operational. Bahwa

    belajar akan lebih berhasil apabila disesuaikan dengan tahap

    perkembangan kognitif peserta didik. Fokus perkembangan kognitif Piaget

    adalah perkembangan secara alami pikiran pembelajar mulai anak-anak

    sampai dewasa (Sudrajat, 2008). Guru hendaknya banyak memberikan

    rangsangan kepada peserta didik agar mau berinteraksi dengan lingkungan

    secara aktif, mencari dan menemukan berbagai hal dari lingkungan.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 12

    B. Metode Pembelajaran Quantum Learning

    1. Pengertian Quantum Learning

    Quantum Learning adalah seperangkat metode dan falsafsah

    belajar yang terbukti efektif untuk semua umur (DePorter, 1999: 15).

    Quantum Learning juga diartikan sebagai suatu kiat, petunjuk, strategi dan

    seluruh proses belajar yang dapat mempertajam pemahaman daya ingat,

    serta belajar sebagai proses yang menyenangkan dan bermakna. Suatu

    proses pembelajaran yang menyenangkan tentu akan memberikan

    kontribusi pemahaman yang lebih baik bagi siswa.

    2. Prinsip Dasar Quantum Learning

    Prinsip dasarnya adalah bahwa sugesti dapat dan pasti mempengaruhi

    hasil situasi belajar dan setiap detail apapun memberikan sugesti positif

    ataupun negatif. Beberapa teknik yang digunakan untuk memberikan

    sugesti positif adalah mendudukkan siswa secara nyaman, memasang

    musik latar di dalam kelas, meningkatkan partisipasi individu,

    menggunakan poster-poster untuk memberi kesan besar sambil

    menonjolkan informasi, dan menyediakan guru yang terlatih baik dalam

    seni pengajaran sugestif (DePorter, 1999: 14). Ada tiga macam prinsip

    yang membangun sosok Quantum Learning yaitu:

    a. Prinsip Bawalah Dunia Mereka (siswa) ke dalam Dunia Kita (guru)

    dan Antarkan Dunia Kita (guru) ke dalam Dunia Mereka (siswa).

    Prinsip tersebut menuntut guru untuk memasuki dunia siswa sebagai

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 13

    langkah pertama pembelajaran dan memanfaatkan pengalaman-

    pengalaman yang dimiliki siswa untuk dapat memperoleh pemahaman

    yang baru.

    b. Prinsip Ketahuilah bahwa Segalanya Berbicara, Ketahuilah bahwa

    Segalanya Bertujuan, Sadarilah bahwa Pengalaman Mendahului

    Penamaan, Akuilah Setiap Usaha yang Dilakukan dalam

    Pembelajaran, dan Sadarilah bahwa Sesuatu yang Layak Dipelajari

    Layak Pula Dirayakan.

    c. Prinsip bahwa pembelajaran harus berdampak pada terbentuknya

    keunggulan. Dengan kata lain, pembelajaran diartikan sebagai

    pembentukan keunggulan. Oleh karena itu, keunggulan ini dipandang

    sebagai jantung Quantum Learning (DePorter, 2000: 6)

    3. Ciri-ciri Pembelajaran Quantum Learning

    Menurut DePorter (2000: 54) dalam Quantum Learning ada 5 ciri

    spesifik yang berguna untuk meningkatkan otak untuk memahami suatu

    informasi yang diberikan. Ciri-ciri Quantum Learning yaitu:

    (a) Learning To Know yang artinya belajar untuk mengetahui;

    (b) Learning To Do yang artinya belajar untuk melakukan; (c) Learning

    To Be yang artinya belajar untuk menjadi dirinya sendiri; (d) Learning To

    Live Together yang artinya belajar untuk kebersamaan.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 14

    4. Modalitas Belajar dalam Quantum Learning

    Menurut DePorter (2000: 115) modalitas dalam Quantum

    Learning yaitu:

    a. Visual (belajar dengan cara melihat)

    Bagi siswa yang bergaya belajar visual, yang memegang

    peranan penting adalah mata/penglihatan (visual), dalam hal ini

    metode pengajaran yang digunakan guru sebaiknya lebih banyak/

    dititikberatkan pada media, mengajak siswa ke objek-objek yang

    berkaitan dengan pelajaran tersebut, atau dengan cara menunjukkan

    alat peraganya langsung pada siswa atau menggambarkannya di papan

    tulis. Anak yang mempunyai gaya belajar visual harus melihat bahasa

    tubuh dan ekspresi muka gurunya untuk mengerti materi pelajaran.

    Mereka cenderung untuk duduk di depan agar dapat melihat dengan

    jelas. Mereka berpikir menggunakan gambar-gambar di otak mereka

    dan belajar lebih cepat dengan menggunakan tampilan-tampilan

    visual, seperti diagram, buku pelajaran bergambar, dan video. Di

    dalam kelas, anak visual lebih suka mencatat sampai detail-detailnya

    untuk mendapatkan informasi.

    b. Auditori (belajar dengan mendengar)

    Siswa yang bertipe auditori mengandalkan kesuksesan

    belajarnya melalui telinga (alat pendengarannya). Anak yang

    mempunyai gaya belajar auditori dapat belajar lebih cepat dengan

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 15

    menggunakan diskusi verbal dan mendengarkan apa yang guru

    katakan. Anak auditori dapat mencerna makna yang disampaikan

    melalui tone suara, pitch (tinggi rendahnya), kecepatan berbicara dan

    hal-hal auditori lainnya. Informasi tertulis terkadang mempunyai

    makna yang minim bagi anak auditori mendengarkannya. Anak-anak

    seperti ini biasanya dapat menghafal lebih cepat dengan membaca teks

    dengan keras dan mendengar kaset.

    c. Kinestetik (belajar dengan cara bergerak, bekerja dan menyentuh)

    Anak yang mempunyai gaya belajar kinestetik belajar melalui

    bergerak, menyentuh dan melakukan. Anak bergaya kinestetik sulit

    untuk duduk diam berjam-jam karena keinginan mereka untuk

    beraktifitas dan eksplorasi sangatlah kuat. Siswa yang bergaya belajar

    ini belajarnya melalui gerak dan sentuhan.

    5. Tujuh komponen penting dalam Quantum Learning

    Menurut DePorter (2000: 67) ada tujuh komponen penting dalam

    Quantum Learning yaitu:

    a. Menata Latar Belajar

    Menata latar belajar menjadi sangat penting yang mendukung

    belajar siswa. Dengan mengatur lingkungan maka langkah pertama

    yang efektif untuk mengatur pengalaman belajar secara keseluruhan.

    Menata latar belajar dapat dilakukan dengan cara, yaitu :

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 16

    (1) Ciptakan suasana yang nyaman dan santai; (2) Gunakan musik

    supaya terasa santai, terjaga dan siap untuk berkomunikasi;

    (3) Ciptakan dan sesuaikan suasana hati dengan dengan berbagai jenis

    musik; dan (4) Gunakan pengingat-ingat visual untuk

    mempertahankan sikap positif.

    b. Memupuk sikap juara

    Berpikir seperti seorang juara membuat orang menjadi juara.

    Penting untuk menanamkan kepada siswa sikap juara. Harapan yang

    tinggi terhadap diri dan keyakinan menanamkan pada diri siswa

    beberapa hal yaitu (1) Aku tahu aku dapat mengerjakan pekerjaan ini;

    (2) Aku berjanji untuk menguasai dari setiap kesalahan; (3) Aku

    belajar sesuatu dari setiap kesalahan; (4) Aku menjadi lebih baik setiap

    harinya; dan (5) Aku benar-benar bangga dengan diriku.

    c. Menemukan gaya belajar sendiri

    Gaya belajar kunci untuk mengembangkan kinerja dalam

    pekerjaan, di sekolah dan situasi-situasi antar pribadi. Setiap guru

    perlu menyadari bahwa setiap siswa mempunyai cara yang optimal

    dalam mempelajari informasi baru. Mengetahui gaya belajar yang

    berbeda membantu guru untuk mendekati para siswa dengan gaya

    yang berbeda-beda.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 17

    d. Mind Map

    Mencatat yang efektif adalah salah satu kemampuan terpenting

    yang pernah dipelajari orang. Bagi siswa seringkali berarti perbedaan

    antara mendapatkan nilai tinggi atau rendah pada saat ujian. Tanpa

    mencatat dan mengulanginya, kebanyakan orang hanya mampu

    mengingat sebagian kecil materi yang mereka baca atau dengar.

    Pencatatan yang efektif dapat menghemat waktu dengan membantu

    menyimpan informasi secara mudah dan mengingatnya kembali jika

    diperlukan. Tehnik yang cocok dengan kerja otak yaitu mencatat

    dengan peta pikiran (mind map). Peta pikiran merupakan pengingat-

    ingat visual dalam bentuk suatu pola ide-ide yang berkaitan.

    e. Meningkatkan daya ingat

    Otak umumnya akan mampu mengingat hal-hal yaitu: (1)

    asosiasi Indrawi, terutama visual yang merupakan pengalaman-

    pengalaman melibatkan penglihatan, bunyi, sentuhan, rasa atau

    gerakan umumnya sangat jelas dalam memori; (2) konteks emosional,

    melibatkan pengalaman emosional secara mendalam seperti cinta,

    kebahagian dan kesedihan; (3) kualitas yang menonjol atau berbeda;

    (4) kebutuhan untuk bertahan hidup; dan (5) hal-hal yang diulang.

    f. Meningkatkan kemampuan membaca

    Membaca merupakan aktivitas penting dalam proses belajar,

    dengan membaca akan mengetahui banyak informasi dan mempelajari

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 18

    banyak ide-ide tanpa harus bertatap muka. Beberapa langkah yang

    ditempuh agar membaca dengan efektif yaitu: (1) mempersiapkan diri;

    (2) minimalkan gangguan; (3) lihat sekilas lebih dulu bahan bacaan;

    dan (4) membaca dengan tujuan.

    g. Berfikir logis dan kreatif

    Seorang yang kreatif selalu mempunyai rasa ingin tahu, ingin

    mencoba, bertualang, dan suka bermain-main. Kreatifitas meskipun

    kecil tetap merupakan kreatifitas sejati yang perlu mendapatkan

    pujian.

    6. Mind Map

    a. Pengertian Mind Map

    Metode mencatat yang baik harus membantu mengingat

    meningkatkan pemahaman dan membantu mengorganisasikan materi.

    Peta pikiran/mind map adalah metode mencatat kreatif yang

    memudahkan mengingat banyak informasi (DePorter, 2000: 17).

    Catatan yang dibuat tersebut membentuk gagasan yang saling

    berkaitan dengan topik utama di tengah dan subtopik serta perincian

    menjadi cabang cabangnya.

    Mind map adalah satu teknik mencatat yang mengembangkan

    gaya belajar visual (Buzan, 2004: 3). Peta pikiran memadukan dan

    mengembangkan potensi kerja otak yang terdapat di dalam diri

    seseorang. Dengan adanya keterlibatan kedua belahan otak maka akan

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 19

    memudahkan seseorang untuk mengatur dan mengingat segala bentuk

    informasi, baik secara tertulis maupun secara verbal. Adanya

    kombinasi warna, simbol, bentuk dan sebagainya memudahkan otak

    dalam menyerap informasi yang diterima.

    b. Langkah-langkah Mind Map

    Materi dapat dicatat dengan cepat dan efisien dengan membuat

    mind map pada saat kegiatan belajar mengajar. Adapun langkah-

    langkah untuk membuat mind map (DePorter, 2000: 177), yaitu:

    1) Selembar kertas kosong diletakkan mendatar dengan menuliskan

    topik di tangah-tengah halaman.

    2) Membuat garis tebal yang berangsur-angsur menipis, dari setiap

    topik dibahas ditarik garis tebal dari tengah seperti jari-jari roda.

    3) Menamai setiap garis dengan menngunakan warna yang berbeda

    untuk setiap topik.

    4) Menceritakan materi yang dipelajari secara lebih mendalam

    dengan garis yang lebih kecil dari garis topik, seperti ranting

    pada cabang pohon.

    5) Di sepanjang garis-garis ranting itu ditulis fakta dengan

    membuat simbol, gambar, dan isyarat lain untuk membantu

    dalam mengingat materi.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 20

    c. Kiat dalam membuat Mind Map

    Dalam pembuatan mind map diperlukan beberapa kiat. Adapun

    kiat dalam pembuatan mind map tersebut adalah (DePorter, 2000:

    177): (1) gunakan warna berbeda untuk setiap topik utama, atau

    gunakan warna berselang-seling; (2) tunjukkan asosiasi dengan

    menggambarkan panah atau cabang-cabang; (3) kembangkan steno

    sendiri dengan menggunakan gambar, simbol dan singkatan; (4) atur

    informasi dalam urutan kronologis dengan menomori cabang-

    cabang; 5) Kreatiflah

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 21

    Gambar II. 1

    Gambar Mind Map

    Sumber : www.brookes.ac.uk

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 22

    d. Manfaat Mind Map

    Mind map mempunyai beberapa manfaat. Adapun manfaat Mind

    map tersebut adalah (DePorter, 2000: 179): (1) memberi pandangan

    menyeluruh pokok masalah atau area yang luas; (2) memungkinkan

    kita merencanakan atau membuat pilihan-pilihan dan mengetahui ke

    mana kita akan pergi dan di mana kita berada; (3) mengumpulkan

    sejumlah besar data di satu tempat; (4) Mendorong pemecahan

    masalah dengan membiarkan melihat jalan-jalan terobosan kreatif

    baru; (5) menyenangkan untuk dilihat, dibaca, dicerna dan diingat.

    7. Menata Latar Belajar

    Menata latar belajar menjadi sangat penting bagi seorang guru

    untuk mendukung belajar siswa. Dengan mengatur lingkungan maka

    langkah pertama yang efektif untuk mengatur pengalaman belajar secara

    keseluruhan. Jika belajar di lingkungan yang di tata dengan baik maka

    lebih mudahlah untuk mengembangkan dan mempertahankan sikap juara.

    Dan sikap juara akan menghasilkan pelajar yang lebih berhasil. Menata

    perabotan, musik yang dipasang, penataan cahaya, dan bantuan visual di

    dinding, semua merupakan kunci-kunci yang menciptakan lingkungan

    belajar yang optimal. Lingkungan dapat menjadi sarana yang bernilai

    dalam membangun dan mempertahankan sikap positif.

    Beberapa hal yang dilakukan dalam menata latar belajar yaitu

    menciptakan suasana yang nyaman dan santai, menggunakan musik dan

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 23

    menggunakan pengingat-ingat visual untuk mempertahankan sikap positif.

    (DePorter, 1999: 65)

    Penataan latar belajar dengan menggunakan pengingat visual untuk

    mempertahankan sikap positif yaitu menata ruang kelas menjadi lebih

    menarik dengan pengingat visual agar anak bersemangat untuk belajar.

    Kalimat-kalimat positif yang tergantung di dinding akan menjadi

    pengingat abadi akan potensi dan kelebihan anak. Pengingat visual bisa

    dengan slogan maupun dengan kata-kata mutiara. Kata-kata tersebut akan

    memberikan semangat tersendiri bagi anak untuk memupuk sikap juara.

    Menggunakan musik juga merupakan penataan latar belajar yang

    menyesuaikan suasana hati siswa. Karena dengan adanya musik dalam

    proses pembelajaran maka siswa akan tenang dan pikiran mengalir

    sehingga mereka dapat nyaman untuk belajar. Kegunaan musik dalam

    belajar yaitu meningkatkan semangat, merangsang pengalaman,

    menumbuhkan relaksasi, meningkatkan fokus dan memberi inspirasi

    (DePorter, 2000: 75). Musik yang digunakan dalam Quantum Learning

    yaitu musik barok (Bach, Corelli, Tartini, Vivaldi, Handel, Pachelbel,

    Mozart). Musik barok sesuai dengan detak jantung manusia yang santai

    dalam kondisi belajar optimal, mempengaruhi pikiran tak sadar dan

    merangsang persepsi. Musik juga membantu menutupi kebisingan samar

    (dengung lampu, suara di ruang sebelah, dan lain-lain) dan menciptakan

    lingkungan mendukung yang berkesinambungan (DePorter, 2000: 73).

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 24

    C. Partisipasi

    Kata partisipasi berasal dari kata participato. Terdiri dari dua suku kata

    yaitu “pras” yang berarti bagian dan “capere” yang berarti mengambil bagian.

    Participation berasal dari kata kerja participare yang artinya ikut serta.

    Dengan demikian mengandung pengertian yaitu adanya kegiatan atau proses

    belajar.

    Menurut Winkel (1983: 15) belajar pada manusia merupakan suatu proses

    berfikir psikis yang berlangsung dalam interaksi aktif subyek dengan

    lingkungannya dan yang menghasilkan perubahan-perubahan dalam

    pengetahuan, pemahaman, ketrampilan, nilai-sikap yang bersifat konstan atau

    menetap. Perubahan-perubahan itu tersebut dapat berpengaruh yang tampak

    maupun tak tampak dan dapat juga sebagai penyempurnaan terhadap apa yang

    telah dipelajari.

    Menurut Mikkelsen (dalam Sari, 2007: 8) partisipasi merupakan suatu

    proses belajar yang aktif, mengandung arti bahwa orang atau kelompok yang

    terkait mengambil inisiatif dan menggunakan kebebasannya untuk melakukan

    hasil tersebut. Partisipasi belajar merupakan keterlibatan siswa dalam proses

    pembelajaran. Kesediaan siswa untuk terlibat secara aktif dalam kegiatan

    belajar akan berdampak positif terhadap pencapaian program. Dengan

    demikian siswa diharapkan akan lebih mampu mengenal dan mengembangkan

    kapasitas belajar yang dimiliki secara penuh serta memanfaatkan potensi

    sumber belajar secara maksimal.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 25

    Menurut George R Terry (1986: 68) partisipasi adalah turut sertanya

    seseorang baik secara mental maupun emosional untuk memberikan

    sumbangsih-sumbangsih kepada proses pembuatan keputusan terutama

    mengenai persoalan-persoalan dimana keterlibatan pribadi orang yang

    bersangkutan terdapat dan orang yang bersangkutan melaksanakan tanggung

    jawabnya untuk melakukan hal tersebut.

    D. Motivasi

    1. Pengertian Motivasi

    Motivasi berasal dari kata “movere” yang berarti dorongan atau

    daya penggerak. Motivasi adalah faktor yang mendorong orang untuk

    bertindak dengan cara tertentu. Dengan demikian dapatlah dikatakan

    bahwa motivasi pada dasarnya adalah kondisi mental yang mendorong

    dilakukannya suatu tindakan (action atau activities) dan memberikan

    kekuatan (energy) yang mengarah kepada pencapaian kebutuhan, memberi

    kepuasan ataupun mengurangi ketidakseimbangan (Putranti, 2007). Oleh

    karena itu tidak akan ada motivasi, jika tidak dirasakan rangsangan-

    rangsangan terhadap hal semacam di atas yang akan menumbuhkan

    motivasi, dan motivasi yang telah tumbuh memang dapat menjadikan

    motor dan dorongan untuk mencapai tujuan pemenuhan kebutuhan atau

    pencapaian keseimbangan.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 26

    2. Pengertian Motivasi Belajar

    Motivasi belajar dipandang sebagai dorongan mental yang

    menggerakkan perilaku manusia termasuk perilaku belajar. Dalam

    motivasi terkandung adanya keinginan yang mengaktifkan,

    menggerakkan, menyalurkan dan mengarahkan sikap dan perilaku

    individu belajar (Dimyati dan Mudjiono, 1999: 80).

    Menurut Sardiman (2007: 75) motivasi belajar sebagai suatu

    keseluruhan daya pengggerak didalam diri siswa yang menimbulkan

    kegiatan belajar, yang menjamin kelangsungan dari kegiatan belajar dan

    yang memberikan arah pada kegiatan belajar sehingga tujuan yang

    dikehendaki oleh subjek belajar itu dapat tercapai. Keseluruhan dapat

    dimaksudkan bahwa ada motif yang menggerakkan siswa untuk

    melakukan kegiatan belajar.

    3. Ciri-ciri orang yang Termotivasi

    Siswa yang memiliki motivasi belajar yang tinggi memiliki ciri-ciri

    sebagai berikut (Imron, 1996: 88) : (a) tekun dalam menghadapi tugas atau

    dapat bekerja secara terus menerus dalam waktu lama; (b) ulet

    menghadapi kesulitan dan tidak mudah putus asa; (c) tidak cepat puas

    dengan prestasi yang miliki; (d) menunjukkan minat yang besar terhadap

    bermacam-macam masalah belajar; (e) Lebih suka bekerja sendiri dan

    tidak bergantung pada orang lain; (f) tidak cepat bosan dengan tugas-tugas

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 27

    rutin; (g) tidak mudah melepaskan apa yang diyakini; (h) senang mencari

    dan melepaskan masalah.

    4. Bentuk-bentuk Motivasi di Sekolah

    Ada beberapa bentuk strategi untuk menumbuhkan motivasi belajar

    siswa dalam kegiatan di sekolah yaitu:

    a. Hadiah

    Berikan hadiah untuk siswa yang berprestasi. Hal ini akan memacu

    siswa untuk lebih giat lagi. Disamping itu, siswa yang belum

    berprestasi akan termotivasi untuk mengejar siswa yang berprestasi

    b. Saingan/ kompetisi

    Guru berusaha mengadakan persaingan diantara siswanya untuk

    meningkatkan prestasi belajarnya dan berusaha memperbaiki hasil

    prestasi yang telah dicapai sebelumnya.

    c. Pujian

    Apabila ada siswa yang berhasil menyelesaikan tugas dengan baik

    maka perlu diberikan pujian, tentunya pujian yang bersifat

    membangun

    d. Hukuman

    Hukuman diberikan kepada siswa yang berbuat kesalahan saat proses

    belajar mengajar. Hukuman ini diberikan dengan harapan agar siswa

    tersebut dapat merubah diri dan memacu motivasi belajarnya.

    e. Membangkitkan dorongan kepada anak didik untuk belajar.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 28

    Anak didik sungguh memerlukan dorongan dari guru yang dapat

    menumbuhkan motivasi dalam diri mereka. Strateginya adalah dengan

    memberikan perhatian ke peserta didik.

    E. Prestasi

    1. Pengertian Prestasi

    Prestasi menurut Winkel (1984: 64) adalah bukti usaha yang dapat

    dicapai. Sedangkan menurut Adi Negoro (dalam Putranti, 2007), prestasi

    adalah segala jenis pekerjaan yang berhasil dan prestasi itu rnenunjukkan

    kecakapan suatu bangsa. Maka dapat disimpulkan bahwa prestasi adalah

    segala usaha yang dicapai manusia secara maksimal dengan hasil yang

    memuaskan.

    2. Pengertian Prestasi Belajar

    Menurut Mulyono (1995: 150) prestasi belajar adalah penguasaan

    pengetahuan dari pelajaran-pelajaran yang diterima atau kemampuan

    menguasai mata pelajaran yang diberikan guru dalam prestasi belajar

    selalu dikaitkan dengan tes hasil belajar/tes prestasi. Prestasi belajar selain

    dipengaruhi oleh kemampuan kognitif yang dimiliki siswa juga

    dipengaruhi faktor lain seperti motivasi, dan pengalaman belajar yang

    berulang.

    Sedangkan menurut Winkel (1984: 64) prestasi belajar adalah hasil

    usaha yang dapat diukur secara langsung menggunakan tes. Jadi prestasi

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 29

    belajar adalah hasil yang dicapai sebaik-baiknya menurut kemampuan

    anak pada waktu tertentu terhadap hal-hal yang dikerjakan atau dilakukan.

    3. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar

    Setiap aktivitas yang dilakukan oleh seseorang tentu ada faktor-

    faktor yang mempengaruhinya, baik yang cenderung mendorong maupun

    yang menghambat. Demikian juga dialami belajar, faktor yang

    mempengaruhi prestasi belajar siswa itu adalah sebagai berikut:

    a. Faktor internal.

    Faktor internal adalah faktor yang berasal dari dalam diri siswa. Faktor

    ini dapat dibagi dalam beberapa bagian, yaitu :

    1) Faktor lntelegensi

    Intelegensi dalarn arti sernpit adalah kemampuan untuk mencapai

    prestasi di sekolah yang didalamnya berpikir perasaan. Intelegensi

    ini memegang peranan yang sangat penting bagi prestasi belajar

    siswa.

    2) Faktor Minat

    Minat adalah kecenderungan yang mantap dalam subyek untuk

    merasa tertarik pada bidang tertentu. Siswa yang kurang beminat

    dalam pelajaran tertentu akan rnenghambat dalam belajar.

    3) Faktor Keadaan Fisik dan Psikis

    Keadaan fisik rnenunjukkan pada tahap pertumbuhan, kesehatan

    jasmani, keadaan alat - alat indera dan lain sebagainya. Keadaan

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 30

    fisik dan psikis yang sehat sangat berpengaruh positif terhadap

    kegiatan belajar mengajar dan sebaliknya.

    b. Faktor Eksternal

    Faktor Eksternal adalah faktor dari luar diri siswa yang mempengaruhi

    prestasi belajar. Faktor Ekternal dapat dibagi menjadi beberapa

    bagian, yaitu:

    1) Faktor Guru

    Guru sebagai tenaga berpendidikan memiliki tugas

    menyelenggarakan kegiatan belajar mengajar, membimbing,

    melatih, mengolah, meneliti dan mengembangkan serta

    memberikan pelajaran. Guru mendidik dan memiliki gaya

    memimpin kelas yang disesuaikan dengan keadaan kelas yang

    diberi pelajaran sehingga dapat menunjang tingkat prestasi

    semaksimal mungkin.

    2) Faktor Lingkungan Keluarga

    Lingkungan keluarga turut mempengaruhi kemajuan hasil kerja

    bahkan mungkin dapat dikatakan menjadi faktor yang sangat

    penting karena sebagian besar waktu belajar dilaksanakan di

    rumah, keluarga kurang mendukung situasi belajar. Seperti

    kericuhan keluarga, kurang perhatian orangtua, kurang

    perlengkapan belajar akan mempengaruhi berhasil tidaknya

    belajar.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 31

    3) Faktor Sumber-Sumber Belajar

    Salah satu faktor yang rnenunjang keberhasilan dalam proses

    belajar adalah tersedianya sumber belajar yang memadai. Sumber

    belajar itu dapat berupa media / alat bantu belajar serta bahan baku

    penunjang. Alat bantu belajar merupakan semua alat yang dapat

    digunakan untuk membantu siswa dalam melakukan perbuatan

    belajar. Maka pelajaran akan lebih menarik, menjadi konkrit,

    mudah dipahami, hemat waktu dan tenaga serta hasil yang lebih

    bermakna.

    F. Penelitian Terdahulu

    Hasil penelitian terdahulu yang dijadikan acuan oleh peneliti merujuk

    pada penelitian Maria Dwi Retno Sari yang berjudul “ Penggunaan Metode

    Pembelajaran Kooperatif tipe Student Teams Achivement Divisions (STAD)

    dalam meningkatkan partisipasi, motivasi dan prestasi belajar mata pelajaran

    IPS Ekonomi siswa kelas VII B SMP Taman Dewasa Ibu Pawiyatan

    Yogyakarta : Sebuah Penelitian Tindakan Kelas”.

    Tujuan Penelitian ini adalah menganalisis apakah penggunaan metode

    pembelajaran Kooperatif tipe Student Teams Achivement Divisions (STAD)

    dapat meningkatkan partisipasi, motivasi dan prestasi belajar siswa. Jenis

    penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas yaitu penelitian tindakan yang

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 32

    dilakukan dengan tujuan memperbaiki mutu praktik pembelajaran didalam

    kelas.

    Penelitian ini dilaksanakan di SMP Taman Dewasa Ibu Pawiyatan

    Yogyakarta pada bulan Februari-Maret 2007. Populasi dalam penelitian ini

    adalah siswa SMP kelas VII sedangkan sampel yang diambil satu kelas adalah

    kelas VII B. Masing-masing variabel diukur dengan instumen yang berbeda.

    Partisipasi diukur menggunakan observasi, motivasi menggunakan kuesioner,

    dan prestasi menggunakan nilai ulangan.

    Hasil penelitian ini adalah: 1) metode pembelajaran kooperatif tipe

    STAD meningkatkan partisipasi siswa: sebelum implementasi hanya 12 siswa

    saja yang berpartisipasi dalam proses pembelajaran, setelah implementasi

    semua siswa (24 siswa) turut berpartisipasi dalam proses pembelajaran;

    2) metode pembelajaran kooperatif tipe STAD meningkatkan motivasi siswa,

    sebelum implementasi hanya 1 siswa yang memiliki tingkat motivasi yang

    sangat tinggi sedangkan sesudah implementasi tindakan menjadi 17 siswa;

    dan 3) metode pembelajaran kooperatif STAD meningkatkan prestasi belajar

    siswa, sebelum implementasi siswa yang tuntas belajar sebanyak 7 siswa

    sedangkan sesudah implementasi tindakan siswa yang tuntas belajar menjadi

    18 siswa.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 33

    G. Kerangka Pemikiran

    Belajar dapat diartikan sebagai suatu perubahan tingkah laku karena

    hasil dari pengalaman yang diperoleh. Mengajar adalah kegiatan penyediaan

    kondisi yang merangsang serta mengarahkan kegiatan belajar siswa/subyek

    belajar untuk memperoleh pengetahuan, ketrampilan, nilai dan sikap yang

    dapat membawa perubahan perilaku maupun perubahan serta kesadaran diri

    sebagai pribadi.

    Guru dituntut untuk dapat memberikan pengertian kepada siswa bahwa

    belajar memiliki beberapa tujuan yaitu mengetahui kepandaian atau konsep

    yang belum diketahui sebelumnya, dapat memahami atau menerapkan

    pengetahuan yang telah diperoleh, dan dapat mengerjakan sesuatu yang

    sebelumnya tidak dapat diperbuat baik tingkah laku maupun ketrampilan.

    Tetapi sering kali guru menemui beberapa kesulitan dalam penyampaian

    bahan pelajaran. Ada berbagai hal yang menyebabkan guru tidak dapat

    menyampaikan pelajaran kepada siswa misalnya saja partisipasi siswa dalam

    mengikuti pelajaran masih minim, motivasinya rendah sehingga tidak

    maksimalnya partisipasi dan motivasi berpengaruh pada rendahnya prestasi

    belajar pula.

    Hal tersebut disebabkan pada cara mengajar guru yang lebih memilih

    metode ceramah yang digunakan dalam mengajar. Padahal penggunaan

    metode ceramah cenderung membuat siswa bosan karena hanya

    mendengarkan dan menulis. Belajar yang membuat siswa tertarik yaitu ketika

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 34

    siswa juga diikutsertakan dalam proses pembelajaran sehingga pengetahuan

    yang didapat lebih dapat disimpan oleh siswa.

    Salah satu metode yang digunakan untuk meingkatkan partisipasi,

    motivasi dan prestasi belajar siswa adalah metode pembelajaran Quantum

    Learning. Metode pembelajaran ini dengan menggunakan mind map dan

    menata latar belajar. Mind map adalah metode mencatat kreatif yang

    memudahkan mengingat banyak informasi (DePorter, 2000: 176). Catatan

    yang dibuat tersebut membentuk gagasan yang saling berkaitan, dengan topik

    utama di tengah dan subtopik serta perincian menjadi cabang-cabangnya. Peta

    pikiran memadukan dan mengembangkan potensi kerja otak yang terdapat di

    dalam diri seseorang. Menata latar belajar yaitu mengatur lingkungan belajar

    siswa untuk mengembangkan dan mempertahankan sikap juara. Menata ruang

    belajar tersebut dengan menggunakan slogan dan memasang musik dalam

    proses pembelajaran.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 35

    BAB III

    METODE PENELITIAN

    A. Jenis Penelitian

    Jenis Penelitian yang digunakan dalam penelitian tindakan kelas

    (Classroom Action Reseach). Penelitian tindakan ini diharapkan dapat

    memperbaiki proses pembelajaran yang telah dilakukan oleh guru. Menurut

    Suhardjono (Arikunto, 2007: 58) penelitian Tindakan Kelas adalah penelitian

    tindakan yang dilakukan dengan tujuan memperbaiki mutu praktik

    pembelajaran di dalam kelas. Penelitian tindakan kelas merupakan salah satu

    upaya guru atau praktisi dalam bentuk berbagai kegiatan yang digunakan

    untuk memperbaiki keadaan yang tidak/kurang memuaskan dan untuk

    meningkatkan mutu pembelajaran dikelas. Singkatnya penelitian tindakan

    kelas merupakan penelitian praktis yang dilakukan di kawasan kelas dan

    bertujuan untuk meningkatkan praktik pembelajaran yang ada (Kasbolah,

    2001: 9).

    B. Lokasi dan Waktu Penelitian

    Penelitian tindakan kelas ini diadakan di SMA Negeri 2 Ngaglik, jalan

    Besi - Jangkang Km 2, Sukoharjo Ngaglik Sleman Yogyakarta. Waktu

    penelitian ini adalah bulan April-Mei 2009.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 36

    C. Subjek dan Objek Penelitian

    1. Subjek Penelitian

    Subjek dalam penelitian ini adalah siswa-siswi kelas XI IPS 1 dan guru

    pengampu mata pelajaran Ekonomi di SMA Negeri 2 Ngaglik

    2. Objek Penelitian

    Dalam penelitian ini yang menjadi objek adalah partisipasi, motivasi,

    prestasi dan hasil belajar dengan menggunakan Quantum Learning.

    D. Variabel Penelitian

    Variabel penelitian yang pada dasarnya adalah sesuatu hal yang berbentuk

    apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh

    informasi tentang hal tersebut untuk kemudian ditarik kesimpulannya. Yang

    menjadi variabel dalam penelitian ini adalah:

    1. Partisipasi

    2. Motivasi

    3. Prestasi

    4. Pembelajaran Quantum Learning

    E. Teknik Pengumpulan Data

    1. Data Primer

    Data Primer diperoleh dari observasi secara langsung di tempat penelitian

    melalui kuesioner dan wawancara.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 37

    2. Data Sekunder

    Data sekunder adalah data yang pengumpulannya dilakukan oleh pihak

    lain. Data yang diperoleh dari guru mata pelajaran dan pihak-pihak lain

    yang terkait dalam penelitian ini.

    F. Teknik Analisis Data

    Data yang diperoleh lalu diukur dengan pedoman sebagai berikut:

    1. Partisipasi

    Variabel partisipasi diukur dengan melakukan observasi di kelas.

    Penelitian ini menggunakan metode observasi terbuka. Metode observasi

    terbuka yaitu suatu metode observasi dimana peneliti melakukan

    pengamatan terhadap hal-hal yang diamatinya di dalam kelas kemudian

    mencatatkan segala sesuatu yang terjadi di dalam kelas. Adapun indikator

    keberhasilan partisipasi yaitu:

    Tabel III.1 Indikator Keberhasilan Partisipasi

    No Indikator Hal yang diamati

    1 Kesiapan siswa dalam mengikuti pelajaran

    Siswa sudah mengeluarkan buku dan alat tulisnya Siswa tidak ada yang masih diluar kelas,

    makan/minum, bermain, mengobrol, menganggu teman dan bercanda

    2 Perhatian siswa terhadap penjelasan guru

    Siswa tidak ada yang bercanda, melamun, tidur didalam kelas, bermain HP, membaca buku diluar buku pelajaran.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 38

    No Indikator Hal yang diamati

    3 Tanggapan siswa pada pembahasan guru

    Siswa bertanya ketika belum memahami materi yang diberikan guru

    Siswa mau menjawab ketika guru mengajukan pertanyaan

    4 Pencatatan pada hal-hal yang dianggap penting

    Siswa mencatat hal-hal penting tentang materi pelajaran berdasarkan inisiatifnya sendiri

    Siswa mencatat materi pelajaran yang ditulis guru di papan tulis

    Siswa mencatat materi pelajaran yang didektekan oleh guru

    5 Pengerjaan tugas dengan baik

    Siswa mengerjakan soal yang diberikan guru dengan baik

    Siswa dapat mengerjakan soal yang diberikan guru di depan kelas

    Based line dari tingkat partisipasi siswa kelas sebelum

    penerapan Quantum Learning adalah 56%. Target keberhasilan

    partisipasi yaitu sebesar 75% siswa ikut berpartisipasi di dalam

    pembelajaran. Jumlah keseluruhan siswa di kelas XI IPS 1 sebanyak

    36 siswa maka jika target keberhasilan partisipasi sebesar 75% siswa

    ikut berpartisipasi di dalam pembelajaran maka 27 siswa diharapkan

    ikut berpartisipasi di dalam proses pembelajaran di kelas. Apabila 27

    siswa ikut berpartisipasi di dalam pembelajaran maka target dapat

    dikatakan berhasil.

    2. Motivasi

    Motivasi dalam belajar dapat diartikan sebagai keseluruhan

    daya penggerak di dalam diri siswa yang menimbulkan kegiatan

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 39

    belajar yang menjamin kelangsungan dari kegiatan belajar dan

    memberikan arah pada kegiatan belajar sehingga tujuan yang

    dikehendaki siswa dapat tercapai.

    Variabel ini diukur dengan menggunakan 6 indikator yang

    meliputi keinginan/dorongan untuk belajar, kemauan mengerjakan

    tugas, keinginan meningkatkan prestasi, mandiri/tidak mudah

    menyerah, tidak mudah putus asa, dan keikutsertaan dalam pelajaran

    Tabel III.2 Indikator Keberhasilan Motivasi

    No Indikator Yang diukur

    1 Keinginan/Dorongan untuk belajar

    Siswa belajar karena keinginan sendiri Siswa mempelajari/mengulang kembali

    pelajaran di rumah 2 Kemauan

    mengerjakan tugas Siswa berusaha mengerjakan tugas dari

    guru Siswa menyalin pekerjaan teman Siswa menganggap tugas dari guru

    adalah penting 3 Keinginan

    meningkatkan prestasi Siswa belajar dengan tekun untuk

    meningkatkan prestasi Siswa puas dengan nilai yang ia dapat Nilai teman yang lebih bagus

    mendorong siswa berprestasi lebih baik lagi

    4 Mandiri, tidak mudah menyerah

    Siswa mempelajari materi yang belum dibahas guru

    Siswa mencari sumber buku lain dalam belajar

    5 Tidak mudah putus asa

    Siswa berhenti belajar apabila sudah merasa lelah

    Siswa kecewa jika mendapat nilai jelek dan malas belajar

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 40

    No Indikator Yang diukur

    6 Keikutsertaan dalam pelajaran

    Siswa selalu bertanya ketika tidak bisa memahami pelajaran yang diberikan guru

    Siswa berperan aktif saat pelajaran berlangsung

    Based line dari tingkat motivasi siswa kelas XI IPS 1 sebelum

    penerapan Quantum Learning adalah 61%. Target keberhasilan motivasi

    dalam penelitian ini yaitu sebesar 75% siswa memiliki tingkat motivasi

    yang sangat tinggi dalam pembelajaran. Jumlah keseluruhan siswa di kelas

    XI IPS 1 adalah 36 siswa. Target 75% memiliki arti bahwa 27 anak dari

    jumlah keseluruhan siswa (36 siswa) di kelas XI IPS 1 diharapkan

    memiliki tingkat motivasi yang sangat tinggi dan tinggi. Untuk melihat

    kategori tingkat motivasi digunakan PAP II. Adapun kriteria patokan

    motivasi belajar berdasarkan PAP II tampak pada perhitungan di bawah

    ini:

    Jumlah item kuesioner : 20

    Skor maksimal : 20 x 5 : 100

    Kriteria berdasarkan PAP II :

    81% x 100 = 81 → 81 - 100

    66% x 100 = 66 → 66 - 80

    56% x 100 = 56 →56 – 65

    46% x 100 = 46 → 46 -55

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 41

    Dibawah 46 persen → 0 - 45

    Apabila perhitungan tersebut disajikan dalam tabel tampak pada tabel di

    bawah ini :

    Tabel III.3 Kriteria Motivasi Belajar

    Kelas Kriteria Motivasi Belajar

    81 - 100 Motivasi sangat tinggi 66 - 80 Motivasi tinggi 56 - 65 Motivasi cukup 46 -55 Motivasi rendah 0 - 45 Motivasi sangat rendah

    Jadi apabila target keberhasilan motivasi adalah 75% anak dari

    jumlah keseluruhan siswa memiliki tingkat motivasi yang sangat tinggi

    dan tinggi maka hasil kuesioner dari 36 siswa harus berada pada rentangan

    81 – 100 dan 66-80.

    Adapun indikator di dalam kuesiner motivasi tampak dalam kuesioner di

    bawah ini:

    Tabel III.4 Kisi-kisi Kuesioner

    Variabel Indikator No

    Item Positif

    No Item

    NegatifKeinginan/Dorongan untuk belajar 1,2,4 3 Kemauan mengerjakan tugas 5,6,7 8 Keinginan meningkatkan prestasi 9,11 10 Mandiri, tidak mudah menyerah 12,13 14 Tidak mudah putus asa 15,16 17

    Motivasi

    Keikutsertaan dalam pelajaran 18,19 20

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 42

    Variabel motivasi belajar ini diukur dengan dengan

    menggunakan 5 kategori dimana untuk pernyataan positif

    (mendukung) jawaban memiliki skor dengan kategori : sangat setuju =

    5, setuju = 4, ragu-ragu = 3, tidak setuju = 2, sangat tidak setuju = 1.

    Sebaliknya, pernyataan negatif (tidak mendukung) jawaban memilki

    skor dengan kategori : sangat setuju = 1, setuju = 2, ragu-ragu = 3,

    tidak setuju = 4, sangat tidak setuju = 5.

    3. Prestasi

    Prestasi belajar adalah hasil yang dicapai menurut kemampuan

    yang tidak dimiliki dan ditandai dengan perkembangan serta

    perubahan tingkah laku pada diri seseorang yang diperlukan dari

    belajar dengan waktu tertentu. Prestasi belajar dapat dinyatakan dalam

    bentuk nilai dan hasil tes atau ujian.

    Pengukuran prestasi belajar dilakukan dengan cara melakukan

    tes yang dirancang bersama guru setelah materi pelajaran diberikan,

    Apabila nilai siswa menjadi lebih baik berarti prestasi siswa

    mengalami peningkatan. Based line dari tingkat prestasi siswa kelas

    XI IPS 1 sebelum penerapan Quantum Learning yaitu 58%. Target

    dari keberhasilan prestasi yaitu 75% siswa dari 36 siswa mengalami

    ketuntasan belajar. KKM mata pelajaran Ekonomi di SMA Negeri 2

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 43

    Ngaglik yaitu 65. Jadi apabila 27 siswa atau lebih memperoleh nilai 65

    atau diatas 65 maka target prestasi dikatakan berhasil.

    Tabel III.5 Indikator Keberhasilan Partisipasi, Motivasi dan Prestasi Belajar

    Variabel Pra Observasi

    (Sebelum Tindakan)Target

    Partisipasi 56% Motivasi 61% Prestasi 58%

    75%

    4. Quantum Learning

    Quantum learning adalah suatu kiat, petunjuk, strategi dan

    seluruh proses belajar yang dapat mempertajam pemahaman daya

    ingat, serta belajar sebagai proses yang menyenangkan dan bermakna.

    Metode Quantum Learning merupakan metode yang sangat tepat

    untuk pencapaian hasil belajar yang diinginkan dan untuk

    pengembangan potensi siswa. Proses belajar siswa sangat dipengaruhi

    oleh emosi di dalam dirinya, emosi dapat mempengaruhi pencapaian

    hasil belajar apakah hasilnya baik atau buruk. Metode Quantum

    Learning berusaha menggabungkan kedua belahan otak yakni otak kiri

    yang berhubungan dengan hal yang bersifat logis (seperti belajar) dan

    otak kanan yang berhubungan dengan keterampilan (aktivitas kreatif).

    Model pembelajaran ini akan menggunakan mind map dan menata

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 44

    latar belajar dengan memberikan slogan-slogan dalam ruang kelas

    sehingga akan memupuk sikap juara dari siswa.

    Quantum Learning dikatakan mengalami keberhasilan apabila

    penerapan model pembelajaran ini terbukti dapat meningkatkan

    partisipasi, motivasi dan prestasi belajar siswa dalam pembelajaran

    ekonomi sesuai target yang ditentukan.

    G. Siklus Penelitian Tindakan Kelas

    Oleh karena penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas maka

    rancangan penelitian ini berupa siklus yang secara garis besar terdiri dari

    empat bagian yaitu perencanaan, tindakan, pengamatan, dan refleksi.

    Berkaitan dengan permasalahan yang terjadi dalam penelitian ini maka

    dirancang dua siklus tindakan yaitu:

    Tabel III.6 Siklus Penelitian Tindakan Kelas

    Siklus 1

    Perencanaan Ide Awal Memperbaiki dan meningkatkan partisipasi, motivasi dan prestasi siswa.

    Temuan Awal

    Partisipasi siswa cukup Motivasi siswa cukup Prestasi siswa juga cukup

    Hipotesis Penggunaan metode pembelajaran Quantum Learning dapat meningkatkan partisipasi, motivasi dan prestasi belajar siswa.

    Perencanaan Dirancang penerapan metode pembelajaran Quantum Learning

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 45

    Siklus 1

    Perencanaan Ide Awal Memperbaiki dan meningkatkan partisipasi, motivasi dan prestasi siswa.

    Tindakan Melaksanakan tindakan sesuai skenario yang telah disusun bersama guru mata pelajaran ekonomi.

    Pengamatan Mengumpulkan data-data yang dibutuhkan (observasi dan kuesioner)

    Refleksi Mengadakan evaluasi hasil pelaksanaan pembelajaran berdasarkan data yang telah diperoleh dan melakukan refleksi untuk membuat revisi perbaikan pada tindakan di siklus-siklus berikutnya.

    Siklus 2

    Perencanaan Pengembangan program tindakan II

    Tindakan Pelaksanaan program tindakan II Pengamatan Pengumpulan data-data tindakan

    II Refleksi Evaluasi dan refleksi tindakan II

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 46

    BAB IV

    GAMBARAN UMUM SEKOLAH

    A. Visi, Misi, dan Tujuan SMA Negeri 2 Ngaglik

    1. Visi SMA Negeri 2 Ngaglik

    “Berkualitas, berakhlak mulia dan berwawasan global”

    Berkualitas dan unggul dalam hal/segi :

    a. Pelaksanaan kedisiplinan dan ketertiban

    b. Perolehan NUAN

    c. Persaingan di SNPTN

    d. Kegiatan life skill

    e. Kegiatan pengembangan diri

    f. Akhlak mulia dan lomba keagamaan

    g. Kemantapan berbahasa Inggris

    h. Kepedulian sosial dan lingkungan

    2. Misi SMA Negeri 2 Ngaglik

    a. Melaksanakan proses pembelajaran dan bimbingan secara efektif agar

    siswa berkembang secara optimal sesuai dengan potensi yang dimiliki

    untuk mencapai peningkatan Nilai Ujian Akhir Nasional.

    b. Mendorong dan membantu siswa untuk mengenal potensi sesuai

    dengan wawasan global.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 47

    c. Menumbuhsuburkan suasana dan semangat yang kondusif agar siswa

    dapat berkembang secara optimal.

    d. Menumbuhkan semangat keunggulan kepada seluruh warga sekolah.

    e. Kemantapan dan kemampuan berkomunikasi dalam Bahasa Inggris.

    3. Tujuan SMA Negeri 2 Ngaglik

    a. Peningkatan mutu akademik dengan rerata nilai kelulusan setiap

    tahunnya.

    b. Peningkatan kedisiplinan siswa dengan penurunan pelanggaran-tertib

    sekolah sehingga mampu memotivasi belajar siswa dan

    menumbuhkembangkan kepribadian yang unggul.

    c. Peningkatan mutu lulusan dengan meningkatnya siswa yang di terima

    di PT.

    d. Pembinaan iman dan taqwa dengan meningkatnya nilai rerata

    kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia.

    e. Pembinaan kecakapan hidup yang menumbuhkan kemandirian siswa.

    f. Pembentukan tingkah laku dan budi pekerti luhur yang mencerminkan

    kerukunan dan kesopanan.

    g. Meningkatkan kemampuan berkomunikasi berbahasa Inggris untuk

    menghadapi persaingan global.

    h. Peningkatan kinerja karyawan dalam mendukung pelaksanaan tugas di

    sekolah.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 48

    B. Sistem Pendidikan Satuan Pendidikan SMA Negeri 2 Ngaglik

    Sistem pendidikan di SMA merupakan satu keseluruhan yang terpadu

    dari semua satuan dan merupakan kegiatan pendidikan yang berkaitan satu

    dengan yang lainnya untuk mengusahakan tercapainya tujuan pendidikan di

    SMA. Sistem pendidikan yang diterapkan di SMA N 2 Ngaglik, Sleman,

    Yogyakarta menggunakan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP).

    Sistem kurikulum inilah yang digunakan oleh SMA N 2 Ngaglik dimana guru

    mengadakan diskusi mandiri, siswa diharapkan mampu menguasai bahan atau

    materi dengan mencari sendiri, dan dalam kegiatan belajar-mengajar siswa

    diberi Lembar Kerja Siswa.

    Pola interaksi belajar-mengajar yang terdapat di SMA Negeri 2

    Ngaglik meliputi:

    1. SMA N 2 Ngaglik yang memberikan suasana saling percaya, saling

    menghormati, saling memperhatikan, cinta kasih, kemerdekaan untuk

    berkreasi, bersikap kritis, bereksplorasi, serta berani bertanya dan

    berpendapat secara bertanggung jawab.

    2. Strategi pendampingan menekankan perlunya pembiasaan untuk

    mengadakan analisis situasi kehidupan iman, sosial, budaya, ekonomi, dan

    politik yang terjadi di masyarakat pada saat ini.

    3. Pendekatan pribadi menekankan kerekatan dalam pelayanan.

    4. Pola interaksi belajar mengajar pendamping peserta didik dapat bervariasi

    sebagai berikut:

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 49

    a. Pola pendamping-peserta didik

    Isi kegiatan adalah membangun apersepsi, memberkan informasi,

    memberi tugas, motivasi, memberi umpan balik, membina disiplin

    kelas, atau kelompok kerja dan sebagainya.

    b. Pola peserta didik-pendamping

    Isi kegiatan adalah menanyakan, mengusulkan sesuatu, meminta

    bantuan pendamping, mengkonsultasikan, melaporkan hasil kerja dan

    informasi, menjawab pertanyaan pendamping dan sebagainya.

    c. Pola peserta didik-peserta didik

    Isi kegiatan adalah tanya jawab, diskusi, adu argumentasi dalam debat,

    berdialog dengan tutor sebaya, pemecahan masalah, bereksperimen,

    merancang suatu penelitian dan sebagainya.

    C. Kurikulum satuan Pendidikan SMA Negeri 2 Ngaglik

    Struktur Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Tahun 2006 SMA N 2

    Ngaglik meliputi substansi pembelajaran yang ditempuh dalam satu jenjang

    pendidikan selama tiga tahun, dimulai dari kelas X sampai dengan kelas XII

    yang disusun berdasarkan Standar Kompetensi Lulusan dan Standar

    Kompetensi mata pelajaran.

    Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Tahun 2006 SMA Negeri 2

    Ngaglik terdiri atas lima kelompok mata pelajaran yaitu:

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 50

    1. Kelompok mata pelajaran agama dan berakhlak mulia

    2. Kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian

    3. Kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi

    4. Kelompok mata pelajaran estetika

    5. Kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga dan kesehatan

    Pengorganisasian kelas-kelas dibagi ke dalam dua kelompok, yaitu:

    1. Kelas X merupakan program umum yaitu diikuti oleh seluruh peserta

    didik

    2. Kelas XI dan XII merupakan program penjurusan yang terdiri atas dua

    program, yakni:

    a. Program Ilmu Pengetahuan Alam

    b. Program Ilmu Pengetahuan Sosial

    Struktur kurikulum terdiri dari Struktur Kurikulum Kelas X, Struktur

    Kurikulum Kelas XI – XII Program IPA, dan Struktur Kurikulum Kelas XI –

    XII Program IPS

    1. Struktur Kurikulum Kelas X

    Kurikulum Kelas X terdiri atas 16 mata pelajaran, muatan lokal, dan

    pengembangan diri seperti terdapat pada tabel berikut:

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 51

    Tabel IV.1 Struktur Kurikulum Kelas X

    ALOKASI WAKTU

    KOMPONEN Semester

    1 Semester

    2 A MATA PELAJARAN

    1. Pendidikan Agama 2 2 2. Pendidikan Kewarganegaraan 2 2 3. Bahasa Indonesia 4 4 4. Bahasa Inggris 4 4 5. Matematika 5 5 6. Fisika 3 3 7. Biologi 2 2 8. Kimia 2 2 9. Sejarah 1 1 10. Geografi 1 1 11. Ekonomi 2 2 12. Sosiologi 2 2 13. Seni Budaya (Seni Musik) 2 2 14. Pend. Jasmani, Olahraga dan Kes 2 2 15. Teknologi Informasi dan Komunikasi

    2 2

    16. Ketrampilan ( Bahasa Jepang) 1 1 B Bahasa, Sastra & Budaya Jawa /Mulok 1 1

    C Pengembangan Diri /BK 1 *) 1 *)

    Jumlah 39 39 *) pengembangan diri di samping masuk ke intrakurikuler 1 jam pelajaran juga dilakukan dalam kegiatan ekstrakurikuler. Sumber : Dokumen SMA Negeri 2 Ngaglik tahun 2009

    2. Struktur Kurikulum K