of 126 /126
PROFESIONALITAS KERJA GURU DITINJAU DARI TINGKAT PENDIDIKAN, MASA KERJA, DAN STATUS KEPEGAWAIAN Survei : Guru-Guru Sekolah Menengah Atas se-Kota Yogyakarta SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Akuntansi Oleh : Tri Ningsih 041334079 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2009 i PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI … · 2017-12-16 · PROFESIONALITAS KERJA GURU DITINJAU DARI TINGKAT PENDIDIKAN, MASA KERJA, DAN STATUS KEPEGAWAIAN . Survei : Guru-Guru

  • Author
    others

  • View
    4

  • Download
    0

Embed Size (px)

Text of PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI … · 2017-12-16 · PROFESIONALITAS KERJA GURU DITINJAU...

  • PROFESIONALITAS KERJA GURU DITINJAU DARI TINGKAT

    PENDIDIKAN, MASA KERJA, DAN STATUS KEPEGAWAIAN

    Survei : Guru-Guru Sekolah Menengah Atas se-Kota Yogyakarta

    SKRIPSI

    Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

    Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

    Program Studi Pendidikan Akuntansi

    Oleh :

    Tri Ningsih

    041334079

    PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI

    JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

    FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

    UNIVERSITAS SANATA DHARMA

    YOGYAKARTA

    2009

    i

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • PERSEMBAHAN

    Jika hari ini seorang Perdana Menteri berkuasa

    Jika hari ini seorang Raja menaiki takhta

    Jika hari ini seorang Presiden sebuah negara

    Jika hari ini seorang Ulama yang mulia

    Jika hari ini seorang Peguam menang bicara

    Jika hari ini seorang penulis terkemuka

    Jika hari ini siapa sahaja menjadi dewasa;

    Sejarahnya dimulakan oleh seorang guru biasa

    Dengan lembut sabarnya mengajar tulis-baca...

    ( Guru oh guru... Usman Awang 1979 )

    Skripsi ini kupersembahkan untuk :

    ♥ GURU – GURU SEDARI KECIL KU

    ♥ ORANG TUA TERKASIH

    iv

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • MOTTO

    ...Life is God’s gift to you. The way you live your life is yor gift to

    God. Make it fantastic one...

    ...Masa lalu adalah kenangan penuh pelajaran

    Masa kini adalah kenyataan

    Masa depan adalah pengharapan penuh misteri...

    v

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • Pernyataan Keaslian Karya

    Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini

    merupakan karya asli saya yang tidak memuat karya atau bagian karya orang lain,

    kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana

    layaknya karya ilmiah.

    Yogyakarta, 6 Maret 2009

    Tri Ningsih

    vi

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN

    PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

    Yang bertandatangan dibawah ini, saya mahasiswa Sanata Dharma :

    Nama : Tri Ningsih

    Nomor Mahasiswa : 041334079

    Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan

    Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul :

    PROFESIONALITAS KERJA GURU DITINJAU DARI TINGKAT

    PENDIDIKAN, MASA KERJA, DAN STATUS KEPEGAWAIAN

    beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan

    kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan,

    mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan

    data, mendistribusikannya secara terbatas, dan mempublikasikannya di internet

    atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta izin kepada

    saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.

    Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya.

    Dibuat di Yogyakarta

    Pada tanggal 12 Maret 2009

    Yang menyatakan

    Tri Ningsih

    vii

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • ABSTRAK

    PROFESIONALITAS KERJA GURU DITINJAU DARI TINGKAT PENDIDIKAN, MASA KERJA, DAN STATUS KEPEGAWAIAN

    Survei : Guru-guru SMA se-Kota Yogyakarta

    Tri Ningsih Universitas Sanata Dharma

    2009

    Penelitian ini bertujuan mengetahui: (1) perbedaan profesionalitas kerja guru ditinjau dari tingkat pendidikan; (2) perbedaan profesionalitas kerja guru ditinjau dari masa kerja; dan (3) perbedaan profesionalitas kerja guru ditinjau dari status kepegawaian.

    Penelitian ini merupakan penelitian survei. Jumlah populasi penelitian sebanyak 1.829 guru. Sampel penelitian adalah guru-guru Sekolah Menengah Atas se-Kota Yogyakarta yang berjumlah 317 orang. Teknik penarikan sampel adalah purposive sampling. Teknik pengumpulan data adalah kuesioner. Teknik analisis data menggunakan Analysis of Variance (ANOVA).

    Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) tidak ada perbedaan profesionalitas kerja guru ditinjau dari tingkat pendidikan (sign. value= 0,659 > α= 0,05); (2) tidak ada perbedaan profesionalitas kerja guru ditinjau dari masa kerja (sign. value= 0,324 > α=0,05) dan (3) tidak ada perbedaan profesionalitas kerja guru ditinjau dari status kepegawaian (sign. value=0,539 > α=0,05).

    viii

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • ABSTRACT

    TEACHER’S PROFESSION PERCEIVED FROM LEVEL OF EDUCATION, PERIOD OF SERVICE, AND OFFICIAL STATUS

    A Survey done on High School Teachers in Yogyakarta

    Tri Ningsih Sanata Dharma University

    2009

    The research aims to find out the difference of teacher’s profession perceived from (1) level of education; (2) period of service; (3) official status.

    This study is a kind of an observation research. The research population was all high school teachers in Yogyakarta. The samples were 317 teachers. The technique of taking samples was purposive sampling. The technique of collecting data was questionnaire. The technique of analysing the data was Analyse Of Variance (ANOVA).

    The results of the research show that there isn’t any difference in teachers profession perceived from (1) level of education (sign. value= 0,659> α= 0,05); (2) period of service (sign. value= 0,324> α= 0,05); and (3) official status (sign. value= 0,539> α= 0,05).

    ix

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • KATA PENGANTAR

    Puji syukur dan terima kasih kepada Tuhan Yang Maha Kasih, yang telah

    memberikan bimbingan kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini.

    Penulisan skripsi ini bertujuan untuk memenuhi salah satu syarat untuk

    memperoleh gelar sarjana pada Program Studi Pendidikan Akuntansi, Fakultas

    Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma. Dalam menyelesaikan

    skripsi ini penulis mendapat bantuan, bimbingan dan arahan dari berbagai pihak.

    Untuk itu penulis mengucapkan terima kasih yang tak terhingga kepada:

    a. Romo Dr. Ir. Paulus Wiryono Priyotamtama, S.J. selaku Rektor Universitas

    Sanata Dharma yang telah memberikan kesempatan untuk belajar dan

    mengembangkan kepribadian kepada penulis.

    b. Bapak Drs. T. Sarkim, M.Ed., Ph.D selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu

    Pendidikan, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.

    c. Bapak Y. Harsoyo, S.Pd., M.Si. selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu

    Pengetahuan Sosial Universitas Sanata Dharma.

    d. Bapak Laurentius Saptono, S.Pd., M.Si. selaku Ketua Program Studi

    Pendidikan Akuntansi Universitas Sanata Dharma dan Pembimbing yang telah

    bersedia menyediakan waktu, memberikan saran dan kritik yang sangat berarti

    dalam membimbing penyelesaian skripsi ini.

    e. Bapak S. Widanarto, S.Pd., M.Si dan Ibu Cornelio Purwantini, S.Pd., M.SA

    selaku dosen penguji yang telah meluangkan waktu dalam memberikan

    bimbingan, kritik, dan saran untuk kesempurnaan skripsi ini.

    x

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • f. Staf pengajar Program Studi Pendidikan Akuntansi yang telah memberikan

    tambahan pengetahuan selama proses perkuliahan.

    g. Keluarga terkasih bapak ibu di rumah yang telah sabar menunggu & danardono

    sahabat hati yang ada selalu.

    h. Teman-teman, Dwi In teman sepenelitian, Via juga teman-teman PAK’A &

    PAK’B ’04 atas hari-hari bersamanya selama perkuliahan bertahun-tahun.

    i. Semua pihak yang telah membantu dan tidak bisa disebutkan satu persatu.

    Penulis menyadari skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan, dan

    karenanya peniulis mengharapkan berbagai kritik, saran dari semua pihak.

    Semoga skripsi ini bermanfaat bagi banyak pembaca.

    Yogyakarta, 6 Maret 2009

    Penulis

    xi

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • DAFTAR ISI

    HALAMAN JUDUL ..................................................................................... i

    HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .......................................... ii

    HALAMAN PENGESAHAN .................................................................... iii

    PERSEMBAHAN ....................................................................................... iv

    MOTTO ..................................................................................................... v

    PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ..................................................... vi

    LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI .................... vii

    ABSTRAK ............................................................................................... viii

    ABSTRACT ................................................................................................ ix

    KATA PENGANTAR ................................................................................. x

    DAFTAR TABEL ...................................................................................... xv

    DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................. xvi

    BAB I PENDAHULUAN

    A. Latar Belakang Masalah ........................................................... 1

    B. Batasan masalah ........................................................................ 4

    C. Rumusan Masalah ..................................................................... 5

    D. Tujuan Penelitian ...................................................................... 5

    E. Manfaat Penelitian .................................................................... 6

    BAB II TINJAUAN PUSTAKA

    A. Tinjauan Teoritik

    xii

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 1. Profesionalitas Kerja Guru ................................................ 7

    2. Tingkat Pendidikan ............................................................ 12

    3. Masa Kerja ......................................................................... 14

    4. Status Kepegawaian ........................................................... 15

    B. Kerangka Berpikir ..................................................................... 17

    C. Hipotesis ................................................................................... 20

    BAB III METODOLOGI PENELITIAN

    A Jenis Penelitian .......................................................................... 21

    B. Lokasi dan Waktu Penelitian .................................................... 21

    C. Subjek Dan Objek Penelitian .................................................... 21

    D. Populasi Dan Sampel ................................................................ 22

    E. Operasionalisasi Variabel ......................................................... 23

    F. Teknik Pengumpulan Data ........................................................ 28

    G. Teknik Pengujian Instrumen .................................................... 28

    H. Teknik Analisis Data ............................................................... 32

    BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

    A. Deskripsi Data ......................................................................... 37

    1. Deskripsi Responden Penelitian ........................................ 37

    2. Profesionalitas Kerja Guru ................................................ 40

    B. Analisis Data ............................................................................ 44

    C. Pembahasan ............................................................................. 51

    BAB V KESIMPULAN, SARAN, DAN KETERBATASAN

    xiii

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • A. Kesimpulan .............................................................................. 60

    B. Saran ........................................................................................ 60

    C. Keterbatasan ............................................................................ 63

    DAFTAR PUSTAKA

    LAMPIRAN-LAMPIRAN

    xiv

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • xv

    DAFTAR TABEL

    Tabel 3.1 Operasionalisasi Variabel Profesionalitas Kerja Guru............................... 23

    Tabel 3.2 Skoring Pernyataan Profesionalitas Kerja Guru ........................................ 26

    Tabel 3.3 Rangkuman Uji Validitas Untuk Variabel Profesionalitas Kerja Guru ..... 29

    Tabel 3.4 Rumusan Perhitungan Anova .................................................................... 35

    Tabel 4.1 Sebaran Responden Penelitian ................................................................... 37

    Tabel 4.2 Tingkat Pendidikan Responden ................................................................. 38

    Tabel 4.3 Masa Kerja Responden .............................................................................. 38

    Tabel 4.4 Status Kepegawaian Responden ................................................................ 39

    Tabel 4.5 Profesionalitas Kerja Guru ......................................................................... 40

    Tabel 4.6 Profesionalitas Kerja Guru Ditinjau Dari Tingkat Pendidikan .................. 40

    Tabel 4.7 Profesionalitas Kerja Guru Ditinjau Dari Masa Kerja ............................... 41

    Tabel 4.8 Profesionalitas Kerja Guru Ditinjau Dari Status Kepegawaian ................. 43

    Tabel 4.9 Rangkuman Hasil Pengujian Normalitas Variabel

    Profesionalitas Kerja Guru Ditinjau Dari Tingkat Pendidikan .................. 45

    Tabel 4.10 Rangkuman Hasil Pengujian Normalitas Variabel

    Profesionalitas Kerja Guru Ditinjau Dari Masa Kerja ............................... 45

    Tabel 4.11 Rangkuman Hasil Pengujian Normalitas Variabel

    Profesionalitas Kerja Guru Ditinjau Dari Status Kepegawaian ................. 46

    Tabel 4.12 Rangkuman Tabel Homogenitas .............................................................. 47

    Tabel 4.13 Tabel ANOVA Profesionalitas Kerja Guru Ditinjau Dari

    Tingkat Pendidikan ................................................................................... 48

    Tabel 4.14 Tabel ANOVA Profesionalitas Kerja Guru Ditinjau Dari Masa Kerja ... 49

    Tabel 4.15 Tabel ANOVA Profesionalitas Kerja Guru Ditinjau

    Dari Status Kepegawaian ........................................................................... 50

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • DAFTAR LAMPIRAN

    LAMPIRAN 1. KUESIONER PENELITIAN ........................................................... 68

    LAMPIRAN 2. DATA VALIDITAS DAN RELIABILITAS ................................... 77

    LAMPIRAN 3. DATA INDUK PENELITIAN ........................................................ 85

    LAMPIRAN 4. ANALISIS DATA............................................................................ 98

    LAMPIRAN 5. SURAT IZIN PENELTIAN ............................................................. 106

    xvi

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • BAB I

    PENDAHULUAN

    A. Latar Belakang

    Keberhasilan pembangunan suatu bangsa sangat dipengaruhi oleh

    kualitas sumber daya manusia (SDM) yang dimilikinya. Kualitas SDM

    tersebut meliputi seluruh kemampuan dan potensi diri yang dimiliki oleh

    setiap individu terkait. Untuk menghasilkan individu yang berkualitas

    diperlukan suatu tatanan sistem pendidikan yang berkualitas pula. Guru

    merupakan salah satu komponen yang memegang peran utama dalam sistem

    pendidikan tersebut.

    Perkembangan profesi guru sejalan dengan perkembangan masyarakat

    dan sistem persekolahan. Sejalan dengan perkembangan masyarakat, guru

    dituntut memiliki tingkat kemampuan yang memadai dalam mendayagunakan

    teknologi komunikasi dan informasi. Guru dengan kemampuan artifisialnya

    dituntut untuk dapat membelajarkan siswa dalam jumlah yang besar dan selalu

    mempersiapkan diri menghadapi perkembangan jaman yang semakin

    mengglobal. Sementara sejalan dengan perkembangan sistem persekolahan,

    guru dituntut memiliki kompetensi – kompetensi tertentu yang harus dikuasai

    sesuai dengan standar mutu yang sudah ditetapkan pemerintah.

    Kompetensi-kompetensi keguruan yang dituntut untuk dikuasai seorang

    guru yang profesional pada saat ini adalah kompetensi pedagogik, kompetensi

    kepribadian, kompetensi profesional, dan kompetensi sosial (Standar Nasional

    1

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 2

    Pendidikan, Pasal 28 ayat 3). Kompetensi pedagogik adalah kemampuan

    mengelola pembelajaran peserta didik yang meliputi: pemahaman terhadap

    peserta didik, perancangan dan pelaksanaan pembelajaran, evaluasi hasil

    belajar, serta pengembangan peserta didik untuk mengaktualisaikan berbagai

    potensi yang dimilikinya. Kompetensi kepribadian adalah kemampuan

    kepribadian yang mantap, stabil, dewasa, arif, dan berwibawa menjadi teladan

    bagi peserta didik dan berakhlak mulia. Kompetensi profesional adalah

    kemampuan penguasaan materi pembelajaran secara luas dan mendalam yang

    memungkinkan membimbing peserta didik memenuhi standar kompetensi.

    Kompetensi sosial adalah kemampuan guru sebagai bagian dari masyarakat

    untuk berkomunikasi dan bergaul secara efektif dengan peserta didik dan

    masyarakat sekitar.

    Banyak permasalahan yang dihadapi para guru karena

    ketidakmampuannya menyesuaikan diri dengan perubahan yang terjadi di

    sekelilingnya sebagai akibat dari keterbatasan mereka sebagai individu

    ataupun kemampuan sekolah dan pemerintah. Permasalahaan semakin tampak

    oleh sebab adanya tuntutan agar institusi pendidikan termasuk guru untuk

    selalu menyesuaikan diri dengan segala perkembangan yang ada dalam

    masyarakat. Berhadapan dengan tantangan seperti itu baik pemerintah maupun

    guru harus berusaha untuk menumbuhkan dan meningkatkan profesionalitas

    kerjanya.

    Ada berbagai faktor yang berhubungan dengan profesionalitas kerja

    guru, diantaranya: tingkat pendidikan guru, masa kerja guru, dan status

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 3

    kepegawaian guru. Tingkat pendidikan yang ditempuh seorang guru adalah

    salah satu unsur penentu keahliannya dalam bekerja. Guru yang menempuh

    tingkat pendidikan yang lebih tinggi diduga akan memiliki kemampuan pada

    proses belajar siswa, menguasai secara mendalam materi pelajaran dan metode

    pembelajaran, mampu berpikir sistematis tentang apa yang dilakukannya dan

    belajar dari pengalamannya, serta menyadari bagian dari masyarakat belajar

    dalam lingkungan profesinya. Keseluruhan hal itu memungkinkan mereka

    untuk selalu meningkatkan profesionalitas kerjanya. Jadi jelas bahwa semakin

    tinggi tingkat pendidikan yang dimiliki seorang guru, maka semakin tinggi

    profesionalitas kerjanya. Sedangkan guru dengan tingkat pendidikan yang

    rendah, maka rendah pula pemahamannya akan pengetahuan dari kompetensi

    – kompetensi keguruan yang sebenarnya dituntut untuk dimiliki olehnya

    sehingga hal ini akan berdampak pada rendahnya profesionalitas kerjanya.

    Ditinjau dari masa kerja, guru dengan masa kerja yang lama diduga

    memiliki profesionalitas kerja yang tinggi. Hal ini disebabkan pada rentang

    waktu yang lama seseorang akan memiliki pemahaman, pengetahuan, dan

    kebiasaan yang lebih baik. Selama rentang waktu itu, guru tersebut dapat

    selalu belajar dan akhirnya kemampuannya menjadi semakin terasah. Hal ini

    berbeda dengan pengetahuan dan kompetensi dari seseorang yang belum

    begitu berpengalaman dimana mereka cenderung memiliki keahlian profesi

    yang belum teruji. Dengan demikian diduga kuat bahwa semakin lama masa

    kerja yang dilalui oleh guru, semakin tinggi pula profesionalitas kerjanya, dan

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 4

    sebaliknya semakin pendek masa kerjanya semakin rendah pula

    profesionalitas kerjanya.

    Status kepegawaian yang dimiliki seorang guru diduga juga akan

    mempengaruhi profesionalitas kerjanya. Guru dengan status pegawai tetap,

    misalnya, dilihat dari aspek ekonomi guru cenderung mendapatkan imbalan

    yang lebih baik dibandingkan dengan guru berstatus pegawai tidak tetap

    ataupun guru honorer. Dari aspek psikologis dan sosial pun guru berstatus

    pegawai tetap akan lebih memiliki keadaan psikologis dan sosial yang lebih

    baik dibanding guru berstatus tidak tetap atau guru honorer. Jadi diduga kuat

    bahwa semakin tinggi status kepegawaian guru semakin tinggi pula

    profesionalitas kerjanya, dan sebaliknya semakin rendah status

    kepegawaiannya smakin rendah pula profesionalitas kerjanya

    Dari uraian di atas, diketahui bahwa ada banyak hal yang dapat

    mempengaruhi profesionalitas kerja guru. Pada penelitian ini, penulis tertarik

    untuk melakukan penelitian dengan judul “PROFESIONALITAS KERJA

    GURU DITINJAU DARI TINGKAT PENDIDIKAN, MASA KERJA, DAN

    STATUS KEPEGAWAIAN”. Penelitian ini merupakan penelitian survei yang

    dilakukan di beberapa SMA swasta dan negeri di kota Yogyakarta.

    B. Batasan Masalah

    Banyak faktor yang mempengaruhi tingkat profesionalitas kerja guru.

    Faktor-faktor tersebut antara lain faktor pendidikan, ekonomi, sosial, dan

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 5

    budaya. Fokus penelitian ini adalah tingkat pendidikan, masa kerja, dan status

    kepegawaian guru.

    C. Rumusan Masalah

    Berdasarkan latar belakang masalah di atas, dirumuskan masalah sebagai

    berikut :

    1. Apakah ada perbedaan profesionalitas kerja guru ditinjau dari tingkat

    pendidikan?

    2. Apakah ada perbedaan profesionalitas kerja guru ditinjau dari masa kerja?

    3. Apakah ada perbedaan profesionalitas kerja guru ditinjau dari status

    kepegawaian?

    D. Tujuan Penelitian

    Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini adalah

    sebagai berikut :

    1. Untuk mengetahui profesionalitas kerja guru ditinjau dari tingkat

    pendidikan.

    2. Untuk mengetahui profesionalitas kerja guru ditinjau dari masa kerja.

    3. Untuk mengetahui profesionalitas kerja guru ditinjau dari status

    kepegawaian.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 6

    D. Manfaat Penelitian

    1. Bagi Lembaga Pendidikan

    Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi mengenai

    faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat profesionalitas kerja guru serta

    membantu untuk meningkatkan profesionalitas kerja guru.

    2. Bagi Universitas Sanata Dharma

    Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan referensi bagi para

    mahasiswa berikutnya dan menjadi pembanding untuk penelitian sejenis

    serta sebagai tambahan pengetahuan bagi pihak-pihak yang membutuhkan.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • BAB II

    TINJAUAN PUSTAKA

    A. Profesionalitas Kerja Guru

    Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (1990:702), kata “profesional”

    berasal dari kata sifat (adjektiva) yang berarti bersangkutan dengan profesi;

    memerlukan kepandaian khusus untuk menjalankannya; mengharuskan

    adanya pembayaran untuk melakukannya (bukan amatir). Kenneth Lynn

    dalam Muhammad Nurdin (2008:100) memberikan definisi profesi sebagai

    berikut: “ A profession delivers esoteric service based on esoteric knowledge

    systematically formulated and applied to the needs of a client” (suatu profesi

    yang menyajikan jasa dengan berdasarkan pada ilmu pengetahuan yang

    dipahami oleh orang tertentu secara sistematik yang diformulasikan dan

    diterapkan untuk memenuhi kebutuhan klien). Dari pengertian tersebut, dapat

    ditarik pengertian bahwa dalam suatu pekerjaan yang bersifat profesional

    dipergunakan teknik serta prosedur yang bertumpu pada landasan intelektual,

    yang secara sengaja harus dipelajari dan secara langsung dapat dipergunakan

    bagi kemaslahatan orang lain. Pekerjaan yang bersifat profesional adalah

    pekerjaan yang hanya dapat dilakukan oleh mereka yang khusus dipersiapkan

    untuk itu dan bukan pekerjaan lain (Samana, 1989:40).

    Pengajaran dilaksanakan oleh tenaga-tenaga profesional. Tingkat

    profesionalisasi itu didasarkan pada kemampuan khusus, pengalaman, latar

    belakang akademis, ijazah, dan gelar yang dimilikinya. Chamberlin seperti

    7

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 8

    dikutip oleh Oemar Hamalik (2006:26) menyebutkan tingkat-tingkat

    profesional terdiri dari: cadet teacher, executive teacher, lead teacher, master

    teacher, provisional teacher, profesional teacher, regular teacher, senior

    teacher, special teacher, teacher assistant, teacher intern, dan team teacher.

    Siegart sebagaimana dikutip oleh Rahardi (Media MNPK, 1998:29)

    menyatakan bahwa ada tiga sikap dasar bagi individu dan masyarakat untuk

    dapat menjadi profesional antara lain adanya keseimbangan antara sikap

    altruistik dengan sikap non altruistik atau egoistik dalam diri individu maupun

    masyarakat, adanya penonjolan kepentingan luhur dalam praktek kerja

    keseharian dan munculnya sikap solider antar teman seprofesi. Menurut

    Rahardi (Media MNPK, 1998:30), profesionalisme kerja memiliki tiga ciri

    utama yang saling terkait sebagai berikut:

    1. Adanya kapasitas atau stok keahlian yang bersumber pada ilmu pengetahuan dan teknologi yang benar dan mapan

    2. Adanya moral, etika, serta perilaku baik secara individu maupun kelompok yang baik.

    3. Adanya pelayanan atau pengabdian yang tulus terhadap individu, masyarakat dan lingkungan.

    Berdasarkan penjelasan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa jabatan

    guru tergolong jabatan profesional karena memenuhi ke tiga macam sikap

    dasar profesionalisme.

    Dalam Undang – Undang tentang Guru tahun 2005 BAB I pasal 1

    disebutkan pula bahwa :

    “Guru adalah tenaga profesional yang mempunyai dedikasi dan loyalitas tinggi dengan tugas utama menjadi agen pembelajaran yang memotivasi, memfasilitasi, mendidik, membimbing, dan melatih peserta didik sehingga menjadi manusia berkualitas yang mengaktualisasikan potensi

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 9

    kemanusiaannya secara optimum, pada jalur pendidikan formal jenjang pendidikan dasar dan menengah, termasuk pendidikan anak usia dini formal”.

    Ciri-ciri profesional tugas guru sebagai pendidik dan pengajar menurut

    Hariwung (1989:9) antara lain :

    1. Adanya suatu keutuhan teori intelektual, yang diperluas oleh penelitian dan terorganisasi. Hal ini sudah dapat dipenuhi dengan adanya teori – teori tentang ilmu kependidikan yang dikembangkan dalam penelitian.

    2. Adanya teknik intelektual. Disini terdapat sejumlah teknik intelektual yang meliputi metodologi pengajaran, teknik evaluasi, dan teknik metodologi penelitian pendidikan.

    3. Penggunaan teknik tersebut terhadap peristiwa – peristiwa praktis. Metode dan teknik pendidikan dimaksud juga sudah banyak membantu dalam pemecahan masalah-masalah praktis di dalam berbagai situasi di sekolah

    4. Suatu jangka waktu latihan dan sertifikasi yang relatif lama. 5. Serangkaian standar atau patokan dan suatu ketentuan etika yang

    dilaksanakan. Untuk ini, terdapat Kode Etik Guru Indonesia, yang ditetapkan dalam Konggres PGR ke XII tanggal 21-25 November 1973 di Jakarta.

    6. Kemampuan untuk menerapkan kepemimpinannya sendiri. Tugas guru di dalam proses belajar mengajar adalah suatu penerapan kepemimpinan kependidikan, yang bersumber pada kepemimpinan pendidikan secara struktural dalam Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

    7. Suatu perhimpunan anggota-anggota profesi dengan kualitas komunikasi yang tinggi.

    8. Pengakuan sebagai profesi. Pengakuan dimaksud ditunjukkan oleh penempatan lulusan dalam bidang pekerjaan sebagai guru di sekolah sesuai dengan jenjang pendidikan.

    9. Kepentingan profesional untuk penggunaan tugas guru secara bertanggung jawab. Hal ini ditunjukkan oleh tuntutan masyarakat terhadap kualitas lulusan yang dapat dipertanggung jawabkan.

    10. Hubungan yang mapan antara PGRI dengan organisasi-organisasi profesional lainnya.

    Profesionalitas kerja guru diukur berdasarkan suatu standar kompetensi

    yang telah ditetapkan pemerintah. Menurut Mulyasa (2007:26), kompetensi

    guru merupakan perpaduan antara kemampuan personal, keilmuan, teknologi,

    sosial, dan spiritual yang secara kaffah membentuk kompetensi standar profesi

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 10

    guru, yang mencakup penguasaan materi, pemahaman peserta didik

    pembelajaran yang mendidik, pengembangan pribadi dan profesionalisme.

    Dalam Standar Nasional Pendidikan pasal 28 ayat 3 disebutkan bahwa

    kompetensi dasar guru antara lain kompetensi pedagogik, kompetensi

    kepribadian, kompetensi profesional, dan kompetensi sosial. Kompetensi

    pedagogik adalah kemampuan mengelola pembelajaran peserta didik yang

    meliputi pemahaman peserta didik, perancangan dan pelaksanaan

    pembelajaran, evaluasi hasil belajar, serta pengembangan peserta didik untuk

    mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimilikinya. Kompetensi

    kepribadian adalah kemampuan kepribadian yang mantap, stabil, dewasa,arif,

    dan berwibawa menjadi teladan bagi peserta didik dan berakhlak mulia.

    Kompetensi profesional adalah kemampuan penguasaan materi pembelajaran

    secara luas dan mendalam yang memungkinkan membimbing peserta didik

    memenuhi standar kompetensi. Kompetensi sosial adalah kemampuan guru

    sebagai bagian dari masyarakat untuk bergaul dan berkomunikasi secara

    efektif dengan peserta didik dan masyarakat sekitar.

    Peraturan Mendiknas Nomor 16 Tahun 2007 menyebutkan bahwa

    terdapat sejumlah indikator dalam setiap kompetensi dasar keguruan. Dalam

    kompetensi pedagogik, indikator-indikator pengukuran yang termasuk di

    dalamnya antara lain :

    1. Menguasai karakteristik peserta didik dari aspek fisik, moral, sosial, kultural, emosional, dan intelektual.

    2. Menguasai teori belajar dan prinsip-prinsip pembelajaran yang mendidik. 3. Mengembangkan kurikulum yang terkait dengan mata pelajaran yang

    diampu. 4. Menyelenggarakan pembelajaran yang mendidik.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 11

    5. Memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk kepentingan pembelajaran.

    6. Memfasilitasi pengembangan potensi peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimiliki.

    7. Berkomunikasi secara efektif, empatik, dan santun dengan peserta didik. 8. Menyelenggarakan penilaian dan evaluasi proses dan hasil belajar. 9. Memanfaatkan hasil penilaian dan evaluasi untuk kepentingan

    pembelajaran. 10. Melakukan tindakan reflektif untuk peningkatan kualitas pembelajaran.

    Pada kompetensi kepribadian, indikator-indikator pengukuran yang

    termasuk di dalamnya antara lain :

    1. Bertindak sesuai dengan norma agama, hukum, sosial, dan kebudayaan nasional Indonesia.

    2. Menampilkan diri sebagai pribadi yang jujur, berakhlak mulia, dan teladan bagi peserta didik dan masyarakat.

    3. Menampilkan diri sebagai pribadi yang mantap, stabil, dewasa, arif, dan berwibawa.

    4. Menunjukkan etos kerja, tanggung jawab yang tinggi, rasa bangga menjadi guru, dan rasa percaya diri.

    5. Menjunjung tinggi kode etik profesi guru.

    Pada kompetensi sosial, indikator-indikator pengukuran yang

    termasuk di dalamnya antara lain :

    1. Bersikap inklusif, bertindak objektif, serta tidak diskriminatif karena pertimbangan jenis kelamin, agama, ras, kondisi fisik, latar belakang keluaraga, dan status sosial ekonomi.

    2. Berkomunikasi secara efektif, empatik, dan santun dengan sesama pendidik, tenaga kependidikan, orang tua, dan masyarakat.

    3. Beradaptasi di tempat bertugas di seluruh wilayah Republik Indonesia yang memiliki keragaman sosial budaya.

    4. Berkomunikasi dengan komunitas profesi sendiri dan profesi lain secara lisan dan tulisan atau bentuk lain.

    Pada kompetensi profesional, indikator-indikator pengukuran yang

    termasuk di dalamnya antara lain :

    1. Menguasai materi, struktur, konsep, dan pola pikir keilmuan yang mendukung mata pelajaran yang diampu.

    2. Menguasai standar kompetensi dan kompetensi dasar mata pelajaran yang diampu.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 12

    3. Mengembangkan materi pelajaran yang diampu secara kreatif. 4. Mengembangkan keprofesionalan secara berkelanjutan dengan melakukan

    tindakan reflektif. 5. Memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk berkomunikasi

    dan mengembangkan diri.

    A. Tingkat Pendidikan

    Tingkat pendidikan adalah jenjang pendidikan formal yang telah

    diselesaikan seseorang dalam masa hidupnya. Tingkat pendidikan yang

    dimiliki seseorang berdampak pada kompetensi yang dimilikinya. Profesi

    guru telah menjadi profesi yang menuntut dimilikinya profesionalitas kerja

    yang tinggi. Salah satu cara yang dapat membentuk setiap profesional adalah

    melalui pendidikan prajabatan.

    Terdapat empat macam program pendidikan guru antara lain (Sahertian,

    1994:68)

    1. Program non gelar (program diploma) dengan rincian sebagai berikut:

    a. Program Diploma (D1) dengan lama studi 1-2 tahun

    b. Program Diploma II (D2) dengan lama studi 2-3 tahun

    c. Program Diploma III (D3) dengan lama studi 3-5 tahun

    2. Program gelar yang melalui jenjang Sarjana (S1) dengan lama studi 4-7

    tahun

    3. Program Pasca Sarjana (S2) dengan lama studi 6-9 tahun

    4. Program Doktor (S3) dengan lama studi 8-11 tahun

    Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 16 Tahun 2007

    menyebutkan bahwa kualifikasi akademik guru meliputi:

    1. Kualifikasi Akademi Guru Melalui Pendidikan Formal

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 13

    Kualifikasi akademik Guru pada satuan pendidikan jalur formal mencakup kualifikasi akademik Guru Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) atau Taman Kanak-kanak (TK) atau Raudatul Atfal (RA), Guru Sekolah Dasar atau Madrasah Ibtidaiyah (SD/MI), Guru Sekolah Menengah Pertama/Madrasah Tsanawiyah (SMP/MTs), Guru Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah (SMA/MA), Guru Sekolah Dasar Luar Biasa/Sekolah Menengah Luar Biasa/Sekolah Menengah atas Luar Biasa (SDLB/SMPLB/SMALB), dan Guru Sekolah Menengah Kejuruan/Madrasah Aliyah Kejuruan (SMK/MAK) sebagai berikut: a. Kualifikasi Akademik Guru PAUD/TK/RA

    Guru pada PAUD/TK/RA harus memiliki kualifikasi akademik pendidikan minimum Diploma Empat (D4) atau Sarjana (S1) dalam bidang pendidikan anak usia dini atau psikologi yang diperoleh dari program studi yang terakreditasi.

    b. Kualifikasi Akademik Guru SD/MI Guru pada SD/MI, atau bentuk lain yang sederajat, harus memiliki kualifikasi akademik pendidikan minimum Diploma Empat (D-IV) atau Sarjana (S1) dalam bidang pendidikan SD/MI (D-IV/S1 PGSD/PGMI) atau psikologi yang diperoleh dari program studi yang terakreditasi.

    c. Kualifikasi Akademik Guru SMP/MTs Guru pada SMP/MTs, atau bentuk lain yang sederajat, harus memiliki kualifikasi akademik pendidikan minimum Diploma Empat (D-IV) atau Sarjana (S1) program studi yang sesuai dengan mata pelajaran yang diampu, dan diperoleh dari program studi yang terakreditasi.

    d. Kualifikasi Akademik Guru SMA/MA Guru pada SMA/MA, atau bentuk lain yang sederajat, harus memiliki kualifikasi akademik pendidikan minimum Diploma Empat (D–IV) atau Sarjana (S1) program studi sesuai dengan mata pelajaran yang diampu, dan diperoleh dari program studi yang terakreditasi.

    e. Kualifikasi akademik Guru SDLB/SMPLB/SMALB Guru pada SDLB/SMPLB/SMALB, atau bentuk lain yang sederajat, harus memiliki kualifikasi akademik pendidikan minimum Diploma Empat (D–IV) atau Sarjana (S1) program pendidikan khusus atau Sarjana yang sesuai dengan mata pelajaran yang diampu, dan diperoleh dari program studi yang terakreditasi.

    f. Kualifikasi akademik Guru SMK/MAK Guru pada SMK/MAK atau bentuk lain yang sederajat, harus memiliki kualifikasi akademik pendidikan minimum Diploma Empat (D–IV) atau Sarjana (S1) program pendidikan khusus atau Sarjana yang sesuai dengan mata pelajaran yang diampu, dan diperoleh dari program studi yang terakreditasi.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 14

    2. Kualifikasi Akademik Guru Melalui Uji Sertifikasi dan Kesetaraan Kualifikasi akademik yang dipersyaratkan untuk dapat diangkat sebagai Guru dalam bidang – bidang khusus yang sangat diperlukan tetapi belum dikembangkan di perguruan tinggi dapat diperoleh melalui uji kelayakan dan kesetaraan. Uji kelayakan dan kesetaraan bagi seseorang yang memiliki keahlian tanpa ijazah dilakukan oleh perguruan tinggi yang diberi wewenang untuk melaksanakannya.

    C. Masa Kerja

    Kamus Besar Bahasa Indonesia (1990:550), menyebutkan bahwa yang

    dimaksud dengan masa adalah waktu, zaman atau lama waktu tertentu.

    Sedangkan yang dimaksud dengan kerja (1990:428), adalah kegiatan

    melakukan sesuatu; sesuatu yang dilakukan untuk mencari nafkah. Jadi yang

    dimaksud dengan masa kerja adalah rentang masa seorang guru

    melaksanakan tugasnya sebagai pengajar pada suatu lembaga pendidikan

    tertentu. Masa kerja berhubungan dengan waktu kerja seseorang yaitu dari

    segi kuantitas seseorang di dalam menjalani pekerjaannya (Tulus, 1992:113).

    Pengalaman mengajar adalah masa kerja guru dalam melaksanakan tugasnya

    sebagai pendidik pada satuan pendidikan tertentu sesuai dengan surat tugas

    dari lembaga yang berwenang (dapat dari pemerintah, dan atau kelompok

    masyarakat penyelenggara pendidikan). Bukti fisik dari komponen ini dapat

    berupa surat keputusan atau surat keterangan yang sah dari lembaga

    berwenang (Muslich, 2007:14). Masa kerja seorang guru berstatus PNS

    terhitung pada saat diterimanya SK (Surat Keputusan) yang diterbitkan oleh

    Departemen Pendidikan Nasional. Sedangkan untuk guru berstatus non PNS

    masa kerjanya terhitung saat diterimanya surat pengangkatan yang

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 15

    dikeluarkan oleh lembaga atau satuan pendidikan tempat ia bekerja. Masa

    kerja biasa dihitung dalam satuan tahun.

    D. STATUS KEPEGAWAIAN

    Secara umum status kepegawaian tenaga pendidikan pada suatu

    lembaga pendidikan dapat dibedakan menjadi dua, yaitu : guru tetap dan guru

    tidak tetap (Suwondo, 2003:439)

    1. Guru tetap. Guru tetap adalah guru yang telah diangkat menjadi pegawai

    tetap pada suatu instansi pendidikan yang berkewajiban mengajar 24 jam

    per minggu dan melaksanakan tugas administrasi lainnya. Guru Tetap

    dapat berstatus pegawai negeri sipil (PNS) atau bukan PNS.

    2. Guru tidak tetap. Guru tidak tetap adalah guru yang belum diangkat

    menjadi pegawai tetap pada suatu instansi pendidikan, baik instansi

    pendidikan negeri maupun swasta. Guru tidak tetap dapat berstatus guru

    bantu. Pengadaan guru bantu dapat dilakukan melalui ikatan kerja dengan

    sistem kontrak yang sebelumnya proses seleksi yang berorientasi pada

    standar kompetensi guru dan dilaksanakan secara terpadu melalui kerja

    sama antara pemerintah pusat, propinsi dan kabupaten /kota.

    Ada pula yang membedakan status kepegawaian guru menjadi :

    1. Pegawai Negeri Sipil

    2. Guru Tetap Yayasan

    3. Guru Bantu

    4. Guru Honorer

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 16

    Undang-Undang Tentang Guru tahun 2005 pasal 1 menyebutkan bahwa :

    Guru tetap adalah guru yang dipekerjakan secara permanen oleh pemerintah, pemerintah daerah, BHP, atau badan hukum lainnya yang menyelenggarakan satuan pendidikan. Guru tetap Pegawai Negeri Sipil (PNS) adalah guru tetap yang diangkat sebagai pegawai negeri sipil oleh pemerintah dan/ pemerintah daerah berdasarkan peraturan peraturan perundang-undangan yang berlaku Guru tetap non PNS adalah guru tetap yang diangkat oleh BHP, atau badan hukum lainnya yang menyelenggarakan satuan pendidikan, berdasarkan perjanjian kerja. Guru tidak tetap adalah guru yang diangkat secara sementara oleh pemerintah, pemerintah daerah, BHP, atau badan hukum lainnya yang menyelenggarakan satuan pendidikan, berdasarkan perjanjan kerja. Status karyawan pada suatu organisasi dapat pula dibedakan menjadi

    (http/www.portalhr.com):

    1. Karyawan kontrak. Karyawan kontrak adalah karyawan yang dipekerjakan

    oleh perusahaan untuk jangka waktu tertentu, waktunya terbatas maksimal

    hanya tiga tahun. Status karyawan kontrak hanya dapat dapat diterapkan

    untuk pekerjaan tertentu yang menurut jenis dan sifat atau kegiatan

    pekerjaannya akan selesai dalam waktu tertentu, yaitu :

    a. Pekerjaan yang sekali selesai atau yang sementara sifatnya.

    b. Pekerjaan yang diperlkirakan peyelesaiannya dalam waktu yang tidak

    terlalu lama dan paling lama 3 (tiga) tahun.

    c. Pekerjaan yang bersifat musiman.

    d. Untuk pekerjaan yang bersifat tetap, tidak dapat diberlakukan status

    karyawan kontrak.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 17

    e. Jika setelah kontrak kemudian perusahaan atau organisasi menetapkan

    yang bersangkutan menjadi karyawan tetap, maka masa kontrak tidak

    dihitung sebagai masa kerja.

    2. Karyawan tetap. Karyawan tetap adalah karyawan yang bekerja pada suatu

    organisasi dimana tidak ada batasan jangka waktu lamanya karyawan

    tersebut bekerja. Hubungan kerja antara organisasi dan karyawan tetap

    dituangkan dalam perjanjian kerja untuk waktu tidak tertentu. Perusahaan

    atau organisasi dapat mensyaratkan masa percobaan maksimal tiga bulan,

    dan masa kerja dihitung sejak masa percobaan.

    E. Kerangka Berpikir

    1. Profesionalitas Kerja Guru Ditinjau dari Tingkat Pendidikan

    Tingkat pendidikan yang dimiliki seseorang akan mempengaruhi cara

    berpikir dan bertindak dalam hidupnya, tidak terkecuali dalam dunia

    pekerjaannya. Orang yang memiliki tingkat pendidikan yang tinggi untuk

    bidang pekerjaannya biasanya cenderung melakukan hal yang

    berhubungan dengan pekerjaannya itu sebaik mungkin. Dengan demikian,

    pekerjaan profesional adalah pekerjaan yang dipersiapkan melalui proses

    pendidikan dan pelatihan. Semakin tinggi tingkat pendidikan yang harus

    dipenuhinya, maka semakin tinggi pula derajat profesi yang diembannya.

    Tinggi rendahnya pengakuan profesionalisme sangat tergantung kepada

    keahlian dan tingkat pendidikan yang ditempuh (Nurdin, 2008:102). Orang

    tersebut akan merasa bahwa pekerjaan yang sudah dijalaninya adalah

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 18

    bagian dari hidupnya dan akan selalu berusaha untuk terus menjaga dan

    memperbaiki mutu kinerjanya. Ia akan bersikap profesional dalam

    pekerjaannya dan terus meningkatkan kompetensinya karena menyadari

    bahwa ilmu yang telah didapatkan pada pendidikan formal harus

    diterapkan dalam pekerjaannya. Sedangkan guru dengan kualifikasi

    pendidikan yang minim cenderung memiliki profesionalitas kerja yang

    rendah karena guru tersebut tidak memiliki kompetensi-kompetensi yang

    seharusnya dimiliki, yang didapat melalui proses pendidikan. Hal ini

    sejalan dengan pendapat Hariwung (1989:11) yang mengatakan bahwa

    untuk menjalankan pekerjaan sesuai dengan tuntutan-tuntutan yang

    dipersyaratkan, maka orang yang dibebani tugas harus memiliki teori atau

    pengetahuan, pandangan atau konsep-konsep yang dapat menjelaskan

    kepadanya tentang pekerjaan tersebut dengan tuntutannya. Berdasarkan

    pengetahuan, pandangan dan pikiran-pikiran dimaksud ia mampu

    menyediakan seperangkat cara-cara operasional, serta informasi dan

    ketrampilan untuk pekerjaan tersebut.

    2. Profesionalitas Kerja Guru Ditinjau dari Masa Kerja

    Rentang waktu yang telah dijalani seseorang dalam bekerja biasanya

    akan membentuk suatu kebiasaan dan kemampuan tersendiri. Masa kerja

    atau waktu merupakan konsep yang sangat penting bagi seorang

    profesional. Waktu yang dipergunakan untuk kegiatan profesional

    (teacher’s time) adalah intensitas waktu dari seorang guru yang digunakan

    untuk tugas-tugas profesionalnya (Nurdin, 2008:113). Orang yang baru

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 19

    menjalani bidang profesi tertentu misalnya mengajar cenderung belum

    memiliki keahlian pedagogik yang cukup tinggi. Namun seiring dengan

    berjalannya waktu, keahlian mengajar (pedagogik) tersebut akan terus

    terasah. Guru akan terus belajar dari tindakan-tindakannya dan

    mengevaluasi hasil pembelajarannya, sehingga akhirnya akan memiliki

    profesionalitas kerja yang tinggi. Hal ini dikuatkan dalam pedoman

    sertifikasi guru dimana uji kompetensi akan dilakukan melalui penilaian

    portofolio. Salah satu komponen portofolio itu adalah pengalaman

    mengajar (Pedoman Penyusunan Perangkat Portofolio, 2007:50 ). Guru

    dengan pengalaman lebih banyak akan berpeluang untuk memperoleh

    sertifikasi dibandingkan dengan guru dengan pengalaman mengajar yang

    sedikit. Jadi jelas terlihat bahwa dengan pengalaman atau masa kerja yang

    lebih panjang akan mempengaruhi tingkat profesionalitas kerja seseorang.

    3. Profesionalitas Kerja Guru Ditinjau dari Status Kepegawaian

    Status kepegawaian yang dimiliki seorang guru sering berdampak

    pada kinerjanya. Guru dengan status karyawan tetap cenderung memiliki

    profesionalitas kerja yang tinggi karena guru tersebut merasa bahwa ia

    adalah milik instansi tempat ia bekerja sehingga ia berusaha menjalankan

    pekerjaaannya sebaik mungkin, berusaha menjaga dan meningkatkan

    nama baik lembaga tempat guru tersebut mengajar. Guru dengan status ini

    diduga memiliki profesionalitas kerja yang lebih baik baik karena guru

    tersebut mendapatkan imbalan yang layak berupa materi dan fasilitas

    lainnya sehingga ia pun berusaha menampilkan kinerjanya sebaik

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 20

    mungkin. Sedangkan guru dengan status karyawan tidak tetap kurang

    memiliki profesionalitas kerja yang baik dalam menjalankan tugasnya. Hal

    ini disebabkan kompensasi yang diterima sangat berbeda dibandingkan

    guru berstatus karyawan tetap. Ditinjau dari aspek sosial dan psikologis,

    karyawan berstatus pegawai tetap atau PNS akan cenderung lebih tenang

    dan nyaman dalam menjalani pekerjaannya sehingga berdampak baik bagi

    prestasi kerjanya dibanding dengan karyawan berstatus karyawan tidak

    tetap.

    F. HIPOTESIS

    Hipotesis adalah suatu kesimpulan yang masih memerlukan jawaban atau

    pembuktian kebenarannya (Soeharto, 1989:134). Dalam penelitian ini,

    hipotesis dirumuskan sebagai berikut:

    1. Ada perbedaan profesionalitas kerja guru ditinjau dari tingkat pendidikan

    2. Ada perbedaan profesionalits kerja guru ditinjau dari masa kerja

    3. Ada perbedaan profesionalitas kerja guru ditinjau dari status kepegawaian

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • BAB III

    METODOLOGI PENELITIAN

    A. Jenis Penelitian

    Jenis penelitian yang dilakukan menggunakan metode survei.

    Surakhmad dalam Arikunto (2006:110) mengatakan bahwa pada umumnya

    survei merupakan cara mengumpulkan data dari sejumlah unit atau individu

    dalam waktu (jangka waktu) yang bersamaan. Jumlahnya biasanya cukup

    besar. Dalam penelitian ini kesimpulan yang ditarik hanya berlaku dan

    terbatas pada guru-guru SMA Negeri dan Swasta di kota Yogyakarta.

    A. Lokasi dan Waktu Penelitian

    1. Lokasi Penelitian

    Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri dan Swasta di Kota

    Yogyakarta.

    2. Waktu Penelitian

    Penelitian dilaksanakan pada bulan Agustus sampai dengan bulan

    November 2008.

    C. Subjek dan Objek Penelitian

    1. Subjek Penelitian

    Subyek penelitian ini adalah guru-guru SMA Negeri dan Swasta di Kota

    Yogyakarta.

    21

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 22

    2. Obyek Penelitian

    Obyek penelitian ini adalah profesionalitas kerja guru ditinjau dari tingkat

    pendidikan, masa kerja, dan status kepegawaian.

    D. Populasi dan Sampel

    1. Populasi

    Populasi adalah totalitas semua nilai yang mungkin hasil menghitung

    ataupun pengukuran kuantitatif maupun kualitatif mengenai karakteristik

    tertentu dari semua anggota kumpulan yang lengkap dan jelas yang ingin

    dipelajari sifat-sifatnya (Sudjana, 1989:6). Sesuai masalah yang diteliti

    maka populasi dalam penelitian ini adalah guru-guru SMA Negeri dan

    Swasta di Kota Yogyakarta yang berjumlah 1.829 orang guru.

    2. Sampel

    Sampel adalah sebagian yang diambil dari populasi dengan menggunakan

    cara-cara tertentu (Sudjana, 1989:161). Ukuran sampel dalam penelitian

    ini ditentukan dengan menggunakan tabel Krecjie. Krecjie dalam

    melakukan perhitungan ukuran sampel didasarkan atas kesalahan 5%, jadi

    sampel yang diperoleh itu mempunyai kepercayaan 95% terhadap populasi

    (Sugiyono, 2007:62) Dalam penelitian ini, sampel yang diambil adalah

    sebagian guru-guru SMA Negeri dan Swasta di Kota Yogyakarta yang

    berjumlah 317 orang. Sampel tersebut diambil dari 8 SMA di kota

    Yogyakarta, yaitu SMA Negeri 3 Yogyakarta, SMA Negeri 9 Yogyakarta,

    SMA Negeri 11 Yogyakarta, SMA BOPKRI 1 Yogyakarta, SMA

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 23

    BOPKRI 2 Yogyakarta, SMA Muhammadyah 2 Yogyakarta, SMA

    Marsudi Luhur, dan SMA Bhinneka Tunggal Ika.

    3. Teknik Penarikan Sampel

    Teknik penarikan sampel yang digunakan adalah purposive sampling.

    Teknik penarikan sampel ini terjadi apabila pengambilan sampel dilakukan

    berdasarkan pertimbangan perorangan atau pertimbangan peneliti seperti

    jumlah sekolah dan karakteristik sekolah.

    E. Operasionalisasi Variabel

    1. Variabel Profesionalitas Kerja Guru

    Profesionalitas kerja guru adalah kemampuan seorang guru dalam

    menguasai kompetensi-kompetensi dasar keguruan dalam menjalankan

    profesinya. Adapun dimensi profesionalitas kerja guru tersebut antara lain

    kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, dan

    kompetensi profesional

    Tabel 3.1 Operasionalisasi Variabel Profesionalitas kerja guru

    Dimensi Indikator Pernyataan Positif Negatif Kompetensi Pedagogik

    1. Menguasai karakteristik peserta didik dari aspek fisik, moral, sosial, kultural, emosional, dan intelektual.

    2. Menguasai teori belajar dan prinsip-prinsip pembelajaran yang mendidik.

    1,2

    4

    3

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 24

    Kompetensi Kepribadian

    3. Mengembangkan kurikulum yang terkait dengan bidang pengembangan yang diampu

    4. Menyelenggarakan kegiatan pengembangan yang mendidik.

    5. Memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk kepentingan penyelenggaraan kegiatan pengembangan yang mendidik.

    6. Memfasilitasi pengembangan potensi peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimiliki.

    7. Berkomunikasi secara efektif, empatik, dan santun dengan peserta didik.

    8. Menyelenggarakan penilaian dan evaluasi proses dan hasil belajar.

    9. Memanfaatkan hasil penilaian dan evaluasi untuk kepentingan pembelajaran.

    10. Melakukan tindakan reflektif untuk peningkatan kualitas pembelajaran.

    1. Bertindak sesuai dengan

    norma agama, hukum, sosial, dan kebudayaan nasional Indonesia.

    2. Menampilkan diri sebagai pribadi yang jujur, berakhlak mulia, dan teladan bagi peserta didik dan masyarakat.

    3. Menampilkan diri sebagai pribadi yang mantap, stabil, dewasa, arif, dan berwibawa.

    4. Menunjukkan etos kerja, tanggung jawab yang tinggi, rasa bangga menjadi guru, dan rasa percaya diri.

    5. Menjunjung tinggi kode etik profesi guru.

    5 6 7 8 9

    10,11

    12,13

    18

    19, 20

    14,15,16

    17

    21

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 25

    Kompetensi Sosial Kompetensi Profesional

    1. Bersikap inklusif, bertindak objektif, serta tidak diskriminatif karena pertimbangan jenis kelamin, agama, ras, kondisi fisik, latar belakang keluaraga, dan status sosial ekonomi.

    2. Berkomunikasi secara efektif, empatik, dan santun dengan sesama pendidik, tenaga kependidikan, orang tua, dan masyarakat.

    3. Beradaptasi di tempat bertugas di seluruh wilayah Republik Indonesia yang memiliki keragaman sosial budaya.

    4. Berkomunikasi dengan komunitas profesi sendiri dan profesi lain secara lisan dan tulisan atau bentuk lain.

    1. Menguasai materi, struktur, konsep, dan pola pikir keilmuan yang mendukung mata pelajaran yang diampu.

    2. Menguasai standar kompetensi dan kompetensi dasar mata pelajaran/bidang pengembangan yang diampu.

    3. Mengembangkan materi pelajaran yang diampu secara kreatif.

    4. Mengembangkan keprofesionalan secara berkelanjutan dengan melakukan tindakan reflektif.

    5. Memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk berkomunikasi dan mengembangkan diri.

    22,

    23

    25, 26

    28, 29, 30

    31

    33

    34, 35

    24

    27

    32

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 26

    Pengukuran atas indikator-indikator profesionalitas kerja guru tersebut

    menggunakan skala Likert. Pemberian skor pada variabel ini tersaji

    sebagai berikut:

    Tabel 3.2 Skoring Pernyataan Profesionalitas Kerja Guru

    Kriteria Jawaban

    Skor Pernyataan Positif Pernyataan Negatif

    Sangat setuju Setuju Ragu - ragu Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju

    5 4 3 2 1

    1 2 3 4 5

    2. Variabel Tingkat Pendidikan

    Tingkat pendidikan adalah pendidikan formal terakhir yang ditempuh atau

    diselesaikan seorang guru. Pemberian skor untuk variabel tingkat

    pendidikan ini adalah sebagai berikut:

    Tingkat pendidikan Skor

    S2 5

    S1/D4 4

    D3 3

    D2 2

  • 27

    penelitian ini masa kerja guru dalam menjalani profesinya dihitung dalam

    satuan tahun. Pemberian skor untuk variabel masa kerja adalah sebagai

    berikut:

    Masa Kerja Skor >25 tahun

    23-25 tahun

    20-22 tahun

    17-19 tahun

    14-16 tahun

    11-13 tahun

    8-10 tahun

    5-7 tahun

    2-4 tahun

    9

    8

    7

    6

    5

    4

    3

    2

    1

    4. Status Kepegawaian

    Status kepegawaian merupakan keadaan atau kedudukan seseorang yang

    berprofesi sebagai guru dalam hubungannya dengan masyarakat keguruan.

    Pengukuran variabel ini adalah sebagai berikut:

    Status Kepegawaian Skor

    PNS 4

    Guru Tetap Yayasan 3

    Guru Bantu 2

    Guru Honorer 1

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 28

    F. Teknik Pengumpulan Data

    1. Kuesioner

    Kuesioner merupakan sejumlah daftar pertanyaan yang diberikan kepada

    responden untuk diisi sesuai dengan keadaan responden. Metode ini

    digunakan untuk mengumpulkan data tentang profesionalitas kerja guru,

    tingkat pendidikan, masa kerja, dan status kepegawaian.

    G. Teknik Pengujian Instrumen

    Di dalam penelitian, data memiliki kedudukan yang paling tinggi karena

    data merupakan penggambaran variabel yang diteliti dan berfungsi sebagai alat

    pembuktian hipotesis. Oleh karena itu benar tidaknya data sangat menentukan

    bermutu tidaknya hasil penelitian. Untuk mengumpulkan data memerlukan

    instrumen penelitian. Instrumen penelitian yang baik harus memenuhi dua

    persyaratan penting yaitu valid dan reliabel.

    1. Pengujian Validitas

    Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat kevalidan

    atau kesahihan suatu instrumen. Dalam penelitian ini validitas akan dihitung

    dengan menggunakan perhitungan korelasi Product Moment (Arikunto,

    2006:170):

    ( )( )( ){ } ( ){ }2222 YYNXX

    YXXYN

    ∑−∑∑−∑Nrxy

    − ∑ ∑∑=

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 29

    Keterangan:

    xyrX∑Y∑XY∑

    = koefisien korelasi = jumlah skor X = jumlah skor Y

    = jumlah hasil kali antara X dan Y N = banyaknya sampel yang diuji

    Koefisien korelasi yang diperoleh dari hasil perhitungan menunjukan

    tinggi rendahnya tingkat validitas instrumen yang diukur. Selanjutnya

    hasil koefisien korelasi ini dibandingkan dengan nilai r korelasi Product

    Moment pada tabel. Jika hasil r hitung lebih besar dari r tabel maka butir

    pertanyaan tersebut dikatakan valid, dan begitu sebaliknya.

    Uji validitas dilakukan terhadap item-item pernyataan variabel

    profesionalitas kerja guru, dilakukan pada guru-guru Sekolah Menengah

    Atas diluar yang menjadi sampel penelitian ini. Berikut adalah rangkuman

    uji validitas untuk variabel profesionalitas kerja guru :

    Tabel 3.3 Rangkuman Uji Validitas Untuk Variabel Profesionalitas Kerja

    Guru

    Butir No Korelasi Dengan Koreksi Status 1 0.569 Valid 2 0.825 Valid 3 0.527 Valid 4 0.633 Valid 5 0.655 Valid 6 0.435 Valid 7 0.506 Valid 8 0.497 Valid 9 0.414 Valid 10 0.649 Valid 11 0.620 Valid

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 30

    12 0.694 Valid 13 0.711 Valid 14 0.511 Valid 15 0.579 Valid 16 0.571 Valid 17 0.392 Valid 18 0.080 Tidak Valid 19 0.534 Valid 20 0.430 Valid 21 0.610 Valid 22 0.391 Valid 23 0.458 Valid 24 0.212 Tidak Valid 25 0.104 Tidak Valid 26 0.583 Valid 27 0.447 Valid 28 0.558 Valid 29 0.624 Valid 30 0.636 Valid 31 0.570 Valid 32 0.706 Valid 33 0.651 Valid 34 0.717 Valid 35 0.427 Valid 36 0.575 Valid 37 0.617 Valid 38 0.485 Valid 39 0.132 Tidak Valid

    Pengambilan keputusan ini dilakukan dengan cara membandingkan

    nilai- nilai koefisien rhitung masing- masing butir dengan nilai koefisien rtabel.

    Dengan jumlah data (N) sebanyak 33 responden dan taraf signifikansi

    5% atau 0,05 maka diperoleh nilai rtabel sebesar 0,228. Maka bila nilai

    koefisien rhitung lebih kecil dari 0.228 adalah tidak valid. Dari tabel diatas

    dapat terlihat bahwa dari ke 39 pernyataan terdapat 4 buah pernyataan

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 31

    yang tidak valid. Keempat pernyataan tersebutt selanjutnya tidak

    digunakan dalam penelitian ini.

    2. Pengujian Reliabilitas

    Reliabilitas menunjuk pada suatu pengertian bahwa suatu instrumen

    dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data, karena

    instrumen itu sudah baik. Instrumen yang baik tidak akan bersifat

    tendensius, mengarahkan responden untuk memilih jawaban – jawaban

    tertentu. Rumus Alpha digunakan untuk mencari reliabilitas instrumen

    yang skornya bukan satu dan nol, misalnya angket atau soal bentuk uraian

    (Arikunto, 1989 : 164).

    Rumus Alpha:

    ( ) ⎥⎦⎤

    ⎢⎣

    ⎡ ∑−⎥

    ⎤⎢⎣

    ⎡−

    = 22

    11 11 tb

    kkr

    σσ

    Keterangan:

    =11r reliabilitas instrumen = k=∑ 2bσ=2tσ

    banyaknya butir pertanyaan jumlah varian butir

    varian total Tingkat reliabilitas kuesioner diuji pada taraf signifikansi 5%. Instrumen

    dikatakan reliabel apabila nilai r alpha > 0,60 dan instrumen dikatakan

    tidak reliabel apabila nilai alpha < 0,60 (Nunnaly dalam Imam Ghozali,

    2001:20).

    Uji reliabilitas instrumen dilakukan dengan menggunakan rumus

    Alpha Cronbach dan dikerjakan dengan menggunakan rumus SPSS for

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 32

    Windows versi 16,0. Dari tiga puluh sembilan butir pernyataan pada

    variabel profesionalitas kerja guru diperoleh nilai koefisien alpha (rtt)

    sebesar 0,740. Pengambilan kesimpulan dilakukan dengan

    membandingkan nilai koefisien alpha dengan 0,60 dari hasil perhitungan

    diperoleh nilai koefisien alpha lebih besar daripada nilai 0,60. Hal ini

    membuktikan bahwa instrumen profesionalitas kerja guru dapat

    dikatakan reliabel.

    H. Teknik analisis data

    1. Statistik Deskriptif

    Analisis ini digunakan untuk mendeskripsikan data hasil pengumpulan

    data yang sudah didapat dan penelitian lapangan yang meliputi responden,

    variabel profesionalitas kerja guru ditinjau dari tingkat pendidikan, masa

    kerja, dan status kepegawaian. Maka untuk keperluan deskripsi data

    digunakan tabel distribusi frekuensi untuk setiap variabel.

    2. Uji Prasyarat Analisis

    a. Uji Normalitas

    Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah data yang

    terjaring berdistribusi normal atau tidak. Pengujian normalitas

    dilakukan dengan menggunakan uji Kolmogorov Smirnov (uji K-S).

    Uji K-S ini digunakan untuk menguji apakah dua sampel berasal dari

    populasi - populasi yang memiliki distribusi yang sama atau berbeda.

    Dasar pengujian ini adalah membandingkan dua distribusi kumulatif

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 33

    dan memfokuskan pada selisih terbesar antara kedua distribusi

    tersebut dengan rumus (Sudrajat, 1985:39):

    D = Max [ ])()( iNi XSXFo −

    Keterangan :

    D = Deviasi atau penyimpangan maximum Fo(Xi) = Proporsi yang diharapkan dari nilai yang sama atau lebih

    kecil dari Xi SN(Xi) = Distribusi frekuensi kumulatif yang diobservasi dari satu

    sampel random dengan N observasi. Selanjutnya untuk mengetahui apakah distribusi frekuensi masing –

    masing variabel normal atau tidak dilakukan dengan ketentuan sebagai

    berikut:

    1) Jika nilai probabilita lebih besar dari 05,0=α berarti sebaran data

    normal

    2) Jika nilai probabilita lebih kecil dari 05,0=α berarti sebaran data

    tidak normal.

    b. Uji Homogenitas

    Pengujian ini digunakan untuk menguji kesamaan varians populasi

    yang berdistribusi normal berdasarkan sampel yang telah diambil dari

    setiap populasi. Ada beberapa metode yang dapat digunakan untuk

    melakukan pengujian ini. Pengujian yang dipakai adalah uji F dengan

    rumus sebagai berikut : (Sudjana, 1975:250)

      

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 34

    Harga Fhitung tersebut selanjutnya dibandingkan dengan Ftabel

    dengan dk pembilang dan dk penyebut. Kesimpulan: F tabel > F

    hitung serta signifikansi lebih dari 0,05, maka varians data yang

    dianalisis homogen, sebaliknya bila Ftabel < Fhitung dan signifikansi

    kurang dari 0,05 maka varians data yang dianalisa tidak homogen.

    3. Pengujian Hipotesis

    a. Perumusan Hipotesis

    Ho1= Tidak ada perbedaan profesionalitas kerja guru ditinjau dari

    tingkat pendidikan

    Ha1= Ada perbedaan profesionalitas kerja guru ditinjau dari tingkat

    pendidikan

    Ho2= Tidak ada perbedaan profesionalitas kerja guru ditinjau dari

    masa kerja

    Ha2= Ada perbedaan profesionalitas kerja guru ditinjau dari masa

    kerja

    Ho3= Tidak ada perbedaan profesionalitas kerja guru ditinjau dari

    status kepegawaian

    Ha3= Ada perbedaan profesionalitas kerja guru ditinjau dari status

    kepegawaian

    b. Pengujian Hipotesis

    Dalam penelitian ini, pengujian hipotesis menggunakan Analisis

    Varians. Langkah-langkah pengujiannya adalah sebagai berikut

    (Arikunto, 2000:532)

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 35

    1) Mengelompokkan skor berdasarkan kategori

    2) Langkah berikutnya adalah mencari harga-harga untuk setiap unsur

    yang diperlukan dengan rumus Anava. Harga - harga tersebut

    adalah :

    a) Banyaknya subjek dalam setiap kelompok (n ) k

    b) Rerata skor untuk masing-masing kelompok (X)

    c) Jumlah skor dalam setiap kelompok ( Χ∑ )

    d) Jumlah kuadrat setiap skor dalam kelompok ( )2Χ∑ e) Jumlah untuk masing-masing harga (sesuai rerata)

    Tabel 3.4 Rumus Perhitungan ANOVA

    Sumber variasi

    Jumlah kuadrat (JK) d.b MK F

    Kelompok (K) Dalam (d)

    ( ) ( )Nnk

    JK−

    XXJK tkk

    22 ∑∑=

    ktJK=

    dJK

    1−= Kdbk

    KNdb

    −= k

    kk db

    JKMK =

    d

    ko MK

    MKF =

    d

    dd db

    JKMK =

    Total (T) ( )NX T

    22 ∑−XJK TT ∑=

    1

    = −NdbT

    Keterangan: nk = jumlah subyek dalam kelompok k = banyaknya kelompok N = jumlah subyek seluruhnya ( )2

    Ν

    Χ∑ T = faktor frekuensi yang muncul berkali-kali

    Penarikan kesimpulan dilakukan dengan membandingkan antara F hitung

    dan F tabel. Jika harga F hitung > F tabel maka dapat disimpulkan bahwa

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 36

    ada perbedaan secara signifikan untuk profesionalitas kerja guru ditinjau

    dari tingkat pendidikaan. Begitu pula sebaliknya, jika harga F hitung < F

    tabel maka dapat disimpulkan bahwa tidak ada perbedaan secara signifikan

    untuk profesionalitas kerja guru ditinjau dari tingkat pendidikan.

    Catatan :

    Perumusan dan pengujian hipotesis, serta pengambilan kesimpulan untuk

    variabel masa kerja, dan status kepegawaian dilakukan dengan cara yang

    sama seperti di atas.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • BAB IV

    HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN

    A. Deskripsi Data

    Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Agustus sampai dengan bulan

    November 2008. Subyek penelitian ini adalah guru-guru di Sekolah Menengah

    Atas se- Kota Yogyakarta. Keseluruhan Sekolah Menengah Atas ini antara

    lain adalah SMA Negeri 3 Yogyakarta, SMA Negeri 9 Yogyakarta, SMA

    Negeri 11 Yogyakarta, SMA BOPKRI 1 Yogyakarta, SMA BOPKRI 2

    Yogyakarta, SMA Muhammadyah 2 Yogyakarta, SMA Bhinneka Tunggal

    Ika, dan SMA Marsudi Luhur Yogyakarta. Kuesioner yang diberikan kepada

    guru adalah sebanyak 317 buah. Jumlah kuesioner yang diisi lengkap oleh

    responden sebanyak 241 buah. Dengan demikian response rate pengembalian

    kuesioner sebesar 76,02%. Secara lengkap sebaran responden tersaji dalam

    tabel berikut:

    Tabel 4.1 Sebaran Responden Penelitian

    Nama Sekolah Responden Tidak

    Kembali Rusak Gagal Jumlah

    SMA N 3 YK 50 11 - - 39 SMA N 9 YK 50 10 - - 40 SMA N 11 YK 13 6 - - 7 SMA BOPKRI 1 YK 40 13 - - 27 SMA BOPKRI 2 YK 50 14 - - 36 SMA Muhammadyah 2 YK 60 18 - - 42 SMA Bhinneka Tunggal Ika 24 - - - 24 SMA Marsudi Luhur YK 30 4 - - 26 Jumlah 317 76 - - 241

    1. Deskripsi Responden Penelitian

    a. Tingkat Pendidikan

    37

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 38

    Tabel 4.2 Tingkat Pendidikan Responden

    No Tingkat pendidikan f fr (%) 1 S2 14 5,8 2 S1/D4 212 88 3 D3 13 5,4 4 D2 2 0,8 5 25 tahun 36 15 2 23-25 tahun 27 11,2 3 20-22 tahun 25 10,4 4 17-19 tahun 20 8,3 5 14-16 tahun 16 6,6 6 11-13 tahun 25 10,4 7 8-10 tahun 22 9,1 8 5-7 tahun 29 12 9 2-4 tahun 41 17

    Total 241 100

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 39

    Tabel 4.3 menunjukkan bahwa jumlah responden yang

    mempunyai masa kerja 2-4 tahun sebanyak 41 orang atau 17,0%, masa

    kerja 5-7 tahun sebanyak 29 orang atau 12%, masa kerja 8-10 tahun

    sebanyak 22 orang atau 9,1%, masa kerja 11-13 tahun sebanyak 25

    orang atau 10,4%, masa kerja 14-16 tahun sebanyak 16 orang atau

    6,6%, masa kerja 17-19 tahun sebanyak 20 orang atau 8,3%, masa kerja

    20-22 tahun sebanyak 25 orang atau 10,4 %, masa kerja 23-25 tahun

    sebanyak 27 orang atau 11,2%, dan masa kerja lebih dari 25 tahun

    sebanyak 36 orang atau 15%. Dengan demikian dapat disimpulkan

    sebagian besar responden penelitian ini mempunyai masa kerja 2-4

    tahun.

    c. Status Kepegawaian

    Tabel 4.4 Status Kepegawaian Responden

    No. Status Kepegawaian f fr (%) 1 PNS 123 51,1 2 Guru Tetap Yayasan 23 9,5 3 Guru Bantu 9 3,7 4 Guru Honorer 86 35,7

    Total 241 100

    Tabel 4.4 menunjukkan bahwa jumlah responden yang

    mempunyai status kepegawaian guru honorer sebanyak 86 orang atau

    35,7%, berstatus guru bantu sebanyak 9 orang atau 3,7%, berstatus guru

    tetap yayasan sebanyak 2 orang atau 9,5%, berstatus pegawai negeri

    sipil sebanyak 123 orang atau 51,0%. Dengan demikian dapat

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 40

    disimpulkan sebagian besar responden penelitian ini berstatus pegawai

    negeri sipil.

    2. Profesionalitas Kerja Guru

    Profesionalitas kerja guru disajikan dalam tabel berikut :

    Tabel 4.5 Profesionalitas Kerja Guru

    Skor Frekuensi Persentase (%) Interpretasi

    148-175 127-147 113-126 99-112

  • 41

    Fr (%) 38 54 7,7 - - 100 S1/D4 F 76 126 8 2 - 212

    Fr (%) 36 59 3,8 0,9 - 100 S2 F 6 8 - - - 14

    Fr (%) 43 57 - - - 100 Total F 88 142 9 2 241

    Fr (%) 36,51 58,92 3,74 0,83 100

    Tabel 4.6 di atas menunjukkan bahwa profesionalitas kerja guru

    ditinjau dari tingkat pendidikan dapat diuraikan sebagai berikut: 1)

    tidak diketemukan guru dengan tingkat pendidikan di bawah D2; 2) di

    tingkat pendidikan D2, 1 guru atau 50% memiliki profesionalitas kerja

    sangat tinggi, dan 1 guru atau 50% memiliki profesionalitas kerja

    tinggi; 3) di tingkat pendidikan D3, 5 guru atau 38% memiliki

    profesionalitas kerja sangat tinggi, 7 guru atau 54% memiliki

    profesionalitas kerja tinggi, dan 1 guru atau 7,7% memiliki

    profesionalitas kerja cukup tinggi; 4) di tingkat pendidikan S1/D4, 76

    guru atau 36% memiliki profesionalitas kerja sangat tinggi, 126 guru

    atau 59% memiliki profesionalitas kerja tinggi, 8 guru atau 3,8%

    memiliki profesionalitas kerja cukup tinggi, dan 2 guru atau 0,9%

    memiliki profesionalitas kerja rendah; 5) di tingkat pendidikan S2, 6

    guru atau 43% memiliki profesionalitas kerja sangat tinggi, dan 8 guru

    atau 57% memiliki profesionalitas kerja tinggi.

    b. Profesionalitas Kerja Guru Ditinjau Dari masa Kerja

    Tabel 4.7 Profesionalitas Kerja Guru Ditinjau Dari Masa Kerja

    Masa Kerja Kriteria

    Sangat Tinggi Tinggi

    Cukup Tinggi Rendah

    Sangat Rendah Jumlah

    2-4 F 14 25 1 1 - 41 Fr (%) 34,1 61 2,4 2,4 - 100

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 42

    5-7 F 11 17 1 - - 29 Fr (%) 37,9 58,6 3,4 - - 100

    8-10 F 9 12 1 - - 22 Fr (%) 40,9 54,5 4,5 - - 100

    11-13 F 14 10 1 - - 25 Fr (%) 56 40 4 - - 100

    14-16 F 3 12 - 1 - 16 Fr (%) 18,8 75 - 6,2 - 100

    17-19 F 7 13 - - 20 Fr (%) 35 65 - - - 100

    20-22 F 7 18 - - - 25 Fr (%) 28 72 - - - 100

    23-25 F 13 13 1 - - 26 Fr (%) 48,1 48,1 3,7 - - 100

    >25 F 10 22 4 - - 36 Fr (%) 27,8 61,1 11,1 - - 100

    Total F 88 142 9 2 241 Fr (%) 36,51 58,92 3,74 0,83 100

    Tabel 4.7 di atas menunjukkan bahwa profesionalitas kerja guru

    ditinjau dari masa kerja dapat diuraikan sebagai berikut: 1) Masa

    kerja 2-4 tahun, 14 guru (34,1%) memiliki profesionalitas kerja

    sangat tinggi, 25 guru (61%) memiliki profesionalitas kerja tinggi, 1

    guru (2,4%) memiliki profesionalitas kerja cukup tinggi, dan 1 guru

    (2,4%) memiliki profesionalitas kerja rendah; 2) Masa kerja 5-7

    tahun, 11 guru (37,9%) memiliki profesionalitas kerja sangat tinggi,

    17 guru (58,6%) memiliki profesionalitas kerja tinggi, 1 guru (3,4%)

    memiliki profesionalitas kerja cukup tinggi; 3) Masa kerja 8-10

    tahun, 9 guru (40,9%) memiliki profesionalitas kerja sangat tinggi,

    12 guru (54,5%) memiliki profesionalitas kerja tinggi, 1 guru (4,5%)

    memiliki profesionalitas kerja cukup tinggi; 4) Masa kerja 11-13

    tahun, 14 guru (56%) memiliki profesionalitas kerja sangat tinggi, 10

    guru (40%) memiliki profesionalitas kerja tinggi, dan 1 guru (4%)

    memiliki profesionalitas kerja cukup tinggi; 5) Masa kerja 14-16

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 43

    tahun, 3 guru (18,8%) memiliki profesionalitas kerja sangat tinggi,

    12 guru (75%) memiliki profesionalitas kerja tinggi, dan 1 guru

    (6,2%) memiliki profesionalitas kerja rendah; 6) Masa kerja 17-19

    tahun, 7 guru (35%) memiliki profesionalitas kerja sangat tinggi, dan

    13 guru (65%) memiliki profesionalitas kerja tinggi; 7) Masa kerja

    20-22 tahun, 7 guru (28%) memiliki profesionalitas kerja sangat

    tinggi, dan 18 guru (72%) memiliki profesionalitas kerja tinggi; 8)

    Masa kerja 23-25 tahun, 13 guru (48,1%) memiliki profesionalitas

    kerja sangat tinggi, 13 guru (48,1%) memiliki profesionalitas kerja

    tinggi, dan 1 guru (3,7%) memiliki profesionalitas kerja cukup

    tinggi; 9) Masa kerja >25 tahun, 10 guru (27,8%) memiliki

    profesionalitas kerja sangat tinggi, 22 guru (61,1%) memiliki

    profesionalitas kerja tinggi, dan 4 guru (11,1%) memiliki

    profesionalitas kerja cukup tinggi.

    c. Profesionalitas Kerja Guru Ditinjau Dari Status Kepegawaian

    Tabel 4.8 Profesionalitas Kerja Guru Ditinjau Dari Status Kepegawaian

    Status Kepegawaian

    Kriteria Sangat Tinggi Tinggi

    Cukup Tinggi Rendah

    Sangat Rendah Jumlah

    Guru F Honorer

    49 1 86 32 4 - Fr ) 37,20 56,97 4,65 1,16 (% - 36

    Guru Bantu

    F 2 6 1 - - 9 Fr (%) 22,22 66,67 1,16 - - 4

    Guru Tetap

    Yayasan

    F 9 13 - 1 - 23 Fr (%) 39,13 56,52 - 4,34 - 10

    PNS F 45 74 4 - - 123 Fr (%) 36,58 60,16 3,25 - - 51

    Total F 88 142 9 2 241 Fr ) 36,51 58,92 3,74 0,83 (% 100

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 44

    Tabel 4.8 di atas menu an b profes nalitas k rja gur

    ditinjau dari s waia kan s bagai berikut: 1)

    Guru honorer, 32 guru (37,20%) memiliki profesionalitas kerja

    sanga

    B. Analisi

    1. Pen

    a. Pengujian Normalitas

    rmalitas digunakan untuk mengetahui normal tidaknya

    t pendidikan, masa kerja, dan status

    adalah hasil pengujian normalitas yang

    njukk ahwa io e u

    tatus kepega n dapat diurai e

    t tinggi, 49 guru (56,97%) memiliki profesionalitas kerja

    tinggi, 4 guru (4,65%) memiliki profesionalitas kerja cukup tinggi,

    dan 1 guru (1,16%) memiliki profesionaitas kerja rendah; 2) Guru

    Bantu, 2 guru (22,22%) memiliki profesionalitas kerja sangat tinggi,

    6 guru (66,67%) memiliki profesionalitas kerja tinggi, dan 1 guru

    (1,16%) memiliki profesionalitas kerja cukup tinggi; 3) Guru tetap

    yayasan, 9 guru (39,13%) memiliki profesionalitas kerja sangat

    tinggi, 13 guru (56,52%) memiliki profesionalitas kerja tinggi, dan 1

    guru (4,34%) memiliki profesionalitas kerja rendah; 4) PNS, 45 guru

    (36,58%) memiliki profesionalitas kerja sangat tinggi, 74 guru

    (60,16%) memiliki profesionalitas kerja tinggi, dan 4 guru (3,25%)

    memiliki profesionalitas kerja cukup tinggi.

    s Data

    gujian Prasyarat Analisis

    Uji no

    distribusi variabel tingka

    kepegawaian. Berikut

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 45

    dilakukan dengan menggunakan uji Kolmogorov Smirnov (uji K-S).

    (Lampiran 4)

    Tabel 4.9

    Rangkuman Hasil Pengujian Normalitas Variabel Profesionalitas Kerja Guru Ditinj ngkat Pendidikan au Dari Ti

    D2 D3 S1 S2 N 2 13 212 14 Normal Parametersa

    Mean 143.50 145.08 144.70 148.86 Std. Deviation 6.364 15.618 12.618 12.272

    Most Extreme Differences

    Absolute .260 .213 .077 .193 Positive .260 .213 .077 .193 Negative -.260 -.162 -.050 -.175

    Kolmogorov-Smirnov Z .368 .769 1.119 .723 Asymp. Sig. (2-tailed) .999 .596 .164 .672

    sebagaimana tersaji dalam t 4.9 unjuk

    Tabel 4.10 Rangkuman Hasil Pengujian Normalitas Variabel Profesionalitas

    Kerja Guru Ditinjau Dari Masa Kerja

    Hasil pengujian abel men kan

    bahwa nilai probabilitas untuk variabel profesionalitas kerja guru

    ditinjau dari tingkat pendidikan D2 adalah 0,999; tingkat pendidikan

    D3 adalah 0, 596; tingkat pendidikan S1 adalah 0,164; tingkat pendidikan

    S2 adalah 0,672. Keseluruhan nilai asimp. sig tersebut lebih besar

    dari α = 0,05 Dengan demikian, dapat disimpulkan distribusi data

    profesionalitas kerja guru ditinjau dari tingkat pendidikan adalah

    normal.

    Thn2_4 Thn5_7 Thn8_10 Thn11_13 Thn14_16 Thn17_19 Thn20_22 Thn23_25 Thn_25 N 41 29 22 25 16 20 25 27 36 Normal Parametersa

    Mean 144.07 143.62 144.68 149.48 142.88 146.05 144.04 149.30 142.22 Std. Deviation 13.530 11.400 13.167 14.717 13.923 9.545 12.009 13.861 11.059

    Most Extreme Absolute .114 .140 .149 .113 .196 .110 .155 .150 .106

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 46

    Differences Positive .114 .140 .149 .113 .196 .110 .155 .145 .106 Negative -.069 -.067 -.098 -.109 -.134 -.075 -.100 -.150 -.099

    Kolmogorov-Smirnov Z .730 .755 .697 .565 .784 .494 .776 .781 .637 Asymp. Sig. (2-tailed) .661 .619 .716 .907 .570 .968 .584 .575 .811

    Hasil pengujian sebagaimana tersaji da tab 10 m njuk

    ahwa nilai probabilitas untuk variabel profesionalitas kerja guru

    ditinjau dari masa kerja masa kerja 2-4 tahun adalah 0,661; masa

    kerja 5-7 tahun adalah 0,619; masa kerja 8-10 tahun adalah 0,716;

    masa kerja 11-13 tahun adalah 0,907; masa kerja 14-16 tahun

    adalah 0,570; masa kerja 17-19 tahun adalah 0,968; masa kerja 20-22

    tahun adalah 0,584; masa kerja 23-25 tahun adalah 0,575; masa kerja

    lebih dari 25 tahun 0,811. Keseluruhan nilai asimp. sig tersebut lebih

    besar dari α = 0,05. Dengan demikian, dapat disimpulkan

    distribusi data profesionalitas kerja guru ditinjau dari masa kerja

    adalah normal.

    Tabel 4.11 asil Pengujian Normalitas Variabel Profesionalitas

    Kerja Guru Ditinjau Dari Status Kepegawaian

    lam el 4. enu kan

    b

    Rangkuman H

    HONORER GURUBANTU GTY PNS

    N 86 9 23 123 Normal Parametersa

    Mean 144.31 140.00 146.04 145.70

    Std. Deviation 13.379 10.977 15.604 11.727 Most Extreme Differences

    Absolute .112 .163 .143 .100 Positive .112 .152 .143 .100 Negative -.058 -.163 -.094 -.052

    Kolmogorov-Smirnov Z 1.036 .490 .684 1.104 Asymp. Sig. (2-tailed) .233 .970 .738 .175

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 47

    Hasil pengujian sebagaimana tersaji dalam tabel 4.11 menunjukkan

    b. ogenitas

    ntuk menguji kesamaan varians populasi

    Tabel 4.12 Tabel Homogenitas

    Variabel Levene Statistic

    Sig.

    bahwa nilai probabilitas untuk variabel profesionalitas kerja guru

    ditinjau dari status kepegawaian guru honorer adalah 0,233; status

    guru bantu adalah 0,970; status guru tetap yayasan adalah 0,738;

    status PNS adalah 0,175. Keseluruhan nilai asimp. sig tersebut lebih

    besar dari α = 0,05 Dengan demikian, dapat disimpulkan distribusi

    data profesionalitas kerja guru ditinjau dari status kepegawaian

    adalah normal.

    Pengujian Hom

    Pengujian ini digunakan u

    yang berdistribusi normal berdasarkan sampel yang telah diambil dari

    setiap populasi. Pengujian didasarkan dengan menggunakan uji

    Levenne Statistic. Berikut disajikan tabel hasil pengujian

    homogenitas (Lampiran 4).

    df1 df2

    Profesionalitas ditinjau dari tingkat pendidikan

    kerja guru 0,411 3 237 0,724

    Profesionalitas kerja guru ditinjau dari masa kerja

    1,063 8 232 0,390

    Profesionalitas kerja guru ditinjau dari status kepegawaian

    1,504 3 237 0,214

    T unjukkan bahwa profesionalitas kerja guru ditinjau abel 4.12 men

    dari tingkat pendidikan didapat nilai levene statistic 0,411 dengan

    probabilitas 0,724. Nilai probabilitas ini lebih besar dari α = 0,05

    maka dapat disimpulkan terdapat kesamaan varian populasi.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 48

    Profesionalitas kerja guru ditinjau dari masa kerja didapat nilai levene

    statistic 1,063 dengan probabilitas 0.390. Nilai probabilitas ini lebih

    besar dari α = 0,05 maka dapat disimpulkan terdapat kesamaan varian

    populasi. Profesionalitas kerja guru ditinjau dari status kepegawaian

    didapat nilai levene statistic 1,504 dengan probabilitas 0,214. Nilai

    probabilitas ini lebih besar α = 0,05 maka dapat disimpulkan terdapat

    kesamaan varian populasi.

    Pengujian Hipotesis c.

    alam penelitian ini menggunakan Analysis Of

    daan profesionalitas kerja guru ditinjau

    Ha: nalitas kerja guru ditinjau dari

    b) Pen

    bel hasil pengujiannya:

    Tabel ANOVA Profesionalitas Ker injau Dari Tingkat

    Pengujian hipotersis d

    Variance (ANOVA). Hasil pengujian hipotesis adalah sebagai berikut:

    1) Profesionalitas kerja guru ditinjau dari tingkat pendidikan

    a) Rumusan hipotesis 1

    Ho: Tidak ada perbe

    dari tingkat pendidikan.

    Ada perbedaan profesio

    tingkat pendidikan.

    gujian hipotesis 1

    Berikut ini disajikan ta

    Tabel 4.13

    ja Guru DitPendidikan

    Sum of Squares df Mean

    Square F Sig. Between Groups 259.726 3 86.575 .534 .659 Within Groups 38404.124 237 162.043 Total 38663.851 240

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 49

    H si dipero itung = 0,534 dengan nilai

    signifikansi (α) = 0,65 g untuk F l raf

    2) Prof

    a) otesis II

    ja guru ditinjau

    b)

    Berikut ini disajikan tabel hasil pengujiannya:

    Tabel 4.14 Tabel Anova

    Masa Kerja

    a l pengujian leh Fh

    9. Sedan kan tabe pada ta

    signifikansi (α) = 0,05 (β=95%) dengan numerator/df1

    (jumlah variabel-1) = 3, dan denumerator/df2 (jumlah kasus-

    jumlah variabel) = 237 adalah 2,6555. Dengan demikian dapat

    ditarik kesimpulan bahwa Ho diterima, artinya tidak ada

    perbedaan profesionalitas kerja guru ditinjau dari tingkat

    pendidikan.

    esionalitas kerja guru ditinjau dari masa kerja

    Rumusan hip

    Ho: Tidak ada perbedaan profesionalitas ker

    dari masa kerja.

    Ha: Ada perbedaan profesionalitas kerja guru ditinjau dari

    masa kerja.

    Pengujian hipotesis II

    Profesionalitas Kerja Guru Ditinjau Dari

    Sum of Squares df Mean Square F Sig. Between Groups 1487.718 8 185.965 1.161 .324 Within Groups 37176.133 232 160.242 Total 38663.851 240

    ian dip Fhitung = 1,161 dengan nilai

    ikansi (α) = 0 an untuk tabel pada taraf

    Hasil penguj eroleh

    signif ,324. Sedangk F

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 50

    signifikansi (α) = 0,05 (β=95%) dengan numerator/df1

    (jumlah variabel-1) = 8, dan denumerator/df2 (jumlah kasus-

    jumlah variabel) = 232 adalah 2,6548. Dengan demikian dapat

    ditarik kesimpulan bahwa Ho diterima, artinya tidak ada

    perbedaan profesionalitas kerja guru ditinjau dari masa kerja.

    esionalitas kerja guru ditinjau dari status kepegawaian

    Rumusan hipotesis III

    3) Prof

    a)

    ditinjau

    aian

    b)

    Ber l hasil pengujiannya

    Tabel 4.15 Tabel Anova

    Kepegawaian

    Ho: Tidak ada perbedaan profesionalitas kerja guru

    dari status kepegaw

    Ha: Ada perbedaan profesionalitas kerja guru ditinjau dari

    status kepegawaian

    Pengujian hipotesis III

    ikut ini disajikan tabe

    Profesionalitas Kerja Guru Ditinjau Status Sum of Squares df Mean Square F Sig. Between Groups 350.501 3 116.834 .723 .539 Within Groups 38313.350 237 161.660 Total 38663.851 240

    ujian dip hitu

    signifikansi (α) = 0,539. S ngk untuk Ftabel pada taraf

    Hasil peng eroleh F ng = 0,723 dengan nilai

    eda an

    signifikansi 0,05 (β=95%) dengan numerator/df1 (jumlah

    variabel-1) = 3, dan denumerator/df2 (jumlah kasus-jumlah

    variabel) = 237 adalah 2,6555. Dengan demikian dapat ditarik

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 51

    kesimpulan bahwa Ho diterima, artinya tidak ada perbedaan

    profesionalitas kerja guru ditinjau dari status kepegawaian.

    N HASIL PENELITIAN C. PEMBAHASA

    1. Profesionalitas Kerja Guru Ditinjau Dari Tingkat Pendidikan

    t disimpulkan bahwa tidak ada

    pendidikan.

    Kesim

    dikan S2 sebanyak 14

    respon

    fesionalitas kerja tinggi. Hal ini tampak dari jawaban-

    Berdasarkan analisis data dapa

    perbedaan profesionalitas kerja guru ditinjau dari tingkat

    pulan ini didukung oleh hasil perhitungan nilai Fhitung = 0,534

    lebih kecil dari Ftabel = 2,6555 atau nilai probabilitas = 0,659 lebih besar

    dari taraf signifikansi (α = 5%) atau = 0,05.

    Berdasarkan deskripsi data tentang tingkat pendidikan guru

    diperoleh hasil sebagai berikut: guru berpendi

    den, berpendidikan S1/D4 sebanyak 212 responden, berpendidikan D3

    sebanyak 13 responden, berpendidikan D2 sebanyak 2 responden, dan

    tidak diketemukan guru dengan tingkat pendidikan

  • 52

    jawab

    pendi

    an responden yang bersifat positif atas pernyataan-pernyataan tentang

    kinerjanya. Profesionalitas kerja guru menjadi indikator prasyarat

    pemberian sertifikasi guru dalam jabatan. Guru dengan tingkat pendidikan

    semakin tinggi akan memiliki profesionalitas kerja yang tinggi pula dan

    sebaliknya guru dengan tingkat pendidikan semakin rendah cenderung

    memiliki profesionalitas kerja yang rendah pula.

    Dalam penelitian ini ditemukan adanya kesamaan profesionalitas

    kerja guru dari berbagai tingkat pendidikan. Guru dengan tingkat

    dikan S1 memiliki profesionalitas kerja yang sama tingginya dengan

    guru dengan tingkat pendidikan D3 dan begitu pula guru dengan tingkat

    pendidikan D3 memiliki profesionalitas kerja yang sama tingginya dengan

    guru dengan tingkat pendidikan S2. Tidak adanya perbedaan tersebut

    disebabkan karena profesionalitas kerja guru juga dipengaruhi oleh faktor-

    faktor di luar tingkat